Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)"

Transkripsi

1 Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 9 September 2013 Informan : Drs. Hadi Sutjipto, MT Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi *) Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga Alamat Sekolah : Jl. Parikesit, Salatiga NO PERTANYAAN JAWABAN/ PERNYATAAN 1 a.bagaimanakah Perenca-naan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sam-pai memperoleh sertifikat SMM ISO 9001 : 2000 dan 9001 : 2008? 2 a. Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO :2008? Ceritanya panjang, pertama diawali dengan perencanaan oleh kepala Sekolah membentuk Tim ISO pada tahun 2006, kemudian menghubungi SMKN 1 Magelang sebagai konsultan (Bp. Sriyono) dan berproses menyiapkan dokumen-dokumen PM, POS dan IK, selanjutnya melalui ta-hap sosialisasi ke Unitunit kerja dan seluruh warga sekolah, hingga dilakukan Internal audit. setelah Internal audit clossing, hasil temu-an ditindaklanjuti Perbaikan dan Tinjauan dokumen menyiapkan diri menuju External Audit oleh PT TUV Rhe-inland hingga diperolehnya sertifikat ISO 9001:2000 pada bulan juli 2006 Top Manajemen selaku pimpinan unit kerja turut terlibat dalam perintisan SMM ISO 9001:2008, hingga perolehan Serti-fikat SMM ISO :2008, sehingga dapat menjalankan klausul-klausul sistem 135

2 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach)? manajemen sebagaimana mestinya, sekalipun juga masih terdapat kekurangan, utamanya pada controling program yang dilaksanakan. Mekanisme dijelaskan pada, Pedoman Mutu, POS Sistem Organisasi dan di uraikan lebih dalam pada IK (Instruksi Kerja), hanya saja masih tidak dapat dihindari tugas pokok fungsi yang rangkap jabatan, walau-pun sudah diminimalisir Pendekatan pengelolaan Sistem manajemen dilakukan secara Top Down pada jalur organisasi komando dan Bottom Up pada jalur organisasi yang memerlukan masukan banyak pihak. Juga melaksanakan pendekatan situasional Pada penyusunan pro-gram terdapat beberapa kegiatan yang berkesinambungan, seperti budaya industri yang diterapkan secara terus menerus dan berkelanjutan dari kelasa X, XI sampai XII, karena merupakan penanaman sikap budaya industri di Sekolah Pengambilan keputusan pada prinsipnya tetap selalu dilakukan berdasarkan fakta, walaupun terbuka terhadap masukan unit-unit kerja demi tercapainya costumer satis- 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)? faction Pelaksanaan program harus bermuara pada kepuasan pelanggan, hal ini dibuktikan setiap tahun animo pada PSB (Penerimaan Siswa Baru) terus meningkat, dan serapan Mitra SMKN 2 Salatiga terhadap 136

3 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/ pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan? 9 faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-:2008? 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO :2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? lulusan juga terus bertambah, sedangkan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi juga bertambah sejak lulusan angkatan I, tahun 2002 Hubungan saling menguntungkan bagi SMK Negeri 2 salatiga telah dilaksanakan dengan kerjasama dengan PT Astra Daihatsu Jakarta, mulai dari rekruitmen tenaga kerja hingga proses pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Astra Daihatsu Motor, sampai sekarang, juga dengan beberapa Industri seperti PT Sapta Indra Sejati, sebuah perusahaan di bidang pertambangan batu bara, dari rekruitmen sampai pelaksanaan PSG. Sumberdaya manusia merupakan pendukung utama, selain sarana prasana, Sistem manajemen, kerjasama dengan dunia usaha dan industri, serta stake holder yang lainnya. Kekurang pahaman ter-hadap klausul-klausul SMM ISO 9001:2008, lemahnya pengawasan, lambatnya tindak lanjut, dan ketiadaan evaluasi masih menjadi faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9001:2008 Sistem manajemen telah menjangkau seluruh lini, sekalipun dalam pelaksanannya masih terdapat kekurangan di beberapa sektor, tetapi tetap op-timis karena dilakukan perbaikan secara berkelanjutan Tentu saja Sistem manajemen Mutu ISO sangat bermanfaat bagi lembaga SMK Negeri 2 Salatiga, mekanisme organi- 137

4 a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? sasi menjadi lebih mapan, seluruh program terencana, terlaksana dengan sesuai protap. Bagi Guru dan karyawan, mereka bekerja lebih mapan karena jelas tupoksinya. Bagi siswa menjadi lebih terlindungi dalam belajar dan hasil belajarnya serta kualitas lulusan tetap terpertahankan bahkan meningkat, dari tahun-ke tahun. Bagi pemakai tamatan, lebih diuntungkan kare-na mereka dapat berhemat biaya rekruitmen perusahaan, orang tua menjadi lebih yakin masa depan putra-putrinya terjamin bahkan tidak sedikit yang langsung bekerja atau melanjutkan studi kejenjang Pendidikan Tinggi. 138

5 Lampiran 2 INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : WMM (Wakil Manajemen Mutu), Haris Wahyudi, MPd Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi *) Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga Alamat Sekolah : Jl. Parikesit, Salatiga NO PERTANYAAN JAWABAN/ PERNYATAAN 1 a.bagaimanakah Perencanaan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai memperoleh sertifikat SMM ISO 9001:2008? 2 a. Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leader-ship) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO :2008? Setahu kami, waktu itu kita ISO 9001:2000, tahun 2006, ketika itu saya belum sebagai Tim ISO, tetapi masih staf Kurikulum, bukan selaku perencana waktu itu, tetapi sebagai pelaksana dan saya lihat bagus sekali disana ISO :2000 menjadi target sekolah, kemudian dilaksanakan sosialisasi, pembimbingan, pendampingan sampai mendatangkan konsultan dan sebagainya, sampai diadakan acara workshop, sampai kita memiliki suatu komitmen melaksanakan sistem manajemen mutu, waktu itu saya lihat suatu prioritas yang direncanakan Memang di sini sangat penting, dan utama karena segala sesuatunya akan diukur dari kepemimpinan, menurut hemat saya sangat berperan, pak? kepemimpinan kepala sekolah sebagai leader, administrator, dalam SMM ISO yang akan menggerakkan semua unit kerja pengambil keputusan dengan cepat pada muaranya untuk manajemen mutu untuk mencapai kepuasan pelanggan? kalau disisi unit kerja kan 139

6 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? sebenarnya ada semacam prosedur, baik berupa instruksi, atau itu berupa masukan atau arahan semua datangnya pada Top manajemen, atau pimpinan tidak mungkinlah suatu manajemen ISO 9001:2008 berjalan tanpa suatu kepemimpinan yang bagus. Justru disini kami melihat keunggulan penerapan SMM ISO 9001:2008 pengambilan instruksi tidak berdasarkan otoriter, atau kehendak pimpinan semata, karena ada evaluasi, pemantauan, dan tindak lanjut disitulah seorang pimpinan melaksanakan suatu pekerjaannya, mengontrol, sebagai supervisor, dan sekaligus sebagai eksekutor dalam pemberian instruksi, ada kemajuan di dalam demokratisasi kepemimpinan? Kalau ini selalu kita dengungkan, bukan hanya sosialisasi lagi, seperti awal dulu, sekarang saatnya action untuk mewujudkan sadar mutu, ini juga merupakan suatu hal rutinitas, di dalam rapat dinas, meeting staf, dalam pertemuan dengan wali kelas, itu kan hal yang sudah rutinitas,sebagaimana sebuah iklan hal ini tak hentihentinya disampaikan terus-menerus, walaupun mereka sudah tahu.ada evaluasi dan pemantauannya kalau personil, tentang SDM di sekolah ini ada job diskripsinya baik guru, karyawan, guru yang mempunyai tugas tambahan ada tupoksinya, dari situlah kita bisa memantau apakah? manajemen bisa berjalan atau belum? malah ada suatu pekerjaan belum ada penanggungjawabnya, ada penam-bahan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan walaupun di satu sisi itu pekerjaan yang sulit? 140

7 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach )? 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? mengingat jumlah guru karyawan sekitar 150-an personil tidak semuanya terpantau, itu sistemnya semacam itu. Dari Top manajemen memakai pola semacam pendelegasian dengan kepercayaan penuh? pada suatu unit kerja, artinya tidak terlalu banyak instruksi, karena mereka sudah memiliki instruksi kerja sudah punya sistem pada unit kerja masing-masing, sistem lebih banyak memantau saja apa yang mereka lakukan seolah-olah Pengembangan seutuhnya pada unit-unit kerja itu, ternyata mereka menjadi lebih kreatif dari sisi pengelolaan mereka tidak memerlukan banyak instruksi atau mendikte dan sebagainya kita sudah punya instruksi kerja, sistem tinggal amati saja apakah berjalan sesuai ril atau tidak, itu tugas Top Manajemen dan Wakilwakilnya? (ring satu). Dalam pekerjaan tahun yang lalu, pekerjaan tidak signifikan yang kurang baik diperbaiki dan yang telah baik dilanjutkan dan ditingkatkan, perlunya terus dilakukan pantauan persepsi agar kegiatan organisasi siswa tetap berjalan sesuai koridor, sistem pengelolaaanya digunakan sebagai kontrol Untuk pekerjaan sekarang saya melihat dahulu pekerjaan terdahulu bahwasanya harus berubah semua, yang bagus kita lakukan dan yang kurang bagus kita perbaiki, konsep continous improvement sekarang diajarkan kepada siswa untuk mekanisme pelaporan kegiatan sudah tidak lagi diterima secara lesan, akan tetapi sudah tertulis, dan dilakukan evaluasi pada kegiatan yang dilaksanakan, walaupun belum 141

8 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasanpelanggan (costumer satisfaction)? maksimal tetapi sudah mampu dilakukan siswa, mereka kita ajarkan mandiri, dari membuat proposal kegiatan sampai dengan mengevaluasinya.pendampingan langsung dilakukan di tempat kegiatan. Tahun lalu saja sudah banyak merubah sistem (IK) disesuaikan dengan kualitas pekerjaan. Seperti nilai Ektrakurikuler akhirnya masuk di raport, pantauan persepsi dengan orang tua wali tetap dilakukan. Sebagai bentuk reward dalam kegiatan tersebut.tatib SMKN 2 salatiga juga berubah dari tatib lama ke tatib baru dg sistem point. Contohnya misalnya mengeluarkan siswa/ mengembalikan pada ortu, melibatkan Top manajemen karena yang bisa mengeluarkan siswa kembali ke ortu adalah Top Manajemen, dengan sebelumnya melalui tahapan-tahapan pembinaan, konseling, home visit, peringatan pertama dst, untuk pengambilan keputusan apakah siswa mau di skorsing, kompensasi, point dst alurnya dalam satu tahun ini sudah jelas.dengan tidak ditolaknya usulan kepada Top manajemen tentang rekomendasi pengambilan keputusan tentang kasus siswa semacam ini.jadi pengambilan keputusan bisa bottom up.dan juga diikuti dukungan administrasi sebagai barang bukti kepada ortu siswa bermasalah. Awalnya berdasarkan masukan dari stake holders, ditengah jalan untuk analisis ke depan bahwa, merencanakan dan melaksanakan program itu harus sesuai dengan kebutuhan pemakai (lulusan) sebagai tolok ukur kepuasan pelanggan.dengan masukan dari 142

9 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/ pemasok (Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan? stake holder, industri, komite sekolah, orang tua, dijadikan aspek kepuasan pelanggan.contoh yang belum memuaskan pelanggan banyak, dengan industri misalnya, belum semua industri puas dengan kualitas lulusan kita, dan sebaliknya. Hubungan saling menguntungkan dengan pelanggan, kalau dengan orang tua jelas karena mereka belajar dengan waktu yang tidak banyak di sekolah, dengan adanya aturan yg ada disekolah mereka kita minta mendukung, sebaliknya sekolahpun juga sering mengadakan home visit, kalau mitra kerja industri yang kita kembangkan sekarang termasuk menguntungkan kebutuhan, sebenarnya yang untung itu siapa, industri? atau sekolah? jangan sampai sepihak? walau sebenarnya yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah industri, kalau kita punya sdm lulusan, siapa yang memakai? dari segi finansial, mereka yang paling diuntungkan, kalau pekerjaannya bagus, ada penyadaran orang tua, kalau mereka menitipkan lulusan kita baik, mereka harus berperan serta, tidak hanya panen saja? program-programnya apa itu kelas industri, siswa yang magang terpantau, bila perlu sampai pemberian bea siswa, peran serta aktif mereka (Industri) buka hanya kita (SMKN 2 Salatiga)saja.Tidak optimalnya siswa dalam melaksanakan PSG, karena hanya memanfaatkan tenaganya saja? Tidak sesuai dengan yang diharapkan. dan bertentangan dengan prinsip hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja. 9 faktor-faktor pendukung Kepemimpinan, mau mengikuti 143

10 pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? sistem, selain itu sumber daya, seperti kemampuan anggaran sekolah, fasilitas, dsb mendukung, karena kita bukan sekolah yang kecil, kita dalam taraf jalan dan semuanya itu bisa ditepatkan pada perencanaan sampai pelaksanaannya.faktor (SBI), lingkungan dengan luas lahan yang terluas di kota salatiga, merupakan pendukung. Kesadaran SDM merupakan faktor penghambat, karena infrastruktur, siswa, Belum sepenuhnya kesadaran semua warga sekolah untuk melaksanakan sistem manajemen ini, kalau SDM memiliki kesadaran dan mau actionnya maka semuanya akan lancar-lancar saja? Faktor pendanaan juga merupakan faktor penghambat? dengan dihapusnya status sekolah RSBI, juga ada pengaruhnya? tetapi tidak jadi masalah yang besar, karena goal dari dari diperolehnya sertifikat ISO, seperti yang dikatakan top manajemen dan pemerintah bukan sertifikat, tetapi terlaksananya SMM yang efektif dan efisien di sekolah. Pengelolaan dampaknya tidak dapat terlihat langsung, kadangkadang orang melihat SMM ISO tidak ada pengaruhnya ditambah biaya yang mahal, tetapi dengan penerapan SMM ada pengaruhnya demokratisasi sekolah ini berjalan dengan baik adanya, meeting staf, audit internal, adanya pantauanpantauan, instruksi kerja yang ditaati, SMM ISO bisa dijadikan kambing hitamnya sistem pengelolaan sekolah untuk maju, power yang besar dari top manajemen kembali pada rilnya yaitu SMM ISO untuk mengelola sekolah.smm ISO 9001:2008 untuk meluruskan 144

11 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? segalanya yang ada disekolah. Manfaatnnya besar, walaupun yang harusnya merasakan manfaatnya tidak menyadarinya? bagi lembaga pengelolaan sekolah menjadi standar, walaupun bukan satu-satunya standar, karena masih ada komponen-komponen lain yang disyaratka pemerintah sebagai standar, ada UU SPN, Peraturan Menteri tentang standar pengelolaan, dimana SMM ISO tidak bertentangan dengan standar yang lainnya yang di atasnya, harus satu ril dengan peraturan lainnya.sekolah terstandar pengelolannya.bagi guru dan karyawan, SMM ISO m9001:2008 langsung atau tidak langsung aspirasi mereka akan tertampung? dalam pengelolaan sekolah? Pengembangan kompetensi guru dan karyawan terperhatikan, unit kerja yang menangani mereka akan lebih terlayani dan terpuaskan? karena berperan serta dalam pengelolaan sekolah? manfaat bagi siswa jelas, contoh riilnya adanya aturan kredit point seluruh unit kerja dilibatkan dan diputuskan bersama, atas nama manajemen, dan bukan atas nama top manajemen? atas nama staf kesiswaan produk manajemen dapat dilaksanakan.manfaat bagi pemakai lulusan, jelas, karena mereka pelanggan kita? masukan meraka kita dengarkan dan perhatikan? dengan produknya sekolah berbudaya industri salah satu produk manajemen yang berdasarkan masukan dari eksternal dalam hal ini pemakai lulusan. 145

12 Lampiran 2 Transkrip Wawancara Evaluasi SMM ISO Informan Middle Manajemen WKS1 Ghozal FILE Pdf ERROR dan FILE Doc Kosong

13 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Kesiswaan (WKS2) Sodiq, SPd Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN 1 Bagaimanakah Kepala Sekolah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008? 2 a.bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008? URAIAN JAWABAN Pada waktu itu sekolah ini berstatus goes to RSBI, sehingga penyiapannya untuk menuju Sekolah RSBI. Menurut pendapat saya sistem tidak memerlukan semata-mata sertifikat SMM ISO-nya, tetapi lebih penting sistemnya itu sendiri, jika itu memang harus demikian silahkan disertifikatkan? Karena pada awalnya alasan mensertifikatkan SMM ISO adalah karena Menuju Status (RSBI) dan alasan administratif saja. Akan tetapi akhirnya disadari bahwa komitmen sangat penting dalam sistem manajemen untuk keselarasan organisasi. Peran kepemimpinan harus bisa sebagai nahkoda, walaupun leadership dibantu oleh unit-unit terkecil dibawahnya, tidak hanya Top Manajemen saja, Ka unit-unit juga diakui kepemimpinannya, di masingmasing unitnya. Program sistem manajemen mutu jika kepemimpinannya bagus, ma-ka akan membawa sistem manajemen ke arah yang bagus pula, hanya memang jika di SIMPULAN JAWABAN 150

14 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? masing-masing unit kerja bila bisa menjaga komitmenya masalah akan terasa lebih ringan mengatasinya.dikatakan selaras, kadang-kadang pemimpin itu dimanapun tempatnya punya style masing-masing, dari sudut pandang mereka dan dari sudut pandang kita terhadap sistem namajemen itu seperti apa? Hal itulah yang harus diselaraskan menjadi satu pemahaman mengenai apakah itu sistem namajemen? Leadership seperti apa yang dibutuhkan? Sederhana saja, karena saya itu orang lapangan, apa yang kita tulis dilaksanakan, dan apa yang kita laksanakan dicatat/ditulis saja, dan sudah ditetapkan, ya dilaksanakan saja.apa yang dilaksanakan harus ada penetapannya, walaupun beberapa aturan main terkadang harus ditabrak/ (Non confirmity) manajemen tetapi sebisa mungkin diminimalkan, Secara administratif sudah jelas, dapat dilihat adanya Surat Keputusan Kepala sekolah (SK) pada pembentukan struktur organisasi, dari tingkat yang paling atas (Top dan Midle Management )dan setiap unitunit kerja (Low Management), dibuat job diskripsinya sekaligus, sehingga setiap pelaksanan tugas tahu kedudukannya dalam organisasi dan uraian tugasnya, merupakan keterwujudan akan kesadaran mutu pelaksana manajemen. Mengetahui akan tugasnya, harus berkoordinasi dengan unit mana? Dan akan bertugas melayani siapa? Merupakan 151

15 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach )? 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? kesadaran mutu yang terwujud pada sistem manajemen. Bilamana pelibatan personil tidak sesuai dengan mekanisme organisasi yang diharapkan bagaimana? Semua ada aturannya sesuai instruksi kerja (IK), salah satu tugas leadership adalah menerapkan reward dan punishment, menerapkan supervisi, bila memang harus didikte, ya harus dijalankan, walaupun terdapat permasalah kekurangan man power pun harus tetap dikerjakan, hanya penerapan control leadership harus tetap dijalankan. Sistem yang dijalankan memerlukan control dan menjalankan mekanisme organisasinya belum maksimal dan saran masukannya dilakukan dengan memberikan stimulus pada unit yang terkait. Tetapi dibandingkan beberapa tahun yang lalu, sudah meningkat lebih signifikan.bentuk kepuasannya relatif unit kerja WKS 2 dengan melibatkan siswa pengurus OSIS untuk menyebarkan quisener pantauan kinerja unit kerja sebagai control pengelolaan sistem untuk bahan masukan dan kajian kedepannya harus bagaimana? Dengan memperhatikan yang telah dikerjakan tahun sebelumnya, apabila sudah bagus dilanjutkan bahkan ditingkatkan, yang belum bagus diperbaiki prinsipnya continous Improvement tetap dijalankan, sebagai contohnya siswa diajarkan merencanakan kegiatan dengan mengajukan proposal, melaksanakan kegiatan dan 152

16 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)? melaporkan hasil kegiatan tidak lagi secara lesan, tetapi berbentuk tulisan (laporan hasil kerja) disertai evaluasi kegiatannya, siswa yang melaksanakan kegiatan dididik mandiri, mulai dari perencanaan proposal sampai dengan pembuatan pelaporan dan evaluasi kegiatannya. Contohnya mengeluarkan peserta didik? Ini merupakan keputusan yang tidak mudah, aturan SMK N 2 Salatiga sudah standar SMM bila siswa dinyatakan memenuhi prasyarat untuk dikeluarkan, maka Wakil Kesiswaan merekomendasikan kepada kepala sekolah untuk bahan pertimbangan keputusan, yang didasari dengan pola pembinaan, pola konseling, rekomendasi dan pertimbangan terhadap peserta didik mau di skorsing atau keputusan yang lain sampai dikeluarkan, sampai dengan tahun 2013 sudah sekitar 6 s.d 7 siswa yang dikeluarkan karena kasus pelanggaran berat Tata tertib sekolah, jadi pengambilan keputusannya berdasarkan prosedur yang seharusnya secara terstruktur dengan bukti administrasi yang mendukung keputusan tersebut barulah kepala sekolah melalui rapat dewan guru mengambil keputusan yang seharusnya mengembalikan siswa kepada orang tua siswa. Awalnya perencanaan berdasarkan masukan dari stake holder dengan berjalannya waktu juga harus dilihat dari kebutuhan pelanggan bahwa 153

17 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/ pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan? 9 Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? sekolah dalam penyusunan programnya juga mempertimbangkan masukan dan permintaan pelanggan sebagai tolok ukur awal untuk mencapai kepuasan pelanggan.walaupun orang tua dan stake holder bukan merupakan satu-satunya pertimbangan pencapaian kepuasan pelanggan, industri pasangan juga menjadi bahan pertimbangan kebutuhan penyusunan program.yang belum berhasil memuaskan pelanggan kita, banyak dengan industri, misalnya, belum semua industri puas dengan kualitas peserta didik kita atau sebaliknya karena belum optimalnya pelaksanaan PSG di Industri karena dual system belum sinkron antara kebutuhan Industri dan harapan Sekolah. Telah lama berjalan hubungan antara pemasok dengan mitra kerja, sekalipun belum semua pemasok dalam pelaksanaan program memberikan benefit kepada lembaga? Faktor-faktor pendukung adanya SDM, Sistem Manajemen Mutu ISO, Komitmen, SDM juga masih merupakan faktor yang menghambat kinerja sistem manajemen, juga pelaksanaan komitmen SDM terhadap sistem yang ada, leadership yang terbatas pada manajemen partisipatif juga merupakan penghambat lajunya kemajuan sistem manajemen.power leadership semestinya juga memberikan pengaruh terhadap pelaku sistem manajemen, mengajak, me- 154

18 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO :2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? rangkul, walaupun awalnya kurang komitmen, lama kelamaan akan komitmen dengan ketekunan pendekatan personal aproach dari leadernya.ini sangat penting karena SDM yang komit akan berdampak pada yang belum komit dengan metode pendekatan leader yang tepat.jangan sampai SDM yang kurang komit yang tidak segera mendapatkan perhatian dan perbaikan akan mempengaruhi SDM yang telah komit dalam sistem manajemen.dan akan menurunkan motivasi kerja. Bila diprosentase telah mencapai 70% (pengamatan), bila Top Manajemen dan midlle manajemen bisa merangkul semua pihak, maka sistem manajemen akan mudah menjangkau sampai lini terbawah, tetapi bila ada yang kurang tersentuh maka sistem manajemen belum akan menyentuh seluruh lini. Reward and Punishment perlu mendapatkan porsinya yang semestinya agar sistem manajemen mudah teraspirasi sampai lini terdepan.angket yang pernah dibuat belum dapat mengukur sepenuhnya sistem manajemen kelini yang terbawah. Manfaat sistem manajemen bagi lembaga arahnya sudah jelas, kita mau mencapai mutu seperti apa? Semua tertuang di dalam sasaran mutu lembaga, sebagai patokan pencapaian mutu yang diharapkan. Manfaat bagi guru karyawan banyak, kinerja harus meningkat terus, Performa kinerja guru sangat dipertaruhkan 155

19 dimata peserta didik dan stake holder. Bila dalam sistem lembaga bagus, gurunya bagus, semestinya hasil lulusan peserta didik (produk) juga bagus. Bila Produknya bagus tentu pemakai produk juga akan puas dan akan terus memakai produk lembaga pendidikan tersebut bila sistemnya bagus, SDM nya bagus.apabila ada yang belum bagus (reject kalau itu barang) perlu dilakukan tindakan perbaikan. Supaya menjadi layak untuk kualitas sebuah sistem manajemen ISO, terlebih bagi pemakai lulusan peserta didik SMK negeri 2 Salatiga. 156

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian MASALAH Bagaimanakah Evaluasi Pelaksanaan Sistem Mutu ISO 9001: 2008 pada SMK Negeri 2 Salatiga? PERTANYAAN PENELITIAN a. Perencanaan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai memperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Hari/Tanggal : 20 April 2013

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Hari/Tanggal : 20 April 2013 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah/ Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/ Hubin

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab V, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak L-1 LAMPIRAN L-1 OBSERVASI LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN NAMA PERUSAHAAN ALAMAT BIDANG USAHA : PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN : PENGELOLA AIR BERSIH Kode Klausul

Lebih terperinci

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen Bab II A. Landasan Teori 1. ISO 9001 ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini disajikan kesimpulan penelitian yang merupakan muara hasil penelitian dan jawaban atas pertanyaan penelitian, serta rekomendasi - rekomendasi bagi PPPPTK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman yang semakin menuntut kualitas sumber daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 109 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pengendalian dokumen di SMK Negeri 3 Metro, sudah sesuai dengan prosedur yang disyaratkan dalam ISO yaitu pengendalian dokumen secara umum

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2) BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2) implikasi, dan 3) saran. 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dihasilkan berdasarkan temuan dan pembahasan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014 ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.02/Januari 2015 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014 Oleh: Sujad Purnama Aji e-mail: sujadpurnamaaji@yahoo.com

Lebih terperinci

Kata kunci: Evaluasi, Sistem Manajemen Mutu, IS

Kata kunci: Evaluasi, Sistem Manajemen Mutu, IS manajemen Mutu (PM), (POS), dan (IK) dan Do disesuaikan (conformity) dengan situasi terkini kembali Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, Evaluasi Fokus pada pelanggan dengan a) melanjutkan tr nilai-nilai disiplin

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi 1 B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kian lama kian disadari. Merujuk kepada UUD 1945 hasil amandemen, seluruh komponen bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi suatu bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diuraikan pada Bab Pendahuluan, bahwa yang dimaksud dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bebas dan ketat di dunia pendidikan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN Dalam analisis akan diperinci terhadap hasil temuan dengan perbandingan teori. Usaha ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara lebih terfokus, sehingga akan dapat diketahui

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan deskripsi dan analisis data tentang Strategi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di MA NU Banat Kudus, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ; 1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan tenaga yang bermutu adalah produk dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk menghasilkan tenaga terdidik

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH PENDAHULUAN Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan mempunyai Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang terstruktur dan independen

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa pendidikan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ADMNISTRATOR SEKOLAH

ADMNISTRATOR SEKOLAH ADMNISTRATOR SEKOLAH Nila Isti Khoeriyah (702010059) Kartikaning Endah (702010061) Diah Oktie Utami (702010062) Bayu Sedono (702012601) FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global memberikan pengaruh besar terhadap sekolah kejuruan dalam mempersiapkan persaingan tenaga kerja. Persaingan tenaga kerja yang sangat ketat,

Lebih terperinci

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo (selanjutnya Akbid Purworejo) yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur bertugas untuk mengkoordinir,

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. BAB V P E N U T U P A. Simpulan 1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Sumberdaya Manusia berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai hasil dari

Lebih terperinci

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah yang terhormat, RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Dengan ini pekenankanlah saya Wisnu Subagyo mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Pedidikan UKSW mohon kebaikan hati Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Gasal Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Oleh: Kharisma Safiri (01212080) Dosen: Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM. Fakultas Ekonomi Departemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Obyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Obyek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Sekolah-sekolah pelaksana program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, sesuai dengan Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA MERANCANG ANGGARAN KEGIATAN

PROGRAM PASCASARJANA MERANCANG ANGGARAN KEGIATAN 2015 Hal. 1/4 Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Dibuat oleh Tim ISO PPs Diperiksa oleh Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd Management representatif Disahkan oleh Prof. Dr. Moch Asmawi, M.Pd Direktur PPs 1. TUJUAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan

Lebih terperinci

KEPUASAN WARGA SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU DALAM HAL PELAYANAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI

KEPUASAN WARGA SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU DALAM HAL PELAYANAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI KEPUASAN WARGA SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU DALAM HAL PELAYANAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI Oleh : Detha Rintiansyah Putri Sudiyono PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

GUGUS KENDALI MUTU DEPARTEMEN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

GUGUS KENDALI MUTU DEPARTEMEN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI Halaman : 1 dari 9 DAFTAR ISI Daftar Isi Lembar Pengesahan Daftar Distribusi Catatan Perubahan 1 1. Tujuan. Ruang Lingkup. Definisi 4. Referensi 5. Ketentuan Umum 6. Tujuan Kegiatan 7. Persyaratan 8. Tata

Lebih terperinci

GUGUS KENDALI MUTU DEPARTEMEN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

GUGUS KENDALI MUTU DEPARTEMEN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI Halaman : 1 dari 9 DAFTAR ISI Daftar Isi Lembar Pengesahan Daftar Distribusi Catatan Perubahan 1 2 2 2 1. Tujuan 2. Ruang Lingkup 3. Definisi 4. Referensi 5. Ketentuan Umum 6. Tujuan Kegiatan 7. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANANDAN MAKLUMAT PELAYANAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI Pedoman, Kendala dan Cara Mengatasi Kendala Pedoman dan Kendala SPMI 1 PEDOMAN UNTUK MEMBANGUN DAN MELAKSANAKAN SPMI (1) Upayakan untuk memperoleh dukungan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR 1) Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS) a. Kepala Sekolah selaku

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, baik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian terhadap penjaminan mutu telah menjadi isu penting di hampir seluruh organisasi baik organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, baik sektor

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang ada sebelumnya adalah mengenai implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar AKUNTABILITAS PENDIDIKAN As ari Djohar I. Akuntabilitas Pendidikan LPTK PGSMK a. Akuntabilitas pendidikan adalah suatu perwujudan kewajiban dari Lembaga Pendidikan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. - BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS MANAJEMEN Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasional melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang ada Manajer adalah mereka yang

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini berjudul Studi Komparatif Mutu Layanan Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan antara mutu

Lebih terperinci

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Implementasi Tugas Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang dalam Menanggulangi HIV/ AIDS Tahun

Lebih terperinci

JARDIKNAS KABUPATEN BANYUMAS

JARDIKNAS KABUPATEN BANYUMAS JARDIKNAS KABUPATEN BANYUMAS 1. Nama Dinas : Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Banyumas 2. Nama Kepala Dinas : Drs. H. Haris Nurtiono, M.Si. 3. NIP : 131 470 867 4. No & Tgl SK :... 5. Pejabat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menghasilkan output yang kompetitif dalam menghadapi persaingan serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Sehingga

Lebih terperinci

LAYANAN SMKP MINERBA PT INDO SHE 2017

LAYANAN SMKP MINERBA PT INDO SHE 2017 1. Pelatihan Permen 38/2014 Ind 5 hari In house Anggota Tim Kerja Latar Belakang dan Tujuan Baru mau mulai penerapan Personel HSE PJO Kepala departemen Teori Permen 38/2014 Strategi Penerapan Workshop

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terkahir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran, Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007.

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007. PENDAHULUAN Untuk memenuhi dan menjawab tantangan pasar kerja serta menyiapkan mahasiswa akrab dan mengetahui seluk beluk dunia kerja, maka Fakultas MIPA UNLAM melakukan pembinaan terhadap mahasiswa melalui

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat

Lebih terperinci

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1 Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1. Bentuk pengembangan pendidikan Islam sebagai budaya sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya.

Lebih terperinci

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) INSTRUMEN PENELITIAN FUNDAMENTAL Tim Peneliti: Dr. Diding Nurdin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai manajemen pelaksanaan Program Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan dengan Sistem Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR

Lebih terperinci

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM STIE Dewantara MKUAL-02 Pendahuluan Dewasa ini iklim perekonomian dunia tampak semakin kurang menentu, dan perubahan yang terjadi akhir-akhir ini justru banyak yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Anggaran 2.1.1 Definisi Anggaran Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) dalam akuntansi sektor publik mendefinisikan anggaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan perbagian sub pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dirangkum seperti di bawah ini : 5.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 477 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan temuan yang diperoleh dari hasil penglahan dan data serta uji hipotesis, penulis dapat mengamil kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran

Lebih terperinci

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3 PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU Bahan Ajar Materi ke-3 DELAPAN PRINSIP MANAJEMEN MUTU Terdapat delapan prinsip manajemen mutu yang merupakan dasar dalam ISO 9000, yang dapat dipakai oleh pimpinan puncak

Lebih terperinci

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu Milestone Pencapaian Visi-Misi UB VISI UB Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inspektorat Jenderal berdasarkan Peraturan Menteri kehutanan No.P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan sebagaimana telah diubah menjadi

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi Kode:

Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi Kode: KTS Old 1 Dokumen OTK masih mencantumkan jabatan rangkap, hubungan antar struktur belum sesuai Memperbaiki dokumen OTK 1 Tahun ( 20 September 2013) OTK masih belum diperbarui Masih dalam proses OB New

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang peran komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung ini dibagi menjadi lima bagian. Lima bagian tersebut antara lain gambaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Tugas Administrasi Pendidikan. Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN :

Tugas Administrasi Pendidikan. Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN : Tugas Administrasi Pendidikan Nama Kelompok : 1. Dhana Eriyana/702010033 2. Munari/702010049 3. Rian Kustito/702010141 4. Elisa Kristiani/702010157 Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai setiap kompetensi yang dibutuhkan

Lebih terperinci