PENGAWASAN AKTIVITAS KARYAWAN DENGAN MONITORING CCTV PADA PT. AMAL TANI MEDAN KARISMA JOANA LESTARI BR S

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGAWASAN AKTIVITAS KARYAWAN DENGAN MONITORING CCTV PADA PT. AMAL TANI MEDAN KARISMA JOANA LESTARI BR S"

Transkripsi

1 PENGAWASAN AKTIVITAS KARYAWAN DENGAN MONITORING CCTV PADA PT. AMAL TANI MEDAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Oleh : KARISMA JOANA LESTARI BR S PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER KRISTEN NEUMANN INDONESIA MEDAN

2 DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Metode Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 3 BAB II GAMBARAN UMUM Sejarah Singkat Perusahaan Profil Perusahaan Visi dan Misi PT. Amal Tani Medan Struktur Organisasi Aktivitas Perusahaan Tujuan dan Manfaat Penggunaan CCTV pada PT. Amal Tani Medan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pengawasan Tujuan Pengawasan Jenis-Jenis Pengawasan... 12

3 3.2 Aktivitas Pengertian Aktivitas Karyawan Pengertian Karyawan Monitoring Fungsi Monitoring Tujuan Monitoring Langkah-Langkah Monitoring CCTV Sejarah dan Perkembangan CCTV Pembagian CCTV Secara Umum Jenis-Jenis CCTV Elemen-Elemen Perancangan CCTV BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Aktivitas Karyawan Tata Letak Ruang Kantor PT. Amal Tani Medan Pembahasan Instalasi CCTV pada PT. Amal Tani Medan Pemantauan Aktivitas Karyawan Menghidupkan DVR Proses Pemantauan Karyawan Mematikan DVR Laporan Hasil Pemantauan Perawatan CCTV BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 36

4 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Logo PT. Amal Tani Medan... 9 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Amal Tani Medan Gambar 3.1 Dome Kamera Gambar 3.2 Bullet Kamera Gambar 3.3 Box Kamera Gambar 3.4 Infra Red Kamera Gambar 3.5 Wireless CCTV Kamera Gambar 3.6 PTZ Kamera/ Speed Dome Kamera Gambar 3.7 Covert Kamera Gambar 3.8 Waterproof Kamera Gambar 3.9 Konektor BNC Gambar 3.10 Kabel Coaxial Gambar 3.11 Tang Crimping Gambar 3.12 Konektor RJ Gambar 3.13 Kabel UTP Gambar 3.14 Kabel Power Gambar 3.15 Adaptor Gambar 3.16 DVR Gambar 3.17Monitor Gambar 3.18 Kontroller Gambar 4.1 Tata Letak Ruang Lantai 1 pada PT. Amat Tani Medan Gambar 4.2 Tata Letak Ruang Lantai 2 pada PT. Amat Tani Medan Gambar 4.3 Skema Instalasi Kamera Analog Gambar 4.4 Hasil kiriman gambar dari DVR ke monitor Gambar 4.5 Kamera outdoor vi

6 Gambar 4.6 Kamera yang dilengkapi dengan motor Gambar 4.7 Kamera yang diletakkan secara fixed... 33

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Form Daftar Hadir dan Tabel Kegiatan Pelaksanaan PKL Lampiran 2 : Form Penilaian Praktek Kerja Lapangan (PKL) Lampiran 3 : Form Bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Form Daftar Hadir dan Tabel Kegiatan Pelaksanaan PKL Lampiran 2 : Form Penilaian Praktek Kerja Lapangan (PKL) Lampiran 3 : Form Bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek kerja lapangan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan ahli dalam bidangnya masing masing. Praktek kerja lapangan dapat melatih mental mahasiswa/i untuk menghadapi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan mempertanggung jawabkan hasil yang telah dilakukan dan hal hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan. Praktek kerja lapangan perlu dilaksanakan dan dapat melatih mental penulis untuk siap mengahadapi masalah yang berkaitan pekerja dilapangan, seperti interview. Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada instansi perusahaan atau pemerintah tersebut. Lapangan kerja sebagai tujuan akhir setelah menyelesaikan kuliah merupakan alasan praktek kerja lapangan dijadikan syarat mutlak yang harus di penuhi untuk menyelesaikan program S-1 antara lain untuk memperkenalkan dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan dapat bertanggungjawab atas tugas yang diberikan oleh pegawai dimana prkatek kerja lapangan dilaksanakan. Praktek lapangan bertujuan untuk menerapkan secara langsung penguasaan materi yang sudah di pelajari. Adapun perusahaan yang dipilih untuk praktek kerja lapangan tersebut adalah PT. AMAL TANI Medan. Perkembangan teknologi yang pesat membuat PT. Amal Tani Medan mengikuti perkembangan dunia teknologi informasi. Semua pekerjaan di PT. Amal Tani Medan terkomputersasi dengan baik. Mulai dari sistem pengiriman pesan, presensi karyawan sampai dengan pengawasan kinerja karyawan dengan menggunakan CCTV (Closed Circuit Television). Penggunaan CCTV pada kantor PT. Amal Tani Medan difungsikan untuk memonitoring kinerja karyawan. Hal ini dilakukan karena penggunaan tenaga manusia saja untuk memantau kantor PT. Amal Tani Medan tidak mampu untuk memantau seluruh ruangan. Melalui CCTV tingkah laku karyawan diperhatikan mulai dari kedatangan karyawan, hal-hal yang dilakukan selama jam kerja sampai dengan selesainya jam kerja karyawan. Pada saat kegiatan praktek kerja lapangan penulis ditempatkan pada pengawasan kinerja karyawan dengan bantuan CCTV (Closed Circuit Tel evision). Di kantor PT.

10 Amal Tani Medan hampir seluruh ruangan di kantor PT. Amal Tani menggunakan CCTV sebagai alat pemantau kinerja karyawan. Dalam kesempatan ini penulis tertarik untuk membuat sebuah laporan praktek kerja lapangan dengan judul : Pengawasan Aktivitas Karyawan dengan Monitoring CCTV pada PT. Amal Tani Medan. 1.2 Tujuan Pada dasarnya tujuan praktek kerja lapangan ini adalah untuk membandingkan dan menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa diperkuliahan dengan dunia kerja yang sessungguhnya. Disamping itu juga untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang situasi pekerjaan yang sebenarnya pada perusahaan. Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah : 1. Sebagai syarat untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Strata-1 Jurusan Teknik Informatika STMIK Neumann Medan. 2. Untuk memperkenalkan mahasiswa kepada situasi yang sebenarnya yang terdapat di dunia pekerjaan, seperti menjalin hubungan kerja dengan para karyawan, pekerjaan rutinitas perusahaan dan penerapan peraturan-peraturan yang terdapat dalam perusahaan. 3. Melatih disiplin diri dan rasa tanggung jawab terhadap peraturan dan berbagai pekerjaan yang diberi di lapangan. 4. Menanamkan rasa percaya diri bagi mahasiswa, sehingga lebih yakin dengan keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya dan akan mempermudahkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya. 5. Mengetahui bagaimana pengawasan pemantauan aktivitas karyawan dengan menggunakan monitoring CCTV dikantor PT. Amal Tani Medan, 6. Untuk menjalin kerjasama antara dunia pendidikan dengan perusahaan. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan bagi mahasiswa/i, yaitu: 1. Memberikan pemahaman dan dan wawasan tentang cara bekerja diperusahaan yang sesungguhnya. 2. Mendapatkan ilmu pengalaman dan pengetahuan baru dari pelaksanaan praktek lapangan kerja. 3. Dapat menerapkan secara langsung teori yang telah didapat oleh mahasiswa. 4. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan.

11 5. Penulis dapat menambah wawasan dalam tentang monitoring CCTV. 6. Memberikan pengetahuan dan wawasan yang baru bagi perusahaan tempat dilaksanakannya praktek kerja lapangan. 1.4 Ruang Lingkup Sesuai dengan penjelasan diatas maka penulis membuat sebuah ruang lingkup yaitu bagaimana pengawasan kinerja karyawan dengan monitoring CCTV pada PT. Amal Tani Medan. Dalam penulisan laporan PKl ini penulis mempersempit ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Pemantauan hanya dilakukan untuk karyawan yang berada di dalam gedung kantor. 2. Pemantauan yang dilakukan dikhususkan untuk memantau aktivitas karyawan, tidak ada pemantauan untuk keamanan kantor. 3. Pemantauan tidak dilakukan untuk ruangan komisaris utama, direktur utama dan direktur produksi. 4. Bentuk laporan yang dibuat setelah pemantauan. 1.5 Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan praktek kerja kapangan ini Penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Metode observasi yaitu, penulis mengadakan pengamatan secara langsung di kantor PT. Amal Tani Medan. 2. Mengadakan tanya jawab kepada Pembimbing Lapangan serta staf lainnya mengenai hal yang berhubungan dengan pembahasan. 3. Metode Kepustakaan, metode ini dilakukan dengan melakukan studi kepustakan melalui membaca dan mengambil data sesuai dengan pembahasan. 1.6 Waktu dan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Dalam proses praktek kerja lapangan diadakan kerja sama yang baik antara pihak pemimpin PT. AMAL TANI Medan dengan para peserta PKL, sehingga kegiatan PKL dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 27 Juli sampai dengan 07 Sepetember 2015 selama 30 (Tiga Puluh Hari Kerja). Waktu praktek kerja lapangan dimulai pukul wib sampai dengan wib, dengan waktu

12 istirahat selama 1 (satu) jam mulai pukul wib sampai dengan wib dan hari kerja dimulai dengan hari senin sampai dengan hari jumat. BAB II

13 GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perseroan terbatas (PT) Amal tani adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan, industri dan dagang. Perkebunan Amal Tani dikecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat dengan nama perkebunan Tanjung Putri dan kantor pusat di Medan. Pertumbuhan perusahaan perkebunan di Indonesia pada jaman penjajahan Belanda termasuk perkebunan swasta PT. Amal Tani perkebunan Tanjung Putri yang merupakan perusahaan perkebunan karet yang sebelumnya di kelola oleh EX Horizon dan Brosfield sampai tanggal 27 maret Dengan dikeluarkannya surat No. 18/11/1/A tanggal 5 januari 1962 dan dilaksanakan pemberian surat terima perkebunan Tanjung Putri kepla CV. Amal yang sebelumnya beralamat dikantor pusat semestara di Jl. Palangkaraya No. 42 Medan dan selanjutnya berdomisili di Jl. Prof. HM. Yamin SH No. 5 Medan. Dalam pengurusan penyelesaian status guna usaha dimana CV. Amal mendapatkan surat rekomendasi dari markas daerah Legiun Veteran Republik Indonesia Sumut dengan No. 60/0942/SS/B/MD/LV.1992 yang dikeluarkan di Medan. Pada tanggal 4 april 1962 PT. Amal Tani telah diberikan surat penghubung dari markas besar Veteran RI di Jakarta dengan No. 925/69/Bag.EK/MBL/V/IV/1962 beserta surat Menteri Urusan Veteran Republik Indonesia pada tanggal 25 April Sebelum CV. Amal telah membuat surat permohoman pada paramilda Sumut melalui surat No. 030/CV.A/62 tanggal 26 Juni 1962 Perihal permohonan HGU (Hak Guna Usaha) Perkebunan Tanjung Putri. Berita acara penyerahan dan penerimaan konsesnsi perkebunan ini dibuat tanggal 22 Januari 1963 beserta neraca perusahaan per 31 Maret Kemudian CV. Amal menerima surat dari kantor Impeksi Agraria Sumut dengan No. 782/11/1.A yang dikeluarkan di Medan pada tanggal 7 Agustus Tentang penerimaan peta perkebunan Tanjung Putri dalam pengembangan usaha yang otentik dibuat berdasarkan akte notaris M. Sutan Nasution SH dengan No. 7 tanggal 9 September Laju perkembangan selanjutnya CV menjadi PT dan statusnya sekarang ini menjadi PT. Amal Tani yang dibuat melalui surat Menteri Kehakiman No. 2A5/101/6A pada tanggal 27 Agustus Perusahaan ini telah mencakup program PMDN tahap pertama melalui surat No. 1591/ Sek/SPPMPN/1970 pada tanggal 2 November 1970 di Jakarta. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahap ke -V diajukan pada tahun

14 1979 dan realisasinyaa pada tahun 1980 dengan dikeluarkannya surat persetujuan tetap dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan surat No / /0/ Sebagai lanjutan pembngunan dalam perkembangan sektor nonmigas maka usaha perkebunan ini oleh bangsa pribumi asli dan tanpa bangsa asing. Dari tahun ke tahum mulai mengalai pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. 2.2 Profil Perusahaan Nama Perusahaan/ Instansi Alamat Telepon/ Fax PT. Amal Tani Medan : Jl. Iskandar Muda No. 11B, Medan : : amaltani_11b@yahoo.co.id Gambar 2.1 Logo PT. Amal Tani Medan Penjelasan Logo Arti dari logo tersebut adalah Perusahaan Amal Tani adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, industri dan dagang dengan hasil produksi utama adalah karet dan kelapa sawit Visi dan Misii PT. Amal Tani Medan Visi: Perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, industri dan dagang untuk mempertahankan produksi pertanian di Sumatera Utara. Misi: a. Peningkatan kesejahteraan rakyat, menciptakan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan serta pemantapan pangan dan hasil perkebunan n industri. b. Melaksanakann pengamatan, peramalan, penerapan teknik di kalangan masyarakat.

15 2.3 Struktur Organisasi Ada dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi, yaitu departemenlisasi dan pembagian kerja. Departemenlisasi merupakan kegiatan-kegiatan kerja pada suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjalan bersama. Hal ini tersermin pada struktur formal pada suatu organisasi dan ditunjukkan oleh setiap bagian organisasi. Sedangkan pembagian tugas ialah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek tersebut adalah dasar dari pengorganisasian yang merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas dan pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi maupun orang-orang yang mewujudkan kedudukan tugas, wewenang serta tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Dalam hal ini perusahaan atau badan usaha pada umumnya menganggap bahwa penyusunan struktur organisasi ini sangatlah penting karena akan dapat terlihat tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi sehingga tidak terjadi kerancuan ataupun terjadinya rangkap pekerjaan yang telah direncanakan.

16 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Amal Tani Medan 2.4 Aktivitas Perusahaan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada PT. Amal Tani Medan aktivitas perusahaan swasta ini dibidang perkebuanan, industri dan dagang di dataran rendah dan dataran tinggi. Hasil utama dari kebun perusahan adalah sawit dan karet. PT. Amal Tani juga berfungsu sebagai tempat informasi serta sarana latihan/ pendidikan dan penelitian bagi masyarakat. Sebagai contohnya PT. Amal Tani menerima dan mengizinkan mahasiswa melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ataupun magang di kantor maupun di perkebunan dan di pabrik yang mereka miliki. Berikut penjelasan tentang bidang kerja yang dilakukan di PT. Amal Tani Medan: 1. Direktur Utama Direktur Utama memiliki tugas untuk memantau dan mengawasi jalannya peusahaan sesuai dengan yang diinginkan, menyusun perencanaan serta menentukan kebijakan, mengadakan rapat dan mengambil keputusan untuk perusahaan. 2. Direktur Keuangan dan HRD Direktur Keuangan dan HRD bertugas untuk melakukan pemeriksaan keuangan yang dimasukkan, dicantumkan dan anggaran untuk menghindari kerancuan serta mendidik,

17 membimbing, mengarahkan dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi PT. Amal Tani Medan. 3. Manager Pemasaran Manager pemasaran bertanggung jawab untuk memeriksa laporan kerja bulanan staff pemasaran, melakukan evaluasi laporan pemasaran lapangan dengan hasil yang diterima dan berwenang membuat surat laporan kepada direktur keuangan dan direktur utama. 4. Manager Keuangan Manager keuangan memiliki tugas untuk menyelenggarakan administrasi dan keuangan perusahaan, memeriksa penerimaan dan pengeluaran kas dari bank, pemberian kredit dan laporan keungan. Selain itu manager keuangan juga bertugas untuk membuat rencana cash flow sesuai program usaha dan menangani segala urusan mengenai keuangan atau pembiayaan yang membawahi kasir dan pembukuan. 5. Manager Umum dan HRD Manager umum dan HRD bertugas sebagai pengawas pekerjaan dan menilai prestasi kerja karyawan dan membuka surat-surat masuk yag bersifat dinas. 6. Staff Pemasaran Staff pemasran memiliki tugas untuk membuat laopran kerja bulanan yang akan diserahkan kepada manager pemasaran dan menangani segala urusan mengenai pemasaran produk. 7. Pembukuan Pembukuan harus bertanggung jawab untuk membuat laporan keuangan perusahaan dan membuat daftar gaji karyawan serta menangani segala urusan asuransi tenaga kerja. 8. Kasir Penggajian Kasir penggajijan bertugas untuk memberikan gaji karyawan. 9. Kabid Divisi Umum Kabid Divisi Umum memiliki tugas untuk mengerjakan surat masuk dan surat keluar dan mengarsipkannya, menyettor pajak ke kas negara dan menguru sperizinan dan pajak perusahaan. 10. Kabid Rumah Tangga Kabid rumah tangga bertanggung jawab untuk mengatur rumah tangga perusahaan dan menerima tamu-tamu yang berhubungan dengan perusahaan. 11. Kabid Produksi Kabid produksi bertugas sebagai pengevaluasi laporan produksi lapangan dengan hasil yang diterima petani, membuat suurat laporan kepada Direktur Utama serta mengawasi bawahannya.

18 2.5 Tujuan dan Manfaat Penggunaan CCTV pada PT. Amal Tani Medan Pada umumnya pemasangan CCTV difungsikan untuk keamanan. Tetapi pemasangan CCTV di kantor PT. Amal Tani Medan digunakan sebagai alat kontrol. Pemasangan CCTV diutamakan di area kerja karyawan untuk mengawasi pekerjaan karyawan. Pemantauan ini dilakukan untuk membuat suatu pengukuran atas kinerja dan prestasi kerja karyawan PT. Amal Tani Medan. Setelah dilakukannya pemantauan maka di lakukan evaluasi terhadap karyawan yang bersangkutan. Evaluasi ini akan sangat berguna untuk kelangsungan karir karyawan pada PT. Amal Tani.

19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengawasan Dalam ilmu manajemen, salah satu fungsi manajemen adalah pengawasan (controlling). Secara sederhana, pengertian pengawasan adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan dicapai, menilai pelaksanaan, dan jika perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa pengertian menurut para pakar, yaitu sebagai berikut: Pengertian Pengawasan menurut Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir adalah setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sampai dimana pelaksanaan tugas yang dilaksanakan menurut ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai. Menurut Sondang P. Siagian, Pengertian Pengawasan ialah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Djamaluddin Tanjung dan Supardan mengemukakan Pengertian Pengawasan yaitu salah satu fungsi manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan Tujuan Pengawasan Tujuan Pengawasan yaitu, sebagai berikut : 1. Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan perintah. 2. Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan. 3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan. 4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. 5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi (pemerintah) Jenis Jenis Pengawasan

20 Jenis-jenis pengawasan yaitu, sebagai berikut: 1. Pengawasan Ekstern (external control) Pengasan ektern atau pengawasan dari luar, yakni pengawasan yang menjadi subyek pengawas adalah pihak luar dari organisasi obyek yang diawasi. misalnya, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah perangkat pengawasan ekstern terhadap Pemerintah, karena ia berada di luar susunan organisasi Pemerintah (dalam arti yang sempit). Ia tidak mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Pemerintah (Presiden) tetapi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI (Sujamto, 1986 : 81-82) 2. Pengawasan Intern Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi yang bersangkutan, misalnya; Inspektur Wilayah Kabupaten/Kota yang mengawasi pelaksanaan Pemerintahan di Kabupaten/Kota tersebut. (Sujamto, 1986 : 81-82) 3. Pengawasan Preventif Pengawsan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni pengawasan yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat rencana. (Sujamto, 1986 : 85). 4. Pengawasan Represif Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan represif sebagai salah satu bentuk pengawasan atas jalannya pemerintahan (Sujamto, 1986 : 87). 5. Pengawasan Umum Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seluruh aspek pelaksanaan tugas pokok organisasi. (Sujamto, 1986 : 73-74). 6. Pengawasan Langsung Pengawasan Langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat ( on the spot) terhadap obyek yang diawasi. Jika pengawasan langsung ini dilakukan terhadap proyek pembangunan fisik maka yang dimaksud dengan pemeeriksaan ditempat atau pemeriksaan setermpat itu dapat berupa pemeriksaan administratif atau pemeriksaan fisik di lapangan. 7. Pengawasan tidak langsung Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi tempat pelaksanaan pekerjaan atau obyek yang diawasi atau pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh yaitu dari belakang meja. 8. Pengawasan Formal

21 Pengawasan Formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang (resmi) baik yang berifat intern dan ekstern. 9. Pengawasan Informal Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau social control, misalnya surat pengaduan masyarakat melalui media massa atau melalui badan perwakilan rakyat. 3.2 Aktivitas Pengertian Aktivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah kegiatan / keaktifan. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan. 3.3 Karyawan Pengertian Karyawan secara sederhana, karyawan dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasikompensasi lainnya. Selain pengertian di atas, ada banyak sekali pengertian kata karyawan yang telah diutarakan oleh para ahli, seperti beberapa contohnya adalah sebagai berikut : Menurut subri, karyawan merupakan setiap penduduk yang masuk ke dalam usia kerja (berusia di rentang 15 hingga 64 tahun), atau jumlah total seluruh penduduk yang ada pada sebuah negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan akan tenaga yang mereka produksi, dan jika mereka mau berkecimpung / berpartisipasi dalam aktivitas itu. Menurut Hasibuan, pengertian karyawan adalah setiap orang yang menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran maupun d alam bentuk tenaga) dan mendapatkan balas jasa ataupun kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu. 3.4 Monitoring

22 Monitoring (bahasa Indonesia: pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Pengertian Monitoring menurut beberapa ahli: Cassely dan Kumar 1987, Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-hari. Calyton dan Petry 1983, Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program/proyek. Suherman dkk (1988) menjelaskan bahwa monitoring dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus Fungsi Monitoring Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor (1974) menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Pada umumnya, manajemen menekankan terhadap pentingnya kedua fungsi ini, yaitu perencanaan dan pengawasan (monitoring). Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai seefektif dan seefisien mungkin.

23 Berdasarkan fungsinya, William Travers Jerome menggolongkan monitoring menjadi delapan macam, sebagai berikut: 1. Monitoring yang digunakan untuk memelihara dan membakukan pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program. 2. Monitoring yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi atau lembaga dari kemungkinan gangguan, pencurian, pemborosan, dan penyalahgunaan. 3. Monitoring yang digunakan langsung untuk mengetahui kecocokan antara kualitas suatu hasil dengan kepentingan para pemakai hasil dengan kemampuan tenaga pelaksana. 4. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan pendelegasian tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh staf atau bawahan. 5. Monitoring yang digunakan untuk mengukur penampilan tugas pelaksana. 6. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program. 7. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui berbagai ragam rencana dan kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi atau lembaga. 8. Monitoring yang digunakan untuk memotivasi keterlibatan para pelaksana Tujuan Monitoring Tujuan utama monitoring adalah untuk menyajikan informasi tentang pelaksanaan program sebagai umpan balik bagi para pengelola dan pelaksana program. Informasi ini hendaknya dapat menjadi masukan bagi pihak yang berwenang untuk: 1. Memeriksa kembali strategi pelaksanaan program sebagaimana sudah direncanakan setelah membandingkan dengan kenyataan di lapangan. 2. Menemukan permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program. 3. Mengetahui faktor-faktor pendungkung dan penghambat penyelenggaraan program Langkah Monitoring Langkah-langkah pokok untuk melakukan monitoring adalah sebagai berikut.

24 1. Menyusun rancangan monitoring, seperti untuk menghimpun data atau informasi tentang pelaksanaan program yang hasilnya akan dibagikan dan diserahkan kepada pengelola untuk memperbaiki pelaksanaan program. 2. Sasaran atau aspek-aspek yang akan dimonitor. 3. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. 4. Pendekatan metode, teknik dan instrumen monitoring, 5. Waktu dan jadwal kegiatan monitoring. 6. Biaya monitoring. 3.5 CCTV Menurut Herman Dwi Surjono (1996:8) Closed circuit television (CCTV) merupakan alat perekaman yang menggunakan satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video atau audio. Closed circuit television (CCTV) memiliki manfaat sebagai dapat merekam segala aktifitas dari jarak jauh tanpa batasan jarak, dapat memantau dan merekam segala bentuk aktifitas yang terjadi dilokasi pengamatan dengan menggunakan laptop atau PC secara real time dari mana saja, dan dapat merekam seluruh kejadian secara 24 jam, atau dapat merekam ketika terjadi gerakan dari daerah yang terpantau. Closed circuit Television (CCTV) adalah penggunaan vidio kamera yang mentransmisi sinyal atau penyiaran tertuju kepada lingkup perangkat tertentu, yakni kepada seperangkat monitor spesifik-terbatas. Penyiaran closed circuit Television (CCTV) tidak secara bebas dapat ditangkap oleh monitor lain selain monitor spesifikterbats yang telah disediakan. closed circuit Television (CCTV) dewasa ini sudah marak digunakan untuk menunjang pengawasan suatu area tertentu, terutama utnuk keperluan pengamanan dan pengamatan kondisi) Sejarah dan Perkembangan CCTV Penemu sistem CCTV adalah Walter Bruch pada tahun sistem ini dirancang dan dipasang Peenemünde, Jerman untuk mengamati peluncuran roket VII. Televisi sirkuit tertutup pertama dipasang oleh Siemens AG di Uji stand VII. Di zaman modern masih menggunakan sistem ini untuk merekam lokasi peluncuran roket CCTV mereka digunakan untuk dapat mengikuti secara dekat setiap langkah dari roket untuk mempelajari lintasan dan gerakan dengan tujuan untuk menemukan

25 kemungkinan penyebab kesalahan. Memimpin Biasanya roket yang lebih besar sudah dimasukkan CCTV. Pada tahun 1960, pejabat di Inggris mulai memasang sistem CCTV Kamera di tempat umum untuk memonitor orang banyak selama unjuk rasa dan penampilan tokoh masyarakat. Pemasangan kamera menjadi lebih populer, baik di ruang publik dan toko ritel, sebagai teknologi yang dikembangkan. Hari ini di Britania, Kamera CCTV memonitor jalan, trotoar dan lapangan di pusat kota, stasiun kereta api dan bis umum, serta di toko-toko eceran dan usaha lainnya. Pada tahun 1996, pengeluaran pemerintah pada teknologi CCTV menyumbang tiga perempat anggaran pencegahan kejahatan di Inggris. Di Amerika Serikat, sistem kamera CCTV pertama didirikan di gedung publik pada tahun 1969 di gedung New York City Kota. Praktek ini dengan cepat menyebar ke kota-kota lain dan segera dilaksanakan secara luas. Tidak seperti Inggris, CCTV kamera di ruang publik di Amerika Serikat jarang digunakan. Namun, pada 1970-an dan 80-an, gunakan CCTV menjadi lebih umum pada perusahaan rentan terhadap ancaman keamanan, seperti bank, toko serba ada, dan pompa bensin. Keamanan kamera dipasang di World Trade Center sebagai pencegahan setelah serangan teroris di tahun Dengan itu, ATM pertengahan 90an di seluruh negara itu umumnya dilengkapi dengan kamera Kamera CCTV, dan toko ritel CCTV Kamera banyak digunakan untuk mencegah pencurian. Hingga sekarang tidak cuma kawasan pertokoan atapun kawasan penting, CCTV juga banyak di pasang untuk keamanan kawasan perumahan atau rumah pribadi Pembagian CCTV Secara Umum 1. Kamera CCTV Berdasarkan Jenis Output a. Kamera Analog yaitu kamera yang mengirimkan continuous streaming video melalui Kabel Coaxial. b. Kamera Digital (IP Network Kamera) yaitu kamera yang mengirimkan discrete streaming video melalui Kabel UTP. Camera CCTV Digital umumnya dilengkapi dengan IP Address sehingga sering pula dikenal sebagai IP (Network) Camera. Dengan adanya IP, kamera bisa dapat langsung diakses melalui jaringan LAN/WAN tanpa harus menggunakan tambahan converter. 2. Kamera CCTV Berdasarkan Lokasi Penempatan a. Kamera Indoor

26 Kamera Indoor adalah kamera yang ditempatkan di dalam gedung, umumnya berupa Dome (Ceiling) kamera, Standard Box Kamera. b. Kamera Outdoor Kamera Outdoor adalah kamera yang di tempatkan di luar gedung dan memiliki casing yang dapat melindungi kamera terhadap hujan, debu, maupun temperatur yang extreme. Umumnya berupa Bullets Kamera yang telah dilengkapi dengan Infra Red Led (Infra Red Camera). Disamping itu, standart Box kamera juga sering ditempatkan di luar ruangan dengan menggunakan tambahan Outdoor Housing. 3. Kamera Berdasarkan Waktu Penggunaan (Minimum Lux) a. Kamera standart day Kamera Standard day adalah kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang memiliki tingkat penerangan cukup baik secara konsisten (di atas 0.5 lux). b. Kamera Day-Night Kamera Day-night adalah kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang memiliki tingkat penerangan kurang (dibawa h 0.5 lux terus menerus ataupun sebagian waktu). 4. Kamera Berdasarkan Mekanisme Kontrol a. Kamera Motorized Kamera Motorized adalah kamera yang dilengkapi dengan motor untuk menggerakkan sudut pandang ataupun focus secara remote (zoom kamera dan speed dome camera). b. Kamera Fixed Kamera Fixed adalah kamera yang sudut pandang dan focusnya harus disetting secara manual pada saat instalasi. 5. Kamera Berdasarkan Resolusi Kamera a. High Resolution High Resolution adalah kamera yang memiliki resolusi diatas 480 TVL. b. Standart Resolution Standard Resolution adalah kamera yang memiliki resolusi TVL. c. Low Resolution Low Resolution adalah kamera yang memiliki resolusi dibawah 380 TVL Jenis Jenis Kamera CCTV Berikut beberapa jenis kamera CCTV 1. Dome Kamera

27 Gambar 3.1 Dome Kamera Sesuai dengan namanya Dome Camera berbentuk seperti kubah. Designnya yang simple menjadikannya jenis kamera yang paling popular dan sering digunakan dalam pemasangan CCTV, karena kamera ini relatif sangat mudah untuk dipasang. Posisi mata kamera yang tidak terlihat karena tehalang oleh lapisan dome, membuat orang tidak dapat mengetahui arah mana yang sedang disorot oleh kamera tersebut. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemasangan di dalam ruang, baik di dalam rumah ataupun di ruang kantor. 2. Bullet Kamera Gambar 3.2 Bullet Kamera Kamera CCTV bullet adalah unit dinding-mount atau langit-langit yang biasanya dirancang untuk penggunaan dalam ruangan, tetapi juga dapat mengisi beberapa aplikasi luar ruangan. Kamera berbentuk silinder tipis. Banyak jenis kamera ini yang dirancang untuk tahan air. Tapi kekurangan dari kamera ini yaitu tidak mendukung untuk memiliki pan / tilt / zoom control melainkan untuk menangkap gambar dari daerah tetap. Kameran ini dipasang menunjuk pada daerah tertentu. 3. Box Kamera Gambar 3.3 Box Kamera

28 Kamera pengintai ini digunakan untuk pengamatan jarak jauh dan ditempatkan pada bidang yang vertikal dan dapat digunakan dalam keadaan cahaya yang minim tidak terlalu menjadi pertimbangan Bila kamera ini dipasang dalam masih dalam jangkauan tangan, lebih baik ditambahkan tempat untuk pelindung kamera tersebut. Box camera CCTV dapat digabungkan dengan alat tambahan yang mendukung teknologi infra merah, dengan ( lensa kamera CCTV yang digunakan juga harus yang sensitif terhadap sinar infra merah) 4. Infra Red Kamera Gambar 3.4 Infra Red Kamera Tingkat pencahayaan yang kurang di malam hari menyebabkan perlunya pemasangan kamera yang menggunakan Infra Red. Semakin banyak titik infra red di dalam kamera, maka akan semakin jelas pencitraan gambar yang ditangkap oleh kamera. 5. Wireless CCTV Kamera Gambar 3.5 Wireless CCTV Kamera Dikenal dengan Ip Cam, terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran. Ada yang menggunakan baterai atau pun tidak. Terkoneksi secara langsung dengan internet, sehingga anda dapat melihat secara realtime yang anda awasi. Dapat diakses melalui Hp (blackberry, android, iphone, smartphone dll) yang mendukung untuk livestream CCTV tersebut. 6. PTZ Kamera/ Speed Dome Kamera

29 Gambar 3.6 PTZ Kamera/ Speed Dome Kamera Speed Dome Camera adalah kamera serba lengkap yang memiliki lensa zoom hingga puluhan kali dan mekanisme pan tilt berupa motorservo yang gerakannya halus. Reeiver telemetrynya sudah di tempatkan di dalam (built-in). 7. Covert Kamera/ Hidden Kamera Gambar 3.7 Covert Kamera Kamera ini merupakan kamera CCTV yang dimaksudkan untuk penggunaan yang tersembunyi, agar orang-orang tidak mengetahui keberadaan kamera tersebut. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti smoke detector, jam dinding, lampu, bahkan pemancar air. 8. Waterproof Kamera Gambar 3.8 Waterproof Kamera Kamera ini biasanya untuk pemasangan outdoor. Berbentuk bullet camera kamera yang bentuknya seperti peluru. Design casingnya dirancang khusus agar dapat menahan air hujan, debu, dan temperatur yang extreme.

30 3.5.4 Elemen-Elemen Perancangan Sistem CCTV 1. Konector BNC Gambar 3.9 Konektor BNC Konektor BNC (Bayonet Neill Concelman) adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV. 2. Kabel Coaxial Gambar 3.10 Kabel Coaxial Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut. 3. Tang Krimping Gambar 3.11 Tang Crimping Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial. 4. Konektor RJ-45

31 Gambar 3.12 Konektor RJ-45 Konektor RJ-45 yaitu digunakan untuk Konektor kabel jaringan dari kamera cctv ke computer untuk membentuk suatu jaringan dimana dalam hal ini hanya berlaku pada sistem CCTV berbasis internet. 5. Kabel UTP Gambar 3.13 Kabel UTP Kabel UTP yaitu kabel yang digunakan bersamaan dengan konektor RJ-45, dimana hanya digunakan pada system CCTV berbasis internet yang dapat dipantau langsung melalui jaringan internet. 6. Kabel Power Gambar 3.14 Kabel Power Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yangdigunakan adalah NYA (2 1,5mm) maupun NYM (3 2,5mm). 7. Adaptor dan Power Supply

32 Gambar 3.15 Adaptor Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan. 8. DVR Gambar 3.16 DVR DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera. 9. Monitor

33 Gambar 3.17 Monitor Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhangambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda(satu tampilan kamera, matrik 2 2, matrik 3 3 dan matrik 4 4). 10. Kontroller Gambar 3.18 Kontroller Kontroller yaitu digunakan untuk mengontrol atau menggerakkan kamera CCTV berjenis PTZ (Pan, Tilt, Zoom) dari jarak jauh. Sehingga dapat menghemat waktu dan efektifitas perekaman.

34 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Karyawan Aktivitas karyawan yang terjadi di kantor PT. Amal Tani Medan dimulai pada pukul wib. Sebelum pekerjaan dimulai, setiap karyawan diwajibkan untuk melakukan pengisian daftar hadir. Pengisian daftar hadir di PT. Amal Tani Medan sudah terkomputerisasi menggunakan mesin elektronik yang berfungsi untuk mendata jadwal kehadiran karyawan. Setelah melakukan pengisian jadwal kehadiran, setiap karyawan melakukan tugas masing-masing sesuai dengan divisinya. Saat proses kegiatan akan di mulai CCTV akan dihidupkan untuk memantau kegiatan karyawan satu persatu. CCTV digunakan untuk memantau karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Dari layar monitor kegiatan karyawan dapat dilihat semua kegiatan karyawan yang terjadi, misalnya ada karyawan yang keluar kantor pada jam kerja, atau berada pada ruangan lain pada saat jam kerja. Semua hasil pemantauan akan dilaporkan kepada direktur utama dalam bentuk laporan secara lisan belum ada laporan secara tertulis untuk pemantauan kinerja karyawan. Pemantauan aktivitas karyawan dipantau dari ruang IT di lantai dua dengan menggunakan monitor Tata Letak Ruang Kantor PT. Amal Tani Medan Kantor PT. Amal Tani Medan memiliki gedung dengan tiga lantai. Lantai satu dan lantai dua digunakan sebagai ruangan untuk karyawan bekerja sedangkan lantai tiga dimanfaatkan sebagai apotik hidup kantor. Di lantai satu terdapat terdapat ruangan untuk komisaris utama, direktur utama/keuangan, direktur produksi, ruangan untuk divisi umum, pantry I dan gudang.

35 Up Komisaris Utama Pantry I WC Wanita Direktur/ Utama Keuangan WC Pria Direktur Produksi Divisi Umum Front Office PARKIR SEPEDA MOTOR Divisi Umum P A R K I R M O B I L Kantor Security Tata Letak Ruang Lantai 1 Gambar 4.1 Tata Letak Ruang Lantai 1 pada PT. Amat Tani Medan Di lantai dua terdapat ruangan IT, divisi keuangan, divisi pemasaran, divisi produksi, pantry II, perpustakaan dan ruang rapat, ruang atk dan musolla.

36 Gambar 4.2 Tata Letak Ruang Lantai 2 pada PT. Amat Tani Medan Kamera diletakkan di sebelah sisi kiri pintu masuk ke setiap ruangan. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pemantauan aktivitas karyawan. Pemasangan kamera dilakukan hanya pada ruang kerja karyawan karena fungsi utama dari kamera tersebut adalah pemantauan kinerja karyawan. Ruangan komisaris utama, direktur utama dan direktur produksi tidak di lakukan pemasangan kamera. 4.2 Pembahasan Instalasi CCT pada PT. Amal Tani Medan Instalasi kamera yang digunakan pada PT. Amal Tani Medan menggunakan instalasi kamera analog. Kamera Analog adalah kamera yang mengirimkan continuous video melalui kabel coaxial. Untuk mendapatkan video dari sebuah kamera CCTV, ada sebuah kabel yang bernama coaxial yang digunakan. Sistem transmisi dari kamera ke dalam DVR (Digital Video Recorder) masih menggunakan sinyal analog. CCTV analog tersebut terhubung pada sebuah layar monitor yang diletakkan pada pusat control kamera CCTV.

37 Gambar 4.3 Skema Instalasi Kamera Analog Gambar 4.4. Hasil kiriman gambar dari DVR ke monitor Gambar 4.4 menampilkan hasil kiriman gambar dari tangkapan kamera yang disimpan di DVR lalu ditampilkan ke layar monitor. Sebanyak 16 hasil tangkapan kamera ditampilkan secara matrik ordo 4x4. Matrik baris satu kolom satu menampilkan hasil tangkapan kamera outdoor yang diletakkan diluar yang bisa menangkap gambar sejauh 180. Pada baris satu kolom dua menampilkan hasil tangkapan layar pada kamera di ruangan lobby kantor PT. Amal Tani, kamera yang dipasang juga dapat menangkap gambar sejauh 180, kamera berjenis dome ini dipasang dengan bantuan motor penggerak. Tampilan baris satu kolom tiga menampilkan tangkapan gambar dari kamera yang diletakkan di lorong lantai satu, kamera yang diletakkan berjenis fixed dan hanya dapat menanggkap gambar pada satu arah. Tampilan baris satu kolom empat

38 menampilkan tangkapan gambar yang diletakkan di ruangan IT, posisi kamera diletakkan secara fixed. Jenis kamera yang digunakan adalah kamera dome. Tampilan baris dua kolom satu menampilkan gambar dari kamera yang diletakkan di ruangan divisi umum. Kamera yang diletakkan berjenis dome dan diletakkan secara fixed. Tampilan baris dua kolom dua menampilan gambar dari kamera yang diletakkan di ruangan manager divisi umum. Kamera berjenis dome dan diletakkan secara fixed. Tampilan baris dua kolom ke tiga menampilkan tangkapan layar dari kamera yang diletakkan di luar ruanggan, tepatnya di lorong mennuju parkiran. Jenis kamera yang digunakan adalah kamera outdoor. Tampilan baris dua kolom ke empat menampilkan tangkapan layar dari kamera yang diletakkan diruangan sekretaris direktur utama, kamera yang diletakkan berjenis dome dan diletakkan secara fixed. Tampilan baris tiga kolom pertama menampilkan tangkapan layar dari kamera yang diletakkan di luar ruanggan tepatnya di lantai tiga. Tampilan baris tiga kolom kedua menampilkan tangkapan layar dari kamera yang diletakkan diruangan divisi teknik dan produksi. Tampilan baris tiga kolom ke tiga menampilkan tangkapan layar dari kamera yang diletakkan diruangan divisi pemasaran, kamera diletakkan secara fixed. Jenis kamera yang dipakai adalah kamera dome. Tampilan baris tiga kolom keempat menampilkan tangkapan gambar dari kamera yang diletakkan di ruang divisi keuangan. Kamera diletakkan secara fixed dan berjenis dome. Tampilan baris empat kolom pertama menampilkan tangkapan gambar dari kamera yang diletakkan di ruangan IT dan penyimpanan arsip. Kamera yang dipasang berjenis dome dan diletakkan secara fixed. Tampilan baris empat kolom kedua menampilkan tangkapan gabar dari kamera yang diletakkan di ruangan meeting dan perpustakaan. Kamera yang dipasang berjenis dome dan dipasang secara fixed. Tampilan baris empat kolom ke tiga menampilkan tangkapan gambar dari kamera yang diletakkan di pantry 1, kamera yang diletakkan berjenis dome dan diletakkan secara fixed. Tampilan baris empat kolom empat menampilkan tangkapan gambar dari kamera yang dipasang di pantry 2, kamera diletakkan secara fxed dan bejenis dome.

39 Pemilihan kamera analog pada kantor PT. Amal Tani Medan dikarenakan memiliki banyak keuntutungan, yaitu: 1. Menggunakan perangkat kabel biasa atau kabel yang sering digunakan pada umumnya. 2. Kamera CCTV jenis ini adalah kamera yang paling banyak memiliki variasi produk. Sehingga, peralatan pendukung lainnya pun sangat banyak dan mudah dicari. 3. Harga lebih murah dan terjangkau. 4. Penggunaan kamera analog jelas lebih mudah dan sederhana dibanding kamera jenis lain. 5. Hasil dan kualitas gambar tergolong sangat baik bahkan bisa real time. 6. Perawatan yang lebih gampang. Selain memiliki keuntungan kamera analog juga memiliki beberapa kerugian, yaitu: 1. Menggunakan kabel yang lebih banyak dan lebih panjang, instalasi kabel tentu saja lebih berat dibandingkan jenis kamera yang lain. 2. Harga kabel coaxial ataupun konektor BNCnya biasanya lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP. 3. Membutuhkan lebih banyak kabel untuk data, video dan power. 4. Mudah diinterfensi dan noise lebih banyak. 5. Butuh banyak peralatan untuk integrasi sistem CCTV. Kantor PT. Amal Tani Medan memiliki 16 buah kamera. 16 buah kamera berjenis dome kamera dan satu buah kamera yang berjenis outdoor kamera. Kamera ini dipilih karena kamera ini relatif sangat mudah untuk dipasang. Posisi mata kamera yang tidak terlihat karena tehalang oleh lapisan dome, membuat orang tidak dapat mengetahui arah mana yang sedang disorot oleh kamera tersebut. Sebanyak 14 buah kamera dipasang secara fixed, yang dimana kamera tersebut hanya fokus ke satu arah saja. Sebanyak dua buah kamera dipasang dengan bantuan motor sehingga kamera tersebut dapat berputar sejauh 180 hal ini digunakan untuk penghematan biaya dan kamera juga bisa menangkap lebih banyak area.

40 Gambar 4.5 Kamera outdoor Gambar 4.6. Kamera yang dilengkapi dengan motor Pemilihan peletakan kamera lebih banyak dilakukan di sisi sudut sebelah kiri ruangan. Tujuan di letakkan pada sudut tersebut adalah agar kamera dapat menangkap segala aktivitas diruangan tersebut.

41 Gambar 4.7 Kamera yang diletakkan secara fixed 4.3 Pemantauan Aktivitas Karyawan Pemantauan aktivitas karyawan dapat di kontrol dari dua tempat, yang pertama monitoring dilakukan ruang IT pada kantor PT. Amal tani yang dikontrol oleh petugas IT yang sudah ditunjuk dan yang kedua monitoring dapat dilakukan dari ruang kerja direktur utama. Hasil pemantauan terhadap karyawan akan dibuat menjadi evaluasi untuk peningkatan karir karyawan. Pemantauan karyawan dengan sistem seperti ini memiliki banyak manfaat untuk perusahaan dengan dilakukannya pemantauan kinerja karyawan lebih bagus dan penggunaan waktu kerja digunakan lebih efektif. Selama pemantauan yang dilakukan oleh penulis aktivitas karyawan tidak banyak yang menyalahi aturan kantor. Semua karyawan bekerja sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Hanya sesekali terlihat karyawan pergi meninggalkan kantor pada jam kerja Menghidupkan DVR Kamera CCTV pada kantor PT. Amal Tani Medan dihidupkan ketika proses aktivitas kerja karyawan akan dimulai. Kamera akan mulai hidupkan pada pukul 08:00 wib. DVR dihidupkan dengan cara mencolokkan kabel power pada stop kontak, lalu tekan switch ON pada belakang unit DVR. Tunggu beberapa detik maka sistem akan beroperasi dengan otomatis Proses Pemantauan Karyawan Proses pemantauan dilakukan ketika proses kerja karyawan sudah dimulai. Pemantauan ini dilakukan untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh akryawan di PT. Amal Tani Medan. Tidak ada hal-hal atau data-data yang dikumpulkan dari pemantauan kamera CCTV. Laporan kepada direktur utama disampaikan hanya secara lisan tidak ada ada laporan yang bersifat tulisan Mematikan DVR

42 Kamera CCTV akan dimatikan ketika jam kerja sudah selesai. Cara mematikan kamera CCTV yaitu dengan cara menekan tombol switch off pada panel belakang unit DVR dan cabut kabel power pada stop kontak Laporan Hasil Pemantauan Setelah aktivitas karyawan selesai dan kamera semua dimatikan, maka laporan hasil pemantauan akan diberitahukan secara lisan kepada direktur utama. Semua hasil pemantauan dijelaskan secara rinci, mulai dari hasil pemantauan di lantai satu sampai di lantai dua. Belum ada laporan tertulis untuk pemantauan CCTV. 4.4 Perawatan CCTV Untuk menjaga kinerja CCTV yang baik maka Staff IT PT. Amal Tani mengadakan perawatan khusus hal yang dilakukan diantaranya, 1. Menajaga kebersihan CCTV Pembersihan CCTV secara berkala. Pembersihan dimulai dari bagian lensa CCTV, drive unit, Housing, DVR, dan monitor. Umumnya CCTV kotor karena banyaknya debu yang menempel pada unit CCTV. 2. Cek komponen-komponen CCTV secara berkala Komponen-komponen penting CCTV wajib dijaga dengan cara sering dicek secara berkala. Di dalam sebuah unit CCTV, terdapat beberapa komponen seperti kabel, DVR, dan koneksi. Ketiga jenis komponen ini harus dalam kondisi baik agar berfungsi dengan baik pula. Cek posisi CCTV agar lensa CCTV menghadap lokasi yang telah ditargetkan. Bagian lainnya yang juga perlu dicek adalah penyangga CCTV agar CCTV dapat terpasang dengan baik. 3. Cek Pengaturan Rekaman CCTV Di setiap unit CCTV tentunya dilengkapi dengan fitur pengaturan untuk memudahkan pemilik dalam mengatur segala sesuatunya sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan harus dilakukan secara optimal mulai dari awal penyimpanan hasil rekaman hingga terakhir CCTV merekam. 4. Periksa Keakuratan CCTV Keakuratan CCTV juga sangat penting mulai dari keakuratan waktu (jam), keakuratan indikator, keakuratan pengendalian telemetri, dan DVR CCTV. Sebelum dipasang, periksa bagian DVR CCTV Anda apakah berfungsi dengan baik atau tidak. 5. Backup Hasil Rekaman CCTV

BAB I PENDAHULUAN. Makalah CCTV 1

BAB I PENDAHULUAN. Makalah CCTV 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu alat penunjang keamanan yang sering digunakan untuk memontoring suatu kegiatan adalah kamera pengawas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Closed-Circuit

Lebih terperinci

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) CCTV atau Closer Circuit Television (CCTV) pertama kali ditemukan oleh Walter Brunch. CCTV pertama kali digunakan oleh tim pelaksana peluncuran

Lebih terperinci

KONFIGURASI DVR DAN KAMERA CCTV DENGAN JARINGAN LAN

KONFIGURASI DVR DAN KAMERA CCTV DENGAN JARINGAN LAN KONFIGURASI DVR DAN KAMERA CCTV DENGAN JARINGAN LAN Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel Email : dedychang91@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

1.PENGERTIAN CCTV CCTV

1.PENGERTIAN CCTV CCTV CLOSE CIRCUIT TV 1.PENGERTIAN CCTV CCTV (Close Circuit Television) : adalah kamera pengintai yang digunakan untuk menyelidiki atau mengawasi suatu tempat yang dianggap rawan dari bahaya. Fungsi Kamera

Lebih terperinci

1.PENGERTIAN CCTV CCTV Fungsi Kamera kegunaan CCTV

1.PENGERTIAN CCTV CCTV Fungsi Kamera kegunaan CCTV 1.PENGERTIAN CCTV CCTV close circuit television : adalah kemerai mengintai yang digunakan untuk menyelidiki atau mengawasi suatu tempat yang dianggap rawan dari bahaya Fungsi Kamera adalah merekam semua

Lebih terperinci

Proposal Jasa Maintenance CCTV

Proposal Jasa Maintenance CCTV Proposal Jasa Maintenance CCTV WarungComputer.com 2012 Salinan ke : 1 ( Kesatu ) Versi : 1.01 Tanggal : / / 2012 No : /Prop-CCTV-mtc/ /XII Hak Cipta 2012 WarungComputer.com Dokumen ini merupakan hak milik

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat pada kehidupan kita saat ini, khususnya pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus berkembang yang diiringi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat dengan pesatnya membuat segala kebutuhan di dunia

Lebih terperinci

INSTALASI CCTV DENGAN DVR CV. CIPTA KARYA MANDIRI SURABAYA

INSTALASI CCTV DENGAN DVR CV. CIPTA KARYA MANDIRI SURABAYA INSTALASI CCTV DENGAN DVR CV. CIPTA KARYA MANDIRI SURABAYA LAPORAN KERJA PRAKTEK Oleh : I Gede Andy Cliff Cahyadi 5103010016 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE PENDAHULUAN Keamanan pada saat ini menjadi hal yang penting. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam setiap bidang. Fungsi pengawasan termasuk dalam faktor keamanan yang penting. Seiring berkembangnya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat pada kehidupan kita saat ini, khususnya pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini

Lebih terperinci

Perihal : Proposal Pengadaan & Perawatan Security Sytem Live CCTV Online

Perihal : Proposal Pengadaan & Perawatan Security Sytem Live CCTV Online Kepada Yth. Bapak/Ibu Manager Purchassing/Engineering Di Tempat Perihal : Proposal Pengadaan & Perawatan Security Sytem Live CCTV Online Dengan hormat, BantenCCTV adalah salah satu unit usaha dari CV Indonesia

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA Lasarus Setyo P 1, Natalia Damastuti 2 1, 2, Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Kepada Yth. Bapak/Ibu Manager Purchassing/Engineering Di Tempat Perihal : Proposal Security Sytem CCTV IP Camera Arecont Dengan hormat, Perusahaan kami bergerak di spesialis produk security system, dengan

Lebih terperinci

Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV

Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV I. Tujuan Praktikum 1.Mahasiswa mengetahui cara mengoperasikan CCTV. 2.Mahasiswa dapat mengoperasikan CCTV. 3.Mahasiswa mengetahui cara kerja sistem CCTV. II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dan merupakan sekumpulan komponen yang saling bekerjasama

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN. Jasa Teknologi Informasi Dan Telekomunikasi

PROPOSAL PENAWARAN. Jasa Teknologi Informasi Dan Telekomunikasi PROPOSAL PENAWARAN Jasa Teknologi Informasi Dan Telekomunikasi Office : Jl. RTM Raya Kelapa dua-depok Telp : 085693072261 / 0816103048 website : http://www.cmpsolution.webs..com email : Cakramandiri@windowslive.com

Lebih terperinci

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Simulasi Pemasangan CCTV dan Monitoring Dalam Gedung Bertingkat, dengan resolusi 720 x 576pixel, yang dimana pada saat perancangan animasi ini dijalankan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Jaringan Mengacu pada Melwin Syafrizal (2005), jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara dua komputer autonomous atau lebih yang terhubung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Penempatan IP Camera A. Letak IP Camera Dalam melakukan penelitian ini pertama kali yang dilakukan adalah menentukan penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Standard Operating Procedure) yang telah ditentukan. Sebuah proses bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. (Standard Operating Procedure) yang telah ditentukan. Sebuah proses bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses manajemen perusahaan, sistem kontrol dibutuhkan untuk mengendalikan dan memastikan semua proses bisnis berjalan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN 4.1 Uraian Sistem Lokasi sumber kebakaran (alarm zone) ditunjukkan berdasarkan titik lokasinya (letak detector) untuk detektor analog, sedangkan detektor jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik diberlakukan di Indonesia, banyak masyarakat khususnya pengusaha mulai memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Menurut Sinta (2012), perkembangan teknologi menyebabkan media komunikasi jaringan berkembang mulai dari media perantara kabel, tanpa kabel (wireless),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN E-15

BAB I PENDAHULUAN E-15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan, saat ini telah banyak dikembangkan dan digunakan berbagai macam sistem keamanan. Kamera CCTV (Closed

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

CCTV TOPIK. I. Penger an CCTV. II. Teknologi CCTV

CCTV TOPIK. I. Penger an CCTV. II. Teknologi CCTV CCTV Pemakaian CCTV pada saat ini semakin menjamur disebabkan oleh kebutuhan pasar karena manfaatnya sangat dirasakan oleh customer dan harga yang rela ve terjangkau, meskipun sebagian penggunaan CCTV

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberlangsungan usaha dan keamanan dalam berusaha merupakan syarat mutlak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberlangsungan usaha dan keamanan dalam berusaha merupakan syarat mutlak bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberlangsungan usaha dan keamanan dalam berusaha merupakan syarat mutlak bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV

Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen CCTV. 2. Mahasiswa bisa melakukan pemasangan pada komponen-komponen CCTV. II. Deskripsi CCTV

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN CCTV ANALOG

ANALISIS SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN CCTV ANALOG ANALISIS SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN CCTV ANALOG PENDAHULUAN Sistem kamera CCTV analog adalah sistem surveillance yang mengirimkan signal video (gambar yang tertangkap oleh kamera CCTV) menggunakan format

Lebih terperinci

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016 BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016 KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN JOMBANG

Lebih terperinci

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Jaringan Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Coaxial Coaxial ini memiliki satu kabel tembaga yang bertindak sebagai media

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun perorangan, dimana dengan informasi kita bisa mengetahui perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun perorangan, dimana dengan informasi kita bisa mengetahui perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang informasi adalah sesuatu yang penting baik untuk perusahaan maupun perorangan, dimana dengan informasi kita bisa mengetahui perkembangan tekonologi,

Lebih terperinci

MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV

MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV Sakrodin Sakrodinoding23@gmail.com Abstrak Kamera CCTV, keberadaannya sangat berguna untuk mengawasi keadaan lingkungan sekitar, tentunya ini sangat membantu dalam hal

Lebih terperinci

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000 MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000 Deskripsi Kamera : Panasonic MD 10000 Spesifikasi : + 3CCD Camera System + Crystal Engine + Shoulder-Type Design + One Touch Navigation + Manual Focus Ring + 0 lux colour

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 A. KEBIJAKAN PELAYANAN INFORMASI UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Lebih terperinci

TAKARIR. Action Script

TAKARIR. Action Script TAKARIR Action Script Capture Closed Circuit Television Collision Dedicated Delay Digital Network Camera Digital Video Recorder DNS Server Encoding Image Digitizer Indirect Control Internet Camera IP Camera

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Dari Tema Perancangan Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini menggunakan konsep bentuk menjadikan ekspresi yang mengarah kepada arsitekturalnya, tentunya dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 27 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA WARUNG INTERNET DAN GAME ONLINE DI KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 27 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA WARUNG INTERNET DAN GAME ONLINE DI KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 27 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA WARUNG INTERNET DAN GAME ONLINE DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter

BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter PT. ASABA 2009 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. 1.1 Diskripsi 1.2 Diagram 1.3 Setting dan Manual DVR II. INSTALASI Text Inserter 2.1 Instalasi Text Inserter Windows 2.2 Instalasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Koperasi ini bernama Koperasi Patra yang berkedudukan di Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav.32-34. Koperasi Patra didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN. Dari sejumlah fungsi manajemen, pengawasan merupakan salah satu fungsi yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN. Dari sejumlah fungsi manajemen, pengawasan merupakan salah satu fungsi yang BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN A. Pengawasan Dari sejumlah fungsi manajemen, pengawasan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam pencapaian tujuan manajemen itu sendiri. Fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fotogrametri Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh pengukuran-pengukuran yang terpercaya dari benda-benda di atas citra fotografik (Avery, 1990). Fotogrametri

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, mengikuti perkembangan zaman dan pertumbuhan lajur kehidupan, manusia sangat berkembang pesat. Perkembangan pesat itu dilihat dengan munculnya kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya DISHUBKOMINFO Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 1.1. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo 2.1.1 Sejarah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo Untuk mencapai tujuan serta cita-cita

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 4 Pembahasan 4.1 Context

BAB 4 Pembahasan 4.1 Context BAB 4 Pembahasan 4.1 Context Penggunaan Teknologi Informasi pada saat ini memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan dalam membantu proses bisnis terutama dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat

Lebih terperinci

Cara Membuat Android Jadi CCTV

Cara Membuat Android Jadi CCTV Cara Membuat Android Jadi CCTV Rio Putu rio@raharja.info Abstrak CCTV (Closed Circuit Television) sudah banyak dipasang di tempat-tempat yang biasanya sering terjadi pencurian dan perampokan. CCTV berguna

Lebih terperinci

Presentasi / Demo Produk. Mesin Antrian Multimedia

Presentasi / Demo Produk. Mesin Antrian Multimedia Presentasi / Demo Produk Mesin Antrian Multimedia www.mesinantrian.com Tampilan di layar TV Plasma Layout Ruang Pelayanan Manfaat Mengatur antrian konsumen sehingga konsumen tidak perlu antri berbaris

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

Peningkatan Peran Pengawasan Ibu yang Bekerja terhadap Anak di Rumah dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi

Peningkatan Peran Pengawasan Ibu yang Bekerja terhadap Anak di Rumah dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Peningkatan Peran Pengawasan Ibu yang Bekerja terhadap Anak di Rumah dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Oleh: Azizah Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang Abstrak: Banyaknya ibu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 19 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 3.1.1 Tempat Kerja Praktek Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan dibagian Finance PT Cahaya Mitra Sarana (Simpur Center)

Lebih terperinci

Besar harapan kami untuk bisa tetap dan terus menjalin kerjasama dengan perusahaan Bapak / Ibu.

Besar harapan kami untuk bisa tetap dan terus menjalin kerjasama dengan perusahaan Bapak / Ibu. SURAT PENAWARAN Hal : Penawaran Salam Sejahtera, Kepada Yth: Di tempat Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Teknologi khususnya dalam pengembangan CCTV(Closed Circuit Television). Kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi informasi sudah menjadi hal yang penting pada saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin menjamur, berbagai bidang pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya yang terbuang hanya untuk melakukan proses monitoring. Saat ini, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. upaya yang terbuang hanya untuk melakukan proses monitoring. Saat ini, teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monitoring merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk memantau atau mengamati sesuatu. Kebanyakan kendala dan keterbatasan dalam melakukan monitoring terhadap objek

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum organisasi Gambaran organisasi mengenai latar belakang, visi dan misi, yang diperoleh pada saat wawancara tanggal 07 November

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 November 2000 dan telah terdaftar di notaris Alina Hanum, SH. Didalam akte

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada sekarang ini mempunyai tingkat kebutuhan yang sangat tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada sekarang ini mempunyai tingkat kebutuhan yang sangat tinggi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada sekarang ini mempunyai tingkat kebutuhan yang sangat tinggi, seperti teori Masslow yang mengatakan bahwa tingkat kebutuhan terbagi menjadi primer dan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah Singkat Diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 4 Tahun 2008

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Cakramedia Indocyber berdiri sejak tahun 2004 di bawah pimpinan Bapak Hendri wijaya, yang beralamatkan di Apartemen

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING Ressi Dyah Adriani NPP 10529 ressi.adriani@jasamarga.co.id ABSTRAK Data kepadatan lalu-lintas merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Mitra Jaya Bahari Belawan berdiri pada tahun 1997 bergerak dalam bidang jasa pengangkutan cargo dan container dengan pimpinan Bapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ulang dan memerlukan ketelitian lebih tinggi dari kemampuan manusia. dan mengurangi tingkat kecelakaan pada saat bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. ulang dan memerlukan ketelitian lebih tinggi dari kemampuan manusia. dan mengurangi tingkat kecelakaan pada saat bekerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia robot saat ini sangat pesat, hal ini terjadi karena adanya dorongan dalam bidang industri maupun penelitian. Robot dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMASANGAN CLOSED CIRCUIT TELEVISION PADA BANGUNAN GEDUNG

Lebih terperinci