DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1"

Transkripsi

1

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I II RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI... 1 B. ASPEK STRATEGIS... 2 C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK... 3 D. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA... 5 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 8 BAB II RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA... 9 A. RENCANA STRATEGIS TAHUN B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN PROGRAM PENGAWASAN Sasaran Program Sasaran Program Sasaran Program SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Pengawasan Perwakilan Nawacita Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi Perbaikan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda SASARAN PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN PENGAWASAN C. REALISASI ANGGARAN BAB IV PENUTUP LAMPIRAN D a f t a r I s i - ii -

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan sasaran strategis yang sama dengan BPKP, serta sasaran program dan sasaran kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP. Visi BPKP adalah Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional. Melalui pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP DIY turut berperan meningkatkan akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pengelolaan korporasi, pembinaan penyelenggaraan SPIP dan peningkatan kapabilitas APIP, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dan membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: 1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; 2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif; 3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan tiga tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun , yaitu: 1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; 2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; dan 3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Untuk mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan BPKP, dalam Renstra Perwakilan BPKP diamanahkan empat sasaran program yang harus dicapai dan dirinci lebih lanjut sebagai target tahunan dalam perjanjian kinerja. R i n g k a s a n E k s e k u t i f - iii -

5 Laporan kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran program dan kegiatan Perwakilan BPKP DIY, menyajikan informasi realisasi kinerja dibandingkan dengan target yang telah diperjanjikankan, disertai rencana upaya peningkatan kerja spesifik untuk mencapai dan atau meningkatkan kinerja di masa mendatang. Laporan juga menyajikan analisis capaian kinerja serta analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Laporan kinerja tahun 2016 disampaikan dengan struktur sasaran program dan indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan yang berbeda dengan tahun 2015, sehingga pembandingan capaian program tahun 2016 dengan tahun 2015 tidak dapat dilakukan. Hasil pengukuran kinerja tahun 2016 menunjukkan capaian empat sasaran program berdasar indikator kinerja program masing-masing yang didukung sasaran kegiatan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut. Tabel RE.1 Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Tahun 2016 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Capaian (%) A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SP 1 Perbaikan pengelolaan program 1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan 96 prioritas nasional dan pengelolaan pengendalian intern pengelolaan program nasional keuangan negara/korporasi 1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, 119 manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian 151 kepada aparat penegak hukum SP Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) 100 SP 3 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Sasaran Kegiatan SK 1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Kapabilitas APIP Pemkab/Pemko (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 111 Indikator Kinerja Kegiatan 1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP 100 R i n g k a s a n E k s e k u t i f - iv -

6 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan 1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda B. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SP 4 Meningkatnya kualitas pelayanan 4.1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Skala dukungan teknis dalam pengawasan Likert 1-10 BPKP Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan SK 4.1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan SK 4.2 Termanfaatkannya Aset secara optimal 4.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Capaian (%) Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara 100 Perwakilan BPKP 4.3 Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP Dari empat sasaran program dengan 12 indikator kinerja program, sebanyak tujuh indikator kinerja program berhasil mencapai target, sedangkan lima indikator kinerja program belum mencapai target. Capaian sasaran program tahun 2016 tidak dapat dibandingkan dengan capaian sasaran program tahun 2015, sehubungan struktur sasaran program dan indikator pengukuran kinerja program sebagaimana tercermin pada perjanjian kinerja sudah berbeda. Dibanding dengan target outcome akhir periode renstra tahun 2019, diperlukan upaya sungguh-sungguh agar kinerja program terus meningkat dan dapat mencapai target akhir periode Renstra tahun Pengukuran empat sasaran program menggambarkan keberhasilan peran Perwakilan BPKP DIY dalam memberikan dukungan keberhasilan kinerja BPKP Pusat dan memberikan nilai tambah bagi mitra kerja. Kinerja empat sasaran program yang didukung dengan 12 indikator kinerja program, adalah sebagai berikut. 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi Sasaran program ini didukung dengan tiga indikator kinerja program sebagai berikut: a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional Capaian outcome sebesar 96% untuk indikator kinerja program perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional merupakan hasil penyelesaian 55 tindak lanjut atau mencapai 48% dari 115 rekomendasi yang disampaikan BPKP, dibandingkan dengan target sebesar 50%. R i n g k a s a n E k s e k u t i f - v -

7 Untuk meningkatkan capaian outcome sampai dengan tahun 2019, perlu dilakukan upaya percepatan penyelesaian tindak lanjut berupa : 1) mengintesifkan monitoring tindak lanjut berupa mendorong diterbitkannya kebijakan (revisi RPJMD) dan atau pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 (penyusunan RKA tahun 2018 di tahun 2017) 2) berkoordinasi dengan K/L/instansi terkait untuk mendorong diselesaikannya tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan BPKP. b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Capaian outcome sebesar 119% untuk indikator kinerja program persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi merupakan hasil penyelesaian 22 tindak lanjut atau mencapai 59% dari 37 rekomendasi yang disampaikan BPKP, dibandingkan dengan target sebesar 50%. c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum Capaian outcome 151% untuk indikator kinerja program penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum merupakan penyerahan 29 hasil pengawasan kepada APH/K/L/Pemda/ Korporasi atau mencapai 91% dari 32 jumlah permintaan penugasan, dibandingkan target outcome sebesar 60%. 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi Sasaran program ini didukung dengan lima indikator kinerja program sebagai berikut: a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) Capaian outcome 100% merupakan hasil evaluasi Perwakilan BPKP DIY atas maturitas SPIP Pemerintah DIY yang telah mencapai level 3 meskipun tidak ditargetkan. b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) Capaian outcome 82% merupakan hasil evaluasi maturitas SPIP Pemkab/kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY yang telah mencapai level 3 sebanyak tiga kabupaten/kota atau mencapai 27,27% dari sebelas Pemkab/kota, dibandingkan target sebesar 33,33%. R i n g k a s a n E k s e k u t i f - vi -

8 Upaya pencapaian target maturitas level 3 kabupaten/kota perlu dilakukan dengan meningkatkan jumlah dan kompetensi pegawai BPKP dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP pada kabupaten/kota yang dilakukan lebih intensif. c. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik Capaian outcome 100% merupakan hasil evaluasi penyelenggaraan GCG pada satu BUMN yang telah mendapat skor baik dibanding target sebanyak satu BUMN. d. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Capaian outcome 106% indikator kinerja program persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina merupakan hasil evaluasi BUMD dengan kinerja baik sebanyak 11 BUMD atau mencapai 85% dari 13 BUMD yang dibina, dibandingkan dengan target sebesar 80%. e. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Capaian outcome 200% indikator kinerja program presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina merupakan hasil evaluasi BLUD dengan kinerja baik sebanyak 4 BLUD atau mencapai 100% dari 4 BLUD yang dibina/dievaluasi, dibandingkan dengan target sebesar 50%. 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Sasaran program ini didukung dengan tiga indikator kinerja program sebagai berikut: a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Capaian outcome 0% atas indikator kinerja program kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi level 3, karena kapabilitas Inspektorat DIY masih berada pada level 2. b. Kapabilitas APIP Pemkab/Pemko (Level 3) Capaian outcome 0% atas indikator kinerja program kapabilitas APIP Pemkab/pemko level 3, karena belum ada Inspektorat Kabupaten/Kota yang mempunyai kapabilitas pada level 3. c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) Capaian outcome 111% atas indikator kinerja program kapabilitas APIP Pemkab/pemko level 2, merupakan hasil evaluasi kapabilitas Inspektorat Kabupaten/kota dengan hasil pada level 2 sebanyak 10 Inspektorat atau mencapai R i n g k a s a n E k s e k u t i f - vii -

9 90,91% dari 11 Inspektorat yang menjadi mitra, dibandingkan dengan target sebesar 81,82%. Pencapaian target level 3 kapabilitas APIP di lingkungan wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY pada tahun berikutnya perlu dilakukan dengan: 1) meningkatkan jumlah dan kompetensi pegawai BPKP yang menguasai pembinaan kapablitas APIP 2) meningkatkan intensitas kegiatan bimtek dan evaluasi kapabilitas APIP baik secara tatap muka dan juga dengan mengintensifkan aplikasi konsultasi online, serta dapat dijajaki kemungkinan bimtek tatap muka melalui kerjasama pendanaan dengan inspektorat terkait. 3) mengintensifkan penyampaian atensi hasil evaluasi kapabilitas APIP kepada kepala daerah terkait, agar memfasilitasi upaya peningkatan kapabilitas APIP. Walaupun capaian indikator kinerja program level 3 provinsi dan kabupaten/kota masih nihil, namun capaian sasaran kegiatan mencapai 100% yang dihitung dari realisasi rekomendasi sebanyak dua rekomendasi dari target sebanyak dua rekomendasi. 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP Capaian outcome 99% program meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP merupakan hasil survei kepuasan layanan ketatausahaan dengan responden pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP DIY. Hasil survei menunjukkan kepuasan layanan ketatausahaan mencapai 7,94 skala likert 1-10 atau mencapai 99% dibanding target tahun 2016 sebesar 8 skala likert Untuk mencapai tingkat layanan yang ditargetkan perlu dilakukan percepatan layanan penyelesaian verifikasi pertanggungjawaban keuangan dan pembayaran kepada pegawai. Capaian program tersebut didukung dengan realisasi sasaran kegiatan sebagai berikut. a. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP diukur dengan realisasi laporan yang dihasilkan, dengan realisasi tahun 2016 sebanyak 79 laporan atau mencapai 98,75% dari target tahun 2016 sebanyak 80 laporan. R i n g k a s a n E k s e k u t i f - viii -

10 Peningkatan layanan dukungan manajemen harus dilakukan dengan menerbitkan surat tugas dan melaporkan hasilnya atas setiap kegiatan dalam PKAU. b. Termanfaatkannya aset secara optimal Sasaran kegiatan termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan mempunyai dua indikator, yaitu: 1) Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara Perwakilan BPKP seluas 100 m2 atau mencapai 100% dari target seluas 100 m2 2) Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP seluas 23 m2 atau mencapai 100% dari target seluas 23 m2. Capaian sasaran program dan sasaran kegiatan tahun 2016 didukung dengan realisasi dana sejumlah Rp ,00 atau mencapai 92% dari anggaran sebesar Rp ,00. Selain keberhasilan capaian sasaran program, Perwakilan BPKP DIY juga memperoleh beberapa penghargaan sebagai berikut: 1. Penghargaan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pengawasan BPKP sebagai Juara I Penyelenggaraan PPM/PKS di lingkungan BPKP Tahun Penghargaan dari Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah sebagai Perwakilan BPKP Terbaik I dalam Pencapaian Maturitas SPIP Level 3 dan Prosentase Pemetaan Base Line 100%. 3. Juara I Kategori Instansi Vertikal DIY, Penganugerahan Keterbukaan Layanan Informasi Publik, dalam lomba layanan informasi publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Daerah DIY. R i n g k a s a n E k s e k u t i f - ix -

11 BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP DIY mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP DIY menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dan pengurusan barang milik/kekayaan negara. 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah. 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah. 5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan good governance. 6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 7. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan. 8. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan SPIP. 9. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat/ pemerintah daerah, BUMD dan BUMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan. 10. Memberikan sosialisasi dan asistensi penerapan Badan Layanan Umum (BLU). 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. B a b I P e n d a h u l u a n - 1 -

12 B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI 1. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61 Tahun 2012 tanggal 2 Februari 2012, wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disamping meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), juga meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap. 2. Peran Strategis Perwakilan BPKP Perwakilan BPKP DIY berperan mendukung terwujudnya sasaran pembangunan nasional yaitu, pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan BPKP DIY diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya, penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis, serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien dan efektif. Untuk mewujudkan peran tersebut, Perwakilan BPKP DIY melaksanakan pengawasan intern dengan fokus pada peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan SPIP, penguatan kapabilitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP. Perwakilan BPKP DIY mempunyai visi yang sama dan berperan penting dalam mendukung mencapai visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional. Sebagai auditor internal pemerintah, BPKP berperan melaksanakan pengawasan intern yaitu memberikan jasa assurance dan consultancy. Sebagai kepanjangan tangan BPKP di daerah, Perwakilan BPKP DIY memokuskan diri pada pengawasan yang bersifat makro strategis, yaitu pengawasan atas akuntabilitas kinerja pada tingkat outcome dan impact dalam rangka pengawalan pembangunan nasional di daerah. Sebagai mitra strategis Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi (KLPK), Perwakilan BPKP DIY memberikan rekomendasi berupa upaya perbaikan manajemen risiko, perbaikan sistem pengendalian dan B a b I P e n d a h u l u a n - 2 -

13 perbaikan proses governance serta memastikan tujuan program pemerintah dapat tercapai. Untuk mencapai visi tersebut BPKP menyelenggarakan misinya melalui tiga sasaran yaitu: 1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; 2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI Perwakilan BPKP DIY melakukan kegiatan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP dengan produk layanan antara lain meliputi : 1. Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN 2. Audit Kekurangan Pembayaran Tunjangan Profesi Guru 3. Audit Kinerja Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 4. Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP) 5. Pendampingan Pengelolaan DSP dalam rangka Penanganan Siaga Darurat Bencana Kekeringan 6. Joint Audit DSP dan DRR BNPB 7. Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) 8. Verifikasi Program Hibah Sanitasi Tahun 2016 pada Ditjen Cipta Karya PU-PR 9. Pengawasan Program Lintas Sektor Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) 10. Audit Kinerja atas Program Keluarga Berencana (KB) di Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 11. Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan K/L 12. Evaluasi Program Pemerintah 13. Pemetaan Dana Alokasi Khusus/ Tunjangan Profesi Guru/ Tambahan Penghasilan 14. Evaluasi Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah 15. Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemda Tahun Bimtek Reviu RKA pada Pemerintah Daerah 17. Evaluasi/Monitoring DAK/DAK Reimbursement 18. Pengawasan atas Penerimaan Negara/Daerah 19. Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah Bidang Kesra (Program PPM) B a b I P e n d a h u l u a n

14 20. Pengawasan atas Permintaan Stakeholder 21. Audit Kinerja Pelayanan pemerintah Daerah Bidang Kemaritiman 22. Pengawasan Lintas Sektoral 23. Probity Audit 24. Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah/Program Pemerintah Daerah 25. Evaluasi Maturitas SPIP 26. Asistensi SIMDA Keuangan 27. Asistensi /Piloting Implementasi Aplikasi SIMDA Desa 28. Monitoring Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa 29. Bimtek Penyusunan Rencana Aksi atas hasil audit BPK 30. Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual 31. Evaluasi SAKIP 32. Pengawasan Assurance SPIP / Korsupgah KPK-BPKP 33. Bimtek Perencanaan Pembangunan Daerah 34. Diagnostic Asessment GCG BUMD/PDAM 35. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern BUMD/PDAM 36. Evaluasi Kinerja BUMD/PDAM/RSUD 37. Asistensi Self Asessment GCG 38. Pengawasan Optimalisasi Aset BUMN Jasa Lainnya 39. Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD pada RSUD/Dinkes 40. Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi Manajemen Aset pada PDAM 41. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan Tata Kelola/RBA /RSB BLUD 42. Asistensi/Bimbingan Teknis Billing dan SIA PDAM 43. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan SPM BLUD 44. Asistensi/Bimbingan Teknis GCG BUMD/PDAM 45. Verifikasi Sambungan Baru PDAM berbasis MBR 46. Evaluasi SKAI 47. Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 48. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 49. Audit Investigatif pada BUMN/BUMD/K/L/IPP/IPD 50. Evaluasi HKP Instansi Pemerintah 51. Fraud Control Plan 52. Pemberian Keterangan Ahli K/L/IPP/IPD B a b I P e n d a h u l u a n - 4 -

15 53. Sosialisasi Program Anti Korupsi 54. Evaluasi Tata Kelola APIP 55. Bimtek Tata Kelola APIP D. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA 1. Struktur Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor 14 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP DIY merupakan unit kerja BPKP yang berkedudukan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi : Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional, yang terdiri dari: Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat; Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah; Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara; Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi; Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. 2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang tersedia per 31 Desember 2016 sebanyak 135 orang, berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Sesuai Jenis Jabatan per 31 Desember 2016 Jumlah Orang Jenis Jabatan Struktural 5 5 Fungsional Auditor Fungsional Arsiparis - - Fungsional Analis Kepegawaian 2 2 Fungsional Umum Pranata Komputer 2 2 Total B a b I P e n d a h u l u a n - 5 -

16 Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2015 sebanyak 146 orang, jumlah pegawai per 31 Desember 2016 berkurang sebanyak 11 orang karena adanya pegawai yang mutasi keluar/dipindahkan ke unit lain sebanyak 6 orang, dan mutasi masuk dari unit lain sebanyak 3 orang, dan pegawai pensiun sebanyak 8 orang. Berdasarkan jenjang pendidikan, jumlah pegawai dapat dirinci dalam tabel berikut: Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Sesuai Jenjang Pendidikan per 31 Desember 2016 Jenjang Pendidikan Jumlah Orang Pasca Sarjana (S2) Sarjana/Diploma IV Diploma III Diploma I - - SLTA SLTP - - SD 1 1 Total Pegawai pasca sarjana berkurang 1 karena promosi ke Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP. Pegawai S1/DIV mutasi masuk 2 orang, mutasi keluar 5 orang dan pensiun 3 orang. Pegawai Diploma III berkurang 1 dan SMA berkurang 3 karena pensiun Berdasarkan golongan pegawai, keseluruhan pegawai sejumlah 135 orang dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Sesuai Golongan per 31 Desember 2016 Golongan Jumlah (orang) IVd 1 1 IVc IVb 7 5 Iva 8 12 IIId IIIc IIIb IIIa IId 7 6 IIc 3 4 IIa 1 1 Total B a b I P e n d a h u l u a n

17 3. Sumber Daya Keuangan Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP DIY tahun anggaran 2016 dibiayai dari DIPA Tahun 2016 dan dari dana yang disediakan oleh pihak ketiga (dana mitra). Jumlah anggaran selama tahun 2016 seluruhnya sebesar Rp ,00 dengan realisasi mencapai Rp ,00 atau 92,08% dari anggaran. Sedangkan realisasi di luar bagian anggaran BPKP berupa bantuan dana mitra mencapai Rp ,00 Rincian anggaran dan realisasi keuangan tersebut nampak dalam tabel berikut: Uraian Tabel 1.4 Anggaran dan Realisasi s.d. 31 Desember 2016 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Bagian Anggaran BPKP (DIPA) ,08 Di luar Bagian Anggaran BPKP Jumlah ,48 4. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP DIY per 31 Desember 2016 sebagai berikut : No. Uraian Tabel 1.5 Aset Tetap per 31 Desember 2016 Per 31 Des 2016 (Rp) Per 31 Des 2015 (Rp) % Naik/ (Turun) 1 Tanah (0,98) 2 Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Aset tetap lainnya Konstruksi Dlm Pengerjaan Akumulasi Penyusutan ( ) ( ) 1,05 Jumlah (0,97) E. SISTEMATIKA PENYAJIAN Penyajian Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP DIY tahun 2016 terdiri dari empat bab. B a b I P e n d a h u l u a n - 7 -

18 Bab I Pendahuluan Memuat informasi tentang tugas dan fungsi, aspek strategis, gambaran kegiatan dan produk layanan, serta struktur organisasi dan sumber daya. Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja Memuat informasi tentang Rencana Strategis tahun dan perjanjian kinerja tahun Dalam uraian tentang rencana strategis dijelaskan tentang pernyataan visi, misi, tujuan strategis, indikator kinerja utama, serta program dan kegiatan. Bab III Akuntabilitas Kinerja Menguraikan capaian kinerja setiap sasaran program dan indikator kinerja utama beserta analisisnya. Dalam uraian analisis capaian kinerja dijelaskan mengenai gambaran umum setiap indikator kinerja utama, realisasi capaian, hambatan tidak tercapainya atau dukungan tercapainya target, perbandingan realisasi indikator kinerja utama tahun 2016 dengan tahun 2015, serta perbandingan realisasi indikator kinerja utama tahun 2016 dengan target indikator kinerja utama pada akhir periode Renstra tahun Bab IV Penutup Menguraikan rangkuman capaian sasaran program dan rencana tindak atau langkah strategis yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka perbaikan kinerja pada tahun B a b I P e n d a h u l u a n - 8 -

19 BAB II RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA S ebagai salah satu unit kerja BPKP yang berada di daerah, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan program-program yang ditetapkan oleh BPKP. Program pada Renstra BPKP periode tahun telah direstrukturisasi dengan arah kebijakan pengawasan Perwakilan BPKP akan melaksanakan program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional, pembinaan SPIP (program pengawasan/program 06) dengan kegiatan utama perbaikan pengelolaan program nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi, pembinaan penyelenggaraan SPIP, dan pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah daerah, serta program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (program dukungan manajemen/program 01). Renstra Perwakilan BPKP DIY telah dilakukan revisi sesuai Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Nomor PER-69/PW12/6/2016 tentang Perubahan Pertama atas Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor Kep-210/PW/12/6/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Revisi renstra mengubah susunan sasaran program dan indikator kinerja program dari semula enam sasaran program dengan sebelas indikator kinerja program menjadi empat sasaran program dengan 13 indikator kinerja program. Berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis, serta merekonstruksi Indikator Kinerja Utama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Perwakilan BPKP DIY, sehingga dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran program yang mendukung sasaran strategis. Perwakilan BPKP DIY bertindak sebagai unit pelaksana kebijakan dan program yang telah ditetapkan BPKP Pusat, sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran strategis mengacu pada penetapan BPKP Pusat. Sasaran program dan sasaran kegiatan diamanahkan kepada Perwakilan BPKP DIY dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis BPKP. B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a - 9 -

20 A. RENCANA STRATEGIS TAHUN Penyusunan Rencana Strategis Perwakilan BPKP DIY merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan Kementerian/Lembaga (K/L) dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra KL merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan mendukung pencapaian program-program prioritas pemerintah, sedangkan Renstra Perwakilan BPKP DIY mengacu pada Renstra BPKP. Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP DIY tahun adalah sebagai berikut: 1. Visi Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai Auditor Internal berkelas dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk. a. Profesionalisme Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi persyaratan minimal. Kedua persyaratan tersebut biasanya ditetapkan dalam standar pengawasan yang berlaku bagi BPKP sebagai organisasi profesi. Kompetensi minimal dalam bidang pengawasan wajib dimiliki SDM BPKP agar dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

21 yang memungkinkan kemahiran profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas proses pelaksanaan pengawasan. b. Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah diwujudkan dengan adanya penguatan kelembagaan oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat. Kapabilitas BPKP sebagai organisasi pengawasan tidak lepas dari dukungan kompetensi sumber daya manusia dan kualitas proses pengawasan yang dilaksanakan. BPKP selalu mengupayakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan solusinya serta memahami perubahan peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan. c. Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan Dari sudut peran, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance memberikan jaminan kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola pemerintahan atas seluruh programprogram prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan atau instrumen operasional manajemen risiko dan governance lainnya. Informasi consultancy berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko, aktivitas pengendalian dan proses governance dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis harus mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan program pembangunan. B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

22 2. Misi Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, terutama sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun Rumusan misi BPKP adalah: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif; dan c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Misi pertama mengandung dua hal yaitu tugas dan manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dengan manfaat mendukung mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip akuntabilitas adalah kemampuan pemerintah dalam memberikan jawaban atas pelaksanaan mandat dan manfaat yang diperoleh masyarakat atas penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. Dalam menggapai misi, BPKP menjalin kemitraan kerja dengan K/L/P/K melalui jasa assurance dan jasa consultancy. Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP, sedangkan jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam perbaikan tata kelola dan peningkatan kinerja K/L/P/K. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

23 nasional. BPKP harus berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Dalam misi pertama ini juga termasuk kegiatan dalam rangka membantu aparat penegak hukum dan pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mencegah dan mengurangi KKN, yang dilakukan dalam bentuk pengawasan investigatif, pemberian keterangan ahli, dan perhitungan kerugian negara. Misi kedua terkait erat dengan misi kesatu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

24 tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Akuntabilitas kinerja Presiden merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah, sehingga perlu juga dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. Misi ketiga juga terkait dengan misi kedua dan misi kesatu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu lingkungan pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Kinerja APIP yang berorientasi ke luar tidak akan terwujud tanpa didukung proses kerja internal yang baik dan sinergitas kerjasama internal APIP dan/atau antar APIP. Sinergitas proses kerjasama antar APIP diharapkan akan menghasilkan kinerja APIP yang maksimal. Hal ini merupakan jawaban atas arahan Presiden akan perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, dan berorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3. Tujuan Strategis Penetapan tujuan organisasi merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2019 yaitu: a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

25 4. Indikator Kinerja Utama Sasaran program merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan, dengan periode paling lama satu tahun. Sasaran strategis hanya ada di BPKP Pusat, untuk mendukung sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP DIY mendapat amanah sasaran program pengawasan dan dukungan manajemen pengawasan sebagaimana disajikan pada tabel 2.1 dan tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.1. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Pengawasan Tahun 2016 No Sasaran Program Indikator Kinerja Program (Outcome) 1 Perbaikan Pengelolaan Program 1.1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Prioritas Nasional dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional Pengelolaan Keuangan Negara/ 1.2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Korporasi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 1.3 Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum 2 Meningkatnya Kualitas 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Penerapan SPI Pemda/ 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Korporasi 2.3 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik 2.4 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 2.5 Persentase BUMD yang kinerjanya Minimal Berpredikat baik dari BUMD yang dibina 2.6 Persentase BLUD yang kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BLUD yang dibina 3 Meningkatnya Kapabilitas 3.1 Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Pengawasan Intern Pemda Provinsi (Level 3) 3.2 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3.3 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 3.4 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

26 Tabel 2.2. Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen Tahun 2016 No Sasaran Program Indikator Kinerja Program (Outcome) 1 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP Persepsi Kepuasan layanan Kesesmaan Skala likert 1-10 Sasaran program pengawasan Perwakilan BPKP DIY diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dapat memberikan perbaikan pengelolaan program nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi, peningkatan kualitas penyelenggaraan SPIP, dan peningkatan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah daerah. Sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut: Tabel 2.3. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Pengawasan Tahun 2016 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (Output) 1 Tersedianya Informasi Hasil 1.1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Pengawasan dalam Mencapai Perwakilan BPKP Perbaikan Pengelolaan program 1.2 Jumlah Rekomendasi Pengawasan Perwakilan Prioritas Nasional dan BPKP Nawacita Pengelolaan Keuangan 1.3 Jumlah Rekomendasi Pengawasan Regional Negara/Korporasi, Peningkatan Bidang Otonomi Daerah Nawacita Kualitas Penerapan SPIP 1.4 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan Pemda/Korporasi, dan SPIP Peningkatan Kapabilitas APIP 1.5 Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Pencapaian sasaran program pengawasan, didukung oleh sasaran kegiatan dengan indikator kinerja kegiatan dukungan manajemen pengawasan sebagaimana terlihat pada tabel 2.4. B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

27 Tabel 2.4. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen Tahun 2016 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 1 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan 2 Termanfaatkannya Aset Secara Optimal dalam Mencapai Kepuasan Layanan 1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 1.1 Terlaksananya rehabilitasi berat rumah Negara Perwakilan BPKP 1.2 Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP 5. Program dan Kegiatan Penyusunan sasaran program dan kegiatan Renstra Perwakilan BPKP DIY tahun mengacu kepada sasaran program dan kegiatan Renstra BPKP Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Terdapat dua jenis program, yakni program pengawasan dan program dukungan manajemen pengawasan. Program pengawasan BPKP ditujukan dalam rangka program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, sedangkan program dukungan manajemen pengawasan merupakan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Dari kedua program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat eselon 2 yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP DIY dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2016 disajikan dalam tabel 2.5. B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

28 Tabel 2.5. Program, Sasaran Program, dan Kegiatan Program Sasaran Program Kegiatan Pengawasan 1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembangunan Nasional, Pembinaan SPIP A. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN Audit Kekurangan Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Audit Kinerja Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP) Pendampingan Pengelolaan DSP dalam rangka Penanganan Siaga Darurat Bencana Kekeringan Joint Audit DSP dan DRR BNPB Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Verifikasi Program Hibah Sanitasi Tahun 2016 pada Ditjen Cipta Karya PU-PR Pengawasan Program Lintas Sektor Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) Audit Kinerja atas Program Keluarga Berencana (KB) di Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Evaluasi Lintas Sektor Pariwisata Evaluasi atas Aksesibilitas Pendidikan pada Kemendikbud Aksesibilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah terhadap kegiatan Ekonomi Produktif Evaluasi Program Ketahanan Energi Evaluasi Program Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan (Kemaritiman) Evaluasi Program Ketahanan Pangan DI Yogyakarta Pemetaan Dana Alokasi Khusus/ Tunjangan Profesi Guru/ Tambahan Penghasilan Evaluasi Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemda Tahun 2015 Bimtek Reviu RKA pada Pemerintah Daerah Pengawasan atas Penerimaan Negara/Daerah Evaluasi/Monitoring DAK/DAK Reimbursement Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

29 Program Sasaran Program Kegiatan Pengawasan Bidang Kesra (Program PPM) Pengawasan atas Permintaan Stakeholder Audit Kinerja Pelayanan pemerintah Daerah Bidang Kemaritiman Pengawasan Lintas Sektoral atas Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kerja Sama Daerah Pengawasan Lintas Sektoral Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi (Program Penguatan Ekonomi Lokal) Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah-Danais Pengawasan atas Program Among Tani Dagang Layar Diagnostic Asessment GCG BUMD/PDAM Evaluasi Sistem Pengendalian Intern BUMD/PDAM Evaluasi Kinerja BUMD Evaluasi Kinerja PDAM Evaluasi Kinerja RSUD Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pada BUMN/BUMD Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pada K/L/IPP/IPD 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi Audit Investigatif pada BUMN/BUMD Audit Investigatif pada K/L/IPP/IPD Audit Klaim IPP/APD Audit Penyesuaian Harga Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan Fraud Control Plan Kajian Hasil Pengawasan Koordinasi Hasil Pengawasan Pemberian Keterangan Ahli Sosialisasi Program Anti Korupsi Evaluasi Maturitas SPIP pada Pemda Asistensi SIMDA pada Pemda Asistensi Implementasi Aplikasi SIMDA Desa Monitoring Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

30 Program Sasaran Program Kegiatan Pengawasan Piloting Implementasi SIMDA Bimtek Penyusunan Rencana Aksi atas hasil audit BPK Evaluasi SAKIP Pengawasan Assurance SPIP / Korsupgah KPK-BPKP Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual Pembinaan SPI Korporasi sektor energi, kawasan industri dan pariwisata Pengawasan Badan Usaha Jasa Perhubungan, Pariwisata, Kawasan Industri dan Jasa Lainnya serta Kementerian Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD Asistensi/Bimbingan Teknis Manajemen Aset PDAM Asistensi/Bimbingan Teknis PTK BLUD Asistensi/Bimbingan Teknis RBA BLUD Asistensi/Bimbingan Teknis RSB BLUD Asistensi/Bimbingan Teknis SIA dan Billing Sistem PDAM Asistensi/Bimbingan Teknis SPM BLUD 2. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan Bimbingan Teknis GCG BUMD Current Issues (Water Hibah) Evaluasi SKAI BPD/BPR Evaluasi Kapabilitas APIP Pemda Bimbingan Teknis Kapabilitas APIP Pemda Pelayanan Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi Pembinaan JFA pada K/L/Pemda Perencanaan Program dan Pengendalian Pemantauan, Analisis, dan Evaluasi Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian Akuntansi/Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara Fasilitasi Dukungan Manajemen BPKP B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

31 B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, perjanjian kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan pimpinan BPKP untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, sebagai dasar melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan kinerja instansi pemerintah, dan menilai keberhasilan atau kegagalan organisasi. Perjanjian kinerja Perwakilan BPKP DIY tahun 2016 memuat empat sasaran program dan tujuh sasaran kegiatan, dengan dua belas indikator kinerja program dan delapan indikator kinerja kegiatan yang dirinci dalam tabel 2.6 sebagai berikut: Tabel 2.6. Perjanjiaan Kinerja Tahun 2016 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA A Sasaran Program 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP/Korporasi 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Sasaran Kegiatan 1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP 1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional 1.2 Persentase tindaklanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hokum 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) 2.3 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik 2.3 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 2.4 Persentase BLUD yang kinerjanya baik dari BLUD yang dibina 3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) 3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) 3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) 1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP 1.2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita 1.3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita 1.4 Rekomendasi Perbaikan Peyelenggaraan SPIP 1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

32 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA B Sasaran Program 1 Meningkatnya kualitas pelayanan 1.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP Sasaran Kegiatan 1 Tersedianya dukungan manajemen dan 1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam mencapai kepuasan layanan 2 Termanfaatkannya Aset Secara Optimal 2.1 Terlaksananya rehabilitasi berat rumah Negara Perwakilan BPKP 2.2 Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP B a b I I R e n c a n a d a n P e r j a n j i a n K i n e r j a

33 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI T ujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra menjadi ukuran perwujudan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah. Tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengacu pada tujuan dan sasaran strategis BPKP merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan, sehingga capaian kinerja tujuan strategis dinilai berdasarkan capaian sasaran strategis. Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP DIY bertanggung jawab atas pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan sesuai dengan lingkup wilayah kerjanya. Tahun 2016 merupakan tahun kedua dalam periode Renstra Perwakilan BPKP DIY tahun , sehingga capaian sasaran program tahun 2016 akan berkontribusi pada keberhasilan pencapaian tujuan strategis BPKP. Pengukuran capaian sasaran program dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja outcome dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja tahun Perwakilan BPKP DIY melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung sasaran strategis BPKP Pusat dengan empat sasaran program yang didukung tiga sasaran kegiatan beserta indikator kinerja dan targetnya. Sesuai dengan revisi Renstra Perwakilan BPKP dan perjanjian kinerja tahun 2016, terdapat perubahan struktur sasaran program dan indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan tahun 2016 yang berbeda dengan tahun 2015, sehingga pembandingan capaian program/kegiatan tahun 2016 dengan tahun 2015 tidak dapat dilakukan. Pengukuran capaian kinerja program dan kegiatan meliputi identifikasi atas persentase outcome/output yang diukur berdasarkan indikator kinerja program/utama (IKU) dan indikator kinerja kegiatan (IKK) masing-masing, antara lain diperoleh dari persentase tindak lanjut dari realisasi rekomendasi strategis dan membandingkannya dengan target outcome yang ditetapkan, dan realisasi rekomendasi dibandingkan B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

34 banyaknya target rekomendasi yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam terhadap capaian kinerja program dan kegiatan yang tidak mencapai target untuk mengetahui faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja pada tahun 2016 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Hasil pengukuran terhadap 11 IKU dan delapan IKK Perwakilan BPKP DIY tahun 2016 yang menunjukkan capaian sasaran program dan sasaran kegiatan secara ringkas disajikan pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Capaian Kinerja Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Tahun 2016 No. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja Capaian (%) SASARAN PROGRAM dan INDIKATOR KINERJA PROGRAM/UTAMA SP.1 IKU.1.1 IKU.1.2 IKU.1.3 SP.2 Perbaikan Pengelolaan Progam Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hokum Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi IKU.2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) 100 IKU.2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) 82 IKU.2.3 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik *) 100 IKU.2.4 IKU.2.5 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) *) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina IKU.2.6 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina 200 SP.3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda IKU.3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) NIHIL IKU.3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) NIHIL IKU.3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 100 IKU.3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 111 IKU.3.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) IKU.3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) SP.4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP SPIP/SPI IKU.4. Persepsi Kepuasan Layanan B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

35 No. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja Capaian (%) SASARAN KEGIATAN dan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SK.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP IKK.1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP 105 IKK.1.2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita 116 IKK.1.3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita 100 IKK.1.4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP 106 IKK.1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 100 SK.2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan IKK.2.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 98,75 SK.3 Termanfaatkannya Aset secara optimal IKK.3.1 Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara Perwakilan BPKP 100 IKK.3.2 Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP 100 Uraian lebih lengkap tentang capaian kinerja program dan kegiatan beserta realisasi anggaran dapat dilihat pada lampiran 1. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Sasaran Program Pengawasan Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP DIY telah melaksanakan tiga sasaran program pengawasan dan satu sasaran kegiatan yang diuraikan berikut ini. Sasaran Program 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara dalam rangka meningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif menjadi salah satu sasaran program yang harus dicapai Perwakilan BPKP DIY pada akhir periode Renstra tahun B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

36 Sasaran program Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara merupakan perwujudan peran pengawasan intern Perwakilan BPKP DIY dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping consultancy sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. Sasaran program Perbaikan pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara dilengkapi tiga indikator kinerja utama, yaitu: 1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, Dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum yang diukur dengan menghitung persentase perbaikan/tindak lanjut yang telah dilaksanakan berdasarkan rekomendasi hasil pengawasan yang disampaikan BPKP, sebagaimana diuraikan untuk setiap indikator sasaran program berikut ini. 1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional Realisasi outcome dari indikator kinerja sasaran program/utama Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional tahun 2016 sebesar 48% atau mencapai 96% dari target periode yang sama sebesar 50%. Realisasi sebesar 48% merupakan perbaikan tata kelola yang terjadi sebanyak 55 tindak lanjut atas 115 rekomendasi yang disampaikan. Rincian realisasi rekomendasi dan jumlah tindak lanjut perbaikan tata kelola per bidang disajikan pada tabel 3.2 berikut. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

37 Tabel 3.2 Realisasi dan Tindak Lanjut Rekomendasi Strategis Per Bidang Tahun 2016 Bidang Rekomendasi Strategis Realisasi Tindak Lanjut Instansi Pemerintah Pusat (IPP) Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) Jumlah Tindak lanjut perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang terjadi pada tahun 2016 antara lain: a. Bupati Purworejo menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo dan Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo untuk mengoptimalkan pelaksanaan program JKN. b. Pengurus BP SPAMS desa lebih aktif melaksanakan kegiatan peningkatan cakupan layanan SR pada program Pamsimas Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Kebumen. c. Direktur Utama RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten telah menyusun dokumen amdal dan analisis dampak lalu lintas (Andalalin) sesuai kontrak dengan PT Pandu Persada. d. Meningkatnya opini BPK atas LKPD Kabupaten Kebumen, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Gunung Kidul dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga untuk Daerah Istimewa Yogyakarta seluruh pemda sudah memperoleh predikat WTP. Sedangkan untuk pemda di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi wilayah kerja BPKP Perwakilan DI Yogyakarta masih terdapat tiga pemda yang mendapat predikat WDP yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Cilacap dan Kota Magelang. e. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penilaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) tahun 2015 oleh Kementrian PAN-RB memperoleh peringkat satu se Indonesia dengan nilai A untuk lingkungan pemerintah daerah. Belum dapat dicapai target program Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional disebabkan hal berikut : a. Kurangnya komitmen pimpinan satuan kerja/ mitra kerja dalam meningkatkan perbaikan kualitas tata kelola. b. Rekomendasi berupa penyusunan revisi RPJMD dan kebijakan pemda lainnya baru bisa dilaksanakan dalam anggaran tahun B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

38 c. Penugasan evaluasi SAKIP dan monev DAK dilaksanakan bulan September namun penerbitan laporan baru dilaksanakan bulan Desember, karena harus menunggu proses validasi di Kementerian PAN-RB untuk evaluasi SAKIP dan di BPKP Pusat untuk monev DAK, sehingga rekomendasi yang diberikan sebagian belum dapat ditindaklanjuti oleh Pemda. Upaya peningkatan capaian kinerja program Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional, antara lain dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. mengintesifkan monitoring tindak lanjut berupa mendorong diterbitkannya kebijakan (revisi RPJMD) dan atau pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 (penyusunan RKA tahun 2018 di tahun 2017). b. mengintensifkan koordinasi dengan K/L/instansi terkait untuk mendorong pimpinan satker/mitra kerja menyelesaikan tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan BPKP. Realisasi indikator kinerja program Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, Dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional tahun 2016 sebesar 48% atau 68% dibanding target tahun 2019 sebesar 70% memperlihatkan realisasi indikator kinerja belum mencapai target sehingga upaya percepatan penyelesaian tindak lanjut harus ditingkatkan di masa yang akan datang. Pencapaian target indikator kinerja program tahun 2016 didukung anggaran dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai 78% dari anggaran. Sumber daya manusia yang mendukung pencapaian target indikator kinerja program sebanyak OH atau 63% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 96% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 78%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional telah dicapai secara efisien. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

39 Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 96% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 63%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai seiring dengan upaya Perwakilan BPKP DIY melakukan efisiensi penggunaan dana dan optimalisasi SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja terkait kegiatan assurance maupun consultancy. 2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola Manajemen Risiko Dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi Realisasi outcome dari indikator kinerja sasaran program/utama Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi tahun 2016 sebesar 59% atau mencapai 118% dari target periode yang sama sebesar 50%. Realisasi sebesar 59% merupakan peningkatan kinerja korporasi yang terjadi sebanyak 22 tindak lanjut atas 37 rekomendasi yang disampaikan. Rincian realisasi rekomendasi dan jumlah tindak lanjut kinerja korporasi disajikan pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Realisasi dan Tindak Lanjut Rekomendasi Strategis Tahun 2016 Rekomendasi Strategis Bidang Realisasi Tindak Lanjut Akuntan Negara (AN) Jumlah Peningkatan kinerja korporasi yang terjadi di tahun 2016 antara lain: a. Telah tersedianya anggaran APBDP Kabupaten Purworejo tahun 2016 untuk penyusunan RISPAM PDAM Purworejo; b. Non Revenue Water (NRW) lebih terkendali setelah dilakukan penggantian water meter induk dengan ultrasonic flowmeter. c. Pencatatan penjualan air tangki lebih akurat dengan telah disusunnya SOP penjualan air tangki Upaya percepatan tindak lanjut yang akan datang dilakukan dengan monitoring mitra kerja baik secara langsung maupun tak langsung. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

40 Realisasi indikator kinerja program Persentase tindak lanjut rekomendasi peningkatan kinerja korporasi tahun 2016 sebesar 59% atau 118% dibanding target tahun 2019 sebesar 60% memperlihatkan realisasi indikator kinerja telah memuaskan, harus dipertahankan dan ditingkatkan di masa yang akan datang. Pencapaian target indikator kinerja program tahun 2016 didukung anggaran dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai 95% dari anggaran. Sumber daya manusia yang mendukung pencapaian target indikator kinerja program sebanyak OH atau 46% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja sasaran program Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 118% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 95%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja sasaran program Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 118% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 46%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai seiring dengan upaya Perwakilan BPKP DI Yogyakarta melakukan efisiensi penggunaan dana dan optimalisasi SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja terkait kegiatan assurance maupun consultancy. 3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/KLPK Indikator kinerja program Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada APH diukur dengan menghitung laporan keinvestigasian yang telah diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH)/Kementerian/ Lembaga/ Pemda/ Korporasi dibandingkan dengan permintaan yang diterima dari APH/ K/ L/ Pemda/ Korporasi. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

41 Realisasi outcome dari indikator kinerja sasaran program Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/KLPK tahun 2016 sebesar 91% atau mencapai 152% dari target periode yang sama sebesar 60%. Realisasi sebesar 91% merupakan penyelesaian penugasan keinvestigasian dan penugasan lain yang terjadi sebanyak 29 laporan atas 32 permintaan audit dari APH/KLPK. Permintaan audit keinvestigasian dan penugasan lain dari APH/KLPK dan realisasi penyelesaian laporan disajikan pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Realisasi dan Tindak Lanjut Rekomendasi Strategis Tahun 2016 Audit Keinvestigasian Bidang Permintaan Penyerahan Laporan Investigasi Jumlah Realisasi penyerahan laporan hasil kegiatan keinvestigasian kepada APH/K/L/Pemda/ Korporasi, antara lain sebagai berikut : a. Laporan hasil audit investigatif atas Dugaan Penyimpangan Pungutan Desa dalam kegiatan Land Management and Policy Development Program (LMPDP) di salah satu desa di wilayah DIY, dilaksanakan berdasarkan permintaan dari Polda DIY; b. Laporan hasil audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara atas dugaan penyelewengan uang operasional produksi pada salah satu BUMD di DIY, yang dilaksanakan berdasarkan permintaan dari Kepolisian Resort Bantul; c. Pemberian keterangan ahli di depan penyidik Polda DIY dalam perkara Dugaan TPK Penyimpangan Dana Pendidikan di salah satu sekolah kedinasan di DIY; dan d. Bimbingan teknis penyusunan Fraud Control Plan (FCP) pada RSUD Tjitro Wardojo Purworejo Realisasi indikator kinerja program Persentase tindak lanjut rekomendasi peningkatan kinerja korporasi tahun 2016 sebesar 59% atau 118% dibanding target tahun 2019 sebesar 60% memperlihatkan realisasi indikator kinerja telah memuaskan, harus dipertahankan dan ditingkatkan di masa yang akan datang. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

42 Pencapaian target indikator kinerja program tahun 2016 didukung anggaran dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai 73% dari anggaran. Sumber daya manusia yang mendukung pencapaian target indikator kinerja program sebanyak 952 OH atau 29% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/KLPK telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 152% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 73%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/KLPK telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 152% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 29%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai seiring dengan upaya Perwakilan BPKP DI Yogyakarta melakukan optimalisasi penggunaan dana dan SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja terkait kegiatan assurance maupun consultancy. Semua indikator kinerja program di dukung oleh satu sasaran kegiatan, Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP dengan realisasi diuraikan dalam subbab berikutnya. Sasaran Program 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi Pengawasan intern terkait dengan peningkatan kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi, akan bermuara pada pemberian rekomendasi atas perbaikan kualitas penyelenggaraan SPIP pada KLP dan program prioritas nasional. Sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh Perwakilan BPKP DIY dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan korporasi, keandalan

43 pelaporan keuangan, pengamanan aset daerah dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda//korporasi dilengkapi enam indikator kinerja program, yaitu: 1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) 2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) 3. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik 4. Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) 5. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 6. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina yang diukur dengan menghitung persentase perbaikan/peningkatan kinerja dan pencapaian maturitas SPIP level 3 berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP. 1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) dan Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) Indikator kinerja program Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota diukur dengan menghitung persentase pencapaian level Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP. Realisasi indikator kinerja sasaran program maturitas SPIP Pemda (level 3) sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Pemerintah Provinsi sebesar 100% atau mencapai 100% dari target nihil di periode yang sama, di mana Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil mencapai skore 3,39. b. Pemerintah kabupaten/kota terealisir sebesar 27,27 % atau 3 pemda dari 11 pemda kabupaten/kota atau mencapai 81,82% dari target 33,33% yang ada di wilayah kerja BPKP Perwakilan DIY terdiri dari: 1) Pemerintah Kabupaten Sleman berhasil mencapai skore 3,28 2) Pemerintah Kota Yogyakarta berhasil mencapai skore 3,33 3) Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berhasil mencapai skore 3,10 B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

44 Atas prestasi pencapaian ini BPKP Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2016 memperoleh penghargaan dari BPKP Pusat sebagai Perwakilan BPKP Terbaik I dalam Pencapaian Maturitas SPIP Level 3 dan Persentase Pemetaan Base Line 100%. Salah satu wujud peningkatan kualitas penyelenggaraan SPIP tercermin dari meningkatnya opini atas laporan keuangan pemda terutama dengan semakin kuatnya sistim pengendalian intern dalam pengelolaan keuangan. BPKP mendorong peningkatan sistim pengendalian tersebut melalui kegiatan pendampingan penyusunan laporan keuangan pemda dengan menggunakan SIMDA Keuangan. Dalam tahun 2016 terdapat dua Pemda yang mengalami peningkatan dalam perolehan opini BPK dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Klaten. Sedangkan Kabupaten Gunung Kidul mengalami peningkatan dalam perolehan opini dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) meskipun tidak menggunakan SIMDA Keuangan. Realisasi indikator kinerja program maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) tahun 2016 sebesar 27,27% atau 38,96% dibanding target tahun 2019 sebesar 70%, memperlihatkan kinerja program belum mencapai target, sehingga perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas pembinaan penyelenggaraan SPIP pada pemda. Capaian indikator kinerja program Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) dan Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) didukung realisasi penyampaian rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP sebanyak 21 rekomendasi atau mencapai 110 % dari target sebanyak 19 rekomendasi. Dari 21 rekomendasi yang disampaikan tahun 2016 telah dilaksanakan tindak lanjutnya sebanyak 17 rekomendasi atau 81%. Perbaikan penyelenggaraan SPIP yang terjadi di tahun 2016 adalah antara lain sebagai berikut: a. Melakukan penilaian risiko, menyusun rencana tindak pengendalian untuk memperbaiki dan menyempurnakan pengendalian yang telah ada, menginternalisasikan pengendalian intern sebagai proses yang melekat/terintegrasi pada kegiatan, melakukan evaluasi secara berkala dan terdokumentasi atas B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

45 efektivitas prosedur pengendalian dan membangun sistem pemantauan otomatis yang terintegrasi dalam kegiatan. b. Melakukan sosialisasi dan internalisasi Peraturan Bupati tentang kode etik di SKPD secara berkelanjutan dan mendorong seluruh penanggungjawab pelaksanaan rencana tindak pengendalian yang telah ditetapkan dalam RTP agar segera menyelesaikannya. c. Melakukan update daftar risiko, menyusun rencana tindak penanganan risiko, dan menyusun laporan kinerja dengan didukung data kinerja yang memadai. Realisasi tersebut antara lain didukung dengan pelaksanaan kegiatan pengawasan sebanyak 39 PP, antara lain berupa: a. Evaluasi Penilaian Maturitas SPIP pada 12 Pemda di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta b. Asistensi SIMDA pada 8 Pemda di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang menggunakan SIMDA Keuangan, SIMDA BMD, SIMDA Pendapatan maupun SIMDA Gaji c. Asistensi Implementasi Aplikasi SIMDA Desa pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Klaten, Purworejo, Kebumen, Bantul dan Kota Yogyakarta dengan jumlah keseluruhan penugasan pengawasan (PP) sebanyak 39 PP. Capaian program Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota level 3 tahun 2016 mencapai 100% untuk provinsi dan 81,82% dari empat kabupaten/kota, telah memenuhi target tahun 2019 untuk Provinsi, namun belum mencapai target tahun 2019 sebesar 70% dari 11 Kabupaten/Kota, sehingga masih harus dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas pembinaan penyelengaraan SPIP pada pemda. Realisasi indikator kinerja program Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 117% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau mencapai 120% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja program Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota belum efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2016 sebesar 100% dan 27,27% lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana sebesar 117% B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

46 Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), indikator kinerja program Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota belum efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2016 sebesar 100% dan 27,27% lebih rendah dibandingkan dengan capaian OH sebesar 120 %. Kondisi ini disebabkan kurangnya pemahaman SPIP dilingkungan Satgas SPIP Pemda maupun Pejabat Pemda sehingga agak mengabaikan tidak lanjut rekomendasi yang diberikan walaupun pendampingan telah dilakukan dengan cukup optimal. 2. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik Indikator kinerja program Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik diukur dengan menghitung persentase BUMN dengan kinerja berpredikat minimal A (baik) berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP. Realisasi indikator kinerja BUMN berpredikat A (baik) tahun 2016 mencapai 100% atau mencapai 100% dari target periode yang sama sebesar 100%. Persentase BUMN dengan scor GCG baik tercapai 100% yaitu dari satu target BUMN pada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko; Realisasi indikator kinerja program Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG Baik tahun 2016 sebesar 100% telah mencapai target tahun 2019 sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan. Pencapaian target indikator kinerja program tahun 2016 didukung anggaran dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai 95% dari anggaran. Sumber daya manusia yang mendukung pencapaian target indikator kinerja program sebanyak 91 OH atau 107% dari rencana tahun 2016 sebanyak 85 OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 95%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik belum efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

47 capaian penggunaan OH sebesar 107% Tingginya capaian penggunaan OH karena realisasi PP melebihi dari target. 3. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Indikator kinerja program Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina diukur dengan menghitung persentase BUMD dengan kinerja berpredikat baik berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP. Realisasi indikator kinerja BUMD berpredikat baik tahun 2016 mencapai 85% atau mencapai 106% dari target periode yang sama sebesar 80%. Realisasi Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina tahun 2016 sebesar 25% telah melampaui target tahun 2019 sebesar 70%, sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan. Evaluasi kinerja BUMD tahun 2016 yang kinerjanya baik adalah sebagai berikut: a. PDAM Tirta Marta Kota Yogyakarta; b. PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul c. PDAM Kabupaten Sleman; d. PDAM Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo; e. PDAM Kabupaten Bantul; f. PDAM Kota Magelang; g. PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang; h. PDAM Kabupaten Klaten i. PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo. Pencapaian target indikator kinerja program tahun 2016 didukung anggaran dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai 83% dari anggaran. Sumber daya manusia yang mendukung pencapaian target indikator kinerja program sebanyak 743 OH atau 41% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina telah dicapai secara B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

48 efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 106% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 83%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 106% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH sebesar 83%. 4. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang DIbina Indikator kinerja program Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina diukur dengan menghitung persentase BLUD dengan kinerja berpredikat baik berdasarkan hasil pembinaan yang dilaksanakan oleh BPKP. Realisasi indikator kinerja BLUD baik tahun 2016 mencapai 100% atau mencapai 200% dari target periode yang sama sebesar 50%. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina adalah 100 % yaitu dari 4 BLUD yang dibina seluruhnya berpredikat baik atau mencapai 200 % dari target 50 %. Evaluasi kinerja BLUD tahun 2016 yang kinerjanya baik adalah sebagai berikut: a. RSUD Grhasia Sleman b. RSUD Kabupaten Cilacap c. RSUD Prambanan Sleman d. RSUD Dr Tjiptowardoyo Kabupaten Purworejo Realisasi indikator kinerja program Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina tahun 2016 sebesar 180% telah melampaui target tahun 2019 sebesar 70%, sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan. Pencapaian target indikator kinerja program tahun 2016 didukung anggaran dana sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau mencapai 108% dari anggaran. Sumber daya manusia yang mendukung pencapaian target indikator kinerja program sebanyak 695 OH atau 54% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina telah dicapai secara efisien. Kondisi B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

49 ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 200% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 108%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 200% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 54%. Semua indikator kinerja program di dukung oleh satu sasaran kegiatan, Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP dengan realisasi diuraikan dalam subbab berikutnya. Sasaran Program 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah BPKP bertugas melakukan pembinaan untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP agar mampu melaksanakan fungsi secara efektif, yaitu sekurang-kurangnya mampu: 1. Memberikan keyakinan memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah 2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah 3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP DIY selaku instansi pembina JFA dan yang diberi amanah melakukan peningkatan kapabilitas APIP, ditetapkan sasaran program berupa Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah. Sasaran program ini diindikasikan oleh tiga indikator kinerja program yang terkait langsung dengan upaya peningkatan kapabilitas APIP yaitu Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda Di Level 3 dan Level 2, yang diukur dengan menghitung jumlah Inspektorat yang kapabilitas APIP-nya telah mencapai level 3 dan level 2. Pengukuran kapabilitas dilakukan melalui evaluasi dengan B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

50 menggunakan tools Internal Auditor Capability Model (IACM) dibandingkan dengan jumlah seluruh Inspektorat di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY. Realisasi indikator kinerja sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah sampai dengan tahun 2016 masih nihil atau mencapai 0% dari target periode yang sama sebesar 100%, karena belum ada APIP Pemda yang telah mempunyai kapabilitas APIP pada level 3. Dukungan dana dan SDM untuk realisasi Indikator kinerja program Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota (level 3) nihil. Realisasi Indikator kinerja program Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota (level 3) masih nihil, sehingga apabila dibanding target tahun 2019 sebesar 100% untuk provinsi dan 85% untuk kabupaten/kota, maka perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas pembinaan peningkatan kapabilitas APIP. Realisasi indikator kinerja program Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) sampai dengan tahun 2016 mencapai 90,91% atau mencapai 111% dari target periode yang sama sebesar 81,82%. Realisasi Indikator kinerja program Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau 95% dari anggaran sebesar Rp ,00. Untuk melaksanakan 13 PP tersebut menggunakan SDM sebanyak 487 OH atau 95% dari rencana tahun 2016 sebanyak 510 OH. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja program Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) telah efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja program tahun 2016 sebesar 111% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 95%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), indikator kinerja indikator program Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) telah efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja program tahun 2016 sebesar 111% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 95%. Belum dapat dicapai target program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda level 3 disebabkan hal sebagai berikut: 1. Inspektorat masih berproses dalam memenuhi infrastruktur yang diperlukan. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

51 2. Kurang optimal dukungan kepala daerah dalam memfasilitasi upaya peningkatan kapabilitas APIP agar mampu melaksanakan peran dan fungsi dengan baik. 3. Keterbatasan sumber daya dalam melaksanakan penugasan pembinaan kapabilitas APIP dibanding jumlah APIP yang dibina. Kinerja program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda harus ditingkatkan antara lain dengan upaya sebagai berikut: 1. Evaluasi dan bimbingan teknis peningkatan kapabiltas APIP lebih diprioritaskan pada APIP yang paling berpotensi dapat mencapai level 3 di tahun 2017, disamping tetap memperhatikan APIP lainnya. 2. Peningkatan level atas elemen kapabilitas APIP lebih diprioritaskan pada elemen Peran dan Layanan dan elemen Praktek Profesionalisme disamping tetap memperhatikan empat elemen lainnya. 3. Mengintensifkan atensi kepada kepala daerah untuk meningkatkan pemahaman pentingnya peningkatan sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana dalam peningkatan kapabilitas APIP. 4. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge based management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif dalam melaksanakan tugas-tugas teknis (audit dan non audit) maupun non teknis (penunjang), terutama dalam upaya percepatan pencapaian level 3 APIP. Semua indikator kinerja program di dukung oleh satu sasaran kegiatan, Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP dengan realisasi diuraikan dalam subbab berikutnya. Sasaran Kegiatan Pengawasan Sasaran kegiatan pengawasan Tersedianya informasi pengawasan pada Perwakilan BPKP Tiga sasaran program dengan sebelas indikator kinerja program dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP dalam mencapai perbaikan pengelolaan program prioritas nasional B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

52 dan pengelolaan keuangan negara/korporasi, peningkatan kualitas penerapan SPIP dan peningkatan kapabilitas pengawasan intern Pemda dengan lima indikator kinerja kegiatan Rekomendasi Hasil Pengawasan. Realisasi rekomendasi hasil pengawasan yang dihasilkan tahun 2016 sebanyak 186 RS atau mencapai 100% dari target 175 RS. Realisasi tersebut diwujudkan melalui kegiatan audit, evaluasi, bimtek, asistensi pada 12 pemerintah daerah kabupaten/kota, BLUD dan BUMN/BUMD di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY. Rekomendasi tersebut didukung dengan realisasi penugasan sebanyak 552 PP atau 200% dari target PKPT sebanyak 259 PP. Indikator kinerja kegiatan Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY meliputi lima indikator kinerja kegiatan, dengan uraian berikut : 1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP sebanyak 115 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebanyak 110 rekomendasi. Realisasi tersebut antara lain didukung dengan pelaksanaan penugasan pengawasan 238 (PP) berupa: a. Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP) b. Joint Audit Dana Siap Pakai (DSP) dan Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) BNPB c. Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) d. Verifikasi Program Hibah Sanitasi pada Ditjen Cipta Karya PU-PR e. Pengawasan Program Lintas Sektor Peningkatan Produk Dalam Negeri f. Pengawasan program di BKKBN g. Bimtek Akuntabilitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja h. Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN i. Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemda Tahun 2015 j. Bimtek Reviu RKA k. Evaluasi SAKIP l. Monitoring dan Evaluasi DAK m. Pengawasan atas Penerimaan Daerah (Optimalisasi Penerimaan Daerah n. Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah Bidang Kesra (Program PPM) o. Evaluasi Kinerja Tahun 2015 pada sebelas PDAM p. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern pada tiga PDAM B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

53 q. Reviu atas Laporan Verifikasi Program Hibah Air Minum APBN 2016 r. Evaluasi Kinerja pada Perumda Aneka Usaha kulon Progo Tahun 2015 s. Audit investigatif t. Audit penghitungan kerugian keuangan negara u. Pemberian keterangan ahli v. Bimbingan teknis Fraud Control Plan w. Sosialisasi program anti korupsi Realisasi indikator kinerja sasaran kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP didukung dengan realisasi dana senilai Rp ,00 atau mencapai 84% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau mencapai 65% dari rencana tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat pada capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 84%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat pada capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 65%. Pendukung tercapainya kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan perwakilan BPKP secara efisien adalah upaya optimalisasi pemanfaatan dana dan SDM, terutama dalam memenuhi permintaan mitra kerja yang tidak direncanakan di awal tahun. 2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita sebanyak 29 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebanyak 25 rekomendasi. Realisasi tersebut didukung dengan jumlah realisasi penugasan pengawasan (PP) tahun 2016 sebanyak 73 PP, antara lain adalah: a. Pengawasan Program Ketahanan Energi b. Pengawasan Program Ketahanan Pangan c. Audit TP Guru PNS dan atau Non PNS Pada Kementerian Agama B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

54 d. Pengawasan Program JKN e. Evaluasi Lintas Sektor Pariwisata f. Pengawasan Aksesibilitas Pendidikan Pada Kemendikbud g. Pengawasan Aksesibilitas Pendidikan Tinggi Pada Kemenristek Dikti h. Pengawasan atas Aksesibilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah terhadap kegiatan Ekonomi Produktif i. Pemetaan Dana Alokasi Khusus/Tunjangan Profesi Guru/ Tambahan Penghasilan j. Reviu Tatakelola Proyek Strategis Nasional k. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kemaritiman l. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan m. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Pendididikan n. Pengawasan Lintas Sektor atas Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kerjasama Daerah o. Evaluasi atas Program Lintas Sektoral Pemberdayaan Pasar Tradisional p. Evaluasi penggunaan dana desa tahun 2016 dan silpa dana desa tahun 2015 q. Evaluasi Kinerja BLUD Tahun 2015 pada 4 RSUD r. Reviu atas peningkatan produksi dan distribusi benih pada PT Sang Hyang Seri (Persero) Cabang s. Reviu program Ketahanan Pangan Nasional tahun 2015 dan Semester I tahun 2016 pada PT Pupuk Sriwijaya PT Petrokimia Gresik Kantor Cabang Pemasaran DI Yogyakarta. Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita didukung dengan realisasi dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 63% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 2.257OH atau mencapai 87% dari rencana tahun 2016 sebanyak 2.587OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 63%. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

55 Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 87%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai karena Perwakilan BPKP DIY melakukan optimalisasi penggunaan dana dan SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja yang melebihi PKPT tahun Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi perbaikan pengawasan regional bidang otonomi Nawacita sebanyak empat rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebanyak empat rekomendasi. Realisasi tersebut didukung dengan jumlah realisasi penugasan pengawasan (PP) tahun 2016 sebanyak 5 PP, yang antara lain adalah: a. Evaluasi perencanaan Dana Keistimewaan pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta b. Evaluasi perencanaan Among Tani Dagang Layar pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo c. Evaluasi perencanaan Among Tani Dagang Layar pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta d. Evaluasi perencanaan Among Tani Dagang Layar pada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah Nawacita didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 44% dari anggaran sebesar Rp ,00, dan dengan SDM sebanyak 68 OH atau mencapai 36% dari rencana tahun 2016 sebanyak 188 OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah Nawacita telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 44%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja kegiatan rekomendasi pengawasan regional otonomi daerah Nawacita telah dicapai secara efisien. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

56 Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 36 %. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai karena Perwakilan BPKP DIY melakukan optimalisasi penggunaan dana dan SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja yang melebihi PKPT tahun Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP sebanyak 36 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebanyak 34 rekomendasi. Realisasi tersebut didukung dengan penugasan pengawasan sebanyak 215 PP yang antara lain adalah sebagai berikut. a. Evaluasi Penilaian Maturitas SPIP pada 12 Pemda di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY b. Asistensi SIMDA pada 8 Pemda di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY yang menggunakan SIMDA Keuangan, SIMDA BMD, SIMDA Pendapatan maupun SIMDA Gaji c. Asistensi Implementasi Aplikasi SIMDA Desa pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Klaten, Purworejo, Kebumen, Bantul dan Kota Yogyakarta d. Bimtek Implementasi SIA BLUD UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang e. Bimbingan teknis atas self assesment GCG PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko f. Bimbingan teknis inventarisasi aset pada PDAM Tirta Bumi Sentosa Kabupaten Kebumen g. Bimbingan teknis penyusunan Corporate Plan Tahun pada PDAM Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo h. Bimbingan teknis penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2017 UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul i. Reviu Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Laporan keuangan pada RSUD Nyi Ageng Serang Kabupaten Kulon Progo j. Reviu Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Tata Kelola pada RSUD Nyi Ageng Serang Kabupaten Kulon Progo B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

57 k. Bimbingan Teknis Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul l. Evaluasi Satuan Kerja Audit Intern PT Bank BPD Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014,2015,dan Realisasi indikator kinerja sasaran kegiatan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 96% dari anggaran sebesar Rp ,00, dan dengan SDM sebanyak 3.037OH atau mencapai 89% dari rencana tahun 2016 sebanyak 3.406OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 96%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja kegiatan sasaran kegiatan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP telah efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 89%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai karena Perwakilan BPKP DIY melakukan optimalisasi penggunaan dana dan SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja yang melebihi PKPT tahun Rekomendasi Perbaikan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi perbaikan kapabilitas pengawasan intern Pemda sebanyak dua rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebanyak dua rekomendasi. Realisasi tersebut didukung dengan jumlah realisasi penugasan pengawasan (PP) tahun 2016 sebanyak 21 PP, dengan penugasan pengawasan antara lain sebagai berikut: a. Evaluasi tata kelola APIP pada Inspektorat Propinsi DIY, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purworejo dan Kota Magelang B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

58 b. Bimbingan teknis tata kelola APIP pada Inspektorat Kabupaten Klaten, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kebumen dan Kota Yogyakarta c. Sosialisasi PKPT Berbasis Risiko pada Inspekorat DIY d. Bimbingan Teknis Audit Kinerja pada Inspektorat Kabupaten Sleman e. Bimbingan Teknis penerapan aplikasi SIM-HPPemda pada Inspektorat Kabupaten Sleman Realisasi indikator kinerja kegiatan rekomendasi pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 95% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 487 OH atau mencapai 95% dari rencana tahun 2016 sebanyak 510 OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan rekomendasi pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemda telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 tercapai 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 95%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja kegiatan rekomendasi pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemda telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 95%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai karena Perwakilan BPKP DIY melakukan optimalisasi penggunaan dana dan SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja yang melebihi PKPT tahun Sasaran Program Dukungan Manajemen Pengawasan Sasaran Program 4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembangunan Nasional, dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP merupakan program dalam B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan bersifat pelayanan pengawasan ke

59 mitra kerja KLPK. Untuk keberhasilan pelaksanaan program pengawasan tersebut sangat diperlukan dukungan layanan internal yang baik. Untuk mengukur tingkat keberhasilan layanan dukungan teknis pengawasan ditetapkan sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan Tercapainya sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan diukur dengan satu indikator kinerja yaitu Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan. Pengukuran indikator kinerja dilakukan melalui survei kepuasan pegawai atas layanan yang telah dilaksanakan selama tahun Realisasi indikator kinerja sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan sampai dengan tahun 2016 sebesar 7,94 (skala likert 1-10) atau mencapai 99% dari target periode yang sama sebesar 8 (skala likert 1-10). Dibandingkan dengan target tahun 2019 realisasi indikator kinerja sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan sebesar 7,94 atau mencapai 99% dari target sebesar 8 (skala likert 1-10) memperlihatkan realisasi indikator kinerja cukup memuaskan, namun harus ditingkatkan untuk mencapai target di masa yang akan datang. Pencapaian target indikator kinerja program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan tahun 2016 didukung dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,00 atau 93% dari anggaran sebesar Rp ,00, serta menggunakan SDM sebanyak OH atau 94% dari potensi tahun 2016 sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, kinerja sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 99% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 93%. Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan dicapai dengan efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja program tahun 2016 sebesar 99% lebih besar dibandingkan dengan capaian penggunaan OH sebesar 94%. Efisiensi penggunaan dana dan SDM dapat dicapai didukung upaya Perwakilan BPKP DIY melakukan efisiensi penggunaan dana dan optimalisasi SDM yang ada. Indikator kinerja program Persepsi Kepuasan layanan Kesesmaan didukung oleh dua sasaran kegiatan, Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

60 Teknis Lainnya Dalam Mencapai Kepuasan Layanan dan Termanfaatkannya Aset Secara Optimal dengan realisasi diuraikan sebagai berikut. Sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen Pengawasan Capaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan didukung dengan dua sasaran kegiatan, yaitu: 1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan Keberhasilan sasaran kegiatan Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Dalam Mencapai Kepuasan Layanan kesesmaan diindikasikan dengan satu indikator kinerja kegiatan yaitu jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP. Realisasi kegiatan dukungan manajemen Perwakilan BPKP sebanyak 79 laporan atau mencapai 99% dari target sebanyak 80 laporan. Realisasi kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 93% dari anggaran sebesar Rp ,00 Dari sisi penggunaan dana, kegiatan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 99% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 93%. Untuk meningkatkan kinerja kegiatan dukungan manajemen harus ditingkatkan ketaatan dalam setiap pelaksanaan tugas ketatausahaan untuk melaksanakan kegiatan yang direncanakan PKAU dengan menerbitkan surat tugas dan membuat laporan hasil pelaksanaannya. 2. Termanfaatkannya Aset Secara Optimal Keberhasilan sasaran kegiatan Termanfaatkannya Aset Secara Optimal Dalam Mencapai Kepuasan Layanan Kesesmaan diukur dengan dua indikator kinerja kegiatan, yaitu: a. Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara Perwakilan BPKP b. Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

61 Realisasi dan capaian dua indikator kinerja kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Terlaksananya Rehabilitasi Berat Rumah Negara Perwakilan BPKP Realisasi indikator kinerja terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara Perwakilan BPKP seluas 100 m2 atau mencapai 100% dari target seluas 100 m2 rumah negara. Realisasi kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 99% dari anggaran sebesar Rp ,00. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara Perwakilan BPKP telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyerapan dana sebesar 99%. b. Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP Realisasi indikator kinerja kegiatan terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP berupa pemasangan pagar seluas 23 m2 atau mencapai 100% dari target seluas 23 m2. Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau mencapai 99,67% dari anggaran sebesar Rp ,00. Dari sisi penggunaan dana, kinerja kegiatan tersedianya sarana dan prasarana Perwakilan BPKP belum efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 sebesar 100% lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana sebesar 205%. Selain keberhasilan capaian sasaran program, Perwakilan BPKP DIY juga memperoleh beberapa penghargaan sebagai berikut: 1. Penghargaan dari Pusat Pendidikan dan Latihan BPKP sebagai Juara I Penyelenggaraan PPM/PKS di Lingkungan BPKP Tahun Penghargaan dari Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah sebagai Perwakilan BPKP Terbaik I dalam Pencapaian Maturitas SPIP Level 3 dan Persentase Pemetaan Base Line 100%. 3. Juara I Kategori Instansi Vertikal DIY, Penganugerahan Keterbukaan Layanan Informasi Publik, dalam lomba layanan informasi publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Daerah DIY. B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

62 C. REALISASI ANGGARAN Dalam mencapai target kinerja organisasi tahun 2016, Perwakilan BPKP DIY menggunakan dana sebesar Rp ,00 terinci dalam tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Per Program Tahun 2016 Program Anggara n (Rp) Belanja Pegawai Realisasi (dalam jutaan rupiah) Belanja Barang Belanja Modal Jumlah Sisa Anggaran (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran 01. Dukungan Manajemen & Tugas Teknis Lainnya- BPKP 06. Pengawasan Intern AKN dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP , ,46 Dana Mitra Kerja Jumlah ,48 Selain dibiayai DIPA Perwakilan BPKP, kegiatan pengawasan juga didanai oleh pihak ketiga. Kegiatan tersebut berupa pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan dari Pemda/Kementerian/Lembaga, dan BUMN/BUMD/BLUD yang menjadi mitra kerja. Realisasi biaya penugasan sebesar beban pihak ketiga Rp ,00 seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme pertanggungjawaban yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2016 yang berasal dari DIPA Perwakilan BPKP DIY TA 2016 per jenis belanja disajikan dalam tabel 3.5 sebagai berikut: B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

63 Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Per Jenis Belanja Tahun 2016 Dalam Jutaan Rupiah Anggaran Realisasi Bruto Pengembali Realisasi Neto Jenis Belanja Rupiah Rupiah % an Rupiah % =(3/2) 5 6=(3-5) 7=6/ Belanja Pegawai ,65% (127,0) ,07% 52 - Belanja Barang ,53% (13,0) ,35% 53 - Belanja Modal ,89% ,89% Jumlah ,08% (140,0) ,60% Realisasi belanja modal tahun 2016 sebesar Rp ,00. dibandingkan mutasi aset tetap tahun 2016 sebesar Rp ,00 terdapat selisih harga perolehan aset tetap Rp ,00 merupakan transfer/penyerahan satu unit rumah negara ke Kementerian Keuangan/KPKNL. Mutasi harga perolehan tanah berupa transfer/penyerahan tanah ke Kementerian Keuangan/KPKNL. Kondisi aset tetap per 31 Desember 2016 disajikan dalam tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Aset Tetap per 31 Desember 2016 NO URAIAN 31 Des Des 2015 Mutasi Aset Tetap Realisasi Belanja Modal Selisih 1 Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Aset tetap lainnya Jumlah B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

64 BAB IV PENUTUP Laporan kinerja Perwakilan BPKP DIY merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran program untuk mendukung pencapaian tujuan/sasaran strategis BPKP. Laporan menyajikan informasi realisasi kinerja program dibandingkan dengan target, disertai analisis capaian atas target dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam rangka evaluasi guna perbaikan di masa yang akan datang. Realisasi kinerja empat sasaran program dengan dua belas indikator kinerja program/utama (IKU) tahun 2016 disajikan sebagai berikut: Tabel 4.1 Capaian Sasaran Program Tahun 2016 Sasaran Program 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP Capaian IKU IKU 1 tercapai 96 % IKU 2 tercapai 118 % IKU 3 tercapai 152 % IKU 4 tercapai 100 % IKU 5 tercapai 81,82 % IKU 6 tercapai 100 % IKU 7 tercapai 106 % IKU 8 tercapai 200 % IKU 9 tercapai 0 % IKU 10 tercapai 0 % IKU 11 tercapai 111 % IKU 12 tercapai 99 % Capaian sasaran program dengan capaian IKU terkait secara ringkas diuraikan berikut ini: 1. Sasaran program Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi diukur berdasarkan IKU sebagai berikut: a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional tercapai 96 % B a b I V P e n u t u p

65 b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi tercapai 118% c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum tercapai 152% 2. Sasaran program Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi diukur berdasarkan IKU sebagai berikut: a. Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) tercapai 100% b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) tercapai 81,82 % c. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik tercapai 100 % d. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina tercapai 106% e. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina tercapai 200% 3. Sasaran program Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda diukur berdasarkan IKU sebagai berikut: a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) belum tercapai b. Kapabilitas APIP Pemkab/Pemko (Level 3) belum tercapai c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) tercapai 111% 4. Sasaran program Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP diukur berdasarkan IKU Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Skala Likert 1-10 dengan realisasi persepsi kepuasan layanan mencapai skala 7,94 dari target skala 8 dari skala likert Belum dapat dicapai target pada lima IKU dari keseluruhan 12 IKU, terutama disebabkan hal berikut. 1. Terdapat beberapa rekomendasi dengan tindak lanjut berupa kebijakan yang baru dapat diselesaikan dalam tahun Kurangnya komitmen pimpinan satuan kerja/ mitra kerja dalam meningkatkan perbaikan kualitas tata kelola sesuai rekomendasi BPKP. 3. Belum dirasakan secara nyata manfaat SPIP, sehingga rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP tidak segera ditindaklanjuti. 4. Kurang optimal dukungan kepala daerah dalam memfasilitasi upaya peningkatan kapabilitas APIP agar mampu melaksanakan peran dan fungsi pengawasan dengan baik B a b I V P e n u t u p

66 5. Keterbatasan sumber daya dalam melaksanakan penugasan pembinaan kapabilitas APIP dibanding jumlah APIP yang harus dibina. Upaya peningkatan capaian outcome, terutama untuk lima IKU yang belum mencapai target tersebut di atas, antara lain dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1. mengintesifkan monitoring tindak lanjut berupa mendorong diterbitkannya kebijakan (revisi RPJMD) dan atau pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 (penyusunan RKA tahun 2018 di tahun 2017) 2. mengintensifkan koordinasi dengan K/L/instansi terkait untuk mendorong pimpinan satker/mitra kerja menyelesaikan tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan BPKP. 3. meningkatkan jumlah dan kompetensi pegawai BPKP dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP, agar dapat meyakinkan manfaat SPIP dalam perbaikan tata kelola mitra kerja. 4. mengintensifkan atensi kepada kepala daerah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya peningkatan sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana dalam peningkatan kapabilitas APIP. 5. meningkatkan jumlah dan kompetensi pegawai BPKP yang menguasai pembinaan kapablitas APIP 6. meningkatkan intensitas jumlah bimtek dan evaluasi melalui secara tatap muka dan dengan mengintensifkan pemenfaatan aplikasi konsultasi online, dan dapat dijajaki kemungkinan pelaksanaan bimtek melalui kerjasama pendanaan dengan inspektorat terkait. Pencapaian kinerja tahun 2016 untuk tujuh IKU harus dipertahankan agar capaian tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 tetap mencapai 100%. B a b I V P e n u t u p

67 Lampiran 1 Laporan Kinerja No. LKj-07/PW12/6/2017 Tanggal 12 Januari 2017 KINERJA SASARAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Dana (Rp000) SDM (OH) Penggunaan Dana SDM No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Satuan Target Realisasi Rekomendasi/ Layanan Tindak Lanjut Capaian Output (%) Realisasi Tindak Lanjut/ Level APIP (%)/ Kepuasan Layanan Capaian Outcome (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Efisien/ Tidak Efisien Efisien/ Tidak Efisien =(6:5)x100% 9=(7:6)x100% 10=(9:5)x100% A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program 1. Perbaikan pengelolaan 1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, % ,83 95,65 program prioritas nasional dan pengendalian intern pengelolaan dan pengelolaan keuangan program nasional negara 1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata % ,46 118,92 kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 1.3 Penyerahan hasil pengawasan % ,63 151,04 keinvestigasian kepada aparat penegak hukum 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level % ) 2.2 Maturitas SPIP Pemerintah % 33, ,27 81,83 Kabupaten/kota (level 3) 2.3 Persentase BUMN/anak perusahaan % dengan skor GCG baik *) 2.4 Persentase BUMN/anak perusahaan yang % kinerjanya berpredikat minimal A (baik) *) 2.5 Persentase BUMD yang kinerjanya % ,77 minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 2.6 Presentase BLUD yang kinerjanya % ,00 minimal baik dari BLUD yang dibina 3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi % ,00 (Level 3) 3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah % 18, Kabupaten/Kota(Level 3) 3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi % (Level 2) 3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah % 81,82 90,91 111,11 Kabupaten/Kota(Level 2) 3.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi % (Level 1) 3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah % Kabupaten/Kota (Level 1) Halaman 1 / 2

68 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Dana (Rp000) SDM (OH) Penggunaan Dana SDM No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Satuan Target Realisasi Rekomendasi/ Layanan Tindak Lanjut Capaian Output (%) Realisasi Tindak Lanjut/ Level APIP (%)/ Kepuasan Layanan Capaian Outcome (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Efisien/ Tidak Efisien Efisien/ Tidak Efisien =(6:5)x100% 9=(7:6)x100% 10=(9:5)x100% Sasaran Kegiatan Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP B. Sasaran Program 1 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP Indikator Kinerja Kegiatan 1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan Rek , , ,00 83, ,21 Efisien Efisien BPKP 1.2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan Rek , ,00 63, ,21 Efisien Efisien BPKP Nawacita 1.3 Rekomendasi Pengawasan Regional Rek , ,00 43, ,17 Efisien Efisien Bidang Otonomi Daerah Nawacita 1.4 Rekomendasi Perbaikan Rek , , ,00 98, ,17 Efisien Efisien Penyelenggaraan SPIP 1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Rek , ,00 95, ,49 Efisien Efisien Pengawasan Intern Pemda Indikator Kinerja Program 1.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10) skala likert , ,00 81, , ,00 75,95 8 7, , ,00 94,43 Efisien Efisien Sasaran Kegiatan 1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Indikator Kinerja Kegiatan 1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen laporan , ,43 Perwakilan BPKP 2 Termanfaatkannya Aset secara optimal 2.1 Terlaksananya rehabilitasi berat rumah m ,95 negara Perwakilan BPKP 2.2 Terlaksananya rehabilitasi kantor m ,67 Perwakilan BPKP , ,00 385, , ,00 92, Halaman 2 / 2

69 KINERJA OUTPUT, OUTCOME TAHUN 2016 DAN PERBANDINGAN OUTCOME DENGAN TAHUN SEBELUMNYA DAN TARGET TAHUN 2019 PERWAKILAN BPKP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Lampiran 2 Laporan Kinerja No. LKj-07/PW12/6/2017 Tanggal 12 Januari 2017 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan =(6:10)x100% A Sasaran Program Indikator Kinerja Program 1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional 1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan % 50 47,83 95,66 NA ,33 dan pengelolaan keuangan negara program nasional 1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan % ,92 NA ,94 pengendalian intern pengelolaan korporasi 1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 60 90,63 151,05 NA ,29 Satuan Target Output/ Outcome Realisasi Capaian (%) Capaian Tahun 2015 (%) Naik/ Turun Target 2019 Capaian dibanding Target 2019 (%) Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Sasaran Kegiatan Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP 2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % NA , Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 33,33 27,27 81,82 NA , Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik *) % NA , Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A % NA Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang % 80 84,62 105,78 NA , Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % ,00 NA , Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % NA Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 18, NA Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % NA Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 81,82 90,91 111,11 NA , Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % NA Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % NA 0 - Indikator Kinerja Program 1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi ,55 NA Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi NA Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi NA Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi ,88 NA Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi NA 0 - B Sasaran Program Indikator Kinerja Program 1 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis 1.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10) skala likert ,94 99,25 7,95 (0,01) 8 99,25 dalam pengawasan BPKP Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 1 Tersedianya dukungan manajemen dan 1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan , (1,25) 80 98,75 pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan 2 Termanfaatkannya Aset secara optimal 2.1 Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara Perwakilan BPKP m NA Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP m NA 0 - Halaman 1 / 1

70

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU RENCANA AKSI ATAS PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor Sasaran Program/Indikator Kinerja Kegiatan/Indikator

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN NOMOR : LKIN-1645/PW22/6/ TANGGAL : 24 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

NO PKPT BIDWAS RENDAL IKK KAP AN D503 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Pengawalan Penyertaan Modal Negara

NO PKPT BIDWAS RENDAL IKK KAP AN D503 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Pengawalan Penyertaan Modal Negara DAFTAR PKPT TAHUN 2016 UNIT KERJA: Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur NO PKPT BIDWAS RENDAL IKK KAP 1 3900 AN D503 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Pengawalan Penyertaan Modal Negara 2 3901

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor: S 150/PW22/2016 Tanggal: 21 JANUARI 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI Lampiran 7/1-2 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN A. Sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH Nomor : S- 0104/PW06/6/2017 Tanggal : 17 Januari 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 1 2 A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program 1. Perbaikan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN ANALISIS PENUGASAN PENGAWASAN ATAS PROGRAM KERJA PENGAWASAN (PKPT) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016 Nomor : LKIN-268/PW08/1/ 27 Juni Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung II Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan hasil

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NOMOR : LAKIP-016/PW23/6/2017

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor : PRJ-8/PW13/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Jalan Raya Banda Juanda Sidoarjo No.38

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016

Nomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016 Nomor : LKIN-409/PW08/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2017 NOMOR : LKIN-1409/PW22/6/2017 TANGGAL : 22 JUNI 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Nomor : S-249/PW22/2017 Tanggal : 16 Januari 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772, Faksimile: (0361) 246771

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017 TANGGAL: 10 JANUARI 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-nya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI

Lebih terperinci

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1512, 2016 BPKP. kebijakan Pengawasan. Tahun 2017. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor: S 2984/PW22/2016 Tanggal: 18 NOVEMBER 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon:

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

LAP-464/PW33/6/2016 30 DESEMBER 2016 iii Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv BABI PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 4 C

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG Jalan Basuki Rachmat Nomor 33, Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 483129 Faksimile (0721) 481550 E-mail : lampung@bpkp.go.id Nomor

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten 2016 Nomor : LAP-5/PW30/6/2017 Tanggal : 10 Januari 2017 I KATA PENGANTAR Memenuhi

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 Nomor. : LAP 31/PW09/1/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat Eselon II ke atas.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. akuntabel sebagai wujud dari terbangunnya "good gavemance" (tata kelola

KATA PENGANTAR. akuntabel sebagai wujud dari terbangunnya good gavemance (tata kelola KATA PENGANTAR uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat rahmat dan hidayah-nya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menyelesaikan tugas dan fungsinya dalam

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah ini merupakan media akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2017 NOMOR : LKIN-97/PW16/6/2017 TANGGAL :

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-460/PW16/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Nomor : LKIN-460/PW16/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nomor : LKIN-460/PW16/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP di Jakarta

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-118/PW30/6/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten

Nomor : LKIN-118/PW30/6/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten Nomor : LKIN-118/PW30/6/ 8 April Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan Provinsi Banten s.d. Triwulan I Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan

Lebih terperinci

PROFIL INDIKATOR OUTCOME

PROFIL INDIKATOR OUTCOME Lampiran I/1dari 5 PROFIL INDIKATOR OUTCOME 1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi 1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengelolaan program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Laporan Kinerja Instansi 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua 1-4 Tabel 3.9 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4 arget indikator Kinerja Output ebeturn Setetah Reatisasi % Revisi Revisi 1) Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi 21 18 18 100 PeriyeLenggaraan SPIP pada Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN 2017 KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 NOMOR : LAKIP-015/PW23/6/2016

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci