Dyah Kusuma Wardhani Syabikhisma Arsy, Istamar Syamsuri, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dyah Kusuma Wardhani Syabikhisma Arsy, Istamar Syamsuri, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5"

Transkripsi

1 KAJIAN IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI DAN PBL KELAS VII SMP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DAN KEPROFESIONALAN GURU Dyah Kusuma Wardhani Syabikhisma Arsy, Istamar Syamsuri, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 shebyarsy@yahoo.co.id ABSTRAK: Kurangnya pengalaman dalam Lesson Study membuat keprofesionalan terutama dalam kompetensi pedagogik kurang ditingkatkan. Kurangnya pelaksanaan LS membuat kolaborasi antar guru dalam menentukan pembelajaran yang inovatif dan refleksi untuk perbaikan kualitas proses pembelajaran menjadi kurang, sehingga berdampak pada motivasi dan hasil belajar peserta didik khususnya kelas VII B SMPN 4 Nguling masih rendah. Tujuan dari penelitian ini, yakni: (1) Implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi peserta didik ; (2) Implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik; (3) Implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran untuk meningkatkan keprofesionalan guru. Data yang diambil dari penelitian ini adalah (1) data keterlaksanaan kegiatan LS, (2) data keterlaksanaan pembelajaran berbasis Inkuiri dan PBL, (3) data motivasi belajar peserta didik, (4) data hasil belajar peserta didik, dan (5) data keprofesionalan guru terutama pada kompetensi pedagogik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada semua aspek. Hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan pada ranah kognitif, afektik dan psikomotor. Implementasi LS pada pengembangan pembelajaran juga dapat meningkatkan keprofesionalan guru khususnya pada kompetensi pedagogik guru. Kata kunci: Lesson Study, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Keprofesionalan Guru Lesson Study adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan keprofesionalan guru. Dalam melaksanakan Lesson Study guru secara kolaboratif 1) mempelajari kurikulum dan merumuskan tujuan pembelajaran dan tujuan pengembangan kualitas peserta didiknya, 2) merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, 3) melaksanakan dan mengamati suatu research lesson dan, 4) melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran yang dikaji dan menyempurnakannya dan merencanakan pembelajaran berikutnya (Susilo, dkk, 2011) Melalui Lesson Study para guru tidak hanya meneliti dengan jalan memberikan perlakuan kemudian mengamati bagaimana dampaknya terhadap siswa, melainkan ingin mengubah proses pembelajaran menjadi proses pembelajaran yang efektif, dengan jalan mengamati dan mengumpulkan data, kemudian melihat bagaimana dampaknya, dan selanjutnya merevisi rencana pembelajaran itu untuk dilakukan pengkajian lagi (Syamsuri dan Ibrohim, 2008). Konsep lesson Study ini sangat sesuai untuk usaha meningkatkan keprofesionalan guru dan kualitas pembelajaran. 1

2 2. Kendala umum yang sering terjadi dalam kegiatan lesson Study adalah kurangnya pengalaman guru mata pelajaran IPA dalam melaksanakan kegiatan Lesson Study. Praktik Lesson Study dilaksanakan secara bergilir dengan kelompok guru mata pelajaran IPA di beberapa sekolah (Lesson Study dalam lingkup MGMP). Masa bergiliran yang sangat lama dan waktu yang terbatas membuat pengalaman guru dalam Lesson Study masih kurang. SMPN 4 Nguling belum menerapkan Lesson Study berbasis sekolah dalam hal ini dikarenakan masalah kurangnya pengalaman lesson Study para guru. Guru beralasan bahwa belum adanya waktu yang tepat untuk mengiimplementasikan Lesson Study. Kurangnya pengalaman guru dalam Lesson Study membuat kolaborasi untuk menyatukan ide pembelajaran inovatif dan perbaikan kualitas pembelajaran kurang bisa ditingkatkan. Guru sering menemukan masalah yang sama saat proses pembelajaran misalnya masalah peserta didik tidak konsentrasi, berbicara sendiri, dan mengganggu temannya. Keprofesionalan guru terutama pada kompetensi pedagogik kurang ditingkatkan. Hal ini terlihat dari sulitnya guru dalam mengembangkan kurikulum. Menurut Susilo dkk, 2011 Lesson Study bertujuan untuk melakukan pembinaan profesi pendidik secara berkelanjutan sehingga keprofesionalan guru dapat terus ditingkatkan. Apabila tidak dilakukan dapat menurunkan keprofesionalan. Dampak kurangnya pelaksanaan Lesson Study juga menimbulkan masalah lain, karena tidak pernah berkolaborasi untuk menuangkan ide menyusun rencana pembelajaran yang inovatifdan melakukan refleksi untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya menyebabkan penyampaian pembelajaran menjadi monoton. Hal tersebut berpengaruh terhadap motivasi peserta didik untuk belajar terutama kelas VII B SMPN 4 Nguling. Pada saat mengikuti pelajaran, peserta didik mengobrol sendiri, tidak fokus terhadap pelajaran dan tidak ada respon saat guru memberikan umpan balik. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, hasil belajar peserta didik Kelas VII B SMPN 4 masih sangat rendah. Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan upaya perbaikan. Upaya perbaikan yang direncanakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengkajian implementasi Lesson Study pada pembelajaran IPA SMP berbasis Inkuiri dan PBL dengan harapan dapat meningkatkan motivasi belajar, hasil belajar peserta didik dan keprofesionalan guru. METODE Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitan kaji pembelajaran.kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru model yang merancang pembelajaranbersama dengan tim lesson study dan melaksanakan pembelajaran tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Nguling yang terletak di Desa Kapasan Kecamatan Nguling-Pasuruan. Subjek penelitian mengenai keprofesionalan guru adalah seluruh anggota tim LS dan subjek untuk motivasi dan hasil belajar peserta didik adalah seluruh peserta didik kelas VII B SMPN 4 Nguling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan LS dan pembelajaran Inkuiri dan PBL oleh guru dan siswa, lembar observasi motivasi peserta didik, angket motivasi

3 3 peserta didik, lembar observasi hasil belajar afektif dan psikomotor, soal ulangan harian, dan instrumen penilaian keprofesionalan guru. Jenis data dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor yang diberikan selama penelitian, nilai ulangan harian peserta didik. Data kualitatif berupa hasil pengamatan observer selama penelitian berlangsung, keterlaksanaan LS dan pembelajaran berbasis Inkuiri dan PBL dan observasi penilaian keprofesionalan guru. HASIL Penelitian ini terdiri dari 5 kali siklus Lesson Study. Setiap siklusnya terdiri dari kegiatan plan, do, dan see. Selama melaksanakan kegiatan LS dikembangkan dan dilaksanakan pembelajaran berbasis Inkuiri dan PBL. Model pembelajaran Inkuiri dilaksanakan sebanyak 4 kali pada siklus I hingga siklus IV LS dan model pembelajaran PBL dilaksnakan sebanyak 1 kali pada siklus 5 LS. Kegiatan LS dan pembelajaran selama penelitian berdasarkan observasi telah berhasil terlaksana. Keterlaksanaan tersebut dapat mempengaruhi motivasi belajar, hasil belajar peserta didik dan keprofesionalan guru. Data hasil penelitian secara rinci dapat diterangkan seperti di bawah ini. 1. Data Hasil Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik Motivasi belajar peserta didik dapat diketahui menggunakan lembar observasi motivasi yang diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Persentase dan kriteria dari hasil observasi motivasi belajar peserta didik selama kegiatan Lesson study dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel. 1 Persentase Skor dan Kriteria Hasil Observasi Motivasi Peserta Didik Siklu s ke- Attention (%) Kriteria Relevance (%) Aspek Motivasi Kriteria Confidence (%) Kriteria Satifac tion (%) Kriteria 1 65 Cukup 55 Kurang 45 Kurang 60 Cukup 2 76 Baik 75 Baik 60 Cukup 70 Baik 3 81 Sangat baik 80 Sangat Baik 75 Baik 75 Baik 4 86 Sangat Sangat Sangat Baik Baik Baik 85 Sangat baik 5 90 Sangat baik 95 Sangat Sangat 85 baik Baik 90 Sangat baik Rata -rata 79 Baik 78 Baik 69 Baik 76 Baik Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa secara umum semua aspek motivasi berdasarkan observasi mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terdapat pada aspek relevance dan confidence. Aspek relevance dan confidence mengalami peningkatan dari kriteria kurang pada siklus I lesson Study menjadi sangat baik pada siklus V Lesson Study.

4 4 2. Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Data motivasi peserta didik juga diperoleh melalui angket motivasi yang diberikan kepada peserta didik sebelum dan setelah perlakuan. persentase dan kriteria motivasi belajar peserta didik sebelum dan sesudah Lesson study dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel. 2 Persentase Skor dan Kriteria Motivasi Belajar Peserta Didik Berdasarkan Angket Sebelum dan Sesudah Lesson Study Sebelum Lesson study Setelah Lesson study Aspek Persentase Skor Kriteria Persentase Skor Kriteria Attention (%) 61 Cukup 75 Baik Relevance (%) 65 Cukup 76 Baik Confidence (%) 64 Cukup 76 Baik Satisfaction (%) 66 Cukup 81 Sangat baik Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa berdasarkan angket motivasi terjadi peningkatan motivasi peserta didik dari sebelum implementasi Lesson Study dengan setelah implementasi Lesson Study. Peningkatan paling pesat ada pada aspek satisfaction yaitu pada kriteria cukup sebelum pelaksanaan Lesson Study menjadi sangat baik setelah pelaksanaan Lesson Study. 3. Data Hasil Belajar Peserta Didik Data hasil belajar yang dilihat pada penelitian ini didasarkan pada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar kognitif didapatkan berdasarkan hasil tes sedangkan afektif dan psikomotor melalui observasi. Secara berutan data hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3, 4, dan 5 berikut. Tabel.3 Nilai Rata- Rata dan Ketuntasan (%) Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Tes Tes I Tes II Nilai Rata- Rata Jumlah Peserta Didik yang Tuntas Ketuntasan (%) 68, , Tabel. 4 Rata- Rata dan Kriteria Hasil Belajar Afektif Siklus Ratake Rata Kriteria I 66 Cukup II 70 Baik III 74 Baik IV 79 Baik V 81 Sangat Baik

5 5 Tabel. 5 Nilai Rata- Rata dan Kriteria Hasil Belajar Psikomotor Siklus Ratake Rata Kriteria II 72 Baik IV 89 Sangat Baik Berdasarkan Tabel 3, 4, dan 5 dapat diketahui secara umum hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor mengalami peningkatan. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan, pada tes 1 jumlah peserta didik yang tuntas adalah 15 dari 29 peserta didik tingkat ketuntasan sebesar 51%, hasil tersebut meningkat pada hasil tes 2 dimana terdapat 24 dari 29 peserta didik dinyatakan tuntas sehingga tingkat ketuntasan dapat ditingkatkan menjadi 82%. Hasil belajar afektif peserta didik tetap pada kriteria baik dari kriteria baik pada siklus II hingga siklus IV, kemudian dapat ditingkatkan menjadi kriteria sangat baik pada siklus V. Hasil belajar psikomotor mengalami peningkatan pada siklus II ke siklus IV dari kriteria baik menjadi sangat baik. 4. Data Hasil Keprofesionalan Guru Data keprofesionalan guru dan calon guru didapat melalui penilaian dengan menggunakan instrumen keprofesionalan penilaian dilakukan dengan metode observasi.kriteria ketercapaian keprofesionalan guru dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel. 6 Kriteria Ketercapaian Keprofesionalan Guru Kriteria Ketercapaian Keprofesionalan No. Nama Siklus Siklus Siklus 1 Siklus Siklus 5 1. Muhsin Cukup Cukup Baik Baik Baik 2. Firdah Cukup Cukup Baik Baik Baik 3. Dyah Kurang Cukup Baik Baik Sangat baik 4. Anisa Kurang Kurang Cukup Baik Baik 5. Azka Kurang Kurang Cukup Baik Baik Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan keprofesionalan anggota tim Lesson Study mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar ada pada anggota Lesson Study atas nama Dyah Kusuma. Apabila dibandingkan pada siklus I, Bapak Muhsin dan Ibu Firdah tingkat keprofesionalannya pada kriteria cukup sedang tiga anggota lainnya dengan kriteria kurang tetapi pada ahir implementasi Lesson Study kriteria keprofesionalan setara pada kriteria baik.

6 6 PEMBAHASAN a. Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik melalui Implementasi Lesson Study Pada Pengembangan Pembelajaran Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 dapat diketahui bahwa motivasi peserta didik mengalami peningkatan pada aspek attention, relevance, confidence dan sattisfaction. Hal ini dapat terjadi dikarenakan dalam selama mengimplementasikan Lesson Study pada pengembangan pembelajaran dapat meingkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran meningkat melalui penkajian pembelajaran yang dilakukan.pengkajian pembelajaran dimaksudkan untuk mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran sehingga terjadi peningkatan pembelajaran secara terus-menerus (Susilo, dkk., 2011). Berdasarkan teori tersebut dapat diartikan pengkajian pembelajaran yang selalu dilakukan dalam penelitian melalui LS dapat menyebabkan peningkatan kualitas pembelajaran. Peningkatan motivasi pada penelitian ini didukung oleh pernyataan Ibrohim (2009) yang menyatakan bukan tidak mungkin jika kemampuan guru biologi terus-menerus meningkat akibat menjalankan kegiatan Lesson Study secara rutin minat, sikap dan motivasi belajar biologi peserta didik akan meningkat. Dalam Lesson Study tidak hanya mengurus kegiatan belajar akademis peserta didik, tetapi juga memerhatikan motivasi peserta didik dan iklim sosial, yaitu faktor-faktor yang mungkin turut berkontribusi terhadap kesuksesan akademis peserta didik dalam jangka panjang (Susilo, dkk., 2011). Terjadinya peningkatan motivasi belajar peserta didik pada setiap aspek juga tidak terlepas dari peranan guru sebagai fasilitator.untuk menjadi fasilitator yang baik, guru harus dapat melakukan pembelajaran yang variatif dan kontekstual. Subanji dan Isnandar (2010) menyatakan dengan adanya Lesson Study, guru dapat mengkolaborasikan ide yang ada untuk menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dan inovatif. Adapun peningkatan motivasi pada setiap aspek dapat dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 dapat diketahui bahwa aspek motivasi attention peserta didik berdasarkan observasi dan angket mengalami peningkatan. Peningkatanpada aspek attentiondapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain dalam pembelajarannya guru selalu menyajikan fenomena atau masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari peserta didik misalnya apersepsi tentang kondisi pantai dibelakang sekolah yang tercemar, dimana gambaran seperti ini mereka alami secara nyata setiap harinya. Pada pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran Inkuiri dan PBL peserta didik dilatih untuk mengidentifikasi masalah dan fokus pada masalah yang diajukan dimana masalah tersebut berhubungan dengan kehidupan seharihari. Hal ini bertujuan untuk menarik rasa ingin tahu peserta didik, sehingga perhatian peserta didik kepada pembelajaran selanjutnya juga akan tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh Brahim (2007) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pendekatan pemanfaatan sumber daya alam hayati yang ada di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

7 Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukan bahwa aspek motivasi Relevance atau keterkaitan mengalami peningkatan. Aspek Relevancemerupakan kondisi yang menunjukan hubungan antara motivasi belajar dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik (Keller, 2010). Peningkatan aspek ini dapat terjadi karena pada saat pembelajaran terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Inovasi model pembelajaran seperti PBL juga mempengaruhi motivasi belajar pada aspek ini.melalui PBL siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka (Zubaidah, dkk., 2013). Dalam implementasi Lesson Study pada kegiatan plan, didiskusikan mengenai skenario penyampaian materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Hasil temuan dari kegiatan observasi kemudian direfleksi dan dilakukan perbaikan untuk proses pembelajaran berikutnya sehingga kualitas pembelajaran meningkat dan motivasi dapat ditingkatkan. Aspek motivasi Confidence berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi setelah dilakukan pengembangan pembelajaran melalui implementasi Lesson Study. Terjadinya peningkatan ini dikarenakan dalam kegiatan refleksi dibahas tentang bagaimana memancing peserta didik untuk percaya diri mengungkapkan pendapat. Selanjutnya hasil diskusi dari refleksi digunakan untuk merancang rencana pembelajaran berikutnya dengan diadakan perbaikan. Menurut Susilo dkk (2011) menyatakan berdasarkan masukan dapat dirancang pembelajaran berikutnya. Dalam kegiatan tersebut diputuskan untuk selalu menggunakan diskusi kelompok dalam pembelajaran, presentasi untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok dan memberikan refleksi pada setiap akhir pembelajaran. Menurut Lindenfield (1997) ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendidik anak agar percaya diri yaitu dengan cara mengajak berdiskusi. Aspek motivasi satisfaction berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 juga mengalami peningkatan. Peningkatan aspek satisfaction tersebut dapat terjadi karena dalam pembelajaran guru senantiasa memberikan pujian kepada setiap peserta didik yang berani menjawab pertanyaan, memberikan pertanyaan ataupun memberikan saran pada saat diskusi pujian selain diucapkan secara verbal juga ditunjukan dengan memberikan kartu point sebagai penghargaan. Menurut Setyo (2005) dalam Kusuma (2011), salah satu cara yang harus dipenuhi agar dapat meningkatkan motivasi peserta didik adalah dengan cara memberikan satisfaction kepada peserta didik. Penghargaan diwujudkan dalam bentuk kartu poin. Perasaan gembira dan semangat terlihat pada setiap peserta didik yang menerima kartu poin. Pemberian kartu poin mulai diterapkan pada siklus III Lesson Study setelah melalui tahap refleksi pada siklus II Lesson Study. Temuan observer menyatakan tentang ketidakaktifan peserta didik dan rasa kurang bersemangat saat diminta untuk mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan. Pada kegiatan refleksi ditemukan solusi bahwa untuk menggugah semangat peserta didik dan agar peserta didik merasa dihargai diputuskan untuk memberikan kartu poin sebagai penghargaan.dalam kegiatan refleksi dibahas mengenai bagaimana jalan keluar mengatasi masalah dalam proses pembelajaran (Syamsuri dan Ibrohim, 2008). 7

8 8 b. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Implementasi Lesson Study Pada Pengembangan Pembelajaran Kegiatan Lesson Studysebagai sebuah bentuk INSET, sasaran langsung utamanya adalah peningkatan kompetensi guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan terus menerus. Tentu saja setelah kompetensi pedagogik guru meningkat harapannya akan diikuti dengan perbaikan kualitas proses pembelajaran dan hasil akhirnya adalah peningkatan hasil belajar siswa (Ibrohim,2009). Dalam penelitian yang dilakukan terbukti dapat meningkatan kualitas proses pembelajaran sehingga kemudian dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Meyer (2005) dalam Ibrohim (2009) menunjukan bahwa kegitan Lesson Study yang dilakukan oleh guru guru sekolah menengah Texas dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswanya. Perlu dipahami bahwa dalam implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran yang dilakukan yang mendapat perlakuan secara intensif adalah guru. Guru yang termasuk dalam tim Lesson Study secara kolaboratif melaksanakan seluruh kegiatan Lesson Study mulai dari plan (merencanakan, RPP, perangkat,penilaian, media), do (Melaksanakan pembelajaran disertai observasi) dan melakukan see/refleksi untuk bahan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Keterlibatan peserta didik hanya pada proses pembelajaran (do) sebagai sasaran pembelajaran. Artinya terjadinya peningkatan hasil belajar peserta didik bukan secara langsung disebabkan oleh kegiatan Lesson Study yang dilakukan akan tetapi sebagi dampak dari terjadinya peningkatan keprofesionalan guru dan kualitas pembelajaran. Hal ini didasari oleh pernyataan Ibrohim (2009) yang menyatakan kegiatan Lesson Study sebenarnya akan memberikan pengaruh pada kualitas pembelajaran siswa dengan cara tidak langsung, yakni melalui implementasi hasil-hasil Lesson Study oleh guru di sekolahnya. Ibrohim (2009) juga menyatakan peningkatan hasil belajar atau penguasaan konsep biologi siswa dapat diterangkan dengan rasional bahwa dengan kegiatan Lesson Study pembelajaran yang dilakukan oleh guru menjadi lebih berkualitas. Adapun peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor dapat dijelaskan di bawah ini. 1. Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar kognitif diperoleh dari dua kali tes tulis dengan pelaksanaan tes I setelah siklus III Lesson Study dan tes II dilaksanakan setelah siklus V Lesson Study. Data ketuntasan hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 tersebut dapat diketahui bahwa pada tes I persentase ketuntasan klasikal masih sebesar 51%, atau ada 14 peserta didik masih belum tuntas. Berdasarkan hasil tes tersebut diadakan refleksi sebelum pelaksanaan plan siklus IV. Dalam diskusi tersebut dibahas mengenai tingkat ketercapaian ketuntasan klasikal yang masih sangat kurang. Hasil refleksi tersebut selanjutnya didiskusikan pada kegiatan plan untuk dijadikan acuan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya agar hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Penerapan pembelajaran pada siklus IV ini terus dipantau dan diakan refleksi kembali untuk acuan perbaikan pada siklus V. Pada plan siklus V perencanaan pembelajaran difokuskan pada penggunaan media baru. Penggunaan media yang

9 9 disepakati adalah video. Alasannya selain media ini belum pernah diterapkan pada peserta didik penggunaan media ini bertujuan untuk terus meningkatkan motivasi belajar yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar peserta didik. Adanya inovasi model pembelajaran pada siklus V juga mempengaruhi hasil belajar. Pada siklus V model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran PBL. Menurut Zubaidah dkk, (2013) menyatakan PBL tidak berfokus pada apa yang dikerjakan peserta didik tetapi pada apa yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka mengerjakan sehingga berpengaruh pada kognitifnya. Perbaikan yang dilakukan pada siklus IV dan V dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat hingga ketuntasan klasikal mencapai 82%. 2. Hasil Belajar Afektif Hasil belajar afektif yang dinilai pada penelitian ini adalah 1) sikap peserta didik terhadap proses pembelajaran mencangkup aspek aktif, disiplin, menghargai pendapat orang lain; 2) sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran mencangkup aspek rasa ingin tahu, kreatif, antusias; 3) sikap peserta didik terhadap pendidik mencangkup aspek menghormati, sopan santun dan tanggungjawab. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari siklus I sampai dengan siklus V, nilai rata-rata hasil belajar afektif peserta didik mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi dikarenakan pada proses implementasi Lesson Study dalam kegiatan plan dibahas mengenai rencana pembelajaran dengan model pembelajaran Inkuiri terstruktur dan PBL yang dapat memicu sikap peserta didik untuk aktif, kreatif, antusias, dan memiliki rasa ingin tahu, dengan pengoptimalan penggunaan berbagai sumber belajar dan media seperti media alam dan video. Menurut Rustaman (2005), fungsi dari penggunaan media yaitu meningkatkan keinginantahuan peserta didik dan mendorong stimulus terhadap respon peserta didik Dalam kegiatan plan didiskusikan mengenai cara menumbuhkan sikap disiplin, memiliki tanggung jawab dan sikap menghormati dengan cara pemberian sanksi tegas tapi mendidik seperti penunjukan peserta didik yang tidak disiplin dan bertanggungjawab untuk memulai diskusi atau menjawab pertanyaan dari guru. Sikap menghargai pendapat orang lain ditumbuhkan dengan senantiasa menerapkan diskusi pada saat pembelajaran. Model pembelajaran Inkuri juga dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar afektif, menurut Zubaidah, dkk (2013) melalui pembelajaran berbasis Inkuiri memungkinkan siswa terlibat dalam proses mental yang tinggi. Siswa menjadi lebih sadar bahwa mereka bertanggung jawab atas temuannya sendiri. Rencana pembelajaran yang sudah disepakati dalam kegiatan plan tersebut diterapkan dalam kegiatan do disertai observasi dari pengamat. Berdasarkan temuan observer pada kegiatan do didiskusikan pada tahap refleksi untuk ditemukan solusi dan dijadikan acuan pada kegiatan plan berikutnya agar terjadi perbaikan dalam rencana pembelajaran untuk proses pembelajaran selanjutnya. Sehingga sikap peserta didik dapat terus meningkat.

10 10 3. Hasil Belajar Psikomotor Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui hasil belajar psikomotor mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi disebabkan, pada kegiatan plan untuk siklus II Lesson Study dibahas mengenai rencana pembelajaran dengan metode pengamatan. Perencanaan pembelajaran tersebut diterapkan oleh guru model dalam kegiatan do disertai observasi oleh observer. Fokus pengamatan dalam pembelajaran ini adalah mengenai efektivitas kerja kelompok, interaksi peserta didik dengan lingkungan dan bagaimana gerak tubuh peserta didik dalam belajar termasuk dalam menggunakan alat, menjalankan prosedur hingga menjaga kebersihan dan kerapian selama kegiatan pengamatan. Menurut Syamsuri dan Ibrohim (2008) menyatakan bahwa salah satu hal yang diobservasi pengamat adalah bagaimana gerak tubuh peserta didik yang mencerminkan aktif bekerja/belajar. Temuan observer pada kegiatan pembelajaran didiskusikan pada saat kegiatan refleksi. Berdasarkan temuan observer pada diskusi Plan siklus III diputuskan melakukan perbaikan terutama pada peningkatan penggunaan alat pada praktikum seperti alat yang digunakan pada pengamatan pengaruh bahan pencemar pada daya hidup ikan laut, tugas kelompok dan batasan waktu diperjelas agar kerja sama peserta didik dalam kelompok lebih efisien. Model pembelajaran Inkuiri dan PBL yang diterapkan senantiasa melatih peserta didik untuk melakukan penelitian sehingga dapat mempengaruhi kemampuan psikomotor peserta didik. Menurut Zubaidah, dkk (2013) menyatakan melalui pembelajaran inkuiri siswa memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilan. Zubaidah, dkk (2013) juga menyatakan melalui pembelajaran PBL siswa terlatih untuk terampil memecahkan suatu masalah dengan metode ilmiah. Berdasarkan perbaikan yang dilakukan kualitas pembelajaran menjadi semakin baik sehingga hasil belajar psikomotor pada praktikum siklus IV meningkat. Menurut Utomo & Ruijter (1991) menyatakan dalam pembelajaran praktikum mencapai 3 tujuan yaitu keterampilan kognitif tinggi, afektif dan psikomotor. c. Peningkatan Keprofesionalan Guru Melalui Implementasi Lesson Study Pada Pengembanagan Pembelajaran Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa keprofesionalan guru dalam hal ini adalah kompetensi pedagogik secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan keprofesionalan guru mulai terlihat umumnya pada siklus III Lesson Study dilakukan di SMPN 4 Nguling khususnya pada kelas VII B. Peningkatan keprofesionalan kususnya pada kompetensi pedagogik terjadi karena pada pelaksanaan Lesson study selalu dilaksanakan tiga kegiatan pokok yaitu plan (perencanaan) yang mencangkup penentuan tujuan pembelajaran, pembuatan RPP hingga LKPD dan penilaian. Tahap do (pelaksanaan pembelajaran) mencangkup praktik pembelajaran oleh guru model dan observasi kegiatan pembelajaran oleh tim observer, dan yang terahir adalah tahap see (refleksi kegiatan pembelajaran) yang semua kegiatan tersebut dilaksanakn secara kolaboratif. Menurut Lewis dalam Syamsuri dan Ibrohim (2008), salah satu manfaat study pembelajaran (Lesson Study) adalah meningkatkan keprofesionalan guru, sebab dengan studi pembelajaran guru melakukan: pengkajian kurikulum,

11 11 merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan metode pembelajaran yang sesuai, dan menentukan media. Selain itu guru melakukan penelitian/ pengkajian terhadap proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran, serta menganalisis dan melakukan refleksi. Dalam tiga kegiatan dasar Lesson Study yang dilakukan mencangkup salah satu kompetensi guru profesional yaitu kompetensi pedagogik. Kompetensi ini mencangkup kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran (Soebakri, 2011). Kompetensi tersebut dapat terus meningkat jika dilakukan dan diperbaiki secara bersama-sama/ kolaboratif dan berkala. Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Susilo dkk yang menyatakan dalam definisi Lesson Study dapat kita temukan tujuh kata kunci, yaitu pembinaan profesi, pengkajian pembelajaran, kolaboratif, berkelanjutan, kolegalitas, mutual learning, dan komunitas belajar. Lesson Study bertujuan untuk melakukan pembinaan profesi pendidik secara berkelanjutan, sehingga peningkatan keprofesionalan pendidik dapat meningkat secara terus- menerus. Implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran yang dilakukan mampu meningkatkan keprofesionalan guru khusunya pada kompetensi pedagogik dalam hal menguasai karakteristik peserta didik, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi peserta didik dan evaluasi serta kegiatan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian oleh Subanji dan Isnandar (2010) menyatakan bahwa Lesson Study dapat meningkatkan kompetensi pedagogik peserta TEQIP dalam: (a) merancang pembelajaran secara kolaboratif, (b) melaksanakan praktik pembelajaran dengan open class, (c) melaksanakan penilaian, dan (d) melakukan refleksi setelah pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran dapat meningkatkan keprofesionalan guru. Tetapi harus dipahami peningkatan pada setiap siklusnya belum terlalu tinggi, ini terjadi dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan Lesson Study dimana hanya dilaksanakan sebanyak 5 kali siklus Lesson Study. Menurut Susilo. dkk (2011), Lesson Study bertujuan untuk melakukan pembinaan profesi pendidik secara berkelanjutan sehingga peningkatan keprofesionalan pendidik dapat meningkat secara terus menerus. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pengkajian pembelajaran secara terus menerus dan kolaboratif. Pengkajian pembelajaran harus dilakukan secara berkala, karena membangun komunitas belajar merupakan membangun budaya. Membangun budaya tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan waktu lama dimana tidak ada batasan waktu semakin lama semakin baik. Sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk merencanakan waktu lebih lama. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil paparan data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Peningkatan motivasi peserta didik

12 12 merupakan akibat dari adanya peningkatan kualitas pembelajaran melalui melalui pengkajian pembelajaran selama melaksanakan kegiatan Lesson Study. 2. Implementasi Lesson Study pada pengembangan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. peningkatan hasil belajar peserta didik bukan secara langsung disebabkan oleh kegiatan Lesson Study yang dilakukan akan tetapi sebagi dampak dari terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran melalui pengkajian pembelajaran selama melaksanakan kegiatan Lesson Study. 3. Implementasi Lesson Study pada pembelajaran dapat meningkatkan keprofesionalan guru. Peningkatan keprofesionalan ini terjadi karena pada pelaksanaan Lesson study selalu dilaksanakan tiga kegiatan pokok yaitu plan ( perencanaan) yang mencangkup penentuan tujuan pembelajaran, pembuatan RPP hingga LKPD dan penilaian. Tahap do (pelaksanaan pembelajaran) mencangkup praktik pembelajaran oleh guru model dan observasi oleh tim observer, dan yang terahir adalah tahap see (refleksi kegiatan pembelajaran) yang semua kegiatan tersebut dilaksanakn secara kolaboratif dan bersiklus. Hal tersebut membuat keprofesionalan guru khusunya pada kompetensi pedagogik dapat ditingkatkan. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan bagi peneliti lain yaitu akan lebih baik jika jika dipertimbangkan mengenai lamanya waktu pelaksanaan LS pada pengembangan pembelajaran sehingga perubahan yang diharapkan dapat terlihat. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk merencanakan penelitian agar guru selain guru model dapat menerapkan hasil LS di kelas masing-masing. Instrumen untuk menilai keprofesionalan guru antara guru model dengan guru dalam tim LS untuk dipisah sehingga keprofesionalan guru sebagai observer dapat terlihat maksimal. DAFTAR RUJUKAN Brahim, T. K Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati di Lingkungan Sekitar. Jurnal Pendidikan Penabur, (Online), 6 (09): 47-49, ( diakses tanggal 5 Mei 2014 Cahyarini, A Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum IPA Kimia SMP/MTs Kelas VII yang Mengarah pada Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry). Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Depdiknas. Modul Impelentasi Kurikulum Jakarta

13 13 Dimyati dan Mudjiono Belajar dan pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hansen E, Ronald The Role of Experience in Learning: Giving Meaning and Authenticity to the Learning Process in Schools. Journal of Technology Education. (11) 2 : (Online). http%3a%2f%2fscholar.lib.vt.edu%2fejournals%2fjte%2fv11n2% 2Fpdf%2Fhansen.pdf. diakses tanggal 3 Mei 2013 Ibrohim Pengaruh Model Implementasi Lesson Study Dalam Kegiatan MGMP Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Dan Hasil Belajar Biologi Siswa. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang Kartowagiran, B Kinerja guru profesional. (online) ( pendidikan.com/uny) pdf, diakses tanggal 15 maret 2014 Keller, J. M Motivational Design for Learning and Performance. New York: Springer Lindenfield, G Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jakarta: Arcan. Mudyahardjo.2010Pengantar Pendidikan. Jakarta. Rajawali Pers Rahmatinnija Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Menggunakan Media Sederhana untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Riandi Lesson Study Sebagai Alternatif Model Pembinaan (Supervisi) Guru Di Sekolah Dalam Usaha Mewujudkan Guru Profesional.Vol 8(2).(Online). ).(http. pendidikan UPI), diakses tanggal 14 mei 2014 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Subanji dan Isnandar Meningkatkan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Melalui Teachers Quality Improvmen Program (TEQIP) Berbasis Lesson Study.1(1).( diakses tanggal 24 Maret 2014 Subiantor,W. A Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan. Makalah Pendidikan. (Online),

14 14 (http// diakses 15 Maret Sudjana, N dan Rivai, A Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Susilo, H, dkk Lesson StudyBerbasis Sekolah. Malang: Bayumedia publising Syamsuri, I dan Ibrohim Lesson Study. Malang: FMIPA UM Usaid Prioritas Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK. Jakarta: World Education. Utomo, T.& Ruijter,K Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Wahyudi, I Mengejar Profesionalisme Guru.Jakarta.Presstasi Pustakarya Zubaidah, S, dkk Model dan Metode Pembelajaran IPA. Malang. UM Pres

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN:

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN JIGSAW TERINTEGRASI PBL (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lebih terperinci

Rizqi Rakhmania Imastuti 1, Herawati Susilo 2, Balqis 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 1

Rizqi Rakhmania Imastuti 1, Herawati Susilo 2, Balqis 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU TALKING STICK MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-MIA SMA TAMAN MADYA MALANG Rizqi Rakhmania Imastuti

Lebih terperinci

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR Agus Ramdani, A. Wahab Jufri, Gito Hadiprayitno, Afriana Azizah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

DIRECT INSTRUCTION SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PEMANTULAN CAHAYA PADA OPEN CLASS LESSON STUDY DI SMPN MODEL TERPADU BOJONEGORO

DIRECT INSTRUCTION SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PEMANTULAN CAHAYA PADA OPEN CLASS LESSON STUDY DI SMPN MODEL TERPADU BOJONEGORO G060 DIRECT INSTRUCTION SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PEMANTULAN CAHAYA PADA OPEN CLASS LESSON STUDY DI SMPN MODEL TERPADU BOJONEGORO Siti Nurmalita 1, Fathur Rohim 2, Ahmadi 3 1,2,3

Lebih terperinci

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016 IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SMP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Indah Puspita Sari 1, Adi Nurjaman 2 1, 2 STKIP Siliwangi 1 chiva.aulia@gmail.com, 2

Lebih terperinci

Helmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot

Helmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD UNTUK MENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI UKURAN PEMUSATAN DATA (STATISTIKA) SISWA KELAS IXF MTsN TANAH GROGOT: PENGALAMAN LESSON STUDY Helmi Nurul

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE GI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX-B SMP NEGERI 3 SANGGAU PENGALAMAN LESSON STUDY PADA KEGIATAN ON GOING TEQIP 2013

PENERAPAN COOPERATIVE GI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX-B SMP NEGERI 3 SANGGAU PENGALAMAN LESSON STUDY PADA KEGIATAN ON GOING TEQIP 2013 PENERAPAN COOPERATIVE GI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX-B SMP NEGERI 3 SANGGAU PENGALAMAN LESSON STUDY PADA KEGIATAN ON GOING TEQIP 2013 Nining Wijiyanti SMP Negeri 10 Sanggau Kalimantan Barat

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 APRESIASI GURU IPA SMP SURABAYA TERHADAP IMPLEMENTASI LESSON STUDY Wisanti dan Achmad Lutfi FMIPA UNESA Email: endangsusantini@ymail.com ABSTRAK Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru seperti yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG Eka Arum Sasi Mahardika, Masjhudi, Balqis Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP Rifda Mardian Arif Program

Lebih terperinci

Trio Ageng Prayitno 1* Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo, Malang

Trio Ageng Prayitno 1* Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo, Malang PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIESVEMENT DIVISIONS BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA MORFOLOGI TUMBUHAN Trio Ageng Prayitno 1* Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154 PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM SETTING MODEL PEMBELAJARAN STAD IMPLEMENTATION OF NUMBERED HEAD TOGETHER STRATEGY IN SETTING STAD MODEL LEARNING Muhammad Mifta Fausan 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN Hainur Rasid Achmadi haradi@telkom.net Jurusan Fisika Unesa ABSTRAK Pada saat ini masih banyak guru yang masih

Lebih terperinci

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis

Lebih terperinci

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN GUIDED INQUIRY PENERAPAN GUIDED INQUIRY DIPADU PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X LINTAS MINAT BIOLOGI SMA NEGERI 2 MALANG Utaria Mutasam, Herawati Susilo, Eko

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY Ali Mahmudi *) Abstrak: Sesuai amanat UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, peningkatan kompetensi guru adalah suatu keniscayaan demi menunjang

Lebih terperinci

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin

Lebih terperinci

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012 PENGGUNAAN VALUE CLARIFICATION DENGAN MEDIA COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA), SIKAP ILMIAH, DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR Nike Novianti 1, Sugiyanto 2, Sulur 3 Jurusan Fisika FMIPA,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam

Lebih terperinci

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study Makalah termuat pada Jurnal Forum Kependidikan FKIP UNSRI Volume 28, Nomor 2, Maret 2009, ISSN 0215-9392 Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

POTRET KEGIATAN LESSON STUDY BIDANG KIMIA YANG DILAKSANAKAN DI KABUPATEN SUMEDANG

POTRET KEGIATAN LESSON STUDY BIDANG KIMIA YANG DILAKSANAKAN DI KABUPATEN SUMEDANG POTRET KEGIATAN LESSON STUDY BIDANG KIMIA YANG DILAKSANAKAN DI KABUPATEN SUMEDANG OLEH: Florentina Maria Titin Supriyanti Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA, UPI. Pendahuluan Mengapa nilai IPA siswa SMP

Lebih terperinci

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS X-7 SEMESTER 2 SMA 15 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Wigati SMA N 15 Semarang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY ROLE APPROACH BERBASIS LESSON STUDY DI SMA N 16 SEMARANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY ROLE APPROACH BERBASIS LESSON STUDY DI SMA N 16 SEMARANG PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY ROLE APPROACH BERBASIS LESSON STUDY DI SMA N 16 SEMARANG Setyo Haryono 1) 1 SMA N 16 Semarang e-mail: ayahtyo9@gmail.com

Lebih terperinci

Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA. Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA. Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Lesson Study merupakan model pelatihan pembinaan profesional pendidik

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Siska Puspita Dewi,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP 22-192 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUKAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA MATA PELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP Arif Didik Kurniawan, Nuri Dewi Muldayanti Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH ANATOMI FISIOLOGI HEWAN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning) 7 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning) Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli pembelajaran telah menyarankan penggunaan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI Frida Maryati Yusuf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO Oleh: Rahmad Bustanul Anwar, S.Pd., M.Pd. Email: rarachmadia@gmail.com Dosen Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY Ida Kaniawati e-mail : idakaniawati@yahoo.com FPMIPA UPI Permasalahan tentang Mutu Pendidikan 1. Proses pembelajaran di dalam kelas kurang

Lebih terperinci

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PEMANFAATAN POTENSI WILAYAH PESISIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMPN 4 NGULING PASURUAN

PEMANFAATAN POTENSI WILAYAH PESISIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMPN 4 NGULING PASURUAN PEMANFAATAN POTENSI WILAYAH PESISIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMPN 4 NGULING PASURUAN Anisa Rizki Amalia, Siti Zubaidah, Susilowati Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN Jurnal Dinamika, April 2015, halaman 54-60 Vol. 06. No. 1 ISSN 2087-7889 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN Fitriyah Karmila Program Studi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember 2. Fakultas Tarbiah IAIN Bengkulu 3. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Negeri Makassar 4

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember 2. Fakultas Tarbiah IAIN Bengkulu 3. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Negeri Makassar 4 PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY PADA PERKULIAHAN METODOLOGI PENELITIAN SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PROFESIONALITAS DOSEN PEMULA Bevo Wahono 1, Erik Perdana 2, Faisal 3, Abbasyakirin

Lebih terperinci

Karyatin Pendidikan Dasar IPA-Pascasarjana Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang.

Karyatin Pendidikan Dasar IPA-Pascasarjana Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. 178 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 2, Juni 2013, Halaman 178-186 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 4 Oktober Desember 2016

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 4 Oktober Desember 2016 PENGEMBANGAN POLA PEMBINAAN GURU KIMIA DAN MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI MAN CENDIKIA KABUPATEN MUARO JAMBI Muhaimin dan Syamsurizal

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

Kata Kunci: PBL, motivasi belajar, hasil belajar.

Kata Kunci: PBL, motivasi belajar, hasil belajar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG JAWA TIMUR Nadhia Kirana Dias, Sunarmi, Amy Tenzer

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA UNSUR MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS KOOPERATIF JIGSAW PADA MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA FKIP UHO Oleh: Aceng Haetami, La Rudi, Rustam Musta 1) 1) Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Achmad Lutfi Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unesa Surabaya lutfisurabaya10@yahoo.co.id ABSTRAK Guna meningkatkan

Lebih terperinci

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TIC TAC TOE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 SUTOJAYAN BLITAR Alifa Hamiim Farida,

Lebih terperinci

Konseling dan Pendidikan

Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 2, Juni 2016, Hlm 85-91 Info Artikel: Diterima 23/04/2016 Direvisi 25/05/2016

Lebih terperinci

Rizka Warna Kaliantin Universitas Negeri Malang

Rizka Warna Kaliantin Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REACT DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 1 KARANGPLOSO MALANG Rizka Warna Kaliantin Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2. PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2 1) 2) SD Buin Batu Sumbawa Barat e-mail: endah.ekowati@newmont.com,

Lebih terperinci

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP 2010-2011 Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK Kecakapan seorang guru dalam menyampaikan materi yang dapat

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Rahmad Bustanul Anwar 1, Dwi Rahmawati 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Fatima Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 163 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap data hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung kelas VIII-B semester

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Erma Yuni Sartika, M. Arifuddin Jamal, Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin ermarasyima@ymail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. TEMUAN AWAL Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan, terdapat masalah dalam sistem pembelajaran di kelas VII E yaitu ketidakbiasaan siswa untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY Ida Kaniawati e-mail : idakaniawati@yahoo.com FPMIPA UPI Jatinangor, 20 Maret 2010 Permasalahan tentang Mutu Pendidikan 1. Proses pembelajaran

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR Olah: Eka Vasia Anggis FKIP Universitas Wiralodra, Jawa Barat ABSTRAK Berdasarkan observasi pada Matakuliah Strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada buku paket sering menjadi acuan utama pengajaran guru, sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. pada buku paket sering menjadi acuan utama pengajaran guru, sebagian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian guru di Indonesia masih cenderung menggunakan cara konvesional dalam melaksanakan pembelajaran di kelas (Sagara:164). Pembelajaran dilakukan dalam

Lebih terperinci

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI (UU No 14 th 2005 Guru & Dosen) KOMPETENSI PEDAGOGI (merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran) KOMPETENSI SOSIAL (berkomunikasi,

Lebih terperinci

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGTION BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS SISWA KELAS VIII SMPN 1 GUNUNGSARI. Nurlaeli

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TOPIK GERAK LURUS BERATURAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMPN 3 TANJUNGSARI

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TOPIK GERAK LURUS BERATURAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMPN 3 TANJUNGSARI UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TOPIK GERAK LURUS BERATURAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMPN 3 TANJUNGSARI : Muslim, Mimin Iryanti 1, Nurhayati 2 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGALAMAN BERHARGA MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN CARA KERJA LENSA MATA UNTUK SISWA SMP MELALUI LESSON STUDY

PENGALAMAN BERHARGA MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN CARA KERJA LENSA MATA UNTUK SISWA SMP MELALUI LESSON STUDY PENGALAMAN BERHARGA MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN CARA KERJA LENSA MATA UNTUK SISWA SMP MELALUI LESSON STUDY Masdalifah SMP N 5 Sanggau, Kabupaten Sanggau Abstrak: Lesson study merupakan kerja kolaboratif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETUNTASAN BELAJAR

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LESSON STUDY PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAMSAYEUN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LESSON STUDY PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAMSAYEUN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LESSON STUDY PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAMSAYEUN Monawati dan M. Yamin (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar FKIP Unsyiah) ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN Irsandika 1, Syamsul Bardi 2, Daska Aziz 3 1 Email: irsandikaidris@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Alam Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Jakarta 13220, Indonesia

Alam Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Jakarta 13220, Indonesia IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) DI SMA NEGERI 7 TANGERANG Muktiningsih Nurjayadi 1, Sondang N.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN 19680117 199203 1 007 SDN SUKARESMI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya minat dan hasil

Lebih terperinci

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan LESSON STUDY DALAM PERKULIAHAN MORFOLOGI TUMBUHAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNSYIAH Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah Email; cutnurmaliah@yahoo.co.id Disampaikan pada

Lebih terperinci

Diana Hesti Pramitasari 1, Herawati Susilo 2, Masjhudi 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

Diana Hesti Pramitasari 1, Herawati Susilo 2, Masjhudi 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES, MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMAN 3 MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara di seluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang terus berusaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen (preexperimental) dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest design,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I KNM XVI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I RATU ILMA INDRA PUTRI 1 1 FKIP Unsri, ratu.ilma@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.4 (2016) : 208-218 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY

KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY Intan Rezki Kuniasari 1, Herawati Susilo 2, Utami Sri Hastuti 2 Program Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana

Lebih terperinci

Bab 3 Mengapa Lesson Study?

Bab 3 Mengapa Lesson Study? Bab 3 Mengapa Lesson Study? A. Bagaimana Pengetahuan Berkembang? Dalam suatu pertemuan, sejumlah guru melakukan diskusi tentang masalah pembelajaran matematika SMP. Salah seorang guru mengemukakan pengalamannya

Lebih terperinci

Kintan Limiansi 1), Sri Endah Indriwati 2) 1) Prodi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

Kintan Limiansi 1), Sri Endah Indriwati 2) 1) Prodi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang PEMBELAJARAN AKTIF INFORMATION SEARCH BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Active Learning Information Search Based

Lebih terperinci