BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu
|
|
- Suhendra Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanakan berbagai upaya kesehatan termasuk pengawasan kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat. Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Tidak ada satu pun reaksi kimia dalam tubuh dapat berlangsung tanpa adanya air. Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda, baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Air berperan sebagai pembawa zatzat makanan dan sisa-sisa metabolisme sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan biopolimer dan lain-lain (Soraya, 2014). Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan tetapi hanya beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh. Kandungan air berbeda pada manusia tergantung proporsi otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak otot mempunyai lebih banyak air (Dewi dan Mustika, 2012). Air bukan hanya sekedar benda yang kita minum saat kehausan atau setelah makan. Namun, lepas dari itu semua air merupakan suatu bentuk zat atau materi. Air adalah senyawa kimia dengan rumus O. O adalah sebuah molekul air 1
2 2 mengandung satu atom oksigen dan 2 atom hydrogen yang dihubungkan dengan ikatan kovalen. Air yang bersih mempunyai sifat tidak bewarna, tidak berasa dan juga tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kpa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya (Tilong, 2013). Menurut penelitian, manusia lebih bisa bertahan tanpa makanan dari pada tanpa air. Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh kita yang susunannya sekitar 80% memang terdiri atas air. Setiap sistem dari tubuh manusia pun bergantung pada air. Kelancaran peredaran darah butuh air yang memadai. Kelancaran kerja otak juga demikian. Begitu juga halnya dengan kelancaran kerja ginjal. Sementara otak dan darah adalah dua organ penting pada tubuh manusia yang memiliki kadar air diatas 80%. Tubuh akan kekurangan air (dehidrasi) jika masukan dan pengeluaran air tidak seimbang, karena masukan air kurang atu pengeluaran air yang berlebihan (Oktaviani, 2013). Air minum sangat diperlukan karena membantu pembentukan cairan kimia yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, air juga dapat membersihkan saluran makanan dari kotoran makanan yang tersisa. Tanpa air yang cukup, ginjal akan sulit bekerja dan akan memproduksi urin yang berwarna pekat. Hal ini dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing dan kencing batu. Setiap saat manusia akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air. Makanan biasanya menyumbangkan 20% dari jumlah total yang diperlukan, jadi bila
3 3 mengkonsumsi 2 liter air atau minuman lainnya dalam sehari (kurang lebih 8 gelas), maka air yang hilang akan tergantikan. Rekomendasi harian Institute Of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 liter (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 liter (9 gelas) dari total minuman dalam sehari, untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan gangguan ginjal. Dalam 15 tahun terakhir, pemerintah sudah menjadikan air minum sebagai bagian penting. Bahkan pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Meskipun ada perkembangan pesat terkait kebutuhan air minum, sebagian masyarakat masih mengonsumsi dalam jumlah yang kurang dibanding dengan kebutuhan (Desty dan Yunita, 2014). Masalah kurangnya konsumsi cairan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga masalah global. Penelitian yang dilakukan di Hongkong pada orang dewasa menunjukkan hasil bahwa 50% responden minum air kurang dari 8 gelas per hari. Sementara penelitian yang dilakukan di Singapura menunjukkan bahwa kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) merupakan kelompok yang banyak kekurangan air. Sebagian besar wanita hanya minum 5-6 gelas dan laki-laki hanya minum 6-8 gelas perhari. Padahal rekomendasi kebutuhan air minum adalah 8 gelas per hari. Sebanyak 70% responden minum setelah merasa haus, padahal haus dirasakan setelah tubuh kekurangan cairan sekitar 1%. Alasan yang sering mereka katakan adalah merasa tidak haus, lupa minum, merepotkan dan tidak ingin sering buang air kecil (Desty dan Yunita, 2014). Di Indonesia dari hasil penelitian The Indonesian Regional Dehydration Study (THIRST) di beberapa kota yang terletak di dataran tinggi dan dataran rendah di
4 4 Indonesia, yaitu Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makasar dan Malino, yang melibatkan orang responden berusia tahun di Indonesia tahun 2010, sebesar 46,1% penduduk Indonesia mengalami dehidrasi ringan, jumlah tersebut lebih tinggi pada remaja yaitu 49,5% dibandingkan orang dewasa 42,5 % (Soraya, 2014). Saat ini, banyak remaja kurang menyadari akan pentingnya kebutuhan air dalam tubuh manusia. Kronisnya hanya sekitar setengah dari remaja yang mengetahui kebutuhan air minum sekitar 2 liter per hari. Hal itu terungkap dari paparan penelitian yang dilakukan oleh ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia Hardinsyah beserta rekan pada tahun 2008 yang menunjukkan bahwa, dari 209 remaja yang diteliti, 51,1 % mempunyai pengetahuan yang rendah tentang air minum. Hanya 21,4 % yang mengetahui empat kegunaan air minum bagi tubuh, 43,2 % yang mengetahui akibat kurang air minum, dan 44,2 % yang mengetahui empat gejala kekurangan air pada tubuh (Oktaviani, 2013). Penelitian oleh Naya (2011), di SMA Triguna Utama Ciputat menunjukkan bahwa 57,6% siswa mengalami dehidrasi. Pengetahuan siswa tentang air minum menunjukkan bahwa 91,3% siswa memiliki pengetahuan sedang tentang air minum. Sebanyak 5,4% siswa memiliki pengetahuan baik tentang air minum, dan 3,3% siswa memiliki pengetahuan buruk tentang air minum. Sebanyak 62% siswa mengetahui bahwa kebutuhan air bagi tubuh adalah 2000 ml, sedangkan 38% siswa tidak mengetahui kebutuhan air minum tubuh adalah 2000 ml setiap hari. Sebanyak 66,3% responden minum air putih 5-6 kali per hari, sedangkan 33,7% responden minum lebih dari 6 kali sehari.
5 5 Sementara hasil penelitian tentang kebiasaan minum dan asupan cairan remaja perkotaan di Bogor menemukan bahwa terdapat 37,3% remaja yang minum kurang dari 8 gelas perhari dan sebesar 24,1% remaja asupan cairannya kurang dari 90% kebutuhan (Briawan, dkk. 2011). Kurangnya pengetahuan mengenai manfaat lebih dari air minum bagi kesehatan tubuh manusia juga memberikan peluang bagi remaja untuk tidak memperhatikan air minum bagi tubuhnya. Selain kebiasaan minum air di saat haus saja, minum air hanya sebagai pelengkap bagi rasa haus saat makan, atau sesegera minum saat makan, bahkan tidak jarang di tempat-tempat makan mereka justru makan tidak dibarengi dengan air putih, ini menjadi pola kebiasaan yang jauh dari pola kesehatan minum yang baik dan benar. Ditinjau dari lokasi penelitian yaitu sekolah SMA Negeri 3 Medan yang terletak di daerah perkotaan dan banyak sekali tempat penjualan minuman di sekitar sekolah sehingga memungkinkan dan memberikan kesempatan besar untuk membeli produk - produk minuman yang bisa dikonsumsi. Dari survei awal di SMA Negeri 3 Medan Sumatera Utara, dengan sampel awal berjumlah 13 orang siswa, dapat digambarkan kebiasaan konsumsi air minum mereka sebagai berikut, diantaranya 5 orang yang selalu mengkonsumsi air minum yang berasal dari minuman berasa dan air putih (plain water) 8 gelas setiap harinya, dan 8 orang yang mengatakan asupan air minumnya nya hanya 5-6 gelas per hari. Berdasarkan dari survei awal diatas, dapat diidentifikasi masalah sebanyak 8 (62%) dari 13 orang, mengatakan tahu manfaat air minum tetapi mereka minum air dalam jumlah yang bisa dikatakan masih kurang dari jumlah yang dianjurkan (hanya
6 6 sekitar 5-6 gelas ukuran sedang perhari), mereka juga mengatakan jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang merupakan makanan sebagai penyumbang cairan bagi tubuh setiap harinya. Sedangkan 5 (38%) dari 13 orang mengatakan tidak tahu akan manfaat air minum bagi tubuh, tetapi asupan air minumnya cukup (sekitar 8 gelas ukuran sedang per hari), dan mereka juga sering mengkonsumsi air minum yang manis seperti teh dan minuman bersoda yaitu sekitar 4-5 kali per minggu. Sehubungan dengan hal itu, maka penulis melakukan penelitian tentang gambaran perilaku konsumsi air minum pada siswa/ siswi di SMA Negeri 3 Medan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana perilaku konsumsi air minum pada siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui perilaku konsumsi air minum pada siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun Tujuan Khusus 1. Mengetahui jenis air minum yang dikonsumsi oleh siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun Mengetahui jumlah air minum yang dikonsumsi oleh siswa/siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang perilaku konsumsi air
7 7 minum siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan. 2. Memberikan masukan kepada pihak sekolah supaya dapat mengontrol dan memberikan himbauan secara intensif kepada pengelola kantin sekolah sebagai penyedia makanan dan minuman untuk lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dijual untuk dibeli dan dikonsumsi siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan. 3. Memberikan masukan bagi pihak PUSKESMAS untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang konsumsi, khususnya konsumsi air minum melalui program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) kepada Siswa/ Siswi SMA Negeri 3 Medan.
BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurangnya konsumsi cairan merupakan masalah penting di bidang kesehatan karena sel tubuh manusia memerlukan air dalam proses metabolisme. Air sebagai zat gizi tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi hanya dapat bertahan selama beberapa hari tanpa air. Air merupakan komponen utama dari semua
Lebih terperinciSTUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA
http://dbriawan.staff.ipb.ac.id/research/studi-kebiasaan-minum-dan-hidrasi-pada-remaja-dan-dewas a STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA STUDI KEBIASAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan
BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan air untuk minum. Manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan tubuh manusia tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup tidak hanya bergantung pada makanan tetapi juga minuman, karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup beminggu minggu tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2007) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Batmanghelidj (2007) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan 25% bahan padat. Air
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMSI AIR MINUM PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN 2015
PERILAKU KONSUMSI AIR MINUM PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI MEDAN TAHUN 05 (DRINKING OF WATER CONSUMPTION BEHAVIOR OF STUDENTS IN SMA NEGERI MEDAN 05) Yuni Dewi Hastuti ), Ernawati Nasution ), Evawany Aritonang
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
60 Lampiran I Kuesioner Penelitian Petunjuk : Isilah pertanyaan berikut ini dengan lengkap dan jelas 1. Identitas Responden (diisi petugas) ID Responden : [ ] [ ] Nama : Umur : Jenis kelamin : Petunjuk
Lebih terperinciManfaat Minum Air Putih
Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air dan tubuh adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. air adalah unsur penting dalam pembentukan sel bagi setiap makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, dan manusia. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air adalah komponen penyusun tubuh terbesar, yaitu sebanyak 50%-60%
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah komponen penyusun tubuh terbesar, yaitu sebanyak 50%-60% pada orang dewasa (Almatsier, 2004). Menurut Fraser (2009), tercapainya keseimbangan asupan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Kampanye sosial merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat melalui pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyebaran transportasi di Indonesia kini semakin mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya waktu. Jumlah kendaraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi di dunia dengan populasi lebih dari 30%. 1 Anemia lebih sering terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Titik berat dari pembangunan Bangsa Indonesia adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu
Lebih terperinciBAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or
BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Penyebabnya adalah pengeluaran air/cairan lebih banyak daripada pemasukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gizi adalah satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Kebutuhan gizi yang tidak tercukupi, baik zat gizi makro dan zat gizi mikro dapat menyebabkan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air sebagai Zat Gizi Esensial Air merupakan komponen yang yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Asupan air yang kurang ataupun
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subyek Karakteristik subyek dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu kelompok remaja dan kelompok dewasa. Karakteristik subyek terdiri dari umur, wilayah ekologi, jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan zat yang sangat esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa mengandung air. Air memiliki beberapa
Lebih terperinciEfek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)
Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Diabetes merupakan penyakit yang mempengaruhi kemampuan tubuh anda untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Yaitu, hormon yang bekerja untuk mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air dan tubuh manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahakan. Penggunaan air untuk tubuh terutama adalah dengan cara di minum dan di makan bersama dengan makanan
Lebih terperinciDr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S
PENTINGNYA CAIRAN Dr.Or. Mansur, M.S Dr.Or. Mansur, M.S mansur@uny.ac.id Fungsi air dan elektrolit 1. Mempertahankan keseimbangan cairan 2. Hilangnya kelebihan air terjadi selama aktivitas 3. Dehidrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
27 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dengan rentang usia 20-55 tahun. Menurut Hurlock (2004) rentang usia sampel penelitian ini dapat dikelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia khususnya anemia defisiensi besi, yang cukup menonjol pada anak-anak sekolah khususnya remaja (Bakta, 2006).
Lebih terperinciMitos & Fakta Mengenai Hidrasi Hal yang Perlu di ketahui Dokter
Mitos & Fakta Mengenai Hidrasi Hal yang Perlu di ketahui Dokter Oleh: dr. Bambang Djarwoto, SpPD-KGH Sub Bagian Ginjal dan Hipertensi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UGM FK UGM/RSUP Dr. Sardjito 4 Kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gangguan absorpsi. Zat gizi tersebut adalah besi, protein, vitamin B 6 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan dampak masalah gizi pada remaja putri. Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, dapat karena kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 9 BAB X AIR Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuhnya sekitar 1,6-2 liter air. Effendi (2009:3) memaparkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan asupan cairan dalam tubuhnya sekitar 1,6-2 liter air. Effendi (2009:3) memaparkan bahwa manusia harus menjaga keseimbangan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia (hampir 2% dari berat total tubuh) dan kebanyakan bergabung dengan unsur fosfor menjadi kalsium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN CAKRAM KEBUTUHAN ASUPAN CAIRAN UNTUK PENINGKATAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM AYO MINUM AIR
PEMANFAATAN CAKRAM KEBUTUHAN ASUPAN CAIRAN UNTUK PENINGKATAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM AYO MINUM AIR Darsini, Faris Hamidi Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi kegemukan dan obesitas terus meningkat sangat tajam di seluruh dunia, dan mencapai tingkatan yang membahayakan. Kejadian obesitas di negara-negara maju seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air memenuhi sekitar 60-65% berat badan orang dewasa. Kandungan air tubuh (body water) berbeda antar manusia tergantung proporsi jaringan otot dan jaringan lemak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Tabel Karakteristik contoh Usia
LAMPIRAN Tabel Karakteristik contoh Usia Kelas Total Rata-rata (tahun) 5 BB (kg) N % N % n % 9 5 2 5 2 26.5 ± 5.9 26. 2.6 5 2 26. ± 6.2 2. 5 2..6 ± 6. 2 29.6 29.6. ± 6. Rata-rata TB (cm). ± 6.9 2.5 ± 6.
Lebih terperinciMitos dan Fakta Kolesterol
Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Anak usia sekolah dasar merupakan masa pertumbuhan yang baik sebagai awal perkembangan prestasi dan aset bangsa yang sangat berharga untuk pembangunan bangsa di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sel-sel termasuk sel otak, mengatur proses kerja fisiologi tubuh dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat gizi merupakan unsur penting untuk membentuk dan mengganti sel-sel termasuk sel otak, mengatur proses kerja fisiologi tubuh dan sebagai sumber tenaga. Oleh karena
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN
Tanggal: PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN Salam, perkenalkan nama saya Ririn Triana Putri, mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maka kebutuhan air juga meningkat. Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2014 sebesar 2.763.632 jiwa. Provinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk lanjut usia pria lebih rendah dibanding wanita. Terlihat dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi dan proyeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita anemia diperkirakan
Lebih terperinci12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas, istilah. pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas, istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan suatu golongan dari suatu kelompok usia yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsinya. Taraf kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di Indonesia adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkonsumsinya. Seperti diketahui 2/3 dari tubuh manusia berisi cairan, oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan pokok bagi manusia yang sudah tidak bisa ditunda-tunda dalam mengkonsumsinya. Seperti diketahui 2/3 dari tubuh manusia berisi cairan, oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen utama pada tubuh manusia. Pada orang dewasa, air menyumbang sebanyak 60% berat badan total, dan persentase tersebut lebih tinggi pada
Lebih terperinciPERBEDAAN KEBIASAAN MINUM DAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT DI SMK BATIK 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN KEBIASAAN MINUM DAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT DI SMK BATIK 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sayur-mayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayur-mayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (bahan makanan nabati) yang mengandung banyak manfaat. Bagian dari tumbuhan yang biasanya dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di Negara Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola penyakit sekarang ini telah mengalami perubahan dengan adanya transisi epidemiologi. Proses transisi epidemiologi adalah terjadinya perubahan pola penyakit dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat gizi, termasuk air merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi kebutuhan zat gizi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa dimana pertumbuhan manusia, pada masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan dan gizinya dapat mudah terpengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana komponen dalam darah, yakni hemoglobin (Hb) dalam darah atau jumlahnya kurang dari kadar normal. Di Indonesia prevalensi anemia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia merupakan masalah yang sering ditemui pada remaja putri. Remaja putri termasuk dalam kelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan perubahan psikologis yang meliputi proses transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada perempuan,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak yang berlebihan sehingga dapat menggangu kesehatan tubuh. (1) Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi mikro yang cukup serius dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia. Sebagian besar anemia di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Gaya hidup sehat harus diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara agar kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi kurang banyak dihubungkan dengan penyakit-penyakit infeksi, maka masalah gizi lebih dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi sebelumnya di negara ini. Masa remaja adalah masa peralihan usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa depan bangsa yang akan menggantikan generasi sebelumnya di negara ini. Masa remaja adalah masa peralihan usia anak menjadi usia dewasa. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan yang sangat signifikan, banyak sekali aktivitas lingkungan yang menghasilkan radikal bebas sehingga
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. bermaksud mengadakan penelitian dengan judul HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG GAGAL GINJAL KRONIK
67 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Dengan hormat, Dengan ini saya, Dian Wahyu Puspitawati mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan antara..., Noor Risqi Skriptiana, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesukaan mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan dapat menyebabkan karies gigi, dan sama halnya dengan konsumsi kalori berlebih memengaruhi perubahan
Lebih terperinciKUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)
KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) I. SOSIAL Identitas Diri 1. Nama Inisial : 2. Alamat : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 5. BB terakhir : kg 6. TB terakhir : cm 7. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu pembangunan yang telah memperhitungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tyas Kusuma Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan terganggu, menurunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan alkohol bagi remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat dan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa. Transisi yang dialami remaja ini merupakan sumber resiko bagi kesejahteraan fisik dan
Lebih terperinci- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011
ERGONOMI - TEMPERATUR - Universitas Mercu Buana 2011 Tubuh Manusia dan Temperatur Kroemer & Kroemer,, 2001) Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga
Lebih terperinciSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak ada obat lain yang dipelajari sebanyak alkohol. Alkohol merupakan suatu senyawa kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisa Perancangan ini menggunakan data objektif yang diperoleh melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara narasumber
Lebih terperinciPola buang air besar pada anak
Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan pangan, dalam UU RI no 7 tahun 1996 didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan masalah dunia, dengan prevalensi tertinggi di negara sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia
Lebih terperinciMilik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Minum 2.1.1. Definisi Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
Lebih terperinci