BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA 5.1. Kesimpulan Kesimpulan Hasil Analisis Di Pasar Umum Berdasarkan analisis 5 parameter di pasar umum secara nasional dapat dikatakan performance dari Mie Sedaap Soup lebih bagus dibandingkan dengan Indomie Soup, hal ini bisa terlihat dari pencapaian MS secara Nasional dimana pencapaian MS dari Mie Sedaap Soup adalah 18,4 % sedangkan pencapaian Indomie Soup adalah 13 %. Pencapaian MS ini adalah merupakan hasil akhir dari segala aktifitas baik pemasaran maupun penjualan yang dilakukan masing masing merek. Seberapa besar tenaga dan biaya yang dikeluarkan dalam aktifitas pemasaran maupun penjualan tetapi kalau tidak memberikan hasil berupa kenaikan volume penjualan dan MS maka dapat dikatakan segala aktifitas pemasaran dan penjualan tersebut adalah gagal. Berdasarkan data penjualan secara Nasional di pasar umum sbb: Tabel 5.1. Rekapitulasi Volume Penjualan Di Pasar Umum Wilayah Indomie Soup ( Bungkus ) Mie Sedaap Soup ( bungkus ) 1. DKI % ,5 % 2. Jawa Barat ,8 % ,4 % 3. Jawa Tengah ,5 % % 4. Jawa Timur ,1 % ,4 % 5. Sumatera Utara % ,5 % 6. Sumatera Selatan ,1 % ,6 % 7. Kalimantan Sulawesi ,5 % % Total Nasional % % Sumber : Data AC Neilsen 2008

2 Indomie Soup masih bisa menang performance penjualannya hanya di wilayah DKI, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Sulawesi, sedangkan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Indomie Soup kalah dengan Mie Sedaap Soup. Dalam jangka panjang Indomie Soup memang akan mengalami masalah yang serius karena justru di Pulau Jawa khususnya yang penduduknya paling padat dan volume penjualannya besar namun dikuasai oleh Mie Sedaap Soup. Dilain pihak Mie Sedaap Soup dengan berhasil mengalahkan Indomie Soup di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan suatu hasil kerja yang sangat bagus. Melalui data penjualan tersebut bisa terlihat peta peperangan dan kekuatan masing masing merek Indomie Soup dan Mie Sedaap Soup sehingga dapat diambil langkah langkah antisipasi dan perbaikan. Indomie Soup yang merupakan produk mie instant yang sudah lama beredar di pasaran dan mempunyai MS yang dominant di pasar umum dan sudah cukup banyak merek merek baru lainnya yang berusaha merebut pangsa pasar yang sudah sekian lama didominasi oleh Indomie Soup tetapi boleh dikatakan tidak ada yang berhasil, namun kemunculan Mie Sedaap Soup kali ini sungguh membawa dampak yang berbeda karena ternyata Mie Sedaap Soup dengan strategi pemasarannya dan penjualannya mampu menggoyahkan bahkan mengalahkan dominasi Market Share dari Indomie Soup.. Hal ini menunjukkan bahwa suatu persaingan dipasar tidak ada jaminan bahwa suatu produk yang sudah menguasai market share bisa bertahan selamanya karena adanya persaingan dimana dilakukan terobosan terobosan strategi pemasaran dan penjualan bisa mengalahkan produk lawan.

3 Dalam kasus Mie Sedaap Soup, kualitas produk yang sangat bagus baik rasa dan kemasan serta harga yang bisa segera diterima oleh konsumen membuat produk Mie Sedaap Soup dengan cepat memasuki pasar. Distribusi produk yang sangat merata dan luas membuat produk Mie Sedaap ketersediaan produknya di pasar sangat tinggi sehingga konsumen dapat dengan mudah mendapatkannya. Selain itu iklan yang sangat focus dan gencar dilakukan yang tentu saja memerlukan biaya iklan yang besar namun hasil yang didapatkan sungguh luar biasa karena iklan tersebut bisa menggerakkan minat beli konsumen dari yang sudah terbiasa mengkonsumsi Indomie Soup mau beralih ke Mie Sedaap Soup dan iklan tersebut berhasil menjadi unsur penarik barang keluar dari toko pedagang menjadi omset. Dengan memperhatikan 5 parameter pengukuran yaitu MS, ND, FSS, OOS dan SCD serta iklan yang tepat maka para pengelola produk lebih siap dalam menghadapi persaingan dipasar umum. Berdasarkan data penjualan tersebut diatas terlihat bahwa Mie Sedaap Soup bisa mengalahkan Indomie Soup di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, mengapa di tiga daerah tersebut MIe Sedaap bisa mendapatkan respon yang bagus sehingga bisa mengalahkan Indomie Soup? Hal ini disebabkan selain hal hal yang sudah disebutkan diatas, juga dapat disimpulkan karena factor pencapain ND dan FSS yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan volume penjualan. Semua unsure unsure tersebut menjadikan suatu kombinasi yang membuat produk Mie Sedaap Soup dikenal dengan rasanya yang enak, harganya lebih murah, ada kelebihan dibumbunya serta banyak bawang gorengnya, mudah didapatkan ditoko dengan pajangan produk yang mudah terlihat dan menarik, adanya promosi promosi berupa gelas, piring,

4 mangkok serta adanya pesan iklan yang bisa diterima oleh konsumen, semuanya menjadikan Mie Sedap Soup menjadi umggul di 3 daerah tersebut Kesimpulan Hasil Analisis Di Pasar Modern Berdasarkan analisis 5 parameter dipasar modern secara Nasional dapat disimpulkan bahwa performance dari Indomie Soup masih jauh lebih baik dari hasil yang dicapai oleh Mie Sedaap Soup. Memang suatu hal yang sangat menguntungkan apabila bisa mengetahui posisi produk kita berada dimana dibandingkan dengan pesaing. Dalam hal ini Indomie Soup dipasar modern masih memimpin pasar hampir diseluruh wilayah Indonesia kecuali kalah di Jawa Timur. dan Jawa Tengah. Kondisi ini menunjukkan konsumen di pasar umum dan modern tidak bisa diperlakukan sama karena ternyata konsumen dipasar modern lebih loyal terhadap suatu merek. Tabel 5.2. Rekapitulasi Volume Penjualan Di Pasar Modern Wilayah Indomie Soup ( Bungkus ) Mie Sedaap Soup ( bungkus ) 1. DKI ,2 % ,3 % 2. Jawa Barat ,8 % ,3 % 3. Jawa Tengah ,8 % ,3 % 4. Jawa Timur ,9 % ,4 % 5. Sumatera Utara ,3 % ,8 % 6. Sumatera Selatan ,1 % ,6 % 7. Kalimantan Sulawesi ,9 % ,3 % Total Nasional % % Sumber : Data AC Neilsen 2008 Dengan kondisi penjualan yang hampir diseluruh wilayah Indonesia Indomie Soup masih menguasai pasar dan melihat selisih volume penjualan yang relative

5 masih cukup jauh memang menunjukkan posisi Indomie Soup masih kuat di konsumen pasar modern namun hal ini bukan berarti posisi Indomie Soup cukup kuat dan aman mengingat dalam waktu yang relative singkat volume penjualan Mie Sedaap Soup secara nasional sudah bisa mencapai 25 juta bungkus atau 53 % dari volume penjualan Indomie Soup hal ini menunjukkan produk Mie Sedaap cukup cepat diterima oleh konsumen di pasar modern. Berbeda dengan kondisi di pasar umum, persaingan di pasar modern yang memang kondisinya lebih mudah dikendalikan misalnya ND nya yang bisa terdata dengan tepat, FSS nya yang bisa diukur dan didata dengan tepat, OOS dan SCD yang sudah standart mengikuti ketentuan dari outlet pasar modern, kondisi ini menyebabkan persaingan dipasar modern benar benar karena factor kualitas dari produk dan iklan. Dalam jangka panjang mengingat konsumen di pasar umum secara volume penjualan sudah dikuasai oleh Mie Sedaap Soup sedangkan volume penjualan di pasar modern hanya memberikan kontribusi 20 % dari pasar secara keseluruhan maka hal ini sungguh tidak menguntungkan bagi Indomie Soup sebaliknya sangat memberikan harapan yang besar bagi Mie Sedaap Soup untuk berkembang lebih pesat lagi dikemudian hari Implikasi Taktik Pemasaran Implikasi Taktik Pemasaran Di Pasar Umum a. Produk Untuk Mie Sedaap Soup: secara umum terlihat bahwa produk dari Mie Sedaap Soup secara kualitas baik rasanya maupun kemasannya bisa

6 diterima dengan cepat oleh konsumen hal ini menunjukkan konsumen menyukai perubahan / terobosan yang dilakukan oleh Mie Sedaap Soup, hal ini harus bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi secara terus menerus agar tidak tertinggal oleh langkah langkah perbaikan yang dilakukan oleh Indomie Soup. Untuk Indomie Soup: karena produknya selama ini terlena dengan penguasaan MS yang dominan sehingga tidak melakukan perbaikan kualitas produk secara signifikan maka dalam waktu yang segera harus melakukan perbaikan kualitas baik secara rasa dan kemasan. Walaupun situasinya sangat sulit karena sudah terlanjur terbentuk image bahwa Mie Sedaap Soup lebih enak produknya, namun Indomie Soup tetap mempunyai kesempatan untuk mengejar ketinggalan ini dengan memanfaatkan aktifitas pemasaran seperti iklan dan promosi yang focus. b. Price / harga Untuk produk Mie Sedaap Soup: harga jual yang ditetapkan untuk Mie Sedaap Soup dibawah harga jual dari Indomie Soup jelas menunjukkan positioning dan segmentasi yang hendak dicapai oleh Mie Sedaap Soup. Dalam situasi ekonomi seperti saat ini tentu saja produk Mie Sedaap Soup dijual dengan harga lebih murah dan kualitas yang bagus akan selalu menjadi pilihan bagi konsumen. Untuk produk Indomie Soup: penetapan harga jual dari pesaing utama yaitu Mie Sedaap Soup dibawah harga jual mereka tentu sangat tidak menguntungkan bagi Indomie Soup oleh karena itu Indomie Soup

7 disarankan mempunyai produk produk baru yang harganya bisa bersaing dengan Mie Sedaap Soup. Harga jual untuk produk yang sudah ada sekarang bisa diturunkan sedikit dengan mengunakan promosi tertentu spt ekstra produk atau potongan harga. c. Place / tempat Untuk produk Mie Sedaap Soup: karena jenis produknya adalah Mie yang merupakan kebutuhan dasar konsumen maka saluran distribusi yang digunakan adalah sudah tepat yaitu pedagang besar, agen dan pengecer. Jalur distribusi ini sangat efektif dalam melakukan penetrasi kedalam pasar menjangkau konsumen akhir. Untuk produk Indomie Soup: mengunakan jalur distribusi yang sama yaitu pedagang besar, agen dan pengecer. Jalur distribusi ini memang yang paling efektif dalam menjangkau pasar sampai kekonsumen akhir. d. Promosi Untuk Mie Sedaap Soup: sarana promosi memang dijadikan jalan untuk menarik konsumen membeli, aktifitas yang banyak dilakukan adalah sales promotion baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan ini perlu terus dilakukan secara berkala mengingat konsumen di Indonesia sangat sensitive dengan adanya promosi. Untuk Produk Indomie Soup: dengan situasi yang tidak menguntungkan maka Indomie Soup juga harus melakukan aktifitas

8 promosi yang gencar dalam usahanya merebut kembali pangsa pasar yang hilang dimakan oleh Mie Sedaap Soup. Karena masyarakat konsumen di Indonesia sangat sensitive terhadap adanya promosi e. Iklan / advertising : Branding Untuk Mie Sedaap Soup: sarana iklan / advertising pada saat ini menjadi sangat penting karena dampak dan efek yang ditimbulkannya yang cukup luas dan sangat penting dalam membentuk brang image terhadap produk Mie Sedaap Soup. Oleh karena itu iklan / advertising tetap harus dijalankan dengan terus menerus dengan melakukan penggantian materi iklan secara berkala agar konsumen lebih tertarik dan branding dari produk Mie Sedaap Soup juga makin kuat dan terjaga di segmennya. Untuk Indomie Soup: Iklan / advertising sangat dibutuhkan dalam situasi ini dikarenakan boleh dikatakan Indomie Soup sangat tertinggal dalam mengiklankan produknya. Karena merasa sudah sangat kuat di pasar Indonesia maka iklan yang dilakukan lebih mengarah kepada corporate image sedangkan untuk produknya justru kurang ditonjolkan, disarankan iklan / advertising lebih focus kepada produk.

9 Implikasi Taktik Pemasaran Di Pasar Modern a. Produk Untuk Mie Sedaap Soup: tentang produk Mie Sedaap Soup tidak terlalu bermasalah karena memang cukup diterima di konsumen pasar modern, hanya saja menghadapi konsumen pasar modern tidak bisa disamakan dengan konsumen di pasar umum. Mie Sedaap Soup tetap focus dan konsisten terhadap perbaikan mutu dan kualitas produknya agar konsumen pasar modern percaya dengan kualitas dari produk tersebut. Untuk Indomie Soup:produk yang dijual di pasar modern harus focus dan kualitasnya tidak boleh ada kesan kalah dengan pesaingnya. Terlalu banyak jenis produk mie yang dijual di pasar modern juga menyebabkan konsumen menjadi bingung membedakannya namum yang utama adalah harus diciptakan suatu produk baru yang dipersiapkan untuk menghadapi Mie Sedaap Soup. b. Price / harga Untuk Mie Sedaap Soup: penetapan harga jual yang berada dibawah harga jual Indomie Soup menyebabkan posisi Mie Sedaap Soup lebih menguntungkan. Untuk mengantisipasi adanya penurunan harga dari pesaing maka harus diciptakan suatu nilai tambah dari Mie Sedaap Soup agar konsumen membeli produk Mie Sedaap tidak sekedar masalah harga namun nilai tambah dari produk yang ikut berperan.

10 Untuk produk Indomie Soup: menghadapi Mie Sedaap Soup yang memasang harga lebih rendah tentu Indomie Soup tidak bisa serta merta menurunkan harga jualnya namun yang terpenting adalah menentukan produk apayang akan dipakai untuk melawan Mie Sedaap Soup dan ditentukanlah harga produk tersebut untuk menghambat perkembangan dari Mie Sedaap Soup. Tabel 5.3 Harga Jual Mie Sedaap Soup & Indomie Soup Rasa Indomie Soup/ bungkus Mie Sedaap Soup/ bungkus Ayam bawang Rp Rp Kaldu Ayam Rp Rp Kari Ayam Rp Rp Soto Rp Rp c. Place / tempat Untuk Mie Sedaap Soup: saluran distribusi yang digunakan untuk menggarap pasar modern perlu disiapkan secara khusus divisinya hal ini disebabkan aktifitas di outlet pasar modern cukup aktif dan pada umumnya dijadikan ajang promosi produk sehingga saluran distribusinya harus mempunyai kecepatan dan flexibilitas yang tinggi dalam pengambilan keputusan. Untuk Indomie Soup: saluran distribusi yang dipergunakan relative juga sama dengan yang digunakan Mie Sedaap Soup karena memang pada dasarnya outlet pasar modern justru memerlukan perhatian dan

11 penanganan yang khusus karena banyaknya aktifitas yang seringkali diadakan oleh outlet pasar modern. Suatu divisi khusus yang menangani outlet pasar modern diperlukan agar dapat focus dalam menghadapi persaingan dengan produk saingan. d. Promosi Untuk Mie Sedaap Soup: aktifitas promosi di outlet pasar modern harus terus-menerus dilakukan karena memang outlet pasar modern pada umumnya menjadi sarana pengenalan produk dan bisa secara langsung mendapatkan respon dari konsumen karena factor pengamatan yang mudah dilakukan dibandingkan dengan di pasar umum. Untuk Indomie Soup: aktifitas promosi juga harus secara rutin dilakukan mengingat posisi dari Indomie Soup yang sedang dalam aancaman yang serius dari produk Mie Sedaap Soup. Promosi ini bisa dilakukan melalui promosi langsung maupun tidak langsung namum pada dasarnya Indomie Soup harus melakukan sesuati yang bisa menarik konsumen agar jangan dengan mudah dibiarkan beralih ke produk Mie Sedaap. e. Iklan / advertising : Branding Untuk Mie Sedaap Soup: Sarana iklan / advertising pada saat ini merupakan sarana yang relative paling mahal biayanya dibandingkan aktifitas pemasaran lainnya tetapi jika dibandingkan dengan hasilnya

12 sarana iklan / advertising ini juga yang paling efektif. Mie Sedaap Soup mengunakan sarana iklan / advertising baik secara iklan di televise maupun memakai billboard dan siaran iklan melalui radio. Dan ternyata hal ini cukup efektif, masyarakat dengan cepat bisa menangkap pesan dari iklan yang disampaikan dan konsumen mulai membeli produk tersebut. Dalam jangka pendek dan jangka panjang iklan / advertising tetap harus dijalankan secara rutin. Untuk Indomie Soup: Sarana iklan / advertising juga menjadi pilihan utama dalam membangun kembali brand / merek dari Indomie Soup yang sempat digempur secara habis habisan oleh Mie Sedaap Soup. Materi iklan dari Indomie Soup harus lebih hard selling atau focus kepada produk daripada hanya menonjolkan company image karena ternyata konsumen lebih mudah dipengaruhi melalui iklan yang hard selling / focus terhadap produk. Dengan cara iklan yang demikian diharapkan konsumen bisa percaya kembali terhadap brand dari Indomie Soup Implikasi Taktik Penjualan Implikasi Taktik Penjualan Di Pasar Umum a. Penetrasi pasar berdasarkan tipe outlet. Untuk Mie Sedaap Soup maupun Indomie Soup mempunyai outlet penjualan yang sama yaitu dari pedagang besar / grosir besar lalu grosir menengah dan terakhir di pengecer. Melihat yang sudah dilakukan saat ini

13 dimana rata rata ND produk produk tersebut trelatif cukup tinggi ini menunjukkan outlet outlet sudah bisa tergarap dengan baik sampai ke pengecer. b. Ruang pajangan produk di rak Untuk produk Mie Sedaap Soup maupun Indomie Soup secara bersama sama mempunyai kepentingan untuk mendapatkan ruang pajangan di toko. Apa yang sudah dicapai oleh masing masing merek sangat dipengaruhi oleh besarnya volume penjualannya, namun perlu dilakukan usaha usaha khusus agar produk roduk tersebut bisa mendapatkan ruangan yang semaksimalnya bisa didapatkan yang bisa dicapai melalui pemberian kompensasi uang untuk ruang pajangan di toko maupun adanya SPG yang senantiasa memperbaiki dan nemata pajangan produk di toko toko tertentu yang dinilai potensial.. c. Pengelolaan armada penjualan / salesman Untuk produk Mie Sedaap Soup dan Indomie Soup semuanya dilakukan penjualan oleh tenaga penjualannya dari distributornya. Mengingat kedua produk tersebut dijual secara nasional maka harus memiliki distributor yang mempunyai jaringan secara nasional juga. Masalah armada penjualan dan salesman menjadi penting karena mereka merupakan ujung tombak yang paling depan dalam menghadapi pertempuran penjualan dilapangan. Pengelolaan tenaga penjualan menjadi sangat penting karena melalui merekalah wilayah di Indonesia ini dibagi

14 bagi wilayah kerjanya dan ditentukan kapasitas penggarapannya secara optimal sehingga ND yang maksimal bisa didapatkan Implikasi Taktik Penjualan Di Pasar Modern a. Penetrasi pasar berdasarkan tipe outlet Untuk produk Mie Sedaap Soup dan Indomie Soup di pasar modern tipe outletnya adalah dari yang bertipe minimarket, supermarket dan hypermarket. Dikota kota besar outlet outlet ini harus bisa digarap 100 % karena mudah didatakan dan yang terlebih penting outlet ini layaknya ruangan pajangan produk yang besar sehingga produk produk yang ingin melakukan aktifitas promosi bisa memanfaatkan ruang pajang dioutlet pasar modern tersebut walaupunharus mambayar biaya sejumlah tertentu untuk sewa ruang pajangan b. Ruang pajangan produk di rak. Untuk produk Mie Sedaap Soup dan Indomie Soup kebutuhan ruang pajangan di rak pasar modern adalah mutlak bahkan dengan berbagai upaya masing-masing produk berusaha menambah ruang pajangannya melebihi dari yang seharusnya didapatkan berdasarkan kontribusi dari masing masing volume penjualannya. Kebutuhan ruang pajang di pasar modern ini menjadi sangat penting karena cara berbelanja yang memilih dan mengambil barang sendiri di rak dilakukan secara langsung oleh konsumen, jadi apabila bisa mendapatkan

15 ruang pajangan yang semakin besar maka diharapkan bisa memperbesar peluang mendapatkan penjualan. c. Pengelolaan armada penjualan / salesman Untuk produk Mie Sedaap Soup dan Indomie Soup, penanganan penjualan di pasar modern pada dasarnya berbeda dengan penanganan di pasar umum, yaitu pada umumnya order dilakukan secara otomatis melalui system computer dan pembayarannya mengunakan transfer melalui bak sesuai system yang sudah ditentukan. Hal yang terpenting dalam mengelola pasar modern adalah para SPG yang ditugaskan untuk menjalankan tugas nya di outlet outlet pasar modern tertentu untuk melakukan promosi, pengawasan terhadap pajangan, stok barang di gudang, pencapaian pajangan di rak dan tugas tugas promosi lainnya Implikasi Managerial Dari penulisan tersebut didalam tesis ini penulis ingin berbagi pengalaman menyampaikan beberapah hal yang mungkin bisa memberikan manfaat dalam perjalanan pekerjaannya, yaitu sbb: 1. Suatu perusahaan apabila sudah mencapai suatu skala usaha tertentu harus menyadari dan mempersiapkan dirinya masuk ke dalam yang namanya Exchange Interaction in the marketing value system, karena pengelolaannya bisnisnya dalam menghadapi persaingan yang mengglobal sudah mencakup business fuction, marketing fuction dan information fuction. Ketiga hal ini

16 sudah menjadi suatu keharusan yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan yang ingin selalu mengalami perbaikan secara berkesinambungan 2. Market and Customer research menjadi sangat penting untuk dilakukan karena semua produsen bisa dengan mudah membuat produk dan saling meniru produk pesaingnya namun perusahaan yang mampu melakukan Market dan Customer Research akan bisa mengidentifikasi dan menciptakan peluang peluang dimasa yang akan datang. 3. Faktor konsumen atau pelanggan menjadi hal yang sangat penting karena semua aktifitas baik pemasaran maupun penjualan pada dasarnya adalah suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen / pelanggan. 4. Bisnis fuction yang berupa distributor dengan team penjualannya menjadi sarana yang sangat penting untuk mengirimkan barang dari produsen sampai ketangan pedagang / toko sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen. Pengelolaan team penjualan yang di Indonesia pada prinsipnya masih mengutamakan hubungan antar manusia yang baik maka pelatihan dan penanganan masalah sumber daya manusia menjadi prioritas utama. 5. Faktor kunci yang membuat Mie Sedaap Soup berhasil menggoyahkan dominasi dari Indomie adalah:: a. Inovasi produk

17 b. Distribusi yang luas c. Komunikasi marketing yang terintegrasi Hal ini menjadikan suatu pelajaran bahwa tidak ada yang abadi didunia pemasaran dan penjualan karena seberapa kuatnya suatu produk apabila pesaing bisa melakukan terobosan terobosan yang lebih baik maka hal yang kelihatannya mustahil bisa dikalahkan ternyata bisa terkalahkan juga. 6. Penulis pada akhirnya ingin menyampaikan bahwa apa yang dipelajari didalam kelas dan dibaca pada buku buku text book semuanya mempunyai manfaat yang sangat bagus namun setelah seseorang harus benar benar memasuki suatu peperangan yang sesungguhnya seperti halnya produk Mie Sedaap Soup dan Indomie Soup dan banyak contoh produk produk lainnya, seringkali kita kehabisan akal dan tidak tahu harus berbuat apa dan cenderung reaktif terhadap aktifitas dari pesaing produk kita. Berdasarkan pengalaman dari penulis, pemanfaatan data data survey tidak hanya data AC Nielsen seperti data survey Iklan, data survey konsumen lainnya akan memperlengkapi seorang Marketer dalam menghadapi persaingan yang selalu mengancam dan tidak ada habis habisnya. 7. Penulis berharap penulisan tesis ini menjadi suatu pembuka jalan bagi penelitian penelitian lainnya yang bisa berguna bagi rekan rekan sekalian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Di Pasar Umum Berdasarkan 5 Parameter Data AC Nielsen 4.1.1. Wilayah DKI Jakarta Tabel 4.1. 5 Parameter Wilayah DKI Jakarta Merek Sales Vol MS ND FSS OOS SCD (

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN TAKTIK PEMASARAN DAN PENJUALAN MELALUI SALURAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN PRODUK MIE SEDAAP SOUP DAN INDOMIE SOUP DENGAN

MENGEMBANGKAN TAKTIK PEMASARAN DAN PENJUALAN MELALUI SALURAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN PRODUK MIE SEDAAP SOUP DAN INDOMIE SOUP DENGAN MENGEMBANGKAN TAKTIK PEMASARAN DAN PENJUALAN MELALUI SALURAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN PRODUK MIE SEDAAP SOUP DAN INDOMIE SOUP DENGAN PEMANFAATAN HASIL SURVEY AC NIELSEN RESEARCH ARMANTO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Segmentasi, Positioning Dan Pemerekan ( Branding ) 2.1.1. Segmentasi Pasar Untuk memulai memasuki pasar suatu produk mutlak diperlukan penentuan segmentasi dan positioning produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia. Industri ini merupakan sektor kedua terbesar dalam hal penyerapan tenaga kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masyarakat saat ini merupakan masyarakat modern dan sibuk, yang selalu

I. PENDAHULUAN. Masyarakat saat ini merupakan masyarakat modern dan sibuk, yang selalu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat saat ini merupakan masyarakat modern dan sibuk, yang selalu menginginkan sesuatu dengan cepat dan mudah, termasuk dalam hal memilih makanan yang capat, mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra yang kuat penting bagi banyak proses pengembangan bisnis dewasa ini. Citra dapat membangun kesetiaan bagi produk lokal maupun global, dan menuntut korporasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket, kerap menjumpai produk-produk yang berlabelkan nama Peritel. Ini yang disebut dengan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas kualitas produk, harga, promosi penjualan, citra toko, intensitas distribusi, dan tenaga

Lebih terperinci

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE ASPEK PASAR DAE PEMASARAE Kesalahan dalam mengukur potensi pasar dapat menjadi penyebab kegagalan usaha. Bisnis pada masa sebelum ini didominasi dengan pola memasarkan produk yang telah dibuat, dimana

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan bisnis

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BENTUK- BENTUK PROMOSI

BENTUK- BENTUK PROMOSI BENTUK- BENTUK PROMOSI Promosi merupakan kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising atau periklanan, direct marketing atau pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisai telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang. Salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis dan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat persaingan didunia industri juga semakin ketat, termasuk di industri rokok. Agar bisa bertahan di pasar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan salah satu grup usaha yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. ICBP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan maka perlu mempelajari karakteristik yang dimiliki konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan maka perlu mempelajari karakteristik yang dimiliki konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan pemasaran saat ini tidak bisa di lepaskan dari perilaku konsumen yang menjadi target pasar suatu perusahaan. Agar perusahaan tersebut menemui kesuksesan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau jasa

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan yang memproduksi produk-produk yang saat ini beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba menciptakan komunikasi yang unik agar

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. Seiring

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika situasi persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia diantaranya

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PENGARUH PRICE DISCOUNT, BONUS PACK, DAN IN-STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET ROBINSON DI KOTA PADANG Oleh : DESRAYUDI 06 952

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pangsa pasar obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan daerah Jabotabek pada khususnya cukup besar dibanding dengan obat bebas lainnya, baik dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis consumer good khususnya makanan dan minuman di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di berbagai daerah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini semakin ketat dengan munculnya berbagai produk baru yang unik dan menarik untuk menarik minat konsumen. Selain menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan suatu era keterkaitan dan ketergantungan antara satu manusia dengan manusia lainnya, baik dalam hal perdagangan, investasi, perjalanan, budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perdagangan pada pasar modern di Indonesia mengalami perkembangan dan persaingan yang sangat ketat. Pada saat ini perkembangannya diperkirakan tiap tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat persaingan didunia industri juga semakin ketat, termasuk di industri rokok. Agar bisa bertahan di pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada merebutnya. Pepatah tersebut menginspirasi bagaimana seharusnya perusahaan mempertahankan konsumennya

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat yang pernah mereka hadapi, karena mereka beralih dari filosofi produk (produk masal)

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada Indomaret Denpasar Barat) Nama : Made Arly Dwi Cahyana Nim : 1215251165 ABSTRAK Loyalitas pelanggan merupakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual oleh: Sadam husen 1401100105 Dosen : Gema Arifrahara FAKULTAS INDUSTRI

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

Strategi Pemasaran. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk. Modul ke: Strategi Pemasaran Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara langsung kepada konsumen. Konsumen selanjutnya memenuhi kebutuhannya sendiri dengan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa

BAB I PENDAHULUAN. banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini, dimana situasi dan kondisi perekonomian semakin banyak persaingan dan para pelaku ekonomi akan bergelut didalamnya tanpa mengenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi suatu negara. Penyebabnya adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi Indonesia yang belum membaik sejak tahun 2013, dan kondisi ekonomi global yang juga mengalami perlambatan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya perusahaan yang memiliki tujuan untuk memperoleh laba, memperbesar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. industri. Setiap perusahaan di berbagai industri senantiasa melakukan inovasi agar dapat

PENDAHULUAN. industri. Setiap perusahaan di berbagai industri senantiasa melakukan inovasi agar dapat PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia berdampak pada perkembangan persaingan di berbagai industri. Setiap perusahaan di berbagai industri senantiasa melakukan inovasi agar dapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berbagai data dan fakta diperoleh dari lapangan dan disesuaikan dengan teori yang menjadi dasar penelitian. Dengan demikian telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis waralaba telah berkembang dengan pesat pada saat ini. Hal tersebut memberikan pengaruh besar bagi perekonomian negara dan terlebih lagi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri barang maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis. rasanya juga cukup lezat. Salah satu makanan cepat saji yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis. rasanya juga cukup lezat. Salah satu makanan cepat saji yang banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas setiap orang yang semakin tinggi membuat makanan cepat saji menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis rasanya juga cukup lezat. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat dapat dilihat dari ketatnya persaingan. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan produk mie instan di Indonesia membuat produsen menggencarkan usahanya untuk merebut perhatian konsumen salah satunya dengan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Ketatnya

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran, BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ekonomi dunia mengalami perubahan yang cepat selama dua dasawarsa terakhir. Jarak geografis dan budaya telah menciut dengan penggunaan pesawat super sonik, mesin faksimili,

Lebih terperinci

PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP TOP OF MIND DALAM MEMBELI PRODUK MIE INSTAN DI SURABAYA

PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP TOP OF MIND DALAM MEMBELI PRODUK MIE INSTAN DI SURABAYA PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP TOP OF MIND DALAM MEMBELI PRODUK MIE INSTAN DI SURABAYA Diajukan Oleh : CITRA AYU DYAH GEMBIRA 0512010070/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciri-ciri yang semakin menonjol dalam dunia bisnis di Indonesia belakangan ini adalah kompleksitas, persaingan, perubahan dan ketidakpastian. Keadaan tersebut menimbulkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi pada dewasa ini mendorong semakin pesatnya persaingan dalam usaha pada

BAB I PENDAHULUAN. televisi pada dewasa ini mendorong semakin pesatnya persaingan dalam usaha pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan media penyiaran baik melalui media penyiaran televisi pada dewasa ini mendorong semakin pesatnya persaingan dalam usaha pada setiap stasiun penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai perusahaan melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produk yang telah mereka luncurkan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Usaha kecap Korma dimulai pada tahun 1948, yang dalam pendiriannya dilakukan oleh keluarga Habib Ibrahim Assegaf yang merupakan keturunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci