ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA Oleh YULI ANGRIANI 2008 / PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode 96 Maret

2 2

3 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA Yuli Angriani, Hasdi Aimon, Melti Roza Adry Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Barat ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan nasional terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia, Inflasi terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia dan suku bunga terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dan asosiatif. Data yang digunakan adalah data time series, Data yang dianalisis dengan regresi linear berganda dan diestimasi menggunakan metode OLS (ordinary least square), sebelum diestimasi dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji multikolinearitas, autokorelasi, heterokedastisitas dan normalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwal pendapatan nasional berpengaruh signifikan terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Sedangkan, Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia dan suku bunga berpengaruh signifikan dam negatif terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka direkomendasikan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menjaga kestabilan suku bunga dan tingkat inflasi melalui kebijakan moneter agar pemerintah dapat mengupayakan peningkatan pendapatan nasional agar tercapainya kestabilan perekonomian Indonesia. Kata Kunci: Konsumsi Rumah tangga, Pendapatan nasional, Inflasi, dan suku bunga kredit. Abstrak This research aim analysis influencing national Income to household consumption in Indonesia, Inflation to household consumption in Indonesia and Interest rate to household Household Consumption in Indonesia. This research is uses deskriptif and asosiatif research. the use data is time series, Analysis use multiple regression and the Estimationl with Ordinary Least Square method (OLS).before estimation used analyzeds examination is Multikolinearitas, autocorelation, heterokedastisitas,and normalita. Result of analysis indicate that National Income have positive influence and significant to household Consumption in Indonesia,. Beside that, rate inflation does not has significant influence to household Consumption in Indonesia and interes rate have negative influence and significant to household consumption in Indonesia. Based on the research that has been done, it is recommended to local governments and agencies to maintain stable interest rates and inflation through monetary policy that the government may seek an increase in national income in order to achieve stability in the Indonesian economy. Keyword: household consumption,national Income, Inflation, Interest rate. 3

4

5 Dalam aktivitas perekonomian suatu negara, konsumsi mempunyai peran penting di dalamnya serta mempuyai pengaruh yang sangat besar terhadap stabilitas perekonomian. Pertama, konsumsi Rumah tangga memberikan sumbangan yang paling besar terhadap pendapatan Nasional. Semakin tinggi tingkat konsumsi, semakin tinggi tingkat perubahan kegiatan ekonomi dan perubahan dalam pendapatan nasional suatu Negara. Dikebanyakan negara, pengeluaran konsumsi meliputi persen dari pendapatan nasional. Berarti perbelanjaan ini adalah lebih penting dari gabungan ketiga perbelanjaan yang lain, yaitu Investasi perusahaan, perbelanjaan pemerintah dan ekspor bersih (ekspor dikurangi impor). Kedua konsumsi, konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam menentukan fluktuasi kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lainnya. Sementara itu dalam jangka panjang, pola konsumsi masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai pembelanjaan yang dilakukakan oleh Rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga atau dalam analisis makro ekonomi lebih lazim disebut sebagai Konsumsi Rumah tangga. Pendapatan yang diterima masyarakat akan digunakan untuk membeli makanan, pakaian, membiayai jasa angkutan, membayar pendidikan anak, membayar sewa rumah dan membeli kendaraan. Barang-barang tersebut dibeli oleh Masyarakat untuk memenuhi Kebutuhannya dan perbelanjaan tersebut dinamakan Konsumsi, yaitu membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan sementara memiliki dan menggunakan barang tersebut. Konsumsi merupakan salah satu kegiatan ekonomi keluarga untuk memenuhi berbagai kebutuhan barang dan jasa. Oleh karena itu, konsumsi seringkali dijadikan salah satu indikator kesejahteraan keluarga. Tabel 1. Konsumsi Rumah tangga dan Pertumbuhannya di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi Rumah tangga Pertumbuhan (%) , ,6 3, ,4 3, , , , , , , ,42 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Indonesia Tabel 1 menunjukkan bahwa Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga mengalami Peningkatan pada tahun Pada Tahun 2010 Pengeluaran Konsumsi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 4,42 % hal ini diduga karena pendapatan masyarakat yang naik, daya beli masyarakat yang membaik optimisme konsumen tinggi, tingkat utang masyarakat yang rendah dan suku bunga relatif rendah sehingga mendukung pertumbuhan konsumsi yang meningkat. Keadaan tersebut telah sesuai dengan teori bahwa kenaikan pendapatan nasional cendrung meningkatkan pendapatan nasional. Inflasi sebagai fenomena ekonomi yang terutama terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian. Inflasi adalah kenaikan harga barang secara umum yang menyebabkan terjadinya efek subtitusi. Konsumen akan mengurangi pembelian terhadap barang-barang yang harganya relatif mahal dan menambah pengeluaran konsumsi terhadap barang-barang yang harganya relatif murah. kenaikan harga umum tidaklah berarti bahwa kenaikan harga barang terjadi secara proporsional. Hal ini mendorong konsumen untuk mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu 1

6 ke barang yang lainnya. Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat. Suku bunga mempunyai Hubungan yang erat dengan konsumsi, karena dengan suku bunga kredit yang tinggi seseorang akan cendrung untuk menabung dan mengurangi tingkat Konsumsi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba mengemukakan variabel-variabel yang mempengaruhi Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pendapatan nasional, Inflasi, suku bunga terhadap konsumsi Rumah tangga di Indonesia. TINJAUAN LITERATUR Pendapatan Nasional. Menurut cash dan Fair (2004:74) mengasumsikan bahwa ada hubungan positif antara konsumsi (C) dan pendapatan nasional (Y), karena konsumsi merupakan garis lurus, maka dapat digambarkan dalam persamaan: C = a + by Dimana : (C) adalah Konsumsi, (a) yaitu Titik dimana fungsi konsumsi memotong sumbu c- konstan, b yaitu slope garis (kecondongan konsumsi Marginal) dan Y adalah Pendapatan Nasional. Pada gambar 1 terlihat bahwa fungsi Konsumsi Keynes tidak melalui titik 0, tetapi melalui sumbu Vertikal pada nilai positif (c) Konsekwensi fungsi konsumsi ini, dengan meningkatnya Pendapatan nasional akan memberikan dampak terhadap penurunan hasrat konsumsi Rata-rata atau APC. Jika APC akan mengalami penurunan dengan terjadinya Pendapatan nasional, dalam fungsi Konsumsi Keynes akan terlihat pertama, peningkatan pendapatan masih di ikuti dengan peningkatan konsumsi, Kedua, pada saat garis Konsumsi C memotong garis OY maka peningkatan pendapatan diiringi dengan penurunan konsumsi atau APC. Secara grafis, fungsi Konsumsi Keynes digambarkan Sebagi Berikut Konsumsi C C = C + cy Pendapatan Y Gambar 1. Fungsi Konsumsi Keynes y = c Menurut Dornbusch (2008:316) Hubungan Konsumsi dan pendapatan dinyatakan dalan persamaan : C = C + cy 0 < C < 1 Dimana : C = Konsumsi Y = Pendapatan Nasional Keynes Mengemukakan dua poin disini. Pertama dia mengemukakan bahwa konsumsi adalah fungsi positif dari pendapatan. Semakin banyak pendapatan seseorang maka semakin banyak seseorang tersebut untuk melakukan konsumsi. Kedua, Keynes mengemukakan, Rumah tangga berpendapatan tinggi mengkonsumsi bagian yang lebih sedikit dari pendapatan mereka dibandingkan rumah tangga yang berpendapatan rendah. Bagian pendapatan yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk konsumsi diukur oleh kecendrungan Rata-rata untuk mengkonsumsi. APC = Menurut Rosydi (2003:151) MPC yang merupakan kependekan dari marginal proprensity to consume ( hasrat marginal untuk melakukan konsumsi. MPC ini didapatkan dengan rumus sebagai berikut: MPC = 2

7 Atau MPC pertambahan konsumsi dibagi dengan pertambahan pendapatan. MPC menunjukkan berapa bagiankah dari pertambahan pendapatan yang dikonsumsikan. Semakin besar MPC, maka kan berarti semakin besar pulalah bagian dari setiap kenaikan pendapatan yang dipergunakan untuk keperluan untuk konsumsi, dan demikian pula sebaliknya. Inflasi Menurut Case dan Fair (2004:6) Inflasi adalah Kenaikan harga secara keseluruhan. Pengurangan inflasi telah lama menjadi tujuan kebijakan pemerintah. Yang terutama sangat bermasalah adalah Hiperinflasi atau periode kenaikan yang sangat cepat hanya secara keseluruhan. Menurut Khalwaty (2000:6) mendefinisikan inflasi sebagai suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut, nilai uang turun secara tajam pula sebanding dengan kenaikan harga-harga tersebut. Menurut Mishkin (2008:13) Inflasi yaitu kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus, mempengaruhi Individu, pengusaha, dan pemerintah. Dan menurut Mankiw (2002:72) Inflasi adalah Kenaikan dalam tingkat harga Ratarata, dan Harga adalah Tingkat dimana uang dipertukarkan untuk mendapatkan barang atau jasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadinya kenaikan harga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama, Biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. Menurut Guritno dalam Khairani (2009::35) Inflasi sebagai fenomena ekonomi yang terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang sedang giat-giatnya membangun sangat mempengaruhi dalam kegiatan perekonomian. Inflasi memiliki hubungan yang kuat dimana, jika harga-harga barang dan jasa naik dan terjadi inflasi akan menyebabkan turunnya nilai Rill dari pendapatan sehingga melemahkan daya beli masyarakat terutama terhadap produksi dalam negri sehingga dapat berdampak pada menurunnya konsumsi masyarakat. Suku Bunga Menurut Sukirno (2000:342) hubungan antara konsumsi dan Suku bunga mempunyai arah yang bertentangan, yaitu semakin rendah tingkat bunga, maka jumlah uang yang ditabung semakin rendah yang berarti semakin besar uang digunakan untuk konsumsi. Jadi hubungan antara konsumsi dan Suku bunga kredit mempunyai arah yang bertentangan, dimana Suku bunga kredit yang meningkat akan mengurangi pola Konsumsi Rumah tangga dan sebaliknya. Menurut Mankiw (2003:429) Konsumsi adakalanya tidak sesuai dengan yang diharapkan, hal ini terjadi karena keterbatasan anggaran. Fisher mencoba membuat persamaan yang menganalisis tentang batas anggaran untuk konsumsi pada dua periode, yaitu : pada periode pertama, tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi : S = Y - C Dalam periode kedua, Konsumsi sama dengan akumulasi tabungan (termasuk Bunga tabungan) ditambah dengan pendapatan periode kedua, yaitu: C 2 = (1 + r) S + Y 2 Dimana r adalah tingkat bunga riel, Variabel S menunjukkan tabungan atau pinjaman dan persamaan ini berlaku dalam kedua kasus. Jika konsumsi pada periode pertama kurang dari pendapatan periode pertama, berarti konsumsen menabung dan S lebih besar dari nol. Jika konsumsi periode pertama melebihi pendapatan periode pertama, konsumen meminjam dan S kurang dari 0. Untuk menderivasi batas anggaran konsumen, maka Kombinasi persamaan (10) dan persamaan (11) menghasilkan Persamaan : C 2 = (1 + r) (Y 1 C 1 ) + Y 2 3

8 Penelitian Empiris Maryam Sangadji (2002) dalam jurnal ekonomi dengan judul Fungsi konsumsi rumah tangga di Indonesia (pendekatan model koreksi kesalahan) variabel yang digunakan sebagai variabel endogennya adalah Konsumsi Rumah tangga (Y), sedangkan variabel Eksogennya adalah pendapatan nasional (X1) dan suku bunga (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan. Dimana rumah tangga akan senantiasa menaikkan konsumsinya jika terjadi kenaikan dalam tingkat pendapatan. Sementara tingkat bunga berpengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. Hal ini mengandung makna bahwa rumah tangga akan akan mengurangi konsumsinya dan memilih untuk menabung disaat terjadi kenaikan tingkat suku bunga. Vera lisna dan Nila Rifal dalam jurnal ekonomi dengan judul Analisis faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi tingkat konsumsi era pemerintahan SBY variabel yang digunakan sebagai variabel endogen adalah pengeluaran perkapita (Y), sedangkan variabel exogennya adalah PDRB perkapita harga konstan, (X1), PDRB harga berlaku (X2), Inflasi (X3), Price (X4), dan IPM (X5). Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan PDRB nominal perkapita sebesar 10 % akan meningkatkan konsumsi sekitar 4,6 % jika tidak ada perubahan inflasi harga beras,dan IPM, peningkatan Inflasi tidak terlalu berpengaruh pada peningkatan konsumsi, peningkatan harga beras 40 % akan meningkatkan konsumsi sebesar 4,2% dan peningkatan nilai IPM 10 % akan meningkatkan konsumsi sekitar 20 %. Dalam artikel ini terdapat perbedaan dengan sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari variabel- variabel yang digunakan, metode penelitian, lokasi, jangka waktu penelitian serta data dan jumlah data yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yaitu dari tahun 2002 kuartal 1 sampai dengan kuartal IV tahun 2010 yang bersumber dari laporan Bank Indonesia dalam berbagai tahun penerbitan yang meliputi data konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Dimana penelitian ini nantinya akan memperlihatkan konsumsi serta beberapa faktor yang mempengaruhinya, sehingga nantinya dapat dicari solusi dalam mengatasi permasalahan dalam konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Model Analisis Pengujian permasalahan pendapatan nasional, Inflasi, dan suku bunga yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga di Indonesia, digunakan model persamaan Regeresi linear berganada. Analisis Regresi Linear berganda untuk melihat pengaruh Variabel eksogen terhadap Variabel endogen dianalisis dengan menggunakan Ordinary least Square dapat digambarkan dalam bentuk fungsi Sebagai Berikut (Gujarati, 2007: 219) : Y=f (X 1, X 2, X 3 ) Dimana : Y = Konsumsi Rumah tangga X 1 = Pendapatan nasional X 2 = Inflasi X 3 = Suku bunga kredit Model di Transformasikan ke persamaan Regresi Sebagai Berikut : LogY t = β o + β 1 Log X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + U t Dimana: Log Y t = Konsumsi Rumah tangga Log X 1t = Pendapatan Nasional X 2t = Inflasi X 3t = Suku bunga β o = konstanta β 1, β = Koefisien regresi Ut = Distribusi term (kesalahan pengganggu) Metode Analisis 4

9 Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dan asosiaitf. data yang dipakai adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data time series dari tahun 2002 kuartal I sampai tahun 2010 kuartal IV, yang dikumpulkan melalui dokumentasi dari instansi pemerintah yang terkait, antara lain laporan Bank Indonesia (SEKI), Badan pusat statistik (BPS), serta sumber-sumber lainnya. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi data pengeluaran konsumsi rumah tangga, Produk Nasional Bruto (PNB), Inflasi, dan suku bunga kredit. Analisis menggunakan model regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) Dalam regresi linear berganda. Guna memperoleh keabsahan yang tinggi dalam model regresi yang digunakan, sebelum melakukan uji statistik terhadap hasil olahan regresi, terlebih dahulu digunakan uji asumsi klasik sebagai dasar analisis regresi. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan agar estimator-estimator yang diperoleh dengan metode OLS memenuhi syarat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian Asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari pengujian terhadap normalitas, Multikolinaeritas, heterokedastisitas dan Autokorelasi, Koefisien determinasi R 2, Uji t dan Uji F. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian data dan pengaruh pendapatan Nasional, Inflasi, dan Suku bunga terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia. Uji Normalitas residual data Berdasarkan uji normalitas residual data didapat hasil probabilitas sebesar 0,605. Data dikatakan tidak tersebar secara normal apabila nilai probability > nilai = maka dari hasil estimasi dapat disimpulkan residual data normal. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat masalah korelasi yang erat diantara data variabel bebas. Data yang baik adalah data yang tidak terjadi Multikolinearitas antara sesama variabel bebasnya. Data dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila VIF < 5 dan data dikatakan terjadi multikolinearitas apabila VIF 5 dengan Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus VIF. Dari estimasi data diperoleh hasil uji multikolinearitas variabel Log(x1) terhadap x2 didapat nilai VIF sebesar 1,011, log(x1) terhadap x3 didapat nilai VIF sebesar 3,480 dan x2 terhadap x3 didapat nilai VIF sebesar 1,005. Berdasarkan hasil estimasi dapat dinyatakan bahwa data tidak terjadi multikolllinearitas karena memenuhi kriteria pengujian dengan nilai VIF 5. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-watson untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan eviews didapatkan hasil sebagai berikut : nilai DW sebesar 2,19 Sedangkan dari Tabel DW dengan tingkat signifikan 0,05 didapatkan nilai dl = 1,29, du = 1,65, 4- du = 2,35, dan 4-dl = 2,71. Nilai DW berada pada daerah antara du dan 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa model autokorelasi tidak mengandung unsur autokorelasi. Uji Heterokedastisitas Pengujian terhadap gejala heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan White Test. Dengan kriteria apabila nilai sig > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diregresi tidak terdapat heterokedastisitas. Begitu sebaliknya apabila nilai sig < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasikan terdapat Heterokedastisitas dengan nilai Chi-squares hitung sebesar yang diperoleh dari informasi Obs*Rsquared, sedangkan nilai kritis Chi-squares 5

10 6 (χ 2 ) pada α = 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa model bebas dari masalah heterokedastisitas. Analisis Regresi linear berganda Hasil pengolahan data sekunder dengan menggunakan program Eviews, diperoleh persamaan linear berganda sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda Variabel Koef. t-statistik Prob Regresi Constant X X Log x Adjusted R-squared = F- statistik Prob (F-Statistik = Log = Log X X X 3 Adj. R- squared = Hasil pengujian hipotesis Uji t Hipotesis pertama menunjukkan bahwa adalah terdapat pengaruh yang signifikan dan positif Pendapatan nasional terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia dengan nilai t statistik sebesar > dari nilai t tabel sebesar akibatnya H 0 ditolak dan H a diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara Pendapatan nasional (X 1 ) terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia (Y). Hipotesisis kedua menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat inflasi terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia dengan nilai t statistik sebesar < nilai t tabel sebesar akibatnya H 0 diterima dan H a ditolak sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan tingkat inflasi terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan negatif suku bunga kredit terhadap Konsumsi Rumah tanggadi Indonesia. Dengan nilai -t statistik sebesar < nilai -t tabel sebesar akibatnya H 0 ditolak dan H a diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku bunga kredit terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Pengkajian hipotesis secara bersamasama dilakukan dengan menggunakan uji F. Jika F hitung > F tabel maka hipotesis nol harus ditolak dan hipotesis alternatif harus diterima. Yang artinya bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Di dalam pengkajian ini diperoleh nilai F hitung sebesar dan F tabel sebesar atau probalitas yang diperoleh adalah sebesar < α maka H 0 ditolak dan H a diterima sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima, bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan nasional, Inflasi, Suku bunga kredit terhadap Konsumsi Rumah tangga di Indonesia. Pembahasan Pengaruh pendapatan nasional terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia yaitu Apabila pendapatan nasional naik maka Konsumsi Rumah tangga juga naik baik konsumsi makanan maupun non

11 makanan dan sebaliknya, apabila pendapatan nasional turun maka Konsumsi Rumah tangga juga akan mengalami penurunan. Menurut Rosydi (2003:148) Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan artinya pengeluaran atau konsumsi tergantung pada pendapatan. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cash dan Fair (2004:73) Hubungan antara konsumsi dan pendapatan ditulis dengan singkat : C = f (Y), atau kadang-kadang lebih disingkatkan lagi dengan C (Y) saja. Maka dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa antara konsumsi dan pendapatan terdapat hubungan positif. Artinya apabila pendapatan naik, maka konsumsi akan meningkat pula, Sebaliknya apabila pendapatan turun maka konsumsi pun akan turun. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional berpengaruh positif terhadap Konsumsi Rumah tangga di indonesia. Dimana ketika pendapatan nasional meningkat maka, maka daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa juga naik sehingga menyebabkan Konsumsi Rumah tangga menjadi meningkat. Pengaruh Inflasi terhadap konsumsi rumah tangga menunjukkan bahwa jika harga barang dan jasa naik, dan terjadinya Inflasi akan menyebabkan turunnya nilai Rill dari pendapatan sehingga melemahkan daya beli masyarakat, terutama dalam produksi dalam negri, sehingga berdampak turunnya daya beli masyarakat. Hal ini tidak sesuai dengan Hasil penelitian bahwa Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap konsumsi rumah tangga. Pengaruh Inflasi terhadap suku bunga adalah berpengaruh negatif yaitu jika tingkat bunga mengalami penurunan maka seseorang akan mengkonsumsi lebih banyak sekarang dan menabung lebih sedikit. Kenaikan suku bunga mengarahkan seseorang untuk mengkonsumsi lebih sedikit sekarang dan menghemat lebih banyak. Efek itu disebut Efek Subtitusi. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dikemukakan oleh Siregar (2009) yang menyatakan bahwa Suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi Rumah tangga diindonesia. Jadi dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan Suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi Rumah tangga di Indonesia. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan nasional berpengaruh positif terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia dengan MPC sebesar 0,73 yang berarti 73 % digunakan untuk konsumsi dan 14 % pajak dan sisanya 13% lagi untuk ditabung. Kondisi tersebut sejalan dengan teori terdapat hubungan positif antara tingkat tingkat pendapatan dengan tingkat konsumsi. Dimana rumah tangga akan senantiasa menaikkan konsumsinya jika terjadi kenaikan dalam pendapatan. Sementara suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap Konsumsi rumah tangga di Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa rumah tangga akan mengurangi konsumsinya dan memilih untuk menabung disaat terjadi kenaikan bunga. sedangkan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA. Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Berbagai Edisi Tahun Penerbitan. Case, E Karl dan Ray C. Fair. (2004). Prinsip- Prinsip Ekonomi Makro Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta, PT Indeks, Kelompok Gramedia. 7

12 Dornbusch, Rudiger. (2008). Makro Ekonomi Edisi Bahasa Indonesia. PT media Global Edukasi. Gujarati (2007) Ekonometrika dasar. Erlangga:jakarta Khalwaty, Tajul (2000) Inflasi dan Solusinya. Jakarta PT Gramedia Utama. Mankiw, N. Gregory. (2003), Teori Makro Ekonomi Terjemahan edisi kelima Jakarta, PT.Gramedia Pustaka. Rosyidi, Suherman (2003) Pengantar Teori Ekonomi Jakarta : PT. Raja Garfindo persada Sangadji, Maryam (2002) Fungsi konsumsi rumah tangga di Indonesia Ambon: Journal ekonomi dan bisnis islam Siregar, Khairani (2009) Analisis Determinan Konsumsi Masyrakat di Indonesia (Thesis) Medan : USU Sukirno, Sadono. (2000) Pengantar Teori makroekonomi. Jakarta: PT Raja grafindo Persada Sari, Rahmat H. Setianto, (2011) Cara cerdas menguasai Eviews Jakarta: Salemba Empat. S. Mishkin, Frederic, (2008) Ekonomi uang, perbankan, dan pasar keuangan Jakarta : Salemba Empat. 8

13 9

14

15 LAMPIRAN 1 REGRESSION Dependent Variable: LOG(Y) Method: Least Squares Date: 02/15/13 Time: 10:05 Sample: 2002Q1 2010Q4 Included observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C LOG(X1) X X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

16 LAMPIRAN 2 ESTIMASI LOG(X1)-X2 Dependent Variable: LOG(X1) Method: Least Squares Date: 02/15/13 Time: 10:14 Sample: 2002Q1 2010Q4 Included observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) VIF = VIF = VIF =

17 ESTIMASI LOG(X1)-X3 Dependent Variable: LOG(X1) Method: Least Squares Date: 02/15/13 Time: 10:16 Sample: 2002Q1 2010Q4 Included observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) VIF = VIF = VIF = 3,480 11

18 ESTIMASI LOG(X2)-X3 Dependent Variable: X2 Method: Least Squares Date: 02/15/13 Time: 10:16 Sample: 2002Q1 2010Q4 Included observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) VIF = VIF = VIF =

19 LAMPIRAN 3 UJI AUTOKORELASI Autokorelasi Positif Tidak ada kesimpulan Bebas autokorelasi Tidak ada kesimpulan Autokorelasi negatif 0 dl du 4-du 4-dl

20 LAMPIRAN 4 HETEROKEDASTISISTAS Heteroskedasticity Test: White F-statistic Prob. F(9,26) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(9) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(9) Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 02/15/13 Time: 10:20 Sample: 2002Q1 2010Q4 Included observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C LOG(X1) (LOG(X1))^ (LOG(X1))*X (LOG(X1))*X X X2^2-8.87E E X2*X3-7.42E E X X3^2-5.77E E R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid 2.79E-06 Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

21 LAMPIRAN 5 NORMALITAS Series: Residuals Sample 2002Q1 2010Q4 Observations 36 Mean -1.41e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun LAMPIRAN 1 Kuisioner Skripsi Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil regresi pada analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan BAB IV STUDI KASUS 4.1 Indeks Harga Konsumen Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang. Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA. Abstract

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA. Abstract ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA Latifah, Erni Febrina Harahap 1, Firdaus 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail:

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan 48 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan penulis dan ditujukan untuk pengambil

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) 71 Lampiran-Lampiran Lampiran 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) PELAKU KEGIATAN USAHA 1. Nama : 2. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT Nurhuda. N, Sri Ulfa Sentosa, Idris Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Padang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU Oleh: Suci Tesa Fitria Pembimbing : Anthony Mayes dan Darmayuda Faculty of Economics

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (215) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA PERIODE 29:4 214:2 Julia Sonatan Jurusan :Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Konsentrasi

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT Apip Supriadi 1, Gusti Tia Ardiani Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT The purpose of this study is to analyze

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA (Studi pada Bank Umum di Daerah Istimewa Yogyakarta) Oleh : Rafin Siddiq Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan nasional (Y) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan. DAFTAR PUSTAKA Alexandi, Muhammad Findi, 2011. Penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian dan jasa pasca kebijakan upah minimum di Provinsi Banten. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan? Lampiran 1 : Kuisioner KUISIONER A. PROFIL USAHA 1. Nama Usaha :. Alamat Usaha : 3. Pemilik Usaha :. Alamat Pemilik : 5. Jenis Usaha : 6. Usia : 7. Jenis Kelamin : 8. Jumlah Tanggungan : B. DAFTAR PERTANYAAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab V ini akan dilakukan pengujian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. Dimana variabel terikat (variable dependent) meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT. (Factors Identification That Affecting Unemployment.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT. (Factors Identification That Affecting Unemployment. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT (Factors Identification That Affecting Unemployment In West Sumatra) Wegi Purwanti, Kasman Karimi 1. Evi Susanti Tasri 2 Ekonomi

Lebih terperinci