BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. bergerak dibidang investasi derivatif yaitu Index Stock Exchange Futures atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. bergerak dibidang investasi derivatif yaitu Index Stock Exchange Futures atau"

Transkripsi

1 50 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden Profile Perusahaan PT. Trijaya Pratama Futures adalah Perusahaan Financial Consultant yang bergerak dibidang investasi derivatif yaitu Index Stock Exchange Futures atau Perdagangan Index Saham International. Sebagai anggota dari Bursa Berjangka Jakarta/ BBJ (No.006/BBJ/05/04) dan Lembaga Kliring Berjangka Indonesia/KBI ( No.25/AK- KBI/VIII/2004), perusahaan ini berperan sebagai Fund Management dalam mengelola dana para investor melalui transaksi kontrak berjangka dengan penuh tanggung jawab dan berdedikasi tinggi untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi investor. Sebagai sebuah Perusahaan Pialang Berjangka yang berpengalaman, mempunyai komitmen yang kuat dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi didalam Pasar Index Saham. Bentuk Investasi yang ditawarkan adalah Index Trading Investment yaitu Index Saham Hangseng dan Index Saham Nikkei yang diatur melalui Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia dengan mekanisme margin trading yang memungkinkan investor dapat memperoleh keuntungan/ profit yang besar dengan modal yang relatif kecil. Dana para investor yang diinvestasikan dijamin oleh Pemerintah dengan Undang- Undang No.32 Tahun 1997 dibawah pengawasan Badam Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi ( Bappeti) dan Menteri Perdagangan & Perindustrian RI. Semua dana investor ditempatkan pada Segregated Account di Bank BCA ( yang disetujui Bappeti ) secara terpisah dengan asset perusahaan dan hanya digunakan untuk keperluan transaksi investor yang bersangkutan melalui Lembaga Kliring Berjangka Indonesia atau perpindahan ke rekening probadi investor atas permintaan yang bersangkutan ( Withdrawal ).

2 51 PT. Trijaya Pratama Futures berdiri pada tahun 1996, dan terdaftar secara resmi sebagai Anggota Bursa Berjangka Jakarta pada tanggal 4 April 2004 oleh Abu Djaja Bunjamin dan Melanie A. Desky. Perusahaan berlokasi di Wisma Metropolitan I Lt. 3A Jl. Jendral Sudirman Kav. 29 Jakarta Selain itu PT. Trijaya Pratama Futures juga memiliki cabang yaitu di Captital Building Lt.3A Jl. Putri Hijau No. 1A Medan 20111, Gedung Ritz Jl. Gunung Sahari Raya No. 44B/7 Jakarta Sejak awal berdiri, PT. Trijaya Pratama Futures selalu meningkatkan pelayan yang terbaik kepada masyarakat yang melalukan investasi sehingga masyarakat merasa nyaman dan percaya terhadap manajemen yang ada di perusahaan PT.Trijaya Pratama Futures Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT. Trijaya Pratama Futures adalah: - Menjadi perusahaan berjangka komoditi dengan pangsa pasar yang luas, khususnya di tingkat nasional. - Menjadi perusahaan pialang berjangka komoditi terdepan di tingkat nasional, dan menjadikannya sebagai perusahaan yang bertaraf internasional. Misi dari PT. Trijaya Pratama Futures adalah : - Berpartisipasi menyebarluaskan perdagangan berjangka komoditi di Indonesia. - Mengembangkan dan memajukan perdagangan berjangka komoditi di Indonesia, sehingga dapat menjadi alternatif investasi yang dapat diandalkan dan pada gilirannya membantu meningkatkan perekonomian nasional. - Ikut memberdayagunakan perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta dengan membantu investor yang ingin menggunakannya sebagai sarana lindung nilai (hedging) bagi produsen maupun para pelaku pasar yang hanya ingin memanfaatkan fluktuasi harga komoditi yang diperdagangkan.

3 Kondisi Bisnis Perusahaan Produk yang ditawarkan adalah : INDEX SAHAM : Index Saham adalah suatu indikator pasar yang mencatat rata-rata perubahan atau pergerakan dari sebagian atau seluruh harga saham yang terdaftar dan ditransaksikan di bursa saham umumnya. Indikator ini menunjukkan tingkat dari harga saham-saham unggulan (blue chip) yang diperdagangkan di bursa efek.index Saham yang ditransaksi adalah : Index Saham Hangseng yaitu gabungan dari 43 saham unggulan yang ditransaksikan di Hongkong Stock Exchange Index Saham Nikkei yaitu gabungan dari 225 saham unggulan yang ditransaksi di Tokyo Stock Exchange Perkembangan harga index dapat dilihat melalui media cetak seperti Kompas, Biisnis Indonesia, media elektronik seperti Metro TV, CNBC, BBC atau berbagai situs internet.

4 Struktur Organisasi Komisaris CEO (Chief Executif Officer) Lawyer Direktur Marketing Direktur Keuangan SBM ( Senior Bussiness Manager) SDM (Senior Division Manager) Head Accounting Head Finance Head HRD (Human Resource Developm ent) DM (Devision Manager) Accounting Finance HRD Ass. Manager PR (Public Relation) Senior Marketing Marketing Sumber : PT. Trijaya Pratama Futures, 2009 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Trijaya Pratama Futures

5 54 Uraian pekerjaan PT. Trijaya Pratama Futures 1. Komisaris (Pimpinan) a. Melakukan pengawasan b. Pemberi keputusan baik yang sudah diambil maupun terhadap keputusan yang akan diambil c. Mememberikan gagasan ataupun nasehat kepada para bawahan 2. CEO (Chief Executif Officer) a. Mempimpin perusahaan b. Penanggung jawab dan pengambil kebijaksanaan perusahaan 3. Advokat (Lawyer) a. Legal hukum perusahaan. b. Konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien, baik di dalam maupun diluar pengadilan. 4. Direktur Marketing a. Mengawasi seluruh para manager marketing b. Memberikan gagasan dan nasehat kepada manager marketing guna mencapai target. 5. SBM (Senior Bussiness Manager) a. Mengatur dan megembangkan perusahaan b. Bertanggung jawab atas operasional, karyawan, laba/rugi, pencapaian target, piutang perusahaan.

6 55 6. SDM ( Senior Division Manager) a. Memberikan rencana ke dalam program-program perusahaan b. Bertanggung jawab terhadap implementasi fungsi-fungsi dan sistem kompensasi dan keuntungan, perekrutan, training, pengembangan perusahaan. 7. DM (Division Manager) a. Bertanggung jawab terhadap rencana yang diberikan oleh SDM (Senior Division Manager) b. Mengarahkan dan supervisi dari unit-unit ass manager, senior marketing, dan marketing 8. Asistant Manager a. Menyiapkan segala kebutuhan DM (Division Manager) b. Mengawasi segala perkembangan yang dilakukan oleh senior marketing c. Mengembangkan kapasitas staff d. Memberikan nasihat dan dukungan bagi para senior marketing dalam merekrut investor. 9. PR (Public Relation) a. Menyampaikan informasi kepada investor mengenai kebijakan aktivitas dan prestasi dari sebuah perusahaan. b. Membangun hubungan dan memelihara hubungan yang koperatif dengan para investor

7 56 c. Menghubungi para calon investor dan mengadakan pertemuan dengan calon investor dan di dampingi oleh SDM (Senior Division Manager), DM ( Division Manager), maupun Ass. Manager 10. Senior Marketing a. Membuat strategi marketing kepada para marketing b. Mengawasi kinerja dari pada marketing c. Memberikan semangat dan nasehat kepada para marketing 11. Marketing a. Mencari para investor b. Pencapaian target 12. Direktur Keuangan a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan b. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan 13. Head Accounting a. Mengecek kembali pehitungan laba/rugi dari para akuntan b. Mengawasi kinerja dari para akuntan 14. Accounting a. Menghitung laba/rugi perusahaan

8 Head Finance a. Mengkoordinasi pengendalian kegiatan akuntansi keuangan dan sistem informasi keuangan b. Melakukan analisis terhadap laporan keunagan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan c. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai target yang ditentukan d. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan 16. Finance a. Mengelolah keuangan yang sudah disusun oleh kepala keuangan b. Membantu penyusunan anggaran perusahaan 17. Head HRD (Human Resource Development) a. Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahakan, mengawas, merekrut atas pengadaan tenaga kerja b. Memberhentikan karyawan yang bermasalah. 18. HRD ( Human Resource Development) a. Ikut membantu merekrut karyawan, mengarahkan dan mengorganisasikan tenaga kerja b. Ikut membantu memberhentikan karyawan dengan persetujuan Head HRD (Human Resource Development).

9 58 Kondisi perusahaan jika dilihat dari 5 kekuatan Porter Pendatang baru PT. Bina Karya Prima PT. Capital Megah Mandiri Persaingan industri Pemasok Tidak Ada PT. Valbury Asia Futures an PT. Midtou Aryacom Futures Pembeli - investor Produk Pengganti Tidak Ada sumber : Kotler (2004, p64) Gambar 4.2 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan dalam industri 1. Ancaman Pendataang Baru Untuk memasuki persaiangan, pendatang baru harus menyediakan modal yang cukup besar, disamping itu juga, pendatang baru juga harus mempunyai jiwa bisnis yang kuat dan tidak takut untuk menghadapi segala

10 59 resiko yang bisa terjadi kapan saja. Jadi dapat disimpulkan ancaman pendatang baru ini belum tentu berani menerima resiko 2. Kekuatan Pembeli Kekuatan dari para pembeli biasanya berasal dari kalangan investor-investor yang tertarik dalam menamkan modalnya ke dalam index saham berjangka. 3. Produk Substitusi Tidak ada produk substitusi dalam persaingan industri ini 4. Persaingan antar perusahaan Persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang ini sangatlah kuat, karena kompetitor selalu menawarkan produk yang sama dengan tingkat komisi yang serendah mungkin untuk menarik investor masuk ke perusahaan yang didirikannya. 5. Produk pengganti Tidak terdapat produk pengganti dalam persaingan industri ini.

11 Tahap Pengumpulan Data Evaluasi Faktor Internal PT. Trijaya Pratama Futures Tabel 4.1 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan PT.Trijaya Pratama Futures Faktor Kekuatan Perusahaan S1 Memiliki SDM yang berkualitas S2 Sistem trading online dengan menggunakan MT4 (Meta Traider 4) S3 Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamental maupun teknikal S4 Keamanan dana nasabah terjamin S5 Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu S6 Complience & sistem pengendalian internal S7 Pengelolaan dana yang jelas Sumber : PT.Trijaya Pratama Futures, 2009 Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan PT. Trijaya Pratama Futures: 1. Memiliki SDM yang berkualitas Karyawan yang terdapat di PT. Trijaya Pratama Futures merupakan karyawan yang sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing, sehingga dalam melaksanakan tugasnya bisa dilakukan secara maksimal. 2. Sistem trading yang online dengan menggunakan MT4 (Meta Trader 4) Keunggulan dari PT. Trijaya Pratama Futures adalah menggunakan sistem online dalam melakukan trading sehingga investor dapat melakukan sell ataupun close sesuai dengan keinginan investor itu

12 61 sendiri, dan disamping itu juga perusahaan menggunakan MT4, maksud dari MT4 atau meta trader 4 ini adalah memberikan pengalaman lebih baik dalam kecepatan, akurasi, dan lebih teruji dari yang pernah ada sebelumnya. Ini juga merupakan solusi terbaik untuk melakukan transaksi pada Index dan Forex. 3. Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamental maupun teknikal Manager yang kerja di PT. Trijaya Pratama Futures selalu diberikan berita terbaru mengenai perkembangan Index Saham seperti harga saham, dan cara kerja terbaru dari kompetitor sehingga pihak manager dapat menyesuaikan dengan sebaik mungkin demi meningkatkan kualitas dari perusahaan sedangkan dalam hal teknikal, perusahaan bisa mengetahui perkembangan harga dalam bentuk chart atau grafik. 4. Keamanan dana nasabah terjamin Uang yang diinvestorkan oleh nasabah akan terjamin dalam keamanannya. Karena uang yang diinvestorkan masuk kedalam rekening perusahaan yang sudah ditunjuk oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan & Perindustrian Republik Indonesia) bukan ke rekening karyawan yang terdapat dalam perusahaan. 5. Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu Dana yang sudah di investasikan ke dalam Index Saham dapat di ambil sewaktu-waktu tanpa ada ikatan kontrak, sehingga jika nasabah sudah tidak ingin menanamkan modalnya lagi dalam bentuk index saham, nasabah dapat mengambil uangnya secara langsung.

13 62 6. Complieance & sistem pengendalian internal Pihak perusahaan selalu melakukan monitoring terhadap para investor. Dengan adanya sistem monitoring ini, investor dapat memantau jalannya management dan operasional yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan perdagangan berjangka sehingga para investor dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. 7. Pengelolaan dana yang jelas Dana yang diinvestorkan akan diberikan laporan keuangan yang jelas dan detail kepada nasabah setiap harinya. Tabel 4.2 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan PT. Trijaya Pratama Futures Faktor Kelemahan Perusahaan W1 W2 W3 Komisi charge lebih tinggi Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalahkan perusahaan Sumber : PT. Trijaya Pratama Futures, 2009 Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan PT. Trijaya Pratama Futures: 1. Komisi charge lebih tinggi PT. Trijaya Pratama Futures mempunyai ketentuan yang lebih tinggi dalam sistim charge jika melakukan trading, sehingga investor harus membayar komisi yang lebih besar jika melakukan trading. Hal ini cenderung merugikan pihak investor apabila terjadi lost. 2. Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat Bagi masyarakat awam, perusahaan futures cenderung kurang baik dimata masyarakat karena futures dianggap sebagai judi dan pemain

14 63 futures selalau gagal atau kalah apabila masuk sebagai investor index saham. 3. Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalahkan perusahaan Jika kalah dalam trading, investor cenderung menyalakan pihak perusahaan, menggagap pihak dealing yang sengaja membuat mereka lost dalam melakukan trading Hasil Pengolahan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Faktor Internal Data yang diperlukan untuk menentukan bobot faktor-faktor internal perusahaan diperoleh melalui kuesioner yaitu kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria. Data yang diperoleh melalui kuesioner AHP akan diolah dan di-input ke dalam program komputer yaitu program Expert Choice 2000, untuk menentukan bobot tiap faktor internal perusahaan. Berikut ini adalah proses penentuan bobot faktor internal dengan menggunakan program Expert Choice 2000.

15 64 Sumber : Output Expert Choice 2000 Gambar 4.3 Penentuan Bobot Faktor Internal Dengan Program Expert Choice 2000 Gambar 4.3 diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor internal dengan expert choice Proses tersebut disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan suatu faktor dibandingkan dengan satu faktor lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai rata-rata dari tiap responden. Penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat dilihat pada lampiran 7. Angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Nilai negatif terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung kepada faktor di sebelah kanan. Setelah semua angka skala kepentingan selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor internal seperti dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini.

16 65 Sumber : Output Expert Choice 2000 Gambar 4.4 Hasil Penentuan Bobot Faktor Internal Dengan Program Expert Choice 2000 Keterangan gambar: A = Memiliki SDM yang berkualitas B = Sistem trading online dengan menggunakan MT4 (Meta Traider4) C = Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamental maupun teknikal D = Keamanan dana nasabah terjamin E = Komisi charge lebih tinggi F = Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat G = Dana Investasi tidak terikat pada kontrak waktu

17 66 H = Complience & sistem pengendalian internal I = Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalahkan perusahaan J = Pengelolaan dana yang jelas Berikut ini adalah tabel peringkat (rating) faktor-faktor internal perusahaan yang datanya diperoleh dari kuesioner kepada pihak perusahaan (3 responden). Responden 1 adalah manager perusahaan, responden 2 adalah senior devisi manager, responden 3 adalah devisi manager. Peringkat tiap faktor diperoleh berdasarkan pembulatan nilai ratarata dari setiap responden. Tabel 4.3 Tabel Peringkat Faktor Internal PT. Trijaya Pratama Futures Faktor Internal Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata Peringkat Memiliki SDM yang berkualitas ,33 3 Sistem trading yang online dengan menggunakan MT4 (Meta Traider 4) Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamental maupun teknikal , ,00 3 Keamanan dana nasabah ,00 4 terjamin Komisi charge lebih tinggi ,67 2 Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu Complience & sistem pengendalian internal Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalahkan perusahaan Pengelolaan dana yang jelas , , , , ,00 3

18 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) PT. Trijaya Pratama Futures Tabel matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) pada PT. Trijaya Pratama Futures disusun berdasarkan identifikasi faktor-faktor internal perusahaan yang mencakup kekuatan dan kelemahan perusahaan yang telah dijabarkan sebelumnya. Pemberian bobot dan peringkat tiap faktor didasarkan pada hasil pengolahan kuesioner pembobotan dan pemberian peringkat faktor internal yang telah dijabarkan sebelumnya.

19 68 Tabel 4.4 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) pada PT. Trijaya Pratama Futures Faktor-faktor internal kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Kekuatan 1. Memiliki SDM yang berkualitas 0, ,41 2. Sistem trading online dengan menggunakan MT4 (Meta 0, ,35 Traider 4) 3. Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamental maupun teknikal 0, ,14 4. Keamanan dana nasabah terjamin 0, ,55 5. Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu 0, ,20 6. Complience & sistem pengendalian internal 0, ,18 7. Pengelolaan dana yang jelas 0, ,47 Kelemahan 1. Komisi charge lebih tinggi 0, ,16 2. Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat 0, ,08 3. Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalahkan perusahaan 0, ,173 Jumlah 1,00 2,70 Dari Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) pada PT. Trijaya Pratama Futures di atas diperoleh beberapa informasi penting, yaitu: 1. Faktor kekalahan trading dari investor merupakan faktor internal terpenting, seperti diindikasikan dengan bobot 0,173

20 69 2. Kekuatan utama perusahaan adalah keamanan dana nasabah terjamin seperti diindikasikan dengan peringkat Kelemahan utama perusahaan ada pada kekalahan trading seperti diindikasikan dengan peringkat Total nilai tertimbang yang dimiliki PT. Trijaya Pratama Futures adalah sebesar 2,70. Total nilai tertimbang di atas 2,50 mengindikasikan posisi internal yang kuat, sementara total nilai tertimbang di bawah 2,50 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal. Kesimpulannya, PT. Trijaya Pratama Futures memiliki posisi internal cukup kuat, hal ini ditunjukkan oleh total nilai tertimbang sebesar 2, Evaluasi Faktor Eksternal PT. Trijaya Pratama Futures Tabel 4.5 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang PT. Trijaya Pratama Futures Faktor Peluang Masyarakat O1 Komisi yang tinggi O2 Pergerakan harga harian yang cukup besar O3 Tingkat resiko dapat dikendali atau diminimalisasi O4 Two Way Opportunity O5 Prosedur investasi yang mudah Sumber : PT. Trijaya Pratama Futures, 2009

21 70 Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang PT. Trijaya Pratama Futures: 1. Komisi yang tinggi Setiap investor yang melakukan trading sell akan dikenakan charge persen tertentu yang akan ditujukan untuk membagikan kepada pihak manager dan divisi manager, sehingga menguntungkan bagi manager dan divisi manager perusahaan. 2. Pergerakan harga harian yang cukup besar Adanya pergerakan harga saham yang cukup besar setiap harinya membuat para investor saham memiliki peluang yang cukup besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar. 3. Tingkat resiko dapat diminimalisasi Tingkat resiko dapat diminimalisasi dengan metode Manajemen Resiko yaitu dengan : Cut Loss/ Stop Loss : Tindakan membatasi kerugian secepat mungkin dengan cara melikuidasi posisi awal atau dengan cara menetapkan harga likuiditas otomatis (limit order) Switching : Tindakan membatasi kerugian dengan mengubah posisi yang rugi dengan cara melikuidasi posisi awal yang salah sekaligus mengambil posisi baru dengan jumlah lot sebanyak dua kali dari sebelumnya. Locking/ Hedging : tindakan membatasi kerugian dengan membuka posisi baru yang berlawanan arah dengan posisi semula. Averaging : tindakan membatasi kerugian dengan membuka posisi baru yang berlawanan arah dengan posisi semula

22 71 4. Two Way Opportunity Transaksi dua arah memungkinkan para investor akan mendapatkan keuntungan pada saat pasar naik maupun turun. Transaksi Beli-Jual (Open Buy-Close Sell) dilakukan pada saat harga pasar yang rendah (Open Buy) dan kemudian dijual kembali (Close Sell) pada saat harga pasar tinggi. Sebaliknya Transaksi Jual Beli (Open Sell-Close Buy) dilakukan penjualan (Open Sell) pada saat harga pasar tinggi dan kemusian dibeli (Close Buy) kembali pada saat harga pasar rendah. Selisih antara Buy dan Sell atau sebaliknya adalah keuntungan transaksi. 5. Prosedur investasi yang mudah Pada saat seorang investor ingin melakukan investasi pada saham, prosedurnya sangat mudah, karena pada saat melakukan pembukaan rekening, penarikan dana, laporan transaksi, pemutusan investasi bersifat transparan. Tabel 4.6 Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman PT. Trijaya Pratama Futures T1 T2 T3 T4 T5 Banyak kompetitor yang bergerak dibidang sama Persaingan komisi lebih murah Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan Kondisi ekonomi yang tidak stabil Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham Sumber : PT. Trijaya Pratama Futures, 2009

23 72 Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman PT. Trijaya Pratama Futures: 1. Banyak kompetitor yang bergerak dibidang sama Keuntungan yang diperoleh membuat para kompetitor juga ikut membuka jenis bisnis yang dijalankan PT. Trijaya Pratama Futures. Peluang pasar domestik maupun internasional yang besar membuat para pebisnis tergiur untuk dalam bisnis ini. Apalagi jenis bisnis ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar apabila investor memiliki pengetahuan strategi mengenai index saham. 2. Persaingan komisi lebih murah Setiap perusahaan menawarkan produk yang sama dengan komisi charge yang rendah. Hal ini tentulah sangat memperngaruhi para pebisnis yang bergerak dibidang yang sama. 3. Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan Perusahaan selalu memiliki cara atau taktik untuk mencari tau kondisi perusahaan kompetitornya. Perusahaan kompetitor sering mengutus beberapa karyawannya untuk bekerja di perusahaan kompetitornya sehingga bisa mengetahui strategi yang digunakan dan kompetitor ikut menerapkan strategi tersebut. 4. Kondisi ekonomi yang tidak stabil Kondisi perekenomian yang tidak stabil membuat para investor takut untuk menanamkan uangnya kedalam index saham. Karena investor takut akan terjadi kerugian yang besar.

24 73 5. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham Adanya image buruk index saham bagi sebagian masyarakat, membuat masyarakat sama sekali tidak tertarik untuk menajalankan bisnis ini. Masyarakat menganggap index saham adalah judi, memiliki nilai resiko tinggi Hasil Pengelohan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Faktor Eksternal Data yang diperlukan untuk menentukan bobot faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner yaitu kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria. Data yang diperoleh melalui kuesioner AHP akan diolah dan di-input ke dalam program komputer yaitu program Expert Choice 2000, untuk menentukan bobot tiap faktor eksternal perusahaan. Berikut ini adalah proses penentuan bobot faktor eksternal dengan menggunakan program expert choice 2000.

25 74 Sumber : Output Expert Choice 2000 Gambar 4.5 Penentuan Bobot Faktor Eksternal Dengan Program Expert Choice Gambar 4.5 diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor eksternal dengan expert choice Proses tersebut disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan suatu faktor dibandingkan dengan satu faktor lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai rata-rata dari tiap responden. Penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat dilihat pada lampiran 8. Angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Nilai negatif terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung kepada faktor di sebelah kanan. Setelah semua angka skala kepentingan selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor eksternal seperti dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.

26 75 Sumber : Output Expert Choice 2000 Gambar 4.6 Hasil Penentuan Bobot Faktor Eksternal Dengan Program Expert Choice Keterangan gambar: A = Komisi yang tinggi B = Pergerakan harga harian yang cukup besar C = Tingkat Resiko dapat dikendali atau diminimalisasi D = Banyak kompetitor yang bergerak dibidang yang sama E = Persaingan komisi lebih murah F = Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan G = Two Way Opportunity H = Prosedur investasi yang mudah I = Kondisi ekonomi yang tidak stabil J = Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham

27 76 Berikut ini adalah tabel peringkat (rating) faktor-faktor eksternal perusahaan yang datanya diperoleh dari kuesioner kepada pihak perusahaan (3 responden). Responden 1 adalah manager perusahaan, responden 2 adalah senior devisi manager, responden 3 adalah devisi manager. Peringkat tiap faktor diperoleh berdasarkan pembulatan nilai rata-rata dari setiap responden.

28 77 Tabel 4.7 Tabel Peringkat Faktor Eksternal Eksternal (EFE) Pada PT. Trijaya Pratama Futures Faktor Eksternal Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata Peringkat Komisi yang tinggi ,67 4 Pergerakan harga harian yang cukup besar Tingkat resiko dapat dikendali atau diminimalisasi Banyak kompetitor yang bergerak dibidang sama , , ,00 2 Persaingan komisi lebih murah ,67 2 Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan ,67 2 Two Way Opportunity ,00 3 Prosedur investasi yang mudah ,00 3 Kondisi ekonomi yang tidak stabil Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham , ,33 1 Sumber : Data yang diolah

29 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT. Trijaya Pratama Futures Tabel matriks Evaluasi Faktor Internal (EFE) pada PT. Trijaya Pratama Futures disusun berdasarkan identifikasi faktor-faktor internal perusahaan yang mencakup kekuatan dan kelemahan perusahaan yang telah dijabarkan sebelumnya. Pemberian bobot dan peringkat tiap faktor didasarkan pada hasil pengolahan kuesioner pembobotan dan pemberian peringkat faktor internal yang telah dijabarkan sebelumnya.

30 79 Tabel 4.8 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Pada PT. Trijaya Pratama Futures Faktor-faktor eksternal kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Peluang 1. Komisi yang tinggi 0, ,58 2. Pergerakan harga harian yang cukup besar 0, ,44 3. Tingkat resiko dapat dikendali atau diminimalisasi 0, ,30 4. Two way Opportunity 0, ,34 5. Prosedur investasi yang mudah 0, ,35 Ancaman 1. Banyak kompetitor yang bergerak dibidang sama 0, ,18 2. Persaiangan komisi lebih murah 0, ,35 3. Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan 0, ,07 4. kondisi ekonomi yang tidak stabil 0, ,08 5. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham 0, ,04 Jumlah 1,00 2,73 Dari Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) pada PT. Trijaya Pratama Futures di atas, diperoleh beberapa informasi penting, yaitu: 1. Persaingan komisi yang murah merupakan faktor eksternal terpenting, seperti diindikasikan dengan bobot 0, Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,50. Artinya, total nilai tertimbang sebesar 2,73 yang dimiliki PT. Trijaya Pratama Futures mengindikasikan bahwa organisasi

31 80 merespons dengan cukup baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya, karena berada di atas angka 2, Hasil Pengelolaan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Profil Persaingan (CPM) Perusahaan PT. Trijaya Pratama Futures Matriks Profil Persaingan (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya. Dua pesaing utama PT. Trijaya Pratama Futures adalah PT. Valbury Asia Futures, PT. Midtou Aryacom Futures. Pada Matriks Profil Persaingan (CPM) di bawah ini, pemberian bobot tiap faktor ditentukan berdasarkan hasil pengolahan kuesioner pembobotan faktor penentu keberhasilan perusahaan index saham seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya. Penentuan peringkat tiap faktor pada masing-masing perusahaan ditentukan berdasarkan hasil pengolahan kuesioner penilaian faktor penentu keberhasilan perusahaan index saham seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya.

32 81 Sumber : Output Expert Choice 2000 Gambar 4.7 Penentuan Bobot Faktor Penentu Keberhasilan Persaiangan Dengan Program Expert Choice 2000 Gambar 4.7 diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor penentu keberhasilan dengan Expert Choice Proses tersebut disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan suatu faktor dibandingkan dengan satu faktor lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai rata-rata dari tiap responden. Penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat dilihat pada lampiran 9. Angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Nilai negatif terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung kepada faktor di sebelah kanan. Setelah semua angka skala kepentingan selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor eksternal seperti dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini.

33 82 Sumber : Output Expert Choice 2000 Gambar 4.8 Hasil Penentuan Bobot Faktor Dengan Program Expert Choice 2000 Keterangan Gambar : A = SDM yang berkualiatas B = Trading online menggunakan MT4 (Meta Traider 4) C = Keamanan dana nasabah terjamin D = Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu E = Pengelolaan dana yang jelas F = Complience & sistem pengendalian internal G = Kepercayaan Investor H = Komisi yang tinggi

34 Hasil Pengolahan Kuesioner Penilaian Faktor Penentu Keberhasilan Perusahaan Index Saham Tujuan dari pengolahan kuesioner penilaian faktor penentu keberhasilan perusahaan index saham adalah untuk memperoleh data peringkat tiap faktor penentu keberhasilan masing-masing perusahaan index saham pada Matriks Profil Persaingan (CPM). Tabel 4.9 Tabel Nilai Rata-Rata dan Peringkat Faktor Penentu Keberhasilan PT. Trijaya Pratama Futures Faktor Penentu PT. Trijaya Pratama PT. Valbury Asia Futures PT. Midtou Aryacom Keberhasilan Futures Futures Total Rata- Peringkat Total Rata- Peringkat Total Rata- Peringkat Nilai rata Nilai rata Nilai rata SDM yang berkualitas Trading online menggunakan MT4 ( Meta Traider 4) Keamanan dana nasabah terjamin Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu Pengelolaan dana yang jelas 53 2, , , , , , , , , , , , , , ,45 2

35 84 Complience & sistem pengendalian internal Kepercayaan investor Komisi yang tinggi 49 2, , , , , , , , ,55 3 Sumber: Data yang diolah Pada tabel nilai rata-rata dan peringkat faktor penentu keberhasilan perusahaan index saham, penghitungan total nilai tiap faktor masing-masing perusahaan dapat dilihat pada lampiran 10,11,12. Nilai rata-rata tiap faktor diperoleh melalui total skor dibagi 20 (jumlah responden). Peringkat tiap faktor diperoleh melalui pembulatan nilai rata-rata tiap faktor. Peringkat tiap faktor akan digunakan untuk Matriks Profil Persaingan (CPM).

36 85 Tabel 4.10 Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Trijaya Pratama Futures PT. Trijaya Pratama Futures PT. Valbury Asia Futures PT. Midtou Aryacom Futures Faktor Penentu Keberhasilan Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai 1. SDM yang berkualitas 0, ,41 2 0,28 3 0,41 2. Trading online MT4 (Meta Traider 4) 3. Keamanan dana nasabah 0,116 0, ,35 0, ,23 0, ,35 0,27 terjamin 4. Dana investasi tidak terikat pada kontrak 0, ,47 2 0,31 3 0,47 waktu 5. Pengelolaan dana yang jelas 0, ,35 3 0,52 2 0,35 6. Complience & sistem pengendalian internal 7. Kepercayaan investor 0,080 0, ,16 0, ,24 0, ,16 0,57 8. Komisi yang tinggi 0, ,28 3 0,28 3 0,28 Jumlah 1,00 2,99 2,70 2,86 Sumber: Data yang diolah Dalam matriks profil persaingan perusahaan index saham di atas, diperoleh beberapa informasi penting yaitu: 1. Kepercayaan investor merupakan faktor penentu keberhasilan terpenting, seperti diindikasikan dengan bobot 0, Complience & sistem pengendalian internal merupakan faktor kekurangan terpenting, seperti diindikasikan dengan 0.080

37 86 3. PT. Trijaya Pratama Futures merupakan perusahaan yang terkuat secara keseluruhan, seperti diindikasikan dengan total nilai tertimbang sebesar 2, Tahap Pencocokan Diagram Analisis SWOT Kekuatan Mendukung strategi turn around Mendukung strategi agresif 2,73 PT. Trijaya Pratama Futures Peluang Ancaman 2,7 Mendukung strategi defensif Mendukung strategi diversifikasi Kelemahan Gambar 4.9 Analisis SWOT Gambar diatas menunjukkan bahwa hasil evaluasi faktor internal dan eksternal berada pada kuadaran Kekuatan dan Peluang (Strenght-Opportunities) yang mendukung

38 87 penerapan strategi yang bersifat agresif. Strategi agresif yang diterapkan oleh perusahaan adalah malakukan persaingan dalam hal komisi dan SDM yang berkualitas Matriks TOWS PT. Trijaya Pratama Futures Tabel 4.11 Matriks TOWS PT. Trijaya Pratama Futures Kekuatan (Strengths S) 1. Memiliki SDM yang berkualitas 2. Sistem trading online dengan menggunakan MT4 (Meta Traider 4) 3. Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamental maupun teknikal Kelemahan (Weaknesses W) 1. Komisi charge lebih tinggi 2. Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat 3. Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalahkan perusahaan Peluang (Opportunities O) 1. Komisi yang tinggi 2. Pergerakan harga harian yang cukup besar 3. Tingkat resiko dapat dikendali atau diminimalisasi 4. Two way Opportunity 5. Prosedur investasi yang mudah 4. Keamanan dana nasabah terjamin 5. Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu 6. Complience & sistem pengendalian internal 7. Pengelolaan dana yang jelas Strategi SO 1. Meningkatkan kinerja SDM yang profesional dengan memberikan komisi yang tinggi, sehingga karyawan akan semakin termotivasi dalam berkerja. (S1,O1) 2. Kombinasi sistem online yang menggunakan MT4 sehinga tingkat resiko dapat dikendali atau diminimalisasi (S3, O3) Strategi WO 1. Image perusahaan Futures yang kurang baik dimata masyarakat akan terangkat dengan adanya tingkat resiko yang bisa dikendali atau diminimalisasi (W2, O3) 2. Komisi charge yang lebih tinggi tidak menjadi halangan dengan prosedur investasi yang mudah (W1, O5)

39 88 Ancaman (Threats T) 1. Banyak kompetitor yang bergerak dibidang sama 2. Persaiangan komisi lebih murah 3. Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan 4. kondisi ekonomi yang tidak stabil 5. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham Strategi ST 1. Adanya SDM yang berkualitas dapat meningkatkan daya saing kompetitor yang bergerak dibidang yang sama (S1, T1) 2. Dana nasabah yang selalu terjamin keamanannya, walaupun kondisi ekonomi yang tidak stabil (S4, T4) 3. Dana investasi yang tidak terikat pada kontrak waktu membuat masyarakat tetarik untuk memahami dan mempelajari mengenai index saham (S5, T5) Strategi WT 1. Dengan adanya komisi charge yang tinggi maka akan berakibat persaingan komisi yang lebih murah (W1, T2) 2. Image perusahaan futures yang kurang baik dimata masyarakat akan terangkat dengan adanya kompetitor yang bergerak dibidang yang sama, sehingga dapat meningkatkan daya saing antar perusahaan.(w2, T1) Sumber : Data yang diolah Matriks SWOT pada PT. Trijaya Pratama Futures di atas menghasilkan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan, antara lain: 1. Strategi SO; yaitu strategi organisasi dan pengembangan produk. 2. Strategi WO; yaitu strategi pengembangan produk, penetrasi pasar. 3. Strategi ST; yaitu strategi profesional, strategi keuangan. 4. Strategi WT; yaitu strategi keuangan, pengembangan produk. Kesimpulannya, alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT antara lain strategi organisasi, strategi pengembangan produk, strategi penerasi pasar, strategi profesioanal, strategi keuangan.

40 Matriks Internal Eksternal (IE) PT. Trijaya Pratama Futures Pada matriks IE, PT. Trijaya Futsalindo berada dalam sel V, dengan total nilai EFI sebesar 2,70 dan total nilai EFE sebesar 2,73. Perusahaan yang masuk dalam sel V dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan; strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini. Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis dari matriks IE, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Trijaya Pratama Futures adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berikut ini adalah gambar matriks IE pada PT. Trijaya Pratama Futures.

41 90 Kuat Rata-rata Lemah Tinggi I II III IV V VI TOTAL NILAI Sedang EFE YANG DIBOBOT PT. Trijaya Pratama Futures (270 ; 2,73) Rendah VII VIII IX Sumber : Data yang diolah Gambar 4.10 Matriks IE PT. Trijaya Pratama Futures Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) PT. Trijaya Pratama Futures Pada Grand Strategy Matrix, PT. Trijaya Pratama Futures berada pada kuadran I. Hal ini dikarenakan perusahaan berada pada industri yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan memiliki posisi bersaing yang cukup kuat. Perusahaan index saham adalah industri yang memiliki pertumbuhan pasar yang

42 91 cepat karena tingginya minat investor untuk menanamkan dana di index saham, sehingga memicu banyaknya perusahaan yang masuk ke industri ini. PT. Trijaya Pratama Futures memiliki posisi bersaing yang cukup kuat di industri ini, hal ini dilihat berdasarkan hasil analisis dari matriks CPM (Competitive Profile Matriks), dimana perusahaan memilki total nilai tertimbang sebesar 2,99 (lebih tinggi dari nilai tengah yaitu 2,50); dimana diperoleh kesimpulan PT. Trijaya Pratama Futures memiliki daya saing yang cukup baik, dimana PT. Trijaya Pratama Futures unggul pada dua kriteria yaitu dana yang tidak terikat oleh waktu dan pengelolaan dana yang jelas, dibandingkan dengan dua pesaingnya yaitu PT. Valbury dan PT. Midtou; tetapi PT. Trijaya Pratama Futures masih memiliki kekurangan yaitu pada komisi charge yang tinggi. Perusahaan yang berada di kuadran I Grand Strategy Matrix berada dalam posisi strategis yang baik sekali. Untuk semua perusahaan ini, konsentrasi terus menerus pada pasar saat ini (pengembangan produk dan profesional) dan juga (strategi keuangan) merupakan strategi yang tepat. Jika perusahaan di posisi kuadran I mempunyai sumber daya yang berlebihan, maka integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horisontal merupakan strategi yang efektif. Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis melalui Grand Strategy Matrix, alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Trijaya Pratama Futures adalah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi integrasi ke belakang, strategi integrasi ke depan, strategi integrasi horisontal, dan strategi diversifikasi konsentrik. Berikut ini adalah gambar Grand Strategy Matrix pada PT. Trijaya Pratama Futures.

43 92 Pertumubuhan pasar yang cepat Kuadran II Kuadran I PT. Trijaya Pratama Futures posisi posisi bersaing bersaing lemah 1,0 2,5 4,0 kuat Kuadran III Kuadran IV Pertumbuhan pasar yang lambat Sumber : Data yang diolah Gambar 4.11 Grand Strategy Matrix PT. Trijaya Pratama Futures

44 Tahap Keputusan Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT, matriks IE, dan Grand Strategy Matrix, maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, diversifikasi horisontal, diversifikasi konsentrik, pengembangan pasar, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horisontal. Seperti dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini. Tabel 4.12 Tabel Alternatif Strategi Yang Dihasilkan dari Metode Pencocokan Alternatif Strategi Metode Pencocokan Pengembangan produk Matriks SWOT, Matriks IE, Grand Strategy Matrix Penetrasi pasar Matriks IE, Matriks SWOT,Grand Strategy Matrix Strategi Organisasi Matriks SWOT Strategi Profesional Matriks SWOT Strategi Keuangan Matriks SWOT Pengembangan pasar Grand Strategy Matrix Diversifikasi konsentrik Grand Strategy Matrix Integrasi ke belakang Grand Strategy Matrix Integrasi ke depan Grand Strategy Matrix Integrasi horisontal Grand Strategy Matrix Sumber: Hasil analisis tahap pencocokan

45 94 Alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan melalui tahap pencocokan akan dianalsis berdasarkan dengan kondisi perusahaan dan industri untuk menilai apakah alternatif strategi tersebut sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan, dalam arti strategi tersebut merupakan strategi yang efektif untuk diterapkan oleh perusahaan. Kemudian alternatif strategi yang terpilih akan dianalsis melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan strategi terbaik yang dapat diterapkan oleh perusahaan. 1. Pengembangan produk Melihat kondisi perusahaan, strategi pengembangan produk sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan memang membutuhkan suatu pembenahan pada jasa mereka saat ini, terutama pada komisi charge untuk dapat menghadapi persaingan. 2. Penetrasi pasar Melihat kondisi perusahaan index saham, strategi penetrasi pasar sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan. Hal ini didukung oleh beberapa hal: (a) kondisi pasar saat ini yang tidak jenuh dengan produk atau jasa yang ada. (b) tindakan strategis yang dilakukan oleh perusahaan pada saat ini sudah mengarah pada strategi penetrasi pasar, dimana perusahaan menambahkan produk trading online dengan MT4 kepada konsumen. (c) adalah penting bagi perusahaan untuk memiliki SDM yang berkualitas untuk meningkatkan penjualan untuk jasa mereka tawarkan saat ini. 3. Strategi Organisasi Strategi organisasi sesuai diterapkan oleh perusahaan, karena didukung oleh SDM yang berkualitas dan adanya komisi yang tinggi. Sehingga karyawan perusahaan akan semakin termotivasi dalam bekerja.

46 95 4. Strategi Profesional Strategi ini diterapkan diperusahaan karena didukung oleh penyerapan tenaga kerja yang profesional, sehingga akan meningkatkan kualitas dari perusahaan index saham. 5. Strategi Keuangan Strategi ini sesuai diterapkan diperusahaan karena perusahaan mempunyai dama nvestasi yang tidak terikat oleh kontrak waktu, sehingga para investor merasa flexibel dalam menanamkan modalnya ke index saham. 6. Pengembangan pasar Semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap index saham di kota Jakarta maupun di berbagai daerah di dalam negri merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan pasar. 7. Diversifikasi horisontal Strategi diversifikasi horisontal sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan, hal ini dilihat berdasarkan kondisi perusahaan yang memang membutuhkan penambahan produk pendukung baru untuk investor mereka saat ini dalam usaha untuk meningkatkan daya saing perusahaan. 8. Diversifikasi konsentrik Strategi diversifikasi konsentrik kurang sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan karena jasa perusahaan index saham hanya terbatas untuk index saham, kecuali ada saham baru yang diperdagangkan untuk umum. 9. Integrasi ke depan Strategi integrasi ke depan merupakan strategi yang efektif dalam perusahaan saham yang memiliki sumber daya alam yang lebih. Kondisi sekarang yang sudah berbasis web dalam memperkenalkan perusahaan ke masyarakat merupakan salah satu hal

47 96 yang penting guna mengetahui kondisi perusahaan, dan melakukan trading online bagi para investor. 10. Integrasi ke belakang Seperti halnya dengan integrasi ke depan, integrasi ke belakang juga merupakan strategi yang efektif jika perusahaan mempunyai sumber daya yang berlebihan. Berdasarkan kondisi modal dan sumber daya perusahaan yang mendukung, maka strategi Integrasi ke belakang sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan. 11. Integrasi horisontal Sama halnya dengan integrasi ke depan dan integrasi kebelakang, integrasi horisontal juga merupakan strategi yang efektif jika perusahaan mempunyai sumber daya yang berlebihan. Dengan melihat kondisi modal dan sumber daya perusahaan saat ini yang mendukung, maka strategi Integrasi horisontal yang merupakan strategi untuk mendapatkan kepemilikan atas perusahaan pesaing sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan. Setelah dilakukan analisis terhadap delapan alternatif strategi yang dihasilkan melalui tahap pencocokan, maka diperoleh empat alternatif strategi yang efektif untuk diterapkan oleh perusahaan. Keempat alternatif strategi tersebut antara lain : strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, strategi pengembangan pasar, dan strategi diversifikasi horisontal. Keempat alternatif strategi tersebut akan dievaluasi melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

48 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Trijaya Pratama Futures Tabel 4.13 Tabel Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT.Trijaya Pratama Futures Faktor Internal Faktor-faktor Kunci Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Pengembangan Pasar Diversifikasi Horisontal Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS - Kekuatan 1 Memiliki SDM yang berkualitas 0, ,55 4 0,55 4 0,55 3 0,41 2 Sistem Trading online dengan menggunakan MT4 (Meta Traider 4) 0, ,35 3 0,35 4 0,46 3 0,35 3 Pihak manager selalu diberikan NEWS baik fundamentel maupun 0, ,13 4 0,18 3 0,13 2 0,09 teknikal 4 Keamanan dana nasabah terjamin 0, ,55 3 0,41 4 0,55 2 0,27 5 Dana investasi tidak terikat pada kontrak waktu 0, ,18 4 0,24 4 0,24 2 0,12 6 Complience & sistem pengedalian internal 0, ,17 3 0,17 2 0,12 2 0,17 7 Pengelolaan dana yang jelas 0, ,47 3 0,47 3 0,47 2 0,31 - Kelemahan 1 Komisi charge lebih tinggi 0, ,24 2 0,16 3 0,24 2 0,16 2 Image perusahaan futures kurang baik dimata masyarakat 0, ,08 1 0,04 1 0,04 1 0,04 97

49 3 Jika kalah dalam Trading, cenderung menyalakan perusahaan 0, ,35 3 0,52 3 0,52 2 0,35 Jumlah Bobot 1,00 Faktor Eksternal - Peluang 1 Komisi yang tinggi 0, ,44 3 0,44 3 0,44 3 0,44 2 Pergerakan harian yang cukup besar 0, ,44 2 0,29 4 0,58 3 0,44 3 Tingkat resiko dapat dikendali atau diminimalisasi 0, ,30 3 0,30 4 0,41 2 0,20 4 Two way Opportunity 0, ,45 3 0,34 4 0,45 3 0,34 5 Prosedur investasi yang mudah 0, ,46 3 0,35 3 0,35 3 0,35 - Ancaman 1 Banyak kompetitor yang bergerak dibidang sama 0, ,09 3 0,27 4 0,37 2 0,18 2 Persaingan komisi lebih murah 0, ,53 1 0,18 2 0,35 2 0,35 3 Terdapatnya mata-mata dari luar perusahaan 0, ,04 4 0,15 1 0,04 2 0,07 4 Kondisi ekonimi yang tidak stabil 0, ,08 4 0,16 2 0,08 2 0,08 5 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai index saham 0, ,04 3 0,11 2 0,07 4 0,15 Jumlah Bobot 1,00 Jumlah total nilai daya tarik 5,90 5,68 6,46 4,87 Sumber : Data yang diolah 98

50 99 Dari Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada PT. Trijaya Pratama Futures di atas terlihat bahwa strategi pengembangan pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 6,46. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik tiga alternatif strategi lainnya yaitu penetrasi pasar (5,90), pengembangan produk (5,68), dan strategi diversifikasi horisontal (4,87). Hal ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi horisontal. Jadi, dari empat alternatif strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Trijaya Pratama Futures, alternatif strategi terbaik untuk diterapkan oleh PT. Trijaya Pratama Futures dalam menghadapi persaingan adalah strategi pengembangan pasar. Alternatif kedua adalah strategi pengembangan produk, alternatif ketiga adalah strategi penetrasi pasar, dan alternatif keempat adalah strategi diversifikasi horisontal. 4.4 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), diperoleh hasil bahwa strategi pengembangan pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi horisontal. Jadi, strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Trijaya Pratama Futures adalah strategi strategi pengembangan pasar. Beberapa alternatif tindakan dalam mengimplementasikan strategi pengembangan pasar bagi PT. Trijaya Pratama Futures antara lain: a) Menambah jumlah cabang perusahaan. Hal ini dapat dilakukan apabila pada perusahaan masih memungkinkan untuk membangun cabang dibeberapa ibukota besar. Alternatif lainnya yang muncul adalah menambah karyawan yang berkualitas dan profesional.

Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis PT. Trijaya Pratama Futures. Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan

Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis PT. Trijaya Pratama Futures. Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan L-1 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis PT. Trijaya Pratama Futures Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. distributor, dan perdagangan. Suatu keuntungan yang besar telah memiliki jaringan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. distributor, dan perdagangan. Suatu keuntungan yang besar telah memiliki jaringan BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Millennium Danatama Group merupakan sebuah group yang telah terkenal dengan aktivitas di berbagai bidang, seperti jasa keuangan, perumahan, perbankan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

PT. PRUTON MEGA BERJANGKA

PT. PRUTON MEGA BERJANGKA PT. PRUTON MEGA BERJANGKA INDEX, FOREX & GOLD TRADING LEGALITAS PERUSAHAAN PT. PRUTON MEGA BERJANGKA PT. Pruton Mega Berjangka didirikan oleh para profesional pasar keuangan dengan visi inovatif untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures

Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures L1 Lampiran 1 Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures Nama : Jabatan : a) Berdasarkan kondisi internal perusahaan 1. Menurut Bapak/Ibu, faktor-faktor apa saja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PENDAHULUAN Ditengah berkembangnya dunia ekonomi yang sangat pesat belakangan ini telah hadir berbagai bentuk bisnis financial, salah satunya adalah investasi. Investasi merupakan suatu bentuk penundaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

PT. SENTRATAMA INVESTOR BERJANGKA

PT. SENTRATAMA INVESTOR BERJANGKA COMPANY PROFILE PT. SENTRATAMA INVESTOR BERJANGKA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan / Financial Consulting. Didirikan menurut dan berdasarkan Undang Undang Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX SAHAM JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & INDEX SAHAM KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR]

PERATURAN TRANSAKSI INDEX SAHAM JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & INDEX SAHAM KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR] PERATURAN TRANSAKSI JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR] PT AGRODANA FUTURES Effective : Januari 2014 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB)

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB) 08:15 11:00 (WIB) 07:00 13:05 (WIB) 2 nd

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. PT Millennium Penata Futures berdiri pada tahun PT Millennium

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. PT Millennium Penata Futures berdiri pada tahun PT Millennium BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Tentang Perusahaan PT Millennium Penata Futures berdiri pada tahun 2000. PT Millennium Penata Futures berkantor pusat di Menara Kebon Sirih Lt. 20. Jl. Kebon Sirih 17-19

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Andry Suryadi 0700730650 ABSTRAK Sunburst Adventurindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengorganisasian untuk berpetualang. Jasa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Buana Archicon berdiri pada tahun 1972 dengan nama PT. Archipelago Consulting Engineers. Pada tahun 1978 berganti nama menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian yang telah memasuki era modern mendorong berbagai bentuk bisnis finansial untuk berkembang pesat. Dengan situasi perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan pada pasar berjangka (futures market) mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi, terutama sebagai sarana pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah di PT. Indosukses Futures Jakarta yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav 76-78 Jakarta. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE. Member of. The Jakarta Futures Exchange The Indonesian Derivatives Clearing House

COMPANY PROFILE. Member of. The Jakarta Futures Exchange The Indonesian Derivatives Clearing House COMPANY PROFILE Member of The Jakarta Futures Exchange The Indonesian Derivatives Clearing House PROFILE PT.Reymount Futures, adalah penyedia jasa keuangan yang independen, yang merupakan Tehnologi Internet

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES

PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB) 08:15 11:00 (WIB) 07:00 13:05 (WIB) 2 nd SESSION: 14:15 01:00 (WIB)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci