IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah dan Perkembangan Usaha Perusahaan Inti Sari Rasa merupakan unit usaha yang memproduksi kripik singkong dan sekaligus menjual produknya secara langsung ke beberapa toko. Selain itu, unit usaha ini juga menggunakan jasa saluran pemasaran berupa agen yang terletak di sekuruh Jawa Barat dari mulai toko kecil sampai toserba, diantaranya Lion Superindo dan Toserba Jogja di Bandung. Kondisi umum dari usaha industri kripik singkong adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan keuntungan yang besar sebagai tujuan dari setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya. Untuk menghasilkan tujuan tersebut maka perusahaan diharapkan dapat merumuskan strategi melalui penetapan misi dan visi perusahaan dengan mengenali kondisi lingkungan internal dan eksternalnya. Perusahaan ini telah menjalankan usaha kripik singkong sejak tahun 1981, sudah 28 tahun dengan perkembangan yang stabil tetapi cenderung sangat peka terhadap seluruh problema bangsa yang kadang bermunculan secara mendadak dan kadang sulit untuk dikendalikan. Lokasi usaha PT. Inti Sari Rasa berada di Jl. Bukit Kencana No. 57 Jatimakmur Bekasi sekaligus menjadi rumah tinggal pemilik usaha yaitu Bp. Zainal Arifin di daerah perumahan masyarakat yang cukup padat dengan menempati areal seluas m 2. Kondisi lokasi rumah tinggal dan tempat usaha tersebut sudah menunjukkan tanda penuaan karena keterbatasan dana untuk mengadakan renovasi. Berdasarkan pengamatan penulis selama mengadakan kunjungan ke lokasi diketahui bahwa manajemen yang diterapkan perusahaan masih bersifat sederhana karena seluruh kemampuan dan tanggungjawab perusahaan bertumpu pada Bp. Zainal Arifin sebagai pemilik perusahaan, walaupun perusahaan telah menempatkan beberapa manajer untuk posisi di bagian produksi, keuangan dan administrasi dan pemasaran. Perusahaan ini dipimpin oleh pemilik perusahaan. Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh pimpinan, antara lain menetapkan kebijaksanaan seluruh aktivitas usaha, menetapkan harga jual

2 31 produk, dan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Pimpinan juga turut melakukan pengawasan bagi mutu produk. B. Struktur Organisasi dan Manajemen 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi di unit usaha PT. Inti Sari Rasa masih bersifat sederhana. Pemilik masih dominan berada dalam penentuan kebijakan perusahaan. Berdasarkan struktur organisasi (Swastha, et al, 1994), struktur organisasi PT. Inti Sari Rasa termasuk pada bentuk organisasi lini (line organization), dimana kekuasaan mengalir secara langsung dari pimpinan ke para manajer dan kemudian diteruskan kepada pegawai-pegawai di bawahnya. Bagan organisasi berikut adalah struktur organisasi perusahaan yang ditunjukan dengan bagan yang disusun menurut kedudukannya yang masingmasing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garisgaris saluran wewenang (Gambar 5). Pemilik/Direktur Perusahaan Pengadaan Bahan Manajer Produksi Manajer Keuangan dan Administrasi Manajer Pemasaran Jawa - Strep - Cebol Sukabumi - Prelek - Manggu - Gading Pengawas I Pengawas II Staf Keuangan Tenaga Pemasar Pegawai Gambar 5. Struktur organisasi PT. Inti Sari Rasa

3 32 Berdasarkan struktur organisasi di atas diketahui bahwa perusahaan telah melaksanakan pembagian tugas secara jelas tetapi dalam kenyataannya selama wawancara berlangsung setiap manajer dari perusahaan ini sangat tergantung pada pucuk pimpinannya. Adapun wewenang dan tanggungjawab masing-masing sebagai berikut : a) Pucuk Pimpinan 1) Memimpin dan menjalankan wewenang perusahaan 2) Bersama-sama dengan manajer menetapkan haluan induk perusahaan 2) Melakukan fungsi manajemen tertinggi yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengarahan, pengkoordinasian, pengontrolan, penyempurnaan segenap aktivitas perusahaan. 4) Melakukan hubungan antar perusahaan 5) Memikul tanggungjawab lainnya secara bijaksana b) Manajer 1) Membantu pimpinan dalam menjalankan haluan induk perusahaan 2) Membantu pimpinan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan dengan memaknai cita-cita perusahaan dengan melaksanakan koordinasi dengan para staf. 3) Membuat laporan aktivitas sesuai dengan masing-masing tanggungjawabnya kepada pemimpin c) Staf/Pengawas 1) Membantu manajer untuk mengimplementasikan haluan induk perusahaan. 2) Membantu manajer mencapai cita-cita perusahaan melalui proses kerjasama dengan para kepala Staf, karyawan, negosiasi, pengelolaan aktivitas sesuai dengan tanggungjawab masing-masing. 3) Membuat laporan aktivitas sesuai dengan masing-masing tanggungjawabnya kepada manajer. 2. Manajemen PT. Inti Sari Rasa merupakan perusahaan yang bergerak dalam Industri Kripik Singkong yang bersifat tradisional karena dalam menjalankan usaha

4 33 perusahaan masih dilaksanakan secara manual dan seluruh tanggungjawab bertumpu pada pemilik usaha. Tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini merupakan orang lama yang bekerja secara loyal dan memenuhi kriteria yang ditetapkan perusahaan sehingga mampu menghasilkan produk kripik singkong yang cukup berkualitas dan memenuhi selera pasar. Tetapi seluruh aktivitas usaha sangat tergantung dari kemampuan manajerial dan pengetahuan dari yang bersangkutan selaku pemilik usaha. Pengalokasian tenaga kerja sangat memperhitungkan jenis kelaminnnya karena seluruh karyawan yang direkrut perusahaan kebanyakan berjenis kelamin pria, kecuali untuk bagian packing. Hal ini disebabkan karena aktivitas perusahaan menuntut tenaga yang kuat, proses yang cepat, sementara itu lingkungan kerja yang ada tidak sesuai bagi pegawai wanita. Tingkat pendidikan pegawai perusahaan pada umumnya adalah tamatan SD, SLTP dan SMU dengan rentang usia pegawai berkisar antara tahun. Selain itu, sebagian besar pengangkatan pegawai menggunakan sistem kekeluargaan dan pendekatan secara personal (personal approach), merupakan salah satu faktor yang menjamin loyalitas pegawai. Tabel 5. Gambaran umum tenaga kerja Bagian Jenis kelamin Jumlah (orang) Produksi Laki-laki 9 Packing Perempuan 5 Pemasaran Laki-laki 13 Umum Laki-laki 8 Ketrampilan yang dimiliki seluruh karyawan diperoleh dari pelatihan yang dilaksanakan perusahaan dan pelaksanaan pekerjaan sejak pk WIB setiap hari dengan penyesuaian jadwal berdasarkan pesanan dari konsumen non reguler. Keberadaan usaha kripik singkong sangat bergantung pada permodalan yang kuat. Peubah keuangan berkenaan dengan bagaimana unit usaha

5 34 mendapatkan modal usaha, menginvestasikan dalam usaha, menggunakannya untuk tujuan-tujuan unit usaha, termasuk tujuan keuntungan tertentu dan permasalahan perimbangan biaya dan keuntungan yang ingin diraihnya. Selama ini untuk menjalankan usahanya perusahaan Inti Sari Rasa bergantung pada permodalan yang berasal dari Bank dimana perusahaan telah memperoleh pengucuran dana dari salah satu bank pemerintah sejak tahun 2000 sampai dengan saat ini. Mengingat sistem manajemen yang masih sederhana karena perusahaan masih bersifat tradional, pencatatan keuangan pada unit usaha ini belum menerapkan sistem akuntansi, sehingga memberikan dampak yang lemah terhadap pengelolaan keuangan secara profesional yang seharusnya tidak terjadi karena pemasaran usaha ke beberapa perusahaan besar yang menerapkan sistem penjualan dengan konsinyasi atau kredit dengan jangka waktu 1 bulan sejak dikeluarkannya invoice. C. Jenis dan Spesifikasi Produk 1. Bahan baku Singkong merupakan produk pertanian yang cocok dijadikan unit bisnis karena manfaat yang diperoleh dari komoditi tersebut cukup banyak dan bermanfaat. Melihat pangsa pasar yang cukup menggiurkan atas bahan baku singkong, PT. Inti Sari Rasa mengambil bagian dalam manfaat komoditi singkong. Karena keripik singkong sangat banyak diminati oleh masyarakat umum. Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan, memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utama dalam membuat produknya, yang kemudian diolah menjadi keripik singkong. Karena cara pengolahannya cukup mudah dan sederhana, namun memiliki proses yang cukup baik untuk dikembangkan. Ini terlihat dari begitu banyak perminatan masyarakat akan makanan ringan tersebut. Untuk menghasilkan kripik singkong yang berkualitas maka perusahaan harus memperoleh bahan baku singkong dengan kualitas unggul. Selama ini perusahaan membeli singkong mentah di daerah Jawa Barat mulai dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Sumedang, Tasikmalaya,

6 35 Ciamis, Garut, Sukabumi dan Cianjur. Selain lokasi yang tidak terlalu jauh, kualitas singkong yang dihasilkan di daerah tersebut dinilai cukup bagus. Selain bahan baku perusahaan juga membutuhkan bahan pembantu yaitu minyak goreng, garam bumbu dan bahan-bahan lainnya. 2. Proses dan kapasitas produksi Proses produksi pembuatan kripik singkong melalui beberapa tahapan dengan tujuan untuk menghasilkan kripik singkong dengan cita rasa yang tinggi. Adapun proses produksi yang dilakukan yaitu singkong dikupas dan dicuci kemudian diiris, dikukus dan digoreng, setelah dingin dilakukan pengemasan. Proses pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan memilih ukuran singkong yang layak digunakan. Proses pengirisan dilakukan secara manual dengan jenis lurus dan bergelombang kemudian diberikan aroma rasa. Proses pengukusan dilakukan dengan tujuan untuk membuat kripik singkong tersebut menjadi empuk selanjutnya adalah proses penggorengan yang dilakukan 1 kali sesudah dikeringkan secara parsial. Agar kripik singkong memiliki cita rasa yang beragam, maka diberikan aroma pedas, asin, manis atau asli singkong itu sendiri. Kecenderungan konsumen menurut survey menunjukkan bahwa sebagian responden lebih memilih keripik singkong dengan rasa singkong asli (54%) dari pada rasa singkong berbumbu (46%) dan rasa kripik singkong yang paling disukai adalah rasa asin sebanyak 56% (Tabel 6). Tabel 6. Kriteria penilaian responden Kriteria penilaian Frekuensi Persentase (%) Aroma yang disukai : a. Rasa singkong asli b. Berbumbu Rasa yang disukai : a. Asin b. Manis c. Pedas d. Lainnya

7 36 Proses produksi pembuatan kripik singkong dapat dikatakan sangat sederhana. Mulai dari singkong mentah, selanjutnya dicuci yang kemudian dikupas lalu dipotong (sesuai selera dan kecenderungan konsumen). Agar sisa air yang masih ada pada potongan singkong, maka selanjutnya ditiriskan terlebih dahulu dan kemudian digoreng. Untuk mengurangi kandungan minyak yang masih menempel, hasil gorengan selanjutnya ditiriskan terlebih dahulu sebelum akhirnya dikemas dan kripik singkong siap didistribusikan Rendeman (susut) dari singkong mentah menjadi keripik singkong sebesar 40% dan perbandingan bahan baku dengan bahan penolong adalah 80:20. Secara lebih lengkap alur proses pembuatan kripik singkong dapat dilihat pada Gambar 6. SINGKONG QUALITY CONTROL PENGGUDANGAN PENCUCIAN PENIRISAN PENGUPASAN PEMOTONGAN/ PENGIRISAN PENCUCIAN PENIRISAN PENGUKUSAN PENGGORENG- AN PENIRISAN PEMBUMBUAN SORTASI PENGEPAKAN PENGGUDANGAN PENDISTRIBUSIAN Gambar 6. Alur proses produksi keripik singkong

8 37 Kapasitas produksi bahan mentah singkong setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Tahun 2005, kapasitas produksi mencapai kg per tahun, terus mengalami penurunan hingga kg pada tahun 2008 (Tabel 7). Tabel 7. Kapasitas produksi bahan mentah singkong per tahun Tahun Produksi (kg) Harga (Rp) Permasalahan dalam proses produksi masih terbatas pada bahan baku singkong yang terkadang tidak terpenuhi atau berkualitas rendah dan minyak tanah yang sulit ditemui dipasaran karena harga yang belum stabil atau mahal yang disebabkan karena subsidi telah ditiadakan pemerintah mengingat pemerintah mengadakan pengalokasian penjualan gas elpiji ukuran 3 kg sebagai bahan bakar pengganti dimana menurut penuturan pemilik perusahaan, penggunaan gas elpiji mempengaruhi cita rasa kripik singkong yang dihasilkan perusahaan dan biaya operasional yang harus dikeluarkan. 3. Jenis dan mutu produk Produk keripik singkong termasuk jenis barang konsumsi yang dapat dikonsumsi sepanjang tahun dan memiliki daur pembelian yang singkat. Jenis produk yang dihasilkan PT. Inti Sari Rasa, yaitu singkong super rasa gurih, singkong keju rasa jagung bakar dan pedas manis, serta slondok rasa pedas. Selama ini produksi keripik singkong di pasaran sudah cukup banyak dengan berbagai merk, namun dalam pengembangan usaha tersebut menggunakan konsep produk (product concept), karena hal tersebut merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha. Pada perusahaan ini mutu produksi menjadi andalan yang digunakan dalam menghadapi para pesaing. Mutu produk yang telah dihasilkan telah

9 38 mengacu pada standar SNI dan dirasakan sudah memberikan kepuasan konsumen. Selain itu, produk hasil olahan telah mendapat sertifikat halal dari LP POM MUI dengan No , juga telah terdaftar di Departemen Kesehatan RI No. SP/025/601/09/90. Selain itu, untuk lebih mengenalkan produk kepada masyarakat umum, maka telah diberikan merk produk, dengan nama Dua Kelinci (Gambar 7) dan telah terdaftar pada Departemen Kehakiman RI. a. cover depan b. cover belakang Gambar 7. Merek dagang dalam kemasan produk PT. Inti Sari Rasa D. Karakteristik Konsumen 1. Karakteristik konsumen berdasarkan kelompok usia Salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi dan persepsi konsumen dalam proses keputusan untuk menerima sesuatu yang baru adalah usia, baik produk maupun jasa. Perbedaan usia mengakibatkan perbedaan terhadap selera dan kesukaan terhadap produk. Seseorang yang berusia relatif muda, lebih cepat menerima sesuatu yang baru. Berdasarkan hasil pengamatan, sebagian besar konsumen berada pada usia antara tahun dengan persentase 48% (Tabel 8), maka

10 39 sebagian besar konsumen unit usaha kripik singkong tergolong responden relatif muda yang selalu mempertimbangkan rasa, kepraktisan, selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan menyukai makanan kecil (jajanan). Tabel 8. Sebaran persentase konsumen berdasarkan kelompok usia Kelompok Usia (Tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%) Jumlah Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin Pada penelitian ini jenis kelamin dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan (Tabel 9). Tabel 9. Sebaran persentase konsumen berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%) Laki laki Perempuan Jumlah Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar konsumen adalah laki-laki 54% dan 46% adalah perempuan. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan laki-laki yang lebih suka berkumpul bersama dalam melakukan kegiatan dibandingkan perempuan, selain itu laki-laki cenderung memiliki ego yang tinggi dalam pergaulan dengan lawan jenis dalam hal pengambilan keputusan pembelian. 3. Karakteristik konsumen berdasarkan alamat/domisili Faktor demografi yang digunakan untuk menganalisis karakteristik konsumen salah satunya adalah peubah alamat tempat tinggal atau domisili, yang merupakan wilayah dimana responden menetap saat ini. Karena kajian ini merupakan studi kasus pada industri makanan ringan, maka responden yang dijadikan objek adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi kajian.

11 40 4. Karakteristik konsumen berdasarkan tingkat pendidikan Latar Belakang pendidikan terakhir konsumen pada penelitian ini didominasi oleh tingkat atas (SLTA) sebesar 58% (Tabel 10). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan konsumen terhadap produk yang dikonsumsinya. Tabel 10. Sebaran persentase konsumen berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%) SLTP SLTA Akademi Sarjana Pascasarjana Jumlah E. Pemasaran Dalam menganalisa suatu permasalahan perusahaan diperlukan informasi yang cukup tentang keadaan perusahaan tersebut. Menganalisa situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahannya. Menurut Boulton (1984), proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus dapat dilihat pada diagram proses analisis kasus dimana kasus harus dijelaskan sehingga dapat diketahui permasalahan yang terjadi sehingga metode yang sesuai dan dapat menjawab seluruh permasalahan secara tepat dan efektif dapat dipergunakan melalui pemahaman secara keseluruhan informasi yang ada, yaitu (1) memahami secara detail semua informasi dan (2) melakukan analisa secara numerik. Dalam menjalankan aktivitas usahanya suatu perusahaan harus memiliki seperangkat alat pemasaran yang akan dipergunakan untuk merealisasikan tujuannya dalam pasar sasaran yang disebut dengan nama bauran pemasaran. Adapun pemahaman arti dari bauran pemasaran adalah kombinasi dari 4 peubah yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi.

12 41 Suatu perusahaan akan memperoleh kehidupan dan perkembangan yang mengembirakan jika telah menjalankan bauran pemasaran secara tepat dan cepat maksudnya perusahaan selain harus mempertimbangkan analisa usaha dari segi lingkungan mikro tetap harus memperhatikan segi lingkungan makro yang memiliki pengaruh cukup signifikan untuk kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, sebagaimana penjelasan sebelumnya dimana perusahaan ini memiliki pengaruh yang lebih berat justru dari segi lingkungan makro yang telah merontokan sendi-sendi kehidupan perusahaan sehingga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kondisi tersebut memang berat terutama bagi pucuk pimpinan perusahaan yang merangkap sebagai pemiliki perusahaan untuk memikirkan langkah yang tepat untuk mengendalikan kondisi tersebut sehingga penurunan yang sempat terjadi akan mampu diperbaiki secara tepat dan cepat sehingga akan menghasilkan perbaikan yang sesuai bagi perusahaan melalui kerjasama dengan seluruh manajemen dan karyawan yang terlibat didalamnya. Untuk memahami bauran pemasaran itu sendiri maka akan dijelaskan benang merah dari masing-masing intinya sebagaimana berikut ini : 1. Produk Strategi produk adalah strategi yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan kemudian dipasarkan. Perencanaan strategi menduduki posisi yang sangat menentukan terhadap upaya mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis dalam skala kecil dan perusahaan sejenis yang berskala besar. Hal ini disebabkan karena produk merupakan suatu hal yang ditawarkan kepada konsumen sebagai pembeli dan diharapkan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Keputusan seorang pembeli yang lazim disebut dengan nama konsumen untuk menentukan jenis produk yang dibeli sangat ditentukan oleh beberapa aspek yaitu kualitas produk, manfaatnya dan kemampuan produk tersebut untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Tjiptono, 1995) Sementara itu strategi produk dari kripik singkong yang diproduksi perusahaan Inti Sari Rasa dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas produk.

13 42 a. Kualitas produk Perusahaan Inti Sari Rasa cenderung memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan sebagai salah satu strategi yang dikedepankan oleh bauran pemasaran. Hal ini disebabkan karena kualitas adalah hal yang paling penting dan menentukan dari konsumen untuk memutuskan membeli suatu produk dimana kualitas produk kripik singkong dapat dilihat dari segi kerenyahannya, ketebalannya, dan cita rasanya. Produk yang dihasilkan perusahaan ini dinilai memiliki kualitas yang tinggi karena bahan baku kripik singkong dipilih dari singkong pilihan yang berkualitas baik dan ditunjang dengan bahan pembantu yang berkualitas baik berupa minyak goreng Barco, dan Minyak Tanah serta cara pengolahannya yang dilaksanakan dengan hati karena sistem pengirisan kripik singkong perusahaan ini dilaksanakan secara manual. b. Kuantitas produk Produk kripik singkong yang dihasilkan perusahaan ini memiliki beragam ukuran mengingat pangsa pasar yang dibidik oleh perusahaan ini cukup beragam. Hal ini menunjukan kuantitas suatu produk memiliki peranan yang cukup penting dalam strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan, karena banyaknya ukuran produk yang dihasilkan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam penguasaan pasar. Kemampuan penguasaan pasar menjadi salah satu tujuan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Hal ini dapat dicapai dengan terjaganya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk dalam memasuki pasaran dimana terjadi keseimbangan diantara ketiganya agar konsumen menperoleh yang diinginkannya. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan menyediakan produk dalam jumlah besar yang dapat dipesan konsumen untuk melaksanakan suatu acara tertentu. Hal ini tentu saja tidak akan mempengaruhi kualitas produk tetapi mempengaruhi dari segi harga penjualan karena perusahaan akan memberikan harga spesial sebagai suatu langkah jangka panjang untuk membina hubungan baik.

14 43 2. Harga Perusahaan akan menetapkan suatu harga dalam proses penjualan produknya dimana penentuan harga dinilai sangat penting dalam memuluskan keberhasilan perusahaan. Pangsa pasar yang akan diraih perusahaan sangat bervariasi sehingga perusahaan harus mampu mementukan harga yang tepat sesuai dengan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan sehingga konsumen akan merasakan telah memperoleh pilihan yang tepat dalam membeli produk tersebut. Disatu sisi suatu masyarakat akan menganggap harga sebagai faktor penentu untuk membeli suatu produk tetapi disisi lain pertimbangan utama masyarakat membeli produk dari segi kualitas produk itu sendiri tetapi disisi yang berbeda akan muncul masyarakat yang akan membeli suatu produk dengan pertimbangan dari segi kualitas dan harga, berkenaan dengan hal tersebut maka perusahaan harus mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang berbeda minimal memahaminya. Penetapan harga jual dari produk kripik singkong ditentukan perusahan berdasarkan biaya produksi kripik singkong dan ditambah dengan margin keuntungan dengan tetap mempertimbangkan pangsa pasar yang akan dibidik. Unit usaha menetapkan harga singkong super ke tenaga pemasar Rp per kemasan dan tenaga pemasar dapat menaikan harga per 1,5 ons, untuk keripik singkong keju dengan harga Rp , tenaga pemasar dapat menaikan harga per 1 onsnya ke konsumen dan slondok rasa pedas dihargai Rp 1.750/kemasan. 3. Distribusi Langkah selanjutnya setelah suatu produk dihasilkan adalah melaksanakan proses distribusi sebagai suatu kegiatan agar produk dapat dinikmati oleh konsumen dalam waktu yang cepat dan tepat ke sasaran serta menjamin kontinuitas persediaan barang dagangan dipasaran. Perusahaan Inti Sari Rasa sangat memperhatikan proses pendistribusian produk yang telah dihasilkannya, sehingga untuk mempercepat proses pendistribusian tersebut maka perusahaan telah

15 44 memiliki 13 tenaga Sales sebagai ujung tombak pengiriman produknya dan membuka peluang usaha agar produk yang telah dihasilkan selalu diterima dipasaran. Dengan penempatan 13 Sales yang disebar ke seluruh Jabodetabek menunjukkan bahwa perusahaan terus berusaha meningkatkan pemasaran produk kripik singkongnya agar perputaran usaha berjalan dengan baik, selain itu perusahaan juga menerima pesanan secara grosiran jika konsumen membutuhkannya. 4. Promosi Pada dasarnya agar pemasaran produknya berjalan sesuai dengan harapan sebuah perusahaan perlu melaksanakan promosi untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk suatu perusahaan dengan harapan konsumen akan membelinya sebagaimana pendapat Kotler (2000) bahwa promosi merupakan salah satu kegiatan dalam bauran pemasaran yang meliputi iklan, promosi penjualan secara langsung, penjualan secara personal dan hubungan masyarakat. Adapun langkah yang dilakukan untuk memperkenalkan suatu produknya adalah membuat proposal dan mendatangi secara langsung perusahaan retail, antara lain Carrefour dan agen-agen yang biasanya tersebar dipasar-pasar tradisional melalui para tenaga salesnya yang berupaya untuk melaksanakan promosi dengan cara menjalin kerjasama melalui penjualan dengan sistem konsinyasi sehingga para pengusaha tersebut tertarik dengan produk yang ditawarkannya. Untuk menarik konsumennya tersebut yang kebanyakan merupakan para pedagang maka perusahaan telah membentuk image konsumen dengan membuat merek berupa gambar 2 Kelinci dengan tulisan ISR dan berlatar belakang hitam putih yang telah dipatenkan pada Departemen Kehakiman dengan No. D Dengan adanya pembuatan Hak Paten tersebut maka pengusaha lain tidak dapat membuat kemasan dengan merek tersebut.

16 45 Sistem promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan hanya terbatas pada penjualan dengan tenaga sales tersebut dan belum memiliki langkah konkrit lainnya misalnya seperti iklan baik di surat kabar, radio, maupun televisi yang disebabkan karena keterbatasan biaya promosi yang dinilai sangat besar. Padahal sebagai perusahaan kripik singkong yang telah menjalankan usaha sejak tahun 1981 seharusnya perusahaan tersebut telah menjadi leader untuk perusahaan kripik singkong sejenis yang masih bersifat tradisional bukannya jalan ditempat dan cenderung sensitif terhadap lingkungan mikro maupun makro. Pembenahan manajemen nampaknya sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mendasari permasalahan perusahaan agar perusahaan semakin berkembang dan mampu bersaing. F. Analisis Lingkungan Perusahaan dan Pesaing Kondisi lingkungan internal harus menjadi perhatian perusahaan dengan mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga perusahaan memiliki motivasi untuk mengadakan perbaikan dan pengembangan usaha melalui perumusan strategi yang tepat dimasa yang akan datang, sementara kondisi lingkungan eksternal perusahaan cenderung mengalami perubahan yang sangat cepat dan berada diluar kendali perusahaan sehingga pihak perusahaan harus mampu membuat strategi yang dinamis yang mampu mengakomodir dan mengimbangi segala bentuk perubahan dan persaingan yang terjadi. Untuk mengenali industri Kripik Singkong di PT. Inti Sari Rasa itu sendiri perlu diketahui visi dan misi dari perusahaan yang merupakan suatu Perusahaan yang menjadi wadah penciptaan lapangan pekerjaan karena mampu mempekerjakan cukup banyak tenaga kerja yang berada di lingkungan sekitar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berbahan baku lokal, dan memiliki visi dan misi untuk menunjang perekonomian daerah. Analisa lingkungan baik analisa lingkungan internal dan eksternal sangat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan.

17 46 Analisa Lingkungan Internal merupakan lingkungan yang berada didalam perusahaan tersebut yang memiliki dampak secara langsung terhadap kinerja perusahaan. Disini perlu pengidentifikasian terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang menyelimuti perusahaan yang meliputi faktor manajemen, produksi dan operasional, pemasaran, sumber daya manusia dan permodalan. Dalam memasarkan produk kripik singkong, perusahaan tidak mengalami kesulitan karena perusahaan telah memiliki jaringan pemasaran yang luas dimana perusahaan memasukan barang dagangannya ke beberapa supermarket dan agen-agen kecil. Kemudahan penjualan barang dagangannya disebabkan karena perusahaan menjual kripik singkong dalam berbagai variasi demi memenuhi selera konsumen dan harga bersaing sesuai dengan mutu yang dihasilkan sehingga mampu mengakomodir permintaan masyarakat. Poduksi yang dihasilkan oleh perusahaan kripik singkong berupa kripik singkong dengan beragam cita rasa antara lain kripik singkong rasa gurih/biasa, rasa spesial keju, rasa jagung bakar, dan rasa pedas manis dalam ukuran yang beragam yang berkisar antara 100 gr sampai dengan 200 gr. Beragam rasa dan ukuran kripik singkong yang ditawarkan kepada masyarakat akan memberikan kesempatan kepada konsumen sebagai pembeli untuk menentukan pilihannya sendiri sesuai dengan selera dan keinginannya dengan mendatangi secara langsung agen atau perusahaan retail/supermarket yang menjadi tempat distribusi akhirnya. Selama ini perusahaan menempatkan ujung tombak pemasarannya pada toko-toko umum yang melaksanakan penjualan barang kelontong dan perusahaan retail besar/supermarket antara lain Carrefour. Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan beberapa agen dan perusahaan retail besar tersebut dilaksanakan melalui para tenaga pemasarnya yang cukup andal karena telah berpengalaman dan bekerja cukup lama. Adapun harga jual yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen berkisar antara Rp (100 gr) sampai Rp (200 gr). Mengingat perusahaan melaksanakan penjualan melalui tenaga pemasar, maka para

18 47 tenaga pemasar dapat melaksanakan kenaikan harga rata-rata sebesar Rp. 500 setiap bungkusnya sebagai kompensasi dalam rangka pemasaran produk kripik singkong. Perkembangan nilai penjualan produk kripik singkong dinilai mengalami fluktuasi yang cukup tajam sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 11. Tingkat penjualan pada tahun 2005 senilai Rp mengalami penurunan pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp , pada tahun 2007 sedikit mengalami peningkatan kembali menjadi sebesar Rp , namun pada tahun 2008 turun secara tajam dengan nilai penjualan sebesar Rp Tabel 11. Perkembangan nilai penjualan produk PT. Inti Sari Rasa Tahun Nilai penjualan (Rp.) Adapun permasalahan yang mendasar dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan usaha perusahaan tersebut menurut pendapat seluruh manajemen adalah pasar yang tidak menjanjikan yang disebabkan karena banyaknya perusahaan kecil yang bergerak dalam usaha sejenis tetapi memiliki keberanian untuk banting harga sehingga mengacaukan sistem perdagangan kripik singkong secara umum. Sementara PT. Inti Sari Rasa yang tetap mengedepankan kualitas terkendala dengan kondisi ekonomi secara global yang berdampak besar terhadap perekenomian negara Indonesia, dimana permasalahan umum yang berpengaruh adalah kelangkaan minyak tanah dan disubstitusi dengan gas elpiji 3 kg, kenaikan harga minyak goreng yang relatif mahal mengingat PT. Inti Sari Rasa selama ini mempergunakan minyak goreng kemasan sebagai bahan pembantu dalam menggoreng kripik singkong.

19 48 Penyesuaian penggunaan bahan pembantu tersebut telah diupayakan oleh perusahaan, tetapi sangat mempengaruhi cita rasa yang dihasilkan. Waktu penggorengan dan biaya produksi yang cenderung meningkat sehingga berdampak positif terhadap kenaikan harga sementara di lapangan para tenaga pemasar mengeluhkan kondisi persaingan ketat dengan perusahaan sejenis. Karena proses produksi dalam industri keripik yang sederhana namun memiliki pangsa pasar yang cukup luas, mengakibatkan tingkat persaingan dengan perusahaan sejenis semakin tinggi. Selain adanya pesaing dari perusahaan skala kecil (home industry) yang menghasilkan produk tanpa merek di lingkungan sekitar, produk olahan singkong dari merk ternamapun yang saat ini banyak bermunculan menjadi pesaing yang tidak bisa dihindari, menyebabkan persaingan antar produk olahan singkong semakin tinggi. Produk-produk olahan keripik singkong yang memiliki merek dan menjadi pesaing utama PT. Inti Sari Rasa saat ini, diantaranya merek Qtela, Kusuka, Kaya Rasa, dan sebagainya. Produk-produk tersebut memiliki kemasan yang menarik, variasi rasa, serta memiliki program promosi yang baik, sehingga cepat dikenal masyarakat luas. G. Perumusan Strategi 1. Matriks Internal Factor Evaluation dan External Factor Evaluation Analisis matriks IFE dan EFE dilakukan terhadap faktor faktor strategis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, sehingga diperoleh faktor-faktor kunci yang termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Skor yang diperoleh dari matriks ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki serta menunjukkan kemampuan dalam meraih peluang dan mengatasi ancaman eksternalnya. a. Matriks IFE Skor setiap faktor kunci pada matriks IFE dihasilkan dari perkalian antara bobot dan ratingnya. Faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah mutu produk dengan bobot sebesar 0,120 dan

20 49 rating 4,000 sehingga diperoleh skor 0,480 Selain itu, faktor kekuatan lain yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah kapasitas produksi yang masih cukup besar (0,440), variasi produk (0,431), pengalaman berusaha (0,431) dan loyalitas karyawan (0,276). Kelemahan utama perusahaan ini adalah penetapan harga jual ke konsumen yang ditentukan oleh pemasar dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 1,600 sehingga diperoleh skor 0,112, diikuti pencatatan keuangan masih sederhana (0,139) dan keterbatasan modal, yang masih mengandalkan pinjaman dari bank dengan skor 0,142. Selain itu, faktor kelemahan lain yang perlu mendapat perhatian adalah kurangnya promosi (0,176) dan tenaga pemasaran yang belum optimal (0,204). Secara lebih rinci hasil perhitungan faktor strategi internal dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Matriks IFE PT. Inti Sari Rasa Faktor Internal Kekuatan : A. Mutu Produk B. Variasi produk C. Pengalaman berusaha D. Kapasitas produksi cukup besar E. Loyalitas karyawan Kelemahan : F. Kurangnya Promosi G. Pencatatan keuangan masih sederhana H. Tenaga pemasaran belum optimal I. Penetapan harga jual J. Keterbatasan modal Bobot (a) 0,120 0, ,110 0,077 0,110 0,087 0,128 0,070 0,101 Rating* (b) 4,000 3,800 3,600 4,000 3,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,400 Skor (axb) 0,480 0,431 0,304 0,440 0,276 0,176 0,139 0,204 0,112 0,142 Total 1,000 2,703 *) skala : - kekuatan (+) : 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (di bawah rataan). - kelemahan (-) : 1 (sangat besar), 2 (besar), 3 (cukup), 4 (di bawah rataan). Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan total skor sebesar 2,703, nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,50, menunjukkan posisi internal perusahaan cukup kuat, dimana perusahaan

21 50 memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan internal. b. Matriks EFE Sama halnya dengan matriks IFE, skor setiap faktor kunci pada matriks EFE dihasilkan dari perkalian antara bobot dan ratingnya. Kemudahan dalam proses produksi merupakan peluang utama dengan bobot 0,121 dan rating 3,800 sehingga diperoleh skor sebesar 0,458. Faktor peluang lain yang dapat mendukung perkembangan perusahaan adalah sumber daya alam (0,35), dimana sumber daya bahan baku yang tersedia mudah didapat. Sementara itu, faktor yang menjadi ancaman utama perusahaan adalah kebijakan pemerintah dengan bobot 0,096 dan rating 1,400 sehingga diperoleh skor 0,134. Kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu akhir-akhir ini (skor 0,142) juga merupakan ancaman yang harus diwaspadai yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Secara lebih rinci analisa faktor strategi eksternal dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Matriks EFE PT. Inti Sari Rasa Faktor Eksternal Peluang : A. Sumber daya alam B. Sosial budaya dan lingkungan C. Kemudahan proses produksi D. Kekuatan tawar menawar dari konsumen E. Kekuatan tawar menawar dari pemasok Ancaman : F. Keberadaan perusahaan sejenis G. Perusahaan pendatang baru H. Keberadaan produk sejenis I. Kebijakan Pemerintah J. Kondisi ekonomi dan politik Bobot (a) 0,093 0,081 0,121 0,084 0,102 0,106 0,117 0,099 0,096 0,102 Rating* (b) 3,800 3,400 3,800 3,400 3,200 1,400 1,800 1,800 1,400 1,400 Skor (axb) 0,352 0,277 0,458 0,285 0,325 0,148 0,211 0,179 0,134 0,142 Total 1,000 2,511 *) skala : - peluang (+) : 4 (sangat besar), 3 (besar), 2 (cukup), 1 (di bawah rataan). - ancaman (-) : 1 (sangat besar), 2 (besar), 3 (cukup), 4 (di bawah rataan).

22 51 Dari hasil analisis perhitungan faktor strategi eksternal didapatkan total skor sebesar 2,511. Nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,50, ini berarti menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi efektif yang dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman/pengaruh negatif eksternal. 2. Matriks IE Penentuan posisi strategi matriks IE didasarkan pada hasil total nilai matriks IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai matriks EFE pada sumbu Y (David, 2006). Total nilai matriks IFE sebesar 2,703 dan nilai matriks EFE sebesar 2,511. Dengan demikian posisi PT. Inti Sari Rasa terletak pada sel V, yaitu pertumbuhan dan stabilitas. Strategi yang sesuai untuk diterapkan pada sel ini adalah penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar. Hasil identifikasi dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan serta posisi persaingan perusahaan yang berada pada sel V selanjutnya akan digunakan untuk merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Posisi perusahaan berdasarkan matriks IE dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini. Total Skor Faktor Strategi Internal Total Skor Faktor Strategi Eksternal Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi I II III 3,0 Menengah IV V VI 2,0 (2,511) (2,703) Rendah VII VIII IX 1,0 Gambar 8. Matriks IE PT. Inti Sari Rasa

23 52 H. Analisis SWOT Beberapa hal yang harus dipertimbangkan suatu perusahaan dalam mengamati lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk mengidentifiksi kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman suatu perusahaan melalui cara membedah secara mendalam seluruh aspek yang ada didalam perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan instropeksi diri. Identifikasi ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor yang mendasari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan tujuan agar perusahaan mampu mengatasi permasalahan yang muncul dan dapat menyikapi permasalahan melalui solusi yang tepat. Lingkungan internal merupakan lingkungan dalam kendali perusahaan sementara analisa lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada diluar perusahaan dan kadang-kadang tidak terjangkau secara implisit oleh perusahaan karena berubah sangat cepat tetapi sangat mempengaruhi strategi dan kebijakan yang harus diterapkan perusahaan. Disinilah pentingnya pengenalan kesempatan dan ancaman yang dapat dikelompokkan melalui pengamatan dari lingkungan mikro dan lingkungan makronya. Hasil identifikasi faktor strategi eksternal (peluang dan ancaman) akan dievaluasi sehingga menghasilkan alternatif strategi yang akan diterapkan. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dan kondisi eksternal perusahaan yang meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap pengembangan bisnis produk kripik selanjutnya diidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menetapkan posisi perusahaan dengan menggunakan Matriks IE yang akan dipetakan posisi suatu perusahaan, selanjutnya hasil analisis tersebut digunakan untuk merumuskan alternatif strategi bisnisnya ke dalam analisis matriks SWOT. Analisa SWOT merupakan suatu analisa yang dinilai tepat dan mampu menghasilkan solusi yang tepat juga yang menjadi strategi perusahaan yang baru dan mendasari langkah perusahaan dalam menghadapi persaingan ketat baik dari perusahaan sejenis yang masih bersifat konvensional maupun

24 53 perusahaan sejenis yang berskala modern dengan cara memetakan profil perusahaan dengan mempergunakan matriks. Berikut ini dianalisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada unit bisnis PT. Inti Sari Rasa. 1. Kekuatan a. Mutu Produk Pengamatan yang dilaksanakan adalah melihat produk yang dihasilkan perusahaan dimana perusahaan ini sangat perhatian terhadap mutu dari kripik singkong yang dihasilkan dan untuk mendukung kualitas produknya perusahaan telah mengacu pada persyaratan Standar Nasional Indonesia dengan No. SNI b. Variasi produk Dalam memenuhi pangsa pasar yang dirasa masih luas serta keinginan konsumen yang menuntut keanekaragaman cita rasa produk kripik, maka PT. Inti Sari Rasa menciptakan variasi produk dengan cita rasa yang cukup beragam, seperti kripik singkong super, kripik singkong keju dan slondok rasa pedas. Ini dilakukan untuk meningkatkan persaingan yang semakin ketat antar sesama perusahaan sejenis. c. Pengalaman usaha Dengan pengalaman usaha selama 28 tahun, maka perusahaan ini dirasa cukup menikmati asam garamnya bisnis, telah melewati semua kondisi dalam bisnis perdagangan kripik sehingga diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang timbul. d. Kapasitas produksi perusahaan Kemampuan memproduksi perusahaan PT. Inti Sari Rasa saat ini cukup besar, dengan kapasitas mesin /kg per bulannya dan pangsa pasar masih cukup luas, diharapkan dalam setahun dapat mengolah sebanyak kg bahan mentah singkong, sehingga dapat memanfaatkan peluang pasar yang masih terbuka.

25 54 e. Loyalitas karyawan Lingkungan kerja perusahaan yang mengutamakan kerja keras dan rasa kekeluargaan yang erat, sehingga menjamin tingginya loyalitas karyawan. 2. Kelemahan a. Kurangnya Promosi Promosi merupakan ujung tombak dalam pemasaran produk, dengan kegiatan promosi produk dapat sampai ke konsumen, karena konsumen merupakan stakeholder utama yang menentukan suatu bisnis bisa bertahan atau tidak. Promosi merupakan sebuah aktivitas menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Boyd, et al (2000), promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan. Program pemasaran yang biasa dikembangkan oleh suatu perusahaan antara lain penggunaan iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. PT. Inti Sari Rasa sendiri dalam aktivitas promosi dirasa belum maksimal. Saat ini kegiatan promosi telah dilakukan hanya sebatas pada kemasan dari penjualan produk. b. Pencatatan keuangan masih sederhana Selama ini pencatatan keuangan yang berupa penerimaan dan pengeluaran belum menerapkan sistem akuntansi, sehingga tidak dapat dilakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan yang tepat. c. Tenaga pemasaran belum optimal Pengalokasian sumber daya pemasaran produk merupakan aspek strategi pemasaran yang paling penting agar produk dapat lebih cepat berkembang dan dikenal masyarakat luas. Tenaga pemasaran saat ini masih perlu memahami posisi perusahaan dalam pasar dan fokus bisnisnya, serta bagaimana mereka secara individual memberikan kontribusi kesuksesan dan pertumbuhannya. Untuk itu, pemilik

26 55 perusahaan harus mempertahankan perhatian tenaga pemasaran untuk tetap memperhatikan konsumen. Staf pemasaran harus mampu membuat fungsi riset pasar, membuat dasar yang kuat untuk ide dan rencana pemasaran. Kegiatan riset rutin dan interaksi dengan peminat akan membentuk berbagai peluang. Interaksi antara staf pemasaran dengan konsumen sebenarnya bermakna sebuah proses penghantar pengetahuan dan pembelajaran. Konsumen memiliki berbagai cara untuk berhubungan dengan perusahaan sebagai usaha menyampaikan pendapat dan reaksi mereka. Jika perhatian pada makna kompetisi, maka sebaiknya staf pemasaran tahu benar siapa pesaing utamanya dan apa yang dapat mereka perbuat. Manajemen perusahaan juga harus paham bagaimana penilaian para konsumen terhadap kompetisi itu. d. Penetapan harga jual Dalam menentapkan harga jual produk ke konsumen, Perusahaan PT. Inti Sari Rasa menyerahkan sepenuhnya kepada para tenaga pemasar. Dengan kondisi ini, harga jual produk ke konsumen akan bervariasi dan tidak terkontrol, karena setiap pemasar akan mematok harga yang dianggap mampu untuk meningkatkan penghasilan dari kenaikan harga dasarnya. e. Keterbatasan modal Selama ini permodalan untuk operasional perusahaan masih didominasi dari pinjaman bank. Tidak tertutup kemungkinan apabila kondisi perusahaan tidak stabil, bank akan berpikir ulang untuk memberikan dana pinjaman, sementara persaingan dalam perkembangan usaha membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 3. Peluang a. Sumber Daya Alam Mengingat bahan baku dari kripik singkong adalah singkong sebagai salah satu potensi alam yang dapat diperbaharui maka faktor sumber daya alam harus menjadi poin penting dalam mempertimbangkan perkembangan usahanya. Potensi kekayaan alam

27 56 negara Indonesia dinilai sangat besar tetapi potensi tersebut akan memiliki nilai lebih jika mampu mengolah sumber daya alam tersebut sebagai produk yang berkualitas dan berinovasi, artinya singkong tidak hanya berpotensi sebagai makanan rumahan tetapi mampu menjadi makanan olahan yang layak untuk dikonsumsi berbagai kalangan dengan variasi cita rasa yang beragam antara lain menjadi tepung tapioka, kue dan kripik singkong. Hal ini menjadi peluang untuk memanfaatkan sumber yang ada dengan tujuan agar pembudidayaan singkong menjadi makanan yang dapat berorientasi ekspor. b. Sosial budaya dan lingkungan Faktor sosial budaya dan lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu produk karena didalamnya terkandung beragam selera yang terbentuk dari sikap, gaya hidup dan latar belakang kehidupan masyarakat. Perubahan gaya hidup masyarakat yang dipengaruhi lingkungan sekitar dan lingkungan global cenderung mempengaruhi kebutuhan konsumsi seseorang terhadap sandang dan pangan. Berkenaan dengan hal tersebut maka inovasi suatu produk sangat mempengaruhi kemampuan produk itu sendiri untuk terus berkembang. c. Kemudahan proses produksi Kemudahan dalam proses pengolahan kripik singkong dan banyaknya permintaan konsumen terhadap jenis makanan kripik singkong mendorong pertumbuhan pengusaha kripik singkong dimana telah berlaku hukum ekonomi yaitu banyaknya permintaan akan diimbangi dengan banyaknya penawaran. d. Kekuatan tawar menawar dari konsumen Banyaknya beragam rasa dan merk kripik mempengaruhi harga yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki kekuatan penawaran. Berdasarkan pengamatan di salah satu supermarket diketahui bahwa konsumen yang membeli kripik singkong memiliki kecenderungan untuk membeli kripik singkong yang memiliki kemasan menarik (64%),

28 57 serta berbahan dasar plastik (76%) sementara harga tidak menjadi masalah (Tabel 14). Ini berarti kekuatan tawar menawar konsumen tersebut harus menjadi pertimbangan agar perusahaan mampu mengatasi persaingan. Tabel 14. Persentase kemasan yang disukai konsumen Kriteria penilaian Frekuensi Persentase (%) Desain kemasan yang disukai : a. Berwarna mencolok, menarik b. Biasa saja Bahan kemasan yang disukai : a. Plastik b. Karton c. Alumunium foil e. Kekuatan tawar menawar dari pemasok Mengingat bahan baku untuk pembuatan kripik singkong adalah singkong yang merupakan bahan baku yang dapat diperbaharui, maka pengelolaan penanaman singkong membutuhkan perhatian khusus agar menghasilkan singkong yang berkualitas sehingga produk kripik singkong yang dibuat sebagai komoditi hilir memiliki kualitas yang baik Ancaman a. Keberadaan perusahaan sejenis Perusahaan yang bergerak dalam usaha kripik singkong cukup banyak, baik dikemas secara tradisional maupun modern dengan berbagai cita rasa. Kondisi ini menunjukan bahwa setiap perusahaan memiliki ciri khas sendiri dan menawarkan sesuatu yang berbeda kepada konsumen dalam menentukan pilihannya. Hal ini memberikan gambaran bahwa perusahaan harus mampu mengadakan inovasi baru agar dapat mengatasi persaingan tersebut. b. Perusahaan pendatang baru Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, khususnya di sekitar daerah kajian diketahui bahwa perusahaan yang bergerak dalam perdagangan kripik singkong dalam tahun saja terjadi

29 58 peningkatan cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa usaha kripik singkong cukup diminati oleh masyarakat, baik pengolahannya yang bersifat tradisional maupun modern. c. Keberadaan produk sejenis Untuk menghasilkan produk dengan nama kripik, seorang pengusaha tidak hanya mempergunakan bahan baku singkong tetapi dapat mengolah dengan mempergunakan bahan baku kentang. Dimana kerenyahan dan kualitasnnya dinilai setara dengan kripik singkong sehingga memberikan penawaran yang berbeda kepada konsumen. Untuk itu, perusahaan dituntut lebih kreatif lagi dalam menghasilkan produk-produk bermutu agar tidak kalah dengan produk lain. d. Kebijakan Pemerintah Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah sangat mempengaruhi kinerja dari seluruh sektor ekonomi, walaupun tujuan dari kebijakan pemerintah tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Beberapa kebijakan yang diterapkan pemerintah, diantaranya (a) penghapusan subsidi BBM telah menyebabkan harga BBM mempengaruhi harga penjualan minyak tanah sebagai salah satu komoditi minyak tanah yang utama, (b) peluncuran gas elpiji ukuran 3 Kg, sebagai produk unggulan pengganti minyak tanah, dimana kondisi tersebut sangat mempengaruhi perkembangan usaha, mengingat harga jual yang harus ditawarkan kepada konsumen secara otomatis mengalami perubahan dan kualitas kripik singkong sedikit mengalami perusahan rasa, (c) kebijakan lain yang harus menjadi bahan pertimbangan adalah kemudahan pengusaha kecil untuk memperoleh bantuan dari segi permodalan mengingat kebanyakan para pengusaha kecil belum memenuhi persyaratan penting, baik dari segi perizinan usaha maupun jaminan. e. Kondisi ekonomi dan politik Keadaan ekonomi negara turut mempengaruhi kinerja suatu industri mengingat faktor ekonomi suatu negara akan bercermin pada strategi dan langkah perusahaan karena kesehatan suatu industri turut

30 59 mempengaruhi kesehatan negara, hal ini berarti antara negara dan perusahaan terjadi hubungan yang saling bersinergi satu sama lain. Kondisi perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh perekonomian global, hal ini disebabkan karena negara-negara di dunia, termasuk Indonesia banyak melakukan hubungan bisnis dengan negara besar di pasar keuangan maupun kegiatan ekspor dan impor. Pengaruh tersebut tidak memiliki implikasi secara langsung melainkan melalui imbasan dari sektor makro ke sektor mikro berupa harga kebutuhan pokok meningkat secara otomatis harga pembelian yang berpengaruh pada harga penjualan. 5. Matriks SWOT Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai hasil matrik IE, dimana posisi perusahaan terletak pada sel V, yaitu jaga dan pertahankan. Pencocokan faktor strategi internal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi penetrasi pasar, diantaranya dengan cara menurunkan harga jual dengan tetap menjaga mutu dan variasi produk yang saat ini sudah ada, serta pengembangan produk dengan memodifikasi produk lama atau menciptakan produk baru yang dapat dipasarkan kepada pelanggan lama, dalam rangka memperpanjang daur hidup produk yang sudah ada. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan EFE maka dapat disusun matriks SWOT yang akan menghasilkan empat tipe strategi yang dapat dilakukan, yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

Kajian Strategi Pengembangan Usaha Industri Kripik Singkong Perusahaan PT. Inti Sari Rasa di Bekasi

Kajian Strategi Pengembangan Usaha Industri Kripik Singkong Perusahaan PT. Inti Sari Rasa di Bekasi Manajemen IKM, September 2011 (99-104) Vol. 6 No. 2 ISSN 2085-8418 Kajian Strategi Pengembangan Usaha Industri Kripik Singkong Perusahaan PT. Inti Sari Rasa di Bekasi Study of Developing Strategy the Crispy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Inkopas Sejahtera dalam menjalankan usahanya adalah melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, sekaligus menjadi suatu tahapan pembangunan pertanian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu Lampiran 2. Kegiatan Wawancara dan Lokasi Penelitian Wawancara dengan Pemilik Usaha Lokasi Usaha Gebyar Cakalang Lampiran 3. Kegiatan pemindangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual oleh: Sadam husen 1401100105 Dosen : Gema Arifrahara FAKULTAS INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beranekaragamnya aktivitasaktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beranekaragamnya aktivitasaktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beranekaragamnya aktivitasaktivitas yang dilakukan masyarakat pada berbagai segi kehidupan. Semakin kuatnya jumlah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG Menjadi salah satu tanaman pangan dunia, jagung yang memiliki nama biologi Zea Mays ini sekarang tak hanya dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi sebagian

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keberagaman budayanya, terutama dalam bidang makanan yang saat ini telah berkembang pesat. Banyaknya orang-orang yang bersaing

Lebih terperinci

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA Oleh Yuni Retnaningtyas, M.Si., Apt. 0009067806 Ema Desia Prajitiasari SE. MM. 0021127901 UNIVERSITAS JEMBER November

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Salah

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis

Lebih terperinci

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan usaha adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan produk besi baja pada

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan produk besi baja pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri besi baja saat ini sangat pesat, sehingga membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan produk besi baja pada konsumen, yang

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep dan Strategi Pemasaran Perusahaan 2.1.1 Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran merupakan suatu rencana yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Di kehidupan yang semakin modern, orang menginginkan segala sesuatu yang mereka perlukan itu secara praktis dan efisien. Rutinitas pekerjaan yang semakin padat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI Studi Kasus Pada PT. Hero Supermarket - Jakarta

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI Studi Kasus Pada PT. Hero Supermarket - Jakarta JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 140-145 FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI Studi Kasus Pada PT. Hero Supermarket - Jakarta Oleh Siti Ita Rosita dan Sutarti Dosen

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : IDA MAESAROH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

1 repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Permasalahan bangsa Indonesia untuk jangka waktu yang

1 repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Permasalahan bangsa Indonesia untuk jangka waktu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan bangsa Indonesia untuk jangka waktu yang belum dapat kita tentukan masih tetap berkisar pada masalah kemiskinan, ketimpangan sosial dan pengangguran. Kebijakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan UD. TRIJAYA adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang makanan ringan yang masih bersifat tradisional,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO A. Analisis Strategi Peningkatan Mutu Produk

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP Endang Widyastuti 1 Hafidhah 2 1 Dosen Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Industri ritel memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara., terutama berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan pesatnya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Stephanie K. Marrus, diacu dalam Husein Umar (2001), strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara berkembang seperti Indonesia tidaklah dapat dihindarkan, karena Indonesia beranjak dari negara agraris menuju

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT)

BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT) BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT) Makanan Ringan Sehat & Bermutu DISUSUN OLEH MOKHAMMAD HILMAN FATAH 105060807111093 [Jl Kembang Kertas IV Kav 2A, Malang] mhilmanfatah@yahoo.co.id No. Telp:

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sesuai dengan amanat garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa prioritas pembangunan

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA Cita Rasa Kentang Indonesia Owner Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk : :Bakwan Hungaria :Kuliner :Bakwan Berbahan Kentang PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA Cita Rasa

Lebih terperinci