METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
|
|
- Hadi Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh THIRST (The Indonesian Regional Hydration Study). Wilayah penelitian ini terdiri atas enam lokasi yaitu Bandung Barat (Jawa Barat), Jakarta Utara (DKI Jakarta), Malang dan Surabaya (Jawa Timur), serta Malino dan Makasar (Sulawesi Selatan). Pengumpulan data penelitian THIRST dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2008 dan bulan Oktober-Novermber tahun Tahun pertama dilakukan di Jakarta Utara dan Bandung Barat, dan tahun kedua di empat lokasi lainnya (Hardinsyah dkk 2010). Pengolahan, analisis, dan interpretasi data dilakukan pada bulan April-Juli 2011 di Kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat. Jumlah dan Cara Penarikan Subjek Responden subjek pada penelitian ini adalah kelompok remaja (laki-laki dan perempuan) berusia tahun dan dewasa (laki-laki dan perempuan) berusia tahun yang bermukim di lokasi penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah 1) remaja (umur tahun) dan dewasa (25-55 tahun), 2) bermukim atau menghabiskan sebagian besar waktunya di lokasi penelitian, 3) secara fisik sehat, dan 4) bersedia diambil urin dan mengikuti kegiatan penelitian sampai selesai. Kriteria ekslusi yang digunakan adalah tidak mengalami keluhan kesehatan, tidak mempunyai riwayat ginjal, hati dan diabetes. Kriteria ekslusi ditentukan berdasarkan pemeriksaan dokter. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus perhitungan jumlah sampel minimal penelitian cross sectional study dengan mempertimbangkan proporsi dehidrasi diasumsikan sebesar 30%, seperti berikut: n z 2 a x p (1 p)/d 2 n = jumlah sampel minimum z 2 a = 1.96 p = 0.3 atau 30% (Manz & Wentz 2005) d = perkiraan akurasi prediksi (0.1) Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, jumlah responden minimum untuk tiap jenis kelamin di masing-masing lokasi penelitian adalah 41. Jumlah
2 19 tersebut dibulatkan menjadi 50 untuk meningkatkan ketepatan penelitian, sehingga jumlah sampel menjadi 50 orang untuk tiap kelompok umur dan jenis kelamin. Setelah mempertimbangkan dua kelompok jenis kelamin, dua kelompok umur dan dua lokasi penelitian, maka jumlah total sampel yang menjadi subjek penelitian adalah 50 x 2 (jenis kelamin) x 2 (kelompok umur) x 6 (lokasi penelitian) yaitu 1200 subjek. Melalui pertimbangan bahwa kelompok usia remaja (15-18 tahun) merupakan pelajar SMU, maka cara yang paling mudah dan tepat (secara teknis dan ekonomi) adalah dengan memilih SMU dan institusi/lembaga pendidikan dengan jumlah siswa yang banyak di masing-masing lokasi penelitian. Penelitian ini juga mencakup responden dari golongan usia dewasa. Pemilihan responden dewasa dilakukan dengan cara memilih guru dan karyawan sekolah yang berusia tahun yang berada di semua lokasi penelitian. Subyek akhir yang diperoleh dan diolah dalam penelitian ini berjumlah 606 orang untuk remaja dan 594 orang untuk dewasa. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data dari penelitian ini sebagian merupakan data penelitian THIRST (Hardinsyah dkk 2010) yang diperoleh dalam bentuk electronic file. Tabel 3 berikut merupakan daftar jenis dan cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Tabel 3 Aspek, cakupan data, dan metode yang digunakan dalam pengumpulan data Aspek Cakupan Metode Sosial-ekonomidemografi Karakteristik individu dan keluarga Kuisioner diisi sendiri (umur, jenis kelamin, ukuran, diawali penjelasan pengeluaran minum dan pengeluaran keluarga) Aktivitas fisik Jenis, durasi dan frekuensi aktivitas Kuesioner diisi sendiri fisik dan olahraga selama enam hari diawali penjelasan Status gizi Berat badan dan tinggi badan Pengukuran langsung menggunakan timbangan analog dan microtoise untuk tinggi badan Asupan makanan dan minuman Jenis, jumlah, dan frekuensi minuman dan makanan Wawancara selama 7 hari (semi FFQ) Kebiasaan minum Kesukaan minuman dan jenis Kuisioner diisi sendiri air dan minuman minuman berkalori yang sering diawali penjelasan diminum. Pada tabel disebutkan bahwa data terdiri atas variabel karakteristik individu dan keluarga, aktivitas fisik, status gizi, konsumsi makanan dan minuman serta kebiasaan minum. Penelitian sekunder ini menggunakan beberapa data yang memungkinkan dalam analisis mengenai konsumsi
3 20 minuman berkalori. Data dan peubah pada penelitian THIRST yang digunakan terdapat pada Lampiran 1. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputer Microsoft Office Excel dan SPSS 16 for Windows. Proses pengolahan meliputi coding, entry, dan analisis. Besar Keluarga. Data besar keluarga diperoleh dengan menanyakan kepada subjek jumlah anggota keluarganya. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar ( 7 orang) (Hurlock 2004). Pengeluaran Rumah Tangga. Data pengeluaran rumah tangga merupakan data keluarga yang terdiri dari pengeluaran pangan dan non pangan. Jenis variabel pengeluaran adalah kelompok dengan interval < Rp , Rp Rp , Rp Rp , dan Rp Pengeluaran Minum. Data pengeluaran minum merupakan data individu subjek mengenai pengeluaran yang dilakukan khususnya untuk minuman yang dikonsumsi. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi dua, yaitu < Rp dan Rp Status Gizi. Status gizi remaja dihitung berdasarkan standar penilaian status gizi berdasarkan IMT menurut umur. Berikut merupakan rumus perhitungan IMT dan standar penilaian status gizi remaja dan dewasa (WHO 2007) IMT = ( ) ( ) ( ) Tabel 4 Kategori status gizi remaja berdasarkan IMT menurut umur Umur Laki-laki Perempuan (Tahun) Kurus Normal Gemuk Kurus Normal Gemuk 14 < > 21.9 < > < > 22.8 < > < > 23.7 < > < > 24.4 < > < > 25.0 < > 24.9 Nilai indeks massa tubuh (IMT) yang normal untuk dewasa berkisar antara Responden dikatakan kurus (Kekurangan Energi Kronis/KEK) bila nilai IMT nya < 18.5 dan mengalami kegemukan bila 25 (WHO 2007). Aktivitas fisik diketahui melalui kombinasi metode tiga hari recall dan metode tiga hari record yang dilakukan pada hari yang berbeda, yaitu pada hari
4 21 sekolah dan hari libur. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan terhadap jenis aktivitas yang dilakukan subyek dan lama waktu melakukan aktivitas dalam sehari. WHO/FAO (2003) menyatakan bahwa aktivitas fisik adalah variabel utama setelah angka metabolisme basal dalam penghitungan pengeluaran energi. Berdasarkan WHO/FAO (2003), besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang selama 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical Activity Level) atau tingkat aktivitas fisik. PAL merupakan besarnya energi yang dikeluarkan (kkal) per kilogram berat badan dalam 24 jam. Nilai PAR (Physical Activity Rate) untuk berbagai jenis aktivitas dan tingkat aktivitas fisik menurut WHO/FAO (2004) tercantum dalam Lampiran 2. PAL ditentukan dengan rumus sebagai berikut : PAL = (PAR i W i ) 24 jam Keterangan: PAL : Physical activity level (tingkat aktivitas fisik) PAR i W i : Physical activity rate (jumlah energi yang dikeluarkan untuk tiap jenis aktivitas per jam) : Alokasi waktu tiap aktivitas Perhitungan di atas dijelaskan dengan contoh kasus sebagai berikut : Seorang perempuan yang memiliki 8 jam waktu tidur (8 x 1.0 = 8), 4 jam waktu melakukan pekerjaan rumah tangga (4 x 1.7 = 6.8), 4 jam waktu menonton televisi (4 x 1.4 = 5.6), dan 8 jam waktu bekerja (8 x 1.5 = 12). Total PAL selama 24 jam diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian waktu (jam) dan PAR sehingga diperoleh nilai PAL selama 24 jam adalah 32.4 kkal. Rata-rata nilai PAL selama 24 jam adalah 1.40 kkal/jam. Hal ini berarti perempuan tersebut memiliki tingkat aktivitas fisik ringan. Tabel 5 Kategori tingkat aktivitas fisik berdasarkan nilai PAL Kategori Nilai PAL Ringan Sedang Berat Kebiasaan Minum. Kebiasaan minum subjek meliputi kesukaan minuman serta alasannya dan jenis minuman yang sering diminum. Kesukaan minum subjek dibedakan menjadi dua, yaitu menyukai air putih dan menyukai minuman lainnya. Alasan menyukai minuman lainnya terdiri dari rasa, keamanan, harga, kemudahan, gengsi, dan lainnya. Sedangkan untuk pemilihan tiga jenis minuman yang sering diminum subjek dibedakan menjadi 17 kategori yaitu teh kemasan, kopi kemasan, teh tanpa kemasan, kopi tanpa kemasan, minuman berkarbonasi, minuman elektrolit, jus/sari buah kemasan, jus/sari tanpa
5 22 kemasan, minuman serbuk aneka rasa, aneka es buah/campur/kelapa, minuman jelly, susu tanpa kemasan, susu kemasan, susu kedelai, yogurt/probiotik, sirup, dan minuman lainnya. Kebutuhan Energi. Kebutuhan energi dihitung berdasarkan Angka Kecukupan Energi dalam WNPG VIII tahun 2004 yang didasarkan pada Oxford Equation. Angka kecukupan energi merupakan jumlah rata-rata energi yang dibutuhkan dalam suatu populasi. Kebutuhan energi individu pada penelitian ini diperoleh dengan menghitung kebutuhan energi sesuai berat badan aktual berdasarkan energi basal metabolisme (EBM) yang dikoreksi dengan PAL dan Thermal Energy Food (10% dari EBM). EMB yang digunakan adalah berdasarkan oxford equation dalam WNPG (2004): EMB laki-laki berumur tahun = 16.8 BB Kal EMB laki-laki berumur tahun = 16.0 BB Kal EMB laki-laki berumur tahun = 16.0 BB Kal EMB perempuan berumur tahun = 13.4 BB Kal EMB perempuan berumur tahun = 9.59 BB Kal EMB perempuan berumur tahun = 9.59 BB Kal Pada angka kebutuhan energi (AKE) remaja dihitung dari umur, aktivitas fisik (PAL), berat badan (BB), dan tinggi badan (TB) serta Thermal Energy Food (10% dari EBM) menggunakaan rumus dari WNPG (2004), yaitu: [( U) BB (PAL) TB + 25] x 10% EBM Kal Konsumsi Energi. Data meliputi jenis dan jumlah makanan dan minuman. Asupan energi total dan energi dari minuman berkalori dihitung berdasarkan kandungan energi dalam DKBM, kandungan gizi makanan dan minuman komersial berlabel menggunakan kandungan tercantum pada label (Lampiran 4). Rumus yang digunakan untuk mengetahui kandungan energi makanan yang diasupan adalah (Hardinsyah & Briawan 1994): KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan : KGij : Jumlah energi dari bahan makanan/pangan j yang dikonsumsi Bj : Berat makanan j yang dikonsumsi (gram) Gij : Kandungan energi dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj : Persen bahan makanan j yang dapat dimakan Tingkat Konsumsi Energi. Konsumsi energi dibandingkan dengan kebutuhan sehingga dapat dilakukan penilaian tingkat konsumsi energi terhadap
6 23 kebutuhan. Jenis variabel tingkat konsumsi adalah kategori. Rumus yang digunakan adalah: Tingkat konsumsi energi = 100% Penilaian tingkat konsumsi energi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu rendah (<85%), cukup (85-115%), dan tinggi ( 115%). Sedangkan untuk penilaian konsumsi minuman berkalori menggunakan batas penambahan gula 10% pada total konsumsi (WHO 2003). Angka kecukupan energi rata-rata untuk remaja dan dewasa adalah 2000 Kal sehingga konsumsi gula pada penambahan minuman dan makanan masing-masing disarankan tidak lebih dari 100 Kal. Konsumsi gula dari minuman dibagi menjadi tiga, yaitu rendah (<100 Kal), sedang ( Kal), dan tinggi (>200 Kal). Hasil pengolahan data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif (persentase dan rata-rata) dilakukan terhadap data karakteristik sosial ekonomi, aktivitas fisik, status gizi, serta konsumsi makanan dan minuman. Uji statistik menggunakan uji beda (Uji t) dan uji Pearson. Uji beda digunakan untuk mengetahui perbedaan dari setiap variabel pada penelitian ini yaitu karakteristik sosial ekonomi, aktivitas fisik, konsumsi minuman pada remaja dan dewasa. Hubungan antar variabel yang dianalisis dengan uji korelasi Pearson yaitu analisis hubungan antara konsumsi minuman berkalori dengan total konsumsi energi pada remaja dan dewasa.
7 24 Definisi Operasional Remaja adalah siswa-siswi (15-18 tahun) dari SMU yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian. Dewasa adalah staf pengajar dan pegawai SMU (25-55 tahun) yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian. Karakteristik individu adalah informasi seputar subjek yang diwawancarai yang meliputi umur dan jenis kelamin. Karakteristik sosial ekonomi keluarga adalah informasi tentang keluarga subjek yang meliputi jumlah anggota keluarga, pengeluaran minum perminggu, dan pengeluaran rumah tangga perbulan. Pengeluaran rumah tangga adalah pengeluaran yang terdiri dari pengeluaran pangan dan non pangan dalam rumah tangga (Rp/bulan). Pengeluaran minum adalah alokasi uang yang dikeluarkan untuk konsumsi minuman selama satu minggu (Rp/minggu). Aktivitas fisik adalah kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan dari waktu ke waktu setiap hari yang dinyatakan jam/hari dan PAL. Aktivitas fisik pada penelitian ini adalah aktivitas fisik ringan, sedang, atau berat yang diukur secara recall dan record selama enam hari. Kesukaan minum adalah perilaku individu yang berhubungan dengan kesukaan minum dan jenis minuman yang sering diminum subjek. Konsumsi pangan adalah jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh subjek yang diukur dengan metode semi quantitative FFQ (Food Frequency Quisioner) selama tujuh hari serta dinyatakan dalam gram dan mililiter. Konsumsi energi adalah keseluruhan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh subjek dan dihitung berdasarkan kandungan energi yang terdapat pada DKBM (Daftar Kandungan Bahan Makanan) dan atau tercantum pada label makanan dan minuman komersial. Minuman Berkalori (calory beverage) adalah minuman yang memiliki kandungan energi baik berasal dari gula intrinsik atau gula tambahan, misalnya jus/sari buah tanpa kemasan, jus/sari buah kemasan, aneka es buah/campur/kelapa, minuman serbuk, minuman jelly, susu tanpa kemasan, susu kemasan, yogurt/probiotik, susu kedelai, teh tanpa kemasan, kopi tanpa kemasan, teh kemasan, kopi kemasan, minuman berkarbonasi, dan minuman elektrolit.
8 25 Konsumsi energi minuman berkalori adalah keseluruhan asupan minuman yang dikonsumsi subjek yang memiliki kandungan energi. Minuman Manis Bergula (Sugary Sweetened Beverages) adalah jenis minuman yang ditambahkan pemanis seperti gula. Jus/sari buah tanpa kemasan adalah minuman yang berasal dari buah segar, baik yang pembuatannya menggunakan blender ataupun alat peras misalnya pada pembuatan es jeruk. Soft drink adalah minuman berkarbonasi seperti Coca Cola, Fanta, Sprite, Pepsi, dan sebagainya. Minuman elektrolit adalah minuman mengandung mineral yang terlarut dalam air, seperti Pocari Sweat, Mizone, Vita Zone, dan lain-lain. Kontribusi energi minuman berkalori adalah persentase energi dari minuman berkalori terhadap total konsumsi energi. Total konsumsi energi adalah keseluruhan asupan energi subjek baik dari energi makanan maupun minuman.
METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subyek Karakteristik subyek yang diamati adalah karakteristik individu dan karakteristik keluarga. Karakteristik individu meliputi umur, jenis kelamin, dan pengeluaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMINUMAN BERKALORI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL ASUPAN ENERGI REMAJA DAN DEWASA
ISSN 1978-1059 Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2012, 7(1): 35-42 MINUMAN BERKALORI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL ASUPAN ENERGI REMAJA DAN DEWASA (Calorie Beverages and It s Contribution to the Total Energy
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini seluruhnya menggunakan data dasar hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitan ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Indonesia.
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian Riset Kesehatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
16 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitan ini menggunakan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciSTUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA
http://dbriawan.staff.ipb.ac.id/research/studi-kebiasaan-minum-dan-hidrasi-pada-remaja-dan-dewas a STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA STUDI KEBIASAAN
Lebih terperinciKEBIASAAN MINUM DAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA HAFIDUDIN
KEBIASAAN MINUM DAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA HAFIDUDIN DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang dan membangun, Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan dengan negara lain yang sudah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional ~t~tdy dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara PenarikanSampel Jenis dan Cara Pengambilan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode observasional. Penelitian dilaksanakan di Polres Kota Cimahi. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciKONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI
1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciLampiran 1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI, PEER GROUP, MEDIA MASSA DENGAN KONSUMSI SOFT DRINKS BERKARBONASI PADA REMAJA TAHUN 2009 No. Responden: Kelas : Selamat siang, saya Noor Rizqi Skriptiana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat gizi, termasuk air merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi kebutuhan zat gizi melalui
Lebih terperinciKONSUMSI ENERGI MINUMAN BERKALORI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL KONSUMSI ENERGI PADA REMAJA DAN DEWASA
i KONSUMSI ENERGI MINUMAN BERKALORI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL KONSUMSI ENERGI PADA REMAJA DAN DEWASA NI MADE PUTRIA SUKMA FEBRIYANI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subyek Karakteristik subyek dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu kelompok remaja dan kelompok dewasa. Karakteristik subyek terdiri dari umur, wilayah ekologi, jenis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 3 Teknik penarikan contoh. Bogor (Purposive) Kota Bogor (n = 11) Kabupaten Bogor (n = 54)
28 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah dengan retrospective, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan penelusuran ke belakang. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
35 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dengan intervensi pemberian susu selama 4 bulan, bertempat di Asrama Putra Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanakan berbagai upaya kesehatan termasuk pengawasan kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Lebih terperinci(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi
57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN
Tanggal: PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN Salam, perkenalkan nama saya Ririn Triana Putri, mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciKonsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol
15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air memenuhi sekitar 60-65% berat badan orang dewasa. Kandungan air tubuh (body water) berbeda antar manusia tergantung proporsi jaringan otot dan jaringan lemak
Lebih terperinci