BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini menyajikan hasil dari penelitian, data hasil tahap pendahuluan, data hasil tahap uji coba produk, data tahap hasil uji efektivitas produk dan pembahasan hasil penelitian. A. Ringkasan Hasil Penelitian Ringkasan hasil penelitian ini merupakan gambaran hasil penelitian secara garis besar dan secara ringkas, data hasil penelitian yang disajikan meliputi: data hasil tahap 1 pendahuluan, data hasil tahap 2 uji coba produk, dan tahap 3 uji efektivitas produk, penyajiannya pada table 4.1. Tabel 4.1 Ringkasan hasil penelitian No Komponen Temuan 1 Tahap 1 Pendahuluan a. Analisis kebutuhan Wawancara dengan pelatih ekstrakurikuler bolabasket di SMP N 2 Jatiroto dan mantan siswa ekstrakurikuler (n=3). b. Kajian teori Penguasaan keterampilan teknik dribel dan lay up shoot dalam bola basket masih rendah dan belum ada model latihan teknik dribel dan lay up shoot secara khusus yang diberikan untuk pemain putra SMP di Kecamatan Jatiroto Hal-hal yang disiapkan untuk pembuat produk peneliti harus mengkali teori permainan bolabasket, teori tentang dribel dan lay up shoot bolabasket, tinjauan analisis biomekanika, komponen fisik penunjang bolabasket, teori tentang karakteristik siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se- Kecamatan Jatiroto, latihan dan 73

2 74 tinjauan aspek belajar gerak (motor learning). c. Pengembangan produk 2 Tahap 2 Uji Coba Produk a. Uji Ahli Hasil evaluasi ahli bolabasket 4 (n=4), jumlah angket 30 butir soal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Peta Kompetensi D. Cara Penggunaan BAB II MODEL LATIHAN A. Pemanasan B. Ballhandling C. Dribling D. Lay Up Shoot BAB III PROGRAM LATIHAN Produk awal Bab I PENDAHULUAN, E. Latar Belakang F. Tujuan G. Peta Kompetensi H. Cara Penggunaan BAB II MODEL LATIHAN E. Pemanasan F. Ballhandling G. Dribling H. Lay Up Shoot BAB III PROGRAM LATIHAN Perubahan Bab I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang

3 75 B. Tujuan C. Peta Kompetensi D. Cara Penggunaan BAB II MODEL LATIHAN (penyempurnaan model latihan disesuaikan dengan masukan dari tim ahli) A. Pemanasan *(sudah urut dan sesuai) B. Ballhandling*(sesuai dengan gerak dribel dan lay up shoot). C. Dribling *(sudah rinci dan sesuai dengan karakteristik siswa SMP). D. Lay Up Shoot *(sudah rinci dan sesuai dengan karakteristik siswa SMP). BAB III PROGRAM LATIHAN *sesuai dengan prinsip-prinsip latihan dan sesuai dengan karakteristik siswa SMP). Hasil Berdasarkan hasil penilaian ahli diperoleh persentase 88,67%, produk dilanjutkan ke uji lapangan. b. Uji lapangan Hasil uji coba kelompok kecil (n=10), jumlah angket 20 butir. Dari hasil uji kelompok kecil diperoleh persentase 82,60% sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji coba kelompok besar.

4 76 Hasil uji kelompok besar (n=20), jumlah angket 20 butir. 3 Tahap 3 Uji Efektivitas Produk a. Tes awal Tes awal menggunakan instrument dribel dan lay up shoot bolabasket dari AAHPERD dan skala penilaian dribel dan lay up shoot bolabasket. b. Tes akhir Tes akhir menggunakan instrument tes dribel dan lay up shoot dari AAHPERD dan skala penilaian dribel dan lay up shoot bolabasket. Dari hasil uji kelompok besar diperoleh persentase 92,28 % sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji efektivitas produk. Kelompok eksperimen (tes awal) diperoleh hasil: dribel= 93,17 detik, lay up shoot= 87. Kelompok eksperimen (skala penilaian tes awal) diperoleh hasil: dribel =511, lay up shoot = 544. Kelompok kontrol (tes awal) diperoleh hasil: dribel = 92,23 detik, lay up shoot= 84. Kelompok kontrol (skala penilaian tes awal) diperoleh hasil: dribel =567, lay up shoot = 522. Kelompok eksperimen (tes akhir) diperoleh hasil: dribel = 86,29 detik, lay up shoot= 133. Kelompok eksperimen (skala penilaian tes akhir) diperoleh hasil: dribel = 833, lay up shoot = 825. Kelompok kontrol (tes akhir) diperoleh hasil: dribel = 87,06 detik, lay up shoot= 102. Kelompok kontrol (skala penilaian tes

5 77 c. Nilai beda tes akhir tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. akhir) diperoleh hasil: dribel =756, lay up shoot = 736. Kelompok eksperimen diperoleh hasil: dribel akhir = 86,29, dribel awal = 93,17 (dengan persentase peningkatan = 10,3%), lay up shoot akhir = 133, dan lay up shoot awal = 87 (dengan persentase peningkatan = 58,9%). Kelompok kontrol diperoleh hasil: dribel akhir = 87,06, dribel awal = 92,23 (dengan persentase peningkatan = 5,6%) lay up shoot akhir = 102, dan lay up shoot awal = 84 (dengan persentase peningkatan =21,4%) Kelompok eksperimen (skala penilaian) diperoleh hasil: dribel akhir = 833, dribel awal = 511 (dengan persentase peningkatan =62,7%), lay up shoot akhir = 825, dan lay up shoot awal = 544 (dengan persentase peningkatan =52,3%). Kelompok kontrol (skala penilaian) diperoleh hasil: dribel akhir = 756, dribel awal = 567 (dengan persentase peningkatan =33,3%), lay up shoot akhir = 736, dan lay up shoot awal = 522 (dengan persentase peningkatan =41,0%).

