METODE PENELITIAN. Gambar 3 Teknik penarikan contoh. Bogor (Purposive) Kota Bogor (n = 11) Kabupaten Bogor (n = 54)
|
|
- Sonny Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 28 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah dengan retrospective, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan penelusuran ke belakang. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program Lifeskills Wanita Pra dan Usia Lanjut. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2011 hingga Mei Teknik Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini diambil dari populasi wanita usia lanjut Peserta Program Lifeskill Wanita Pra dan Usia Lanjut di Bogor. Penentuan populasi dalam penelitian atas dasar pertimbangan: (1) Kemudahan akses pengambilan data; (2) Keadaan sosial ekonomi yang bervariasi; (3) Peserta program sudah pernah mendapat pelatihan dan pembinaan sehingga dapat lebih mudah berkomunikasi dengan baik. Peserta program seluruhnya berjumlah 65 orang. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah berusia 55 tahun berdasarkan kriteria usia lanjut Departemen Kesehatan (1991), bugar, telah mengalami menopause minimal 1 tahun, serta bersedia dan dapat diwawancarai. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah bungkuk. Seluruh peserta program yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi diambil sebagai satu populasi penelitian, yaitu sejumlah 31 orang. Bogor (Purposive) Kota Bogor (n = 11) Kabupaten Bogor (n = 54) Desa Babakan (n = 31) Perumahan Dosen IPB (n = 23) n = 18 n = 13 Gambar 3 Teknik penarikan contoh
2 29 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik sosial-ekonomi, karakteristik individu, karakteristik fisik, aktivitas fisik, status gizi, konsumsi makan, dan sindrom menopause. Data primer diperoleh dengan cara wawancara melalui kuesioner yang ditanyakan langsung dan pengukuran (data karakteristik fisik). Data sekunder diperoleh dari laporan kegiatan Program Lifeskill Wanita Pra dan Usia Lanjut di Bogor meliputi daftar nama peserta dan keadaan sosial-ekonomi. Tabel 7 Variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data Variabel Jenis data Cara Pengumpulan - Pendidikan - Pendapatan menggunakan kuesioner - Besar keluarga Karakteristik sosialekonomi Karakteristik Individu - Usia - Usia menarche - Pengetahuan gizi dan menopause Karakteristikl Fisik - Berat badan - Tinggi badan - LLA - Lingkar betis - Lingkar pinggang Aktivitas fisik - Aktivitas individu satu hari - Kebiasaan olahraga konsumsi pangan - Jumlah konsumsi pangan - Jenis konsumsi pangan - Kebiasaan konsumsi kedelai dan produk turunannya Sindrom - Usia awal menopause Menopause - Keluhan-keluhan* Keterangan: *) terdapat dalam tabel 8 menggunakan kuesioner - Timbangan injak dengan ketelitian 0.5 kg dan kapasitas maksimum 120 kg. - Microtoise dengan ketelitian 0.1 mm. - Menggunakan pita pengukur - Recall aktivitas 1 x 24 jam. menggunakan kuesioner - Food recall 1 x 24 jam menggunakan FFQ (Food Frequency Questionaires) menggunakan kuesioner Karakteristik fisik diperoleh dengan melakukan pengukuran meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, Lingkar Lengan Atas (LLA), lingkar betis, dan lingkar pinggang. Pengukuran tersebut berdasarkan teknik pengukuran oleh Fidanza (1991). Semua pengukuran diambil pada tubuh bagian kiri. Tangan kiri digunakan dalam pengukuran untuk menghindari masalah hipertrofi pada tangan kanan yang secara fisik aktif bergerak (James et al. 1994).
3 30 Konsumsi pangan diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan Food Frequency Questionaires (FFQ) dan Food recall 1 x 24 jam. Data konsumsi makan meliputi frekuensi makan dalam seminggu. Jenis data yang digunakan berupa jenis dan frekuensi konsumsi makan serta kebiasaan makan kedelai dan produk turunannya. Status sindrom menopause diperoleh melalui pertanyaan kuesioner dengan metode wawancara. Data sekunder meliputi karakteristik wanita usia lanjut, profil Program Lifeskills Wanita Usia Lanjut di Bogor. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan laporan akhir Program Lifeskills Wanita Usia Lanjut di Bogor yang diadakan oleh Yayasan Aspirasi Muslimah Indonesia (YASMINA) bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional (2011). Pengolahan dan Analisis Data Data primer yang telah diperoleh terlebih dahulu dilakukan coding, entry, dan cleanning untuk mengecek konsistensi informasi. Data yang telah diverifikasi kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis secara deskriptif serta analisis korelasi menggunakan SPSS version 16.0 for Windows. Jenis dan katagori data yang diolah disajikan pada Tabel 8 berikut. Tabel 8 Jenis dan kategori variabel pengolahan data Variabel Katagori Variabel Usia tahun tahun Usia Menarche <11 tahun tahun >13 tahun Pengetahuan gizi dan menopause Kurang Sedang Baik Pendidikan Rendah Sedang Tinggi Pendapatan <Rp /bulan Rp Rp Rp Rp >Rp Besar Keluarga 4 orang 5-7 orang >7 orang Aktivitas fisik Sangat ringan Ringan Sedang Kebiasaan olahraga Ya Tidak Kebiasaan konsumsi kedelai dan produk Rendah turunannya Sedang
4 31 Variabel Katagori Variabel Tinggi Status Gizi - IMT (Indeks Massa Tubuh) - LLA (Lingkar Lengan Atas) - Lingkar betis - Lingkar Pinggang Keluhan menopause Ya Tidak Jenis keluhan sesudah menopause Mudah tersinggung Sulit tidur Hot flush Depresi Kelelahan Kurang bersemangat Berkeringat (terutama malam hari) Rasa dingin Sakit kepala Lainnya Gambaran diri Menolak Menerima Tingkat Kecemasan Tidak ada kecemasan Kecemasan ringan Kecemasan sedang Kecemasan berat Kondisi panik Analisis data dengan menggunakan parameter dan nilai rujukan dapat dilihat melalui tabel 9. Tabel 9 Parameter antropometri, pengukuran, dan nilai rujukan Parameter Cara Pengukuran Nilai Rujukan Berat badan Contoh ditimbang Tidak ada menggunakan timbangan injak tanpa mengalami edema atau asites (Fidanza 1991). Tinggi badan Contoh berdiri tegak dengan Tidak ada bagian belakang badan menempel pada tembok pada posisi Frankfort planar dan diukur dengan menggunakan microtoise (Manual of Medical Nutrition Therapy 2011). Indeks Massa Tubuh Berat badan (kg)/tinggi Kriteria WHO (2005) (IMT) badan 2 (m 2 ) (Iswarawanti et <14.9 : Sangat kurus al. 1999) : Kurus : Normal : Gemuk : Obesitas I >40.0 : Obesitas II Lingkar Lengan Atas Berdiri tegak dengan Kriteria LLA Ferro-Luzzi & (LLA) membengkokkan tangan James (1996) pada siku dengan telapak <22.0 cm : Undernourished tangan menghadap ke atas. <19.0 cm : Severe wasting LLA diambil pada <16.0 cm : Extreme wasting pertengahan lengan atas.
