BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan sebuah langkah atau proses untuk mendapatkan pemahaman dengan mengidentifikasi dan menjabarkan suatu permasalahan yang ada dan menentukan kebutuhankebutuhan yang diperlukan Sedangkan perancangan merupakan pengembangan dari permasalahan yang ada didalam sebuah analisa yakni membuat rincian langkah kerja pada suatu analisa sehingga menjadi bentuk perancangan agar mudah dimengerti oleh decision maker terkait 41 Analisa Sistem Pada penelitian ini dilakukan sebuah analisa sistem untuk menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang berguna sebagai pendukung sebuah keputusan untuk pemilihan mobil baru yang pada hasil akhirnya dapat membantu sesorang atau lebih untuk mendapatkan tipe mobil yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya Analisa perangkat lunak merupakan langkah pemahaman persoalan sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaian hasil utama Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk merumuskan suatu permasalahan yang terjadi dan mengidentifikasi kebutuhan sistem yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan dan meyakinkan bahwa analisa sistem telah berjalan pada jalur yang benar 411 Analisa Sistem Lama Sistem yang sedang berjalan dalam memperoleh informasi dan pengambilan keputusan pemilihan mobil baru dilakukan dengan cara survey melihat brosur dan mencari informasi dari layanan internet Uraian penjelasan mengenai perolehan data informasi pemilihan mobil baru sebagai berikut : 1 Survey Kegiatan ini dilakukan oleh konsumen dengan cara mendatangi pameran mobil atau dialerdialer mobil untuk mendapatkan informasi yang

2 dibutuhkan dengan cara tanya jawab kepada sales mobil Seperti menanyakan harga maupun keunggulan dari produkproduk yang dipasarkan 2 Brosur Brosur dapat dijadikan media informasi oleh calon konsumen mobil dengan cara mengumpulkan brosurbrosur Namun didalam brosur informasi yang disajikan sangat terbatas yakni hanya menyajikan harga dan sebagian kecil spesifikasi dari produk yang dijual Dalam artian informasi yang disampaikan belum bisa dijadikan sebagai rujukan untuk membandingkan beberapa mobil Layanan Internet Dengan adanya internet dapat membantu calon konsumen mobil untuk mencari informasi yang dibutuhkan seperti harga maupun spesifikasi dari mobil yang dicari informasi yang disajikan didalam internet sudah sangat lengkap terlebih lagi dengan adanya website yang sudah dapat membandingkan berbagai jenis mobil namun hal ini hanya sebatas informasi yang dijadikan sebagai masukan atau wawasan oleh calon konsumen mobil 412 Analisa Sistem Baru Berbagai produsen mobil menawarkan produk dengan berbagai pilihan beragam serta kelebihan dan kekurangan yang berbeda dari masing masing produk tersebut Di samping adanya beragam pilihan para konsumen juga dihadapkan dengan adanya berbagai kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan sebuah mobil baik dari segi harga yang kompetitif isi silinder torsi power perbandingan gigi akhir maupun pada fitur fitur keamanan dan kenyamanannya Oleh sebab itu maka di bagun sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan bersifat transparan atau dinamis baik kriteria pembobotan dan alternatifnya sehingga pengguna sistem (decision making) dapat menentukan pilihannya sendiri baik kriteria pembobotan dan alternatifnya IV2

3 Sistem pendukung keputusan yang akan dibangun merupakan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan mobil baru yang berbasis web dengan menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) Dimana sistem akan menerima data masukan berupa tipe mobil yang dipilih sebagai alternatif dan kriteriakriteria serta bobot kriteria yang dipilih oleh decision maker kemudian sistem memproses data masukan dengan penerapan metode SAW dan menghasilkan data keluaran berupa urutan perankingan dari tipe mobil yang dipilih sebagai alternatifnya 4121 Subsistem Manajemen Data Pada tahap manajemen data dilakukan analisa terhadap datadata yang diperlukan dalam pemilihan mobil Analisa terhadap datadata tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1 Analisa Masukan Data Sistem Data masukan tersebut meliputi data user data alternatif mobil data kriteria dan data penilaian Data yang akan diinputkan ke sistem harus saling berelasi antara data yang satu dengan data yang lainnya sehingga relasi data akan menjadi satu kesatuan basis data yang utuh Penjelasan datadata yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem untuk pemilihan mobil baru ini yaitu : a User User terbagi dua yaitu administrator dan decision maker (pengguna) Dimana administrator memiliki hak akses penuh terhadap sistem Sedangkan decision maker (pengguna) hanya memiliki hak akses dalam pemilihan mobil baru dan menentukan kriteria yang di pilih serta memberikan bobot pada setiap kriteria b Data merek mobil Data merek mobil merupakan data berupa namanama mobil untuk setiap Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Namanama merek mobil tersebut seperti Toyota Honda Daihatsu Suzuki dan Mitsubishi IV

4 c Data tipe mobil Data tipe mobil berisi datadata tipe mobil dari tiaptiap merek mobil yang nantinya akan dipilih oleh decision maker (pengguna sistem) d Kriteria Data kriteria berisi datadata kriteria yang nantinya akan dipilih oleh decision maker (pengguna) Pada laporan penelitian ini hanya ada beberapa kriteria saja yang dimasukkan didalam laporan namun pada implementasinya sistem memiliki kriteria yang sesuai untuk pemilihan mobil Kriteria pada laporan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikit : 1) Harga 2) Isi silinder ) Maximum Torsi (Nm) 4) Maximum Torsi (rpm) 5) Maximum Power (PS) 6) Maximum Power (rpm) 7) Kapasitas Tangki 8) Final Gear Ratio e Penilaian Data penilaian berisi datadata penilaian mobil pada setiap kriteria yang di input oleh admin f Detail Tipe Mobil Data detail tipe mobile berisi datadata detail tipe mobil pada setiap tipe mobil yang di input oleh admin 2 Analisa Keluaran Data Sistem Pada tahap analisan keluaran (output) dari sistem pendukung keputusan pemilihan mobil baru ini berupa informasi urutan perangkingan dari alternatif yang dipilih oleh pengguna sistem berdasarkan metode yang digunakan yaitu Simple Additive Weighting (SAW) IV4

5 4122 Subsistem Manajemen Model Subsitem Manajemen Model merupakan subsistem yang membahas mengenai metode Simple Additive Weighting (SAW) Metode SAW merupakan metode yang dapat membandingkan alternatif yang digunakan dengan proses normalisasi matriks keputusan (X) untuk mencari alternatif terbaik dengan cara mengalikan matrik ternormalisasi dengan bobot serta memperhitungkan jenis kriteria Subsistem manajemen model akan menganalisis perhitungan pemilihan mobil baru menggunakan metode SAW Sebagai acuan untuk mendapatkan data mobil dan kriteria pemilihan mobil baru penulis melakukan interview survey lapangan dan literatur internet Untuk pembobotan setiap kriteria dibatasi sendiri oleh penulis dengan angka 1 sampai 5 Berikut ini adalah tabletabel data pemilihan mobil baru yang akan diselesaikan menggunakan metode SAW Tabel 41 Alternatif Pemilihan Mobil Alternatif Keterangan A1 Avanza Veloz 15 M/T A2 Avanza 15 G M/T A Ertiga GX M/T A4 A5 Mobilio 15 E M/T Xenia 1 R M/T ATTIVO A6 Xenia 1 R M/T SPORTY Tabel 42 Kriteria Pemilihan Mobil Kriteria C1 Keterangan Harga C2 Isi silinder C Maximum Torsi (Nm) C4 Maximum Torsi (rpm) C5 Maximum Power (PS) C6 Maximum Power (rpm) C7 C8 Kapasitas Tangki Final Gear Ratio IV5

6 Pada tabel kriteria diatas kriteria harga merupakan atribut biaya (cost) sedangkan kriteria lainnya merupakan atribut keuntungan (benefit) Namun pada implementasi nantinya tidak menutup kemungkinan adanya penambahan kriteria berupa atribut keuntungan (benefit) ataupun atribut biaya karena hal ini akan di sesuaikan dengan penambahan kriteria yang nantinya di input oleh admin Tabel 4 Nilai Alternatif Kriteria dan Bobot Preferensi Kriteria Alternatif C1 C2 C C4 C5 C6 C7 C8 A A A A A A Bobot Preferensi (W) Bobot preferensi ini merupakan tingkat kepentingan setiap kriteria yang dinilai dengan angka 1 sampai 5 yaitu : 1 tidak penting 2 kurang penting cukup penting 4 penting 5 sangat penting Dari tabel dan datadata masukan diatas maka akan di lakukan proses perhitungan untuk menentukan pemilihan mobil baru dengan menggunakan metode SAW Tahapantahapan penyelesaian perhitungan metode SAW yang digunakan dalam menetukan pemilihan mobil baru sebagai berikut: IV6

7 Dalam penyelesaian metode SAW ada beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya yaitu: 1 Menentukan kriteriakriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan yaitu Ci Kriteria (Ci) : harga isi silinder maximum torsi (nm) maximum torsi (rpm) maximum power (ps) maximum power (rpm) kapasitas tangki dan final gear ratio 2 Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria Tabel 44 Data Nilai Alternatif dan Kriteria Kriteria Alternatif C1 C2 C C4 C5 C6 C7 C8 A A A A A A Bobot Preferensi (W) Berikut ini adalah matriks keputusan yang dibentuk dari tabel X IV7

8 Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci) kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan (21) yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R r11 r21 r1 r41 r51 r r2 r r r12 r r IV8

9 r1 r r2 r4 r5 r6 r14 r4 r24 r44 r54 r64 r16 r r65 r5 r55 r r15 r IV9

10 r6 r56 r46 r66 r7 r27 r47 r57 r67 r18 r8 r28 r48 r58 r r Dari hasil perhitungan normalisasi matriks berdasarkan persamaan (21) tersebut diatas diperoleh matriks normalisasi R sebagai berikut: IV10

11 R Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot berdasarkan persamaan (22) Sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi V1 (4)(09720)+()(0999)+()(099)+()(095652)+()(08816)+()(090909)+ (2)(100000)+(2)( ) V2 (4)(100000)+()(0999)+()(099)+()(095652)+()(08816)+()(090909)+ (2)(100000)+(2)(087507) V (4)(097426)+()(091778)+()(089655)+()(086957)+()(080508)+()(090909)+ (2)(100000)+(2)(08412) V4 (4)(096540)+()(100000)+()(100000)+()(100000)+()(100000)+()(100000)+ (2)(09)+(2)(08526) V5 (4)(09879)+()(086765)+()(080428)+()(095652)+()(077966)+()(090909)+ (2)(100000)+(2)(100000) IV11

12 V6 (4)(099609)+()(086765)+()(080428)+()(095652)+()(077966)+()(090909)+ (2)(100000)+(2)(100000) Maka hasil perangkingan dari data pemilihan mobil baru menggunakan metode SAW adalah sebagai berikut : Tabel Hasil Perangkingan Alternatif Keterangan Ranking A4 Mobilio 15 E M/T 1 A2 Avanza 15 G M/T 2 A1 Avanza Veloz 15 M/T A6 Xenia 1 R M/T SPORTY 4 A5 Xenia 1 R M/T ATTIVO 5 A Ertiga GX M/T Subsistem Manajemen Dialog Subsitem manajemen dialog akan mengacu dalam perancangan struktur menu dan antarmuka sistem Menganalisa struktur menu dan tampilan menu (user interface) akan berpengaruh untuk perancangan struktur dan tampilan menu berikutnya sehingga dalam menganalisa subsistem manajemen dialog harus bersifat user friendly agar mudah dipahami oleh decision maker Sistem manajemen dialog untuk kebutuhan menumenu pada antarmuka sistem ini diimplementasikan melalui gaya dialog antara lain : a Dialog tanya jawab seperti pada data alternatif yaitu pilih alternatif sesuai kebutuhan? b Dialog perintah misalnya pada data alternatif data penilaian yaitu perintah tambah ubah dan hapus c Dialog menu yaitu pada menu Home menu sistem pemilihan mobil kriteria pembobotan kriteria serta pemrosesan metode SAW d Dialog masukan dan keluaran misalnya form tambah ubah dan hapus data pada menu alternatif dan kriteria IV12

13 42 Perancangan Sistem Sistem yang akan dibangun ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu subsistem data subsistem model dan subsistem dialog 421 Perancangan Subsistem Manajemen Data Perancangan subsistem manajemen data adalah tahap pembahasan perancangan basis data yang digunakan untuk membuat detail data yang akan dipersiapkan pada tahap implementasi selanjutnya 4211 Diagram Konteks (Contexts Diagram) Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan proses kerja suatu sistem secara umum DFD level 0 atau konteks diagram digambarkan pada gambar 42 berikut ini: Gambar 41 Konteks Diagram Tabel 46 Keterangan Proses pada Konteks Diagram No Entitas 1 Decesion Maker Proses Memilih Data tipe mobil Melakukan select dan Update Data tipe mobil Memilih Data kriteria Melakukan select dan Update Data kriteria Memilih Data bobot kriteria Melakukan select dan Update Data bobot kriteria Mendapat info hasil Perengkingan SAW 2 Administrator Melakukan Login melakukan Update data Login Menginputkan Data merek mobil Melakukan Update dan Delete Data merek mobil IV1

14 Menginputkan Data tipe mobil Melakukan Update dan Delete Data tipe mobil Menginputkan Data kriteria mobil Melakukan Update dan Delete Data kriteria mobil Menginputkan Data penilaian mobil Melakukan Update dan Delete Data penilaian mobil Menginputkan Data Gallery mobil melakukan Update dan Delete Data gallery mobil Menginputkan Data Article mobil melakukan Update dan Delete Data Article mobil 4212 Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram atau dapat juga disingkat DFD digunakan untuk mendeskripsikan proses dan aliran data sistem serta menjelaskan bagaimana fungsifungsi didalam sistem secara logika akan bekerja Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Gambar 42 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 IV14

15 Tabel 47 Keterangan Proses DFD level 1 No 1 Nama Pengelolaan Admin Merupakan Proses pengelolaan data Admin dimana Administrator dapat menambah admin baru 2 Pengelolaan Data Proses pengelolaan data yaitu data merek mobil data tipe mobil data detail tipe mobil data kriteria dan data penilaian Proses perhitungan Merupakan proses pemilihan data tipe mobil data SAW kriteria data bobot kriteria dan mendapat hasil dari proses perhitungan dengan menggunakan metode SAW Tabel 48 Aliran data DFD Level 1 No Nama 1 Merupakan Data dan info mengenai data admin Admin yang bisa melakukan login dan ubah password 2 Data merek mobil Merupakan Data dan info Data merek mobil Data Data tipe mobil Data tipe mobil Detail tipe mobil Data kriteria dan kriteria Data Data penilaian yang sesuai dengan hak akses yang penilaian dan Detail telah ditentukan( administrator dan decision tipe mobil maker) Data tipe mobil Data Merupakan Data dan info hasil perengkingan kriteria Data bobot dengan menggunakan metode SAW yang sesuai dan Hasil dengan data yang telah dipilih oleh pengguna (data perengkingan SAW merek mobil data tipe mobil dan data kriteria) DFD selanjutnya dapat dilihat pada lampiran A IV15

16 421 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antar entitas yang terdapat di dalam sistem yang akan dibangun dimana pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam bentuk tabel relasi Hubungan antar relasi meliputi bentuk satu ke satu satu ke banyak kesatu dan banyak ke banyak Simbol untuk menyatakan satu diberi angka 1 dan simbol untuk menyatakan banyak dibri simbol huruf m Entity Relationship Diagram (ERD) sistem pendukung keputusan pemilihan mobil baru dapat di lihat pada gambar 41 beserta penjelasan ERD pada tabel 41 berikut ini : Gambar 4 Entity Relationship Diagram (ERD) IV16

17 Tabel 49 Keterangan ERD No Nama 1 Pengguna Atribut Merupakan id_pengguna data Pengguna username password Primary key id_pengguna 2 Data Merek Merupakan Mobil Data Mobil Id_merekMobil merekmobil id_merekmobil Data Tipe Mobil Merupakan Data Tipe Mobil id_ tiemobil 4 Data Kriteria Merupakan Data Kriteria id_tipemobil id_merekmobil tipemobil id_bantu id_ kriteria nama_ kriteria satuan jeniskriteria sub_jeniskriteria 5 Data Penilaian Merupakan Data Penilaian id_penilaian id_ kriteria penilaian sub_value_kriteria id_penilaian 6 Detail Tipe Mobil Merupakan data Detail Tipe Mobil id_detail_tipemobile id_ tipemobil id_penilaian id_ kriteria id_detail_tipemobile 7 Gallery Merupakan id_ photo kumpulan data name_photo photo description category_photo id_ photo 8 Article Merupakan id_ article kumpulan data title ariticle content menu sub_menu status id_ article id_ kriteria IV17

18 4214 Kamus Data (Data Dictionary) Kamus data digunakan untuk menggambarkan rincian dari basis data yang digunakan pada sistem yang akan dibangun dan juga rincian dari aliran data atau informasi yang mengalir didalam sistem Adapun kamus data pada sistem pemilihan mobil baru ini adalah sebagai berikut : Tabel 410 Kamus Data Pengguna Nama : Pengguna : Berisi Data Administrator Primary Key : id_pengguna Daftar field Nama Field Type dan Length id_pengguna* Int (11) username Varchar (50) password Varchar (255) Id pengguna Nama Administrator Password Administrator Null Default Table 411 Kamus Data Merek Mobil Nama : Data Merek Mobil : Berisi Datadata Merek Mobil Primary Key : id_merekmobil Daftar field Nama Field id_merekmobil merekmobil Type dan Length * Null Default Int (11) Id merek mobil Varchar (50) Merek mobil Table 412 Kamus Data Tipe Mobil Nama : Data Tipe Mobil : Berisi datadata tipe mobil Primary Key : id_tipemobil Foreign Key : id_merekmobil Daftar field IV18

19 Nama Field Type dan Length Null Default id_tipemobil * Int (11) Id tipe mobil id_merekmobil Int (11) Id merek mobil tipemobil Varchar (50) Tipe mobil id_bantu Varchar (50) id bantu Table 41 Kamus Data Kriteria Nama : Data Kriteria : Berisi datadata kriteria Foreign Key : id_kriteria Daftar field Nama Field Type dan Length Null Default id_kriteria * Int (11) Id kriteria nama_kriteria Varchar (50) Nama kriteria satuan Varchar (50) Satuan kriteria jeniskriteria Varchar (25) Jenis kriteria sub_ jeniskriteria Varchar (25) Sub Jenis kriteria Table 414 Kamus Data Penilaian Nama : Data Penilaian : Berisi datadata penilaian Primary Key : id_penilaian Foreign Key : id_kriteria Daftar field Nama Field Type dan Length Null Default id_penilaian * Int (11) Id value kriteria id_kriteria # Int (11) Id kriteria penilaian Varchar (25) Penilaian sub_value_kriteria Varchar (25) Sub penilaian Table 415 Kamus Data Detail Seri Mobil Nama : Detail Tipe Mobil IV19

20 : Berisi datadata detail tipe mobil Primary Key : id_detail_tipemobil Foreign Key : id_kriteria id_tipemobil id_kriteria id_penilaian Daftar field Nama Field Type dan Length Null Default id_tipemobil Int (11) Id detail tipe mobil Id merekmobil id_kriteria Int (11) Id kriteria id_penilaian Int (11) Id penilaian id_detail_tipemobil * Int (11) Table 416 Kamus Data Gallery Nama : Gallery : Berisi datadata gallery mobil Primary Key : id_photo Daftar field Nama Field Type dan Length Null Default id_photo* Int (11) Id photo name_ photo Varchar (250) Nama photo description Varchar (250) Description category_photo Varchar (250) Category photo Table 417 Kamus Data Article Nama : Article : Berisi Datadata Article Mobil Primary Key : id_article Daftar field Nama Field * id_article title content menu sub_menu status Type dan Length Null Default Int (15) Varchar (250) Text Varchar (250) Varchar (250) Varchar (250) Id Article Title Content Menu Sub menu Status IV20

21 422 Perancangan Subsistem Manajemen Model Desain Manajemen model merupakan tahap perancangan dari analisa subsistem manajemen model yang didalamnya terdapat proses dari metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk pemilihan mobil baru 4221 Flowchart Sistem Flowchart sistem mendeskripsikan proses aliran sistem yang terjadi dimulai dari awal menggunakan sistem hingga selesai Pada gambar 44 dapat digambarkan flowchart sistem yang dibangun Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mobil Baru Pengguna Sistem Administrator Mulai Mulai Tidak Login apakah login valid? Ya Data tipe mobil Data kriteria Data bobot kriteria Hasil Perhitungan Pengelolaan Data Menggunakan SAW Data Admin Data merek mobil Data tipe mobil Data kriteria Data penilaian Data Sistem Selesai Selesai Gambar 44 Flowchart Sistem IV21

22 4222 Flowchart Perhitungan Metode SAW Flowchart perhitungan metode SAW adalah deskripsi dari langkahlangkah pada metode simple additive weighting (SAW) yang terjadi pada sistem yang merupakan proses pengambilan keputusan untuk menentukan alternatif terbaik dengan urutan ranking dari nilai terbesar pada setiap alternatif yang telah ditentukan Langkahlangkah tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang merupakan flowchart perhitungan merode SAW yang dibangun Gambar Flowchart perhitungan metode SAW IV22

23 42 Perancangan Subsistem Manajemen Dialog Merancang subsistem dialog merupakan rancangan tampilan menu sistem yang bersifat user friendly sehingga decision maker (pengguna sistem) paham dalam memilih setiap menumenu pilihan yang terdapat pada sistem 421 Struktur Menu Tujuan perancangan adalah untuk membuat panduan desain pada tahap implementasi mengenai rancangan desain dari sistem yang akan dibangun Struktur menu Sistem Pemilihan Mobil dapat dilihat pada tampilan Menu Home dan Menu Administrator pada gambar dan gambar 46 berikut ini: Gambar 46 Struktur Menu pada tampilan Menu Home IV2

24 Gambar 47 Struktur Menu pada tampilan Menu Administrator 422 Perancangan Antar Muka (Interface) Perancangan antar muka sistem bertujuan untuk menggambarkan sistem yang akan dibangun Berikut ini adalah perncangan dari antar muka pada Sistem Pemilihan Mobil 1 Rancangan Menu Home Rancang menu home berisi form yang menjelaskan tentang tampilan awal dari sistem pemilihan mobil menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) IV24

25 Gambar 48 Rancangan Menu Home 2 Rancangan Menu Administrator Rancangan menu Administrator merupakan halaman admin setelah admin atau Administrator melakukan login ke sistem pemilihan mobil Gambar 49 Rancangan Menu Administrator Perancangan antar muka selengkapnya dapat dilihat di Lampiran B IV25

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam tahap pembuatan sistem pendukung keputusan rekomendasi pemilihan hotel, terlebih dahulu di lakukan analisa. Tahap analisa memiliki peran penting dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada pembuatan sebuah sistem berbasis komputer, analisa memegang peran yang sangat penting dalam membuat rincian sistem. Analisa perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan alat transportasi yang digunakan untuk berbagai aktifitas, misalnya dengan adanya mobil dapat membantu seseorang berpergian dengan jarak yang jauh,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis merupakan peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sebuah langkah-langkah atau cara yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dan selanjutnya diproses menjadi informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa sistem sangat berperan penting dalam pembuatan sebuah sistem berbasis komputer guna terwujudnya sebuah sistem yang sesuai dengan yang dirancang. Analisa bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Membangun sebuah sistem perlu melalui tahap

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Deskripsi Masalah Pada tahapan ini permasalahan yang terjadi pada Posyandu Mawar ini adalah pemberian makanan tambahan pemulihan untuk balita kurang gizi usia 6 59 bulan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia CV. Roby Construction memberikan promosi jabatan untuk karyawannya. Penilaian kompetensi pegawai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Sistem Pada dasarnya konsep DSS (Design Support System) atau sistem pengambilan keputusan hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 58 BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali usaha butik dengan segala macam jenis pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, muslimah, dll. Namun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan suatu proses pengidentifikasian suatu masalah dari datadata yang terkumpul untuk mendapatkan variabel-variabel signifikan yang berguna pada pembuatan sistem.

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 50 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Menentukan Kualitas Buah Dikotil Terbaik Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III. 1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Berbagai produsen handphone menawarkan produk dengan berbagai pilihan beragam serta kelebihan yang berbeda dari masing masing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bandar Klippa masih mengalami kesulitan dalam memilih kualitas produksi buah kelapa sawit yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada prosesnya dalam pemilihan lokasi untuk membangun usaha bengkel sepeda motor, masyarakat biasanya mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha)

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha) Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha) Oleh I Putu Adi Juni Suantara Putra (150030740) Kadek Agus Ariawan (150030741)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Ini merupakan tahap yang paling penting karena

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA Disusun Oleh: ANDY WIJAYA [14121020] ASIDIK THAIB [14121028] ADRIANUS NOLA PALI [14121049] PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Menurut Jogiyanto HM. : Analisis sistem adalah penguaraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan masksud untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 50 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini berisi tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama pelaksanaan penelitian tugas akhir ini berlangsung dengan menyajikan diagram alur dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Uraian Hasil Metode Gabungan AHP dan TOPSIS Dalam penyelesaian permasalahan dengan metode AHP dan TOPSIS ada beberapa langkah-langkah pemecahannya, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi yang utuh kedalam berbagai bagian-bagian komponennya serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis tempat pelayanan dan rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Seorang pakar dalam menentukan alternatif keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mempengaruhi faktor fisikis seorang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan sistem untuk aplikasi pencarian resep masakan ini menggunakan UML. Unified Modelling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa memegang peranan penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisa merupakan langkah pemahaman permasalahan yang akan di pecahkan sebalum mengambil tindakan atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Pemakai Dari hasil penelitian yang dilakukan di Provinsi Maluku dan hasil observasi diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan prestasi belajar siswa pada SMK Krakatau Medan yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Loket Bus merupakan tempat dimana masyarakat yang akan memesan atau membeli suatu tiket untuk menggunakan sarana transportasi bus sebagai keperluan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 9-16

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 9-16 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI KULINER DI SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Raina Stefani Budi, Indriyati, Sukmawati Nur Endah Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut dapat aktif dan memiliki

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Erna Daniati Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Nusantara

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang saat ini menjadi alat bantu yang sangat tepat untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Daerah Wisata di. Adapun sistem dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data dilakukan beberapa langkah teknik pengumpulan data seperti observasi secara langsung bagaimana sistem berjalan, melakukan wawancara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang langkah langkah penerapan metode yang digunakan berdasarkan SDLC yang sesuai. Adapun hal hal yang akan dibahas, antara lain: analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci