BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Deskripsi Masalah Pada tahapan ini permasalahan yang terjadi pada Posyandu Mawar ini adalah pemberian makanan tambahan pemulihan untuk balita kurang gizi usia 6 59 bulan yang seharusnya sasaran prioritas utama merupakan keluarga miskin tetapi tidak tepat sasaran dan belum merata. Pada kenyataannya, keluarga yang tingkatan ekonomi kelas menengah keataspun yang seharusnya bisa memenuhi PMT Pemulihan untuk balita nya tetapi masih bisa mendapat bantuan PMT Pemulihan. Selain itu dari hasil penelitian dan wawancara penulis dengan Kader Posyandu, masih banyaknya orang tua balita yang tidak menyadari pentingnya datang ke Posyandu untuk menimbangkan balita nya, sehingga para Kader Posyandu kesulitan untuk mendapatkan data balita yang layak dan tidak nya untuk menerima bantuan PMT Pemulihan. Kenyataan yang ada selama ini, Kader Posyandu hanya mengajukan data balita kurang gizi yang aktif datang ke Posyandu dan hal ini tentunya belum sesuai dengan panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita kurang gizi dan gizi buruk. 4.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan balita usia 6 59 bulan untuk menerima bantuan PMT Pemulihan sehingga akan lebih efektif dan tepat sasaran. 4.3 Pengguna Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan ini digunakan oleh Kader Posyandu. 4.4 Variabel Variabel Keputusan / Kriteria kriteria Kriteria kriteria dalam perancangan sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan untuk balita yaitu : 1. Data Balita usia 6 59 bulan 2. Data Kader Posyandu 3. Status Gizi Balita 4. Penghasilan Orangtua 20

2 21 5. Jumlah Tanggungan Anak 6. Rekening Pembayaran Listrik 4.5 Diagram / Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan a. Data Eksternal : Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011 mengenai anggaran untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). b. Alternatif Data Balita c. Data Internal 1. Data Balita usia 6 59 bulan 2. Data Kader Posyandu 3. Status Gizi Balita 4. Penghasilan Orangtua 5. Tanggungan Anak 6. Biaya Pembayaran Listrik

3 22 d. Diagram Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Data Internal : 1. Data Balita 2. Data Kader Posyandu 3. Status Gizi Balita 4. Penghasilan Orangtua 5. Tanggungan Anak 6. Biaya Pembayaran Listrik Data Eksternal : Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011 mengenai anggaran untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). E k s t r a k s i Basis data spk Sistem model basis data Dialog interface : Basis model spk METODE Sistem model spk Menu login. Form menu utama. Form menu input, edit dan delete data ibu. Form menu input, edit dan delete data balita. Form perhitungan SAW. Form laporan hasil keputusan balita untuk menerima bantuan PMT Pemulihan. Form cetak data Form logout Metode Simple Additive Weighting (SAW) User Komputer Gambar 4.1 Diagram Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan Untuk Balita Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

4 Metode Simple Additive Weighting (SAW) Digunakan Untuk Menentukan Penerima PMT Pemulihan Balita Penentuan balita dalam mendapat bantuan PMT Pemulihan pada Posyandu Mawar berdasarkan penelitian dan wawancara yang telah penulis lakukan, didapatkan data kriteria berserta bobot persentasenya dan data parameter beserta nilainya. Oleh karena itu, penulis akan menggunakan kriteria penentuan balita untuk mendapat bantuan PMT Pemulihan adalah sebagai berikut : 1. Status Gizi Balita usia 6 59 bulan (sesuai KMS) 2. Penghasilan Orangtua 3. Tanggungan Anak 4. Biaya Pembayaran Listrik 4.7 Perhitungan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pemberian Bobot Persentase Langkah awal metode Simple additive Weighting (SAW) adalah pemberian nilai bobot di setiap kriteria. Berikut keempat kriteria dalam penentuan balita untuk mendapatkan bantuan PMT Pemulihan : Tabel 4.1 Tabel Kriteria dan Pembobotan Nama Kriteria Nilai Bobot (%) C1 Status Gizi Balita (sesuai KMS) 40 C2 Penghasilan per bulan 25 C3 Tanggungan anak 20 C4 Biaya listrik per bulan Pemberian Nilai Crips Pada Tiap Parameter Dari kriteria di atas, dibuat suatu tingkatan parameter yang telah ditentukan ke dalam nilai crips. Rating kecocokan pada parameter setiap kriteria seperti tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Nilai Crips Pada Kriteria Status Gizi Kriteria Parameter Nilai Crips Gizi Lebih 25 Status Gizi Balita (sesuai Gizi Normal 50 KMS) Gizi Kurang 75

5 24 Kriteria Parameter Nilai Crips Gizi Buruk 100 Tabel 4.3 Nilai Crips Pada Kriteria Penghasilan per Bulan Kriteria Parameter Nilai Crips > Penghasilan per bulan s/d s/d < < Tabel 4.4 Nilai Crips Pada Kriteria Tanggungan Anak Kriteria Parameter Nilai Crips 1 Anak 25 Tanggungan Anak 2 Anak 50 (Disertakan Kartu 3 Anak 75 Keluarga) >= 4 anak 100 Tabel 4.5 Nilai Crips Pada Kriteria Biaya Listrik per Bulan Kriteria Parameter Nilai Crips > Biaya Listrik per Bulan s/d < s/d < < Penjabaran Alternatif Pada Setiap Kriteria Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran alternatif pada setiap kriteria yang telah dikonversikan dengan nilai crips. Berikut perhitungan berdasarkan contoh kasus. Sepuluh balita calon penerima bantuan PMT Pemulihan memiliki data sebagai berikut :

6 Tabel Balita Calon Penerima Bantuan Kriteria Alternatif Penghasilan Tanggungan Status Gizi /bulan Anak Biaya Listrik/bulan Sinta Gizi Kurang anak < Selvi Gizi Buruk anak < Latifa Gizi Kurang anak s/d < Aini Gizi Kurang anak s/d < Anugrah Gizi Buruk anak s/d < Affan Gizi Buruk anak < Rija Gizi Kurang anak < Shafira Gizi Buruk anak s/d < Ahmad Gizi Kurang anak s/d < Citra Gizi Buruk anak < Berdasarkan data calon balita penerima bantuan PMT Pemulihan diatas dapat dibentuk matriks keputusan dengan label [X] yang dikonversikan dengan nilai crips sebagai berikut : Tabel 4.7 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 Sinta Selvi Latifa Aini Anugrah Affan Rija Shafira Ahmad Citra

7 26 Rij = Bobot pada tiap-tiap kriteria diatas adalah sebagai berikut : C1=40% ; C2=25% ; C3=20% dan C4=15%, maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut : Vektor bobot [W]={40,25,20,15} membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut : X = Kemudian melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (Rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj, dengan menerapkan rumus dibawah ini : Perhitungan : R 11 = = = 0,75 R 12 = = = 1 R 13 = = = 0,25 R 14 = = = 1 R 21 = = = 1 R 22 = = = 0,75

8 27 R 23 = = = 0,5 R 24 = = = 1 R 31 = = = 0,75 R 32 = = = 0,75 R 33 = = = 0,25 R 34 = = = 0,75 R 41 = = = 0,75 R 42 = = = 0,75 R 43 = = = 0,5 R 44 = = = 0,75 R 51 = = = 1 R 52 = = = 0,75 R 53 = = = 0,5 R 54 = = = 0,75 R 61 = = = 1 R 62 = = = 1 R 63 = = = 0,5 R 64 = = = 1 R 71 = = = 0,75 R 72 = = = 1

9 28 R 73 = = = 0,25 R 74 = = = 1 R 81 = = = 1 R 82 = = = 0,75 R 83 = = = 1 R 84 = = = 0,75 R 91 = = = 0,75 R 92 = = = 0,75 R 93 = = = 0,25 R 94 = = = 0,75 R 101 = = = 1 R 102 = = = 1 R 103 = = = 0,5 R 104 = = = 1 Melakukan proses penilaian dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan bobot (W) adalah sebagai berikut :

10 29 0,75 1 0, ,75 0,5 1 0,75 0,75 0,25 0,75 0,75 0,75 0,5 0,75 R = 1 0,75 0,5 0, ,5 1 0,75 1 0, ,75 1 0,75 0,75 0,75 0,25 0, ,5 1 Terakhir menentukan nilai preverensi untuk setiap alternatif (V i ) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Penjumlahan hasil kali matriks ternormalisasi menghasilkan angka sebagai berikut : V 1 = (40*0,75) + (25*1) + (20*0,25) + (15*1) = 75 V 2 = (40*1) + (25*0,75) + (20*0,5) + (15*1) = 83,75 V 3 = (40*0,75) + (25*0,75) + (20*0,25) + (15*0,75) = 65 V 4 = (40*0,75) + (25*0,75) + (20*0,5) + (15*0,75) = 70 V 5 = (40*1) + (25*0,75) + (20*0,5) + (15*0,75) = 80 V 6 = (40*1) + (25*1) + (20*0,5) + (15*1) = 90 V 7 = (40*0,75) + (25*1) + (20*0,25) + (15*1) = 75 V 8 = (40*1) + (25*0,75) + (20*1) + (15*0,75) = 90 V 9 = (40*0,75) + (25*0,75) + (20*0,25) + (15*0,75) = 65 V 10 = (40*1) + (25*1) + (20*0,5) + (15*1) = 90

11 30 Kesimpulan : a. Hasil perangkingan diperoleh sebagai berikut : V 1 = 75, V 2 = 83,75, V 3 = 65, V 4 = 70, V 5 = 80, V 6 = 90, V 7 = 75, V 8 = 90, V 9 = 65, V 10 = 90. b. Nilai terbesar ada pada V6, V8, V10, V2, dan V5 dengan demikian alternatif A6, A8, A10, A2, dan A5 (Affan, Shafira, Citra, Selfi, dan Anugrah) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. c. Perangkingan disesuaikan dengan kuota yang diberikan kepada masing masing posyandu dari pemerintah dinas kesehatan setiap bulannya, khusus untuk bantuan PMT Pemulihan balita usia 6 59 bulan. 4.8 Desain Pemodelan Data Tahapan pemodelan data yang dimaksud meliputi perancangan struktur basis data. Struktur basis data dapat dilihat dari tabel yang digunakan. Pada tahap pemodelan data yang digunakan adalah ERD ERD (Entity Relational Diagram) Untuk perancangan basis data Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan Untuk Balita Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW), ERD merupakan alat atau tools yang sering digunakan untusk penjabaran basis data dari suatu sistem sehigga hubungan antara tabel dapat diketahui dengan jelas. Penggunaan ERD ini menunjukkan bahwa atribut pada database saling berelasi dan ternormalisasi, sehingga tidak menimbulkan data yang ambigu. Gambar dari ERD Sistem Pendukung Keputusan Penerima PMT Pemulihan Untuk Balita dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini :

12 31 jekel nama_balita tmp_lahir id_kriteria** id_kader* nama username KADER id_ibu** Id_kader** id_balita* tgl_lahir umur brt_badan id_balita** id_penilaian* totalnilai tgl_keputusan password 1 M BALITA 1 MEMILIKI 1 PENILAIAN MENGELOLA M 1 ORTU 1 MEMILIKI MEMBUTUHKAN id_ibu* alamat M nik nama_ibu PARAMETER M MEMILIKI 1 KRITERIA id_param* param_ke id_kriteria* bobot id_kriteria** nilai nm_kriteria nama_param Gambar 4.2 Entity Relationship Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan

13 Tabel - Tabel Dari gambar ERD di atas dapat dibuat tabel tabel yang dibutuhkan untuk membangun sistem pendukung keputusan penerima bantuan pmt pemulihan untuk balita. Penjelasan dari masing masing tabel yang akan dibuat dalam database adalah sebagai berikut : 1. Tabel Kader Fungsi Nama database Nama Tabel : Tabel kader posyandu digunakan untuk menyimpan data kader yang meliputi id kader, nama, username,dan password. : pmt_pb : kader Primary Key : id_kader * Foreign Key : - Tabel 4.8 Tabel Kader Field Type Data Size Keterangan id_kader * Char 5 Id Kader Posyandu nama Varchar 30 Nama Kader Posyandu username Varchar 20 Username Kader Posyandu password Varchar 20 Password Kader Posyandu 2. Tabel Ortu Fungsi Nama database Nama Tabel Primary Key Foreign Key : - : Tabel ortu digunakan untuk menyimpan data orangtua yang meliputi id ibu, nik, nama ibu, dan alamat. : pmt_pb : ibu : id_ibu* Tabel 4.9 Tabel Ortu Field Type Data Size Keterangan id_ibu * Char 5 Id Ibu nik Char 20 Nomor Induk Keluarga (Ibu) nama_ibu Varchar 30 Nama Ibu alamat Varchar 20 Alamat Ibu

14 33 3. Tabel Balita Fungsi Nama databse Nama Tabel Primary Key Foreign Key : Tabel balita digunakan untuk menyimpan data balita yang meliputi id balita, id kader, id ibu, nama balita, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, berat badan dan umur. : pmt_pb : balita : id_balita* : id_kader** id_ibu** Tabel 4.10 Tabel Balita Field Type Data Size Keterangan id_balita* Char 5 Id Balita id_kader** Char 5 Id Kader id_ibu** Char 5 Id Ibu nama_balita Varchar 30 Nama Balita jekel Varchar 9 Jenis Kelamin Balita tmp_lahir Varchar 50 Tempat Lahir Balita tgl_lahir Date - Tanggal Lahir Balita brt_badan Char 5 Berat Badan Balita umur Int 3 Umur Balita 4. Tabel Kriteria Fungsi Nama database Nama Tabel Primary Key Foreign Key : - : Tabel kriteria digunakan untuk menyimpan data kriteria yang meliputi id kriteria, nama kriteria dan bobot. : pmt_pb : kriteria : id_kriteria* Tabel 4.11 Tabel Kriteria Field Type Data Size Keterangan id_kriteria* Char 5 Nomor Id Kriteria nm_kriteria Varchar 30 Nama Kriteria bobot Int 2 Bobot kriteria

15 34 5. Parameter Fungsi Nama database Nama Tabel Primary Key Foreign Key : Tabel parameter digunakan untuk menyimpan data parameter yang meliputi id parameter, id kriteria, nama parameter, parameter ke dan nilai. : pmt_pb : parameter : id_param* : id_kriteria** Tabel 4.12 Tabel Parameter Field Type Data Size Keterangan id_param* Char 5 Nomor Id Parameter id_kriteria** Char 5 Nomor Id Kriteria nama_param Varchar 30 Nama Parameter param_ke Int 2 Parameter Ke nilai Int 2 Nilai Subkriteria 6. Tabel Penilaian Fungsi Nama database Nama Tabel Primary Key Foreign Key : Tabel penilaian digunakan untuk menyimpan data penghitungan saw yang meliputi id penilaian, id balita, id_kriteria, total nilai dan tanggal keputusan. : pmt_pb : penilaian : id_penilaian* : id_balita** id_kriteria** Tabel 4.13 Tabel Penilaian Field Type Data Size Keterangan id_penilaian* Char 5 Nomor Id Penilaian id_balita** Char 5 Nomor Id Balita id_kriteria** Char 5 Nomor Id Kriteria totalnilai Double - Total Nilai tgl_keputusan Date - Tanggal Keputusan

16 Relasi Antar Tabel Skema relasi antar tabel ini berguna untuk mengetahui keterhubungan antara tabel satu dengan yang lainnya. Adapun relasi tabel sistem pendukung keputusan penerima bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan untuk balita ditunjukkan pada gambar 4.3 seperti di bawah ini : Gambar 4.3 Relasi Antar Tabel Sistem Pendukung Keputusan Penerima PMT Pemulihan Balita

17 Pemodelan Proses Bagan Alir (Flowchart) Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Berikut flowchart pada Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan Untuk Balita : a. Flow of document Yang Sedang Berjalan Gambar 4.4 Flow of document Yang Berjalan Pada flow of document yang sedang berjalan (Gambar 4.4) di atas dijelaskan balita memulai datang ke Posyandu kemudian mengumpulkan berkas kepada Kader Posyandu. Kader Posyandu melakukan pengecekan berkas. Setelah itu berkas balita disimpan atau diarsipkan.

18 37 b. Flow of document Sistem Yang Diusulkan Balita Kader SPK PMT Pemulihan untuk Balita Mulai Berkas balita Mengumpulkan berkas Cek Berkas Berkas balita Arsip berkas balita Proses simpan data balita Berkas balita Menyimpan data balita ke dalam sistem Proses penentuan penerima PMT P Melakukan penentuan PMT P Proses Cetak hasil PMT P Mencetak hasil PMT P Laporan hasil cetak penentuan PMT P Arsip hasil cetak Selesai Gambar 4.5 Flow of document Sistem Yang Diusulkan Pada flow of document yang diusulkan (Gambar 4.5) di atas dijelaskan balita datang ke Posyandu mengumpulkan berkas. Kemudian berkas diberikan kepada Kader Posyandu untuk dilakukan pengecekan. Setelah dilakukan pengecekan, berkas diarsipkan dan data balita disimpan ke sistem. Kemudian petugas melakukan proses penentuan kelayakan penerima PMT

19 38 Pemulihan bagi balita ke dalam sistem. Setelah hasil diketahui, kemudian petugas mencetak hasil dari proses tersebut dan mendapatkan hasil akhir laporan hasil cetak penentuan kelayakan balita menerima bantuan PMT Pemulihan atau tidak. Kemudian laporan tersebut diarsipkan atau disimpan Context Diagram Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By: SPK PMT P d:\kkn\ dfd00001.dfd Yourdon - Context Diagram Mar puji Jun puji data_parameter data_kriteria data_balita 0 SPK PMT P hasil_keputusan proses_perhitungan berkas_balita Kader Posyandu Gambar 4.6 Context Diagram SPK Penerima Bantuan PMT Pemulihan Pada Context Diagram (Gambar 4.6) di atas menggambarkan Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan Untuk Balita di Posyandu Mawar secara keseluruhan. Dalam Context Diagram tersebut Kader Posyandu memasukkan data data balita, data kriteria dan data parameter ke dalam sistem yang digunakan untuk proses perhitungan penentuan hasil keputusan kelayakan balita mendapat bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan.

20 39 Berikut Analysis Report-Rule Check Context Diagram diatas : Gambar 4.7 Analysis Report-Rule Check Context Diagram Berikut Analysis Report-Level Balance Context Diagram diatas : Gambar 4.8 Analysis Report-Level Balance Context Diagram

21 Dekomposisi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan 0 SPK PENERIMA PMT PEMULIHAN 1 PENDATAAN 2 VERIFIKASI 3 PENILAIAN PENDATAAN BALITA PENDATAAN KRITERIA PENDATAAN PARAMETER LOGIN LOGOUT PERHITUNGAN HASIL PERHITUNGAN Gambar 4.9 Dekompisisi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan Pada Dekomposisi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan Untuk Balita (gambar 4.9) ini dijelaskan ada 3 level, yaitu top level, level 0 dan level 1. Pada top level yaitu sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan, sedangkan pada level 0 dijabarkan menjadi 3 proses yaitu pendataan, verifikasi dan penilaian. Pada level 0 proses pendataan dijabarkan ke level 1 meliputi pendataan balita, pendataan kriteria dan pendataan parameter. Pada level 0 proses verifikasi dijabarkan ke level 1 meliputi verifikasi login dan logout. Pada level 0 proses penilaian dijabarkan ke level 1 meliputi proses perhitungan dan hasil keputusan.

22 DFD (Data Flow Diagram) 1. DFD (Data Flow Diagram) Level 0 Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By: SPK PMT P d:\kkn\ dfd00002.dfd SPK PMT P Mar puji Jun puji 1 pendataan berkas_balita data_parameter data_kriteria balita kriteria data_balita balita kriteria parameter parameter Kader Posyandu kader 2 verifikasi login logout kader proses_perhitungan hasil_keputusan 3 penilaian data_balita data_kriteria data_parameter Gambar 4.10 DFD Level 0 Pada proses 1 menggambarkan proses pendaftaran balita dengan menyertakan berkas - berkas sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kader Posyandu kemudian dilakukan pendataan. Pada proses 2 adalah proses verifikasi login yang dimasukkan oleh Kader Posyandu dengan memasukkan username dan password. Jika verifikasi login valid, maka kader posyandu dapat masuk untuk mengakses sistem. Akan tetapi, jika verifikasi login tidak valid, maka kader posyandu tidak bisa untuk mengakses sistem. Fungsi dari proses ini adalah untuk verifikasi login. Pada proses 3 adalah proses penilaian. Fungsi dari proses ini adalah untuk memasukkan data balita, data kriteria dan data parameter ke dalam sistem untuk kemudian dilakukan proses perhitungan dan menentukan hasil keputusan.

23 42 Berikut Analysis Report-Rule Check DFD Level 0 diatas : Gambar 4.11 Analysis Report-Rule Check DFD Level 0 Berikut Analysis Report-Level Balance DFD Level 0 diatas : Gambar 4.12 Analysis Report-Level Balance DFD Level 0

24 43 2. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Pendataan Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By: SPK PMT P d:\kkn\ dfd00003.dfd pendataan Mar puji Mar puji 1.1 data_balita pendataan balita balita balita 1.2 Kader Posyandu data_kriteria pendataan kriteria kriteria kriteria data_parameter 1.3 pendataan parameter parameter parameter Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses Pendataan Pada DFD level 1 proses pendataan (Gambar 4.13) di atas dijelaskan bahwa kader posyandu memasukkan data balita, data kriteria dan data parameter ke dalam sistem, kemudian disimpan ke media penyimpanan (balita, kriteria dan parameter).

25 44 Berikut Analysis Report-Rule Check DFD Level 1 Proses Pendataan diatas : Gambar 4.14 Analysis Report-Rule Check DFD Level 1 Proses Pendataan Berikut Analysis Report-Level Balance DFD Level 1 Proses Pendataan diatas : Gambar 4.15 Analysis Report-Level Balance DFD Level 1 Proses Pendataan

26 45 3. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Proses Verifikasi Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By: SPK PMT P d:\kkn\ dfd00004.dfd verifikasi Mar puji Mar puji 2.1 username password login kader kader Kader Posyandu username password 2.2 logout kader kader Gambar 4.16 DFD Level 1 Proses Verifikasi Pada DFD level 1 proses verifikasi login (Gambar 4.13) diatas dijelaskan bahwa kader posyandu memasukkan username dan password ke dalam sistem, maka sistem akan mengambil data dari media penyimpanan (login), kemudian sistem akan mencocokan username dan password yang dimasukkan petugas. Jika username dan password valid, maka petugas dapat mengakses sistem. Sebaliknya, jika tidak valid maka tidak akan bisa masuk ke sistem.

27 46 Berikut Analysis Report-Rule Check DFD Level 1 Proses Verifikasi : Gambar 4.17 Analysis Report-Rule Check DFD Level 1 Proses Verifikasi Berikut Analysis Report-Level Balance DFD Level 1 Proses Verifikasi : Gambar 4.18 Analysis Report-Level Balance DFD Level 1 Proses Verifikasi

28 47 4. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Proses Penilaian Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By: SPK PMT P d:\kkn\ dfd00005.dfd penilaian Mar puji Mar puji skor_kriteria skor_parameter data_balita 3.1 proses perhitungan Kader Posyandu proses_perhitungan 3.2 hasil_keputusan hasil keputusan Gambar 4.19 DFD Level 1 Proses Penilaian Pada DFD level 1 proses penilaian (Gambar 4.19) diatas dijelaskan bahwa kader posyandu memasukkan data balita, skor kriteria dan skor parameter ke dalam sistem proses perhitungan yang kemudian diolah sehingga menghasilkan keputusan. Dari hasil keputusan tersebut sistem memberikan informasi dan laporan kepada Kader Posyandu.

29 48 Berikut Analysis Report-Rule Check DFD Level 1 Proses Penilaian : Gambar 4.20 Analysis Report-Rule Check DFD Level 1 Proses Penilaian Berikut Analysis Report-Level Balance DFD Level 1 Proses Penilaian diatas : Gambar 4.21 Analysis Report-Level Balance DFD Level 1 Proses Penilaian

30 Desain Antarmuka (Interface) Gambar 4.22 Desain Halaman Login Halaman login digunakan oleh Kader Posyandu yang berfungsi untuk masuk ke dalam sistem. Sistem akan mengecek username dan password yang telah diinputkan ke dalam database. Jika username dan password benar maka kader bisa masuk ke dalam sistem, tapi jika salah maka akan muncul sebagai berikut : Gambar 4.23 Desain Peringatan Login Gagal

31 50 Adapun desain interface dari masing masing halaman antara lain sebagai berikut : Halaman User Pada Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan PMT Pemulihan ini hanya ada satu user yaitu Kader Posyandu. Untuk user yang memiliki hak akses sebagai Kader dapat mengakses semua menu yang ada di dalam sistem. Berikut struktur menu user : Gambar 4.24 Struktur Menu User Pada struktur menu user (Gambar 4.24) di atas dijelaskan bahwa user yang memiliki hak akses dapat mengakses menu home, menu data balita dan input data balita, menu perhitungan dan input proses perhitungan. Selain itu user juga dapat mengakses menu laporan balita dan laporan hasil perhitungan. Desain interface menu utama user yang memiliki hak akses sebagai kader posyandu adalah sebagai berikut :

32 51 1. Halaman Menu Utama Gambar 4.25 Desain Halaman Utama Pada halaman menu utama (gambar 4.25) di atas dijelaskan bahwa tampilan pada menu utama home, menu data ibu, menu data balita, menu data perhitungan dan menu daftar hasil keputusan. Selain itu menu utama juga terdapat menu laporan dan logout.

33 52 2. Halaman Petunjuk Gambar 4.26 Halaman Petunjuk Pada halaman menu petunjuk (gambar 4.26) di atas dijelaskan beberapa petunjuk penggunaan sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan untuk balita.

34 53 3. Halaman Pendataan Ibu Gambar 4.27 Halaman Pendataan Ibu Pada halaman pendataan ibu (gambar 4.27) dijelaskan bahwa kader harus menginputkan data data sebagai berikut : 1. Id Ibu : Diisi id ibu 2. NIK : Diisi nomor induk keluarga (Ibu) 3. Nama Ibu : Diisi nama ibu 4. Alamat : Diisi alamat ibu 5. Simpan : Jika tombol simpan diklik maka data yang diinputkan akan tersimpan ke dalam tabel orangtua.

35 54 4. Halaman Edit Data Ibu Gambar 4.28 Halaman Edit Ibu Pada halaman edit data ibu (gambar 4.28) di atas dijelaskan bahwa, jika ada data yang perlu diubah dan data data yang harus diubah adalah sebagai berikut : 1. NIK : Diisi nomor induk keluarga 2. Nama Ibu : Diisi nama ibu 3. Alamat : Diisi alamat ibu 4. Simpan : Jika tombol simpan diklik maka data yang diubah akan tersimpan ke dalam tabel balita.

36 55 5. Halaman Pendataan Balita Gambar 4.29 Halaman Pendataan Balita Pada halaman pendataan balita (gambar 4.29) dijelaskan bahwa kader harus menginputkan data data sebagai berikut : 1. Id Balita : Diisi id balita 2. Nama Balita : Diisi nama balita 3. Nama Ibu : Diisi nama ibu 4. Jenis Kelamin : Diisi jenis kelamin balita 5. Tempat Lahir : Diisi tempat lahir balita 6. Tanggal Lahir : Diisi tanggal lahir balita 7. Berat Badan : Diisi berat badan balita 8. Umur : Umur otomatis dari tanggal lahir 9. Simpan : Jika tombol simpan diklik maka data yang diinputkan akan tersimpan ke dalam tabel balita.

37 56 6. Halaman Edit Data Balita Gambar 4.30 Halaman Edit Balita Pada halaman edit data balita (gambar 4.30) di atas dijelaskan bahwa, jika ada data yang perlu diubah dan data data yang harus diubah adalah sebagai berikut : 1. Nama Balita : Diisi nama balita 2. Nama Ibu : Diisi nama ibu 3. Jenis Kelamin : Diisi jenis kelamin balita 4. Tempat Lahir : Diisi tempat lahir balita 5. Tanggal Lahir : Diisi tamggal lahir balita 6. Berat Badan : Diisi berat badan balita 7. Umur : Umur otomatis dari tanggal lahir 8. Simpan : Jika tombol simpan diklik maka data yang diubah akan tersimpan ke dalam tabel balita.

38 57 7. Halaman Perhitungan SAW Gambar 4.31 Halaman Perhitungan SAW Pada halaman menu perhitungan (gambar 4.31) di atas merupakan tampilan menu penyimpanan data perhitungan. Data data akan dimasukkan (input) ke dalam media penyimpanan database pmt_pb pada tabel penilaian. Data data yang terdapat pada halaman perhitungan antara lain sebagai berikut : 1. Id Penilaian : Diisi id penilaian 2. Id Balita : Diisi id balita 3. Nama Balita : Diisi nama balita 4. Status Gizi : Pada Combo box pilih status gizi sesuai KMS 5. Penghasilan/bulan : Pada Combo box pilih penghasilan/bulan 6. Tanggungan Anak : Pada Combo box pilih jumlah tanggungan anak 7. Biaya listrik/bulan : Pada Combo box pilih biaya listrik/bulan 8. Simpan : Jika tombol simpan diklik maka data yang diinputkan akan tersimpan ke dalam tabel penilaian.

39 58 8. Halaman Daftar Hasil Perhitungan Gambar 4.32 Halaman Daftar Hasil Perhitungan Pada halaman daftar hasil perhitungan (gambar 4.32) di atas terdapat tabel yang berisi no, id penilaian, nama balita, status gizi, penghasilan, tanggungan anak, biaya listrik, total nilai dan tanggal keputusan.

40 59 9. Halaman Cetak Data (laporan hasil perhitungan) Gambar 4.33 Halaman Cetak Data Pada halaman cetak data laporan hasil penilaian penerima PMT Pemulihan posyandu mawar (gambar 4.33) di atas terdapat tabel yang berisi no, id penilaian, nama balita, jenis kelamin, nama ibu, alamat, total nilai dan tanggal keputusan. Barisan paling bawah terdapat mengetahui penanggungjawab posyandu.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan sebuah langkah atau proses untuk mendapatkan pemahaman dengan mengidentifikasi dan menjabarkan suatu permasalahan yang ada dan menentukan kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN PROGAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA (PSKS) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN PROGAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA (PSKS) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN PROGAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA (PSKS) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Studi Kasus di Ds.Metaraman Kec.Margorejo Pati) Oleh :

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN FURNITURE RUMAH DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB. Oleh : SHOFIANI RISTI KHANIFAH

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN FURNITURE RUMAH DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB. Oleh : SHOFIANI RISTI KHANIFAH LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN FURNITURE RUMAH DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB Oleh : SHOFIANI RISTI KHANIFAH 2011-51-189 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam tahap pembuatan sistem pendukung keputusan rekomendasi pemilihan hotel, terlebih dahulu di lakukan analisa. Tahap analisa memiliki peran penting dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 58 BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang dan membuat Sistem Informasi Jurnal Penerimaan Siswa Baru jenjang Sekolah Menengah Atas di Kabupaten X untuk menggantikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM digilib.uns.ac.id BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi yang diperoleh dari di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten meliputi : a. pegawai yang meliputi nip,nama,tanggal lahir, jenis

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA BAB IV DESAIN DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Perancangan IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI MAN 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI MAN 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI MAN 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Oleh : MUAMMAR FAUZUL AZHIM 2009-51-095 SKRIPSI DIAJUKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali usaha butik dengan segala macam jenis pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, muslimah, dll. Namun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sistem 4.1.1 Proses sistem lama Kegiatan peminjaman, pengembalian, pencarian, dan penginputan buku di perpustakaan MTS Nurul Qodim Jabung Wetan saat ini masih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait.

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait. BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi Literatur Pada tahap ini, dilakukan pencarian referensi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. a. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium processor T4400 (2.2 GHz,

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. a. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium processor T4400 (2.2 GHz, BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat a. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium processor T4400 (2.2 GHz, 800 MHz FSB). b. Memori RAM yang digunakan 1 GB.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : HAPSA KAPLALE

SKRIPSI. Oleh : HAPSA KAPLALE SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MUTU BIJI KOPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUSION (TOPSIS) Oleh : HAPSA KAPLALE 2011-51-193 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Membangun sebuah sistem perlu melalui tahap

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan sistem untuk aplikasi pencarian resep masakan ini menggunakan UML. Unified Modelling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pengolahan Aktiva Tetap Pada CV. Jaya Agung yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Menentukan Kualitas Buah Dikotil Terbaik Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK PT. Layindo Surya Gemilang adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan ini memiliki beberapa lingkup usaha meliputi kafe, franchise

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memberikan solusi atas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Perusahaan Jasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN SMA Kristen Kalam Kudus memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Perancangan yang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Perancangan yang BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Flowmap Usulan Penilaian Karyawan Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis merupakan peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan saat kerja praktik di PT. Jawa Pos Koran, permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah banyaknya kumpulan koleksi seperti koran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 50 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka diperlukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka diperlukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada divisi HRD dalam hal ini dengan tujuan membantu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem adalah penjelasan dari suatu sistem informasi kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Uraian Hasil Metode Gabungan AHP dan TOPSIS Dalam penyelesaian permasalahan dengan metode AHP dan TOPSIS ada beberapa langkah-langkah pemecahannya, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Prosedur Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi persediaan barang pada CV. BARUMUN. Yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan dalam pembuatan sebuah sistem informasi yaitu menganalisa sistem yang telah ada. Analisa tersebut merupakan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat Kerja Praktik di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada gudang PT Salemba Emban Patria ini adalah proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Studi kasus pada kerja praktik ini pada Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 50 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. atau internal karyawan sehingga terjadi penumpukkan berkas. Terjadinya penumpukkan

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. atau internal karyawan sehingga terjadi penumpukkan berkas. Terjadinya penumpukkan BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis 4.1.1 Kondisi Perusahaan Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem perekrutan yang sedang berjalan saat ini di PT.Tiga Manunggal Synthetic

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 35 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem adalah penguraian dari suatu informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran persoalan terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai uraian permasalahan yang ada dan pemecahan dari permasalahan tersebut, rancangan sistem, dan desain uji coba dari rancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktik, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pembelian dump truk bekas pada CV. Belawan Indah masih dilakukan secara manual yaitu pembelian hanya diputuskan dengan keinginan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data SMA dan SMK di Nias Barat masih menggunakan daftar tabel yang tertulis, banyaknya

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha)

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha) Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha) Oleh I Putu Adi Juni Suantara Putra (150030740) Kadek Agus Ariawan (150030741)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 1. Admin memberikan blanko nilai kepada guru atau wali kelas. menginputkan data-data nilai siswa tersebut ke database.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 1. Admin memberikan blanko nilai kepada guru atau wali kelas. menginputkan data-data nilai siswa tersebut ke database. BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses 4.1.1 Prosedur Usulan Pendataan Nilai Siswa Pada prosedur usulan mengenai pendataan nilai siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Tanjungpinang, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis prosedur, flowmap, diagram konteks, data flow diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan prestasi belajar siswa pada SMK Krakatau Medan yakni menganalisis

Lebih terperinci