Cover dalam.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Cover dalam."

Transkripsi

1 .id s. go.b p ng lt e ka :// tp ht

2 Cover dalam

3 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 ISBN : Nomor Publikasi : Katalog : Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : xii + 46 halaman Naskah: Bidang Statistik Sosial Gambar dan Tata Letak: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Dicetak Oleh : CV Azka Putra Pratama Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh buku ini untuk tujuan komersil tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

4 Tim Penyusun Penanggung Jawab Umum : Hanif Yahya Koordinator Teknis : Syafi i Nur Penyusun Naskah : Pakih Dian Fitriastuti Iskandar Yanis Habibie Koordinator Tata Letak dan Gambar : Muhammad Said Tata Letak : Vina Natalia Gambar Kulit : Dwinasanti Nur Rachmawati Infografis : Rio Afirando Penyunting : Alfina Fasriani

5

6 Kata Pengantar Peningkatan usia harapan hidup berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Di Provinsi Kalimantan Tengah persentase penduduk lanjut usia terus meningkat selama empat tahun terakhir. Semakin tingginya jumlah dan persentase penduduk lansia ini berdampak terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi lansia baik pada aspek sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Publikasi ini diterbitkan dengan tujuan memberikan informasi dasar tentang keadaan penduduk yang berusia 60 tahun ke atas ditinjau dari perkembangan penduduk lanjut usia dari tahun ke tahun, status perkawinan, pendidikan, serta kegiatan ekonominya. Sumber data yang digunakan berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS). Diharapkan publikasi ini akan dapat melengkapi dan memenuhi kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat, baik dalam penentuan kebijakan maupun dalam keperluan penelitian atau analisis data. Saran dan kritik membangun dari setiap pengguna publikasi ini guna untuk penyempurnaan di masa mendatang, akan sangat diharapkan. Palangka Raya, Oktober 2016 BPS Provinsi Kalimantan Tengah Kepala, Hanif Yahya, S.Si, M.Si Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 v

7

8 Daftar Isi Tim Penyusun... iii Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II PERKEMBANGAN PENDUDUK LANJUT USIA... 7 BAB III ANGKA KESAKITAN PENDUDUK LANJUT USIA BAB IV PENDIDIKAN PENDUDUK LANJUT USIA BAB V KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK LANJUT USIA BAB VI PENUTUP Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 vii

9

10 Daftar Tabel Tabel 2.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Lanjut usia Provinsi Kalimantan Tengah, Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Lanjut usia Menurut Kabupaten dan Jenis Kelamin dan Sex Ratio Provinsi Kalimantan Tengah, Tabel 2.3 Persentase Rumah Tangga Lanjut usia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 (Persen) Tabel 2.4 Peran Lanjut Usia dalam Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 (Persen) Tabel 3.1 Angka Kesakitan Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Tengah, Tabel 3.2 Angka Kesakitan Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota dan Kota/Desa Kalimantan Tengah, Tabel 4.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin dan Ijazah Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi Kalimantan Tengah, Tabel 5.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Bekerja Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu, Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 ix

11 Tabel 5.2 Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Menurut Sektor Ekonomi dan Wilayah Kota Desa Provinsi Kalimantan Tengah, Tabel 5.3 Persentase Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Jenis Kegiatan Utama Seminggu yang Lalu Provinsi Kalimantan Tengah, x Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

12 Daftar Gambar Gambar 2.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, Gambar 2.2 Rasio Ketergantungan Penduduk Lanjut Usia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 xi

13

14 BAB I PENDAHULUAN

15

16 I. PENDAHULUAN Perjalanan hidup manusia dapat diidentifikasi dalam beberapa tahap perkembangan yaitu masa balita, masa anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua atau lanjut usia (lanjut usia). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), seseorang disebut lanjut usia jika seseorang tersebut berusia 60 tahun atau lebih. Lanjut usia merupakan bagian fenomena alam yang dialami oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia. Namun, untuk mendapatkan umur yang panjang, seseorang harus memperhatikan keselamatan tubuh dan jiwa dengan cara hidup sehat. Pelaksanaan pembangunan yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar (UUD) 1945 telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup yang makin meningkat, sehingga jumlah penduduk lanjut usia makin bertambah. Sejalan dengan itu pemerintah dengan berbagai program pembangunan mengantisipasi keadaan ini, antara lain dengan pemberdayaan dan peningkatan pelayanan kebutuhan khusus lanjut usia, agar tidak menjadi bom waktu (permasalahan) bangsa pada waktu yang akan datang. Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia akan membawa dampak terhadap sosial ekonomi baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam negara. Implikasi ekonomis yang penting dari Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

17 peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam rasio ketergantungan lanjut usia (old age dependency ratio). Setiap penduduk usia produktif akan menanggung semakin banyak penduduk lanjut usia. Ketergantungan penduduk lanjut usia disebabkan kondisi mereka banyak mengalami kemunduran baik fisik maupun psikis, artinya mereka mengalami perkembangan dalam bentuk perubahan ke arah yang negatif. Oleh karena itu diperlukan perhatian dan penanganan yang lebih baik, seperti yang tercantum dalam Undang- Undang (UU) Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Penduduk Lanjut usia. Sejalan dengan itu, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan, program, dan kegiatan yang dapat menunjang derajat kesehatan dan mutu kehidupan penduduk lanjut usia agar tetap sehat, mandiri, dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Masa lanjut usia merupakan periode terakhir dalam rentang hidup manusia. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan kualitas sumber daya manusia, kualitas hidup, kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup akan berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia. Selain perubahan fisik, biasanya masa lanjut usia ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh dan berbagai masalah kesehatan, sosial, ekonomi, psikologis, dan spiritual yang berpengaruh pada kualitas kehidupannya. Dalam hal ini penduduk lanjut usia 4 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

18 umumnya menghadapi perubahan-perubahan yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupannya seperti putusnya hubungan dengan rekan-rekan kerja, hilangnya status, wewenang dan tanggung jawab dalam lingkungan tempat kerja, berubahnya peran individu dalam keluarga dan hubungan dengan pasangannya, serta berkurangnya penghasilan karena sudah tidak aktif lagi bekerja. Pada umumnya penduduk lanjut usia menikmati hari tuanya di lingkungan keluarga, akan tetapi ada juga lanjut usia yang hidup terpisah dari keluarga dan anak-anaknya. Kondisi ini memicu munculnya rasa kesepian pada penduduk lanjut usia karena keterbatasan dukungan sosial yang diterima oleh penduduk lanjut usia itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan perlindungan bagi penduduk lanjut usia di berbagai bidang, seperti kesehatan dan kemudahan dalam penggunaan fasilitas publik. Arah pemberdayaan dilakukan dengan cara penduduk lanjut usia aktif berpartisipasi dalam pembangunan guna mengurangi kemiskinan, memperoleh kesehatan yang lebih baik dan mendukung kehidupan sosial kemasyarakatan. Pemberdayaan tidak saja dilakukan terhadap para lanjut usia dan keluarganya, namun juga dilakukan terhadap seluruh komponen bangsa. Untuk itu, arah dan strategi pembangunan dan pemberdayaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan penduduk lanjut usia sebaiknya dilakukan secara terpadu dan lintas sektor. Sejalan dengan itu, tersedianya data statistik dan berbagai indikator yang dapat memberikan gambaran makro kondisi dan potensi Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

19 penduduk lanjut usia pada berbagai aspek penting diharapkan dapat membantu mempertajam arah dan sasaran pembangunan serta pemberdayaan penduduk lanjut usia. 6 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

20 BAB II PERKEMBANGAN PENDUDUK LANJUT USIA

21

22 II. PERKEMBANGAN PENDUDUK LANJUT USIA Hasil proyeksi penduduk Provinsi Kalimantan Tengah tahun mencatat bahwa jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah terus mengalami kenaikan baik secara absolut maupun persentase. Pada tahun , persentase penduduk lanjut usia berada pada kisaran 4 hingga 5 persen. Tabel 2.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai jiwa atau 5,20 persen dari jumlah penduduk. Hal ini berarti pada tahun 2015 dari setiap penduduk Provinsi Kalimantan Tengah, sekitar 52 orang adalah lanjut usia. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 merupakan yang tertinggi. Tabel 2.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Lanjut usia Provinsi Kalimantan Tengah, Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Lanjut usia Persentase Lanjut usia (1) (2) (3) (4) , , , , ,20 Sumber : Proyeksi Penduduk Kalimantan Tengah, Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

23 Jika diperhatikan dari sisi jenis kelamin, penduduk lanjut usia laki-laki di Provinsi Kalimantan Tengah lebih banyak dibanding penduduk lanjut usia perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 107,11. Penduduk lanjut usia laki-laki tercatat sebanyak jiwa sedangkan penduduk lanjut usia perempuan sebanyak jiwa. Selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 2.2 seperti yang ada di bawah ini. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Lanjut usia Menurut Kabupaten dan Jenis Kelamin dan Sex Ratio Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Total Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5) 01 Kotawaringin Barat ,30 02 Kotawaringin Timur ,62 03 Kapuas ,67 04 Barito Selatan ,59 05 Barito Utara ,50 06 Sukamara ,19 07 Lamandau ,52 08 Seruyan ,83 09 Katingan ,76 10 Pulang Pisau ,21 11 Gunung Mas ,63 12 Barito Timur ,94 13 Murung Raya ,45 71 Palangka Raya ,54 Kalimantan Tengah ,11 Sumber : Proyeksi Penduduk Kalimantan Tengah, Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

24 Di Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Kapuas adalah kabupaten dengan jumlah populasi penduduk lanjut usia terbanyak yaitu jiwa. Diikuti berturut-turut oleh Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat dan Kota Palangka Raya yang masing-masing besarnya jiwa, jiwa dan jiwa. Sedangkan kabupaten dengan jumlah penduduk lanjut usia paling sedikit adalah Kabupaten Sukamara yaitu hanya sebesar jiwa. Disusul oleh Kabupaten Lamandau, Murung Raya dan Seruyan 5 yang masingmasing besarnya jiwa, jiwa dan jiwa. Namun dilihat secara persentase, Kabupaten Pulang Pisau merupakan kabupaten yang memiliki penduduk lanjut usia terbesar yakni mencapai 7,81 persen dari seluruh penduduk di kabupaten tersebut (Gambar 2.1). Diikuti oleh Kabupaten Barito Timur, Lamandau dan Kapuas yang masing-masing sebesar 6,29 persen; 6,03 persen dan 5,99 persen. Sementara itu, kabupaten yang penduduk lanjut usianya terkecil adalah Kabupaten Seruyan yaitu sebesar 3,43 persen dari seluruh penduduk di Kabupaten Seruyan. Diikuti oleh Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Murung Raya yang besarnya mencapai 4,50 persen; 4,56 persen dan 4,61 persen. Dari sisi jenis kelamin, Kabupaten Lamandau mempunyai rasio jenis kelamin penduduk lanjut usia tertinggi diantara kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 123,52. Hal ini berarti untuk setiap 100 orang penduduk lanjut usia perempuan maka terdapat 124 penduduk lanjut usia laki-laki di Kabupaten Lamandau. Sebaliknya Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

25 terjadi di Kabupaten Barito Timur dimana rasio jenis kelamin penduduk lanjut usianya terkecil yakni sebesar 88,94. Ini artinya terdapat 89 orang penduduk lanjut usia laki-laki pada setiap 100 orang penduduk lanjut usia perempuan di Kabupaten Barito Timur. Gambar 2.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Pulang Pisau Barito Timur Lamandau Kapuas Barito Selatan Gunung Mas Katingan Barito Utara Kotawaringin Barat Sukamara Murung Raya Kotawaringin Timur Palangka Raya Seruyan 6,29 6,03 5,99 5,94 5,62 5,48 5,23 4,73 4,67 4,61 4,56 4,5 3,43 Sumber : Proyeksi Penduduk Kalimantan Tengah, ,81 Sementara itu, jika dilihat dari sisi rumah tangga, hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015 terdapat 15,7 persen rumah tangga lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah. Rumah tangga lanjut usia ini merupakan rumah tangga yang minimal salah satu anggota rumah tangganya berusia 60 tahun ke atas. Tabel 2.3 memperlihatkan ditribusi rumah tangga lanjut usia menurut kabupaten/kota. Dari tabel 12 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

26 tersebut bisa dilihat ada tiga kabupaten yang memiliki persentase rumah tangga lanjut usia tertinggi di Provinsi Kalimatan Tengah yaitu Kabupaten Pulang Pisau sebesar 22,3 persen, Kabupaten Kapuas sebesar 18,5 persen, kemudian disusul oleh Kabupaten Barito Timur sebesar 17,4 persen. Sedangkan kabupaten dengan persentase rumah tangga lanjut usia terkecil terdapat pada Kabupaten Seruyan yaitu besarnya hanya mencapai 10,1 persen. Tabel 2.3 Persentase Rumah Tangga Lanjut usia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 (Persen) Kabupaten/Kota Persentase Rumah Tangga Lanjut usia (1) (2) 01 Kotawaringin Barat 13,0 02 Kotawaringin Timur 13,8 03 Kapuas 18,5 04 Barito Selatan 16,9 05 Barito Utara 16,1 06 Sukamara 13,9 07 Lamandau 17,0 08 Seruyan 10,1 09 Katingan 16,5 10 Pulang Pisau 22,3 11 Gunung Mas 17,3 12 Barito Timur 17,4 13 Murung Raya 17,0 71 Palangka Raya 15,0 Kalimantan Tengah 15,7 Sumber : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

27 Terkait dengan keberadaan rumah tangga lanjut usia, maka peranan lanjut usia pun menjadi penting dalam rumah tangga tersebut. Dalam suatu rumah tangga, lanjut usia dapat menjadi seorang Kepala Rumah Tangga (KRT), maupun Anggota Rumah Tangga (ART) misalnya istri/pasangan, orang tua/mertua, atau famili lain. KRT adalah peran yang paling berat dikarenakan KRT merupakan seseorang yang bertanggung jawab pada rumah tangganya, memimpin, melindungi juga berperan sebagai pengambil keputusan. Tabel 2.4 Peran Lanjut Usia dalam Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 (Persen) Kabupaten/Kota KRT Orang Istri/ Famili Tua/ Pasangan Lain Mertua Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01 Kotawaringin Barat 62,9 22,6 13,8 0,7 100,0 02 Kotawaringin Timur 62,1 20,0 17,9 0,0 100,0 03 Kapuas 71,8 17,5 9,2 1,5 100,0 04 Barito Selatan 61,0 19,0 20,1 0,0 100,0 05 Barito Utara 54,5 33,9 10,6 1,0 100,0 06 Sukamara 57,6 17,0 17,6 7,8 100,0 07 Lamandau 58,3 21,4 18,8 1,4 100,0 08 Seruyan 76,1 11,5 12,3 0,0 100,0 09 Katingan 64,0 19,7 11,8 4,4 100,0 10 Pulang Pisau 60,4 24,6 12,9 2,1 100,0 11 Gunung Mas 65,2 23,2 10,7 0,9 100,0 12 Barito Timur 69,6 16,5 13,9 0,0 100,0 13 Murung Raya 59,1 19,9 18,2 2,9 100,0 71 Palangka Raya 68,1 13,0 15,8 3,1 100,0 Kalimantan Tengah 64,7 19,8 14,1 1,5 100,0 Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus, Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

28 Persentase penduduk lanjut usia yang berperan sebagai KRT di Provinsi Kalimantan Tengah menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2015 ada sebanyak 64,7 persen dan penduduk lanjut usia yang berperan sebagai istri/pasangan ada sebanyak 19,8 persen. Distribusi penduduk lanjut usia berdasarkan peran dalam rumah tangganya secara lengkap dapat dililhat pada Tabel 2.4. Gambar 2.2 Rasio Ketergantungan Penduduk Lanjut Usia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Pulang Pisau Barito Timur Kapuas Barito Selatan Lamandau Gunung Mas Katingan Barito Utara Kalimantan Tengah Murung Raya Sukamara Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Palangka Raya Seruyan 9,56 9,16 9,16 9,07 8,98 8,51 7,99 7,85 7,41 7,04 6,99 6,81 6,45 5,03 12,16 Sumber : Proyeksi Penduduk Kalimantan Tengah, Perubahan struktur penduduk mempengaruhi besarnya rasio ketergantungan penduduk lanjut usia. Rasio Ketergantungan Penduduk Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

29 Lanjut usia (RKL) adalah perbandingan antara jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-59 tahun). RKL ini menggambarkan seberapa besar beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lanjut usia dengan asumsi penduduk lanjut usia tersebut secara ekonomi bukanlah penduduk lanjut usia yang produktif. Gambar 2.2 memperlihatkan nilai RKL menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa nilai RKL di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 7,85. Ini berarti setiap 100 orang penduduk produktif di Provinsi Kalimantan Tengah menanggung sebanyak 7 sampai 8 orang penduduk lansia. Sementara itu menurut kabupaten/kota, Kabupaten Pulang Pisau merupakan kabupaten dengan RKL tertinggi yakni mencapai 12,16 persen. Sebaliknya, Kabupaten Seruyan merupakan kabupaten dengan RKL terendah yakni sebesar 5,03 persen. Dengan demikian dapat diartikan bahwa di Kabupaten Pulang Pisau penduduk lansia yang ditanggung oleh setiap 100 penduduk usia produktif sebanyak 12 orang. Sedangkan di Kabupaten Seruyan setiap 100 penduduk usia produktifnya hanya menanggung 5 orang penduduk lanjut usia.. 16 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

30 BAB III ANGKA KESAKITAN PENDUDUK LANJUT USIA

31

32 III. ANGKA KESAKITAN PENDUDUK LANJUT USIA Seseorang dikatakan sakit apabila keluhan kesehatan yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya yaitu tidak dapat melakukan kegiatan secara normal (bekerja, sekolah, kegiatan seharihari) sebagaimana biasanya. Kondisi ini terjadi pula pada penduduk lanjut usia. Daya tahan tubuh yang menurun sehingga rentan terhadap penyakit merupakan salah satu faktor penyebab banyaknya penduduk lanjut usia yang mengalami sakit. Angka kesakitan (morbidity rates) penduduk lanjut usia adalah proporsi penduduk lanjut usia yang mengalami masalah kesehatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari selama satu bulan terakhir. Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Angka kesakitan tergolong sebagai indikator kesehatan negatif. Semakin tinggi angka kesakitan, menunjukkan derajat kesehatan penduduk semakin buruk, sebaliknya semakin rendah angka kesakitan, menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik. Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015 seperti yang bisa dilihat pada Tabel 3.1, angka kesakitan penduduk lanjut usia tahun 2015 sebesar 34,58 persen artinya bahwa dari setiap 100 orang lanjut usia terdapat sekitar 34 sampai dengan 35 orang diantaranya mengalami sakit. Angka kesakitan penduduk lanjut usia Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

33 perempuan sebesar 36,34 persen, lebih tinggi dibandingkan penduduk lanjut usia laki-laki yang hanya mencapai 33,05 persen. Hal ini menunjukkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia perempuan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia laki-laki. Tabel 3.1 Angka Kesakitan Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Kotawaringin Barat 32,26 31,25 31,82 Kotawaringin Timur 24,10 24,19 24,14 Kapuas 36,92 42,42 39,69 Barito Selatan 38,00 31,03 34,26 Barito Utara 33,33 31,82 32,69 Sukamara 29,41 40,48 35,53 Lamandau 29,51 40,00 34,23 Seruyan 36,11 41,67 38,89 Katingan 38,10 30,91 34,75 Pulang Pisau 31,33 37,74 33,82 Gunung Mas 31,58 47,62 38,38 Barito Timur 41,67 50,00 45,90 Murung Raya 33,96 26,47 31,03 Palangka Raya 30,77 33,33 32,09 Kalimantan Tengah 33,05 36,34 34,58 Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

34 Fenomena kecenderungan derajat kesehatan penduduk lanjut usia perempuan lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia laki-laki, juga terjadi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini seperti terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Barito Utara, Sukamara, Pulang Pisau, Gunung Mas, Barito Timur, Lamandau dan Seruyan serta Kota Palangka Raya. Sebaliknya terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Katingan dan Murung Raya, dimana derajat kesehatan penduduk lanjut usia laki-laki lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia perempuan. Tabel 3.2 memperlihatkan angka kesakitan penduduk lanjut usia menurut kabupaten/kota dan perkotaan serta perdesaan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa angka kesakitan penduduk lanjut usia yang tinggal di perdesaan ada sebesar 38,18 persen, lebih tinggi dibandingkan angka kesakitan penduduk lanjut usia yang berada di wilayah perkotaan yang hanya mencapai 27,86 persen. Hal ini menunjukkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perdesaan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perkotaan. Hal ini terjadi diduga karena fasilitas kesehatan di perkotaan jauh lebih lengkap dibandingkan di perdesaan. Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

35 Tabel 3.2 Angka Kesakitan Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota dan Kota/Desa Kalimantan Tengah, 2015 Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Kotawaringin Barat 26,53 36,07 31,82 Kotawaringin Timur 15,19 34,85 24,14 Kapuas 29,79 45,24 39,69 Barito Selatan 24,39 40,30 34,26 Barito Utara 35,00 31,25 32,69 Sukamara 14,29 43,64 35,53 Lamandau 45,45 33,00 34,23 Seruyan 38,89 38,89 38,89 Katingan 22,86 39,76 34,75 Pulang Pisau 52,63 30,77 33,82 Gunung Mas 29,41 40,24 38,38 Barito Timur 26,67 52,17 45,90 Murung Raya 33,33 30,67 31,03 Palangka Raya 30,89 45,45 32,09 Kalimantan Tengah 27,86 38,18 34,58 Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Fenomena kecenderungan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perdesaan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perkotaan, juga terjadi di hampir semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Kecuali di empat kabupaten yang derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perkotaan lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perdesaan, yaitu Kabupaten Barito 22 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

36 Utara, Lamandau, Pulang Pisau, dan Murung Raya. Hal ini diduga penduduk lanjut usia yang ada di empat kabupaten tersebut menerapkan konsep hidup back to nature, hidup yang bersahabat dengan alam dan ramah lingkungan meskipun secara fasilitas kesehatan lebih lengkap di perkotaan dari perdesaan. Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

37

38 BAB IV PENDIDIKAN PENDUDUK LANJUT USIA

39

40 IV. PENDIDIKAN PENDUDUK LANJUT USIA Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pemerintah melakukan pembangunan di bidang pendidikan yang ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang usia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang tercantum pada Bab XIII Pasal 31 Ayat (1): bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Selain itu, Bab IV Pasal 5 Ayat (5) Undang-undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayatnya. Berdasarkan UU yang disebutkan di atas, pendidikan sangat penting baik bagi penduduk usia muda maupun tua. Bagi penduduk usia muda, pendidikan merupakan hal yang mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup di masa depan. Penduduk yang berusia tua pun juga perlu mendapatkan pendidikan, seperti yang tertuang dalam UU Lanjut Usia No. 13 Tahun 1998 bab III Pasal 5 Ayat (2d) tentang hak dan kewajiban penduduk lanjut usia, bahwa penduduk lanjut usia diberikan hak untuk meningkatkan kesejahteraan sosial salah satunya dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Dengan bekal pendidikan dan pelatihan yang memadai, diharapkan timbul rasa kemandirian pada penduduk lanjut usia sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga, maupun masyarakat. Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

41 Sejalan dengan itu, dalam UU tersebut Bab VI Pasal 16 Ayat (1) disebutkan bahwa pemerintah memberikan pelayanan dan pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman penduduk lanjut usia potensial sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Berkaitan dengan UU tersebut di atas, pemerintah telah berupaya menyelenggarakan berbagai program yang ditujukan dalam meningkatkan pendidikan sekaligus kesejahteraan penduduk lanjut usia, antara lain Pemberantasan Buta Aksara (Keaksaraan Dasar) dan dilanjutkan dengan program Keaksaraan Fungsional. Keseluruhan program yang diselenggarakan pemerintah tersebut pada dasarnya mencerminkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan tujuan nasional yaitu mencerdaskan bangsa. Karakterisitik penduduk lanjut usia berbeda dengan kelompok penduduk lainnya, seperti balita, remaja, dan pemuda. Jika kelompok penduduk muda memiliki kemampuan fisik dan non fisik yang makin berkembang dan meningkat, sebaliknya penduduk lanjut usia memiliki kemampuan fisik dan non fisik cenderung semakin menurun seiring dengan proses menua yang terjadi pada mereka secara alamiah. Sejalan dengan itu, program pembangunan pendidikan serta pengembangan dan peningkatan keterampilan bagi penduduk lanjut usia memerlukan penanganan yang lebih khusus dan terfokus. Pendidikan merupakan salah satu sarana menuju SDM yang berkualitas. Salah satu upaya peningkatan bidang pendidikan adalah 28 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

42 dengan penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan yang semakin baik. Semakin tinggi akses terhadap fasilitas pendidikan diharapkan semakin banyak pula penduduk yang dapat bersekolah sehingga pemerataan pendidikan dapat terwujud. Kemudahan fasilitas pendidikan dapat dirasakan oleh generasi muda saat ini, namun tidak dirasakan oleh generasi tua di zamannya seperti pada masa kemerdekaan. Keterbatasan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan akibat sisa-sisa penjajahan pada masa kemerdekaan menjadi salah satu faktor penyebab tingkat pendidikan lanjut usia yang rendah. Tabel 4.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin dan Ijazah Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Laki-laki Perempuan Kabupaten/Kota Perguruan Tinggi an Tinggi Perguru- SD SMP SMA SD SMP SMA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kotawaringin Barat 75,80 3,23 16,13 4,84 93,75 4,17 2,08 0,00 Kotawaringin Timur 68,67 12,05 13,25 6,03 91,93 3,23 4,84 0,00 Kapuas 73,85 6,15 16,92 3,08 89,39 4,55 3,03 3,03 Barito Selatan 74,00 6,00 12,00 8,00 81,04 10,34 6,90 1,72 Barito Utara 65,00 21,67 11,67 1,66 81,82 6,82 6,82 4,54 Sukamara 88,24 0,00 5,88 5,88 100,00 0,00 0,00 0,00 Lamandau 91,80 3,28 4,92 0,00 98,00 0,00 2,00 0,00 Seruyan 83,33 11,11 5,56 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 Katingan 74,60 11,11 12,70 1,59 87,27 7,27 5,46 0,00 Pulang Pisau 83,13 8,43 6,03 2,41 90,57 5,66 3,77 0,00 Gunung Mas 75,44 15,79 5,26 3,51 90,48 4,76 4,76 0,00 Barito Timur 66,67 11,67 16,66 5,00 83,87 6,45 6,45 3,23 Murung Raya 84,91 9,43 3,77 1,89 94,12 2,94 0,00 2,94 Palangka Raya 43,08 9,23 24,61 23,08 57,97 10,15 20,29 11,59 Kalimantan Tengah 74,04 9,49 11,54 4,93 87,24 5,13 5,41 2,22 Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

43 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pendidikan penduduk lanjut usia masih rendah, separuh lebih penduduk lanjut usia berpendidikan rendah (SD ke bawah). Dari penduduk lanjut usia yang berpendidikan rendah tersebut, penduduk lanjut usia perempuan ternyata persentasenya jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk lanjut usia lakilaki. Persentase penduduk lanjut usia perempuan yang berpendidikan SD ke bawah angkanya mencapai 87,24 persen, sedangkan persentase penduduk lanjut usia laki-laki hanya 74,04 persen. Hal yang sama juga terlihat di semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Persentase penduduk lanjut usia ditinjau dari tingkat pendidikannya terutama yang berpendidikan SD ke bawah, penduduk lanjut usia perempuan lebih rendah persentasenya dibandingkan penduduk lanjut usia laki-laki. Ini merupakan fenomena yang menarik yaitu terjadinya kesenjangan dalam memperoleh pelayanan pendidikan antara laki-laki dan perempuan di masa lalu, sebagai gambaran/pola pendidikan di masa Indonesia baru merdeka. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk lanjut usia ini memperlihatkan kualitas SDM penduduk lanjut usia yang masih rendah. Keterbatasan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan akibat sisa-sisa penjajahan pada masa kemerdekaan menjadi salah satu faktor penyebab tingkat pendidikan penduduk lanjut usia yang rendah. 30 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

44 BAB V KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK LANJUT USIA

45

46 V. KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK LANJUT USIA Faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan kewirausahaan. Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Dalam produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Secara makro, ketenagakerjaan merupakan aspek penting dalam proses pembangunan perekonomian negara. Isu yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, seperti: angka pengangguran dan besaran upah minimum merupakan isu sensitif, karena dapat menimbulkan gejolak dan dinamika di masyarakat. Oleh karena itu, perlu upaya pembangunan ketenagakerjaan yang menyeluruh dan berkeadilan. Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada peningkatan, pembentukan, dan pengembangan tenaga kerja berkualitas, produktif, efisien, efektif, dan berjiwa wiraswasta sehingga mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Pembangunan bidang ketenagakerjaan tidak hanya ditujukan bagi penduduk muda yang produktif, melainkan juga diarahkan bagi penduduk lanjut usia potensial. Penduduk lanjut usia potensial disebut juga sebagai penduduk lanjut usia yang produktif, yaitu mereka yang mampu memenuhi Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

47 kebutuhan mereka sendiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Pemberdayaan penduduk lanjut usia potensial merupakan salah satu upaya menunjang kemandirian penduduk lanjut usia, baik dari aspek ekonomis, maupun sebagai pemenuhan kebutuhan psikologi, sosial, budaya, dan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) lanjut usia No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Penduduk Lanjut usia Bab II Pasal 3 yang menyebutkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan pembangunan dengan memperhatikan fungsi, kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman, usia, dan kondisi fisiknya, serta terselenggaranya pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial penduduk lanjut usia. Bagi penduduk lanjut usia yang produktif diberikan hak mendapatkan pelayanan kesempatan kerja seperti yang tercantum dalam UU tersebut Bab III Pasal 5 Ayat (2c). Selanjutnya pada Bab VI Pasal 15 Ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa dalam pelaksanaannya, pemerintah memberikan pelayanan kesempatan kerja bagi penduduk lanjut usia potensial dimaksudkan memberi peluang untuk mendayagunakan pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya yang dilaksanakan pada sektor formal dan nonformal, melalui perseorangan, kelompok/organisasi, atau lembaga, baik pemerintah maupun masyarakat. Penduduk dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk usia 34 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

48 tahun 15 tahun ke atas, dibedakan atas dua kelompok, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pengukurannya didasarkan pada periode rujukan (time reference), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu sehari sebelum pencacahan. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran. Yang termasuk kategori pengangguran adalah orang tidak bekerja yang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha, mereka yang putus asa mencari pekerjaan dan tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, serta mereka yang punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang pada periode rujukan tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya, (pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo atau alasan yang lain). Penduduk lanjut usia yang termasuk dalam angkatan kerja merupakan penduduk lanjut usia potensial. Sedangkan penduduk lanjut usia yang merupakan bukan angkatan kerja termasuk penduduk lanjut usia yang tidak potensial. Penduduk lanjut usia potensial adalah penduduk lanjut usia yang masih produktif dan dapat mengurusi dirinya sendiri dengan baik sedangkan penduduk lanjut usia tidak potensial adalah penduduk lanjut usia yang membutuhkan bantuan orang lain sebagai pendamping. Penduduk lanjut usia potensial tergolong sebagai penduduk lanjut usia yang produktif dan mandiri. Penduduk lanjut usia potensial banyak ditemukan di negara Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

49 berkembang dan negara-negara yang belum memiliki tunjangan sosial untuk hari tua. Mereka berusaha tetap bekerja dalam upaya memenuhi tuntutan hidup maupun mencukupi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggungannya. Menjelang usia 60 tahun, penduduk lanjut usia mulai memikirkan alternatif-alternatif kegiatan yang akan dilakukan setelah penduduk lanjut usia tidak lagi bekerja. Aktivitas fisik yang dilakukan penduduk lanjut usia dapat berupa aktivitas sosial maupun aktivitas ekonomi. Succesful aging atau optimal aging adalah istilah untuk penduduk lanjut usia yang berhasil. Kriteria penduduk lanjut usia yang berhasil ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, bisa dari segi kesehatan contohnya fungsi jantung, kemampuan kognitif dan kesehatan mental. Ada pula yang menyebutkan kriteria itu dari sisi produktivitas dan kondisi ekonomi. Pada Tabel 5.1 menjelaskan bahwa selama kurun waktu , jika dilihat dari kegiatan penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah maka jumlah penduduk lanjut usia yang masuk angkatan kerja ternyata lebih tinggi dibanding penduduk lanjut usia yang bukan angkatan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah lebih banyak merupakan penduduk lanjut usia potensial yang mandiri secara ekonomi. Pada tahun 2012 penduduk lanjut usia yang masuk dalam angkatan kerja sebanyak 53,69 persen naik lagi sedangkan pada tahun 2014 turun menjadi 51,67 persen. Penurunan juga terjadi pada tahun 2015 dengan 36 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

50 51,48 persen angkatan kerja penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah. Tabel 5.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Bekerja Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu Provinsi Kalimantan Tengah, Kegiatan Tahun (1) (2) (3) (4) (5) Angkatan Kerja 52,49 53,69 51,67 51,48 a. Bekerja 52,49 53,47 51,42 50,95 b. Pengangguran 0,00 0,21 0,25 0,53 Bukan Angkatan Kerja 47,51 46,31 48,33 48,52 a. Sekolah 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Mengurus ruta 26,79 25,29 26,35 29,41 c. Lainnya 20,72 21,03 21,98 19,12 TPT (%) 0,00 0,40 0,49 1,03 Sumber : BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus Sementara itu penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah yang masuk dalam kategori bukan angkatan kerja selama kurun waktu cenderung naik persentasenya. Pada tahun 2012, penduuk lanjut usia yang masuk kategori bukan angkatan kerja tercatat sebesar 47,51 persen dimana sebanyak 26,79 persen diantaranya mengurus rumah tangga dan sisanya sebesar 20,72 persen melakukan kegiatan lainnya selain bekerja dan mengurus rumah tangga. Pada tahun secara berturut-turut penduduk lanjut usia yang Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

51 masuk kategori bukan angkatan kerja menurun menjadi 46,31 persen pada tahun 2013; 48,33 persen di tahun 2014 dan pada tahun 2015 menjadi 48,52. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk lanjut usia merupakan perbandingan antara jumlah penduduk lanjut usia yang menganggur dengan jumlah penduduk lanjut usia itu sendiri. Pada Tabel 5.1, dapat dilihat bahwa selama kurun waktu penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah yang terlibat dalam kegiatan ekonomi relatif cukup besar. Hal ini tercermin dari TPT penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 yang nilainya 0 persen. Artinya dari jumlah penduduk lanjut usia yang masuk kategori angkatan kerja maka mereka semuanya bekerja tanpa ada yang menganggur. Adanya penduduk lanjut usia yang bekerja dapat diartikan bahwa masih terdapat penduduk lanjut usia yang berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga (kepala keluarga). Selain itu juga dapat diartikan bahwa banyak penduduk lanjut usia yang karena pemenuhan kebutuhan hidup terpaksa tetap mencari nafkah diusia lanjut, meskipun tidak menutup kemungkinan masih banyak pula penduduk lanjut usia yang karena pendidikan, pengetahuan dan keterampilannya yang tinggi, pemikiran dan ideidenya masih dibutuhkan. Pihak berwenang perlu memberikan perhatian khusus terhadap penduduk lanjut usia, karena kelompok usia ini masih mempunyai potensi dan kemampuan penduduk lanjut usia 38 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

52 perlu diberi penajaman, agar sumbangsih mereka dapat lebih bermakna. Sementara itu pada tahun nilai TPT penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan kecenderungan meningkat dari 0,40 persen pada tahun 2013 menjadi 0,49 persen pada tahun 2014 dan 1,03 di tahun Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan tingkat ekonomi lanjut usia yang semakin membaik sehingga mereka tidak perlu bekerja lagi tinggal menikmati masa pensiun setelah mereka tidak bekerja lagi. Tabel 5.2 Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Menurut Sektor Ekonomi dan Wilayah Kota Desa Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Sektor Ekonomi Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Pertanian 38,01 81,57 68,45 Pertambangan 0,52 2,59 1,97 Industri Pengolahan 4,37 3,66 3,88 Listrik, Gas, Air 0,00 0,00 0,00 Bangunan 8,19 1,01 3,17 Perdagangan 29,89 7,79 14,44 Pengangkutan 4,30 0,31 1,51 Keuangan 1,06 0,00 0,32 Jasa-jasa 13,66 3,07 6,26 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2015 Tabel 5.2 memperlihatkan penduduk lanjut usia yang bekerja terserap pada berbagai lapangan pekerjaan. Proporsi terbesar yaitu Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

53 pada lapangan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang mencapai 68,45 persen. Fenomena ini tentunya akan banyak kita temui di daerah perdesaan (81,57 persen) dibanding di daerah perkotaan (38,01 persen). Secara persentase penduduk lanjut usia yang bekerja di sektor pertanian di wilayah perkotaan tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 dengan 33,67 persen. Sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi merupakan sektor terbesar kedua (14,44 persen) yang menyerap lanjut usia bekerja. Di sektor ini, persentase penyerapan penduduk lanjut usia yang bekerja di daerah perkotaan hampir empat kali lipat lebih tinggi (29,89 persen) dibanding di daerah perdesaan (7,79 persen). Demikian juga pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebagai sektor terbesar ketiga (6,26 persen) yang menyerap penduduk lanjut usia bekerja. Persentase penduduk lanjut usia yang bekerja di sektor ini di wilayah perkotaan besarnya mencapai empat kali lipat (13,66 persen) dibandingkan wilayah perdesaan yang hanya menyerap penduduk lanjut usia bekerja sebesar 3,07 persen. Tabel 5.3 menjelaskan bahwa persentase penduduk lanjut usia laki-laki yang bekerja jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk lanjut usia perempuan, bahkan mencapai hampir dua kali lipat, dimana penduduk lanjut usia laki-laki yang bekerja mencapai 65,06 persen sedangkan penduduk lanjut usia perempuan yang bekerja hanya 35,82 persen saja. Tingginya partisipasi penduduk lanjut usia yang bekerja, antara lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga, 40 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

54 mengisi waktu luang, dan menjaga kesehatan badan. Kondisi seperti ini terjadi juga di semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Tabel 5.3 Persentase Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Jenis Kegiatan Utama Seminggu yang Lalu Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Kabupaten/ Kota Beker -ja Peng angg ur-an Laki-laki Meng -urus Ruta Beker -ja Perempuan Peng angg ur-an Meng -urus Ruta Lainnya Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kotawaringin Barat 74,98 3,41 8,44 13,17 35,09 0,00 54,99 9,92 Kotawaringin Timur 55,18 1,19 8,44 35,19 21,67 0,00 62,11 16,22 Kapuas 62,90 0,00 19,15 17,95 36,73 0,00 52,01 11,26 Barito Selatan 67,43 0,00 6,67 25,90 31,53 0,00 42,80 25,67 Barito Utara 67,75 0,00 11,03 21,22 25,76 0,00 61,46 12,78 Sukamara 72,04 1,75 0,00 26,21 52,81 0,00 19,53 27,66 Lamandau 67,23 4,09 14,42 14,26 39,91 0,00 37,03 23,06 Seruyan 84,69 0,00 0,50 14,81 35,52 0,00 57,59 6,89 Katingan 61,84 2,82 13,31 22,03 32,52 0,00 54,82 12,66 Pulang Pisau 71,35 0,00 5,40 23,25 46,76 0,00 28,85 24,39 Gunung Mas 76,08 0,00 3,63 20,29 50,66 0,00 24,72 24,62 Barito Timur 73,96 0,00 7,99 18,05 41,99 0,00 40,52 17,49 Murung Raya 61,23 0,00 0,00 38,77 36,65 2,77 33,16 27,42 Palangka Raya 45,73 0,00 42,48 11,79 43,33 0,00 41,48 15,19 Kalimantan Tengah 65,06 0,92 12,38 21,64 35,82 0,11 47,68 16,39 Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2015 Ditinjau menurut jenis kelamin, mayoritas penduduk lanjut usia laki-laki cenderung bekerja sedangkan penduduk lanjut usia perempuan lebih banyak yang mengurus rumah tangga. Hal ini bisa kita Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

55 lihat juga pada Tabel 5.3, dimana penduduk lanjut usia laki-laki hanya 12,38 persen yang mengurus rumah tangga sedangkan penduduk lanjut usia perempuan yang mengurus rumah tangga ada sebanyak 47,68 persen. Ternyata kondisi serupa terjadi juga hampir di semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah kecuali Kota Palangka Raya dimana persentase penduduk lanjut usia laki-laki yang mengurus rumah tangga lebih banyak, yaitu sebesar 42,48 persen sedangkan persentase penduduk lanjut usia perempuan yang mengurus rumah tangga 41,48 persen. 42 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

56 BAB VI PENUTUP

57

58 VI. PENUTUP Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa persentase penduduk lanjut usia terhadap total penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah selama empat tahun terakhir berkisar antara 4 sampai 5 persen. Angka kesakitan penduduk lanjut usia tahun 2015 menunjukkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia perempuan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia laki-laki. Dan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perdesaan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perkotaan. Dari sisi pendidikan dan kegiatan ekonomi, sebagian besar penduduk lanjut usia berpendidikan SD ke bawah. Dan sebagian besar lanjut usia tersebut terutama yang laki-laki masih mengisi hari-harinya dengan bekerja sedangkan penduduk lanjut usia perempuannya lebih cenderung mengurus rumah tangga. Persentase penduduk lanjut usia bekerja yang masih cukup tinggi memberikan dua indikasi apakah penduduk lanjut usia ini merupakan satu-satunya pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, atau hanya mengisi hari tuanya agar lebih produktif. Profil sederhana tentang penduduk lanjut usia ini setidaknya dapat memberikan gambaran kasar bahwa penduduk lanjut usia di Provinsi Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah

59 Kalimantan Tengah masih membutuhkan perhatian yang besar agar tetap dapat bermanfaat dalam pembangunan. 46 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

60 .id s. go.b p ng lt e ka :// tp ht

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009 25 KATA PENGANTAR Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017 No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012 No. 08/11/62/Th.VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012 Agustus 2012 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,17 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 No.08/11/62/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 Agustus 2014 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,24 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010 No. 02/01/62/Th.IV, 1 DESEMBER 2010 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2010 mencapai 1.066.733 orang berkurang sekitar 34.279 orang dibandingkan

Lebih terperinci

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013 STATISTIK PENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013 i STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1401 Katalog BPS : 2101023.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm : ix + 57 halaman

Lebih terperinci

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN INDIKATOR KETENAGAKERJAAN KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU INDIKATOR KETENAGAKERJAAN KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2012 No Publikasi : 76042.1202 Katalog BPS : 2302003.7604 Ukuran

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peranan dan kedudukan sangat penting sepanjang perjalanan sejarah. Kiprah perempuan di atas panggung sejarah tidak diragukan lagi. Pada tahun

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) No. 13/12/Th. VII, 2 Desember 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM TAHUN 2013 SEBANYAK 29.083 RUMAH TANGGA, TURUN 36,17 PERSEN DARI TAHUN 2003 Jumlah rumah tangga usaha

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Kalimantan Tengah

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Kalimantan Tengah BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Kalimantan Tengah Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) berjumlah 237.092

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,87 Persen Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014

DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014 DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iii + 20 halaman Naskah: Penanggung Jawab Umum : Sindai M.O Sea, SE Penulis

Lebih terperinci

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 No. 65/11/34/Thn.XIX, 6 Nopember 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pembangunan di berbagai sektor. Pemuda, sebagian besar memiliki kesempatan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pembangunan di berbagai sektor. Pemuda, sebagian besar memiliki kesempatan 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Peran pemuda dalam pembangunan sangat penting karena dianggap berada dalam usia yang produktif untuk menunjang berbagai aktivitas pembangunan di berbagai sektor. Pemuda,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebelum otonomi daerah tahun 2001, Indonesia menganut sistem

I. PENDAHULUAN. Sebelum otonomi daerah tahun 2001, Indonesia menganut sistem I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebelum otonomi daerah tahun 2001, Indonesia menganut sistem pemerintahan sentralistik. Sistem pemerintahan sentralistik tersebut tercermin dari dominasi pemerintah pusat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan di Indonesia telah dilalui sejak kemerdekaannya 70

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan di Indonesia telah dilalui sejak kemerdekaannya 70 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pemerintahan di Indonesia telah dilalui sejak kemerdekaannya 70 tahun yang lalu. Pada tahun 1945 1960, ada dibentuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur Agustus 2017 No.92/11/64/Th.XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (ANGKA SEMENTARA)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (ANGKA SEMENTARA) No. 13/09/62/Th. VII, 2 September 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (ANGKA SEMENTARA) JUMLAH RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 SEBANYAK 270.862

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Lanjut Usia (lansia) merupakan tahap akhir siklus perkembangan manusia. Masa di mana semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN (UMK) DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN (UMSK) TAHUN 2015 KABUPATEN LAMANDAU

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN PROVINSI MALUKU UTARA FEBRUARI 2016 ISBN : No. Publikasi : 82520.1609 Katalog BPS : 2302003.82 Ukuran Buku : B5 (17,6 x 25 cm) Jumlah Halaman : 27 Naskah : Bidang Statistik Sosial

Lebih terperinci

DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN DISAMPAIKAN OLEH: ASISTEN DEPUTI INFORMASI GENDER DALAM PERTEMUAN KOORDINASI DAN

Lebih terperinci

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015 BPS KABUPATEN SEKADAU No.06/11/6109/Th. II, 17 November 2016 KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2015 SEBESAR 2,97 PERSEN Persentase angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 No.08/05/62/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 Februari 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,13 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN (UMK) DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN (UMSK) TAHUN 2015 KABUPATEN MURUNG

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 No. 06/11/53/Th. XV, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,83 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 No.66 /11/ 63 / Th XVIII / 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 Pada bulan Agustus 2014, jumlah angkatan kerja mencapai 1,94 juta orang atau terjadi penambahan sebesar

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan 2017 No. 064/11/63/Th. XIX, 06 November 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan 2017 Kalimantan Selatan mengalami TPT sebesar 4,77 persen. Jumlah angkatan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 220/12/21/Th. V, 1 Desember 20 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 20 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEMAKIN TURUN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,05 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015

STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN TAHUN 2016 KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Buku Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013

Lebih terperinci

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar KABUPATEN WAROPEN TAHUN 2014 Oleh : Muhammad Fajar KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas perstatistikan di

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 59/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Papua Barat Agustus 2017 Agutus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 47/12/34/Th.XI, 01 Desember 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN (Di

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 No. 27/05/62/Th. II, 5 Mei 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016 TERUS MENINGKAT IPM Kalimantan Tengah Tahun 2016 Pembangunan manusia di Kalimantan Tengah pada

Lebih terperinci

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Erisman, M.Si, Kabid Statistik Sosial, BPS Provinsi Jawa Tengah Data Penduduk Yang Digunakan Mulai tahun 2014 angka penduduk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 12/07/62/Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 944 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 4.116 TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.X, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,43 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29 /05/16/Th. XVIII, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 Februari 2016: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,94 Persen Jumlah angkatan kerja

Lebih terperinci

Profil LANSIA Jawa tengah 2014

Profil LANSIA Jawa tengah 2014 Katalog BPS : 4201003.33 Profil LANSIA Jawa tengah 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH PROFIL LANSIA JAWA TENGAH 2014 ISSN : 2407-3342 Nomor Publikasi : 33520.1511 Katalog BPS : 4104001.33

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari angka harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 23/05/34/Th.XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No. 27/07/62/Th. I, 01 Juli 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Kalimantan Tengah Tahun 2015 Pembangunan manusia di Kalimantan Tengah pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Jakarta, 18 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI 2 Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.IX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,54 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA SUMATERA SELATAN

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA SUMATERA SELATAN Katalog : 4104001.16 STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA SUMATERA SELATAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA SUMATERA SELATAN 2015 STATISTIK PENDUDUK LANJUT

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 No.65/11/63/Th XVII/6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2013 sebesar 69,08 persen. Mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksikan akan meningkat cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 No. 34/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2017 mencapai 2.469.104 orang, bertambah 86.638 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN Adi Setiyanto PENDAHULUAN Tenaga kerja merupakan motor penggerak dalam pembangunan ekonomi. Tenaga kerja sebagai sumber daya

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.32/05/64/Th.XVIII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada 2015 mencapai 1,65 juta orang yang

Lebih terperinci

No. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci