Bab 3. Analisis Data. dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada kata kerja: Doutaidoushi 動態動詞, Jyoutaidoushi 状態動詞, Jidoushi 自動詞, Tadoushi 他動詞,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data. dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada kata kerja: Doutaidoushi 動態動詞, Jyoutaidoushi 状態動詞, Jidoushi 自動詞, Tadoushi 他動詞,"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada kata kerja: Doutaidoushi 動態動詞, Jyoutaidoushi 状態動詞, Jidoushi 自動詞, Tadoushi 他動詞, Ishidoushi 意志動詞 dan Muishidoushi 無意志動詞, menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia yang terdapat dalam manga Hikaru no Go jilid Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Doutaidoushi 動態動詞 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada doutaidoushi 動態動詞 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Kutipan 1: Pada saat guru Sakurano tidak bisa datang ke turnamen go. Akira dipanggil untuk menggantikannya, ia harus bermain go dengan anggota dewan kota, tetapi sebelumnya Akira sudah disarankan bahwa ia harus mengalah, karena anggota dewan kota tersebut merupakan sponsor dari pertandingan ini, dan ia memberikan kontribusi yang besar untuk acara ini. Sehingga sewaktu bermain, Akira berbicara dengan dirinya sendiri. 21

2 TSu: とにかくユルメテ打って差を詰めないようにしなくては..(Hotta, 2000: 49) Tonikaku yurumete utte sa o tsumenaiyouni shinakute wa... Aku cukup main lembut, supaya perbedaannya tidak terlalu besar. (Armanda, 2005: 47) Kata kerja yurumete ゆるめて merupakan bentuk ~ て dari kata kerja yurumeru ゆるめる. Kata kerja yurumete ゆるめて merupakan kata kerja bentuk II, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi 22

3 Tabel 3.1 Analisis Perubahan Kata Doutaidoushi 動態動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) ゆるめて 動態動詞 Lembut (Matsuura, 1994: 1023) 固さなどの度合を弱くする ( 広辞苑, 1998: 2732) Bentuk dasar Bentuk ~ て Lembut: lunak dan halus; ゆるめるゆるめて lemah; baik hati; tidak bengis (KBBI, 2002: 581) Menurut Matsuura (1994: 1023) kata kerja yurumeru ゆるめて memiliki arti 1. Melonggarkan; mengendurkan; 2. Melambatkan; memperlambat; memelankan; 3. Memperlonggar; 4. Mengendurkan. Kata kerja yurumeru ゆるめる merupakan kata kerja yang merujuk pada tadoushi 他動詞. Kata kerja yurumeru ゆるめる merujuk pada doutaidoushi 動態動詞 karena ada aktivitas di dalamnya. Dalam konteks ini kata kerja yurumeru ゆるめる merupakan ishidoushi 意志動詞 karena dilakukan dengan sengaja. Selain itu kata kerja yurumeru ゆるめる masuk ke dalam kata kerja tadoushi 他動詞, yurumeru ゆるめる digolongkan ke dalam tadoushi 他動詞 karena dalam konteks tersebut subjek 23

4 pelakunya (Akira) menyatakan dalam hati bahwa dia ingin melembutkan permainan igo. Yang merujuk kata kerja tadoushi 他動詞 biasanya subjek pelaku menunjukkan perbuatan pada objeknya. Dalam korpus data ini objek yang dikenai pelaku adalah permainan igo, dimana yang menjadi subjek pelaku adalah Akira. Kata kerja yurumete ゆるめて dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu lembut. Kata kerja yurumete ゆるめて merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'melonggarkan; mengendurkan', diterjemahkan menjadi 'lembut' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kerja yurumete ゆるめて dalam BSu menjadi 'lembut' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 581) kata lembut memiliki makna 1. Lunak dan halus(tidak keras); lemas (tidak kaku); lemah; 2. Tidak keras atau tidak nyaring (tentang suara, bunyi); 3. Baik hati; tidak bengis; tidak pemarah. Pada situasi ini terlihat bahwa penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa supaya Akira tidak secara mencolok mengalahkan anggota dewan kota dalam permainan go, ia tidak mengerahkan seluruh kemampuannya secara maksimal, sehingga ia bermain dengan lembut.hal ini sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa. Karena kata `lembut` dapat digunakan karena mewakili suasana percakapan yang terjadi, ketika Akira disuruh gurunya untuk bermain go tidak seperti biasanya, dengan cara mengalahkan permainan anggota dewan kota tidak terang-terangan,tapi dengan cara lemah lembut. Karena guru tahu kemampuan Akira yang mumpuni tidak sepadan dengan kemampuan anggota dewan. Bila merujuk 24

5 pada kata lembut dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menjelaskan gaya permainan Akira yang lembut sehingga penerjemah merasa dalam situasi pembicaraan tersebut lebih mengena dengan menggunakan BSa lembut. 3.2 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Jyoutaidoushi 状態動詞 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada jyoutaidoushi 状態動詞 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Kutipan 2: Ketika turnamen Wakajishi akan dimulai, para peserta turnamen dan penonton berkumpul, Hikaru berasumsi bahwa para penonton adalah peserta turnamen dan akan menjadi para lawannya nanti, maka Hikaru senang. Kemudian Honda berkata kepada Hikaru. TSu: ハリきってなっ..(Hotta, 2000: 143) Harikittenaa... Senang amat sih (Armanda, 2004: 141) Kata kerja harikitte( 張り切って ) merupakan bentuk ~ て dari kata kerja 25

6 harikiru( 張り切る ). Kata harikiru( 張り切る ) adalah kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi Tabel 3.2 Analisis Perubahan Kata Jyoutaidoushi 状態動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) 張り切って 状態動詞 Senang (Matsuura, 1994: 258) 意気ごむ ( 広辞苑, 1998: 2190) Bentuk dasar Bentuk ~ て Senang: puas dan lega; 張り切る張り切って berbahagia; suka, gembira (KBBI, 2002: 1032) Menurut Matsuura (1994: 258) kata kerja harikiru( 張り切る ) memiliki makna bersemangat. Kata kerja harikiru( 張り切る ) merupakan kata kerja yang merujuk pada jyoutaidoushi 状態動詞, karena kata kerja harikiru ( 張り切る ) merupakan kata kerja menjelaskan suatu keadaan. Kata kerja harikiru( 張り切る ) merupakan jidoushi 自動詞 karena kata ini diikuti dengan partikel ga. Dalam 26

7 konteks ini kata kerja harikiru( 張り切る ) merujuk pada ishidoushi 意志動詞 karena dilakukan dengan sengaja. Kata harikitte( 張り切って ) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu senang. Kata harikitte merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'bersemangat', diterjemahkan menjadi 'senang' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata harikitte ( 張り切って ) dalam BSu menjadi 'senang' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 1032) kata 'senang' memiliki arti 1. Puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dan sebagainya; 2. Berbahagia (tidak ada sesuatu yg menyusahkan, tidak kurang suatu apa dalam hidupnya); 3. Suka; gembira; 4. Dalam keadaan baik. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa ketika Hikaru mengira para lawannya di pertandingan nanti adalah orang yang lemah, sehingga ia merasa senang. Pergeseran kata harikitte menjadi kata sifat `senang` dalam BSa, dikaitkan dengan kaidah kebahasaan dalam BSa, maka makna `senang` lebih tepat. Karena berasosiasi dan memiliki nuansa yang sepadan dengan kata 意気こむ. Selain itu kata senang dikaitkan dengan konteks pembicaraan itu terjadi, maka emosi pembicara yang menyatakan perasaan Hikaru pada konteks tersebut sedang senang sehingga topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa senang daripada menggunakan kata bersemangat. 27

8 Kutipan 3: Ketika Akira mengajari Ochi mengenai cara bermain go agar dapat menghadapi Hikaru, sewaktu Ochi belajar bermain go ia memberitahu bahwa Hikaru kalah hari ini. Dengan kaget Akira menanyakan mengenai kekalahan Hikaru, kemudian Ochi menjawab. Tsa: プロ試験は長いから疲れが出たりリズムが狂ったりとかで取りこぼしもあるでしょ!! (Hotta, 2000: 33) Puro shiken wa nagaikara tsukare ga detari rizumu ga kuruttari toka de torikoboshi mo aru desho!! Tsa: Ujian pro kan panjang! Kalah karena kelelahan atau kehilangan ritme permainan bukan hal yang aneh, kan? (Armanda, 2005: 31 ) Kata kerja torikoboshi mo aru 取りこぼしもある merupakan kata kerja bentuk I, kata torikoboshi 取りこぼし merupakan bentuk nomina dari kata kerja torikobosu 取りこぼす. Berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi 28

9 Tabel 3.3 Analisis Perubahan Kata Jyoutaidoushi 状態動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) ( 取りこぼしも ) ある 状態動詞 kalah (Matsuura, 1994: 31; 1097) 負けるはずもない相手との試合に負ける ( 広辞苑, 1998: 1949) Bentuk dasar kalah: keadaan tidak menang; ( 取りこぼしも ) ある merugi karena tidak menang (KBBI, 2002: 435) Menurut Matsuura (1994: 1097) kata kerja torikobosu 取りこぼす memiliki makna gagal menang. Sedangkan kata kerja aru ある menurut Matsuura (1994: 31) memiliki makna 1. ada; tersedia 2. mempunyai; punya. Kata kerja aru ある merupakan kata kerja yang merujuk pada jyoutaidoushi 状態動詞 karena menunjukkan suatu keadaan. Kata kerja aru ある merupakan jidoushi 自動詞 karena diikuti dengan pertikel ga. Dalam konteks ini aru ある merujuk pada muishidoushi 無意志動詞 karena bukan merupakan hal yang disengaja. 29

10 Kata kerja torikoboshi mo aru 取りこぼしもある dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu kalah, kata torikoboshi mo aru 取りこぼしもある merupakan kata kerja, seharusnya diterjemahkan 'dikalahkan', diterjemahkan menjadi 'kalah' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahannya, kata kerja torikoboshi mo aru 取りこぼしもある dalam BSu menjadi 'kalah' dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam percakapan bahasa Indonesia pada konteks seperti ini, kata BSa kalah lebih alami didengar daripada menggunakan kata dikalahkan, sehingga digunakan padanan kata kalah. Dalam KBBI (2002: 435) kata 'kalah' memiliki arti 1. Menderita atau dalam keadaan tidak menang; 2. Kehilangan atau merugi karena tidak menang; 3. Tidak lulus. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Akira bertanya kepada Ochi mengenai kekalahan Hikaru pada ujian profesional go yang dianggap tidak wajar, kemudian Ochi mengatakan kepada Akira bahwa kekalahan Hikaru bukanlah sesuatu yang aneh. Kutipan 4: Ketika para pemain go profesional sedang berkumpul, mereka membicarakan tentang artikel majalah go minggu lalu. Dalam artikel tersebut dibahas mengenai pemain go yang paling hebat sepanjang sejarah go, yaitu Shusaku Honinbo. Kemudian Sasaki pun memberikan pendapatnya. 30

11 TSu: 碁の研究は重ねられているのに最強棋士で過去の棋士の名があがってくるんだから (Hotta, 2000: 50) Go no kenkyuu wa kasanerareteiru no ni saikyoukishi de kako no kishi no na ga agattekurundakara. Padahal studi tentang go begitu banyak, tapi pada akhirnya nama pemain di masa lalu yang muncul sebagai pemain terkuat. (Armanda, 2004: 48) Kata kerja kasanerareteiru ( 重ねられている ) ialah bentuk pasif dari kata kerja 重ねる. Kata kerja 重ねる merupakan kata kerja bentuk II, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi Tabel 3.4 Analisis Perubahan Jyoutaidoushi 状態動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) 重ねられている 状態動詞 Banyak (Matsuura, 1994: 443) 事の上に事を加える ( 広辞苑, 1998: 491) Bentuk biasa Bentuk ~ ている Bentuk ~ られている Banyak: besar jumlahnya; 重ねる重ねている重ねられている tidak sedikit (KBBI, 2002: 106) 31

12 Menurut Matsuura (1994: 443) kata kerja kasaneru( かさねる ) memiliki arti menyusun. Jadi, kata kasanerareteiru( 重ねられている ) berarti sedang disusun Kata kasaneru( 重ねる ) merupakan kata kerja yang merujuk pada doutaidoushi 動態動詞, karena kata kerja kasaneru ( 重ねる ) ialah kata kerja yang memerlukan pergerakan. Kata kerja kasaneru ( 重ねる ) juga termasuk dalam tadoushi 他動詞 karena kata kerja kasaneru( 重ねる ) diikuti dengan partikel wo. Dalam konteks kalimat ini kata kerja kasanerareteiru( 重ねられている ) juga termasuk dalam ishidoushi 意志同士 karena dilakukan dengan sengaja. Kata kasanerareteiru( 重ねられている ) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu banyak. Kata kasanerareteiru( 重ねられている ) dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merupakan kata kerja, yang seharusnya diterjemahkan 'sedang disusun', diterjemahkan menjadi 'banyak' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kasanerareteiru( 重ねられている ) dalam BSu menjadi 'banyak' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 106) kata banyak memiliki arti besar jumlahnya; tidak sedikit. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa walaupun saat ini perkembangan dunia go sudah lebih baik sehingga penelitiannya sudah lebih banyak daripada sebelumnya, tetapi pemain yang terhebat ialah pemain di masa lalu. Bila merujuk pada kata banyak dikaitkan dengan emosi pembicara, maka pergeseran makna menjadi kata sifat menjadi `banyak`lebih berasosiasi dekat dengan makna `banyak` dalam BSa,dibanding dengan kata `disusun`. Selain itu 32

13 bila dikaitkan dengan konteks pembicaraan yang menyatakan studi tentang go lebih mengena dan tepat dengan menggunakan BSa banyak. 3.3 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Jidoushi 自動詞 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada jidoushi 自動詞 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Kutipan 5: Ketika Ogata sedang berada di toko ikan, Akira menghampirinya dan menanyakan tentang pertandingan kemarin antara Ogata dan guru Kuwabara. Kemudian Ogata memberikan pendapat. TSu: タイトルの取るのも手間がかかるな.. (Hotta, 2000: 200) Taitoru o toru no mo tema ga kakaruna.. Merebut gelar darinya sangat berat. (Armanda, 2004: 198) Kata kerja tema ga kakaru( 手間がかかる ) merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi 33

14 Tabel 3.5 Analisis Perubahan Kata Jidoushi 自動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) ( 手間が ) かかる 自動詞 Berat (Matsuura, 1994: 409) ある事のために費やす時間 また労力 ( 広辞苑, 1998: 1839) Bentuk dasar Berat: sulit (susah, sukar) ( 手間が ) かかる (KBBI, 2002: 138) Menurut Matsuura (1994: 409) kata kerja tema ga kakaru( 手間がかかる ) memiliki makna memakan waktu; memakan tenaga. Kata kerja kakaru( かかる ) merupakan kata kerja yang merujuk pada jidoushi 自動詞, diantara kata tema( 手間 ) dan kakaru( かかる ) terdapat partikel ga( が ) yang biasanya menyatakan bahwa kalimat tersebut adalah jidoushi 自動詞. Kata kerja kakaru( かかる ) merujuk pada jyoutaidoushi 状態動詞 karena merupakan suatu keadaan. Dalam konteks ini kata kerja kakaru( かかる ) merupakan muishidoushi 無意志動詞 karena tidak dilakukan dengan sengaja. Kata kerja tema ga kakaru( 手間がかかる ) dalam BSu mempunyai padanan 34

15 kata dalam BSa yaitu sangat berat, dimana kata tema ga kakaru( 手間がかかる ) merupakan kata kerja, seharusnya diterjemahkan 'memakan waktu; memakan tenaga', diterjemahkan menjadi 'sangat berat' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahannya, kata kerja tema ga kakaru( 手間が かかる ) dalam BSu menjadi 'sangat berat' dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 138), kata 'berat' memiliki arti sulit (susah, sukar). Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa kalau Ogata ingin merebut gelar guru Kuwabara merupakan pekerjaan yang sangat berat untuk dilakukan.terjadinya pergeseran makna menjadi kata sifat dalam BSa menjadi sangat berat, hal ini sesuai dengan kaidah kebahasaan Bsa. Karena kata `sangat berat` berasosiasi langsung dan memiliki kesepadanan makna dengan kata `membutuhkan waktu` atau `tenaga`. Karena dilatar belakangi konteks pembicaraan yang muncul, bahwa merebut gelar dari guru Kuwabara membutuhkan waktu serta tenaga. Sehingga kata sangat berat dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menyatakan bahwa merebut gelar dari guru Kuwabara membutuhkan waktu serta tenaga, maka topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa sangat berat. Kutipan 6: Ketika malam hari Hikaru sedang bermain go dengan Sai, kemudian Hikaru menyuruh Sai agar berkonsentrasi dalam permainannya agar tidak kalah. Tetapi Sai tidak terima, karena selama ini ia tidak pernah kalah dari Hikaru. Sai berteriak, dan 35

16 Hikaru pun membalasnya sehingga ibu Hikaru pun mendengar teriakan Hikaru. Dan berkata kepada Hikaru. TSu: 何一人で騒いでるの.. (Hotta, 2000: 46) Nani hitori de sawaideru no.. Ada apa, sih? Kok ribut sendiri begitu.. (Armanda, 2005: 44) Kata kerja sawaideru 騒いでる merupakan bentuk ~ ている dari kata kerja sawagu 騒ぐ. Kata kerja sawagu 騒ぐ merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi 36

17 Tabel 3.6 Analisis Perubahan Kata Jidoushi 自動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) 騒いでる 自動詞 Ribut (Matsuura, 1994: 856) 1. やかましく声をたてる 2. ざわざわと音をたてる 3. そうぞうしく ( 広辞苑, 1998: 1098) Bentuk dasar Bentuk ~ て Ribut: recok; ingar; 騒ぐ騒いでる gaduh; ramai; (KBBI, 2002: 955) Menurut Matsuura (1994: 856) kata kerja sawagu 騒ぐ memiliki arti bergaduh; geger; rebut-ribut; gempar. Kata kerja sawagu 騒ぐ merupakan kata kerja yang merujuk pada jidoushi 自動詞. Kata kerja sawagu 騒ぐ merupakan doutaidoushi 動態動詞 karena ada aktivitas dalam kata kerja ini. Dalam konteks ini kata kerja sawagu 騒ぐ merujuk pada ishidoushi 意志動詞. Kata kerja sawaideru 騒いでる dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ribut. Kata kerja 騒いでる merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'sedang bergaduh', diterjemahkan menjadi 'ribut' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. 37

18 Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kerja sawaideru dalam BSu menjadi 'ribut' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 955) kata ribut memiliki makna recok; gaduh; ingar; ramai (rusuh) tidak keruan; marah-marah (mengamuk). Pada situasi ini terlihat jelas bahwa penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa ibu Hikaru mendengar teriakan Hikaru dan tidak mendengar teriakan Sai, sehingga ibu berasumsi bahwa Hikaru sedang berteriak sendiri. Hal ini sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa dan telah menjadi suatu kelaziman. Karena Dalam BSa makna kata `gaduh` sesuai dengan konteks pembicaraan yang muncul pada korpus data, ketika Sai dan Hikaru saling berteriak dan beradu argumen saat keduanya tidak mau saling disalahkan dalam permainan go. Dalam situasi ini digunakan kata dalam BSa ribut bukannya bergaduh karena dalam budaya Indonesia kata `ribut` biasanya merujuk pada hal yang dilatar belakangi dengan suasana cekcok karena saling adu arugumen. Sehingga kata `ribut` lebih tepat digunakan dalam penerjemahan situasi 3 ini. Kutipan 7: Ketika malam hari di dapur Hikaru sedang bercakap-cakap dengan ibunya, ibu hikaru ingin pergi besok dan Hikaru disuruh menjaga rumah oleh ibunya. Tetapi Hikaru tidak bisa karena besok ada ujian untuk menjadi pemain go profesional. Ibu Hikaru kaget dan menyuruhnya untuk belajar saja untuk pelajaran sekolah agar nilainya tidak jelek seperti ujian pertengahan kemarin. Kemudian dengan kecewa Hikaru berkata kepada ibunya. TSu: 38

19 オレ昨日負けてイライラしてんだ (Hotta, 2000: 119) Ore kinou makete irarashitenda. Kemarin aku gagal, makanya kesal. (Armanda, 2004:117) Kata kerja irairashite ( イライラして ) merupakan kata kerja bentuk ~て dari kata kerja irairasuru ( イライラする ). Kata irairasuru( イライラする ) adalah kata kerja bentuk III, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi 39

20 Tabel 3.7 Analisis Perubahan Kata Jidoushi 自動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) イライラして 自動詞 Kesal (Matsuura, 1994: 340) ものごとが思うようにならず腹文たしいさま ( 広辞苑, 1998: 192) Bentuk dasar Bentuk ~ て Kesal: mendongkol; sebal; イライラするイライラして tidak suka lagi; jemu (KBBI, 2002: 558) Menurut Matsuura (1994: 340) kata iraira( イライラ ) memiliki makna rasa gelisah; kegelisahan; kerisauan. Sedangkan kata kerja irairasuru( イライラする ) memiliki makna gelisah; merasa gelisah. Kata irairasuru ( イライラする ) merupakan kata kerja yang merujuk pada jidoushi 自動詞, karena kata kerja irairasuru( イライラする ) diikuti oleh partikel ga. Kata kerja irairasuru( イライラする ) merujuk pada jyoutaidoushi 状態動詞 karena merupakan suatu keadaan. Dalam konteks ini kata kerja irairasuru( イライラする ) termasuk dalam muishidoushi 無意志動詞 karena dilakukan tanpa sengaja. Kata irairashite( イライラして ) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam 40

21 BSa yaitu kesal. Kata irairashite( イライラして ) merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'merasa gelisah', diterjemahkan menjadi 'kesal' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata irairashite( イライラして ) dalam BSu menjadi 'kesal' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa, bahwa kata `kesal` lebih sesuai dalam penerjemahan BSa. Karena menggambarkan situasi yang terjadi ketika Hikaru tidak bisa mewujudkan keinginannya untuk mendapat nilai bagus pada semester lalu sehingga Hikaru dilarang oleh ibunya ikut pertandingan go, agar Hikaru berkonsentrasi dalam belajar. Bila merujuk pada kata kesal dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menyatakan kemarin Hikaru telah gagal maka topik pembicaraan lebih mengena dan terwakili dengan menggunakan BSa kesal. Karena dalam KBBI (2002: 558) kata 'kesal' memiliki arti 1. Mendongkol; sebal; 2. Kecewa (menyesal) bercampur jengkel; 3. Tidak suka lagi; jemu. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Hikaru kemarin mendapatkan nilai ujian sekolah yang buruk sehingga Hikaru merasa kesal, kecewa bahkan marah pada dirinya sendiri hasil ujian yang dia dapat pada semester lalu 3.4 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Tadoushi 他動詞 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis hanya menemukan kata yurumete ( ゆるめて ) dalam analisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang 41

22 merujuk pada tadoushi 他動詞 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Telah disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa yurumeru ゆるめる juga termasuk ke dalam doutadoushi 動態動詞, sehingga tidak akan dibahas lagi pada sub bab ini. 3.5 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Ishidoushi 意志動詞 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada ishidoushi 意志動詞 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Kutipan 8: Sebelum turnamen Wakajishi dimulai, para pemain go profesional dan insei berkumpul, pada saat itu Mashiba yang sudah menjadi pemain profesional menyatakan kepada para pemain insei bahwa kalau menjadi pemain go profesional itu lebih percaya diri, tidak seperti pemain go insei yang masih tegang ketika bermain. Kemudian melihat tingkah laku dari Washiba, para pemain go insei kesal. Setelah itu Honda berkata. プロになったら急にいばりだして!(Hotta, 2000: 145) Puro ni nattara kyuuni ibaradashite! 42

23 TSu: Baru juga jadi pro, sombong! (Armanda, 2004: 143) Kata ibaridashite 威張り出して terdiri dari dua kata, yaitu ibaru 威張る dan dasu 出す. Kata ibaru 威張る, dan keduanya merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi Tabel 3.8 Analisis Perubahan Kata Ishidoushi 意志動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) 威張り出して 意志動詞 ことさらに威勢を張って強そうに えらそうにする ( 広辞苑, 1998: 183) Sombong (Matsuura, 1994: 136; 318) Bentuk dasar Bentuk ~ て Sombong: mengangkat diri 威張り出す威張り出して secara berlebihan; congkak; pongah (KBBI, 2002: 1083) Menurut Matsuura (1994: 318) kata kerja ibaru 威張り memiliki arti 43

24 mengangkat diri; mengambil sikap angkuh; sok jadi orang penting. Sedangkan kata kerja dasu 出す memiliki makna mengeluarkan. (Matsuura, 1994: 136). Kata kerja ibaridasu 威張り出す merupakan kata kerja yang merujuk pada ishidoushi 意志動詞, karena ibaridasu 威張り出す merupakan perbuatan yang disengaja atau dikehendaki oleh si pelaku. Kata kerja ibaridasu 威張り出す merupakan jyoutaidoushi 状態動詞 karena menjelaskan suatu keadaan. Dalam konteks ini kata kerja ibaridasu 威張り出す merupakan jidoushi 自動詞 karena diikuti dengan partikel ga. Kata kerja ibaridashite いばりだして dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu sombong. Kata ibaridashite 威張り出して merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'mengangkat diri', diterjemahkan menjadi 'sombong' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata kerja ibaridashite いばりだして dalam BSu menjadi 'sombong' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Karena pergeseran makna ibaridashite menjadi kata sombong, terjadi untuk disesuaikan dengan kaidah kebahasaan BSa. Dalam KBBI (2002: 1083) kata 'sombong' memiliki arti mengangkat diri secara berlebihan; congkak; pongah. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Honda menganggap Mashiba pemain go profesional sebagai seseorang yang sombong. Dilatar belakangi konteks dan situasi pembicaraan yang muncul, ketika Mishiba berseloroh kepada insei bahwa menjadi pemain pro tidak akan tegang dalam menghadapi pertandingan. Sehingga ucapan yang dikatakan Mishiba 44

25 memunculkan reaksi tanggapan Honda, bahwa Honda merasa Mishiba yang baru saja menjadi pemain pro, tentu ia dulunya sudah merasakan dan berpengalaman dalam menghadapi pertandingan.menurut Honda, Mishiba tidak sepantasnya mengatakan hal seperti itu kepada yuniornya, bukan memberikan semangat tapi malah memunculkan reaksi yang tidak menyenangkan. Bila merujuk pada kata sombong dikaitkan dengan emosi pembicara, yang mengomentari akan ucapan Mashiba yang sombong sehingga topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa sombong. 3.6 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Muishidoushi 無意志動詞 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada muishidoushi 無意志動詞 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Kutipan 9: Ketika Hikaru datang untuk pertama kalinya ke klub go untuk para insei (satu tingkat dibawah professional), ia disambut dingin oleh para anggota klub tersebut, kalimat sapaannya pun diacuhkan oleh para anggota klub insei. Sehingga dalam hatinya Hikaru berkata. TSu: あ~あ初日から重いやられるぜ.. (Hotta, 2000: 30) A~a shonichi kara omoiyarareruze.. 45

26 Tsa: Ih di hari pertama sudah nggak enak begini. (Armanda, 2004: 28) Kata kerja omoiyarareru 思いやられる berasal dari kata kerja omoiyaru 思 いやる yang merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi Tabel 3.9 Analisis Perubahan Kata Muishidoushi 無意志動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) 思いやられる 無意志動詞 よくない状態になるのではないかと案じられる ( 広辞苑, 1998: 404) Mendapat simpati (Matsuura, 1994: 764) Bentuk dasar Bentuk pasif Enak: nikmat atau 思いやる思いやられる menyenangkan; nyaman (KBBI, 2002: 300) 46

27 Menurut Matsuura (1994: 764), kata kerja omoiyarareru 思いやられる memiliki arti khawatir. Kata omoiyarareru 思いやられる merupakan kata kerja yang merujuk pada muishidoushi 無意志動詞, karena kata kerja tersebut ialah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh si pelaku. Kata kerja omoiyarareru 思いやられる merupakan jyoutaidoushi 状態動詞 karena menjelaskan keadaan. Kata omoiyarareru 思いやられる merujuk pada jidoushi 自動詞 karena diikuti dengan partikel ga. Kata kerja omoiyareru 思いやられる dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu sudah nggak enak begini. Kata kerja omoiyareru 思いやられる dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'khawatir', diterjemahkan menjadi 'sudah nggak enak begini' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata omoiyarareru 思いやられる dalam BSu menjadi 'sudah nggak enak begini' dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 300), kata 'enak' dalam bahasa Indonesia memiliki arti nikmat atau menyenangkan (tentang perasaan, suasana, dan sebagainya); nyaman. Pada situasi ini penerjemah ingin menekankan kepada para pembaca bahwa Hikaru yang baru datang di klub go tersebut pada hari pertama latihan sudah disambut dengan dingin, sehingga perasaan Hikaru menjadi tidak enak. Dilatar belakangi dengan situasi dan konteks percakapan yang muncul, makna `nggak enak begini` sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa. Karena konteks percakapan terjadi ketika Hikaru tidak mendapat tanggapan dari yuniornya ketika pertama kali memasuki kelas go. 47

28 Sehingga Hikaru merasa perlakuan orang lain yang diterimanya pada dirinya, membuat Hikaru merasa tidak enak dan kurang nyaman dengan situasi yang dihadapinya. Bila merujuk pada kata nggak enak dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menyatakan tentang kondisi di tempat latihan go yang tidak nyaman sehingga topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa nggak enak. Kutipan 10: Ketika hari pertama Hikaru sampai di tempat dimana ujian profesional diadakan. Di pintu masuk ia bertemu dengan Waya dan menyapanya, kemudian setelah mereka masuk ke dalam gedung Setelah itu, Waya menanyakan keadaan Hikaru yang terlihat tegang, dan Hikaru menjawab. TSu: こ.. こわばって何かないよ.. (Hotta, 2000: 165) Ko.. kowabatte nanka nai yo.. Ngga tegang kok! (Armanda, : 163) Kata kerja kowabatte こわばって merupakan bentuk ~ て dari kata kerja kowabaru こわばる. Kata kerja kowabatte こわばって merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi 48

29 Tabel 3.10 Analisis Perubahan Kata Muishidoushi 無意志動詞 TSu: Bahasa Jepang 動詞 Bahasa Indonesia (kata sifat) こわばって 無意志動詞 Tegang (Matsuura, 1994: 554) 1. しなやかだったものがかたくる 2. 硬直する ( 広辞苑, 1998: 1018) Bentuk dasar Bentuk pasif Tegang: kencang; こわばるこわばって terasa mencekam (KBBI, 2002: 1155) Menurut Matsuura (1994: 554) kata kerja kowabaru こわばる memiliki arti menjadi kaku; menjadi kejang; mengeras; membeku. Kata kerja kowabaru こわばる merupakan kata kerja yang merujuk pada muishidoushi 無意志動詞, karena kata kerja kowabaru こわばる merupakan kata kerja yang dilakukan tanpa disengaja. Kata kerja kowabaru こわばる merupakan jyoutaidoushi 状態動詞. Kata kowabaru こわばる merujuk pada jidoushi 自動詞 karena diikuti dengan partikel ga. Kata kowabatte こわばって dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa 49

30 yaitu tegang. Kata kowabatte こわばって merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'menjadi kaku; menjadi kejang', diterjemahkan menjadi 'tegang' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kerja kowabatte dalam BSu menjadi 'tegang' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 558) kata tegang memiliki arti 1. Kencang; 2. Terasa mencekam (tentang perasaan, jiwa). Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Hikaru yang datang di hari pertama pada ujian untuk menjadi pemain go profesional terlihat tegang dari raut mukanya.hal ini sesuai dengan konteks dalam Bsa yang menyatakan `tegang`. Hal ini ilator belakangi dengan situasi dan konteks percakapan yang muncul, ketika Hikaru ditanya oleh Waya, untuk pertama kalinya Hikaru baru tiba di tempat pertandingan go diadakan, dan Hikaru akan menghadapi pertandingan go professional. Oleh karena itu untuk menggambarkan perasaan dan suasana yang dihadapi oleh Hikaru, lebih tepat dan terwakili dengan menggunakan kata `tegang. 50

31 Tabel 3.11 Tabel Analisis Keseluruhan Pergeseran penerjemahan kata kerja dalam bahasa Jepang menjadi kata sifat dalam bahasa Indonesia No Jenis Doushi 動詞 Kata Kerja (bahasa Jepang) Kata Sifat (bahasa Indonesia) 1 Doutaidoushi 動態動詞 2 Jyoutaidoushi 状態動詞 3 Jidoushi 自動詞 ゆるめる重ねる張り切る ( 取りこぼしも ) ある ( 手間が ) かかる騒ぐイライラする威張り出す思いやられるこわばる重ねる張り切る ( 取りこぼしも ) ある ( 手間が ) かかる Lembut Banyak senang kalah sangat berat ribut kesal sombong (nggak) enak Tegang Banyak senang kalah sangat berat 51

32 4 Tadoushi 他動詞 5 Ishidoushi 意志動詞 6 Muishidoushi 無意志動詞 騒ぐイライラする威張り出す思いやられるこわばるゆるめる張り切る重ねる騒ぐゆるめる威張り出す重ねる思いやられる ( 取りこぼしも ) ある ( 手間が ) かかるイライラするこわばる ribut kesal sombong (nggak) enak tegang Lembut Senang banyak ribut lembut sombong Banyak (nggak) enak kalah sangat berat kesal tegang 52

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu dalamnya, sehingga makhluk hidup selain manusia tidak mampu melakukan seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. tingkat kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa

Bab 3. Analisis Data. tingkat kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan pada tingkat kelas kata yaitu dari kata benda bahasa Jepang menjadi kata sifat bahasa Indonesia, lalu kata kerja

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Terjemahan merupakan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda

Bab 5. Ringkasan. Terjemahan merupakan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda Bab 5 Ringkasan Terjemahan merupakan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda bahasa dan budayanya. Menurut Hoed (1992: 4) penerjemahan adalah suatu kegiatan mengalihkan amanat dari satu bahasa,

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam sub bab ini secara umum akan membahas mengenai teori yang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam sub bab ini secara umum akan membahas mengenai teori yang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penerjemahan Dalam sub bab ini secara umum akan membahas mengenai teori yang berhubungan penerjemahan. 2.1.1 Pengertian Penerjemahan Menurut Simatupang (2000: 2) menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室 DIKTAT KULIAH Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 中級日本語 New Approach Japanese Intermediate Course 日本語研究者教材開発室 By: 小柳昇 (2002,203,2004) Pengantar Diktat ini disusun untuk memberikan penjelasan dalam bahasa

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada Bab 5 Ringkasan Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Dan dalam kasus menikmati karya tulis, suatu karya tulis bahasa asing

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang Universitas Indonesia tiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa tidak sedikit orang yang ingin mempelajari

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada lagu Rising Sun karya Atsushi Sato sebagai korpus data, dihubungkan dengan teori teori sintaksis dan semantik.

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu: 2.1 Teori Discourse Dalam bahasa Indonesia discourse disebut sebagai wacana, sedangkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat beragam bahasa. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Kridalaksana (2008:24) menyatakan bahwa bahasa

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada bab ini, penulis akan mengambil simpulan dari hasil analisis datadata pada bab sebelumnya, yaitu hasil analisi fungsi partikel ka, sa, na dan wa yang terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida 8 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai konsep pemikiran yang akan mendukung analisis data pada bab selanjutnya. Konsep tersebut berupa, tentunya konsep aspek dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 :

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Bahasa adalah sarana pokok yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi untuk menyampaikan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan Bab 5 Ringkasan Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan segala informasi tentang Jepang. Salah satu media informasinya adalah majalah Jepang yang sudah bisa didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membicarakan objek, baik berupa benda maupun orang lain, kita mengenal kata tunjuk. Kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia adalah kata ini dan itu. Dalam bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という Bab 2 Landasan Teori 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という Yang disebut dengan Hinshi adalah pengelompokan kata yang

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci