BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2015 di SMK Negeri 6 Surakarta dengan mengambil jumlah sampel yang sudah mencakup dari keseluruhan populasi yaitu kelas X Multimedia 1 dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 orang dan kelas X Multimedia 2 dengan jumlah 32 orang. Kelas X Multimedia 1 sebagai kelas eksperimen diberi model Project Based Learning kombinasi College Ball dan kelas X Multimedia 2 sebagai kelas kontrol diberi model Discovery Learning. Penelitian eksperimen semu ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan Discovery Learning dan Project Based Learning kombinasi College Ball terhadap prestasi belajar peserta didik, mengetahui ada tidaknya pengaruh minat terhadap prestasi belajar, dan mengetahui ada tidaknya pengaruh antara model beserta minat secara bersama-sama terhadap prestasi belajar. Adapun hasil penelitian meliputi deskripsi data kemampuan awal, hasil uji coba instrumen penelitian, deskripsi data penelitian, hasil uji prasyarat, hasil uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. 1. Deskripsi Data Kemampuan Awal Sebelum dilakukan penelitian terhadap responden yang menjadi subjek penelitian, peneliti menguji keseimbangan kemampuan awal dari kedua kelas yang diperoleh dari nilai ujian akhir semester ganjil kelas X Multimedia SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran pemrograman dasar kelas X Multimedia 1 (kelas eksperimen) dan X Multimedia 2 (kelas kontrol). Untuk kelas X Multimedia 1 yang berjumlah 32 peserta didik memiliki rata-rata 48,9, sedangkan kelas X Multimedia 2 (kelas kontrol) yang berjumlah 32 peserta didik memiliki rata-rata 49,5. 52

2 53 Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. No Interval Frekuensi Kontrol Presentase Eksperimen Presentase ,25% 2 6,25% ,375% 3 9,375% ,5% 6 18,75% ,125% 9 28,125% ,75% 3 9,375% ,625% 6 18,75% ,375% 3 9,375% Jumlah % % Distribusi frekuensi minat peserta didik dapat divisualisasikan ke dalam bentuk histogram Gambar Kelas X MM 1 Kelas X MM 2 Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Data Awal Kemampuan Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

3 54 a. Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Peserta Didik Uji keseimbangan menggunakan uji t hasilnya adalah 0,741. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa kedua varian kelas eksperimen (X MM 1) dan kelas kontrol (X MM 2) identik atau memiliki kemampuan awal yang sama/seimbang, sehingga dapat dilanjutkan ke tahapan penelitian berikutnya. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Hasil Uji Coba Validasi Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terdiri dari angket minat dan tes prestasi belajar. Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk pengambilan data penelitian, instrumen penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas oleh para ahli, kemudian diujicobakan kepada 31 peserta didik kelas X RPL A SMK Negeri 2 Surakarta yang selanjutnya dilakukan uji analisis butir soal. a. Penelaahan Validasi Isi Instrumen Penilaian validasi isi pada angket minat dan tes prestasi belajar dilakukan oleh para ahli meliputi kesesuaian isi dengan kisi-kisi angket minat dan prestasi belajar. Para ahli yang menjadi validator angket adalah Puspanda Hatta,M.Eng dan Endar Suprih Wihidayat,S.T.,M.Eng dosen Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer di Universitas Sebelas Maret, dari uji validitas angket minat diperoleh beberapa saran yaitu beberapa butir masih menggunakan kata sifat yang sebaiknya dihindari, konsistensi dalam penyebutan materi pokok lebih diperhatikan, dan tambahan pertanyaan. Para ahli yang menjadi validator soal tes prestasi belajar adalah Endar Suprih Wihidayat, S.T., M.Eng dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer dan Yuliyani Siyamtiningtyas, S.Kom., M.Cs guru pemrograman dasar di SMK Negeri 6 Surakarta, dari uji validitas soal tes prestasi belajar diperoleh beberapa saran yaitu perbaikan beberapa soal yang masih ambigu pada beberapa nomor. Selain validasi kedua instrumen yang digunakan untuk pengambilan data penelitian, validasi rencana program pembelajaran (RPP) juga dilakukan.

4 55 Para ahli yang menjadi validator RPP adalah Basori,S.Pd.,M.Pd dosen pendidikan teknologi informatika dan komputer, serta Yuliyani Siyamtiningtyas,S.Kom.,M.Cs guru pemrograman dasar SMK Negeri 6 Surakarta. Langkah selanjutnya melakukan revisi sesuai dengan saran yang telah diberikan oleh validator. Setelah semua item dinyatakan valid secara isi sesuai kriteria, instrumen angket minat dan soal tes prestasi belajar diujicobakan kepada siswa kelas X RPL SMK Negeri 2 Surakarta. Hasil validitas isi selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 8. b. Analisis Butir Soal Hasil analisis butir-butir instrumen secara keseluruhan dilakukan pada peserta didik yang memiliki kemampuan yang sama dengan responden penelitian dan sudah menempuh kompetensi dasar memahami kontrol percabangan untuk menentukan uji validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda instrumen tes. Sedangkan untuk instrumen angket dilakukan pengujian untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya. Uji coba instrumen dilakukan pada kelas X RPL A dan X RPL B SMK Negeri 2 Surakarta pada tanggal 11 April 2016, kemudian data hasil uji coba dianalisis melalui beberapa pengujian dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Validasi Instrumen Uji Coba Pengujian Tes Prestasi Belajar Angket Minat Valid 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,14,15,16,17,19,20,22,23,24,25 1,2,3,4,5,6,7,10,11,12,1 3,14,20,22,23,24,25 Taraf Kriteria Mudah : Kesukaran 1,2,3,4,5,6,7,9,12,14,15,16, 22, 23,24 Kriteria Sedang: 10,11,19,20,25 Daya Beda Jelek : 1,2,3,4,6,7,9,10,12, 15,16,17, 19,20,23,24

5 56 Cukup : 5,11,14,17,19,22,25 Kesimpulan Pakai: 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,14,15,16,17,19,20,22,23,24,25 Drop : 8, 13,18,21 Pakai: 1,2,3,4,5,6,7,10, 11,12,13,14,20,22,23,24,25 Drop: 8,9,15,16,17,18,19,21,2 6 Reliabilitas 0,683 0,858 Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta didapatkan hasil analisis butir soal tes dengan total 21 butir soal yang dipakai dan 4 butir soal yang tidak dipakai. Sedangkan untuk hasil uji coba instrumen angket didapatkan 17 butir angket yang dipakai dan 9 butir angket yang tidak dipakai perincian dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran Deskripsi Data Hasil Penelitian Data dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yang dapat menggambarkan seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasikan kepada subjek atau kondisi yang serupa. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak yaitu kelas X Multimedia 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Multimedia 2 sebagai kelas kontrol. Adapun hasil penelitian yang diperoleh berupa deskripsi data, hasil uji persyaratan analisis, dan hasil uji hipotesis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor angket minat dan nilai prestasi belajar peserta didik kontrol percabangan. Secara rinci data yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Skor Angket Minat Data tentang minat peserta didik diperoleh dengan angket, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokkan ini didasarkan pada nilai rata-rata ideal (MI) dan standar deviasi ideal (SDI) dengan langkah-langkah perhitungan di bawah ini :

6 57 MI = ½ (skor tertinggi ideal+skor terendah ideal) = ½ ( 80+33) = 56,5 SDI = 1 6 (skor tertinggi ideal-skor terendah ideal) = 1/6 (80-33) = 7,8 Dari hasil perhitungan di atas maka didapatkan kriteria: 1) minat rendah jika kurang dari (MI -1 SDI), skor yang diperoleh adalah 48,7. Jadi skor angket yang kurang dari 48,7 dikategorikan minat peserta didik rendah; 2)Minat sedang jika skor antara (MI- 1 SDI) sampai (MI + 1 SD) = 48,7 sampai 64,3; dan 3)Minat tinggi jika lebih dari (MI + 1 SDI) yaitu lebih dari 64,3. Dengan menggunakan kriteria tersebut dari 64 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas kontrol, terdapat 20 siswa yang mempunyai minat tinggi, 30 siswa mempunyai minat sedang, dan 14 siswa dengan minat rendah. Secara rinci disajikan dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik Minat Tinggi, Sedang, dan Rendah Minat Kelas XMM2 (Kontrol) Kelas X MM 1 (Eksperimen) Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Rendah 10 31,25% 4 12,5% Sedang 14 43,75% 16 50% Tinggi 8 25% 12 37,5% Jumlah % % Dari data yang diperoleh, skor terendah dan tertinggi pada kelas kontrol Discovery Learning masing-masing adalah 33 dan 80, terdapat 10 peserta didik yang mempunyai minat tinggi, 14 peserta didik mempunyai minat sedang, dan 21 peserta didik yang mempunyai minat rendah. Sedangkan untuk skor terendah kelas eksperimen Project Based

7 58 Learning kombinasi College Ball yang dicapai peserta didik adalah 47 dan skor tertinggi adalah 73. Pada kelas eksperimen Project Based Learning kombinasi College Ball terdapat 4 peserta didik yang mempunyai minat rendah, 16 peserta didik mempunyai minat sedang, dan 21 peserta didik yang mempunyai minat tinggi. Deskripsi data skor minat dan kriterianya dapat dilihat pada Lampiran 9. Perbandingan distribusi frekuensi skor minat peserta didik disajikan pada Tabel 4.4 dan untuk bentuk visualisasi histogramnya dapat dilihat pada Gambar 4.2. Tabel 4.4 Distribusi Skor Minat Peserta Didik Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Interval Frekuensi Kontrol Presentase Eksperimen Presentase ,25% 0 0% ,62% 3 0% % 6 28,12% ,75% 7 28,12% ,62% 8 25% ,38% 5 18,76% ,38% 3 0% Jumlah % % Distribusi frekuensi minat peserta didik dapat divisualisasikan ke dalam bentuk histogram di bawah ini:

8 Discovery Learning Pjbl+ College Ball Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Skor Minat Peserta Didik Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi data skor minat yang diperoleh dapat selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Deskripsi Data Skor Minat Statistik Data Skor Minat Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata 61,03 55,13 Nilai terendah Nilai tertinggi Standar Deviasi 9,878 12,679 Variansi 97, ,758 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diperoleh rata-rata skor minat peserta didik secara keseluruhan baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah 57,45 dengan standar deviasi 9,9 yang memiliki makna bahwa penyimpangan absolut data terhadap nilai rata-rata sebesar 9,9. Berdasarkan Gambar 4.2 diperoleh bahwa peserta didik pada kelas kontrol paling banyak memeroleh skor minat pada rentang Hal ini dapat didefinisikan bahwa minat peserta didik kelas

9 60 kontrol pada mata pelajaran pemrograman dasar masuk dalam kategori rendah dan sedang, karena rentang tersebut masih di bawah rata-rata dari skor minat. Sedangkan untuk peserta didik kelas eksperimenpaling banyak memeroleh skor minat pada rentang Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa minat peserta didik pada mata pelajaran pemrograman dasar kelas eksperimen termasuk tinggi. b. Data Prestasi Belajar Peserta Didik Data prestasi belajar peserta didik kompetensi dasar kontrol percabangan yang dianalisis adalah data postest. Untuk memeroleh gambaran dari masing-masing data maka akan disajikan lebih rinci pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Ringkasan Deskripsi Data Nilai Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Data Prestasi Belajar Kelas Kelas Kontrol Eksperimen Rata-rata 81,81 76,06 Nilai terendah Nilai tertinggi Standar Deviasi 7,333 10,995 Variansi 53, ,899 Data peserta didik yang diberi pembelajaran dengan model Project Based Learning kombinasi College Ball pada kompetensi dasar kontrol percabangan menunjukkan rata-rata sebesar 81,81 dengan standar deviasi 7,333 yang memiliki arti bahwa penyimpangan absolut data terhadap rata-rata adalah 7,333. Nilai terendah dan tertinggi yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen adalah 68 dan 96, dan besar variansi 53,770. Sedangkan data yang diperoleh di kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebesar 76,06 dengan standar deviasi 10,995. Nilai terendah dan teringgi peserta didik pada kelas

10 61 kontrol adalah 54 dan 98 dengan besar variansi sebesar 120,889. Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar peserta didik kelas dengan model Project Based Learning kombinasi College Ball dan Discovery Learning disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol No Interval Frekuensi Kontrol Presentase Eksperimen Presentase ,5% 1 3,1% ,6% 5 15,7% ,8% 9 28,1% % 5 15,7% ,8% 8 25% ,1% 2 6,2% ,2% 2 6,2% Jumlah % % Untuk gambaran yang lebih jelas secara grafik nilai prestasi belajar peserta didik dengan Model Project Based Learning kombinasi College Ball (kelas eksperimen) dan Discovery Learning (kelas kontrol) dapat dilihat pada Gambar 4.3.

11 Discovery Learning Project Based Learning kombinasi College Ball Gambar 4.3 Histogram Nilai Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa peserta didik pada kelas eksperimen paling banyak memeroleh nilai prestasi belajar pada interval dan peserta didik pada kelas kontrol paling banyak memeroleh nilai prestasi belajar pada interval c. Hasil Uji Persyaratan Analisis Syarat yang harus dipenuhi sebelum diterapkannya pembelajaran model Discovery Learning dan model Project Based Learning kombinasi College Ball adalah data harus berdistribusi normal dan homogen. Berdistribusi normal bertujuan untuk menyelidiki apakah data sampel berasal dari populasi normal atau tidak dengan taraf signifikansi 5%, dan homogen berarti menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang memiliki variansi sama dengan taraf signifikansi 5%. Rangkuman hasil uji normalitas nilai peserta didik yang dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov disajikan dalam Tabel 4.8.

12 63 Tabel 4.8 Rangkuman Uji Normalitas Faktor Kategori Sig α= 5% Kesimpulan Model Kelas Eksperimen ,05 Normal Pembelajaran Kelas Kontrol 0,517 0,05 Normal Minat Tinggi 0,412 0,05 Normal Sedang 0,371 0,05 Normal Rendah 0,404 0,05 Normal Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal apabila Sig > α=0,05. Berdasarkan hasil yang didapat terlihat bahwa untuk masing-masing kelompok harga Sig > 0,05 dengan demikian Ho diterima artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, perincian lebih lanjut uji normalitas terdapat pada Lampiran 12. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene dengan bantuan SPSS 17, hasil uji homogenitas dengan tingkat signifikansi 0,05 dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Faktor Hasil Uji Homogenitas Kriteria Kesimpulan Nilai Tes ,051>0,05 Homogen Skor Angket 0,078 0,078>0,05 Homogen Terlihat pada tabel di atas bahwa harga Sig dari nilai tes dan skor angket di atas 0,05 maka dari itu Ho diterima artinya sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Hasil uji homogenitas secara lengkap disajikan dalam Lampiran 14 dan Lampiran 15. d. Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis dapat dilakukan setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, maka dari itu peneliti dapat melanjutkan uji hipotesis untuk menguji perbedaan kelompok kontrol yang belajar Discovery Learning

13 64 dengan kelompok eksperimen yang belajar menggunakan Project Based Learning kombinasi College Ball, pengaruh minat peserta didik terhadap prestasi belajar, dan pengaruh model dengan minat bersama-sama terhadap prestasi belajar menggunakan anava dua arah dengan rancangan faktorial dengan hipotesis awal sebagai berikut: 1) Hipotesis A H 0A antara : Tidak terdapat perbedaan pengaruh prestasi belajar penggunaan model Discovery Learning dan penggunaan model Project Based Learning kombinasi College Ball. H 1A : Terdapat perbedaan pengaruh prestasi belajar antara penggunaan model Discovery Learning dan penggunaan model Project Based Learning kombinasi College Ball. 2) Hipotesis B H 0B : Tidak terdapat perbedaan pengaruh kategori minat terhadap prestasi belajar peserta didik. H 1B : Terdapat perbedaan pengaruh kategori minat terhadap prestasi belajar peserta didik. 3) Hipotesis C H 0C : Tidak terdapat perbedaan pengaruh interaksi model dan minat secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik. H 1C : Terdapat perbedaan pengaruh interaksi model dan minat secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik. Rangkuman hasil uji hipotesis dengan bantuan SPSS 17 dengan taraf signifikansi 0,05 dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan perhitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 17. Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Variabel F Sig. Kriteria Keputusan Model (A) 0,762 0,386 0,386>0,05 Ho diterima Minat (B) 5,520 0,006 0,006<0,05 Ho ditolak Interaksi (AB) 3,091 0,053 0,053>0,05 Ho diterima

14 65 1) Efek utama (A) Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil analisis menunjukkan besar sig F hitung adalah 0,386. Kriteria uji apabila Sig F hitung > 0,05 maka Ho diterima, hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan model Discovery Learning dan penggunaan model Project Based Learning kombinasi College Ball. 2) Efek utama (B) Rangkuman analisis variansi dua arah secara lebih jelas ditunjukkan pada Tabel 4.10, hasil analisis menunjukkan bahwa besar F= 5,520 dengan Sig.= 0,006 (<0,05) maka Ho ditolak, hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan antara minat peserta didik kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajarnya. Karena Ho ditolak maka diperlukan uji pasca anava yaitu uji Post Hoc dengan uji Scheffe. Hasil uji Scheffe yang diperoleh selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Tabel 4.11 Hasil Uji Scheffe Kategori Tinggi - Sedang Sedang - Rendah Tinggi Rendah Nilai Sig 0,252 0,165 0,010 Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara minat tingi dan minat rendah terhadap prestasi belajar peserta didik serta tidak ada perbedaan yang signifikan antara minat tinggi dengan minat sedang dan minat sedang dengan minat rendah terhadap prestasi belajar peserta didik, secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 18.

15 66 3) Efek utama interaksi (AB) Dari data yang sudah didapatkan dari perlakuan yang ditinjau dari jenis model yang diterapkan dan kategori minat peserta didik akan dianalisis pengaruh kedua variabel tersebut terhadap prestasi belajar peserta didik, rancangan pengujian yang dipakai adalah analisis variansi dua arah. Rangkuman hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis.Hasil analisis menunjukkan bahwa besar F= 3,091 dengan Sig.= 0,053 (>0,05) maka Ho diterima, hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara minat dan model terhadap prestasi belajar peserta didik. Karena Ho diterima maka tidak diperlukan uji pasca anava, perincian dapat dilihat pada Lampiran 17. B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar peserta didik dengan memperhatikan faktor minat di kelas X MM 1 dan X MM 2 SMK Negeri 6 Surakarta. Berdasarkan data awal nilai UAS mata pelajaran yang diperoleh pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih sangat rendah. Penerapan Project Based Learning kombinasi College Ball adalah salah satu solusi lain untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai pilihan lain model sebelumnya yang sudah diterapkan Discovery Learning. Dari hasil analisis 64 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 yang diperoleh: 1. Pengujian hipotesis pertama Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara penerapan model yang diterapkan terhadap prestasi belajar peserta didik. Walaupun demikian kelas eksperimen memeroleh hasil prestasi belajar yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis yang pertama pembelajaran pemrograman dasar dengan model Project Based Learning kombinasi College Ball dan Discovery Learning dilaksanakan masing-masing tiga kali pertemuan pada setiap kelasnya. Setelah itu pemberian evaluasi dengan tes untuk mengukur prestasi belajar peserta didik sebanyak 21 butir soal. Hasil

16 67 tes peserta didik pada kelas eksperimen didapatkan nilai rata-rata 81,81dan rata-rata nilai pada kelas kontrol adalah 76,06. Dari hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa besar F hitung = 0,762 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,386. Kriteria uji apabila Sig F hitung > 0,05 maka Ho diterima, hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan model Discovery Learning dan penggunaan model Project Based Learning kombinasi College Ball.. Berdasarkan analisis data, tidak terdapat perbedaan yang signifikan hal ini dapat disebabkan beberapa faktor baik faktor yang dikendalikan di dalam penelitian maupun faktor lain diluar penelitian yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa faktor diluar eksperimen yang menjadi kendala saat penelitian berlangsung diantaranya adalah perilaku peserta didik yang agak sulit dikendalikan sewaktu berdiskusi, hal ini menyebabkan waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk berdiskusi baik saat pembelajaran di kelas dengan model Discovery Learning maupun pembelajaran di kelas dengan model Project Based Learning kombinasi College Ball kurang maksimal. Pengamatan yang ditemukan pada kelas eksperimen saat pembelajaran College Ball beberapa kelompok didominasi seseorang, sehingga meyebabkan beberapa siswa cenderung pasif dan menggantungkan diri pada kelompoknya. Maka dari itu interaksi antar siswa di dalam kelompok saat pembelajaran College Ball yang dilaksanakan dirasa kurang maksimal. Pada realita yang terjadi saat penelitian, siswa memiliki keterbatasan waktu saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, padahal model Project Based Learning dirancang untung meningkatkan konstruktivisme siswa dengan mengerjakan proyek-proyek yang ada. Dengan keterbatasan waktu yang terjadi maka pada beberapa pertemuan proyek dilaksanakan diluar jam pelajaran yang hal ini menyebabkan sulitnya kontrol pada siswa saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Walaupun tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan akan tetapi ditemukan rata-rata perbedaan nilai prestasi belajar antara kelompok peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan model Discovery Learning

17 68 dan model Project Based Learning kombinasi College Ball. Rata-rata prestasi belajar pada kelas dengan pembelajaran Project Based Learning kombinasi College Ball lebih tinggi dibandingkan kelas dengan pembelajaran Discovery Learning. Hasil prestasi belajar kelas eksperimen memeroleh rata-rata = 81,81 lebih tinggi daripada prestasi belajar kelas kontrol yang rata-ratanya sebesar 76,06. Penggunaan model Project Based Learning memberikan hasil prestasi belajar sedikit lebih baik sebab peserta didik melakukan eksplorasi dari uraian singkat materi yang diberikan guru menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Prosedur pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning dalam penelitian ini adalah penentuan pertanyaan dasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal, monitor peserta didik, menguji hasil, dan evaluasi. Selain itu dikombinasikan dengan College Ball dimana mengajak peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. College Ball merupakan upaya untuk memicu adanya motivasi dan semangat belajar dan pemahaman siswa terhadap pengetahuan yang telah dipelajari dan pembelajaran yang telah diajarkan di dalam kelas. Cara ini digunakan untuk menguatkan kembali, mengklarifikasi dan meringkas poinpoin kunci pembelajaran di kelas. Untuk model Discovery Learning peserta didik memang dituntut untuk lebih aktif dan mandiri dalam berpikir, tetapi peserta didik harus aktif dengan cara menemukan dan menyelidiki sendiri untuk menemukan konsep yang hendak menjadi tujuan pembelajaran kontrol percabangan, mencari konsep sendiri pada materi kontrol percabangan masih sulit dilakukan sebagian besar peserta didik. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Wanny (2015) menyatakan bahwa penerapan College Ball memberikan pengaruh pada pola belajar peserta didik. 2. Pengujian hipotesis kedua Pada pengujian hipotesis yang kedua menyatakan bahwa terdapat perbedaan kategori minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pemrograman dasar terhadap prestasi belajar pada materi kontrol

18 69 percabangan. Hasil skor didapatkan bahwa jumlah peserta didik dari kedua kelas sebanyak 20 siswa untuk kategori tinggi, 31 siswa untuk kategori sedang, dan 13 siswa dengan kategori minat rendah. Rata-rata skor minat kategori tinggi adalah 80,055, untuk rata-rata skor minat kategori sedang adalah 76,496, dan rata-rata skor terendah adalah 67,167. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai F= 5,520 dengan Sig.= 0,006 (<0,05) maka Ho ditolak, hal ini berarti terdapat perbedaan antara ketiga kategori minat peserta didik terhadap mata pelajaran pemrograman dasar materi kontrol percabangan terhadap prestasi belajarnya.perbedaan tersebut dapat dilihat pada hasil analisis anava yang menunjukkan ada tidaknya perbedaan antara ketiga kategori minat yaitu tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar peserta didik. Namun, dalam hal ini belum dapat diidentifikasikan kategori mana yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok tersebut maka diadakan uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Sig kategori minat tinggi dan rendah=0,010, nilai Sig kategori minat tinggi dan sedang=0,252, dan nilai Sig untuk kategori sedang dan rendah=0,165. Ho diterima apabila nilai Sig > 0,05 dan Ho ditolak apabila Sig < 0,05. Hal ini berarti rata-rata pertambahan prestasi belajar peserta didik untuk kategori minat tinggi dan rendah berbeda secara nyata. Sedangkan untuk rata-rata pertambahan prestasi belajar peserta didik untuk kategori tinggi dan sedang serta sedang dan rendah tidak ada perbedaan secara nyata. Berdasarkan pengamatan saat pembelajaran berlangsung peserta didik dengan minat tinggi cenderung lebih mendominasi saat pembelajaran berlangsung. Siswa dengan minat tinggi aktif saat pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kontrol. Siswa tersebut selalu bertanya dengan penjelasan yang memang dirasa sulit dipahami, dan saat diskusi berlangsung siswa dengan minat tinggi hampir mendominasi jalannya diskusi. Berbeda dengan siswa dengan minat rendah, saat pembelajaran siswa dengan minat rendah cenderung kurang memanfaatkan waktu dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan beberapa siswa dengan minat rendah justru

19 70 memanfaatkan komputer bukan untuk melihat referensi pembelajaran, akan tetapi justru menggunakannya untuk permainan. Siswa dengan minat rendah cenderung tidak konsentrasi dengan penjelasan dan pemberian soal saat permainan College Ball berlangsung, beberapa siswa cenderung bergantung pada kelompoknya. Sehingga terlihat sekali perbedaan perilaku pada siswa dengan minat rendah dan tinggi dimana hal ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai prestasi belajarnya, siswa dengan minat tinggi mendapatkan nilai prestasi belajar yang lebih tinggi sedangkan siswa dengan minat redah cederung mendapatkan nilai prestasi belajar yang lebih rendah. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Ernawati (2010) bahwa peserta didik yang menaruh minat besar terhadap mata pelajaran tertentu akan memusatkan perhatian yang intensif terhadap materi itu yang memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi belajar yang diinginkan. 3. Pengujian hipotesis ketiga Dari data yang sudah didapatkan dari perlakuan yang ditinjau dari interaksi model pembelajaran yang diterapkan dan kategori minat peserta didik. Hasil analisis menunjukkan bahwa besar F= 3,091 dengan Sig.= 0,053 (>0,05) maka Ho diterima, hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara minat dan model secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik. Peserta didik dengan minat tinggi tidak terdapat kecenderungan untuk mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik dengan menggunakan model belajar baik Discovery Learning maupun Project Based Learning kombinasi College Ball, hal tersebut juga terjadi pada kategori minat sedang dan rendah, tidak ada kecenderungan mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik dengan penerapan kedua model pembelajaran Discovery Learning dan Project Based Learning kombinasi College Ball. Peserta didik dengan minat tinggi pada masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol selalu mendominasi, mereka selalu aktif saat pembelajaran baik pada kelas dengan penerapan model Discovery

20 71 Learning maupun kelas dengan penerapan Project Based Learning kombinasi College Ball. Pengamatan selama pembelajaran menunjukkan, jalannya diskusi pada kelas Discovery Learning kebanyakan didominasi oleh peserta didik dengan kategori minat tinggi, hal yang tidak jauh berbeda terjadi pada saat diskusi College Ball.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini, peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dimana subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil data kuantitatif dari instrument

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi: data nilai Ulangan Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015, data hasil uji coba instrumen,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang mempunyai kemampuan awal sama. Uji keseimbangan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses penelitian, karena metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Kondisi Sebelum Penelitian Dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran di MTs Al-Ma arif Gembong yang dilakukan sebelum penelitian, menunjukkan

Lebih terperinci

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik. AB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian ini mendeskripsikan tentang keefektifan pendekatan saintifik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu faktor, dua sampel, dan satu kovariabel. Satu faktor yang dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN. satu faktor, dua sampel, dan satu kovariabel. Satu faktor yang dimaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelititan yang termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah suatu jenis penelitian yang temuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN 1. Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan terhadap kelas uji coba yaitu pada peserta didik kelas VII A, jumlah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC TEACHING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH MATERI POKOK HAJI KELAS V SEMESTER II DI MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Hasil Penelitian. Pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 30 Semarang Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel penelitian terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 114 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian a. Uji Keseimbangan Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian kedalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia saat ini menuntut peningkatan mutu sumber daya manusia. Peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan hal

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kembang dilaksanakan pada tanggal 25 januari 2016 9 febuari 2016. Populasi yang digunakan seluruh peserta didik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Uji Coba Instrumen Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen angket dan tes dilaksanakan pada 60 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Instrumen Sebelum instrument diujikan pada peserta didik kelas IV A dan IV B, terlebih dahulu dilakukan uji coba

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. 06April 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan prestasi belajar matematika menggunakan pembelajaran kooperatif model jigsaw

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok 40 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu data kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang terbagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen (eksperimen semu) yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1. Project

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan penarikan sampel, definisi konseptuan dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono dalam bukunya (2010: 107)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment. Penelitian quasi eksperiment adalah penelitian eksperimen semu dimana penelitian menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian 61 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP N 2 Kalasan merupakan sekolah yang beralamat di Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Visi SMP

Lebih terperinci

*Keperluan korespodensi, tel: ,

*Keperluan korespodensi, tel: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CTL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau pengendalian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci