Yan Yan Sunarya B A T I K DIGITALISASI KREATIF MOTIF DALAM GAYA DESAIN DUNIA 2013 PENERBIT ITB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yan Yan Sunarya B A T I K DIGITALISASI KREATIF MOTIF DALAM GAYA DESAIN DUNIA 2013 PENERBIT ITB"

Transkripsi

1 1

2 Yan Yan Sunarya B A T I K DIGITALISASI KREATIF MOTIF DALAM GAYA DESAIN DUNIA 2013 PENERBIT ITB 2

3 Isi Sampul Luar... 1 Sampul Dalam... 2 Isi... 3 Prakata Pendahuluan Falsafah Desain dalam Konteks Kemanfaatan Fenomena Semesta Kehidupan dalam Pola Pikir Modern Paradigma Desain Modern Posmodern dan Hiperealitas Desain Ragam Gaya Desain Dunia Kreatifitas sebagai Ujung Tombak Desain Industri Kreatif Kini dan Mendatang Batik Selayang Pandang Inovasi dalam Dunia Desain Batik Digitalisasi Kreatif Motif Batik Batik dan Proses Tracing Digital Inovasi Kreatif Motif Batik Gaya Desain Dunia Gaya Desain Art Nouveau Gaya Desain Modernisme Gaya Desain Futurisme Gaya Desain Art Deco Gaya Desain Pop Art (Pop Design) Gaya Desain Posmodernisme Daftar Pustaka Riwayat Penulis

4 Prakata Langkanya buku tentang keilmuan desain dan kriya di Indonesia, terutama berkenaan dengan motif batik dalam visualisasi digital, menggugah penulis menyusun buku : BATIK, DIGITALISASI KREATIF MOTIF DALAM GAYA DESAIN DUNIA. Buku ini disusun mengacu kepada runtut pandangan dekriptif sosio- historis, sedangkan kupasannya ditekankan pada aspek penggayaan secara digital dalam mazhab desain dunia. Penulis meruntut karya batik berdasarkan interpretasi digitalisasi kreatif motif berdasarkan riset empirik, bahwa perkembangan desain batik akhir- akhir ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya rupa (visual culture), maka buku ini amat perlu dalam upaya pengembangan artifak berbasis kearifan lokal. Adapun hasil yang ditawarkan, adalah membuat pustaka desain dan kriya guna pengembangan keahlian desain batik secara digital dalam konteks produk batik modern kreatif. Buku ini semata- mata merupakan pembuka terutama terkait dengan Kurikulum FSRD ITB 2013 pada mata kuliah Sejarah Desain, Tinjauan Desain, Ragam Hias, Bagan Teknik Digital Kriya, dan Batik. Perkembangan teknologi dan ilmu desain saat ini, sangat mendukung lahirnya karya- karya desain baru dengan menggunakan teknik batik. Berdasarkan motif batik tradisional sebagai sumber inspirasi melalui proses kreatif, maka dihasilkan motif- motif batik baru kontemporer / modern, sehingga batik mendapat posisi menguntungkan dalam perkembangan budaya rupa mutakhir. Dalam upaya mengembangkan sebuah model karya batik digital yang merupakan hasil riset empirik berupa eksperimen / eksplorasi kreatif dari beberapa perancang (desainer / kriyawan) dan calon perancang yang berpotensi besar untuk dikembangkan dengan pendekatan inovatif. Terakhir, penulis ucapkan terima kasih kepada pihak ITB dan Penerbit ITB yang telah membantu dalam pendanaan / penerbitan buku ini. Semoga bermanfaat bagi secercah pengembangan keilmuan desain dan kriya Indonesia. Aamiin. Salam Penulis, Yan Yan Sunarya 4

5 1 Pendahuluan Di dalam buku Keilmuan Seni Rupa dan Desain (2010), yang diterbitkan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, dinyatakan, bahwa ilmu desain merupakan satu fenomena keilmuan yang tumbuh seiring dengan berkembangnya desain sebagai objek kajian. Di dalam kajian keilmuannya, ilmu desain tidak hanya mengamati objek desain sebagai benda fungsional, tetapi meneropong lebih jauh dengan menempatkannya sebagai objek yang bermakna. Lambat laun, sejalan dengan perkembangan keilmuan dan program riset yang dijalankan, maka keilmuan desain ini memantapkan diri sebagai keilmuan baru yang memiliki epistemologi tersendiri. Sejalan dengan peningkatan jenjang pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, desain tidak lagi hanya dilihat sebagai objek kajian yang spesifik, melainkan ditarik menjadi wilayah kajian budaya yang lebih luas, yaitu sebagai wilayah kajian budaya visual. Dalam pemahaman secara makro, budaya visual dapat dipahami sebagai bentuk karya manusia yang berwujud dan dapat ditangkap oleh indera mata. Sedangkan secara spesifik merupakan wujud karya visual yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern dan sistem nilainya. Di samping kajian yang bersifat historis, terutama pengamatan terhadap dinamika kebudayaan Nusantara, juga meluas untuk mengamati fenomena perkembangan desain modern. Di satu sisi, budaya visual (visual culture) memperlihatkan kecenderungan perkembangan yang semakin pesat di dalam abad informasi lanjut dewasa ini. Perkembangan ini disebabkan kebergantungan yang sangat besar dunia terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, pendidikan, dan keberagaman pada keberadaan teknologi visual, seperti : televisi, komputer, gadget, video, internet, media sosial, dan aneka wujud visual dan produk visual lainnya. Di sisi lain, desain dan budaya visual pada hakikatnya saling mengikat dan melengkapi. Searah dengan nafas perkembangan ilmu desain dunia, wilayah dan kajian ilmu desain dan budaya visual pun mengalami dinamika, 5

6 baik sebagai kajian teoritis, praksis maupun keduanya dalam format saling melengkapi dan memperkaya. Terutama sebagai wahana dan peluang tumbuhnya keilmuan baru sejalan dengan wacana kebudayaan kontemporer kebudayaan yang semakin kompleks. Berbagai isu utama yang menjadi fokus kajian dan pemikiran di dalam ilmu desain dan budaya visual antara lain menyangkut pengembangan teori- teori desain, pengembangan metodologi desain, pengembangan ilmu dasar bidang desain, kajian lintas disiplin antara desain dan bidang- bidang lain, kajian bahasa visual (visual language) dengan berbagai aspeknya, kajian sejarah desain dan budaya visual pada umumnya, kajian dampak sosial karya desain, kajian tentang strategi desain, kajian desain dan pembangunan dan juga kajian tentang pengembangan desain futuristik. Sebagai ranah keilmuan yang relatif baru berkembang, kajian keilmuan desain dan budaya visual memungkinkan upaya pengkajian dan penjelasan terhadap berbagai fenomena dalam budaya kontemporer yang berkembang di masyarakat, di samping juga mengkaji budaya visual Nusantara dan mancanegara yang telah berkembang. Kondisi tersebut di atas, dipicu oleh semakin meluasnya perkembangan peradaban visual selama beberapa dekade terakhir yang dibangun oleh teknologi informatika dan komunikasi, sehingga penjelajahan budaya visual tidak lagi terbatas kepada sesuatu yang tampak saja, namun melingkupi ideologi, nilai- nilai dan mentalitas para pelakunya. 6

7 Daftar Pustaka Ahmed, Akbar S. (1993) : Posmodernisme : Bahaya dan Harapan Bagi Islam, Terj., Bandung : Mizan Alloway, Lawrence (1926) : American Pop Art Amaya, Mario (1985) : Art Nouveau, London : The Herbert Press Anas, Biranul; Hasanudin; Panggabean, Ratna; & Sunarya, Yan Yan (1997) : Indonesia Indah Buku ke- 8, Batik, Jakarta : Yayasan Harapan Kita TMII, Perum Percetakan Negara RI Anas, Biranul (2006) : Menyingkap Keberadaan Industri Kreatif Indonesia : Ruang Lingkup dan Konvergensi Sektoral Sebuah Perspektif Seni Rupa dan Desain, Bandung : SUK ITB Anas, dkk. (2010) : Keilmuan Seni Rupa dan Desain, Bandung : FSRD ITB Atik, S. Ken, dkk. (2009) : Buku Saku Batik Jawa Barat, Bandung : Yayasan Batik Jawa Barat Atik, S. Ken, dkk. (2010) : Buku Saku Batik Jawa Barat Jilid II, Bandung : YBJB dan Indonesia Power Atik, S. Ken, dkk. (2013) : Buku Batik Jawa Barat Jilid III, Bandung : YBJB dan Indonesia Power Baerlocher, Ch.; L.B. McCusker (2011) : Database of Zeolite Structures: structure.org/databases/ (diunduh pada 10 September 2011) Bagir, Haidar (2006) : Buku Saku Filsafat Islam, Bandung : Mizan Baudrillard, Jean (1988) : Simulacra and Simulations, ed. Mark Poster, Stanford : Stanford University Press Bewley, Abdalhaqq & Vadillo, Umar I. (2006) : Heidegger for Muslim, dan Sisi Gelap Renaissans, Pandangan Kritis Islam Atas Modernisme, Depok : Pustaka Adina Chester, Arthur W.; Eric G. Derouane (2009) : Zeolite Characterization and Catalysis: A Tutorial. Springer Science+Business Media, Germany Djoemena, Nian (1986) : Ungkapan Sehelai Batik, Its Mystery and Meaning, Jakarta : Djambatan Dormer, Peter (1990) : The Meaning of Modern Design, London : Thames and Hudson During, Simon (2005) : Cultural Studies : A Critical Introduction, NY : Routledge Taylor & Francis Group 7

8 Eco, Umberto (1987) : Tamasya Dalam Hiperealitas, Terj., Yogyakarta : Jalasutra Frith, Simon (1987) : Art Into Pop, Methuen, London Geoffrey, B. (1975) : The Rational and The Functional Hadiwijono, Harun, Dr. (1994) : Sari Sejarah Filsafat Barat 1, Yogyakarta : Kanisius Hadiwijono, Harun, Dr. (1995) : Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta : Kanisius Hardy, William (1996) : A Guide to Art Nouveau Style, Grange Book, London Hasanudin, Drs., M.Sn. (2001) : Batik Pesisiran : Melacak Pengaruh Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik, Cetakan I, Bandung : PT Kiblat Buku Utama Hatta, Mohammad (1989) : Alam Pikiran Yunani, Jakarta : PT Jambatan Heskett, John (1986) : Desain Industri, Terjemahan, Bandung : INDDES ITB & PT Rajawali Jencks, Charles (1986) : What is Post- modernism? Academy Editions, St. Martin's Press, Third Edition Julier, Guy (1993) : The Thames & Hudson Encyclopaedia of 20th Century Design and Designers, London : Thames & Hudson, World of Art Jusri & Idris M. (2012) : Batik Indonesia Soko Guru Budaya Bangsa, Jakarta : Ditjen IKM Kemenperin K., Bertens (1981) : Filsafat Barat dalam Abad XX, Jilid I, Jakarta : PT. Gramedia Kartanegara, Mulyadhi (2003) : Menyibak Tirai Kejahilan, Pengantar Epistemologi Islam, Bandung : Mizan Langi, Armein Z. R. (2007) : Teknologi Digital Sebagai Platform Inovasi Nilai Artistik Bagi Komunitas Masyarakat, Seminar Internasional, Seni Rupa dan Desain untuk Masyarakat, dalam rangka Peringatan 60 tahun Pendidikan Seni Rupa ITB , Aula Barat ITB, 8 Desember, Bandung : FSRD ITB Lawson, Bryan (1980) : How Designers Think, London : The Architectural Press Ltd. Marianto, M. Dwi (2006) : Quantum Seni, Semarang : Dahara Prize Piliang, Yasraf Amir (2003) : Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Yogyakarta : Jalasutra Piliang, Yasraf Amir (2004) : Dunia yang Dilipat, Tamasya Melampaui Batas- Batas Kebudayaan, Yogyakarta : Jalasutra Postman, Neil (1995) : Menghibur Diri Sampai Mati : Mewaspadai Media Televisi, (terj.) Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Pradito, Didit, dkk. (2010) : The Dancing Peacock, Colours and Motifs of Priangan Batik, Gramedia Pustaka Utama Sachari, Agus (1995) : Sejarah Desain Modern, Diktat, Bandung : Jurusan Desain FSRD ITB Sachari, Agus & Sunarya, Yan Yan (1999) : Modernisme: Tinjauan Historis Desain Modern, Jakarta : Balai Pustaka 8

9 Sachari, Agus; Sunarya, Yan Yan (2000) : Pengantar Tinjauan Desain, Penerbit ITB Sachari, Agus NIM: (2004) : Peran Nilai Estetis Modern Dalam Perkembangan Desain Abad ke- 20 di Indonesia, Bandung : Program Pascasarjana ITB Santosa, Imam, NIM : (2006) : Kajian Estetika dan Unsur Pembentuknya pada Keraton Surakarta, Disertasi, Bandung : Program Pascasarjana ITB Sasmojo, Saswinadi (1991) : Menerawang Masa Depan IPTEK dan Seni, dalam Perkembangan Budaya Masyarakat Bangsa Indonesia, Diterbitkan dalam Rangka Memperingati 30 Tahun Berdirinya ITB, Bandung : Penerbit ITB Semiun, Yustinus OFM (2006) : Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud, Yogyakarta : Penerbit Kanisius Soemantri, H. dkk. (2002) : Indonesian Heritage: Seni Rupa, Jakarta : Buku Antar Bangsa, Grolier Intl. Sparke, Penny (1986) : An Introduction to Design & Culture in The Twentieth Century, London : Allen & Unwin Sparke, Penny (2004) : An Introduction to Design and Culture (1900 to The Present), London : Routledge Stangos, Nikos (1994) : Concepts of Modern Art, from Fauvism to Postmodernism, London : Thames & Hudson Sugiharto, Bambang (1996) : Postmodernisme, Yogyakarta : Kanisius Sugiharto, Bambang (ed.) (2008) : Humanisme dan Humaniora, Relevansinya bagi Pendidikan, Yogyakarta : Jalasutra Sugiharto, Bambang (2009) : Homo Ludens, Makalah disampaikan pada Kursus Filsafat, Bandung : UNPAR Sunarya, Yan Yan (1993) : Bahasa Rupa Posmodernime Gaya Busana di Indonesia, Skripsi, FSRD ITB Sunarya, Yan Yan (1998) : Desain dalam Siaran Pariwara Televisi Kita, Artikel, HU. Pikiran Rakyat Sunarya, Yan Yan (2004) : Titian Batik Kontemporer: Wacana Citra Eklektik, Budaya, dan Komersial, Kurasi dalam Gelar Karya Eksplorasi Batik Terpanjang di Dunia 2004, Rumah Batik Komar Sunarya, Yan Yan, dkk. (2005) : Motif Batik, Batik - Tenun, Perspektif Industri - Dagang, DEPPERIN RI Sunarya, Yan Yan; Syarief, A. dkk. (2007) : Telaah Semantika Kain Batik Tasik : Identifikasi Persepsi Subjek Terhadap Makna Tampilan Warna, Corak, Tekstur, Riset Unggulan, LPPM ITB Sunarya, Yan Yan, dkk. (2009) : Pemetaan dan Inventarisasi Desain Batik Tradisional sebagai Langkah Cultural Herritage Dalam Upaya Pengembangan Artifak Berbasis Local Genius Sentra Industri UKM dalam Era Industri Kreatif, Program Riset Kompetitif HPSN Batch II, LPPM ITB Sunarya, Yan Yan (2010) : Perspektif Batik Jawa Barat dalam Konteks Desain 9

10 Modern, Disampaikan pada Festival Batik dan Bordir Jawa Barat 2010, Pemprov Jabar Disparbud Sunarya, Yan Yan, dkk. (2011) : Inovasi Desain Produk Mendong Tasikmalaya dengan Metode Diversifikasi Terapan Ragam Hias Priangan Modern Dalam Skala Komersial Industri Kreatif, Program Riset & Inovasi ITB, LPPM ITB Suriasumantri, Jujun S. (1996) : Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Susanto, Sewan (1981) : Tinjauan Motif- Motif Batik Berbagai Daerah dan Ragam Hias Dalam Seni Batik Sutrisno, Mudji & Putranto, Hendar (ed.) (2005) : Teori- Teori Kebudayaan, Yogyakarta : Kanisius Tirta, Iwan (2005) : Quo Vadis Batik Indonesia, Makalah dalam Seminar Sehari Temu Usaha Terpadu IKM Batik Nusantara, Cirebon : Direktorat Industri Sandang Dirjen IKM Depperin RI Toekio, Sugeng M. (2000) : Mengenal Ragam Hias Indonesia, Cetakan ke- 3, Penerbit Angkasa Van de Lemme, Arie (1996) : A Guide to Art Deco, London : Grange Books Van Peursen, C.A., terjemahan B. Arief Sidharta (2009) : Filsafat Ilmu, Filosofie van de Wetenschappen, Bandung : Pusat Kajian Humaniora, Universitas Katolik Parahyangan Walker, John A., (1989) : Design History and the History of Design, London : Pluto Press Whiteley, Nigel (1987) : Pop Design: Modernism to Mod, London : The Design Council Widagdo (1993) : Desain, Teori dan Praktek, Pidato Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke- 34, 15 Maret 1993, Institut Teknologi Bandung Widagdo (1997) : Sekilas Tentang Tekstil Indonesia, Makalah dalam Seminar Desain Tekstil Indonesia 2000 : Tantangan dan Peluang Pendidikan, Profesi, Apresiasi, Prodi Desain Tekstil FSRD ITB Widagdo (1999) : Pengembangan Desain Bagi Peningkatan Kriya, Makalah dalam Konferensi Tahun Kriya dan Rekayasa 26 November 1999, Bandung : ITB Wuwur, Hendrikus Dori (1995) : Retorika, Yogyakarta : Kanisius Yudoseputro, Wiyoso (1983) Pendidikan Tinggi Seni Rupa di Indonesia, Panitia Peringatan 35 Tahun Pendidikan Tinggi Seni Rupa di Indonesia, Jurusan Seni Rupa ITB Zen, MT., Sasmojo, Saswinadi (ed.) (1988) : Energi, Sumber Daya, Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkesinambungan, dalam Buku Peringatan Sutan Takdir Alisjahbana ke- 80, Bandung : ITB Zpalanzani, Alvanov; Sunarya, Yan Yan, dkk. (2012) : Re- Inventing Batik, Zeolite Engineered Pore Structure As Resource of Contemporary Batik System, Program Riset JICA CADL, LPPM ITB 10

11 Riwayat Penulis Yan Yan Sunarya lahir di Bandung Dosen, Penulis- Editor, Peneliti, Desainer- Kriyawan, Kurator Batik, dan Juri Batik. Lulusan S1 Desain Tekstil ITB (1993) sebagai Mahasiswa Terbaik I Tingkat FSRD dan Terbaik III Tingkat ITB. S2 Desain ITB (1999). Kandidat Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain ITB (2009) dengan Disertasi : Strategi Adaptasi Visual pada Ragam Hias Batik Sunda. Sejak 1995 menjadi dosen Kriya ITB dengan riwayat : Pembina Keluarga Islam Seni Rupa (1995- kini), Sekretaris Galeri Soemardja ( ), Sekprodi Kriya ( ) dengan penghargaan Ganesha Wira Adi Utama (2001), penghargaan Mendiknas RI dan Yayasan Buku Utama : Penulis Buku Terbaik Saintek bersama Agus Sachari : Modernisme, Tinjauan Historis Desain Modern (2000), Sekprodi S2 Desain ( ), Kaprodi Kriya ( ), Sekdep Desain ( ), Majelis Dep. Desain ( ), Wakil Dekan Sumberdaya ( ), Senat FSRD ( ), Redaksi Jurnal Prabangkara Udayana (2001), Kurator Batik Terpanjang Rekor MURI (2005), Bidang Profesi / Redaksi Jurnal Kagunan Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (2006- kini), The Batik Priangan Sundanese Institute BPSI (2010- kini), Evaluator Pengembangan dan Desain Cita Tenun Indonesia CTI ( ), serta Pembina Unit Capoeira ITB (2012- kini). Buku perorangan dan bersama yang dihasilkan : Indonesia Indah 8 Batik Indonesia (1997); Modernisme Sebuah Tinjauan Historis Desain Modern (1999); Kemasan Tradisional Makanan Sunda Ungkapan Simbolik Estetik Seni Rupa Tradisional Sunda (2001); Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia Dalam Wacana Transformasi Budaya (2001); Sejarah dan Perkembangan Desain dan Kesenirupaan di Indonesia (2002); Gua Pawon dalam Wacana Konstelasi Potensi Kriya Jawa Barat (2004); Motif Indonesia Batik dan Tenun dalam Perspektif Industri dan Dagang (2005); Aspek Visual Budaya Sunda, Refleksi Estetik Kesundaan Dalam Batik Priangan (2012). e- mail : yanyan@fsrd.itb.ac.id 11

Inovasi Desain dengan Metode Diversifikasi Terapan Ragam Hias Batik Kota Bandung Modern Dalam Skala Ekonomi Kreatif

Inovasi Desain dengan Metode Diversifikasi Terapan Ragam Hias Batik Kota Bandung Modern Dalam Skala Ekonomi Kreatif Inovasi Desain dengan Metode Diversifikasi Terapan Ragam Hias Batik Kota Bandung Modern Dalam Skala Ekonomi Kreatif oleh : Dr. Yan Yan Sunarya, M.Sn. / yanyan@fsrd.itb.ac.id (Ketua Juri Sayembara Desain

Lebih terperinci

TINJAUAN DESAIN. Rudi Irawanto

TINJAUAN DESAIN. Rudi Irawanto TINJAUAN DESAIN Rudi Irawanto Apakah TINJAUAN DESAIN itu? Apakah TINJAUAN DESAIN sama dengan SEJARAH DESAIN? Apakah yang disebut dengan DESAIN? Apakah DESAIN sama dengan SENI? Apa sajakah lingkup TINJAUAN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Teknologi Simulasi, Simulasi Desain, Realitas Virtual, Citra, Posrealitas.

Kata Kunci: Teknologi Simulasi, Simulasi Desain, Realitas Virtual, Citra, Posrealitas. DESAIN DENGAN CITRA SIMULASI, SEBUAH INTEGRASI TEKNOLOGI SECARA ESTETIK Oleh I Gede Mugi Raharja Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Sejak

Lebih terperinci

TINJAUAN DESAIN A. Rudi Irawanto SLIDE 1

TINJAUAN DESAIN A. Rudi Irawanto SLIDE 1 TINJAUAN DESAIN A Rudi Irawanto SLIDE 1 DESAIN Lingkungan (wo) Man Alat Manusia memproyeksikan lingkungan Alat disesuaiakn dengan lingkungan Manusia menciptakan Alat Manusia menyesuiakan dengan alat AKTIVITAS

Lebih terperinci

TINJAUAN DKV 1. PENDAHULUAN. Taufik Murtono, M.Sn.

TINJAUAN DKV 1. PENDAHULUAN. Taufik Murtono, M.Sn. TINJAUAN DKV 1. PENDAHULUAN Taufik Murtono, M.Sn. Overview Istilah Desain Komunikasi Visual sering disamakan dengan istilah Desain Grafis dan Grafis Komunikasi, walaupun sebenarnya ada sedikit perbedaan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Gambaran Umum Perkuliahan 1. Mahasiswa memahami Teknis umum penyelenggaraan perkuliahan dasar seni dan desain 1. Silabus perkuliahan 2. Tujuan dan ruang lingkup perkuliahan 3. Buku yang dipergunakan

Lebih terperinci

Oleh : Yan Yan Sunarya Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Program Pasca Sarjana ITB, 2009

Oleh : Yan Yan Sunarya Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Program Pasca Sarjana ITB, 2009 Relevansi dan Titik Temu Filsafat Ilmu Pengetahuan Bagi Bidang Desain Artikel Tidak Dipublikasikan Oleh : Yan Yan Sunarya Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Program Pasca Sarjana ITB, 2009 Sebelum

Lebih terperinci

Inventarisasi Kain Tradisional (Sebuah Pengantar) 1

Inventarisasi Kain Tradisional (Sebuah Pengantar) 1 1 Oleh : 2 Pendahuluan Indonesia memiliki keanekaragaman warisan budaya yang terbesar, di antaranya memiliki kain tradisional dengan aneka makna simbolis, berdasarkan pada falsafah masyarakatnya, berkualitas

Lebih terperinci

Perkembangan Desain Produk UMKM Industri Kreatif Fashion

Perkembangan Desain Produk UMKM Industri Kreatif Fashion Perkembangan Desain Produk UMKM Industri Kreatif Fashion Yan Yan Sunarya i I. Pendahuluan Pemahaman tentang desain bukan semata-mata menyimak karya desain sebagai artifak saja, melainkan meliputi nilai-nilai

Lebih terperinci

KRITIK DAN TINJAUAN KARYA DESAIN Pokok Bahasan - II

KRITIK DAN TINJAUAN KARYA DESAIN Pokok Bahasan - II BAHAN AJAR II : Kritik dan Tinjauan Karya Nama Mata Kuliah : Tinjauan Desain Program Studi DKV FSRD UNTAR Desain Komunikasi Visual. FSRD UNIVERSITAS TARUMANAGARA Tahun Akademik : Agustus-Desember/Ganjil

Lebih terperinci

Pengembangan fungsi dan desain batik dengan pendekatan Smart Batik menghadapi perkembangan teknologi dan tren selera pasar global

Pengembangan fungsi dan desain batik dengan pendekatan Smart Batik menghadapi perkembangan teknologi dan tren selera pasar global Sebuah Pengantar : Pengembangan fungsi dan desain batik dengan pendekatan Smart Batik menghadapi perkembangan teknologi dan tren selera pasar global Oleh : Dr. Yan Yan Sunarya, S.Sn., M.Sn. (Dosen Seni

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. fenomena sosial sekaligus mengkritisi media massa yang kini telah digunakan

BAB V PENUTUP. fenomena sosial sekaligus mengkritisi media massa yang kini telah digunakan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Parodi sesungguhnya merupakan salah satu media untuk beropini, salah satu bentuk pemikiran yang dapat digunakan untuk mengkritisi fenomena sosial sekaligus mengkritisi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis pada BAB III, maka dapat simpulkan. mengenai bentuk komodifikasi trend desain mebel kursi pada CV.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis pada BAB III, maka dapat simpulkan. mengenai bentuk komodifikasi trend desain mebel kursi pada CV. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pada BAB III, maka dapat simpulkan mengenai bentuk komodifikasi trend desain mebel kursi pada CV. Jatindo Ukir Jepara sebagai berikut : 1. Komodifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian digilib.uns.ac.id 81 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian dilakukan analisis berdasarkan teori pendekatan yang telah digunakan, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu kehidupan, bentuk materi maupun non-materi mengalami sebuah siklus perubahan yang natural terjadi dalam segala aspek kehidupan yang mencakup mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya dengan aset kebaharian. Terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya dengan aset kebaharian. Terutama bagi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya dengan aset kebaharian. Terutama bagi masyarakat yang menghuni kawasan pesisir, laut adalah sumber penghidupan. Dengan keberadaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada BAB V PENUTUP Kesimpulan Kegigihan dan karakteristik seorang perempuan menjadi tema dalam karya ini yang disajikan dalam bentuk lukisan Dekora Pop. Tema tersebut diolah dari proses transformasi puisi-puisi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok

BAB IV PENUTUP. di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setiap daerah memiliki kerajinan yang khas dan menjadi andalan di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok juga memiliki kerajinan khas yaitu batik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu BAB V PENUTUP Kupu-kupu adalah jenis serangga yang termasuk ke dalam bangsa Lepidoptera, yang berarti mempunyai sayap bersisik. Serangga ini memiliki sayap 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu

Lebih terperinci

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan sebuah karya seni yang berasal dari budaya Indonesia dengan corak yang beragam dengan mengadaptasi berbagai bentuk dari eksplorasi alam maupun kebudayaan

Lebih terperinci

1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangat untuk memahami dan menguasai keterampilan dan teknik menangani material (tertentu) merupakan bagian yang harus hadir dalam pembekalan pendidikan tinggi seni

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Kasus Kebudayaan memiliki unsur budi dan akal yang digunakan dalam penciptaan sekaligus pelestariannya. Keluhuran dan kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Fenomena batik lukis di indonesia, diawali di Yogyakarta, kemudian. merebak di Surakarta. Tahun 1970-an, Tanto Suheng merupakan seorang

BAB V PENUTUP. Fenomena batik lukis di indonesia, diawali di Yogyakarta, kemudian. merebak di Surakarta. Tahun 1970-an, Tanto Suheng merupakan seorang BAB V PENUTUP Kesimpulan Fenomena batik lukis di indonesia, diawali di Yogyakarta, kemudian merebak di Surakarta. Tahun 1970-an, Tanto Suheng merupakan seorang pembatik di Surakarta yang meneruskan usaha

Lebih terperinci

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

V. PENUTUP. A. Kesimpulan V. PENUTUP A. Kesimpulan Menciptakan karya seni memerlukan banyaknya pertimbangan dari berbagai aspek, termasuk keseimbangan antara visualisasi karya yang didukung oleh pemahaman dari aneka referensi.

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Proses berkarya adalah hal penting dalam proses perwujudan dituntut adanya perenungan, penghayatan sekaligus pekikiran akan ide-ide yang akan diungkapkan. Penulis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. faktor yaitu faktor latar belakang, lingkungan dan pendidikan penulis.

BAB V PENUTUP. faktor yaitu faktor latar belakang, lingkungan dan pendidikan penulis. 104 BAB V PENUTUP Tugas akhir ini merupakan tulisan laporan karya seni rupa yang harus diselesaikan sebagai suatu bentuk pertanggung jawaban penulis terhadap studi pada jenjang Strata Satu (S-1) di Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAKANAN TRADISIONAL

PENGEMBANGAN MAKANAN TRADISIONAL PENGEMBANGAN MAKANAN TRADISIONAL Judul Penelitian: DIVERSIFIKASI BENTUK KEMASAN GULA KAWUNG TRADISIONAL DI KAWASAN GUNUNG HALU CILILIN JAWA BARAT DENGAN PENDEKATAN DESAIN PRODUK MODERN Penanggungjawab

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak

BAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak BAB V PENUTUP Kesimpulan Karya seni merupakan perwujudan dari ide, imajinasi, kreatifitas diri, dan luapan emosi jiwa manusia yang dicapai melalui proses penciptaan karya seni. Tidak mudah bagi manusia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. oleh pemahaman dari aneka referensi. Bagi penulis, sebuah lukisan tetap memiliki

BAB V PENUTUP. oleh pemahaman dari aneka referensi. Bagi penulis, sebuah lukisan tetap memiliki BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis dalam menciptakan karya seni memerlukan banyak pertimbangan dari aneka aspek, termasuk keseimbangan antara visualisasi karya yang didukung oleh pemahaman dari aneka

Lebih terperinci

DESAIN RUANG DENGAN CITRA KRONOSKOPI

DESAIN RUANG DENGAN CITRA KRONOSKOPI DESAIN RUANG DENGAN CITRA KRONOSKOPI Oleh I Gede Mugi Raharja Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Perkembangan teknologi komputer desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Sejak zaman purba, manusia sudah mulai menghias benda-benda yang mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk membuat suatu benda agar nampak

Lebih terperinci

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0.

PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0. PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0 Disusun Oleh : Lucy Beta 17502020 PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif BAB IV KESIMPULAN Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif menciptakan suatu produk seni, Wiwiek Widyastuti seorang seniman yang berasal dari Yogyakarta dengan berbagai

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KODE : MKK-05204 MATA KULIAH/SKS : Ornamen SEMESTER/PROG. STUDI : 1 / Batik JURUSAN / FAKULTAS : Kriya / FSRD ISI Surakarta DOSEN PENGAMPU : Drs. Subandi, M.Hum. dan Drs. Agus

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Desain. Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Desain. Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Lampiran III Fakultas : Seni Rupa dan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman

Lebih terperinci

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. penciptaan seni saya yaitu sebagai media berkomunikasi dan pembebasan diri dari

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. penciptaan seni saya yaitu sebagai media berkomunikasi dan pembebasan diri dari V. PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui proses penciptaan karya seni yang cukup panjang ini banyak hal yang saya temukan, mulai bagaimana saya mengenali tipe kepribadian saya, menemukan hal-hal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III KONSEP PERANCANGAN A. BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan tersebut tidak terlepas dari pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia, salah satunya yaitu seni dekoratif

Lebih terperinci

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan tekstil pada jaman sekarang berkembang pesat seiring semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan produk tekstil. Saat ini pemanfaatan tekstil tidak hanya

Lebih terperinci

KAJIAN INTERDISIPLIN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA: SUBSTANSI KAJIAN DAN IMPLIKASI METODOLOGIS

KAJIAN INTERDISIPLIN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA: SUBSTANSI KAJIAN DAN IMPLIKASI METODOLOGIS KAJIAN INTERDISIPLIN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA: SUBSTANSI KAJIAN DAN IMPLIKASI METODOLOGIS Oleh: Eko Sugiarto Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang email

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebagai acuan dalam pembuatan karya artwear serta pembuatan uji eksperimen. yang digunakan sebagai sampel dalam pembuatan busana.

BAB V PENUTUP. sebagai acuan dalam pembuatan karya artwear serta pembuatan uji eksperimen. yang digunakan sebagai sampel dalam pembuatan busana. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Proses penciptaan karya busana artwear ini dilakukan melalui proses awal yaitu eksplorasi dengan observasi dan dokumentasi. Tahap selanjutnya melakukan penelusuran, pengumpulan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam perancangan sebuah karya seni, apapun bentuknya

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam perancangan sebuah karya seni, apapun bentuknya BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam perancangan sebuah karya seni, apapun bentuknya memerlukan tahapan proses kreatif dan memakan waktu pembuatan yang cukup panjang. Keberhasilan dalam proses penciptaan

Lebih terperinci

Kuratorial Pameran; On Material(ity) pasir dan semen yang dijual di toko material. Material disini bermaksud on material ; diatas-material.

Kuratorial Pameran; On Material(ity) pasir dan semen yang dijual di toko material. Material disini bermaksud on material ; diatas-material. Kuratorial Pameran; On Material(ity) pasir dan semen yang dijual di toko material. Material disini bermaksud on material ; diatas-material. Pameran yang dilangsungkan di Galeri Hidayat kali ini menitik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam membentuk, mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Sumber Buku : DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Achmad, Kasim. (1981). Mengenal Teater Tradisional Di Indonesia. Jakarta: Dewan Kesenian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM II.1 Terminologi Judul II.1.1 Pengertian Interior Designing for Interior Design Department of Binus University Bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia Interior Designing for Interior

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Perancangan motif teratai dapat dikolaborasikan dengan lurik karena memiliki

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Perancangan motif teratai dapat dikolaborasikan dengan lurik karena memiliki BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan motif teratai membuat 12 desain motif pada hiasan tepi dengan berbagai komposisi penempatannya. Keseluruhan desain motif mengolah visual teratai dengan karakter

Lebih terperinci

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Nama Djawa Hokokai mengikuti nama organisasi propaganda Jepang yaitu organisasi Putera menjadi Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di wilayah propinsi Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang memiliki kualitas baik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran......1 1.2 Sejarah Pendidikan Seni Rupa di ITB..2 BAB II ILMU SENI...5 2.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini batik menjadi suatu hasil budaya yang penting dan banyak dibicarakan, karena batik secara resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) A. IDENTITAS MATA KULIAH Judul Mata Kuliah : SEJARAH SENI RUPA BARAT Kode Mata Kuliah : RK151 / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Seni Rupa Jenjang : S1 Status

Lebih terperinci

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini V. PENUTUP A. Kesimpulan Sebuah karya seni adalah merupakan hasil dari representasi perasaan, pikiran, pengalaman, untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Kejadian-kejadian menarik yang dialami penulis

Lebih terperinci

ISSN : Vol. 5, No. 1, Juli 2013

ISSN : Vol. 5, No. 1, Juli 2013 14 Vol. 5, No. 1, Juli 2013 PENDAHULUAN Desain memiliki peran penting dalam pembentukan karakter manusia dalam satu komunitas. Sunarmi menjelaskan, desain dapat mempolakan perilaku manusia, karena dari

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN SPACE

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN SPACE LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN SPACE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah yang memilukan. Tidak sedikit yang harus dikorbankan dalam sebuah peperangan. Dengan peralatan yang begitu

Lebih terperinci

PERANCANGAN MUSEUM BATIK PRIANGAN DALAM UPAYA MENYELAMATKAN BATIK PRIANGAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA BANGSA

PERANCANGAN MUSEUM BATIK PRIANGAN DALAM UPAYA MENYELAMATKAN BATIK PRIANGAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA BANGSA Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain PERANCANGAN MUSEUM BATIK PRIANGAN DALAM UPAYA MENYELAMATKAN BATIK PRIANGAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA BANGSA Desti R. Pratama Dr. Imam Santosa, M.Sn Program

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata. BAB V PENUTUP Tugas akhir ini merupakan karya ilmiah berupa tulisan laporan penciptaan karya seni rupa yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat guna menuntaskan studinya pada jenjang (s-1) mahasiswa

Lebih terperinci

SILABUS. Kode Mata Kuliah : -

SILABUS. Kode Mata Kuliah : - SILABUS Mata Kuliah : Filsafat Seni Bobot : 3 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Menjelaskan pengertian dan pemahaman mengenai filsafat, konsep seni, dan filsafat seni Menjelaskan periodesasi konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Dunia fesyen merupakan salah satu gaya hidup manusia dan tidak dipungkiri menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Pertumbuhan masyarakat modern bersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggarapan produk kerajinan tradisional pada kelompok masyarakat pekriya tradisional di daerah-daerah di Indonesia banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosial

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Taranita Mulia Sim 1, Prayanto Widya 2, Adiel Yuwono 3 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah Satuan kredit semester Jml Jam Kuliah dalam seminggu Jml jam kegiatan laboratorium Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ragam hias di Indonesia merupakan suatu topik yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Setiap suku di Indonesia memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengakuan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Karya seni adalah merupakan salah satu produk budaya suatu bangsa, dengan sendirinya akan berdasar pada kebhinekaan budaya yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penulisan skripsi ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penulisan skripsi ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pada penulisan skripsi ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma kritis. Paradigma adalah kumpulan dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan ikhwal kriya tekstil yang tak asing bagi orang Indonesia, bahkan telah menjadi simbol suatu bangsa Indonesia. Batik dikenal erat kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Seni merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan diri melalui

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Seni merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan diri melalui BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Seni merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan diri melalui imajinasi dan inovasi yang ada pada diri seseorang. Kemampuan dalam berkarya seni ini mampu mewujudkan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi produksi dan pengelolaan pada industri tekstil serta pengolahan kain dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemajuan tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah akar kehidupan dimana semua aspek kehidupan dapat dipelajari dan dipahami. Dari pendidikan maka tercipta banyak hal-hal menakjubkan, seperti

Lebih terperinci

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN Vincentia Tunjung Sari NIM 1300026025 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D-3 BATIK DAN FASHION JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN Oleh : Ningrum Sri Pangestu NIM1300020025 Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Lebih terperinci

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada BAB V PENUTUP Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada pengamatan realitas yang berkembang. Fenomena-fenomena yang menarik yang terekam didalamnya, diolah kembali sehingga

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu BAB V PENUTUP Penciptaan karya seni adalah salah satu cara untuk mengungkapkan dan mengekspresikan pengalaman batin manusia sekaligus untuk memenuhi kebutuhan spiritual. Dalam mewujudkannya perlu adanya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mengungkapkan ekspresi dan pesan pesan kehidupan. Karya seni, khususnya

BAB V PENUTUP. mengungkapkan ekspresi dan pesan pesan kehidupan. Karya seni, khususnya BAB V PENUTUP Karya seni merupakan bahasa visual yang digunakan seniman dalam menyikapi alam semesta dan kehidupan lingkungan sekitarnya. Sebuah karya seni terlahir melalui proses kreatif yang panjang.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA Rizky Imania Putri Siswandari 1, Muh. Ariffudin Islam 2, Khamadi 3 Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Batik merupakan salah satu warisan leluhur Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat yang belum mengerti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dr. Sunardi, S.Sn., M.Sn. Fakultas : Seni Pertunjukan NIP : 19690128 199702 1 001 Program Studi : S1 Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok Mata Kuliah : Estetika

Lebih terperinci

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif 2. Fungsi tari Tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis tari dalam kategori tari tradisional dan tari non trasional disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal

Lebih terperinci

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

Lebih terperinci

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebaya merupakan busana tradisional wanita masyarakat Indonesia dan sudah dikenal di mata Internasional, sehingga kebaya menjadi bagian utama bagi kepribadian

Lebih terperinci

EKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION

EKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION PENGANTAR KARYA STRATA I EKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KR-40ZJ, Tugas Akhir Kria Tekstil, semester I tahun ajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RAGAM HIAS BATIK BANTEN DENGAN TEKNIK REKA LATAR

PENGEMBANGAN RAGAM HIAS BATIK BANTEN DENGAN TEKNIK REKA LATAR PENGEMBANGAN RAGAM HIAS BATIK BANTEN DENGAN TEKNIK REKA LATAR Nama Mahasiswa Nama Pembimbing : Zahra Afdianahl : Drs. Achmad Haldani D., M.Sn Program Studi Sarjana Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mode atau fashion merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Kebutuhan akan dunia mode atau fashion termasuk dalam

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A14.17408 / Tinjauan Desain Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Februari 2012 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Seni

Lebih terperinci

Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur

Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur NELSON SIAHAAN Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Terjadi fenomena yang menarik berkaitan dengan kualitas arsitektur dalam dekade terakhir ini

Lebih terperinci

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK PENCIPTAAN Oleh: Agustino Mahfudh NIM : 0711401022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki beranekaragam kebudayaan. Budaya Indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. politik, ilmu sosial, estetika dan filsafat. Hal ini disebabkan karena untuk

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. politik, ilmu sosial, estetika dan filsafat. Hal ini disebabkan karena untuk BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam proses pembuatan karya seni terutama seni video, kita tidak mungkin terlepas dari bidang ilmu lain di luar dari kesenian itu sendiri. Misalnya ilmu politik, ilmu sosial,

Lebih terperinci