BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu:

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu: 2.1 Teori Discourse Dalam bahasa Indonesia discourse disebut sebagai wacana, sedangkan dalam bahasa Jepang discourse disebut sebagai danwa. Sugiura Masayoshi (1998:2) menjelaskan danwa sebagai berikut: 話し言葉と書き言葉の両方を談話として扱うことにする Terjemahan; Danwa sangat berperan penting dalam pembentukan kata baik secara lisan atau tulisan. Danwa dapat berupa tulisan maupun lisan dan terdapat danwa bunseki yang digunakan untuk menganalisis struktur, fungsi dan penggunaan kalimat yang jelas. Menurut Sugiura Masayoshi (1998:2) berikut: mendefinisikan danwa bunseki sebagai 要するに 従来の言語分析が文の構造が中心であったのに対して 談話分析は 実際に使用されている言語の 文以上の単位 に関心を持つ学問であるといえよう Secara sederhana, dalam melakukan analisa struktur kalimat, bahasa yang umum merupakan sebuah pusat, sedangkan analisis wacana menyatakan bahasa sebenarnya dapat digunakan lebih mendalam dan menarik untuk di pelajari lebih lanjut. 2.2 Teori Hinshi Menurut Masuoka dan Takubo( 2000:4), menjelaskan hinshi sebagai berikut: 語は分材料であり 文を組み立てる上で一定の働きをする この働きの違いによって語を種類分けしたものが 品詞 である 5

2 6 Kata merupakan satuan yang berfungsi untuk membuat sebuah kalimat. Pembagian jenis kata berdasarkan fungsi dan perbedaanya disebut dengan hinshi. Para ahli mengelompokan hinshi menjadi berbagai macam kelompok dan salah satunya menurut Masuoka dan Takubo(2000:8) membagi hinshi menjadi 11 jenis, yaitu: 動詞 ( kata kerja) 形容詞 ( kata sifat) 判定詞 ( kata bantu benda) 助動詞 ( kata bantu) 名詞 ( kata benda) 副詞 ( kata keterangan) 助詞 ( kata bantu/partikel) 連体詞 ( preposisi) 接続詞 ( kata sambung) 感動詞 ( kata seru) 指示詞 ( kata tunjuk) 2.3 Teori Doushi Menurut Masuoka dan Takubo( 2000:4), menjelaskan doushi sebagai berikut: 動詞の基本的な性格は 単独で述語の働きをし 分中で働のちがいに応じて活用することである Secara sederhana, doushi merupakan satuan tunggal yang memiliki fungsi dalam predikat dan dalam kalimat, doushi sendiri digunakan untuk membedakan pembentukan kalimat. Kemudian Masuoka dan Takubo (2000:12-13) membagi doushi dalam bahasa Jepang menjadi tiga macam yaitu:

3 7 1. 動態動詞 dan 状態動詞 動態動詞 (doutai doushi) merupakan doushi yang menunjukkan adanya cara kerja atau sebuah kegiatan. 食べる, 飲む, 眠, dan sebagainya. 状態動詞 (joutai doushi) merupakan doushi yang menunjukkan: a. Keberadaan dan kepunyaan b. Kemungkinan c. Penting d. Pola pikir yang saling berhubungan 2. 自動詞 dan 他動詞 自動詞 (tadoushi) merupakan bentuknya dari pelengkap menjadi tidak lengkap. 他動詞 (jidoushi) merupakan doushi yang memiliki bentuk pelengkapnya tanpa 名詞 + ラ tetapi meskipun demikian, artinya tetap menjadi benrtuk yang lengkap. 3. 意思動詞 dan 無意志動詞 意思動詞 ( ishidoushi) merupakan doushi yang menunjukkan kegiatan yang dilakukan dari dorongan diri sendiri diantaranya: perintah, larangan, permintaan, dan lainnya. 無意志動詞 (muishidoushi) merupakan doushi yang menunjukkan kegiatan yang di kerjakan bukan atas dorongan dari diri sendiri Teori Joutai Doushi Setelah pembagian dari doushi, untuk lebih jelasnya wakaru termasuk dalam bagian joutai doushi atau kata kerja yang menunjukan kondisi. Harasawa (2010:69) menjelaskan pengertian joutai doushi sebagai berikut: その意味で心理的な動詞は 一般的に言われる 状態動詞 としての機能を備えていると言える

4 8 Yang disebut dengan joutai doushi merupakan kata kerja berdasarkan situasi atau gambaran suasana yang sedang terjadi, sehinga dapat dikatakan sebagai kata kerja kondisi. Dalam joutai doushi terdapat jenis doushi yaitu 内的状態動詞 ( Naiteki Joutai Doushi ). Selanjutnya Kato dalam Harasawa (2010:71) mengatakan bahwa naiteki joutai doushi berfungsi untuk : 内的な思考や感情や感覚は話し手のみが直接感知できるものであり 人称性と絡み合っている点が特徴である Naiteki berfungsi untuk menyalurkan pikiran dan perasaan yang dapat dimengerti dengan cara berbicara langsung dan ciri utama mengungkapkan apa yang terdapat di dalam hati. Kemudian Kato dalam Harasawa (2010:72) membagi 内的状態動詞 (Naiteki Joutai Doushi ) menjadi empat bagian, sebagai beriku: 1. 思考動詞 Doushi yang menjelaskan tentang pemikiran, pertimbangan, ekspetasi. Contohnya: 思う 考える 疑う 信じる / わかる かる 察する 祈る 期待する 願う 望む 2. 感情動詞 Doushi yang menjelaskan perasaan atau emosi. Contohnya: あきらめる あこがれる いらいらする うらむ うんざりする 恐れる 感謝する 3. 知覚動詞 Doushi yang menjelaskan persepsi, cara pandang, penilaian terhadap suatu hal. Contohnya: 感じる 聞こえる ざらざらする つるつるする におう ぬるぬるする 見える 4. 感覚動詞 Doushi yang menjelaskan penilaian secara langsung terhadap hal yang dirasakan.

5 9 Contohnya: 痛む うずく くらくらする 疲れる どきどきする 震える 2.4 Fungsi Wakaru Ashihara (2010:12-26) membagi wakaru menjadi enam fungsi, sebagai berikut: 1. ( 既知の A が A であると ) 特定する ( ことができる ) (mengetahui informasi yang dibicarakan) Wakaru digunakan ketika pembicara dihadapi dengan sebuah informasi dan keberadaan lawan bicara yang sebelumnya sudah diketahui oleh pembicara. Kemudian pembicara dapat menyadari hal tersebut merupakn informasi lawan bicara yang sebelumnya telah di ketahui. Contoh : 娘 : おはよう あれ, それ, 咋曰買ったスカート? 母 : あ, わかっちゃった? どう? 娘 : いいんじゃない 丈もちょうどいいし Anak perempuan : Selamat pagi. Lho, itu bukannya selendang yang dibeli kemarin? Ibu : Ya, yang dibeli kemarin. Kamu tahu ya? Bagaimana selendangnya? Anak perempuan : Bagus kok. Panjangnya juga pas. 2. 理解する (memahami) Wakaru dapat digunakan sebagai pengganti doushi 理解する yang artinya memahami. Menurut Shinmura (1998:2788), 理解する memiliki makna untuk: 1. 物事の道理をさとり知ること 意味をのみこむこと 物事をわかること 2. 人の気持や立場がよくわかること 1. Mengetahui penyebab terjadinya suatu hal. Memahami informasi secara langsung dan mentah. Memahami situasi yang terjadi.

6 10 2. Memahami perasaan dan situasi lawan bicara. A: 急に寒くなったね - 朝起きるのがつらいよ B: あ -, わかる, わかる 蒲団から出たくないよね A: Tiba-tiba jadi mulai dingin ya. Bangun di pagi hari itu menyebalkan. B: Ya, ya, aku setuju. Rasanya tidak ingin keluar dari futon ya. 3. 記憶している (mengingat sebuah informasi) Fungsi selanjutnya berguna untuk mengingat kembali sebuah informasi dari ingatan yang jelas,tetapi jika informasi terbut tidak dapat di ingat dengan jelas, maka informasi itu tidak bisa didapatkan kembali. 父 :Aさんの連絡先, 書いたと思ったけど, どこに書いたか忘れたんだけど 娘 : そう でも, 今, わからないよ 今曰, 手帳も携帯も忘れてきちゃったから, 家に帰ってから電話しようか Ayah : Ayah lupa menulis dimana informasi kontak dari si A. Anak : Benarkah. Tapi sekarang aku tidak tahu. Hari ini, karena aku lupa membawa agenda dan handphone, bagaimana kalau menelponnya setelah kita pulang ke rumah, 4. 状況を把握している (memami situasi yang berubah) Wakaru juga memiliki fungsi agar pembicara memahami situasi dari keadaan sekarang yang berubah pada diri sendiri, lawana bicara dan orang ketiga. Penggunaan kata wakaru dalam penggunaannya diubah menjadi wakatta dan wakarimashita.

7 11 上司 : おはよう 部下 : あ, おはようございます 上司 : 今日,Cちゃん, ビザの申請で会社に来るの, 遅れるって言ってたから 部下 : あ, はい わかりました Atasan : Pagi Bawahan : Oh, Selamat Pagi. Atasan : Hari ini, Si C yang datang ke perusahaan kita untuk permohonan visa, katanya dia bakal telat. Bawahan : Oh, baik. Saya mengerti. 5. 相手の依頼 命令 アドバイスヲ受け入れたことを表明す terdapat 3 macam yaitu; Wakaru juga memiliki jenis yang bertujuan untuk menyetujui, a. 相手の命令受け入れる (menyetujui perintah lawan bicara ) 母 : そこのシャツは2 階に持ってってね いつも置きっぱなしなんだから 娘 : わかったってば Ibu : Baju yang disitu, dibawa ke lantai 2 ya. Karena selalu diletakkan di sana. Anak : Aku tahu kok.

8 12 b. 相手の依頼を受け入れる ( Menyetujui permintaan lawan bicara) A: ねえ, 携帯ドコモだよね? 確か美和子とか秋津とかもドコモだったよね? B: うん, 確か A: じゃ 美和子と秋津に電話してみてくれる? B: わかった A : Oh ya, Handphonemu docomo kan ya? Miwako dan Akitsu juga docomo juga kan ya? B : Ya, tentunya. A : Kalau begitu, bisa tolong hubungi Miwako dan Akitsu? B : Oke. c. 相手のアドバイスヲ受け入れる ( menyetujui saran yang diungkapkan lawan bicara) A : ( イナバウワーの ) 真似すると腰やられるよ もう若くないんだから B: わかった わかった A : Kalau kau meniru Ina-Bauer, nanti pinggangmu keseleo lho. Karena sudah tidak muda lagi. B : Iya, iya. 6. 予測する (memprediksi)

9 13 Penggunaan wakaru yang terakhir adalah bertujuan untuk memprediksi atau memperkirakan. Pembicara bermaksud memprediksi situasi kondisi yang sudah diketahui ataupun belum. Tetapi informasi yang diketahui sebagai lawan bicara harus sudah diketahui, agar wakaru dapat bisa dikatakan memiliki fungsi untuk memprediksi. 父 : 大丈夫じゃない 台湾には負けないだろ 娘 : そんなのやってみなきゃわかんないじゃん レッズ ( サ ッカーチーム名 ) だって最下位で負けたし Ayah : Tidak baik. Tidak akan kalah dari Taiwan kan? Anak : Untuk hal itu, kalau tidak dicoba maka kita tidak tahu kan? Race ( nama tim sepak bola) kan juga kalah di posisi terendah. 2.5 Teori Montase Ketika menganalisa sebuah film tentunya perlu ketelitian dan kecermatan dalam pengamatan tiap potongan film yang ada. Untuk mempermudah dalam penganalisaan ada terdapat sebuah teori yang bernama Montase. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang banyak di gunakan oleh para peneliti dalam menganalisa sebuah film. Menurut Soles (2009:48) menjelaskan teknik Montase sebagai berikut: The best know type of discontinuity editing is montage, a series of brief, sometimes instantaneous, shots spliced together, used not necessarily to advance the narrative but often to kick start the audience s attention in certain desired directions. Cara terbaik dalam mengedit jenis bersambung dengan menggunakan teknik Montase, sebuah rangkaian singkat, terkadang seketika, susunan gambar yang diambil secara bersamaan, digunakan belum tentu untuk memajukan sebuah narasi tetapi juga sering untuk menangkap perhatian penonton agar dapat kearah yang di inginkan.

10 14 Dalam KBBI (2008:665) juga menjelaskan bahwa montase merupakan gambar gambar yang berurutan dihasilkan di film untuk melukiskan gagasan gagasan yang berkaitan. Pemilihan dalam gambar yang diambil pun harus diperhatikan agar urutan cerita dapat saling berhubungan satu sama lainnya hingga membentuk sebuah rangkain film.