BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini berisi tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama pelaksanaan penelitian tugas akhir ini berlangsung dengan menyajikan diagram alur dari pelaksanaan penelitian untuk memudahkan dalam memahami tahapan penelitian tugas akhir ini di RS Syafira Pekanbaru. Mulai Pengumpulan data A. Studi Pustaka B. Wawancara Analisis Sistem A. Analisis sistem lama B. Analisis sistem Baru - analisa subsistem basis data (ERD) - analisa subsistem model (Penyelesaian masalah dengan metode MFEP) - analisa subsistem dialog (DFD dan flowchart) Perancangan sistem - Perancangan subsistem basis data - Perancangan subsistem dialog (struktur menu dan interface) TIdak Implentasi dan pengujian hasil Ya Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian III - 1

2 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahap yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari kasus yang menjadi permasalahan dalam penelitian tugas akhir ini. Proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: a. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui jurnal ilmiah tentang metode MFEP, buku, artikel, penelitian sejenis dan sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. b. Wawancara (Interview) Wawancara dilakukan langsung dengan melakukan tanya jawab dengan Kepala Sub bagian kean Ibu Ricke Anggraeni. Wawancara yang dilakukan dengan menanyakan tentang informasi dan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. 3.2 Analisa Sistem Analisa adalah tahap yang dilakukan setelah pengumpulan data dari penelitian tugas akhir ini. Analisa merupakan metode untuk menganalisis masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan seleksi yang akan dibangun dengan menganalisis terhadap sistem lama maupun pada sistem yang akan dibangun. Analisa sistem pada penulisan akhir ini terbagi atas dua bagian. III-2

3 3.2.1 Analisa Sistem Lama Dalam menjalankan operasionalnya, RS Syafira membutuhkan sumber daya manusia atau yang profesional untuk mengerjakan pekerjaan yang ada. Kekurangan adalah salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh sebuah instansi. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal RS Syafira melakukan seleksi untuk mengatasi masalah kekurangan tersebut. Seleksi akan dilakukan segera mungkin ketika salah satu divisi atau bagian dari rumah sakit memerlukan baru, atau ketika memerlukan pengganti jika seorang berhenti dari pekerjaan. Seleksi diadakan oleh divisi HRD dan dalam proses pelaksanaan seleksi, calon akan dinilai oleh tim penilai yang ditunjuk oleh HRD. Alur dari seleksi yang diterapkan oleh Rumah Sakit Syafira Pekanbaru dapat dilihat pada gambar 3.2 Permintaan tambahan kepada HRD Pembukaan pendaftaran Pemanggilan peserta tes Pengadaan tes dan wawancara : - Tes tertulis berdasarkan kompetensi - Psikotes -Wawancara kompetensi -Wawancara HRD Periksa hasil tes Rapat tim pimpinan Pemanggilan calon yang lulus tes Medical check up Training Selesai Gambar 3.2 Flowchart seleksi pada sistem lama III-3

4 Berdasarkan flowchart diatas, seleksi pada Rumah Sakit Syafira memiliki 9 tahap meliputi permintaan penambahan dari salah satu divisi pada Rumah Sakit Syafira, pembukaan pendaftaran, pemanggilan peserta tes, pengadaan tes dan wawancara, pemeriksaan hasil tes, rapat Tim Pimpinan untuk pengambilan keputusan, pemanggilan calon yang lulus tes tertulis,psikotes dan wawancara, medical check up dan training. Pegawai yang akan dipekerjakan adalah calon yang memenuhi kriteria maupun subkriteria rumah sakit. Pada tiap-tiap kriteria dan subkriteria memiliki nilai persentase yang berbeda-beda. Adapun kriteria dan subkriteria yang telah ditentukan oleh RS Syafira dalam melakukan seleksi adalah : Tabel 3.1 kriteria seleksi No Inisial Kriteria Penjelasan Unsur Penilaian Bobot Bobot Faktor 1 A Tes Kemampuan Akademik A1 Tes Kejuruan Penilaian berdasarkan hasil tes kejuruan calon 15% 0,15 A2 Tes Kemampuan Penilaian berdasarkan 10% 0,10 Umum hasil tes kemampuan umum dari calon A3 Tes Bahasa Inggris Penilaian berdasarkan hasil tes bahasa inggris dari calon 10% 0,10 2 B Psikotes B1 Tes Koran Pauli Penilaian berdasarkan 10% 0,10 III-4

5 hasil tes koran pauli B2 Tes Logika Penilaian terhadap tes logika yang dilakukan calon 5% 0,10 3 C Nilai Akademik Dan Pendukung C1 Indeks Prestasi Nilai indeksi prestasi 8% 0,08 Kumulatif kumulatif calon C2 Pengalaman Pekerjaan Pengalaman bekerja dari calon 7% 0,07 4 D Wawancara D1 Penampilan Penilaian terhadap penampilan calon 5% 0,5 D2 Etika Penilaian terhadap etika calon 10% 0,10 D3 Komunikasi Penilaian terhadap kemampuan komunikasi calon 10% 0,10 D4 Motivasi Penilain terhadap motivasi kerja calon 10% 0,10 III-5

6 yaitu dengan cara menghitung nilai dari setiap calon yang diberikan oleh tim penilai. Secara umum perhitungan dilakukan dengan mengalikan nilai kepentingan dari kriteria dan subkriteria dengan nilai yang telah diberikan tim penilai, kemudian menghitung rata-rata nilai tersebut. Kemudian dilakukan perangkingan terhadap calon sesuai hasil yang didapatkan tadi. Selanjutnya diadakan rapat HRD untuk memutuskan calon yang akan diterima. Jumlah calon yang akan direkrut berdasarkan kebutuhan dari rumah sakit dan Pegawai yang menempati rangking teratas dan yang mendapatkan suara terbanyak dari hasil rapat yang akan direkrut oleh Rumah Sakit Syafira. Perhitungan dan pengambilan keputusan seperti ini dapat menyebabkan proses yang memakan waktu lama dan kualitas dari keputusan berkurang karena kesalahankesalahan seperti kesalahan perhitungan, kesalahan penilai dari beberapa pimpinan, pengisian data dan kesalahan penerapan rumus perhitungan dapat terjadi. Dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan proses seleksi di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang menjadi alat bantu dalam melakukan perhitungan dan pengambilan keputusan Analisa Sistem Baru Setelah melakukan analisis terhadap sistem lama, penulis mencoba untuk mengembangkan sebuah sistem yang baru dengan harapan dengan adanya sistem baru ini dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan seleksi di Rumah Sakit Syafira. Sistem akan menerima input (data masukkan) kriteria -kriteria, subkriteria dan nilai calon. Kemudian akan diproses dengan menerapkan perhitungan multifactor evaluation process (MFEP) dan menghasilkan output (data keluaran) berupa perangkingan alternatif berupa bobot penilaian calon berdasarkan nilai limit. Membangun sistem pendukung keputusan perlu dilakukan analisa dan perancangan sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisa yang dilakukan adalah analisa subsistem manajemen data, analisa subsistem model dan analisa susbsistem dialog. III-6

7 3.2.3 Analisa Subsistem Manajemen Data Sistem pendukung keputusan seleksi Rumah Sakit Syafira dapat dirancang dari beberapa pengumpulan data berikut. A. Data Pembuatan Sistem Data yang dibutuhkan untuk membuat sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Data Login Data-data user yang memiliki hak akses terhadap sistem. 2. Data Kriteria Menjelaskan tentang data-data kriteria penilaian dalam pengambilan keputusan seleksi. Data kriteria berupa tes kejuruan, tes kemampuan umum, tes bahasa inggris, tes koran pauli, tes logika, indeks prestasi kumulatif, pengalaman kerja, penampilan, etika, komunikasi, motivasi. 3. Data Faktor Penilaian Data faktor penilaian merupakan rincian pembagian dari data kriteria diatas. 4. Data Jabatan Lowong Data jabatan lowong merupakan data jabatan kosong yang akan ditempati oleh yang diseleksi. Data jabatan lowong terdiri dari data nama jabatan, tahun dan tanggal seleksi. 5. Data Pegawai Data merupakan data diri yang telah di promosikan untuk diseleksi. 6. Data Nilai Pegawai Data nilai merupakan nilai dari kriteria untuk setiap. B. Data faktor dan bobot faktor penilaian kriteria Bobot faktor kriteria diperlukan dalam mengolah data dalam MFEP, tabel 3.2 berikut adalah bobot faktor yang diperlukan dalam mengolah data seleksi menggunakan metode MFEP. III-7

8 Tabel 3.2 Faktor dan Bobot Faktor seleksi No Inisial Kriteria Penjelasan Faktor Penilaian Bobot Nilai Bobot Max A1 Tes Kejuruan A2 Tes Kemampuan umum A3 Tes Bahasa inggris Kurang 1 4 B1 Tes Koran Pauli Baik 5 10 Sangat Baik B2 Tes Logika ,75-2,94 1 2,95-3,09 2 3,10-3, C1 IPK 3,25-3,39 4 3,40-3, ,55-3,69 6 3,70-3,84 7 3,85-4, C2 Pengalaman Kerja 0 tahun- 1 tahun 1 1 tahun- 3 tahun 4 7 III-8

9 8 D1 Penampilan 9 D2 Etika 10 D3 Komunikasi 11 D4 Motivasi diatas 3 tahun 7 Kurang 1 Baik 3 Sangat Baik 5 Kurang 1 sedang 3 Baik 7 Sangat Baik 10 Kurang 1 sedang 3 Baik 7 Sangat Baik 10 Kurang 1 sedang 3 Baik 7 Sangat Baik Analisa Subsistem Model Analisa subsistem mdoel merupakan analisa penerapan model MFEP pada kasus mutasi yang akan dilakukan pada Badan Pertanahan Nasional Riau. Berikut langkah-langkah penerapan model MFEP yang akan dilakukan. A. Menentukan Faktor dan Bobot Faktor Langkah pertama yang dilakukan pada MFEP adalah menetukan faktor dan bobot faktor dimana total pembobotan harus sama dengan 1 (Σ pembobotan = 1). Faktor dan bobot faktor mutasi dapat dilihat pada tabel 3.1. B. Mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Setelah menentukan faktor dan bobot faktor, langkah berikutnya adalah mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, yaitu evaluasi faktor yang nilaianya antara 0-1. Evaluasi faktor dapat didapatkan dengan menggunakan persamaan 2.1. Evaluasi faktor dalam pengambilan keputusan seleksi RS Syafira Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: III-9

10 Tabel 3.3 Evaluasi Faktor Inisial Bobot Evaluasi No Kriteria Penjelasan Faktor Penilaian Bobot Nilai Max Faktor , , ,33 1 A1 Tes ,46 15 Kejuruan , , , , ,2 2 A ,3 Tes ,5 Kemampuan 10 umum , , , , , ,3 3 A3 Tes Bahasa ,5 10 inggris , , , B1 Kurang 1 0,1 Tes Koran Baik ,5 Pauli Sangat Baik , ,4 5 B2 Tes Logika , , ,75-2,94 1 0,12 2,95-3,09 2 0,25 3,10-3,24 3 0,37 6 C1 IPK 3,25-3,39 4 0,5 8 3,40-3,54 5 0,62 3,55-3,69 6 0,75 3,70-3,84 7 0,87 3,85-4, C2 Pengalaman 0 tahun- 1 tahun 1 7 0,14 III-10

11 Kerja 1 tahun- 3 tahun 4 0,57 diatas 3 tahun 7 1 Kurang 1 0,2 8 D1 Penampilan Baik 3 5 0,6 Sangat Baik 5 1 Kurang 1 0,1 9 D2 Etika sedang 3 0,3 10 Baik 7 0,7 Sangat Baik 10 1 Kurang 1 0,1 10 D3 Komunikasi sedang 3 0,3 10 Baik 7 0,7 Sangat Baik 10 1 Kurang 1 0,1 11 D4 Motivasi sedang 3 0,3 10 Baik 7 0,7 Sangat Baik 10 1 C. Menghitung Weight Evaluation Perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil weight evaluations untuk memperoleh total hasil evaluasi. Setiap peserta seleksi mempunyai sebuah nilai evaluasi bagi ketiga faktor-faktor yang menjadi pertimbangannya. Weight evaluation didapatkan menggunakan persamaan 2.2. Tabel 3.4 berikut merupakan contoh perhitungan MFEP pada seleksi pada Rumah Sakit Syafira Pekanbaru dengan memakai contoh tiga orang yang diinisialkan dengan A, B dan C. No Tabel 3.4 Contoh data penilaian seleksi Inisial Kriteria 1 A1 2 A2 Penjelasan Tes Kejuruan Tes Kemampuan umum Faktor Penilaian Bobot Nilai Bobot Max Evaluasi Faktor A B C 0, ,2 0, ,33 0, ,46 0, , , , , ,2 0, ,3 0,3 0,3 III-11

12 3 A3 4 B1 Tes Bahasa inggris Tes Koran Pauli 5 B2 Tes Logika 6 C1 IPK 7 C2 Pengalaman Kerja 8 D1 Penampilan , , , , , , ,3 0,3 0, ,5 0, , , , Kurang 1 0,1 Baik ,5 0,5 0,5 0,5 Sangat Baik , ,4 0,4 0, ,6 0, , ,75-2,94 1 0,12 2,95-3,09 2 0,25 3,10-3,24 3 0,37 3,25-3,39 4 0,5 0,5 8 3,40-3,54 5 0,62 0,62 0,62 3,55-3,69 6 0,75 3,70-3,84 7 0,87 3,85-4, tahun- 1 tahun 1 0,14 0,14 0,14 0,14 1 tahun- 7 3 tahun 4 0,57 diatas 3 tahun 7 1 Kurang 1 0,2 Baik 3 5 0,6 0,6 0,6 0,6 Sangat 5 1 III-12

13 9 D2 Etika 10 D3 Komunikasi 11 D4 Motivasi Baik Kurang 1 0,1 sedang 3 0,3 Baik ,7 0,7 0,7 0,7 Sangat Baik 10 1 Kurang 1 0,1 sedang 3 0,3 Baik ,7 0,7 0,7 0,7 Sangat Baik 10 1 Kurang 1 0,1 sedang 3 0,3 Baik ,7 0,7 0,7 Sangat Baik Langkah selanjutnya adalah menghitung weight evaluation setiap menggunakan persamaan 2.2. Kemudian dilakukan perhitungan total Weight evaluation menggunakan persamaan 2.3. Weight evaluation untuk setiap dapat dilihat pada tabel 3.5, 3.6 dan 3.7 berikut ini. Tabel 3.5 Weight Evaluation Pegawai A No Inisial Kriteria Bobot Faktor Evaluasi Faktor Weight Evaluation 1 A1 0,15 0,46 0,069 2 A2 0,1 0,3 0,03 3 A3 0,1 0,3 0,03 4 B1 0,1 0,5 0,05 5 B2 0,05 0,4 0,02 6 C1 0,08 0,62 0, C2 0,07 0,14 0, D1 0,05 0,6 0,03 9 D2 0,1 0,7 0,07 10 D3 0,1 0,7 0,07 11 D4 0,1 0,7 0,07 TOTAL 0,50 Tabel 3.6 Weight Evaluation Pegawai B No Inisial Kriteria Bobot Faktor Evaluasi Faktor Weight Evaluation 1 A1 0,15 0,6 0,09 2 A2 0,1 0,3 0,03 3 A3 0,1 0,3 0,03 III-13

14 4 B1 0,1 0,5 0,05 5 B2 0,05 0,4 0,02 6 C1 0,08 0,75 0,06 7 C2 0,07 0,14 0, D1 0,05 0,6 0,03 9 D2 0,1 0,7 0,07 10 D3 0,1 1 0,1 11 D4 0,1 0,7 0,07 TOTAL 0,5598 Tabel 3.7 Weight Evaluation Pegawai C No Inisial Kriteria Bobot Faktor Evaluasi Faktor Bobot Evaluasi 1 A1 0,15 0,33 0, A2 0,1 0,2 0,02 3 A3 0,1 0,3 0,03 4 B1 0,1 0,5 0,05 5 B2 0,05 0,4 0,02 6 C1 0,08 0,62 0, C2 0,07 0,14 0, D1 0,05 0,6 0,03 9 D2 0,1 0,7 0,07 10 D3 0,1 0,7 0,07 11 D4 0,1 0,7 0,07 TOTAL 0,47 Setelah didapatkan nilai weight evaluation dan total weight evaluation untuk setiap, kemudian dilakukan perangkingan total nilai weight evaluation setiap untuk mendapatkan hasil akhir perhitungan dari MFEP, untuk sistem pendukung keputusan seleksi ini, hasil akhirnya merupakan yang memiliki nilai total weight evaluation tertinggi. Berikut tabel perangkingan nilai total bobot weight evaluation A, B dan C. Tabel 3.8 Perangkingan total nilai weight evaluation No Rangking Total nilai weight evaluation Inisial 1 1 0,55 B 2 2 0,50 A C III-14

15 Berdasarkan perhitungan MFEP, yang memenuhi syarat untuk diseleksi adalah B Analisa Subsistem Dialog Tahapan ini bertujuan untuk menganalisa struktur menu dan tampilan menu ( user interface). Analisa subsistem dialog harus sesuai dengan keinginan user karena sangat berperan penting dalam perancangan sebuah sistem. Analisa dan perancangan pada tahapan ini akan berpengaruh pada struktur dan tampilan sistem yang akan digunakan oleh user Analisa Fungsional Sistem A. Perancangan Diagram Konteks Analisa fungsional sistem terdiri dari diagram konteks dan data flow diagram (DFD). Diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan entitas luar atau pengguna, masukkan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks disebut juga sebagai DFD level 0, yang menggambarkan garis besar operasional sistem. Diagram konteks dipresentasikan dengan sebuah lingkaran yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram konteks yang dirancang pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.3. Login Data_login Data_kriteria Data_faktor_penilaian Data_jabatan_lowong Data_ Data_nilai_ login ADMIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEGAWAI PIMPINAN Info_Data_login Info_Data_kriteria Info_Data_faktor_penilaian Info_Data_jabatan_lowong Info_Data_ Info_Data_nilai_ Lap_Data_login Lap_Data_kriteria Lap_Data_faktor_penilaian Lap_Data_jabatan_lowong Lap_Data_ Lap_Data_nilai_ Lap_proses_MFEP Info_Data_login Info_Data_kriteria Info_Data_faktor_penilaian Info_Data_jabatan_lowong Info_Data_ Info_Data_nilai_ Lap_Data_login Lap_Data_kriteria Lap_Data_faktor_penilaian Lap_Data_jabatan_lowong Lap_Data_ Lap_Data_nilai_ Lap_proses_MFEP Gambar 3.3 Diagram Konteks User yang berinteraksi dengan sistem ini adalah admin dan pimpinan. Tabel 3.9 dan 3.10 berikut merupakan penjelasan data keluar dan masuk berdasarkan user. III-15

16 Tabel 3.9 Alir data user staf SDM NO Nama Aliran Data Deskripsi 1 Login User melakukan login 2 Data_login User melakukan pengolahan data login 3 Data_kriteria User melakukan pengolahan data kriteria, 4 Data_faktor_penilaian User melakukan pengolahan data faktor penilaian 5 Data_jabatan_lowong User melakukan pengolahan data jabatan lowong 6 Data_ User melakukan pengolahan data 7 Data_nilai_ User melakukan pengolahan data nilai 8 Lap_Data_login User dapat melihat laporan data login 9 Lap_Data_kriteria User dapat melihat laporan data kriteria 10 Lap_Data_faktor_penilaian User dapat melihat laporan data faktor penilaian 11 Lap_Data_jabatan_lowong User dapat melihat laporan data jabatan lowong 12 Lap_Data_ User dapat melihat laporan data 13 Lap_Data_nilai_ User dapat melihat laporan data nilai 14 Lap_hasil_MFEP User dapat melihat laporan hasil MFEP Tabel 3.10 Aliran data user pimpinan NO Nama Aliran Data Deskripsi 1 Login User melakukan login 2 Info_Data_login User dapat melihat data login 3 Info Data_kriteria User dapat melihat data data kriteria, 4 Info Data_faktor_penilaian User dapat melihat data faktor penilaian 5 Info Data_jabatan_lowong User dapat melihat data jabatan lowong III-16

17 6 Info Data_ User dapat melihat data 7 Info Data_nilai_ User dapat melihat data nilai 8 Lap_Data_login User dapat melihat laporan data login 9 Lap_Data_kriteria User dapat melihat laporan data kriteria 10 Lap_Data_faktor_penilaian User dapat melihat laporan data faktor penilaian 11 Lap_Data_jabatan_lowong User dapat melihat laporan data jabatan lowong 12 Lap_Data_ User dapat melihat laporan data 13 Lap_Data_nilai_ User dapat melihat laporan data nilai 14 Lap_hasil_MFEP User dapat melihat laporan hasil MFEP B. Perancangan Data Flow Diagram DFD merupakan penjelasan terperinci dari diagram konteks. Secara umum DFD menjelaskan aliran data sistem dan fungsi sistem secara logika akan bekerja. DFD dapat terbagi menjadi beberapa level, tergantung dari berapa banyak data store (penyimpanan data) pada satu proses. DFD pada SPK mutasi pada Badan Pertanahan Nasional Riau terdiri dari 2 level DFD, yaitu DFD level 1 dan DFD level 2 untuk proses 2 dan DFD level 2 proses 3. DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini. III-17

18 login Data_login 1. login Data_login Tb_login admin Data_kriteria Data_faktor_penilaian Data_jabatan 2. Data Data_kriteria Data_faktor _penilaian Tb_kriteria Tb_faktor_penilaia n Hasil_MFEP Data_jabatan Tb_jabatan Info_data_kriteria Info_data_faktor_penilaian Info_data_jabatan Data_ Data_nilai_ Data_kriteria Data_faktor_penilaian Data_jabatan Info_data_ Info_data_nilai_ 3. Data_ Data_nilai_ Tb_ Tb_nilai_ pemimpin Data_ Data_nilai_ Lap_Data_login Lap_Data_kriteria Lap_Data_faktor_penilaian Lap_Data_jabatan_lowong Lap_Data_ Lap_Data_nilai_ Lap_hasi_MFEP Hasil_MFEP 4. Proses MFEP Hasil_MFEP Tb_hasili Lap_Data_login Lap_Data_kriteria Lap_Data_faktor_penilaian Lap_Data_jabatan_lowong Lap_Data_ Lap_Data_nilai_ Lap_hasil_MFEP 5. laporan Data-login Data_kriteria Data_faktor_penilaian Data_jabatan Data_ Data_nilai_ Hasi_MFEP Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 III-18

19 Tabel 3.11 Deskripsi Pada DFD Level 1 No Nama Deskripsi 1 Login Merupakan proses login pengguna system 2 Data master Proses pengelolaan data master berupa input data kriteria, data faktor penilaian dan data jabatan 3 Pegawai Proses pengolahan data berupa input data dan data nilai 4 Proses MFEP Proses perhitungan sistem menggunakan metode MFEP untuk melakukan seleksi 5 Laporan Proses pengolahan laporan data Tabel 3.12 Deskripsi Aliran Data Pada DFD Level 1 No Nama aliran data Deskripsi 1 Data_Login User melakukan login 2 Data_kriteria User mengelola data kriteria 3 Data_faktor_penilaian User mengelola data faktor penilaian 4 Data_jabatan User mengelola data jabatan 5 Data_ User mengelola data 6 Data_nilai_ User mengelola data nilai 7 Hasil_MFEP User melihat hasil perhitungan MFEP 8 Info_Data_kriteria User dapat melihat data kriteria 9 Info_Data_faktor_penilaian User dapat melihat data faktor penilaian 10 Info_Data_jabatan User dapat melihat data jabatan lowong 11 Info_Data_ User dapat melihat data 12 Info_Data_nilai_ User dapat melihat data nilai 13 Lap_Data_Login User dapat mengunduh laporan data login 14 Lap_Data_kriteria User dapat mengunduh laporan data kriteria 15 Lap_Data_faktor_penilaian User dapat mengunduh laporan data III-19

20 faktor penilaian 16 Lap_Data_jabatan User dapat mengunduh laporan data jabatan 17 Lap_Data_ User dapat mengunduh laporan data 18 Lap_Data_nilai_ User dapat mengunduh laporan data nilai 19 Lap_Hasil_MFEP User dapat mengunduh laporan data hasil pengolahan data menggunakan MFEP Tabel 3.13 Deskripsi Data Store Pada DFD Level 1 No Nama data store Deskripsi 1 Tb_login Penyimpanan data login user 2 Tb_kriteria Penyimpanan data kriteria penilaian 3 Tb_faktor_penilaian Penyimpanan data faktor penilaian MFEP 4 Tb_jabatan Penyimpanan data jabatan lowong 5 Tb_ Penyimpanan data 6 Tb_nilai_ Penyimpanan data nilai 7 Tb_hasil Penyimpanan data hasil perhitungan MFEP III-20

21 C. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) Pada model sistem pendukung keputusan ini, komposisi masing-masing tabel data pada database dan atribut yang menggambarkan objek data serta hubungan antara masingmasing objek data. Objek data lainnya dapat dilihat di Entity Relationship Diagram (ERD) seperti gambar 3.5, kemudian penjelasan ERD dapat dilihat dari tabel 3.14 Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram (ERD) III-21

22 Tabel 3.14 Keterangan Entitas ERD No Nama Entitas Deskripsi Atribut Primary Key 1 Login Berisi data login user ID_Login ID_Login 2 Kriteria Berisi data kriteria seleksi ID_Pegawai User_Name Pass_User Hak_Akses ID_Kriteria Inisial Nama_Kriteria Unsur_Penilaian Bobot Faktor_bobot ID_Kriteria 3 Faktor Penilaian Berisikan data faktor penilaian dan bobot faktor penilaian ID_Faktor_Penilaian ID_Kriteria ID_Faktor_penil aian Faktor_Penilai Bobot_Nilai Evaluasi_Faktor 4 Jabatan Berisi data jabatan lowong ID_Jabatan Nama_Jabatan_Lowon g Syarat_Golongan Syarat_Eselon Nama_Unit_Instansi Wilayah_Regional Alamat_Unit_Instansi Tahun Tanggal_Seleksi Digunakan ID_Jabatan III-22

23 5 Pegawai Berisi data yang akan dimutasi ID_Pegawai NIP Nama_Lengkap Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Jenis_Kelamin Agama Karpeg Ruang Golongan Jabatan Pendidikan Status Masa_Kerja Foto Urut ID_Pegawai 6 Nilai Berisi data nilai ID_Nilai ID_Nilai 7 Hasil Berisi data hasil pengolahan MFEP ID_Jabatan ID_Pegawai ID_Kriteria ID_Faktor_Penilaian ID_Hasil ID_Jabatan ID_Pegawai Bobot_Hasil ID_Hasil III-23

24 3.3 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah analisa sistem. Pada tahapan ini dilakukan perancangan subsistem data, perancangan subsistem model dan perancangan subsistem dialog Perancangan Subsistem Data Tahap perancangan subsistem data merupakan hasil dari analisa manajemen subsistem data, yaitu ERD. Dalam perancangan ERD tabel-tabel yang terdapat dalam sistem dirancang untuk kemudian dibentuk hubungan antar tabel database. Tahapan perancangan subsistem data merupakan parancangan tabel pada database, lengkap dengan berbagai komponennya. A. Perancangan Tabel Berikut adalah deskripsi tabel yang akan dirancang pada database berdasarkan ERD yang telah dibuat (Gambar 3.5). a. Tabel Login nama tabel deskripsi primary key : tb_login : berisi data login pengguna sistem : ID_Login Tabel 3.15 tb_login Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_login int (11) Identifikasi pengguna Not null - ID_Pegawai Int (11) Identifikasi ID pengguna Not null - User_Name Varchar (100) Nama pengguna Not null - Pass_User Varchar (100) Password pengguna Not null - Hak_Akses Varchar (100) Hak akses dalam sistem Not null - III-24

25 b. Tabel kriteria Nama tabel Deskripsi primary key : tb_kriteria : berisikan data kriteria penilaian MFEP : ID_Kriteria Tabel 3.16 tb_kriteria Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_Kriteria Int (11) Indentifikasi kriteria Not null Inisial Varchar (100) Penginisialan kriteria Not null Nama_Kriteria Varchar (100) Nama kriteria penilaian Not null Unsur_Penilaian Varchar (250) Deskripsi penilaian Not null Bobot Double Nilai maksimal kriteria Not null Faktor_bobot Double Nilai subkriteria Not null c. Tabel Faktor Penilaian Nama tabel Deskripsi Primary key : tb_faktor_penilaian : berisikan data faktor penilaian mutasi : ID_Faktor_Penilaian Tabel 3.17 tb_faktor_penilaian Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_Faktor_Peni laian Int (11) Identifikasi faktor penilaian Not null ID_Kriteria Int (11) Identifikasi kriteria Not null Faktor_Penilai Varchar (250) Deskripsi faktor penilai Not null Bobot_Nilai Double Nilai faktor penilaian Not null Evaluasi_Faktor Double Nilai faktor penilaian dibagi bobot kriteria Not null III-25

26 d. Tabel Jabatan Lowong Nama tabel Deskripsi Primary key : tb_jabatan : berisikan data jabatan yang kosong pada suatu instansi : ID_Jabatan Tabel 3.18 tb_jabatan Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_Kriteria Int (11) Indentifikasi kriteria Not null Inisial Varchar (100) Penginisialan kriteria Not null Nama_Kriteria Varchar (100) Nama kriteria penilaian Not null Unsur_Penilaian Varchar (250) Deskripsi penilaian Not null Bobot Double Nilai maksimal kriteria Not null Faktor_bobot Double Nilai subkriteria Not null e. Tabel Pegawai Nama tabel Deskripsi Primary key :tb_ : berisikan data yang akan diseleksi : ID_Pegawai Tabel 3.19 tb_ Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_Pegawai Int (11) Indentifikasi Not null NIP Varchar (100) Nomor NIP Not null Nama_Lengkap Varchar (250) Nama lengkap Not null Tempat_Lahir Varchar (250) Tempat lahir Not null Tanggal_Lahir Varchar (100) Tanggla lahir Not null Jenis_Kelamin Varchar (100) Jenis kelamin Not null Agama Varchar (100) Agama yang dianut Not null Karpeg Varchar (100) Karpeg Not null III-26

27 Ruang Varchar (100) Ruang Not null Golongan Varchar (100) Golongan Not null Jabatan Varchar (100) Janbatan sekarang Not null Pendidikan Tinytext Pendidikan terakhir Not null Status Varchar (100) Status Not null Masa_Kerja Longtext Lama bekerja Not null Foto Varchar (100) Alamat foto Not null Urut Int (11) Nomor urut input Not null f. Tabel Nilai Pegawai Nama tabel Deskripsi Primary key : tb_nilai_ : menyimpan data nilai : ID_Nilai Tabel 3.20 tb_nilai_ Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_Nilai_Pegawai Int (11) Identifikasi Nilai Not null ID_Jabatan Int (11) Identifikasi jabatan Not null ID_Pegawai Int (11) Identifikasi Not null ID_Kriteria Int (11) Identifikasi kriteria Not null ID_Faktor_Penilaian Int (11) Identidikasi faktor penilaian Not null g. Tabel Hasil MFEP Nama tabel Deskripsi Primary Key : tb_hasil : menyimpan data hasil pengolahan MFEP : ID_Hasil III-27

28 Tabel 3.21 tb_hasil Nama field Type dan length Deskripsi Null Default ID_Hasil Int (11) Identifikasi hasil Not null ID_Jabatan Int (11) Identifikasi jabatan Not null ID_Pegawai Int (11) Identifikasi Not null Bobot_Hasil double Nilai hasil Not null Perancangan Subsistem Model Perancangan yang dilakukan pada tahap perancangan subsistem model ini berupa flowchart sistem. Flowchart sistem mendeskripsikan aliran kerja sistem yang terjadi mulai dari awal penggunaan sistem hingga selesai. Flowchart sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.6. III-28

29 Flowchart SPK Seleksi Pegawai menggunakan metode MFEP Admin Sistem Pimpinan HRD start Login lagi? start Username dan password ya Cek login tidak Username dan password tidak Login valid tidak ya ya Data Master Hasil MFEP Info data hasil pengolahan MFEP Pengolahan data kriteria Pengolahan data faktor penilaian Pengolahan data jabatan lowong Pengolahan data Pengolahan data nilai Pengolahan data MFEP Data Master Info data kriteria Info data faktor kriteria Info data jabatan Info data Info data nilai Hasil MFEP Info data hasil pengolahan MFEP laporan Laporan data login, data kriteria, data faktor penilaian, data jabatan lowong, data, data nilai dan data hasil MFEP Proses cetak laporan selesai laporan Laporan data login, data kriteria, data faktor penilaian, data jabatan lowong, data, data nilai dan data hasil MFEP Gambar 3.6 Flowchart Sistem III-29

30 3.3.3 Perancangan Subsistem Dialog Perancangan subsistem dialog yang dilakukan berupa perancangan tampilan menu sistem yang akan digunakan oleh user. Tampilan menu sistem tentunya harus memiliki sifat user friendly yang menuntut penggunaan sistem agar menjadi lebih mudah sehingga pengguna paham dalam menggunakan atau memilih menu-menu pilihan yang terdapat dalam sistem. A. Perancangan Struktur Menu SPK Seleksi Pegawai Home Pengguna Sistem Data Master Data Pegawai Data Proses SPK Laporan Halaman Utama Data Login Sistem Data Kriteria Data Pegawai Data Proses MFEP Laporan data Login Logout Data Faktor Penilaian Data Nilai Pegawai Laporan data kriteria Data Jabatan Lowong Laporan data faktor penilaian Lpaoran jabatan lowong Laporan Lpaoran nilai Gambar 3.7 Rancangan Struktur Menu Laporan hasil MFEP Gam III-30

31 B. Perancangan Antar Muka (Interface) Perancangan antar muka sistem bertujuan untuk menggambarkan tampilan sistem yang akan dibangun. menu utama dari sistem ini berisi Home, Data Master, Data, data proses SPK dan laporan. Tampilan perancangan antar muka sistem dapat dilihat pada gambar 3.8 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MUTASI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MULTI FACTOR EVALUATION PROCESS HALAMAN UTAMA LOG OUT PENGGUNA SISTEM DATA LOGIN PENGGUNA DATA MASTER DATA KRITERIA DATA FAKTOR PENILAIAN DATA JABATAN LOWONG DATA PEGAWAI DATA PEGAWAI DATA NILAI PEGAWAI CONTENT DATA PROSES SPK PROSES MFEP LAPORAN LAP DATA LOGIN LAP DATA KRITERIA LAP DATA FAKTOR PENILAIAN LAP DATA JABATAN LOWONG LAP DATA PEGAWAI LAP DATA NILAI PEGAWAI LAP DATA HASIL MFEP Gambar 3.8 Rancangan Antar Muka Sistem III-31

32 3.4 Implementasi Setelah tahap analisa sistem dan perancangan sistem selesai, tahap berikutnya adalah implementasi. Proses implementasi sistem merupakan pembuatan modul yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan analisa kebutuhan terkait. Pada tahap implementasi inilah dilakukan coding atau pengkodean sehingga sistem siap untuk dioperasikan. Adapun spesifikasi komputer pembuat sistem untuk mengimplementasikan sistem yang telah dilakukan analisa dan perancangannya adalah sebagai berikut. 1. Memory : 1,00 GB 2. Sistem Operasi : Windows 7 3. Bahasa Pemrograman : PHP 4. Tools Perancangan : Notepad++ 5. Tools pendukung : Xampp Database : MySQL 7. Web browser : Mozila Firefox 3.5 Pengujian Sistem Tahap pengujian sistem merupakan tahap yang dilakukan sebelum sistem diserahkan kepada user untuk digunakan. Tahap pengujian bertujuan untuk memastikan bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan dan harapan user. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian perhitungan metode, pengujian Black Box dan User Acceptance Test. A. Pengujian perhitungan metode Pengujian ini terdiri dari 2 cara pengujian : 1. Pengujian manual Pengujian secara manual adalah dengan pengolahan data secara manual. 2. Pengujian menggunakan sistem Pengujian menggunakan sistem dilakukan dengan mengolah data yang telah disimpan dalam sistem hingga sistem mengeluarkan hasil dari pengolahan data. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dikeluarkan oleh sistem memiliki kekakurasian dengan hasil pengujian manual, sehingga diharapkan sistem dapat dikatakan layak untuk membantu pengambilan keputusan. III-32

33 B. Metode Pengujian Black Box. Metode ini berpusat pada fungsional perangkat lunak yang digunakan. Tujuan metode ini adalah menemukan kesalahan-kesalahan seperti : a. Fungsi-fungsi yang tidak sesuai, atau hilang. b. Kesalahan atau kekeliruan interface. c. Kesalahan performan sistem. d. Kesalahan pengaksesan database atau struktur data yang digunakan. e. Kesalahan inisialisasi (proses mulai) atau terminasi (proses selesai/akhir). C. Metode Pengujian User Acceptance Test. User Acceptance Test merupakan pengujian dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna untuk menilai apakah aplikasi dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan. III-33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam tahap pembuatan sistem pendukung keputusan rekomendasi pemilihan hotel, terlebih dahulu di lakukan analisa. Tahap analisa memiliki peran penting dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 ANALISIS SISTEM Analisis pertama yang dilakukan dalam membangun Sistem Ujian Online adalah melakukan observasi pada perusahaan khususnya pada bagian SDM yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa sistem sangat berperan penting dalam pembuatan sebuah sistem berbasis komputer guna terwujudnya sebuah sistem yang sesuai dengan yang dirancang. Analisa bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Nabila Cake & Bakery berlokasi di Jl. Gajah Mada No 22 Ponorogo. Sistem yang dibuat ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada pembuatan sebuah sistem berbasis komputer, analisa memegang peran yang sangat penting dalam membuat rincian sistem. Analisa perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Membangun sebuah sistem perlu melalui tahap

Lebih terperinci

tenaga kerja kepada bagian SDM. tersebut sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. 2. Jika sesuai hasil analisis, maka kepala bagian SDM melakukan

tenaga kerja kepada bagian SDM. tersebut sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. 2. Jika sesuai hasil analisis, maka kepala bagian SDM melakukan 27 tenaga kerja kepada bagian SDM. 1. Kepala departemen umum, melalui bagian SDM menganalisis permintaan tersebut sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. 2. Jika sesuai hasil analisis, maka kepala bagian SDM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan sebuah langkah atau proses untuk mendapatkan pemahaman dengan mengidentifikasi dan menjabarkan suatu permasalahan yang ada dan menentukan kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bukit Jimbaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Masalah Penyeleksian siswa baru dari suatu lembaga pendidikan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan belajar dari lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Disini penulis akan memaparkan proses penyeleksian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM digilib.uns.ac.id BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi yang diperoleh dari di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten meliputi : a. pegawai yang meliputi nip,nama,tanggal lahir, jenis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa memegang peranan penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisa merupakan langkah pemahaman permasalahan yang akan di pecahkan sebalum mengambil tindakan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 4841948 BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 3.1 Analisis Sistem Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena apabila penilaian kinerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pada bapak Kepala Sekolah dan bagian akademik untuk mendapatkan informasi

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pada bapak Kepala Sekolah dan bagian akademik untuk mendapatkan informasi BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Wawancara Melakukan Tanya jawab langsung pada pihak yang berwenang, khususnya pada bapak Kepala Sekolah dan bagian akademik untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Ini merupakan tahap yang paling penting karena

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 50 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca Jurusan Ilmu Komputer Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca Jurusan Ilmu Komputer Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung di Jalan Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Penyeleksian siswa baru dari suatu lembaga pendidikan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan belajar dari lembaga pendidikan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Waktu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia CV. Roby Construction memberikan promosi jabatan untuk karyawannya. Penilaian kompetensi pegawai

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke dalam sistem atau

PERANCANGAN SISTEM. tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke dalam sistem atau IV. PERANCANGAN SISTEM 4. Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan suatu proses pengidentifikasian suatu masalah dari datadata yang terkumpul untuk mendapatkan variabel-variabel signifikan yang berguna pada pembuatan sistem.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Ini merupakan tahap yang paling penting karena

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan PT. HD Finance adalah perusahaan yang bergerak dibidang kredit motor bertempat di kawasan Surabaya. Dalam pemasaran jasanya lebih banyak menawarkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis merupakan peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan fase penerapan hasil analisis dan rancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman kemudian didapatkan hasil berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tata cara atau prosedur yang ilmiah dalam pengumpulan data untuk kemudian diproses menjadi informasi yang lebih akurat dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang langkah langkah penerapan metode yang digunakan berdasarkan SDLC yang sesuai. Adapun hal hal yang akan dibahas, antara lain: analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat rancang bangun sebuah sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretariat Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN). Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretariat Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN). Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. a. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium processor T4400 (2.2 GHz,

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. a. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium processor T4400 (2.2 GHz, BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat a. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium processor T4400 (2.2 GHz, 800 MHz FSB). b. Memori RAM yang digunakan 1 GB.

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memberikan solusi atas

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pengamatan secara langsung, dalam hal ini proses sertifikasi guru Agama Kristen

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pengamatan secara langsung, dalam hal ini proses sertifikasi guru Agama Kristen 20 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat rancang bangun sebuah sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk BAB IV PERANCANGAN SISTEM Aplikasi yang dibangun adalah Aplikasi Penjadwalan Pendidikan Sistem Ganda berbasis web di SMK Negeri 1 Cerme. Aplikasi pengolahan data ini diharapkan mampu memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 50 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan pada proses penelitian agar sesuai dan berjalan dengan baik sehingga akan mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Komponen komponen yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan dari suatu sistem yang akan dibangun antara lain sistem pendukung, diagram alir sistem,

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Deskripsi Masalah Pada tahapan ini permasalahan yang terjadi pada Posyandu Mawar ini adalah pemberian makanan tambahan pemulihan untuk balita kurang gizi usia 6 59 bulan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI KARYAWAN UNICHARM INDONESIA

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI KARYAWAN UNICHARM INDONESIA PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI KARYAWAN UNICHARM INDONESIA Abdul Mutholib, Silvia Febrina 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang beralamat di jalan Sukarno-Hatta Nomor 576 telp. (022) 7562049 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Desain penelitian ini meliputi: 1. Tahapan awal penelitian a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. c. Mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah langkah pertama untuk membuat suatu sistem baru. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, tujuannya untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Masalah

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Masalah BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yaitu objek, seperti manusia, sumber, konsep, dan prosedur yang saling berinteraksi, yang bertujuan untuk melakukan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan implementasi sistem (sistem implementation) merupakan tahap meletakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan langkah-langkah sistematis yang dipergunakan untuk mempermudah dalam mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan. Metodologi penelitian adalah cara yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Uraian Hasil Metode Gabungan AHP dan TOPSIS Dalam penyelesaian permasalahan dengan metode AHP dan TOPSIS ada beberapa langkah-langkah pemecahannya, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Definisi Masalah, Penyelidikan Awal, dan Studi Kelayakan 4.1.1. Definisi Masalah Proses pengolahan data report IP/IPK Mahasiswa berdasarkan asal sekolah PMDK-PNpada bagian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM 4.1. Analisa Kebutuhan Sistem Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 1.5 dan database MySQL. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Membuat suatu situs memerlukan persiapan, perencanaan yang baik, tujuan yang jelas dan percobaan yang berulang-ulang karena menyangkut semua elemen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi waterfall sistem informasi penerimaan siswa online

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi waterfall sistem informasi penerimaan siswa online BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi waterfall sistem informasi penerimaan siswa online dilakukan menggunakan bahasa dan lingkungan pemrograman PHP, dengan basis data yang

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam mengembangkan Sistem Tryout Online berbasis web di SMP ini

BAB 2 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam mengembangkan Sistem Tryout Online berbasis web di SMP ini BAB 2 ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Sistem Pendukung Dalam mengembangkan Sistem Tryout Online berbasis web di SMP ini dibutuhkan beberapa pendukung mulai dari software maupun hardware, berikut ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 76 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahaan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari Rumah Sakit Umum Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu tanggal 27 Juli 2009 dengan nomor: 319/109/RSU Pantura, kerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan CV. Fountain Dalam penentuan evaluasi karyawan oleh Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) terdapat beberapa faktor yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis kebutuhan Sistem yang akan dibangun harus dapat mempublikasikan pendaftaran online. Agar pendaftaran online dapat bermanfaat untuk masyarakat luas maka sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sebuah langkah-langkah atau cara yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dan selanjutnya diproses menjadi informasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Aplikasi ini akan dikemas dan dirancang dengan menggunakan design dimana admin dapat memasukkan data-data yang terkait dengan aplikasi tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk mengajukan cuti. Pada pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Menurut Jogiyanto HM. : Analisis sistem adalah penguaraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan masksud untuk

Lebih terperinci