PEMODELAN LINGKUNGAN BISNIS GALANGAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS FAKTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN LINGKUNGAN BISNIS GALANGAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS FAKTOR"

Transkripsi

1 B-20-1 PEMODELAN LINGKUNGAN BISNIS GALANGAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS FAKTOR Buana Ma ruf 1, Sjarief Widjaja 2, Patdono Suwignjo 3, Vita Ratnasari 4 1 Staf Peneliti BPPT/Program Pascasarjana FTK ITS; 2 Staf Pengajar FTK ITS; 3 Staf Pengajar FTI ITS, 4 Staf Pengajar FMIPA ITS address: buanamaruf@yahoo.com Abstrak Strategi adalah kunci sukses dalam persaingan di tengah-tengah lingkungan bisnis yang cepat berubah. Sebagai industri yang memiliki karakteristik khusus dan bersaing secara global, industri kapal membutuhkan strategi yang dapat menciptakan competitive advantage. Untuk itu, diperlukan analisis bisnis dan penentuan faktorfaktor dominan internal dan eksternal yang lebih akurat, sebagai input di dalam proses formulasi strateginya. Pada model-model manajemen strategik yang ada, analisis tersebut umumnya dilakukan melalui intuitive subjective judgment. Analisis lingkungan bisnis industri kapal nasional pada penelitian ini menggunakan metode Analisis Faktor, berdasarkan hasil kuesioner stakeholders industri kapal nasional. Penelitian ini menghasilkan sebuah model lingkungan yang diberi nama Ten-boundary environmental factor of shipyard competition. Model dan bobot faktor yang dihasilkan bersifat industry-based, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan galangan kapal nasional di dalam memformulasikan strateginya. Hasil penelitian ini menyimpulkan, faktor dominan internal dan eksternal usaha bangunan baru dan usaha reparasi kapal relatif berbeda. Perbedaannya, faktor process technology (internal) dan global restrictrictions (ekternal) hanya relevan pada usaha bangunan baru, sedangkan faktor shipyard location (internal) hanya relevan pada usaha reparasi kapal. Faktor-faktor lainnya sama untuk keduanya, yaitu: product performance, price quotation, dan shipyard management (untuk faktor internal); building/repair order, interim supply, dan maritime policies (untuk faktor eksternal). Kata kunci: industri galangan kapal, manajemen strategik, formulasi strategi, faktor internal, faktor eksternal, analisis faktor. PENDAHULUAN Sebagai negara kepulauan, industri kapal nasional memiliki peran yang sangat penting di dalam menunjang perekonomian nasional di sektor transportasi, baik di dalam memenuhi kebutuhan armada kapal nasional maupun sebagai sarana pemeliharaan dan perbaikannya. Hal tersebut sekaligus merupakan peluang pasar yang terus meningkat seiring dengan perkembangan perekonomian. Dalam kurun waktu tahun , volume perdagangan antar pulau meningkat rata-rata sebesar 13,5% pertahun dan perdagangan ekspor/impor rata-rata 14,1% pertahun (MICC, 2000). Angkutan barang antar pulau adalah sekitar 170 juta ton/tahun, dan angkutan ekspor impor sekitar 330 juta ton/tahun. Untuk mengurangi dominasi armada asing, diperlukan sekitar 75 s.d. 80 unit kapal niaga tiap tahun selama 30 tahun (M -CT and M-MME, 2001:64). Selain itu, peluang pasar ekspor juga terus meningkat, sebagai dampak pertumbuhan volume angkutan rata-rata 2,3% per tahun, dan peremajaan armada dunia yang telah berusia 25 tahun ke atas sebesar 28,5% dari total kapasitas (APSEM, 1998).