6 78 B. Hasil Penelitian Tahap 1 (Pendahuluan) 1. Hasil analisis kebutuhan Data hasil analisis kebutuhan diperoleh melalui wawancara dengan pelatih ekstrakurikuler bolabasket SMP N 2 Jatiroto. Peneliti melakukan wawancara dengan Purwanto, S.Pd. pelatih bolabasket SMP N 2 Jatiroto, Ribut Widodo mantan peserta ekstrakurikuler SMP N 2 Jatiroto, Rakiman, S.Pd. hasil wawancara disajikan pada table 4.2. Tabel 4.2 Penyajian hasil analisis kebutuhan No Sumber Data Hasil Wawancara Pelatih bolabasket: 1 Purwanto, S.Pd. Perkembangan ekstra bola (Guru dan Pelatih SMP N 2 basket hanya melalui Jatiroto) ekatrakurikuler sehingga sulit. Latihan cenderung monoton karena motivasi anak rendah. Teknik dasar dribel dan lay up shoot masih rendah. Tidak ada model latihan dribel dan lay up shoot yang sesuai dengan kondisi anak. 2. Ribut Widodo (Pemain Basket Alumni SMP N 2 JATIROTO) Pelatih terkesan memberikan pelatihan hanya sekedar hiburan bukan untuk prestasi sehingga proses latihan dirasa kurang baik. Latihan konvensional, tidak ada model latihan yang disusun baik yang disesuaikan dengan kondisi siswa.

7 79 Teknik dasar dribel dan lay up shoot masih rendah karena sulit dipelajari. Tidak ada model latihan yang khusus dibuat untuk siswa SMP. 3. Rakiman, S.Pd. (Guru SMP N 1 JATIROTO) Pelatih memberikan ekstra secara konvensional dalam tiap latihan. Motivasi anak-anak rendah. Anak-anak lebih menggemari olahraga bola voli dan sepak bola karena di kecamatan Jatiroto lebih populer. Teknik dasar dribel dan lay up shoot yang penting namun sulit diajarkan. Belum ada model latihan yang digunakan untuk anak SMP. Dari hasil analisis kebutuhan di atas dapat diketahui bahwa penguasaan keterampilan teknik dribel dan lay up shoot dalam bola basket masih rendah dan belum ada model latihan teknik dribel dan lay up shoot secara khusus yang diberikan untuk pemain putra SMP di Kecamatan Jatiroto. 2. Kajian teori Kajian teori yang dijadikan referensi berdasarkan analisis kebutuhan dan kebutuhan teori untuk menyusun produk awal, kajian teori dalam penelitian ini meliputi kajian teori tentang permainan bolabasket, teknik dribel dan lay up shoot bolabasket, tinjauan analisis biomekanika, komponen fisik penunjang permainan

8 80 bolabasket, karakteristik Siswa Putra SMP, latihan dan tim lawan Aspek Belajar Gerak (Motor Learning). Kajian teori tersebut sebagai bahan landasan untuk menyusun produk awal model latihan teknik dribel dan lay up shoot bolabasket pada Siswa Putra SMP Peserta Ekstrakurikuler Bolabasket se-kecamatan Jatiroto. Kajian teori dari beberapa referensi mempunyai karakteristik ditiap teorinya, teori tentang permainan bolabasket digunakan untuk membahas karakteristik permainan bolabasket secara umum dan secara khusus teknik dribel dan lay up shoot bolabasket. Teori tentang latihan untuk mengkaji prinsip-prinsip latihan teknik dan langkah-langkah penyusunan program latihan. Teori tentang belajar gerak untuk membahas rangkaian gerakan teknik bolabasket khususnya rangkaian gerakan teknik dribel dan lay up shoot. Teori tingkatan karakteristik membahas tentang klasifikasi dari tiap tingkat kemampuan. Teori tentang media untuk membahas tentang media khususnya tentang kajian model. 3. Pengembangan produk awal Pengembangan produk awal berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan kajian teori, hal ini dimaksudkan agar produk awal sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto dan karakteristik subjek penelitian, dan sesuai dengan teori-teori yang mendasari tentang latihan. Penyajian pengembangan produk awal model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket pada siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto adalah sebagai berkut : a. Bab I Pendahuluan terdiri dari: 1). Latar belakang, 2). Tujuan, 3). Peta konsep, 4). Ruang lingkup. b. Bab II Model Latihan Untuk dribel dan lay up shoot bolabasket, terdiri dari 1). Pemanasan, 2). Ballhandling, 3). Latihan Dribel, 4). Latihan Lay Up Shoot. c. Bab III Program Latihan terdiri dari Program Latihan.

9 81 C. Hasil Penelitian Tahap 2 (Uji Coba Produk) 1. Hasil evaluasi ahli Evaluasi ahli dilakukan untuk memperoleh masukan dan penguatan terhadap model latihan dribel dan lay up shoot bolabasket yang dikembangkan peneliti, ahli terdiri dari 4 ahli yaitu: 1) Dani Kosasih, 2) Efri Meldi, 3) Rizky dan 4) Eko Sartono. Berikut akan disajikan data hasil uji ahli: Ahli 1, Dani Kosasih. Narasumber Pelatihan PENGPROV PERBASI JAWA TENGAH, proses uji produk dilaksanakan pada tanggal, 23 Oktober 2013, proses uji produk berlangsung 3 kali pertemuan karena hasil revisi atas saran dan masukan ahli dikonsultasikan kembali ke ahli. Hasil evaluasi ahli 1 disajikan pada table 4.3. Tabel 4.3 Hasil evaluasi ahli 1 (Dani Kosasih) No Komponen Skor Maks Skor Hasil Persentase 1 Pemanasan Ball Handling ,67 3 Dribel ,67 4 Lay Up Shoot Program latihan Jumlah ,67 Berdasarkan table 4.3 diperoleh hasil evaluasi ahli dengan persentase 88,67 %. Disamping evaluasi berbasis data kuantitatif ahli juga memberikan masukan yang berbasis data kualitatif, yaitu sebagai berikut: 1. Model latihan yang tersusun sesuai dengan karakteristik pemula dan sudah rinci. 2. Sudah spesifik, sudah disesuaikan dengan judul. Jadi bahasan bisa tajam. 3. Pada prinsipnya, gagasan mantab, tinggal dilanjutkan.

10 82 Kesimpulan dari hasil evaluasi ahli produk awal layak uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Ahli 2 Efri Meldi, pelatih SATYA WACANA SALATIGA,proses uji produk dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2013, Hasil evaluasi ahli akan disajikan pada table 4.4. Tabel 4.4 Hasil evaluasi ahli 2 (Efri Meldi) No Komponen Skor Maks Skor Hasil Persentase 1 Pemanasan ,67 2 Ball Handling Dribel Lay Up Shoot ,67 5 Program latihan ,67 Jumlah Berdasarkan table 4.4 hasil evaluasi ahli 2 diperoleh persentase 88 %. Disamping evaluasi data berbasis kuantitatif ahli juga memberikan masukan yang berbasis data kualitatif, yaitu sebagai berikut: 1. Model latihan sesuai untuk anak usia SMP. 2. Isi sudah sesuai. 3. Pemanasan dibuat menarik lagi. 4. Lay up shoot ditambah gerak kaki. 5. Perhatikan rasio penggunaan bola. Jadi kalau sudah masuk di program latihan bisa jalan dengan baik. Kesimpulan dari hasil evaluasi ahli produk awal layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Ahli 3 Praktisi Lapangan, Rizky. Pelatih SMP di daerah WONOGIRI. Hasil evaluasi ahli akan disajikan pada table 4.5.

11 83 Tabel 4.5 Hasil evaluasi ahli 3 (Rizky) No Komponen Skor Maks Skor Hasil Persentase 1 Pemanasan Ball Handling ,33 3 Dribel ,33 4 Lay Up Shoot ,67 5 Program latihan ,33 Jumlah ,33 Berdasarkan table 4.5 hasil evaluasi ahli 3 diperoleh persentase 89,33 %. Disamping evaluasi data berbasis kuantitatif ahli juga memberikan masukan yang berbasis data kualitatif, yaitu sebagai berikut: 1. Isi sudah sesuai dengan kondisi anak, anak jadi mudah memahami gerakan sesuai dengan mekanisme gerak yang benar. 2. Model ini memudahkan cara melatih karena : hal hal yang detail dijelaskan sejelas jelasnya, kemungkinan murid / pemain bisa jelas. Kesimpulan dari hasil evaluasi ahli produk awal layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Ahli 4, Eko Sartono. proses uji produk dilaksanakan pada. Hasil evaluasi ahli akan disajikan pada table 4.6 Tabel 4.6 Hasil evaluasi ahli 4 (Eko Sartono) No Komponen Skor Maks Skor Hasil Persentase 1 Pemanasan Ball Handling ,33 3 Dribel ,33 4 Lay Up Shoot ,33 5 Program latihan ,33 Jumlah ,67

12 84 Berdasarkan table 4.6 hasil evaluasi ahli 4 diperoleh persentase 88,67 %. Disamping evaluasi data berbasis kuantitatif ahli juga memberikan masukan yang berbasis data kualitatif, yaitu sebagai berikut: 1. Ahli yang keempat menambahkan pengaturan model latihan tepat untuk anak usia tahun. 2. Urutan sudah sesuai, anak anak bisa mudah memahami. Kesimpulan dari hasil evaluasi ahli produk awal layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. 2. Hasil uji coba lapangan Hasil uji coba lapangan diperoleh melalui uji kelompok kecil dan uji kelompok besar, proses uji coba dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan dari subjek penelitian terhadap produk yang dikembangkan peneliti. Pengambilan data menggunakan angket, data yang diperoleh data kuantitatif. a. Hasil uji coba kelompok kecil Uji coba kelompok kecil dilaksanakan pada tanggal 28 November s/d 1 Desember 2013, di lapangan bolabasket SMP N 2 Jatiroto subjek uji coba berjumlah 10 atlet dari siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se Kecamatan Jatiroto. Data uji coba kelompok kecil diperoleh menggunakan angket, data hasil uji coba kelompok kecil disajikan pada table 4.8. Tabel 4.8 Hasil uji coba kelompok kecil No Komponen Skor Skor Persentase Maksimal Hasil 1 Pemanasan ,5 2 Ball Handling ,5 3 Dribel Lay Up Shoot Program Latihan Jumlah ,60 Berdasarkan tabel 4.8 data hasil uji coba kelompok kecil diperoleh persentase 82,60 %. Disamping itu untuk merekam proses uji coba kelompok kecil peneliti melakukan observasi, hasil observasinya sebagai berikut:

13 85 Pelaksanaan uji coba secara keseluruhan berjalan dengan baik karena, subjek anak-anak merasa senang dengan proses uji coba. Model latihan dapat dilakukan oleh siswa tetapirata-rata subjek belum terbiasa.anak terlihat aktif memperagakan gerakan dikarenakan variasi model latihan dribel dan lay up shoot dianggap model latihan baru yang baru. Terlihat peningkatan kepercayaan diri dalam diri anak anak dalam melakukan teknik dasar. Pengisian angket setelah pertemuan ketiga. Kesimpulan akhir dari uji coba kelompok kecil berdasarkan data hasil uji coba dan catatan lapangan, uji kelompok dapat dilanjutkan ke uji coba kelompok besar. b. Hasil uji coba kelompok besar Ujicoba kelompok besar dilaksanakan pada tanggal 4 s/d 8 Desember, proses uji coba kelompok besar dilakukan 3 kali,untuk jadwal menyesuaikan jadwal latihan di ekstrakurikuler yang menjadi tempat uji coba dan bertempat di lapangan bolabasket SMP N 2 Jatiroto,subjek uji coba berjumlah 20 atlet yang berasal dari siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto. Data uji coba kelompok besar diperoleh menggunakan angket, data hasil uji coba kelompok besar disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil uji coba kelompok besar No Komponen Skor Skor Persentase Maksimal Hasil 1 Pemanasan ,75 2 Ball Handling ,25 3 Dribel ,60 4 Lay Up Shoot ,80 5 Program Latihan Jumlah ,28 Berdasarkan tabel 4.9 data hasil uji coba kelompok besar diperoleh persentase 92,28 %. Disamping itu untuk merekam proses uji coba kelompok besar peneliti melakukan observasi, hasil observasinya sebagai berikut:

14 86 Pelaksanaan uji coba secara keseluruhan berjalan dengan baik. Terlihat antusias dan semangat anak-anak mengikuti kegiatan Model latihan dapat dilakukan oleh pemain tetapi rata-rata subjek masih menganggap hal yang baru dikarenakan variasi model latihan dribel dan lay up shoot belum pernah dicoba. Pengisian angket setelah pertemuan ketiga. Kesimpulan akhir dari uji coba kelompok besar berdasarkan data hasil uji coba dan catatan lapangan, uji produk dapat dilanjutkan ke uji efektivitas produk. D. Data Hasil Tahap 3 Uji Efektivitas Produk Tahap 3 uji efektivitas produk menggunakan rancangan eksperimen semu, membandingkan dua kelompok antara kelompok eksperimen yang menggunakan model latihan dribel dan lay up shoot yang dikembangkang peneliti dengan kelompok kontrol yang menggunakan latihan dribel dan lay up shoot konvensional terhadap kemampuan dribel dan lay up shoot siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto. Kelompok eksperimen terdiri 10 siswa, sedangkan kelompok kontrol terdiri 10 siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto. Prosedur uji efektivitas terdiri tiga tahapan, pertama tes awal pada 17 Januari 2014 untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal penguasaan teknik dribel dan lay up shoot siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto. Kedua perlakuan kelompok eksperimen dan kontrol dimulai 20 Januari 2014 s/d 28 Februari 2014, kedua kelompok diberi perlakuan latihan dribel dan lay up shoot yang berbeda. Ketiga tes akhir kelompok eksperimen dan kontrol, 3 Maret 2014 tujuannya untuk mengetahui perkembangan keterampilan teknik dribel dan lay up shoot siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto setelah diberi perlakuan. Tes awal, perlakuan, dan tes akhir dilakukan di lapangan bolabasket SMP N 2 Jatiroto. Tes awal dan tes akhir menggunakan tes dribel dan lay up shoot dari AAHPERD dan skala penilaian dribel dan lay up shoot bolabasket.

15 87 1. Tes awal Data hasil tes awal keterampilan dribel dan lay up shoot pada kelompok eksperimen akan disajikan pada tabel 4.10 dan 4.11 sedangkan kelompok kontrol pada tabel 4.12 dan Tabel 4.10 Hasil tes awal (pre test) kelompok eksperimen (tes Dribel dan Lay Up Shoot bolabasket dari AAHPERD dan Imam Sodikun) TES AAPHERD / TES LAY UP SHOOT (IMAM SODIKUN) NO NAMA DRBEL LAY UP SHOOT JUMLAH WAKTU KANAN KIRI 1 ARI SULISTYO 9, ALDO SAPUTRA 9, ALI PRAKOSO 9, YOSYAFIQ ZAINURI 9, TAUFIK HIDAYAT 9, PENDI 9, BAGAS BAHTIAR 9, IHSAN SAPUTRO 9, MUHAMAD MAKMURI 9, RIKO SETYAWAN 9, JUMLAH 93, Tabel 4.11 Hasil tes awal (pre test) kelompok eksperimen (skala penilaian Dribel dan Lay Up Shoot bolabasket) RATING SCALE NO NAMA DRIBEL LAY UP SHOOT SKOR NILAI KANAN KIRI SKOR NILAI 1 ARI SULISTYO ALDO SAPUTRA ALI PRAKOSO YOSYAFIQ ZAINURI TAUFIK HIDAYAT PENDI BAGAS BAHTIAR IHSAN SAPUTRO MUHAMAD MAKMURI RIKO SETYAWAN JUMLAH

16 88 Tabel 4.12 Hasil tes awal (pre test) kelompok kontrol (tes Dribel dan Lay Up NO Shoot bolabasket dari AAHPERD) NAMA TES DRIBEL AAPHERD / TES LAY UP SHOOT (IMAM SODIKUN) DRBEL LAY UP SHOOT WAKTU KANAN KIRI SKOR 1 ALI NURDIN 9, DWI ADI PANGESTU 9, ARI WIDODO 9, SIGIT SULISTYO 9, SIWI ISWARA 9, ANGGA BUDI S. 9, DHIMAS ANANG T 9, FERI BAGUS PERMANA 9, EFRIAN ARSYIL Q 9, RIO AWANG KUSUMA 9, JUMLAH 92, Tabel 4.13 Hasil tes awal (pre test) kelompok kontrol (skala penilaian Dribel NO dan Lay Up Shoot bolabasket) NAMA DRIBEL RATING SCALE LAY UP SHOOT SKOR NILAI KANAN KIRI SKOR NILAI 1 ALI NURDIN DWI ADI PANGESTU ARI WIDODO SIGIT SULISTYO SIWI ISWARA ANGGA BUDI S DHIMAS ANANG T FERI BAGUS P EFRIAN ARSYIL Q RIO AWANG KUSUMA JUMLAH

17 89 2. Tes akhir Data hasil tes akhir keterampilan dribel dan lay up shoot pada kelompok eksperimen akan disajikan pada tabel 4.13 dan 4.14 sedangkan kelompok kontrol pada tabel 4.15 dan Tabel 4.14 Hasil tes akhir (post test) kelompok eksperimen (tes Dribel dan Lay Up Shoot bolabasket dari AAHPERD dan Imam Sodikun) TES DRIBEL AAPHERD / TES LAY UP SHOOT (IMAM SODIKUN) NO NAMA DRBEL LAY UP SHOOT SKOR WAKTU KANAN KIRI 1 ARI SULISTYO 8, ALDO SAPUTRA 8, ALI PRAKOSO 8, YOSYAFIQ ZAINURI 8, TAUFIK HIDAYAT 8, PENDI 8, BAGAS BAHTIAR 9, IHSAN SAPUTRO 9, MUHAMAD MAKMURI 9, RIKO SETYAWAN 9, JUMLAH 86, Tabel 4.15 Hasil tes akhir (post test) kelompok eksperimen (skala penilaian NO Dribel dan Lay Up Shoot bolabasket) NAMA DRIBEL RATING SCALE LAY UP SHOOT SKOR NILAI KANAN KIRI SKOR NILAI 1 ARI SULISTYO ALDO SAPUTRA ALI PRAKOSO YOSYAFIQ ZAINURI TAUFIK HIDAYAT PENDI BAGAS BAHTIAR IHSAN SAPUTRO MUHAMAD MAKMURI RIKO SETYAWAN JUMLAH

18 90 Tabel 4.16 Hasil tes akhir (post test) kelompok kontrol (tes Dribel dan Lay Up Shoot bolabasket dari AAHPERD dan Imam Sodikun) NO NAMA TES DRIBEL AAPHERD / TES LAY UP SHOOT (IMAM SODIKUN) DRBEL LAY UP SHOOT WAKTU KANAN KIRI SKOR 1 ALI NURDIN 8, DWI ADI PANGESTU 8, ARI WIDODO 8, SIGIT SULISTYO 8, SIWI ISWARA 8, ANGGA BUDI SAPUTRO 9, DHIMAS ANANG T 9, FERI BAGUS PERMANA 9, EFRIAN ARSYIL Q 9, RIO AWANG KUSUMA 9, JUMLAH 87, Tabel 4.17 Hasil tes akhir (post test) kelompok kontrol (skala penilaian Dribel dan Lay Up Shoot bolabasket) RATING SKALE NO NAMA DRIBEL LAY UP SHOOT SKOR NILAI KANAN KIRI SKOR NILAI 1 ALI NURDIN DWI ADI PANGESTU ARI WIDODO SIGIT SULISTYO SIWI ISWARA ANGGA BUDI S DHIMAS ANANG T FERI BAGUS P EFRIAN ARSYIL Q RIO AWANG KUSUMA JUMLAH

19 91 1. Analisis data uji efektivitas produk (eksperimen produk) a. Uji prasyarat analisis 1. Uji normalitas distribusi frekuensi populasi Uji normalitas distribusi frekuensi populasi menggunakan metode Lilliefors, proses uji dilakukan pada dua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) dan menggunakan dua instrumen tes (tes dribel dan lay up shoot bolabasket dari AAHPERD dan skala penilaian dribel dan lay up shoot bolabasket). Data hasil uji normalitas distribusi frekuensi populasi akan disajikan pada tabel Tabel 4.18 Hasil uji normalitas distribusi frekuensi populasi NO KELOMPOK L hitung L tabel KESIMPULAN 1 EKSPERIMEN DRIBEL 0, ,294 NORMAL 2 EKSPERIMEN LAY UP SHOOT 0, ,294 NORMAL 3 EKSPERIMEN RATING SCALE DRIBEL 0, ,294 NORMAL 4 EKSPERIMEN RATING SCALE LAY UP SHOOT 0, ,294 NORMAL 5 KONTROL DRIBEL 0, ,294 NORMAL 6 KONTROL LAY UP SHOOT 0, ,294 NORMAL 7 KONTROL RATING SCALE DRIBEL 0, ,294 NORMAL 8 KONTROL RATING SCALE LAY UP SHOOT 0, ,294 NORMAL Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui L hitung dari masingmasing kelompok lebih kecil dari harga L tabel (L t ) dengan = 0,01 dan N =10 adalah L t = 0,294, maka dapat diketahui bahwa seluruh populasi data berdistribusi normal.

20 92 Uji homogenitas variansi populasi Uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji F, menggunakan uji F karena membandingkan dua kelompok antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, penyajiannya pada tabel Tabel 4.19 Hasil uji homogenitas variansi populasi NO TES Fo F tabel KESIMPULAN 1 DRIBEL (AAHPERD) 1, ,94 HOMOGEN 2 LAY UP SHOOT (IMAM SODIKUN) 1, ,94 HOMOGEN 3 RATING SCALE DRIBEL 1, ,94 HOMOGEN 4 RATING SCALE LAY UP SHOOT 0, ,94 HOMOGEN Dari penghitungan diperoleh F hitung = data dribel (1,139), lay up shoot (1,050), Rating scale dribel (1,156) dan Rating scale lay up shoot (0,888), dari data tersebut semua lebih kecil dari F tabel dengan derajat kebebasan (dk) pembilang = 9, dan dengan derajat kebebasan (dk) penyebut = 9, dan pada taraf nyata = 0,01, diperoleh F tabel = 2,94. Sehingga dapat di diketahui bahwa semua data F hitung Lebih kecil dari pada F Tabel,maka data pada semua kelompok Homogen. 2. Uji signifikasi Uji signifikansi menggunakan uji t dengan rumus: t = Kiriteria produk dinyatakan signifikan pengaruhnya dinyatakan jika - - dimana didapat dari daftar distribusi t dengan dk = dan peluang (1 - ), untuk harga-harga lainnya ditolak. Hasil penghitungan uji signifikansi uji t kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan hasil tes dribel dan lay up shoot yang menggunakan dribel dan lay up shoot bolabasket dari AAHPERD dan skala penilaian dribel dan lay up shoot bolabasket akan disajikan pada tabel 4.20.

21 93 Tabel 4.20 UJI SIGNIFIKASI DATA HASIL TES DRIBEL DAN LAY UP SHOOT PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMP N 2 JATIROTO Hasil signifikasi hasil tes awal dan akhir pada masing masing-masing kelompok sebagai berikut: HASIL TES NO KELOMPOK JENIS TEKNIK T hitung T tabel KESIMPULAN AWAL AKHIR 1 EKSPERIMEN 2 KONTROL 3 EKSPERIMEN 4 KONTROL DRIBEL 93,17 86,29 2,858 1,812 SIGNIFIKAN LAY UP SHOOT 87, ,532 1,812 SIGNIFIKAN DRIBEL 92,23 87,06 2,717 1,812 SIGNIFIKAN LAY UP SHOOT 84, ,216 1,812 SIGNIFIKAN DRIBEL (Rating Scale) ,007 1,812 SIGNIFIKAN LAY UP SHOOT (Rating Scale) ,740 1,812 SIGNIFIKAN DRIBEL (rating Scale) ,722 1,812 SIGNIFIKAN LAY UP SHOOT ,320 1,812 SIGNIFIKAN (Rating Scale) 1. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes dribel kelompok eksperimen terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 2,858 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan dribel menggunakan perlakuan model pengembangan (kelompok eksperimen) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 2. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes lay up shoot kelompok eksperimen terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 2,56 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan perlakuan model pengembangan (kelompok eksperimen) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 3. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes dribel kelompok kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 2,717 dari T tabel 1,812. Sehingga

22 94 pada latihan dribel menggunakan latihan konvensional (kelompok kontrol) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 4. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes lay up shoot kelompok kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 7,216 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan latihan konvensional (kelompok kontrol) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 5. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes rating scale dribel kelompok eksperimen terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 3,007 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan dribel menggunakan perlakuan model pengembangan (kelompok eksperimen) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 6. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes rating scale lay up shoot kelompok eksperimen terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 13,740 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan perlakuan model pengembangan (kelompok eksperimen) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 7. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes rating scale dribel kelompok kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 2,722 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan dribel menggunakan latihan konvensional (kelompok kontrol) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 8. Hasil tes akhir dan tes awal pada tes rating scale lay up shoot kelompok kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 10,32 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan latihan konvensional (kelompok kontrol) ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan latihan baik kelompok yang mendapat perlakuan (eksperimen) dan yang berlatih secara konvensional (kelompok kontrol) semuanya mengalami hasil yang signifikan jika dilihat dari hasil tes awal dan akhir. Yang membedakan adalah tingkat

23 95 signifikannya. Hal tersebut sesuai dengan hasil T hitung yang diperoleh dari data tes awal dan akhir yang hasilnya melebihi T tabel yaitu 1,812. Persentase peningkatan kemampuan dribel, antara kelompok eksperimen yang menggunakan model latihan dan kelompok kontrol yang menggunakan latihan secara konvensional dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Persentase peningkatan = x 100% Peningkatan kemampuan dribel untuk kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan model latihan dapat dihitung sebagai berikut: Mean different = 0,96 Mean tes awal = 9,32 Mean tes akhir = 8,36 Persentase peningkatan = x 100% = 10,3% Peningkatan kemampuan dribel untuk kelompok kontrol yaitu kelompok yang menggunakan latihansecara konvensional dapat dihitung sebagai berikut: Mean different = 0,517 Mean tes awal = 9,223 Mean tes akhir = 8,706 Persentase peningkatan = x 100% = 5,6% Dari perhitungan besarnya peningkatan dari kedua kelompok pendekatan tersebut diketahui bahwa kemampuan dribel melalui tes AAHPERD diketahui kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan kemampuan lay up shoot melalui tes AAHPERD antar kelompok eksperimen yang menggunakan model latihan dan kelompok kontrol yang menggunakan latihan secara konvensional dengan rumus sebagai berikut:

24 96 Persentase peningkatan = x 100% Peningkatan kemampuan lay up shoot untuk kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan model latihan dapat dihitungsebagai berikut: Mean different = 4,93 Mean tes awal = 8,37 Mean tes akhir = 13,3 Persentase peningkatan = x 100% = 58,9% Peningkatan kemampuan lay up shoot dengan tes AAHPERD untuk kelompok kontrol yaitu kelompok yang menggunakan model latihan secara konvensional dapat diketahui sebagai berikut : Mean different =1,8 Mean tes awal =8,4 Mean tes akhir =10,2 Persentase peningkatan = x 100% = 21,4% Dari perhitungan besarnya peningkatan dari kedua kelompok tersebut diketahui bahwa kemampuan lay up shoot melalui tes AAHPERD diketahui kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Peningkatan kemampuan dribel melalui rating scale, antara kelompok eksperimen yang menggunakan model latihan dan kelompok kontrol yang menggunakan latihan secara konvensional dengan rumus sebagai berikut : Persentase peningkatan = x 100% Peningkatan kemampuan dribel untuk kelompok eksperimen aitu kelompok yang menggunakan model latihan dapat dihitung sebagai berikut : Mean different =32,00

25 97 Mean tes awal =51,00 Mean tes akhir =83,00 Persentase peningkatan = x 100% = 62,7% Peningkatan kemampuan dribel untuk kelompok kontrol yaitu kelompok menggunakan latihan secara konvensional dapat dihitung sebagai berikut : Mean different =18,90 Mean tes awal =56,7 Mean tes akhir =75,6 Persentase peningkatan = x 100% = 33,3% Dari perhitungan besarnya peningkatan dari kedua kelompok tersebut diketahui bahwa kemampuan dribel melalui rating scale dilakukan kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Peningkatan kemampuan lay up shoot, antara kelompok eksperimen yang menggunakan model latihan dan kelompok kontrol yang menggunakan latihan secara konvensional dengan rumus sebagai berikut: Persentase peningkatan = x 100% Peningkatan kemampuan lay up shoot untuk kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan model latihan dapat dihitung sebagai berikut: Mean different =28,33 Mean tes awal =54,17 Mean tes akhir =82,5 Persentase peningkatan = x 100% = 52,3%

26 98 Peningkatan kemampuan lay up shoot untuk kelompok kontrol yaitu kelompok yang menggunakan latihan secara konvensional dapat ditulis sebagai berikut: Mean different =21,40 Mean tes awal =52,20 Mean tes akhir =73,60 Persentase peningkatan = x 100% = 41,0% Dari perhitungan besarnya peningkatan dari keduan kelompok tersebut diketahui bahwa kemampuan lay up shoot pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hasil Uji signifikasi hasil tes akhir antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. NO JENIS TES EKSPERIMEN KONTROL T hitung T tabel KESIMPULAN 1 TES DRIBEL ,67 1,812 TIDAK SIGNIFIKAN 2 TES LAY UP SHOOT ,91 1,812 SIGNIFIKAN 3 RATING SCALE DRIBEL ,56 1,812 SIGNIFIKAN 4 RATING SCALE LAY UP SHOOT ,93 1,812 SIGNIFIKAN Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil tes akhir pada tes dribel antara kelompok eksperimen dengan kontrol tidak signifikan, dimana = T hitung adalah 0,06 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan dribel ini tidak memperoleh hasil yang signifikan. 2. Hasil tes akhir pada tes lay up shoot antara kelompok eksperimen dengan kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 8,91 dari T tabel1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan perlakuan model pengembangan ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 3. Hasil tes akhir pada tes dribel dengan rating scale antara kelompok eksperimen dengan kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung

27 99 adalah 2,56 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan perlakuan model pengembangan ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. 4. Hasil tes akhir pada tes lay up shoot dengan rating scale antara kelompok eksperimen dengan kontrol terdapat hasil yang signifikan, dimana = T hitung adalah 2,93 dari T tabel 1,812. Sehingga pada latihan lay up shoot menggunakan perlakuan model pengembangan ini dapat memperoleh hasil yang signifikan. E. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian akan membahas hasil penelitian dari tahap 1 pendahuluan, tahap 2 uji coba produk dan tahap 3 uji efektivitas produk, tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisi data yang telah dikemukakan dikaitkan dengan teori-teori yang relevan dan penelitian yang terdahulu. 1. Tahap 1 pendahuluan Penelitian pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan suatu produk efektif yang untuk digunakan lingkungan masyarakat, penelitian yang mengembangkan produk baru sesuai dengan keadaan saat ini dalam suatu kelompok, pengembangan produk inilah yang dijadikan solusi pemecahan masalah yang muncul. Tahap 1 pendahuluan dalam penelitian pengembangan terdiri dari tiga tahapan yaitu: analisis kebutuhan, kajian teoritik dan pengembangan produk awal. a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan yang dikenal studi pendahuluan merupakan tahap pertama yang dilakukan peneliti untuk mengungkap fenomena yang terjadi di lapangan yang nanti dihubungkan dengan teori terkait, apakah terdapat masalah. Menurut Winarno (2007) masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, kesenjangan antara teori dan praktik yang memerlukan jawaban, penjelasan atau pemecahan.

28 100 Menurut Arikuno (2009) Studi pendahuluan adalah kegiatan yang dilakukan oleh calon peneliti untuk mengadakan pengumpulan data sementara demi pastinya langkah yang akan dilalui. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam penelitian pengembangan untuk memotret masalah yang muncul dilapangan untuk dijadikan fokus permasalahan yang akan diangkat menjadi topic dalam suatu penelitian pengembangan. Borg dan Gall (1983) menyimpulkan bahwa analisi kebutuhan merupakan pengumpulan informasi awal terhadap perbedaan kondisi yang ada dilapangan dan kondisi yang diinginkan, untuk kebutuhan pemecahan masalah yang ada. Tahap selanjutnya setelah data awal terkumpul dari hasil analisis kebutuhan, peneliti fokus pada masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian, kemudian membuat ruang lingkup masalah untuk membatasi masalah penelitian, langkah selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian sesuai dan membuat rencana penelitian secara keseluruhan. Permasalahan di lapangan dapat dituangkan dengan menggunakan beberapa instrument seperti wawancara, tes, dan kuisioner atau angket. Pemilihan instrument harus diperhatikan oleh peneliti agar fenomena yang muncul dapat ditangkap dengan baik dan akurat. Dalam penelitian ini terfokus pada olahraga prestasi yaitu peneliti memilih olahraga bolabasket, karena berdasarkan pangalaman peneliti di tempat kerja dan selama kuliah pasca sarjana Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surakarta, mendapati banyak fenomena kesenjangan antara teori dan praktek dalam kegiatan latihan di ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto. Untuk tindak lanjut fenomena itu peneliti melakukan analisis kebutuhan menggunakan instrument wawancara dengan pelatih dan mantan atlet bolabasket di kecamatan Jatiroto. Hasil diperoleh adalah : Perkembangan ekstra bola basket hanya melalui ekatrakurikuler sehingga sulit. Latihan cenderung monoton karena motivasi anak rendah. Teknik dasar dribel dan lay up shoot masih rendah

29 101 Tidak ada model latihan dribel dan lay up shoot yang sesuai dengan kondisi anak Dari hasil analisis kebutuhan peneliti berpendapat perlu adanya solusi atas permasalahan diatas, dan berkaitan dengan penelitian ini akan di fokuskan pada model latihan yang sesuai dengan siswa SMP se Kecamatan Jatiroto melalui kegiatan ektrakurikuler. Sehingga masalah yang muncul belum adanya model latihan untuk latihan dribel dan lay up shoot bolabasket dapat teratasi karena dribel dan lay up shoot merupakan teknik yang digunakan untuk melewati lawan (dribel) dan untuk menghasilkan poin dengan berbagai cara yang disesuaikan keadaan lawan (lay up shoot). Sehingga kedua teknik tersebut sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain bolabasket. Berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti mengangkat permasalahan yang muncul di siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto, menjadi topik masalah penyusun tesis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat magister program studi ilmu keolahragaan. b. Kajian teori Tahapan kajian teori merupakan tahapan sebelum membuat rancangan produk awal, kajian teori berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari proses wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti. Borg dan Gall (1983) menyimpulkan, kajian teori adalah pengumpulan informasi pendukung peneliti yang berhubungan dengan perencanaan pengembangan.. Kajian teori berfungsi sebagai alat untuk menelaah dan mengkaji materi yang ada berdasarkan teori ilmiah dan empiris. Kajian teori dalam peneliti ini yaitu bolabasket, latihan,dan tinjauan aspek belajar gerak (motor learning). Pemilihan teori-teori berdasarkan topik masalah dari hasil analisis kebutuhan dan hasil pemikiran empiris. Penyusunan kajian teori dari gagasan yang umum menuju gagasan yang atau alur deduktif. Winarno (2007) penalaran deduktif dimulai dari hal-hal yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang khusus. Hal yang cukup besar cakupan bahasannya dikaji terlebih dahulu

30 102 sehingga nanti akan menyempit pada hal yang lebih khusus. Peneliti menggunakan penalaran deduktif dalam penyusunan kajian teori dengan mengungkap kajian terhadap olahraga hingga tinjauan yang mendukung terhadap penelitian yang disusun. Penyusunan ini relevan dengan prosedur serta teori yang menjadi landasan dan dapat menunjukkan alur berpikir dari peneliti yang logis. c. Pengembangan produk awal Pengembangan produk awal merupakan draft produk awal (rancangan), produk awal dalam penelitian ini adalah pengembangan model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket untuk siswa putra SMP. 2. Tahap 2 uji coba produk Tahap 2 uji coba produk merupakan tahapan untuk menyempurnakan pengembangan produk awal berdasarkan hasil dari uji coba ahli dan uji coba lapangan. a. Uji coba ahli Uji coba ahli dalam proses penelitian pengembangan merupakan upaya peneliti untuk mendapatkan penilaian dan masukan dari ahli terhadap pengembangan produk awal.hasil penilaian ahli bolabasket berbasis data kuantitatif dan berbasis data kualitatif, hasil penilaian menjadi patokan peneliti, apakah produk awal dilanjutkan ke tahap selanjutnya atau dilanjutkan dengan revisi atau tidak layak untuk dilanjutkan. b. Uji coba lapangan Uji coba lapangan merupakan tahapan untuk uji produk pengembangan terhadap subjek penelitian, tujuannya untuk mengetahui penerapan produk yang dikembangkan dan untuk memperoleh tanggapan subjek penelitian terhadap produk yang dikembangkan. Uji coba lapangan ada dua yaitu sebagai berikut : 1) Uji coba kelompok kecil Uji coba kelompok kecil dilakukan di lapangan bolabasket SMP N 2 Jatiroto yang berjumlah 10 atlet, hasil uji coba diperoleh data kuantitatif dengan persentase 82,60 sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji kelompok besar. 2) Uji coba kelompok besar

31 103 Uji coba kelompok besar dilakukan di lapangan bolabasket SMP N 2 Jatiroto dengan subjek 20, data hasil uji coba kelompok besar diperoleh persentase 92,28 sehingga produk dapat dilanjutkan ke tahap 3 uji efektivitas produk. 3. Tahap 3 uji efektivitas produk Tahap 3 uji efektivitas produk menggunakan rancangan eksperimen semu, membandingkan dua kelompok antara kelompok eksperimen yang menggunakan model latihan dribel dan lay up shoot yang dikembangkan peneliti dengan kelompok kontrol yang menggunakan latihan dribel dan lay up shoot konvensional pada siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket sekecamatan Jatiroto. Kelompok eksperimen terdiri 10 atlet, sedangkan kelompok kontrol terdiri 10 atlet. Prosedur uji efektivitas produk terdiri tiga tahapan yaitu: Pertama tes awal untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada hari yang sama, tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal penguasaan teknik dribel dan lay up shoot siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto sebelum mendapatkan perlakuan. Selanjutnya tahap kedua adalah: kedua kelompok diberi perlakuan latihan dribel dan lay up shoot yang berbeda. Dilanjutkan tahap terakhir yang ketiga adalah tes akhir kelompok eksperimen dan kontrol, tujuannya untuk mengetahui perkembangan kemampuan teknik dribel dan lay up shoot siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto setelah diberi perlakuan. Tes awal dan tes akhir dilakukan di Lapangan Bolabasket SMP N 2 Jatiroto. Uji efektivitas produk digunakan untuk mengetahui keefektifan model latihan dribel dan lay up shoot yang dikembangkan dibandingkan dengan model latihan dribel dan lay up shoot konvensional. Berdasarkan tabel 4.2 dan nilai beda hasil uji signifikasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diketahui bahwa produk model latihan dribel dan lay up shoot bolabasket yang dikembangkan lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan dribel dan lay up shoot bolabasket yang dikembangkan lebih efektif untuk meningkatkan

32 104 kemampuan dribel dan lay up shoot siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-kecamatan Jatiroto.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket untuk siswa putra SMP (studi pada siswa putra SMP se

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan dribel dan lay up shoot dalam bolabasket dimulai studi pendahuluan, pembuatan produk, penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menyajikan hasil dari pengembangan serta pembahasan dari model latihan teknik dasar dan latihan fisik pada pemain futsal tingkat intermediate yang dimulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel dari kelas VII. Untuk mendapatkan kelas yang akan dijadikan sampel,

Lebih terperinci

ARTIKEL S K R I P S I

ARTIKEL S K R I P S I PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PACE TAHUN 2015/2016 ARTIKEL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data pre-test dan post-test. hasilnya sebagai mana pada tabel I, dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dalam pembuatannya. Metode eksperimen ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PMR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PMR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2 PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PMR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2 Joko Sungkono*, Yuliana*, M. Wahid Syaifuddin* Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..Deskrisi Hasil Penelitian.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data tembakan bebas berupa angka pre-test dan post-test. Hasilnya sebagai mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP 1 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP Genoveva Januwarti, H. Kaswari, Wiwik Yunitaningrum Prodi PJKR, FKIP Universitas Tanjunpura Pontianak Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis 26 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini akan membahas tentang beberapa pokok penting berdasarkan hasil analisis data. Secara rinci hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push Up Sebelum Eksperimen) Skor data variabel X 1.1 dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 43 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Untuk memberikan gambaran umum mengenai distribusi data yang diperoleh di lapangan, maka data yang dideskripsikan menggunakan teknik statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis menetapkan SMK Negeri 1 Limboto sebagai lokasi penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penndekatan dan Jenis Penelitian Ditinjau dari permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang hasilnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Gorontalo. Sekolah yang menjadi lokasi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F38108014 Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II Eka Supriatna, M.Pd Wiwik

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002:102)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing -

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing - BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing - Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan pada olah raga sepak bola berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian. 17 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lapangan bola voli SMP Negeri 1 Tapa pada siswa putra SMP Negeri 1 Tapa. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan overhead pass pre-test dan post-test. hasilnya sebagai mana pada tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh di lapangan, maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Bertitik tolak pada permasalahan, rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Menurut Sugiyono (2012:3) secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Widya Wacana Surakarta, Jl.Mertolulutan nomer 26 Purwodiningratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Muhamad Willy A. 1, Jajat Darajat KN 2, Arif Wahyudi 3 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal ini mengandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh satu kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 0 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 0 Bandarlampung yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SMK Negeri 1 Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan mulai tanggal 9 November sampai dengan 7 Desember 2015, yang bertempat di MIT Nurul Islam Ngaliyan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2013 di SMP Negeri 1 Atinggola. Dimana kelas yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek PENGARUH LATIHAN SPRINT 30 METER DAN LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XII-IPA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam melangsungkan kehidupan. Pendidikan akan menjadikan seseorang mengerti akan harkat dan martabatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian dilaksanakan di Kampus V Pabelan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Ahmad Yani No. 200 Kartasura

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Berikut Tebel 3.1 menjelaskan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian Pengembangan Model Latihan Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja Berbasis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 Bulan sesuai dengan dikeluarkannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diangkat dalam penelitian ini diantaranya adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diangkat dalam penelitian ini diantaranya adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen 94 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri dari delapan kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas pada siswa kelas XI IPA semester genap tahun

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes 38 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pengambilan data penelitian instrument atau alat ukur penelitian. Untuk penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah kuasi eksperimen untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian : SMP Negeri 7 Kota Gorontalo : Dilaksanakan selama dua bulan dengan frekuensi latihan tiga kali seminggu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. 06April 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan 8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan SMK Negeri Bandar Lampung tahun ajaran 0/03, yang terdiri dari 4 kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 9 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang menyeluruh dan pencapaian prestasinya sangat didukung oleh penerapan ilmu dan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik observasi dan tes setelah

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

UJI EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2

UJI EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2 UJI EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATA KULIAH STATISTIKA DASAR 2 Joko Sungkono, Yuliana, M. Wahid Syaifuddin* Abstrak: Strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri Sidoagung 3 Tempuran Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

Kata kunci: pembelajaran, alat peraga, non alat peraga, prestasi belajar, pecahan

Kata kunci: pembelajaran, alat peraga, non alat peraga, prestasi belajar, pecahan EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERISE-GUGUS SADEWA KECAMATAN PETANAHAN TAHUN 2012/2013 Anisa Maylina; Bambang Priyo Darminto; Dita Yuzianah Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas V di SDIT Al-Hasna yang berlokasi di Jl. Klaten Yogya KM 3,5 Pilangsari, Gondang, Kebonarum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Universitas Negeri Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian. Untuk lebih mudah membedakannya, maka data hasil tes

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian. Untuk lebih mudah membedakannya, maka data hasil tes 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1 (sebelum eksperimen) Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, oleh sebab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kota Agung Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Agung Barat semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi subjek peneletian adalah siswa SMA N 1 Gorontalo yang berjumlah 15 orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi subjek peneletian adalah siswa SMA N 1 Gorontalo yang berjumlah 15 orang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMA N 1 Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 bulan sesuai dengan dikeluarkanya

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci