Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
|
|
- Devi Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul ke: TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK Fakultas 15FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
2 Interaksionisme Simbolik Teori interaksionisme simbolik sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu-ilmu social, khususnya komunikasi. Lebih dari itu, teori interaksionisme simbolik juga memberikan inspirasi bagi kecenderungan semakin menguatnya pendekatan kualitatif dalam studi komunikasi. Pengaruh itu terutama dalam hal cara pandang holisitik terhadap gejala komunikasi sebagai konsekuensi dari prinsip berpikir sistemik yang menjadi prinsip dari teori interaksionisme simbolik.
3 Interaksionisme Simbolik teori interaksionisme simbolik memandang bahwa makna-makna (meanings) dicipta dan dilanggengkan melalui interaksi dalam kelompokkelompok social. Interaksi social memberikan, melanggengkan, dan mengubah aneka konvensi, seperti peran, norma, aturan, dan maknamakna yang ada dalam suatu kelompok sosial.
4 Interaksionisme Simbolik Barbara Ballis Lal dalam Littlejohn, (2002: 145) mengidentifikasi cara pandang interaksionisme simbolik sebagai berikut: a.orang mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan pemahaman subjektif tentang situasi yang dihadapi. b.kehidupan social lebih merupakan prosesproses interaksi daripada struktur-struktur yang karenanya senantiasa berubah.
5 Interaksionisme Simbolik c. Orang memahami pengalamannya melalui maknamakna yang ia ketahui dari kelompok-kelompok primer (primary groups), dan bahasa merupakan suatu hal yang esensial dalam kehidupan social. d. Dunia ini terbangun atas objek-objek sosial yang disebut dengan sebutan tertentu dan menentukan makna-makna sosial.
6 Interaksionisme Simbolik e. Tindakan manusia didasarkan pada penafsiran di mana objek-objek yang relevan serta tindakan-tindakan tertentu diperhitungkan dan didefinisikan. f. Kesadaran tentang diri sendiri seseorang (one s self) merupakan suatu objek yang signifikan, dan seperti objek social lainnya, ia didefinisikan melalui interaksi social dengan orang lain.
7 Pemikiran Mead bahasa memungkinkan kita untuk menjadi makhluk yang sadar diri (self conscious), yaitu sadar akan individualitas kita, dan unsur kunci dalam proses ini adalah simbol. Paham interaksionalisme simbolik membuat kita belajar untuk terus menerus memikirkan obyek secara simbolik. Pemikiran simbolik ini pada dasarnya akan membebaskan kita dari pembatasan pengalaman kita hanya atas apa yang betul-betul kita lihat, dengar atau rasakan
8 Pemikiran Mulyana sebagai pembentukan makna (penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain) oleh para peserta komunikasi. Beberapa konsep penting dalam perspektif interaksi simbolis adalah diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran dan tindakan. Para peserta komunikasi bersifat aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, meramalkan perilaku yang rumit dan sulit diramalkan
9 Menurut Teoritisi Interaksi Simbolik kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Penganut Interaksionisme simbolik berpandangan, perilaku manusia pada dasarnya adalah produk dari interpretasi mereka atas dunia disekeliling mereka. Perilaku dipilih sebagai hal yang layak dilakukan berdasarkan cara individu mendefinisikan situasi yang ada. (Jones dalam Mulyana 2001 : 71
10 Blumer dan Kuhn setidaknya satu hal dari tema interaksionisme simbolik, yaitu apa yang berlangsung di dalam benak manusia. Mereka tidak sepakat mengenai bagaimana hal itu harus diteliti. Blumer cenderung menggunakan introspeksi simpatetik dengan tujuan untuk masuk ke dalam dunia cakrawala pelaku dan memandangnya sebagaimana pelaku melakukannya.
11 Blumer dan Kuhn Sementara Kuhn tertarik dengan fenomena empiris yang sama namun dia mendorong para sosiolog untuk menolak teknik-teknik yang tidak ilmiah dan sebagai gantinya menggunakan indikator-indikator perilaku yang tampak untuk mengetahui apa yang sedang berlangsung dalam benak para pelaku.
12 George Herbert Mead secara umum dipandang sebagai pelopor utama pergerakan interaksionis. Tiga konsep penting dalam teori Mead adalah masyarakat, pribadi dan pikiran. Masyarakat adalah sebuah gabungan tingkah laku kooperatif dari individu-individu yang terdiri dari suatun jaringan interaksi sosial dimana para partisipannya memberikan arti kepada aksi-aksi mereka sendiri maupun orang lain dengan menggunakan simbol-simbol
13 Cooley looking glass self oleh Cooley adalah bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk melihat diri sendiri sebagai halnya kita melihat obyek sosial lainnya. Ide tentang looking glass self ini dapat dipecah-pecahkan ke dalam tiga komponen, yakni: pertama, kita membayangkan bagaimana kita menampakkan diri kepada orang-orang lain; kedua, kita membayangkan bagaimana penilaian mereka terhadap penampilan kita; ketiga, bagaimana kita mengembangkan semacam perasaan tertentu sebagai akibat dari bayangan kita tentang penilaian orang lain itu.
14 looking glass self self semata-mata berarti bahwa manusia bisa menjadi obyek dari tindakannya sendiri. Dia berbuat sesuatu terhadap dirinya sendiri dan mengarahkan dirinya dalam tindakan tertentu. Self memungkinkan manusia bisa berbuat sesuatu dan bukan Cuma bereaksi tehadap rangsangan atau stimuli yang berasal dari luar.
15 Terima Kasih Dr. Edison Hutapea, M.Si.
TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK MODUL PERKULIAHAN
MODUL PERKULIAHAN TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh FIKOM PUBLIC RELATIONS 15 MK 85004 Abstract Mahasiswa mampu memahami pengertian, kostruksi,
Lebih terperinciSYMBOL AND MEANING. Modul ke: 13FIKOM PENGERTIAN, KOSTRUKSI DAN APLIKASI. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
Modul ke: SYMBOL AND MEANING PENGERTIAN, KOSTRUKSI DAN APLIKASI Fakultas 13FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Simbol-Simbol Komunikasi Mulyana (2001:77) menjelaskan, bahwa manusia
Lebih terperinciTEORI INTERPRETIF. Modul ke: 14FIKOM FENOMENOLOGIS DAN KONTRUKTIVISME. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
TEORI INTERPRETIF Modul ke: FENOMENOLOGIS DAN KONTRUKTIVISME Fakultas 14FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Fenomenologis Sebagai suatu gerakan dalam berpikir, fenomenologi (phenomenology)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
BAB IV ANALISIS DATA a. Temuan Penelitian 1. Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan
Lebih terperinciBAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER
BAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER A. Teori Interaksionisme Simbolik Yang menjadi objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang
Lebih terperinciBAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK. teori interaksi simbolik, istilah interaksi simbolik diciptakan oleh Herbert
BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK A. Pikiran, Diri, dan Masyarakat Dalam mengkaji masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori interaksi simbolik, istilah interaksi simbolik diciptakan oleh Herbert
Lebih terperinciKuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer
Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Asumsi Dasar Interaksionisme-Simbolik Akar kesejarahan Interaksionisme-Simbolik Max Weber: Verstehen (Pemahaman Subyektif)
Lebih terperinciPengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak
Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme
Lebih terperinciBAB II TEORI INTERAKSI SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD. Blumer sekitar tahun Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya
35 BAB II TEORI INTERAKSI SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD Konsep teori interaksi simbolik ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer sekitar tahun 1939. Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya sudah lebih
Lebih terperinciInteraksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif
Salah satu jenis pendekatan utama dalam sosiologi ialah interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik memiliki perspektif dan orientasi metodologi tertentu. Seperti halnya pendekatan-pendekatan lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang
BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Teori Interaksi Simbolik Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan suatu pendekatan yang di kenal dengan pendekatan interaksional simbolik. Salah satu tokoh pelopor teori
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni peorganisasin data kedalam pola-pola yang saling berhubungan, serta setiap kategori maupun sistem yang ada. Pada tahap
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari berbagai data dan fakta yang telah diperoleh dari lapangan,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang telah diperoleh dari lapangan, kesimpulan-kesimpulan ini meliputi proses pola komunikasi interpersonal orang tua dan anak remaja pecandu narkoba
Lebih terperinciBAB II SIMBOL SIMBOL MAKNA HAUL GEORGE HERBERT MEAD. Mead. Akan tetapi Mead-lah yang paling populer sebagai perintis dasar teori
38 BAB II SIMBOL SIMBOL MAKNA HAUL GEORGE HERBERT MEAD A. Teori Interaksionisme Simbolik Beberapa orang ilmuwan punya andil utama sebagai perintis interaksionisme simbolik, diantaranya James Mark Baldwin,
Lebih terperinciBAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh
50 BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD A. Interaksionisme Simbolik Teori yang relevan untuk menjelaskan judul ini adalah interaksionisme simbolik. Istilah interaksionisme simbolik pertama kali
Lebih terperinciTeori Interaksi Simbolik dalam Kajian Komunikasi
Teori Interaksi Simbolik dalam Kajian Komunikasi Nuryani Tri Rahayu Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Univet Bantara Sukoharjo, Jl. Letjen S. Humardani No.1 Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156, Fax. (0271)
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PARADIGMA SOSIOLOGI DAN TEORI PENDEKATANNYA 1.1 Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya... 1.3 Latihan... 1.11 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif 1.....
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap narapidana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pandangan hukum terhadap narapidana anak di Indonesia tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan narapidana umum lainnya, yang menajdi pembeda
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. kepada orang lain; berhubungan dengan orang lain. Dari kata kerja itu. pemberitahuan, dan perhubungan.
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Sosial Kata komunikasi berasal dari kata latin commnicare yang mempunyai tiga arti: bergaul dengan seseorang; memberitahukan sesuatu kepada orang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ilmu tentang apa yang semestinya dipelajari, a fundamental images a dicipline has
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Sosial Paradigma dalam bahasa Inggris paradigma yang berarti model pola. Friedrichs mengatakan paradigma sebagai pandangan mendasar dari satu disiplin ilmu tentang
Lebih terperinciTeori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.
Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. JENIS TEORI KOMUNIKASI (Stephen W. Littlejohn) Teori-teori Umum: Teori-teori fungsional dan struktural Teori-teori behavioral
Lebih terperinciBAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD. interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan
33 BAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD Kehidupan social itu sendiri tidak pernah terlepas dari adanya sebuah interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Seperti yang dikutip penulis dalam Fadwa El Guindi (2005:30), jilbab
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hijab sebagai Pemaknaan Sosial Seperti yang dikutip penulis dalam Fadwa El Guindi (2005:30), jilbab secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu veil. Veil mempunyai empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalam mempertahankan hidupnya. Hal ini terbukti dari salah satu seni di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi dunia seperti ini dimana banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat membuat masyarakat semakin semangat di dalam melakukan
Lebih terperinciPosisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran Paradigma Memandang Realitas : Sebuah Fondasi Awal Pemahaman semiotika tidak akan mudah terjebak pada urusan-urusan yang teknik metodologi,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Beberapa orang ilmuwan punya andil utama sebagai perintis
BAB II URAIAN TEORITIS II. 1 Teori Interaksionisme Simbolik Beberapa orang ilmuwan punya andil utama sebagai perintis interaksionisme simbolik, diantaranya James Mark Baldwin, William James, Charles H.
Lebih terperinciSEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN
Modul ke: 14Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XIII Metode Penelitian KUALITATIF Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Menurut Banister, dkk (1994) penelitian
Lebih terperinciPENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI
MODUL PERKULIAHAN PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Alternatif Pandangan Organisasi 2. Perkembangan Teori Dalam Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definsi Sampah Sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia tetapi
Lebih terperincisebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif teknik analisis dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data yang di peroleh dari berbagai macam sumber, baik itu pengamatan, wawancara,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
26 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal merupakan kegiatan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidaklah mudah memberikan definisi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. orang tua dan anak remaja pemabuk untuk dapat meminimalisir dampak. masalah dan mampu menemukan solusi dari permasalahan.
76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberbagai data dan fakta yang telah di peroleh dari lapangan, kesimpulan kesimpulan ini meliputi proses pola komunikasi interpersonal orang tua dan anak remaja pemabuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. a. Pengertian Komunikasi Interpersonal
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Interpersonal a. Pengertian Komunikasi Interpersonal Proses komunikasi dimulai atau berawal dari sumber (source) atau pengirim pesan yaitu dimana
Lebih terperinciBAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk
BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN A. ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. data tersebut. Peneliti menemukan beberapa hal mengenai bahasa harian
77 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Merujuk pada hasil penyajian data yang peneliti sajikan pada sub bab sebelumnya, saat ini secara mendetail dan sistematis dapat kami sampaikan temuan-temuan
Lebih terperinci05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI ANALISIS KONSEP GEORGE HERBERT MEAD DALAM FENOMENA PERILAKU MENYIMPANG DI KALANGAN PELAJAR SMA NEGERI 8 SURAKARTA Nama NIM Email : Cindy Dyaning Dewati : K8411019
Lebih terperinciBABII KAJIAN PUSTAKA
BABII KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan. Kebijakan ekonomi umumnya dirumuskan secara konsepsional dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat
BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI OLEH. AHMAD RIZA FAIZAL S.Sos., IMDLL.
TEORI KOMUNIKASI OLEH AHMAD RIZA FAIZAL S.Sos., IMDLL. Aliran-aliran dalam Ilmu Komunikasi 1. Teori Struktural & Fungsional Menurut aliran ini, struktur sosial adalah nyata dan berjalan dalam fungsi-fungsi
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Pengertian Sosiologi Komunikasi Ruang lingkup Sosiologi
Lebih terperinciREVIEW BUKU A FIRST LOOK AT COMMUNICATION THEORY KARANGAN EM GRIFFIN CHAPTER 4 : INTERAKSI SIMBOLIK Oleh George Herbert Mead
REVIEW BUKU A FIRST LOOK AT COMMUNICATION THEORY KARANGAN EM GRIFFIN CHAPTER 4 : INTERAKSI SIMBOLIK Oleh George Herbert Mead PENGANTAR George Herbert Mead adalah seorang filsuf dari Universitas Chicago,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. proses perkenalan melalui interaksi antar SFCK, interaksi antara anggota
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Proses komunikasi interpersonal anggota SFCK di awali dengan tahap proses perkenalan melalui interaksi antar SFCK, interaksi antara anggota SFCK dan interaksi
Lebih terperinciBAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons
BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi
Lebih terperinciBAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK. menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok
BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK A. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Komunitas Honda CB Jakarta Awal berdirinya dibentuk oleh 4 orang yang berada di daerah bulungan, karena di daerah bulungan tersebut banyak perkumpulan
Lebih terperinciManusia sebagai Makhluk Sosial
persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat
Lebih terperinciBAB II TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK SEBAGAI ALAT ANALISIS. sosial manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya.
BAB II TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK SEBAGAI ALAT ANALISIS Sebagai obyek kajian sosiologi adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya. Kelompok tersebut mencangkup:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki aneka ragam budaya. Budaya pada dasarnya tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan individu yang ada dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konflik Konflik merupaka gejala sosial yang hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. dijadikan sebagai suatu temuan penelitian yang akan mengupas
BAB IV ANALISIS DATA Salah satu proses analisis data ini telah dikembangkan lebih lanjut yang materinya diambil dari hasil deskripsi data penelitian untuk nantinya dijadikan sebagai suatu temuan penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa
BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelian yang pernah dilakukan berhubung dengan perilaku seksual dating couples : penelitian yang dilakukan oleh Zakiah Sholihah Nusya (2003)
Lebih terperinciSOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 PENGENALAN TEORI ILMU SOSIAL MODEN KULIAH MINGGU 2 MEMAHAMI MAKSUD TEORI/PERSPEKTIF Kerja-kerja ahli sosiologi dan antropologi sosial adalah diasaskan dan dipandu oleh
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI-TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id TEORI TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI STRUKTURAL
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Eksistensi Budaya Komunikasi Blater Di Desa Tambuko. dan memilih melakukan aksi kriminal di luar lingkungan desa mereka.
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Eksistensi Budaya Komunikasi Blater Di Desa Tambuko Blater yang ada di desa Tambuko ini memiliki dua kategori. pertama, blater yang cendrung melakukan tindakan
Lebih terperinciPENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran
Modul ke: PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas 1Ilmu Komunikasi Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran Scientific (Ilmiah-Empiris) Humanistic (Humaniora- Interpretif)
Lebih terperinciBAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik
BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik Pokok Bahasan Pada umumnya, dalam dunia ilmu pengetahuan orang mencoba untuk melihat dan menjelaskan suatu fenomena sosial menggunakan alur dan logika
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Karang Taruna.
ABSTRAK Muhammad Sauqi Jazuli Romdhoni, B06208159, 2012. Gaya Komunikasi Personal Organisasi Karang Taruna Jiwo Suto Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah
Lebih terperinciDalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi
SITI IRENE ASTUTI Individu dan Masyarakat Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi Dalam bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divided. Artinya :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akad dilaksanakan. Tahapan sebelum akad nikah yaitu : kepandaian berbicara, berbahasa dan penuh keramahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam prosesi pernikahan Adat Sunda terdapat beberapa tahap yang dilakukan mulai dari pra- akad nikah, pelaksanaan akad nikah sampai pada setelah akad dilaksanakan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. memudahkan peneliti untuk menganalisa suatu permasalahan.
BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Hasil Penelitian Dalam penelitian kualitatif ini membutuhkan analisa data yang diperoleh peneliti setelah melakukan observasi berupa wawancara yang ditujukan kepada beberapa
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 10 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI MEDIA MASSA DAN PROSES SOSIALISASI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi
Lebih terperinciSelayang Pandang Penelitian Kualitatif
Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo repository.uin-malang.ac.id/2412 Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo Setelah sebelumnya dipaparkan sejarah ringkas penelitian kuantitatif
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG INTERAKSIONISME SIMBOLIK
KAJIAN TENTANG INTERAKSIONISME SIMBOLIK Nina Siti Salmaniah Siregar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Medan Area ABSTRACT The basic idea of symbolic interaction theory states that the emblem
Lebih terperinciLingkup Teori Komunikasi
TEORI KOMUNIKASI MODUL 3 Lingkup Teori Komunikasi Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi mengenai komunikasi yang diberikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Keraton Surakarta sebagai simbol obyek dan daya tarik wisata memiliki simbol fisik dan non fisik yang menarik bagi wisatawan. Simbol-simbol ini berupa arsitektur bangunan keraton,
Lebih terperinci110 dan maknanya, mencari makna di balik yang sensual menjadi penting di dalam interaksi simbolis. Secara umum, ada enam proporsi yang di pakai dalam
109 BAB IV PEMAIN LUDRUK TERHADAP KESENIAN LUDRUK Setelah temuan data dan profil yang telah disajikan oleh peneliti di bab III, pada bab ini peneliti berusaha untuk memaparkan analisis yang di rujuk oleh
Lebih terperinciPsikologi Komunikasi Antar Pribadi
Modul ke: Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Fakultas 04FIKOM Komunikasi Antarpribadi Sebagai Proses Komponen-Komponen dalam Komunikasi Antarpribadi Saling Tergantung Para Pelaku dalam komunikasi Antarpribadi
Lebih terperinciPerspektif dalam Ilmu Komunikasi
TEORI KOMUNIKASI MODUL 4 Perspektif dalam Ilmu Komunikasi Membicarakan teori pada dasarnya membicarakan perspektif yang melatarbelakanginya. Dalam materi ini, kita menggunakan perspektif dan paradigma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
Lebih terperinciKelompok Sosial dan Organisasi Sosialisasi
Kelompok Sosial dan Organisasi Sosialisasi 1 Kelompok Sosial dan Organisasi Banyak studi sosiologi meneliti bagaimana individu dibentuk oleh kelompok sosial mereka, dari keluarga ke negara negara, dan
Lebih terperinciPRADIGMA PENELITIAN SOSIAL. Bahan Kuliah 1. Universitas Andalas
PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL Bahan Kuliah 1 Universitas Andalas Pradigma Penelitian Sosial Pradigma Menurut Thomas Khun merupakan Kerangka referensi yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan teori Menurut
Lebih terperinciUNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI
UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Margosari 1 (Satu). Karena itu jenis penelitian di batasi hanya pada mendeskripsikan,
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan menjelaskan perilaku menyimpang yang di lakukan oleh mahasiswadalam sebuah komunitas masyarakat. Di RT 3 (Tiga),
Lebih terperinciTEORI DRAMATURGI. A. Latar Belakang Teori Dramaturgi
A. Latar Belakang Teori Dramaturgi TEORI DRAMATURGI Teori dramaturgi bila disimpulkan secara singkat, memandang bahwa kehidupan manusia itu sebagai sebuah panggung sandiwara, dimana manusia memainkan peran
Lebih terperinciBAB II PERSPEKTIF TEORETIK. komunikasi dan publisistik dipergunakan di Indonesia dengan pemberian. yang berate kepada masyarakat luas
BAB II PERSPEKTIF TEORETIK A. Perspektif Teoretik 1. Sejarah Perkembangan Komunikasi Memahami komunikasi harus paham tentang publisistik. Istilah komunikasi dan publisistik dipergunakan di Indonesia dengan
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI. Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman
Lebih terperinciIDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU
IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Peran Identitas Etnis dalam Komunikasi Antarbudaya pada Warga Negara Amerika di Kota Medan) SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU 100904039 UNIVERSITAS
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi secara umum berasal dari bahasa Latin communicatio yang. dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Lasswell)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Komunikasi secara umum berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar dalam suatu komunikasi
Lebih terperinciKonsep Diri serta Faktor-Faktor Pembentuk Konsep Diri Berdasarkan Teori Interaksionisme Simbolik
Konsep Diri serta Faktor-Faktor Pembentuk Konsep Diri Berdasarkan Teori Interaksionisme Simbolik (Studi Kasus pada Karyawan Kantor Kemahasiswaan, Alumni dan Campus Ministry, Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Review Hasil Penelitian Sejenis Judul
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Hasil Penelitian Sejenis Peneliti mencari hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Hal ini sebagai acuan bagi pengembangan dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. salah satunya mencari referensi dari jurnal ilmiah, buku-buku, serta bahan-bahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu Pada penelitian ini, peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan salah satunya mencari referensi
Lebih terperinciINTERAKSI DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR WILAYAH PESISIR (STUDI FENEMENOLOGI DI SDN KERTASADA SUMENEP)
INTERAKSI DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR WILAYAH PESISIR (STUDI FENEMENOLOGI DI SDN KERTASADA SUMENEP) Habibi 1, Rini Yudiati 2 FKIP Universitas Wiraraja Sumenep 1,2 habibi_bk@yahoo.com 1 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai tipe-tipe interaksi sosial di Panti asuhan ini, peneliti mengambil lokasi di Panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Tahapan selanjutnya adalah proses penganalisaan terhadap data dan fakta yang di temukan, kemudian di implementasikan berupa hasil temuan penelitian untuk diolah
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK. a b c d e 1
KISI-KISI UKG MAPEL SOSIOLOGI PROFESIONAL 2015 No Kompetensi Utama KOMPETENSI INTI GURU STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK Indikator Esensial/ Indikator Pencapaian
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial
MODUL PERKULIAHAN Sistem Sosial FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 2 Abstract Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi bagi sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi. Hal ini diaplikasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi. Hal ini diaplikasikan oleh perilakunya untuk memenuhi kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan ini bisa dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Manusia bukan suatu proses dimana adanya stimulus secara otomotis dan langsung menimbulkan tanggapan atau respon, tetapi antara stimulus yang diterima dan
Lebih terperinciCARA PANDANG TERHADAP ORGANISASI
CARA PANDANG TERHADAP ORGANISASI Modul ke: 02 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Alternatif Pandangan Organisasi 2. Perkembangan Teori Dalam Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi
Lebih terperinciHuman Relations. Memahami Konsep Dasar Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat
Human Relations Modul ke: Memahami Konsep Dasar Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Konsep Diri dalam Human Relations Ternyata kita
Lebih terperinciPengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme
Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?
Lebih terperinciBAB II TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIS. A. Tokoh teori. George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachusetts, pada tanggal 27
BAB II TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIS A. Tokoh teori. George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachusetts, pada tanggal 27 Februari 1863, anak dari Hiram Mead dan Elizabeth Storrs Billings. Mead terutama
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. fakta benar benar terjadi di panti asuhan darul mushthofa, desa gogor
BAB II KERANGKA TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pemahaman Interaksi sosial anak Fenomena yang tergambar pada sebuah realitas sosial yang memang fakta benar benar terjadi di panti asuhan darul mushthofa, desa
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Teori Teori Sosiologi Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id SOSIOLOGI = SOCIOLOGY= Socius
Lebih terperinci