BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali usaha butik dengan segala macam jenis pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, muslimah, dll. Namun. sering sekali kita lihat butik yang tidak fokus dalam menentukan lokasinya, yang mengakibatkan sulit mendapatkan pelanggan akibat banyaknya saingan dimana-mana. Oleh karena itu, Pada proses pemilihan lokasi usaha baju butik masyarakat khususnya pengusaha harus dapat mengetahui kriteria apa saja yang tepat untuk pemilihan lokasi yang strategis. Pengusaha sering salah dalam memilih lokasi untuk usaha baju butik, serta Sistem pendukung keputusan terhadap penentuan lokasi baju butik masih belum ada, sehingga mempersulit pengambil keputusan untuk melihat peluang usaha tersebut pada suatu daerah tertentu. Dalam menentukan kriteria lokasi usaha, terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan kepadatan penduduk, jumlah pesaing, harga tempat, latar belakang penduduk, dan keamanan lokasi. Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan. Dalam menganalisa banyaknya data kriteria tersebut, maka digunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), dimana masing-masing kriteria diberi nilai bobot pada setiap atribut kemudian alternatif lokasi yang mendapatkan 39

2 40 bobot global paling tinggi itu yang akan menjadi rekomendasi untuk pengembangan usaha toko baju butik. III.2. Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Penerapan Metode SAW dalam Sistem Pendukung Keputusan untuk pemilihan lokasi usaha baju butik adalah penjumlahan terbobot pada setiap kriteria yang ada sehingga didapat nilai tertinggi dari alternatif yang telah ditentukan. Langkah-langkah dari metode SAW adalah:. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C. 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A) sebagai solusi (Youllia Indrawaty ; 20 : 34).

3 4 Mulai Memasukkan data dari tiap kriteria pada tiap alternatif Bobot Kriteria Buat Matriks Keputusan Perbaikan Bobot Kriteria Normalisasi Matriks Keputusan Kalikan Matriks Keputusan dengan Bobot Kriteria Preferensi tiap alternatif Selesai Gambar III. Flowchart Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berikut langkah-langkah perhitungan metode SAW:. Pemberian Bobot Per Kriteria Langkah awal metode Simple Additive Weighting adalah pemberian nilai bobot di setiap kriteria lokasi usaha baju butik. Kelima kriteria tersebut dapat dibuat pada table III. sebagai berikut:

4 42 Tabel III.. Pemberian Bobot Kriteria Nama Kriteria C C2 C3 C4 C5 2. Kepadatan Penduduk Jumlah Pesaing Harga Tempat Latar Belakang Penduduk Keamanan Lokasi Penilaian Kk/Km Sedikit > / Tahun Pelajar/Mahasiswa Baik Pemberian Nilai Crips pada Tiap Kriteria Dari kriteria di atas, dibuat suatu tingkatan kiteria berdasarkan alternatif (lokasi usaha) yang telah ditentukan kedalam nilai Crips. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria seperti table III.2 berikut: Tabel III.2. Nilai Crips Kriteria Kepadatan Penduduk Kriteria Kepadatan Penduduk Nilai Crips Kk/Km 20 Kk/Km Kk/Km Kk/Km > 500 Kk/Km Tabel III.3. Nilai Crips Kriteria Jumlah Pesaing Kriteria Nilai Crips Jumlah Pesaing Sangat Sedikit 20 Sedikit 40 Sedang Banyak Sangat Banyak

5 43 Tabel III.4. Nilai Crips Kriteria Harga Tempat Kriteria Harga Tempat Nilai Crips < / Tahun 20 > / Tahun 40 > / Tahun > / Tahun > / Tahun Tabel III.5. Nilai Crips Kriteria Latar Belakang Penduduk Kriteria Nilai Crips Pegawai Negeri 20 Wiraswasta 40 Pedagang Karyawan Swasta Pelajar/Mahasiswa Latar Belakang Penduduk Tabel III.6. Nilai Crips Kriteria Keamanan Lokasi Kriteria Keamanan Lokasi Nilai Crips Sangat Kurang 20 Kurang 40 Cukup Baik Sangat Baik Adapun data hasil seleksi lokasi yang diajukan dilihat pada tabel III.7. berikut :

6 44 Tabel III.7. Data Lokasi yang Diajukan No Alternatif Kepadatan Penduduk >500 Kk/Km Jumlah Pesaing Sangat Banyak Kriteria Harga Latar belakang Tempat Penduduk > wiraswasta / Tahun Keamanan Lokasi Cukup A 2 A Kk/Km Sedikit > / Tahun Pedagang Baik 3 A Kk/Km Banyak > / Tahun Pelajar/Mahasiswa Cukup 4 A4 Banyak > / Tahun Karyawan Swasta Baik Kk/Km Alternatif yang dimaksud di atas yaitu, A (Jalan Besar Tembung Pasar VIII), Alternatif A2 (Jalan Prof. H.M. Yamin), Alternatif A3 (Jalan Muchtar Basri), Alternatif A4 (Jalan Wahidin Baru). Adapun data rating kecocokan dari setiap alternatif dapat dilihat pada tabel III.8 berikut ini : Tabel III.8. Data Kecocokan Dari SetiapAlternatif Pada Setiap Kriteria Jumlah Pesaing Kriteria Harga Tempat No Alternatif Kepadatan Penduduk Keamanan Lokasi Latar Belakang Penduduk 40 A 2 A A3 4 A4 Setelah kriteria dan setiap bobotnya ditentukan maka berikut langkahlangkah penyelesaian dalam menentukan lokasi usaha baju butik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pengambil keputusan memberikan

7 45 bobot preferensi sebagai Vektor bobot W (, 40, 40,, ), penilaian itu berdasarkan dari tabel III. yaitu : Nilai berdasarkan dari kepadatan penduduk yaitu : Kk/Km Nilai 40 berdasarkan dari jumlah pesaing yaitu : Sedikit Nilai 40 berdasarkan dari harga tempat yaitu : > / Tahun Nilai berdasarkan dari latar belakang penduduk yaitu : Pelajar/Mahasiswa Nilai berdasarkan dari keamanan lokasi yaitu : Baik Setelah menentukan nilai kriteria maka selanjutnya membuat matrix keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap keriteria seperti pada persamaan di bawah ini: X Melakukan matix keputusan X dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Ci seperti pada persamaan di bawah ini: rij Keterangan: Xij Max Xij Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Xij Min Xij Jika j adalah atribut biaya (cost) Rij Nilai rating kinerja ternormalisasi Xij Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max Xij Nilai terbesar dari setiap kriteria

8 46 Min Xij Nilai terkecil dari setiap kriteria Benefit Jika nilai terbesar adalah terbaik Cost Jika nilai terkecil adalah terbaik Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria merupakan nilai kecocokan (nilai terbesar adalah terbaik) maka semua kriteria yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan. Pertama-tama, dilakukan normalisasi matrix X seperti pada persamaan di bawah ini: Matriks keputusan dibentuk dari tabel kecocokan sebagai berikut : R Max {;;;} R2 Max {;40;;} R3 Max {;;;} 40 R4 Max {40;;;} 40 0,4 R5 Max {;;;} 0,75 R2 Max {;;;} 0,6 R22 40 Max{;40;;} 40 0,4 R23 Max {;;;} 0,75 R24 Max {40;;;} 0,6 R25 Max {;;;}

9 47 R3 Max {;;;} 0,8 R32 Max {;40;;} 0,8 R33 Max {;;;} R34 Max {40;;;} R35 Max {;;;} 0,75 Max {;;;} R42 Max {;40;;} R4 0,6 0,8 R43 Max {;;;} R44 Max {40;;;} 0,8 R45 Max {;;;} Selanjutnya hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) membentuk matrix ternormalisasi (R) seperti pada persamaan di bawah ini: X 0,6 0,8 0,6 0,4 0,8 0,8 0,75 0,4 0,6 0,8 0,75 0,75 Selanjutnya melakukan proses perangkingan seperti persamaan di bawah ini: V ()*() + (40)*() + (40)*() + ()*(0.4) + ()*(0.75) () + (40) + (40) + (40) + () 2

10 48 V2 ()*(0.6) + (40)*(0.4) + (40)*(0.75) + ()*(0.6) + ()*() (48) + (6) + (30) + () + () 234 V3 ()*(0.8) + (40)*(0,8) + (40)*() + ()*() + ()*(0.75) (64) + (32) + (40) + () + () 296 V4 ()*(0.6) + (40)*(0,8) + (40)*() + ()*(0,8) + ()*() (48) + (32) + (40) + () + () 2 Hasil perhitungan nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa alternatif Ai merupakan alternatif terbaik. Hasil penilaian terbesar ada pada V 3 yaitu Jalan Mukhtar Basri sehingga lokasi X layak atau dapat dijadikan alternatif dalam pemilihan pendirian lokasi usaha baju butik sebagai alternatif terpilih yang terbaik, ditunjukkan pada Tabel III.9. No Lokasi Jalan Besar Tembung Pasar VIII Jalan Prof H.M. Yamin Jalan Kapt. Mukhtar Basri Jalan Wahidin Baru Kepadatan Penduduk Jumlah Pesaing Harga Tempat Lokasi Tempat 0.4 Keamanan Lokasi 0.4 Hasil Akhir , ,8 0,8 2

11 49 Pada Tabel III.9 di atas dapat dilihat bahwa penerapan metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat menentukan pendirian lokasi usaha baju butik, dimana alternatif terbaik adalah pada Jalan Kapt. Mukhtar Basri dengan hasil penilaian akhir adalah : 296 III.3. Desain Sistem Baru Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Pembangunan Tempat Usaha Baju Butik Menggunakan Metode Simple Additive Weighiting (SAW) dimana masing-masing kriteria dalam hal ini faktor-faktor penilaian dan alternatif yaitu kepadatan penduduk, jumlah pesaing, harga tempat, latar belakang penduduk serta kemanan lokasi diharapkan dapat memperkuat keputusan yang diambil. Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik. III.3.. UseCase Diagram Perangkat lunak yang dibuat akan menangani 4 (enam) fungsi utama, seperti terlihat dalam usecase ( Gambar III.2) dibawah ini:

12 50 Gambar III.2 Use Case Diagram Activity III.3.2. Class Diagram Berikut ini gambar III.3 tentang Class diagram SPK Lokasi Usaha Baju Butik Gambar III.3 Class Diagram SPK Lokasi Usaha Baju Butik

13 5 III.3.3. Activity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada use case diagram di atas dijabarkan dengan activity diagram :. Activity Diagram Registrasi User Berikut gambar III.5 tentang activity diagram Registrasi User Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik : Gambar III.4. Activity Diagram Registrasi User 2. Activity Diagram Login Berikut gambar III.5 tentang activity diagram Login Admin dan Pengguna Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik : Gambar III.5. Activity Diagram Login Admin 3. Activity Diagram Data Alternatif Lokasi Berikut gambar III.6 activity diagram Data Alternatif Lokasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik :

14 52 Tidak Data Alternatif Lokasi Ya Tambah Masukkan Data Lokasi Baru Validasi Tekan Tombol Simpan Ya Filter Data Tidak Ya Pilih Data Lokasi yang Akan Diubah Edit Ubah Data Lokasi Tidak Ya Hapus Pilih Data Lokasi yang Akan Dihapus Konfirmasi Penghapusan Simpan Lokasi Tidak Tidak Konfirmasi Ya Hapus Data Simpan Perubahan Data Gambar III.6. Activity Diagram Olah Data Alternatif Lokasi 4. Activity Diagram Log Aplikasi Berikut gambar III.7 tentang activity diagram Log Aplikasi Admin Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik : Gambar III.7. Activity Diagram Log Aplikasi 5. Activity Diagram Data Kriteria Berikut gambar III.8 activity diagram Data Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik :

15 53 Gambar III.8. Activity Diagram Olah Data Kriteria 6. Activity Diagram Analisa Keputusan Berikut ini gambar III.9 activity diagram Analisa Keputusan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik : Gambar III.9. Activity Diagram Analisa Keputusan

16 54 7. Activity Diagram Melihat Laporan Data Alternatif Lokasi Berikut ini gambar III.0 activity diagram melihat laporan data alternatif lokasi : Gambar III.0. Activity Diagram Melihat Laporan Alternatif Lokasi 8. Activity Diagram Melihat Laporan Data Kriteria Berikut ini gambar III. activity diagram melihat laporan data kriteria : Gambar III.. Activity Diagram Melihat Laporan Data Kriteria 9. Activity Diagram Melihat Laporan Data Analisa Keputusan Berikut ini gambar III.2 activity diagram melihat laporan data kriteria :

17 55 Gambar III.2. Activity Diagram Melihat Laporan Hasil Analisa Keputusan III.4. Sequence Diagram. Sequence Diagram Login Serangkaian kinerja sistem login yang dilakukan oleh admin dan user dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.3 berikut :

18 56 Gambar III.3. Sequence Diagram Login Admin 2. Sequence Diagram Register User Serangkaian kinerja sistem login yang dilakukan oleh register dapat diterangkan dengan langkah-langkah state yang ditunjukkan pada gambar III.3 berikut :

19 57 Gambar III.4. Sequence Diagram Register User 3. Sequence Diagram Olah Data Kriteria. Berikut ini gambar III.5 tentang Sequence diagram form Olah data kriteria

20 58 Gambar III.5. Sequence Diagram Olah Data Kriteria 4. Sequence Diagram Olah Data Log Aplikasi. Berikut ini gambar III.5 tentang Sequence diagram form Olah data log aplikasi

21 59 Gambar III.5. Sequence Diagram Olah Data Log Aplikasi 5. Sequence Diagram Olah Data Alternatif Lokasi. Berikut ini gambar III.6 Sequence diagram olah data alternatif lokasi

22 Gambar III.6. Sequence Diagram Olah Data Alternatif Lokasi

23 6 6. Sequence Diagram Penelusuran Keputusan. Berikut ini gambar III.7 Sequence diagram Untuk Penelusuran Keputusan. Gambar III.7. Sequence Diagram Untuk Penelusuran Keputusan

24 62 7. Sequence Diagram Melihat Laporan Data Kriteria Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melihat informasi mengenai laporan data kriteria dapat diterangkan pada gambar III.8 : Gambar III.8. Sequence Diagram Melihat Laporan Data Kriteria

25 63 8. Sequence Diagram Melihat Laporan Data Alternatif Lokasi Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melihat informasi mengenai laporan data alternatif lokasi dapat diterangkan pada gambar III.9 : Gambar III.9. Sequence Diagram Melihat Laporan Data Alternatif Lokasi

26 64 9. Sequence Diagram Melihat Laporan Hasil Analisa Keputusan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam melihat informasi mengenai laporan hasil penelusuran keputusan dapat diterangkan pada gambar III.20 : Gambar III.20. Sequence Diagram Melihat Laporan Hasil Penelusuran Keputusan

27 65 III.4. Desain Database III.4.. Normalisasi Tabel Normalisasi yang digunakan dalam dari Sistem Pendukung Keputusan Lokasi Usaha Baju Butik adalah normalisasi tabel sampia 3nd NF Berikut ini tabel III.0 data alternatif lokasi yang belum dinormalisasi : Tabel.III.0. Database Lokasi Belum dinormalisasi Un-normalized nourut NoRegistrasi NamaPengguna UserID Id_kriteria Nama_kriteria Nilai_bobot Password Nama_lokasi Kepadatan_penduduk Jumlah_pesaing Harga_tempat Latar_belakang_penduduk Keamanan_lokasi no_urut Nama_lokasi Kepadatan_penduduk Jumlah_pesaing Harga_tempat Latar_belakang_penduduk Keamanan_lokasi Nilai_akhir

28 66 Berikut ini tabel III. berisi normalisasi pertama (NF) Tabel.III.. Database Normalisasi Pertama (NF) nourut noregistrasi NamaPengguna Id_kriteria Id_lokasi No_urut Nama lokasi Nama lokasi Nama_kriteria Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk Jumlah pesaing Jumlah pesaing Harga tempat Harga tempat UserID Password Nilai_bobot Latar Belakang Penduduk Latar Belakang Penduduk keamanan keamanan Nilai_akhir Berikut ini tabel III.2 berisi normalisasi tabel kedua (2NF) Tabel.III.2. Database Normalisasi Kedua (2NF) TabelRegistrasi *NoRegistrasi NamaPengguna UserID Password Lokasi *Id_lokasi Nama_lokasi Kepadatan_penduduk Jumlah_pesaing Harga_tempat Latar_belakang_Penduduk Keamanan_lokasi Kriteria *Id_kriteria nama_kriteria Nilai_bobot

29 67 Berikut ini tabel III.3 berisi normalisasi tabel ketiga (3NF) Tabel.III.3. Database Normalisasi Ketiga (3NF) Lokasi *Id_lokasi Nama_lokasi Kepadatan_penduduk Jumlah_pesaing Harga_tempat Latar_Belakang_Penduduk Keamanan_lokasi T_hasil *no_urut Nama_lokasi Kepadatan_penduduk Jumlah_pesaing Harga_tempat Latar_Belakang Penduduk Keamanan_lokasi nilai_akhir Kriteria *Id_kriteria nama_kriteria Nilai_bobot TabelRegistrasi nourut *NoRegistrasi NamaPengguna UserID Password III.5. Struktur Tabel Pada aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Lokasi Usaha Baju Butik ini, penyimpanan data semua objek diletakkan pada database yang dibuat dengan SQL SERVER. Berikut adalah tabel struktur data pada setiap tabel. Database : baju_butik Nama Tabel : TabelRegistrasi Primary key : noregistrasi Tabel.III.4. Tabel Registrasi Field Name Type nourut int NoRegistrasi nchar Width Keterangan No Urut 0 No. Registrasi Otomatis NamaPengguna varchar 30 Nama Pengguna Varchar 20

30 68 UserID nchar 0 User ID Password char 0 Password Database : baju_butik Nama Tabel : lokasi Primary key : id_lokasi Tabel III.5. Tabel lokasi Field Name Type Width Keterangan varchar 50 Nama Lokasi kepadatan_penduduk float Kepadatan Penduduk jumlah_pesaing float Jumlah Pesaing harga_tempat float Harga Tempat Latar_belakang_penduduk float Lokasi Tempat Keamanan float Keamanan Lokasi nama_lokasi Database : baju_butik Nama Tabel : kriteria Primary key : id_kriteria Tabel III.6. Tabel Kriteria Field Name Type Width Keterangan id_kriteria nchar 3 ID Kriteria nama_kriteria nchar 50 Nama kriteria nilai_bobot int Nilai bobot kriteria

31 69 Database : baju_butik Nama Tabel : T_hasil Primary key : no_urut Tabel III.7. Tabel T_hasil Field Name *no_urut Type Width int Keterangan Nomor urut otomatis nama_lokasi nchar kepadatan_penduduk Float Kapadatan_Penduduk jumlah_pesaing Float Jumlah Pesaing harga_tempat Float Harga Tempat latar_belakang_penduduk Float Latar Belakang 50 Nama Lokasi Penduduk keamanan Float Keamanan nilai_akhir Float Hasil Perhitungan Lokasi III.6. Desain User Interface Dalam hal ini penulis akan membahas perancangan sistem yang akan dibangun secara terperinci yaitu melalui desain output, desain input dan desain III.6.. Desain Output. Tampilan Login Desain sistem ini berisikan tampilan awal dalam menjalankan SPK Lokasi Pembangunan Tempat Usaha Baju Butik, yaitu berupa tampilan halaman login aplikasi, seperti pada gambar III.2 berikut ini.

32 70 Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik Login Username : Gambar Password : Login Footer Gambar III.2. Perancangan Halaman Login 2. Tampilan Beranda Desain sistem ini berisikan tampilan hasil yang akan diperoleh dari Sistem Pendukung Keputusan oleh Pengguna yaitu berupa halaman beranda, seperti pada gambar III.22. berikut ini. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik Data Alternatif Lokasi Data Kriteria Analisa Keputusan Gambar Exit Gambar III.22. Perancangan Halaman Beranda 3. Tampilan Halaman Data Alternatif Lokasi Halaman Data alternatif lokasi merupakan halaman yang menampilkan x

33 7 pengolahan data lokasi yang ada seperti pada gambar III.23. berikut. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Baju Butik Form Entri Data Alternatif Lokasi Nama Lokasi : Harga Tempat : Kepadatan Penduduk : Latar Belakang Penduduk: Jumlah Pesaing : Keamanan : Nama Lokasi xxxxx xxxxx Kepadatan penduduk Jumlah pesaing Baru Harga Tempat Lokasi Tempat Edit Hapus Simpan Keamanan Keluar Gambar III.23. Perancangan Halaman Data Alternatif Lokasi 4. Tampilan Halaman Data Kriteria Halaman Data kriteria menampilkan pengolahan data kriteria, seperti pada Gambar III.24. berikut: Sistem Pendukung Keputusan Tempat Usaha Bengkel Sepeda Motor Form Entri Data Kriteria ID Kriteria : Nama Kriteria : Nilai Bobot : ID Kriteria 9 9 Baru Nama Kriteria xxxxx xxxxx Edit Hapus Nilai Bobot 9 9 Simpan Keluar Gambar III.24. Perancangan Halaman Kriteria

34 72 5. Tampilan Hasil Akhir Analisa Keputusan Halaman hasil akhir ini digunakan untuk menampilkan nilai preferensi yang telah ditetapkan dari setiap alternatif lokasi seperti gambar III.25 berikut. Sistem Pendukung Keputusan Tempat Usaha Baju Butik Tabel Penilaian Alternatif Lokasi Alternatif xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx Tabel Bobot Penilaian Kepadatan penduduk Jumlah pesaing Harga Tempat Latar Belakang Penduduk Keamanan Nama kreteria xxxx xxxx xxxx Nilai Bobot Cetak Tabel Normalisasi Penilaian Alternatif xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx Tutup s Tabel Hasil Penilaian Kepadatan penduduk Jumlah pesaing Harga Tempat Latar Belakang Penduduk Keamanan Alternatif xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx Nilai Ranking xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx Gambar III.25. Perancangan Halaman Hasil Akhir Analisa Keputusan 6. Tampilan Halaman Laporan Data Nilai Kriteria Desain sistem ini berisikan tampilan daftar nilai kriteria yang sudah ditetapkan dalam yaitu aplikasi, seperti pada gambar III.26 berikut ini. Sistem Pendukung Keputusan Tempat Usaha Baju Butik LAPORAN DATA KRITERIA PENILAIAN ID KRITERIA XXX XXX NAMA KRITERIA XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXX NILAI BOBOT 9 9 Gambar III.26. Perancangan Halaman Laporan Nilai Kriteria

35 73 7. Tampilan Halaman Laporan Data Alternatif Lokasi Desain sistem ini berisikan tampilan daftar alternatif lokasi yang telah diberikan nilai alternatif, seperti pada gambar III.26 berikut ini. Sistem Pendukung Keputusan Tempat Usaha Baju Butik LAPORAN NILAI DATA ALTERNATIF LOKASI USAHA BAJU BUTIK Nama Lokasi Kepadatan Penduduk Pesaing Harga XXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXXXXX Latar Keamanan belakang Penduduk Gambar III.26. Perancangan Halaman Laporan Alternatif Lokasi 8. Tampilan Halaman Laporan Rangking Penilaian Lokasi Desain sistem ini berisikan tampilan daftar hasil penilaian lokasi usaha baju butik, seperti pada gambar III.24 berikut ini. Sistem Pendukung Keputusan Tempat Usaha Bengkel Sepeda Motor LAPORAN PENILAIAN LOKASI USAHA BAJU BUTIK Nama Lokasi Kepadatan Penduduk Pesaing Harga XXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXXXXX Latar Keamanan Belakang Penduduk Nilai Akhir

36 74 Gambar III.27. Perancangan Laporan Rangking Penilaian Lokasi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada prosesnya dalam pemilihan lokasi untuk membangun usaha bengkel sepeda motor, masyarakat biasanya mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan prestasi belajar siswa pada SMK Krakatau Medan yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Menentukan Kualitas Buah Dikotil Terbaik Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bandar Klippa masih mengalami kesulitan dalam memilih kualitas produksi buah kelapa sawit yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Sistem Pada dasarnya konsep DSS (Design Support System) atau sistem pengambilan keputusan hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam pemilihan bibit jambu madu terbaik Adapun permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan CV. Fountain Dalam penentuan evaluasi karyawan oleh Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) terdapat beberapa faktor yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari tampilan sistem pendukung pengambilan keputusan seleksi tender proyek konstruksi perencanaan dan program di Balai Wilayah Sungai Sumatera II menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut dapat aktif dan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA BAB IV DESAIN DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Perancangan IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang akan diolah menjadi kopi. Banyak penggemar kopi memilih kopi berdasarkan kualitas rasa dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Rumah Kost adalah, untuk pencarian lokasi Rumah Kost, user haruslah mendata langsung ke

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah dimana PT. Coca Cola melakukan Proses pendataan aktiva memerlukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengambilan Keputusan dalam menentukan jumlah pemesanan obat masih sering terjadi kesalahan sehingga menjadi lambat dan tidak akurat. Hal ini cenderung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses konsultasi pemilihan alat KB jangka panjang dengan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses konsultasi pemilihan alat KB jangka panjang dengan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan CV. Metrico Insan Mandiri dalam menentukan Pemilihan Tipe Sepeda Motor terdapat beberapa faktor yang menjadi Pemilihan. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan lokasi promosi penerimaan mahasiswa baru di Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 50 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Tentang Pakaian Adat Dalam Pernikahan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam membudidayakan ikan lele belum dilakukan secara baik dan benar. Karena para peternak lele sering menebar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pegawai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Kualitas busa springbed ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses pemilihan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 23 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam penyusutan inventaris kantor pada Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Belawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan sebuah langkah atau proses untuk mendapatkan pemahaman dengan mengidentifikasi dan menjabarkan suatu permasalahan yang ada dan menentukan kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bantuan bencana dengan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) ini diimplementasikan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Input dari sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III. 1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Berbagai produsen handphone menawarkan produk dengan berbagai pilihan beragam serta kelebihan yang berbeda dari masing masing

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Saat ini proses sertifikasi guru SD Negeri wilayah 5 kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang jasa export dan import yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan berikut : Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 27 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN...iii MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Berjalan Didalam sistem yang sedang berjalan saat ini informasi masih sangat sederhana berikut analisa yang penulis temukan III.1.1. Analisa Input

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam tahap pembuatan sistem pendukung keputusan rekomendasi pemilihan hotel, terlebih dahulu di lakukan analisa. Tahap analisa memiliki peran penting dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Rekreasi Waterboom di Kota Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan dari sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi bengkel resmi sepeda motor yamaha di kota medan masih bersifat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Agen Asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggung maupun dalam penyelesaian klaim.

Lebih terperinci