TEORI INTERPRETIF. Modul ke: 14FIKOM FENOMENOLOGIS DAN KONTRUKTIVISME. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
|
|
- Sri Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEORI INTERPRETIF Modul ke: FENOMENOLOGIS DAN KONTRUKTIVISME Fakultas 14FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
2 Fenomenologis Sebagai suatu gerakan dalam berpikir, fenomenologi (phenomenology) dapat diartikan sebagai upaya studi tentang pengetahuan yang timbul karena rasa kesadaran ingin mengetahui. Objek pengetahuan berupa gejala atau kejadian-kejadian dipahami melalui pengalaman secara sadar (councious experience).
3 Fenomenologis Fenomenologi menganggap pengalaman yang actual sebagai data tentang realitas yang dipelajari. Kata gejala (phemenon yang bentuk jamaknya adalah phenomena) merupakan asal istilah fenomenologi dibentuk, dan dapat diartikan sebagai suatu tampilan dari objek, kejadian, atau kondisi-kondisi menurut persepsi (Littlejohn, 2002:184).
4 Fenomenologis Sebagai suatu gerakan dalam berpikir, fenomenologi (phenomenology) dapat diartikan sebagai upaya studi tentang pengetahuan yang timbul karena rasa kesadaran ingin mengetahui, dalam hal ini peneliti memulai mengenal lingkungan hidup informan. Objek pengetahuan berupa gejala atau kejadian-kejadian dipahami melalui pengalaman secara sadar (councious experience). Fenomenologi menganggap pengalaman yang actual sebagai data tentang realitas yang dipelajari.
5 Fenomenologis semua pengetahuan saya tentang dunia ini, bahkan pengetahuan ilmiah saya, tumbuh didasari sudut pandang saya secara khusus atau dari beberapa pengalaman saya tentang dunia yang tanpa itu simbol-simbol ilmiah inilah yang manapun menjadi tidak berarti
6 Fenomenologis Tradisi fenomenologis lebih memberi penekanan pada persoalan pengalaman pribadi (personal experience), termasuk pengalaman pribadi yang dimiliki seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi dalam tradisi ini, dipandang sebagai, a sharing of personal experience throught dialoque.
7 Fenomenologis Kesadaran merupakan sesuatu yang bersifat intensionalitas (bertujuan), artinya kesadaran tidak dapat dibayangkan tanpa sesuatu yang disadari. Supaya kesadaran timbul perlu diandaikan tiga hal yaitu : ada subyek, ada obyek, dan subyek yang terbuka terhadap obyek-obyek. Kesadaran tidak bersifat pasif karena menyadari sesuatu berarti mengubah sesuatu, kesadaran merupakan suatu tindakan, terdapat interaksi antara tindakan kesadaran dan obyek kesadaran, namun yang ada hanyalah kesadaran sedang obyek kesadaran pada dasarnya diciptakan oleh kesadaran.
8 Konstruktivisme Realitas sosial memiliki makna ketika realitas sosial dikonstruksi dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain sehingga memanfaatkan realitas itu secara objektif. Jadi individu mengkonstruksi realitas sosial, dan mengkonstruksikannya dalam dunia realitas, serta memantapkan realitas itu berdasarkan subjektivitas individu lain dalam institusi sosialnya.
9 Konstruktivisme Menurut Berger dan Luckman (dalam Bungin, 2001 :6) konstruksi sosial adalah pembentukan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penemuan sosial. Realitas sosial menurut keduanya terbentuk secara sosial dan sosiologi merupakan ilmu pengetahuan (sociology of knowlodge) untuk menganalisa bagaimana proses terjadinya.
10 Konstruktivisme Konstruktivisme sebagai suatu pandangan yang lain terhadap dunia, seperti yang diungkapkan oleh Thomas Khun bahwa semesta secara epostimologi merupakan hasil konstruksi sosial. Bahasa dan ilmu pengetahuan bukanlah cerminan semesta, melainkan bahasa membentuk semesta, bahwa setiap bahasa mengkonstruksi aspek-aspek tertentu dari semesta dengan caranya sendiri. Pengetahuan/pandangan manusia dibentuk oleh kemampuan tubuh inderawi dan intelektual asumsi-asumsi kebudayaan dan bahasa tanpa kita sadari.
11 Konstruktivisme Paradigma ini melihat komunikasi sebagai proses produksi dan pertukaran makna. Karakteristik penting dari pendekatan konstruktivisme ini adalah: menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas. memandang kegiatan komunikasi sebagai proses yang terus menerus dan dinamis.
12 Konstruktivisme Asumsi dasar dari pemikiran konstruktivisme adalah: suatu kejadian (realitas) tidak hadir dengan sendirinya secara objektif, tetapi diketahui atau dipahami melalui pengalaman. realitas dipahami melalui kategori-kategori bahasa secara situasional yang tumbuh dari interaksi sosial di dalam suatu kelompok sosial pada saat dan tempat tertentu
13 Konstruktivisme 3. bagaimana suatu realitas dapat dipahami, ditentukan oleh konvensi-konvensi komunikasi yang dilakukan pada saat itu. 4. pemahaman terhadap realitas yang tersusun secara sosial membentuk banyak aspek penting lain dari kehidupan. Hal ini berarti ketika kita berpikir dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya merupakan persoalan tentang bagaimana kita memahami realitas kita.
14 Terima Kasih Dr. Edison Hutapea, M.Si.
Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
Modul ke: TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK Fakultas 15FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Interaksionisme Simbolik Teori interaksionisme simbolik sangat berpengaruh dalam
Lebih terperinciSEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN
Modul ke: 14Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XIII Metode Penelitian KUALITATIF Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Menurut Banister, dkk (1994) penelitian
Lebih terperinciModul ke: TEORI KOMUNIKASI TEORI INTERPRETIF. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING.
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI TEORI INTERPRETIF Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id TEORI INTERPRETIF Teori intrepretif mengasumsikan bahwa makna dapat
Lebih terperinciSYMBOL AND MEANING. Modul ke: 13FIKOM PENGERTIAN, KOSTRUKSI DAN APLIKASI. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
Modul ke: SYMBOL AND MEANING PENGERTIAN, KOSTRUKSI DAN APLIKASI Fakultas 13FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Simbol-Simbol Komunikasi Mulyana (2001:77) menjelaskan, bahwa manusia
Lebih terperinciPertemuan ke-3 TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
Pertemuan ke-3 TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI TRADISI dalam tataran kajian teori komunikasi adalah sudut pandang ilmuwan komunikasi dalam memandang suatu teori komunikasi. Tradisi ini ada juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan terminologi kunci dalam model pengembangan ilmu pengetahuan yang diperkenalkan Thomas Khun. Sedangkan George Ritzer merumuskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut Deddy N. Hidayat dalam penjelasan ontologi paradigma kontruktivis, realitas merupakan konstruksi
Lebih terperinciBAB II KONSTRUKSI SOSIAL - PETER L. BERGER. gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Gagasan-gagasan pokok konstruktivisme
BAB II KONSTRUKSI SOSIAL - PETER L. BERGER A. Teori Konstruksi Sosial Realitas Asal usul konstruksi sosial dari filsafat konstruktivisme yang dimulai dari gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Gagasan-gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. empat atau lebih (selalu genap), biasanya menggunakan bahan bakar minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Mobil adalah kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin, beroda empat atau lebih (selalu genap), biasanya menggunakan bahan bakar minyak (bensin atau solar)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Sebuah penelitian harus menggunakan suatu paradigma. Banyak sekali definisi mengenai paradigma itu sendiri. Dibawah ini definisi mengenai paradigm
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Dalam dunia jurnalistik, keberadaan wartawan sebagai peliput berita dan sekaligus
BAB IV ANALISIS DATA Dalam dunia jurnalistik, keberadaan wartawan sebagai peliput berita dan sekaligus penulis berita tidak dapat dinomorduakan. Media cetak, khususnya surat kabar atau koran, menjadi salah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya. Teori konstruktivisme
Lebih terperinciMODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus mengetahui dan memahami paradigma yang memayungi metode yang dipergunakannya tersebut. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan paradigma interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma interpretif
Lebih terperinciTeori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.
Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. JENIS TEORI KOMUNIKASI (Stephen W. Littlejohn) Teori-teori Umum: Teori-teori fungsional dan struktural Teori-teori behavioral
Lebih terperinciSOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKSIONIS TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. MAX WEBER 5. THOMAS LUCKMAN 2. EDMUND HUSSERL 6. ANTHONY GIDDENS 3. ALFRED SCHUTZ 7. PIERE BOURDIEU 4. PETER
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Salim Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 2.1.1. Masnur Muslich Penelitian ini berjudul Kekuasaan Media Massa Mengkonstruksi Realitas. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,
Lebih terperinciSosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI
Modul ke: Sosiologi Komunikasi Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Basis Sosial
Lebih terperinciCARA PANDANG TERHADAP ORGANISASI
CARA PANDANG TERHADAP ORGANISASI Modul ke: 02 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Alternatif Pandangan Organisasi 2. Perkembangan Teori Dalam Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi
219 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi Islam di Indonesia dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti
3.1. Paradigma Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Peneliti memakai paradigma konstruksionis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma ialah bagaimana kita memandang dunia. Dalam penelitian komunikasi, paradigma digunakan untuk melihat gambaran umum bagaimana komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. orang Sabu yang berada sepanjang penggal jalan tersebut memiliki kondisi yang
BAB III METODOLOGI Penelitian tentang pola tata spasial pada hunian orang Sabu pada penggal jalan desa Kadumbul pulau Sumba merupakan sebuah penelitian yang perlu dilakukan untuk mengungkapkan semua hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan
Lebih terperinciMETODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL
METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL 1. Metode Penelitian Sosial (Social Research Method) Mahasiswa selalu dihadapkan pada permasalahan teoritis dan metodologis dalam proses penulisan tugas akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya manusia mempunyai rasa saling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya manusia mempunyai rasa saling membutuhkan antara satu dengan yang lainya. Manusia sebagai mahluk social didunia
Lebih terperinciPARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma Interpretif Paradigma Konstruktivisme Paradigma Kritis Paradigma Positivis Positivisme dibidani
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian 3. 1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih paradigma konstruktivisme sebagai landasan filosofis untuk memahami realitas sosial di masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 1
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran
Lebih terperinciini. TEORI KONTEKSTUAL
TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui
Lebih terperinciPerspektif dalam Ilmu Komunikasi
TEORI KOMUNIKASI MODUL 4 Perspektif dalam Ilmu Komunikasi Membicarakan teori pada dasarnya membicarakan perspektif yang melatarbelakanginya. Dalam materi ini, kita menggunakan perspektif dan paradigma
Lebih terperinciInteraksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif
Salah satu jenis pendekatan utama dalam sosiologi ialah interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik memiliki perspektif dan orientasi metodologi tertentu. Seperti halnya pendekatan-pendekatan lain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Guba dan Lincoln mendefenisikan paradigma sebagai serangkaian keyakinan keyakinan dasar (basic Beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008
31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhi cara berpikir, bersikap,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti sosiologi, politik ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi, dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam ilmu-ilmu sosial, sebagaimana induk dari ilmu tentang manusia seperti sosiologi, politik ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi, dan sebagainya, mengenal
Lebih terperinciHarap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini
Modul Versi Pengembang : Komunikasi Organisasi : 0314a : Dr. Nur Kholisoh, M.Si Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Paket Modul Standar ini hanya digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bertujuan. Setiap pernyataan padadasarnya adalah tindakan
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Konstruktivis Komunikasi di pahami, di atur, dan dihidupkan oleh pernyataanpernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan padadasarnya adalah tindakan
Lebih terperinciBAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode
BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma yang menentukan pandangan dunia peneliti sebagai bricoleur, atau menentukan world view yang dipergunakan dalam mempelajari
Lebih terperinciOleh: Endah Wahyuningsih Dosen Akademi Keperawatan Bahrul Ulum Jombang ABSTRAK
ANALISIS PELAKSANAAN ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU DI LINGKUNGANAKPER DAN STIKES BAHRUL ULUM TAHUN AKADEMIK 2014/2015 (STUDI TENTANG KONSTRUKSI SOSIAL PADA PANITIA OSPEK BERSAMA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma konstruktivistik. Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir,
Lebih terperinciGagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial
Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fenomena yang dijadikan objek penelitian adalah isi editorial Hortikultura
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Fenomena yang dijadikan objek penelitian adalah isi editorial Hortikultura Tabloid Sinar Tani periode Januari 2013 sampai Desember 2013. Penentuan obyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Paradigma Penelitian Paradigma Konstruktivisme BAB II KAJIAN PUSTAKA Paradigma pada penelitian ini mengacu pada paradigma konstruktivis. Menurut Guba dalam buku Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural,
Lebih terperinciPosisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran Paradigma Memandang Realitas : Sebuah Fondasi Awal Pemahaman semiotika tidak akan mudah terjebak pada urusan-urusan yang teknik metodologi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Thomas Kuhn dipergunakan dalam dua arti yang berbeda, yaitu paradigma sebagai keseluruhan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar biasa. Dalam komunikasi massainformasi disampaikan melalui media massa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Saat ini tidak diragukan lagi bahwa informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai kepentingan yang sifatnya sangat mendasar karena itu perannya sangat luar biasa.
Lebih terperinciStrategic Management and The Philosophy of Science : The case for a constructivist methodology
Strategic Management and The Philosophy of Science : The case for a constructivist methodology DOSEN PEMBIMBING BAPAK MUHAMMAD ADIB, M.Si Nama kelompok : VII B 1. Andik Setiawan (071311333020) 2. Firman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis riset ini
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis riset ini bertujuan deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat
Lebih terperinciPRADIGMA PENELITIAN SOSIAL. Bahan Kuliah 1. Universitas Andalas
PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL Bahan Kuliah 1 Universitas Andalas Pradigma Penelitian Sosial Pradigma Menurut Thomas Khun merupakan Kerangka referensi yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan teori Menurut
Lebih terperinciPendekatan Teoritik Dalam Komunikasi Politik. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si
Pendekatan Teoritik Dalam Komunikasi Politik Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si Pendekatan Fungsional Pendekatan fungsional dalam kajian komunikasi politik lebih berorientasi pada peran atau fungsi komunikasi
Lebih terperinci10FIKOM TEORI BUDAYA ORGANISASI. Budaya Komunikasi Dalam Pendekatan Kultural. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Modul ke: Fakultas
Modul ke: TEORI BUDAYA ORGANISASI Budaya Komunikasi Dalam Pendekatan Kultural Fakultas 10FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Pengertian Budaya Budaya adalah suatu pola hidup
Lebih terperinciFenomenologi: Dunia Apa Adanya Realitas Sosial Trilogi Realitas Berger-Luckmann
Kuliah ke-10 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id Fenomenologi: Dunia Apa Adanya Realitas Sosial Trilogi Realitas Berger-Luckmann Eksternalisasi Objektivasi Internalisasi
Lebih terperinciMetode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Nazir (1986) dalam Husain (2013: 159) pendekatan kualitatif
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (1986) dalam Husain (2013: 159) pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain dalam kelompok
Lebih terperinciPengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme
Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?
Lebih terperinciKajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi. Rachmat Kriyantono, Ph.D
Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi Rachmat Kriyantono, Ph.D Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi Sejauh mana manusia membuat pilihan-pilihan nyata? - apakah pilihan nyata adalah mungkin? a. Kaum determinis:
Lebih terperinciPENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran
Modul ke: PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas 1Ilmu Komunikasi Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran Scientific (Ilmiah-Empiris) Humanistic (Humaniora- Interpretif)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih mampu memanfaatkan teknologi sesuai dengan fungsinya. Internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya, masyarakat dituntut untuk lebih mampu memanfaatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai
BAB III METODE PENELITIAN Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai pengalaman subjek yang menderita HIV positif. Teori Viktor E. Frankl dalam penelitian ini dinyatakan bukan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hakikat tubuh menurut Merleau-Ponty: Berangkat dari tradisi fenomenologi, Maurice Merleau-Ponty mengonstruksi pandangan tubuh-subjek yang secara serius menggugat berbagai
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN PENELITIAN. korban perkosaan di LRC-KJHAM adalah pendekatan fenomenologi yang
BAB III PENDEKATAN PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang penulis gunakan untuk meneliti komunikasi terapeutik yang dibangun oleh pendamping terhadap perempuan korban perkosaan
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. MAKNA KEMISKINAN (Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Universitas Airlangga)
MAKNA KEMISKINAN (Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Universitas Airlangga) SKRIPSI Disusun oleh : CONITATUS ZULAICHAH 071211433043 DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOIAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. komunikasi tertentu. Membahas teori konstruksi sosial (social
BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Media Massa dan Konstruksi Sosial Realitas sosial adalah hasil konstruksi sosial dalam proses komunikasi tertentu. Membahas teori konstruksi sosial (social construction), tentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Makna Ritual Dalam Aliran Musik Band Siramandalem Legion adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Paradigma Penelitian Peneliti memakai paradigma konstruktivis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI-TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id TEORI TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI STRUKTURAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berlandas pada konstruktivisme, studi ini bertujuan melakukan rekonstruksi pemahaman.
BAB V PENUTUP V.1. Diskusi Temuan Studi Studi ini berlandas pada paradigma konstruktivisme. Sebagai sebuah studi yang berlandas pada konstruktivisme, studi ini bertujuan melakukan rekonstruksi pemahaman.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoristisuntuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jasse Deli dan rekan-rekan sejawatnya. Teori
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Perspektif Pendekatan Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang kemampuan masyarakat pesisir memahami serta berpartisipasi terhadap
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada komunitas Suku Duano dengan fokus pada perubahan lingkungan (sosiokultural dan ekologikal) dan aktivitas nafkah.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Menurut Harmon (1970) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pemberdayaan keterampilan vokasional bagi anak tunarungu pada Sekolah Luar
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berupaya untuk mengetahui fenomena adanya upaya pemberdayaan keterampilan vokasional bagi anak tunarungu pada Sekolah Luar Biasa Bagian B Negeri di Kabupaten Tabanan
Lebih terperinciBAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu
37 BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ A. Teori Fenomenologi Alfred Schutz lahir di Wina pada tahun 1899 dan meninggal di New York pada tahun 1959. Ia menyukai musik, pernah bekerja di bank mulai berkenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar belakang Banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dan dijadikan trend bagi masyarakat Indonesia. Kebudayaan yang masuk pun datang dari barat dan timur dunia. Kebudayaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan sudut pandang yang bersifat Konstruktivis. Konstruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian. dengan wawasanya. Sebagian orang menyatakan paradigma (Paradigm) sebagai
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasanya. Sebagian orang menyatakan paradigma (Paradigm) sebagai intelektual
Lebih terperinciLingkup Teori Komunikasi
TEORI KOMUNIKASI MODUL 3 Lingkup Teori Komunikasi Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi mengenai komunikasi yang diberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang TRADISI LAMARAN PERSPEKTIF. MASYARAKAT PENGIKUT MADZHAB SYAFI I (Studi di Desa Seletreng
e) BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang TRADISI LAMARAN PERSPEKTIF MASYARAKAT PENGIKUT MADZHAB SYAFI I (Studi di Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo) ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan fenomenologi untuk dapat menggambarkan sifat-sifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1.1 Pendekatan penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode Studi Kasus (Case Study) yakni pengamatan secar detail terhadap obyek atau orang, baik pada satu titik waktu atau
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN PENUTUP. lakukan terhadap fenomenologi altuisme berikut fenomena yang ada pada subyek
BAB VI KESIMPULAN DAN PENUTUP 6.1. Pengantar Melalui berbagai pengkajian dan penelaahan seksama yang penulis lakukan terhadap fenomenologi altuisme berikut fenomena yang ada pada subyek komunitas pendaki
Lebih terperinci