BAB III METODELOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODELOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Berikut Tebel 3.1 menjelaskan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian Pengembangan Model Latihan Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja Berbasis Permainan untuk Anak Usia 9-11 Tahun di Kota Surakarta. Tabel 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian No Kegiatan Penelitian Tempat Waktu 1. Wawancara dengan pelatih Pelatihan Surakarta Mei 2014 Tenis Meja di Kota Surakarta. 2. Pembuatan produk awal Surakarta Agustus pengembangan model latihan November 2014 memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan untuk anak usia 9-11 tahun. 3. Evaluasi ahli tenis meja : Surakarta Januari Hanik Liskustyowati. 2. Isnaeni. 3. Agus Ciptanto. 4. Uji kelompok kecil. PTM Mitra Februari 2015 Medika 5. Uji Kelompok Besar. GOR PTM Dwi Februari 2015 Bengawan 6. Uji Efektifitas Produk. Pelatihan Tenis Maret-Mei 2015 Meja Dwi Bengawan dan Pelatihan Tenis Meja Mitra Medika 7. Analisis Dokumen Penelitian. Surakarta Mei 2015 Sumber : (Data Primer, 2015). 52

2 53 1. Tempat Penelitian Pemilihan tempat dan pelaksanaan penelitian akan dipertimbangkan dengan beberapa aspek, baik dari segi akses maupun lokasi yang mendukung terlaksananya penelitan yang baik. Tempat yang menjadi pengambilan data yaitu : 1 ) Uji ahli akan dilaksanakan di Kota Surakarta. 2 ) Uji coba produk dan eksperimen produk akan dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo dan Stadion Manahan di Kota Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah analisis kebutuhan berupa observasi dan wawancara untuk mengetahui permasalahan yang terkait dengan olahraga tenis meja khususnya di Pelatihan atau Klub tenis meja pada umumnya. Kota Surakarta dipilih berdasarkan efisiensi tempat dan waktu pelaksanaan produk. Selanjutnya tahap kedua adalah pembuatan produk, evaluasi ahli serta pelaksanaan uji coba produk. Pelaksanaan uji coba berlangsung selama 2 bulan dikarenakan untuk penyediaan waktu uji coba dan revisi dari produk yang setelah di uji coba. Setelah pelaksanaan uji coba dan revisi produk selesai maka akan dilanjutkan dengan tahap ketiga yaitu eksperimen dari hasil produk yang telah dibuat. Pelaksanaan perlakukan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu. Hal ini didasari pada prinsip pemberian waktu latihan yang baik sehingga akan mencapai tujuan yang baik. Penentuan waktu latihan berdasarkan pendapat oleh Fox, Bower & Foss (1993:45) latihan interval anaerob durasi latihan 8-10 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. Ada pendapat dari Brooks & Fahey (1984:56) latihan dengan frekuensi 3 kali seminggu akan terjadi peningkatan kualitas latihan karena dengan latihan 3 kali dalam satu minggu akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap latihan. Secara keseluruhan latihan akan dilaksanakan selama 8 minggu dengan 24 kali pertemuan ditambah tes awal dan tes akhir sebanyak 2 pertemuan. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimental karena sesuai dengan masalah yang ditemukan dari hasil studi pendahulan sehingga untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan latihan memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan untuk anak usia 9-11 tahun. Peneliti mengumpulkan data dan

3 merancang program untuk mengatasi masalah yang terjadi tersebut. Hasil dari produk tersebut diharapkan mampu untuk menjawab permasalahan yang ada di klub tenis meja pada umunya khususnya yang terdapat di Kota Surakarta. a. Model Pengembangan Pengembangan atau yang sering disebut sebagai penelitian pengembangan dilakukan dengan maksud menjembatani jurang yang terbentang cukup lebar antara penelitan dan praktek pelatihan. Menurut Degeng (2002: 1) Penelitian ilmiah yang menelaah suatu teori, model, konsep atau prinsip dan menggunakan hasil telaah untuk mengembangkan suatu produk. Dalam penelitian pengembangan tidak selalu mengembangkan produk baru, namun dapat pula dengan menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitan dan pengembangan selalu diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Model pengembangan yang digunakan oleh peneliti adalah model pengembangan (research and development) menurut Borg and Gall (1983: 75). Adapun langkah-langkah model research and development yaitu : a. Research and information collecting. b. Planning. c. Develop preliminary from of product. d. Preliminary field testing. e. Main product revision. f. Main field testing. g. Operational product revision. h. Operational field testing. i. Dissemination and implementation. Tersusunnya langkah-langkah tersebut sangat membantu peneliti dalam memperjelas pengembangan model latihan memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan untuk anak usia 9-11 tahun. Kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan implementasi dari langkah-langkah yang sudah dijelaskan Borg and Gall (1983). 1. Prosedur Penelitian Pengembangan Prosedur dalam penelitian pengembangan memukul forehand dan backhand tenis meja. Untuk mengetahui peningkatan dari hasil penerapan pengembangan produk, maka peneliti melakukan eksperimen terhadap produk model latihan untuk meningkatkan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan untuk anak usia 9-11 tahun. 54

4 55 a) Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan bagian dari langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui produk yang dikembangkan dalam memperoleh data awal, analisis kebutuhan dilakukan dengan cara interview bebas terpimpin dengan pelatih tenis meja di Kota Surakarta. b) Kajian Teori Kajian ilmiah yang akan diterapkan dalam penelitian serta menggunakan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya sebagai landasan pemikiran. c) Pembuatan Produk Awal Berdasarkan analisis kebutuhan sampai pada kajian teoritik yang dipaparkan pada bab dua, maka langkah selanjutnya pembuatan produk awal pengembangan model latihan memukul forehand dan backhand dalam tenis meja. Untuk meningkatkan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja produk pengembangan ini dimulai dari membuat ruang lingkup. Adapun isi dalam pengembangan produk terdiri dari : 1. Kajian teoritis sebagai landasan dalam pembuatan model latihan memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan. 2. Bentuk-bentuk latihan memukul forehand dan backhand tenis meja. 3. Program latihan bulanan teknik memukul forehand dan backhand. 4. Program latihan mingguan teknik memukul forehand dan backhand. 5. Program latihan harian teknik memukul forehand dan backhand. d) Evaluasi Ahli Rancangan produk awal kemudian dievaluasi oleh satu ahli tenis meja dan dua praktisi tenis meja. Kriteria ahli yang digunakan adalah dari tataran akademisi dan praktisi tenis meja yang sudah mendapatkan pengakuan dari lembaga yang menaungi bidang tenis meja tersebut. Dari proses tinjauan para ahli tersebut diharapkan akan memberikan tanggapan yang menjadikan produk semakin tepat. Produk yang dihasilkan merupakan produk yang diharapkan menjadi jawaban dari persoalan yang ada di klub tenis meja di Kota Surakarta.

5 56 e) Uji Coba Tahap I (Kelompok Kecil) Uji coba tahap I (kelompok kecil) dimaksudkan untuk mencari penilaian dari atlet tenis meja usia 9-11 tahun di Kota Surakarta berkaitan dengan isi model latihan. Jumlah subyek yang akan digunakan dalam tahap ini berjumlah 4 atlet PTM Mitra Medika. Uji coba terbatas merupakan tahapan yang dimaksudkan untuk mencari saran dan tanggapan dari isi model latihan yang dikembangkan yang selanjutnya akan dilakukan perbaikan berdasarkan data yang telah diperoleh dari tahap ini. f) Revisi Produk I Setelah uji coba kelompok kecil selanjutnya dilakukan revisi dari akhir uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan. g) Uji Coba Tahap II (Kelompok Besar) Uji coba tahap II (kelompok besar) dimaksudkan untuk mencari sasaran dan penilaian dari anak usia 9-11 tahun di Kota Surakarta berkaitan dengan isi model latihan. Sample yang digunakan dalam tahap ini adalah atlet PTM Dwi Bengawan yang berjumlah 8 atlet. h) Revisi Produk II Setelah uji coba kelompok besar maka dilakukan revisi dari akhir uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan. Hal ini dilakukan sebagai data untuk tahap efektifitas produk.

6 57 Kondisi awal Pelatih/peneliti : Belum memanfaatkan pengembangan latihan berbasis permainan sebagai peningkatan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja. Atlet/yang diteliti : Keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan untuk usia 9-11 tahun. Tindakan Memanfaatkan model latihan berbasis permainan sebagai peningkatan keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja. Tahap uji kelompok kecil : Mempraktikan model pengembangan berbasis permainan pada 4 atlet PTM Mitra Medika. Kondisi akhir Diduga melalui pemanfaatan pengembangan model latihan berbasis permainan dapat meningkatkan keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja pada anak usia 9-11 tahun di Kota Surakarta. Tahap uji kelompok besar : Memanfaatkan model pengembangan latihan berbasis permainan di PTM Dwi Bengawan berjumlah 8 atlet. Gambar 3.1 Kerangka Tindakan Penelitian (Widoyoko, 2009: 68) i. Tahap Ketiga (Uji Efektifitas Produk) 1) Eksperimen Produk (Efektifitas Produk) Eksperimen dilakukan pada atlet PTM Dwi Bengawan kelompok kontrol dan PTM Mitra Medika kelompok eksperimen dengan tujuan mengetahui tingkat efektifitas produk pengembangan untuk pemanfaatan lebih lanjut. Rancangan eksperimenya menggunakan rancangan pretest dan postest

7 58 dengan pemilihan kelompok yang diacak ( two group randomize pre test and post test). Tabel 3.2 Desain Uji Efektifitas Produk Subjek Pre test Perlakuan Post tes R X1 Latihan modern X2 (Contoh) R X1 Latihan konvensional X2 (Kontrol) (Suryabrata, 2005: 45) Mekanisme pelaksanaan uji efektifitas hasil produk pengembangan dilakukan dengan membandingkan dua kelompok untuk kemudian dilihat dari hasil pre test dan post tes. 2) Laporan Hasil Produk Pengembangan Hasil akhir berupa produk yang telah diuji coba pada kelompok kecil, uji kelompok besar, expert judgement dan hasil eksperimen produk berupa model latihan keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja. 2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Rinciannya sebagai berikut : 1) Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah model latihan memukul berbasis permainan. 2) Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keterampilan memukul. b. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menelaah suatu teori, konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang didasari dari hasil analisis kebutuhan dengan mengembangkan produk tertentu. 1) Model latihan adalah suatu bentuk perencanaan yang mengacu kepada prosedur yang terorganisir dengan baik (well organized) yang metodis dan

8 59 ilmiah untuk meningkatkan keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja. 2) Forehand dan backhand merupakan teknik yang terdapat dalam tenis meja yang wajib dilatih dan dikembangkan untuk memaksimalkan keterampilan memukul. 3) Model latihan berbasis permainan merupakan suatu tindakan yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab permasalahan yang terjadi di klub tenis meja di Kota Surakarta khususnya untuk anak usia 9-11 tahun. Unsurunsur yang terkandung didalam permainan dirasakan tepat untuk diterapkan pada atlet tenis meja tersebut, hal ini dikarenakan permainan terdapat unsur pendidikan, kesenangan dan kompetisi. 4) Anak usia 9-11 tahun merupakan subjek yang dijadikan penelitian. Anak tersebut adalah atlet yang tergabung dalam pelatihan tenis meja sesuai dengan tujuan dari penelitian tersebut. C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian pengembangan model latihan memukul forehand dan backhand tenis meja dikelompokan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data awal dan sumber data dalam uji kelayakan produk program latihan memukul forehand dan backhand untuk tenis meja yang dikembangkan. Sumber data tersebut meliputi : 1. Peneliti Penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat untuk mengetahui kebutuhan penelitian, dalam hal ini masalah yang menjadi latar belakang penelitian serta sebagai observer atau pencatat lapangan saat melakukan uji efektifitas produk. Kedudukan penelit merupakan sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil peneliti (Moleong, 2005: 68). 2. Pelatih Tenis Meja Sumber data pelatih tenis meja dalam penelitian ini dilakukan pada saat analisis kebutuhan, data diambil dengan menggunkan teknik wawancara, instrument pengumpulan data dan menggunakan interview guide.

9 60 3. Ahli Akademisi Tenis Meja Sumber data ahli akademisi tenis meja diambil dari unsur universitas adalah Hanik Likustyowati (Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS). 4. Ahli Praktisi Tenis Meja Sumber data ahli praktisi tenis meja diambil dari unsur pelatih dengan kualifikasi melatih dalam sebuah tim. Sember data ahli praktisi tenis meja adalah Isnaeni (Pelatih PTM Mitra Medika) dan Agus Ciptanto ( Pelatih PTM Dwi Bengawan). 5. Atlet Tenis Meja a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah atlet PTM usia 9-11 tahun di Kota Surakarta. Terdiri dari 2 klub, PTM Dwi Bengawan sebanyak 10 atlet dan PTM Mitra Medika sebanyak 10 atlet. Pemilihan populasi tersebut berdasarkan usia. b. Sampel Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive karena sudah diketahui ciri-ciriya. Menurut Maksum (2009: 44) purposive sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau karakteristiknya sudah diketahui lebih dahulu berdasarkan ciri atau sifat populasi. Selanjutnya dengan cara random karena pengambilan dilakukan secara acak. Maksum (2009:41) random sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Penelitian ini pengambilan sampelnya adalah atlet PTM usia 9-11 tahun. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini diambil 20 atlet yang masuk pada kategori usia 9-11 tahun dari jumlah keseluruhan atlet PTM. Pelaksanaan penelitiannya mengambil dua kelompok sebagai sampel dan kontrol secara acak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kondisi awal, data penilaian ahli tenis meja, data uji coba kelompok dan data hasil uji efektifitas produk pengembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

10 61 1. Teknik wawancara dipergunakan untuk mengumpulkan data kondisi tentang proses latihan memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan untuk usia 9-11 tahun. 2. Teknik quisioner digunakan untuk mengumpulkan data penilaian kelayakan produk dari para ahli serta pendapat dari atlet (pengguna produk ). 3. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang kamampuan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja usia 9-11 tahun Kota Surakarta. Suharsimi Arikunto (2009: 45) prosedur penelitian suatu pend ekatan praktek merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengelolaan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Masing-masing adalah sebagai berikut : 1. Data Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif berasal dari : a. Hasil observasi dari peneliti. b. Hasil wawancara dari pelatih tenis meja pada studi pendahuluan. c. Masukan dari ahli tenis meja. d. Catatan lapangan pada eksperimen produk. 2. Data Kuantitatif Data penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh adalah : a. Data dari questioner evaluasi ahli adalah termasuk data ordinal. b. Data dari questioner atlit pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok besar termasuk data ordinal. c. Data dari hasil rating scale pada pre test dan post test termsuk data ordinal. d. Data dari hasil pre test dan post test termasuk data ordinal. D. Instrumen Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2009:101) Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan supaya kegiatanya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen sebagai berikut :

11 62 1. Interview Guide Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interview. Menurut Winarno (2007: 64) menyatakan bahwa Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang lain yang diwawancarai (interviewer). Metode wawancara dengan menggunakan teknik interview bebas digunkan untuk memeperoleh informasi analisis kebutuhan pelatih tenis meja. Interview bebas adalah interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan menggunakan pedoman wawancara. 2. Quetioner Campuran Instrumen selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner. Menurut Winarno (2007: 62) kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memeperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti. Metode angket digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari anggota tim tenis meja, uji coba kelompok kecil dan besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli. Berdasarkan cara menjawabnya kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup karena jawabanya dari pertanyaan yang sudah tersedia dan responden hanya tinggal memilih. Kemudian berdasarkan jawaban yang diberikan maka kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya dan kuisioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang orang lain. Bentuk pertama yang digunakan dalam kuisioner tersebut adalah berbentuk pilihan ganda dengan disertai skala likert. Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban yang tersedia menunjukan tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai tidak setuju atau sangat baik hingga kurang baik. Dalam penelitian ini ada dua jenis kuisioner yaitu : a. Kuisioner untuk Ahli Tenis Meja Aspek kelayakan produk pengembangan latihan memukul forehand dan backhand untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Aspek kesesuaian. 2) Aspek kemanfaatan. 3) Aspek keamanan. 4) Aspek keterlaksanaan.

12 63 b. Kuisoner untuk Atlet Pelatihan Tenis Meja. Aspek kelayakan produk pengembangan latihan memukul forehand dan backhand tenis meja untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Aspek kemudahan untuk dipahami. 2) Aspek kemudahan untuk dilakukan. 3) Aspek kemenarikan. 4) Aspek kemanfaatan. 3. Tes Keterampilan Teknik Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja. Kirkendal (1999) dalam Winarno (2007: 61) tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang individu atau objek. Metode tes dengan instrument tes keterampilan olahraga dengan menggunakan pengembangan tes keterampilan olahraga. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui pencapaian dari eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang digunakan adalah tes prestasi. Menurut Winarno (2007: 61) tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk menggunakan pencapaian prestasi seseorang setelah memperlajari sesuatu. Dalam penelitian ini tes prestasi yang dimaksud adalah penguasaan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja sehingga instrumen ini masuk kategori achievement test. Lebih jelas yang berkaitan dengan tes yang digunakan sebagai berikut : Tes Back Board a. Prosedur Pelaksanaan : 1) Siswa berdiri dibelakang meja dengan sebuah bet dan bola di tangan, ketika ada aba-aba, siswa memukul bola kedinding meja sebanyak- banyaknya dalam waktu 30 detik. Jika bola keluar gunakan bola lainnya. 2) Hitung dan catat jumlah yang dapat dilakukan selama 30 detik. 3) Testi melakukan tes forehand terlebih dahulu. 4) Setelah tesi melakukan pukulan forehand selama waktu yang telah ditentukan selanjutnya testi melakukan tes memukul backhand dengan ketentuan yang sudah ditentukan.

13 64 b. Penilaian : Skor dari setiap trial adalah jumlah pantulan yang sah selama 30 detik. (Irwansyah, 2006 : 35). Catatan : Pada waktu aba-aba stop diberikan tetapi bola sudah dipukul dan pantulannya adalah sah, maka ikut dihitung. Tabel 3.3 Klasifikasi Kecakapan Teknik Dasar Tenis Meja No Klasifikasi Skor 1. Baik Sekali >53 2. Baik Sedang Kurang Kurang Sekali < 16 (Irwansyah, 2006 : 37) 4. Skala Penilaian Skala penilaian yang disusun peneliti disesuaikan dengan teknik pengumpulan data dan sumber data yang ingin dikumpulkan. Peneliti ini menggunakan absolute raiting scales (skala penilaian absolut). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek yang akan diperbandingkan. Verduci (1980: 188) skala penilaian absolut memiliki keuntungan dimana satu group dari atlet atau subyek dapat diperbandingkan dengan group subyek yang lain karena subyek tersebut sudah memiliki kemampuan dengan antisipasi standar yang sama. Jadi untuk membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memiliki standar awal yang sama. Tipe skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian, tipe skala penilaian yang paling cocok untuk mengukur proses gerak atau proses melakukan teknik memukul forehand dan backhand dalam tenis meja adalah skala penilaian tipe numberic scale.

14 65 Skala penilaian tipe numberic scale didasarkan pada indikator proses gerakan yang menjadi pengamatan untuk proses gerakan. Setiap indikator dibagi menjadi sub indikator, masing-masing sub indikator diberi rentang penilaian 1 5, artinya semakin tinggi rentang penilaianya semakin baik proses gerakan yang dilakukan, hasil pengskoran dijadikan penilaian proses melakukan teknik memukul forehand dan backhand dalam tenis meja. Pengamatan dilakukan pengamat yang ahli dibidang tenis meja. 5. Catatan Lapangan Moleong (2007: 209) catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji eksperimen produk, berisi tentang gambaran pelaksanaan program memukul forehand dan backhand sehingga seluruh kegiatan dalam pelaksanaan program tersebut bisa terekam dengan baik. E. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data, hal ini dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, berikut masing-masing pendekatan pengolahan data dalam penelitian ini : 1. Pendekatan Kualitatif a. Analisis Data Moleong (2005: 48) merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data sehingga pada akhirnya akan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data yang dianalisis secara kualitatif berasal dari data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, vidio dan foto. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang dilakukan yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan dianalisis dan selanjutnya

15 66 direduksi sistematis berdasarkan kelompok data, data tereduksi ini akan disajkan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan kesimpulan. 1) Tahap Reduksi Data Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data yang diperoleh dari hasil observasi, lembar penilaian dan catatan lapangan dimungkinkan masih belum dapat memberikan informasi yang jelas. Oleh karena itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara pemilihan, pemutusan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi kasar yang diperoleh dari wawancara, observasi, lembar penilaian dan catatan lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data tersebut sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. 2) Tahap Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau paparan naratif. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memahami apa yang terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang berupa temuan peneliti yaitu berupa pencapaian indikator-indikator yang berkaitan dengan apa yang telah diberikan. 3) Tahap Penarikan Kesimpulan Adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah teroganisir dari hasil paparan data dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas. Temuan penelitian dilakukan pengecekan keabsahan temuan, sehingga diperoleh hasil penelitian. Selanjutnya hasil penelitian direfleksikan atau diberi makna untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Hasil refleksi ini digunakan untuk menyususn rencana tindakan selanjutnya. b. Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk menjaga keabsahan dari data yang telah diambil di lapangan maka dilakukan pemeriksaan keabsahan dari data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode : 1) Pengecekan Sejawat. Teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan hasil sementara atau hasil akhir dengan rekan-rekan sejawat. Menurut Moleong (2007: 33), diskusi ini

16 sebaiknya dilakukan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang dipersoalkan terutama tentang isi dan metodologinya. Teknik pemeriksaan teman sejawat ini menurut Moleong (2007: 33) mengandung beberapa maksud : a) Membuat penelitian tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. b) Memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti. c) Teknik pemeriksaan keabsahan data ini jika dilakukan maka hasilnya adalah : 1) Menyediakan pandangan kritis. 2) Mengetes temuan kerja. 3) Melayani sebagai pembanding. 2) Triangulasi Bog & Taylor (1993) dalam Moleong (2007: 67 57) menyimpulkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap data dari berbagai sumber akan lebih tepat dengan menggunakan metode triangulasi. Dalam hal ini triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan berbagai sumber yang berbeda. Pada penelitian ini sumber data yang dimaksud adalah para ahli yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk yang disusun oleh peneliti. Proses penyajian dalam bentuk angket-angket yang telah disusun oleh peneliti. Pemeriksaan keabsahan melaui teknik triangulasi ini dilakukan dengan melakukan diskusi antara peneliti, pelatih serta pemain. Hal ini diharapkan akan mendapatkan adanya keabsahan data dari sumber yang berbeda. Kebenaran dari data telah diuji dari berbagai sumber data yang berbeda. Mekanisme pemeriksaan ini merupakan triangulasi metode dan teori karena menggunakan lebih dari satu instrumen pengumpulan data. Triangulasi Teori Teori latihan forehand dan backhand Pemeriksaan Keabsahan Triangalasi Metode Uji Ahli 1. Wawancara 2. Catatan lapangan 3. Kuisioner 1. Ahli Akademisi 2. Ahli Praktisi Gambar 3.2 Pemeriksaan Keabsahan Data (Widoyoko, 2009: 26)

17 68 Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu instrumen sebagai pengumpulan data tetapi menggunakan dua instrumen yaitu kuisioner dan wawancara tak terstruktur. Triangulasi dilakukan dengan cara mencocokan hasil pengambilan data dengan menggunakan kuisioner baik dari pemain maupun ahli dengan hasil wawancara (Widyoko, 2009: 172). 3) Perpanjangan Keikutsertaan Penelitian ini peneliti sebagai instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan akan membatasi Gangguan dari dampak peneliti pada konteks, membatasi kekeliruan (biases) peneliti dan mengkompensasi pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesat (Moleong,2007: 59). 2. Pendekatan Kuantitatif Pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini melihat dari jenis data yang dikumpulkan pada saat penelitian, mulai dari kuisioner ahli tenis meja, kuisioner atlet dan data pre test post test pada saat uji eksperimen produk. Dari beberapa tahap tersebut akan sangat memberikan pengaruh terhadap kejelasan tentang hasil yang dituju. a. Pengujian data 1) Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Uji normalitas distribusu frekuensi dalam penelitian ini menggunakan metode Lilifors (Sudjana, `2008 : 52). Dasar penggunaan metode Lilifors adalah jumlah sampelnya kurang dari 40 sampel. Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut : a) Pengamatan,,,..., dijadikan bilangan baku,,..., dengan menggunakan rumus Keterangan : : Nilai tiap kasus : Rata-rata Simpangan baku b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F ( ) = P ( ).

18 69 c) Selanjutnya dihitung proporsi,,..., yang lebih kecil atau sama dengan. Jika proporsi dinyatakan oleh : S ( ) =,,., d) Hitung selisih F ( ) S ( ) kemudian ditentukan harga mutlaknya. e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut sebagai. 2) Uji Homogenitas Variansi Populasi Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji F. Penguji homogenitas lebih sesuai menggunakan uji F dikarenakan hanya ada dua kelompok sampel yang diuji homogenitasnya. Langkah-langkah pengujianya sebagai berikut : a) Menghitung variansi gabungan dari tiap kelompok sampel b) S =. ( ). ( ) c) Variansi dari setiap kelompok sampel dengan dk = n 1 d) Menghitung nilai F e) F = f) Membuat kesimpulan Dari penghitungan diperoleh F hitung =..., dengan derajat kebebasan (dk) pembilang n 1 dan derajat kebebasan (dk) penyebut n 1 dan pada taraf nyata α = 0,05. Apabila F hitung lebih kecil dari pada F tabel maka data pada kelompok X dan Y Homogen. b. Analisis Data 1) Analisis Data Quistioner Ahli Tenis Meja dan Quistioner Atlet. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan model latihan teknik memukulforehand dan backhand adalah teknik analisis deskriptif presentase. Analisis data sesuai dengan pendekatan ini dimaksudkan bahwa setiap analisis disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan hanya sampai mengetahui presentase ( % ), ( Sudjana, 2008 : 60).

19 70 Rumus untuk mengetahui data kuantitatif subyek uji coba : = 100 % Keterangan : P X = Presentase hasil subyek uji coba = Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba = Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba 100% = konstanta Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria seperti berikut : Presentase Tabel 3. 4 Presentase Hasil Evaluasi Subjek Uji Coba Keterangan 80 % 100 % Valid/digunakan 60 % 79 % Cukup valid/digunakan 50 % 59 % Kurang valid/diganti < 50 % Tidak valid/diganti (Sudjana, 2008; 55) 2) Analisis Data Uji Eksperimen Produk Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t (uji signifikasi) dengan menggunakan rumus : t = ( ) ( ) Hasil hitung uji t signifikansi derajat kebebasan menggunakan rumus ( n 1 ) sehingga diperoleh db = n (n-1) = 5. Hasil perbandingan t hitung lebih kecil dari t tabel maka dapat disimpulkan data signifikansi untuk taraf signifikansi terdekat dengan t hitung.

Nopember Akhir November Pembuatan produk awal pengembangan model latihan

Nopember Akhir November Pembuatan produk awal pengembangan model latihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan ini, proses pengambilan data akan di mulai dari awal. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi awal terkait masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan teknik dasar bermain futsal dan latihan fisik futsal dimulai dari studi pendahuluan, pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan dribel dan lay up shoot dalam bolabasket dimulai studi pendahuluan, pembuatan produk, penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini proses pengambilan data akan di mulai dari awal. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi awal

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menyajikan hasil dari pengembangan serta pembahasan dari model latihan teknik dasar dan latihan fisik pada pemain futsal tingkat intermediate yang dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. rancangan true exsperimental design yang bertujuan untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. rancangan true exsperimental design yang bertujuan untuk mengetahui 30 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan true exsperimental design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN.

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN. SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN Tara Ismarrangga 1, Sugiyanto 2, Agus Kristiyanto 3 1,2,3 (Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret) 24 PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya resiprokal dan komando terhadap hasil belajar menendang dan menahan bola dalam permainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gor saparua Bandung, penelitian ini dilakukan sebanyak 20 kali pertemuan dan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu usaha untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Metode penelitian merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6) BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas V di SDIT Al-Hasna yang berlokasi di Jl. Klaten Yogya KM 3,5 Pilangsari, Gondang, Kebonarum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis 126 BAB III METODE PENELITIAN Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis penelitian, prosedur penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis 185 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis penelitian, prosedur dan langkah-langkah penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam pembelajaran sepakbola terhadap hasil belajar menendang dan menahan bola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai Penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Universitas Negeri Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode 93 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berhasil tidaknya suatu penelitian banyak tergantung pada tepat tidaknya di dalam memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa: 48 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode perlu dilakukan agar penelitian dapat terarah sehingga dapat menjawab hipotesis yang diajukan

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan 5 A III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yang mengambil sampel dari populasi. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran sejarah. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan inkuiri. Efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan model penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 77) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan backhand satu tangan (one handed backhand)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define, design and develop

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau penelitian dan pengembangan. Pendekatan ini merujuk kepada teori Borg & Gall dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksankan oleh peneliti, lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 70 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan memberikan perlakuan terhadap sampel, yang selanjutnya ingin diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian memiliki rancangan yang menggambarkan prosedur atau langkah langkah yang harus ditempuh, sumber data, dan dengan cara bagaimana data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh percobaan/perlakuan terhadap karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian. 17 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lapangan bola voli SMP Negeri 1 Tapa pada siswa putra SMP Negeri 1 Tapa. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah sepakbola PSBUM FPOK UPI jalan PHH. Mustopa Nomor 00 Bandung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ujicoba Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu ke-4 Juli 2015 sampai dengan minggu ke-1 Agustus 2015. Uji dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci