BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
|
|
- Hartono Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 43 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Riwayat Singkat PT. Jasa Raharja Untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, terutama untuk meringankan beban hidup masyarakat akibat korban kecelakaan lalu lintas, maka pemerintah mendirikan perusahaan asuransi kecelakaan lalu lintas. Sebagai wujud dari realisasi tersebut adalah pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja (PN AKJR) pada tanggal 1 Januari 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun Adapun tugas Jasa Raharja adalah melaksanakan UU No.33 tahun 1964 untuk menyantuni korban kecelakaan penumpang darat, laut, dan udara dan UU No.34 tahun 1964 untuk menyantuni korban kecelakaan lalu lintas jalan akibat tertabrak kendaraan bermotor, tabrakan dua kendaraan atau lebih, dan tertabrak kereta api. Dikarenakan tugas yang diemban makin berat seiring dengan kondisi perekonomian terkini, maka pemerintah menaikan statusnya dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum Jasa Raharja (Perum Jasa Raharja) pada tahun1970. Hingga akhirnya pada tahun 1980, berdasarkan PP No. 39 Tahun 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Pada tahun 1978, Jasa Raharja mendapat tugas untuk menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond. Hanya saja, penugasan ini berakhir pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, yang antara lain mengharuskan bahwa Perusahaan Asuransi yang
2 44 telah menyelenggarakan program asuransi sosial dilarang menjalankan asuransi lain selain program asuransi sosial. Atas amanat undang-undang, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari 1994, Jasa Raharja melepaskan usaha non wajib dan surety bond untuk kembali menjalankan program asuransi sosial. Jasa Raharja yang melayani masyarakat sampai sekarang merupakan hasil peleburan Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Karya dan, PAKN Ika Karya sendiri merupakan hasil penggabungan empat perusahaan asuransi nasional yang sebelumnya milik perusahaan Belanda. Keempat perusahaan asuransi ini merupakan hasil penggabungan delapan perusahaan asuransi Belanda yang dipecah menjadi dua tahap hingga akhirnya sampai menjadi PT Jasa Raharja (Persero) seperti sekarang ini. Tahap pertama, PAKN Ika Bhakti yang merupakan gabungan dari tiga perusahaan Belanda yakni, Fa Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijnssen, dan Fa. Sluiiters & Co. Kedua PAKN Ika Dharma yang merupakan gabungan dari NV Assurantie Maatschappij Djakarta dan NV Assurantie Kantoor Langeveldt- Schroder. Ketiga, PAKN Ika Mulya, yang merupakan gabungan dari NV Assurantie Kantor CWJ Schlencker dan NV Kantor Asuransi Kali Besar. Keempat, PAKN Ika Sakti. Sebelumnya PT Maskapai Asuransi Arah Baru. Tahap Kedua, adalah peleburan keempat perusahaan asuransi tersebut menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Hingga beroperasi sampai sekarang dengan status hukumnya sebagai perseroan terbatas dengan tugas dari pemerintah, untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
3 Bidang Usaha PT Jasa Raharja (Persero) bergerak di bidang usaha penyelenggara program asuransi sosial yang menjalankan amanat undang-undang yaitu : UU No.33 tahun 1964 jo PP No.17 tahun 1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang UU No.34 tahun 1964 jo PP No.18 tahun 1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh perseroan Kecepatan Pembayaran Santunan Pelayanan pada masyarakat adalah prioritas utama bagi perusahaan jasa asuransi seperti Jasa Raharja. Kecepatan pembayaran santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia adalah indikator keberhasilan pelayanan yang paripurna. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah mampu mempertahankan target waktu penyelesaian santunan yakni tujuh hari setelah kecelakaan terjadi dan satu hari sejak berkas lengkap diajukan. Sedangkan bagi korban luka-luka, kerjasama dengan Rumah Sakit dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus diupayakan guna mempercepat penanganan korban terjamin. Juga untuk memudahkan dalam penyelesaian administrasi santunan.
4 46 Visi PT. Jasa Raharja PT. Jasa Raharja memiliki visi yaitu menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaran program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Misi PT. Jasa Raharja PT. Jasa Raharja membentuk Catur Bakti Ekakarsa sebagai misi perusahaan yaitu : Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
5 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja 47
6 48 Notaris, Nomor Akta Perusahaan Akta pendirian adalah Akta Nomor 49 tanggal 28 Februari 1981 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta Nomor 76 tanggal 24 Juli 2003 yang dibuat di hadapan Martin Roestamy, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Etika dan Budaya Perusahaan Untuk mendukung iklim penciptaan usaha yang sehat dan kondusif, perusahaan telah mensosialisasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan budaya perusahaan pada seluruh jajaran manajemen. Ini menjadi pijakan bagi seluruh jajaran manajemen dalam menjalankan etika perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas layanan, kinerja perusahaan, serta kontribusi sosial. Budaya perusahaan dari PT. Jasa Raharja ditetapkan dengan adanya Tiga T untuk mendukung terwujudnya visi dan misi PT. Jasa Raharja : Tanggap : merupakan sifat peka proaktif dalam membantu masyarakata yang mendapat musibah kecelakaan lalu lintas. Tangkas : mampu melaksanakan tugas, mempnyai semangat kerja dan integritas tinggi, loyal, dan profesional. Tangguh : sopan, berkepribadian, berilmu dan beriman, serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat banyak.
7 Prosedur yang Sedang Berjalan Prosedur yang sedang berjalan di PT. Jasa Raharja saat untuk proses penempatan SPK adalah: 1. Pemohon (kantor cabang PT. Jasa Raharja, pihak kepolisian, pihak rumah sakit, pihak DLLAJR, pihak Dinas Perhubungan) mengajukan pada PT. Jasa Raharja untuk menempatkan SPK di suatu wilayah tertentu. 2. Selain pemohon, pengajuan penempatan SPK juga bisa berasal dari usulan karena didapat keterangan bahwa suatu wilayah rawan kecelakaan dan di wilayah tersebut diperlukan SPK. 3. Permohonan dan usulan tersebut akan disampaikan ke divisi pelayanan. 4. Pada divisi pelayanan, lampiran-lampiran yang perlu dilengkapi diperiksa dan dianalisis. Apabila sudah lengkap dan analisis telah dilakukan, baik pengajuan itu diterima atau tidak berdasarkan analisis itu, maka divisi pelayanan akan menyerahkan pengajuan tersebut ke dewan direksi. Lampiran yang harus dilengkapi antara lain: Surat pengajuan dari cabang Surat permohonan dari mitra kerja Daftar lokasi penempatan SPK Harga perhitungan (untuk keperluan tender) Surat penawaran harga (dari rekanan)
8 50 5. Dewan direksi akan mengevaluasi pengajuan tersebut dan mengeluarkan keputusan apakah pengajuan penempatan SPK tersebut disetujui atau tidak. Namun baik disetujui atau tidak, dewan direksi akan membuat surat yang ditujukan pada pihak pemohon atau pihak yang memberikan usulan. 6. Apabila disetujui maka pengajuan akan ditindaklanjuti oleh divisi umum yang kemudian akan mulai melakukan tender.
9 Tabel 3.1 Flow Chart Prosedur Penempatan SPK yang Ada di PT. Jasa Raharja 51
10 Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan yang sedang dihadapi PT. Jasa Raharja antara lain: 1. Data yang digunakan untuk penempatan SPK belum terlalu akurat Data yang akurat sangat penting dalam suatu analisis. Kesalahan kecil yang ada bisa menyebabkan akibat yang tidak baik. Analisis yang digunakan PT. Jasa Raharja sampai saat ini masih belum akurat karena: a) Belum dilakukan analisis data berdasarkan data spasial sehingga analisis yang dilakukan dirasa oleh PT. Jasa Raharja belum optimal. Data hanya dianalisis berdasarkan diagram yang menunjukkan tingkat kecelakaan di suatu wilayah kecamatan dan juga dari keterangan lisan yang didapat dari pihak ketiga yang bekerja sama dengan PT. Jasa Raharja seperti pihak kepolisian, masyarakat awam, dan lain-lain. b) Data paling detail yang dimiliki PT. Jasa Raharja hanya sampai tingkat kecamatan. Untuk detail lebih jauh mengenai lokasi kecelakaan dan lokasi yang rawan kecelakaan didapat hanya dari keterangan lisan yang diberikan oleh mitra kerja atau pihak ketiga, yaitu pihak kepolisian, pihak rumah sakit, pihak DLLAJR, atau pihak Dinas Perhubungan. 2. Belum dibuat database yang menyimpan keterangan tentang SPK Sampai saat ini belum ada database yang digunakan secara bersamaan untuk menyimpan keterangan mengenai SPK yang telah ditempatkan. Data yang ada untuk saat ini hanyalah pendataan secara manual yang dilakukan oleh Kantor Jasa Raharja cabang Bali. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti:
11 53 a) Sulitnya melakukan inventarisasi terhadap SPK yang telah ada untuk keperluan perawatan karena dengan tidak adanya database mengenai lokasi pemasangan SPK. Oleh karena itu, untuk mencari dan memeriksa keadaan SPK harus dilakukan pencarian secara manual. Dengan kesulitan melakukan tracing terhadap keberadaan SPK ini, tindakan pemeriksaan untuk menilai apakah suatu SPK sudah layak diganti atau belum akan mengalami kesulitan juga. Masalah terbesar yang akan muncul adalah ketidakmampuan PT. Jasa Raharja untuk menganalisis pengaruh antara keberadaaan SPK dalam membantu mengurangi tingkat kecelakaan. b) Kecurangan saat permintaan SPK tidak bisa diawasi karena PT. Jasa Raharja sendiri tidak memiliki keterangan yang pasti mengenai keadaan suatu SPK apakah sudah layak ganti, atau apakah perlu ditambahkan SPK yang baru pada suatu wilayah. Hal ini memiliki keterkaitan dengan masalah dengan hambatan yang didapat dalam melakukan tracing atas SPK yang ada sehingga apakah status layak ganti itu sulit diputuskan. Masalah ini juga terkait dengan kurangnya analisis atas pengaruh SPK dalam mengurangi tingkat kecelakaan. Dengan tidak diketahui apakah penempatan SPK ini sudah efektif atau belum, maka permintaan atas penempatan SPK yang baru dapat terus dilakukan selama anggaran untuk penempatan SPK masih dimiliki. 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan PT. Jasa Raharja, antara lain sebagai berikut :
12 54 1. Dilakukan analisis secara spasial dengan menerapkan Sistem Informasi Geografi. Dengan adanya penggunaan Sistem Informasi Geografi dan komponennya maka analisis secara spasial akan dapat dilakukan. Dengan dilakukannya analisis secara spasial, hasil analisis yang diperoleh dapat lebih optimal, yaitu dapat dilakukan analisis lebih mendalam dengan adanya informasi yang ditunjukkan lewat peta, grafik, dan sebagainya. 2. Menyediakan peta wilayah Jakarta Selatan yang dipasang di dinding kemudian untuk setiap kecelakaan yang terjadi ditandai secara manual, dengan asumsi dan perkiraan letak kecelakaan. Sehingga pada akhir periode tertentu akan terlihat wilayah mana saja yang sering terjadi kecelakaan. 3. Membuat database mengenai SPK yang nantinya akan memecahkan masalah yang berkaitan dengan tidak adanya database SPK. 4. Penggunaan alat GPS (Global Positioning System) yang bisa memberikan informasi lokasi dengan akurat sehingga nantinya data kecelakaan yang ada bisa dianalisis tidak hanya sampai tingkat kecamatan saja.
13 55 Petugas Lapangan PT. Jasa Raharja Lokasi_Kecelakaan Mitra Kerja (Kepolisian, Rumah Sakit, DLLAJR, Dinas Perhubungan) Pengadaan_dan _Penempatan_SPK Divisi Pelayanan PT. Jasa Raharja Analisis_Layak_Pasang_ SPK Keputusan_ Penempatan _SPK Sistem Informasi Geografi Penempatan SPK di Wilayah Jakarta Selatan Peta_Jakarta _Selatan Sumber Database_Laka Kepolisian Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan
14 4.0 Pengolahan_SIG_Pen empatan_spk_di_wil ayah_ Jakarta_Selatan Keputusan Pengadaan dan Penempatan SPK Analisis Layak Pasang SPK Keputusan_Penempatan_SPK 56 Mitra Kerja (Kepolisian, Rumah Sakit, DLLAJR, Dinas Perhubungan) Divisi Pelayanan PT. Jasa Raharja Data Kebutuhan Pemasangan SPK Titik Kecelakaan Jakarta Selatan Jalan Jaringan Jalan Batas Kecamatan Data Lokasi Kecelakaan Data Jalan Data Kecamatan Jaksel Titik Koordinat Kecelakaan 1.0 Pendataan Spasial Lokasi Kecelakaan memerlukan SPK Lokasi Rawan Kecelakaan 3.0 Pengolahan Data Informasi Geografis Data Kecelakaan Kecelakaan 2.0 Pendataan Non Spasial Keterangan Kecelakaan Koordinat Kecelakaan Sumber Peta Jakarta Selatan Database Kecelakaan Kepolisian Data Permintaan Pengadaan SPK Rumah Sakit, DLLAJR, Dinas Perhubungan Petugas Lapangan PT. Jasa Raharja Gambar 3.3 Diagram Nol Prosedur yang Diusulkan
15 57 Data Jalan Data Kecelakaan Jalan 3.1 Penentuan Lokasi Rawan Kecelakaan Kecelakaan Titik Kecelakaan Jakarta Selatan Data Lokasi Kecelakaan Data Kecamatan Jakarta Selatan Lokasi Rawan Kecelakaan 3.2 Penggabungan Lokasi Rawan Kecelakaan Lokasi Rawan Kecelakaan Jakarta Selatan Lokasi Kecelakaan Memerlukan SPK Gambar 3.4 Diagram Rinci Prosedur yang Diusulkan
16 Perancangan Database Kamus Data Jalan: + NamaJalan + + NamaKecamatan KodeTitik + Bujur + Lintang + KodeJalan + KodeKasus KodeJalan + KodeKecamatan + JumlahKecelakaan + NoSPK + JumlahSPK AnalisisPerluPasangSPK NoAnalisa + KodeJalan + JumlahKecelakaan JenisKasus: + + Bujur + Lintang + JenisSPK + KondisiSPK + KodeJalan Spesifikasi Tabel 1. Database Jalan di Wilayah Jakarta Selatan Nama Tabel: Jalan Keterangan: Untuk menyimpan data jalan-jalan yang ada di Jakarta Selatan Primary Key: KodeJalan Column Name Data Type Length Allow Nulls KodeJalan Varchar 10 NOT NULL NamaJalan Varchar 50 NOT NULL KodeKecamatan Varchar 10 NOT NULL Tabel 3.2 Tabel Jalan
17 59 2. Database Kecamatan di Wilayah Jakarta Selatan Nama Tabel: JakartaSelatan Keterangan: Untuk menyimpan data kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Selatan Primary Key: KodeKecamatan Column Name Data Type Length Allow Nulls KodeKecamatan Varchar 10 NOT NULL NamaKecamatan Varchar 25 NOT NULL Tabel 3.3 Tabel JakartaSelatan 3. Database Titik Kecelakaan di Wilayah Jakarta Selatan Nama Tabel: Titik Kecelakaan Keterangan: Untuk menyimpan koordinat letak kecelakaan yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan Primary Key: KodeTitik Column Name Data Type Length Allow Null KodeTitik Varchar 10 NOT NULL Bujur Double NOT NULL Lintang Double NOT NULL KodeJalan Varchar 10 NOT NULL KodeKasus Varchar 10 NOT NULL Tabel 3.4 TitikKecelakaan
18 60 4. Database Kecelakaan di Wilayah Jakarta Selatan Nama Tabel: Kecelakaan Keterangan: Untuk menyimpan data kecelakaan yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan Primary Key: KodeKecelakaan Column Name Data Type Length Allow Null KodeJalan Varchar 10 NOT NULL KodeKecamatan Varchar 10 NOT NULL JumlahKecelakaan Byte NOT NULL NoSPK Varchar 10 NOT NULL JumlahSPK Byte NOT NULL Tabel 3.5 Tabel Kecelakaan 5. Database AnalisaPerluPasangSPK di Wilayah Jakarta Selatan Nama Tabel: AnalisaPerluPasangSPK Keterangan: Untuk menyimpan data lokasi kecelakaan yang menurut hasil analisa memerlukan pemasangan SPK (untuk wilayah Jakarta Selatan) Primary Key: NoAnalisa Column Name Data Type Length Allow Null NoAnalisa Byte NOT NULL KodeJalan Varchar 10 NOT NULL JumlahKecelakaan Byte NOT NULL Tabel 3.6 Tabel AnalisaPerluPasangSPK
19 61 6. Database JenisKasus Nama Tabel: JenisKasus Keterangan: Untuk mengelompokkan jenis kasus kecelakaan yang terjadi Primary Key: KodeKasus Column Name Data Type Length Allow Null KodeKasus Varchar 10 NOT NULL JenisKasus Varchar 25 NOT NULL Tabel 3.7 Tabel JenisKasus 7. Database SPK di Wilayah Jakarta Selatan Nama Tabel: SPK Keterangan: Untuk menyimpan koordinat letak pemasangan SPK yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan Primary Key: NoSPK Column Name Data Type Length Allow Null NoSPK Varchar 10 NOT NULL Bujur Double NOT NULL Lintang Double NOT NULL JenisSPK Varchar 25 NOT NULL KondisiSPK Varchar 10 NOT NULL KodeJalan Varchar 10 NOT NULL Tabel 3.8 Tabel SPK
20 62 Tergolong Terdapat di Terjadi di Dipasang di Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram
21 Perancangan Menu Di dalam menu utama terdapat empat buah submenu, yaitu Dokumen, Lihat, Tambah, dan Informasi. Struktur hierarki menu ditunjukkan pada gambar 3.6: 1. Menu File Menu ini memiliki tiga buah sub menu, yaitu: a. Saran Pemasangan SPK, yaitu untuk menampilkan tempat-tempat yang setelah dianalisa, ternyata memerlukan pemasangan SPK. b. Simpan, yaitu untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan atas data. c. Keluar, untuk keluar dari aplikasi. 2. Menu Zoom Mempunyai tiga buah submenu, yaitu: a. 1 : 120,000, yaitu berfungsi untuk memperbesar tampilan peta dengan perbandingan 1 : 120,000. b. 1 : 80,000, yaitu berfungsi untuk memperbesar tampilan peta dengan perbandingan 1 : 80,000. c. 1 : 40,000, yaitu berfungsi untuk memperbesar tampilan peta dengan perbandingan 1 : 40, Menu Lihat Mempunyai dua buah submenu, yaitu:
22 64 a. Data Jalan, yaitu berfungsi untuk memperlihatkan data jalan yang memiliki kejadian kecelakaan. Apabila di jalan tersebut telah terpasang SPK, maka data SPK juga dapat dilihat. b. SPK, yaitu berfungsi untuk melihat letak SPK yang telah tersimpan dalam database SPK. 4. Menu Tambah Sama halnya dengan menu Lihat, mempunyai tiga buah submenu, yaitu: a. Titik Kecelakaan, yaitu untuk menambah ke dalam database, titik kecelakaan yang baru. b. SPK, yaitu untuk menambah SPK yang ingin ditempatkan di wilayah Jakarta Selatan (sesuai dengan persyaratan yang ada). c. Update Kondisi SPK, yaitu merubah kondisi SPK sehingga informasinya up-to-date. 5. Menu Informasi Memiliki dua buah submenu, antara lain: a. Info Programmer, yaitu informasi mengenai penulis. b. Info Program, yaitu informasi yang disediakan penulis yang berfungsi untuk membantu pengguna dalam mengerti lebih baik cara pemakaian aplikasi yang bersangkutan.
23 Gambar 3.6 Rancangan Hierarki Menu Utama 65
24 Gambar 3.7 STD Menu Utama 66
25 67 Gambar 3.8 STD Saran Pemasangan SPK Gambar 3.9 STD Proses Simpan
26 68 Gambar 3.10 STD Proses Keluar Klik SPK Tampil Dialog Box Masukkan Lokasi Menunggu Hasil Masukan Lokasi Klik X Atau Menekan Cancel Ketik Koordinat (x,y) Atau Ketik Nama Kecamatan Kembali ke Menunggu Pilihan Menunggu Penekanan Tombol OK Gambar 3.11 STD Proses Lihat SPK
27 69 Klik Titik Kecelakaan Tampil Dialog Box Masukkan Lokasi Menunggu Hasil Masukan Lokasi Klik X Atau Menekan Cancel Ketik Koordinat (x,y) Atau Ketik Nama Kecamatan Kembali ke Menunggu Pilihan Menunggu Penekanan Tombol OK Gambar 3.12 STD Proses Lihat Titik Kecelakaan Gambar 3.13 STD Proses Zoom
28 Gambar 3.14 STD Proses Tambah SPK 70
29 71 Kembali ke Menunggu Pilihan Klik X Atau Menekan Cancel Menunggu Hasil Entri Lokasi Kecelakaan Klik Titik Kecelakaan Tampil Dialog Box Entri Titik Kecelakaan Mengisi Field-Field Pada Entri Titik Kecelakaan Klik X Atau Menekan Cancel Menunggu Penekanan Tombol OK Klik OK Pada Hasil Analisa dengan Status Belum Perlu Pemasangan SPK Menunggu Hasil Analisa Layak Pasang SPK Klik OK Pada Hasil Analisa dengan Status Perlu Pemasangan SPK Gambar 3.15 STD Proses Tambah Titik Kecelakaan
30 72 Gambar 3.16 STD Login Username dan Password Klik Update Kondisi SPK Tampil : dialog box Update Kondisi SPK Menunggu Pilihan SPK Klik Kembali Klik Cancel Klik OK Tampil : Konfirmasi Data SPK yang dipilih Menunggu Pilihan Menunggu Pilihan Klik OK Tampil : Pilih Kondisi Menunggu Pilihan Klik Update Gambar 3.17 STD Update Kondisi SPK
31 Perancangan Layar Gambar 3.17 Perancangan Layar Login Username Gambar 3.18 Perancangan Layar Login Password
32 74 Gambar 3.19 Perancangan Layar Tampilan Menu Utama Gambar 3.20 Perancangan Layar Menu Dokumen
33 75 Gambar 3.21 Perancangan Layar Saran Pemasangan SPK Gambar 3.22 Perancangan Layar Simpan
34 76 Gambar 3.23 Perancangan Layar Keluar Gambar 3.24 Perancangan Layar Menu Zoom
35 77 Gambar 3.25 Perancangan Layar Menu Lihat Gambar 3.26 Perancangan Layar Menu Pilih Lokasi untuk Lihat Titik Kecelakaan
36 78 Gambar 3.27 Perancangan Layar Add Event Theme untuk Lihat SPK Gambar 3.28 Perancangan Layar Menu Tambah
37 79 Gambar 3.29 Perancangan Layar Tambah SPK-Pilih Lokasi Gambar 3.30 Perancangan Layar Entri SPK
38 80 Gambar 3.31 Perancangan Layar Tambah SPK-Hasil Analisa: Memerlukan SPK Gambar 3.32 Perancangan Layar Entri SPK
39 81 Gambar 3.33 Perancangan Layar Tambah SPK-Hasil Analisa: Tidak Memerlukan SPK Gambar 3.34 Perancangan Layar Entri Titik Kecelakaan
40 82 Gambar 3.35 Perancangan Layar Update SPK Gambar 3.36 Perancangan Layar Menu Informasi
41 83 Gambar 3.37 Informasi Aplikasi Gambar 3.38 Informasi Perancang
42 Spesifikasi Proses MODULE StartUp CALL MODULE Login Initiliaze Database Connection CALL MODULE Menu Initialize Map Data END MODULE MODULE Login WHILE Username is NULL DISPLAY DIALOG BOX Masukkan Username GET Username WHILE Password IS NOT true DISPLAY DIALOG BOX Masukkan Password Get Password END WHILE END WHILE MODULE Menu DISPLAY MENU MainMenu ( Dokumen, Zoom, Lihat, Tambah, Informasi ) CASE of MainMenu Dokumen :
43 85 DISPLAY MENU Dokumen ( Saran Pemasangan SPK, Simpan, Keluar ) CASE of Dokumen Saran Pemasangan SPK : CALL MODULE Saran Pemasangan SPK Simpan : CALL MODULE Simpan Keluar : CALL MODULE Keluar END CASE Zoom : DISPLAY MENU Zoom ( 1 : 120,000, 1 : 80,000, 1 : 40,000 ) Case of Zoom 1 : 120,000 : CALL MODULE 1 : 120,000 1 : 80,000 : CALL MODULE 1 : 80,000 1 : 40,000 : CALL MODULE 1 : 40,000 Lihat : DISPLAY MENU Lihat ( Data Jalan, SPK ) CASE of Lihat Data Jalan :
44 86 CALL MODULE Data Jalan SPK : CALL MODULE SPK END CASE Tambah : DISPLAY MENU Tambah ( Tambah Titik Kecelakaan, Tambah SPK ) CASE of Tambah Tambah Titik Kecelakaan : CALL MODULE Tambah Titik Kecelakaaan Tambah SPK : CALL MODULE Tambah SPK END CASE Informasi DISPLAY MENU Informasi ( Informasi Program, Informasi Perancang ) CASE of Informasi Informasi Program CALL MODULE Informasi Program Informasi Perancang CALL MODULE Informasi Perancang END CASE END CASE
45 87 END MODULE MODULE Simpan DISPLAY DIALOG BOX Simpan IF OK IS PRESSED THEN IF (Flag = 0) THEN CALL MODULE Menu ELSE IF (Flag = 2) THEN END APPLICATION END IF END IF ELSE Flag = 1 CALL MODULE Menu END IF END MODULE MODULE Keluar DISPLAY DIALOG BOX Keluar IF OK button IS PRESSED THEN IF (Flag == 0) THEN END APPLICATION
46 88 ELSE IF (Flag ==1) THEN Flag = 2 CALL MODULE Simpan END IF END IF ELSE END IF END MODULE CALL MODULE Menu MODULE 1 : 120,000 SET VIEW SCALE TO 1 : 120,000 DISPLAY VIEW PETA KECELAKAAN JAKARTA SELATAN END MODULE MODULE 1 : 80,000 SET VIEW SCALE TO 1 : 80,000 DISPLAY VIEW PETA KECELAKAAN JAKARTA SELATAN END MODULE MODULE 1 : 40,000 SET VIEW SCALE TO 1 : 40,000 DISPLAY VIEW PETA KECELAKAAN JAKARTA SELATAN
47 89 END MODULE MODULE Data Jalan DISPLAY COMBO BOX Pilih Lokasi CASE of Pilih Lokasi Get NamaJalan Select NamaJalan from Table Titik Kecelakaan If (NamaJalan.selected == Null) DISPLAY DIALOG BOX Tidak Ada Data Jalan CALL MODULE Menu Else DISPLAY DIALOG BOX Data Jalan CALL MODULE Menu END CASE END MODULE MODULE Lihat SPK DISPLAY DIALOG BOX Add Event Theme If (btnaddeventtheme.isclicked == True) Connect Database SPK.dbf Get Absis Get Ordinat DISPLAY Theme SPK at (Absis, Ordinat)
48 90 Else END MODULE CALL MODULE Menu MODULE Tambah Titik Kecelakaan DISPLAY DIALOG BOX Entri Titik Kecelakaan INPUT ALL FIELDS Entri Titik Kecelakaan IF OK button IS PRESSED THEN JumlahLaka = COUNT NoBerkas WHERE KodeJalan = GET KodeJalan IF (JumlahLaka >= 5) THEN DISPLAY DIALOG BOX Hasil Analisa IF OK button IS PRESSED THEN IF (KodeJalan == (SELECT KodeJalan from TableSaran where KodeJalan = GET KodeJalan)) THEN UPDATE JumlahLaka CALL MODULE Tambah SPK ELSE CALL MODULE Tambah SPK END IF ELSE ADD RECORD of KodeJalan, KodeKecamatan, JumlahLaka TO TableSaran
49 91 END IF Saran ++ CALL MODULE Menu ELSE DISPLAY DIALOG BOX Hasil Analisa IF OK button OR X sign IS PRESSED THEN CALL MODULE Menu END IF END IF ELSE END IF END MODULE CALL MODULE Menu MODULE Tambah SPK DISPLAY DIALOG BOX Pilih Lokasi SELECT JumlahLaka from TableSaran FOR EACH KodeJalan IF (JumlahLaka >= 5) ADD KodeJalan, NamaJalan TO COMBO BOX Pilih Lokasi Penempatan Lokasi ++ END IF
50 92 END FOR IF Lokasi NOT NULL THEN DISPLAY COMBO BOX Pilih Lokasi Penempatan DO CALL MODULE Entri SPK Lokasi -- UNTIL Lokasi = 0 CALL MODULE Menu ELSE DISPLAY DIALOG BOX Hasil Analisa END IF END MODULE MODULE Entri SPK DISPLAY DIALOG BOX Entri SPK IF (ALL FIELDS of ENTRY SPK NOT NULL) ENABLE OK button ELSE DISABLE OK button END IF END MODULE MODULE Saran Pemasangan SPK
51 93 DISPLAY DIALOG BOX Saran Pemasangan SPK FETCH DATABASE TableSaran DO IF Pasang button IS PRESSED THEN CALL MODULE Entri SPK IF OK button IS PRESSED THEN DELETE RECORD CALL MODULE Saran Pemasangan SPK END IF ELSE IF Close button IS PRESSED THEN CALL MODULE Menu END IF END IF Saran-- UNTIL (Saran == 0 CLOSE button IS PRESSED) DISPLAY DIALOG BOX Tidak Ada Saran Pemasangan SPK END MODULE
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan
1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Jasa Raharja 1. Sejarah Singkat PT. Jasa Raharja Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja (Persero) Berikut ini akan dijelaskan tentang sejarah, visi dan misi, logo, unit
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja (Persero) Berikut ini akan dijelaskan tentang sejarah, visi dan misi, logo, unit kerja dan tugas pokok kepala bagian PT Jasa Raharja (Persero).
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PENEMPATAN SARANA PENANGGULANGAN
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:
94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Agar user dapat menjalankan aplikasi ini, maka diperlukan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak yang memadai. 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder runtun
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder runtun waktu (time series), yang diperoleh atau bersumber dari data publikasi (annual
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah korban /atau ahli waris yang mengurus
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Usaha Milik Negara (BUMN) yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.142
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (Persero) Medan Cabang Sumatera Utara adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.142 Km. 5,1
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum PT. Jasa Raharja (Persero) Pada tahun 1960 Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya juga kebutuhan manusia akan hal-hal tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk mampu menciptakan suatu terobosan baru, lebih baik dan lebih akurat dalam penyediaan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Perencanaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan CV Madrhos merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, khususnya memproduksi bedak dengan merk Trisna
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Pertamina PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN. diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN A. SEJARAH PT. JASA RAHARJA Berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu
39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran persoalan terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Daerah Wisata di. Adapun sistem dalam
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Lebih terperinciAPLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008
APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Yan Handel Jurusan Manajemen Informatika POLITEKNIK PalComTech
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi tentang lokasi dan letak dari depo kontainer yang ada di kota Medan, Permasalahan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SKRIPSI SARJANA KOMPUTER SEMESTER GENAP 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam memberikan informasi tentang lokasi Bengkel Resmi Honda pada CV. Indako Trading Co masih
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait.
BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi Literatur Pada tahap ini, dilakukan pencarian referensi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2009 sampai 31 Desember 2009 di STIKes Dharma Husada Bandung Selama hampir 2 bulan, penulis
Lebih terperinciGambar 4.72 Layar Login User
244 4.3.4 Kebutuhan Personil (Brainware) Kebutuhan personil yang diperlukan dalam implementasi aplikasi sistem basis data pada Fa. Trico Paint Factory adalah sebagai berikut : 1. Technical support, yaitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Pelita I sampai dengan Pelita V. Selain bertitik tolak dari prioritas tersebut, ada
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kota Tangerang 3.1.1 Sejarah Kota Tangerang Pembangunan Kota Administratif Tangerang secara makro berpijak pada kebijaksanaan pembangunan berdasarkan prioritas
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Perancangan Program 3.1.1 Struktur Program Input yang diperlukan program berupa data inventori. Data inventori yang dibutuhkan di sini meliputi ID barang, nama barang,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi titik stasiun kereta api jalur lintas
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai masih bersifat
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan
Lebih terperinciGambar 4.1 Gambar Use Case Diagram
41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :
75 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : Processor : Intel Pentium 2.4 GH Harddisk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman
38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman Dinas Pertamanan dan Pemakaman adalah salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberi tugas dan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta 3.1.1 Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta dimulai pada masa sebelum kemerdekaan.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis tempat pelayanan dan rehabilitasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI IURAN WAJIB ASURANSI KENDARAAN UMUM PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008
SISTEM INFORMASI IURAN WAJIB ASURANSI KENDARAAN UMUM PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Yebie Deftari Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.
BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Use Case dan Skenarionya 4.1.1 Use Case Usulan 4.1.2 Skenario Use Case 4.1.2.1 Skenario Login Gambar 4. 1 Use Case MT Nama Use Case Login Deskripsi Singkat Melakukan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini, masyarakat umum tidak bisa lepas dari penggunaan alat transportasi pribadi guna membantu
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis sekolah luar biasa berbasis web masih bersifat manual. Bentuk manual yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan beberapa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Penjualan Makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan McDonald s merupakan hal yang penting
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam memberikan informasi tentang lokasi Pendistribusian suku cadang sepeda motor Honda pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai Bank Pembangunan Daerah yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan PT. Bank DKI yang semula merupakan Bank Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berbentuk Perusahaan Daerah adalah sebagai Bank Pembangunan Daerah yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa Sistem Event kebudayaan merupakan acara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah. Pelaksanaan event kebudayaan di Jawa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Bank Central Asia (BCA) BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Travel merupakan suatu agen yang melayani persoalan tiketing seperti pesawat terbang, kapal laut dan juga kereta api. Travel ini sudah
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,
Lebih terperinciGambar Menu utama. Pertama kali program dijalankan akan tampil form penentuan. harga servis yang merupakan halaman utama dari program.
MANUAL PROGRAM 1 Petunjuk pengoperasian program 1. Menu utama Gambar Menu utama Pertama kali program dijalankan akan tampil form penentuan harga servis yang merupakan halaman utama dari program. Menu yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Tidak ada infomasi mengenai lokasi taksi luar kota
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang
Lebih terperinciUser Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo
User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 1. LOGIN... 2 1.1 REGISTER... 2 1.2 MERUBAH DATA PROFILE USER... 3 1.3 LOGIN... 5 2. PERMOHONAN... 7 2.1 PENGAJUAN
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Berjalan Dalam sistem yang berjalan saat ini data mengenai lokasi-lokasi Polsek yang tersebar di kota Medan masih di sajikan dalam data tabular,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, diantaranya jenis penelitian, sumber data, tahap analisis, blok diagram, dan system flow,
Lebih terperinciSetting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL:
113 Masukkan username dan password Gambar 4.45 Konfigurasi VoIP Gateway 3 Setting service DHCP untuk membagikan IP ke komputer yang terkoneksi ke port LAN VoIP Gateway Setting local IP address dan subnet
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan
Lebih terperinciSTANDAR PENETAPAN IURAN WAJIB KAPAL LAUT MELALUI SISTEM BORONGAN OLEH PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG KEPULAUAN RIAU
STANDAR PENETAPAN IURAN WAJIB KAPAL LAUT MELALUI SISTEM BORONGAN OLEH PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG KEPULAUAN RIAU TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: DOLI
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dari penggabungan PTP.III, PTP.IV, PTP.VI dan PTP.VIII yang berada di wilayah
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) berdiri sejak tahun 1996, yaitu hasil dari penggabungan PTP.III, PTP.IV, PTP.VI dan PTP.VIII yang berada
Lebih terperinciBAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.
BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN sampai 30 Agustus 2009 di Pemerintahan Desa Setianegara Kecamatan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 06 Juli 2009 sampai 30 Agustus 2009 di Pemerintahan Desa Setianegara Kecamatan Cilimus Kabupaten
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Struktur Menu Program aplikasi kriptografi yang dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya. Bentuk struktur menu program aplikasi kriptografi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi ATM di kota Medan masih bersifat manual. Bentuk manual yaitu dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang saat ini menjadi alat bantu yang sangat tepat untuk menentukan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Pemakai Dari hasil penelitian yang dilakukan di Provinsi Maluku dan hasil observasi diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat
Lebih terperinci