5 32 Parameter Cara Pengukuran Nilai Rujukan Lingkar betis Bagian otot betis paling <27,5 cm : Kurus menonjol diukur 27,5 cm : Normal menggunakan pita pengukur. (Sakinah et al dalam Shahar et al. 2007) Lingkar pinggang Subjek berdiri tegak dengan lengan berada di sisi tubuh. Keobesan abdomen: <80 cm : Tidak obes lingkar pinggang diukur 80 cm : Obes dengan menggunakan pita (WHO/IASO/IOTF 2000) pengukur pada pertengahan antara tulang rusuk terakhir dengan bagian atas tulang pelvis. Pengukuran diambil pada akhir hembusan napas (SENECA 1996). Menurut FAO/WHO/UNU (2001) besarnya aktivitas fisik seseorang dalam 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical Activity Level) atau tingkat aktivitas fisik. PAL ditentukan dengan rumus sebagai berikut: PAL = Keterangan: PAL PAR : Physical Activity Level (tingkat aktivitas fisik) : Physical Activity Ratio (jumlah energi yang dikeluarkan untuk jenis aktivitas per satuan waktu tertentu) Sedangkan jenis PAR menurut FAO/WHO/UNU (2001) adalah: Tabel 10 Physical Activity Ratio (PAR) berbagai aktivitas Jenis Aktivitas PAR/satuan waktu Tidur 1.0 Berkendaraan dalam bus/mobil 1.2 Aktivitas santai (nonton TV dan mengobrol) 1.4 Makan 1.5 Duduk (bekerja di kantor, menjaga toko) 1.5 Mengendarai mobil/berjalan 2.0 Masak 2.1 Berdiri, membawa barang yang ringan 2.2 Mandi dan berpakaian 2.3 Menyapu, mencuci baju dan piring tanpa mesin 2.3 Mengerjakan pekerjaan rumah 2.8 Berjalan 3.2 Berkebun 4.1 Olahraga ringan (jalan kaki) 4.2 Menurut FAO/WHO/UNU (2001), besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang dalam 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical Activity Level) atau tingkat aktivitas fisik. Kategori tingkat aktivitas fisik menurut FAO/WHO/UNU dapat dilihat dalam tabel 11.
6 33 Tabel 11 Kategori tingkat aktivitas berdasarkan nilai PAL Kategori Nilai PAL Aktivitas sangat ringan Aktivitas ringan (sedentary) Aktivitas sedang (moderate) Aktivitas berat (vigorous) Pengetahuan gizi dan menopause diukur dengan menggunakan kuesioner wawancara yang berisi 10 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Jawaban benar diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah atau tidak tahu diberi nilai 0. Skor minimum adalah 0 dan skor maksimum 10. Kategori persentase dari nilai pengetahuan gizi dan menopause berdasarkan Khomsan (2000), yaitu kurang jika kurang dari 60% (<60%), cukup jika 60%-80%, dan baik jika lebih dari 80% (>80%). Peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen kuesioner pengetahuan gizi menopause. Instrumen yang reliabel dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya (Polit & Hungler 1997). Uji reliabilitas dilakukan kepada 10 orang (Nursalam 2001). Instrumen berupa kuesioner pengetahuan gizi menopause menggunakan uji reliabilitas konsistensi internal karena memiliki kelebihan yaitu pemberian kuesioner satu kali dengan satu bentuk kuesioner kepada satu subjek studi. Dalam Dempsey & Dempsey (2002), dijelaskan bahwa uji reliabilitas internal untuk jenis kuesioner yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai adalah dengan menggunakan Cronbach Alpha pada program SPSS versi 16.0 for windows. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pengetahuan gizi adalah Menurut Polit dan Hungler (1997), suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisiennya 0.7 atau lebih. Jadi dapat dikatakan bahwa kusioner pengetahuan gizi dan menopause yang digunakan dalam penelitian adalah reliabel. Konsumsi pangan meliputi jenis konsumsi pangan ditentukan berdasarkan hasil jawaban dari setiap pertanyaan mengenai frekuensi konsumsi pangan dalam seminggu yang dikelompokkan menjadi makanan pokok, protein hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah, serta air. Frekuensi konsumsi pangan dihitung selama satu minggu. Jumlah asupan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, dan kalsium) diolah dengan menggunakan Nutrisurvey 2007 berdasarkan data recall makan 1 x 24 jam. Tingkat Kecukupan dihitung meliputi Tingkat Kecukupan Energi (TKE), Tingkat Kecukupan Protein (TKP), dan Tingkat Kecukupan Kalsium (TKCa). Perhitungan TKE berdasarkan AKE dari Oxford Equation pada WNPG VIII untuk orang dewasa. AKE untuk wanita berusia tahun adalah 1750 kkal dan
7 34 untuk wanita berusia 65 keatas adalah 1600 kkal. TKP dihitung berdasarkan AKP WNPG VIII. AKP wanita berusia tahun dan 65 tahun keatas adalah 50 gram per hari. AKE dan AKP kemudian dikoreksi dengan berat badan aktual populasi (untuk populasi dengan IMT normal) sehingga didapatkan AKE dan AKP populasi yang digunakan untuk menentukan TKE dan TKP. TKCa dihitung berdasarkan kecukupan kalsium dalam WNPG VIII, yaitu 800 mg per hari untuk wanita berusia tahun dan 65 tahun keatas. Menurut Departemen Kesehatan (1996) yang mengklasifikasikan tingkat kecukupan energi dan protein ke dalam lima tingkat, yaitu defisit tingkat berat (<70%), defisit tingkat sedang (70%-79%), defisit tingkat ringan (80%-89%), normal (90%-119%), dan kelebihan ( 120%). Kebiasaan konsumsi kedelai dan produk turunannya ditentukan berdasarkan hasil jawaban mengenai kebiasaan konsumsi kedelai dan produk turunannya, yang dinilai dengan menggunakan FFQ konsumsi kedelai dan produk turunannya dalam sebulan. Berdasarkan hasil penilaian frekuensi konsumsi pangan, dikelompokkan menjadi: (1) untuk kebiasan konsumsi kedelai dan produk turunannya rendah, (2) untuk kebiasan konsumsi kedelai dan produk turunannya sedang, dan (3) untuk kebiasan konsumsi kedelai dan produk turunannya tinggi. Keluhan menopause diukur dengan menggunakan kuesioner berdasarkan indeks Kupperman (Han et al. 2002) yang terdiri dari usia menopause, keluhan menopause dan kekerapan terjadinya keluhan. Pertanyaan dengan jawaban tidak pernah bernilai 0, jarang memiliki nilai 1, kadang mempunyai nilai 2, sering memiliki nilai 3, dan selalu memiliki nilai 4. Skor minimum adalah 0 dan skor maksimum adalah 40. Skor 0 menunjukkan tidak adanya keluhan, skor 1-10 menunjukkan adanya keluhan ringan, skor menunjukkan keluhan sedang, skor menunjukkan keluhan berat, dan skor menunjukkan keluhan yang parah. Gambaran diri wanita usia lanjut mengenai menopause terdiri dari 7 pertanyaan yang terbagi dalam 4 pertanyaan positif (pertanyaan no. 1, 2, 3, 4) dan 3 pertanyaan negatif (pertanyaan no. 5, 6, 7) dengan jawaban ya atau tidak (dichotomy). Pada pertanyaan positif, untuk jawaban ya nilainya 1 dan untuk jawaban tidak nilainya 0. Pada pertanyaan negatif, untuk jawaban ya nilainya 0 dan jawaban tidak nilainya 1. Nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 7. Nilai yang dikategorikan menolak jika skor 0-3 dan menerima jika skor 4-7.
8 35 Tingkat kecemasan wanita menopause diukur dengan kuesioner yang berpedoman pada Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Kuesioner tingkat kecemasan wanita usia lanjut pada masa menopause terdiri dari 16 pertanyaan. Pertanyaan dengan jawaban tidak pernah bernilai 0, kadang-kadang mempunyai nilai 1, sering memiliki nilai 2, dan terus-menerus memiliki nilai 3. Nilai terendah adalah 0 dan tertinggi adalah 48. Skor 0 menunjukkan tidak adanya kecemasan. Skor 1-12 menunjukkan kecemasan ringan, skor menunjukkan kecemasan sedang, skor menunjukkan kecemasan berat, dan skor menunjukkan kondisi panik (Marga 2007). Data karakteristik individu seperti usia, usia menarche, dan pengetahuan gizi dan menopause; karakteristik sosial-ekonomi seperti pendidikan, pendapatan, dan besar keluarga; dan data karakteristik fisik dianalisis secara deskriptif. Analisis hubungan antar variabel yang dilakukan adalah uji korelasi Pearson (status gizi, aktivitas fisik, gambaran diri, kecemasan, dan keluhan menopause) dan Spearman s rho (pendidikan, pendapatan, besar keluarga, usia awal menopause dengan sindrom menopause). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi status sindrom menopause dengan menggunakan Regresi Linear berganda. Definisi Operasional Aktivitas fisik adalah aktivitas sehari-hari wanita usia lanjut selama 24 jam dan kebiasaan berolahraga. Angka Kecukupan Gizi adalah jumlah zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi hampir seluruh populasi sehat menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas. Besar Keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah (termasuk populasi), dimana keluarga kecil jika anggota keluarga 4 orang, sedang jika terdiri dari 5-6 orang dan besar jika 7 orang. Gambaran diri adalah sikap wanita usia lanjut menerima/menolak terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan dan potensi tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah rasio berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m) wanita usia lanjut.
9 36 Karakteristik individu adalah identitas wanita usia lanjut meliputi nama, usia, dan pengetahuan gizi. Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kebiasaan konsumsi kedelai adalah tingkah laku dan kebiasaann wanita usia lanjut dalam konsumsi kedelai. Kebutuhan Energi adalah rata-rata perkiraan asupan energi dari makanan yang dilakukan untuk mengatur keseimbangan energi pada orang dewasa sehat yang dipengaruhi umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas fisik. Konsumsi makan adalah susunan jenis atau keragaman pangan, frekuensi pangan yang biasa dikonsumsi yang diukur menggunakan kuesioner konsumsi pangan dalam seminggu. Lingkar betis adalah ukuran otot betis (cm) yang diukur pada bagian otot betis yang paling menonjol. Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah ukuran lemak subkutan dan otot lengan (cm). Lingkar pinggang adalah ukuran dimensi bagian abdominal (cm) yang diukur pada pertengahan antara rusuk terakhir dengan bagian atas tulang pelvis. Menarche adalah menstruasi yang pertama kali terjadi pada wanita. Menopause merupakan masa yang dialami oleh wanita usia lanjut yang tidak haid selamanya. Pengetahuan gizi dan menopause adalah skor kemampuan wanita usia lanjut dalam menjawab pertanyaan seputar pengetahuan gizi dan menopause. Populasi adalah wanita usia lanjut yang berusia 55 tahun, bugar, tidak bungkuk, tidak mengalami gangguan pendengaran serta bersedia dan dapat diwawancarai. Status gizi merupakan keadaan fisik wanita usia lanjut yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh dan ditentukan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LLA), Lingkar betis, dan Lingkar pinggang. Tingkat aktivitas fisik adalah nilai aktivitas fisik sebagai hasil dari penjumlahan Physical Activity Rate (PAR) yang telah dikalikan dengan alokasi waktu tiap aktivitas kemudian dibagi 24 jam.
METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara PenarikanSampel Jenis dan Cara Pengambilan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode observasional. Penelitian dilaksanakan di Polres Kota Cimahi. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanah Sareal, Kotamadya Bogor. Contoh diambil dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Tanah Sareal, meliputi kelurahan Tanah Sareal,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciHUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN
HUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN Dr. Erli Mutiara, M.Si, Dra. Adikahriani, M.Si dan Elvi Novi Yanti erlimutiara@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciKONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI
1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional ~t~tdy dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Lebih terperinciFood Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita
16 KERANGKA PEMIKIRAN Karakteristik sebuah rumah tangga akan mempengaruhi strategi dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Karakteristik rumah tangga itu antara lain besar rumah tangga, usia kepala rumah tangga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi,
43 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, asupan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan baseline dari penelitian Dr. Ir. Sri Anna Marliyati MSi. dengan judul Studi Pengaruh Pemanfaatan Karoten dari Crude Pal Oil
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kalsium, frekuensi konsumsi sumber kalsium anak, frekuensi konsumsi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional di mana variable dependen dan variable independent
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik bidang gizi klinik yang menggunakan pendekatan crossectional. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN a. Tempat penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya tahun < Rp 5000,OO Rp 5.000,OO - Rp ,OO. > Persentil ke-95 = Ovenveighr (CDC 2000)
Lampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya Variabel 1 Kategori Karakteristik contoh : Umur anak Uang saku per hari Sosial ekonomi keluarga Pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu) 9-1 1 tahun < Rp
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional, yakni mengambil data pada satu waktu, dimana pengumpulan variabel dependen dan independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Semarang. 3.1.2. Lingkup Waktu Penelitian dilakukan sejak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Sehat Anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan teratur, jiwanya berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif, gembira, makannya teratur, bersih,
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara jumlah zat gizi pada makanan balita, frekuensi makan balita, jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
56 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian Pengembangan Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan
Lebih terperinci