Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Hari/Tanggal : 20 April 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Hari/Tanggal : 20 April 2013"

Transkripsi

1 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah/ Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/ Hubin (WKS4), Komite Sekolah : Matias M, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN 1 Bagaimanakah Kepala Sekolah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008? 2 a.bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008? 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan ( System Approach )? URAIAN JAWABAN Hal-hal yang perlu mendapatkan perbaikan di sekolah dan dalam perencanaan tidak merugikan sekolah komite mendukung. Sampai saat ini saya pandang tidak ada masalah, dan mekanisme telah berjalan, kembali kepada kepribadian personal pelaksana sistem masing-masing, dalam memaknai sistem berkisar 25 % yang belum baik? Pelibatan sudah memenuhi instruksi kerja yang di-jalankan bersama baik Top Down maupun Bottom Up akan tetapi masih pada sebatas menyelesaikan tanggungjawab secara individual semata, belum secara tersistem Pendekatan pengelolaan mengacu kepada sistem yang ada polanya dikembalikan kepada individu yang melaksanakan sistem, apakah konsisten menerapkan manajemen yang berlaku? Biar sepakat untuk melaksanakan sistem manajemen yang disetujui bersama? SIMPUL AN JAWAB AN 157

2 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan(costumer satisfaction)? 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitrakerja/pemasok (Mutually beneficial supplier relationships) berjalan? 9 Faktor - faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Pihak manajemen dalam melaksanakan program yang dilakukan baik bersifat harian, mingguan, bulanan, semesteran, maupun yang tahunan, supaya mengingatkan individu pemakai agar tetap konsis-ten melakukan berdasarkan sistem yang ada-,karena semua pihak terlibat dan tidak ada yang dirugikan.komite membantu menyelesaikan program yang direncanakan oleh Sekolah Sekitar enam bulan yang lalu orang tua memberikan masukan mengenai Parkir sepeda motor peserta didik yang dirasa belum meme-nuhi kualifikasi sebagai tempat parkir yang layak? Karena semua sepeda motor masih terkena panas sinar matahari dan kehujanan? Mengusulkan kepada komite sekolah agar tempat parkir dibuat lebih layak dengan memberikan peneduh. Memperhatikan kualitas lulusannya, yang lulus 100%, nampaknya pelanggan puas menyekolahkan peserta didik di SMK N 2 Salatiga, dan juga lulusannya terserap ke dunia kerja sam-pai 60%, dibeberapa peru-sahaan ternama Nasional, sisanya menjadi wirausahawan, melanjutkan ke pendidikan tinggi Dengan menerapkan kuri-kulum berbasis industri, lulusan smkn 2 salatiga menjadi lebih banyak yang terserap ke industri, mitra kerjasama dengan institusi pasangan juga berjalan semakin baik. Faktor-faktor pendukungnya antara lain Sekolah, warga sekolah, Komite Sekolah, Orang 158

3 Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO :2008, ter-hadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pema-kai lulusan? Tua Siswa, infrastruktur, menjadi lebih baik dalam mendukung sistem manajemen sekali-pun belum seratus prosen, karena masih terdapat pe-rencanaan Gedung Serbaguna. Faktor penghambatnya keterbatasan kemampuan individu pelaksana sistem manajemen, Administrasi Guru yang tidak lengkap, ketepatan kuwajiban orang tua siswa dalam melunasi SPP, keterlambatan kehadiran siswa, Inkonsisten dalam pengkomunikasian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program, dan terus menerus harus diingatkan. Dari perencanaan program yang dilaksanakan Top Down, kembalinya keterlaksanaan program tidak selalu mencapai harapan seperti apa yang telah direncanakan, jadi belum menjangkau semua lini. Manfaat bagi lembaga semua yang direncanakan sekolah menjadi lebih tertata, langkahlangkahnya jelas, manfaat bagi guru karyawan, menjadi lebih tertib dalam administrasi, job diskripsi karyawan menjadi lebih jelas dan tertata, manfaat bagi siswa tujuan masuk ke lembaga pendidikan ini menjadi lebih terjamin kualitasnya alumninya dan bakal lapangan pekerjaan yang dapat lebih terjangkau, manfaat bagi Lulusan karena manajemen yang baik, maka kepercayaan terhadap lulusan lebih meningkat. 159

4 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Sarpras (WKS3), Asdiqo, SPd Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN 1 Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan :2008? 2 a.bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO URAIAN JAWABAN Penyiapan untuk mendapatkan sertifikat Iso 9001:2000 dan 9001:2008 tidak mudah diawali dengan mensosialisasikan Sistem Manajamen ISO kepada Guru dan Staf karyawan SMK negeri 2 Salatiga, melebar lagi ke ketua unit-unit kerja (8 unit kerja), 1 Unit administrasi Tata Usaha, 1 unit Perpustakaan, Unit BP dan BK, unit-unit kerja BELMOT, dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan penyusunan sistem manajemen, terdiri dari penyusunan Sasaran Mutu, Pedoman Operasional Standar, Instruksi kerja dan pembuatan form-form pendukung pada setiap unit kerja yang dikoordinir oleh tim kerja manajemen Mutu, Selanjutnya penyusunan skedul untuk melaksanakan audit internal masing-masing unit kerja, sampai dengan eksternal audit yang telah berlangsung 3 kali. Kepemimpinan yang dilakukan memerlukan kepedulian Top manajemen terhadap program sistem manajemen mutu, sekalipun dibeberapa hal masih SIMPUL AN JAWABA N 160

5 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach)? 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 9001:2008? terdapat kekurangan disanasini 3 a.bagaimana Mekanisme Oleh Wakil manajemen mutu Kerja dan pelibatan personil dilaksanakan adanya beberapa ( Involving People) program yang dikhususkan demi terwujudnya warga untuk peningkatan pengetahu- sekolah yang sadar an tentang sistem Manajamen mutu? mutu, melalui beberapa pelatihan, workshop, dengan mendatangkan nara sumber dari pihak luar, maupun dari dalam sendiri. Pendekatan sistem pengelolaan di WKS3, di bidang sarana prasarana, telah memiliki pedoman mutu yang mana diatur bahwa sistem pengadaan, prosedurnya Top Down sedangkan pelaksanaannya Bottom Up semuanya diusulkan dari bawah, kemudian diverifikasi oleh tim, dibentuk tim dari pusat yang melibatkan kalangan bawah, walaupun dalam perjalannya karena waktu, sebagai WKS3, juga mengajar, akhirnya beberapa pekerjaan dilaksanakan tidak melalui tim yang di atas, tetapi tetap mengetahui pada akhirnya. Program continous improvement belum dapat dilaksanakan, kedepannya diharapkan ada yang mengkaji, meneliti, bagaimana suatu pekerjaan itu sudah dilaksanakan, evaluasinya bagaimana dan tindak lanjutnya bagaimana?. Karena terbatasnya capabilitas SDM menjadikan sistem belum berjalan seperti yang diharapkan? Pembuatan keputusan di lembaga ini (SMK Negeri 2 Salatiga) sudah berdasarkan fakta, tetapi terkadang karena terlalu open nya manajemen dalam pengambilan suatu keputusan akhirnya 161

6 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)? 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan? bertele-tele, sehingga banyak mengalami kerugian, kadangkadang program yang seharusnya menjadi pilot program dari sekolah ini tidak terlaksana, karena semua program dibuat secara bersamaan, dan bottom up, sehingga ketika share kan pilot program tidak terlaksana, karena kalah prioritas dengan program lainnya. Berkaitan dengan kepuasan pelanggan, adanya siswa, orang tua, industri pasangan, pemakai lulusan, diharapkan semua program dapat memuaskan pelanggan, akan tetapi karena kendala pelaksanannya, contohnya: di bidang sarpras belum dapat memberikan pelayanan yang baik seperti akses jalan (koridor) antar ruang seperti selesainya upacara bendera siswa masuk ruangan dan menjadikan kelas kotor kembali karena akses jalan koridor dari lapangan upacara ke kelas belum ada? Seharusnya ada pengerasan / paving jalan, karena kembali pada pengambilan keputusan yang lebih banyak di share kan ke forum rapat, akhirnya program menjadi terhambat. Berkaitan dengan pemasok atau mitra kerja, hubungan dengan lembaga sudah membaik, akan tetapi baru beberapa perusahaan atau mitra kerja yang hubungannya sampai pada taraf tindak lanjut.contohnya seperti PT Astra Daihatsu, yang pada awalnya hanya merekrut tenaga kerja, dari SMK Negeri 2 Salatiga dan sekitarnya, pada akhirnya sudah sampai pada kerja sama pelaksanaan PSG di 162

7 9 Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di Astra Daihatsu peserta didik dari SMK Negeri 2 Salatiga sudah diterima PSG di Industri ini.hal ini menjadikan perlunya di prepare pada industri yang lain yang merupakan kerja besar lembaga.biar bisa menarik mitra kerja kita untuk bekerjasama lebih intens dengan Institusi pasangan Lembaga diwaktu mendatang. Faktor-faktor pendukung diantaranya tersedianya SDM yang bagus dan memahami tentang Sistem manajemen ISO, dan tahun ini adanya sistem kepegawaian berbasis SISMINDU dan SIKADU juga sistem pengeloaan keuangan dengan sistem komputerisasi, sehingga lebih mudah mengakses dalam bulan berjalan dalam satu tahun ajaran lebih mudah diketahui dan dapat dijadikan kontrol untuk pengendalian pemasukannya dapat langsung terjawab dengan adanya sistem komputerisasi tersebut. Belum adanya koordinasi yang handal untuk mengkomunikasikan kemampuan (capabilitas), SDM yang baik untuk diperoleh kinerja yang optimal dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Dikarenakan sistem kontrol yang belum begitu melekat dan belum begitu kuat serta belum bekerja secara efektif, sehingga walaupun telah diperoleh sertifikat SMM ISO masih didapati beberapa keteledoran administrasi.perlu adanya tim khusus yang menangani administrasi Sistem manajemen ISO. Sistem manajemen ISO relatif telah menjangkau semua lini, akan tetapi masih pada sebatas 163

8 semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? kulit-kulitnya? Hanya beberapa lini yang sama sekali belum tahun ISO itu sebetulnya seperti apa? Khususnya SDM bagian kebersihan, lambat laun diperkenalkan pada sistem manajemen ISO. Besar sekali manfaatnya, bagi lembaga tetapi walaupun sudah memperoleh sertifikat ISO beberapa tahun banyak dana yang mengalir ke sekolah ini, yang terakhir ADB Invest banyak memberikan peran dalam pebiayaan sarana prasarana infrastruktur SMK N 2 Salatiga. Dengan mempunyai sertifikat ISO pemerintah memberikan kesempatan pembiayaan, karena salah satu syarat memperoleh bantuan pemerintah harus bersertifikat ISO, kemudian manfaat bagi guru dan karyawan, karena banyaknya dana yang mengalir, termasuk bantuan luar negeri akhirnya efeknya kita dapat membiayai banyak program yang berkaitan dengan guru maupun karyawan.adanya workshop-workshop yang dapat meningkatkan kinerja maupun kemampuan guru dan karyawan. Bagi siswa, dengan adanya bantuan yang banyak dari pemerintah maupun pihak luar maka siswapun juga banyak program yang dapat dibuat dan dilaksanakan.dan bisa menambah improvisasi siswa tersebut untuk meningkatkan kreatifitasnya. Manfaat bagi lulusan, dalam penelusuran lulusan, awalnya kita harus ke pati, ke semarang, pada akhirnya kita sudah dapat 164

9 menjadi regional center untuk memenuhi permintaan beberapa perusahaan terkemuka, itu karena adanya Sistem manajemen ISO yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Salatiga.Yang membuat perusahaan tersebut mempercayaai sekolah ini menjadi regional center dalam rekruitmen karyawan perusahaan. 165

10 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Humas/ Hubin (WKS4), Eko Sudaryanto Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN 1 Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan :2008? 2 a.bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008? 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil ( Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan ( System Approach )? 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? URAIAN JAWABAN Diawali dengan memanggil konsultan SMM ISO PT TUV Reinhand cabang Yogyakarta untuk mendampingi penyiapan konsep-konsep SMM ISO,kemudian sosialisasi kepada warga sekolah, dan pemantapan sasaran mutu, Pedoman Opersional Standar dan Instruksi kerja sampai persiapan internal dan eksternal audit. Peran sebagai pimpinan adalah sebagai penanggungjawab manajemen itu sendiri memberikan arahan dalam pelaksanaan manajemen Adanya konsultan memberikan pelatihan/diklat yang berkaitan dengan sistem manajemen dengan difasilitasi oleh WMM Melaksanakan program sesuai dengan tupoksi pada pokja masing-masing Biasanya pada setiap rapat sharing antar waka, mencoba mensharingkan mana yang bisa berjalan programnya dan mana SIMPUL AN JAWABA N 166

11 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer statisfaction)? 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan? 9 Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO :2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ yang tidak, berdasarkan prinsip manajemen. Beban - beban keputusannya berdasarkan problem-problem itu sendiri, yang ada di SMK, dipecahkan bersama-sama, untuk mencapai hal yang diinginkan. Belum semua program bermuara pada kepuasan pelanggan, tetapi sudah mengarah ke sana? Contoh dengan industri dalam mengiplementasikan kurikulum pada kelas industri. Selama ini hubungan dengan stake holder yang ada sudah pada pendekatan kebutuhan stake holder berusaha dipenuhi, jika sampai hubungan saling menguntungkan adalah sebuah proses untuk menperoleh kepuasan yang diharapkan itu. Adanya keinginan dari warga yang berkeinginan lembaga menjadi baik, Sistem manajemen itu sendiri yang terlalu njlimet untuk dilaksanakan sehingga karena belum terbiasa, apa yang dicatat dikerjakan dan apa yang dikerjakan dicatat.untuk menuju pada warga yang sadar memerlukan proses secara bertahap berkesinambungan. Jika dikatakan menjangkau semua lini belum, masih ada beberapa yang belum tersentuh juga? Sudah mencoba memulai tetapi masih jauh dari yang diinginkan? Manfaat bagi lembaga menjadi semakin lebih baik, manfaat bagi guru bisa bekerja dengan protap dan tupoksi yang semestinya. Bagi siswa bahwa SMK ini akan 167

12 karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? banyak berhubungan dengan industri dan industri semakin merasa terpuaskan menggunakan produk SMK yang semakin baik dan memenuhi harapan Industri. 168

13 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah/ Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/Hubin (WKS4), Ka.Program : Sartono, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN 1 Bagaimanakah Kepala Sekolah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008? 2 a.bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem ma-najemen mutu ISO 9001:2008? 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach)? URAIAN JAWABAN Saya menjadi kaprodi baru satu tahun berjalan, ketika perencanaan program, maupun prosedur, sampai SMKN 2 Salatiga memper-oleh ISO, saya belum mengetahui secara pasti, karena sebelumnya hanya menjadi guru biasa. Sebagian telah dapat memenuhi kualifikasi ke-pemimpinan? Dari segi manajemen belum diketahui secara menyeluruh, tentang capabilitas administrasinya sebagai Leader menurut SMM ISO? Pada dasarnya belum semua warga sekolah sadar sistem? Dan memerlukan peningkatan pemahaman serta pemetaan personal sejauh mana paham akan SMM ISO? Dan sadar sistem dan sebagian belum sadar sistem? Sebaiknya semua lini, unit kerja dan personal, dilibatkan dalam pelaksana-an sistem manajemen, se-suai tugas, pokok, fungsinya masing-masing, agar tidak didapati warga sekolah yang apatis saja terhadap keberlangsungan pelaksanaan SMM ISO, yang SIMPUL AN JAWAB AN 169

14 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada keuasan pelanggan (costumer satisfaction)? 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/pemasok (Mutually beneficial supplier relationships) berjalan? terstandar.sebaiknya program di-sosialisasikan secara rutin dan periodik terencana bahwa ini adalah program yang baik yang bermanfaat bagi lembaga, individu dan personal.baik dilakukan secara topdown maupun bottom up, kritik dan saran bukan merupa-kan hal yang tabu, tetapi juga bukan merupakan hal yang susah untuk dilakukan, karena tercatat dan teradministrasi Akan lebih baik jika sistem manajemen benar-benar diterapkan, diselaraskan dengan akreditasi, dan menjadikan SMM ISO sebagai budaya sadar mutu, sehingga ketika surveyland tidak menjadi masalah. Sebaiknya keputusan didasarkan pada fakta, kecuali kebijakan bolehlah tidak berdasarkan fakta, karena harus dapat mengakomodir semua kepentingan Sebaiknya bermuara kepada kepuasan pelanggan tanpa memberatkan pelaku sistem manajemen, sebagian kecil masih belum memuaskan pelanggan, semisal BP/BK hanya unit yang menangani siswa bermasalah, padahal se-harusnya siswa berprestasi juga semestinya mendapatkan porsi seharusnya, sehingga prinsip keseimbangan manajemen terjaga. Hubungan dengan mitra kerja masih berjalan baik, dengan industri seperti perekrutan tenaga kerja, kebutuhan yang diminta industri belum dapat dipenuhi karena jumlah tenaga kerja rekrutan masih lebih banyak daripada jumlah lulusan yang memenuhi syarat, praktis 170

15 9 Faktor - faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? 10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO :2008, ter-hadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? tidak ada siswa yang menganggur. Infrastruktur, sarana prasarana, administratif relatif sudah terpenuhi. Kesadaran warga sekolah mengingat jumlah sumber daya manusia yang relatif banyak, terhadap sistem Manajemen yang masih minim. Dari segi administratif sudah menjangkau sampai di tingkat bawah, tetapi duplikasinya yang masih perlu ditinjau ulang dan dievaluasi? Manfaatnya cukup positif, karena dengan penerapan sistem manajemen ISO semua akan serba tertata, rapi, tertib, teradministrasi dengan baik, sistem manajemen ISO itu bukan sesuatu yang dipaksakan, tetapi jika telah teraplikasi dengan baik, nantinya menjadi budaya yang baik, karena semua yang dikerjakan dicatat, dan yang dicatat dilakukan, semua terdokumentasi dengan baik, jadi akan memberikan manfaat bagi semuanya, termasuk pemakai lulusan akan mendapatkan output lulusan yang telah terstandar dengan baik dari SMK N 2 salatiga. 171

16 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/Siswa-siswi Dian B.S-Ismawati/ Humas/Hubin (WKS4) Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN 1 Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan :2008? 2 a.bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008? URAIAN JAWABAN Siswa/i : Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2000 ataupun 9001:2008 saya tidak mengetahuinya, dan tidak memahaminya karena tidak ada sosialisasi kepada siwa/i. Siswa : terdapat penurunan leadership Top Management dibandingkan leadership sebelumnya, dipandang dari kedisiplinan yang lebih ketat, yang didukung oleh Kepala Sekolahnya, sedangkan Leadership yang sekarang ini Kepala Sekolah tidak begitu dekat dengan siswanya, tingkatan Middle Manajement (WKS1 dan WKS2) dirasa kurang tegas, khususnya pada kesiswaan tegasnya dalam tatanan menggertak saja dan hasilnya tidak ada? Sedangkan WKS2 sebelumnya sekalipun tidak banyak bicara (bicara sedikit) tetapi melaksanakannya, Pada Leadership Middle Manajemen di Program Keahlian sebagian sudah menerapkan 5 S, tetapi dalam pelaksanannya masih terdapat kekurangan pada komitmen kebersihan dan pe- SIMPULAN JAWABAN 172

17 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil ( Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? masangan kembali simbolsimbol gambar peringatan dan keselamatan kerja di bengkelbengkel, Siswi: leadership Top management maupun Middle management mengalami penurunan dibandingkan sekarang, pada tataran Kepala Program Keahlian sudah cukup baik, tinggal meningkatkan inovasiinovasi baru saja. Siswi: pelibatan personil dalam organisasi sangat perlu, adanya penanggungjawab kegiatan siswa/i berharap agar mekanisme lebih berorientasi pada kemandirian personil organisasi. Siswa : pelibatan personil cukup melibatkan, tetapi perlu perubahan, semisal pada program kesiswaan dengan dua kegiatan, tetapi hanya satu pembimbing, sehingga berjalannya kegiatan tidak dapat terfokus pada salah satu kegiatan bila masing-masing kegiatan ada pembimbingnya, seperti kejadian yang pernah kami alami, ada sebuah kegiatan sekolah, dimana ter-jadi kesalah pahaman dengan warga lingkungan masyarakat yang menilai melakukan kegiatan yang dianggap mengganggu lingkungan warga karena dilakukan dini hari dimana banyak warga sedang beristirahat.pada waktu itu tidak ada seorangpun pembimbing yang ada disitu, sehingga siswa senior sendiri yang berusaha menyelesaikan kesalahpahaman dengan warga lingkungan terdekat pelaksanaan kegiatan siswa dan tidak dapat mengadu kepada siapapun karena ketia- 173

18 4 Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan ( System Approach )? 5 Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan? daan pembimbing pada situasi waktu itu?.maka pelibatan personil pembina pada setiap kegiatan siswa sangat diperlukan. Siswa: Siswa dituntut pro-aktif dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan intra maupun extra sekolah, siswa memerlukan pandangan guru pembimbing mengenai kegiatan yang dilakukannya? Siswi: pelibatan personilnya masih dirasa kurang memadai semisal di BKK, ketika siswa membutuhkan informasi lowongan pekerjaan, kurang mendapatkan pelayanan informasi yang cukup yang diperlukan siswa/i, sehingga berakibat tidak langsung akibat informasi yang tidak jelas, sehingga siswa kurang memahami lowongan pekerjaan yang diminati mereka? Kurang adanya keterbukaan sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan? Siswi: peningkatan berkesinambungan yang dilakukan pada kegiatan siswa tidak terlalu tampak? Siswa: perlunya diperbaiki peningkatan berkesinambungan dalam kegiatan dari tingkat X, XI sampai dengan XII, semisal kegiatan A, off sampai dengan tingkat XI, seharusnya siswa peserta kegiatan perlu mendapatkan informasi yang cukup, tentang keberlangsungan kegiatan tersebut dan tidak langsung dihentikan jalannya kegiatan.sehingga berdampak grafik prestasi kegiatan tersebut cenderung menurun karena kurangnya penyiapan regenerasi dari siswa senior pelaku 174

19 6 Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)? kegiatan kepada siswa yunior penerus kegiatan? Dokumen dan rekaman hasil kegiatan diperlukan dalam pelaporan kegiatan yang sudah dijalankan. Siswi : siswa kebanyakan memperoleh informasi tidak secara langsung, biasanya melalui pengumuman saat upacara bendera, apel pagi dan setiap kesempatan dari Guru wali kelas, dan guru mata pelajaran lainnya? Pengambilan keputusan menurut siswa sebaiknya bermuara pada kepentingan belajar siswa, sehingga kepuasan siswa sebagai pelanggan lembaga pendidikan ini, terpenuhi. Siswa: Pengambilan keputusan berdasarkan fakta perlu ada koreksi lagi, point-point pada tata tertib, perlu mendapatkan tinjauan kembali untuk memastikan apakah sudah sudah memenuhi klasifikasi semestinya atau belum? Pengambilan keputusan tindakan pemberian point hanya dilakukan kebanyakan oleh beberapa unsur staf kesiswaan, dan lebih banyak memiliki kecenderungan kurang adil bagi peserta didik yang dianggap melanggar tatib, dan perlu mendapatkan revisi pada poit tertentu agar lebih bijaksana dan berdampak lebih positif yang memberikan efek jera? Pelanggar tatibnya.peserta didik berharap pengaturan dan penjadwalan operasi tatib dilakukan secara terjadwal dan jelas waktunya agar lebih memberikan kesadaran siswa untuk tidak melanggarnya? Daripada mengadakan operasi 175

20 7 Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)? 8 Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitrakerja/pemasok( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan? semisal potongan rambut dengan kurang semestinya dan berdampak psikologis bagi peserta didik (kurang menyenangkan) yang melanggar tatib jangka panjang, dan kurang memberikan efek jera (siswa pelanggar tatib, merasa tertekan), dan semestinya yang mengubah perilaku menjadi tidak melanggar tatib lagi. Siswa: Pada awalnya ketertarikan peserta didik mendaftar di sekolah ini karena kedisiplinan yang diterapkan dalam berbagai lini kegiatan maupun pembelajaran yang berlangsung secara baik dan ketat, (berdasarkan cerita alumni), setelah mengalaminya sendiri, ternyata jauh api dari panggangnya menurut siswa mengalami penurunan, dan mengusulkan meningkatkan kembali kualitas kedisiplinan semua lini, agar menjadi dasar bagi kegiatan maupun PBM, sebagai pelanggan kami belum puas? Tradisi yang baik ketika awal pendirian sekolah tetap dilestarikan, Siswi: Tidak semua hasil lembaga, memberikan kepuasan pada pelanggan?, menghilangkan diskriminasi gender dan memberikan ruang diperlukan perempuan untuk memberikan aspirasi dalam berbagai kegiatan maupun pembelajaran. Siswi : hubungan lembaga dengan orang tua masih kurang mesra? Masih terbatas pada seputaran masalah siswa saja baru terjadi interaksi antara lembaga dengan orang tua, sedangkan dalam rekruitmen calon tenaga kerja yang disulihi BKK, semestinya mendapatkan 176

21 9 Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? porsi yang semestinya dan orang tua berhak mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Siswa: Hubungan lembaga dengan lembaga luar, kita sangat dipandang? Kerjasama dengan Astra Daihatsu menjadi yang pertama bagi lembaga ini dan kita harus tetap mempertahankannya, karena yang telah dicapai sampai saat ini merupakan perjuangan alumni untuk tetap mengukuhkan angkatan berikutnya bila memasuki dunia kerja di Astra Daihatsu. Kerjasama dengan orang tua perlu mendapatkan perhatian lebih kedepannya? Siswa: Faktor pendukung SMM ISO salah satunya adalah Guru, guru yang baik memotivasi siswanya untuk lebih memperhatikan kebutuhan belajarnya, tidak pemarah dan terus membimbing peserta didik untuk mendekatkan diri pada citacitanya? Dari pihak BK telah memberikan bimbingan yang diperlukan peserta didik, dari segi fasilitas makin meningkat dari tahun ke-tahun, seperti infrastruktur gedung, aula, tidak terlepas dari peran, guru, komite sekolah, orang tua dan pemerintah. Siswi: dari segi SDM guru, karyawan sudah mendukung, fasilitas walaupun belum semuanya tetapi telah memberikan peningkatan mendukung kemajuan lembaga ini, beberapa fasilitas seperti wifi yang memenuhi kebutuhan siswa, staf dan guru perlu ditingkatkan agar lebih memacu semua keperluan IT SDM. 10 Faktor-faktor penghambat Siswa: saya tidak setuju dengan 177

22 pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? menyediakan ruang bagi perokok, ditiadakan saja, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan yang bukan merokok. Diskriminasi aturan bagi siswa/i tidak boleh merokok dan berambut pendek sementara gurunya belum pendek rambutnya, dan masih sebagian perokok, menjadi hambatan bagi kemajuan belajar-mengajar.tertib dan maju bersama? Jangan hanya membacakan komitmen dan aturan belaka, tetapi diharapkan lebih dapat memberikan teladan dan contoh yang lebih baik bagi peserta didik. Siswi: Tergantung dari orangnya sendiri, bagaimana ia dapat menempatkan diri pada hal yang lebih baik, dari pada melakukan yang kurang baik bagi diri sendiri dan orang lain.seperti merokok, tempat semacam itu dipertimbangkan untuk dapat diadakan ke depan? Siswa: Kurang keterbukaan Guru terhadap siswanya, kurangnya sosialisasi informasi, menjadi faktor penghambat, kita tahu, tak kenal maka tak sayang setidaknya adat 3S yang sekarang mulai memudar? Dapat kita jalankan kembali? Faktor penghambatnya dari pihak lembaga ada karena ketidak konsistenan dan menghilangkan adat-adat 5 S yang pernah ada, dan kurang ada komitmen untuk mempertahankannya? Dengan adanya tetap menjalankannya kembali diharapkan siswa lebih enjoy tidak tertekan dan lebih merasa memiliki lembaganya.faktor peng- 178

23 hambat dari siswanya sendiri dalam berorganisasi tidak mendukung temannya yang melakukan kegiatan malahan mengejek dan memperolok kegiatan yang dilakukan temannya? Masalahnya terletak kurangnya pemberian wawasan kepada siswa lebih jauh mengenai kegiatanyang dapat diikuti siswa, sehingga memberikan pemahaman positif terhadap kegiatan yang ada di lembaga ini? Dan tidak menimbulkan salah paham terhadap kegiatan yang dilakukan siswa yang berbeda dengan siswa lainnya.diusulkan satu siswa satu kegiatan saja? Agar tidak berdampak lebih efektif dan tidak pada peremehan antara kegiatan satu terhadap lainnya antar siswa pelaku kegiatan? Siswi: Menjalankan tatib dengan konsisten antara semua pihak baik lembaga, pembina lapangan, siswa, maupun tatibnya sendiri, dirasa lebih berarti, dari pada mempermasalahkan guru yang tidak mengajar kelas tertentu, kemungkinan kurang mengerti masalah yang ada pada kelas yang tidak diajarnya? Pada dasarnya siswa sependapat bahwa setiap kegiatan dituangkan dalam buku panduan kegiatan, untuk memperkecil permasalahan yang akan muncul? Dengan adanya deskripsi setiap kegiatan yang dituangkan dalam buku panduan kegiatan tersebut? Faktor penghambat lain adanya gosip/ issue yang ditiupkan pihak di luar lembaga SMK N 2 salatiga mengenai mahalnya 179

24 11 Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? dana pendidikan di lembaga ini sedikit banyaknya telah berpengaruh pada kurangnya animo pendaftar ke lembaga ini. Contoh-contoh yang kurang berhasil diwaktu terdahulu menjadi faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Siswi: hampir mendekati seluruh lini, perlunya penanggungjawab pada penggunaan ruangan, mendapatkan ijin untuk mencari tempat PSG sedikit susah, pemahaman peserta didik hanya sebatas peraturan tatib yang dipahami siswa, pelaksanaan manajemen yang lainnya kurang dipahami. Siswa: Kurangnya fasilitas penerangan pada ruang-ruang R.M, yang mengganggu pada musim penghujan, karena ruangan menjadi gelap.keterbu kaan beberapa Unit kerja dan BK sudah lebih baik dan diperlukan siswa untuk menjadikan siswa lebih mempunyai rasa memiliki sense of belnging,mempunyai ketahanan melaksanakan tugasnya dan lebih terbuka terhadap permasalahan yang dialami siswa dan lebih peduli selama pembelajaran di sekolah? Semisal contoh peserta didik ingin memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan tetapi peserta didik dikecewakan oleh pelayanan petugas yang melayani siswa, sebaliknya peserta didik yang datang ke ruangan BKK tidak memperoleh payanan yang semestinya, malahan terkesan terlalu angkuh dalam memberikan informasi. Bukannya mendapatkan bentuk peng- 180

25 12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO :2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan? komunikasian dan informasi yang diperlukan? Dalam Pelaksanaan Sistem manajemen perlu lebih dipertajam lagi di semua lini.papan petunjuk arah lokasi bengkel dan lainnya, perlu diadakan agar memudahkan stake holder menjangkau dan menemukannya? Agar peserta didik dan stake holder memperoleh layanan yang lebih baik? Siswi: Manfaat SMM ISO terhadap lembaga sangat bermanfaat, bagi guru menjadikan guru lebih tertib dalam melaksanakan tugasnya, manfaat bagi lulusan tetap harus mengedepankan mutu, karena lembaga telah memiliki sistem kerja yang bagus.kualitas lulusan yang baik berdampak bagi calon lulusan berikutnya untuk memperoleh kesempatan kerja pada perusahaan yang baik yang telah bekerjasama dengan lembaga ini. Siswa: Manfaat bagi lembaga SMM ISO telah dilaksanakan, manfaat bagi guru dan karyawan telah melaksanakan tugasnya lebih baik, dan guru sebaiknya terlebih dahulu memahami sistem manajemen ISO, sehingga bila peserta didik memerlukan penjelasan, memperolehnya, manfaat bagi siswa seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu dari pihak sekolah, semakin membuat siswa mengerti, bahwa SMM ISO telah dilaksanakan di lembaga ini. Manfaat bagi pemakai lulusan dari waktu ke waktu seharusnya kualitasnya semakin meningkat dan tidak mengalami penurunan. 181

26 182

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian MASALAH Bagaimanakah Evaluasi Pelaksanaan Sistem Mutu ISO 9001: 2008 pada SMK Negeri 2 Salatiga? PERTANYAAN PENELITIAN a. Perencanaan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai memperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Lampiran 2 TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 9 September 2013 Informan : Drs. Hadi Sutjipto, MT Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab V, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya.

Lebih terperinci

Tugas Administrasi Pendidikan. Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN :

Tugas Administrasi Pendidikan. Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN : Tugas Administrasi Pendidikan Nama Kelompok : 1. Dhana Eriyana/702010033 2. Munari/702010049 3. Rian Kustito/702010141 4. Elisa Kristiani/702010157 Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI Pedoman, Kendala dan Cara Mengatasi Kendala Pedoman dan Kendala SPMI 1 PEDOMAN UNTUK MEMBANGUN DAN MELAKSANAKAN SPMI (1) Upayakan untuk memperoleh dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan tenaga yang bermutu adalah produk dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk menghasilkan tenaga terdidik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global memberikan pengaruh besar terhadap sekolah kejuruan dalam mempersiapkan persaingan tenaga kerja. Persaingan tenaga kerja yang sangat ketat,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2) BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2) implikasi, dan 3) saran. 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dihasilkan berdasarkan temuan dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman yang semakin menuntut kualitas sumber daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

H. Pengelolaan Program

H. Pengelolaan Program 77 H. Pengelolaan Program 1. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menetapkan tujuh sasaran utama dalam Program

Lebih terperinci

ADMNISTRATOR SEKOLAH

ADMNISTRATOR SEKOLAH ADMNISTRATOR SEKOLAH Nila Isti Khoeriyah (702010059) Kartikaning Endah (702010061) Diah Oktie Utami (702010062) Bayu Sedono (702012601) FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2013

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa

Lebih terperinci

Variabel Distribusi : 1. Apakah Anda mempertimbangkan jarak/lokasi sekolah dengan tempat tinggal Anda?

Variabel Distribusi : 1. Apakah Anda mempertimbangkan jarak/lokasi sekolah dengan tempat tinggal Anda? LAMPIRAN 01 PEDOMAN WAWANCARA DENGAN ORANG TUA MURID Variabel Harga: 1. Menurut Anda apakah USPP yang ditetapkan SD Kanisius Gendongan terjangkau di bandingkan dengan USPP yang ditetapkan SD swasta lainnya?

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bebas dan ketat di dunia pendidikan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh perkembangan

Lebih terperinci

Pengorganisasian dan Sosialisasi SPMI

Pengorganisasian dan Sosialisasi SPMI Pengorganisasian dan Sosialisasi SPMI Tim Pengembang SPMI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pelaksanaan SPMI(1) Komitmen dari semua

Lebih terperinci

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen Bab II A. Landasan Teori 1. ISO 9001 ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak L-1 LAMPIRAN L-1 OBSERVASI LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN NAMA PERUSAHAAN ALAMAT BIDANG USAHA : PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN : PENGELOLA AIR BERSIH Kode Klausul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ada berbagai pendapat menyangkut pola, peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Ketika ada atau tidak ada Kepala Sekolah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu upaya dalam menyelaraskan kegiatan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu upaya dalam menyelaraskan kegiatan pendidikan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya dalam menyelaraskan kegiatan pendidikan adalah memberikan perhatian yang lebih kepada bidang pendidikan kejuruan yang diwujudkan dengan penyesuaian

Lebih terperinci

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo (selanjutnya Akbid Purworejo) yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur bertugas untuk mengkoordinir,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo 179 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo maka pembahasannya dilakukan terhadap 6 (enam) fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

MIA APRIANTHY ( )

MIA APRIANTHY ( ) OLEH: I PUTU WIDHARMADI (122080050) ACHMAD ANWARUDIN (122080002) MIA APRIANTHY (122080076) KELOMPOK II PENDAHULUAN Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (Guru) di. SMK Muhammadiyah Kartasura telah berjalan dengan baik walaupun belum

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (Guru) di. SMK Muhammadiyah Kartasura telah berjalan dengan baik walaupun belum BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (Guru) di SMK telah berjalan dengan baik walaupun belum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini disajikan kesimpulan penelitian yang merupakan muara hasil penelitian dan jawaban atas pertanyaan penelitian, serta rekomendasi - rekomendasi bagi PPPPTK

Lebih terperinci

LAYANAN SMKP MINERBA PT INDO SHE 2017

LAYANAN SMKP MINERBA PT INDO SHE 2017 1. Pelatihan Permen 38/2014 Ind 5 hari In house Anggota Tim Kerja Latar Belakang dan Tujuan Baru mau mulai penerapan Personel HSE PJO Kepala departemen Teori Permen 38/2014 Strategi Penerapan Workshop

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar AKUNTABILITAS PENDIDIKAN As ari Djohar I. Akuntabilitas Pendidikan LPTK PGSMK a. Akuntabilitas pendidikan adalah suatu perwujudan kewajiban dari Lembaga Pendidikan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil temuan dan analisis data sebagaimana fokus kajian dalam penelitian yang berjudul Perencanaan Strategik Mutu Sekolah Pada Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Berdasarkan tujuan dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik simpulan penelitian sebagai berikut: 1. Persepsi siswa terhadap kinerja layanan

Lebih terperinci

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain:

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain: 169 BAB VI PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Hadiwiardjo & Wibisono (2000 : 17) mutu, sebagaimana yang diinterpretasikan oleh ISO 9000, merupakan perpaduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu berdiri disertai dengan suatu tujuan atau pencapaian. Guna mencapai tujuan tertentu organisasi membutuhkan beberapa faktor yang akan

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan 112 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1. Kebijakan Manajemen Sekolah Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan dengan menata ulang aktifitasnya sesuai dengan persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas INSTRUMEN KAJI BANDING BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS NO ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas 2 Apakah tersedia informasi tentang jenis pelayanan 3 Apakah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini berjudul Studi Komparatif Mutu Layanan Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan antara mutu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan usaha yang sangat ketat saat ini dan masa mendatang, mendorong perusahaan meningkatkan mutu dan daya saing dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru 204 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok,

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menghasilkan output yang kompetitif dalam menghadapi persaingan serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari semua hasil temuan data dilapangan serta saran dari penulis yang diharapkan mampu menjadi perbaikan untuk selanjutnya. Secara umum

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) I. Jadwal Wawancara 1. Tanggal / Hari : 25 april 2009 2. Waktu Mulai dan Selesai : II. Identitas Informan 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Jabatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang ada sebelumnya adalah mengenai implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012 Nama UKPA : AIM UKPA Siklus 11 Nama Auditor Ketua : Nama Auditor Anggota : - Atikah,Dr.Dra.Apt,MSi Tanggal Penilaian : 20 September 2012 A. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) 1. Tindakan Koreksi atas temuan

Lebih terperinci

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bagian dari pendidikan formal yang dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan pada jenjang menengah yang

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR 1) Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS) a. Kepala Sekolah selaku

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi 1 B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kian lama kian disadari. Merujuk kepada UUD 1945 hasil amandemen, seluruh komponen bangsa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan 161 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pelaksanaan pendidikan di SMK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Rencana Strategis UM Lampung 2010). Sejak didirikannya. semuanya mengetahui keberadaan UM Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Rencana Strategis UM Lampung 2010). Sejak didirikannya. semuanya mengetahui keberadaan UM Lampung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Muhammadiyah Lampung (disingkat UM Lampung) adalah sebuah lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas bernuansa Keislaman, dimana dalam kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembina Osis merupakan pemegang sekaligus pengendali yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembina Osis merupakan pemegang sekaligus pengendali yang sangat menentukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembina Osis merupakan pemegang sekaligus pengendali yang sangat menentukan jalannya organisasi Sekolah. Kewenangan dan otoritasnya dalam mengelola organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 didefinisikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dunia usaha dan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diuraikan pada Bab Pendahuluan, bahwa yang dimaksud dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH PENDAHULUAN Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan mempunyai Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang terstruktur dan independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pengawasan sekolah harus diawali dengan penyusunan program kerja. Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua dan stake holder yang lain. Pemerintah telah memberikan otonomi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Negeri Kendal MTs Negeri Kendal merupakan salah satu lembaga pendidikan formal setingkat pendidikan menengah yang berada di Kendal. Berdirinya MTs

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagaimana disebutkan dalam Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berstandar Nasional Dan Internasional Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR

URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR JLN. ERLANGGA NO 1 GIANYAR URAIAN TUGAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 109 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pengendalian dokumen di SMK Negeri 3 Metro, sudah sesuai dengan prosedur yang disyaratkan dalam ISO yaitu pengendalian dokumen secara umum

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN IIa : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TUGAS DAN

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012

Standar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012 Standar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012 Standar Pelayanan Prima 1. Visi dan Misi serta Motto Pelayanan 1.1. Visi dan Misi Visi Menjadi pusat pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ATAS MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKAT KAN PENCITRAAN PUBLIK DI TK ANNUR TUGUREJO SEMARANG

BAB IV ANALISIS ATAS MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKAT KAN PENCITRAAN PUBLIK DI TK ANNUR TUGUREJO SEMARANG BAB IV ANALISIS ATAS MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKAT KAN PENCITRAAN PUBLIK DI TK ANNUR TUGUREJO SEMARANG Setelah data-data yang penulis butuhkan dapat terkumpul, maka selanjutnya akan peneliti lakukan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh Sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi melalui penetapan kebijakan dan sasaran mutu dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan observasi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten Batang Hari,

Lebih terperinci

Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi

Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi KTS, Old 1 1. PTK AIM UKPA Siklus 10 Tindakan koreksi atas temuan AIM UKPA siklus 10 Tahun 2012 sebagian sudah dilaksanakan. Namun posisi status akhir temuan belum semuanya closed, karena bukti lampiran

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis regresi untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Sekolah 4.1.1 MTs.S Darul Hasanah. Sekolah MTs.S Darul Hasanah adalah nama sekolah yang bergerak dibidang pendidikan, guna melahirkan siswa yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Implementasi Tugas Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang dalam Menanggulangi HIV/ AIDS Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di

Lebih terperinci