RENCANA PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK MW TAHUN

Transkripsi

1 RENCANA PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK MW TAHUN TINJAUAN KRITIS Dr. Nanang Hariyanto

2 DUKUNGAN REGULASI TENTANG TATA RUANG UNTUK PEMBANGKIT dan RUTE TRANSMISI SETELAH DIBANGUN : ELECTRICY MARKET..? (KOMPOSISI PASOKAN LISTRIK IPP dan PLN berimbang Boost ekonomi dalam negeri Menambahkan tenaga kerja Meningkatkan TKDN REGULASI INFRASTRUKTUR MW DALAM PERIODE CAPACITY BUILDING MUNGKINKAH DIBANGUN SDM KONSTRUKSI EPC SDM OPERATION & MAINTENANCE TEKNOLOGI PEMBANGKIT YANG BISA DIBANGUN ANAK BANGSA INVESTASI BESAR EVAKUASI ENERGI (TRANSMISI) LOKASI & LINGKUNGAN PENGALAMAN FT-1 &FT-2

3 Dasar Perhitungan : Pertumbuhan ekonomi 6.1(Low) 7.1 % (High); average : 6.6 % Pertumbuhan Listrik 8.7 % pertahun Elastisitas Pertumbuhan Listrik thd Pertumbuhan Ekonomi Elastisitas : 1.31 Artinya untuk mendukung pertumbuhan Ekonomi 1 % dibutuhkan pertumbuhan listrik 1.31 % =219.1(1+(6.6*1.31)/100)^( ) Bunga majemuk biasa..? Load Factor : 0.71 (2024) 0.68 (2015); 0.70(2019)

4 KEBUTUHAN PASOKAN LISTRIK (PEMBANGKIT)= (1+ % RESERVE CAPACITY) * BEBAN PUNCAK Total Cost Optimal condition EPC Cost Cost of ENS 1. RESERVE CAPACITY YANG DIINGINKAN TERGANTUNG PADA TINGKAT KEANDALAN 2. HIRARKI LEVEL -1 YANG DINYATAKAN DENGAN BESARAN LOLP (LOSS OF LOAD PROBABILITY) Catatan : Jawa Bali diinginkan menuju kepada 1 day/year Luar Jawa Bali menuju 3 days/year USA =0.1 day/year 3. Biasanya reserve capacity sekitar 30 %.. Gen Plan Capacity (include reserve)

5 Comment saya terhadap rencana MW tersebut adalah :

6 Indonesia s economic growth in the first quarter of 2015 was recorded at 4.71 percent (y/y). Although it had been expected that Indonesia s GDP growth figure would slip below the five percent mark, the slowdown was worse than initially expected. Suryamin, Head of Statistics Indonesia (BPS), stated earlier today (05/05) that the country s economic growth slowed to a five-year low on the back of weak exports (the result of reduced economic growth in export markets) and lower crude oil prices. The 4.71 percent (y/y) growth pace in Q means that Indonesia s slowing economic growth trend - that started from continued into 2015 despite high hopes that Indonesian President Joko Widodo could manage to reverse this trend. The government set a 5.7 percent (y/y) GDP growth target in the 2015 state budget but it is now highly unlikely that such a growth target can be achieved. The World Bank estimates that Indonesia s economic growth will be about 5.2 percent (y/y) in The International Monetary Fund (IMF) projects Indonesia's 2015 GDP growth at 5.3 percent (y/y). A more realistic government GDP growth target would make matters more credible to foreign investors

7 SIFAT POWER SYSTEM PLANNING adalah SLIDING dan DINAMIK Oleh sebab itu mekanisme adjustment terhadap data yang baru harus dilakukan Bila dengan menggunakan konsep yang sama..: PERTUMBUHAN EKONOMI DI ADJUST kepada 4.71 % di tahun 2015 dan berkembang Sejalan dengan kondisi sebelumnya Year economic growth IF, sliding economic growth Corrected energy(twh) BP (MW) , total capacity requirement (MW) ,602.9 penambahan kit (MW) 14,144 12,797

8 Procedure for Generation Expansion Planning

9 PERSOALAN LAINNYA : TEKNOLOGI PEMBANGKIT DARI ANAK BANGSA INDONESIA KEMAMPUAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK ANAK BANGSA --HANYA BARU SAMPAI DIBAWAH 100 MW? (ini juga masih?) PERLU PENYIAPAN DAN PENGKONDISIAN GRAND DESIGN UNTUK MAMPU MEMBUAT SAMPAI ORDE 600 MW.. DENGAN TEKNOLOGI LANGSUNG YANG LEBIH TINGGI HOW : DISAIN DETAIL ENGINEERING HARUS DILAKUKAN OLEH ANAK BANGSA.. DAN MERAH PUTIH KONSOLIDASI SELURUH KEMAMPUAN TEKNOLOGI ANAK BANGSA (DI ASPEK DISAIN) HARUSNYA BISA DILAKUKAN DENGAN COST DETAIL DESIGN ENGINEERING sekitar 2-3 % DARI TOTAL EPC COST WHO : UNIVERSITY, TECHNOLOGY AGENCY, INDUSTRIAL, AND UTILITY KITA HARUS PUNYA DETAIL ENGINEERING DISAIN NASIONAL UNTUK POWER PLANT DG KAPASITAS TERTENTU

10 Technology Deployment Refer to : Djoko Prasetijo, Power Development Scenarios to 2040 : Impact of Low Carbon Technology to Emission Reduction from Power Sector in Indonesia

11 PERSOALAN II SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PEMBANGUNAN EPC DAN O & M INDIA mengadakan DEVELOPMENT POWER GENERATION PROGRAM

12 INDONESIA : untuk O & M lebih efisien dibandingkan INDIA INDIA INDONESIA hydro 1.9 person/mw 0.45 person/mw thermal 1.1 person/mw 0.38 person/mw Total KEBUTUHAN MANPOWER untuk PROGRAM O & M MW ini Jadi untuk MW thermal MANPOWER YANG DIBUTUHKAN SEKITAR ENGINEER (dengan faktor k=1.3 sd 1.5) Berdasar pada DATA MANPOWER DI INDONESIA POWER

13 UNTUK EPC KONSTRUKSI Thermal 8 person/mw 2.8 person/mw Total KEBUTUHAN MANPOWER untuk PROGRAM O & M MW ini TOTAL untuk O & M : person 2.17% 2, SMP 6.83% 6, SMA 50.38% 48, SMK 14.71% 14, D % 23, S1 1.16% 1, S2 Berdasar pada DATA MANPOWER DI INDONESIA POWER

14 REKOMENDASI Berdasar pada hasil kajian singkat ini, direkomendasikan untuk menyusun pembangunan MW menjadi 3 tahap dengan : MW : MW : MW

15 It's not that I'm so smart, it's just that I stay with problems longer. Albert Einstein