Survey Kemudahan Berusaha 2018
|
|
- Ade Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pembaruan Peradilan dalam Survey Kemudahan Berusaha 2018 Enforcing Contract dan Resolving Insolvency Pokja Koordinasi Kemudahan Berusaha Mahkamah Agung RI [SK KMA 43/KMA/SK/II/2017]
2 Survei Kemudahan Berusaha Mengenai Survey Dilaksanakan sejak Tahun 2001 Dilakukan oleh tim Global International Finance Corporation/ World Bank Group Survei Global yang meliputi sampel dari > 180 negara, Tahun 2017 Survei Meliputi 190 negara, pada intinya adalah survey komparasi peraturan Meliputi 10 parameter terkait dengan proses usaha yang dilakukan mulai dari dimulainya usaha dan penutupan usaha. Survey tidak bicara tentang kemudahan berusaha bagi korporasi skala besar, namun lebih fokus kepada kemudhaan berusaha bagi UMKM.
3 Survei Kemudahan Berusaha Metodologi Umum Akhir Maret Juli Setiap Tahunnya Pengumuman Hasil Survei Serentak 30 Oktober 2017 Studi Literatur (Peraturan perundangundangan / Prosedur ) Kunjungan Lapangan / Interview ke Lokasi yang menjadi Obyek Studi Dilakukan di 2 Pusat Kegiatan Ekonomi Terbesar (Jakarta dan Surabaya) Penyebaran Kuesioner / Interview kepada Kontributor (Hakim / Praktisi)
4 PERINGKAT EODB PER INDIKATOR 2016 Rekalkulasi 1 Peringkat Kemudahan Berusaha Indonesia 91 1 Starting a Business TOP REFORMER EODB Dealing with Construction Permits Registering Property Getting Electricity Paying Taxes Getting Credit Protecting Minority Investors Trading Across Borders Enforcing Contracts Resolving Insolvency Modal minimum disetor sesuai kesepakatan para pihak 2. Mengurangi waktu dan biaya mendapatkan sambungan listrik 3. Digitalisasi data kadastral dan pemanfaatan sistem GIS 4. Mempermudah akses perkreditan melalui pendaftaran agunan modern 5. Pembayaran pajak secara online 6. Mempermudah ekspor dan Impor melalui peningkatan pelayanan kepabeanan dam pengajuan dokumen (PEB dan PIB) 7. Adanya prosedur gugatan sederhana di pengadilan tingkat Pertama 1 Faktor Rekalkulasi : (1) Adanya penambahan komponen gender pada indikator Starting a Business, Registering Property, dan Enforcing Contract; (2) Perubahan metodologi melalui penambahan proses postfilling dalam indikator Paying Taxes; (3) Adanya koreksi data untuk indikator Construction Permits, Getting Electricity, Registering Property, Protecting Minority Investors, dan Trading Across Borders. Perlu upaya reformasi yang signifikan 4
5 Prioritas Pemerintah Paket Reformasi Kebijakan Ekonomi XII tahun 2016 Pemerintah menginginkan peringkat kemudahan berusaha RI naik ke peringkat 40. Koordinasi melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia tahun 2017 pada posisi 91 dari 190 negara Singapura posisi 2 (2016 : 1) Malaysia posisi 23 (2016: 18) Thailand posisi 46 (2016 : 49) Brunei Darussalam posisi 72 (2016: 84) Vietnam posisi 82 (2016: 90) Filipina posisi 99 (2016: 103)
6 Sejarah Kinerja Hasil Survey Kemudahan Berusaha RI Ranking Keseluruhan Memulai Usaha Mengurus Ijin Pembangunan (konstruksi) Instalasi Listrik Mendaftarkan Tanah Memperoleh Kredit Perlindungan terhadap Investor Kecil Membayar Pajak Perdagangan Lintas Batas Penegakan Kontrak Penyelesaian Kepailitan
7 Masalah yang Dihadapi Dalam Survey Kemudahan Berusaha Responden banyak yang tidak mengetahui inisiatif pembaruan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Responden dari kalangan pemerintah mengetahui namun tidak mampu menunjukkan implementasi reformasi tersebut Pemangku kepentingan (Advokat/ Kurator) tidak mengetahui pembaruan yang dilakukan pemerintah/ pengadilan untuk memperbaiki pelayanan dan kemudahan berusaha. Pembaruan yang dilakukan Mahkamah Agung tidak berhasil tercatat dalam survei tim Doing Business, karena ; terlambat memasukkan data, data ditolak, karena dianggap tidak terverifikasi di lapangan, dll
8 Ringkasan Pembaruan Peradilan Dalam Rangka Kemudahan Berusaha SK KMA Nomor 043 KMA/SK/II/2017 Pembentukan Kelompok Kerja Dalam Rangka Koordinasi Peningkatan Kemudahan Berusaha Perma Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana Penyelesaian gugatan Perkara Perdata sederhana dengan nilai dibawah Rp. 200 juta mulai dari 25 hari Hakim Tunggal Banding ke Majelis di Pengadilan yang langsung BHT Opsi untuk beracara sendiri Perma Nomor 2/2016 Tentang Mediasi Pengaturan yang lebih Baik tentang Court Connected Mediation SEMA Nomor 2 Tahun 2016 Peningkatan Efisiensi dan Transparansi Penanganan Perkara Kepailitan dan PKPU di Pengadilan Kewajiban untuk Memperoleh Persetujuan dari Kreditur dalam Penunjukan Kurator Penjelasan kembali jangka waktu penyelesaian kepailitan ( ±290 hari) Kreditor bisa memperoleh informasi dari Kurator setiap saat. Kewajiban pelaporan yang lebih baik
9 Hal lain yang Telah dilakukan Mahkamah Agung dalam Rangka Kemudahan Berusaha
10 Ringkasan Pembaruan Peradilan Dalam Rangka Kemudahan Berusaha SK KMA Nomor 043 KMA/SK/II/2017 Pembentukan Kelompok Kerja Dalam Rangka Koordinasi Peningkatan Kemudahan Berusaha Perma Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana Penyelesaian gugatan Perkara Perdata sederhana dengan nilai dibawah Rp. 200 juta selesai paling cepat 25 hari sampai eksekusi max 71 hari. Hakim Tunggal Banding ke Majelis di Pengadilan yang langsung BHT Opsi untuk beracara sendiri Perma Nomor 2/2016 Tentang Mediasi Pengaturan yang lebih Baik tentang Court Connected Mediation SEMA Nomor 2 Tahun 2016 Peningkatan Efisiensi dan Transparansi Penanganan Perkara Kepailitan dan PKPU di Pengadilan Kewajiban untuk Memperoleh Persetujuan dari Kreditur dalam Penunjukan Kurator Penjelasan kembali jangka waktu penyelesaian kepailitan ( ±290 hari) Kreditor bisa memperoleh informasi dari Kurator setiap saat. Kewajiban pelaporan yang lebih baik
11 Pembaruan Lain yang Terkait dengan Kemudahan Berusaha (1) 1. SK KMA 43/2017 Pembentukan Pokja Kemudahan Berusaha Membentuk wadah koordinasi dan pembentukan kebijakan untuk merencanakan kegiatan pembaruan dan melaksanakan kegiatan pembaruan terkait dengan kemudahan berusaha. 2. Perma 7/2016 Penegakan Disiplin Kerja Hakim Pada Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan Yang Berada Dibawahnya Sebagai mekanisme Quality Control terhadap aturan terkait jangka waktu penanganan perkara yang telah ditentukan. 3. Perma 8/2016 Pengawasan Dan Pembinaan Atasan Langsung Di Lingkungan Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan Di Bawahnya Sebagai mekanisme Quality Control terhadap aturan terkait jangka waktu penanganan perkara yang telah ditentukan. 4. Perma 14 /2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah Mengatur bahwa sengketa perkara Ekonomi Syariah dengan nilai dibawah Rp. 200 juta akan diselesaikan berdasarkan dengan prosedur berdasarkan Perma Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Penyelesaian Gugatan Sederhana 5. SEMA No. 2 Tahun 2014 Penyelesaian Perkara di Pengadilan tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada Empat Lingkungan Peradilan Memotong standar waktu penanganan perkara di pengadilan tingkat pertama dan banding, dari 6 bulan menjadi 5 bulan bagi pengadilan tingkat pertama dan 3 bulan bagi perkara pada tingkat banding. 6. SK KMA No. 119 Tahun 2014 tentang Penetapan Hari Musyawarah dan Ucapan pada Mahkamah Agung RI Mengubah sistem pembacaan berkas dari berurutan menjadi serentak, jangka waktu pemutusan perkara menadi maksimal 3 bulan dari sebelumnya 6 bulan.
12 Pembaruan Lain yang Terkait dengan Kemudahan Berusaha (2) 7. SK KMA No. 214 Tahun 2014 tentang Jangka Waktu Penanganan perkara di Mahkamah Agung Memotong jangka waktu penanganan perkara menjadi hanya 250 hari atau 8 bulan terhitung dari perkara masuk sampai dengan keluar dari Mahkamah Agung. 8. SEMA No. 6 Tahun 2014 tentang Penanganan Bantuan Panggilan/ Pemberitahuan Memanfaatkan teknologi informasi untuk delegasi panggilan/ pemberitahuan (service civil process), sistem sistem informasi dalam pengiriman, dan monitoring bantuan panggilan. 9. SEMA No. 1 Tahun 2014 tentang Dokumen Elektronik yang memberlakukan sistem e-filing bagi perkara kasasi / PK. 10. SK KMA No. 178/KMA/SK/XII/2015 yang memberlakukan sistem secure printing untuk mengganti proses yang ada menjadi proses otomatis sehingga mengehmat puluhan hingga ratusan jam kerja penggandaan dan otentikasi berkas. 11. Sistem Informasi Penelurusan Perkara (SIPP) di seluruh 4 lingkungan peradilan di Indonesia yang memungkinkan semua orang dapat mengakses informasi tentang perkembangan penanganan perkara, penundaan persidangan, serta amar putusan secara online. 12. Platform database putusan nasional yang menampilkan hasil putusan yang dapat ditelusuri berdasarkan jenis perkara, jenis pengadilan,dan relasi dengan putusan lain.
13 Sistem Informasi Perkara Database Putusan
14 SIPP Pengadilan Tingkat Pertama SISTEM INFORMASI PELACAKAN PERKARA Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding Pelacakan untuk Akses Publik Sinkronisasi ke Database Putusan Template Putusan untuk Percepatan Minutasi Template untuk Berita Acara Persidangan memastikan tersimpannya semua BA Lain-lain Server Pusat Mahkamah Agung Executive Information System SIPP Pengadilan Banding
15 Inisiatif Pembaruan Kebijakan dalam Penguatan Sistem Kemudahan Berusaha (1) 1. Sosialisasi dan Koordinasi Sosialisasi Kemudahan Berusaha bagi Aparatur Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Surabaya Koordinasi Kemajuan Implementasi Kemudahan Berusaha Peningkatan efektivitas SEMA Nomor 2/2016 Sosialisasi SEMA 2/2016 tentang Peningkatan Efektivitas Proses Kepailitan dan PKPU Peninjauan SEMA Nomor 2/2016 tentang Penyelesaian Perkara Sederhana. 2. Pengembangan Sistem & Kebijakan Pengembangan dan Implementasi Kebijakan Sistem E-Filing, E-Summon dan E-Payment Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Proses Pengurusan dan Pemberesan pada Pengadilan Niaga bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM meningkatkan sistem pelaporan Kurator dan Pengurus. Penyempurnaan Kebijakan Promosi-Mutasi Hakim Niaga Peningkatan sistem pengumuman kepailitan, khususnya pada Putusan Kepailitan Kasasi.
16 Inisiatif Pembaruan Kebijakan dalam Penguatan Sistem Kemudahan Berusaha (2) 3. Studi dan Pengembangan Kebijakan Kertas kerja Penyempurnaan Sistem Eksekusi Sengketa Perdata pada Pengadilan Kertas Kerja Pengembangan Kewenangan Pengadilan Niaga Termasuk Draft RUU Pengadilan Niaga 4. Pendidikan dan Peningkatan Kapasitas Aparatur Peningkatan sertifikasi dan kapasitas Hakim Niaga Finalisasi Handbook Hakim Pengawas.
17 PARAMETER EODB 2017 SIMULASI APABILA PEMBARUAN JANGKA PENDEK TERPENUHI Quality of Judicial Proses Index (1-18) Struktur Peradilan dan Hukum Acara (0-5) -> [3] Manajemen Perkara (0-6) [2] Otomasi Pengadilan (0-4) [0.5] ADR (0-3) [2,5] Total [8] Struktur Peradilan dan Hukum Acara (0-5) [3] Manajemen Perkara (0-6) [3] Otomasi Pengadilan (0-4) [1] ADR (0-3) [2,5] Total [9.5] SIMULASI APABILA PEMBARUAN TAHAP 2 TERPENUHI Struktur Peradilan dan Hukum Acara (0-5) [4] Manajemen Perkara (0-6) [4] Otomasi Pengadilan (0-4) [4] ADR (0-3) [2,5] Total [13.5] Time (days) 471 hari Cost (% of Claim of IDR 80 million) Skor Ease of Enforcing Contract Ranking Enforcing Contract 115,7 % % % dari 190 negara 24 dari 190 negara 3 dari 190 negara Tahap 1 : Tahap 2 : Struktur Peradilan : Struktur Peradilan : Manajemen Perkara : Klarifikasi tentang Perluasan Kewenangan Pengadilan Niaga Sistem Manajemen Perkara bagi Hakim Manajemen Perkara : Otomasi : Sistem Manajemen Perkara bagi Advokat 1. Klarifikasi ttg Database Putusan PN & Otomasi : PT E Filing, E Summon, E Payment 2. Biaya & Waktu :Klarifikasi Total Hari dan Biaya sesuai dengan scenario EODB
18 Catatan (1) Biaya Penegakan Kontrak Kalkulasi Biaya Gugatan Total (asumsi sengketa adalah senilai Rp.80 juta) Tahun Lalu Estimasi Saat ini Biaya Advokat 90% dari total Gugatan 15% dari Total Gugatan Biaya Pendaftaran Perkara 3.1% dari total Gugatan 1,28% dari Total Gugatan Biaya Eksekusi 25% dari total Gugatan 10.4% dari Total Gugatan 115.7% dari total Gugatan 26,32%
19 Catatan (2) Waktu Penegakan Kontrak (sesuai skenario) Fase Penerimaan Gugatan & Pemanggilan Survey Tahun Lalu Estimasi Saat ini 60 hari 5 hari (Perma 2/2015) Sidang dan Putusan 220 hari 25 hari (Perma 2/2015) Pelaksanaan Putusan 180 hari Permohonan aanmaning : 18 hari Waktu Tunggu aanmaning : 8 hari Permohonan Sita Eksekusi : 9-14 hari Permohonan Eksekusi lelang : 6 hari Pelaksanaan Lelang pada Kantor Lelang : 10 hari Total Hari: 51 hari 471 hari 91 hari
20 Catatan: Ekspektasi capaian mengasumsikan bahwa langkah perbaikan telah terlaksana dengan efektif di lapangan sebagaimana dikonfirmasikan oleh responden Doing Business di Indonesia dan memenuhi syarat untuk dicatat oleh Tim Doing Business Simulasi peringkat Ease of Enforcing Contracts merupakan angka perkiraan dengan asumsi bahwa pembaruan tersebut telah terselenggara selama masa periode survei Doing Business 2017 (Juni 2015 Juni 2016). Oleh karenanya, posisi hasil simulasi merupakan perkiraan kedudukan Indonesia pada laporan Doing Business 2017 yang lalu dan bukan perkiraan kedudukan Indonesia di laporan Doing Business yang akan datang. Hal ini disebabkan peringkat suatu negara dalam Laporan Doing Business mengindikasikan kedudukan relatif negara tersebut diantara 190 perekonomian yang disurvei. Dengan demikian, setiap tahunnya kedudukan suatu negara rentan bergerak naik atau turun bergantung pada laju reformasi dan keberhasilan pemerintah negara lain dalam melakukan peningkatan kemudahan berusaha di negara mereka
21 Resolving Insolvency Indikator Skor 2017 Simulasi apabila Perbaikan Jangka Pendek Terpenuhi Recovery Rate (sen/ 1 USD) (target perbaikan recovery rate setelah proses perbaikan struktural terpenuhi) Rerata Waktu Penyelesaian Kepailitan tahun (sesuai skenario-295 hari) Biaya Penyelesaian Kepailitan (% dari budel) (asumsi penurunan biaya kepailitan pasca perbaikan) Hasil Penjualan (0 sebagai penjualan per-aset dan 1 sebagai penjualan unit usaha aktif) 0 1 Indeks Kekuatan Kerangka Insolvensi 9, Penambahan Pasca Perbaikan 3 aspek, Penunjukan Kurator/ Keterbukaan Informasi dan jangka waktu)
22 Yang Dapat Dilakukan oleh Pengadilan Negeri Surabaya sebagai Responden Menyiapkan diri untuk uji coba E-Filing dan E-Summon yang akan dikoordinasikan oleh Mahkamah Agung dalam waktu dekat Menyediakan mesin Electronic Data Capture (EDC) Bank pada loket pendaftaran perkara Apabila memungkinan Bekerjasama dengan Bank untuk membuat mekanisme pembayaran uang perkara melalui virtual payment, sehingga pembayaran uang perkara bisa dilakukan melalui transfer bank/ ataupun pembayaran elektronik lainnya.
23 Referensi tentang Survei Kemudahan berusaha
Rencana Aksi Pokja Koordinasi Kemudahan Berusaha. Mahkamah Agung Republik Indonesia [SK KMA NO.43/KMA/SK/II/2017]
Rencana Aksi Pokja Koordinasi Kemudahan Berusaha Mahkamah Agung Republik Indonesia [SK KMA NO.43/KMA/SK/II/2017] Parameter Enforcing Contract Waktu (hari) Indikator Jakarta East Asia & Pacific OECD high
Lebih terperinciPAKET KEBIJAKAN XII: Pemerintah Pangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya untuk Kemudahan Berusaha di Indonesia
PAKET KEBIJAKAN XII: Pemerintah Pangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya untuk Kemudahan Berusaha di Indonesia Presiden Joko Widodo dalam beberapa rapat kabinet terbatas menekankan pentingnya menaikkan
Lebih terperinciGetting Electricity P E R B A I K A N K E B I J A K A N. Jakarta, 21 Januari 2016 DIREKTUR DEREGULASI. invest in
invest in Jakarta, 1 Januari 016 P E R B A I K A N K E B I J A K A N Getting Electricity INDONESIA INVESTMENT COORDINATING BOARD (BKPM) DIREKTUR DEREGULASI 01 by Indonesia Investment Coordinating Board.
Lebih terperinciPENERBITAN SECARA SIMULTAN UNTUK SIUP DAN TDP SERTA TGD DAN SLF
PENERBITAN SECARA SIMULTAN UNTUK SIUP DAN TDP SERTA TGD DAN SLF SOSIALISASI KEBIJAKAN EoDB DI HOTEL BUMI SURABAYA TANGGAL 08 APRIL 2016 EASE OF DOING BUSINESS Peringkat Total Indonesia ke 109 No Indikator
Lebih terperinciPerbaikan Pelaksanaan Kemudahan Berusaha. Ease of Doing Business di Indonesia
Perbaikan Pelaksanaan Kemudahan Berusaha Ease of Doing Business di Indonesia Perbaikan Kemudahan Berusaha Target Doing Business 207; Arahan Presiden peringkat 40 Doing Business 207 Perbandingan Regulasi
Lebih terperinciPENYEDERHANAAN PERIZINAN IMB
invest in Jakarta, 7 Juli 2015 PENYEDERHANAAN PERIZINAN IMB BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Franky Sibarani Kepala BKPM 2013 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved PETA PERIZINAN
Lebih terperinciPELAYANAN ONLINE PERTANAHAN DAN PERALIHAN HGB TERTENTU DI WILAYAH TERTENTU
PELAYANAN ONLINE PERTANAHAN DAN PERALIHAN HGB TERTENTU DI WILAYAH TERTENTU DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Landasan Hukum
Lebih terperinciKONTRIBUSI PERADILAN DALAM MENDORONG KEMUDAHAN BERUSAHA
KONTRIBUSI PERADILAN DALAM MENDORONG KEMUDAHAN BERUSAHA SYAMSUL MAARIF SH., LLM., PHD HAKIM AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 2016 PERADILAN DAN SURVEY KEMUDAHAN BERUSAHA PERINGKAT KEMUDAHAN BERUSAHA
Lebih terperinciKEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) REGISTERING PROPERTY KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) REGISTERING PROPERTY KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Landasan Hukum Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Undang-Undang Nomor 25
Lebih terperinciBuku Panduan Pengisian Survei Kemudahan Berusaha 2018 Pelaksanaan Kontrak (Enforcing Contract) February 2017
Buku Panduan Pengisian Survei Kemudahan Berusaha 2018 Pelaksanaan Kontrak (Enforcing Contract) February 2017 Disiapkan oleh : Pokja Koordinasi Kemudahan Berusaha www.pembaruanperadilan.net/eodb 1. ASUMSI
Lebih terperinciPerbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia
invest in Jakarta 9 Juni 2015 Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2013 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved Doing Business 2015
Lebih terperinciMendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan
Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan Muliaman D. Hadad, PhD. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Surabaya, 8 Oktober 2015 Indonesia: bergerak ke sektor tersier? 2 Pangsa sektor industri
Lebih terperinciPEMETAAN PERCEPATAN KEMUDAHAN BERUSAHA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM PEMETAAN PERCEPATAN KEMUDAHAN BERUSAHA ~~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~~ (Easy of Doing Bussiness) (Easy of Doing Bussiness) (Easy of Doing
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU Djaimi Bakce, Almasdi Syahza, dan Nur Hamlim (LPPM Universitas Riau) Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dan Kongres ISEI XIX dengan
Lebih terperinciWahyudi Kumorotomo, PhD. Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada
Wahyudi Kumorotomo, PhD Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id Singapura 1 Malaysia 18 Thailand 49 Brunei Darussalam 84 Vietnam 90 Indonesia 109 Kamboja 127 Filipina
Lebih terperinciROADMAP RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENELUSURAN INFORMASI PERKARA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN
ROADMAP RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENELUSURAN INFORMASI PERKARA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015-2019 FEBRUARI 2015 DAFTAR ISI BAGIAN 1 PENDAHULUAN... 1 BAGIAN 2 RENCANA PENGEMBANGAN FUNGSI...
Lebih terperinciPENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan
PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KEJAKSAAN NEGERI KEPANITERAAN PIDANA PENGGUGAT/ KUASANYA KEPANITERAAN PERDATA Berkas diterima
Lebih terperinciADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA
ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan
Lebih terperinci4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG
4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG I. Prosedur pendaftaran Akta Perjanjian Bersama dan Surat Keterangan Perkara - Prosedur Pendaftaran Perjanjian Bersama
Lebih terperinciALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI
ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM PERMOHAN Meja I Pendaftaran Permohonan &Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara Meja II Registrasi Perkara dan Kelengkapannya
Lebih terperinciSTANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN
STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pendaftaran gugatan dan permohonan, setelah biaya perkara ditaksir oleh
Lebih terperinciBAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN
BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara () MAJELIS
Lebih terperinciPENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 1 Tahun - Jangka Waktu Hibah - Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dianggap mengetahui atau patut mengetahui bahwa hibah
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU
1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1. Penyelesaian Perkara : Penyelesaian Perkara : Pendaftaran gugatan dan permohonan,
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM NOMOR : 3/DJU/HM02.3/6/2014
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI Lantai 3, 4 dan 5 JalanJendral Ahmad Yani Kav. 58 Bypass, Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat
Lebih terperinciSasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 i i RINGKASAN EKSEKUTIF Mahkamah Agung Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas pertama RPJMN
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN
PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2017 STANDAR WAKTU PENYELESAIAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepailitan merupakan suatu sitaan umum atas harta kekayaan debitor yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepailitan merupakan suatu sitaan umum atas harta kekayaan debitor yang kadangkala tidak bisa dihindari oleh seseorang atau pun oleh suatu perusahaan yang
Lebih terperinciSTANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN
STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN MEDAN 2011 DAFTAR ISI BAB I PERDATA A. PERDATA UMUM... 1 B. PERDATA KHUSUS 1. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT DAN PKPU...
Lebih terperinciPENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU B E N G K U L U
Lampiran XII Surat Keputusan KETUA MA RI Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 Tanggal: 5 Januari 2011 1 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU Jalan RE. Martadinata No. 01 Telp./Fax. (0736) 52011 Web: http//:ptun-bengkulu.go.id
Lebih terperinciTentang URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI PENGADILAN AGAMA MAGELANG. : Drs. H. MUSLIKIN, MH N I P :
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAGELANG Nomor : W11-A35/01/KP.04.6/I/2015 Tanggal 02 Januari 2015 Tentang URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI PENGADILAN AGAMA MAGELANG N A M A :
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1. Eksistensi Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dibagi menjadi 2 (dua) periode. Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis, dapat diambil kesimpulan, sebagi berikut : 1. Eksistensi Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dibagi menjadi 2 (dua) periode
Lebih terperinciReformasi Birokrasi Dan Administrasi Pengadilan : pelaksanaan, kemajuan dan hambatan
Reformasi Birokrasi Dan Administrasi Pengadilan : pelaksanaan, kemajuan dan hambatan Mahkamah Agung Republik Indonesia Rapat Dengar Pendapat Juni 2011 Reformasi Birokrasi dan Administrasi Pengadilan Dimulai
Lebih terperinciPAKET KEBIJAKAN DEREGULASI XII. Kamis, 28 April 2016 (FINAL)
PAKET KEBIJAKAN DEREGULASI XII Kamis, 28 April 2016 (FINAL) Kemudahan Memulai Usaha Bagi Usaha Kecil dan Menengah 2 PROSES PERIZINAN IMB, TDG, SLF, DAN SLO Penjelasan Bagan 3 LATAR BELAKANG : 1. Nawa Cita
Lebih terperinciPENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU B E N G K U L U
Lampiran XII Surat Keputusan KETUA MA RI Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 Tanggal: 5 Januari 2011 1 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU Jalan RE. Martadinata No. 01 Telp./Fax. (0736) 52011 Web: http//:ptun-bengkulu.go.id
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG Nomor : W13-A35/0162/HK.00.8/SK/I/2016
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG Nomor : W13-A35/0162/HK.00.8/SK/I/2016 TENTANG BESARAN PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 KETUA PENGADILAN AGAMA KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK
Lebih terperinciPEMANFAATAN DOKUMEN ELEKTRONIK
PEMANFAATAN DOKUMEN ELEKTRONIK DALAM PENANGANAN PERKARA DI MAHKAMAH AGUNG Oleh Dr. Pri Pambudi Teguh, SH, MH Panitera Muda Perdata Mahkamah Agung Kewenangan Mahkamah Agung q memeriksa dan memutus permohonan
Lebih terperinciTIGA FOKUS UTAMA III. KEBIJAKAN DEREGULASI EKONOMI
TIGA FOKUS UTAMA III. KEBIJAKAN DEREGULASI EKONOMI DEREGULASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Selain penegakan dan jaminan kepastian hukum, sasaran deregulasi adalah penyederhanaan
Lebih terperinciBuku Panduan Pengisian Survei Kemudahan Berusaha 2018 Penyelesaian Kepailitan (Resolving Insolvency) Februari 2017
Buku Panduan Pengisian Survei Kemudahan Berusaha 2018 Penyelesaian Kepailitan (Resolving Insolvency) Februari 2017 Disiapkan oleh : Pokja Koordinasi Kemudahan Berusaha www.pembaruanperadilan.net/eodb 1.
Lebih terperinciSasaran Strategis I Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 i RINGKASAN EKSEKUTIF Mahkamah Agung Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas pertama RPJMN
Lebih terperinciMAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 Tanggal : 24 Maret 2015 PROSEDUR PENGGUNAAN DAN SUPERVISI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENELUSURAN PERKARA
Lebih terperinciTugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Tugas Pokok dan Fungsi Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Struktur Organisasi Ketua Pengadilan Membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN
BAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN Pada penelitian ini, penulis membagi analisis menjadi 2 (dua) bagian utama, yaitu Analisis Deskripsi dan Analisis Logit.
Lebih terperinciCAPAIAN MAHKAMAH AGUNG DI TAHUN 2011
CAPAIAN MAHKAMAH AGUNG DI TAHUN 2011 JAKARTA HUMAS, Menengok setahun terakhir kiprah perjalanan pembaruan, boleh dikatakan cukup banyak terobosan dalam upaya mewujudkan agenda visi dan misi badan peradilan
Lebih terperinciPembangunan Aparatur : Apakah Agenda Kebijakan Yang Tersisa? Wahyudi Kumorotomo, Ph.D!!
Pembangunan Aparatur 2015-2019: Apakah Agenda Kebijakan Yang Tersisa? Wahyudi Kumorotomo, Ph.D!! www.kumoro.staff.ugm.ac.id! kumoro@map.ugm.ac.id! Strategi untuk Memahami Konteks Pembangunan Aparatur 1.
Lebih terperinciSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL/ STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP)
: W. 12. U. 8 /483 / Kp. 07. 01 / III / 2012. Nama Lembaga : Mahkamah Agung Republik Indonesia. Koordinator Wilayah : Pengadilan Tinggi Semarang. Satuan Kerja : Pengadilan Negeri Kudus. Bidang Pelayanan
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU
PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU Nomor : 189 /KPN/PN Llg TENTANG PENETAPAN BIAYA PROSES DAN UPAYA HUKUM SERTA EKSEKUSI PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Beberapa Kendala yang dihadapi Bank BRI yaitu: a. Kendala Terkait dengan Peraturan Perundang-Undangan. Undang-Undang Hak Tanggungan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Beberapa Kendala yang dihadapi Bank BRI yaitu: a. Kendala Terkait dengan Peraturan Perundang-Undangan 1) Terjadi disharmoni antara Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan
Lebih terperinciUndang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Pajak jo Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008; MEMUTUSKAN
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANGKALAN NOMOR : W13-A30/04/Hk008/SK/01/2017 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA BANGKALAN Menimbang : Bahwa berdasarkan Keputusan Panitera Mahkamah
Lebih terperinciKETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciSKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA
SKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA TENGGANG WAKTU PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA ACARA PEMERIKSAAN BIASA Kepaniteraan Muda Pidana Menerima dan Memeriksa Kelengkapan Kemudian menginput data pada SIPP, lalu
Lebih terperinciV. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA
V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA A. PERKARA Kepaniteraan perdata menerima Pendaftaran gugatan / permohonan dari Pemohon. Biaya perkara ditentukan berdasarkan Surat Keputusan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN
PENGADILAN NEGERI KALIANDA JL. Indra Bangsawan No. 37. Kalianda Lampung Selatan Telp / Fax : (0727) 322063 ; 322115 Website : www.pn-kalianda.go.id, Email: pnkalianda.info@gmail.com SURAT KEPUTUSAN KETUA
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG
PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK Nomor : W30.U4/ /HK.02/III/2017 TENTANG PERUBAHAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA, SITA, PEMERIKSAAN SETEMPAT, DAN EKSEKUSI PADA PENGADILAN NEGERI BIAK KETUA PENGADILAN
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG
PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II 1 hari 1. Menerima perkara yang dilimpahkan oleh Penuntut Umum
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan publik terkait dengan penanaman
Lebih terperinci1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak
UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. PRESIDEN, bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KETUA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR KELAS I A KHUSUS KEMAL TAMPUBOLON, S.H.,M.H. i P N Mks
P N Mks KATA PENGANTAR Sebagai insan yang beriman dan bertakwa, sudah seharusnya kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan nikmatnya kita sampai
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciBAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN
BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara (1 Hari)
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT
STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT A. Pendahuluan Guna menjamin pelaksanaan tugas peradilan yang transparan dan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat pencari keadilan
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:
PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) 521004, 521014 Home Page: http://www.pn-argamakmur.go.id/ ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA Standard Operating Procedures DI BAGIAN KEPANITERAAN
Lebih terperinciSAMAKAN PERSEPSI DALAM HAL PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN DIBIDANG KEPERKARAAN
SAMAKAN PERSEPSI DALAM HAL PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN DIBIDANG KEPERKARAAN APLIKASI SIADPA KMA 144/2007 SEMA-RI NO. 4 TAHUN 2008 POLA BIDALMIN (KMA/1/SK/I/1991) PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 PP NO. 53 TAHUN
Lebih terperinciKemudahan Mendapatkan Listrik
Mendorong Bergeraknya Perekonomian melalui Kemudahan Mendapatkan Listrik Jakarta, 22 Maret 2016 1 Posisi Indonesia di EoDB 2016, dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemudahan Mendapatkan Listrik Indonesia
Lebih terperinciTENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI PUTUSSIBAU DAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU
KEPUTUSAN BERSAMA KETUAPENGADILAN NEGERI PUTUSSIBAU DAN KETUA PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU Nomor : W17-U7/60b/ HT.01.10/I/2017 Nomor : W14-A7/29/KU.04.2/I/2017 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA. proses mediasi terhadap perkara perceraian? b. Apa ada kesulitan dalam menerapkan model-model pendekatan agama?
PANDUAN WAWANCARA Mediator: 1. Apa saja model-model Pendekatan Agama dalam proses mediasi terhadap perkara perceraian? a. Bagaimana cara menerapkan model-model pendekatan agama dalam proses mediasi terhadap
Lebih terperinciProfesionalisme Birokrasi Untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Daerah
Profesionalisme Birokrasi Untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Daerah Lokakarya Dinas Perijinan Bantul 19 November 2014 Wahyudi Kumorotomo, PhD www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@ugm.ac.id Magister
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE. Nomor : W20-A2/20/SK/Hk.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE Nomor : W20-A2/20/SK/Hk.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi pengelolaan
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAGIAN I PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI 2 PERINGKAT GLOBAL MEMBAIK Realisasi Investasi (Rp Triliun) 313 399 463 +12,4%2 016 (y/y) 545 613 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Lebih terperinciOrganisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Gorontalo dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi,
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 PENGADILAN NEGERI KLAS IB CIBINONG RENCANA KINERJA TAHUN 2017 PN CIBINONG I KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004
29 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 Pasal 144 UU No. 37 Tahun 2004 menentukan, debitor pailit berhak untuk
Lebih terperinciBAB VIII KEPAILITAN. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang Masalah BAB VIII KEPAILITAN Dalam undang-undang kepailitan tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan kepailitan tetapi hanya menyebutkan bahwa debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN IMPOR ATAU EKSPOR BARANG YANG DIDUGA MERUPAKAN ATAU BERASAL DARI HASIL PELANGGARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA Bambang Heriyanto, S.H., M.H. Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Disampaikan pada Rapat Kerja Kementerian
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )
EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017 Pengadilan Negeri Sungguminasa, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2015-2019. Laporan ini disusun
Lebih terperinciBeberapa Catatan tentang Perubahan. pada Buku II Edisi Revisi 2009
Sekilas Buku II Beberapa Catatan tentang Perubahan pada Buku II Edisi Revisi 2009 Bagi tenaga teknis peradilan (hakim dan kepaniteraan), keberadaan Buku Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan
Lebih terperinciPenyelenggaraan Mal Pelayanan Publik. Dalam Rangka Percepatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik Dalam Rangka Percepatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Belajar dari Good Practices Dunia (Georgia dan Azerbaijan) Tipe Pelayanan Model Pelayanan 1. Direct Services
Lebih terperinciTUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1
TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1 I. TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN Putusan perkara kepailitan
Lebih terperinciPENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS
PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS DASAR HUKUM tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang
Lebih terperinciBIDANG PENGAWASAN MELEKAT
II. BIDANG PENGAWASAN MELEKAT 1. Ruang Lingkup Pengawasan a. Meliputi Penyelenggaraan, Pelaksanaan, dan Pengelolaan organisasi, administrasi dan Finansial Pengadilan; b. Sasaran Pengawasan : Aparat Pengadilan.
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. Bahwa mediasi merupakan salah satu proses penyelesaian
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI KLAS IA JAYAPURA JL. RAYA ABEPURA KOTAK POS 223, TELP , FAX Homepage:
PENGADILAN NEGERI KLAS IA JAYAPURA JL. RAYA ABEPURA KOTAK POS 223, TELP. 0967-581157, FAX. 0967-581014 Homepage: http://www.pn-jayapura.go.id; e-mail : pnjayapura@yahoo.co.id ABEPURA JAYAPURA 99351 NO
Lebih terperinciDRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciEVALUASI PENETAPAN KINERJA 2016
PENGADILAN AGAMA WATAMPONE TAHUN ANGGARAN 2016 NO SASARAN STRATEGIS 1. Meningkatkan penyelesaian perkara 2. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim 3. Peningkatan pengelolaan tertib administrasi perkara
Lebih terperinciSOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN
PENGADILAN NEGERI KOLAKA PENGADILAN NEGERI KOLAKA Kepaniteraan Perdata Jln. Pemuda No. 175 Kolaka (0405) 2321012 Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh SOP PENYELESAIAN
Lebih terperinciPEMBAHARUAN SISTEM HUKUM ACARA PERDATA Oleh: Dwi Agustine * Naskah diterima: 11 Juni 2017; disetujui: 15 Juni 2017
PEMBAHARUAN SISTEM HUKUM ACARA PERDATA Oleh: Dwi Agustine * Naskah diterima: 11 Juni 2017; disetujui: 15 Juni 2017 Hukum acara perdata atau yang sering juga disebut hukum perdata formal adalah sekumpulan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem dan mekanisme
Lebih terperinciA. RENCANA STRATEGIS
A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk.
BAB IV ANALISIS C. Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk. Salah satu upaya penyelamatan kebangkrutan perusahaan dapat dilakukan dengan cara yuridis
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) 2017 PENGADILAN NEGERI SAROLANGUN Komplek Perkantoran Gunung Kembang Kabupaten Sarolangun Telp/Fax : 0745 91006 Website : www.pn-sarolangun.go.id LKjIP PENGADILAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Perusahaan adalah badan usaha yang dibentuk untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Sebagai badan yang dibentuk untuk menjalankan usaha maka perusahaan harus
Lebih terperinciMULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Jakarta, 15 April 2016 Multilateral
Lebih terperinci2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene
No.1172, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MA. Gugatan Sederhana. Penyelesaian. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN GUGATAN SEDERHANA DENGAN
Lebih terperinciPemberkasan / Alat Tulis Kantor (ATK)
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN Tanggal : 3 Mei 206 Nomor : SK / KPN / 390 / V / 206 No. Radius U r a i a n PERMOHONAN Panggilan Pemohon maksimal 2 (dua) kali - 2 X @ Rp. 75.000,-
Lebih terperinci