PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011"

Transkripsi

1 PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Unimed) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh : Sabar Surbakti A PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2 PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatam Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed) Disusun Oleh : Sabar Surbakti A Telah Disetujui Oleh Pembimbing Dewan Pembimbing Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing I Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd Pembimbing II Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Prof. Dr. Sugiyanto NIP commit to user ii

3 PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatam Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed) Disusun Oleh : Sabar Surbakti A Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua : Prof. Dr. Sugiyanto... Sekretaris : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd.... Anggota Penguji : 1. Prof.Dr.H.M. Furqon H, M.Pd Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO Surakarta, Agustus 2011 Direktur PPs UNS Mengetahui, Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana UNS Prof. Drs. Suranto. M.Sc.,Ph.D Prof. Dr. Sugiyanto NIP NIP iii

4 PERNYATAAN Nama NIM Program Studi : Sabar Surbakti : A : Ilmu Keolahragaan Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan Menembak Hoki Lapangan adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Surakarta, Agustus 2011 Yang membuat pernyataan, Sabar Surbakti iv

5 MOTTO SELALU MEMBERI KEPADA ORANG YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN KITA. v

6 PERSEMBAHAN Karya Tulisan Tesis Ini Penulis Persembahkan Kepada: v Ayah(alm), Ibunda, Saudara-Saudaraku dan Keponakan. v Istri Tercinta Riahta br Sembiring, S.Pd Dan Anakku Cintai OTNIEL SURBAKTI v Dan Buat Mertuaku vi

7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, rahmat serta karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan bejudul, Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan Gerak Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menembak Hoki Lapangan. Dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, terutama kepada dosen pembimbing yaitu yang terhormat Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd dan Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO yang telah dengan sabar membimbing saya, dan senantiasa memberikan semangat, ilmu, arahan, masukan, koreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Serta kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, yang dengan tulus telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta berbagai pengalaman kepada penulis selama menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2. Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan tugas belajar kepada penulis untuk melanjutkan Pendidikan di Program Studi Ilmu Keolahragaan PPS Universitas Sebelas Maret. 3. Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir. 4. Prof. Dr. Sugiyanto., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan PPs Universitas Sebelas Maret yang senantiasa memberikan motivasi, bimbingan, serta dorongan untuk segera menyelesaikan tesis ini. vii

8 5. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keolahragaan PPs Universitas Sebelas Maret yang senantiasa memeberikan motivasi, bimbingan, serta dorongan untuk segera menyelesaikan tesis ini. 6. Drs. Chairul Azmi, M.Pd. selaku Pembantu Rektor II Universitas Negeri Medan.yang memberikan dukungan moral, dorongan, dan motivasi dalam penyelesain tesis ini. 7. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang memberikan ijin penelitian kepada penulis serta bimbingan dan motivasinya untuk menyelesaikan tesis ini. 8. Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd. selaku Pembantu Dekan III FIK Unimed yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan motivasi yang sangat membangun dalam penulisan tesis ini 9. Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS. Yang selama ini memberikan pengetahuan, pengalaman, dorongan, semangat untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. 10. Dr. Asep Suharta M.Pd. yang tidak bosan-bosannya memberikan semangat, dan motivasi dalam penyelesain tesis ini. 11. Ketua dan seketaris Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FIK Unimend.Yang mendukung dari awal sampai selesai penulisan tesis ini 12. Seluruh Rekan-rekan Dosen dan Pegawai Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed serta adinda Andarias Ginting. Ibrahim Sembiring yang telah memberikan, dorongan, semangat dan motivasi yang sangat besar untuk menyelesaikan tesis ini. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini. Terakhir harapan penulis mudah-mudahan kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta memberikan ampunan-nya kepada kita semua Amin Surakarta, Agustus 2011 viii Penulis

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL TESIS... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv MOTTO... v PERSAMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv ABSTRAK... xvi ABSTRACT... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 6 C. Pembatasan Masalah... 7 D. Rumusan Masalah... 7 E. Tujuan Penelitian... 8 F. Manfaat Penelitian... 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Permainan Hoki Lapangan a. Konsep Permainan Hoki Lapangan b. Teknik Dasar Permainan Hoki Lapangan c. Keterampilan Menembak commit Hoki to user Lapangan ix

10 d. Lingkaran Tembakan (Shooting Circle) e. Teknik Menembak dan Mencetak Gol Pendekatan Pembelajaran a. Konsep Belajar Gerak b. Belajar Keterampilan Gerak Hoki Lapangan c. Pendekatan Pembelajaran Menembak Hoki Lapangan ). Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif ). Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif Kemampuan Gerak a. Konsep Kemampuan Gerak b. Peranan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan Menembak Hoki Lapangan B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Metode Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian C. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional Variabel E. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Sampel Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data x

11 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Pengujian Prasyarat Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas C. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis I Pengujian Hipotesis II Pengujian Hipotesis III D. Pembahasan Hasil Penelitian Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bagian Prograsif Dan Bagian Repetitif Perbandingan Antara Taraf Kemampuan Gerak Tinggi dan Rendah Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Dengan Tingkat Kemampuan Gerak BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Perbandingan antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif dan Repetitif Tabel 2. Rancangan Faktorial 2 x Tabel 3. Data Reliabilitas dan Objektivitas Barrow Motor Ability Test Tabel 4. Standard untuk Menginterpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Tabel 5. Ringkasan ANAVA Tabel 6. Deskripsi Data Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Gerak Tabel 7. Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan) Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Berdasarkan Jenis Pendekatan Pembelajaran Bagian dan Tingkat Kemampuan Gerak Table 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode Pembelajaran (A 1 dan A 2 ) Table 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan Gerak (B 1 dan B 2 ) Table 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor Table 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians Table 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Keterampilan Menembak Hoki Lapangan xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Lingkaran Tembakan Hoki Lapangan Gambar 2. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Bagian Dan Tingkat Kemampuan Gerak Gambar 3. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan pada Tiap Kelompok Perlakuan Gambar 4. Interaksi Antara Dua Faktor Penelitian Pendekatan Pembelajaran 89 Gambar 5. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Nilai Hasil Belajar Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Gambar 6. Lapangan Tes Zig-Zag Run Gambar 7. Diagram Lapangan Tes Wall Pass Gambar 8. Tes Goal Shooting dan Sasaran Skor Gambar 9. Sampel Melakukan Tes Standing Broad Jump Gambar 10. Sampel Melakukan Tes Softball Throw Gambar 11. Sampel Melakukan Tes Zig-Zag Run Gambar 12. Sampel Melakukan Tes Wall Pass Gambar 13. Sampel Melakukan Tes Medicine Ball Put Gambar 14. Sampel Melakukan Tes 60 Yard Dash ( Lari 50 Meter) Gambar 15. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Kanan Gambar 16. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Tengah Gambar 17. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Kiri Gambar 18. Sasaran Tembakan Hoki Lapangan Gambar 19. Sampel Beserta Peneliti xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Administrasi Test Kemampuan Gerak Umum Lampiran 2. Administrasi Tes Keterampilan Menembak Hoki Lapangan Lampiran 3. Daftar Rekapitulasi Barrow Motor Ability Test Untuk Menentukan Reliabilitas Data Lampiran 4. Rekapitulasi T-score Hasil Test Kemampuan Gerak Lampiran 5. Rekapitulasi Data Kemampuan Gerak Dasar Beserta Klasifikasinya Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Test Kemampuan Gerak Dasar Beserta Klasifikasinya Lampiran 7. Hasil Maching Kelompok Kemampuan Gerak Tinggi dan Rendah Lampiran 8. Program Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif Lampiran 9. Program Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif Lampiran 10. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari Arah Kanan Lampiran 11. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari Arah Tengah Lampiran 12. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari Arah Kiri Lampiran 13.Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari Arah Kanan Lampiran 14. Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari Arah Tengah Lampiran 15. Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari Arah Kiri Lampiran 16. Rekapitulasi Nilai Tes Keterampilan Menembak Hoki Lapangan xiv

15 Lampiran 17. Rekapitulasi T-score Hasil Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan Menembak Hoki Lapangan, Klasifikasi Kemampuan Gerak Beserta Pembagian Sampel Kesel-sel Secara Acak Lampiran 18. Rekapitulasi Data Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan Menembak Hoki Lapangan Kelompok Lampiran 19. Rekapitulasi Data Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan Menembak Hoki Lapangan Kelompok II Lampiran 20. Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan Analisis Varians lampiran 21. Hasil Penghitungan Data Untuk Uji Homogenitas dan Analisis Varians Lampiran 22. Uji Normalitas Data Dengan Teknik Liliefors Lampiran 23. Uji Homogenitas Dengan Uji Bartlet Lampiran 24. Analisis Varians Lampiran 25. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian xv

16 ABSTRAK SABAR SURBAKTI. NIM. A PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed). Komisi pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. Pembimbing II : Prof. Dr. H. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO. Tesis. Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan, (2). Perbedaan hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah, (3). Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen, rancangan faktorial 2x2. Besarnya sampel penelitian 40 orang berasal dari jumlah populasi 98 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel independen yakni : variabel manipulatip : metode pendekatan pembelajaran bagian progresif dan metode pendekatan pembelajaran bagian repetitif, variabel atributip yakni : kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah serta variabel dependen yakni : hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Teknik pengumpulan data dengan Tes dan Pengukuran, barrow motor ability test, data keterampilan menembak Hoki Lapangan dengan tes goal shooting straight, right, left. Teknik analisis data mengunakan analisis varians (ANAVA) dangan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1). Ada Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 13,25 > F tabel = Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata metode pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih baik dari pada metode bagian repetitif yang dibuktikan dengan rata-rata score yaitu 53,20 dan 46,73. 2) Ada perbedaan hasil belajar keterampilan menembak Hoki lapangan yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 5.38 > F tabel = Dari analisis lanjutan diperoleh hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih baik dari pada yang memiliki kemampuan gerak rendah, dengan rata-rata score yaitu 52,03 dan 47,90. 3). Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran bagian dan tingkat kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak commit Hoki to Lapangan. user Hasilnya sangat bermakna, karena F hitung = 14,50 > F tabel = xvi

17 Berdasarkan hasil rata-rata score dinyatakan bahwa ; Mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian progresif daripada metode pendekatan repetitif (58,65 dan 47,75). Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian repetitif daripada metode pendekatan progresif, (48,05 dan 45,40) Kata-kata kunci : Pendekatan Pembelajaran Prograsif, Pendekatan Pembelajaran Repetitif, Kemampuan Gerak dan Keterampilan Menembak Hoki Lapangan. xvii

18 ABSTRACT SABAR SURBAKTI. NIM. A , DIFFERENCES INFLUENCE APPROACH TO LEARNING AND MOTOR ABILITY STUDY RESULTS FIELD HOCKEY SHOOTING SKILLS. (Experimental study Approach of Study with Progressive Method Shares and Repetitive At Student Of Male Semester of III Majors Education Of Training, Faculty of sport sciences, State university of medan). Commission Counsellor of I : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. Counsellor Of II: Prof. Dr. H. Muchsin Doewes, dr., PFARK., MARS., AIFO. Thesis. Sport Science Studies Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University. Surakarta. This study aims to determine: (1). The difference between the influence of the progressive learning approach with the repetitive learning approach to learning the results of field hockey shooting skills, (2). Difference learning outcomes field hockey shooting skills among high motor ability and low motor ability (3). Interaction between learning approach to motion capabilities of the learning skills of shooting field hockey Research conducted at the Faculty of Sport Sciences, State University of Medan. The experiment was conducted with experimental methods, 2x2 factorial design. The amount of the sample 40 people from a population of 98 people. The sampling technique with the purposive sampling. Variable study consists of two independent variables namely: manipulatip variables: the progressive method of teaching approaches and methods of the repetitive learning approach, namely atributip variables: the ability of high motor ability and low motor ability as well as the dependent variable ie: learning outcomes field hockey shooting skills. Data collection techniques with Test and Measurement, barrow motor ability test, the data field hockey shooting skills to the test goal shooting - straight, right, left. Techniques of data analysis using analysis of variance (ANAVA) view of significance level α = Based on the results of research can be concluded: 1). There is a difference between the influence of the progressive learning approach with the repetitive learning approach to learning the results of field hockey shooting skills.this is evidenced from the value of F calculated = > F table = From further analysis it was found that the progressive learning approach is better than the repetitive method which is evidenced by an average score of and ) There is a difference in learning outcomes field hockey shooting skills of a significant difference between students who have high and low motor mobility. This is evidenced from the value of F calculated = 5.38 > F table = Further analysis of the results obtained from studying the field hockey shooting skills in students who have a high movement capability is better than having a low motor mobility, with an average score of and ). There is a significant interaction effect between learning approach and the commit level of to mobility user to the learning outcomes field xviii

19 hockey shooting skills. The result is very meaningful, because the F count = > F table = Based on the average score was stated that; Students with high movement capability is better suited if given the progressive approach to learning rather than repetitive approach method (58.65 and 47.75). Students who have low mobility are more suitable if given the repetitive learning approach rather than a progressive approach, (48.05 and 45.40) Key words: Learning Approach Prograsif, repetitive Learning Approach, Ability and Motion Field Hockey Shooting Skills. xix

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah sebagai lembaga formal dalam sistem pendidikan, tidak terlepas dari usaha usaha peningkatan prestasi belajar bagi mahasiswa. Kegiatan proses pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam keseluruhan kegiatan pendidikan diperguruan tinggi. Hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan, maupun keterampilan mahasiswa tergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang dialami mahasiswa sebagai calon pendidik dikemudian hari. Proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Begitu pula halnya dengan pendidikan dilingkungan perguruan tinggi. Untuk menjamin pelaksanan program pendidikan berjalan dengan baik maka antara tujuan dan sasaran yang dinyatakan dalam desain kurikulum maupun silabus dan rancangan pedoman pembelajaran dengan pelaksanaan dilapangan harus sejalan dan searah. Pelaksanaan Program pendidikan yang bermutu, yang diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah pedagogik, memberikan sumbangan sangat berharga bagi perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Dalam hal ini yang berkembang bukan saja aspek kognitif, afektif dan psikomotor tetapi aspek Physiologi (faal tubuh), physicologi (fisik) dan psykologi (kejiwaan) sehingga ketika mahasiswa tersebut terjun kelapangan mereka sudah siap dan berguna dilingkungan masyarakat. 1

21 2 Sejalan dengan usaha pencapaian keterampilan sebagai suatu proses pembelajaran di perguruan tinggi, sudah tentu akan menuntut sistem pendidikan dan pengajaran yang lebih baik pula termasuk didalamnya struktur program sampai kepada bagaimana pendekatan pembelajaran yang dilakukan dalam belajar. Pencapaian tujuan pendidikan memerlukan banyak faktor pendukung yang diperlukan antara lain: faktor guru/dosen, mahasiswa, sarana prasarana dan juga pendekatan pembelajarannya. Pendekatan pembelajaran yang dipilih dan diperkirakan haruslah sesuai dengan kondisi serta cocok digunakan dalam proses pembelajaran baik teori maupun praktek. Proses pembelajaran dapat dikatakan afektif apabila perubahan prilaku yang terjadi pada mahasiswa dapat tercapai secara optimal. Proses belajar mengajar khususya di perguruan tinggi memerlukan adanya suatu pendekatan pembelajaran untuk membantu kelancaran proses pembelajaran, semakin tepat pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar maka semakin efektif, tujuan juga akan lebih cepat tercapai. Pendekatan pembelajaran merupakan bagian dari strategi yang merupakan langkah-langkah taktis bagi dosen dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Pendekatan pembelajaran yaitu cara bekerja yang telah diperkirakan dengan seksama sehingga merupakan pola tertentu untuk mencapai tujuan, sedangkan metode mengajar adalah cara mengajar yang sudah merupakan pola tertentu guna mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru/dosen tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan pendekatan saat proses pembelajaran mengajar salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

22 3 Pendekatan pembelajaran banyak sekali yang dapat kita terapkan dalam suatu pembelajaran diantaranya adalah pendekatan pembelajaran bagian progresif (maju berkelanjutan) dan pendekatan pembelajaran bagian repetitif (berulang). Pendekatan pembelajaran bagian progresif adalah cara mengajar dimana unsur pertama dan kedua dipelajari secara terpisah, kemudian setelah dikuasai baru disatukan, selanjutnya unsur ketiga dipelajari secara terpisah pula, setelah dikuasai digabungkan dengan unsur satu, dua dan tiga, sedangkan pendekatan pembelajaran bagian repetitif adalah pelaksanaan pertama kali yang diajarkan adalah unsur kesatu dan kedua secara bersamaan. Hampir seluruh kegiatan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan kemampuan psikomotor membutuhkan suatu pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan dalam permaian olahraga. Tujuannya agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuannya menuju tingkat kesulitan gerak yang lebih tinggi dan kompleks. Olahraga permainan Hoki Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang menuntut kemampuan gerak yang kompleks agar dapat memainkan bola dengan stick saat bermain dengan sebaik-baiknya. Hoki Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga permainan. Permainan olahraga ini terdiri dari beberapa teknik dasar keterampilan yang perlu diperhatikan dan diperkenalkan kepada mahasiswa. Untuk dapat menguasai teknik dasar permainan Hoki Lapangan dengan baik, diperlukan latihan serta belajar dengan tekun serta diberikan secara bertahap dan makin lama makin meningkat, mulai yang belum bisa menjadi bisa dan kemudian menjadi terampil melakukan teknik-teknik gerakan. Dengan demikian pengaturan pembelajaran yang

23 4 dipraktekkan dimulai dari yang mudah meningkat kepada pembelajaran yang lebih sukar atau dari yang sederhana ke gerakan yang kompleks. Kemampuan para mahasiswa berbeda-beda, maka dalam menentukan suatu materi pembelajaran harus juga memperhitungkan kemampuan yang dicapai serta beberapa lama anak yang bersangkutan mengikuti atau mengenal olahraga yang bersangkutan. Hasil maksimal dengan sendirinya akan tercapai bila bahan pembelajaran keterampilan disesuaikan dengan tingkat psikis mahasiswa yang bersangkutan. Kemampuan gerak juga salah satu yang mempengaruhi didalam mempelajari keterampilan gerak dalam Hoki. Sejalan dengan meningkatnya kemampuan gerak dapat diindentifikasikan dalam bentuk gerakan dengan mekanika tubuh yang makin efisien, lancar, dan terkontrol, pola gerakan makin bervariasi dan bertenaga. Berbagai macam kegiatan yang mungkin dapat dilakukan apabila seorang anak memperoleh kesempatan melakukan gerakangerakan yang lebih luas atau pada masa anakya tidak terkekang. Gerakan-gerakan yang dilakukan bentuknya dapat menyerupai gerakan orang yang sudah mahir pada umumnya hanya terletak pada pelaksanaan gerak yang masih lemah dan kurang bertenaga. Hal ini disebabkan kapasitas fisik seseorang pemula belum dapat menyamai kapasitas fisik seorang yang sudah terlatih atau seorang atlet. Disamping itu kapasitas masing-masing seseorang tidak sama, hal ini disebabkan karena perbedaan koordinasi tubuh, ukuran tubuh, dan kekuatan otot, sehingga terdapat kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah. Sehingga kemampuan sesorang dalam gerak dasar ini juga akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melakukan geraka-gerakan keterampilan teknik dasar dalam permainan Hoki Lapangan.

24 5 Hoki Lapangan adalah satu mata kuliah yang ada pada jurusan pendidikan kepelatihan olahraga, dimana mata kuliah ini diberikan pada semester III untuk Hoki Dasar dan semester IV Hoki Lanjutan. Tujuan mata kuliah Hoki Lapangan agar mahasiswa dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan dan mahasiswa bisa menerapkannya di sekolah maupun di masyarakat di samping itu juga sebagai perkembangan fisik, perkembangan gerak, perkembangan mental, dan perkembangan sosial. Mata kuliah Hoki lapangan dasar adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa, mata kuliah ini 2 SKS disamping itu juga mata kuliah ini sebagai salah satu syarat untuk bisa mengambil mata kuliah Hoki Lapangan lanjutan bila mahasiswa sudah lulus mata kuliah Hoki Dasar. Disamping itu juga mahasiswa juga dalam proses pembelajarannya dituntut pada pertumbuhan dan pengembangan jasmani, sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang hal sesuai dengan soft skill. Permainan Hoki Lapangan, Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai agar dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik dan benar dan menghasilkan gol untuk kemenangan adalah teknik dasar keterampilan menembak (shooting) bola ke gawang. Seorang mahasiswa ataupun pemain bila ingin dapat menguasai teknik menembak dengan benar maka teknik dasar nya harus benar. Bila teknik dasar ini tidak dikuasai dengan baik maka seorang mahasiswa ataupun pemain tidak dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik sehingga dalam menciptakan sebuah gol untuk meraih kemenangan tidak akan dapat tercapai.

25 6 Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis pada mahasiswamahasiswa terdahulu yang sudah mengambil mata kuliah Hoki Lapangan Dasar, setelah lulus masih ada kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam permainan Hoki Lapangan terutama teknik keterampilan menembak, mahasiswa belum dapat melakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil teknik menembak dengan kreteria baik sekali = 5 orang, baik = 15 orang, dan kurang sekali = 20 orang. Rendahnya nilai tes keterampilan menembak berdampak pada nilai akhir mata kuliah yang juga rendah, jika dikonversikan dengan huruf maka rata-rata nilai mahasiswa adalah nilai C, nilai ini dalam standar penilaian KBK merupakan syarat minimal kelulusan bagi mahasiswa. Berdasarkan uraian diatas, perlu diadakan penelitian yang ada hubungan dengan pendekatan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar permainan Hoki khususnya menembak. Dalam penelitian ini, akan diteliti perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan bagian repetitif dan kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental, emosi dan sosial melalaui media aktivitas fisik. 2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, mengajar harus didukung dengan prinsip-prinsip ilmiah.

26 7 3. Pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif, mempengaruhi keterampilan menembak Hoki Lapangan. 4. Kemampuan gerak yang dimiliki oleh mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan. 5. Teknik dasar menembak Hoki Lapangan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan. 2. Perbedaan peningkatan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah. 3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan? 2. Adakah perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak commit rendah? to user

27 8 3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan. 2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah. 3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermamfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat: 1. Secara teoritis mendukung dan memperkaya ilmu pengetahuan pada pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan yang sudah ada, khususnya teori pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif dan kemampuan gerak.

28 9 2. Memberikan acuan dan masukan bagi para dosen dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai, menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan kemampuan gerak mahasiswanya. 3. Bagi peneliti secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pembanding dan perimbang bila para peneliti akan mengadakan penelitian tentang pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif dan kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.

29 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Permainan Hoki Lapangan Hoki salah satu cabang olahraga Internasional yang dimainkan oleh putra dan putri dengan memakai alat yang keras berupa tongkat atau stick dan bola sebesar bola tennis. (PB PHSI, 2001/2002:2-3), dalam peraturan permainan Hoki Lapangan disebutkan bahwa, Bola yang digunakan bulat, keras dan boleh terbuat dari sembarang bahan, berat bola antara 156 dan 163 gram dengan garis tengah bola antara 224 dan 235 mm, permukan bola mulus tapi jahitannya atau lekuk-lekuk diperkenankan, bola berwarna putih atau sesuai persetujuan. Stick yang dipergunakan memiliki pegangan yang lurus dan kepala yang bengkok, semua pinggiran harus membulat, seluruh permukaan stick mulus dan bebas dari proyeksi yang kasar atau tajam, bagian stick datar dibelahan kiri dan melengkung dibagian kanan. Bagian stick yang boleh memainkan bola adalah wajah stick yaitu seluruh panjang belahan kiri stick yang kepalanya (bagian bawah) berbidang datar. Stick termasuk semua pembalutnya harus lolos sebuah gelang pengukur berdiameter dalam 51 mm, dengan berat maksimum stick adalah 737 gram. Hoki dimainkan dilapangan yang berumput rata, terdiri dari dua regu yang masing-masing regu berjumlah sebelas (11) orang pemain dengan susunan penjaga gawang (goal kiper), pemain belakang ( back), pemain 10

30 11 tengah/gelandang (half), pemain depan/penyerang (forwart) dengan lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran 100 x 60 yard ( 91,40 x 55,00 m). Tujuan permainan ini adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dengan menggunakan stick sesuai dengan peraturan permainan. (PB PHSI, 2001/2002:5) dalam peraturan permainan Hoki disebutkan pula bahwa, Sebuah goal tercipta bila saat bola berada dalam lingkaran kena stick peserang dan setelah itu tidak melintas keluar lingkaran lagi dan bola seutuhnya melintas garis gawang di antara kedua tiang gawang, di bawah mistar gawang. Kemenangan suatu regu ditentukan oleh jumlah gol terbanyak yang berhasil dicetak oleh salah satu regu ke dalam gawang lawannya. Permainan hoki terbagi dalam dua babak, setiap babak lama permainannya 35 menit (2 x 35 menit) dengan masa isrirahat selama 5-10 menit. Permainan dipimpin oleh dua orang wasit, wasit satu dan wasit dua dan sebelum memulai pertandingan terlebih dahulu wasit mengundi untuk menentukan/memilih bola atau lapangan bagi masing-masing regu. Untuk memulai babak kedua dilakukan pertukaran gawang. Hoki merupakan sebuah olahraga gerak cepat dengan keahlian tinggi, dengan para pemain yang menggunakan gerakan cepat dengan stik, mengumpan yang akurat dan cepat, dan pukulan yang keras, dalam upaya untuk menjaga possession (penguasaan) dan menggerakkan bola kearah gawang. Setiap pemain membawa sebuah stick, normalnya kecil dengan panjang 90 cm (3 kaki) dan secara tradisional terbuat dari kayu tetapi

31 12 seringkali dibuat dengan fiberglass, kevlar dan campuan karbon fiber, dengan pegangan bulat yang rata pada sisi kanan dan sebuah kait di bagian bawahnya. Logam tidak dapat diguankan pada stick hoki. Saat ini ditemukan bahwa semakin dalam lengkungan bagian depan maka semakin mudah untuk menambah kecepatan dari dragflick dan membuat pemukulan menjadi lebih mudah dilakukan. Pertama-tama, sesudah fitur ini diperkenalkan, Dewan Pengurus Hoki menempatkan suatu batas 50 mm pada ke dalaman maksimum lengkungan di atas panjang stick tetapi pengalaman yang ditunjukkan dengan cepat ini terlalu berlebihan. Peraturan baru sekarang membatasi lengkungan ini menjadi di bawah 25 mm untuk membatasi kekuatan flick terhadap bola ( Field hockey Wikipedia, the free encyclopedia.htm). Teknik utama untuk menggerakkan bola disekitar lapangan yang digunakan oleh para pemain adalah: dribble, dimana pemain mengontrol bola dengan stick dan lari dengan bola, yang mendorong bola sambil lari; dorongan, dimana pemain menggunakan pergelangan tangan mereka untuk mendorong bola; flick atau scoop, yang hampir sama dengan dorongan tetapi dengan gerakan pergelangan tambahan untuk menggerakkan stick melalui sebuah sudut dan mengangkat bola dari tanah; dan memukul, dimana sebuah angkatan ke belakang dilakukan dan kontak dengan bola dibuat benarbenar dengan penuh kekuatan. ( Field hockey Wikipedia, the free encyclopedia.htm).

32 13 a. Konsep Permainan Hoki Lapangan Permainan Hoki hampir sama dengan sepak bola namun ada perbedaannya, dalam permainan Hoki istilah, tembakan jarak jauh tidak ditemui, penentuan suatu goal terjadi/syah jika dilakukan dalam daerah lingkaran pukulan sesuai dengan peraturan, sementara teknik dasarnya adalah memukul, mendorong, menghentikan bola, mengontrol bola, mengangkat bola semuanya dilakukan dengan menggunakan stick. Meskipun permainannya hampir sama dengan sepak bola namun Hoki mempunya unsur tersendiri untuk dipelajari dan dikuasai terutama mengenai pengolahan bola atau stick work. Dalam (Jones, C.I.M., Syikes, J.A., and Cadman, J.F, 1971: 33) Stick Work is the fondation of hockey and mastery of the skills is an indispensable part of players equipment. Tujuan teknik dasar adalah untuk dapat mengolah bola ball controll dan keterampilan menggunakan stick adalah unsur utama dalam bermain, hal ini merupakan keterampilan dasar yang dituntut oleh permainan Hoki. Selanjutnya (Glencross, 1984 : 25) mengemukakan bahwa, In order to execute skills with a high degree of consistency under the pressures of competition, players mush first learn to perform the skills using correct methods. Kemudian (Harsono, 1988:235) mengatakan : Dan kesempurnaan teknik kelak tidak akan dapat dikuasai apabila teknik-teknik yang mendasar tersebut belum dikuasai dengan baik, apabila keterampilan teknik belum dikuasai maka sukar kelak akan dapat melatih keterampilan taktis dengan efisien dan efektif. Dengan demikian penguasaan

33 14 keterampilan dasar dalam permainan Hoki akan sangat menentukan keberhasilan dalam suatu pertandingan. Pukulan atau dorongan yang kuat akan menghasilkan kecepatan bola yang tinggi maka dituntut seorang atlit Hoki harus memiliki power otot lengan yang baik. b. Teknik Dasar Permainan Hoki Telah diutarakan bahwa semua jenis olahraga memiliki spesifikasi teknik dan cara. Teknik yang mengandung pengertian sama dengan keterampilan dalam suatu cabang olahraga disebut keterampilan dasar atau Fundamental Skills =Basic Skills. (Glencross, 1984 : 25) mengemukakan The Basic Skills 1. The grips. 2. Moving with the ball The dribbling ball. 3. Receiving and controlling the ball; the trapping skills, the areal trap 4. Distributing the ball; the push, the hit, the flick, the scoop,the reverse push, the reverse hit, the reverse stick flick or scoop. 5. The dispossessions The tacling skills 6. Specialist skill; goal shooting, goal keeping Untuk dapat bermain dengan baik maka seseorang pemain Hoki harus mengembangkan semua sistem organ tubuhnya. Sementara penguasaan teknik bermain dengan sempurna masih diperlukan pembinaan yang spesifik sesuai dengan sifat dari keterampilan dasarnya.

34 15 Agar dapat menggunakan stick untuk memainkan bola baik mengontrol bola, merobah arah, menghindar dari takle lawan, memperhatikan posisi kawan satu tim pada saat dribble dan pass bola, maka si atlet harus mengembangkan koordinasi yang sebaik mungkin. Untuk dapat mempassing bola atau menshooting bola dengan kuat, cepat dan terarah baik dengan hitting atau pushing atau dengan teknik stroke lainnya pemain harus memiliki power otot lengan yang diperlukan untuk gerak mengayun stick kebelakang dan kedepan, sebelum, pada saat dan setelah perkenaan stick dengan bola. c. Keterampilan Menembak Hoki Lapangan Sebelum membahas keterampilan menembak Hoki Lapangan, peneliti terlebih dahulu membahas tentang pengertian keterampilan, dimana keterampilan berkaitan dengan tugas gerak yang akan dilakukan baik secara efisien dan efektif. Untuk menulusuri konsep keterampilan menembak Hoki Lapangan, maka perlu ditulusuri tentang konsep keterampilan dan konsep keterampilan dalam olahraga. Keterampilan berasal dari kata terampil atau Skill. (Antonio Dal. Mote,1978: 96), mengartikan keterampilan sebagai suatu kemampuan melaksanakan gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan harmonis sehingga tidak mungkin disederhanakan lagi. (Gagne and Robert, M. 1988:89), mengartikan terampil sebagai suatu rangkaian respon gerakan terpadu yang menyatu dalam penampilan yang unik. Selanjutnya (Singer, R.N, 1980:32) mengartikan bahwa keterampilan adalah gerak otot atau

35 16 gerakan tubuh untuk mengsukseskan pelaksanaan aktivitas yang diinginkan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut jelas tampak kesamaan arti dari konsep keterampilan, yakni kemampuan melakukan tugas gerak yang dilakukan secara efektif dan efisien. Keterampilan dalam olahraga terkait erat dengan kemampuan melakukan suatu rangkaian tugas gerak yang dilakukan secara efektif dan efisien. Kata efektif dalam arti keberhasilan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisien terkait dengan pencapaian dalam jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas gerak tersebut. (Schmidt, R.A,1991:4), mejelaskan keterampilan sebagai kemampuan menghasilkan beberapa hasil akhir dengan ketentuaan yang maksimum, pengeluaran energi dan waktu yang minimum. Oleh sebab itu keterampilan dalam olahraga berhubungan dengan kerja otot dalam melakukan serangkaian tugas gerak yang dilakukan secara maksimal dengan jumlah energi yang dikeluarkan seminimum mungkin. Menurut (Magill, R.A, 1980:11), dari dimensi penggunaan otot, keterampilan dibagi menjadi: (1) keterampilan kasar (gross skill) dan (2) keterampilan halus (fine skill). Dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi, keterampilan terdiri dari: (1) keterampilan terbuka (open Skill) dan (2) keterampilan tertutup (closed skill). Dari dimensi awal dan akhirnya suatu kegiatan keterampilan dibagi menjadai tiga kelompok: (1) keterampilan terputus (diskrit); (2) keterampilan berangkai (serial): dan (3) keterampilan berkelanjutan (Kontinyu). Dari dimensi pengunaan otot, permainan hoki dominan merupakan keterampilan kasar (groos skill) dan sedikit unsur keterampilan

36 17 halus (fine skill) kemudian dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi, permainan hoki termasuk keterampilan terbuka (open skill), serta dari dimensi awal sampai akhirnya tindakan, permainan hoki termasuk keterampilan terputus (diskrit skill). Berdasarkan pengertian keterampilan secara umum yang dikemukakan di atas, peneliti mengkaji tentang pengertian belajar gerak (motor learning). (Singer, R. N, 1980: 9), mengemukakan bahwa belajar gerak merupakan perubahan yang relatif permanen dalam performan atau yang berhubungan dengan perubahan perilaku akibat latihan atau pengalaman sebelumnya dalam situasi tertentu. Dalam konteks yang hampir sama, (Siedentop, Daryl, 1994: 291), menegaskan bahwa belajar gerak sebagai perubahan yang relatif permanen (melekat) di dalam performan keterampilan gerak yang dihasilkan dari pengalaman atau latihan. Selanjutnya ditambahkan, meskipun tekanan belajar gerak ialah penguasaan keterampilan, tidaklah berarti aspek lain seperti peranan domain kognitif diabaikan, sebab penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan pemilikan pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik sebagaimana halnya kepercayaan dan semangat juang (Rusli Lutan 1988: ). (Annario, Anthony., Charles, Cowel, C., and Helen, W. Haselton 1980: 8-11), mengemukakan bahwa salah satu pertanda seseorang telah belajar gerak adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi suatu kemampuan, baik yang bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), konatif termasuk keterampilan

37 18 (psikomotor) ataupun fisik (physical). Lebih lanjut dijelaskan, perubahan tingkah laku kognitif itu pada dasarnya terjadi pada aspek pikiran, atau intelek yang meliputi pengetahuan dan fakta, informasi, keterampilan dan kemampuan intelektual. Perubahan perilaku afektif berhubungan dengan perkembangan emosi dan tingkah sosial, yang meliputi respon terhadap aktivitas jasmani, perwujudan diri, harga diri dan konsep diri. Perubahan perilaku psikomotorik yang dituju adalah perubahan yang terjadi pada gerak, meliputi gerak perseptual, gerak dasar dan keterampilan olahraga dan lari. Sedangkan perubahan perilaku, berhubungan dengan perubahan pada aspek kemampuan fisik, meliputi kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan umum dan kelentukan. Proses belajar gerak terjadi karena adanya masukan yang diterima oleh indera penglihatan. pendengaran, rasa dan indera kinestesi. Masukan tersebut diteruskan kesistem syaraf pusat untuk diproses yang kemudian ditafsirkan serta disimpan. Pada akhirnya masukan tersebut diterjemahkan dalam bentuk gerakan (hasil atau keluaran). Masukan sensori berkaitan dengan penerimaan stimulus oleh organ-organ sensori, yaitu stimulus dari luar tubuh dan yang terjadi dalam tubuh. Masukan sensori ini kemudian diproses dalam sistem ingatan, yang selanjutnya diteruskan kepenyimpanan jangka pendek (sementara). Informasi persepsi ini hanya dapat bertahan dalam sistem penyimpanan untuk sementara, yang apabila tidak digunakan dalam waktu yang singkat akan dilupakan/hilang. Pada penyimpanan jangka pendek ini masukan yang dapat disimpan terbatas, sehingga apabila ada

38 19 masukan informasi berikutnya maka masukan yang pertama akan hilang dengan sendirinya apabila tidak ada penguatan untuk mengingat masukan tersebut. Selanjutnya masukan yang telah diproses dalam sistem penyimpanan jangka pendek diteruskan ke saluran konsentrasi terbatas, dan pada saluran konsentrasi terbatas ini, proses informasi seseorang hanya dapat menyelesaikan satu masalah saja dalam satu saat. Proses informasi yang telah diselesaikan dalam saluran konsentrasi terbatas kemudian disimpan dalam gudang penyimpanan hasil belajar (penyimpanan jangka panjang). Semua proses informasi di atas adalah merupakan proses kegiatan kognitif, yang belum tentu informasi tersebut dapat dilakukan atau diterjemahkan dalam bentuk gerakan. Beberapa cara dan jenis pukulan yang dapat dilakukan untuk menembak ke gawang diantaranya saat dalam permainan belangsung, shoot corner, finalti corner, dan free hit. Kemudian jenis pukulan yang digunakan hit, reverse hit, reverse flick, push, flick, scoop, dan taving. Semua bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan tetapi harus dilakukan di area lingkaran tembakan. Semua keterampilan harus dikembangkan untuk digunakan dalam permainan umum juga bermanfaat dalam lingkaran gol. Pada dasarnya, keterampilan menggiring yang pendek dan tajam menciptakan peluang bagi anda untuk mendapatkan bola, keterampilan memerangkap bola yang kokoh membuat anda mampu mengontrol bola dalam suatu posisi yang baik untuk membuat tembakan gol yang efektif dan sedikit variasi pada metode

39 20 melempar yang anda gunakan dalam permainan umum juga digunakan untuk mencetak gol. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan saat mencetak gol, antara lain menembus lingkaran dengan posisi yang sebaik mungkin untuk memberi anda peluang terbaik untuk mencetak gol, penempatan (seringkali lebih bermanfaat dari pada tembakan yang kuat), dan eksekusi keahlian yang tepat dan pemilihan tembakan yang cerdas adalah yang terpenting. Dikatakan oleh (Purwanto, 2004: 18), teknik memukul bola ada dua macam hitting dan taping. Hitting merupakan teknik yang efektif untuk operan-operan jarak jauh dan untuk dan untuk situasi khusus, seperti: pukulan bebas (free hits), pukulan dari sudut jauh (long corner), pukulan gawang, dan tembakan ke gawang. Sedangkan taping merupakan teknik yang efektif untuk operan-operan jarak pendek. Dalam melakukan latihan menembak nantinya, dan dalam pelaksaan tes keterampilan menembak dilakukan dengan pukulan hit. Adapun teknik melakukan hit adalah sebagai berikut: Berdiri dengan kaki kiri sedikit lebih ke depan daripada kaki kanan menyamping arah sasaran, badan condong ke depan, lutut kaki kiri ditekuk, kaki kanan hmis, stick dipegang kedua tangan lurus di depan badan, bola diletakkan di depan kaki kiri. Stick diangkat setinggi bahu. Dengan gerakan secara berurutan, stick diangkat ke arah kanan setinggi bahu, kemudian ayunkan kedua lengan dari samping kanan atas kebawah memukul bola ke arah sasaran di kiri badan.

40 21 Ayunan stick ke arah kiri tidak melebihi tinggi bahu kiri. Pandangan mengikuti arah jalannya bola. d. Lingkaran Tembakan (Shooting Circle) Dalam Hoki Lapangan mencetak sebuah gol atau melakukan tembakan ke gawang seorang pemain harus terlebih dahulu memasuki areal lingkaran menembak atau dengan kata lain seorang pemain harus menyentuh bola dengan sticknya (tongkat pemukul) didalam lingkaran menembak baru dikatakan sah terjadinya sebuah gol. Tepat dimuka tiap gawang ditarik garis sepanjang 3,66 meter sejajar dan berjarak 14,63 meter dari garis gawang, diukur dari sudut muka dalam kedua tiang gawang sampai sisi luar garis 3,66 meter itu. Kedua ujung garis ini dihubungkan dengan garis gawang oleh sebuah busur seperempat lingkaran, dengan sudut muka dalam dari kedua tiang titik pusatnya. Daerah yang dibatasi garis-garis itu dan garis gawang (termasuk seluruh garis-garis itu) disebut lingkaran pukulan atau lingkaran tembakan. Gambar 1. Lingkaran Tembakan commit Hoki to user Lapangan (Purwanto, 2004 : 8)

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN (Studi Eksperimen Latihan Pliometrik Step-up Jump dan Box To Box pada Karateka Putra UKM INKAI UNS Surakarta)

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA DITINJAU DARI PANJANG TUNGKAI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA DITINJAU DARI PANJANG TUNGKAI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA DITINJAU DARI PANJANG TUNGKAI (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN TESIS

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN (Studi Eksperimen Latihan Dribble Crossover Dan Two Ball Dribble Pada Pemain Tingkat

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS (Studi Eksperimen Menggunakan Ketinggian Net Bertahap, Jarak Servis Bertahap dan

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK DAN LATIHAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA LANGKAH SILANG DITINJAU DARI RASIO PANJANG LENGAN BAWAH DAN ATAS (Studi Eksperimen pada

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS PENGARUH METODE LATIHAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KETERAMPILAN DASAR PASSING BOLAVOLI DITINJAU DARI FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN TUNGKAI SISWA PUTRA SD KEMIREN SRUMBUNG MAGELANG (Studi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP SHOOTING THREE POINT BOLABASKET DITINJAU DARI KEMAMPUAN GERAK DASAR

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP SHOOTING THREE POINT BOLABASKET DITINJAU DARI KEMAMPUAN GERAK DASAR PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP SHOOTING THREE POINT BOLABASKET DITINJAU DARI KEMAMPUAN GERAK DASAR (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Repetitif Dan Progresif pada Siswa SMAN

Lebih terperinci

ABSTRAK Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai

ABSTRAK Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai ABSTRAK Djoko Priyanto. 2016. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai (Studi Eksperimen Metode Latihan Pada

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SD Negeri Sidoagung 3 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang) TESIS

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SD Negeri Sidoagung 3 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang) TESIS PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN METODE LATIHAN KONTINYU TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI MINI SD NEGERI SIDOAGUNG 3 MAGELANG DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI 50 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DENGAN TINGGI BADAN SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SD NEGERI SURODADI 1 MAGELANG TESIS Disusun

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MEMANAH DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MEMANAH DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR MEMANAH DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI (Eksperimen Pembelajaran dengan Metode Taktis dan Drill Pada Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI

PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE BACKHAND PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS TAHUN 2014 Oleh : AMINUDIN K5610007

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program studi Teknologi Pendidikan. Oleh. Istanto S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program studi Teknologi Pendidikan. Oleh. Istanto S PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COMPETENCY BASED TRAINING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU SETING ULANG KONEKSI JARINGAN BERBASIS LUAS (WIDE

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKn DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MTs N DI KABUPATEN KUDUS TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putera Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ) TESIS

(Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putera Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ) TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP PRESTASI SPRINT 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI : TINGGI BADAN (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putera Penjaskesrek

Lebih terperinci

EFEK TERAPI MASSAGE TERHADAP PENYAKIT VERTIGO (Studi Kasus Tentang Aktivitas Berolahraga)

EFEK TERAPI MASSAGE TERHADAP PENYAKIT VERTIGO (Studi Kasus Tentang Aktivitas Berolahraga) EFEK TERAPI MASSAGE TERHADAP PENYAKIT VERTIGO (Studi Kasus Tentang Aktivitas Berolahraga) TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh

Lebih terperinci

Oleh: IMAM SANTOSA S

Oleh: IMAM SANTOSA S PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS ( STAD ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Fatmawati Nur Hasanah S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Fatmawati Nur Hasanah S PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TESIS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : SRI REJEKI NIM.

TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : SRI REJEKI NIM. PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN V KRADENAN DITINJAU DARI DISIPLIN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI DI KABUPATEN BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

TESIS. O l e h : NUR ROCHMAH S

TESIS. O l e h : NUR ROCHMAH S PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODEL JIGSAW DAN MODEL STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TESIS O l e h : NUR ROCHMAH

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING DENGAN MENGGUNAKAN MATRAS GULUNG DAN MATRAS LEBIH TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN HAND SPRING PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENJASKESREK JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY (IT) PADA PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DI GUGUS DIPONEGORO UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031

Lebih terperinci

PROGAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PRAKTEK DISTRIBUSI DAN METODE PRAKTEK PADAT TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA DITINJAU DARI KEMAMPUAN GERAK (MOTOR ABILITY) (Studi Siswa SMAN 1 Pulokulon

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN,

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN, HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN LEMPARAN ATAS BOLA SOFTBALL PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SOFTBALL JPOK FKIP UNS TAHUN 2013

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta ABSTRACT The purpose of this research was (1) to compare the difference

Lebih terperinci

PROGAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PROGAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN KINESTETIK, KECEPATAN DRIBBLE, KOORDINASI MATA TANGAN, PANJANG LENGAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN LAY UP DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 1 GABUS

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Random dan Block pada siswa ekstrakurikuler

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen Dengan Pembelajaran Inklusi dan Eksplorasi Pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Studi Eksperimen Dengan Pembelajaran Inklusi dan Eksplorasi Pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP HASIL BELAJAR OPERAN BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK SINGLE LEG SPEED HOPS DAN DOUBLE LEG SPEED HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA KARATEKA PUTRA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Yolanda Einstean Shodiq K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

SKRIPSI. Oleh : Yolanda Einstean Shodiq K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN METODE BAGIAN REPETITIF DAN PROGRESIF TERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR ANGKATAN 2013 FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN MEMUKUL BOLA SOFTBALL

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN MEMUKUL BOLA SOFTBALL PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN MEMUKUL BOLA SOFTBALL (Studi Eksperimen Metode Latihan Jarak Pukul Bertahap dan Jarak Pukul Tetap Pada Atlet Binaan

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN PROYEK DAN EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS MAHASISWA Pembelajaran Kimia pada Materi Termokimia Mahasiswa

Lebih terperinci

Surakarta, Mei Kukuh Elyana

Surakarta, Mei Kukuh Elyana KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan karunia, rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan baik. Tesis berjudul Pengaruh Metode Mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hockey adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang setiap pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk menggerakkan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LOMPAT DAN RASIO PANJANG TELAPAK KAKI : TINGGI BADAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LOMPAT DAN RASIO PANJANG TELAPAK KAKI : TINGGI BADAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LOMPAT DAN RASIO PANJANG TELAPAK KAKI : TINGGI BADAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Studi Eksperimen Pembelajaran Lompat Melewati Rintangan dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SKRIPSI Oleh: SRI MEKARWATI K2309074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KETERAMPILAN POOMSAE DITINJAU DARI KECEPATAN, FLEKSIBILITAS, KESEIMBANGAN, KOORDINASI, POWER OTOT TUNGKAI DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL

PENCAPAIAN KETERAMPILAN POOMSAE DITINJAU DARI KECEPATAN, FLEKSIBILITAS, KESEIMBANGAN, KOORDINASI, POWER OTOT TUNGKAI DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PENCAPAIAN KETERAMPILAN POOMSAE DITINJAU DARI KECEPATAN, FLEKSIBILITAS, KESEIMBANGAN, KOORDINASI, POWER OTOT TUNGKAI DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (Studi Korelasional pada Taekwondoin Putra Kabupaten Ngawi)

Lebih terperinci

(Eksperimentasi Pembelajaran Impuls, Momentum, dan Tumbukan Pada Siswa Kelas XI Semester Gasal SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016) TESIS

(Eksperimentasi Pembelajaran Impuls, Momentum, dan Tumbukan Pada Siswa Kelas XI Semester Gasal SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016) TESIS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH (Eksperimentasi Pembelajaran Impuls,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis Diajukan kepada Program Studi Magister manajemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN SIKLUS BELAJAR 5E DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN SIKLUS BELAJAR 5E DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN SIKLUS BELAJAR 5E DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS (Materi Pokok Larutan Penyangga Kelas XI Semester II MAN Babakan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE INKUIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA. (Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri

PENGARUH METODE INKUIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA. (Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri PENGARUH METODE INKUIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA (Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri di Kota Surakarta) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SHOOTING FREE THROW PERMAINAN BOLA BASKET TESIS

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SHOOTING FREE THROW PERMAINAN BOLA BASKET TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SHOOTING FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Eksperimen Metodee Latihan Mata Tertutup Dan Wall Shooting Pada Tim Unit Kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI KABUPATEN GROBOGAN TESIS Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS (PBH) DAN MULTIPLE BOX TO BOX (MBTB) TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG JAUH DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBINAAN PRESTASI SEPAK BOLA KU 19-21 TAHUN POK FKIP UNS TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LAY UP

PENGARUH LATIHAN LAY UP PENGARUH LATIHAN LAY UP ANTARA PENGGUNAAN ALAT BANTU SIMPAI DAN PAPAN TOLAK TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : DEWI KUSUMA WATI K7412050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA (BREAST STROKE)

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA (BREAST STROKE) digilib.uns.ac.id PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA (BREAST STROKE) (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Bermain Menggunakan

Lebih terperinci

TESIS. Disusununtuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh KAMSUN S

TESIS. Disusununtuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh KAMSUN S PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN KONVENSIONAL TERHADAP KOMPETENSI SISTEM KENDALI ELEKTRONIK BERBASIS PLC PADA SISWA KELAS XI SMK KUDUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TESIS Disusununtuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN GI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI DASAR TATA SURYA DAN JAGAD RAYA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2013-2014

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MOTORIK, KOORDINASI MATA-TANGAN, DAN PERSEPSI KINESTETIK PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR SEMESTER IV JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PROBLEM BASE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR (Penelitian Dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING BOLAVOLI

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING BOLAVOLI PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING BOLAVOLI (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Massed Practice dan Distributed Practice pada Siswa Putra

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SD Negeri Kecamatan Selogiri Kabupaten

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU PADA SMK ISLAM SUDIRMAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA KOST DAN

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA KOST DAN PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA KOST DAN MAHASISWA NON KOST DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 2 (Di AKPER Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pengaruh Latihan Flick Bola Diam dan Latihan Flick Bola Bargerak terhadap Hasil Tembakan Hoki

Pengaruh Latihan Flick Bola Diam dan Latihan Flick Bola Bargerak terhadap Hasil Tembakan Hoki Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 4. Nomor 1. Edisi Juli 2014. ISSN: 2088-6802 Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki Pengaruh Latihan Flick Bola Diam dan Latihan

Lebih terperinci

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI SKRIPSI Oleh : ROBITA ARDI DARMAWAN K4608070 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh Eko Budi Prasetyo A

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh Eko Budi Prasetyo A PERBEDAAN PENGARUH TERAPI SINAR INFRA MERAH DAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH DAN FLEXIBILITAS TULANG BELAKANG DITINJAU DARI JENIS KELAMIN (Studi Experimen Terapi Sinar Infra Merah dan William

Lebih terperinci

SUMBANGAN TINGGI BADAN, PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW SHOOT PADA ATLET BOLABASKET PUTRI

SUMBANGAN TINGGI BADAN, PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW SHOOT PADA ATLET BOLABASKET PUTRI SUMBANGAN TINGGI BADAN, PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW SHOOT PADA ATLET BOLABASKET PUTRI (Studi Korelasional Kemampuan Free Throw Shoot pada Atlet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA Dwi Hartanto 1, Ramdani Amrullah 2, Abdillah 3, Putra Sastaman 4,

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA PADA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIII SMP N 1 KUDUS TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA

Lebih terperinci

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL (Pembelajaran Materi Sistem Peredaran

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14-16 TAHUN 2009 Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MATRAS MENDATAR DAN MATRAS MIRING TERHADAP HASIL BELAJAR ROLL DEPAN SISWA PUTRI KELAS V DAN VI SD NEGERI MAJENANG 3 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI I NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh: Erwansyah Nasrul

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAPPENGETAHUAN PEMASANGAN KONTRASEPSI IUD

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAPPENGETAHUAN PEMASANGAN KONTRASEPSI IUD PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAPPENGETAHUAN PEMASANGAN KONTRASEPSI IUD (PRODI D III KEBIDANAN STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEER LEARNING DENGAN PENDEKATAN MASTERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTS AL HIDAYAH PURWASABA

PENGARUH METODE PEER LEARNING DENGAN PENDEKATAN MASTERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTS AL HIDAYAH PURWASABA PENGARUH METODE PEER LEARNING DENGAN PENDEKATAN MASTERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTS AL HIDAYAH PURWASABA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING DAN MEDIA KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA JURUSAN TKR SMK MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh: DARJANTO UTORO K5612020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013) PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PBL DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK VEE DIAGRAM DAN FISHBONE DIAGRAM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pembelajaran pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN LARI CEPAT 100 METER PADA SISWA KELAS VII PUTRA SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Imanuel Agus

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: AZWAR ANNAS K3309021 FAKULTAS

Lebih terperinci

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU 1 EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Gusfar Hidayatullah 1, Drs. Ramadi, M.Kes 2, AIFO, Aref Vai,

Lebih terperinci

MOTTO. 2. Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah (Penulis).

MOTTO. 2. Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah (Penulis). MOTTO 1. Barang siapa mengiginkan dunia maka dengan ilmu, barang siapa mengiginkan ahiratnya maka dengan ilmu, barang siapa mengiginkan keduanya juga dengan ilmu (hadist). 2. Ilmu yang tidak diamalkan

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Populasi Menurut Gay (1967:67) Populasi adalah sekelompok objek atau individu atau peristiwa yang menjadi perhatian peneliti, yang akan dikenai generalisasi penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari satu orang, seperti: Hockey, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Volly dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari satu orang, seperti: Hockey, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Volly dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu cabang olahraga yang sifatnya kompetitif tentu mengharapkan tercapainya prestasi yang maksimal bagi mereka yang menekuninya baik secara individu maupun

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016 Tingkat kemampuan teknik..(aryskha Windhianti) 1 TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016 Oleh Aryskha Windhianti,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL KETEPATAN FLICK ATLET PUTERA SEKOLAH HOKI INDONESIA BANGKIT

PERBEDAAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL KETEPATAN FLICK ATLET PUTERA SEKOLAH HOKI INDONESIA BANGKIT Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 16 (1), Januari Juni 2017:22-29 PERBEDAAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL KETEPATAN FLICK ATLET PUTERA SEKOLAH HOKI INDONESIA BANGKIT Muhammad Faisal

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER

PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KEMAMPUAN RENANG GAYA DADA 50 METER (Studi Eksperimen Latihan Double leg speed hop & Jump to box Pada Siswa Putra Kelas X

Lebih terperinci

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K HUBUNGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TINGGI PADA ATLET PEMULA PERSATUAN BULUTANGKIS PURNAMA SOLO TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : MOCH. SEPTIAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan EFEKTIVITAS INTERNALISASI NILAI KARAKTER MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP 4 SURAKARTA TESIS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA MENYUSUR TANAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh :

Lebih terperinci