INDIKATOR KETENAGAKERJAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INDIKATOR KETENAGAKERJAAN"

Transkripsi

1

2 INDIKATOR KETENAGAKERJAAN KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

3 INDIKATOR KETENAGAKERJAAN KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2012 No Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan oleh : 15 cm x 21 cm : ii+48 halaman : Seksi Statistik Sosial : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju Dicetak oleh : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

4 KATA PENGANTAR Ketenagakerjaan merupakan komponen dan modal dasar pembangunan. Banyak aspek terkait ketenagakerjaan membutuhkan perhatian lebih dalam dalam proses pembangunan yang berkesinambungan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan salah satu ukuran yang digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan. Data dan analisis ringkas dalam Publikasi Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju 2012 ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengambil kebijakan ketenagakerjaan di Kabupaten Mamuju. Publikasi ini berisi berbagai data dan informasi terpilih mengenai indikator ketenagakerjaan di Kabupaten Mamuju yang di analisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan terkait ketenagakerjaan di Kabupaten Mamuju. Publikasi ini diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

5 Kabupaten Mamuju untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Diharapkan publikasi ini dapat menjadi bahan rujukan/ kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Mamuju, Desember 2012 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju Markus Uda, S.E. NIP Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GRAFIK... 6 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Manfaat Konsep dan Definisi Ruang Lingkup dan Sumber Data Pengukuran Indikator Ketenagakerjaan II. TENAGA KERJA Gambaran Umum Karakteristik Ketenagakerjaan Penduduk Usia Kerja Jam Kerja Status Pekerjaan III. ANGKATAN KERJA Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

7 3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kesempatan Kerja Pengangguran Perbandingan Angkatan Kerja Regional (Antar Kabupaten) Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

8 DAFTAR TABEL Tabel 1. Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun Tabel 2. Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun Tabel 3. Penduduk Menurut Kelompok Usia Produktif Tabel 4. Persentase Penduduk Usia Kerja Menurut Aktivitas Utamanya Tahun Tabel 5. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, Agustus Tabel 6. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Agustus Tabel 7. TPAK, TPT, dan Persentase Pekerja Tak Penuh Menurut Jenis Kelamin, Agustus Tabel 8. Indikator Ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Barat, Agustus Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

9 DAFTAR GRAFIK Gambar 1. Piramida Penduduk Tahun Gambar 2. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Agustus Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

10 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap kegiatan ekonomi mempunyai daya serap yang berbeda terhadap tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam perencanaan pembangunan, ketenagakerjaan memegang peranan penting karena tanpa tenaga kerja hampir tidak mungkin program pembangunan dapat dilaksanakan. Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerha dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan self supporting di segala aspek bidang pemerintahan dan bagaimana pemerintahan beserta aparatnya dapat mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di daerahnya sendiri. Dengan kata lain tolok ukur dalam mengukur tingkat kemampuan daerah dalam Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

11 melaksanakan pembangunan daerah adalah dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada. Sumber daya disini dimaksudkan antara lain faktor manusia (SDM), faktor modal, dan faktor sumber daya alam, serta didukung dengan faktor teknologi yang ada. Dalam perencanaan pembangunan, tenaga kerja (man workers) merupakan komponen pembangunan yang penting disamping sumber daya alam dan teknologi. Laju pembangunan ekonomi tergantung dari kualitas dan jumlah tenaga kerja dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber daya alam untuk dijadikan suatu output produksi, yang pada akhirnya menjadi suatu pendapatan (income) bagi daerah dan tenaga kerja itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan data dan indikator mengenai ketenagakerjaan dalam rangka mengoptimalkan peran tenaga kerja dalam pembangunan serta sebagian besar dalam perencanaan tenaga kerja. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

12 Indikator-indikator tenaga kerja tersebut antara lain mengenai ketersediaan tenaga kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, angka pengangguran, tingkat upah, permintaan akan tenaga kerja oleh perusahaan, dan aspek lainnya yang berhubungan dengan ketenagakerjaan (misalnya tingkat pendidikan, pengalaman kerja, migrasi, dan aspek sosial lainnya yang mendukung ketenagakerjaan). Besarnya persentase penduduk yang telah bekerja belum merupakan ukuran dalam menentukan apakah masalah ketenagakerjaan dapat dikatakan berhasil. Banyak faktor yang mempengaruhi aspek ketenagakerjaan dalam suatu daerah. Selain banyaknya penduduk yang terserap dalam kegiatan ekonomi, juga kualitas dari tenaga kerja tersebut yang tercermin dari tingkat pendidikan, kesesuaian upah yang diterima oleh setiap pekerja, struktur umur dari setiap pekerja (yang mempengaruhi pola efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan aktivitas kegiatan ekonomi), serta jenis Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

13 sektor ekonomi yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Berbagai kebijakan telah, sedang, dan akan ditempuh oleh pemerintah dalam upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan ini. Semuanya mengarah pada peningkatan kualitas tenaga kerja yang disertai penciptaan atau perluasan lapangan pekerjaan yang berbasis pemerataan pembangunan. Publikasi Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun 2012 ini memuat beberapa indikator ketenagakerjaan di Kabupaten Mamuju pada tahun Dalam publikasi ini disajikan data ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju disertai analisis deskriptif ringkas agar lebih terarah dan pemahamannya lebih jelas Tujuan dan Manfaat Penyusunan Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun 2012 ini bertujuan untuk: Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

14 1. Mengetahui jumlah penduduk Kabupaten Mamuju yang telah masuk ke dalam angkatan kerja serta beberapa indikator ketenagakerjaan lainnya di Kabupaten Mamuju tahun Menganalisis sekilas gambaran ketenagakerjaan berdasarkan data yang disajikan. 3. Mengetahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Mamuju tahun Sebagai media evaluasi untuk pengambilan kebijakan ketenagakerjaan pada masa yang akan datang. Dari tujuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat agar: 1. Memperoleh situasi ketenagakerjaan di Kabupaten Mamuju. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

15 2. Sebagai bahan pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Mamuju Konsep dan Definisi Penduduk dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja dibedakan atas dua kelompok, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pengukurannya didasarkan pada periode rujukan (time reference), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu sehari sebelum pencacahan. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang pada periode rujukan tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga, atau lainnya (pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo, atau alasan yang lain). Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

16 Yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji/pendapatan termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja/karyawan/pegawai dan hasil usaha berupa sewa, bunga atau keuntungan, baik berupa uang atau barang bagi pengusaha. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja maupun yang mempunyai pekerjaan tetapi dlam seminggu yang lalu sementara tidak aktif bekerja, misal karena cuti, sakit, dan sejenisnya. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

17 Diagram Ketenagakerjaan Penduduk Usia Kerja Bukan Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya Sedang Bekerja Sementara Tidak Bekerja Mencari Pekerjaan Mempersiapkan Usaha Putus Asa/Merasa Tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan Sudah Diterima Bekerja Tetapi Belum Mulai Bekerja Pengangguran meliputi penduduk yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha atau merasa tidak Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

18 mungkin mendapat pekerjaan (putus asa), atau sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja. Yang dimaksud mencari pekerjaan adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh pekerjaan pada suatu periode rujukan. Mempersiapkan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan usaha yang baru, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar. Mempersiapkan suatu usaha yang dimaksud adalah apabila tindakannya nyata seperti mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya, telah/sedang dilakukan. Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa) adalah alasan bagi mereka yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

19 mendapatkan pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan yang diinginkan. Atau mereka yang merasa karena keadaan situasi/kondisi/iklim/musim menyebabkan tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja adalah alasan bagi mereka yang tidak mencari pekerjaan/mempersiapkan suatu usaha karena sudah diterima bekerja tapi pada saat pencacahan belum mulai bekerja. Status pekerjaan adalah jenis kedudukan sesorang dalam pekerjaan. Status pekerjaan dibedakan atas: 1. Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, yang termasuk kelompok ini, misalnya: a. Tukang becak yang membawa becaknya sendiri. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

20 b. Penjual yang menggunakan modal sendiri dan tidak dibantu oleh tenaga keluarga. c. Kuli-kuli di pasar atau stasiun yang tidak mempunyai majikan. 2. Berusaha dengan dibantu oleh anggota rumah tangga, yang termasuk kelompok ini, misalnya: a. Pengusaha warung yang dibantu oleh anggota keluarga. b. Pengrajin keliling yang dibantu oleh anggota keluarga. c. Petani yang mengusahakan tanah sendiri dengan dibantu oleh anggota keluara atau sewaktu-waktu menggunakan buruh tidak tetap. 3. Buruh tidak tetap, yaitu buruh/karyawan yang bekerja pada seorang majikan dan hanya diupah jika ada pekerjaan. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

21 4. Berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, yaitu pengusaha yang mempekerjakan buruh tetap yang dibayar tanpa memperhatikan ada pekerjaan atau tidak. 5. Buruh/karyawan, yaitu seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi dengan menerima upah. 6. Pekerja keluarga, yatu anggota keluarga yang diikutkan dalam bekerja tanpa menerima upah Ruang Lingkup dan Sumber Data Data yang disajikan dalam publikasi ini mencakup wilayah Kabupaten Mamuju yang terdiri dari 16 Kecamatan pada tahun Dalam publikasi ini terdiri atas tiga pokok bahasan utama, yaitu: 1. Penyediaan tenaga kerja, mencakup gambaran umum kependudukan dan karakteristik ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

22 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Mamuju, mencakup faktor pendidikan, status pekerjaan, kesempatan kerja, angka pengangguran, dan faktor sosial lainnya. 3. Analisis penyediaan ketenagakerjaan dengan permintaan tenaga kerja di pasar kerja. Ketiga bahasan tersebut akan dianalisis secara ringkas berdasarkan data yang ada. Data yang digunakan dalam publikasi ini langsung diolah dari data primer Sakernas Pengukuran Indikator Ketenagakerjaan Ukuran ketenagakerjaan yang sering digunakan adalah tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran. Kedua ukuran itu biasanya diukur menurut umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan perbedaan antar kota dan desa. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

23 Metode analisis yang digunakan pada pengukuran ketenagakerjaan ini adalah dengan analisis deskrptif. Sebelum analisis, dilakukan penghitungan indikator-indikator formulasi dan penjelasan sebagai berikut: 1. Rasio Jenis Kelamin Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan perbandingan banyaknya jumlah penduduk lakilaki dari 100 orang penduduk perempuan. Jika nilai rasio jenis kelamin ini lebih besar dari 100 berarti terdapat lebih banyak penduduk laki-laki dibanding penduduk perempuan di wilayah tersebut. Rasio Jenis Kelamin = Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

24 2. Rasio Beban Ketergantungan Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia tahun (angkatan kerja). Rasio Ketergantungan 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari pada suatu waktu dalam periode rujukan. TPAK = Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

25 4. Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat pengangguran terbuka adalah perbandingan antara jumah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Angka ini diinterpretasikan sebagai jumlah pengangguran (mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja) per 100 orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja. TPT = 5. Tingkat Kesempatan Kerja Tingkat kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja dengan jumlah angkatan kerja. Semakin tinggi tingkat kesempatan kerja berarti semakin kurang tingkat pengangguran, karena 100 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

26 dikurangi tingkat kesempatan kerja merupakan tingkat pengangguran terbuka. TKK = Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

27 II. TENAGA KERJA 2.1. Gambaran Umum Kabupaten Mamuju terbagi atas 16 kecamatan dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 berdasarkan hasil proyeksi penduduk sebanyak jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 44 jiwa per km 2. Angka ketergantungan Kabupaten mamuju mencapai 65,43 yang artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif di Kabupaten Mamuju menanggung sekitar 65 orang penduduk usia non produktif. Sementara itu, perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan (rasio jenis kelamin) di Kabupaten Mamuju hasil proyeksi penduduk 2011 sebesar 106 (jumlah penduduk laki-laki 6 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

28 perempuan). Adapun laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Mamuju per tahun mencapai 0,04 persen. Secara demografis, penduduk Kabupaten Mamuju tergolong sebagai kelompok penduduk ekspansif, dimana sebagian besar penduduk Kabupaten Mamuju berada dalam kelompok usia produktif (15 64 tahun). Hal ini dapat dijelaskan pada piramida penduduk (Gambar 1), bahwa pada tahun 2011 kelompok umur tahun yang paling banyak jumlah penduduknya. Tabel 1. Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Tapalang 9,486 9,273 18,759 Tapalang Barat 4,773 4,697 9,470 Mamuju 29,096 28,069 57,165 Simboro 12,261 11,806 24,067 Balabalakang 1,267 1,168 2,435 Kalukku 26,110 24,981 51,091 Papalang 11,325 10,870 22,195 Smapaga 7,399 7,110 14,509 Tommo 10,676 9,457 20,133 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

29 Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Kalumpang 5,852 5,352 11,204 Bonehau 4,727 4,217 8,944 Budong Budong 12,190 11,486 23,676 Pangale 6,025 5,820 11,845 Topoyo 13,886 12,844 26,730 Karossa 11,813 11,014 22,827 Tobadak 13,010 11,511 24,521 Jumlah 179, , ,571 Sumber: Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, BPS Tabel 2. Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk Rasio Jenis Kelamin Tapalang Tapalang Barat Mamuju Simboro Balabalakang Kalukku Papalang Smapaga Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

30 Kecamatan Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk Rasio Jenis Kelamin Tommo Kalumpang 1, Bonehau Budong Budong Pangale Topoyo Karossa 1, Tobadak Jumlah 7, Sumber: Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, BPS 2.2. Karakteristik Ketenagakerjaan Penduduk Usia Kerja Batasan konsep dari usia kerja di setiap Negara berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan faktor kondisi sosial demografi di setiap negara. Di Indonesia, batasan usia kerja adalah usia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Mamuju yang masuk dalam usia kerja mencapai Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

31 jiwa atau sekitar 60,45 persen dari jumlah penduduk. Gambar 1. Piramida Penduduk Tahun 2011 Sumber: Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, BPS Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

32 Tabel 3. Penduduk Menurut Kelompok Usia Produktif Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah ,400 61, , , , , ,230 4,739 9,969 Jumlah 179, , ,571 Sumber: Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, BPS Secara empiris, penggunaan usia di atas 15 tahun untuk penggolongan penduduk usia kerja telah banyak digunakan dalam publikasi-publikasi lain termasuk dalam pengambilan kebijakan mengenai aspek ketenagakerjaan. Tabel 4 menyajikan data mengenai persentase penduduk usia 15 tahun ke atas Kabupaten Mamuju tahun Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa ternyata persentase penduduk usia kerja laki-laki jauh lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia kerja perempuan. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

33 Tabel 4. Persentase Penduduk Usia Kerja Menurut Aktivitas Utamanya Tahun 2011 Aktivitas Utama Laki- Perempu Laki-Laki + Laki an Perempuan Angkatan Kerja Bekerja Menganggur Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya Jumlah TPAK TPT TKK Sumber: Sakernas Agustus 2011, diolah Jam Kerja Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penduduk yang digolongkan bekerja adalah yang sesuai dengan standard jam berlaku atau upah yang diterimanya. Di Indonesia, batasan jam kerja Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

34 berdasarkan ketentuan dari BPS yaitu pekerja yang melakukan aktivtas utamanya selama 35 jam ke atas dalam satu minggu dan biasanya disebut bekerja penuh. Sedangkan pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam satu minggu disebut bekerja tidak penuh. Pekerja tak penuh sering disebut juga setengah pengangguran. Tabel 5. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, Agustus 2011 Jam Kerja Seminggu Laki- Laki Perempu an Laki-Laki + Perempuan 0 *) Total Keterangan: *) termasuk sementara tidak bekerja Sumber: Sakernas Agustus 2011, diolah Ada dua alasan kenapa pekerja tak penuh disebut setengah penganggur, yaitu: Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

35 1. Mereka tidak mampu mencari pekerjaan penuh atau pekerjaan tambahan. Alasan ini dapat dijadikan indikator untuk mengetahui kesempatan kerja yang perlu diciptakan. 2. Mereka berstatus sekolah, mengurus rumah tangga, atau merasa tak perlu bekerja penuh. Berdasarkan jenis kelaminnya, penduduk lakilaki cenderung lebih dominan bekerja penuh dibandingkan dengan penduduk perempuan. Alasan ini secara logis mungkin disebabkan oleh banyaknya penduduk perempuan yang harus mengurus rumah tangganya. Sedangkan jika dilihat dari kelompok jam kerjanya, penduduk bekerja yang mempunyai jam kerja 1 34 jam adalah yang paling banyak dibandingkan yang sementara tidak bekerja dan bekerja tak penuh yaitu sebesar 6,81 persen, dapat disimpulkan secara umum bahwa pekerja di Kabupaten Mamuju pada tahun 2011 paling banyak digolongkan bekerja penuh. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

36 Status Pekerjaan Berbicara tentang status pekerjaan yang diteriman oleh pekerja tidak lepas dari tingkat pendidikan pekerja tersebut.pada umumnya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka status pekerjaannya lebih tinggi dibanding yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Status pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan utama di pekerja, antara lain apakah si pekerja menjadi pegawai dari status perusahaan, apakah bekerja sendiri atau wirausahawan, atau pekerja yang dibantu oleh orang lain dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Gambar 2 menjelaskan tentang penduduk yang bekerja menurut status pekerjaannya. Terlihat bahwa penduduk laki-laki yang bekerja terbanyak adalah pekerja yang berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 35,36 persen; dan yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian (2,79 persen). Sedangkan untuk perempuan, pekerja terbanyak adalah Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

37 pekerja keluarga sebesar 44,10 persen, dan terkecil adalah adalah pekerja yang berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 0,60 persen. Gambar 2. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Agustus 2011 Sumber: Sakernas Agustus 2011, diolah Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

38 Tabel 6. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Agustus 2011 Lapangan Laki- Laki-Laki + Pekerjaan Perempuan Laki Perempuan Utama Agriculture 86,24 76,43 82,45 Manufacture 2,15 1,95 2,07 Services 11,61 21,62 15,47 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Dilihat berdasarkan sektor ekonomi atau lapangan usaha, penduduk yang bekerja (usia 15 tahun ke atas) pada sektor pertanian adalah yang paling tinggi yaitu sebesar 82,45 persen, diikuti sektor jasa sebesar 15,47 persen. Sedangkan sektor industri memiliki persentase yang paling rendah yaitu hanya sekitar 2,07 persen. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

39 III. ANGKATAN KERJA 3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja. Pendekatan ini didasarkan bahwa tidak semua penduduk usia kerja melakukan aktivitas utamanya dengan bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Sebagian bersekolah, mengurus rumah tangga, atau sementara tidak bekerja. Semakin besar TPAK, maka semakin besar persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja, dan sebaliknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi TPAK antara lain: jumlah penduduk yang bersekolah, jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga, struktur umur, dan tingkat pendidikan. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

40 Pada tahun 2011, jumlah penduduk usia kerja Kabupaten Mamuju sebesar jiwa atau 60,45 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Mamuju. Dari angka jumlah penduduk usia kerja tersebut diketahui tingkat partisipasi angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Mamuju pada tahun 2011 sebesar 72,15. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dari angkatan kerja Kabupaten Mamuju tergolong cukup tinggi. Artinya dari 100 orang penduduk berusia 15 tahun ke atas, sekitar 72 orang termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Berdasarkan jenis kelamin penduduk usia kerja laki-laki yang termasuk angkatan kerja sebesar 86,05 persen sedangkan untuk perempuan sebesar 57,72 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pada kelompok penduduk laki-laki berusia 15 tahun ke atas sebagian besar masuk dalam angkatan kerja dan pencari nafkah utama di keluarga. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

41 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Mamuju adalah sebesar 1,9 yang artinya dari 100 orang yang termasuk angkatan kerja terdapat 2 orang yang menganggur, begitupun sebaliknya, indikator Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) yang sebesar 70,25. Angka ini menunjukkan bahwa dari 100 orang angkatan kerja terdapat 70 orang yang bekerja. Berdasarkan jenis kelamin, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki sebesar 2,16 persen atau lebih besar dari tingkat penggangguran terbuka (TPT) perempuan yang sebesar 1,62 persen. Tingginya tingkat pengangguran terbuka laki-laki dibandingkan tingkat pengangguran terbuka laki-laki kemungkinan disebabkan sedikitnya lapangan kerja di Kabupaten Mamuju. Selain itu, hal lain yang dapat menyebabkan tingginya TPT laki-laki dikarenakan lakilaki di Kabupaten Mamuju malas dalam hal mencari pekerjaan, sedangkan perempuan umumnya bekerja sebagai pekerja keluarga terutama di sektor pertanian. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

42 Tingkat partisipasi angkatan kerja mencerminkan penyediaan tenaga kerja di pasar kerja. Tingkat partisipasi kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui bagaimana seseorang yang telah masuk ke usia kerja (usia 15 tahun ke atas) menentukan pilihannya antara bekerja, sekolah, atau melakukan aktivitas lainnya. Keputusan seseorang untuk bekerja, sekolah, atau lainnya dalam kurun waktu tertentu biasanya dipengaruhi oleh keadaan rumah tangga orang tersebut. Keadaan rumah tangga disini cenderung pada kesejahteraan ekonomi keluarga. Secara demografis, keputusan seseorang (yang telah masuk usia kerja) untuk memilih kegiatan utamanya dipengaruhi oleh situasi atau kondisi ekonomi rumah tangga, alokasi waktu yang digunakan untuk aktivitas, dan upah yang berlaku di pasar kerja. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan TPAK sebesar 72,15 pada tahun 2011 mencerminkan bahwa partisipasi dalam Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

43 angkatan kerja serta banyaknya tenaga kerja yang tersedia di pasar kerja Kabupaten Mamuju tahun 2011 telah mendapatkan pekerjaan. Penduduk usia kerja yang tergolong bukan angkatan kerja tercatat sebesar 27,85 persen, terdiri dari yang bersekolah sebesar 4,81 persen, mengurus rumah tangga sebesar 17,85 persen, dan lainnya sebesar 5,19 persen. Indikasi ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk usia kerja yang tergolong bukan angkatan kerja adalah mengurus rumah tangga dan kebanyakan adalah perempuan Kesempatan Kerja Angka kesempatan kerja didapat dari jumlah penduduk yang telah dan masih/sedang bekerja. Karena angka penduduk yang bekerja merupakan komponen angkatan kerja, maka hubungan kesempatan kerja dengan TPAK perlu dianalisis klebih lanjut. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

44 Pada tahun 2011, jumlah penduduk yang bekerja di Kabupaten Mamuju mencapai 70,25 persen dari jumlah penduduk usia kerja, dengan rincian pekerja lakilaki sekitar 83,89 persen dan pekerja perempuan sekitar 56,10 persen. Dari jumlah penduduk yang bekerja tersebut jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja, maka didapatkan tingkat kesempatan kerja sebesar 70,25 persen. Artinya jumlah tenaga kerja yang ada di Kabupaten Mamuju tahun 2011 terserap di lapangan pekerjaan sebesar 70 persen. Angka ini dapat dikatakan cukup tinggi. Dilihat berdasarkan jenis kelamin, angka kesempatan kerja bagi penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk perempuan. Hal ini dapat dimaklumi, karena pada umumnya penduduk lakilaki berperan sebagai pemenuh kebutuhan bagi rumah tangga. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

45 3.3. Pengangguran Berbicara tentang tingkat partisipasi kerja tidak lepas dari penduduk yang tidak bekerja. Angka pengangguran sering menjadi ukuran keberhasilan pembangunan di bidang ketenagakerjaan suatu daerah. Pengangguran merupakan persoalan yang dilematis, dimana pemerintah atau instansi yang mengurus ketenagakerjaan sebenarnya mampu mengurangi atau menekan angka pengangguran. Berdasarkan teori ekonomi, jika perekonomian berada dibawah full employment, maka pendapatan nasional dapat ditingkatkan melalui peningkatan pengeluaran pemerintah, atau dengan menurunkan pajak. Dapat diambil kesimpulan, bahwa usaha untuk menekan pengangguran mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya pengeluaran pemerintah atau menurunkan pajak yang diterima oleh pemerintah. Hal inilah yang menyebabkan di setiap Negara maju Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

46 mempunyai kewajiban untuk menyediakan tunjangan bagi para penganggur. Bagi Negara yang masih berkembang, pengangguran merupakan persoalan yang sangat kompleks untuk diselesaikan. Pengangguran pada prinsipnya mengandung arti hilangnya output dan kesengsaraan bagi orang yang tidak bekerja dan merupakan suatu bentuk pemborosan sumber daya manusia. Situasi pengangguran di Kabupaten Mamuju berdasarkan Tabel 4 sebesar 1,90 persen. Dilihat berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki yang menganggur lebih banyak dibanding penduduk perempuan yaitu sekitar 2,16 persen laki-laki dan 1,62 persen perempuan. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

47 Tabel 7. TPAK, TPT, dan Persentase Pekerja Tak Penuh Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2011 Uraian Laki- Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan TPAK TPT Pekerja Tak Penuh Setengah Penganggur Paruh Waktu Sumber: Sakernas Agustus 2011, diolah Jika jumlah penduduk yang menganggur berdasarkan jumlah keseluruhan angkatan kerja, maka akan didapat tingkat pengangguran riil. Pada Tabel 7 dijelaskan tingkat pengangguran riil di Kabupaten Mamuju tahun 2011 sebesar 1,90 persen dan pekerja tak penuh sebesar 62,28 persen. Penduduk yang sedang atau masih bekerja tapi jam kerjanya dibawah 35 jam seminggu maka dikelompokkan sebagai pekerja tak penuh, sedangkan Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

48 pengangguran terbuka adalah penduduk yang tidak bekerja sama sekali. Tingginya angka pekerja tak penuh sebesar 62,28 persen dari total pekerja mengindikasikan bahwa banyak pekerja yang bekerja dibawah 35 jam atau dengan kata lain kurang dimanfaatkan secara optimal terhadap alokasi waktu dari penduduk yang bekerja tersebut Perbandingan Angkatan Kerja Regional (Antar Kabupaten) Jika dilihat perbandingan persentase angkatan kerja antar kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, maka Kabupaten Mamuju berada di peringkat ketiga yaitu sekitar 57,72 persen; setelah Kabupaten Polewali Mandar sebesar 60,55 persen dan Kabupaten Mamuju Utara sebesar 59,24 persen. Persentase angkatan kerja yang paling sedikit adalah Kabupaten Majene sebesar 56,50 persen. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

49 Jika dilihat besarnya penawaran tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Barat, maka Kabupaten Mamuju berada di peringkat ketiga dengan TPAK sebesar 57,72 persen, setelah Kabupaten Polewali Mandar sebesar 60,55 persen dan Kabupaten Mamuju Utara sebesar 59,24 persen. Sedangkan TPAK terendah terjadi di Kabupaten Majene sebesar 56,50 persen. Sementara itu TPAK Provinsi Sulawesi Barat lebih tinggi daripada TPAK Kabupaten Mamuju yaitu sebesar 58,60 pesen. Jika dilihat dari indikator ketenagakerjaan lainnya maka Tabel 8 menjelaskan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Mamuju sebesar 1,62 persen atau peringkat ketiga terendah. Kabupaten Polewali Mandar mempunyai jumlah penganggur terbesar yaitu sekitar 2,42; diikuti Kabupaten Mamasa sebesar 2,25 persen. Sedangkan Kabupaten Mamuju Utara merupakan wilayah yang mempunyai jumlah penganggur paling sedikit yakni Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

50 sebesar 1,10 persen. Sementara itu untuk Provinsi Sulawesi Barat memiliki TPT sebesar 1,93 persen Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di Kabupaten Mamuju berada di peringkat ketiga sebesar 56,10 persen. Kabupaten Mamuju Utara memiliki angkatan kerja yang bekerja paling banyak yaitu sebesar 58,14 persen. Sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Mamasa dengan TKK sebesar 54,41 persen. Sementara itu TKK Provinsi Sulawesi Barat sebesar 56,67 persen yang berarti sekitar 57 orang bekerja dari 100 orang angkatan kerja. Berikut disajikan beberapa indikator penting ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Barat periode Agustus Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

51 Tabel 8. Indikator Ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Barat, Agustus 2011 Kabupaten Angkatan Kerja Beker ja Men gang gur Bukan Angkatan Kerja Seko lah Mengu rus Rumah Tangga Lain nya TPAK TPT TKK Majene Polewali Mandar Mamasa Mamuju Mamuju Utara Sulawesi Barat Sumber: Sakernas Agustus 2011, diolah Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Mamuju Tahun

52

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional

BAB III METODE PENELITIAN. data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini terdiri dari data sekunder. Sumber data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional

Lebih terperinci

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN PROVINSI MALUKU UTARA FEBRUARI 2016 ISBN : No. Publikasi : 82520.1609 Katalog BPS : 2302003.82 Ukuran Buku : B5 (17,6 x 25 cm) Jumlah Halaman : 27 Naskah : Bidang Statistik Sosial

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 27/05/Th.XVIII, 5 Mei 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,73 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017 No. 28/05/75/Th. XI, 5 Mei 2017 - Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 mencapai 590.063 orang, bertambah 27.867 orang dari keadaan Agustus 2016

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011 No.027/05/63/Th XV, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2011 sebesar 1,840 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,36

Lebih terperinci

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015 BPS KABUPATEN SEKADAU No.06/11/6109/Th. II, 17 November 2016 KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2015 SEBESAR 2,97 PERSEN Persentase angkatan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar KABUPATEN WAROPEN TAHUN 2014 Oleh : Muhammad Fajar KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas perstatistikan di

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013 No. 27/5/75 Th VII, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013 - Jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 mencapai 480.382 orang, bertambah 14.309 orang dari keadaan Agustus 2012

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 No. 65/11/34/Thn.XIX, 6 Nopember 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.57/11/TH.XVIII, 5 November 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografi Daerah Wilayah Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak di posisi : 00

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.53/11/TH.XIX, 7 November 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,57 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.25 /05/TH.XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,39 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh pada Februari 2017 mencapai 2,330

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,18 persen Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016 No. 64/11/75/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016 - Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 562.196 orang, berkurang 1.206 orang dari keadaan Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 No. 056/11/14/Th. XVII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,43 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2016

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN No.015/05/63/Th XII, 15 Mei 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2009 JUMLAH PENDUDUK YANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI ANGKATAN KERJA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 1,75 juta jiwa. Jumlah tersebut

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 No. 60/11/14/Th. XVI, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,83 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,55 PERSEN No. 08/11/Th.IX, 5 November 2015 Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 No.62/11/ 63/Th XX/07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,08 juta orang atau terjadi penambahan sebesar 91,13 ribu orang dibanding Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.24/05/TH.XIX, 4 Mei 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,13 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009 25 KATA PENGANTAR Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71 /11/76/Th.IX, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,35 PERSEN Jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2015 No.31/05/75/Th.IX, 5 Mei 2015 - Jumlah angkatan kerja pada Februari 2015 mencapai 534.012 orang, bertambah 33.956 orang dari keadaan Agustus 2014

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017 No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,84 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 34/05/12/Th. XVI, 06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013 Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara pada bulan sebanyak 6,45 juta orang, terdiri dari

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 20/05/34/Th. XI, 15 Mei 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2302003.1218 KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2012 Katalog BPS : 2302003.1218 No. Publikasi : 12182.12.007 Ukuran Buku : 13.50 X 19.50 Jumlah Halaman : v + 23 Naskah / Gambar Kulit : Seksi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 22/5/Th.XVII, 5 Mei 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,75 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No.29/05/73/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017 Februari 2017 jumlah angkatan kerja 3.991.818 orang, jika dibandingkan Februari 2016

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

Cover dalam.

Cover dalam. .id s. go.b p ng lt e ka :// tp ht Cover dalam Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 ISBN : 978-602-6774-47-7 Nomor Publikasi : 62520.1605 Katalog : 4104001.62 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 No. 34/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2017 mencapai 2.469.104 orang, bertambah 86.638 orang dibanding

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN No. 17/05/34/Th. X, 15 Mei 2008 Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014 No. 66/11/13/Th XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Agustus mencapai 2,33 juta orang, naik 110 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,87 Persen Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 23/05/34/Th.XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 No. 67/11/15/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,34 PERSEN Angkatan kerja Provinsi Jambi pada Agustus 2015 sebanyak

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 53/11/TH XVI, 6 November 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 10,3 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 03/03/Th. IV, 20 Maret 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 71/11/12/Th. XVIII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,71 PERSEN angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 No.66 /11/ 63 / Th XVIII / 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 Pada bulan Agustus 2014, jumlah angkatan kerja mencapai 1,94 juta orang atau terjadi penambahan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 No.65/11/63/Th XVII/6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2013 sebesar 69,08 persen. Mengalami

Lebih terperinci

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,67 persen per tahun

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,67 persen per tahun Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 1.158.336 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,67 persen per tahun Penutup Sekapur Sirih Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 No.08/05/62/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 Februari 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,13 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No.67//72/Th. XVIII, 05 November 205 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 205 AGUSTUS 205: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,0 PERSEN Angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 205 mencapai.384.235 orang,

Lebih terperinci

No. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 59/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Papua Barat Agustus 2017 Agutus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.79 /11/33/Th.X, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,63 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2016 sebanyak 17,31 juta orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/05/34/Th.XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 28/05/33/Th.VI, 07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,88 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2012 mencapai 17,12 juta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 01/03/Th. VIII, 28 Maret 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 1,32 PERSEN Angkatan kerja di Kabupaten

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Th. XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,49 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Erisman, M.Si, Kabid Statistik Sosial, BPS Provinsi Jawa Tengah Data Penduduk Yang Digunakan Mulai tahun 2014 angka penduduk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 33 /05/76/Th.IX, 5 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 1,81 PERSEN Pada bulan, jumlah angkatan kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.35 /05/33/Th.X, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,20 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2016 sebanyak 17,91 juta orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No. 66/11/13/Th XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,09 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2016 sebanyak 2,47 juta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 08/11/Th.X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,78 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 1.212.040

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 No.63/11/72/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2012 mencapai 1.213.063

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015 No.65/11/75/Th.IX, 5 November 2015 - angkatan kerja pada Agustus 2015 sebesar 517.788 orang, berkurang 16.266 orang dari keadaan Februari 2015 sebesar

Lebih terperinci

KATALOG: 2303004.64 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEADAAN ANGKATAN KERJA KALIMANTAN TIMUR 2015 No. Publikasi: 64520.1603 No. ISSN: 9 772503 401004 Katalog BPS: 2303004.64 Ukuran Buku:

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.81 /11/33/Th.IX, 05 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2015 sebanyak 17,30 juta orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.372.015 orang, bertambah sebanyak 55.257 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 35/05/12/Th XVIII, 05 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SUMATERA UTARA SEBESAR 6,39 PERSEN. angkatan

Lebih terperinci