LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1"

Transkripsi

1 L A M P I R A N 79

2 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1 80

3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama sekolah : SD N Blotongan 01 Mata pelajaran Kelas/semester : Ilmu Pengetahuan Sosial : V/II Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2x pertemuan I) A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan indonesia B. Kompetensi Dasar 2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C. Indikator Pertemuan I Terampil Merumuskan masalah peristiwa penting dalam rangka Mendiskusikan rumusan masalah tentang peristiwa penting dalam rangka Terampil mengajukan hipotesis tentang peristiwa penting dalam rangka Mengumpulkan Informasi tentang peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indonesia Menganalisis Informasi tentang peristiwa penting dalam rangka Menguji hipotesis tentang peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia Terampil sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indikator Kognitif 81

4 1. Menyebutkan peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2. Menentukan peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Menjelaskan peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 4. Mengumpulkan informasi peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 5. Menganalisis informasi peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I 1. Siswa terampil merumuskan masalah tentang peristiwa penting dalam rangka atas hasil pemikiran sendiri 2. Secara berpasangan, siswa dapat mendiskusikan tentang peristiwa penting dalam rangka dengan benar 3. Dengan berpasangan, siswa dapat mendiskusikan rumusan masalah tentang peristiwa penting dalam rangka 4. Dengan berpasangan, siswa terampil mengajukan hipotesis tentang peristiwa penting dalam rangka 5. Dengan berpasangan, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang Peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indonesia 6. Dengan berpasangan, siswa dapat menganalisis Informasi tentang peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indonesia 7. dengan berpasangan, siswa dapat menguji hipotesis tentang peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indonesia 8. Dalam diskusi pleno, siswa dapat sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indonesia E. Materi Pokok 82

5 1. Perjuangan (Lampiran 2) F. Model dan Pendekatan Pembelajaran Model : Think Paer Share Pendekatan : Inkuiri Metode pembelajaran : ceramah, kerja kelompok, diskusi kelas G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I ( 2x 35 menit) Uraian kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit) a. Guru memberikan salam dan berdoa b. Guru mengabsensi siswa dan bertanya kehadiran siswa c. Apersepsi : Siapa di antara kalian yang pernah ke kota Semarang meliahat Tugu Muda? Siapa yang tahu sejarah tugu muda dibuat? d. Motivasi : Siswa mendapatkan reward berupa pujian dari guru e. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru. 2. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Siswa menyimak materi peristiwa penting dalam rangka 2. Siswa terampil berfikir secara individu untuk merumuskan masalah peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk : a. Diskusi merumuskan masalah Peristiwa penting dalam rangka b. Terampil mengajuan hipotesis tentang Peristiwa penting dalam rangka c. Mengupulkan informasi tentang Peristiwa penting dalam rangka mempertahakan kemerdekaan Indonesia d. Menganalisis infoermasi tentang Peristiwa penting dalam rangka e. Menguji hipotesis tentang Peristiwa penting dalam rangka Kerakter Tanggung Jawab Kerja sama 83

6 f. Membuat kesimpulan tentang Peristiwa penting dalam rangka 4. Siswa terampil sharing hasil diskusinya didepan kelas secara pleno Mempresentasikam pembuktian hasil diskusi tentang Peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia Tanggung Jawab 3. Penutup (10 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan b. Guru memberikan penegasan tentang materi Peristiwa perjuangan memperthankan kemerdekaan. c. Siswa melakukan refleksi pembelajaran d. Guru memberikankan tindak lanjut H. Sumber dan Media Belajar 1. Sumber belajar - KTSP SD N Blotongan 01 dan Silabus IPS SD Negeri Blotongan 01 - Yuliati, Reny, dkk Ilmu pengetahuan Sosial : Untuk SD?MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas 2. Media belajar - Gambar-gambar tokoh dan peristiwa perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan - LKS (lembar kerja siswa) I. Penilaian 1. Prosedur penelitian a) Penilaian proses: - Rubrik penilaian ( pengukuran afektif dan Psikomotorik) (Terlampir ) b) Hasil Belajar - Tes tertulis : Uraian (Terlampir) 2. Teknik penilaian : Tes dan Non tes 3. Kisi-kisi Penilaian (Terlampir) 4. Nilai Akhir Nilai Akhir = 40% Non-tes (Rubrik penilaian) + 60% tes tertulis 84

7 85

8 LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN I (Siklus I) Nama Siswa : Isilah tabel diawah ini dan jelaskan mengenai peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan berikut ini: Nama Peristiwa 1. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya Penjelasan 2. Pertempuara n Lima hari di Semarang 3. Pertempuara n Ambarawa 4. Pertempuara n Bandung laut api 5. Pertempuran medan area 86

9 KUNCI JAWABAN LEMBER KERJA I (siklus I) Nama Peristiwa 1. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya 2. Pertempuara n Lima hari di Semarang 3. Pertempuara n Ambarawa 4. Pertempuara n Bandung laut api 5. Pertempuran medan area Penjelasan Tanggal Oktober 1945 Sebab datangnya tentara sekutu yag diboncengi NICA di Surabaya, dan tentara NOCA melancarkan hasutan sehingga menimbulkan kekacauan di Surabaya Tokoh-tokoh yang berperan penting : Gubernur Suryo dan Sutomo (Bung Tomo) Tanggal 15 Oktober 1945 Sebab para tentara dan pemuda rakyat Semarang ingin melucuti tentara jepang dan jepang melakukan perlawanan. Tokoh-tokoh yang berperan penting : Doktor Karyadi Tanggal 20 November 15 Desember 1945 sebab datangnya tentara sekiutu yang diboncengin NICA dan mereka membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak Tokoh-tokoh yang berperan penting : Kolonel Isdimana dan Kolonel Soedirman Tanggal 23 Maret 1946 Sebab datangnya tentara sekutu di boncengi NICA dibandung dan mereka meminta hasil lucutan tentara Jepang oleh TKR di serahkan kepada sekutu. Tokoh-tokoh yang berperan penting : A.H. Nasution Tanggal 13 Oktober 1945 Sebab datangnya sekutu diboncengi NICA di Medan 87

10 Tokoh-tokoh yang berperan penting : Ahmad Taher dan Teuku Muhammad Hasan Bobot Nilai Skor 1 jika siswa menjawab salah Skor 2 jika siswa menjawab kurang benar Skor 3 jika siswa menjawab cukup benar Skor 4 jika siswa menjawab benar Skor maksimum : 4 x 5 = 20 Skor minimum : 1 x 5 = 5 Rumus Penskoran 88

11 MATERI PEMBELAJARAN Nama Peristiwa 1. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya 2. Pertempuara n Lima hari di Semarang 3. Pertempuara n Ambarawa Penjelasan Tanggal Oktober 1945 Sebab datangnya tentara sekutu yag diboncengi NICA di Surabaya, dan tentara NOCA melancarkan hasutan sehingga menimbulkan kekacauan di Surabaya Tokoh-tokoh yang berperan penting : Gubernur Suryo dan Sutomo (Bung Tomo) Tanggal 15 Oktober 1945 Sebab para tentara dan pemuda rakyat Semarang ingin melucuti tentara jepang dan jepang melakukan perlawanan. Tokoh-tokoh yang berperan penting : Doktor Karyadi Tanggal 20 November 15 Desember 1945 sebab datangnya tentara sekiutu yang diboncengin NICA dan mereka membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak Tokoh-tokoh yang berperan penting : Kolonel Isdimana dan Kolonel Soedirman 89

12 4. Pertempuara n Bandung laut api 5. Pertempuran medan area Tanggal 23 Maret 1946 Sebab datangnya tentara sekutu di boncengi NICA dibandung dan mereka meminta hasil lucutan tentara Jepang oleh TKR di serahkan kepada sekutu. Tokoh-tokoh yang berperan penting : A.H. Nasution Tanggal 13 Oktober 1945 Sebab datangnya sekutu diboncengi NICA di Medan Tokoh-tokoh yang berperan penting : Ahmad Taher dan Teuku Muhammad Hasan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama sekolah : SD N Blotongan 01 Mata pelajaran Kelas/semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial : V/II : 2 x 35 menit (pertemuan ke II) A. Standar Kompetensi 90

13 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan indonesia B. Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C. Indikator Terampil merumuskan masalah tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahakan kemerdekaan Mengajukan hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahakan kemerdekaan Mengumpulkan data tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahakan kemerdekaan Menganalisis data tentang perundingan peristiwa penting dan hasilnya dalam mempertahakan kemerdekaan Menguji hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahakan kemerdekaan Pembuktian hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan Indikator Kognitif 1. Menyebutkan peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 2. Menentukan peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 3. Menjelaskan peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 4. Mengumpulkan peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 5. Menganalisis informasi peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan D. Tujuan Pembelajaran 91

14 1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 2. Siswa menyimak teks tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 3. Siswa berfikir secara individu untuk merumuskan masalah tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 4. Guru membentuk kelompok, siswa berpasangan mendiskusikan peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan a. Siswa mendiskusikan rumusan masalah tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan b. Siswa diskusi mengajukan hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan c. Siswa mengumpulkan data peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan d. Siswa menganalisis data tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan e. Siswa menguji hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan f. Siswa sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan. 5. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan E. Materi Pokok 2. Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan F. Model dan Pendekatan Pembelajaran Model : Think Paer Share Pendekatan : Inkuiri Metode pembelajaran : kerja kelompok, diskusi kelas G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan II (2x 35 menit) 92

15 Uraian kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit) a. Guru memberikan salam dan berdoa b. Guru mengabsensi siswa dan bertanya kehadiran siswa c. Apersepsi : Apa yang kalian ketahui tentang perjanjian dan perundingan? Perjanjian apa saja yang dilakukan bangsa Indonesia terhadap Belanda untuk mempertahankan Indonesia? d. Motivasi : Siswa mendapatkan reward berupa pujian dari guru e. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru 2. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Siswa menyimak teks tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 2. Siswa berfikir secara individu merumuskan masalah peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 3. Siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk : a. Diskusi merumuskan masalah tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan b. Mengajukan hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan c. Mengumpulkan data tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan d. Menganalisis data tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan e. Menguji hipotesis tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan f. Membuat kesimpulan tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 4. Siswa shering hasil diskusinya didepan kelas secara pleno Mempresentasikam pembuktian hasil diskusi tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 3. Penutup (10 menit) Kerakter Tanggung Jawab Kerja sama Tanggung Jawab 93

16 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan. 2. Guru memberikan penegasan tentang peristiwa perundingan penting dan hasilnya dalam mempertahankan kemerdekaan 3. Siswa melakukan refleksi pembelajaran 4. Siswa mengerjakan tes formatif H. Sumber dan Media Belajar 3. Sumber belajar - KTSP SD N Blotongan 01 dan Silabus IPS SD Negeri Blotongan 01 - Yuliati, Reny, dkk Ilmu pengetahuan Sosial : Untuk SD?MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas 4. Media belajar - Gambar tokoh tokoh yang berperan penting dalam perundingan mempertahankan kemerdekaan - Gambar-gambar perundingan/perjanjian linggarjati, renville, roem-royen dan KBM - LKS (lembar kerja siswa) I. Penilaian 1. Prosedur penelitian a) Penilaian proses: - Rubrik penilaian ( pengukuran afektif dan Psikomotorik) 2. Teknik Penilaian Tes dan Non tes b) Hasil Belajar - Tes tertulis : Pilihan ganda (terlampir) 3. Kisi-kisi Instrumen (terlampir) 4. Nilai Akhir (terlampir) Nilai Akhir = 40% Nont tes + 60% Tes tertulis 94

17 LEMBAR KERJA SISWA II (siklus I) Nama Siswa : Lengkapilah tabel tentang peristiwa perundingan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan berikut ini: No Nama Perundingan (Perjanjian) Wakil-wakil yang berunding di dalam perjanjian Hasil 95

18 1 Linggarjati Indonesia Belanda 2 Renville 3 Roem royen 4 KMB (Konferensi Meja Bundar) No Nama Perundingan (Perjanjian) KUNCI JAWABAN LKS II (siklus I) Wakil-wakil yang berunding di dalam perjanjian Indonesia Belanda 1 Linggarjati Sutan Syarrir Van Mook 1. B elanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jwa, Madura dan Sumatra 2. R I dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama RIS yang salah satu Negara Bagiannya adalah RI 96 Hasil

19 2 Renville Air Syarifuddin R. Abdulkadir Wijoyoatmojo 3. N egara Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda 1 1. B elanda hanya mengakui wilayah RI atas Jawa Tenggah, Jogjakarta sebagian kecil Jawa barat dan sumatra 2. T entara Republik Indonesia (TRI) harus ditarik mundur dari daerahdaerah yang diduduki Belanda 3 Roem royen Mr. Moh Roem Dr. Van Royen 1. P emerintahan RI dikembalikan ke Jogjakarta, penghentian perang gerilya dan pembebasan tahanan Politik 2. I ndonesia dan Belanda bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan 3. B elanda menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat 4. A kan diselenggarakan KMB anatara Indonesia dan belanda di Den Haag Setelah pemerintahan RI kembali ke Jogjakarta 4 KMB (Konferensi Meja Bundar) Drs. Moh Hatta Mr. Van MAarseveen 1. I ndonesia menjadi RIS dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember R IS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda 3. M aslaha Irian barat akan diselenggarakan setahun setelah pengakuan kedaulatan Bobot Nilai 97

20 Skor 1 jika siswa menjawab salah Skor 2 jika siswa menjawab kurang benar Skor 3 jika siswa menjawab cukup benar Skor 4 jika siswa menjawab benar Skor maksimum : 4 x 5 = 20 Skor minimum : 1 x 5 = 5 Rumus Penskoran MATERI PEMBELAJARAN 98

21 No Nama Perundingan (Perjanjian) Wakil-wakil yang berunding di dalam perjanjian Indonesia Belanda 1 Linggarjati Sutan Syarrir Van Mook 1. B elanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jwa, Madura dan Sumatra 2. R I dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama RIS yang salah satu Negara Bagiannya adalah RI 3. N egara Indonesia Serikat dan Belanda 2 Renville Air Syarifuddin R. Abdulkadir Wijoyoatmojo 99 Hasil akan membentuk Uni Indonesia belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda 1 3. B elanda hanya mengakui wilayah RI atas Jawa Tenggah, Jogjakarta sebagian kecil Jawa barat dan Sumatra 4. T entara Republik Indonesia (TRI) harus ditarik mundur dari daerahdaerah yang diduduki Belanda 3 Roem royen Mr. Moh Roem Dr. Van Royen 5. P emerintahan RI dikembalikan ke Jogjakarta, penghentian perang gerilya dan pembebasan tahanan Politik 6. I ndonesia dan Belanda bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan 7. B elanda menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat 8. A kan diselenggarakan KMB anatara Indonesia dan belanda di Den Haag Setelah pemerintahan RI kembali ke Jogjakarta 4 KMB (Konferensi Meja Bundar) Drs. Moh Hatta Mr. Van MAarseveen 4. I ndonesia menjadi RIS dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan

22 kepada RIS pada akhir Desember R IS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda 6. M aslaha Irian barat akan diselenggarakan setahun setelah pengakuan kedaulatan Soal Tes Formatif siklus I Nama No. Absen :. :. A. Kerjakan soal berikut dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban a,b,c,d pada jawaban yang dianggap benar! 1. Pada tanggal 24 Oktober 1945 pasukan sekutu mendarat di Surabaya. Menguasai tempat-tempat,penjara, kator pos, gedung-gedung penting,pelabuahan,bandara dan menyebar pamflit agar rakyat Surabaya menyerahkan semua senjata. Tentara sekutu mendarat di Surabaya dipimpin oleh a. Jendral Cristison c. T.E.D Kelly b. A.W.S Mallaby d. Brigjen Bethel 2. Peristiwa bandung lautan api terjadi antara TKR Melawan sekutu. Peristiwa ini menunjukkan semngat rakyat Bandung rela mengorbankan jiwa raga, harta dan benda dalam. Peristiwa Bandung lautan api terjadi pada tanggal a. 21 November 1945 c. 23 Maret 1946 b. 10 Desember 1945 d. 1 Januari Peristiwa lima hari di Semarang korbannya ditaksirkan orang pemuda dan rakyat Semarang serta orang tentara jepang. Dalam pertempuran lima hari di Semarang gugurlah tokoh kesehatan Yaitu a. Dr. Muwardi c. Dr. Sarjito b. Dr. Sutomo d. Dr. Karyadi 4. Pertempuran Surabaya terjadi pada tanggal 10 November Pertempuran Surabaya berlangsung selama 3 minggu. Banyak korban berjatuhan dari pihak sekutu maupun rakyat Surabaya. Untuk mengenang pertempuran di Surabaya, pada tanggal 10 November diperingati sebagai hari a. Infantry c. Kesaktian Pancasila b. Pahlawan d. Kebaktian Nasional 5. Pertempuran yang terjadi di luar jawa salah satunya adalah pertempuran Medan Area yang terjadi di medan. Pertempuran di Medan ini terjadi 100

23 tanggal 13 Oktober Pertempuran Medan area adalah pertempuran antara TKR melawan a. Sekutu c. Jepang b. Spanyol d. Inggris 6. Pada tanggal 10 November diadakan perundingan antara Belanda dan Indonesia di Cirebon. Salah satu isinya adalah Belanda mengakui kedaulatan RI meliputi Jawa, Sumatra, dan Madura. Perjanjian itu disebut dengan perjanjian a. Renville c. Roem-royen b. KMB d. Linggarjati 7. Perjanjian linggarjati adalah perjanjian berisi kesepakatan antara Belanda dan Indonesia. Namun belanda mengingkari perjanjian itu dan melancarkan serangan ke wilayah-wilayah RI. Serangan tersebut dikenal dengan nama Agresi militer belanda I. Agresi militer belanda I terjadi pada tanggal a. 21 Juli 1947 c. 19 Desember 1947 b. 21 Juli 1948 d. 19 Desember Pada tanggal 19 Desember 1948 belanda melancarkan agresi militer belanda II. Belanda mengingkari perjanjian renville dengan menyerang Ibu Kota RI di Yongjakarta. Pada agresi militer belanda II presiden dan wakil presiden ditawan dan diasingkan ke a. Digul c.bukit Tinggi b. Bangka d. Ende 9. Pertempuran Ambarawa terjadi di kota ambarawa, yang terletak di antara kota Semarang dan Magelang, Jawa Tenggah. Pada tanggal 15 Desember 1945 Tentara Sekutu berhasil di pukul mundur TKR dar ambarawa dibawah Pimpinan a. Mayor Sumarno c. Kolonel Soedirman b. Letkol Soeharto d. Letkol Isdiman 10. Ada beberapa diplomasi yang ditempuh pemerinahan Indonesia dan Belanda. Perundingan anatara Indonesia dan belanda diatas kapal milik Amerika Serikat adalah perundingan a. Renville c. Linggarjati b. Roem royen d. KMB 11. Setelah terjadi pertempuran selama 4 hari di ambarawa. Akhirnya pada tanggal 15 Desember 1945 tentara sekutu berhasil dipukul mundur oleh tentara TKR dari Ambarawa. Untuk memperingati keberhasilan TKR mengusir tentara sekutu dari kota Ambarawa, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari a. Infantri c. Kesaktian Pancasila b. Pahlawan d. Kebangkitan Nasional 101

24 12. Pada tanggal 23 Maret 1946, dating dari pemerintahan Indonesia di Jakarta untuk mengkosongkan kota Bandung. Dengan berat hati para pejuang melksanakan perintah tersebut. Tetapi sebelumnya mereka membumihanguskan bandung bagian selatan supaya tentara sekutu tidak dapat memanfaatkan bengunan-bangunan yang ada di kota bandung. Dalam peristiwa tersebut ggur seorang pahlawan yang bernama a. Drs. Moh Hatta c. Bung Tomo b. Moh. Toha d. Bung Syahrir 13. Selain dengan perjuangan senjata, usaha mempertaruhkan kemerdekaan juga dilakukan dengan usaha diplomasi. Salah satunya adalah perjanjian linggarjati. Para perundinggan linggarjati, delegasi Indonesia dipimpin oleh a. Drs. Moh Hatta c. Sutan Syahrir b. Mr. arif Syarifuddin d. Syarifuddin Prawiranegara 14. Sebagai tindak lanjut dari perundingan Roem royen, pada tanggal 23 Agustus 2 November dilaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB). Tempat penyelenggaraan KMB dilakukan di Kota a. Yogjakarta c. Jakarta b. Bandung d. Den Haag 15. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghargai jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia. Contoh tindakan kita dalam menghargai jasa para Pahlawan adalah, kecuali a. Malas dalam melaksanakan setiap pekerjaan b. Rajin belajar c. Ikut menjaga nama baik para tokoh kemerdekaan d. Mendoakan para tokoh kemerdekaan 16. Kemerdekaan yang diraih oleh Indonesia didapatkan dengan cara yang tidak mudah, butuh perjuangan untuk memperolehnya. Sebagai pelajar, belajar tekun dan rajin merupakan salah satu contoh wujud nyata dari a. Kegiatan positif b. Menghargai jasa tokoh pahlawan c. Rajin pangkal pandai d. Melaksanakan tugas 17. Untuk mengawasi pelaksanaaan gencatan senjata dari sengketa Indonesia dan Belanda, PBB membentuk KTN. KTN mengusulkan perundingan-perundingan Renville. Delegasi Indonesia dalam perjanjian Renville diwakili oleh a. Drs. Moh Hatta c. Sultan Syahrir b. Amir Syarifuddin d. Sultan Hamid II 102

25 18. Pada tanggal 7 Mei 1949, diselenggarakan perundingan antar Indonesia dan belanda di Jakarta. Utusan Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh Rum, sedangkan utusan dari Belanda diketuai oleh Dr. Van Royen. Oleh karena itu perundingan tersebut dinamakan dengan perundingan a. Renville c. Linggarjati b. Roem royen d. KMB 19. Pada tanggal 23 Agustus 2 November 1949 dilaksanakan KMB sebagai tindak lanjut dari perjanjian Roem royen. Pada KMB, deligasi Indonesia dipimpin oleh a. Drs. Moh Hatta c. Sultan Syahrir c. Amir Syarifuddin d. Sultan Hamid II 20. Pertempuran yang terjadi diluar jawa salah satunya adalah pertempuran yang terjadi di Medan. Pertempuran pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda di Medan. Pertempuran ini di kenal dengan pertempuran Medan Area yang terjadi pada tanggal a. 21 November 1945 c. 23 Maret 1946 b. 13 Oktober 1945 d. 1 Januari 1947 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS I A. Pilihan Ganda 1. B 11. A 2. C 12. B 3. D 13. C 4. B 14. D 5. A 15. A 6. D 16. B 7. A 17. B 8. B 18. B 9. C 19. A 10. A 20. B Penilaian : jumlah jawaban benar x 5 =

26 MATERI SIKLUS 1 PERISTIWA DAN PERUNDINGAN PENTING SERTA HASILNYA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN Setelah bangsa Indonesia berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri dalam Konferensi Inter- Indonesia maka bangsa Indonesia secara keseluruhan menghadapi Konferensi Meja Bundar, Sementara itu pada bulan Agustus 1949, Presiden Soekamo sebagai Panglima Tertinggi di satu pihak dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda di lain pihak memgumumkan perintah penghentian tembak-menembak. Perintah itu beriaku mulai tanggal 11 Agustus 1949 untuk Jawa dan 15 Agustus 1949 untuk Sumatra. Pada tanggal 11 Agustus 1949, dibentuk delegasi Republik Endonesia untuk menghadapi Konferensi Meja Bundar. Delegasi itu terdiri dari Drs. Hatta (ketua), Nir. Moh. Roem, Prof Dr. Mr. Supomo, Dr. J. Leitnena Mr. Ali Sastroamicijojo, Ir. Djuanda, Dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Mr. Muwardi. Delegasi BF0 dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar dimulai di Den Haag, Belanda. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 2 November 1949 dengan hasil sebagai berikut. 104

27 1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. 2. Status Karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun, sesudah pengakuan kedaulatan. 3. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajat. 4. Republik Indonesia Serikat mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak-hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda. 5. Republik indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak tahun Sementara itu, pada tanggal 29 Oktober 1949 dilakukan penandatanganan bersama piagam persetujuan Konstitusi Republik Indonesia Serikat antara Republik Indonesia dengan BFO. Di samping itu, hasil keputusan Konferensi Meja Bundar diajukan kepada Komite Nasional indonesia Pusat (KNIP). Selanjutnya, KNIP bersidang dari tanggal 6-14 Desember 1949 untuk membahas hasil KMB. Pembahasan hasil keputusan KMB oleh KNIP dilakukan dengan cara pemungutan suara, hasil yang dicapainya adalah 226 suara setuju, 62 suara menolak, dan 31 suara meninggaikan sidang. Gambar. Perundingan Konferensi Meja Bundar (KBM) Dengan demikian, KNIP menerima KMB. Pada tanagal 15 Desember 1949 diadakan pemilihan Presiden RIS dengan caion tunggal Ir. Soekarno dan terpilih sebagai presiden. Kemudian dilantik dan diambil sumpahnya pada tanggal 17 Desember Kabinet RIS di bawah pimpinan Drs. Moh. Hatta. Drs. Moh. Hatta dilantik sebagai perdana menteri oleh Presiden Soekarno pada tanggal 20 Desember Selanjutnya pada tanggal 23 Desember 1949 delegasi RIS berangkat ke negeri Belanda untuk menandatangani akta penyerahan kedaulatan. Pada tanggal 27 Desember 1949, baik di Indonesia maupun di negeri Belanda dilaksanakan upacara penandatanganan akta penyerahan kedaulatan. Dampak Konferensi Meja Bundar 105

28 Penyerahan kedaulatan yang dilakukan di negeri Belanda bertempat di ruang takhta Amsterdam, Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan A.M.J.A. Sasseu, dan Drs. Moh. Hatta melakukan penandatanganan akta penyerahan kedaulatan. Pada saat yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda, A.H.S. Lovink dalam suatu upacara di Istana Merdeka menandatangani naskah penyerahan kedaulatan. Dengan penyerahan kedaulatan itu, secara formal Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui kekuasaan negara Indonesia di seluruh bekas wilayah Hindia Belanda, kecuali Irian Barat yang akan diserahkan setahun kemudian. Sebulan kemudian, yaitu pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Sudirman, Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia meninggal dunia pada usia yang cukup muda, yaitu 34 tahun. Beliau adalah tokoh panutan bagi para anggota TNI. Perjanjian Renville Perjanjian Renville diambil dari nama sebutan kapal perang milik Amerika Serikat yang dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda, dan KTN sebagai perantaranya. Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan pihak Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya. Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo ini merupakan siasat pihak Belanda dengan menyatakan bahwa pertikaian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah dalam negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah intemasional yang perlu adanya campur tangan negara lain. Gambar. Kapal tempat terlaksanakan perjanjian Renville Isi Perjanjian Renville dari persetujuan itu adalah sebagai berikut : 1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS). 2. Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesiaa Belanda. 106

29 3. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara. 4. Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat. 5. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS. 6. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia. Kerugian Perjanjian Renville Bagi Indonesia Persetujuan Renville berhasil ditandatangani oleh kedua belah pihak tanggal 17 Januari Perjanjian Renville ini menyebabkan kedudukan Republik Indonesia semakin tersudut dan daerahnya semakin sempit. Hal ini merupakan ini merupakan akibat dari diakuinya garis Van Mook sebagai garis perbatasan baru hasil Agresi Militer Belanda 1. Sementara itu, kedudukan Belanda semakin bertambah kuat dengan terbentuknya negara-negara boneka. Setelah penandatanganan Persetujuan Renville, pihak pemerintah menghadapi tentangan sangat berat dan mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuchlin jatuh. Kabinet Amir Syarifuddin kemudian digantikan oleh Kabinet Harta. Namun di bawah pemerintahan Hatta muncul banyak rongrongan dan salah satunva dilakukan oleh bekas Perdana Menteri Amir Syarifuddin dengan organisasinya yang bernama Front Demokrasi Rakyat. Puncak dari pergolakan itu adalah pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, keadaan seperti itu dimanfaatkan pihak Belanda untuk melancarkan Militer 2. Pihak Inggris terus mengupayakan perundingan agar menjadi jalan terbaik dalam menyelesaikan konflik antara pihak Indonesia dengan Belanda dengan perantaraan diplomat Inggris, Lord Killearn. Pada awalnya pertemuan diselenggarakan di Istana Negara dan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Dalam perundingan itu pihak Indonesia dipimpin Sutan Syabrir dan pihak Belanda oleh Pro. Schermerhorn. Kemudian perundingan dilanjutkan di Linggarjati. Isi perjanjian Linggarjati: 1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra. 2. Akan dibentuk negara federal dengan nama Indonesia Serikat yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia 3. Dibentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai kepala uni 4. Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Uni Indonesia-Belanda sebelum tanggal 1 Januari

30 Gambar. Perjanjian Linggarjati Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani tanggal 15 November 1946 mendapat tentangan dari partai-partai politik yang ada di Indonesia. Sementara itu, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6 tahun 1946 tentang penambahan anggota KNIP untuk partai besar dan wakil dari daerah luar Jawa. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan susunan KNIP. Ternyata tentangan itu masih tetap ada, bahkan presiden dan wakil presiden mengancam akan mengundurkan diri apabila usaha-usaha untuk memperoleh persetujuan itu ditolak. Pengesahan Perjanjian Linggarjati Akhirnya, KNIP mengesahkan perjanjian Linggarjati pada tanggal 25 Februari 1947, bertempat di Istana Negara Jakarta. Persetujuan itu ditandatangani pada tanggal 25 Maret Apabila ditinjau dari luas wilayah, kekuasaan Republik Indonesia menjadi semakin sempit, namun bila dipandang dari segi politik intemasional kedudukan Republik Indonesia bertambah kuat. Hal ini disebabkan karena pemerintah Inggris, Amerika Serikat, serta beberapa negara-negara Arab telah memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia. Persetujuan itu sangat sulit terlaksana, karena pihak Belanda menafsirkan lain. Bahkan dijadikan sebagai alasan oleh pihak Belanda untuk mengadakan Agresi Militer I pada tanggal 21 Juli Bersamaan dengan Agresi Militer I yang dilakukan oleh pihak Belanda, Republik Indonesia mengirim utusan ke sidang PBB dengan tujuan agar posisi Indonesia di dunia internasional semakin bertambah kuat. Utusan itu terdiri dari Sutan Svahrir, H. Agus Salim, Sudjatmoko, dan Dr. Sumitro Djojohadikusumo. 108

31 Kehadiran utusan tersebut menarik perhatian peserta sidang PBB, oleh karena itu Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar dilaksanakan gencatan senjata dengan mengirim komisi jasa baik (goodwill commission) dengan beranggotakan tiga negara. Indonesia mengusulkan Austra-lia, Belanda mengusulkan Belgia, dan kedua negara yang diusulkan itu menunjuk Amerika Serikat sebagai anggota ketiga. Richard C. Kirby dari A.ustralia, Paul van Zeeland dari Belgia, dan Frank Graham dari Amerika Serikat. Di Indonesia, ketiga anggota itu terkenal dengan sebutan Komisi Tiga Negara (KTN). Komisi ini menjadi perantara dalam perundingan berikutnya. Isi Perjanjian Roem Royen - Akhirnya titik terang dalam sengketa penyelesaian konflik antara pihak Indonesia-Belanda terlihat. Hal ini dikarenakan kedua belah pihak bersedia untuk maju ke meja perundingan. Keberhasilan membawa masalah Indonesia-Belanda ke meja perundingan tidak terlepas dari inisiatif komisi PBB untuk Indonesia. Pada tanggal April 4 April 1949 dilaksanakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota komisi dari Amerika serikat. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem. Dalam perundingan Roem Royen, pihak Republik Indonesia tetap berpendirian bahwa pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka untuk perundingan selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut penghentian perang gerilya oleh Republik Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai persetujuan antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Kemudian disepakati kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan persetujuan pada tanggal 23 Maret Pernyataan pemerintah Republik Indonesia dibacakan oleh Ketua Delegasi Indonesia Mr. Mohammad Roem yang berisi antara lain sebagai berikut. 1. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya. 2. Kedua belah pihak bekerja sama dalam hai mengembalikan perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban. 3. Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang bertujuan mempercepat penyerahan kedaulatan lengkap dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesia Serikat. Pernyataan Delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van Royen, yang berisi antara lain sebagai berikut. 1. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta. 109

32 2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indo-nesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). 4. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta. Dampak Perjanjian Roem Royen Dengan tercapainya kesepakatan dalam Perjanjian Roem-Royen maka Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta dari tangan Belanda. Sementara itu, pihak TNI dengan penuh kecurigaan menyambut hasil persetujuan itu. Namun, Panglima Besar Jenderal Sudirman memperingatkan seluruh komando di bawahnya agar tidak memikirkan masalah-masalah perundingan. Gambar. Perjanjian Roem Yoem Untuk mempertegas amanat Jenderal Sudirman itu, Panglima Tentara dan Teritorium Jawa Kolonel A.H. Nasution memerintahkan agar para komandan lapangan dapat membedakan gencatan senjata untuk kepentingan politik atau kepentingan militer. Pada umumnya kalangan TNI tidak mempercayai sepenuhnya hasil-hasil perundingan, karena selalu merugikan perjuangan bangsa Indonesia. Pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda di bawah pengawasan Komisi PBB yang dipimpin oleh Christchley. Perundingan itu menghasilkan tiga keputusan, yaitu sebagai berikut. 110

33 1. Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni Perintah penghentian perang gerilya akan diberikan setelah pemerintahan Republik Indonesia berada di Yogyakarta pada tanggal 1 Juli Konferensi Meja Bundar (KMB) akan dilaksanakan di Den Haag. Pasca Perjanjian Roem Royen Setelah tercapainya perundingan Roem Royen, pada tanggal 1 Juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta. Selanjutnya, disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya. Panglima Besar Jenderal Sudirman tiba kembali di Yogyakarta tanggal 10 Juli Setelah pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta, pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan siding cabinet. Dalam siding tersebut Syafruddin Prawiranegara mengembalikan mandate kepada wakil presiden Moh Hatta. Dalam siding tersebut juga diputuskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX diangkat menjadi menteri pertahanan merangkap koordinator keamanan. Tokoh-tokoh penting dalam Perundingan Indonesia dan Belanda Van Mook Amir Syariddin 111

34 Dr. Van Royem Sutan Sjahrir Drs. Muhamad Hatta Mr. Van Naerseveen LAMPIRAN 2 112

35 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama sekolah : SD N Blotongan 01 Mata pelajaran Kelas/semester : Ilmu Pengetahuan Sosial : V/II Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2x pertemuan I) A. Standar Kompetensi 113

36 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan indonesia B. Kompetensi Dasar 2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C. Indikator Pertemuan I Terampil Merumuskan masalah peranan tokoh perjuangan dalam Mendiskusikan rumusan masalah tentang peranan tokoh perjuangan dalam Terampil mengajukan hipotesis tentang peranan tokoh perjuangan dalam Mengumpulkan Informasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam Menganalisis Informasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam Menguji hipotesis tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Terampil sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang peranan tokoh perjuangan dalam Indikator Kognitif 1. Menyebutkan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2. Menentukan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Menjelaskan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 4. Mengumpulkan informasi peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 114

37 5. Menganalisis peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I 1. Siswa terampil merumuskan masalah tentang peranan tokoh perjuangan dalam atas hasil pemikiran sendiri 2. Secara berpasangan, siswa dapat mendiskusikan tentang peranan tokoh perjuangan dalam dengan benar 3. Dengan berpasangan, siswa dapat mendiskusikan rumusan masalah peranan tokoh perjuangan dalam 4. Dengan berpasangan, siswa terampil mengajukan hipotesis tentang peranan tokoh perjuangan dalam 5. Dengan berpasangan, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam 6. Dengan berpasangan, siswa dapat menganalisis Informasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam 7. Dengan berpasangan, siswa dapat menguji hipotesis tentang peranan tokoh perjuangan dalam 8. Dalam diskusi pleno, siswa dapat sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia E. Materi Pokok 1. Peranan tokoh perjuangan dalam (Lampiran 2) F. Model dan Pendekatan Pembelajaran Model : Think Paer Share Pendekatan : Inkuiri Metode pembelajaran : ceramah, kerja kelompok, diskusi 115

38 G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I ( 2x 35 menit) Uraian kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit) a. Guru memberikan salam dan berdoa b. Guru mengabsensi siswa dan bertanya kehadiran siswa c. Apersepsi : Siapa yang mengenal para tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia serta peranannya masing-masing? d. Motivasi : Siswa mendapatkan reward berupa pujian dari guru e. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru. 2. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Siswa menyimak materi peranan tokoh perjuangan dalam 2. Siswa terampil berfikir secara individu untuk merumuskan masalah peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk : a. Diskusi merumuskan masalah peranan tokoh perjuangan dalam b. Terampil mengajuan hipotesis tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Mengumpulkan informasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Menganalisis infoermasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia e. Menguji hipotesis tentang peranan tokoh perjuangan dalam f. Membuat kesimpulan tentang peranan tokoh perjuangan Kerakter Tanggung Jawab Kerja sama Tanggung Jawab 116

39 dalam 5. Siswa terampil sharing hasil diskusinya didepan kelas secara pleno Mempresentasikam pembuktian hasil diskusi tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Penutup (10 menit) 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan 2. Guru memberikan penegasan tentang materi peranan tokoh perjuangan dalam 3. Siswa melakukan refleksi pembelajaran 4. Guru memberikankan tindak lanjut H. Sumber dan Media Belajar 1. Sumber belajar - KTSP SD N Blotongan 01 dan Silabus IPS SD Negeri Blotongan 01 - Syamsiyah, Siti, dkk Ilmu Pengetahuan Sosial : Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas - Yuliati, Reny, dkk Ilmu pengetahuan Sosial : Untuk SD?MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas 2. Media belajar - Gambar-gambar tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia - LKS (lembar kerja siswa) I. Penilaian 1 Prosedur penelitian a) Penilaian proses: - Rubrik penilaian ( pengukuran afektif dan Psikomotorik) (Terlampir ) b) Hasil Belajar - Tes tertulis : Uraian (Terlampir) 2 Teknik penilaian : Tes dan Non tes 3 Kisi-kisi Penilaian (Terlampir) 117

40 4 Nilai Akhir Nilai Akhir = 40% Non-tes (Rubrik penilaian) + 60% tes tertulis LEMBAR KERJA SISWA Siklus II Pertemuan I Nama siswa : Isilah tabel dibawah ini dan jelaskan mengenai gambar peranan tokoh perjuangan dalam berikut ini. 118

41 No Tokoh Nama Peran

42 5. Bobot Nilai Skor 1 jika siswa menjawab salah Skor 2 jika siswa menjawab kurang benar Skor 3 jika siswa menjawab cukup benar Skor 4 jika siswa menjawab benar Skor maksimum : 5 x 5 = 25 Skor minimum : 1 x 5 = 5 Rumus Penskoran KUNCI JAWABAN No Tokoh Nama Peranan 120

43 1. Ir. Soekarno Pemimpin Indonesia Ketua PPKI (Badan persiapan kemerdekaan) Ketua Proklamator 2. Drs. Moh Hatta Dikenal juga sebagai proklamator Delegasi handal dalam memperjuangkan kemerdekaan Pemimpin Konferensi Meja Bundar (KMB) 3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX Seorang raja di Yogyakarta Beliau seorang demokrat sejati berperan dalam usaha pengakuan kedaulatan RI Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan tokoh pejuang diplomatik Indonesia. Beliau menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Perundingan Rum-Royen yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei

44 4. Sebagai Panglima TKR, Kolonel Sordirman Memempin Divisi V Banyumas, Memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. 5. Sutomo (Bung Tomo) Pada zaman pergerakan beliau bekerja di Surat Kabar Suara Umum dan menjadi redaktur mingguan Pembela Rakyat. Beliau mendirikan dan memimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia. Beliau mengobarkan semangat rakyat Surabaya dalam perang melawan pasukan Sekutu pada tanggal 10 November

45 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama sekolah : SD N Blotongan 01 Mata pelajaran Kelas/semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial : V/II : 2 x 35 menit (2x pertemuan II) A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan indonesia B. Kompetensi Dasar 2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C. Indikator Pertemuan II Terampil Merumuskan masalah menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Mendiskusikan rumusan masalah menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Terampil mengajukan hipotesis tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Mengumpulkan Informasi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Menganalisis Informasi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Menguji hipotesis tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Terampil sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 123

46 Indikator Kognitif 1. Menyebutkan menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2. Menentukan menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Menjelaskan menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 4. Mengumpulkan informasi menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 5. Menganalisis menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan II 1. Siswa terampil merumuskan masalah tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam, atas hasil pemikiran sendiri 2. Secara berpasangan, siswa dapat mendiskusikan tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 3. Dengan berpasangan, siswa dapat mendiskusikan rumusan masalah menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 4. Dengan berpasangan, siswa terampil mengajukan hipotesis tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 5. Dengan berpasangan, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 6. Dengan berpasangan, siswa dapat menganalisis Informasi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 7. Dengan berpasangan, siswa dapat menguji hipotesis tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 124

47 8. Dalam diskusi pleno, siswa dapat sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam E. Materi Pokok 1. Menghargai Jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia (Lampiran 2) F. Model dan Pendekatan Pembelajaran Model : Think Paer Share Pendekatan : Inkuiri Metode pembelajaran : ceramah, kerja kelompok, diskusi G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I ( 2x 35 menit) Uraian kegiatan Kerakter 1. Pendahuluan (10 menit) a. Guru memberikan salam dan berdoa b. Guru mengabsensi siswa dan bertanya kehadiran siswa c. Apersepsi : Siapa yang mengenal para tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia serta bagaimana kita menghargai jasa para tokoh perjuangan? d. Motivasi : Siswa mendapatkan reward berupa pujian dari guru e. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru. 2. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Siswa menyimak materi menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Tanggung 2. Siswa terampil berfikir secara individu untuk merumuskan Jawab masalah menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 3. Siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk : a. Diskusi merumuskan masalah menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Kerja sama Indonesia 125

48 b. Terampil mengajuan hipotesis tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Mengumpulkan informasi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Menganalisis informasi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia e. Menguji hipotesis tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia f. Membuat kesimpulan tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia g. Siswa terampil sharing hasil diskusinya didepan kelas secara pleno 4. Mempresentasikam pembuktian hasil diskusi tentang menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Tanggung Jawab 3. Penutup (10 menit) 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan. 2. Guru memberikan penegasan tentang materi menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3. Siswa melakukan refleksi pembelajaran 4. Siswa mengerjakan soal tes formatif 5. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam 126

49 H. Sumber dan Media Belajar 1. Sumber belajar - KTSP SD N Blotongan 01 dan Silabus IPS SD Negeri Blotongan Syamsiyah, Siti, dkk Ilmu Pengetahuan Sosial : Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas - Yuliati, Reny, dkk Ilmu pengetahuan Sosial : Untuk SD?MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas 2. Media belajar - Gambar-gambar tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia - LKS (lembar kerja siswa) I. Penilaian 1 Prosedur penelitian a) Penilaian proses: - Rubrik penilaian ( pengukuran afektif dan Psikomotorik) (Terlampir ) b) Hasil Belajar - Tes tertulis : Objektif Pilihan Ganda (Terlampir) 2 Teknik penilaian : Tes dan Non tes 3 Kisi-kisi Penilaian (Terlampir) 4 Nilai Akhir Nilai Akhir = 40% Non-tes (Rubrik penilaian) + 60% tes tertulis 127

50 LEMBAR KERJA SISWA Siklus II Pertemuan II Nama siswa : A. Isilah tabel dibawah ini dan jelaskan mengenai jasa para tokoh perjuangan dalam berikut ini. No Gambar Pahlawan Jasa-jasa para tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia

51 KUNCI JAWABAN No Gambar Pahlawan Jasa-jasa dalam mempersiapkan kemerdekaan 1. Pemimpin Indonesia Seorang proklamator Ketua PPKI (Badan persiapan kemerdekaan) 2. Dikenal juga sebagai proklamator Delegasi handal dalam memperjuangkan kemerdekaan Pemimpin KMB sehingga Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia 3. Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas, Sudirman memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. 129

52 Bobot Nilai Skor 1 jika siswa menjawab salah Skor 2 jika siswa menjawab kurang benar Skor 3 jika siswa menjawab cukup benar Skor 4 jika siswa menjawab benar Skor maksimum : 3 x 5 = 20 Skor minimum : 1 x 5 = 5 Rumus Penskoran 130

53 SOAL TES FORMATIF SIKLUS II Nama siswa : A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Untuk mengenang petempuran di Surabaya, pada tanggal 10 November diperingati sebagai hari... a. Pahlawan c. Infantri b. Kebangkitan Nasional d. Sumpah Pemuda 2. Pemimpin pasukan Sekutu yang tewas dalam peristiwa 30 Oktober 1945 di Surabaya, adalah a. Kolonel Huiyer c. Brigjen Mallabay b. Brigjen Bethel d. Brigjen T.E.D. Kelly 3. Tokoh yang mengobarkan semangat perjuangan rakyat Surabaya lewat pidato-pidatonya adalah a. Ir. Sukarno c. Bung Tomo b. Sutan Syahrir d. Mohammad Hatta 4. Tokoh yang dikenal sebagai bapak proklamator adalah... a. Ir. Soekarno c. Jend. Sudirman b. Bung tomo d. Mohammad Toha 5. Komandan Resimen Banyuman yang gugur dalam pertempuran Ambarawa adalah a. Letkol M. Sarbini c. Kol Sudirman b. Letkol Isdiman d. Sastrodiharjo 6. Peristiwa bandung lautan api terjadi antara TKR Melawan sekutu. Peristiwa ini menunjukkan semngat rakyat Bandung rela mengorbankan jiwa raga, harta dan benda dalam. Peristiwa Bandung lautan api terjadi pada tanggal c. 21 November 1945 c. 23 Maret 1946 d. 10 Desember 1945 d. 1 Januari

54 7. Pertempuran Surabaya terjadi pada tanggal 10 November Pertempuran Surabaya berlangsung selama 3 minggu. Banyak korban berjatuhan dari pihak sekutu maupun rakyat Surabaya. Untuk mengenang pertempuran di Surabaya, pada tanggal 10 November diperingati sebagai hari c. Infantry c. Kesaktian Pancasila d. Pahlawan d. Kebaktian Nasional 8. Pertempuran yang terjadi di luar jawa salah satunya adalah pertempuran Medan Area yang terjadi di medan. Pertempuran di Medan ini terjadi tanggal 13 Oktober Pertempuran Medan area adalah pertempuran antara TKR melawan c. Sekutu c. Jepang d. Spanyol d. Inggris 9. Perjanjian linggarjati adalah perjanjian berisi kesepakatan anatara Belanda dan Indonesia. Namun belanda mengingkari perjanjian itu dan melancarkan serangan ke wilayah-wilayah RI. Serangan tersebut dikenal dengan nama Agresi militer belanda I. Agresi militer belanda I terjadi pada tanggal c. 21 Juli 1947 c. 19 Desember 1947 d. 21 Juli 1948 d. 19 Desember Pertempuran Ambarawa terjadi di kota ambarawa, yang terletak di antara kota Semarang dan Magelang, Jawa Tenggah. Pada tanggal 15 Desember 1945 Tentara Sekutu berhasil di pukul mundur TKR dar ambarawa dibawah Pimpinan c. Mayor Sumarno c. Kolonel Soedirman d. Letkol Soeharto d. Letkol Isdiman 11. Pemimpin TKR Sumatra Timur yang terbentuk pada tanggal 10 Oktober 1945, adalah a. Achmad Tahir c. Mr. Amir Syarifudin b. Kol A.H Nasution d. Teuku Mohammad Hasan 12. Pertempuran Margarana di Bali dipimpin oleh 132

55 a. Letkol M. Sarbini c. Letkol I Gusti Ngurah Rai b. I Gusti Ketut Jelantik d. Robert Wolter Mongisidi 13. Dalam perudingan linggajati, wakil Indonesia dipimpin oleh a. Sutan Syahrir c. Sukarno b. Mohammad Hatta d. Amir Syarifudin 14. Untuk membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda, PBB membentuk KTN yang terdiri dari a. Australia, Belgia, dan Swedia c. Amerika Serikat, Swedia, dan Belgia b. Australia, Belgia, dan Amerika Serikat d. Australia, Belgia, dan Amerika Serikat 15. Pemerintah RI segera dikembalikan ke a. Bukti tinggi c. Jakarta b. Medan d. Yogyakarta 16. Pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar, adalah a. Sultan Hamid II c. Sultan Hamengku Buwono IX b. Sultan Syahrir d. Mohammad Hatta 17. Delegasi Indonesia dalam Perjanjian Renville diketaui oleh a. Amir Syarifuddin c. Sutan Syahrir b. Mohammad Rum d. Mohammad Hatta 18. Dalam Agresi Militer Belanda II, Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan pemimpin-pemimpin lainnya ditangkat dan diasingkan ke a. Belanda c. Bangka b. Digul d. Bengkulu 19. Pertempuran Sulawesi Selatan dipimpin oleh 133

56 a. Letkol M. Sarbini c. Letkol I Gusti Ngurah Rai b. I Gusti Ketut Jelantik d. Robert Wolter Mongisidi 20. Tokoh yang dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, adalah a. Mohammad Hatta c. Bung Tomo b. Ir. Sukarno d. Jenderal Sudirman Kunci jawaban Lembar Kerja Siklus II Pilihan ganda 1. A 11. A 2. C 12. B 3. C 13. A 4. D 14. B 5. B 15. D 6. C 16. D 7. B 17. A 8. A 18. C 9. A 19. D 10. C 20. A 134

57 Penilaian : Jumlah jawaban benar x 5= 100 MATERI SIKLUS 2 Menghargai Peranan dan Jasa Para Tokoh Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan a. Ir. Soekarno b. Drs. Muhammad Hatta c. Jenderal Sudirman d. Bung Tomo e. Sri Sultan Hamengku Buwono Pertempuran-pertempuran a. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya b. Pertempuran Ambarawa c. Pertempuran Medan Area d. Bandung Lautan Api Usaha Perdamaian dan Agresi Militer BelandA 135

58 a. Perjanjian Linggajati b. Agresi Militer Belanda I c. Perjanjian Renville (17 Januari 1948) d. Agresi Militer Belanda II 1. Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda Untuk menengahi pertikaian antara Indonesia dan Belanda, PBB membentuk komisi baru yang diberi nama UNCI (United Nation Commision for Indonesia). Berkat peranan UNCI Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan. Delegasi Indonesia diketuai Mr. Moh Roem. Delegasi Belanda diketuai Dr. Van Royen. Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Roem-Royen. Salah satu keputusan perundingan Roem-Royen adalah akan diselenggarakannya Koferensi Meja Bundar (KMB). Sumber: 30 tahun Indonesia merdeka Gambar 8.8 Utusan UNCI yang berkunjung ke Bangka Untuk menghadapi KMB diadakan Konferensi Inter Indonesia. Konferensi tersebut dimaksudkan untuk mempertemukan pandangan wakil Republik Indonesia dengan wakil BFO. BFO merupakan organisasi yang terdiri atas pemimpin negara-negara bagian atau negara-negara kecil yang ada di Indonesia. Negara-negara bagian tersebut timbul karena adanya politik devide et impera. Politik devide et impera adalah politik memecah belah. Bagian-bagian wilayah Indonesia yang diduduki Belanda dipecah-pecah sehingga timbul negara-negara kecil (negara boneka). Sesudah berhasil menyelesaikan masalah dalam negeri melalui Konferensi Inter Indonesia, bangsa Indonesia siap menghadapi KMB. Pada tanggal 23 Agustus 1949 dibuka di Den Haag, Belanda. Delegasi RI dipimpin Drs. Moh. Hatta. Delegasi 136

59 BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak. Delegasi Belanda dipimpin Mr. J.H. Van Marseveen. Sedangkan PBB diwakili Chritclev. Pada tanggal 2 November 1949 dilakukan upacara penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan. Upacara tersebut dilakukan pada waktu yang bersamaan di Indonesia dan di Belanda. Dengan peristiwa tersebut secara resmi Belanda mengakui kedaulatan bangsa Indonesia di seluruh wilayah bekas jajahannya. Di Den Haag naskah penyerahan ditandatangani Drs. Moh. Hatta mewakili Indonesia dan Ratu Juliana mewakili Belanda. 2. Peranan Beberapa Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan Mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara. Cara tersebut meliputi perang dan diplomasi. Ada beberapa tokoh yang berperan dalam kedua cara tersebut, antara lain sebagai berikut. a. Ir. Soekarno Tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia. Sebagai pemimpin tertinggi, Presiden Soekarno banyak melakukan diplomasi dengan pemimpin-pemimpin tentara Sekutu di Indonesia. Kedatangan tentara Sekutu di Indonesia yang diboncengi NICA membuat Presiden Soekarno berada pada posisi yang sulit. Sekutu yang hanya memperoleh informasi sepihak dari Belanda, mendukung pengembalian Indonesia sebagai jajahan Belanda. Berkat diplomasi Presiden Soekarno dan Bung Hatta, Sekutu yang dipimpin Letjen Christison mau mengakui keberadaan RI. Tanggal 1 Oktober 1945, Letjen Christison menyatakan bahwa kedatangannya tidak akan merebut pemerintahan Republik Indonesia. Kemampuan diplomasi Presiden Soekarno diuji kembali ketika pecah pertempuran di Surabaya tanggal 28 Oktober Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigjen Mallaby mengakibatkan jatuhnya korban di kedua belah pihak. Untuk menghindari terjadinya korban di kedua belah pihak, Bung Karno mengadakan diplomasi. Berkat diplomasi Bung Karno jatuhnya korban di kedua belah pihak dapat dihindari. Selama Perang Kemerdekaan sampai pengakuan kedaulatan, perjuangan Bung Karno terus berlanjut. Bung Karno tetap memakai cara diplomasi dalam perjuangannya. Hal ini tercermin dari pidato Bung Karno pada suatu rapat umum di Magelang pada tanggal 16 Maret Beliau 137

60 menyatakan bahwa ada jalan perjuangan bagi bangsa Indonesia, satu di antaranya jalan diplomasi. Sumber: 30 tahun Indonesia merdeka Gambar 8.9 Pembacaan teks proklamasi b. Drs. Mohammad Hatta Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) sejak muda telah menjadi tokoh penggerak mahasiswa Indonesia. Bung Hatta adalah seorang tokoh organisasi Pemuda Indonesia (PI). Pemuda Indonesia merupakan organisasi mahasiswa dan pelajar Indonesia di luar negeri (Belanda). Pemuda Indonesia mempunyai pengaruh yang besar bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta bersama Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas nama bangsa Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta dipilih menjadi wakil Presiden Indonesia yang pertama. Dalam usaha perjuangan Bung Hatta dilakukan melalui cara diplomasi. Beliau mengadakan diplomasi dengan pihak penjajah maupun negara-negara lain di dunia. Beliau berusaha agar kedaulatan Indonesia diakui dunia. Tanggal 13 Januari 1948 diadakan perundingan di Kaliurang. Perundingan tersebut membicarakan daerah kekuasaan Republik Indonesia. Perundingan tersebut dilakukan oleh Komisi Tiga Negara (Amerika, Australia, dan Belgia) dengan Indonesia. Mohammad Hatta, Ir. Soekarno, Sultan Syahrir, dan Jendral sudirman merupakan wakil dari Indonesia. Tanggal 23 Agustus Drs. Mohammad Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Konferensi Meja Bundar merupakan perundingan antara Indonesia, delegasi BFO, UNCI (dari PBB) dan Belanda. Tujuan utama Konferensi Meja Bundar adalah untuk menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda yang mengarah pada pengakuan kedaulatan Indonesia. Tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil KMB adalah Belanda akan menyerahkan kedaulatan 138

61 Republik Indonesia Serikat pada akhir bulan Desember Tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag dilakukan upacara penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat diwakili Drs. Mohammad Hatta, sedangkan Belanda diwakili Ratu Yuliana. c. Sri Sultan Hamengkubuwono IX Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang raja di Yogyakarta. Beliau seorang demokrat sejati. Dengan sukarela beliau memasukkan daerah kerajaannya ke dalam wilayah Republik Indonesia. Dengan gigih beliau ikut berperang melawan Belanda. Pada awal Januari 1946 pemerintah mengambil keputusan untuk memindahkan kedudukan pemerintahan pusat RI ke Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwono IX menyambut hangat kepindahan tersebut. Beliau melindungi pejabat-pejabat negara dan keluarganya dari ancaman tentara Belanda. Beliau rela berkorban demi perjuangan. Belanda ingin beliau mengubah sikapnya terhadap Republik Indonesia. Belanda mengirim utusan untuk membujuk beliau agar mau bekerja sama dan memihaknya. Belanda menjanjikan hadiah wilayah Jawa dan Madura. Beliau tetap tegar pada pendiriannya. Beliau setia kepada Republik Indonesia. Keinginan Beliau hanya satu yaitu Belanda segera pergi dari Republik Indonesia. Pada awal kehidupan Republik Indonesia, Sultan Hamengkubuwono IX berhasil meminta kesanggupan Letkol Soeharto untuk mempersiapkan serangan umum. Tanggal 1 Maret 1949 serangan umum dilaksanakan dan TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta dalam waktu enam jam. Keberhasilan serangan tersebut menunjukkan bahwa Republik Indonesia belum habis riwayatnya. Sri Sultan Hamengkubuwono IX berperan dalam usaha pengakuan kedaulatan RI. Pada tanggal 27 Desember 1949 Sri Sultan Hamengkubuwono IX menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Jakarta. Di Jakarta naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX mewakili Indonesia dan Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink mewakili Belanda. Penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan mengakhiri periode perjuangan bersenjata rakyat Indonesia. 139

62 Sumber: Atlas Indonesia dan sekitarnya Gambar 8.10 Sri Sultan Hamengkubuwono IX d. Jendral Soedirman Jendral Soedirman adalah pejuang yang gigih. Dalam keadaan sakit beliau tetap memimpin perlawanan terhadap Belanda. Pada tanggal 12 Desember 1945 Kolonel Soedirman memimpin pertempuran melawan Sekutu di Ambarawa. TKR berhasil memukul mundur tentara Sekutu. Dalam menghadapi Sekutu, Kolonel Soedirman menggunakan taktik Perang Gerilya. Kolonel Soedirman merupakan tokoh yang mempelopori Perang Gerilya di Indonesia. Keberhasilan Kolonel Soedirman memimpin pertempuran di Ambarawa, membuat beliau dipilih menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat Jendral. Pada masa itu di Indonesia timbul bermacam-macam badan kelaskaran. Badan-badan kelaskaran itu mempunyai tujuan yang sama yaitu melawan dan mengusir penjajah. Oleh karena itu, pada tanggal 3 Juni 1947 semua badan kelaskaran dimasukkan dalam satu wadah yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh Panglima Besar Jendral Soedirman. Pada saat tentara Belanda menduduki Yogyakarta beliau mengambil keputusan melanjutkan perang gerilya. Keputusan tersebut disambut baik oleh segenap anggota TNI. Tindakan Panglima Besar Jendral Soedirman berhasil meningkatkan Dalam keadaan fisik yang lemah beliau memilih bergerilya daripada ditawan Belanda. Selama bergerilya beliau ditandu. Beliau menempuh jalan beratus-ratus kilometer keluar masuk hutan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. 140

63 Sumber: Atlas Indonesia dan sekitarnya Gambar 8.11 Soedirman LAMPIRAN 3 141

64 LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS TINDAKAN MODEL TPS DAN PI UNTUK GURU KELAS 5 SIKLUS I DAN SIKLUS II Lembar Observasi Aktifitas Tindakan Model Pembelajaran TPS dan PI Guru Kelas 5 SDN Blotongan 01 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I Aktivitas Tindakan No. Model Pembelajaran TPS dan PI Guru Sesuai Indikator 1 Membimbing siswa Terampil Merumuskan masalah 2 Membimbing siswa Mendiskusikan rumusan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Terlaksana Tidak terlaksana Terlaksana Tidak Terlaksana

65 masalah 3 Membimbing siswa 1 Terampil mengajukan 1 hipotesis 4 Membimbing siswa untuk 1 1 mengumpulkan informasi 5 Membimbing siswa 1 1 menganalisis informasi 6 Membimbing siswa 1 1 menguji hipotesis 7. Membimbing siswa untuk Terampil sharing 1 pembuktian hipotesis 1 secara pleno di depan kelas Jumlah Persentase % 100% 0% 100 % 0 % Lembar Obsertvasi Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran TPS dan PI Guru Kelas 5 SDN Blotongan 01 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran No. TPS dan PI Guru Sesuai Indikator 1 Membimbing siswa Terampil Merumuskan masalah Pertemuan 1 Pertemuan 2 Terlaksana Tidak terlaksana Terlaksana 2 Membimbing siswa Tidak Terlaksana 143

66 Mendiskusikan rumusan masalah 3 Membimbing siswa 1 Terampil mengajukan 1 hipotesis 4 Membimbing siswa untuk 1 1 mengumpulkan informasi 5 Membimbing siswa 1 1 menganalisis informasi 6 Membimbing siswa 1 1 menguji hipotesis 7. Membimbing siswa untuk Terampil sharing 1 pembuktian hipotesis 1 secara pleno di depan kelas Jumlah Persentase % 100% 0% 100 % 0 % Lembar Observasi Guru Siklus I dan Siklus II No Indikator/ Keterlaksanaan Aspek Yang Diamati Terlaksana Tidak terlaksana I. Pendahuluan 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apresepsi 3 Memberikan motivasi 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 144

67 II. Kegiatan Inti A. Penguasaan Materi Pembelajaran 6 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 7 Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 8 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar 9 Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan 10 Member keteladanan, membagun kemauan, dan mengembangkan kreativitas siswa B. Model/ Pendekatan Pembelajaran 11 Membimbing siswa berfikir untuk merumuskan masalah 12 Membimbing siswa membentuk kelompok berpasangan 13 Membimbing siswa dalam berdiskusi merumuskan masalah 14 Membimbing siswa dalam pengajuan hipotesis 15 Membimbing siswa dalam pengumpulan data 16 Membimbing siswa dalam menganalisis data 17 Membimbing siswa dalam menguji hipotesis 18 Meminta siswa untuk shering pembuktian hipotesis 19 Guru memberikan kesimpulan hasil diskusi 20 Melaksanakan pembelajaran sesuaai dengan waktu yang telah dialokasikan C. Pemanfaatan Media dan Sumber belajar 21 Menunjukan keterampilan dalam pengunaan media gambar 22 Mengunakan media secara efektif dan efesien 23 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media gambar D. Pembelajaran yang memicu dan memilihara keterlibatan siswa 24 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melaui diskusi kelompok 25 Merespon secara positif terhadap partisipasi siswa 26 Menfasilitas terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar 27 Menumbuhkan keceriaan dan semngat siswa dalam belajar E. Penilaian proses dan hasil belajar 145

68 28 Memantau kemajuan belajar 29 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran F. Pengunaan Bahasa 30 Mengunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar III. Penutup 31 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 32 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 33 Melaksanakan tindak lanjut LAMPIRAN 4 146

69 LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS TINDAKAN MODEL TPD DAN PI UNTUK SISWA KELAS 5 SIKLUS I DAN SIKLUS 2 Lembar Observasi Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran TPS dan PI Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 01 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I No. Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran TPS dan PI Guru Sesuai Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Terlaksana Tidak terlaksana Terlaksana Tidak Terlaksana 147

70 1 Siswa menyimak tujuan 1 1 pembelajaran 2 Siswa menyimak materi 1 1 Pembelajaran 3 Siswa terampil berfikir 1 merumuskan masalah secara 1 berpasangan 4 Siswa mengajukan hipotesis 1 1 secara berpasangan 5 Siswa mengumpulkan 1 1 informasi secara berpasangan 6 Siswa menganalisis informasi 1 1 secara berpasangan 7. Siswa menguji hipotesis secara berpasangan Siswa membuat kesimpulan hasil diskusi secara 1 1 berpasangan 9 Siswa terampil shering pembuktian hipotesis secara 1 1 pleno didepan kelas Jumlah Persentase % 100% 0% 100 % 0 % Lembar Observasi Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran TPS dan PI Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 01 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II No. Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran TPS dan PI Guru Sesuai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak terlaksana Terlaksana 148

71 Indikator 1 Siswa menyimak tujuan 1 1 pembelajaran 2 Siswa menyimak materi 1 1 Pembelajaran 3 Siswa terampil berfikir 1 merumuskan masalah secara 1 berpasangan 4 Siswa mengajukan hipotesis 1 1 secara berpasangan 5 Siswa mengumpulkan 1 1 informasi secara berpasangan 6 Siswa menganalisis informasi 1 1 secara berpasangan 7. Siswa menguji hipotesis secara berpasangan Siswa membuat kesimpulan hasil diskusi secara 1 1 berpasangan 9 Siswa terampil shering pembuktian hipotesis secara 1 1 pleno didepan kelas Jumlah Persentase % 100% 0% 100 % 0 % 149

72 LAMPIRAN 5 RUBRIK PENGUKURAN AKTIVITAS TPS DAN PI SISWA KELAS 5 Rubrik Pengukuran Aktivitas TPS dan PI Siswa Kelas 5 Siklus I pertemuan 1 Nama Sekolah : SD N Blotongan 01 Kelas/semester : V/II 150

73 Mata Pelajaran Materi Pokok : Ilmu Pengetahuan Sosial : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia No Indikator/Aspek yang Diamati 1 Menyimak tujuan pembelajaran 2 Menyimak materi peristiwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3 Berfikir terampil merumuskan masalah peristiwa penting dalam rangka 4 Berpasangan untuk mendiskusikan rumusan masalah peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 5 Diskusi merumuskan masalah peristiwa penting dalam rangka a. Merumuskan 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Merumuskan 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan indonesia c. Merumuskan 1 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan indonesia d. Tidak merumuskan peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan indonesia 6 Terampil mengajukan hipotesis peristiwa penting dalam rangka a. Pengajuan hipotesis 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia Keterlaksana kan T TT 151

74 b. Pengajuan hipotesis 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Pengajuan hipotesis 1 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak mengajukan hipotesis peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan 6 Pengumpulan informasi peristiwa penting dalam rangka a. Pengumpulan informasi 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Pengumpulan informasi 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan c. Pengumpulan informasi 1 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak mengumpulkan informasi peristiwa penting dalam rangka 7 Menganalisis informasi peristiwa penting dalam rangka a. Menganalisis informasi 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Menganalisis informasi 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Menganalisis informasi 1 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan 152

75 kemerdekaan Indonesia d. Tidak menganalisis informasi peristiwa penting dalam rangka 8 Menguji hipotesis peristiwa peristiwa penting dalam rangka a. Menguji hipotesis 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Menguji hipotesis 2 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Menguji hipotesis 1 peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak menguji hipotesis peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia 9 Terampil Sharing untuk pembuktian hipotesis peristiwa penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia a. Sharing untuk pembuktian hipotesis 2 peristiwa penting dalam rangka b. Sharing untuk pembuktian hipotesis 2 peristiwa penting dalam rangka c. Sharing untuk pembuktian hipotesis 1 peristiwa penting dalam rangka d. Tidak sharing untuk pembuktian hipotesis peristiwa penting dalam rangka 153

76 No Rubrik Pengukuran Aktivitas TPS dan PI Siklus I pertemuan 2 Indikator/Aspek yang Diamati 1 Menyimak tujuan pembelajaran 2 Menyimak materi Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 3 Berfikir terampil merumuskan masalah Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 4 Berpasangan untuk mendiskusikan rumusan Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 5 Diskusi merumuskan masalah Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan a. Merumuskan 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan b. Merumuskan 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan c. Merumuskan 1 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan d. Tidak merumuskan Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 6 Terampil mengajukan hipotesis Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan a. Pengajuan hipotesis 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Keterlaksana kan T TT 154

77 b. Pengajuan hipotesis 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan c. Pengajuan hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam d. Tidak mengajukan hipotesis Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 7 Pengumpulan informasi Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan a. Pengumpulan informasi 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan b. Pengumpulan informasi 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan c. Pengumpulan informasi 1 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan d. Tidak mengumpulkan informasi Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 8 Menganalisis informasi Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan a. Menganalisis informasi 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan b. Menganalisis informasi 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan c. Menganalisis informasi 1 Perundingan Perjuangan mempertahankan 155

78 kemerdekaan d. Tidak menganalisis informasi Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 Menguji hipotesis peristiwa Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan a. Menguji hipotesis 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan b. Menguji hipotesis 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan c. Menguji hipotesis 1 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan d. Tidak menguji hipotesis Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 10 Terampil Sharing untuk pembuktian hipotesis Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan a. Sharing untuk pembuktian hipotesis 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan b. Sharing untuk pembuktian hipotesis 2 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan c. Sharing untuk pembuktian hipotesis 1 Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan d. Tidak sharing untuk pembuktian hipotesis Perundingan Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 156

79 Rubrik Pengukuran Aktivitas TPS dan PI Siswa Kelas 5 Sikus II pertemuan 1 No Indikator/Aspek yang Diamati 1 Menyimak tujuan pembelajaran 2 Menyimak materi Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 3 Berfikir terampil merumuskan masalah Peranan tokoh perjuangan dalam 4 Berpasangan untuk mendiskusikan Peranan tokoh perjuangan dalam 5 Diskusi merumuskan masalah Peranan tokoh perjuangan dalam a. Merumuskan 2 Peranan tokoh perjuangan dalam b. Merumuskan 2 Peranan tokoh perjuangan dalam c. Merumuskan 1 Peranan tokoh perjuangan dalam d. Tidak merumuskan Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 6 Terampil mengajukan hipotesis Peranan tokoh perjuangan dalam a. Pengajuan hipotesis 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Pengajuan hipotesis 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Keterlaksana kan T TT 157

80 c. Pengajuan hipotesis 1 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak mengajukan hipotesis Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 7 Pengumpulan informasi Peranan tokoh perjuangan dalam a. Pengumpulan informasi 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Pengumpulan informasi 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Pengumpulan informasi 1 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak mengumpulkan informasi Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 8 Menganalisis informasi Peranan tokoh perjuangan dalam a. Menganalisis informasi 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Menganalisis informasi 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Menganalisis informasi 1 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak menganalisis informasi Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan 158

81 kemerdekaan Indonesia 9 Menguji hipotesis Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia a. Menguji hipotesis 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Menguji hipotesis 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Menguji hipotesis 1 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak menguji hipotesi Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 10 Terampil Sharing untuk pembuktian hipotesis Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Sharing untuk pembuktian hipotesis 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Sharing untuk pembuktian hipotesis 2 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Sharing untuk pembuktian hipotesis 1 Peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak sharing untuk pembuktian hipotesis Peranan tokoh perjuangan dalam Rubrik Pengukuran Ativitas TPS dan PI 159

82 No Sikulus II pertemuan 2 Indikator/Aspek yang Diamati 1 Menyimak tujuan pembelajaran 2 Menyimak materi Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 3 Berfikir terampil merumuskan masalah Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 4 Berpasangan untuk mendiskusikan rumusan Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan Indonesia 160 kemerdekaan 5 Diskusi merumuskan masalah Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Merumuskan 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia b. Merumuskan 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia c. Merumuskan 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Tidak merumuskan Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 6 Terampil mengajukan hipotesis Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Pengajuan hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam b. Pengajuan hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam Keterlaksa nakan T TT

83 c. Pengajuan hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam d. Tidak mengajukan hipotesis Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 7 Pengumpulan informasi Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Pengumpulan informasi 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam b. Pengumpulan informasi 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam c. Pengumpulan informasi 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam d. Tidak mengumpulkan informasi Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 8 Menganalisis informasi Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Menganalisis informasi 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam b. Menganalisis informasi 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam c. Menganalisis informasi 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 161

84 d. Tidak menganalisis informasi Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 9 Menguji hipotesis peristiwa Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Menguji hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam b. Menguji hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam c. Menguji hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam d. Tidak menguji hipotesis Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 10 Terampil Sharing untuk pembuktian hipotesis Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam a. Sharing untuk pembuktian hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam b. Sharing untuk pembuktian hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam c. Sharing untuk pembuktian hipotesis 1 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam d. Tidak sharing untuk pembuktian hipotesis Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam 162

85 LAMPIRAN 6 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2 163

86 Tabel 3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Siklus I Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted Soal Soal Soal

87 Soal Soal soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal

88 Tabel 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Siklus II Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics 166

89 Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal

90 LAMPIRAN 7 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PRA SIKLUS, SIKLUS 1 DAN SIKLUS II 168

91 169

92 SKOR KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS PRA SIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II No Pra siklus Afektif Psikomotor Skor Hasil Belajar Nilai akhir siklus I Afektif Prikomotor Nilai akhir siklus II , Rata-rata Maksimal Minimal 35, , ,

93 DAFTAR NAMA SISWA KELAS SDN BLOTONGAN 01 No Absen Nama Siswa Siklus I Kehadiran Siklus II P I P II P I P II 1 Muhammad Afrizal Arfan 2 Rinanda Putra Perkasa 3 Adhelia Gadis Safitri 4 Cici Arsyah Ramadani 5 Ridza Pria Agusti 6 Ridho Sadewa 7 Sochib Ashari 8 Vivi Alviade Yahya 9 Achmad Nur Hasan 10 Arna Sabila 11 Bagas Prasetyo 12 Dhanya Lucky Alua Nayla 13 Katon Kuncoro 14 Muhammad Reza Ramadani 15 Muhammad Akbar Kaila Alkamil 16 Nazwa Amanda Fitria 17 Ratih Nur Hilda 18 Riska Pratiwi 19 Yongki Abigail 20 Kiara Surya Wianjana 21 Fanny Yuniarta 171

94 LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN 172

95 173

96 LAMPIRAN 9 SURAT KETRERANGAN PENELITIAN 174

97 175

98 LAMPIRAN 10 DOKUMENTASI PENELITAN SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2 176

99 Siswa menyimak tujuan pembelajaran Yang disampaikan guru siswa menyimak materi pembelajaran yang disampaikan guru Siswa berfikir merumuskan masalah Atas pemikirannya sendiri siswa berpasangan mendiskusikan perumusan masalah Siswa berpasangan mengajukan siswa berpasangan mengumpulkan informasi Hipotesis (jawaban sementara) 177

100 Siswa berpasanagan menganalisis informasi siswa berpasangan menguji hipotesis Siswa sharing pembuktian hipotesis secara pleno di depan kelas siswa berpasangan unuk sharing pembuktian hipotesis di depan kelas Siswa bersama guru menyimpulkan hasil Diskusi bersama-sama siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan mengerjakan soal evaluasi 178

101 179

102 180

103 181

104 182

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI Setelah Belanda mundur dan meninggalkan Indonesia, ada beberapa hal yang terjadi: Belanda menyingkir ke Australia. Belanda membentuk dua buah organisasi Sekutu, yaitu AFNEI

Lebih terperinci

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) D alam Bab sebelumnya telah dibahas upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan penyelesaikan permasalahan dengan Belanda melalui perjanjian-perjanjian yang disepakati

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

Materi Sejarah Kelas XII IPS

Materi Sejarah Kelas XII IPS 2. Perjanjian Roem Royen Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) LAMPIRAN 70 71 Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Salatiga 02 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester

Lebih terperinci

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal. SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9 1. Soekarno dan Mohammad Hatta disebut tokoh Dwi tunggal Tri Tunggal Catur Tunggal Panca Tunggal Jika menyebut

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( ) REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) Disusun Oleh : Rizma Alifatin (14144600176) Kurnia Widyastanti (14144600189) Riana Asti F (14144600213) M. Nurul Saeful (14144600201) Sejarah Singkat RIS Pada tanggal

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( ) TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) DOSEN PEMBIMBING : ARI WIBOWO,M.Pd Disusun Oleh : Rizma Alifatin (176) Kurnia Widyastanti (189) Riana Asti F (213) M. Nurul Saeful (201) Kelas : A5-14

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA Page1 BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA I. Perjuangan Bersenjata Setelah Perang Pasifik, Indonesia ditangani oleh Pasukan Sekutu yang bernama Allied Forces

Lebih terperinci

BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN

BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN Pada Bab sebelumnya telah dibahas mengenai Serangan Umum 1 Maret yang dilaksanakan oleh TNI sebagai pembuktian masih adanya kekuatan Militer Indonesia kepada pihak Belanda.

Lebih terperinci

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah. Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi

Lebih terperinci

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13 Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI BERBAGAI DAERAH II SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menganalisis

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A PR IPS 11. Sebutkan 10 macam rumah adat beserta provinsinya! Jawab: 1) Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD). Rumah Adat : Rumah Krong Bade 2) Provinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Setelah kabinet Amir Syarifuddin jatuh, atas persetujuan presiden KNIP memilih Hatta sebagai Perdana Menteri. Jatuhnya Amir Syarifuddin membuat kelompok kiri kehilangan basis

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Kata pengantar. Daftar Isi. Halaman Judul...(i) Kata pengantar... (ii) Daftar Isi... (iii) BAB I

Kata pengantar. Daftar Isi. Halaman Judul...(i) Kata pengantar... (ii) Daftar Isi... (iii) BAB I Makalah Sejarah Kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah berikan rahmat dan karunianya pada kami hingga kami sukses merampungkan makalah ini yang alhamdulillah pas pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1) LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1) I. Satuan Pendidikan : SDN Lempuyangan I Yogyakarta Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V (lima) / II (dua) Pertemuan ke- :

Lebih terperinci

TES FORMATIF SEBELUM UJI VALIDITAS (PRETEST) : SD Mangunsari 05 Salatiga. Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret Nama/No :

TES FORMATIF SEBELUM UJI VALIDITAS (PRETEST) : SD Mangunsari 05 Salatiga. Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret Nama/No : LAMPIRAN 88 89 TES FORMATIF SEBELUM UJI VALIDITAS (PRETEST) Nama Sekolah Kelas/Semester Mata pelajaran : SD Mangunsari 05 Salatiga : VI/2 : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2016 Waktu

Lebih terperinci

BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN. Kata Kunci

BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN. Kata Kunci BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN AN INDONESIA Tujuan Pembelajaran Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil perbaikan pelasanaan tindakan kelas melalui

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil perbaikan pelasanaan tindakan kelas melalui BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perbaikan pelasanaan tindakan kelas melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) pada mata pelajaran IPS kelas V A SD Kasihan Bantul

Lebih terperinci

BAB XIV PENGAKUAN KEDAULATAN INDONESIA OLEH BELANDA

BAB XIV PENGAKUAN KEDAULATAN INDONESIA OLEH BELANDA BAB XIV PENGAKUAN KEDAULATAN INDONESIA OLEH BELANDA Pada Bab terakhir ini akan dibahas mengenai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda yang merupakan hasil Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan

Lebih terperinci

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA 3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA A. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konflik antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia mendapat gangguan dari pihak Belanda. Hal ini terbukti dengan adanya pasukan Belanda yang ikut membonceng pasukan sekutu. Belanda ingin menjajah

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas V masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas V masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Data Awal Hasil Belajar IPS Siswa Data awal yang diperoleh peneliti melalui observasi siswa dan wawancara dengan guru kelas, diketahui

Lebih terperinci

Denhaag - Belanda 23 Agustus - 2 Nopember 1949

Denhaag - Belanda 23 Agustus - 2 Nopember 1949 Konferensi Meja Bundar Denhaag - Belanda 23 Agustus - 2 Nopember KMB ="Konferensi Meja Bundar" Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Soal Evaluasi Nama Sekolah : Hari, tanggal : Mata Pelajaran : Nama : Kelas : No.absen : Nilai: Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN A. Latar Belakang Terjadinya Agresi Militer Belanda I Pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Republik Indonesia telah diproklamirkan. Perseteruan antara pihak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD SEJARAH PERKEMBANGAN UUD [18 Agustus 1945 dan Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959] Dr. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 2017 Pokok Bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi Perundingan yang dilakukan pemimpin Republik Indonesia bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi. 1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga (tinggi) negara yang baru yang sederajat dan sama tinggi kedudukannya dengan Mahkamah Agung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dari segala sesuatu yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN 62 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN 63 64 LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN PENELITIAN 65 66 LAMPIRAN 3 SURAT KETERANGAN UJI INSTRUMEN 67 68 LAMPIRAN 4 RPP SIKLUS 1 RPP SIKLUS 2 69 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non 23 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskrisi Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Kreativitas menurut Suryobroto (2009: 191) adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

BAB III PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PETA KONSEP KATA KUNCI

BAB III PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PETA KONSEP KATA KUNCI BAB III PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia PETA KONSEP MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Kelompok Eksperimen. Sekolah : SD Negeri Dukuh 02. Kelas/ Semestar:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Kelompok Eksperimen. Sekolah : SD Negeri Dukuh 02. Kelas/ Semestar: 49 Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Kelompok Eksperimen Sekolah : SD Negeri Dukuh 02 Mata Pelajaran : Kelas/ Semestar: Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial V

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi

Lebih terperinci

Lampiran I RPP Siklus I

Lampiran I RPP Siklus I 65 Lampiran I RPP Siklus I 66 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri 01 NGambakrejo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V/II Pokok Bahasan : Peristiwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945 Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945 Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Standar : 1. Menganalisis Perjuangan sejak Proklamasi hingga Lahirnya 1.1. Menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum pembelajaran adalah suatu prilaku individu yang dilakukan secara sadar atau sengaja untuk mencapai perubahan tingkah laku dan bertambahnya pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 telah menandai akhir Perang Dunia II. Dalam situasi demikian, tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno

Lebih terperinci

PERJUANGAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh MAYA AZMI SUNDARI NIM

PERJUANGAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh MAYA AZMI SUNDARI NIM PERJUANGAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh MAYA AZMI SUNDARI NIM 080210302030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita

Lebih terperinci

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT Nama Kelompok 1. Anisa Khafida (14144600207) 2. Rahardhika Adhi Negara (14144600182) 3. Zafitria Syahadatin (14144600195) a) Strategi perjuangan bangsa Indonesia secara

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit )

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit ) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode D) ferryandriyanto, S. Pd. 1. Kekecewaan Kahar Muzakar karena keinginannya menggabungkan

Lebih terperinci

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. 2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak

Lebih terperinci

LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN 62 LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran A.2 Lembar Observasi Kegiatan Guru A.3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa A.4 Lembar Tes Evaluasi Siswa A.5 Lembar

Lebih terperinci

Perang Paderi Bonjol (Sumatera barat) Tuanku Imam Bonjol (Peto Syarif/Mohammad Shahab)

Perang Paderi Bonjol (Sumatera barat) Tuanku Imam Bonjol (Peto Syarif/Mohammad Shahab) RANGKUMAN SEJARAH NASIONAL TEST TKD CPNS Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajahan Belanda Perang perjuangan Periode Lokasi Tokoh Perang Rakyat Maluku 1817 Saparua dan pulau-pulau Pattimura (Thomas

Lebih terperinci

Ulangan Formatif Keempat

Ulangan Formatif Keempat Ulangan Formatif Keempat Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan SEMESTER DUA Kelas : VI ( Enam ) 1. Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang paling benar! 1. Indonesia menjadi pelopor gerakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Teknik Two Stay- Two Stray (Ts-Ts) dengan Multimedia untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan

Lebih terperinci

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MATERI : KEHIDUPAN POLITIK MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MATERI : KEHIDUPAN POLITIK MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MATERI : KEHIDUPAN POLITIK MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA Fredy Hermanto, S. Pd., M.Pd. PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB II STRATEGI GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN HASIL BELAJAR KELAS V

BAB II STRATEGI GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN HASIL BELAJAR KELAS V BAB II STRATEGI GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN HASIL BELAJAR KELAS V A. Kajian Pustaka Penelitian tentang strategi Group Investigation (GI) telah dilakukan sebelumnya oleh Yunita Haffidianti (073511036),

Lebih terperinci

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN 96 Soal Pra Siklus Nama :... Kelas :... Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Tujuan pertama bangsa Indonesia datang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A 1. Latar belakang Jepang memberi janji kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari adalah a. ingin membentuk Asia Timur Raya b. untuk mendewasakan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB VII PERJANJIAN LINGGARJATI DAN RENVILLE

BAB VII PERJANJIAN LINGGARJATI DAN RENVILLE BAB VII PERJANJIAN LINGGARJATI DAN RENVILLE Bab ini akan membahas mengenai upaya penyelesaian konflik Indonesia dan Belanda melalui perjanjian Linggarjati dan perjanjian Renville, kedua perjanjian tersebut

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

Bab 6. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 6. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 6 Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Akhirnya, kalian telah sampai pada materi pembelajaran bab terakhir di kelas IX. Tentunya pengalaman belajar kalian sudah semakin lengkap setelah mempelajari

Lebih terperinci

PERUNDINGAN ROEM-ROIJEN DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1949

PERUNDINGAN ROEM-ROIJEN DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1949 PERUNDINGAN ROEM-ROIJEN DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1949 U. Runalan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP-UNIGAL artefak@unigal.ac.id ABSTRAK Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU A. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia Konstitusi (Constitution) diartikan

Lebih terperinci

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA (1911 1989) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia MAKALAH Disampaikan dalam Seminar Nasional Pengusulan Mr. Sjafruddin Prawiranegara sebagai Pahlawan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA. : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD N 1 Ngambakrejo

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen

Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen 65 Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode E) Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Preanger Stelsel mewajibkan rakyat Indonesia untuk menanam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ DAN GALLERY WALK

BAB II HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ DAN GALLERY WALK BAB II HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ DAN GALLERY WALK A. Kajian Pustaka Dalam penelitian ini, peneliti telah melaksanakan penelusuran dan kajian sebagai sumber atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950- BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) sangat menarik untuk dikaji. Militer adalah organ yang penting yang dimiliki

Lebih terperinci

2015 OPERASI MANDALA DALAM RANGKA PEMBEBASAN IRIAN BARAT : PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA - BELANDA

2015 OPERASI MANDALA DALAM RANGKA PEMBEBASAN IRIAN BARAT : PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA - BELANDA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Papua Barat, yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan Irian Barat (IRBA) merupakan salah satu wilayah yang menjadi sengketa atau perebutan antara

Lebih terperinci