Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence"

Transkripsi

1 Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Bayesian Network Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom.

2 Pokok Bahasan 1. Syntax & Semantics 2. Compact conditional distributions 3. Efficient Inference 4. Latihan Individu + Tugas Kelompok

3 Syntax & Semantics Bayesian Network : Notasi graf yang menyatakan conditional independence dalam suatu domain. Node menyatakan sebuah random variable. Arc (directed edge) menyatakan hubungan kausal langsung (direct influence). Arahnya dari variable sebab ke variable akibat. Node sibling menyatakan variable yang conditionally independent karena parent-nya. Conditional distribution untuk setiap node terhadap parent-nya: P(X i Parents(X i )) Tidak ada cycle di dalam Bayesian Network.

4 Syntax & Semantics Contoh kedokteran gigi : Topologi sebuah Bayesian Network menyatakan hubungan conditional independence : Keterangan : Weather independent dari semua variable lain. Toothache dan Catch conditionally independent karena Cavity.

5 Syntax & Semantics Contoh lain : Anto sedang di kantor. Tetangganya, John, menelpon mengatakan alarm anti-perampoknya bunyi. Tetangganya, Mary, tidak menelpon. Kadang-kadang alarmnya nyala karena gempa bumi. Apakah ada perampok di rumah Anto? Variable dalam domain : Burglar, Earthquake, Alarm, JohnCalls, MaryCalls Hubungan sebab akibat : Perampok bisa membuat alarm nyala. Gempa bumi bisa membuat alarm nyala. Alarm bisa membuat John menelpon. Alarm bisa membuat Mary menelpon.

6 Syntax & Semantics Contoh Bayesian Network :

7 Syntax & Semantics Rekonstruksi full joint distribution : Bayesian Network adalah deskripsi lengkap sebuah domain. Full joint distribution bisa diperoleh dari local conditional distribution : P n i x,..., x Px Parentsx 1 n 1 i Contoh: hitung probabilitas John menelpon, Mary menelpon, alarm nyala, tidak ada perampok, tidak ada gempa bumi. P (j m a b e) = P (j a)p (m a)p (a b, e)p ( b)p ( e) = = i

8 Syntax & Semantics Membangun Bayesian Network : Bagaimana membangun sebuah Bayesian Network? Sebuah algoritma:. Pilih ordering variable X 1,..., X n For i = 1 to n o Tambahkan X i ke network o Pilih parent dari X 1,..., X i 1 shg. P(X i Parents(X i )) = P(X i X 1,..., X i 1 ) Agar Bayesian Network sah.. X i harus conditionally independent terhadap semua X 1,..., X i 1 yang bukan anggota Parents(X i ) karena Parents(X i ).

9 Syntax & Semantics Chain rule & conditional independence : Algoritma di slide sebelumnya menggunakan chain rule : P(A, B, C, D) = P(A B, C, D)P(B, C, D) = P(A B, C, D)P(B C, D)P(C, D) = P(A B, C, D)P(B C, D)P(C D)P(D) Ini spt. membangun Bayesian Network dengan urutan D, C, B, A tanpa conditional independence. Bagaimana jika, mis: A conditionally independent thd. B karena C dan D B conditionally independent thd. C karena D: P(A, B, C, D) = P(A C, D)P(B D)P(C D)P(D)

10 Syntax & Semantics Contoh membangun Bayesian Network : Mis. kita pilih urutan : MaryCalls, JohnCalls, Alarm, Burglar, Earthquake. P(J M) = P(J)? Tidak P(A J, M) = P(A J)? P(A J, M) = P(A)? Tidak P(B A, J, M) = P(B A)? Ya P(B A, J, M) = P(B)? Tidak P(E B, A, J, M) = P(E A)? Tidak P(E B, A, J, M) = P(E A, B)? Ya

11 Syntax & Semantics Naive vs. paranoid... : Naive Bayes model Semua variable akibat dianggap saling conditionally independent karena variable sebab. Full joint distribution (paranoid?) Semua random variable dianggap saling mempengaruhi Yang kita cari: analisa domain-specific yang menghasilkan informasi conditional independence yang benar!

12 Syntax & Semantics Contoh yang lebih rumit... : Diagnosa awal: mobil mogok! Testable node: nilainya bisa diukur. Fixable node: nilainya bisa diatur. Hidden node: hanya untuk menyederhanakan struktur network-nya.

13 Syntax & Semantics Contoh yang lebih rumit... : Menentukan nilai asuransi mobil...

14 Compact conditional distributions Deterministic nodes : Conditional distribution sebuah node dgn. k parent exponential dlm. k. Ada beberapa representasi yang lebih efisien canonical distribution. Conditional distribution dari suatu deterministic node bisa dihitung sepenuhnya dari nilai parent-nya. Dengan kata lain, nilai probabilitasnya bisa dinyatakan sebagai suatu fungsi : X = f(parents(x)) Misalnya, hidden variable pada contoh mobil mogok: No_charging = Alternator_broken Fanbelt_broken Battery_flat = Battery_dead No_charging Nilainya diperoleh dari truth table

15 Compact conditional distributions Noisy-OR Distribution : Noisy-OR distribution mirip dalam logic, tapi ada uncertainty : Berapakah ketidakpastian sebuah variable gagal mengakibatkan proposition bernilai true? Contoh : P( fever cold, flu, malaria) = 0.6 P( fever cold, flu, malaria) = 0.2 P( fever cold, flu, malaria) = 0.1

16 Compact conditional distributions Variable dengan nilai kontinyu : Bagaimana kalau nilai variable kontinyu? Tabel? Gunakan canonical distribution : fungsi dengan parameter. Contoh : Diskrit : Subsidy?, Buys? Kontinyu : Harvest, Cost

17 Compact conditional distributions Variable diskrit, parent kontinyu : Probabilitas dari Buy? jika diketahui Cost adalah soft threshold : Distribusi probit adalah integral dari fungsi Gaussian : x x N0, 1 xdx P(Buys? = true Cost = c) = Φ(( c + µ)/σ)

18 Compact conditional distributions Variable kontinyu : Model Linear Gaussian sering dipakai : exp 2 1,?, t t t t t t b a h c c b a h N true Subsidy h Harvest c P Cost

19 Efficient Inference Inference by enumeration : Mis. hitung probabilitas ada perampok jika John dan Mary menelpon. Pb j, m PbP epa b ep j apm a e, a Pb Pe Pa b, ep j apm a e a Perhatikan bahwa P(j a)p(m a) dihitung untuk setiap nilai e. Gunakan dynamic programming : hitung sekali, simpan hasilnya!

20 Efficient Inference Approximate inference : Pendekatan lain: jangan hitung nilai persis, tapi cukup disample (Monte Carlo). Ide dasar : Ambil N sample dari distribusi Bayes Net. Estimasi posterior probability dari query event : Pˆ Berapa kali query event terjadi dari N kali sample? Dibagi N. lim Pˆ konvergen terhadap P. N

21 Efficient Inference Contoh sampling : a. P(C,S,R,W)=? b. P(C,S,R,~W)=?

22 Latihan individu Perhatikan Bayesian Network di bawah ini. Tentukan nilai Peluang : a. John menelpon, Mary menelpon, alarm nyala, ada perampok, tidak ada gempa bumi. P (j m a b e). b. John menelpon, Mary tidak menelpon, alarm nyala, ada perampok, ada gempa bumi. P (j m a b e).

23 Tugas Kelompok Buatlah minimal 1 case study unik dan penyelesaiannya dengan Bayesian Network! Buatlah program prolog jika diketahui fakta-fakta berikut! No Judul Buku ISBN Kategori Penerbit Rating 1 Beginning Ogre 3D Games Development Apress 5 2 Programming for Newbies Programming O Reilly 4 3 Pro Android Games Pro Code Igniter Learn CCNA in 23 days Games Development Web Programming Network & Security Apress 4 Apress 3 Sams 2 Kemudian buat query buku bagus / recommended jika rating-nya lebih dari 3!

24 Selesai

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Syntax & Semantics. Compact conditional distributions. Efficient Inference.

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Syntax & Semantics. Compact conditional distributions. Efficient Inference. Outline IKI 30320: istem erdas : Bayesian Networks 1 2 3 akultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 28 November 2007 4 Review Bayesian Network Probability theory merangkum ketidakpastian sbg. bilangan.

Lebih terperinci

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 16: Probabilistic Reasoning

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 16: Probabilistic Reasoning IKI 30320: Sistem Cerdas : Probabilistic Reasoning Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 21 November 2007 Outline 1 2 3 4 5 Outline 1 2 3 4 5 Knowledge engineering di FKG Anda diminta membuat agent

Lebih terperinci

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Uncertainty. Probability theory. Semantics & Syntax. Inference. Ringkasan

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Uncertainty. Probability theory. Semantics & Syntax. Inference. Ringkasan Outline IKI 30320: Sistem Cerdas : Probabilistic Reasoning 1 2 3 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 4 21 November 2007 5 Knowledge engineering di FKG Duniah penuh ketidakpastian (uncertainty)

Lebih terperinci

KI Kecerdasan Buatan Materi 13: Learning Probabilistic Models (Bayesian Network)

KI Kecerdasan Buatan Materi 13: Learning Probabilistic Models (Bayesian Network) [AIMA] Russel, Stuart J., Peter Norvig, "Artificial Intelligence, A Modern Approach" 3rd Ed., Prentice Hall, New Jersey, 2010 KI091322 Kecerdasan Buatan Materi 13: Learning Probabilistic Models (Bayesian

Lebih terperinci

Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas

Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas Ika Widiastuti #1, Ratih Ayuninghemi #2 # Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip

Lebih terperinci

Bayesian Network untuk Mata Kuliah Jurusan Akuntansi: Tahap Awal menuju Automated Reasoning System

Bayesian Network untuk Mata Kuliah Jurusan Akuntansi: Tahap Awal menuju Automated Reasoning System Laporan Penelitian Bayesian Network untuk Mata Kuliah Jurusan Akuntansi: Tahap Awal menuju Automated Reasoning System PENELITI / TIM PENELITI Hendra Bunyamin, S.Si., M.T. Meyliana, S.E., M.Si., Ak. Hanny,

Lebih terperinci

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Masalah Pengklasifikasian Klas suatu record yg diuji tidak selalu dapat diprediksi disebabkan oleh faktor2 penentu tidak

Lebih terperinci

Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx

Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx Andi Lukman Dosen Teknik Informatika STIMED Nusa Palapa Makassar, Indonesia uke@stimednp.ac.id Muh Nadzirin Anshari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan dasar teori yang digunakan dalam pengerjaan Tesis ini. Dasar teori yang dijelaskan meliputi dasar teori mengenai sistem berbasis pengetahuan, penalaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini dijabarkan hasil analisis dan perancangan yang dilaksanakan selama pengerjaaan Tesis. Analisis yang dilakukan diawali dengan analisis input dan output yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP Humasak Tommy Argo Simanjuntak 1) Manajemen Informatika, Politeknik Informatika Del Jl. Sisingamangaraja, Sitoluama,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG 80 LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG Prama Azaria Nurhalim Putra 1, Nelly Indriani Widiastuti 2 Program Studi Teknik Informatika. Universitas Komputer Indonesia. Jl. Dipatiukur 112 114

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DECISION SUPPORT SYSTEM PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DECISION SUPPORT SYSTEM PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DECISION SUPPORT SYSTEM PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE Yosep Aditya Wicaksono1), Heru Agus Santoso2) 1), 2) Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data 24 Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data IV.1 Mengenal Metode Monte Carlo Distribusi probabilitas digunakan dalam menganalisis sampel data. Sebagaimana kita ketahui,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Pada umumnya analisis regresi

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah Masing-masing algoritma hanya dapat bekerja pada pada data lengkap (algoritma CB) dan data tidak lengkap (algortima BC) untuk m

Latar Belakang Masalah Masing-masing algoritma hanya dapat bekerja pada pada data lengkap (algoritma CB) dan data tidak lengkap (algortima BC) untuk m Harmonisasi Algoritma Hybrid Untuk Membangun Struktur Bayesian Network Pada Basisdata Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Handayani TJandrasa,MSc.PhD Ilham M.Said 5108201020 Latar Belakang Masalah Masing-masing

Lebih terperinci

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY)

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY) PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY) KETIDAKPASTIAN - Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. - Ketidakpastian merupakan suatu

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia. Klasifikasi topik menggunakan..., Dyta Anggraeni

LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia. Klasifikasi topik menggunakan..., Dyta Anggraeni BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan landasan teori dari pekerjaan dan metode yang digunakan dalam tugas akhir untuk melakukan klasifiksi topik. Pembahasan ini dimulai dengan penjelasan klasifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini menjabarkan bagaimana implementasi hasil perancangan tersebut ke dalam kode program yang dilakukan selama pengerjaan Tesis. Selain itu dijabarkan pula pengujian

Lebih terperinci

Uncertainty (Ketidakpastian)

Uncertainty (Ketidakpastian) Uncertainty (Ketidakpastian) Pendahuluan Uncertainty atau ketidakpastian dalam AI disajikan dalam tiga langkah. 1. Seorang pakar menyediakan pengetahuan tidak pasti (inexact), yang berupa, term atau aturan

Lebih terperinci

ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS

ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS Pokok Bahasan Sample Space Event Aljabar Set Prinsip dan Aksioma Probabilitas Equally Likely Event Conditional Probability Independent Event Sample Space dan Event Eksperimen

Lebih terperinci

Uncertainty Management

Uncertainty Management Chapter 6 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa memahami pendekatan Bayesian sebagai dasar interpretasi fakta yang memiliki derajad ketidakpastian tertentu. Mahasiswa mampu membuat interpretasi fakta dengan

Lebih terperinci

Ekspektasi variabel random Variansi variabel random Skewness dan kurtosis variabel random

Ekspektasi variabel random Variansi variabel random Skewness dan kurtosis variabel random DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network Rahmad Kurniawan, Luh Kesuma Wardhani Jurusan Teknik Informatika UIN SUSKA Riau Jl. H.R Subrantas KM. 15 no. 155 Simpang Baru,

Lebih terperinci

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS Sample space,ω, Ω adalah sekumpulan semua sample points,ω, ω yang mungkin; dimana ω Ω Contoh 1. Melemparkan satu buah koin:ω={gambar,angka} Contoh 2. Menggelindingkan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN, SILABUS (GBPP), DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

KONTRAK PERKULIAHAN, SILABUS (GBPP), DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) KONTRAK PERKULIAHAN, SILABUS (GBPP), DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN (KOM321) Disusun oleh: Irman Hermadi, S.Kom, MS, PhD Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si. M.Komp Dr. Ir. Agus Buono,

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Constraint Satisfaction Problem (CSP) Rekyan Regasari Mardi Putri, ST, MT Lailil Muflikhah, S.Kom, M.Sc Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom M. Ali Fauzi, S.Kom, M.Kom

Lebih terperinci

NAIVE BAYES. Artinya Peluang kejadian X bersyarat Y ditentukan dari peluang Y terhadap X, peluang X, dan peluang Y. Posterior Evidence

NAIVE BAYES. Artinya Peluang kejadian X bersyarat Y ditentukan dari peluang Y terhadap X, peluang X, dan peluang Y. Posterior Evidence NAIVE BAYES Konsep Naive Bayes Simple naive Bayesian classifier merupakan salah satu metode pengklasifikasian sederhana yang berdasarkan pada penerapan Teorema Bayes dengan asumsi antar variabel penjelas

Lebih terperinci

oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M

oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PROBIT SPASIAL MENGGUNAKAN SOFTWARE R DENGAN ALGORITME GIBBS SAMPLING oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M0111083 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 34-41 P-ISSN: 2087 7889 E-ISSN: 2503 4863 Vol. 07. No.2 KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION

Lebih terperinci

PEMBERIAN ALASAN DI BAWAH KETIDAKPASTIAN

PEMBERIAN ALASAN DI BAWAH KETIDAKPASTIAN PEMBERIAN ALASAN DI BAWAH KETIDAKPASTIAN KETIDAKPASTIAN Disebut juga dg kekurangan informasi yg memadai untuk mengambil keputusan Probability klasik, bayesian prob, Hartley teory, Shannon teory, Dempster-Shafer

Lebih terperinci

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER Titis Suwartiningsih (11 1065 1116) 1, Bagus Setya Rintyarna,

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO Yessy Okvita 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika

Lebih terperinci

Probabilitas & Teorema Bayes

Probabilitas & Teorema Bayes 1 Probabilitas & Teorema Bayes Nurwahyu Alamsyah, S.Kom wahyualamsyah.wordpress.com wahyu@plat-m.com Statistika D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Madura 2 Terminologi Teori Probabilitas didasarkan

Lebih terperinci

Hidup penuh dengan ketidakpastian

Hidup penuh dengan ketidakpastian BAB 2 Probabilitas Hidup penuh dengan ketidakpastian Tidak mungkin bagi kita untuk dapat mengatakan dengan pasti apa yang akan terjadi dalam 1 menit ke depan tapi Probabilitas akan memprediksikan masa

Lebih terperinci

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Penerapan Neural Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Klasifikasi citra penginderaan jarak jauh (inderaja) merupakan proses penentuan piksel-piksel masuk ke dalam suatu kelas obyek tertentu. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mesin inferensi konvensional pada umumnya dikembangkan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Mesin inferensi konvensional pada umumnya dikembangkan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin inferensi konvensional pada umumnya dikembangkan menggunakan pendekatan Rule-Based System di mana dalam proses pengembangannya menggunakan banyak sekali conditional

Lebih terperinci

PENGANTAR PROBABILITAS STATISTIKA UNIPA SBY

PENGANTAR PROBABILITAS STATISTIKA UNIPA SBY PENGANTAR PROBABILITAS GANGGA ANURAGA POKOK BAHASAN Konsep dasar probabilitas Teori himpunan Permutasi Kombinasi Koefisien binomial Koefisien multinomial Probabilitas Aksioma probabilitas Probabilitas

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli

BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli Definisi Kecerdasan Buatan Merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer Yang membuat agar mesin

Lebih terperinci

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( ) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Naïve Bayes Classifier 2.1.1 Teorema Bayes Bayes merupakan teknik prediksi berbasis probabilistik sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (atau aturan Bayes) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan teknik statistik untuk investigasi dan pemodelan hubungan antar variabel. Hubungan antara dua variabel dapat dilihat dengan analisis

Lebih terperinci

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas Probabilitas Bagian Probabilitas A) = peluang (probabilitas) bahwa kejadian A terjadi 0 < A) < 1 A) = 0 artinya A pasti terjadi A) = 1 artinya A tidak mungkin terjadi Penentuan nilai probabilitas: Metode

Lebih terperinci

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

DASAR-DASAR TEORI PELUANG PROBABILITAS dan STATISTIKA DASAR-DASAR TEORI PELUANG MK. STATISTIKA Konsep Dasar Probabilitas Teori Probabilitas didasarkan pada konsep dari suatu eksperimen random Random fenomena/eksperimen dimana keluaran

Lebih terperinci

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han Klasifikasi Diadaptasi dari slide Jiawei Han http://www.cs.uiuc.edu/~hanj/bk2/ Pengantar Classification Memprediksi kelas suatu item Membuat model berdasarkan data pelatihan dan digunakan untuk mengklasifikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai peubah bebas ke-p pada merupakan nilai koefisien peubah penjelas merupakan galat acak pengamatan ke-i.

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai peubah bebas ke-p pada merupakan nilai koefisien peubah penjelas merupakan galat acak pengamatan ke-i. TINJAUAN PUSTAKA Model egresi Berganda egresi linier adalah persamaan matematika yang menggambarkan hubungan antara peubah respon y dan peubah bebas X X X2 Xp. Hubungan antara kedua peubah tersebut dinyatakan

Lebih terperinci

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han Klasifikasi Diadaptasi dari slide Jiawei Han http://www.cs.uiuc.edu/~hanj/bk2/ yudi@upi.edu / Okt 2012 Pengantar Classification Memprediksi kelas suatu item Membuat model berdasarkan data pelatihan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I-1 Jaringan Regulatori Genetik

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I-1 Jaringan Regulatori Genetik BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang pelaksanaan Tesis, rumusan masalah, tujuan pelaksanaan Tesis, dan batasan masalah yang dikaji pada Tesis. Selain itu, dijelaskan pula metodologi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN(SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN(SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN(SAP) Nama Mata Kuliah : Kecerdasan Buatan Kode Mata Kuliah : SI 044 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : 3 Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Prasyarat : - Penanggung Jawab

Lebih terperinci

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kata probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan dengan sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Studi Terdapat beberapa penelitian yang terkait dan yang relevan dengan penelitian ini, dan itu telah di buat berbagai perbandingan untuk penggunaan Metode Bayesian

Lebih terperinci

PADA jaman sekarang ini sudah banyak sarana dan

PADA jaman sekarang ini sudah banyak sarana dan Sistem Tutor Cerdas Menggunakan Metode Bayesian Network Variq 1, Surya Sumpeno 2, Moch. Hariadi 3, Purnama 4 1,2,3,4 Bidang Studi Teknik Komputer dan Telematika Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK

ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK Ivan Michael Siregar, Mewati Ayub, Hendry Handaka Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. metode yang bisaanya digunakan dalam estimasi parameter yakni Ordinary Least

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. metode yang bisaanya digunakan dalam estimasi parameter yakni Ordinary Least BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data populasi dalam suatu penelitian berguna untuk mengetahui karakteristik objek yang akan menghasilkan gambaran akurat mengenai karakteristik objek tersebut. Statistik

Lebih terperinci

Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi

Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi M. Ammar Shadiq Program Ilmu Komputer FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ammar.shadiq@gmail.com Abstrak Naïve Bayes adalah salah satu algoritma pembelajaran

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Metode Bayesian Network dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Mata

Analisis Perbandingan Metode Bayesian Network dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Mata Analisis Perbandingan Metode Bayesian Network dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Mata Luh Kesuma Wardhani 1, Rahmad Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O SISTEM PAKAR (Expert System) L/O/G/O Latar Belakang E/S Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan. Artificial Intelligence merupakan

Lebih terperinci

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1 Peubah Acak 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1 Definisi Peubah Acak Peubah acak adalah peubah yang mengkarakterisasikan setiap elemen dalam ruang sampel dengan suatu bilangan real.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inferensi adalah adalah suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi juga dikatakan suatu konklusi logis atau implikasi berdasarkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN METODE BAYESIAN NETWORK DALAM MEMBANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA

NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN METODE BAYESIAN NETWORK DALAM MEMBANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN METODE BAYESIAN NETWORK DALAM MEMBANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA Oleh Moh. Taufan Pranata Katili 531408045 PROGRAM STUDI S1 - SISTEM INFORMASI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Data Mining A. Pengertian Data Mining Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan

Lebih terperinci

Simulasi Monte-Carlo. Tom Huber, Erma Suryani, Pemodelan & Simulasi Wikipedia.

Simulasi Monte-Carlo. Tom Huber,  Erma Suryani, Pemodelan & Simulasi Wikipedia. Simulasi Monte-Carlo Tom Huber, http://physics.gac.edu/~huber/envision/instruct/montecar.html Erma Suryani, Pemodelan & Simulasi Wikipedia.org Simulasi Monte Carlo Menggunakan bilangan random Simulasi

Lebih terperinci

ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX

ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX 100 ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX Andi Lukman *) Muh Nadzirin Anshari Nur **) Abstract : Abstract-Quick count is understood as the process of counting

Lebih terperinci

PENGANTAR MACHINE LEARNING (Pra Kuliah Umum) Betha Nurina Sari,M.Kom

PENGANTAR MACHINE LEARNING (Pra Kuliah Umum) Betha Nurina Sari,M.Kom PENGANTAR MACHINE LEARNING (Pra Kuliah Umum) Betha Nurina Sari,M.Kom Machine Learning Machine Learning is the study of computer algorithms that improve automatically through experience. Applications range

Lebih terperinci

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran Forward chaining Backward chaining Resolusi Konflik Contoh RBES (1) Sistem pakar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL Vania Mutiarani 1, Adi Setiawan, Hanna Arini Parhusip 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW, 3 Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS LINK. Tujuan 4/23/13. Budi Susanto

ANALISIS LINK. Tujuan 4/23/13. Budi Susanto Text dan Web Mining - TI UKDW ANALISIS LINK udi Susanto Text dan Web Mining - TI UKDW 2 Tujuan memahami karakteristik link antar laman yang dapat dimodelkan sebagai graf. memahami algoritma PageRank memahami

Lebih terperinci

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks Optimasi Jaringan Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks Pendahuluan Sebuah model jaringan terdiri dari dua buah element utama, yaitu: Arc, marupakan

Lebih terperinci

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA MATEMATIKA STATISTIKA (MATHEMATICAL STATISTICS) GANGGA ANURAGA Materi : Distribusi variabel random Teori Himpunan Fungsi Himpunan Fungsi Himpunan Peluang Variabel Random Fungsi Kepadatan Peluang Fungsi

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Bayesian Decision Theory Team Teaching Klasifikasi 1. Teori Keputusan Bayes ü Keputusan didukung probabilitas posterior ü Keputusan mempertimbangkan Risk/Cost 2. Fase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (AK ) FAKULTAS / JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA / S-1 SKS/SEMESTER : 2/8

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (AK ) FAKULTAS / JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA / S-1 SKS/SEMESTER : 2/8 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (AK-045218) FAKULTAS / JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA / S-1 SKS/SEMESTER : 2/8 Minggu Pokok Bahasan Ke Dan TIU 1 Pengenalan Kecerdasasan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Tata Guna/Tutupan Lahan

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Tata Guna/Tutupan Lahan BAB II DASAR TEORI Prediksi perubahan lahan merupakan salah satu informasi penting untuk mendukung perencanaan penggunaan lahan. Untuk itu perlu dibuat suatu model yang mampu mewakili prediksi perubahan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Pakar

Pengantar Sistem Pakar Chapter 1 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Sistem Pakar. Mahasiswa mampu memberi contoh aplikasi-aplikasi sistem pakar dalam sistem komputer modern. Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

Review Teori Probabilitas

Review Teori Probabilitas Rekayasa Trafik 1 Review Teori Probabilitas Rekayasa Trafik Outline Arti Probabilitas Counting Method Random Variable Discrete RV Continuous RV Multiple RVs Rekayasa Trafik 2 Arti Probabilitas Rekayasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cabang ilmu statistika yang digunakan dalam berbagai bidang, contohnya seperti ekonometri, biostatistika, psikometri, dan masih banyak yang lain. Ekonometri

Lebih terperinci

BAB 1. Adakalanya proses penalaran mengandung data-data atau informasi yang mengandung

BAB 1. Adakalanya proses penalaran mengandung data-data atau informasi yang mengandung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penalaran merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem cerdas. Adakalanya proses penalaran mengandung data-data atau informasi yang mengandung ketidaktepatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM PENGIDENTIFIKASI MANUVER KENDARAAN RODA EMPAT PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN LOGIKA FUZZY DAN KLASIFIKASI NAIVE BAYESIAN

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM PENGIDENTIFIKASI MANUVER KENDARAAN RODA EMPAT PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN LOGIKA FUZZY DAN KLASIFIKASI NAIVE BAYESIAN RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM PENGIDENTIFIKASI MANUVER KENDARAAN RODA EMPAT PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN LOGIKA FUZZY DAN KLASIFIKASI NAIVE BAYESIAN Ceria Ganinda Hapsari (510910019) Pembimbing I : Waskitho

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BAYESIAN NETWORK UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS PADA PENILAIAN RISIKO PIPA BAWAH LAUT OLEH FAKTOR KAPAL

IMPLEMENTASI BAYESIAN NETWORK UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS PADA PENILAIAN RISIKO PIPA BAWAH LAUT OLEH FAKTOR KAPAL TUGAS AKHIR SM141501 IMPLEMENTASI BAYESIAN NETWORK UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS PADA PENILAIAN RISIKO PIPA BAWAH LAUT OLEH FAKTOR KAPAL FIRDA PUSPITA DEVI NRP 1212 100 090 Dosen Pembimbing Dr. Imam Mukhlash,

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan beberapa konsep dasar seperti teorema dan beberapa definisi sebagai landasan dalam penelitian ini. Konsep dasar ini berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam

Lebih terperinci

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes PENGKLASIFIKASI GENUS PANTHERA (HARIMAU, SINGA, JAGUAR DAN MACAN TUTUL DENGAN METODE NAIVE BAYES Program Studi Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Agus Suryanto, Brian Andrianto,

Lebih terperinci

Visualisasi Efek Perubahan Fungsi Lahan Menggunakan Maksimum Spanning Tree dengan Pembobot Korelasi

Visualisasi Efek Perubahan Fungsi Lahan Menggunakan Maksimum Spanning Tree dengan Pembobot Korelasi Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Oktober 2017, Vol.5, No.2, hal.155-164 ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):2541-6499 2017 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berawal dari kebutuhan analisis data untuk memprediksi suatu nilai bila diberikan suatu nilai-nilai variabel prediktor (x) pada beberapa kasus, maka metode regresi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi yang

Lebih terperinci

Metode klasifikasi Naïve Bayes. Team teaching

Metode klasifikasi Naïve Bayes. Team teaching Metode klasifikasi Naïve Bayes Team teaching Metode klasifikasi ini diturunkan dari penerapan teorema Bayes dengan asumsi independence (saling bebas), Naive Bayes Classifier adalah metode pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 31 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Besarnya tingkat kesalahan dalam pemilihan jurusan sudah pasti membawa kerugian yang besar. Tidak hanya materi, tapi waktu juga ikut terbuang.

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES

APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika Oleh:

Lebih terperinci

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT Dr. Muljono, S.Si, M. Kom Outline Decision tree learning Jaringan Syaraf Tiruan K-Nearest Neighborhood Naïve Bayes Decision Tree Learning : Klasifikasi untuk penerimaan

Lebih terperinci

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran Forward chaining Backward chaining Resolusi Konflik Contoh RBES (1) Sistem pakar

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN DIESEL MOBIL PANTHER DENGAN METODE NAÏVE BAYES

SISTEM UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN DIESEL MOBIL PANTHER DENGAN METODE NAÏVE BAYES ISSN : 2338-4018 SISTEM UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN DIESEL MOBIL PANTHER DENGAN METODE NAÏVE BAYES Wawan Singgih P (wawan.sinus@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Yustina Retno WU (yustina.retno@gmail.com)

Lebih terperinci

Soal UAS Pengantar Kecerdasan Buatan. Kelas 3IA01, 03, 05, 07, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22 dan 23

Soal UAS Pengantar Kecerdasan Buatan. Kelas 3IA01, 03, 05, 07, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22 dan 23 Soal UAS Pengantar Kecerdasan Buatan Kelas 3IA01, 03, 05, 07, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22 dan 23 1. Pengertian kecerdasan menurut Winston dan Pendergast, 1994. Kecuali : a. Kemampuan belajar atau mengerti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan.

Lebih terperinci

MODEL DATA MINING CAPAIAN PEMBELAJARAN. N. Tri Suswanto Saptadi. Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 12/4/2015

MODEL DATA MINING CAPAIAN PEMBELAJARAN. N. Tri Suswanto Saptadi. Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 12/4/2015 1 MODEL DATA MINING N. Tri Suswanto Saptadi CAPAIAN PEMBELAJARAN Definisi Kategori Model Naïve Bayesian k-nearest Neighbor Clustering 1 3 Definisi Mining : proses atau usaha untuk mendapatkan sedikit barang

Lebih terperinci

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES Selvy Megira 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1), 2), 3) Teknik Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri dari 8 jenis penyakit yang berbeda. Dari

Lebih terperinci

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo Firdi Mulia - 13507045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS

BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS Pada bagian ini dibahas mengenai analisis hipotesis sequential pattern dapat dimanfaatkan sebagai node ordering dalam mengkonstruksi struktur BN. Analisis dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci