RINGKASAN PORTOFOLIO IIF Sampai dengan Desember 2016
|
|
- Bambang Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RINGKASAN PORTOFOLIO IIF Sampai dengan Desember 2016 Sektor Ketenagalistrikan (ES) 1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) IIF bertindak sebagai Mandated Lead Arranger pembiayaan senior loan senilai US$ 48 juta untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas 2x35 MW. Komitmen IIF sendiri adalah sebesar US$ 24juta. Proyek ini disponsori oleh pengembang domestik dan beroperasi sejak Mei Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) IIF berpartispasi dalam sebuah pembiayaan kembali ( Refinancing ) untuk paket pinjaman senior loan senilai US$ 267 juta, untuk PLTA yang sudah beroperasi di Sumatera Utara, dimana IIF sendiri menyediakan komitment pinjaman sebesar US$ 16.5 juta pada tahun Kapasitas PLTA ini adalah sebesar 2x90 MW yang terikat PPA dengan PLN dan disponsori oleh investor domestik. 3. Produsen Listrik Independen and Penyedia Listrik Sementara IIF menyediakan fasilitas senior debt dan juga equity kepada sebuah perusahaan penyedia listrik sementara. Bisnis utamanya adalah menyewakan mesin pembangkit berbahan bakar gas kepada PLN dan kepada kalangan industri. Jumlah total komitmennya adalah sebesar US$ 20.5 juta padada tahun Pembangkit Listrik Bersih dan Terbarukan Komitmen pembiayaan sebesar Rp500 milyar dalam bentuk pinjaman untuk modal kerja dan fasilitas mezzanine diberikan IIF kepada sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan listrik sementara pada tahun 2015, yang ditujukan untuk mengembangkan pembangkit listrik yang bersih dan terbarukan di Indonesia. 5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IIF menyediakan fasilitas pinjaman senior loan senilai US$ 2.5juta untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 2MW, yang berlokasi di Gorontalo Utara pada tahun Perusahaan sponsor dari proyek ini adalah sebuah kontraktor BUMN untuk proyek pembangunan irigasi dan bangunan air lainnya. Saat ini BUMN ini sedang meluaskan usahanya menjadi pengembang dan operator pembangkit listrik yang bersih dan terbarukan.
2 6. Pembangkit Listrik Mini Hidro IIF memberikan pinjaman dengan komitmen sebesar Rp 175juta pada tahun 2016 untuk pembangunan Pembangkit Listrik Mini Hidro run off river dengan kapasitas 2x5MW yang berlokasi di Sumatera Barat. Adapun perusahaan ini adalah anak usaha dari sebuah BUMN Konstruksi, yang dibentuk untuk membangun, mengoperasikan dan memiliki proyek-proyek energi yang terbarukan. 7. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) IIF berpartisipasi dalam pemberian fasilitas pembiayaan sebesar US$ 20juta kepada PLTG yang berlokasi di Sumatera Selatan untuk penambahan fasiltas Combine Cyle. Proyek ini dianggap sebagai energi yang bersih dan meningkatkan efisiensi bila dibandingkan dengan energi yang bersumber pada fosil. Kategori S&E : B Sektor Minyak & Gas (Industri Hilir) (OG) 1. Pabrik LPG Pada tahun 2014, IIF telah memberikan komitmen fasilitas pembiayaan sebesar US$ 8.7 juta untuk pembangunan pabrik LPG di Jawa Timur dengan kapasitas input kontrak bahan baku gas sebesar 40 MMSCFD. Sponsor proyek ini adalah pemain dalam negeri yang memang bergerak dibidang minyak dan gas. Pabrik LPG ini mencapai COD Juli Jaringan Pipa Gas Di tahun 2015, IIF bertindak sebagai lead arranger pembiayaan sebesar US$ 47.0juta, untuk proyek pembangunan pipa transmisi gas sepanjang 13,7 km (baik offshore maupun onshore ) untuk mengalirkan gas ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Komitmen IIF sebesar US$ 23.5juta, sponsor proyek ini adalah sebuah konsorsium dari beberapa investor domestik, dan proyek ini mencapai COD pada 29 November Pabrik LNG IIF berpartisipasi dalam satu sindikasi pembiayaan untuk menyediakan fasilitas senior loan sebesar total US$ 100juta, dimana komitmen IIF sendiri adalah sebesar US$ 25juta. Proyek ini dapat mendukung keberlanjutan dan ketahanan suplai LNG di pasar domestik. S&E Category: A
3 4. Otomatisasi Terminal Bahan Bakar IIF menyediakan fasilitas pembiayaan sebesar Rp170,9 milyar untuk proyek instalasi Otomatisasi Terminal Bahan Bakar ( Terminal Automation System - TAS) di dua lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Pemasangan sistem (TAS) ini dapat meminimalkan dan mencegah kehilangan bahan bakar pada proses distribusi dari TBBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sektor Jalan (RS) 1. Pembangunan dan Pengoperasian Jalan Tol IIF bertindak sebagai Co-Lead Arranger untuk sindikasi pembiayaan pada proyek pembangunan jalan tol sepanjang 116 km di Jawa Barat. Total pembiayaan itu sendiri senilai Rp. 8.8 triliun dari total biaya proyek sebesar Rp. 12,5 triliun. Di tahun 2012, komitmen pembiayaan IIF adalah sebesar Rp. 500milyar. Sponsor proyek ini adalah investor asing dan domestik. Proyek ini telah beroperasi sejak Bulan Mei Proyek ini mengacu kepada persyaratanpersyaratan sosial dan lingkungan IIF dan juga Rencana Tindakan Perbaikan termasuk program pemulihan penghidupan bagi masyarakat yang terdampak. Sektor Transportasi - Airport (AP) 1. Operator Perawatan, Perbaikan dan Pemeriksaan (MRO) Tahun 2013, IIF telah memberikan pinjaman untuk fasilitas senior term loan dan modal kerja dengan total pembiayaan sebesar US$ 35 juta untuk sebuah perusahaan MRO yang berlokasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Salah satu tujuan utama dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk mendanai pembangunan hangar baru. Sponsor utama perusahaan ini adalah perusahaan penerbangan milik Indonesia. 2. Operator Bandara IIF memberikan fasilitas pinjaman bilateral sebesar Rp. 400miliar pada tahun 2015, untuk proyek ekspansi bandara milik BUMN operator bandara di Indonesia. Kategory S&E: A 3. Operator Bandara IIF, adalah salah satu dari bagian sindikasi peminjam, yang telah memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp. 400 miliar pada tahun 2016, untuk mendukung pembangunan satu bandara baru dan pengembangan (ekspansi) 4 bandara yang ada. Operator bandara ini adalah sebuah BUMN pengelola bandara-bandara di bagian wilayah Timur Indonesia. Kategory S&E: A
4 Sektor Pelabuhan (PS) 1. Perusahaan Bongkar Muat Pelabuhan IIF memberikan fasilitas pembiayaan korporasi senior term loan untuk Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada tahun Perusahaan PBM ini mendapat konsesi dari sebuah BUMN pengelola dan operator pelabuhan. Fasilitas pinjaman ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas bongkar muatnya. Adapun sponsor dari perusahaan ini adalah perusahaan domestik. 2. Operator Pelabuhan IIF berpartisipasi dalam sebuah fasilitas pinjaman korporasi dari sebuah BUMN operator pelabuhan di wilayah Indonesia Timur. Partisipasi IIF sebesar US$ 60 juta untuk tujuan pembelian peralatan pelabuhan yang sudah ada, maupun untuk peralatan di pelabuhan baru yang saat ini sedang dibangun. Sektor Telekomunikasi (TS) 1. Penyedia Jasa Telekomunikasi Bergerak Pada tahun 2013, IIF telah mengatur sebuah fasilitas pinjaman bersama sebesar Rp 750 miliar untuk salah satu pemain terkemuka di industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Fasilitas IIF sendiri adalah sebesar Rp. 400 miliar untuk pembiyaan modal kerja korporasi. 2. Perusahaan Penyewaan Tower Telekomunikasi Tahun 2015, IIF berpartisipasi dalam sebuah sindikasi pembiayaan senior loan modal kerja untuk salah satu perusahaan tower telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Porsi komitmen IIF adalah sebesar Rp. 350miliar. 3. Penyedia Jasa Telekomunikasi Bergerak IIF telah membeli obligasi sebesar Rp 250miliar yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang mempuyai lingkup usaha apa penyediaan layanan telekomunikasi bergerak. Pemilik saham mayoritas dari perusahaan ini adalah salah satu kelompok usaha terkemuka di Asia dibidang telekomunikasi. 4. Kabel Serat Optik IIF adalah Lead Arrager dari sindikasi pembiayaan untuk sebuah perusahaan SPV untuk pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan serat optik dengan panjang total sekitar 2647 km di wilayah Indonesia bagian tengah. Komitmen pembiayaan IIF adalah sebesar Rp500 miliar. Pemilik saham mayoritas dari SPV ini adalah salah satu BUMN di Indonesia.
5 5. Perusahaan Penyewaan Tower Telekomunikasi IIF memberikan fasilitas pembiayaan korporasi senior term loan untuk sebuah perusahaan tower telekomunikasi Indonesia. Total partisipasi IIF adalah sebesar Rp. 150 miliar pada tahun Sektor Air Minum (WS) 1. Suplai Air Minum Proyek ini adalah merupakan proyek dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). IIF bertindak sebagai Lead Arrager dari sindikasi pembiayaan untuk sebuah perusahaan SPV untuk pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan penyedian air minum curah. Komitmen pembiayaan IIF adalah sebesar Rp 800miliar untuk pembiayaan proses pengolahan air minum dan pipa transmisinya. Pemilik saham mayoritas dari SPV ini adalah pemain dalam negeri dibidang Minyak dan Gas serta perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang konstruksi di Indonesia. Sektor Lainnya (OS) 1. EPC Kontraktor IIF berpartispasi didalam memberikan pembiayaan modal kerja untuk salah satu kontrakor BUMN terkemuka di Indonesia. Pembiayaaan ini dikhususkan untuk pembangunan/kosntruksi proyek-proyek infrastruktur saja. Adapun komitmen IIF adalah sebesar RP. 800miliar.
PEMBIAYAAN INVESTASI SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
PEMBIAYAAN INVESTASI SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN Oleh: Emma Sri Martini, S.T. Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Pembiayaan Investasi Proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008
RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2008 disusun untuk menggambarkan kecenderungan situasi permintaan dan penyediaan energi Indonesia hingga 2030 dengan mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa energi listrik memiliki peran yang strategis dalam mendukung kehidupan
Lebih terperinciGambar 3.1. Struktur Perusahaan
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. X Berdasarkan data yang diperoleh melalui Laporan Tahunan 2009, PT. X didirikan pada 9 Juni 1980 di bawah hukum Republik Indonesia dan memulai usahanya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum
Lebih terperinciDUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)
DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO) 1. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga
Lebih terperinciPemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia
Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Abstrak Dalam menjamin tersedianya pasokan listrik bagi masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung
Lebih terperinciPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi: PGN dan Hoegh-Rekind Tandatangani Kontrak LO&M dan EPCIC Medan LNG FSRF
No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 2 002200.S/HI.01/SPER/2012 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 26 Jan 2012 14:46:26 Perihal Keterbukaan Informasi Yang Perlu
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 1 Outline paparan I. Potensi
Lebih terperinciPUBLIC EXPOSE. PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. 31 Mei 2016
PUBLIC EXPOSE PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk 31 Mei 2016 TENTANG PERSEROAN 9 November 1970 : Perseroan didirikan 2 Oktober 1972 : Perseroan memulai produksi komersial dengan memproduksi
Lebih terperinciNo.18/6/DKEM Jakarta, 22 April 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA
No.18/6/DKEM Jakarta, 22 April 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA Perihal: Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/24/DKEM tanggal 30 Desember 2014
Lebih terperinci2 Keseluruhan kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya risiko penurunan capacity to repay (default) dari ULN Korporasi Nonbank. Selain itu, sebagian
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Prinsip. Kehati-Hatian. Utang Luar Negeri. Korporasi. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 394) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Yth. : Para Pimpinan Redaksi dan hadirin yang hormati;
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN ENERGI
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN ENERGI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Temu Konsultasi Triwulanan I - 2017 Bappenas dengan Bappeda Provinsi
Lebih terperinciASIAN DEVELOPMENT BANK OPERASI SEKTOR SWASTA
ASIAN DEVELOPMENT BANK OPERASI SEKTOR SWASTA Siapa Kami Private Sector Operations Department (PSOD) dari Asian Development Bank (ADB) mendorong, menjembatani, dan memberi pembiayaan pada perusahaan swasta
Lebih terperinciPERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN
PROYEK STRATEGIS NASIONAL PERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN Jakarta, 30 Desember 2016 - Pemerintah dan Badan Usaha pada hari ini berhasil mempercepat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh
Lebih terperinciANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL
ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL Biro Riset BUMN Center LM FEUI Meningkatnya beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan ini membuat pemerintah berupaya menekan subsidi melalui penggunaan energi alternatif,
Lebih terperinciPerusahaan Gas Negara
Perusahaan Gas Negara Investor Summit 2014 6M 2014 Update Catatan: Informasi yang terdapat pada presentasi ini ditujukan hanya sebagai referensi pribadi. Presentasi ini dapat mengandung proyeksi dan ekspektasi
Lebih terperinciDisampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan Direktorat
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009
INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan
Lebih terperinciRENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT MW. Arief Sugiyanto
RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) 2015-2024 DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT 35.000 MW Arief Sugiyanto Divisi Perencanaan Sistem, PT PLN (Persero) arief.sugiyanto@pln.co.id S A R I Pembangunan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.891, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Proyek Infrastruktur. Rencana. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciTabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja
Selanjutnya indikator-indikator dan target kinerja dari setiap sasaran strategis tahun 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Indikator Target 2011 1. Meningkatnya
Lebih terperinciPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Nop :28:04 Laporan Hasil Public Expose
No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 4 042100.S/HI.01/SPER/2012 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 30 Nop 2012 21:28:04 Perihal Laporan Hasil Public Expose
Lebih terperinciPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM
REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM Bahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2015- Infrastructure: Executing The Plan KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan minyak bumi dan gas alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan,
Lebih terperinciIndonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik
PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 28 Oktober 2016. Indonesia: Akses Energi erkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik Nama Akses Energi erkelanjutan
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan
Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi dan Pembangkitan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciF A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran
F A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran Grafik B1: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012 Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2012 Grafik B2: Komposisi
Lebih terperinciNo. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)
E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan
Lebih terperinciSMI s Insight Triwulan II
SMI s Insight 2016 - Triwulan II Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mencapai target rasio elektrifikasi, diperlukan tambahan kapasitas sekitar
Lebih terperinci2017, No Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kemente
No.275, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Penggunaan Produk Dalam Negeri. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/M-IND/PER/2/2017 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Dalam pengalokasian sumber dana untuk pelaksanaan proyek, material merupakan sumber daya yang mengadopsi terbesar sumber dana proyek. Manajemen material di bidang
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
UPAYA MENDORONG INVESTASI DI DAERAH Ir. M.M. MM Azhar Lubis, MA Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal - RI Bappenas - Jakarta Tanggal 3 November 2008 1 1 KEBUTUHAN
Lebih terperinciPGN Menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Buku 2014
PGN Menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Buku 2014 Jakarta, 5 Maret 2015 - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ( PGN atau Perseroan ) hari ini menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan salah satu perusahaan dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, & SARAN
BAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, & SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sumber-sumber energi primer di Indonesia yang terutama meliputi
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTIONS
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017 1) Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Lebih terperinciPRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015
PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015 PENJUALAN TAHUN 2014 Pada tahun 2014 Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp. 2.384 milyar, turun sebesar 7% dari penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kebutuhan Energi Domestik (5) Sumatera 22,6% Jawa 56,9% Kalimantan 9% Sulawesi Bali & NT.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri di Indonesia karena di pulau selain terdapat ibu kota pusat pemerintahan, DKI Jakarta juga sarat dengan perniagaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentuan harga pokok harus diusahakan untuk mendapatkan harga pokok yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar dari jenis-jenis perusahaan menghadapi persoalan penentuan harga pokok. Masalah harga pokok ini amat penting. Baik dalam perusahaan yang bersifat
Lebih terperinci*Presiden Jokowi Resmikan 14,5 Km Tol di Lampung, Penyelesaian Tol Trans Sumatera Terus Bergerak*
*Rilis PUPR #1* *21 Januari 2018* *SP.BIRKOM/I/2018/031* *Presiden Jokowi Resmikan 14,5 Km Tol di Lampung, Penyelesaian Tol Trans Sumatera Terus Bergerak* Lampung--Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pasti menginginkan adanya pertumbuhan laba yang diperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pasti menginginkan adanya pertumbuhan laba yang diperoleh pada tiap tahunnya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba yaitu rasio profitabilitas, rasio
Lebih terperinciTRI WULAN BELANJA LANGSUNG
PENGELUARAN PER BULAN 7.342.1 35.949.9 61.751.8 61.644.6 37.83.9 59.384.4 36.525.3 6.284.4 38.73.9 62.54.4 35.463.1 29.642.2 59.. TRI WULAN 168.43.8 158.832.9 135.513.6 127.69.7 59.. 31 Kegiatan Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi. Kegiatan investasi berhubungan dengan pengelolaan aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan adalah kegiatan investasi. Kegiatan investasi berhubungan dengan pengelolaan aset finansial terutama sekuritas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembang, Kontraktor), maka diperoleh rating keseluruhan infrastruktur yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan review dari 30 responden yang merupakan praktisi dan akademisi teknik sipil (Pemerintah DPU, Konsultan, Pengembang, Kontraktor),
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : investasi, CAPM, tingkat pengembalian saham, risiko.
Judul : Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai Dasar Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA
PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang Perbandingan Biaya Pembangkitan Pembangkit Listrik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sebuah negara besar yang sedang berkembang, konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk konsumsi energi listrik. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian Selatan dengan PT. Muba Daya Pratama sehubungan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Perjanjian antara PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan dengan PT. Muba Daya Pratama sehubungan dengan Proyek Pembangkit Listrik Berbahan Bakar
Lebih terperinciPaparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015
Paparan Publik Tahunan Jakarta, 11 Agustus 2015 KAPASITAS PRODUKSI 2015 Produk Peleburan Metric Ton/Tahun Kawat Tembaga 15,000 MT Kawat Aluminium 12,000 MT Produk Kabel Kabel Listrik Tembaga 26,000 MT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infrastruktur menurut Grigg (Nurmadimah, 2012:19) adalah semua fasilititas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Infrastruktur Infrastruktur menurut Grigg (Nurmadimah, 2012:19) adalah semua fasilititas fisik yang sering disebut dengan pekerjaan umum. Menurut AGCA (associated General Conctractor
Lebih terperinciNEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY
NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY Media Umum: Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Devindra Ratzarwin Corporate Secretary Tel: (6221) 521 1265 Fax: (6221) 5794 4689 Email: corsec@ptadaro.com Media Keuangan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pemerintah Indonesia dari tahun mengalokasikan anggaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pemerintah Indonesia dari tahun 2011-2014 mengalokasikan anggaran Rp 577 trilyun untuk anggaran infrastruktur. Hal ini berdasarkan pernyataan dari Kepala
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017 1) Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.662, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur. Panduan Umum. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pertambangan batu bara (PT Bumi Resources Tbk), perkebunan (PT Bakrie
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) adalah salah satu perusahaan perdagangan Indonesia yang terkemuka. BNBR didirikan pada tahun 1942 oleh Achmad Bakrie, ayah Menko Kesra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan-perusahaan yang ada sekarang ini telah bersiap menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ini berarti persaingan tidak hanya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan strategi bisnisnya. Strategi bisnis sebelumnya mungkin sudah
Lebih terperinciV. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG
V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA 2015-2019 DAN PELUANG MEMANFAATKAN FORUM G20 Siwi Nugraheni Abstrak Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar daripada
Lebih terperinciJumlah Persentase Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan Pengendali : Javas Premier Venture Capital Limited, Malaysia
Public Expose 2013 Jakarta, 27 Juni 2013 1 PEMEGANG SAHAM Jumlah Persentase Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan Pengendali : Javas Premier Venture Capital Limited, Malaysia 1.991.145.000 49,7% Non Pengendali
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciOleh: Mudrajad Kuncoro**
Oleh: Mudrajad Kuncoro** FENOMENA listrik byarpet, sebagai cermin adanya krisis listrik, yang muncul di sejumlah provinsi harus segera diatasi. Tanpa merombak manajemen kelistrikan nasional, target pembangunan
Lebih terperinciNo. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015
Lebih terperinciPublic Expose. Desember 2013
Public Expose Desember 2013 Ikhtisar Didirikan tahun 1987 Terdaftar di BEI tahun 1994 Produsen kertas industri non-integrasi terbesar di Indonesia Kapasitas produksi 1,2 juta ton per tahun Sekitar 90%
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5326 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KETENAGALISTRIKAN. Usaha. Jasa. Penunjang. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 141) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 31 Mar :36:09
No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 2 012500.S/HI.01/SPER/2010 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 31 Mar 2010 20:36:09 Perihal Keterbukaan Informasi Yang Perlu
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.
PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 28 April 2016 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk, ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik, Setiap orang yang menerima
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi
Lebih terperinciBERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013 Saratoga menargetkan investasi baru sebesar US$ 100 150 juta di tahun 2014 untuk perkuat portofolio
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS
BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS 3.1 Kerangka Pemodelan Kajian Outlook Energi Indonesia meliputi proyeksi kebutuhan energi dan penyediaan energi. Proyeksi kebutuhan energi jangka panjang dalam kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang termasuk ke dalam sub sektor Transportation. Penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan peradaban manusia, tidak hanya berkaitan dengan masalahmasalah sosial ekonomi, politik, regulasi dan lingkungan, namun juga terkait dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Lebih terperinciPERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2013 2017 DISAMPAIKAN OLEH Dr. Ir. YURIANTO, MA.M.Sc BAPPEDA PROVINSI DKI JAKARTA YOGYAKARTA, 13 AGUSTUS
Lebih terperinciGORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan
GORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan http://hargo.co.id/wp-content/uploads/2018/02/1c5f640b-62aa-4d1b-bf60-d3f650e19792.jpg GORONTALO, Hargo.co.id Mega
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi listrik mengalami peningkatan inovasi di setiap tahunnya khususnya di bidang sumber energi terbarukan, hal ini dikarenakan jumlah penelitian, dan permintaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi memainkan perananan yang sangat vital dan strategis dalam pembangunan. Tanpa energi, tidak mungkin menjalankan berbagai aktivitas ekonomi seperti mengoperasikan
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciPortofolio Pembiayaan
Portofolio Pembiayaan 2010 - September 2014 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 1 Daftar Isi PT SMI adalah Lembaga Pembiayaan yang terdaftar & diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Disclaimer Seluruh
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode
Lebih terperinciAdaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2016 Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016
Wajah tambang PT Semesta Centramas dari udara, berlokasi di Balangan, Kalimantan Selatan. Produk campuran Wara Balangan mendapat sambutan baik dari pelanggan di Cina maupun India. Adaro Energy Laporan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Produksi Liquefied Natural Gas (LNG) LNG Indonesia diproduksi dari tiga kilang utama, yaitu kilang Arun, kilang Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar
Lebih terperinciSENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA
SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA La Ode Muhammad Abdul Wahid ABSTRACT Electricity demand has been estimated to grow in the growth rate
Lebih terperinci4/28/2015 PERSEBARAN LOKASI SASARAN NAWACITA PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT PAPUA BARAT KALIMANTAN TENGAH SUMATERA UTARA JAWA TENGAH SASARAN NAWACITA LOKASI
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011
PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT STRATEGI DAN PORTOFOLIO UTANG DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DESEMBER 2011 00 Pendahuluan Dalam rangka mendukung
Lebih terperinciKonsep Bisnis dan Asumsi asumsi Dasar dalam Proyek Pengelolaan Sampah Kota dengan Skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (PPP) Bogor, 26 May 2016
Konsep Bisnis dan Asumsi asumsi Dasar dalam Proyek Pengelolaan Sampah Kota dengan Skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (PPP) Bogor, 26 May 2016 1 Mengapa Energi dari Sampah Siapa yang ingin memiliki
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode
Lebih terperinciHubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, P.T. CDMI. Muslim M. Amin...
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com Untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta berkeadilan, Indonesia dibawah kepemimpinan
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lemba
No.27, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SUMBER DAYA ENERGI. Percepatan Pembangunan. Infrastruktur Ketenagalistrikan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciJAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t
JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t ahun mendatang (2015-2019) mencanangkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km, jalan baru 2.650 km, dan pemeliharaan jalan 46.770 km. Pembangunan
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri yang terus akan tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pertumbuhan industri ini disebabkan
Lebih terperinci