BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini batik menjadi suatu hasil budaya yang penting dan banyak dibicarakan, karena batik secara resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dengan dimasukkannya batik ke dalam daftar representatif sebagai budaya tak-benda warisan manusia (representative list of the intingible cultural heritage of humanity) dalam sidang ke-4 komite antar pemerintah (fourth session of the intergovernmental commitee) tentang warisan budaya tak benda pada tahun 2009 di Abu Dhabi. (Di akses 2 Juli 2014). Salah satu bentuk apresiasi pemerintah terhadap pengakuan batik sebagai warisan asli budaya Indonesia oleh UNESCO, pemerintah menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengenakan batik satu hari dalam seminggu sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Himbauan pemerintah berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap batik, sehingga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk menghasilkan produk batik yang lebih modern. Batik memiliki keunikan yang dapat diaplikasikan pada motif-motif dan juga warna-warna yang dihasilkan yang memiliki makna filosofi. Seni membatik dapat diaplikasikan pada benda pakai atau benda hias hasil dari buah pemikiran seseorang yang akan membuka usaha untuk mendapatkan suatu keuntungan. Upaya yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk batik yang kreatif dan inovatif diperlukan suatu keahlian dan pengetahuan bidang batik yang dapat dipelajari pada lembaga pendidikan formal salah satunya dijurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pada kurikulum UPI tahun 2006 Kria tekstil dan batik termasuk kedalam kelompok Mata Kuliah Sundari Tri Palupi, 2014 Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil Dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 2 Bidang Studi (MKBS), mata kuliah ini wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa jenjang pendidikan S1. Pengetahuan yang digunakan untuk membuka usaha batik berupa pengetahuan mengenai eksplorasi desain motif batik dapat dipelajari pada mata kuliah Kria Tekstil dan Batik III, hal tersebut sesuai dengan deskripsi mata kuliah yang tercantum dalam silabus (2013:1) : Mata kuliah Kria Tekstil dan Batik III ini merupakan lanjutan dan pendalaman dari mata kuliah Kria Tekstil dan Batik II. Mata kuliah ini mengarahkan mahasiswa untuk lebih mengeksplorasi/mengolah bahan tekstil pilihannya hingga mendapatkan tekstur rabaan baru yang inovatif. Tampilan kain secara visual dapat lebih estetis. Dengan mengutamakan pengolahan yang dapat diaplikasikan pada sebuah produk kria seperti: produk interior, fesyen, dan benda pakai atau benda hias lainnya. Deskripsi mata kuliah yang dirumuskan dengan jelas dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila indikator yang tercantum dalam silabus telah tercapai secara keseluruhan oleh mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa. Indikator yang tercantum sesuai silabus perkuliahan Kria Tekstil dan Batik III meliputi konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, serta teknik pembuatan batik. Indikator yang mampu dicapai oleh mahasiswa dapat disebut sebagai hasil belajar. hasil belajar Kria Tekstil dan Batik dapat dilihat pada perubahan tingkah laku berkenaan dengan pengetahuan mengenai membuat desain motif batik, sikap, dan terampil membuat batik, hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2009:22) : Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditujukan dalam bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan kecakapan, dan kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek lain yang ada pada individu. Hasil belajar Kria Tekstil dan Batik yang dapat dipelajari sesuai dengan indikator yang tercantum dalam silabus meliputi konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik dan penguasaan keterampilan teknik pembuatan batik yang diharapkan dapat

3 3 memberikan tentang penguasaan dan pengetahuan manfaat sebagai bekal mahasiswa untuk siap membuka usaha batik. Kesiapan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa berupa kesiapan untuk memberi respon terhadap suatu tantangan yang akan dihadapinya, sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (2003:113) bahwa Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan untuk membuka Usaha Batik diharapkan dapat dimiliki oleh mahasiswa setelah memperoleh pengetahuan sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar Kria Tekstil dan Batik. Membuka usaha batik merupakan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan ekonomi dengan menjual produk-produk yang dihasilkan dari proses membatik. Seseorang yang mempunyai kesiapan untuk membuka usaha batik harus memiliki pengetahuan, kreativitas dan keterampilan mengenai konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik serta teknik pembuatan batik. Uraian di atas dijadikan titik tolak oleh penulis untuk melakukan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa di jurusan FPBS UPI. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi dalam penelitian manfaat hasil belajar kria tekstil dan batik sebagai kesiapan membuka usaha batik meliputi: 1. Kria Tekstil dan Batik merupakan Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) yang memaparkan teori dasar bidang kriya tekstil dan batik seperti eksplorasi desain motif batik. Indikator mata kuliah kria tekstil dan batik mencakup konsep dasar batik unsur dan prinsip desain, desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik serta teknik pembuatan batik. 2. Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar

4 4 ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan mengenai pembuatan eksplorasi desain motif batik, serta meningkatnya keterampilan kecakapan dan kemampuan daya reaksi yang terdapat pada mahasiswa. 3. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. 4. Membuka usaha batik adalah mendirikan dan mengelola usaha di bidang batik yang menjual produk-produk berupa benda pakai dan benda hias yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan. Kesiapan tersebut meliputi kematangan, kecerdasan, keterampilan dan motivasi untuk membuka usaha di bidang batik Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Angkatan Tahun 2011? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. Secara lebih terperinci tujuan masalah yang hendak dicapai sesuai permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari indikator pemahaman konsep dasar Batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 2. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator desain motif batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 3. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator pengenalan alat dan bahan pembuatan batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 4. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator teknik pembuatan batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik.

5 5 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, yaitu : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan tentang kria tekstil dan batik sebagai bahan informasi yang faktual mengenai pengetahuan Batik sebagai modal awal membuka usaha batik sehingga dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian serta penulisan karya ilmiah khususnya mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan terperinci terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, berisi mengenai tinjauan mata kuliah Kria Tekstil dan Batik yang meliputi konsep dasar batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, proses pembatikan, dan eksplorasi bentuk dan motif batik, konsep kesiapan, usaha batik, dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi penelitian populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data, dan prosedur penelitian. Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan, berisi mengenai pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisisi temuan. Bab V Kesimpulan, berisikan mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar Mewarna Pada Kain Dan Serat Dalam Praktikum Pewarnaan Batik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan tekstil di Indonesia terus berkembang pesat karena kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk tekstil sangat tinggi. Kebutuhan masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Industri kreatif merupakan kelompok industri kecil yang mengeksploitasi ide atau kekayaan intelektual dibidang handicraft, sehingga memiliki nilai ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan dari responden.

Lebih terperinci

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan tekstil pada jaman sekarang berkembang pesat seiring semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan produk tekstil. Saat ini pemanfaatan tekstil tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia pada busana semakin meningkat sesuai dengan perkembangan zaman, tren, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Tekstil sebagai material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam membentuk, mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dengan keanekaragaman suku bangsa, memiliki kekayaan berbagai ornamen yang diterapkan sebagai penghias dalam berbagai benda, seperti lukisan, sulaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah kejuruan yang bertujuan mempersiapkan dan menghasilkan lulusan yang dapat menjadi tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan untuk mencapai kualitas Sumber Daya Manusia perlu disiapkan peserta didik yang mau bekerja keras, memiliki kemampuan, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang berkembang dengan sangat cepat menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas tinggi dalam bidang fashion. Kebutuhan

Lebih terperinci

SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN BANTUL

SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN BANTUL SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN BANTUL KARYA ILMIAH Di susun Sebagai Ujian Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh Nama : Galih Sarastikha NIM : 10.11.3987 Kelas :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik kearah peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi berkembangnya sebuah negara dan menunjang program pembangunan nasional. Sebuah negara dapat berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEK) yang semakin modern dikalangan masyarakat kebutuhan akan fashion semakin berkembang, sehingga menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan merupakan salah satu pilar

Lebih terperinci

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang fashion. Kebutuhan manusia akan fashion semakin meningkat,

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain hiasan merupakan karya seni berdasarkan hasil karya pada masa lampau yang diciptakan oleh generasi sebelumnya yang terus dikembangkan dan dilestarikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia, oleh karena itu pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri garmen merupakan salah satu bentuk usaha di bidang busana yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak. Industri garmen di Indonesia terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan dikembangkan kearah kedewasaan. Salah satu upaya pembinaan dan pengembangan potensi itu adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif, terampil dan

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses optimalisasi potensi anak ke arah pencapaian kemampuan sebagai standar atau output hasil belajar, sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengakuan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. [Type text] 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan akan lapangan kerja menuntut lahirnya SDM yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang dapat diwujudkan melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nindy Agustina, 2014 Manfaat hasil belajar membuat pola di atas kain sebagai kesiapan kerja di tailoring

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nindy Agustina, 2014 Manfaat hasil belajar membuat pola di atas kain sebagai kesiapan kerja di tailoring BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah LPK (Lembaga Pendidikan Keterampilan) Pelita Busana merupakan salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan tenaga kerja dengan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Mata Kuliah Kriya Tekstil dan Batik III Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya Tekstil dan Batik II. Mata kuliah Kriya Tekstil

Lebih terperinci

D KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MANAJEMEN USAHA BUSANA TERHADAP KESIAPAN PERINTISAN USAHA BISNIS BUTIK

D KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MANAJEMEN USAHA BUSANA TERHADAP KESIAPAN PERINTISAN USAHA BISNIS BUTIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Usaha busana merupakan suatu bisnis yang berkembang pesat dari tahun ketahun, hal ini terlihat dari tingginya permintaan konsumen yang akhirnya membuat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program pembangunan nasional, karena pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan di

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang bertujuan untuk mengembangkan aspek keterampilan peserta didik. Keterampilan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan salah satu budaya Indonesia dengan nilai seni tinggi berbentuk tekstil yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak dikukuhkan sebagai Budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi, perusahaan maupun lembaga, baiknya yang sifatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi, perusahaan maupun lembaga, baiknya yang sifatnya profit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi, perusahaan maupun lembaga, baiknya yang sifatnya profit maupun non profit pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan yang ingin di capai. Tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sekolah menengah kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarkan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif, terampil dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peranan penting untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi setelah terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mode busana merupakan istilah yang umum digunakan untuk gaya berbusana populer dan mengacu pada penampilan serta perilaku seseorang yang sedang trend pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab, dalam pembangunan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang sarat dengan berbagai persoalan dan tantangan, termasuk pada aneka ragam pilihan usaha bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Chairiah Iriani, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fesyen Sebagai Kesiapan Menjadi Personal Shopper

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Chairiah Iriani, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fesyen Sebagai Kesiapan Menjadi Personal Shopper BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fesyen merupakan salah satu mata kuliah keahlian profesi (MKKP) yang harus diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam mendukung kelangsungan pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bahan alam telah dimanfaatkan manusia sejak zaman prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahan alam banyak digunakan untuk menunjang keperluan sehari-hari mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh United Nations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk membangun bangsa dan mempengaruhi kemampuan suatu bangsa karena pendidikan memiliki peranan untuk menghasilkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci pertama dan utama bagi segala usaha pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia supaya menjadi manusia yang memiliki semangat kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam menunjang keberhasilan pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena itu perlu diupayakan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan kualitas pribadi bangsa. Pendidikan dapat mencakup seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Salah satu warisan budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia adalah Batik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat mencangkup seluruh proses hidup dan segenap bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liliek Apriani Komala, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liliek Apriani Komala, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kriya atau craft merupakan suatu kegiatan kreatif dalam menciptakan berbagai karya kerajinan yang memiliki nilai estetis (benda hias), nilai fungsi atau kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah banyak mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti banyak tercipta program yang lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam suku dan kebudayaan. Ragam kebudayaan dan kesenian yang ada di Indonesia tersebut salah satunya adalah busana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya yang mampu membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang pesat, dan seyogyanya kemajuan tersebut harus didukung oleh penyediaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang melakukan program pembangunan. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal di Indonesia. Batik ikat celup dalam bahasa Inggris disebut dengan tie-dye

BAB I PENDAHULUAN. dikenal di Indonesia. Batik ikat celup dalam bahasa Inggris disebut dengan tie-dye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik Ikat celup merupakan ragam hias kain yang dibentuk melalui proses celup rintang. Teknik ini disebut juga dengan kerajinan batik yang sudah lama dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang menyelenggarakan dan mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi.

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nonformal diselenggarakan untuk masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan, berfungsi untuk mengembangkan potensi warga belajar pada penguasaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan ikhwal kriya tekstil yang tak asing bagi orang Indonesia, bahkan telah menjadi simbol suatu bangsa Indonesia. Batik dikenal erat kaitannya dengan

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Fashion packaging menjadi faktor penting yang tak terpisahkan dalam pemasaran produk busana di industri fashion. Fashion packaging tidak hanya berfungsi untuk

Lebih terperinci

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Batik merupakan salah satu warisan leluhur Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat yang belum mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kerajinan yang memiliki keindahan corak, warna, serta berbagai motif tradisional bernilai seni tinggi yang telah diakui dunia. Terbukti pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang berkembang sangat cepat menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas tinggi dalam bidang kecantikan. Kebutuhan manusia akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan dasar. Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENULISAN

BAB II METODE PENULISAN BAB II METODE PENULISAN 2.1 Identifikasi Masalah Yang penulis ketahui tentang berkembangnya batik terkenal misalnya batik Solo, batik Pekalongan, batik Cirebon adalah karena masyarakat setempat sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang bersikap rasional, teliti, kreatif, peka terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan sebuah karya seni yang berasal dari budaya Indonesia dengan corak yang beragam dengan mengadaptasi berbagai bentuk dari eksplorasi alam maupun kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang tercapainya pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah mengupayakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya salah satunya melalui pendidikan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia mode atau fashion yang menjadi bagian dari industri kreatif di Indonesia kian menjamur di tengah kehidupan masyarakat urban yang serbacepat dan tak

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang produktif, kreatif, inovatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Karya seni adalah merupakan salah satu produk budaya suatu bangsa, dengan sendirinya akan berdasar pada kebhinekaan budaya yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena merupakan salah satu aspek utama dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM

Lebih terperinci

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) di zaman globalisasi sekarang ini berkembang dengan sangat cepat, dan menuntut ketersediaan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap

Lebih terperinci

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA. 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan juga merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan keterampilan tangan dan memiliki nilai estetis sehingga benda tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental dan mempunyai sifat konstruktif dalam kehidupan manusia, berkenaan itu pendidik dituntut untuk mampu mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah batik. Batik juga merupakan produk khazanah budaya yang khas dari Indonesia.

Lebih terperinci