2 B-20-2 Kebutuhan kapal baru dunia rata-rata sekitar 35 juta BRT/tahun, namun pangsa pasar ekspor industri kapal nasional masih sangat kecil. Dari total produksi dunia tahun 1998, pangsa pasarnya hanya sekitar 0.35% atau sekitar dwt (Drewry, 1999). Semakin berkembangnya industri kapal di kawasan Asia Pasifik merupakan tantangan bagi industri kapal nasional, apalagi di era pasar bebas, pasar domestik sendiri menjadi bagian dari pasar global. Untuk menghadapi peluang dan tantangan ini, industri kapal nasional harus mampu meningkatkan daya saingnya yang selama ini tergolong lemah (Kose, 2001:19). Lambatnya perkembangan industri kapal nasional selama ini disebabkan karena keterbatasan modal dan akses pasar global (Booz Allen & Hamilton Consultant, 1999), dan lemahnya perencanaan strateginya (Majalah Strategi, volume 2/1, 2000). Formulasi strategi yang tertuang pada Rencana Jangka Panjang (RJP) perusahaan galangan kapal BUMN belum memadai, karena analisis SWOT yang dipakai pada formulasi strateginya (Kep.Meneg. PBUMN No:KEP-169/M-PBUMN/1999) sepenuhnya dilakukan melalui subjective judgment dengan informasi kondisi lingkungan bisnis yang sangat terbatas. Selain itu, metode SWOT sendiri terlalu sederhana dan model analisisnya sangat umum (Pearce and Robinson, 2000). Pada model-model formulasi strategi yang dikenal dalam ilmu manajemen strategik, proses formulasi dimulai dari analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, sebagai input pada analisis-analisis selanjutnya. Di antara model-model yang ada, model David dinilai paling komprehensif karena proses formulasi strateginya dilakukan secara sistematis dan menggunakan sejumlah metode formulasi yang terintegrasi melalui tiga tahap (Ma ruf, et al., 2004a). Pada tahap inputnya faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan dianalisis dan dinilai secara kuantitatif, sehingga lebih terukur. Namun demikian, model ini masih memiliki beberapa kelemahan, antara lain: penentuan faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan dilakukan melalui intuitive subjective judgment (David, 2003:7), proses formulasinya rumit karena jumlah faktor internal dan eksternalnya banyak yaitu 10 s.d. 20 faktor (David 2003:110 dan 150), dan analisisnya dilakukan pada tingkat korporat. Cara ini dapat berdampak pada pemilihan strategi yang kurang tepat, terutama pada perusahaan yang memiliki unit-unit bisnis dengan lingkungan yang berbeda (Ma ruf dan Widjaja, 2004b). Judgment yang jauh dari kondisi nyata juga dapat mempengaruhi ketepatan pilihan strateginya. Hal tersebut sangat mungkin terjadi terutama jika hanya dilakukan oleh analis/perencana yang tidak memiliki pengalaman dan kompetensi memadai, apalagi jika penilaiannya terlalu subyektif. Suatu hasil penelitian (Hamada, et al, 2003) menunjukkan bahwa, para engineer perusahaan galangan kapal di Indonesia terlalu optimis di dalam menilai kondisi dan posisi daya saing perusahaannya. Ketidakmampuan perusahaan memonitor semua faktor eksternal membuat persepsi dan interpretasi mereka menjadi bias, karena hanya terbatas pada apa yang mereka rasakan (Wheelen and Hunger, 2001). Kondisi tersebut mengakibatkan perbedaan di dalam menentukan faktor-faktor dominan dan besaran bobotnya. Faktor-faktor dominan dan bobotnya seharusnya sama bagi seluruh perusahaan yang berada dalam wilayah dan segmen pasar yang sama (industry-based). Perbedaannya seharusnya hanya terletak pada besaran rating, dimana hal ini ditentukan sesuai posisi perusahaan terhadap faktorfaktor dominan tersebut (company-based). Dengan demikian, proses formulasi strategi yang lebih komprehensif dalam rangka menunjang daya saing industri sangat diperlukan dan menjadi isu yang menarik dibahas. Penelitian ini difokuskan pada analisis faktor-faktor strategis internal dan

3 B-20-3 eksternal yang dapat menciptakan sustainable competitive advantage bagi industri kapal nasional kelas menengah, baik di bidang usaha bangunan baru maupun usaha reparasi kapal. METODOLOGI Sebagai industri barang modal, bersaing global, dan memiliki karakteristik khusus: slow yielding, capital intensive, and labour intensive (Bruce and Garrard, 1999:12), dan memiliki kondisi lingkungan yang kompleks dan pasar yang luas, industri kapal membutuhkan model analisis yang lebih tepat, dan spesifik sesuai kondisi lingkungannya. Pada penelitian ini, analisis lingkungan (faktor) internal dan eksternal dilakukan secara terpisah antara usaha bangunan baru dan usaha reparasi kapal, dengan menggunakan metode analisis multivariate Analisis Faktor (Hair, et al., 1998). Langka-langka aplikasi metode analisis tersebut ditunjukkan dalam skema penelitian pada Gambar 1. Formulasi Permasalahan (analisis lingkungan bisnis industri kapal) Ekplorasi faktor internal dan eksternal industri galangan kapal nasional Umpan balik Penentuan jumlah variabel dan sampel Kuesioner dan pengolahan data Uji kecukupan dan reliabilitas sampel Metode Analisis Faktor Likers (skala: 1-5) Variabel Dominan (mean: ) Analisis Faktor (data summarization/data reduction) Conceptu Penentuan Loading Faktor Intrepretasi dan penamaan Faktor (surrogate variables/summated Seleksi variabel dalam Faktor (loading:.70) Perhit. Bobot Output: Faktor & Bobot Faktor internal & eksternal Bangunan Baru Faktor internal & eksternal Reparasi Kapal Gambar 1. Skema Penelitian

4 B-20-4 Analisis Faktor adalah salah satu teknik statistika multivariate yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan mereduksi jumlah faktor menjadi lebih sederhana. Hair, et al (1998:90) mend efinisikan, Factor Analysis, is a statistical approach that can be used to analyze interrelationships among a large number of variables and to explain these variables in terms of their common underlying dimensions (factors). Data faktor diperoleh dari hasil kuesioner kepada sejumlah stakeholders industri kapal, yang dianalisis secara simultan dan dikaitkan satu sama lain (Hair, et al., 1998:91). Untuk penentuan jumlah variabel dan sampel, Hair, et al (1998:98), menjelaskan: As a general rule, the minimum is to have at least five times as many observations as there are variables to be analyzed, to minimize the chances of overfitting the data. Dari rotasi faktor diperoleh factor loading, yang menunjukkan tingkat korelasi masingmasing variabel asli dengan faktornya (Hair, et al., 1998:106). Penamaan faktor didasarkan pada the magnitude of the factor loadings (Hair, et al., 1998:129), dengan dua alternatif penamaan, yaitu: surrogate variable dan summated scales (Hair, et al (1998:101). Faktor-faktor strategis eksternal dan internal diperoleh dari hasil kajian modelmodel lingkungan industri dan competitive advantage, profil lingkungan industri kapal, dan hasil diskusi beberapa ahli terkait. Faktor-faktor internal mencakup tangible and intangible resources (Hall, 1992:144), yang uraiannya mengacu pada penelitian sebelumnya (Ma ruf dan Widjaja, 2005:102). Sedangkan lingkungan eksternal mencakup lingkungan negara dan lingkungan industri itu sendiri Grant (1995:339), yang uraiannya diperoleh dari Amit & Schoemaker (1993), dan berbagai sumber lainnya. Ekstraksi variabel ditunjukkan pada Gambar 2. New building Internal strategic Factors Tangible resources Intangible resources/ capabilities Facilities, equipments, workforce, engineering, location, capacity, special physical resources, financial, etc. Culture, employee know-how, network, delivery speed, price level, quality assurance, technology, management, etc. Ship repair External strategic Factors Industry environment National environment Supporting industry, materials, customers, competitors, sub-contractor, outsourcing services, wage level, global barriers, etc. Market, government, bank, infrastructure, national stability, education and research institution, trading activity, etc. Gambar 2. Struktur faktor internal dan eksternal industri kapal Dari hasil ekstraksi faktor diperoleh 20 variabel internal dan 20 variabel eksternal. Untuk mendapatkan data dan informasi yang komprehensif mengenai pengaruh variabel-variabel tersebut, dilakukan pengumpulan data primer melalui kuesioner kepada stakeholder industri ini sebagai target populasi (Creswell, 2002:401). Stakeholder tersebut terdiri dari: pimpinan/manajer perusahaan galangan kapal nasional (kelas menengah ke atas), perusahaan pelayaran/pelanggan, pemasok material dan jasa, peneliti dan akademisi terkait, ahli, asosiasi terkait dan pemerintah/pemegang saham. Kuesioner tersebut dibuat masing-masing 20 pertanyaan untuk variabel internal dan 20 pertanyaan untuk variabel eksternal, yang menerangkan pengaruh setiap variabel di dalam menciptakan daya saing berkesinambungan pada industri galangan kapal, baik

5 B-20-5 untuk usaha bangunan baru maupun reparasi kapal. Sedangkan pilihan jawaban responden dibuat berbentuk semantic differential scale dengan skala 1 s.d. 5 (Levin and Rubin, 1998). Jumlah responden ditentukan jumlah responden sebanyak minimal 100 orang, sesuai syarat Analisis Faktor (Hair, et al, 1998:98). Jumlah tersebut sudah mewakili sekitar 20% dari total target populasi yang diasumsikan sebanyak 500 orang, yaitu stakeholder dari sekitar 10 perusahaan galangan kapal kelas menengah ke atas di Indonesia. Asumsi jumlah populasi dan penentuan komposisi masing-masing unsur stakeholders dilakukan melalui diskusi ahli. Pada dasarnya hal tersebut disesuaikan dengan tujuan dan target penelitian, komposisi populasi, dan tingkat hubungan/kepentingannya terhadap industri kapal. Sebelum kuesioner tersebut didistribusikan, dilakukan face validity dan logical validity. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Data Dari 190 kuesioner yang didistribusikan pada bulan Juli/Agustus 2004, diperoleh pengembalian sebanyak 112 jawaban responden. Komposisi target populasi, jumlah responden, dan jawaban yang diterima ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi populasi, target responden dan jawaban yang diterima No. Target Populasi Populasi Target jumlah Dikirim Kembali (prsh/orang) responden (prsh/resp.) (prsh/resp.) 1. Perusahaan galangan kapal 10/ /62 8/48 2. Pelanggan/perusahaan 25/ /32 11/13 pelayaran 3. Pemasok (barang dan jasa) 20/ /34 10/15 4. Peneliti dan akademisi 7/ /32 7/19 5. Ahli, Asosiasi & Pemerintah 8/ /30 8/17 Jumlah 70/ /190 43/112 Hasil pengolahan data yang menggunakan software SPSS 10.0, diperoleh hasil uji kecukupan sampel rata-rata di atas 0.8 (metode KMO Measure of Sampling Adequacy), dimana nilai ini cukup memadai (Hair, et al., 1998:99). Untuk melakukan analisis faktor (reduksi dan pengelompokkan faktor), dipilih variabel-variabel yang dominan yaitu nilai mean 3.5 s.d. 5.0 (cukup berpengaruh hingga sangat berpengaruh). Dari kriteria tersebut, diperoleh sebanyak 14 variabel internal dan 14 variabel eksternal pada usaha bangunan baru, dan 11 variabel internal dan 12 variabel eksternal pada usaha reparasi kapal. Dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden 112 orang, hasil uji reliabilitas ke empat bagian data tersebut cukup tinggi yaitu rata-rata Alpha di atas 0.80, exceed the recommended level of 0.70 (Hair, et al., 1998:129). Sedangkan validitas data seluruh faktor memenuhi, dimana r hitung r tabel. Penentuan dan Pembobotan Faktor Hasil analisis faktor diperoleh bahwa, variabel-variabel dalam Faktor secara konseptual dan praktis memiliki hubungan yang cukup erat. Ini menunjukkan bahwa, jawaban para responden secara umum cukup akurat. Factor loading menunjukkan hubungan antara variabel asli dengan faktor, dimana besarannya menggambarkan

6 B-20-6 tingkat kepentingan variabel dalam Faktor (Hair, et al., 1998:107). Kelompok-kelompok tersebut sudah dapat menjelaskan keseluruhan faktor (total variance explained) dengan rata-rata di atas 60%. Variabel-variabel yang memiliki loading 0.70 (untuk jumlah sampel 100, sesuai Hair, et al., 1998:111), dipilih sebagai variabel dominan dalam faktor. Penamaan faktor diberikan berdasarkan the magnitude of the factor loadings (Hair, et al., 1998:129), dimana besaran ini merupakan korelasi antara variabel asli dengan faktornya. Sesuai tujuan penelitiannya, penamaan dilakukan dengan cara summated scales. Sedangkan bobot faktor diberikan berdasarkan factor loadings dan nilai rata-rata masing-masing variabel yang ada dalam faktor, dimana total bobot = Nama-nama faktor tersebut dan variabel dominan yang tercakup di dalamnya serta besaran bobotnya ditunjukkan pada Tabel 2 s.d Tabel 5. Tabel 2. Faktor-Faktor Internal Bangunan Baru dan Bobotnya No. Faktor Loading Bobot FAKTOR 1 Company culture Organization and Shipyard management management Business network Engineering Process technology Facility and equipments Delivery speed Quality assurance Product performance 4 Price level Price quotation Tabel 3. Faktor-Faktor Eksternal Bangunan Baru dan Bobotnya No. Faktor Loading Bobot FAKTOR 1 Quality of materials Interim supply Price of materials Supplier know-how Domestic market Shipbuilding order International market Barrier in global market Global restrictions Industry infrastructure 4 Government support to shipyard Government support to shipping Bank support Maritime policies Tabel 4. Faktor-Faktor Internal Reparasi Kapal dan Bobotnya No. Faktor Loading Bobot FAKTOR 1 Price level Price quotation Employee know-how Company culture Business network Shipyard management 3 Delivery speed Quality assurance Product performance 4 Shipyard location Yard location

7 B-20-7 Tabel 5. Faktor-Faktor Eksternal Reparasi Kapal dan Bobotnya No. Faktor Loading Bobot FAKTOR 1 Price of materials Interim supply Quality of materials Sub-contractor workers Bank support Maritime policies Government support to shipyard Government support to shipping Domestic market Repair order Pemodelan Lingkungan Industri Hasil analisis faktor tersebut di atas dapat digambarkan dalam bentuk model yang bersifat generik bagi industri kapal nasional. Model tersebut dinamai ten boundary factors of shipyard business competition, terdiri dari lima in-bound (internal) factors dan lima out-bound (external) factors. Model tersebut ditunjukkan pada Gambar 3. In-bound Factors Process technology Shipyard management Product performance Price quotation Yard location SHIP BUILDING SHIP REPAIR Out-bound Factors Building order Global restrictions Interim supply Maritime policies Repair order Gambar 3. Ten-boundary environmental factor of shipyard competition Pada model tersebut, faktor-faktor dominan pada usaha bangunan baru dan reparasi kapal memiliki banyak kesamaan. Perbedaannya hanya terjadi pada satu faktor internal dan dua faktor eksternalnya. Pada faktor internalnya, faktor keunggulan teknologi hanya dominan pada usaha bangunan baru, dan keunggulan lokasi galangan hanya dominan pada reparasi kapal. Sedangkan pada faktor eksternalnya, barrier in global market dan infrastruktur adalah faktor global restrictions yang hanya relevan pada usaha bangunan baru. Pada faktor building/repair order, order reparasi hanya bergantung pada pasar domestik, sedangkan order bangunan baru juga mencakup international market. Faktor-faktor tersebut menunjukkan perbedaan karakteristik lingkungan kedua bisnis ini. Produk bangunan baru sangat bergantung pada kemampuan rancang bangun dan keandalan fasilitas produksinya, dimana hal ini tidak terlalu dominan pada usaha reparasi. Sebaliknya, lokasi galangan yang strategis sangat penting bagi usaha reparasi kapal, peluang pasarnya dipengaruhi oleh lalu lintas pelayaran, aktivitas pelabuhan dan home-base armada kapal yang menjadi segmen pasarnya. Hal ini juga terkait dengan orientasi pasarnya yang cenderung pada pasar domestik. Berbeda dengan usaha

8 B-20-8 bangunan baru, dimana orientasi pasarnya tidak hanya pada pasar domestik melainkan juga pada pasar ekspor. Pada pasar ekspor, daya saing industri kapal nasional bergantung pada dukungan infrastruktur industri di dalam negeri dan hambatanhambatan pada pasar ekspor, seperti: persyaratan modal, aspek legal, dan lain-lain. Dari sisi kesamaan lingkungan internalnya, daya saing kedua bisnis ini terletak pada kecepatan/ketepatan waktu delivery, mutu produk dan jaminan purnajual, dan harga yang ditawarkan. Hal itu disebabkan karena kapal merupakan barang modal yang bernilai tinggi, berusia lama, dan terkait dengan nilai investasi. Selain itu, pada umumnya kapal memiliki jadwal operasi yang ketat, sehingga keterlambatan operasinya dapat berdampak pada penurunan pendapatan, peningkatan biaya, dan hilangnya peluang pasar bagi pemiliknya. Faktor budaya, organisasi dan sistem manajemen, dan jaringan bisnis merupakan intangible assets yang sangat penting untuk menciptakan daya saing yang sustainable pada industri ini. Sebagai industri padat karya dan berbasis pada proses, ketiga faktor tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi satu sama lain. Budaya perusahaan mencakup komitmen dan persepsi seluruh lapisan organisasi tentang mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan. Jika hal itu ditunjang dengan organisasi dan sistem manajemen, maka kepuasan pelanggan akan semakin meningkat. Kepuasan pelanggan dan interaksi yang professional dengan pelanggan selama proses produksinya, merupakan salah satu fungsi pemasaran yang paling efektif untuk memperkuat jaringan bisnis. Kesamaan lingkungan eksternalnya adalah, kedua jenis bisnis ini membutuhkan dukungan pemerintah dan bank, dan industri penunjang. Lemahnya daya saing industri kapal nasional disebabkan karena masih terbatasnya dukungan ketiga faktor tersebut. Industri kapal nasional yang selama ini masih bergantung pada pasar domestik, memerlukan perangkat-perangkat regulasi dan proteksi yang dapat mendorong kelompok industri maritim. Sebagai industri barang modal dan bersaing global, industri kemaritiman nasional juga membutuhkan stabilitas ekonomi makro, dukungan pendanaan yang kompetitif, suplai material lokal yang memenuhi harapan pelanggan. Selama ini, ketiga faktor tersebut belum mampu mendukung daya saing galangan kapal nasional. Pembahasan Hasil analisis faktor terhadap lingkungan bisnis industri kapal nasional pada penelitian ini bersifat generik, dimana faktor-faktor dan bobotnya bersifat industrybased. Variabel-variabel dalam faktor dan bobotnya dapat digunakan sebagai input di dalam penyusunan matriks-matriks formulasi strategi perusahaan galangan kapal nasional, seperti: Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, External Factor Evaluation (EFE) Matrix, Competitive Profile Matrix (CPM), Threat-Opportunity-Weakness- Strength (TOWS) Matrix, dan Internal and External (IE) Matrix. Pada model manajemen strategik David, hasil tersebut juga dapat menjadi input di dalam penyusunan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Sebelumnya, input faktor dan bobotnya di dalam penyusunan matriks-matriks tersebut dilakukan melalui intuitive subjective judgment (David, 2003:7). Penentuan rating perusahaan pada penyusunan matriks-matirks tersebut juga dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yang mengacu pada cakupan variabel dalam kuesioner. Penyederhanaan dan reduksi faktor/variabel dari 20 variabel menjadi hanya 5 s.d. 10 variabel (dalam 3 s.d. 4 faktor), selain memberikan kemudahan pada formulasi strateginya, pilihan-pilihan strateginya juga menjadi lebih akurat karena melibatkan seluruh unsur stakeholder industri ini. David (2003:149) menyebutkan: A thorough

9 B-20-9 understanding of the factors included is more important than the actual numbers. Pada model David, jumlah faktornya sangat banyak yaitu 10 s.d. 20 faktor (David 2003:110 dan 150), sehingga proses formulasinya rumit apalagi data tersebut menjadi input pada tiga tahapan formulasi strateginya, mulai dari tahap input hingga tahap pengambilan keputusan. Analisis di tingkat bisnis pada penelitian ini juga menjadikan analisisnya lebih spesifik, dimana usaha bangunan baru dan usaha reparasi kapal memiliki karakteristik lingkungan yang relatif berbeda. Dengan demikian, memungkinkan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi posisi dan melakukan langkah-langkah strategis pada kedua bidang usaha tersebut. Output tersebut bersumber dari hasil kuesioner stakeholder industri, sehingga hasilnya valid menurut penilaian para stakeholder industri kapal nasional. Sesuai tujuan penelitiannya (terciptanya daya saing yang berkelanjutan), hasil penelitian ini berlaku dalam jangka waktu lama (paling tidak 5 s.d. 10 tahun ke depan), sepanjang tidak terjadi perubahan-perubahan lingkungan industri yang cukup signifikan dan dapat mempengaruhi hasil yang telah didapatkan. Sebagai industri barang modal, perubahan lingkungan pada industri kapal biasanya juga tidak terjadi dalam waktu singkat. Kalaupun terjadi perubahan, diperkirakan terjadi hanya pada bobot faktornya, sedangkan nama dan cakupan faktornya relatif sama. Dengan demikian, model lingkungan industri pada Gambar 3 tetap relevan. KESIMPULAN Dengan menggunakan metode analisis faktor, faktor-faktor dominan dalam daya saing industri dapat diidentifikasi, yang kemudian dinamai Ten-boundary environmental factor of shipyard competition. Hasil penelitian ini bersifat generik bagi industri galangan kapal nasional kelas menengah, dimana faktor-faktor lingkungan bisnis dan bobotnya bersifat industry-based, sehingga dapat digunakan sebagai input di dalam penyusunan matriks-matriks formulasi strategi perusahaan. Faktor dominan internal dan eksternal usaha bangunan baru dan usaha reparasi kapal relatif berbeda, dimana faktor process technology (internal), dan global restrictrictions (ekternal) hanya relevan pada bisnis bangunan baru, sedangkan faktor shipyard location (internal) hanya relevan pada reparasi kapal. Faktor-faktor dominan yang sama untuk keduanya adalah, faktor internal: product performance, price quotation, dan shipyard management; faktor eksternal: building/repair order, interim supply, dan maritime policies. DAFTAR PUSTAKA Amit, R., Schoemaker, P.J. (1993) Strategic Assets and Organization Rent, Strategic Management Journal, 14: Booz Allen & Hamilton Consultant, 1999, Transformation and Value Creation- Logistics and Shipyards, Confidential Reports, Jakarta: Government of The Republic of Indonesia. Bruce, G.J., Garrard, I. (1999) The Business of Shipbuilding, London-Hongkong:LLP. Creswell, J.W. (2002) Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research, New Jersey: Pearson Education, Inc. David, F.R. (2003) Strategic Management, Concepts and Cases, 9 th Edition, New Jersey: Prentice-Hall. Drewry Shipping Consultants Limited, 1999, World Shipbuilding, Report, England: Drewry Shipping Consultants Limited.

10 B Grant, R.M. (1991 ) The Resource-Based Theory of Competitive Advantage: Implications for Strategy Formulation, California Management Review, Spring: Hair, J.F., at al. (1998) Multivariate Data Analysis, 5th Edition, New Jersey: Prentice- Hall, Inc. Hall, R. (1992) The Strategic Analysis of Intangible Resources, Strategic Management Journal, 13: Hamada, K., at al. (2003) Comparative Analysis of Shipbuilding among Japan and Southeast Asian Nations, Transactions of the West Japan Society of Naval Architects, 106, Fukuoka-Japan. Kose, K. (2001) Fundamental Problems of Indonesian Maritime Industries, The Report of Seminar on Indonesian Shipping and Shipbuilding Problems, Jakarta: Ministry of Communication and Telecommunication, and Ministry of Metal, Machinery, Electronics, and Multifarious Industries, pp Levin, R.I., Rubin, D.S. (1998) Statistics for Management, 7th Edition, Prentice Hall, USA. Ma ruf, B., Widjaja, S. (2005) Analisis Faktor Internal dan Eksternal Bidang Usaha Industri Kapal, Jurnal Neptunus, 11 (2): , Widjaja, S., Suwignjo, P. (2004a) Tinjauan Konseptual Model Formulasi Strategi untuk Industri Galangan Kapal, Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan 2004, pp II-7:14, Surabaya: ITS , Widjaja, S. (2004b) Implem entasi Model David untuk Formulasi Strategi Korporat pada Industri Galangan Kapal, Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana IV 2004, Surabaya: Program Pascasarjana ITS, pp I-597:607. Majalah Strategi, 2000, Runtuhnya BUMN Bernama Besar, Majalah Strategi, 2 (1): Maritime International Cooperation Center of Japan (MICC) ( 2000) The Study on The Development of Indonesian Domestic Marine Transportation, Report, Hiroshima: Ministry of Transport-Japan. Menteri BUMN RI (1999) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI/Kepala Badan Pembina BUMN, Nomor: KEP-169/M-PBUMN/1999, Kerangka RJPP BUMN, Lampiran 1. Ministry of Communication and Telecommunication (M -CT), and Ministry of Metal, Machinery, Electronics, and Multifarious Industries (M-MME) (2001) The Report of Seminar on Indonesian Shipping and Shipbuilding Problems, March 2 nd, Jakarta. Pearce, J., Robinson, R. (2000) Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control, 7 th Edition, Malaysia: McGraw-Hill. Wheelen, T.L., and Hunger, J.D. (1994) Strategic Management and Business Policy, 4 th Edition, USA: Addison-Wesley Publishing Company.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Identifikasi faktor internal dengan menggunakan model The Three

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI GALANGAN KAPAL NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL YARDSTRAT

ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI GALANGAN KAPAL NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL YARDSTRAT ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI GALANGAN KAPAL NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL YARDSTRAT Buana Ma ruf Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia Email: buanamaruf@yahoo.com ABSTRAK Sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI DAYA SAING INDUSTRI GALANGAN KAPAL SURABAYA

STRATEGI DAYA SAING INDUSTRI GALANGAN KAPAL SURABAYA Strategi Daya Saing Industri Galangan Kapal Surabaya (Taufik Hidayat, Djauhar Manfaat, dan Buana Ma ruf) STRATEGI DAYA SAING INDUSTRI GALANGAN KAPAL SURABAYA Competitive Strategy of Shipbuilding Industry

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL BIDANG USAHA INDUSTRI KAPAL

ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL BIDANG USAHA INDUSTRI KAPAL ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL BIDANG USAHA INDUSTRI KAPAL Buana Ma ruf, Sjarief Widjaja Program Pasca Sarjana, Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Surabaya-Indonesia, Email: bmaruf@webmail.bppt.go.id

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional Vernerdi 070070684303 Bong Wongso Adiputra 0700707370 ABSTRAK PT. Andreti Internasional merupakan suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA

BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA Bentuk-Bentuk Implementasi Strategi Integrasi untuk Pengembangan Industri Galangan Kapal di Surabaya dan Sekitarnya (Ishak Bawias, Achmad Zubaydi, Buana Ma ruf) BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI

Lebih terperinci

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Kerangka Konseptual Untuk menemukan akar permasalahan dari isu bisnis yang ditemui di Bank X, maka dibuatlah kerangka konseptual. Kerangka Konseptual memiliki bagian tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War ABSTRAK Strategi merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dengan memilih strategi yang tepat pada posisi perusahaan tertentu,

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA GD. FPIPS JL. DR. SETIABUDHI NO.229 TLP. 2014179 BANDUNG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN BAB II ANALISIS LINGKUNGAN Tujuan Analisis Lingkungan : untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN ABSTRAK Persaingan di era globalisasi banyak memiliki tantangan dan hambatan bukan hanya dari lingkungan internal perusahaan saja tetapi lingkungan eksternal perusahaan dan posisi perusahaan, PT. Fajar

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang 63 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang Samudra Utama. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Conceptual Framework Dalam Projek Akhir ini, dasar pemikiran awal yang terbentuk mengacu kepada kinerja dari PT. Trimitra Sejati Pratama. Faktor faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA Williamto Siwu Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan

Lebih terperinci

Kotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M.

Kotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M. Phillip Kevin Lane Kotler Keller Marketing Management Donald Picauly, S.E., M.M. donald_pic4uly@yahoo.com Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran Pertanyaan pada bab ini 1. Bagaimana pemasaran mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dengan kata lain

Lebih terperinci

Jl. Teuku Umar Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia (1)

Jl. Teuku Umar Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia (1) Petunjuk Sitasi: Alamsyah, N., Widodo, T., & Prayoga, V. A. (2017). Analisa Strategi Pemasaran Polis Asuransi Kebakaran. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F111-117). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manisnya industri logistik di Indonesia belakangan ini mulai terasa saat industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

Gambar 3.5 Framework analisis Five Forces Sumber: Pearce dan Robinson (1997)

Gambar 3.5 Framework analisis Five Forces Sumber: Pearce dan Robinson (1997) Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter (Five Forces) Analisis ini menggunakan teori Michael Porter mengenai 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi posisi perusahaan dalam dunia bisnis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIS PEMASARAN PADA BANK BRI UNIT PANDANGAN KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG

ANALISIS STRATEGIS PEMASARAN PADA BANK BRI UNIT PANDANGAN KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG 1 ANALISIS STRATEGIS PEMASARAN PADA BANK BRI UNIT PANDANGAN KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG Skripsiini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada

Lebih terperinci

CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE

CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE Management Information Systems, 9 th edition, By Raymond McLeod, Jr. and George P. Schell 2004, Prentice Hall, Inc. 1 Learning Objectives: Dapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Sumbar Surya Sejati yang merupakan salah satu distributor oli Pertamina di Sumatera Barat berdiri sejak 6 Oktober 1994. Permasalahan yang muncul pada PT. Sumbar

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di CV. Inti Prima Teknik, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis lingkungan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Andry Suryadi 0700730650 ABSTRAK Sunburst Adventurindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengorganisasian untuk berpetualang. Jasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan

BAB I PENDAHULUAN. SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang SMS A2P (Short Message Services Application To Person) adalah layanan SMS yang dikirim dari suatu aplikasi ke pelanggan seluler sebagai respon atas kegiatan atau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN RESTI ANNISA Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. (62-21)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI Laboratorium Ekonomi, Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.ZX) Arif Syafi ur Rochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 87 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dari Evaluasi strategi yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selain itu juga akan dikemukakan beberapa saran atau masukan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka dapat dijelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep dasar dan batasan operasional Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Octa Putra jaya merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri pakaian jadi. Pada saat ini perusahaan telah memiliki merek pakaian wanita yaitu Corniche. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Faktor Penanggulangan Bencana Menurut Pettit dan Baresford (2009) terdapat factor utama dalam penanggulangan bencana yaitu: 1. Strategic planning o Ukuran (besarnya)

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIK. Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si. Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung

MANAJEMEN STRATEGIK. Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si. Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung MANAJEMEN STRATEGIK Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung MANAJEMEN STRATEGIK @ 2016, Penerbit : Universitas Pasundan Press Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PRAKTEK CORPORATE ENTREPRENEURSHIP DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA STUDI KASUS: LEMBAGA PASAR MODAL PT ABC PROYEK AKHIR

STUDI TENTANG PRAKTEK CORPORATE ENTREPRENEURSHIP DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA STUDI KASUS: LEMBAGA PASAR MODAL PT ABC PROYEK AKHIR STUDI TENTANG PRAKTEK CORPORATE ENTREPRENEURSHIP DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA STUDI KASUS: LEMBAGA PASAR MODAL PT ABC PROYEK AKHIR Oleh: DICKY HENRIA NUGRAHA NIM : 29106011 Program Magister

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri kontraktor pada beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang dilakukan oleh BUMN,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI SKRIPSI Oleh : Adhitia Mandian 0800751284 Dimas Imam Pamuji 0800753245 Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah industry garment, pengembangan garmen atau pakaian jadi merupakan kunci dari peningkatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. Santosa merupakan distributor pertama ban Bridgestone di wilayah Jawa Barat yang telah berdiri sejak tahun 1978. Mulai tahun 2005 hingga tahun 2009, CV. Santosa mengalami penurunan pencapaian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Caraka Yasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi yang berdiri pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir PT Caraka Yasa tidak mencapai target penjualan yang seharusnya yaitu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA Aan Zainal M 1), Udisubakti Ciptomulyono 2) dan I K Gunarta 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Taufiq Hidayat Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, IKIP PGRI Bojonegoro

Taufiq Hidayat Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, IKIP PGRI Bojonegoro FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK MLIWIS PUTIH DI DESA SOBONTORO, BALEN, BOJONEGORO Taufiq Hidayat Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : MANAJEMEN STRATEGI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Kode Mata Kuliah / : IE008 / 2 SKS SKS Deskripsi Singkat : 1. Mata kuliah ini memberikan pemahaman konsep, teori dan perkembangan

Lebih terperinci