BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015"

Transkripsi

1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016

2 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam TAP MPR No. IX Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atas penggunaan anggaran selama tahun Laporan kinerja tahun 2015 ini telah membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2015 dengan Perjanjian Kinerja tahun 2015 serta capaian kinerja tahun ini dengan lima tahun terakhir tahun 2019 dan melakukan analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Hasil pengukuran capaian kinerja outcome tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan secara mandiri (self assessment), adalah sebagai berikut: Sasaran Program 1: Dari IKU 1, capaian 158,15%. Sasaran Program 2: Dari IKU 1, capaian 23,52%. Sasaran Program 3: Dari IKU 1, capaian 0,00%. Sasaran Program 4: Dari IKU 1, capaian 106,86%. Tidak tercapainya Sasaran Program 2 disebabkan Pemerintah Daerah belum melaksanakan SPIP sebagaimana termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun Sementara itu, Sasaran Program 3 tidak tercapai disebabkan belum ada APIP Pemerintah Daerah yang berada di Level 3. Hasil pengukuran Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut : Sasaran Strategis 1: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 1, capaian 117,65 % Sasaran Strategis 1: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 2, capaian 66,66 % Sasaran Strategis 1: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 3, capaian 264,70 % Sasaran Strategis 2: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 1, capaian 0,00 % Sasaran Strategis 2: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 2, capaian 0,00 % Sasaran Strategis 2: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 3, capaian 160,00 % Sasaran Strategis 3: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 1, capaian 0,00 % Sasaran Strategis 3: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 2, capaian 0,00 % i

3 Tidak tercapainya Sasaran Strategis 2 dari Indikator Kinerja (Outcome) 1 dan 2 disebabkan Pemerintah Daerah belum menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai, sehingga belum ada Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara yang berada pada level 3. Dan tidak tecapainya Sasaran Strategis 3 disebabkan oleh Level Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara secara umum masih berada di Level 1 (Initial), hanya 2 (dua) kabupaten/kota yang berada di level 2 (Infrastructure) yaitu Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi. Sedangkan hasil pengukuran capaian kinerja output tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut: Sasaran Kegiatan 1: Dari IKK 1, capaian 100,00%. Sasaran Kegiatan 2: Dari IKK 1, capaian 100,00%. Sasaran Kegiatan 3: Dari IKK 1, capaian 100,00%. Sasaran Kegiatan 4: Dari IKK 1, capaian 100,00%. Sasaran Kegiatan 5: Dari IKK 1, capaian 100,00%. Sasaran Kegiatan 5: Dari IKK 2, capaian 100,00%. Sasaran Kegiatan 5: Dari IKK 3, capaian 100,00%. Capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2015 ini tidak terlepas dari dukungan seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, baik bidang teknis maupun non teknis serta adanya dukungan dari stakeholders/mitra kerja. Akhir kata, melalui laporan ini diharapkan pencapaian kinerja pada masa mendatang dapat lebih ditingkatkan, baik perbaikan pelaksanaan tugas maupun melalui penyempurnaan perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Medan, 8 Januari 2016 Kepala Perwakilan, Mulyana NIP ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... 5 D. Struktur Organisasi... 6 E. Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Sasaran Strategis Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja B. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sasaran Program C. Realisasi Keuangan BAB IV PENUTUP A. Simpulan Umum B. Simpulan Capaian Kinerja C. Rencana Tindak... 59

5 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Komposisii SDM Menurut Jabatan Tabel 1.2. Komposisii SDM Menurut Jabatan dan Gender... 8 Tabel 1.3. Komposisii SDM Berdasarkan Pendidikan... 8 Tabel 1.4. Komposisii SDM Menurut Usia Pegawai... 8 Tabel 1.5. Komposisii SDM Menurut Golongan... 8 Tabel 2.1. Indiakator Kinerja Utama Tabel 2.2. Program dan Kegiatan Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tabel 3.3. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara Tabel 3.4. Realisasi IKK Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Tabel 3.6. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi serta Meningkatnya Upaya 36 Pencegahan Korupsi... Tabel 3.7. Realisasi IKK Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada K/L/Pemda/ 36 Eefektivitas SPI Korporasi secara memadai... Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tersedianya Informasi Penyelenggaraan SPIP Tabel 3.9. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P Tabel Realisasi IKK Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) Tabel Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/ Tabel Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Tabel Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai 43 Kepuasan Layanan... Tabel Anggaran dan Realisasi Keuangan per Program Tabel Anggaran dan Realisasi Keuangan per Jenis Belanja... 45

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Strategi Pengawasan BPKP... 5 Gambar 1,2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara... 7 Gambar 1.3. Alur Pikir Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan dan Gender... 9 Grafik 1.2. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan... 9 Grafik 1.3. Komposisi SDM Berdasarkan Jabat Usia Pegawai... 9 Grafik 1.4. Komposisi SDM Berdasarkan Golongan

7 RINGKASAN EKSEKUTIF Tahun 2015 pengawasan intern untuk kesejahteraan rakyat telah menjadi paradigma baru pelaksanaan tugas BPKP sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP. Berdasarkan Perpres tersebut, tugas utama BPKP adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu dari 33 perwakilan yang ada di daerah, memiliki tugas untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPKP di bidang pengawasan intern, melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan visi, misi, rencana strategis, tujuan, sasaran, program, indikator kinerja utama serta rencana kerja yang terukur dan selaras dengan organisasi BPKP serta dilaksanakan setiap tahun. Dalam kerangka paradigma baru tersebut, Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atas penggunaan anggaran selama tahun Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) sesuai metode kerja yang telah ditetapkan, kategori perolehan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 terhadap empat sasaran program, dapat disajikan sebagai berikut: No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Program 1 Capaian > 100,00 % Memuaskan ,00 % < capaian < 100,00 % Sangat Baik ,00 % < capaian < 85,00 % Baik ,00 % < capaian < 70,00 % Cukup - 5 Capaian < 55,00 % Kurang 2 Jumlah Program 4 i

8 Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 jika dirinci berdasarkan capaian masing-masing program adalah sebagai berikut : Sasaran Program Target Indikator Kinerja Capaian Kinerja (%) SP1 Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara ,15 SP2 Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIK/L/Pemda/Korporasi 50 23,52 SP3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P 5 0,00 SP4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan 7 106,86 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa, dari empat IKU terkait tugas dan wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, sejumlah dua IKU telah memiliki tingkat ketercapaian di atas 80%. Dua IKU tersebut dirinci sebagai berikut: 1. Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara memiliki capaian sebesar 158,15%. Capaian ini menunjukkan kualitas rekomendasi hasil pengawasan interm Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara semakin baik dan applicable sehingga dapat ditindaklanjuti oleh stakeholders/mitra kerja. Keberhasilan capaian program, juga tercermin dari nilai pengawasan (audit value) berupa terjadinya peningkatan tindaklanjut atas temuan hasil pengawasan yang merupakan respon auditan terhadap hasil-hasil audit/pengawasan. Dampak yang diharapkan dari pemenuhan IKU ini adalah kualitas pengelolaan keuangan negara semakin meningkat, terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel, efisien dan efekstif serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisma aparat dengan menekankan pada perubahan sikap dan perilaku aparat pemerintahah daerah yang efektif, efesien, responsive, transparan dan akuntabel. 2. Indeks Kepuasan Kerja Pegawai tercapai sebesar 106,86%. Berdasarkan hasil survei menggunakan skala linkert 1-10 yang dilaksanakan secara mandiri, diperoleh indeks 7,48 (memuaskan) dari target 7 (skala linkert 1-10). Dimensi pengukuran meliputi kesejahteraan, lingkungan kerja, kesempatan pengembangan diri, akomodasi kepentingan pribadi, kualitas sarana dan prasarana kerja, serta kepuasan TIK. Indeks tersebut menunjukkan bahwa pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merasa puas terhadap layanan dukungan teknis pengawasan BPKP. Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah kesiapan sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan SDM Pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM pengelola secara berkesinambungan. Untuk dapat mencapai target yang diharapkan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara akan terus meningkatkan kualitas pengelolaan pegawai dengan perhatian khusus pada dimensi-dimensi yang masih kurang memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. ii

9 Dengan capaian-capaian tersebut, pada tahun 2015 masih ada dua IKU yang terkait dengan tugas BPKP belum berhasil digolongkan sebagai memuaskan. Dua IKU lainnya yang tidak memiliki tingkat ketercapaian di atas 80%, dapat dirinci sebagai berikut: 1. Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada Pemda dan Efektivitas SPI Korporasi secara memadai memiliki capaian sebesar 23,52%. Capaian ini menunjukkan, sebagian besar Pemda di Sumatera Utara belum menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai. Dari hasil penilaian terhadap 17 Pemda yang dilakukan asistensi pada tahun 2015, hanya 2 Pemda atau 11,76% yang telah menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai. Kedua pemda tersebut adalah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Binjai. Jika dibandingkan dengan target sebesar 50%, maka capaian IKU adalah sebesar 23,52%. Kedua pemda tersebut adalah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Binjai. Jika dibandingkan dengan target sebesar 50%, maka capaian IKU adalah sebesar 23,52%. 2. Sasaran Program 3 dengan 1 IKU: Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) capaiannya belum ada atau masih 0%. Capaian ini menunjukkan, seluruh APIP Pemda di Sumatera Utara belum ada yang nilai maturitasnya di Level 3, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 5%, maka capaian IKU masih 0,00%. Namun demikian dari prosesnya, sebanyak 2 APIP Pemda atau 5,88% dari 34 APIP Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara telah berhasil menunjukkan peningkatan kapabilitas APIP dari Level 1 menuju Level 2, yaitu APIP Pemda Kota Tebingtinggi dan Kota Binjai. Meski secara outcome tingkat ketercapaian IKU tidak semuanya di atas 80%, namun secara output capaiannya 100%. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara juga telah menunjukkan capaian kinerja lainnya dalam tatanan kelembagaan pemerintahan. Beberapa capaian penting antara lain, memperoleh penghargaan dalam pengelolaan Barang Milik Negara dari Kementerian Keuangan, mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Selatan atas sumbangsih dalam penerapan akuntansi berbasis akrual untuk LKPD Labuhan Batu Selatan Tahun 2014, pendampingan tata kelola keuangan pada beberapa instansi K/L/Pemda/BUMN/BUMD/ BUL/ BLUD, dan upaya pemberantasan korupsi bersama Kejaksaan-Kepolisian-KPK. IKU Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara memiliki keunggulan dalam peran consulting untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan. Hal ini tercermin dari kepercayaan instansi pemerintah baik di tingkat Pusat maupun Daerah dan BUMN/D menggunakan produk dan jasa BPKP dalam rangka membenahi sistem dan tata kelolanya. BPKP juga mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) berbasis akuntansi akrual pada 28 Pemerintah Daerah dalam rangka mempercepat pemerintah daerah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan daerah. iii

10 Sedangkan peran assurance berupa audit keuangan atas Loan/Grant yang dilakukan atas permintaan Lender telah diselesaikan secara tepat waktu dengan kualitas hasil audit yang baik. Demikian juga halnya dengan audit dalam rangka optimalisasi atas penerimaan negara dan daerah. Pada tahun 2015, upaya mewujudkan iklim pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dilakukan telah memberikan hasil yang cukup signifikan dengan meningkatnya jumlah kasus yang diserahkan ke instansi penegak hukum dan kerugian keuangan negara yang diselamatkan, baik melalui audit investigasi, penghitungan kerugian keuangan negara maupun pemberian keterangan ahli untuk keperluan instansi penegak hukum, dengan nilai temuan untuk audit investigasi dan penghitungan keuangan negara masing sebesar Rp ,84 dan Rp ,27. Selain itu, Upaya lainnya dalam pencegahan korupsi yang konsisten dilakukan adalah melaksanakan tindakan preventif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat atas permasalahan korupsi melalui kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi, Sosialisasi SPIP dan Fraud Control Plan (FCP). Untuk tujuan identifikasi peluang perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang, baik capaian kinerja yang memenuhi target maupun yang tidak memenuhi target, dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari dukungan seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, baik bidang teknis maupun bagian tata usaha serta adanya dukungan yang baik dari pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Akhir kata, dengan laporan ini diharapkan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara pada masa mendatang dapat lebih ditingkatkan, baik melalui perbaikan pelaksanaan tugas maupun melalui penyempurnaan perencanaan kinerja. Medan, 8 Januari 2016 Kepala Perwakilan, Mulyana NIP iv

11 I. PENDAHULUAN B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. BPKP merupakan aparat pengawas intern pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas utama menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi di daerah, BPKP membentuk Kantor Perwakilan BPKP disetiap Provinsi. Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi vertikal BPKP yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara masih mendasarkan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Nomor Nomor KEP /K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Keberadaan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas BPKP menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional di wilayah kerja daerah Sumatera Utara. Untuk memberikan arah bagi pelaksanaan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan visi, misi, rencana strategis, tujuan, sasaran, program serta rencana kerja yang terukur dan selaras dengan organisasi BPKP serta dilaksanakan setiap tahun. Selanjutnya, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atas penggunaan anggaran selama tahun Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja. 1

12 A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi Tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali perubahan sejak terbentuk tahun 1983, terakhir diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan dan Keuangan. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/ daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden; 2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/ daerah; 3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah; 4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/ kebijakan pemerintah yang strategis; 5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigasi terhadap kasus kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi; 6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya; 7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; 8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badanbadan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan; 9. Pembinaan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor; 10. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah; 2

13 11. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan Negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; 12. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan 13. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. Selain itu BPKP berperan sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun Peran BPKP tersebut untuk mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Negara melalui fungsi: 1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan tertentu yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral; kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); 2. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden; 4. Pengawasan ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya). Sedangkan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/ daerah, meliputi: 1. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai; 2. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain, dan Wajib Bayar; 3. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Pendapatan Asli Daerah; 4. Audit dan evaluasi terhadap pemanfaatan aset negara/ daerah; 5. Audit dan evaluasi terhadap program/kegiatan strategis di bidang kemaritiman, ketahanan energi, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan; 6. Audit dan evaluasi terhadap pembiayaan pembangunan nasional/ daerah; 7. Evaluasi terhadap penerapan sistem pengendalian intern dan sistem pengendalian kecurangan yang dapat mencegah, mendeteksi, dan menangkal korupsi; 8. Audit investigatif terhadap penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah untuk memberikan dampak pencegahan yang efektif; 9. Audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara/daerah dan pemberian keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundangan. Secara khusus kedudukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3

14 B. Aspek Strategis Organisasi Sebagai auditor intern pemerintah, BPKP melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang pengawasan untuk mendukung keberhasilan pembangunan sebagaimana telah diamanatkan dalam RPJMN Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP menjadi salah satu pendukung terwujudnya sasaran pembangunan nasional, yaitu pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Hakekat pengawasan intern adalah hasil pengawasannya berperan penting dalam meningkatkan tata kelola, memperbaiki pengelolaan risiko dan menguatkan system pengendalian intern. Dengan demikian, pembangunan tata kelola pemerintahan dan aparatur tidak dapat lepas dari pengawasan intern yang akan diperankan oleh BPKP dalam lingkup nasional. 1. Arah Kebijakan Pengawasan BPKP Kerangka kebijakan pengawasan BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya, mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien dan efektif. Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci, sebagai berikut: a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (KLPK) dan mampu bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintah yang baik (good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional; b. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan sinergis bersamasama dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN ; c. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan penerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset negara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/daerah; dan pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer); d. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. 2. Strategi Pengawasan BPKP Strategi pengawasan BPKP terdiri atas strategi eksekutif maupun strategi operasional.strategi eksekutif diharapkan menjadi acuan terutama bagi pimpinan 4

15 BPKP di pusat maupun daerah untuk membangun kemitraan dan jejaring pengawasan dan perencanaan pembangunan nasional.strategi operasional mengindikasikan kegiatan dan langkah-langkah dalam program teknis pengawasan BPKP yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu memfokuskan pada peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan SPIP, penguatan kapasitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP. Secara lebih spesifik strategi untuk mewujudkan visi dan misi adalah melalui programprogram induktif, sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 berikut: Gambar 1.1. Strategi Pengawasan BPKP C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara disesuaikan dengan nomenklatur yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon II yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan pengawasan akan menghasilkan rekomendasi sebagai indikator kinerja pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan. Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak langsung kegiatan teknis pengawasan. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan juga termasuk di dalamnya. 5

16 Konsisten dengan nomenklatur perencanaan dan penganggaran, terdapat 1 kegiatan pengawasan (program 06) dan 3 kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (program 01) di lingkungan BPKP, yaitu: 1. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP; 2. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan-BPKP; 3. Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP; 4. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP. Sedangkan layanan produk organisasi yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan dan mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut: 1. Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan 2. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola Kebendaharaan Umum Negara 3. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi 4. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah 5. Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi 6. Rekomendasi Perbaikan Kelancaran Pembangunan 7. Rekomendasi Keinvestigasian 8. Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi K/L 9. Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Pemda 10. Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi 11. Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi 12. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Program Prioritas Nasional 13. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP K/L 14. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Pemda 15. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L 16. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda D. Struktur Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan No.KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara adalah instansi vertikal BPKP yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan (Pejabat Struktural Eselon II A), Mulyana) berdasarkan SK Kepala BPKP Nomor Kep-704/K/SU/2013 tanggal 31 Desember Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh: 6

17 Kepala Bagian Tata Usaha, yang membawahi; Kepala Subbagian Keuangan; Kepala Subbagian Kepegawaian; Kepala Subbagian Program dan Pelaporan; Kepala Subbagian Umum; Kepala Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat; Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah; Kepala Bidang Akuntan Negara; Kepala Bidang Investigasi; Kelompok Pejabat Fungsional. Gambar 1.2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara didukung dengan tenaga SDM yang cukup andal. Sebagian besar memiliki kompetensi sebagai auditor. Posisi pegawai per 31 Desember 2015 berjumlah 175 orang, dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel di bawah ini. 7

18 Tabel 1.1. Komposisi SDM Menurut Jabatan Jabatan Jumlah (orang) Persentase (%) Pejabat Struktural 10 5,71 Pejabat Fungsional Auditor ,71 Calon Pejabat Fungsional Auditor 2 1,14 Fungsional Arsiparis 5 2,86 Fungsional Pranata Komputer 1 0,57 Fungsional Umum 28 16,00 Jumlah ,00 Tabel 1.2. Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Gender (Jenis Kelamin) Jabatan Jumlah (orang) Gender Pria %-tase Wanita %-tase Pejabat Struktural , ,00 Pejabat Fungsional Auditor , ,78 Calon Pejabat Fungsional Auditor , ,00 Fungsional Arsiparis , ,00 Fungsional Pranata Komputer ,00 0 0,00 Fungsional Umum , ,57 Jumlah , ,29 Tabel 1.3. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah (orang) %-tase Sarjana S2/Magister 10 5,71 Sarjana S1/DIV 96 54,86 Sarjana Muda/Diploma DIII 42 24,00 SMA/SMK 26 14,86 SD 1 0,57 Jumlah ,00 Tabel 1.4. Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai Usia Jumlah (orang) %-tase > ,57 51 s.d ,86 41 s.d ,14 31 s.d ,14 < ,29 Jumlah ,00 Tabel 1.5. Komposisi SDM Golongan Golongan Jumlah (orang) %-tase IV 42 24,00 III ,14 II 19 10,86 Jumlah ,00 8

19 Komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) per 31 Desember 2015 disajikan dalam bentuk grafik, tampak sebagai berikut: Grafik 1.1. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan dan Gender Grafik 1.2. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan Grafik 1.3. Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai Grafik 1.4. Komposisi SDM Berdasarkan Golongan 9

20 E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Capaian kinerja (performance results) tahun 2015 diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) Tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja (Tapkin) sendiri merupakan penjabaran Renstra Tahun Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2015 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, serta struktur organisasi. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas tentang rencana strategis dan perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi, dan menguraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Bab IV Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja. Alur pikir penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dapat diilustrasikan sebagaimana tampak pada Gambar 1.2 berikut ini. 10

21 Gambar 1.3. Alur Pikir Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Referensi Bab PENDAHULUAN Bab I PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RencanaStrategis Perjanjian Kinerja 2015 BabII AKUNTABILITAS KINERJA Bab III PENUTUP Bab IV 11

22 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA U ndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menyebutkan, bahwa setiap Kementerian/Lembaga diwajibkan menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) untuk periode lima tahun. Menindaklanjuti UU tersebut, BPKP telah menyusun Renstra Tahun yang merupakan perencanaan jangka menengah BPKP yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pengawasan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPKP periode lima tahun sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Penyusunan Renstra BPKP telah mendasarkan pelaksanaan program yang tertuang dalam Paturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Penugasan RPJMN terhadap BPKP tercakup pada Program Pembangunan Bidang Hukum dan Aparatur, fokus prioritas ke-4 yaitu, Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang dilaksanakan dengan kegiatan prioritas Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Kkeuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). A. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian dari organisasi BPKP telah menyusun Renstra yang sinkron dan mengacu Renstra BPKP Tahun sebagaimana Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Nomor KEP- 537/PW02/1/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun Penyusunan Renstra dimaksudkan untuk mendukung pencapaian program pembangunan bidang hukum dan aparatur di daerah Sumatera Utara dengan fokus prioritas peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan tersusunnya Renstra , berarti Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan perencanaan pengawasan periode yang berisi visi yaitu keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program-program indikatif untuk mencapai visi dan misi. 12

23 Perencanaan Strategis berisi visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan melalui pelaksanaan program, secara ringkas diuraikan sebagai berikut: 1. Pernyataan Visi Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun yang disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan, yaitu: Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Komitmen yang terkandung dalam pernyataaan visi tersebut adalah: a. Auditor Internal Pemerintah RI Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias, dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. Terdapat dua hal penting dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI. 1) Audit Intern Peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern memiliki dua sifat aktivitas yaitu sebagai pemberi jasa assurance, dan pemberi jasa consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. Untuk program atau kebijakan pembangunan nasional, pengawasan intern BPKP menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset sosial) untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut. 2) Auditor Pemerintah RI Sebagai auditor pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas. BPKP mengemban amanah dan tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi 13

24 ataupun sintom-sintom kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan negara. b. Auditor Berkelas Dunia Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas dunia, yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk. 1) Profesionalisme Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi persyaratan minimal. 2) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Disamping itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan solusinya serta perubahan peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan. 3) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance memberikan jaminan kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola pemerintahan atas seluruh programprogram prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan atau instrumen operasional manajemen risiko dan governance lainnya. Informasi consultancy berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko, aktivitas pengendalian dan proses governance dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan program pembangunan. c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran strategis. 2. Pernyataan Misi Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi 14

25 Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun Rumusan misi BPKP adalah: 1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; 2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif; dan 3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut: MISI PERTAMA Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dan manfaatnya yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui jasa assurance, jasa consultancy. Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN

26 Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. MISI KEDUA Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif Pada periode , pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK. Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat. MISI KETIGA Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 16

27 Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP. 3. Tujuan Dalam menyelenggarakan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan utama, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu, yaitu satu sampai dengan lima tahun kedepan dalam tahun , serta menggambarkan arah strategik organisasi, perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi, serta meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu: 1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; 2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; dan, 3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun merupakan indikator pencapaian tujuan strategis. Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan. Untuk menjabarkan tujuan agar terukur dan 17

28 dapat dicapai secara nyata, sasaran strategis yang disusun BPKP untuk tahun adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional. 2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional. 3) Meningkatkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi. 5. Sasaran Program Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program dan kegiatan yang ditetapkan. Sasaran yang akan dicapai dari program-program tersebut adalah sebagai berikut: 1) Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara. 2) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda dan SPI pada Korporasi 3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah. 4) Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan. 6. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. IKU BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). IKU Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Outcome/Output A Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara 1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan 1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan B Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIP Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada 18

29 C D K/L/Pemda/Korporasi serta Upaya Pencegahan Korupsi 1 Tersedianya informasi Penyelenggaraan SPIP Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 1 Tersediannya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan 1 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan 2 Termanfaatkannya Aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesemaan K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai 1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) 1 Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan 1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP 2 Tersedianya alat rumah tangga BPKP 3 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor 7. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan-kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas dan Renstra BPKP , program yang telah ditetapkan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 terdiri atas dua program, yaitu: Program Teknis Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Program 06), dengan anggaran sebesar Rp ,00. Program Generik Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP (Program 01), dengan anggaran sebesar Rp ,00. 19

30 Total anggaran Tahun 2015 untuk kedua program tersebut adalah sebesar Rp ,00. Baik program teknis pengawasan (Program 06) maupun program dukungan (Program 01) akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan oleh unit kerja atau satuan kerja di lingkungan BPKP. Untuk menjaga konsistensi nomenklatur perencanaan dan penganggaran, kegiatan pengawasan BPKP disesuaikan dengan nomenklatur yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon II/satker yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan dari masing-masing eselon II teknis akan menghasilkan rekomendasi sebagai indikator kinerja pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, pemantauan maupun komponen yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan dan diseminasi pedoman, pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi dan lain-lain. Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak langsung kegiatan teknis pengawasan. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan juga termasuk di dalamnya. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Program dan Kegiatan No Program Kegiatan 1 Program Pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 1. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan dan Pembayaran Gaji/Tunjangan-BPKP 2. Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 3. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP B. Perjanjian Kinerja 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2015 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara kepada Kepala BPKP pada tanggal 29 Januari Perkin merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang 20

31 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perkin Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 disajikan pada Tabel 2.3 di bawah ini. Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 No A B C D Sasaran Program/Kegiatan Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara 1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPI K/L/Pemda/Korporasi serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi 1 Tersedianya informasi Penyelenggaraan SPIP Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P 1 Tersedianya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/Pemda Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan 1 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan 2 Termanfaatkannya Aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan Indikator Kinerja Outcome/Output Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara 1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai 1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) 1 Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan 1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP 2 Tersedianya alat rumah tangga BPKP 3 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Target Satuan Jumlah % 40 Rekomendasi 164 % 50 Rekomendasi 2 % 5 Rekomendasi 2 Skala Likert Laporan 60 Unit 29 Unit 59 M

32 III. AKUNTABILITAS KINERJA A kuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran capaian kinerja organisasi tahun 2015 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Pengukuran dilakukan terhadap capaian kinerja strategis, capaian kinerja program (outcome) dan capaian kinerja kegiatan (output) dibandingkan target dalam rencana strategis dan target yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah merumuskan sasaran strategis dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan pemanfaatan atau capaian outcome program yang diselenggarakan, sasaran program dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan capaian indikator kinerja utama (IKU), dan sasaran kegiatan dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan capaian indikator kinerja kegiatan (IKK). Capaian sasaran strategis diindikasikan dengan capaian indikator kinerja outcome. Capaian sasaran program diindikasikan dengan capaian indikator kinerja utama (IKU) yaitu indikator yang secara signifikan mempengaruhi capaian sasaran program. Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi IKU dan membandingkan dengan targetnya. Analisis mendalam dilakukan terhadap perkembangan capaian IKU dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai kinerja IKU. Pengukuran capaian kinerja sasaran kegiatan meliputi identifikasi atas realisasi IKK dan membandingkan dengan targetnya. Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis, outcome dan output tahun 2015 terhadap capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, disajikan dalam tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut. SS1 SS2 Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome Target Capaian Satuan Realisasi Uraian Capaian 2015 (%) Opini Laporan WTP % 40,00 47,06 117,65 Keuangan Pemda Opini Laporan WTP % 50,00 33,33 66,66 Keuangan Korporasi (18 PDAM) Akuntabilitas Kinerja NILAI % 10,00 26,47 264,70 Pemda (SAKIP) CC Level Maturitas SPIP Level 3 % 0,00 0,00 0,00 Pemerintah Provinsi 22

33 SS3 Sasaran Strategis pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi Indikator Kinerja Outcome Target Capaian Satuan Realisasi Uraian Capaian 2015 (%) Level Maturitas SPIP Level 3 % 5,00 0,00 0,00 Pemerintah Kabupaten/Kota Perbaikan tata kelola, Baik % 50,00 80,00 160,00 manajemen risiko dan SPI Korporasi Level APIP Level 3 % 0,00 0,00 0,00 Pemerintah Provinsi Level APIP Level 3 % 5,00 0,00 0,00 Pemerintah Kabupaten/Kota Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program (Outcome) SP1 SP2 SP3 SP4 Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015 Realisasi Capaian (%) Perbaikan pengelolaan Persentase Perbaikan Tata % 40,00 63,26 158,15 Keuangan Negara Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIK/L/Pemda/Korporasi Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada Pemda dan Efektivitas SPI Korporasi secara memadai Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Skala Likert 1-10 % 50,00 11,76 23,52 % 5,00 0,00 0,00 7,00 7, Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (Output) Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 2015 Realisasi Capaian (%) SP1. Perbaikan pengelolaan Pengelolaan Keuangan Negara SK1. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekom ,00 SP2. Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIK/L/Pemda/Korporasi SK2. Tersedianya informasi Penyelenggaraan SPIP Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP Rekom ,00 SP 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah K/L/P SK3. Tersediannya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Rekom ,00 SP4. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan SK4. Tersedianya Dukungan Jumlah Layanan Dukungan Laporan ,00 23

34 Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 2015 Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan SK5. Termanfaatkannya Aset secara optimal Manajemen Perwakilan BPKP Tersedianya alat pengolahan data BPKP Tersedianya alat rumah tangga BPKP Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Realisasi Capaian (%) Unit ,00 Unit ,00 M ,00 B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian sasaran strategis dan sasaran program. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian tiga sasaran strategis dilakukan dengan mengukur dan menganalisa capaian indikator outcome, yaitu Opini Laporan Keuangan Pemda, Opini Laporan Keuangan Korporasi, Akuntabilitas Kinerja Pemda, Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Perbaikan tata kelola dan manajemen risiko serta SPI Korporasi, dan Level APIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Analisis capaian sasaran program juga dilakukan sebagai pendukung capaian kinerja sasaran strategis yang dilakukan terhadap indikator kinerja utama. Analisis juga dilakukan terhadap indikator kinerja yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja, namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran program. Analisis efisiensi penggunaan input berupa sumber daya keuangan dan manusia dilakukan terhadap tiap indikator kinerja dengan cara membandingkan capaian indikator kinerja dengan capaian penggunaan sumber 24

35 daya. Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian indikator kinerja lebih tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya. Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia. SASARAN STRATEGIS Analisis terhadap tiga sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara disajikan sebagai berikut: Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Capaian sasaran strategis yang pertama dalam rencana strategis yaitu Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional diukur dengan indikator persentase Laporan Keuangan Pemda yang memperoleh opini WTP, persentase Laporan Keuangan Korporasi yang memperoleh opini WTP, dan persentase Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) yang memperoleh nilai Cukup Baik (CC). Capaian sasaran strategis yang pertama disajikan sebagai berikut: SS1 Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Tabel 3.4 Capaian Sasaran Strategis yang Pertama Indikator Kinerja Outcome Target Capaian Satuan Realisasi Uraian Capaian 2015 (%) Opini Laporan WTP % 40,00 47,06 117,65 Keuangan Pemda Opini Laporan WTP % 50,00 33,33 66,66 Keuangan Korporasi (18 PDAM) Akuntabilitas Kinerja NILAI % 10,00 26, Pemda (SAKIP) CC 1. Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Opini Laporan Keuangan untuk 34 Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.5 Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara No. Pemerintah Daerah Status Opini Opini Perkembangan Pendampingan Tahun Tahun Kualitas Opini Provinsi Sumatera Utara Didampingi WTP WDP Meningkat 2 Kota Medan Didampingi WTP WTP Tetap 3 Kota Tebing Tinggi Didampingi WTP WDP Meningkat 4 Kota Padang Sidimpuan Didampingi WDP WDP Tetap 5 Kota Tanjung Balai Didampingi WDP TMP Meningkat 6 Kota Pematang Siantar Didampingi WTP WDP Meningkat 7 Kota Binjai Didampingi WTP WDP Meningkat 25

36 No. Pemerintah Daerah Status Opini Opini Perkembangan Pendampingan Tahun Tahun Kualitas Opini Kabupaten Serdang Bedagai Tidak Didampingi WTP WDP Tetap 9 Kabupaten Simalungun Tidak Didampingi WDP TMP Meningkat 10 Kabupaten Pakpak Bharat Tidak Didampingi WTP WTP Tetap 11 Kabupaten Langkat Didampingi WDP WDP Tetap 12 Kabupaten Samosir Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 13 Kabupaten Tapanuli Selatan Tidak Didampingi WTP WDP Meningkat 14 Kabupaten Labuhanbatu Tidak Didampingi WTP WDP Meningkat 15 Kabupaten Tapanuli Tengah Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 16 Kabupaten Mandailing Natal Didampingi WDP TMP Tetap 17 Kabupaten Deli Serdang Didampingi WDP TMP Meningkat 18 Kabupaten Dairi Didampingi WTP WDP Meningkat 19 Kabupaten Toba Samosir Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 20 Kabupaten Asahan Tidak Didampingi WTP WDP Meningkat 21 Kabupaten Humbang Hasundutan Tidak Didampingi WTP WTP Tetap 22 Kabupaten Karo Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 23 Kabupaten Padang Lawas Utara Didampingi WDP WDP Tetap 24 Kabupaten Labuhan Batu Utara Didampingi WTP WDP Meningkat 25 Kabupaten Labuhan Batu Selatan Didampingi WTP WTP Tetap 26 Kabupaten Nias Barat Tidak Didampingi TMP TMP Tetap 27 Kabupaten Batubara Tidak Didampingi TMP WDP Menurun 28 Kota Sibolga Didampingi WTP WDP Meningkat 29 Kabupaten Nias Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 30 Kabupaten Nias Selatan Tidak Didampingi TMP TMP Tetap 31 Kabupaten Tapanuli Utara Tidak Didampingi WTP WDP Tetap 32 Kabupaten Padang Lawas Tidak Didampingi WDP TMP Meningkat 33 Kota Gunung Sitoli Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 34 Kabupaten Nias Utara Tidak Didampingi WDP TMP Tetap Terdapat 16 Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau mencapai 47,06% dari 34 Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian, maka pencapaian indikator kinerja outcome atas Opini Laporan Keuangan Pemda sebesar 117,65% dari target tahun 2015 sebesar 40,00%. Capaian ini telah melibihi target untuk tahun 2015 dan tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut. Dari 34 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara telah dilakukan pendampingan atas penyusunan laporan keuangan sebanyak 15 (lima belas) Pemerintah Kabupaten/Kota. Dari 15 (lima belas) Pemerintah Kabupaten/Kota tersebut, 9 (sembilan) Pemerintah Kabupaten/Kota memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Terdapat 7 (tujuh) Pemerintah Kabupaten/Kota yang Laporan Keuangannya memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tanpa didampingi dalam penyusunan laporan keuangan. 2. Opini Laporan Keuangan Korporasi (PDAM) Opini Laporan Keuangan untuk 18 PDAM yang ada di Provinsi Sumatera Utara disajikan pada tabel berikut: 26

37 Tabel 3.7 Opini Laporan Keuangan PDAM di Provinsi Sumatera Utara No. PDAM Kabupaten/ Kota Opini Tahun PDAM Tirta Umbu Kab. Nias Unaudited 2 PDAM Tirta Sari Kota Kota Binjai WTP 3 PDAM Tirta Bina Kab. Labuhan Batu Unaudited 4 PDAM Tirta Malem Kab. Karo Unaudited 5 PDAM Tirta Lihou Kab. Simalungun WTP 6 PDAM Tirta Sialupiasa Kab. Asahan WDP 7 PDAM Tirtanadi Prov. Sumatera Utara WTP 8 PDAM Mual Nauli Kab. Tapanuli Tengah WDP 9 PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai Unaudited 10 PDAM Tirta Madina Kab. Mandailing Natal Unaudited 11 PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga WTP 12 PDAM Tirta Nciho Kab. Dairi Unaudited 13 PDAM Mual Natio Kab. Tapanuli Utara Unaudited 14 PDAM Tirta Bulian Kab. Tebing Tinggi WTP 15 PDAM Tirta Ayumi Kab. Padang Sidempuan Unaudited 16 PDAM Tirta Deli Kab. Deli Serdang Unaudited 17 PDAM Tirta Uli Kota Pematang Siantar WTP 18 PDAM Tirta Wampu Kab. Langkat WDP Terdapat 6 PDAM yang Laporan Keuangannya memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau mencapai 33,33% dari 18 PDAM yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian, maka pencapaian indikator kinerja outcome atas Opini Laporan Keuangan Korporasi sebesar 66,66% dari target tahun 2015 sebesar 50,00%. Capaian ini lebih rendah dari target tahun Dari 18 PDAM yang telah terbit Laporan Keuangannya, 9 PDAM yang laporan keuangannya telah di audit oleh Auditor Independen serta sebanyak 9 PDAM yang belum dilakukan audit. Seluruh PDAM di Provinsi Sumatera Utara telah dilakukan evaluasi kinerja. Untuk Tahun 2015, jumlah PDAM yang telah selesai dievaluasi kinerja sebanyak 18 PDAM,dari jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: No Tabel 3.8 Hasil Evaluasi Kinerja PDAM di Provinsi Sumatera Utara Nama PDAM KEPMENDAGRI 47 BPPSPAM Nilai Kategori Nilai Kategori 1 PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi 53,18 CUKUP 3,00 SEHAT 2 PDAM Tirta Wampu Kab. Langkat 39,29 KURANG 2,27 KURANG SEHAT 3 PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga 64,61 BAIK 3,42 SEHAT 4 PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar 56,31 CUKUP 3,04 SEHAT 27

38 No Nama PDAM KEPMENDAGRI 47 BPPSPAM Nilai Kategori Nilai Kategori 5 PDAM Tirta Lihou Kab. Simalungun 47,18 CUKUP 2,59 KURANG SEHAT 6 PDAM Tirta Kualo Kota Tanjung Balai 50,81 CUKUP 2,90 SEHAT 7 PDAM Tirta Bina Kab. Labuhanbatu 40,85 KURANG 2,28 KURANG SEHAT 8 PDAM Tirtanadi Prov. Sumatera Utara 67,26 BAIK 3,23 SEHAT 9 PDAM Tirta Sari Kota Binjai 40,65 KURANG 2,16 SAKIT PDAM Mual Nauli Kab. Tapanuli Tengah PDAM Tirta Ayumi Kota Padang Sidempuan 41,22 KURANG 1,81 SAKIT 48,37 CUKUP 2,70 KURANG SEHAT 12 PDAM Tirta Malem Kab. Karo 31,40 KURANG 2,09 SAKIT 13 PDAM Tirta Deli Kab. Deli Serdang 41,10 KURANG 1,91 SAKIT 14 PDAM Tirta Silaupiasa Kab. Asahan 40,72 KURANG 1,79 SAKIT 15 PDAM Tirta Nciho Kab. Dairi 52,97 CUKUP 2,83 SEHAT 16 PDAM Mual Natio Kab. Tapanuli Utara 56,51 CUKUP 2,98 SEHAT 17 PDAM Tirta Umbu Kab. Nias 53,37 CUKUP 2,69 KURANG SEHAT 18 PDAM Tirta Madina Kab. Madina 39,13 KURANG 2,23 KURANG SEHAT 3. Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) Dari 34 Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 9 Pemda yang memperoleh nilai CC (Cukup Baik) atau mencapai 26,47% dari 34 Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian, maka pencapaian indikator kinerja outcome atas Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) sebesar 264,70% dari target tahun 2015 sebesar 10,00%. Capaian ini telah melibihi target untuk tahun 2015 dan tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut. Dari 34 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan pendampingan penyusunan LAKIP sebanyak 4 (empat) Pemerintah Kabupaten/Kota, dan hasil pendampingan tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya satu LAKIP SKPD yang belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman penyusunan LAKIP sebagaimana ditetapkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor: 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Materi yang disampaikan pada saat pendampingan mencakup cara penyusunan perencanaan kinerja yang baik, perjanjian kinerja yang terukur dan pelaporan yang akuntabel. Skor Penilaian LAKIP pada Pemda yang didampingi adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Pendampingan Penyusunan LAKIP Provinsi Sumatera Utara No. Pemerintah Daerah Nilai Tahun Provinsi Sumatera utara CC 2 Medan CC 3 Langkat C 4 Tebing Tinggi CC 28

39 Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional Capaian sasaran strategis yang kedua dalam rencana strategis yaitu Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional diukur dengan indikator persentase Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang memperoleh Level 3 dan persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI Korporasi dengan nilai Baik. Capaian sasaran strategis yang kedua disajikan sebagai berikut: Tabel 3.10 Capaian Strategis yang kedua SS2 Sasaran Strategis Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional Indikator Kinerja Outcome Target Capaian Satuan Realisasi Uraian Capaian 2015 (%) Level Maturitas SPIP Level 3 % 0,00 0,00 0,00 Pemerintah Provinsi Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI Korporasi % 5,00 0,00 0,00 Baik % 50,00 80,00 160,00 1. Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara belum dilakukan. Implementasi SPIP pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditargetkan berada pada level 3 pada tahun Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Pembinaan implementasi SPIP dilakukan melalui Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai yang masing-masing berada pada level 1 (terdefinisi). Dari 34 Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara belum ada Pemda yang memperoleh Level 3, sehingga target outcome untuk Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota berada pada level 3 di tahun 2015 yaitu sebesar 5% tidak tercapai. Belum tercapainya level 3 atas Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di tahun 2015antara lain disebabkan: a. Satuan tugas SPIP di Kabupaten/Kota belum melaksankan tugasnya secara optimal; b. Belum seluruh Kabupaten/Kota memiliki Satuan Tugas SPIP; c. Proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah, kesiapan Insfrastruktur, ketersediaan Auditor bersertifikat, dan komitmen para pengambil keputusan terhadap 29

40 upaya perbaikan penerapan kelima unsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai. Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan Inpres Nomor 4 tahun 2011 untuk mempercepat penyelenggaraan SPIP dengan menginstruksikan kepada para Kepala SKPD untuk membentuk Satgas SPIP di lingkungan masing-masing SKPD dan mengefektifkan peran Satgas SPIP tingkat Kabupaten/Kota, sehingga mampu memetakan masalah dan mebuat Action Plan/RTP atas permasalahan terkait dengan pengelolaan keuangan maupun pelaksanaan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terkait. b. Mengintensifkan peran Inspektorat untuk mendorong seluruh SKPD dan Satgas SPIP agar mengimplementasikan SPIP dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di lingkungan masing-masing SKPD maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terkait. c. Menginstruksikan kepada Kepala SKPD untuk membuat Laporan pelaksanaan penyelenggaraan SPIP secara berkala dan menyampaikan kepada Kepala Daerah. d. Melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk percepatan implementasi SPIP dengan melakukan Control Self Assessment pada masing-masing Instansi Vertikal kepanjangan tangan Kelmenterian/Lembaga di wilayah Provinsi Sumatera Utara. 3. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan SPI Korporasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan SPI Korporasi dicapai melalui kegiatan pendampingan GCG. Hasil Penilaian GCG yang dilakukan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Hasil Penilaian GCG selama Tahun 2015 Korporasi Skor Predikat Keterangan PT Perkebunan Nusantara II 83,878 Baik Assessment GCG PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 92,472 Sangat Baik Assessment GCG PT Perkebunan Nusantara IV 93,365 Sangat Baik Assessment GCG PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 83,684 Baik Assessment GCG PT Kawasan Industri Medan (Persero) 71,710 Cukup Baik Self Assessment GCG Telah dilakukan penilaian GCG terhadap 5 (lima) Korporasi di Provinsi Sumatera Utara. Dari 5 Korporasi tersebut 2 (dua) Korporasi memperolah predikat Sangat Baik, 2 (dua) Korporasi memperolah predikat Baik, dan 1 (satu) Korporasi memperolah predikat Cukup Baik. Berdasarkan hasil tersebut, dari 5 (lima) Korporasi yang dilakukan penilaian GCG, terdapat 4(empat) Korporasi yang mencapai target indikator kinerja outcome atas Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan SPI Korporasi dengan predikat Baik atau mencapai 80,00%. Dengan demikian, maka pencapaian indikator kinerja outcome atas Opini Laporan Keuangan Pemda sebesar 160,00% dari target tahun 30

41 2015 sebesar 50,00%. Capaian ini telah melibihi target untuk tahun 2015 dan tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut. Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi Capaian sasaran strategis yang ketiga dalam rencana strategis yaitu Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi diukur dengan indikator persentase Level APIP Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota yang memperoleh Level 3 (Integrated). Capaian sasaran strategis yang ketiga disajikan sebagai berikut: Tabel 3.10 Capaian Strategis yang ketiga SS3 Sasaran Strategis Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi Indikator Kinerja Outcome Target Capaian Satuan Realisasi Uraian Capaian 2015 (%) Level APIP Level 3 % 0,00 0,00 0,00 Pemerintah Provinsi Level APIP Level 3 % 5,00 0,00 0,00 Pemerintah Kabupaten/Kota Level APIP Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara sampai dengan tahun 2015 disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.11 Level APIP Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara No. Pemerintah Daerah Assesment/Penilaian Kapabilitas APIP Belum Sudah Tahun Level 1 Provinsi Sumatera Utara v Kab. Asahan v Kab. Batubara v Kab. Dairi v Kab. Deli Serdang v Kab. Humbang Hasundutan v Kab. Karo v Kab. Labuhanbatu v Kab. Labuhanbatu Selatan v Kab. Langkat v Kab. Serdang Bedagai v Kab. Simalungun v Kab. Tapanuli Selatan v Kab. Tapanuli Tengah v

42 No. Pemerintah Daerah Assesment/Penilaian Kapabilitas APIP Belum Sudah Tahun Level 15 Kab. Tapanuli Utara v Kota Binjai v Kota Gunungsitoli v Kota Medan v Kota Padangsidempuan v Kota Pematangsiantar v Kota Sibolga v Kota Tanjungbalai v Kota Tebing Tinggi v Kab. Labuhanbatu Utara v Kab. Mandailing Natal v 26 Kab. Nias v 27 Kab. Nias Barat v 28 Kab. Nias Selatan v 29 Kab. Nias Utara v 30 Kab. Padang Lawas v 31 Kab. Padang Lawas Utara v 32 Kab. Pakpak Bharat v 33 Kab. Samosir v 34 Kab. Toba Samosir v Pelaksanaan Kegiatan peningkatan Kapabilitas APIP Tahun 2015 dilaksanakan di 7(tujuh) Inspektorat atau 20,59% dari 34 Inspektorat Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, meliputi kegiatan Self Assessment dan Evaluasi Tata Kelola APIP (Re-Self Assessment/Self Improvement). Dari hasil pendampingan tersebut dapat disimpulkan, 32 APIP masih berada di level 1 (initial), dan 2 APIP berada di level 2 (infrastructure) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.12 Kegiatan Assessment Peningkatan Kapabilitas APIP di Provinsi Sumatera Utara No. Uraian Kegiatan Hasil Pendampingan I. Kegiatan Self Assessment Peningkatan Kapabilitas APIP 1 Peningkatan Kapabilitas APIP Kota Binjai Level 2 dengan catatan 2 Peningkatan Kapabilitas APIP Kota Tebing Tinggi Level 2 dengan catatan 3 Peningkatan Kapabilitas APIP Kab. Serdang Bedagai Level 1 4 Peningkatan Kapabilitas APIP Kab. Asahan Level 1 5 Peningkatan Kapabilitas APIP Kab. Dairi Level 1 6 Peningkatan Kapabilitas APIP Provinsi Sumut Level 1 7 Peningkatan Kapabilitas APIP Kota Medan Level 1 II. Kegiatan Evaluasi Tata Kelola APIP (Re-Self Assessment/Self Improvement) 1 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP pada Pemkab Level 1 Serdang Bedagai 2 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP pada Pemko Binjai Level 2 dengan catatan 32

43 1. Level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berada pada level 1 (Initial). Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditargetkan mencapai level 3 (Integrated) pada tahun Level Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Dari 33 APIP Pemerintah Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara belum ada yang memperoleh Level 3, sehingga target outcome untuk Level APIP Pemerintah Kabupaten/Kota tahun 2015 yaitu sebesar 5% tidak tercapai. Hal ini disebabkan pembinaan yang disampaikan belum dapat ditindaklanjuti oleh APIP. Hambatan atas pencapaian level 3 Kapabilitas APIP di Provinsi Sumatera Utara adalah: a. Inspektorat Kabupaten/kota belum seluruhnya menyusun Internal Audit Charter yang ditandatangi oleh Kepala Daerah sebagai wujud komitmen tertulis b. Belum sepenuhnya dapat memberikan keyakinan yang memadai (assurance) bahwa area, proses, atau sistem yang diaudit telah sesuai dengan ketentuan pelaksanaannya dan belum sepenuhnya dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa audit ketaatan yang dilakukan telah dapat mencegah dan mendeteksi tindakan ilegal dan penyimpangan terkait dengan kebijakan, prosedur, dan persyaratan kontrak yang ada. c. Belum menerapkan penggunaan standar Kartu Kendali Mutu dalam setiap tahapan audit dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 19 tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan Instansi Pemerintah. d. Belum memiliki auditor dengan jumlah dan kualitas yang diperlukan sesuai dengan hasil identifikasi kompetensi maupun hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja. e. Kebijakan/SOP tentang panduan rekrutmen pegawai / auditor di lingkungan Inspektorat Kabupaten/Kota belum disusun. Upaya yang akan dilakukan untuk peningkatan kapabilitas APIP pada tahun berikutnya dapat dilakukan dengan membantu Inspektorat Pemerintah Daerah untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menyusun Intenal Audit Charter dan menyerahkannya kepada Kepala Daerah untuk ditandatangani sebagai bentuk komitmen Kepala Daerah terhadap pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten/Kota terkait. b. Membuat usulan kepada masing-masing Kepala Daerah agar menetapkan Peraturan Kepala Daerah untuk menerapkan Standar Audit APIP yang diterbitkan Asosiasi Auditor Internal Pemerintah (AAIPI). c. Mengimplementasikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 19 tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan Instansi Pemerintah. d. Membangun Infrastruktur yang dibutuhkan dalam peningkatan Kapabilitas APIP berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM) Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa dari 3 sasaran strategis dengan 8 indikator kinerja outcome untuk tahun 2015 pada perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, hanya 3 indikator kinerja outcome yang dapat di capai yaitu Opini Laporan Keuangan Pemda yang 33

44 memperoleh WTP sebesar 47,06% dari target sebesar 40,00% atau mencapai 117,65%, Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) dengan Nilai CC sebesar 26,47 dari target sebesar 10,00% atau mencapai 264,70%, dan Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI Korporasi dengan predikat Baik sebesar 80,00% dari target sebesar 50,00% atau mencapai 160%. Sedangkan 5 indikator kinerja outcome lainnya yaitu Opini Laporan Keuangan Korporasi (18 PDAM) yang memperoleh WTP sebesar 33,33% dari target sebesar 50,00% atau mencapai 66,66%, Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) sebesar 0,00% dari target sebesar 0,00% atau mencapai 0,00%, Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 0,00% dari target sebesar 5,00% atau mencapai 0,00%, Level APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) sebesar 0,00% dari target sebesar 0,00% atau mencapai 0,00%, Level APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 0,00% dari target sebesar 5,00% atau mencapai 0,00%. SASARAN PROGRAM Analisis terhadap empat sasaran program yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program Keuangan Negara Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholders lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. Sasaran program Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara terkait dengan tujuan pertama BPKP dalam rencana strategis tahun yaitu Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif. Sasaran program ini merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping consultancy sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN Sasaran program Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara dilengkapi satu indikator kinerja program yaitu Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara yang diukur dengan menghitung 34

45 persentase perbaikan yang telah terjadi dari hasil pengawasan BPKP terhadap rekomendasi yang disampaikan. Realisasi indikator sasaran program ini sampai dengantahun 2015 sebesar 63,26% atau mencapai 158,15% dari target periode yang sama sebesar 40%. Capaian tersebut, jika dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 70%, maka perkembangan pencapaian IKU tahun 2015 baru mencapai 90,37%, sehingga realisasinya perlu ditingkatan. Perkembangan capaian indikator kinerja sasaran program disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.13 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program SP1 IKP Sasaran Program/ Indikator Kinerja Program (Outcome) Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara Satuan Capaian Outcome Tahun 2015 Capaian 2015 Thdp Target 2019(%) Target Realisasi % Target % % 40 63,26 158,15 70,00 90,37 Realisasi outcome sebesar 63,26% merupakan perbaikan yang terjadi sebanyak 130 tindak lanjut dari 164 rekomendasi hasil pengawasan yang disampaikan. Belum tercapainya target, disebabkan 34 rekomendasi belum dapat ditindaklanjuti oleh mitra. Hambatannya adalah, proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah, DPRD, dan Menteri terkait, serta kesiapan insfrastruktur, SDM, dan komitmen para pengambil keputusanterhadap upaya perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program strategis yang terjadi di tahun Perhitungan capaian realisasi outcome disajikan sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 3.14 Realisasi IKK Persantase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara No Bidang Rekomendasi TL atas Rekomendasi Realisasi (%) Bobot (%) Realisasi IKU (%) 1 Instansi Pemerintah Pusat (IPP) ,25 25,00 14,06 2 Akuntabilitas Pemerintah Daerah ,54 25,00 15,38 (APD) 3 Akuntan Negara (AN) ,29 25,00 8,82 4 Investigasi ,00 25,00 25,00 Jumlah ,26 Sasaran program Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan dalam mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah, dengan indikator kinerja kegiatan (output) Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan. Realisasi indikator output ini diukur dengan menghitung persentase realisasi jumlah 35

46 penugasan pengawasan yang dilaksanakan dibanding penugasan yang direncanakan dikalikan target rekomendasi yang dihasilkan. Realisasi indikator kinerja output Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan sebanyak 164 rekomendasi atau mencapai 100,00% dari target tahun 2015 sebanyak 164 rekomendasi. Realisasi tersebut diwujudkan melalui kegiatan, audit, evaluasi, bimtek, asistensi pada satu pemerintah provinsi, dua puluh lima pemerintah kabupaten, delapankota, dan empatkorporasi di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp ,00atau 94,28% dari anggaran sasaran program sebesar Rp ,00, dengan SDM sebanyak OH atau 131,28% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program bisa digolongan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar 152,12%, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 94,28%. Demikian pula dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian indikator kinerjatahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2015 sebesar 131,28%, sebagaimana tampak dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan 1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan PP Target Dana (Rp000) OH PP Realisasi Dana (Rp000) Capaian (%) Target OH Output Output Dana OH ,28 131,28 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan pengelolaan keuangan negara yang terjadi di tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP) 1) Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan (1) Dilakukannya pengkajian dan perumusan strategi pelaksanaan dan pengawasan atas penangkapan/pengangkutan ikan termasuk peran dan kontribusi masingmasing institusi dalam kaitan pengendalian dan pengawasan; (2) Dirumuskannya strategi dan upaya mendorong nelayan untuk beralih dari nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya; (3) Dilakukannya pengawasan atas izin-izin yang telah diterbitkan dan memanfaatkan instrumen perizinan sebagai alat pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan alat penegakan hukum dengan pengenaan sanksi pencabutan izin jika terdapat pelanggaran atas ketentuan berlaku untuk memberikan efek jera; 36

47 (4) Dilakukan Inventarisasi Aset hasil pembangunan Program PNPM Mandiri Perdesaan untuk diserahterimakan dari Satker PNPM Mandiri Perdesaan/ Perkotaan kepada Desa/Lurah agar dicatat sebagai aset desa dalam Laporan Keuangan Desa; (5) Dilakukannya inventarisasi dan hasil kegiatan WISMP pada beberapa Pemda dan serah terima secara formal baik dari tingkat pelaksana ke satker maupun dari tingkat satker ke Pemda; (6) Ditetapkan kebijakan maupun peraturan yang melindungi lahan pertanian dari kegiatan untuk melakukan perubahan/konversi lahan beririgasi untuk kegiatan non pertanian guna mencegah alih fungsi lahan dan segera mempercepat penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); (7) Meningkatnya penyelesaian Pembebasan Tanah Jalan Tol, baik terhadap buktibukti kepemilikan tanah maupun ganti rugi tanah dengan mempedomani Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Sehingga terjadi peningkatan progres percepatan pembangunan fisik jalan tol terkait dengan tanah yang sudah dibebaskan; (8) Dibuatnya kebijakan implementasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Kabupaten Serdang Bedagai ke DPRD dan melaksanakan Undang-Undang No 36 tahun 2009 pasal 171 untuk menetapkan anggaran kesehatan pemerintah daerah minimal 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di luar gaji pada kesempatan pertama; (9) Telah terisinya rumah relokasi pengungsi gunung Sinabung sebanyak 75% dari sebanyak 370 unit yang telah selesai dibangun. 2. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) 1) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah APD (1) Diperbaharuinya regulasi terkait pengelolaan SDM, termasuk penempatan dan pengembangan SDM, antara lain mengatur penempatan SDM disesuaikan dengan kompetensi dan pelatihan yang harus dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kompetensi SDM di Pemerintah Daerah serta mengatur pola mutasi yang terstruktur, sehingga dapat menjamin terpenuhinya kompetensi SDM yang sesuai kebutuhan (SIMDA, Pengelolaan Aset, Penyusunan APBD, Penyusunan Renstra); APD (2) Ditetapkannyakebijakan mengoptimalkan peran Inspektorat memberikan jasajasa konsultasi kepada Auditee agar dapat menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan SAP dan melaporkan seluruh aset serta transaksi yang ada di dalam LKPD; (3) Dibuat mekanisme untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern dalam pengelolaan keuangan daerah sudah berjalan dengan baik yaitu dengan mengoptimalkan peran inspektorat untuk melaksanakan fungsi assurance dan consulting, yang dimuat dalam PKPT; (4) Menetapkan satu kebijakan yang dapat mendukung Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk tertib administrasi dalam pengelolaan dan pertanggung 37

48 jawaban APBD berupa penyusunan SOP terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran, SOP Pengadaan Barang dan Jasa serta SOP Pengelolaan bantuan hibah dan bantuan sosial; (5) Ditetapkannya alokasi Pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya (Lain-lain Pendapatan Yang Sah) yang akan dimasukkan kedalam RAPBD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebelum jadwal waktu evaluasi Raperda APBD dan Raperkada Penjabaran APBD Kabupaten/Kota oleh Tim Evaluasi Provinsi mengingat masih terjadi keterlambatan penetapan alokasi sampai melewati batas akhir penetapan APBD Kabupaten/Kota, sehingga asumsi alokasi yang digunakan adalah jumlah alokasi Pendapatan DBH Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya TA sebelumnya; (6) Menetapkan satu kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan menerbitkan Peraturan Kepala Daerah tentang petunjuk teknis penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pembangunan desa untuk menjadi acuan kepada desa dalam menyusun dokumen perencanaan desa serta neberbitkan Peraturan Kepala Daerah lainnya yang terkait seperti Peraturan Kepala Daerah tentang pengelolaan keuangan desa dan peraturan Kepala Daerah tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah. 2) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola kebendaharaan Umum Negara APD (7) Ditetapkannya kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pendapatan pajak Daerah melalui penyusunan pedoman dan SOP pemeriksaan pajak Daerah serta menerapkan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap WP maupun petugas pajak yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. APD 3) Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi APD (8) Penetapan secara formal organisasi Tim Penanganan Illegal Fishing yang terdiri dari Instansi terkaitdengan menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga koordinasi terhadap penanganan Illegal Fishing diatas dapat dilaksanakan secara efektif. APD 3. Bidang Pengawasan Akuntan Negara 1) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi (1) Meningkatnya cakupan pelayanan antara lain dengan pembangunan dan optimalisasi unit produksi berupa pembangunan instalasi pengolahan air, pembuatan sumur bor lengkap dengan bangunan pendukung; (2) Terselenggara koordinasi antara Jajaran Pemda terkait dengan RSUD serta DPRD sehingga diperoleh kesamaan persepsi dalam rangka penerapan PPK BLUD; 38

49 (3) Pimpinan RSUD Rantauprapat mengkomunikasikan secara efektif ketentuan tentang pembayaran jasa pelayanan kesehatan yang menjadi hak para dokter dan tenaga medis lainnya kepada Petugas Pembuat Daftar Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan; (4) Kepala Dinas Pendapatan Pemprovsu telah mengevaluasi kembali keberatan yang diajukan oleh PT. Inalum (Persero) terkait pajak air permukaan instalasi pembangkit listrik yang dimanfaatkan untuk pemakaian sendiri sesuai dengan Surat Direksi PT. Inalum (Persero) Nomor. 128/L-Dirut/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014; (5) Walikota Padangsidimpuan c.q. Dinas PU Tata Ruang dan Pemukiman Kota Padangsidimpuan melakukan Penyerahan Status Kepemilikan dan Rincian Aset beserta nilainya terhadap 2 paket Bangunan perpipaan yang telah dibangun dan telah diserahkan pemanfaatan/operasionalnya kepada PDAM Tirta Ayumi. 2) Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi (6) Dicadangkan Investasi/Penyertaan Pemerintah Daerah didalam penyusunan APBD serta diupayakan adanya keselarasan antara RPJP, RPJM dan RKPD dalam melaksanakan Program Penyediaan Air Minum; (7) Dilakukan percepatan proses perijinan pembangunan Prasarana Umum sesuai dengan ketentuan serta Pengguna barang / jasa berkoordinasi dengan pihak PT PLN (Persero) guna percepatan pemasukan aliran/daya listrik agar infrastruktur dapat bermanfaat, tepat waktu dan sesuai peruntukannya; (8) Dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kepala BPN, Kepala Otorita Asahan dan Direksi PT. Pelindo I (Persero) atas lahan 9,04 Ha yang hanya disetujui 0,62 Ha untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan yang berakibat pada kerugian keuangan PT. Inalum (Persero); (9) Pembangunan pabrik CPC PT. Inalum tetap berada dilokasi area costal sebelah barat trestle (9,04 Ha) dan luasan areal yang akan digunakan oleh PT. Pelindo I untuk kebutuhan emplasment kereta api akan dihitung bersama dan PT. Inalum sepakat untuk memberikan lahan kebutuhan emplasment kereta api kepada PT. Pelindo I dengan menggunakan hasil perhitungan bersama dimaksud; (10) Diperoleh kesepakatan PT. Pelindo I dan PT. Inalum akan lebih mengutamakan sinergi BUMN dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ditemukan dalam proses perhitungan bersama, serah terima lahan dan pembeirian kompensasi lahan; (11) Dibuat rencana kontijensi terhadap semua kegiatan pembangunan infrastruktur di KEK Sei Mangkei yang melibatkan PTPN III (Persero). 39

50 3) Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi (12) SPI PT. Inalum (Persero) mampu melakukan probity audit atas proses pemilihan rekanan yang akan mengerjakan Proyek Smelter Expansion. 4. Bidang Investigasi 1) Rekomendasi Keinvestigasian (1) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pembangunan gudang dan aula Setda Kabupaten Mandailing Natal TA 2012.; (2) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pembangunan STEIGER DI Binasa Kec. Sorkam pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Tapanuli Tengah TA Tindak Lanjut dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum; (3) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam kegiatan pembangunan ruang laboratorium IT dan ruang perpustakaan di SMKN I Meranti Kabupaten Asahan TA 2013; (4) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan revitalisasi/rehabilitasi pasar Kapuas Kel. Belawan II TA 2012; (5) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan pemasangan pipa transmisi air minum di Kec. Sipoholon. (6) Membantu Kejaksaan melakukan Audit Investigatif atas dugaan Penyalahgunaan PNPM Mandiri kab. Labuhanbatu Utara; (7) Membantu Kejaksaan melakukan Audit Investigatif atas Pengadaan alat kedokteran, kesehatan, dan keluarga beencana yang bersumber dari dana APBN-P TA.2012 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara; (8) Membantu Kepolisian melakukan Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan pada Pengadaan Bibit Ternak Sapi untuk Pengembangan Village Breeding Centre pada Dinas Peternakan Kabupaten Asahan Tahun Anggaran 2012; (9) Membantu Kepolisian melakukan Audit Investigatif atas dugaan Penyalahgunaan Wewenang karena Jabatan Kepala Unit dan Petugas Teller pada BRI Unit Sawit Sebrang Kabupaten Langkat; (10) Membantu Kepolisian melakukan Audit Investigatif atas dugaan penyimpangan pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada RSUD Gunungsitoli Kab. Nias TA 2013; (11) Membantu Kejaksaan melakukan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan Kasus Penyimpangan Pengadaan Keramba Dan Kelengkapannya Pada Dinas Perikanan Dan Kelautan Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011; (12) Membantu Kejaksaan melakukan PKKN dalam perkara TPK Pengelolaan Dana Hibah Penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013 pada Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara; (13) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn atas Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 7 Lolomatua Kabupaten Nias Selatan Tahun Anggaran 2012; 40

51 (14) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas dugaan Penyimpangan Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan, dan KB pada RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai APBN-P TA. 2012; (15) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas dugaan Penyimpangan Penggunaan Dana Dekonsentrasi dan TP pada Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes untuk RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2012; (16) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam Rangka Penghitungan kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Proyek Pembangunan Steiger di Binasa Kecamatan Sorkam pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Tapanuli Tengah TA 2013; (17) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn kasus Penyimpangan Kegiatan Revitalisasi Pasar Kapuas Kel. Belawan II TA 2012; (18) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka PKKN atas Perkara TPK kasus Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Anggaran 2010; (19) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka PKKN atas dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Hibah yg bersumber dari APBD Kab. Deli Serdang TA & 2014 utk pemilihan Bupati & Wakil Bupati Kab. Deli Serdang periode ; (20) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn atas dugaan penyimpangan pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada Dinas Kesehatan Kota Binjai yang Bersumber dari Dana APBN TA 2012; (21) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas dugaan Tindak Pidana Korupsi penyelenggaraan pendidikan jarak jauh Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) di Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan Tahun anggaran 2012; (22) Membantu Kejaksaan melakukanaudit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Kredit oleh BRI Agro KCP Medan S.Parman kepada karyawan PT.Pertamina Medan melalui koperasi karyawan Pertamina UPMS-I Medan; (23) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka PKKN atas Kasus Penyimpangan pada Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan di RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir yang Bersumber dari Dana APBN-P TA 2012; (24) Membantu Kejaksaan melakukanaudit PKKN atas dugaan Tipikor Pembayaran Ganti Rugi Tanah & Bangunan BLK Yayasan Pembangunan nairasaon di Aek natolu Desa Sionggang Utara kec. Lumban julu Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kab. Toba Samosir TA. 2006; (25) Membantu Kejaksaan melakukanaudit PKKN atas dugaan TPK Pembuatan Peta Rawan Bencana Tingkat Kabupaten / Kota di Kabupaten karo, Dairi dan Pakpak 41

52 Barat TA pada Badan Penanggulangan bencana Daerah Provinsi Sumut; (26) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan Perkara Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana Operasional TPR2K dan Biaya Perencana / Pengawas Rehabilitasi ruangan kelas Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara APBN TA. 2012; (27) Membantu Kejaksaan melakukanaudit PKKN atas dugaan TPK penyimpangan kegiatan cetak sawah di desa Garonggang yg dikerjakan oleh Kelompok Tani Aek Sibarabara dgn sumber dana APBN TA. 2012; (28) Membantu Kejaksaan melakukanaudit PKKN atas dugaan penyimpangan pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran yang bersumber dari APBD-P TA 2012; (29) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn kasus TPK dalam Pembangunan Jembatan Sei Sibaro Ruas Jalan Pangkalan Dodek menuju Desa Durian TA 2013 ; (30) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn dugaan penyimpangan pengadaan bibit tanaman pada kegiatan perluasan tanaman reboisasi oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nias Selatan TA 2014; (31) Membantu Kejaksaan melakukanaudit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara dalam dugaan TPK Pengadaan Sarana dan Alat Penangkap Ikan pada Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan TA. 2014; (32) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadaan Mesin Pengolah Sampah Organik (Mesin Pencacah) di Kantor Lingkungan Hidup Kab. Serdang Bedagai Tahun Anggaran 2012; (33) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn pada perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan kapal 5 GT dan alat tangkap ikan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2011; (34) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka PKKN atas Kasus Penyimpangan pada Kegiatan Materaialisasi Lampu Penerangan Jalan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Batubara Tahun Anggaran 2014; (35) Membantu Kejaksaan melakukanpkkn atas dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan Pengadaan Revitalisasi Peralatan Praktek dan Perlengkapan Pendukung Teknik Permesinan pada SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara APBD TA. 2014; (36) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Kedokteran dan KB di RSUD dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai APBD TahunAnggaran 2012; (37) Membantu Kejaksaan melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kredit Fiktif pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan; (38) Membantu Kejaksaan melakukanaudit PKKN atas TPK Penyimpangan Dana Bantuan Langsung Masyarakat melalui Program Pembangunan Infrastruktur 42

53 Pedesaan (PPIP) TA 2012 di Desa Bukit Mas Kab. Langkat; (39) Membantu Kejaksaan melakukanaudit PKKN atas dugaan TPK Pengadaan Alatalat Kesehatan, Kedokteran Umum sumber dana APBD LABURA 2010; (40) Membantu Kepolisian melakukanpkkn atas dugaan TPK kasus dana bantuan sosial untuk program pengendalian sapi/kerbau betina dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan TA 2012 yang disalurkan kepada Kelompok Ternak Makmur Sejahtera Desa Tanjung Prapat Kecamatan Sei Suka Kab. Batu Bara; (41) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Alat-alat Kedokteran Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Ponek) di RSUD Sidikalang Kabupaten Dairi yang Dananya bersumber dari APBD TA. 2012; (42) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas dugaan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kasus Pembangunan Gudang dan Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun Anggaran 2012; (43) Membantu Kepolisian melakukanpkkn atas dugaan Penyimpangan Penyertaan Modal Pemerintah Kab. Tapanuli Utara kepada PDAM Mual Natio Kab. Tapanuli Utara TA 2013 untuk Pemasangan Pipa Transmisi Air Minum di Kec. Sipoholon; (44) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan TPK Kegiatan Pembangunan Ruang Laboratorium IT dan Ruang Perpustakaan di SMKN-1 Meranti Kabupaten Asahan TA 2013; (45) Membantu Kepolisian melakukanaudit PKKN Dugaan TPK dalam Pengelolaan Dana Hibah KONI Pematang Siantar Sumber Dana APBD Kota Pematang Siantar TA 2014; (46) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan Penyimpangan dalam Pengadaan Bibit Ternak Sapi untuk Kegiatan Village Breeding Center (VBC) pada Dinas Peternakan Kabupaten Asahan TA 2012; (47) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan TPK pada Pelaksanaan Pesta Danau Toba Tahun 2012 yang Dilaksanakan Panitia dengan Menggunakan APBD Provinsi Sumatera Utara TA. 2012; (48) Membantu Kepolisian melakukanaudit PKKN Dugaan TPK Penggunaan Bantuan DAK Bidang Pendidikan TA Pekerjaan Rehab Ruang Belajar Rusak Berat di SMP Swasta Oikumene Sarudik Kab. Tapanuli Tengah; (49) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Handy Talkie Tahun 2014 di Kantor Sandi Daerah Kota Medan dengan Sumber Dana APBD Pemko Medan TA.2014; (50) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam rangka PKKN atas Dugaan TPK pada Pembangunan Dinding Penahan Tanah Area balai benih Ikan Air Tawar TA Desa Lengau Seprang Kec.Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang; (51) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam rangka PKKN atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Tahap I (Pertama) Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah 43

54 dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010; (52) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada RSU Swadana Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Anggaran 2012; (53) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam rangka PKKN sehubungan perkara Tindak Pidana Korupsi terkait Kegiatan Pembangunan Terminal Type A Penyabungan Sumber Dana DAU TA 2013 dan 2014 pada Dinas Perhubungan dan Informatika Kab. Madina; (54) Membantu Kepolisian melakukanaudit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara sehubungan dengan perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi atas pelaksanaan Swakelola Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Air Bersih pada Dinas PU Pemkab Pakpak Bharat Tahun 2013; (55) Membantu Kepolisian melakukanaudit PKKN Dugaan TPK Pelaksanaan Kegiatan Fasilitas dan Stimulasi pembangunan perumahan rakyat kurang mampu di Kab. Batu bara TA. 2014; (56) Membantu Kepolisian melakukanaudit PKKN Dugaan TPK pada kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB pada RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi yang bersumber dari dana APBN TP TA. 2012; (57) Sebanyak 55 kali membantu memberikan keterangan ahli pada Pengadilan Tipikor, Penyidik Kejaksaan dan Penyidik Kepolisan atas 115 kasus atau perkara-perkara dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Provinsi Sumatera Utara. 44

55 Sasaran Program 2: Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan bupati/walikota. BPKP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.tujuan penyelenggaraan SPIP adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bagitercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaiantujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asetnegara, dan ketaatan terhadap peraturanperundang-undangan. Sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi terkait dengan tujuan kedua BPKP dalam rencana strategis tahun yaitu Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sasaran program ini merupakan perwujudan peran pengawasan intern BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIPuntuk memastikan bahwa kelima unsur SPIP yang terdiri atas lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern telah dijalankan secara efektif. Sasaran program ini dilengkapi satu indikator kinerja program yaitu, Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP padak/l/pemda/efektivitas SPI Korporasi secara memadai yang diukur dengan menghitung persentase jumlah Pemda yang telah menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai dibandingkan jumlah Pemda. Realisasi indikator sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi sampai dengan tahun 2015 sebesar 11,76% atau mencapai 23,52% dari target yang dittetapkan pada periode yang sama sebesar 50,00%. Capaian tersebut, jika dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 85%, maka perkembangan pencapaian IKU tahun 2015 masih13,84%, sehingga realisasinya perlu dioptimalkan. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program ini disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.16 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program SP1 IKP Sasaran Program/ Indikator Kinerja Program (Outcome) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP padak/l/pemda/efektivitas SPI Korporasi secara memadai Satuan Capaian Outcome Tahun 2015 Capaian 2015 Thdp Target 2019(%) Target Realisasi % Target % % 50,00 11,76 23,52 85,00 13,84 45

56 Realisasi outcome sebesar 11,76% merupakan perbaikan yang terjadi sebanyak 2 tindak lanjut dari 17 rekomendasi hasil pembinaan SPIP yang disampaikan. Pemda yang telah menindaklanjuti progres penerapan kelima unsur SPIP adalah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Binjai. Belum tercapainya target, disebabkan proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah, kesiapan Insfrastruktur, ketersediaan Auditor bersertifikat, dan komitmen para pengambil keputusan terhadap upaya perbaikan penerapan kelima unsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai, yang terjadi di tahun Perhitungan capaian realisasi outcome di atas disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.17 Realisasi IKU Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP padak/l/pemda/ Efektivitas SPI Korporasi secara memadai No Bidang Rekomendasi TL atas Realisasi Rekomendasi (%) 1 Akuntabilitas Pemerintah ,76 Daerah (APD) Jumlah 17 2 Sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan Tersedianya Informasi Penyelenggaraan SPIP dalam mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah, dengan indikator kinerja kegiatan (output) Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP. Realisasi indikator output ini diukur dengan menghitung persentase realisasi jumlah penugasan pembinaan SPIP yang dilaksanakan dibanding penugasan yang direncanakan dikalikan target rekomendasi yang dihasilkan. Realisasi indikator kinerja output Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP sebanyak 17 rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun 2015 sebanyak 17 rekomendasi. Realisasi tersebut diwujudkan melalui penilaian maturitas terhadap kelima unsur SPIP, dan Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi pada satu pemerintah provinsi, dua puluh lima pemerintah kabupaten, dan delapan pemerintah kota, di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau99,91% dari anggaran sasaran program sebesar Rp ,00, dengan SDM sebanyak 493 OH atau 151,23% dari rencana sebanyak 326 OH. Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program bisa digolongan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 99,91%. Sedangkan disisi penggunaan SDM, meski digolongan terjadi inefisiensikarena capaian indikator kinerja tahun 2015 lebih rendah dibandingkan dengan capaian OH tahun 2015 sebesar 151,23%, namun jika dilihat dari pemanfaatannya justru pemberdayaan SDM di 46

57 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah dilakukan secara optimal, seperti tampak dalam tabel: Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan Tersedianya Informasi Penyelenggaraan SPIP 1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP PP Target Realisasi Capaian (%) Dana (Rp000) OH PP Dana (Rp000) OH Output Dana OH ,91 151,23 Perbaikan penerapan kelima unsur SPIP pada Pemda yang terjadi di tahun 2015 terdapat pada Bidang Akuntabilias Pemerintah Daerah (APD) dengan rincian kegiatan Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Pemda, adalah sebagai berikut: - Menetapkan suatu kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota melalui penyusunan SOP atas penyusunan dan penetapan APBD serta ditetapkannya indikator untuk pemberian reward dan punishment kepada SKPD yang tepat waktu atau terlambat menyusun APBD. - Menetapkan kebijakan yang dapat mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengoptimalkan peran Inspektorat berupa penyusunan dan penandatanganan Internal Audit Charter agar Inspektorat dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik antara lain Pemantauan atas Tindak Lanjut Temuan BPK. Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P Peningkatan kapabilitas pengawasan intern diarahkan pada perluasan peran dan layanan pengawasan intern BPKP dengan sasaran (1) peningkatan kualitas pengawasan terhadap ketaatan; (b) peningkatan kualitas pengawasan terhadap kinerja/value-for-money audit; dan (3) peningkatan kualitas advisory services. Sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P terkait dengan tujuan kedua BPKP dalam rencana strategis tahun yaitu Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Sasaran program ini merupakan perwujudan peran BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP yang didalamnya termasuk pembinaan bagaimana mewujudkan peran APIP yang efektif, melalui, penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sosialisasi SPIP, pendidikan dan pelatihan SPIP, pembimbingan/konsultansi SPIP, dan peningkatan kompetensi Auditor APIP. 47

58 Peran APIP diharapkan: 1) memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 2) memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 3) Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 4) Mencegah dan mendeteksi terjadinya penyimpangan, mampu bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak korupsi. Sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P dilengkapi satu indikator kinerja program yaitu, Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) yang diukur dengan menghitung jumlah APIP Pemda telah mencapai level 3 menggunakan model Internal Audit Capability Model (IA-CM), dibandingkan jumlah APIP Pemda. Konsep IA-CM merupakan model yang bersifat universal yang didisain untuk membangun internal audit yang efektif di sektor publik dan sebagai road map bagi perbaikan kapabilitas secara bertahap. Tiga variabel yang dipertimbangkan dalam konsep IA-CM, yaitu aktivitas audit internal, lingkungan organisasi di mana unit audit internal bernaung, dan lingkungan sektor publik di suatu negara/pemerintahan. Model ini terdiri dari 5 level dimana setiap level menggambarkan karakteristik dan kapabilitas dari suatu unit audit internal pada level tersebut. Level IACM bersifat progresif artinya makin tinggi levelnya semakin baik kapabilitasnya dan level rendah merupakan fondasi bagi level lebih tinggi. Realisasi indikator sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P sampai dengan tahun 2015 masih sebesar 0,00%. Capaian tersebut, jika dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 85%, maka perkembangan pencapaian IKU tahun 2015 masih 0,00%, sehingga realisasinya perlu dioptimalkan. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program ini disajikan dalam tabel 3.9 di bawah ini : Tabel 3.19 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program SP1 IKP Sasaran Program/ Indikator Kinerja Program (Outcome) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) Satuan Capaian Outcome Tahun 2015 Capaian 2015 Thdp Target 2019(%) Target Realisasi % Target % % 5,00 0,00 0,00 85,00 0,00 Realisasi outcome sebesar 0,00% menandakan belum terdapat perbaikan atau tindak lanjut dari rekomendasi hasil pembinaan kapabilitas pengawasan intern terhadap APIP pemdayangtelah disampaikan untuk mencapai peningkatan kapabilitas Level 3. Namun demikian, dilihat dari prosesnya, sebanyak dua APIP Pemda atau 5,88% dari 34 APIP Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara telah berhasil menunjukkan peningkatan kapabilitas APIP dari Level 1 menuju Level 2, yaitu APIP Pemda Kota Tebing Tinggi dan Kota Binjai. 48

59 Belum tercapainya target Kapabilitas APIP Pemda Level 3 disebabkan, dua rekomendasi pembinaan yang disampaikan belum dapat ditindaklanjuti oleh mitra. Hambatannya adalah, 1) proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah dan DPRD; 2) Kurangnya komitmen Pimpinan, yang dinyatakan secara tertulis dalam piagam pengawasan intern (Internal Audit Charter) agar APIP independen dan akses penuh tanpa batas pada keuangan,aset dan kepegawaian; 3) Kekurangan SDM/Auditor yang kompeten dan profesional sehingga penempatan PNS (struktural dan fungsional) tidak berdasarkan kompetensi bidang tugasnya; 4) Tidak tersedianya anggaran yang memadai untuk tugas pengawasan intern (idealnya minimal 1% dari APBD); 5) Ruang lingkup pengawasan intern untuk kegiatan audit sangat terbatas, belum termasuk konsultatif; 6) PKPT disusun atas dasar Biaya Perjalanan Dinas tidak berdasarkan prioritas/risiko. Perhitungan capaian realisasi outcome di atas, tampak sebagai berikut. Tabel 3.20 Realisasi IKU Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) No Bidang Rekomendasi TL atas Realisasi Bobot Realisasi Rekomendasi (%) (%) IKU (%) 1 Akuntabilitas Pemerintah Daerah 2 0 0,00 100,00 0,00 (APD) Jumlah 2 0 0,00 Sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan Tersedianya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/Pemda dalam mencapai perbaikan tingkat kapabilitas APIP Pemda (Level 3), dengan indikator kinerja kegiatan (output) Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P. Realisasi indikator output ini diukur dengan menghitung persentase realisasi jumlah penugasan pembinaan yang dilaksanakan dibandingkan penugasan yang direncanakan dikalikan target rekomendasi yang dihasilkan. Realisasi indikator kinerja output Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P sebanyak 2 rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun Realisasi tersebut diwujudkan melalui consulting berupa pembinaan, bimbingan teknis dan asistensi pada satu pemerintah provinsi, dua puluh lima pemerintah kabupaten, delapankota, dan empat korporasi di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau99,19% dari anggaran sasaran program sebesar Rp ,00, dengan SDM sebanyak 409 OH atau 50,87% dari rencana sebanyak 804 OH. Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P bisa digolongan tidak tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar 0,00% lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana sebesar 99,19%. Inefisiensijuga terjadi dari sisi penggunaan SDM, karena capaian indikator kinerja tahun 2015, lebih rendah dibandingkan dengan capaian OH tahun 2015 sebesar 50,87%, sebagaimana tampak sebagai berikut. 49

60 Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan Tersediannya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/Pemda 1 Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P PP Target Dana (Rp000) OH PP Realisasi Dana (Rp000) Capaian (%) Target OH Output Output Dana OH ,19 50,87 Perbaikan peningkatan kapabilitas APIP Pemda yang terjadi di tahun 2015 terdapat pada Bidang Akuntabilias Pemerintah Daerah (APD) dengan rincian kegiatan Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda, adalah sebagai berikut: 1) Ditetapkan kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengoptimalkan peran Inspektorat melalui penyusunan dan penandatanganan Internal Audit Charter sebagai bentuk komitmen Kepala Daerah mendukung Inspektorat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. 2) Ditetapkan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerinyah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan Level 1 menjadi level 3 dengan ditandatanganinya komitmen Peningkatan kapabilitas APIP oleh Kepala Daerah sekaligus menetapkan kebijakan menyusun Peningkatan Level menjadi Level 3. Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan tersebut dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan dengan metode skala Likert Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan Bagian Ketatausahaan dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Target sasaran program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan tahun 2015 adalah sebesar 7,00 dari skala Likert Capaian kinerja outcome ini menunjukkan tingkat kepuasan atas pelayanan ketatausahaan. IKU ini diukur dari tingkat kepuasan terhadap layanan dukungan teknis pengawasan yang dberikan dari ketatausahaan. Sasaran outcome ini dilengkapi satu indikator kinerja progran Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan,Dari hasil survei atas persepsi penerima layanan dukungan teknis pengawasan tahun 2015 diperoleh skor sebesar 7,48 atau mencapai 106,86% dari target 7 skala Likert 1-50

61 10. Realisasi ini jika dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 8skala Likert 1-1, maka perkembangan pencapaian IKU tahun 2015 sudah mencapai 93,50%, sehingga realisasinya masih perlu dioptimalkan. Perkembangan capaian indikator kinerja sasaran program disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.22 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program SP1 IKP Sasaran Program/ Indikator Kinerja Program (Outcome) Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan Satuan Skala Likert 1-10 Capaian Outcome Tahun 2015 Capaian 2015 Thdp Target 2019(%) Target Realisasi % Target % 7 7,48 106, ,50 Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah kesiapan sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan SDM Pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM pengelola secara berkesinambungan.persepsi kepuasan terhadap layanan Bagian Ketatausahaan, meliputi : 1. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Keuangan; 2. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Kepegawaian; 3. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Program dan Pelaporan; 4. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Umum. Sasaran outcome Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan dihasilkan melalui pencapaian dua sasaran kegiatanyang terdiri atas, 1) sasaran kegiatan Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan dengan satu indikator kinerja kegiatan atau output, yaitu Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP ; 2) Termanfaatkannya Aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan, dengan tiga indikator output, yaitu, (1) Tersedianya alat pengolahan data BPKP; (2) Tersedianya alat rumah tangga BPKP; (3) Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPKP. Realisasi indikator output ini diukur dengan menghitung persentase realisasi jumlah dukungan teknis pengawasan dibandingkan yang direncanakan. Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program ini menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau93,30% dari anggaran sasaran program sebesar Rp ,00, dengan SDM sebanyak OH atau 98,69% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program ini bisa digolongan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar 106,86% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 93,30%. Demikian juga dari sisi penggunaan SDM (OH), capaian indikator kinerja tahun

62 lebih tinggi dibandingkan capaian OH sebesar 98,69%, sebagaimana tampak pada tabel berikut : Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan 1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Termanfaatkannya Aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan 1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP 2 Tersedianya alat rumah tangga BPKP 3 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Satu an Jml Target Realisasi Capaian (%) Dana OH Jml Dana OH Output Dana OH (Rp000) (Rp000) Lap ,00 93,25 98,67 M ,00 98,80 100,00 M ,00 92,05 100,00 M ,00 94,52 100,00 Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis pengawasan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menghasilkan output berupa : 1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara selama tahun 2015 adalah sebanyak 60 laporan atau 100% dari target sebanyak 60 laporan. 2. Tersedianya alat pengolah data BPKP Pada tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menghasilkan output berupa alat pengolah data sebanyak 29 unit atau 100% dari target sebanyak 29 unit. Realisasi output tersedianya alat pengolah data tersebut terdiri dari : 1) Personal Computer 2 unit 2) Printer Laser Jet 2 unit 3) Unit Power Supply (UPS) 1 unit 4) Scan snap 1 unit 5) Switch POE 1 unit 6) Printer ID Card 1 unit 7) Personal Computer All In 5 unit 8) Printer Laser Jet 4 unit 9) Mesin Scanner 2 unit 10) Notebook 2 unit 52

63 11) Printer Color 4 unut 12) LCD Projector 2 unit 13) Eksternal Hardisk 2 unit 3. Tersedianya alat rumah tangga BPKP Tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menghasilkan output berupa alat rumah tangga sebanyak 59 unit atau 100% dari target sebanyak 59 unit. Realisasi output alat rumah tangga sebagai berikut : 1) AC Split 8 unit 2) Sice Standar 3 unit 3) Sice Eksekutif 1 unit 4) Microphone 2 unit 5) Vacum Cleaner 2 unit 6) Mesin Penghancur Kertas 4 unit 7) Tempat Tidur 2 unit 8) Meja Kerja 15 unit 9) Kursi Putar 15 unit 10) Meja Kursi Baca Perpustakaan 6 unit 11) Server 1 unit 4. Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPK Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan rehabilitasi rumah Negara seluas 200 m2 atau 100% dari target seluas 200 m2, dan rehabilitasi gedung kantor seluas 100 m2 atau 100% dari target seluas 100 m2. C. Realisasi Keuangan Anggaran Perwakilan BPKP Sumatera Utara tahun 2015 sebesar Rp ,00, dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau 93,52%. Rincian per program dan per jenis belanja dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Program 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya- BPKP (Program 01) 2 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Peogram 06) Tabel 3.24 Anggaran dan Realisasi Keuangan per Program Pagu Anggaran Capaian Realisasi (Rp) (Rp) (%) , ,00 93, , ,00 94,89 Jumlah , ,00 93,52 53

64 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa selama periode 2015 alokasi anggaran seluruh program telah terserap dengan baik, yakni di atas 90%. Hal ini mengindikasikan bahwa sumber daya keuangan telah digunakan secara efektif dan efisien bagi pencapaian tujuan strategis dan sasaran strategis, sesuai yang telah ditargetkan dalam Renstra tahun dan ditetapkan setiap tahunnya dengan Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja. Tabel 3.25 Anggaran dan Realisasi Keuangan per Jenis Belanja No Jenis Belanja Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Belanja Pegawai , ,00 95,68 2 Belanja Barang , ,00 87,57 3 Belanja Modal , ,00 94,68 Jumlah , ,00 93,52 Tabel di atas mengindikasikan bahwa,secara umum keseluruhan capaian penyerapan angggaran per jenis belanja yang dialokasikan menurut peruntukannya,telah digunakan secara efisien dan efektif. Selain itu, terdapat juga kegiatan pengawasan yang menggunakan dana mitra. Kegiatan tersebut berupa pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan dari kementerian/lembaga, dan BUMN/BUMD/ BLU yang menjadi mitra kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 jumlah penugasan yang dibiayai dari dana mitra kerja sebanyak 314 PP dan telah menghasilkan 299 LHP, dan realisasi dana penugasan beban mitra kerja sebesar Rp ,00, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.26 Realisasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja N Nama Bidang Jumlah Jumlah Honorarium Biaya Perjalanan Total (Rp) o PP Laporan (Rp) Dinas (Rp) I PKP2T: 1 Keuangan Daerah Jumlah Non PKP2T II Non PKP2T: 1 IPP - Perekonomian IPP - Polhukam Keuangan Daerah Akuntan Negara Jumlah Non PKP2T Total

65 Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan pegawai dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal, dan selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. 55

66 IV. PENUTUP S esuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan atas penggunaan anggaran selama tahun Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja. A. Simpulan Umum Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 1. Renstra Perwakilan BPKP Sumatera Utara Tahun memiliki sasaran program beserta IKU dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian sasaran program. Untuk mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara melaksanakan tiga program teknis, yaitu Program Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara, Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi, dan Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P, dan satu program generik, yaitu Program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan. 2. Strategi pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam kurun waktu adalah, memfokuskan pada peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan program pemerintah dan mendukung penguatan penyelenggaraan SPIP; Pemokusan pengawasan intern pada isu strategis atau program pembangunan nasional bersifat lintas bidang dalam RPJMN , termasuk di dalamnya menguatkan sistem pengendalian intern program lintas; Pengawasan terhadap optimalisasi penerimaan negara/daerah; dan Pengamanan keuangan/aset negara/daerah termasuk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. 3. Melalui strategi Pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP, telah menetapkan empat Indikator Kinerja Utama, yaitu: 57

67 1) Persentase perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara; 2) Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada Pemda dan Efektivitas SPI Korporasi secara memadai; 3) Persentase tingkat kapabilitas APIP Pemda (level 3); 4) Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan. B. Simpulan Capaian Kinerja Dari tiga tujuan strategis yang dijabarkan dalam empat sasaran program yang dilengkapi dengan empat indikator kinerja program (outcome), realisasi capaian kinerja tahun 2015 yang telah mencapai target 100% diperoleh dari dua sasaran program. Capaian kinerja dari empat sasaran program dapat dirinci sebagai berikut: 1. Sasaran Program 1 dengan 1 IKU: Terdapat 130 tindak lanjut rekomendasi atau sebesar 63,26% dari 164 Rekomendasi Hasil Pengawasan. Jika dibandingkan dengan target sebesar 40%, maka capaian IKU tahun 2015 adalah sebesar 158,15%. 2. Sasaran Program 2 dengan 1 IKU: Realisasi IKU sasaran program ini sebesar 11,76%, yaitu dari 2 Pemda yang telah melakukan perbaikan menerapkan kelima unsur SPIP dibandingkan 17 Pemda yang dilakukan asistensi pada tahun Kedua pemda tersebut adalah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Binjai. Jika dibandingkan dengan target sebesar 50%, maka capaian IKU adalah sebesar 23,52%. 3. Sasaran Program 3 dengan 1 IKU: Realisasi IKU sasaran program ini masih 0,00%, yaitu belum terdapat APIP Pemda yang mencapai kapabilitas level 3, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 5%, maka capaian IKU masih 0,00%. Namun demikian dari prosesnya, sebanyak 2 APIP Pemda atau 5,88% dari 34 APIP Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara telah berhasil menunjukkan peningkatan kapabilitas APIP dari Level 1 menuju Level 2, yaitu APIP Pemda Kota Tebingtinggi dan Kota Binjai. 4. Sasaran Program 4 dengan 1 IKU: Capaian IKU atas layanan dukungan teknis pengawasan sebesar 7,48 dari skala Likert 1-10 atau mencapai 106,86% dari target. Sedang capaian output yang mendukung capaian kinerja di atas adalah sebagai berikut: 58

68 BAB IV. PENUTUP Tabel 3.27 Capaian Kinerja No Jenis Belanja Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekom ,00 2 Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP Rekom ,00 3 Rekomendasi Pembinaan Rekom ,00 Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P 4 Layanan Dukungan Manajemen Laporan ,00 Perwakilan BPKP 5 Tersedianya alat pengolahan data Unit ,00 BPKP 6 Tersedianya alat rumah tangga Unit ,00 BPKP 7 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPKP M ,00 Adapun penggunaan sumber daya keuangan dan SDM, secara umum telah digunakan secara efisien dan efektif. Penyerapan anggaran per program tahun 2015 untuk mencapai tujuan strategis dan sasaran strategis di atas adalah sebesar Rp ,00 atau 93,52% dari total anggaran yang tersedia dalam DIPA tahun 2015 sebesar Rp ,00,. Sedangkan penggunaan SDM sebanyak HP+OH atau 120% dari target HP+OH. C. Rencana Tindak Kebijakan pengawasan BPKP merupakan penjabaran dari urusan pengawasan intern nasional sesuai dengan visi dan misi pembangunan nasional yang berisi satu atau beberapa upaya untuk mencapai sasaran strategis penyelenggaraan pengawasan dan pembangunan pengawasan intern dengan indikator kinerja yang terukur. Untuk mencapai sasaran strategis yang dirumuskan sebelumnya, dibuatlah strategi BPKP sebagai langkahlangkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi BPKP. Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Belum ada Pemda di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang menerapkan kelima unsur SPIP sesuai PP 60/2008 secara memadai. Hal ini disebabkan: 1) Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN

69 pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP); 2) Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh K/L/Pemda. 2. Tingkat Kapabilitas APIP Pemda masih berada di Level 1 dan Level 2. Menurut hasil pengukuran dengan Model IA-CM, dari sebanyak 34 APIP yang berada di wilayah Provinsi Sumattera ternyata hanya 2 APIP atau 5,88% yang berada dalam proses menuju Level 2, yakni APIP Kota Binjai dan Kota Tebingtinggi, sedangkan sisanya sebanyak 32 APIP atau 94,12% masih di Level Belum seluruh pimpinan K/L/Pemda/BUMN/BUMD/BLU/BLUD di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki komitmen untuk menindak lanjuti rekomendasi temuan hasil pengawasan dari APIP, sehingga menghambat upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik. Langkah-langkah yang harus dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk memperbaiki dan meniingkatkan kinerja antara lain: 1. Secara optimal mendorong peningkatan K/L/Pemda yang menerapkan kelima unsur SPIP sesuai PP 60/2008 diupayakan dengan cara: 1) Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Subkegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain : a. Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP. b. Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. c. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP/rencana tindak pengendalian. 2) Berkoordinasi lebih intensif dengan pimpinan K/L/Pemda di Provinsi Sumatera Utara untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 2. Intensifikasi peningkatan kapabilitas APIP Pemda pada level Mendorong percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan APIP dan auditor eksternal. 60

70 BAB IV. PENUTUP Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi BPKP, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal laporan kinerja ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders/mitra kerja. sehingga kontribusi BPKP dalam pembangunan dapat lebih dirasakan o0o----- LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN

71 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA Jalan Jenderal Gatot Subroto, Km 5,5, Medan Telepon (061) , Faksimile: (061) ,

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1512, 2016 BPKP. kebijakan Pengawasan. Tahun 2017. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : LAP-015/PW03/1/2016 TANGGAL: 28 JANUARI 2016 KATA PENGANTAR R encana Kinerja tahun 2016 menjabarkan target kinerja yang

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN 2017 KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 NOMOR : LAKIP-015/PW23/6/2016

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan meliputi seluruh bidang kehidupan, maka masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat Eselon II ke atas.

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar PENGANTAR

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar PENGANTAR PENGANTAR LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Laporan Kinerja Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : LAKIP-11/PW13/2016 Tanggal : 12 Januari 2016 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NOMOR : LAKIP-016/PW23/6/2017

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah ini merupakan media akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

LAP-464/PW33/6/2016 30 DESEMBER 2016 iii Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv BABI PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 4 C

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 BAB I PENDAHULUAN Rencana strategis mengindikasikan bagaimana suatu organisasi akan dibawa pada masa mendatang. Renstra yang merupakan perencanaan jangka menengah dan merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 Nomor. : LAP 31/PW09/1/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan No.1863, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan BPKP. Provinsi. Sumut. Provinsi Sumsel. Provinsi DKI Iakarta. Provinsi Jabar. Provinsi Jateng. Provinsi Jatim. Provinsi Sumsel. PERATURAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden dalam melaksanakan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden dalam melaksanakan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

RENCANA STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA RENCANA STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 2019 ` RENCANA STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 2019 i ` KATA PENGANTAR Rencana Strategis Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: KEP-104/PW29/1/2015

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF A kuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci