Kerajinan Nusantara Rencana Bisnis. 10/4/2012 PT. Kerajinan Nusantara puguh wahyu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kerajinan Nusantara Rencana Bisnis. 10/4/2012 PT. Kerajinan Nusantara puguh wahyu"

Transkripsi

1 Kerajinan Nusantara Rencana Bisnis 10/4/2012 PT. Kerajinan Nusantara puguh wahyu

2 KERAJINAN NUSANTARA Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar dari teks rencana awal mungkin telah dihilangkan untuk menjaga kerahasiaan dan informasi milik perusahaan. Anda dipersilakan untuk menggunakan rencana ini sebagai titik awal untuk membuat Anda sendiri. Rencana bisnis ini diperbolehkan ditiru, disadur, dibuat apa saja selama untuk kebaikan dan semoga kebaikan itu menjadi amal yang diterima di sisi Allah SWT. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordpress.com atau hubungi:

3 Kerajinan nusantara Untuk Kepentingan Amal Sholeh Pembaca dibawah ini mengakui bahwa informasi yang diberikan oleh dalam rencana bisnis bersifat rahasia, sehingga pembaca setuju untuk tidak mengungkapkannya tanpa ijin tertulis dari. Hal ini diakui oleh pembaca bahwa informasi yang harus disediakan dalam rencana bisnis dalam segala hal rahasia di alam, selain informasi yang berada dalam domain publik melalui cara lain dan bahwa setiap pengungkapan atau penggunaan yang sama oleh pembaca, dapat menyebabkan bahaya serius atau kerusakan. Atas permintaan, dokumen ini harus segera kembali ke. Tanda tangan Nama (diketik atau dicetak) Tanggal

4 BAB 1 Kerajinan Nusantara 1.0 Ringkasan Eksekutif Kerajinan nusantara (KN) adalah sebuah perusahaan yang mendesain memproduksi kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat. Desain juga dapat dibuat sesuai dengan keinginan pelanggan, kami mnejadikan ini sebagai seni modern atau populer. Para pelanggannya adalah seseorang yang membeli Kerajinan tangan untuk hadiah teman / kerabat, atau seseorang tertarik untuk memiliki kerajinan yang dapat digunakan sehari-hari. Kerajinan Nusantara adalah peluang bisnis yang unik yang akan memungkinkan Soemitra menggabungkan cintanya pada keramik dan kerajinan tangan untuk menjadi sebuah usaha yamg menghasilkan uang. Kerajinan Nusantara akan memanfaatkan keunggulan kompetitif kami dari bisnis yang berfokus pada kepuasan konsumen sehingga dengan cepat kami dapat meraih pangsa pasar. Profitabilitas/keuntungan akan dicapai setelah sembilan bulan dan pendapatan untuk tiga tahun adalah diperkirakan mencapai lebih dari Rp. 1.1 Misi Misi Kerajinan Nusantara's adalah untuk merancang dan memproduksi tembikar terbaik. Layanan kami kami buat melebihi harapan pelanggan kami. 1.2 Tujuan Tujuan untuk tiga tahun pertama operasi meliputi: Untuk membuat sebuah perusahaan yang tujuannya adalah untuk melebihi harapan pelanggan. Untuk meningkatkan jumlah klien khusus sebesar 20% per tahun. Untuk menghasilkan kerajinan yang dapat dijual ke luar negeri.

5 Untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan hobi menjadi bisnis. 1,3 Kunci Sukses Kunci kesuksesan adalah desain inovatif dan pendekatan berpusat pada pelanggan (customercentric). 2.0 Ringkasan Perusahaan kerajinan nusantara adalah perusahaan yang baru berdiri. Kami memproduksi kerajinan tangan dan keramik berdasar permintaan. Kerajinan nusantara menjual produk mereka di toko-toko kerajinan lokal, pameran kerajinan, dan melalui website. 2.1 Kepemilikan Perusahaan Kerajinan Nusantara adalah usaha dengan kepemilikan tunggal yang didirikan dan dimiliki oleh Soemitra. 2.2 Ringkasan Awal kerajinan nusantara mengeluarkan biaya awal berikut: Sistem komputer dengan CD-RW, printer, Microsoft Office dan QuickBooks Pro. tempat pembakaran. tembikar dengan roda listrik. wadah Penyimpanan untuk tanah liat dan glasir. Aneka alat untuk pemangkasan, pembentukan dan penghiasan. Rak dan meja besar untuk penyimpanan dan ruang kerja. Pengembangan website. Harap dicatat bahwa item berikut yang dianggap aset yang akan digunakan selama lebih dari satu tahun akan berlabel aset jangka panjang dan akan disusutkan menggunakan GAAP. Metode penyusutan yang disetujui adalah garis lurus. Tabel : pendanaan awal perusahaan

6 Persyaratan awal perusahaan jumlah Biaya awal perusahaan Legal 5,000,000 Alat tulis dll 2,500,000 Brosur 500,000 desain dan konstruksi 75,000,000 asuransi 2,500,000 sewa 18,000,000 pemasangan telepon 3,000,000 pembelian peralatan 30,000,000 Biaya Lain 3,000,000 Jumlah Biaya awal perusahaan 139,500,000 Aset awal perusahaan Kas Diperlukan 60,500,000 Aset Lancar Lainnya 30,000,000 Aset Jangka Panjang 80,000,000 Jumlah Aktiva 170,500,000 Jumlah Kebutuhan 310,000, Produk Kerajinan Nusantara membuat produksi tembikar dan keramik juga bersasarkan pesanan. KN memproduksi 12 lini produksi gaya keramik serta pilihan desain khusus. Desain khusus dapat berdasarkan desain kami yang telah dilakukan di masa lalu atau bisa ciptaan pelanggan sendiri. Harap dicatat bahwa penggunaan jangka waktu produksi bukanlah penggunaan sistem tradisional. Sementara Soemitra tidak memiliki beberapa desain produksi, maka dia akan membuat seluruh desainnya terlepas apakah ada pesanan atau tidak. Produksi dalam hal ini bukan merupakan "produksi massal." Kami juga menawarkan berbagai peralatan makan seperti piring saji, piring makan, mangkuk, cangkir kopi, dan piring. Bentuk lainnya dapat dibuat atas permintaan pelanggan. Kerajinan Nusantara adalah Produk mahal. KN tidak mencoba untuk bersaing di harga. KN akan membuat kualitas tinggi, buatan tangan, yang dapat mengkilap dengan cara apapun yang diinginkan oleh pelanggan. Strategi / penempatan Harga kami akan berada di sisi atas pasar.

7 4.0 Ringkasan Analisis Pasar Pasar dapat dibagi menjadi dua kelompok, mereka yang membeli produk untuk hadiah, dan orang-orang yang membeli untuk diri mereka sendiri. 80% dari pasar konsumen untuk tembikar adalah perempuan yang sudah dewasa. 4.1 Segmentasi Pasar Pasar dapat dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda: Orang-orang yang membeli kerajinana bagi orang lain. Segmen ini sedang mencari hadiah untuk seseorang dan menginginkan sesuatu yang unik, dan menonjol dibandingkan dengan kebanyakan benda lain. Segmen ini akan seringkali dari lini produksi piring. Orang-orang yang membeli gerabah untuk diri mereka sendiri. Beberapa orang memiliki ide yang sangat spesifik / gaya dalam pikiran dan lebih cenderung untuk memilih desain khusus. Pekerjaan khusus lebih mahal dan biasanya lebih unik, sangat intuitif untuk mengharapkan bahwa desain lebih unik, semakin besar kemungkinan bahwa orang tersebut membeli produk untuk diri mereka sendiri. Tabel : analisis pasar Analisis Pasar Potensi Pelanggan Pertumbuhan / tahun barang untuk hadiah 7.00% 21,455 22,957 24,564 26,283 28,123 barang untuk pribadi 5.00% 19,886 20,880 21,924 23,021 24,172 Total 12.00% 41,341 43,837 46,488 49,304 52, Target Pasar Segmen Strategi Kedua kelompok akan ditargetkan dengan mengembangkan visibilitas untuk Kerajinan nusantara di daerah yang kebanyakan orang tertarik dalam piring buatan tangan dapat ditemukan, termasuk berpartisipasi dalam pameran kerajinan local. Pameran kerajinan lokal adalah pertemuan orang yang berbeda yang mendirikan stand kerajinan untuk menampilkan semua dari kreasi mereka. Orang-orang yang mencari barang unik, desain buatan tangan, akan sering datang ke pameran kerajinan untuk melihat berbagai pilihan produk.

8 Kerajinan Nusantara juga akan memiliki sebuah situs web yang akan menampilka detail semua produksi desain yang tersedia. Selain barang-barang produksi, portofolio Soemitra masa lalu dan desain ini akan tersedia secara online untuk menawarkan saran dan desain khusus. Terakhir, semua produk, terutama berguna dalam penjualan eceran dari produk KN di toko-toko kerajinan, dilengkapi dengan kartu kecil yang berisi detail informasi tentang Kerajinan nusantara, Soemitra, dan website. Website diiklankan besar-besaran dalam selebaran ini, mendorong orang-orang untuk mengunjungi situs tersebut dan mendapatkan wawasan tentang desain khusus yang tersedia. 4.3 Analisis Industri Industri kerajinan terdiri dari pekerjaan kayu, keramik, pelukis boneka, dan perhiasan. Mayoritas pengrajin menghadiri pameran kerajinan akhir pekan, sementara pada saat yang sama mereka mempertahankan pekerjaan fulltime. Aspek ini memiliki pekerjaan waktu penuh dan membuat kerajinan yang menarik untuk dijual dalam arti bahwa orang yang mencoba untuk menggabungkan hobi mereka menjadi sebuah usaha menghasilkan uang. Minoritas pengrajin mengubah hobi mereka menjadi sebuah pekerjaan full-time, seperti Soemitra. Sementara pengrajin yang paling banyak umumnya bekerja di rumah. Tembikar biasanya memiliki peralatan lebih banyak dan membutuhkan ruang lebih untuk fase yang berbeda dari tembikar, seperti fase pengeringan, fase pasca-tempat pembakaran, dan kemudian fase pascapelapisan kaca Pola Persaingan dan Pembelian Kompetisi terdiri dari sumber yang berbeda. pabrikan piring Komersial. Para pesaing memproduksi berbagai piring. Perusahaanperusahaan tertarik kepada seseorang yang sedang mencari piring secara umum. Saat ini para pesaing melayani orang yang lebih tertarik pada fungsi bukan estetika. Aneka pengrajin. Kelompok ini pesaing yang melayani segmen masyarakat yang membeli keramik untuk hadiah.

9 tembikar lain. Kelompok ini adalah pesaing langsung dalam hal kegiatan usaha, namun belum tentu yang paling kuat. Alasan mereka bukan pesaing yang paling kuat adalah karena kebanyakan tembikar yang menjual produk mereka membuat cangkir dan vas. Oleh karena itu, sebagian mereka adalah pesaing langsung, tidak banyak membuat piring bersaing. 5.0 Strategi dan Implementasi Ringkasan Strategi untuk pelanggan bangunan akan didasarkan pada komunikasi Kerajinan Nusantara kepada pelanggan dengan pendekatan customer-centric. Kerajinan nusantara mendorong hubungan dengan pelanggan dalam hal desain dan mendatangkan pabrikan dari kerajinan tersebut. 5.1 Titik Kompetitif Titik kompetitif Kerajinan Nusantara adalah pendekatan customer-centric terhadap bisnis. Ini adalah yang paling lazim dari desain khusus,dimana Soemitra menghasilkan karya kerajinan tangan bagi pelanggan yang memungkinkan mereka untuk membuat desain yang sempurna menurut mereka. Hubungan kerjasama dengan pelanggan ini dimulai pada desain awal dan berlanjut selama proses kerja. Pendekatan customer-centric cukup intuitif dan efektif karena beberapa alasan. Hal ini intuitif untuk Soemitra karena selain itu jelas penting bagi bisnis untuk menghasilkan uang, Soemitra percaya bahwa jika ia memperlakukan pelanggan dengan benar maka keuntungan yang akan terjadi sebagai produk. Pendekatan ini efektif karena jauh lebih murah untuk mempertahankan pelanggan merasa senang daripada untuk menarik pelanggan baru. 5.2 Strategi Penjualan Strategi penjualan akan didasarkan pada komunikasi keinginan mereka, atau adat, karena bebrapa jenis kerajinan adalah sumber kebanggaan dan penghargaan oleh Anda. Elemen lain yang akan ditekankan ketika mencoba untuk mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan adalah proses kooperatif yang melibatkan pelanggan dalam penciptaan keinginan mereka.

10 5.2.1 Perkiraan Penjualan Bisnis bulan pertama akan digunakan untuk mendirikan studio kerja serta line up penjualan ritel, outlet, jadwal untuk pameran kerajinan mendatang, dan desain website. Akan ada sedikit bisnis yang terjadi di dua bulan dengan peningkatan yang stabil setelah lima bulan. Tabel : proyeksi penjualan rencana Penjualan Penjualan barang untuk hadiah 271,038, ,797, ,295,232 1,410,246,178 2,115,369,268 barang untuk pribadi 108,415, ,519, ,918, ,114, ,450,992 Jumlah Penjualan 379,453, ,317,033 1,067,213,324 1,913,361,031 2,995,820,260 Biaya Penjualan Langsung barang untuk hadiah 54,207,661 67,759, ,459, ,049, ,073,854 barang untuk pribadi 21,683,064 27,103,830 60,983, ,622, ,090,198 Subtotal Biaya Penjualan Langsung 75,890,725 94,863, ,442, ,672, ,164, Pencapaian Kerajinan Nusantara akan memiliki beberapa pencapaian: penyelesaian rencana bisnis. Hal ini akan dilakukan sebagai peta jalan bagi organisasi. Ini akan diperlukan menjadi alat untuk kinerja yang berkelanjutan dan peningkatan perusahaan. Mengatur Kantor / ruang kerja. Pembentukan outlet penjualan ritel. 6.0 Ringkasan Manajemen Soemitra memiliki gelar Bachelor of Arts. Setelah mengambil berbagai kelas tahun pertamanya, termasuk kelas keramik, ia jatuh cinta dengan tembikar. Mengenali bahwa keramik adalah cinta dalam hidupnya, dia melanjutkan sekolah, mengejar gelar Master of Art. Setelah menempuh program ini dua tahun, dia mulai mencari pekerjaan yang akan memungkinkan dia untuk praktek cintanya pada tembikar. 6.1 Rencana Karyawan

11 kerajinan nusantara adalah kepemilikan tunggal dengan Soemitra sebagai satu-satunya pemilik. Dia akan bertanggung jawab untuk semuanya, hubungan strategis, rincian administrasi, dan tentu saja, penciptaan seni. Tabel :rencana penggajian Perencanaan Anggota Tahun Pemilik 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 karyawan 192,474, ,592, ,334, ,349,390 1,529,268,659 Jumlah Penggajian 252,474, ,592, ,334,038 1,013,349,390 1,589,268, Rencana Keuangan Bagian berikut akan menguraikan informasi keuangan yang penting. Harap dicatat di bawah Rasio ada sedikit perbedaan kategori di bawah margin kotor serta kategori biaya penjualan / umum dan administrasi. Penjelasan untuk perbedaan ini adalah bahwa biaya yang terkait dengan bisnis telah ditempatkan relatif terhadap rata-rata industri yang berbeda kategori. Inilah sebabnya mengapa satu angka lebih tinggi dari rata-rata industri dan yang lain lebih rendah. 7.1 Asumsi Penting Rincian Tabel berikut adalah asumsi keuangan yang penting. 7.2 Analisis Titik Impas Analisis Titik impas menunjukkan bahwa dibutuhkan pendapatan sekitar Rp dalam setiap bulan untuk mencapai titik impas. 7.3 Proyeksi Laba Rugi Tabel berikut akan menunjukkan proyeksi keuntungan dan kerugian. Tabel : laba rugi

12 Perkiraan Laba Rugi Tahun Penjualan 379,453, ,317,033 1,067,213,324 1,913,361,031 2,995,820,260 Biaya Penjualan Langsung 75,890,725 94,863, ,442, ,672, ,164,052 Biaya Penjualan Lain Total Biaya Penjualan 75,890,725 94,863, ,442, ,672, ,164,052 Gross Margin 303,562, ,453, ,770,659 1,530,688,825 2,396,656,208 Gross Margin% 80% 80% 80% 80% 80% Beban gaji 252,474, ,592, ,334,038 1,013,349,390 1,589,268,659 Penyusutan 8,000,000 16,000,000 54,000,000 92,000, ,000,000 Utilitas 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Asuransi 12,500,000 12,500,000 12,500,000 12,500,000 12,500,000 Jumlah Beban Usaha 284,974, ,092, ,834,038 1,129,849,390 1,763,768,659 Laba Sebelum Bunga dan Pajak 18,588,576 38,360, ,936, ,839, ,887,550 Beban Bunga 7,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 Laba Sebelum Pajak 11,588,576 34,360, ,936, ,839, ,887,550 Pajak - 11,487,324 42,484,155 99,209, ,221,887 Laba Bersih 11,588,576 22,873, ,452, ,629, ,665,662 Laba Bersih / Penjualan 3% 5% 12% 16% 16% 7.4 Proyeksi Arus Kas Grafik dan tabel berikut akan menunjukkan proyeksi arus kas. Tabel : proyeksi arus kas

13 Proforma Arus Kas Uang yang Diterima Kas dari Operasi Kas Penjualan 379,453, ,317,033 1,067,213,324 1,913,361,031 2,995,820,260 Subtotal Kas dari Operasi 379,453, ,317,033 1,067,213,324 1,913,361,031 2,995,820,260 Tahun Kas Tambahan Diterima Pajak Penjualan, PPN, Pinjaman Lancar Baru Kewajiban baru lainnya (bebas bunga) Kewajiban Jangka Panjang Baru Penjualan Aset Lancar Lainnya Penjualan Aset Jangka Panjang Investasi Baru Kas Subtotal Diterima Pengeluaran Pengeluaran dari Operasi Pengeluaran Kas 367,865, ,443, ,760,859 1,615,731,455 2,524,154,598 Pembayaran Tagihan Subtotal dibelanjakan pada Operasi 367,865, ,443, ,760,859 1,615,731,455 2,524,154,598 Kas Tambahan Digunakan Pajak Penjualan, PPN, Kepala Pelunasan Pinjaman Lancar Kewajiban lainnya Principal Pembayaran Pembayaran Pokok Kewajiban Jangka Panjang Membeli Aset Lancar Lainnya Membeli Aset jangka panjang ,000, ,000,000 Dividen Subtotal Kas Digunakan ,000, ,000,000 Arus Kas Bersih 11,588,576 22,873,396 (22,547,534) 297,629, ,665,662 Kas Saldo 72,088,576 94,961,973 72,414, ,044, ,709, Proyeksi Neraca Tabel berikut akan menunjukkan proyeksi neraca. Tabel Neraca

14 Proforma Neraca Aktiva Tahun awal Aktiva Lancar Kas 60,500,000 72,088,576 94,961,973 72,414, ,044, ,709,677 Aset Lancar Lainnya 30,000,000 38,000,000 46,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Aktiva Lancar 90,500, ,088, ,961, ,414, ,044,015 1,021,709,677 Aset Jangka Panjang Aset Jangka Panjang 80,000,000 80,000,000 80,000, ,000, ,000, ,000,000 Akumulasi Penyusutan - 8,000,000 16,000,000 54,000,000 92,000, ,000,000 Jumlah Aset Jangka Panjang 80,000,000 72,000,000 64,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Aktiva 170,500, ,088, ,961, ,414, ,044,015 1,201,709,677 Kewajiban dan Modal Kewajiban Lancar Hutang Usaha kewajiban lancar Kewajiban Lancar Lainnya Subtotal Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang 100,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah Kewajiban 100,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Modal Disetor 210,000,000 70,500,000 82,088, ,961, ,414, ,044,015 Laba Ditahan Laba/rugi tahun berjalan (139,500,000) 11,588,576 22,873, ,452, ,629, ,665,662 Jumlah Modal 70,500,000 82,088, ,961, ,414, ,044,015 1,101,709,677 Jumlah Kewajiban dan Modal 170,500, ,088, ,961, ,414, ,044,015 1,201,709,677

15 BAB 2 RENCANA BISNIS LANJUTAN Kerajinan Nusantara A. Konsep bisnis dan rancangan usaha Kerajinan Nusantara adalah sebuah bisnis pembuatan barang kerajianan dan tembikar yang terbuat dari tanah kiat. Selainitu, kami juga turut memasarkan produk pengrajin kecil yang ada di sekitar kami. Kami melakukan pengemasan sehingga memberikan nilai jual yang lebih tinggi. Ini adalah kontribusi kami untuk meningkatkan pendapatan pengrajin kecil. B. Fokus bisnis Focus bisnis kami adalah menyediakan karajinan dari tanah liat baik untuk hadiah maupun penggunaan pribadi. Kebanyakan usaha kecil tidak dapat berkembang karena tidak merencanakan kelanjutan bisnisnya. Maka dari itu, kami hadir untuk membantu pemasaran produk mereka dengan teknik pengemasan yang lebih baik. Ini juga menjadi peluang bisnis yang baik bagi kami. Selain itu, hal ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan. C. Proses bisnis KN Pemasaran dalam negeri Memproduksi kerajinan Pemasaran luar negeri Perjanjian dengan pengrajin kecil Proses pembayaran dan bagi hasil

16 D. Kontrak kerja Kerajinan Nusantara akan membuka outlet baru di beberapa tempat untuk meningkatkan pasarnya. Kami akan mengangkat seorang supervisor untuk mengawasi cabang wilayah. Untuk mengembangkan bisnis, kami membuat kontrak kerja sama dengan beberapa pihak berikut : 1. Perusahaan kecil yang menjadi mitra, 2. Divisi pemasaran E. Arus barang dan pembayaran Arus Barang Kerajinan nusantara Pembeli Arus Uang F. Tahapan pengembangan Kerajinan Nusantara akan melakukan beberapa tahapan untuk mengembangkan bisnisnya yaitu : 1. Tahap pendirian awal Tahap ini berlangsung satu hingga dua tahun pertama. Pada tahap ini perusahaan baru berdiri dan mempertahankan bisnisnya untuk bisa terus berkelanjutan. Kami terus mencari peluangpeluang baru, ide untuk inovasi, dan mencoba mencari tahu minat dan respon klien terhadap 1

17 layanan kami. Kami juga terus menurunkan biaya sehingga terus bersaing dengan konsultan besar lainnya. Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Mendirikan perusahaan, Membangun jaringan website dan telepon, Membangun jaringan marketing dan pemasaran Membuat database dan preferensi klien, dan Memberikan layanan terbaik dengan konsisten. 2. Tahap pengembangan awal Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Inovasi produk Pencarian produk seni khas daerah tertentu Memperluas pemasaran 3. Tahap perluasan pasar Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Membuka cabang outlet di beberapa tempat. Mencari investor dan pinjaman untuk meningkatkan modal dan asset. 4. Tahap Go Publik Hal yang dilakukan pemilik pada tahap ini adalah : Memiliki minimal 10 cabang besar, Memiliki modal minimal Rp ,- Menjadikan Kerajinan Nusantara sebagai penghasil barang kerajianan yang mampu go public. 2

18 G. Analisis keuangan KERAJINAN NUSANTARA 1. Penjualan dan volume Table : penjualan rencana Penjualan Penjualan barang untuk hadiah 271,038, ,797, ,295,232 1,410,246,178 2,115,369,268 barang untuk pribadi 108,415, ,519, ,918, ,114, ,450,992 Jumlah Penjualan 379,453, ,317,033 1,067,213,324 1,913,361,031 2,995,820,260 Biaya Penjualan Langsung barang untuk hadiah 54,207,661 67,759, ,459, ,049, ,073,854 barang untuk pribadi 21,683,064 27,103,830 60,983, ,622, ,090,198 Subtotal Biaya Penjualan Langsung 75,890,725 94,863, ,442, ,672, ,164,052 Strategi yang dilakukan : a. Peningkatan iklan di website, b. Membuat kontrak kerja sama dengan pengrajin kecil setempat dengan memberikan tawaran pembayaran di akhir setelah perusahaan melakukan penjualan, c. Mencari tambahan investor dan pinjaman. 2. Profitabilitas a. Penjualan selama tahun 2013 meningkat rata-rata 25% per bulan b. Peningkatan penjualan tahun rata-rata 50% per tahun c. Harga pokok penjualan rata-rata 20% per tahun 3. Leverage Dalam keuangan, leverage adalah teknik untuk memperbesar keuntungan dan beban. Cara yang umum untuk melakukan leverage adalah dengan melakukan pinjaman uang, membeli asset tetap dan menggunakan derivative. 3

19 Jika kita ingin mengetahui efek penggunaan leverage, maka kita akan melihat dari sisi leverage keuangan (financial leverage). leverage keuangan mengacu pada penggunaan hutang untuk mendapatkan tambahan asset. leverage keuangan akan meningkatkan atau juga menurunkan Return on Equity (ROE) pada kondisi yang berbeda. Financial over-leveraging berarti mengambil hutang sebanyak mungkin untuk mendapatkan pendanaan pada tingkat suku bunga yang rendah dan menggunakan kelebihan dana untuk investasi dengan resiko tinggi sehingga memaksimalkan pengembalian. Perhitungan KERAJINAN NUSANTARA yang akan melakukan leveraging dalam meningkatkan keuanggannya. Pada tahun kelima operasi KERAJINAN NUSANTARA memiliki modal Rp ,- (pembulatan). KERAJINAN NUSANTARA ingin mempercepat peningkatan keuangannya dengan menggunakan leverage. KERAJINAN NUSANTARA melakukan pinjaman debanyak Rp ,- dengan tingkat bunga pinjaman 5,5%. seluruh dananya akan diinvestasikan dengan proyeksi return on investment mencapai 7%. Maka perhitungan keuntungan KERAJINAN NUSANTARA adalah sebagai berikut : a) keuntungan dari investasi = x 7% = b) biaya bunga pinjaman = x 5,5% = c) keuntungan bersih = a) b) = d) return on equity = / x 100% = 40% Dari hasil penggunaan teknik leverage diperoleh return on equity meningkat sebanyak 40%. 4

20 BAB 3 Kerajinan Nusantara Pada bab ini kami akan mengembangkan Kerajinan Nusantara menuju go public. Banyak perusahaan kecil yang tidak berani untuk masuk ke dalam bursa saham dengan berbagai alas an. Tetapi Kerajinan Nusantara optimis dapat go public. Sebelum dapat go public Kerajinan Nusantara harus mencapai beberapa hal antara lain : a. Memiliki minimal 10 cabang untuk menguatkan usaha, b. Mempunyai modal atau kepemilikan senilai minimal Rp 5 milyar, c. Memperbaiki system akuntansi dan manajemen perusahaan, dan Menyiapkan persyaratan untuk go public. Rencana bisnis lanjutan untuk go public akan direncanakan kemudian. 5

Rumah Kebun. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi:

Rumah Kebun. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi: Rumah Kebun Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar dari teks

Lebih terperinci

Permadani Bukit Golf

Permadani Bukit Golf Permadani Bukit Golf Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar

Lebih terperinci

New Fresh Seafood Market

New Fresh Seafood Market New Fresh Seafood Market Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar

Lebih terperinci

PT. Jodoh Islami ONLINE DATING. Rencana Bisnis Jangka Lima Tahun

PT. Jodoh Islami ONLINE DATING. Rencana Bisnis Jangka Lima Tahun PT. Jodoh Islami ONLINE DATING Rencana Bisnis Jangka Lima Tahun puguh wahyu 12/27/2012 Online Dating Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh

Lebih terperinci

Coffee of Love. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi:

Coffee of Love. Untuk informasi produk kunjungi website kami: puguhwahyu.wordprees.com atau hubungi: Coffee of Love Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh & Partner. Nama, lokasi dan nomor mungkin telah berubah, dan sebagian besar dari

Lebih terperinci

PT. NEW RESOURCE. Rencana Bisnis. Perencanaan Jangka Lima Tahun

PT. NEW RESOURCE. Rencana Bisnis. Perencanaan Jangka Lima Tahun PT. NEW RESOURCE Rencana Bisnis Perencanaan Jangka Lima Tahun puguh wahyu 11/23/2012 NEW RESOURCE Ini adalah sampel rencana bisnis yang telah dibuat dan tersedia untuk pengguna dari Rencana Bisnis Puguh

Lebih terperinci

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN 1.0. Informasi Umum Perusahaan 1.1. Visi (Nama Usaha) Misi (Nama Usaha) 1.2. Tujuan Strategis Perusahaan, adalah : 1.3. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Lokasi Perusahaan

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll)

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll) Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Panduan Menyusun Rencana Bisnis Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll) Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 2: Ringkasan Eksekutif Ringkasan eksekutif

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE. Jurusan : Akuntansi

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE. Jurusan : Akuntansi PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE Jurusan : Akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam dunia perdagangan barang atau pun jasa. Jadi

Lebih terperinci

Contoh Template Rencana Bisnis

Contoh Template Rencana Bisnis Contoh Template Rencana Bisnis 1 Identitas Perusahaan (nama, alamat. Nomor telpon, dan lain-lain) Ringkasan Eksekutif Ringkasan eksekutif merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dalam melakukan pengelolaan untuk menunjang kegiatan usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal tersebut dapat berasal

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi ANALISIS PROSPEKTIF Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif merupakan inti

Lebih terperinci

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN Ratio Keuangan: perhitungan matematika yang bergunauntuk: Mengevaluasi performa perusahaan Memonitor performa perusahaan selama periode tertentu (mingguan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

Contoh Template Rencana Bisnis

Contoh Template Rencana Bisnis Contoh Template Rencana Bisnis.. (Identitas Perusahaan: nama, alamat. nomor telpon, dan lain-lain) Business Incubator Centre-Universitas Gunadarma 1 Ringkasan Eksekutif Ringkasan eksekutif merupakan pintu

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen keuangan jangka panjang yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pendirian sebuah perusahaan pasti membutuhkan modal. Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, yaitu untuk

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2006) mengenai Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN Business Plan adalah dokumen yang berisi narasi mengenai hal yang ingin dicapai sebuah perusahaan dan cara mencapainya. Secara umum, terdapat

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari rencana pembukaan usaha jasa service komputer adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari rencana pembukaan usaha jasa service komputer adalah: A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Contoh proosal usaha. Teknologi yang berkembang begitu pesat menuntut semua pihak yang aktivitas hidupnya terikat dengan perangkat tersebut untuk segera menyesuaikan

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.I Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NAMA : APRILIA ENDAH SUSANTY NPM : 21211018 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : HARYONO, SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH : 1. Laporan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Indonesia Trading Company (Persero) dikenal diluar negeri sebagai ITC yang menjadi singkatan dari Indonesia Trading Company, yang satusatunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00 Neraca per 31/12/ Harta Harta Lancar Kas Rp 91.647, Piutang Dagang Rp, Dikurangi: Cadangan untuk Hutang Macet Inventaris Dagang 1. Biaya Dibayar di Muka - Asuransi 6 Nota Bayar Jumlah Harta Lancar Rp 93.247,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan mencapai keuntungan sebesar-besarnya. Untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun 2009-2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dan keuntungan bagi para pemegang sahamnya. Salah satu upaya untuk mencapai tujuannya ialah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12 Entrepreneurship and Inovation Management PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Financial Plan Financial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan sudah mulai mengadakan peningkatan kualitas dan kuantitas untuk membuat perekonomian

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat diperoleh dengan cara hutang atau

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang E1 2 Penjualan PL1 96,000,000 PPN Keluaran M2 9,600,000 Piutang dagang E1

Lebih terperinci

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTUS Prospektus merupakan informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus terdapat banyak informasi

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam mendirikan suatu usaha telah terjadi di berbagai bidang saat ini sudah semakin banyak, semakin banyaknya usaha yang berdiri maka semakin

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, pemberian discount, hadiah berupa uang tunai maupun barang elektronik dalam pembelian barang

memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, pemberian discount, hadiah berupa uang tunai maupun barang elektronik dalam pembelian barang 51 terkenal dengan nama Indoprima Group. Mempunyai pabrik besar dan lengkap yang sudah berstandart internasional. Produknya bervariasi, sehingga dalam mempertahankan segmen pasar yang sudah dimiliki agar

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

8 March Wiryanto, Bahan Diskusi Kuliah Manajemen Farmasi Komunitas/Apotik

8 March Wiryanto, Bahan Diskusi Kuliah Manajemen Farmasi Komunitas/Apotik 8 March 2012 1 Studi Kelayakan Pengelolaan : Sediaan Farmasi Administrasi Keuangan Inventaris SDM Laporan Keuangan Perpajakan Investasi Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) Manajemen Peran Profesional

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM Endra Murti Sagoro 1 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan laba rugi. 2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan perubahan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan. BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Piutang (Accounts Receivable) Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Penjualan kredit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Bisnis Online di Bidang Jasa

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Bisnis Online di Bidang Jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam dunia perdagangan barang atau pun jasa. Jadi berdasarkan pengertian bisnis, Studi Kelayakan Bisnis adalah kajian

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang akan bermanfaat bagi sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba maksimal. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, membayar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang dilakukan penulis pada bab IV, hasil penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan dunia usaha yang banyak bermunculan dan tumbuh dengan semakin cepat, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya suatu persaingan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi sehingga tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu periode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis laporan keuangan atas laporan keuangan tahunan PT Indosat Tbk tahun 2004-2008, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si. JURNAL ANALISIS PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE UNTUK MENENTUKAN EARNING PER SHARE (EPS) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. Oleh: LILIK RAHAYU 12.1.01.04.0048 Dibimbing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci