PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR
|
|
- Harjanti Yuliana Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR Nike Novianti 1, Sugiyanto 2, Sulur 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang 1 Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang 2,3 Dosen Fisika Universitas Negeri Malang nikecantik8@gmail.com ABSTRAK: Keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Wagir rendah dan perlu ditingkatkan. Peningkatan keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan bagaimana peningkatan keterampilan proses IPA dan hasil belajar selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Jenis penelitian adalah Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan selama dua siklus di kelas VIII B SMPN 1 Wagir yang terdiri atas 33 orang siswa pada semester genap. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi, ulangan harian, pekerjaan rumah, LKS dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kererampilan proses IPA dan hasil belajar siswa meningkat selama menerapkan model inkuiri terbimbing. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Wagir. Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses IPA, Hasil Belajar. Hasil observasi awal yang dilakukan selama dua minggu mulai tanggal 18 Maret sampai dengan 28 Maret menunjukkan bahwa keterampilan proses IPA siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir masih rendah. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam mengamati, menafsirkan hasil pengamatan, menggunakan alat dan bahan, dan berkomunikasi yang masih rendah selama melaksanakan percobaan resonansi. Pelaksanaan praktikum resonansi dilakukan di luar kelas dengan menggunakan satu set alat dan bahan untuk satu kelas. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII B juga masih rendah. Hanya ada 5 siswa yang mendapat nilai di atas KKM (yaitu sebesar 74). Nilai tertinggi dari ulangan
2 harian tersebut adalah 95 sedangkan nilai terendah 7. Rata-rata nilai ulangan harian siswa adalah 34,3. Rendahnya hasil belajar siswa juga terlihat dari rata-rata nilai tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa yaitu sebesar 70 dan masih berada di bawah KKM (yaitu sebesar 74). Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru telah menggunakan variasi metode pembelajaran yaitu penugasan dan eksperimen namun belum dapat mengatasi rendahnya keterampilan proses dan hasil belajar fisika siswa. Proses eksperimen yang dilakukan oleh guru dan siswa belum berjalan dengan baik. Apersepsi yang dilakukan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelum melakukan eksperimen belum berhasil dengan baik. Banyak siswa merasa asing dan bingung dengan tujuan eksperimen. Pembelajaran kurang terorganisir dengan baik. Selama dua jam pelajaran hanya diisi dengan kegiatan eksperimen dan diskusi. Penguatan dan penerapan materi dalam bentuk pengerjaan latihan soal tidak sempat dilaksanakan. Sedangkan pada pertemuan sebelumnya guru hanya menjelaskan materi bunyi saja dan pembelajaran berlangsung satu arah sehingga menjadikan siswa pasif. Berdasarkan permasalahan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir yakni keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa yang masih rendah maka perlu dilakukan perbaikan. Upaya perbaikan dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan uraian latar belakang didapatkan rumusan masalah yaitu: (1)Bagaimana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir, (2) Bagaimana peningkatan keterampilan proses IPA siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir selama penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan (3) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir selama penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Model inkuiri merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk belajar menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi, memanipulasi data dan memecahkan masalah (Koes, Supriyono, 2003:68). Amri (2010:35) menyatakan inkuiri berasal dari bahasa Inggris Inquiry yang dapat diartikan sebagai proses
3 bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Dengan kata lain, inkuiri merupakan suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Inkuiri Terbimbing adalah model pembelajaran yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan yang bersifat ilmiah, peserta didik menyampaikan ide-ide sebelum topik tersebut dipelajari, peserta didik menyelidiki sebuah gejala atau fenomena, peserta didik menjelaskan fakta-fakta dan membandingkannya secara saintifik (Chodijah:2012). Sedangkan menurut Yuliati (2008:29) model pembelajaran Inkuiri Terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran berbasis inkuiri. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing memiliki tahapan-tahapan yaitu: konfrontasi dengan masalah, pengumpulan dan verifikasi data, pengumpulan data-eksperimen, mengorganisasi dan merumuskan penjelasan, dan menganalisis proses inkuiri. Keterampilan proses merupakan keterampilan ilmiah yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (Indrawati, 1999 dalam Trianto, 2010:144). Aspek keterampilan proses yang perlu dimiliki siswa antara lain keterampilan mengamati, menafsirkan pengamatan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan percobaan, berkomunikasi, dan mengajukan pertanyaan. Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Kemampuan yang menimbulkan perilaku dalam domain kognitif meliputi beberapa tingkat atau jenjang. Makin tinggi tingkat, maka makin kompleks dan penguasaan suatu tingkat mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya. Bloom (Widodo, 2006) membagi dan menyusun secara hirarki tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks. Enam tingkat itu adalah menghafal (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan membuat (C6).
4 METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir Semester Genap Tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas VIII B adalah 33 orang siswa yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Kehadiran peneliti pada tindakan pembelajaran ini sebagai pengajar atau guru dibantu dengan dua orang observer. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrument yang digunakan adalahlembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi keterampilan proses IPA, format catatan lapangan, RPP, butir soal ulangan harian, LKS dan pekerjaan rumah. Ada tiga data utama dalam penelitian ini yaitu: (1) Keterlaksanaan Pembelajaran Model Inkuiri Terbimbing, (2) Keterampilan Proses IPA Siswa dan (3) Hasil Belajar Siswa. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuatitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing mengalami peningkatan pada setiap tahap seperti tampak pada Tabel 1. Persentase rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing meningkat dari 63% menjadi 90,5% oleh siswa dan 74,7% menjadi 95,8% oleh guru dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil yang dicapai, nilai tersebut sudah memenuhi kriteria keterlaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Peningkatan keterlaksanaan pembelajaran merupakan hasil refleksi yang dilakukan setelah siklus I dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dan mempetahankan kelebihan pada siklus I untuk diterapkan pada tindakan selanjutnya.
5 Tabel 1 Data Persentase Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siklus I Dan Siklus II Tahapan Inkuiri Terbimbing Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Konfrontasi dengan Masalah 57, ,75 Pegumpulan dan Verifikasi 85, ,45 Data Pengumpulan Data 70, ,5 100 Eksperimen Mengorganisasi dan 66,65 79,15 87,5 95,85 Merumuskan Penjelasan Mengaalisis Proses Inkuiri ,37 96,87 Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil keterampilan proses IPA siswa pada siklus I sebesar 63,3% dan pada siklus II sebesar 81,33%. Keterampilan proses IPA siswa mengalami peningkatan setiap aspek dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini merupakan hasil dari perbaikan yang dilakukan setelah siklus I dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siswa kesulitan mengggunakan alat dan bahan sehingga pada siklus II dilakukan perbaikan dengan membimbing siswa menggunakan alat dan bahan tahap demi tahap. Siswa masih kesulitan ketika menafsirkan data sehingga pada siklus II guru membimbing siswa menafsirkan data hasil pengamatan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Keterampilan mengamati siswa juga masih perlu ditingkatkan dengan memberi pertanyaan-pertanyaan pada saat siswa melakukan pengamatan. Tabel 2 Ketercapaian Keterampilan Proses IPA Aspek Keterampilan Proses Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Mengajukan pertanyaan 33,3 69,6 81,8 90 Menggunakan Alat dan 50,2 64,15 75,2 83,6 Bahan Mengamati 75,7 85,8 88,8 91 Menafsirkan Pengamatan 60 69,6 77, Mengkomunikasi 61,6 63,6 70,7 71,7 Rata-rata 56,16 70,55 78,74 83,92 Jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan dari observasi awal sampai penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jumlah siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuan namun pada pertemuan 2
6 siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar menurun seperti pada Tabel 3. Penurunan ketuntasan belajar ini terjadi karena siswa masih kesulitan mengerjakan soal aplikasi yang menggunakan rumus. Keadaan ini diperbaiki dengan lebih banyak memberikan latihan soal penggunaan rumus sehingga pada pertemuan selanjutnya ketuntasan belajar siswa meningkat. Nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan setiap pertemuan kecuali pada pertemuan 2 siklus I. Penurunan inijuga terjadi karena siswa masih kesulitan mengerjakan soal aplikasi yang mengguanakan rumus. Tabel 3. Ketercapaian Hasil Belajar Siswa Observasi Awal Siklus I Siklis II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Jumlah siswa tuntas 5(15,1%) 22(66,7%) 6(18,2%) 23(69,7%) 100(100%) Jumlah siswa yang 28(84,8%) 11(33,3%) 27(81,8%) 10(33,3%) 0(0%) tidak tuntas Nilai rata-rata 34,3 73,3 55,3 86,8 87,12 Berdasarkan paparan data dan pembahasan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan proses IPA dan hasil belajar. Hal ini sejalan dengan peneltian yang dilakukan oleh Maratusy (2013) yang menyatakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses IPA. Penelitian yang dilakukan oleh Laxmi (2008) juga menyatakan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing di kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir telah terlaksana dengan baik oleh guru maupun oleh siswa pada semua tahap pembelajaran yaitu konfrontasi dengan masalah, pengumpulan dan verifikasi data, pengumpulan data eksperimen, mengorganisasi dan merumuskan penjelasan, dan menganalisis proses inkuiri. Keterlaksanaan penerapan model pembelajaran ini telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 63% oleh siswa dan 74,7% oleh guru untuk siklus I kemudian diperbaiki lagi sehingga pada siklus II terlaksana 90,5% oleh siswa dan 95,8% oleh guru.keterampilan proses IPA siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir mengalami peningkatan selama penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing sebesar 63,3% dengan kategori cukup pada siklus 1 dan sebesar 81,33% dengan kategori baik pada siklus II.Hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir mengalami peningkatan selama penerapan Model Pembelajaran Inkuri Terbimbing sebesar 42,45% pada siklus I dan sebesar 84,85% pada silus II.
7 Saran Saran yang bisa diberikan oleh peneliti dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Guru fisika kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir Model pembelajaran Inkuri Terbimbing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif cara dalam proses pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran agar pelajaran fisika menjadi lebih menarik dan menghasilkan hasil belajar yang tinggi. 2. Sekolah Hendaknya menyediakan jumlah dan jenis alat praktikum yang memadai sehingga saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan dan berjalan lancar. 3. Siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Wagir Siswa menyiapkan materi pelajaran yang akan dipelajari agar saat proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Siswa seharusnya berberan aktif dalam melakukan praktikum agar terampil dalam menggunakan alat-alat dan terbiasa melakukan praktikum. Siswa berlatih mengemukakan pendapat dan berkomunikasi saat melakukan diskusi. Daftar Rujukan Amri dkk, Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Chodijah, Siti Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry Yang Dilengkapi Penilaian Portofolio Pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, (Online), 1: 1-19 ( diakses 18 Juli 2014 Dunnurriya, Maratusy Syahadatud. Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al Maarif 01 Singosari. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana UM Handayanto, Supriyono Koes Strategi Pembelajaran Fisika. Malang: Jica Common Textbook Trianto Model-model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Widodo, Ari. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal, 3(2). (Online), ( ARI_WIDODO/2006-Taksonomi_Bloom_dan_alat_evaluasi.pdf), diakses 19 Juli 2014 Yuliati, Lia Model Model Pembelajaran Fisika Teori dan Praktek. Malang: LP3 UM
8 Zahara, Laxmi Penerapan Pembelajaran Kontekstual Model Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII C Al Maarif 02 Singosari Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana UM
Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Penugasan Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-Cambridge MA Bilingual Batu Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan
Lebih terperinciAprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
163 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap data hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung kelas VIII-B semester
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG
1 PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG Suhartik Wahyuni ¹, Dwi Haryoto², Sumarjono³, 1 Mahasiswa
Lebih terperinciSiska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Siska Puspita Dewi,
Lebih terperinciPuspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciUlya Dewi Annur, Wartono, dan Mudjihartono Universitas Negeri Malang
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 21 MALANG MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KALOR Ulya Dewi Annur, Wartono, dan Mudjihartono
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Wiraatmaja (2008:12) menjelaskan bahwa penelitian
Lebih terperinci,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 8A SMP NEGERI 1 KAUMAN TULUNGAGUNG,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas
Lebih terperinciAprillya Mondhita Sari* Drs. Purbo Suwasono, M.Si** Dr. Parno, M.Si***
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBASIS DISCOVERY LEARNIG UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X-1 MA AL-MAARIF SINGOSARI Aprillya Mondhita Sari*
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 MALANG
1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 MALANG Rima Buana Prahastiwi 1, Subani 2, Dwi Haryoto 3 Jurusan Fisika
Lebih terperinciWardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, setting penelitian dan subjek penelitian, sasaran penelitian, data dan cara pengambilannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Unsur terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang dekat sekali dengan kehidupan manusia. Saat kita mempelajari IPA, berarti mempelajari bagaimana alam semesta
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR Desminiarti Aprita Indah Ayu SD Negeri I Kaur Selatan Kabupaten Kaur Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimulai sejak 27 Februari sampai 6 Maret 2012. Pelaksanaan siklus
Lebih terperinciRizka Warna Kaliantin Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REACT DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 1 KARANGPLOSO MALANG Rizka Warna Kaliantin Universitas
Lebih terperinciSanti Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...
1 Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) dengan Model Pembelajaran Inkuiri disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas 8A SMPN 10 Jember Tahun 2014/2015 Improving Science (Physics) Learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang diartikan sebagai usaha membimbing anak untuk mencapai kedewasaan. Menurut Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab I Pasal
Lebih terperinciTitis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel : Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Siklus I
29 4.1 Data Hasil Penelitian Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing Hasil pengamatan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Ilmu biologi mengkaji
Lebih terperinciVindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA / FISIKA KELAS VII-F SMP NEGERI 20 MALANG
PEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA / FISIKA KELAS VII-F SMP NEGERI 20 MALANG M. Imron Rosyid *), Lia Yuliati **), Kadim Masjkur **)
Lebih terperinciDidik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X-7 SMA NEGERI 1 TUREN Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi hasil karya manusia
Lebih terperinciUswatul Munawaroh 1, Muhardjito 2, dan Hartatiek 3 Universitas Negeri Malang
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DISERTAI TUGAS OPEN ENDED PROBLEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIIA SMP SRIWEDARI MALANG TAHUN AJARAN 2013-2014. Uswatul Munawaroh
Lebih terperinci50 Media Bina Ilmiah ISSN No
50 Media Bina Ilmiah ISS o. 1978-3787 PEERAPA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES UTUK MEIGKATKA MOTIVASI BELAJAR DA KETERCAPAIA KKM IPA SISWA KELAS II SD 40 CAKRAEGARA Oleh: Ida Ayu Rintis Guru SD egeri 40 Cakranegara
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Literasi sains merupakan salah satu ranah studi Programme for Internasional Student Assessment (PISA). Pada periode-periode awal penyelenggaraan, literasi sains belum
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada pada setiap jenjang pendidikan dan memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi siswa yang
Lebih terperinciJUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: Halaman 41-45
Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas VII-D dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Guided Inquiry disertai Demonstrasi pada Materi Pencemaran Lingkungan di SMP Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar
19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Fisika sebagai salah satu cabang dari IPA yang mempelajari gejala-gejala alam dan peristiwa alam baik yang dapat dilihat maupun yang bersifat abstrak. Dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ZAT MELALUI PROBEX. Jaryanto. SMP Negeri 1 Pringapus
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ZAT MELALUI PROBEX Jaryanto. SMP Negeri 1 Pringapus ABSTRAK Pembelajaran secara konvensional materi perubahan zat belum menghasilkan prestasi
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING
ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING Yosi Ermalinda, Ratu Betta Rudibyani, Emmawaty Sofya, Ila Rosilawati. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney Fadly, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan suatu bangsa karena merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara
Lebih terperinciOleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek
78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANTI REFITA Guru SMP Negeri 3 Dumai yantirefita3@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi
Lebih terperinci64 Media Bina Ilmiah ISSN No
64 Media Bina Ilmiah ISS 1978-3787 EFEKTIFITAS PEGGUAA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES (PKP) SEBAGAI UPAYA PEIGKATA HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-G SMP 9 MATARAM Oleh: Hj. Sri Wahyu Indriani Guru pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan mutlak harus dipenuhi dalam rangka upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang berkualitas, dan berguna untuk kemajuan hidup bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang berkualitas, dan berguna untuk kemajuan hidup bangsa. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam dan fenomena alam yang terjadi, yang berhubungan dengan benda hidup maupun benda tak
Lebih terperinciPenerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA
Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA MARIA ULFAH, AGUS SUYUDI, EDI SUPRIANA Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam menjelajah dan memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam (Holil, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
III. METODE PEELITIA A. Setting Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA egeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 10 orang siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA DI KELAS XI IPA MAN SANGGAU LEDO
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA DI KELAS XI IPA MAN SANGGAU LEDO Eka Trisianawati, SP, M.Pd 1), Dwi Fajar Saputra 2), Ummi Munawaroh 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum SMK terdiri atas berbagai kelompok mata pelajaran salah satunya adalah kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berperan penting
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang
I. METODE PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang Bandar Lampung yang berjumlah siswa 41 orang, 21 perempuan dan 20 laki-laki. 1.2 Tempat Penelitian
Lebih terperinciPardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII MTS AMDA PERCUT SEI TUAN T.A. 2014/2015 Pardomuan N.J.M.
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, nilai-nilai pembentukan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Melalui pendidikan dapat dibentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran fisika pada jenjang Sekolah Menengah Atas. (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
B A B I. P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan mata pelajaran fisika pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih kearah penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan prinsip-prinsip
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Lebih terperinciRoma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SINABOI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) e-mail
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses belajar mengajar bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Pendidikan merupakan sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam standar isi dinyatakan pendidikan IPA khususnya fisika diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
Lebih terperinci