TOBA BARA SEJAHTRA CAPAI FINANCIAL CLOSE UNTUK PROYEK LISTRIK 2x50 MW

Transkripsi

1 Siaran Pers TOBA BARA SEJAHTRA CAPAI FINANCIAL CLOSE UNTUK PROYEK LISTRIK 2x50 MW Jakarta, 14 Juli 2017 PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh (Perseroan), mencapai Financial Close pada 14 Juli 2017 untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x50 MW Sulbagut-1 di Propinsi Gorontalo, Sulawesi. GLP adalah konsorsium yang diprakarsai oleh Perseroan (60%), dengan anggota lain yakni PT Toba Sejahtra (20%), dan Shanghai Electric Power Construction Co. Ltd. (SEPC) (20%). GLP merupakan Independent Power Producer (IPP) pertama (di luar proyek penambahan kapasitas atau ekspansi) di tahun 2017 yang berhasil mencapai Financial Close sesuai jadwal berdasarkan PPA dengan PLN dalam rangka mendukung Program Listrik Nasional MW. Kami berterimakasih kepada PLN dan para mitra lain kami yakni lender, sponsor dan berbagai instansi pemerintah terkait atas dukungan dan kerjasamanya dalam menyukseskan pencapaian ini. Kami bangga dapat menjadi bagian dari Program strategis nasional ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di tanah air dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ujar Justarina Naiborhu, selaku Direktur Utama Perseroan. Direktur dan Corporate Secretary Perseroan, Alvin Sunanda menambahkan Financial Close ini adalah sebuah stepping stone bagi Perseroan setelah memperoleh PPA perdana kami satu tahun lalu dan merupakan bagian dari serangkaian peristiwa penting yang akan datang yakni dimulainya tahap konstruksi di semester kedua 2017 dan target untuk mencapai Commercial Operation Date (COD) di tahun Perolehan pembiayaan untuk proyek Sulbagut-1 pada pertengahan tahun ini telah sesuai dengan target Perseroan serta kebijakan PLN yakni dalam pemenuhan Financial Close satu tahun sejak penandatanganan PPA. Ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam pengembangan proyek ini yang sejalan dengan harapan positif bahwa PLN dapat menyukseskan Program 35,000 MW. PLTU akan menjual listrik kepada PLN dengan skema PPA selama 25 tahun sejak COD dengan suplai batubara antara lain dari Perseroan. Penandatanganan PPA telah dilaksanakan pada 14 Juli SEPC telah ditunjuk sebagai kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

2 Sekilas tentang ( Perseroan ) adalah salah satu produsen batubara termal utama yang kompetitif di Indonesia. Perseroan telah menjadi produsen batubara utama sejak tahun 2006 yang mengoperasikan 3 (tiga) konsesi tambang di Kalimantan Timur. Ketiga konsesi tambang yang saling bersebelahan ini dikelola oleh beberapa perusahaan pemegang IUP, dimana ketiganya memiliki lokasi yang menguntungkan yaitu dekat dengan pelabuhan sungai setempat. Luas keseluruhan konsesi Perseroan mencapai sekitar hektar. Perseroan saat ini memiliki 7 (tujuh entitas anak, tiga bergerak di bidang produksi batubara yaitu PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU), satu di bidang produksi kelapa sawit yaitu PT Perkebunan Kaltim Utama I (PKU) dan dua di bidang ketenagalistrikan yaitu PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) dan PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL). Kepemilikan Perseroan di ABN, IM, TMU, PKU, GLP dan MCL masing-masing adalah sebesar 51,00%, 99,99%, 99,99%, 90,00%, 60,00% dan 90%. Pada 6 Juli 2012, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak 210 juta lembar saham atau 10,5% dari modal disetor dengan perolehan dana hasil IPO sebesar Rp 400,3 miliar. Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan Tambang

3 ABN berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. ABN beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada September ABN memiliki lahan seluas ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 156 juta ton. IM berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur. IM beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai operasi pada Agustus IM memiliki lahan seluas 683 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 37 juta ton. TMU berlokasi di Loa Janan, Muara Jawa dan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TMU beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada Oktober TMU memiliki lahan seluas ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 43 juta ton. PKU berlokasi di Loa Janan, Muara Jawa dan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. PKU memiliki HGU dengan luas ha dan sebuah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam. GLP didirikan pada Februari 2016 untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) dengan kapasitas 2x50 MW di Propinsi Gorontalo, Sulawesi setelah memperoleh Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik ( PPTL ) dengan masa kontrak 25 tahun melalui skema Independent Power Producer ( IPP ). MCL didirikan pada Maret 2017 untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) dengan kapasitas 2x50 MW di Propinsi Minahasa Utara, Sulawesi setelah memperoleh Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik ( PPTL ) dengan masa kontrak 25 tahun melalui skema Independent Power Producer ( IPP ).

4 Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Alvin F. Sunanda (Sekretaris Perusahaan) Iwan Sanyoto Head of Investor Relations (Kepala Hubungan Investor) Novi Aruan Corporate Secretary Division (Divisi Sekretaris Perusahaan)

5 Press Release TOBA BARA SEJAHTRA REACHES FINANCIAL CLOSE FOR ITS 2x50 MW POWER PLANT PROJECT Jakarta, 14 th July 2017 PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), a majority-owned subsidiary of PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Company), reached its Financial Close on 14 th July 2017 for its 2x50 MW Coal-Fired Power Plant (CFPP) Sulbagut-1 project in Gorontalo Province, Sulawesi. GLP is owned by a consortium led by the Company (60%), with other members of PT Toba Sejahtra (20%), and Shanghai Electric Power Construction Co. Ltd. (SEPC) (20%). GLP became the first Independent Power Producer (IPP) this year (outside of capacity expansion project), which reached Financial Close on time based on Power Purchase Agreement (PPA) with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) for the 35,000 MW National Electricity Program. We are particularly grateful to PLN and our other partners such as our lender, sponsor, and relevant government institutions for their support and cooperation in making this achievement a success. We are proud of being a part of this national undertaking to increase the country s electrification ratio in order to bring about sustainaible economic growth and welfare for the people, said Justarina Naiborhu, the Company s President Director. Company Director and Corporate Secretary, Alvin Sunanda, further stated this Financial Close is a major stepping stone for the Company after securing its first ever PPA this time last year in a series of other milestones to come, including commencement of construction phase in second semester and targeting to achieve Commercial Operation Date (COD) by Securing the Sulbagut-1 project s financing by mid year this year was in line with the Company s target as well as fulfilling PLN s guideline of meeting Financial Close within one year after PPA signing. This underscores the Company s commitment that such crucial undertaking bodes well with the ability of PLN to make the 35,000 MW program successful. The Sulbagut-1 CFPP is expected to supply PLN with electricity under the PPA scheme for 25 years post COD, with coal supply procured among others by the Company. The PPA was signed by PLN and the Company on 14 th July SEPC was selected as the Engineering, Procurement, and Construction (EPC) contractor.

6 Snapshot of The Company is one of the major competitive producers of thermal coal in Indonesia. The Company has grown into a major coal producer operating 3 (three) coal mine concessions in East Kalimantan. These adjacent coal mining concessions, which are held through various operating companies, all enjoy highly favorable mine locations, with close proximity to local river ports. The Company s concession areas total approximately 7,087 hectares. The Company currently has seven operating subsidiaries, three in coal mining namely PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), PT Trisensa Mineral Utama (TMU), one in oil palm plantation namely PT Perkebunan Kaltim Utama I (PKU), and two entities in power generation, PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) and PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL). The Company s ownerships in ABN, IM, TMU, PKU, GLP, and MCL are 51.00%, 99.99%, 99.99%, 90.00%, 60.00% and 90% respectively. GLP and MCL were the latest entity additions to the Toba Bara Sejahtra Group of subsidiaries, having been established in February 2016 and March 2017 respectively. Locations of PT Toba Bara Sejahtra s Concessions Major city is less than 50 km Samarinda Sungai Mahakam Major City Jetty Transhipment Point TMU - IM Hauling Road Furthest pit to jetty 25km with closest one ~5km Muara Berau ~55 Km (total ~120 Km) TMU Kutai Energy 17km IM ABN ABN ~ 5 km IM Jetty ABN Jetty Close proximity transhipment point & jetty Makassar Strait ~ 120 km Balikpapan Adjacent locations for all 3 mines ~65 Km Muara Jawa ABN is located in Sangasanga District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan and is operated under the IUP- OP permit. It started operations in September ABN covers an area reaching 2,990 hectares and has estimated coal resources of around 156 million tons (Based on last JORC data of 2012). IM is located in Sangasanga District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan and is operated under the IUP-OP permit. It started operations in August IM covers 683 hectares of land and has estimated coal resources of 37 million tons (Based on last JORC data of 2011). Meanwhile, TMU is located in Loa Janan District, Muara Jawa District and Sangasanga District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. With IUP-OP permit, TMU started operations in October TMU covers 3,414 hectares of land and has estimated coal resources of 43 million tons. Altogether, the total coal resources of the Company are estimated at 236 million tons (Based on last JORC data of 2011). PKU holds a Palm Commodity Plantation Cultivation Business License covering HGU area totaling 8,633 hectares in Muara Jawa District, Sangasanga District, and Loa Janan District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. GLP s CFPP (IPP) project is located in the Gorontalo Province, Sulawesi. MCL s CFPP (IPP) project is located in the North Minahasa Province, Sulawesi. For further information, please contact:

7 Alvin F. Sunanda Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan) Iwan Sanyoto Head of Investor Relations (Kepala Hubungan Investor) Novi Aruan Corporate Secretary Division (Divisi Sekretaris Perusahaan)