KATA PENGANTAR. akuntabel sebagai wujud dari terbangunnya "good gavemance" (tata kelola

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. akuntabel sebagai wujud dari terbangunnya "good gavemance" (tata kelola"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat rahmat dan hidayah-nya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menyelesaikan tugas dan fungsinya dalam tahun 2016 sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 antara Kepala Perwakilan BPKP dan Kepala BPKP. Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 disusun berdasarkan PP Nomor 53 Tahun 2A14 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah, serta surat dari Biro Perencanaan dan Pengawasan Nomor S-586/SU tangga 13 Desember 2016 tentang Petunjuk Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun Hasil penilaian kinerja tahun 2016 menunjukkan, bahwa sebagian besar sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara telah tercapai. Keberhasilan pencapaian/pemenuhan sasaran program tersebut, diukur dari capaian 11 (sebelas) lndikator Kinerja Program (outcome) yang tentunya tidak terlepas dari keberhasilan memanfaatkan sumber dana, sarana, dan prasarana serta sumber daya manusia yang dimiliki organisasi. Kami menyadari bahwa LKj Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan informasi dari para pemangku kepentingan. Namun, hal itu justru menjadi pemicu kami untuk senantiasa membangun dan mengembangkan sub-sub sistem yang mendukung Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP) secara keseluruhan, khususnya dalam sistem pengumpulan data kinerja. Akhir kata, semoga LKj yang merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah ini dapat bermanfaat sebagai umpan balik bagi peningkatan kinerja yang berbasis pada prinsip transparansi, partisipatif dan akuntabel sebagai wujud dari terbangunnya "good gavemance" (tata kelola pemerintahan yang baik), sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara di mata para pemangku kepentingan (stakeholders). dari, 12 Januari 2A17 / $oenarsih LKj 2016 perwakr-an BpKp provrnsr sur-awesr TENGGARA E

3 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... iv Daftar Lampiran... v Ringkasan Eksekutif... vi Bab I Pendahuluan... 1 A. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... 6 D. Struktur Organisasi E. Sistematika Penyajian Bab II Perencanaan Kinerja A. Rencana Strategis Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Strategis Indikator Kinerja Program Program dan Kegiatan B. Perjanjian Kinerja Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Sasaran Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Sasaran Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Indikator Kinerja Program Pengawasan Sasaran Program Dukungan Pengawasan B. Realisasi Keuangan C. Penghargaan atas Prestasi Kinerja Perwakilan LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ii

4 Bab IV Penutup A Simpulan Capaian Kinerja B Kendala Pencapaian dan Rencana Tindak LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA iii

5 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur Organiasasi Gambar 2. Sertifikat Penghargaan Pengelolaan Data Hasil Pengawasan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Gambar 3. Sertifikat Penghargaan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Desa Gambar 4. Plakat Penghargaan Keaktifan Pemanfaatan Portal Layanan Gambar 5. Sertifikat Penghargaan Unit Kerja Perwakilan BPKP Berkinerja Terbaik II 36 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Komposisi SDM Tahun Tabel 2 Komposisi Pejabat Fungsional Auditor Tahun Tabel 3 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Tahun Tabel 4 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Tabel 5 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Program Tahun Tabel 6 Capaian Kinerja Outcome Sasaran Program Pengawasan Tabel 7 Capaian Kinerja IKK (output) Pendukung IKP (outcome) Tabel 8 Capaian Kinerja IKK (output) Pendukung IKP (outcome) Tabel 9 Realisasi Capaian IKP (outcome) Tabel 10 Capaian Kinerja Outcome Sasaran Program Pengawasan Tabel 11 Capaian Kinerja Outcome Sasaran Program Pengawasan Tabel 12 Realisasi Penyerapan Anggaran TA LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA iv

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Penilaian Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah Sulawesi Tenggara Lampiran 2 Hasil Evaluasi Kinerja BLUD Tahun 2016 Lampiran 3 Capaian Level Kapabilitas APIP di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 Lampiran 4 Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA v

7 RINGKASAN EKSEKUTIF Pertanggungjawaban suatu instansi pemerintah kepada pemberi amanah, pada prinsipnya merupakan kewajiban instansi pemerintah untuk menjelaskan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan. Pertanggungjawaban tersebut mencakup keberhasilan maupun kegagalan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sesuai tugas dan fungsinya, BPKP telah menyusun rencana strategis, yang berorientasi pada hasil, yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun sebagaimana dituangkan dalam Renstra BPKP tahun Visi yang ingin diwujudkan BPKP adalah menjadi Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional. Seiring dengan perubahan visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara, telah melakukan perubahan terhadap misi yang ada menjadi tiga misi, sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; 2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif; dan 3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Untuk mendukung pencapaian visi dan misi di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara telah menyusun dokumen Perjanjian Kinerja ( Perkin) Tahun Perkin tersebut memuat sasaran program dengan indikator kinerja program (outcome) dan indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran dana yang dibutuhkan dalam pencapaian sasaran program. Laporan Kinerja (LK j) ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan BPKP dalam menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun LKj ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian pelaksanaan kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara telah tercapai. Pencapaian/pemenuhan tiga sasaran program yang diukur dengan 11 (sebelas) indikator kinerja program (outcome) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA vi

8 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian (%) A. Program Pengawasan Sasaran Program Pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum % % % Sasaran Program Pengawasan 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi 1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % % % Sasaran Program Pengawasan 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % % % % No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian (%) B. Program Dukungan Pengawasan Sasaran Program Dukungan Pengawasan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Skala Pencapaian kinerja di atas direalisasikan dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,00 atau 90,35% dibandingkan dengan total anggaran setelah self blocking sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan anggaran sebelum self blocking sebesar Rp ,00, maka persentase penyerapan anggaran menjadi 89,52%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016, realisasi capaian kinerja keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi target. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA vii

9 Kendala yang dihadapi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mencapai target kinerja 2016 adalah sebagai berikut: 1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota level 3 yang tidak hanya dapat dicapai melalui pemenuhan syarat indikator maturitas SPIP saja, tetapi perlu memperhatikan nilai capaian LKPPD, EPPD, LAKIP, hasil temuan BPK terkait SPIP dan ada tidaknya kasus hukum di lingkungan organisasi Pemerintah Daerah, yang sifatnya uncontrolable bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara; 2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota level 3 belum dapat dicapai antara lain disebabkan oleh: a. Anggaran untuk kegiatan PK APIP terbatas; b. Rendahnya komitmen inspektorat dalam menyiapkan infrastruktur yang diperlukan bagi peningkatan kapabilitas APIP, antara lain belum ada monitoring rencana tindak peningkatan kapabilitas APIP dan belum ada laporan kepada kepala daerah/kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara, belum lengkapnya data pendukung pernyataan self assesment yang telah dilakukan oleh inspektorat, serta belum berjalannya infrastruktur yang telah dibangun oleh inspektorat. c. Untuk mencapai Kapabilitas APIP pada level 3, tidak hanya dapat dicapai melalui pemenuhan infrastruktur kapabilitas APIP, tetapi perlu juga penerapan dari seluruh infrastruktur yang telah dibuat dalam kegiatan organisasi. Selain itu, adanya kasus hukum di lingkungan Pemerintah Daerah dapat mempengaruhi capaian level Kapabilitas APIP; d. Sumber daya manusia di lingkungan APIP terbatas, sehingga satuan tugas peningkatan kapabilitas APIP yang dibentuk juga harus menjalankan penugasan pengawasan, sehingga penyiapan infrastruktur peningkatan kapabilitas APIP harus dilakukan secara paralel. Langkah yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka meningkatkan kinerja di masa mendatang adalah: 1. Memberikan atensi kepada Kepala Daerah untuk meningkatkan tata kelola keuangan daerah, antara lain dalam penggunaan alokasi dana desa (APBD), dana desa (APBN), bansos, hibah, dan pengadaan barang/jasa. Selain itu, mengingatkan pentingnya peran inspektorat sebagai APIP dalam mengawal akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (Three Line of Defense); 2. Kekurangan anggaran kegiatan peningkatan kapabilitas APIP, diatasi dengan menggunakan sisa anggaran dari bidang pengawasan lain; 3. Membangun komunikasi yang lebih efektif dan proaktif kepada seluruh Inspektorat se-provinsi Sulawesi Tenggara guna memonitor pembangunan infrastruktur yang diperlukan dengan membentuk tim pemangku masing-masing Inspektorat se-provinsi Sulawesi Tenggara; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA viii

10 4. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan yang secara dini dapat memetakan permasalahan lintas sektoral dan permasalahan stakeholders lainnya sehingga dapat lebih efektif mengarahkan perumusan rekomendasi yang relevan dan strategis; 5. Terus meningkatkan kompetensi pegawai secara berkelanjutan terutama dalam rangka mengisi peran BPKP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, antara lain dengan mengikutsertakan pegawai dalam diklat teknis substansi, meningkatkan kuantitas dan kualitas PPM, menyelenggarakan atau mengikuti forum-forum diskusi, seminar, workshop, dan berbagai metode peningkatan kompetensi lainnya; 6. Memperbaiki komposisi pegawai dengan penambahan tenaga Auditor Muda untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ketua Tim serta Fungsional Umum untuk memperkuat kegiatan dukungan manajemen di Bidang Ketatausahaan; 7. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas, antara lain dengan menyempurnakan secara terus-menerus berbagai pedoman dan SOP yang dibutuhkan, meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas satgas yang telah ada, meningkatkan kualitas pemanfaatan formulir-formulir kendali mutu, mengefektifkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan kualitas kertas kerja dan hasil pengawasan, serta melakukan pembenahan administrasi; 8. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara untuk bekerja secara profesional, berintegritas dan berdedikasi tinggi, mematuhi aturan perilaku dan etika profesi, serta meningkatkan kualitas budaya kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara; 9. Meningkatkan pelaksanaan fungsi kehumasan serta menjalin dan menjaga kerja sama yang baik dengan stakeholders secara profesional; 10. Meningkatkan penerapan sistem pengendalian intern dan good governance di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara serta berupaya menjadi contoh bagi para pemangku kepentingan; 11. Pelaksanaan penugasan difokuskan lebih pada pemerintah daerah yang diproyeksikan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam LKPD; 12. Mendorong peningkatan kapasitas SDM pemerintah daerah dalam rangka upaya sinergi pengawalan target capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian; 13. Sinergi dengan APIP untuk penuntasan tindak lanjut atas temuan hasil pengawasan; 14. Percepatan waktu penyelesaian pertanggungjawaban keuangan melalui penerapan SMS Gateway; 15. Pemutakhiran data kepegawaian secara real time melalui aplikasi SISPEDAP; 16. Peningkatan pengelolaan layanan kearsipan melalui penggunaan aplikasi DMS; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ix

11 17. Percepatan waktu layanan atas perbaikan sarana dan prasarana serta lebih responsif dalam menindaklanjuti keluhan pegawai dan penyiapan informasi keuangan secara real time. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA x

12 BAB I PENDAHULUAN Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPKP) merupakan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan tugas utama membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara dan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan terkait. BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berkedudukan di Jalan Balai Kota No.15 Kendari, dengan wilayah pengawasan sebanyak 18 (delapan belas) Pemda dengan rincian, sebagai berikut: 1. Provinsi Sulawesi Tenggara; 2. Kabupaten Buton; 3. Kabupaten Konawe; 4. Kabupaten Kolaka; 5. Kabupaten Muna; 6. Kota Kendari; 7. Kota Baubau; 8. Kabupaten Bombana; 9. Kabupaten Konawe Selatan; 10. Kabupaten Wakatobi; 11. Kabupaten Kolaka Utara; 12. Kabupaten Konawe Utara; 13. Kabupaten Buton Utara; 14. Kabupaten Kolaka Timur; 15. Kabupaten Konawe Kepulauan; 16. Kabupaten Buton Selatan; 17. Kabupaten Buton Tengah; dan 18. Kabupaten Muna Barat. A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi Tugas, fungsi, dan wewenang BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, komposisi pegawai, serta sistematika penyajian Laporan Kinerja Tahun 2016 lebih lanjut diuraikan sebagai berikut: Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP /K/2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 1

13 dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP bertugas: 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan/atau permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan 5. Menyelenggarakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan rencana dan program; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah; 5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah; 8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/ BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara/daerah, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontrak bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2

14 terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; dan 13. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi tersebut, BPKP mempunyai kewenangan sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; 2. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan untuk mendukung pembangunan secara makro; 3. Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; 4. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; 5. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; dan 6. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: 1) Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat penimbunan dan sebagainya; 2) Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku penghitungan, suratsurat bukti, notulen rapat direksi/komisaris/panitia dan sejenisnya, hasil survey laporan pengelolaan, dan surat-surat lainnya yang di perlukan dalam pengawasan; 3) Melakukan pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persediaan, dan lainnya; 4) Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil pengawasan BPKP sendiri, maupun hasil pengawasan lembaga pengawasan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 3

15 B. Aspek Strategis Organisasi BPKP sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, telah mendapat mandat sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) tersebut, BPKP melakukan: 1. Pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dalam kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dan kegiatan berdasarkan penugasan oleh Presiden; dan 2. Pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sesuai dengan kondisi umum penyelenggaraan pemerintahan, sejauh ini pelaksanaan tugas BPKP terfokus pada akuntabilitas pelaporan keuangan baik dari sudut pengawasan intern maupun dalam pembinaan SPIP untuk peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Melalui Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern serta fungsi pengawasan intern. 1. Fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern meliputi: a. Fungsi perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional berupa kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden; b. Fungsi pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya. 2. Fungsi pengawasan intern yang terdiri dari: a. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 4

16 dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah; b. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah; c. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis; d. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli dan upaya pencegahan korupsi; e. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; dan f. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan lainnya. Adapun strategi penguatan (reposisi) BPKP ke depan adalah: 1. Diferensiasi Produk Sebagaimana dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 49, maka penugasan-penugasan BPKP sebagai Auditor Presiden akan bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden yang menjalankan amanah rakyat, bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral). 2. Diferensiasi Pasar BPKP perlu mengenali dengan baik siapa market-nya, hal ini dimaksudkan agar produk BPKP menjadi bernilai, memiliki pasar pengawasan yang jelas bagi shareholders dan stakeholders entitas birokrasi baik eksekutif, legislatif, yudikatif, organisasi pendidikan dan organisasi profesi di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. 3. Diferensiasi Metode Pengembangan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat misalnya program evaluations, policy analysis, forensic audit, performance audit, internal control review perlu dikembangkan sejalan dengan paradigma baru BPKP. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 5

17 Berdasarkan strategi di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan mampu memberikan rekomendasi strategis (strategic recommendation) dan nilai (value) bagi peningkatan kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui evaluasi keberhasilan program-program pemerintah pusat yang ada di daerah. Rekomendasi strategis dan nilai tersebut hanya dapat dihasilkan oleh suatu organisasi yang terus belajar ( learning organization), yang menjadikan aspek profesionalisme sebagai salah satu fondasi utama organisasi. Dalam mengimplementasikan strategi ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan manajemen pemerintah dan pengelolaan keuangan di daerah, khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju terselenggaranya sistem otonomi daerah yang transparan dan akuntabel. Dengan semakin luasnya cakupan penugasan BPKP sebagaimana amanat dari PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun 2014, yang meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP, serta paradigma baru BPKP yang lebih mengedepankan aspek pencegahan, dengan lebih menekankan pada membangun sistem yang mampu mencegah kecurangan/ penyimpangan atau memudahkan mendeteksi adanya kecurangan/penyimpangan, telah mendorong dilakukannya perubahan visi BPKP. Dua peran utama yang dapat dilakukan BPKP adalah peran assurance dan consulting. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan mandat sebagaimana termuat dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun 2014, yang meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP, serta paradigma baru BPKP yang lebih mengedepankan aspek pencegahan, dengan lebih menekankan pada pembangunan sistem yang mampu mencegah kecurangan/ penyimpangan atau memudahkan mendeteksi adanya kecurangan/penyimpangan, kegiatan dan layanan produk yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fokus pengawasan, yaitu: I. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional Kegiatan pengawasan dan layanan dalam rangka Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional antara lain: 1. Monitoring DAK; 2. Pengawasan Lintas Sektor atas Program Pengendalian Penyakit Masyarakat; 3. Pengawasan Lintas Sektoral Pembangunan Daerah atas Pengelolaan Pinjaman; 4. Pengawasan Lintas Sektoral Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi (Program Penguatan Ekonomi Lokal); 5. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Kemaritiman; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 6

18 6. Quality Assurance atas Kegiatan Probity Audit; 7. Evaluasi atas Pengembangan dan Pengelolaan Daerah Tujuan Wisata; 8. Evaluasi atas Pengembangan Perikanan Tangkap dan Budidaya; 9. Assesment GCG PDAM; 10. Bimbingan teknis SPI BUMD; 11. Evaluasi Kinerja PDAM; 12. Pemantauan Transmisi Gardu Induk pada PT PLN (Persero); 13. Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Proyek Pembangunan PLTU Kendari Unit 3 (1x10 MW); 14. Evaluasi Kinerja BLUD; 15. Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilyah (PISEW); 16. Pendampingan/Reviu Penyusunan Laporan Keuangan Pengelolaaan Dana Hibah Pilkada Serentak; 17. Join Audit Dana Siap Pakai (DSP) dan Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) BNPB; 18. Pendampingan Pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP) dalam rangka Penanganan Siaga Darurat Bencana Kekeringan; 19. Reviu Pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP) Siaga Darurat Bencana Banjir; 20. Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkoba; 21. Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan Prioritas Nasional serta Data Lokasi Kegiatan; 22. Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP) pada Kementerian Perhubungan; 23. Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP) pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Sosial; 24. Pengawasan Peningkatan Produk dalam Negeri (P3DN); 25. Verifikasi Program Hibah Sanitasi Tahun 2016 pada Ditjen Cipta Karya Kementerian PU-PR; 26. Audit Kinerja atas Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK Tahun 2015; 27. Audit Kinerja Program JKN untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan (RS); 28. Audit Kinerja Program JKN untuk FKTP; 29. Audit Kinerja Kelompok Usaha Bersama Ekonomi (KUBE ) pada Kementerian Sosial; 30. Verifikasi Tunggakan Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNS dan Non PNS pada Kantor Kementerian Agama; 31. Pemetaan Dana Alokasi Khusus /Tunjangan Profesi Guru/Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil); 32. Evaluasi atas Aksesibilitas Pendidikan Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 7

19 33. Evaluasi Lintas Sektoral Bidang Pariwisata; 34. Pemantauan Pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs/SMPLB; 35. Evaluasi atas Aksesibilitas Pendidikan Tinggi Pada Kemenristek Dikti; 36. Pengawasan Program Ketahanan Energi; 37. Audit Kinerja atas Program Keluarga Berencana (KB) di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN); 38. Pengawasan Program Ketahanan Pangan; dan 39. Pengawasan Program Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan (Kemaritiman). II. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal Kegiatan pengawasan dan layanan dalam rangka Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal yaitu, Optimalisasi Pendapatan Daerah (OPAD). III. Pengamanan Aset Negara Kegiatan pengawasan dan layanan dalam rangka Pengamanan Aset Negara antara lain: 1. Audit Klaim; 2. Audit Investigatif; 3. Pemberian Keterangan Ahli; 4. Evaluasi Hasil Pengawasan Bansos; 5. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan; 6. Inventarisasi/Clearance Asset pada Perum BULOG; dan 7. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN). IV. Peningkatan Sistem Tata Kelola Kegiatan pengawasan dan layanan dalam rangka Peningkatan Sistem Tata Kelola antara lain: 1. Forum Investigasi; 2. Korsupgah KPK-BPKP; 3. Evaluasi Maturitas SPIP; 4. Sosialisasi Fraud Control Plan; 5. Bimbingan Teknis Reviu RKA; 6. Sosialisasi Program Anti Korupsi; 7. Pengawasan Terhadap Current Issue; 8. Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemda; 9. Bimbingan Teknis Manajemen Aset PDAM; 10. Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD; 11. Bimbingan Teknis RBA BLUD; 12. Bimbingan Teknis RSB BLUD; 13. Bimbingan Teknis Penyusunan laporan keuangan BLUD; 14. Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD; 15. Bimbingan dan Konsultasi Penyusunan RPJMD; 16. Asistensi SIMDA dan Implementasi Aplikasi SIMDA; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 8

20 17. Monitoring Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa; 18. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 19. Bimbingan dan Konsultasi Reviu LKPD Berbasis Akrual; 20. Bimbingan Teknis SIA dan Billing System PDAM; 21. Bimbingan dan Konsultasi Penyusunan Rencana Aksi atas Hasil Audit BPK; 22. Bimbingan dan Konsultasi Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian SAKIP; 23. Bimbingan Teknis GCG Perusahaan Daerah dan PDAM; 24. Pengembangan Tata Kelola BLUD (Good Agency Governance); 25. Evaluasi atas Pengembangan Infrastruktur Jalan dan Jembatan pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara; 26. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015 pada Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulawesi Tenggara; 27. Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015 pada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B -W Mahkamah Agung RI di Provinsi Sulawesi Tenggara; 28. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan TA pada satuan kerja di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tenggara; 29. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015 pada satuan kerja di Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara; 30. Bimbingan Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP; dan 31. Quality Assurance (QA) Kapabilitas APIP. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 9

21 D. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 14 Tahun 2014, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Sulawesi Tenggara, Struktur Organisasi BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut: Gambar 1. Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu: 1) Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan BPKP mempunyai tugas memimpin Perwakilan BPKP dalam melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan dan pelaporan hasil pengawasan. 3) Koordinator Pengawasan (Korwas) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Korwas Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat mempunyai tugas memimpin, mengkordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan serta mengendalikan mutu hasil pengawasan pada Instansi Pusat di daerah dan LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 10

22 Pemerintah Daerah yang sumber dananya berasal dari APBN, Dekon, Tugas Perbantuan dan Pinjaman/Bantuan Hibah Luar Negeri. 4) Koordinator Pengawasan (Korwas) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah Korwas Bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyai tugas memimpin, mengkordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan serta mengendalikan mutu hasil pengawasan pada Pemerintah Daerah. 5) Koordinator Pengawasan (Korwas) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Akuntan Negara Korwas Bidang Akuntan Negara mempunyai tugas memimpin, mengkordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan serta mengendalikan mutu hasil pengawasan pada BUMN/BUMD, BLU/BLUD dan badan usaha lainnya. 6) Koordinator Pengawasan (Korwas) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi Korwas Bidang Investigasi mempunyai tugas memimpin, mengkordinasikan dan mengelola kegiatan pengawasan serta mengendalikan mutu hasil audit investigatif terhadap kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara, kegiatan pemberian bantuan audit penghitungan kerugian negara dan audit atas hambatan kelancaran pembangunan pada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN, BUMD dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah. 7) Koordinator Pengawasan (Korwas) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Korwas Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan APIP mempunyai tugas memimpin, mengkordinasikan dan mengelola penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kegiatan pengawasan, penyiapan bahan laporan realisasi kegiatan, penyusunan laporan berkala atas hasil-hasil pengawasan serta program pembinaan APIP (termasuk pembinaan JFA di lingkungan perwakilan dan APIP daerah). LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 11

23 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara didukung oleh SDM sebanyak 102 orang per 31 Desember 2016, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1. Komposisi SDM Tahun 2016 Jabatan Jumlah (Orang) Persentase Pejabat Struktural 5 5% Pejabat Fungsional Auditor 60 59% Pejabat Fungsional Arsiparis 2 2% Analisis Kepegawaian 1 1% Pranata Komputer 1 1% Fungsional Umum 12 12% Tenaga Harian Lepas 21 20% Jumlah % Tabel 2. Komposisi Pejabat Fungsional Auditor Tahun 2016 Jabatan Jumlah (Orang) Persentase Auditor Madya 10 17% Auditor Muda 7 12% Auditor Pertama 29 48% Auditor Penyelia 6 10% Auditor Pelaksana Lanjutan 2 3% Auditor Pelaksana 6 10% Jumlah % LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 12

24 E. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun Capaian kinerja (performance result) tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi, dan wewenang organisasi BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan produk organisasi, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara serta sistematika penyajian laporan. Bab II: Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 meliputi Rencana Strategis Tahun , dan Perjanjian Kinerja Tahun Bab III: Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menjelaskan capaian kinerja dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 sebagai hasil implementasi keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut. Bab IV: Penutup, menjelaskan simpulan umum dari Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dan uraian rencana tindak dan langkah-langkah yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 13

25 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Tahun Pernyataan Visi Reposisi dan revitalisasi peran BPKP yang lebih luas sebagaimana diatur dalam Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, menjadikan BPKP bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam melaksanakan tugas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Terkait dengan mandat tersebut, dalam upaya untuk mempercepat tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, mendorong keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, BPKP memiliki visi Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional. 2. Pernyataan Misi Misi organisasi ditetapkan sebagai pedoman bagi organisasi dalam merancang dan menetapkan program-program serta kegiatan-kegiatan. Rumusan misi organisasi tentunya mesti mengacu kepada visi dari organisasi tersebut. Perubahan atas visi organisasi dengan sendirinya mengharuskan organisasi tersebut merumuskan ulang misi organisasi. Sebagaimana disebutkan dalam penjelasan visi, terdapat perubahan kewenangan dan mandat BPKP sebagai akibat terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Rumusan misi BPKP yang dipengaruhi rumusan visi BPKP yaitu: 1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif Misi diatas mengandung makna, bahwa dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas penyelenggaraan SPIP, BPKP Perwakilan akan melakukan pengawasan intern, yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 14

26 2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif Penyelenggaraan SPIP pada tingkat organisasi dan kegiatan bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas operasi organisasi, laporan yang andal, pengamanan aset, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sesuai mandat yang ditetapkan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49, BPKP melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP melalui aktivitas penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sosialisasi SPIP, pendidikan dan pelatihan SPIP, dan pembimbingan/konsultansi SPIP. 3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Perwakilan BPKP sesuai dengan perannya sebagai pembina APIP, berupaya lebih meningkatkan peran Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/ Kota, khususnya dalam melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD Provinsi/ Kabupaten/Kota. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan kapasitas organisasi APIP serta kompetensi auditornya. 3. Tujuan Strategis Seiring dengan visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara, rumusan tujuan strategis dari masing-masing misi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; 2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; dan 3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. 4. Indikator Kinerja Program Unit Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 4 (empat) sasaran program dengan 11 (sebela s) indikator kinerja program sebagai alat ukur pencapaian sasaran program. Uraian indikator kinerja program ( outcome) untuk masing-masing sasaran program terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Tahun 2016 No Indikator Kinerja Program (Outcome) A. Program Pengawasan Sasaran Program Pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 15

27 No Indikator Kinerja Program (Outcome) A. Program Pengawasan 3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum Sasaran Program Pengawasan 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi 1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3 Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina Sasaran Program Pengawasan 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) B. Program Dukungan Pengawasan Sasaran Program Dukungan Pengawasan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan 5. Program dan Kegiatan Program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mencapai sasaran program tersebut di atas yaitu: 1) Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dengan anggaran sebesar Rp ,00. Kegiatan yang dilakukan adalah Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara, Pembinaan Penyelenggaraan SPIP, dan Pembinaan Peningkatan Kapabilitas APIP; 2) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, dengan anggaran sebesar Rp ,00. Kegiatan yang dilakukan yaitu: a. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan; b. Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP; dan c. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana. B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 merupakan pernyataan komitmen Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara yang berisi indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders dan berfungsinya output yang menunjukkan peran utama Perwakilan LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 16

28 BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perjanjian kinerja ini dibuat dengan tujuan untuk: 1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, serta sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Tabel 4. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Sasaran Program Pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum Sasaran Program Pengawasan 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi % 45 % 80 % 80 1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 10 3 Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina Sasaran Program Pengawasan 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda % 50 1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 12 2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 40 4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 48 Sasaran Program Dukungan Pengawasan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Skala 7 No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Sasaran Kegaiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP 1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 94 2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 29 3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi 4 LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 17

29 No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Sasaran Kegaiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP 4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 30 5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi 4 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan 1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 80 Termanfaatkannya Aset secara Optimal 1 Terlaksananya Rehabilitasi Berat Rumah Negara Perwakilan BPKP Unit 5 Anggaran yang tersedia untuk mencapai kinerja di atas sesuai dengan revisi DIPA ke-3 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: 1. Anggaran Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebesar Rp ,00. Adanya self blocking sebesar Rp ,00 menyebabkan anggaran yang tersedia menjadi sebesar Rp , Anggaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya sebesar Rp ,00. Perjanjian Kinerja tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T) dan Program Kerja Administrasi Umum (PKAU) Tahun 2016 per bidang dan bagian. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 18

30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 menyajikan capaian kinerja atas empat sasaran program sebagaimana telah dijelaskan pada Bab Perjanjian Kinerja. Pada bab ini, disajikan akuntabilitas capaian kinerja atas seluruh capaian indikator kinerja program (outcome) dan indikator kinerja kegiatan (output) tahun Skor capaian kinerja diperoleh dengan membandingkan realisasi dan target dalam Perjanjian Kinerja BPKP Tahun Rumus yang digunakan untuk memperoleh skor capaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Maximize Rumus ini digunakan untuk mengukur Indikator Kinerja Program (IKP) Kapabilitas APIP Level 1. selain b. Minimize Rumus ini digunakan untuk mengukur Indikator Kinerja Program (IKP) Kapabilitas APIP Level 1. Penilaian skor capaian kinerja dilakukan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun Capaian atas Indikator Kinerja Program (IKP) secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran program adalah sebagai berikut. Tabel 5. Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2016 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian (%) A. Program Pengawasan Sasaran Program Pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional % LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 19

31 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian (%) A. Program Pengawasan Sasaran Program Pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi % Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum % Sasaran Program Pengawasan 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi 1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 3) 3 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Sasaran Program Pengawasan 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) B. Program Dukungan Pengawasan % % % % % % % Sasaran Program Dukungan Pengawasan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Skala Sasaran ke-1: Keuangan Negara Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Sasaran program pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan Pengelolaan Keuangan Negara didukung oleh tiga IKP (outcome), yaitu: 1. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional (IKP Pengawasan 1.1); 2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan korporasi (IKP Pengawasan 1.2); dan 3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum (IKP Pengawasan 1.3). LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 20

32 Capaian kinerja masing-masing IKP ( outcome) diukur dengan menggunakan rumus IKP ( outcome) yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Realisasi dan capaian masing-masing IKP (outcome) secara ringkas disajikan dalam tabel berikut. Tabel 6. Capaian Kinerja Outcome Sasaran Program Pengawasan 1 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian (%) Sasaran Program Pengawasan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan Tatakelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum % % % Rata-Rata Capaian Sasaran Program Pengawasan Rata-rata capaian realisasi ketiga Indikator Sasaran Program Pengawasan 1 sebesar 115% menunjukkan bahwa sasaran program telah memenuhi target Perjanjian Kinerja Tahun Pencapaian target sasaran tersebut direalisasikan dengan dana sebesar Rp ,00 atau 91% dari anggaran dana sebesar Rp ,00 dan dukungan SDM sebanyak OH atau 99% dari rencana sebanyak OH. Tingginya rata-rata persentase capaian realisasi kinerja sasaran program 1 dibandingkan persentase penggunaan dana dan OH menunjukkan bahwa kinerja sasaran program 1 sudah efisien. Rincian realisasi dan capaian IKP ( outcome) pendukung sasaran program pengawasan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara dijabarkan pada bagian di bawah ini. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 1.1: Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional Pencapaian IKP ( outcome) Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional didukung oleh capaian kinerja tiga IKK ( output) yang diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan. Realisasi kinerja IKP ( outcome) ini didukung oleh capaian kinerja tiga IKK (output), sebagai berikut: 1. Persentase tindak lanjut rekomendasi pengawasan oleh Perwakilan BPKP bidang IPP dan APD; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 21

33 2. Persentase tindak lanjut rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawa Cita) bidang IPP dan APD; 3. Persentase tindak lanjut rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah (Nawa Cita) bidang APD; Rincian capaian kinerja tiga IKK (output) pendukung IKP (outcome) Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, Dan Pengendalian Intern Nasional dijelaskan secara rinci pada tabel berikut. Pengelolaan Program Tabel 7. Capaian Kinerja IKK (output) Pendukung IKP (outcome) 1.1 No Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Rekomendasi Tindak Lanjut Capaian (%) Indikator Kinerja Program (Outcome) 1.1 Perbaikan Tatakelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional 1 Rekomendasi pengawasan oleh Perwakilan BPKP bidang IPP dan APD 2 Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawa Cita) bidang IPP dan APD 3 Rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah (Nawa Cita) bidang APD Rata-Rata Capaian IKP (outcome) Rata-rata capaian realisasi IKP ( outcome) 1.1 hanya sebesar 58% disebabkan rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah belum sepenuhnya ditindaklanjuti oleh pihak terkait karena kegiatan penugasan pengawasan yang baru dilaksanakan di akhir tahun. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 45%, maka capaian IKP ( outcome) 1.1 adalah sebesar 130%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian IKP (outcome) 1.1 telah memenuhi target Perjanjian Kinerja Tahun Pencapaian IKP ( outcome) 1.1 direalisasikan dengan dana sebesar Rp ,00 atau 88,61% dari anggaran dana sebesar Rp ,00 dan dukungan SDM sebanyak OH atau 104% dari rencana sebanyak OH. Tingginya persentase capaian IKP ( outcome) 1.1 dibandingkan persentase penggunaan dana dan OH menunjukkan bahwa realisasi IKP ( outcome) 1.1 sudah efisien. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 22

34 Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 1.2: Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi Pencapaian IKP ( outcome) Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi didukung oleh capaian kinerja tiga IKK (output). Capaian kinerja masing-masing IKK (output) diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan. Realisasi kinerja IKP (outcome) ini didukung oleh capaian kinerja tiga IKK (output), sebagai berikut: 1. Persentase tindak lanjut rekomendasi pengawasan BPKP bidang Akuntan Negara; 2. Persentase tindak lanjut rekomendasi pengawasan nawacita BPKP bidang Akuntan Negara; dan 3. Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan penyelenggaran SPIP bidang Akuntan Negara. Rincian capaian kinerja tiga IKK ( output) pendukung IKP ( outcome) Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, Dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi dijelaskan secara rinci pada tabel berikut. Tabel 8. Capaian Kinerja IKK (output) Pendukung IKP (outcome) 1.2 No Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Rekomendasi Tindak Lanjut Capaian (%) Indikator Kinerja Program (Outcome) 1.2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi 1 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Bidang AN 2 Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP (Nawa Cita) Bidang AN 3 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaran SPIP Bidang AN Rata-Rata Capaian IKP (outcome) Rata-rata capaian realisasi IKP ( outcome) 1.2 sebesar 97% disebabkan rekomendasi perbaikan penyelenggaran SPIP belum sepenuhnya ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 80%, maka capaian IKP ( outcome) 1.2 adalah sebesar 122%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian IKP (outcome) 1.2 telah memenuhi target Perjanjian Kinerja Tahun Pencapaian IKP ( outcome) 1.2 direalisasikan dengan dana sebesar Rp ,00 atau 96,23% dari anggaran dana sebesar Rp ,00 dan dukungan SDM sebanyak OH atau 78% dari rencana sebanyak OH. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 23

35 Tingginya persentase capaian IKP ( outcome) 1.2 dibandingkan persentase penggunaan dana dan OH menunjukkan bahwa realisasi IKP ( outcome) 1.2 sudah efisien. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 1.3: Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum Pencapaian IKP ( outcome) Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum didukung oleh capaian kinerja dua IKK ( output) penugasan keinvestigasian yaitu, penugasan audit invetigatif (AI) dan penugasan penghitungan kerugian keuangan negara (PKKN). Capaian kinerja masing-masing IKK ( output) diukur dengan menghitung perbandingan jumlah laporan yang diserahkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dengan jumlah permintaan penugasan. Perbandingan jumlah laporan yang diserahkan kepada APH dengan jumlah permintaan disajikan pada tabel berikut. Tabel 9. Realisasi Capaian IKP (outcome) 1.3 No Indikator Kinerja Program (Outcome) 1.3 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum Permintaan Diserahkan Capaian (%) 1 Audit Investigasi Audit PKKN Rata-Rata Capaian IKP (outcome) Rata-rata capaian realisasi IKP ( outcome) 1.3 sebesar 75% disebabkan satu laporan audit investigasi yaitu, Laporan Audit Investigatif Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Pada UPTD Pelabuhan Penyebrangan Waara Baubau TA 2012 sampai dengan 2014 belum diserahkan kepada APH karena masih dalam proses Quality Assurance dari rendal. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 80%, maka capaian IKP ( outcome) 1.3 adalah sebesar 94%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian IKP (outcome) 1.3 telah mengarah pada pemenuhan target Perjanjian Kinerja Tahun Pencapaian IKP ( outcome) 1.3 berupa AI dan PKKN serta penugasan keinvestigasian lainnya yaitu, Pemberian Keterangan Ahli (PKA), Audit Klaim, Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan, Evaluasi Hasil Pengawasan Bansos, Forum Investigasi, Fraud Control Plan, dan Sosialisasi Program Anti Korupsi direalisasikan dengan dana sebesar Rp ,00 atau 90% dari anggaran dana sebesar Rp ,00 dan dukungan SDM sebanyak OH atau 112% dari rencana sebanyak OH. Tingginya persentase capaian IKP LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 24

36 (outcome) 1.3 dibandingkan persentase penggunaan dana menunjukkan bahwa dari sisi penggunan dana, realisasi IKP (outcome) 1.3 sudah efisien. Rincian penugasan keinvestigasian yang laporannya telah diserahkan kepada APH pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Audit Investigatif Hasil Audit Investigatif Penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Program Penanaman Bibit Mangrove Pada Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe Selatan. 2. Penghitungan Kerugian Keuangan Negara a. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pembangunan Fisik Pasar Sampara Kabupaten Konawe Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Konawe Tahun Anggaran 2015; b. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Pekerjaan Pengaspalan Jalan Hotmix/ATB Tersebar Dalam Kota Baubau pada Dinas Pekerjaan Umum dan Prasarana Wilayah Kota Baubau Tahun Anggaran 2005; c. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Uang Retribusi Jasa Cold Storage Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wameo Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau Tahun 2014; d. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Bantuan Sosial Kegiatan Perluasan Sawah Mendukung Tanaman Pangan Pada Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2014 di Desa Kamaru Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton; e. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Bantuan program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Baubau Tahun Anggaran 2014; f. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana PSC Bandara Haluoleo pada UPTD Bandara Sultra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2013; g. Hasi Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan dalam Proyek Pembangunan Pagar Kampus Lama Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka Tahun Anggaran 2015; LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 25

37 h. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe Utara Tahun Anggaran 2015; i. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penjarangan Hutan Tanaman Pinus Merkusii di Desa Asinua Jaya, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe Tahun 2006; j. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Operasional Dinas Kesehatan, Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Buton Selatan Tahun Anggaran 2015; k. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Anggaran Dana Desa Tahun Anggaran 2015 di Desa Warinta dalam Kegiatan Pembuatan Jalan Lingkungan Dusun Banauwe 2 Desa Warinta Kec.Pasarwajo, Kab. Buton; l. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Kegiatan Pengelolaan Dana Hibah Tahun 2015 sehubungan Biaya Sewa Kendaraan sebanyak 6 unit pada Kantor KPU Kab.Konawe Selatan; m. Hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa pada Desa Mola Bahari, Kec.Wangi-wangi Selatan, Kab.Wakatobi TA Sasaran ke-2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi Sasaran program pengawasan 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi, didukung oleh tiga IKP (outcome), yaitu sebagai berikut: 1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) (IKP Pengawasan 2.1); 2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) (IKP Pengawasan 2.2); dan 3. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BLUD yang Dibina (IKP Pengawasan 2.3). Capaian kinerja masing-masing IKP (outcome) diukur dengan menggunakan rumus IKP (outcome) yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Realisasi dan capaian masing-masing IKP (outcome) secara ringkas disajikan dalam tabel berikut. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 26

38 Tabel 10. Capaian Kinerja (Outcome) Sasaran Program Pengawasan 2 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian (%) Sasaran Program Pengawasan 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi 1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % % Rata-Rata Capaian Sasaran Program Pengawasan 2 33 Rata-rata capaian realisasi ketiga Indikator Sasaran Program Pengawasan 2 sebesar 33% menunjukkan bahwa sasaran program belum memenuhi target Perjanjian Kinerja Tahun Pencapaian target Sasaran Program Pengawasan 2 direalisasikan dengan dana sebesar Rp ,00 atau 96,13% dari anggaran dana sebesar Rp ,00 dan dukungan SDM sebanyak OH atau 61% dari rencana sebanyak OH. Rincian realisasi dan capaian IKP ( outcome) pendukung sasaran program pengawasan Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi dijabarkan pada bagian di bawah ini. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 2.1: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Pencapaian IKP ( outcome) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) diukur dengan menghitung persentase hasil penilaian SPIP Pemerintah Provinsi dalam mencapai Level 3. Kondisi maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 masih belum mencapai level maturitas 3. Namun demikian, pencapaian IKP ( outcome) 2.1 tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,79 poin dari 1,74 menjadi 2,53. Rincian nilai level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada Lampiran 1. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 2.2: Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Pencapaian IKP ( outcome) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) diukur dengan menghitung persentase jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota dengan hasil penilaian SPIP mencapai Level 3 dibandingkan dengan total Pemerintah Kabupaten/Kota se-wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kondisi maturitas SPIP Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 masih belum mencapai level maturitas 3. Rincian nilai LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 27

39 level maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada Lampiran 1. Realisasi pencapaian IKP (outcome) 2.1 dan 2.2 yang tidak memenuhi target Perjanjian Kinerja Tahun 2016 disebabkan tingkat maturitas SPIP level 3 tidak hanya melalui pemenuhan syarat indikator maturitas SPIP saja tetapi perlu memperhatikan nilai capaian LKPPD, EPPD, LAKIP, hasil temuan BPK terkait SPIP dan ada tidaknya kasus hukum di lingkungan organisasi Pemerintah Daerah, yang sifatnya uncontrolable bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara. Langkah yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka meningkatkan capaian maturitas SPIP di lingkungan Pemerintah daerah adalah dengan memberikan atensi kepada Kepala Daerah untuk meningkatkan tata kelola keuangan daerah, antara lain dalam penggunaan alokasi dana desa (APBD), dana desa (APBN), bansos, h ibah, dan pengadaan barang/jasa. Selain itu, mengingatkan pentingnya peran inspektorat sebagai APIP dalam mengawal akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (Three Line of Defense). Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 2.3: Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina Pencapaian IKP ( outcome) Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BLUD yang Dibina diukur dengan menghitung persentase BLUD dengan hasil evaluasi kinerja berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kinerja yang dievaluasi merupakan kinerja BLUD pada tahun sebelumnya, sehingga evaluasi kinerja yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah evaluasi atas kinerja pada tahun Evaluasi kinerja terhadap BLUD pada tahun 2016 dilaksanakan pada dua BLUD. Satu dari dua BLUD yang dievaluasi, memiliki kinerja Baik, sementara satu BLUD kinerjanya berpredikat Sedang (Lampiran 2), sehingga realisasi IKP (outcome) 2.3 pada tahun 2016 adalah sebesar 50%. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 50%, maka capaian IKP (outcome) 2.3 adalah sebesar 100%. Sasaran ke-3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Pencapaian kinerja sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda, didukung oleh empat IKP (outcome), yaitu sebagai berikut: 1. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) (IKP Pengawasan 3.1); 2. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) (IKP Pengawasan 3.2); LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 28

40 3. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) (IKP Pengawasan 3.3); dan 4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1 ) (IKP Pengawasan 3.4); Capaian kinerja masing-masing IKP ( outcome) diukur dengan menggunakan rumus IKP ( outcome) yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Realisasi dan capaian masing-masing IKP (outcome) secara ringkas disajikan dalam tabel berikut. Tabel 11. Capaian Kinerja Outcome Sasaran Program Pengawasan 3 No Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan Target Realisasi Capaian Sasaran Program Pengawasan 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % % 2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % % 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % % % % Sasaran Program Pengawasan 3 telah memenuhi sebagian target Perjanjian Kinerja Tahun Hal ini terlihat pada IKP ( outcome) 3.2, 3.3, dan 3.4 dengan capaian kinerja masing-masing sebesar 100% dan 75%, sedangkan IKP ( outcome) 3.1 masih belum memenuhi target karena capaiannya masih 0%. Pencapaian sasaran program pengawasan 3 direalisasikan dengan dana sebesar Rp ,00 atau 98,09% dari anggaran pengawasan sebesar Rp ,00 dan dukungan SDM sebanyak 719 OH atau 141% dari rencana sebanyak 510 OH. Rincian realisasi dan capaian IKP (outcome) pendukung sasaran program pengawasan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda dijabarkan pada bagian berikut. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 3.1: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Pencapaian IKP ( outcome) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) diukur dengan menghitung persentase Inspektorat Kabupaten/Kota yang memiliki hasil penilaian kapabilitas APIP mencapai Level 3 dibandingkan dengan jumlah Inspektorat Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 29

41 Berdasarkan hasil Self Assessment Kapabilitas APIP yang dilakukan secara mandiri oleh Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016, belum ada Inspektorat Kabupaten/Kota yang memiliki kapabilitas mencapai Level 3. Dengan demikian, realisasi IKP ( outcome) 3.1 pada tahun 2016 adalah sebesar 0%. Realisasi pencapaian IKP ( outcome) Perjanjian Kinerja Tahun 2016 disebabkan antara lain: 3.1 yang tidak memenuhi target 1. Anggaran untuk kegiatan PK APIP terbatas; 2. Rendahnya komitmen inspektorat dalam menyiapkan infrastruktur yang diperlukan bagi peningkatan kapabilitas APIP ditunjukkan dengan permasalahan antara lain: a. Belum dilakukan monitoring rencana tindak peningkatan kapabilitas APIP dan belum ada laporan kepada kepala daerah dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara. b. Belum lengkapnya data pendukung pernyataan self assesment yang telah dilakukan oleh inspektorat. c. Belum berjalannya infrastruktur yang telah dibangun oleh inspektorat. 3. Kapabilitas APIP pada level 3 tidak hanya dapat dicapai melalui pemenuhan Infrastruktur Kapabilitas APIP saja, tetapi perlu penerapan dari seluruh Infrastruktur yang telah dibuat dalam kegiatan organisasi. Selain itu, ada tidaknya kasus hukum di lingkungan organisasi Pemerintah Daerah juga dapat mempengaruhi capaian level Kapabilitas APIP; 4. Sumber daya manusia unit APIP terbatas, sehingga satuan tugas peningkatan kapabilitas APIP yang dibentuk juga harus menjalankan penugasan pengawasan, sehingga penyiapan infrastruktur peningkatan kapabilitas APIP harus dilakukan secara paralel. Atas hambatan dan permasalahan tersebut, solusi yang telah diambil oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara antara lain: 1. Kekurangan anggaran dalam kegiatan peningkatan kapabilitas APIP, dapat diatasi dengan menggunakan sisa anggaran dari bidang pengawasan lain; 2. Membangun komunikasi yang lebih efektif dan proaktif kepada seluruh Inspektorat se-wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara guna memonitor pembangunan infrastruktur yang diperlukan dengan membentuk tim pemangku masing-masing Inspektorat se-wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Rincian kapabilitas APIP Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 terdapat pada Lampiran 3. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 30

42 Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 3.2: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Pencapaian IKP ( outcome) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) diukur dengan menghitung persentase hasil penilaian kapabilitas Inspektorat Pemerintah Provinsi yang mencapai Level 2 atau Level 2 sebagian. Berdasarkan hasil Quality Assurance Kapabilitas APIP yang dilakukan pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016, disimpulkan bahwa Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kapabilitas di level 2 dengan perbaikan, sehingga realisasi IKP (outcome) 3.2 pada tahun 2016 adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 100% maka capaian IKP ( outcome) ini telah mencapai 100%. Rincian kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 terdapat pada Lampiran 3. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 3.3: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Pencapaian IKP ( outcome) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) diukur dengan menghitung persentase hasil penilaian kapabilitas Inspektorat Pemerintah Kabupaten/Kota yang mencapai Level 2 atau Level 2 sebagian. Berdasarkan hasil Self Assessment dan Quality Assurance Kapabilitas APIP yang dilakukan pada Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016, terdapat tujuh dari tujuh belas Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memenuhi target IKP ( outcome) 3.3 dengan rincian yaitu, tiga Inspektorat Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas level 2 penuh dan empat Inspektorat Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas level 2 dengan perbaikan, sehingga realisasi IKP ( outcome) 3.3 pada tahun 2016 adalah sebesar 40%. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 40% maka capaian IKP ( outcome) ini telah mencapai 100%. Rincian kapabilitas APIP Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 terdapat pada Lampiran 3. Indikator Kinerja Program (IKP) Pengawasan 3.4: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Pencapaian IKP (outcome) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) diukur dengan menghitung persentase hasil penilaian kapabilitas Inspektorat Pemerintah Kabupaten/Kota yang mencapai Level 1 (Initial). Berdasarkan hasil Self Assessment Kapabilitas APIP yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016, terdapat sepuluh dari tujuh belas Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memenuhi target IKP (outcome) 3.4, sehingga realisasi IKP (outcome) 3.4 pada LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 31

43 tahun 2016 adalah sebesar 59%. Jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 48% maka capaian IKP ( outcome) ini mencapai 75%. Tingginya capaian IKP ( outcome) 3.4 menunjukan bahwa masih rendahnya kapabilitas Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga kegiatan pembinaan Kapabilitas APIP masih perlu ditingkatkan. Rincian kapabilitas APIP Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 terdapat pada Lampiran 3. Sasaran ke-4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan 1) Sub Bagian Keuangan Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan pelayanan keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama dari penerima layanan dan dari sub bagian keuangan. Penilaian persepsi kepuasan pelayanan sub bagian keuangan adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan yang diberikan sub bagian keuangan dalam menyediakan dana untuk membiayai kegiatan pengawasan dan non pengawasan. Pada tahun 2016, sub bagian keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan survei kepuasan pelayanan terhadap 5 (lima) jenis pelayanan keuangan kepada pegawai dari target sebesar 7 dari skala likert 1-10, realisasi penilaian sebesar 7, sehingga capaiannya 100%. 2) Sub Bagian Umum Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara. Survei persepsi kepuasan pelayanan sub bagian umum diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan yang diberikan sub bagian umum dalam penyediaan sarana dan prasarana perkantoran untuk menunjang kegiatan pengawasan dan non penganwasan di kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2016, sub bagian umum Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan survei kepuasan pelayanan terhadap 15 (lima belas) jenis LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 32

44 pelayanan umum kepada pegawai dari target sebesar 7 dari skala likert 1-10, realisasi penilaian sebesar 7, sehingga capaiannya 100%. 3) Sub Bagian Kepegawaian Sub bagian kepegawaian memberikan pelayanan administrasi kepegawaian yang cepat, tepat, dan ramah juga memegang perananan yang penting bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara keseluruhan. Survei persepsi kepuasan pelayanan sub bagian kepegawaian diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan yang diberikan sub bagian kepegawaian dalam pemberian layanan kepegawaian untuk menunjang kegiatan pengawasan dan non pengawasan di kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2016, sub bagian kepegawaian Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan survei kepuasan pelayanan terhadap 13 (tiga belas) jenis pelayanan kepegawaian kepada pegawai dari target sebesar 7 dari skala likert 1-10, realisasi penilaian sebesar 7, sehingga capaiannya 100%. Hasil peniaian kepuasan layanan pada tiga sub bagian di atas menunjukkan, bahwa secara keseluruhan target sasaran program Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan pada tahun 2016 tercapai 100% dengan nilai kepuasan 7 dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja sebesar 7 pada skala Likert Langkah peningkatan untuk memberikan layanan dukungan manajemen yang lebih baik adalah: 1. Percepatan waktu penyelesaian pertanggungjawaban keuangan melalui penerapan SMS Gateway; 2. Pemutakhiran data kepegawaian secara real time lelalui aplikasi SISPEDAP; 3. Peningkatan pengelolaan layanan kearsipan melalui penggunaan aplikasi DMS; 4. Percepatan waktu layanan atas perbaikan sarana dan prasarana serta lebih responsif dalam menindaklanjuti keluhan pegawai; dan 5. Penyiapan informasi keuangan secara real time. B. Realisasi Keuangan Pelaksanakan program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsi selama Tahun 2016 dibiayai dari dana dalam DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara sesuai dengan Nomor SP DIPA Tanggal 7 Desember 2015 sebesar Rp ,00. Adanya pemotongan anggaran, menyebabkan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan revisi DIPA sampai dengan revisi ke-3 menjadi Rp ,00. Rincian besaran DIPA dan realisasinya dijelaskan sesuai tabel berikut. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 33

45 Tabel 12. Realisasi Penyerapan Anggaran TA 2016 Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Penyerapan (%) Program 06 Rekomendasi Hasil Pengawasan ,51% Program 01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya ,44% ,19% ,10% Total (01) ,12% Total (06+01) ,52% Sampai dengan akhir tahun anggaran 2016, realisasi penyerapan anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp ,00 atau 90,35% dari total anggaran setelah adanya self blocking sebesar Rp ,00 menjadi Rp ,00 (Lampiran 4). Jika dibandingkan dengan total anggaran sebelum self blocking yaitu sebesar Rp ,00 maka total penyerapan anggaran menjadi 89,52%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016, realisasi capaian kinerja keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi target. C. Penghargaan atas Prestasi Kinerja Perwakilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara berhasil memperoleh beberapa penghargaan terkait kinerja selama tahun 2016, yaitu: 1. Perwakilan Terbaik I dalam Pengelolaan Data Hasil Pengawasan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dari Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah; 2. Perwakilan Terbaik I dalam Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Desa dari Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Derah; 3. Perwakilan Terbaik I untuk Kategori Produktivitas Kinerja dari Deputi Bidang Investigasi; dan 4. Penghargaan atas Kriteria Keaktifan Pemanfaatan Portal Layanan dari Pusat Informasi Pengawasan BPKP. Atas penghargaan terkait kinerja selama tahun 2016 tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Unit Kerja Perwakilan BPKP Berkinerja Terbaik II oleh Kepala BPKP. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 34

46 Gambar 2. Sertifikat Penghargaan Pengelolaan Data Hasil Pengawasan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Gambar 3. Sertifikat Penghargaan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Desa Gambar 4. Plakat Penghargaan Keaktifan Pemanfaatan Portal Layanan LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 35

47 Gambar 5. Sertifikat Penghargaan Unit Kerja Perwakilan BPKP Berkinerja Terbaik II LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 36

48 BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara kepada pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya BPKP Pusat, sebagai salah satu dukungan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BPKP. Uraian akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 adalah sebagai berikut. A. Simpulan Capaian Kinerja Hasil penilaian pelaksanaan kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara yang diukur dengan 11 (sebelas) indikator kinerja program (outcome) telah tercapai. Pencapaian kinerja selama tahun 2016 direalisasikan dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,00 atau 90,35% dibandingkan dengan total anggaran setelah self blocking sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan total anggaran sebelum self blocking sebesar Rp ,00, maka persentase penyerapan anggaran menjadi 89,52%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016, realisasi capaian kinerja keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi target. B. Kendala Pencapaian dan Rencana Tindak Kendala yang dihadapi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mencapai target kinerja 2016 adalah sebagai berikut: 1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota level 3 yang tidak hanya dapat dicapai melalui pemenuhan syarat indikator maturitas SPIP saja, tetapi perlu memperhatikan nilai capaian LKPPD, EPPD, LAKIP, hasil temuan BPK terkait SPIP dan ada tidaknya kasus hukum di lingkungan organisasi Pemerintah Daerah, yang sifatnya uncontrolable bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara; 2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota level 3 belum dapat dicapai antara lain disebabkan oleh: a. Anggaran untuk kegiatan PK APIP terbatas; b. Rendahnya komitmen inspektorat dalam menyiapkan infrastruktur yang diperlukan bagi peningkatan kapabilitas APIP, antara lain belum ada monitoring rencana tindak peningkatan kapabilitas APIP dan belum ada LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 37

49 laporan kepada kepala daerah/kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara, belum lengkapnya data pendukung pernyataan self assesment yang telah dilakukan oleh inspektorat, serta belum berjalannya infrastruktur yang telah dibangun oleh inspektorat. c. Untuk mencapai Kapabilitas APIP pada level 3, tidak hanya dapat dicapai melalui pemenuhan infrastruktur kapabilitas APIP, tetapi perlu juga penerapan dari seluruh infrastruktur yang telah dibuat dalam kegiatan organisasi. Selain itu, adanya kasus hukum di lingkungan Pemerintah Daerah dapat mempengaruhi capaian level Kapabilitas APIP; d. Sumber daya manusia di lingkungan APIP terbatas, sehingga satuan tugas peningkatan kapabilitas APIP yang dibentuk juga harus menjalankan penugasan pengawasan, sehingga penyiapan infrastruktur peningkatan kapabilitas APIP harus dilakukan secara paralel. Langkah yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka meningkatkan kinerja di masa mendatang adalah: 1. Memberikan atensi kepada Kepala Daerah untuk meningkatkan tata kelola keuangan daerah, antara lain dalam penggunaan alokasi dana desa (APBD), dana desa (APBN), bansos, hibah, dan pengadaan barang/jasa. Selain itu, mengingatkan pentingnya peran inspektorat sebagai APIP dalam mengawal akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (Three Line of Defense); 2. Kekurangan anggaran kegiatan peningkatan kapabilitas APIP, diatasi dengan menggunakan sisa anggaran dari bidang pengawasan lain; 3. Membangun komunikasi yang lebih efektif dan proaktif kepada seluruh Inspektorat se-provinsi Sulawesi Tenggara guna memonitor pembangunan infrastruktur yang diperlukan dengan membentuk tim pemangku masing-masing Inspektorat se-provinsi Sulawesi Tenggara; 4. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan yang secara dini dapat memetakan permasalahan lintas sektoral dan permasalahan stakeholders lainnya sehingga dapat lebih efektif mengarahkan perumusan rekomendasi yang relevan dan strategis; 5. Terus meningkatkan kompetensi pegawai secara berkelanjutan terutama dalam rangka mengisi peran BPKP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, antara lain dengan mengikutsertakan pegawai dalam diklat teknis substansi, meningkatkan kuantitas dan kualitas PPM, menyelenggarakan atau mengikuti forum-forum diskusi, seminar, workshop, dan berbagai metode peningkatan kompetensi lainnya; 6. Memperbaiki komposisi pegawai dengan penambahan tenaga Auditor Muda untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ketua Tim serta Fungsional Umum untuk memperkuat kegiatan dukungan manajemen di Bidang Ketatausahaan; 7. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas, antara lain dengan menyempurnakan secara terus-menerus berbagai pedoman dan SOP yang dibutuhkan, LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 38

50 meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas satgas yang telah ada, meningkatkan kualitas pemanfaatan formulir-formulir kendali mutu, mengefektifkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan kualitas kertas kerja dan hasil pengawasan, serta melakukan pembenahan administrasi; 8. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara untuk bekerja secara profesional, berintegritas dan berdedikasi tinggi, mematuhi aturan perilaku dan etika profesi, serta meningkatkan kualitas budaya kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara; 9. Meningkatkan pelaksanaan fungsi kehumasan serta menjalin dan menjaga kerja sama yang baik dengan stakeholders secara profesional; 10. Meningkatkan penerapan sistem pengendalian intern dan good governance di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara serta berupaya menjadi contoh bagi para pemangku kepentingan; 11. Pelaksanaan penugasan difokuskan lebih pada pemerintah daerah yang diproyeksikan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam LKPD; 12. Mendorong peningkatan kapasitas SDM pemerintah daerah dalam rangka upaya sinergi pengawalan target capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian; 13. Sinergi dengan APIP untuk penuntasan tindak lanjut atas temuan hasil pengawasan; 14. Percepatan waktu penyelesaian pertanggungjawaban keuangan melalui penerapan SMS Gateway; 15. Pemutakhiran data kepegawaian secara real time melalui aplikasi SISPEDAP; 16. Peningkatan pengelolaan layanan kearsipan melalui penggunaan aplikasi DMS; 17. Percepatan waktu layanan atas perbaikan sarana dan prasarana serta lebih responsif dalam menindaklanjuti keluhan pegawai; dan 18. Penyiapan informasi keuangan secara real time. LKj 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA 39

51 Lampiran 1 / 1-2 Hasil Penilaian Level Maturitas SPIP Kabupaten/Kota No. Pemerintah Daerah Capaian Level Maturitas SPIP Tahun 2015 Tahun Provinsi Sulawesi Tenggara 1,74 2,53 2 Kabupaten Bombana 1,99-3 Kabupaten Buton 0-4 Kabupaten Buton Utara 1,92 1,68*) 5 Kabupaten Kolaka 1,88 3,18*) 6 Kabupaten Kolaka Utara 1,99-7 Kabupaten Konawe 1,13-8 Kabupaten Konawe Selatan 1,82-9 Kabupaten Konawe Utara 0,66 1,19 10 Kabupaten Muna 0,88-11 Kabupaten Wakatobi 0,93 2,47 12 Kota Baubau 1,96-13 Kota Kendari 1,56 2,64 14 Kabupaten Kolaka Timur 1,88-15 Kabupaten Konawe Kepulauan 1,62-16 Kabupaten Buton Selatan 1,28-17 Kabupaten Buton Tengah 0,56-18 Kabupaten Muna Barat 1,78 - *) belum divalidasi Keterangan level maturitas SPIP: Nilai Tingkat Karakteristik SPIP 0 Belum Ada K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktik-praktik pengendalian intern 1 Rintisan Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi. 2 Berkembang K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai. 3 Terdefinisi K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. 4 TerkeloladanTerukur K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masingmasing personel pelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi. 5 Optimum K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang

52 Nilai Tingkat Karakteristik SPIP Lampiran 1 / 2-2 berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer

53 Lampiran 2 / 1-1 Hasil Evaluasi Kinerja BLUD Tahun 2016 No Nama BLUD Nilai Evaluasi Kinerja Predikat 1 Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka 52,93 SEDANG 2 RSUD BLUD Kab. Konawe Selatan 69,05 BAIK

54 Lampiran 3 / 1-1 Capaian Level Kapabilitas APIP di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 No. Unit APIP Level per 30/06/2016 Level per 31/12/2016 Target Sesuai Pakta Komitmen 1 Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara 2* 2* 2* 2 Inspektorat Kota Kendari 1 2* 2* 3 Inspektorat Kota Baubau 2* Inspektorat Kabupaten Konawe 2* 2* 2 5 Inspektorat Kabupaten Konawe Utara 1 2* 1 6 Inspektorat Kabupaten Konawe Kepulauan Inspektorat Kabupaten Konawe Selatan Inspektorat Kabupaten Kolaka 2* 2 3* 9 Inspektorat Kabupaten Kolaka Timur Inspektorat Kabupaten Kolaka Utara 1 2* 2* 11 Inspektorat Kabupaten Bombana 1 1 2* 12 Inspektorat Kabupaten Wakatobi 2* 2 3* 13 Inspektorat Kabupaten Muna 1 1 2* 14 Inspektorat Kabupaten Muna Barat Inspektorat Kabupaten Buton 1 1 2* 16 Inspektorat Kabupaten Buton Tengah Inspektorat Kabupaten Buton Utara 1 1 2* 18 Inspektorat Kabupaten Buton Selatan * dengan perbaikan

55 Lampiran 4/ 1-2 Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Keg. Op. Komp Kelompok Pengawasan Output (Rekomendasi) Dana Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Penyerapan Program Pengawasan Intern AkuntabilitasKeuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP % Rp Rp ,87% Pengawasan Intern Perekonomian % Rp Rp ,07% Pengawasan Intern Polhukam % Rp Rp ,28% Pengawasan Intern PKD % Rp Rp ,35% Pengawasan Intern Akuntan Negara % Rp Rp ,49% Pengawasan Intern Investigasi % Rp Rp ,88% Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita 3-7) Pengawasn Intern PerekonomiandanKemaritiman (NawaCita) Pengawasan Intern Polhukam PMK (NawaCita) % Rp Rp ,79% % Rp Rp ,30% % Rp Rp ,04% PengawasanItern PKD (NawaCita) % Rp Rp ,39% Pengawasan Intern Akuntan Negara (NawaCita) % Rp Rp ,07% Pengawasan Intern Investigasi (NawaCita) % Rp Rp ,93%

56 Lampiran 4/ 2-2 Keg. Op. Komp Kelompok Pengawasan Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita 3-7) Output (Rekomendasi) Dana Target Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Penyerapan % Rp Rp ,86% Regional NawaCita % Rp Rp ,86% Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP % Rp Rp ,13% SPIP PKD % Rp Rp ,83% SPIP Akuntan Negara % Rp Rp ,75% Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda % Rp Rp ,09% Tata Kelola APIP Daerah % Rp Rp ,09% Sub Total % Rp Rp ,52% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 3670 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya % ,44% 3676 Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP % 3678 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP % ,19% ,10% Sub Total % ,12% TOTAL ,4% Rp Rp ,35%

57

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU RENCANA AKSI ATAS PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor Sasaran Program/Indikator Kinerja Kegiatan/Indikator

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

NO PKPT BIDWAS RENDAL IKK KAP AN D503 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Pengawalan Penyertaan Modal Negara

NO PKPT BIDWAS RENDAL IKK KAP AN D503 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Pengawalan Penyertaan Modal Negara DAFTAR PKPT TAHUN 2016 UNIT KERJA: Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur NO PKPT BIDWAS RENDAL IKK KAP 1 3900 AN D503 Rekomendasi Pengawasan oleh Perwakilan BPKP Pengawalan Penyertaan Modal Negara 2 3901

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN NOMOR : LKIN-1645/PW22/6/ TANGGAL : 24 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I II RINGKASAN EKSEKUTIF... III BAB I PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI... 1 B. ASPEK STRATEGIS... 2 C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK... 3 D. STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Ringkasan Eksekutif R encana Kinerja merupakan salah satu komponen/siklus dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimulai dari Perencanaan Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renja),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN ANALISIS PENUGASAN PENGAWASAN ATAS PROGRAM KERJA PENGAWASAN (PKPT) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017 TANGGAL: 10 JANUARI 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-nya

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 Nomor: KEP-339/PW26/1/2015 Tanggal: 31 Juli 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten 2016 Nomor : LAP-5/PW30/6/2017 Tanggal : 10 Januari 2017 I KATA PENGANTAR Memenuhi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif...

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif... DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi Halaman Ringkasan Eksekutif... i BAB I Pendahuluan... 1 A. Data Umum... 3 B. Struktur Organisasi... 4 C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis... 6 D. Keterkaitan dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. No.1241, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) KATA PENGANTAR Prinsip manajemen berbasis kinerja mengharuskan setiap instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui Laporan Kinerja (LKj) Instansi

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara 2017 Sekapur Sirih Untuk mewujudkan Pemerintah Daerah yang transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan No.1863, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan BPKP. Provinsi. Sumut. Provinsi Sumsel. Provinsi DKI Iakarta. Provinsi Jabar. Provinsi Jateng. Provinsi Jatim. Provinsi Sumsel. PERATURAN

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-460/PW16/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Nomor : LKIN-460/PW16/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nomor : LKIN-460/PW16/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP di Jakarta

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci