PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN"

Transkripsi

1 PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN Fajar Ari Nugroho, Darsono, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) fajartransfer@yahoo.com Telp: ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian, dan proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen. Metode dasar yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis data menggunakan analisis angka pengganda tenaga kerja, analisis shift share, analisis pure forecast. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja mengguakan angka pengganda tenaga kerja selama tahun menghasilkan rata-rata angka pengganda sebesar 1,774 yang artinya bila terjadi peningkatan kesempatan kerja di sektor pertanian sebesar satu orang akan dapat meningkatkan kesempatan kerja keseluruhan sebanyak dua orang di wilayah Kabupaten kebumen. (2) Perhitungan analisis shift share menunjukan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen termasuk kelompok progresif dengan nilai pergeseran bersih sebesar ,18. (3) Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun 2023 dihitung dengan menggunakan metode analisis pure forecast menunjukan adanya peningkatan dengan hasil proyeksi sebesar orang atau selama 10 tahun mengalami peningkatan sebesar orang. Kata kunci: sektor pertanian, tenaga kerja, angka pengganda tenaaga kerja, analisis shift share, ABSTRACT : This research aims to know the role of agriculuture sector in labour absorbtion, knowing the growth component of agriculture sector and projections of employment opportunities of agriculture sector in Kebumen Regency. The basic method used descriptic analitic method. The research location in Kebumen Regency. The data used secondary data. Analysis of data using labor absorbtion multiplier effect, shift share analysis, and pure forecast analysist. The results showed that (1) the role of agriculture sector in labor absorbtion using labour absorbtion multiplier effect during resulted that the average of it is 1,774 which means if there is an increase of employment in agriculture sector by one person will be able to increase the overall employment opportunities as much as two people in the Kebumen Regency. (2) The calculation of shift share analysis showed that the growth of agriculture sector in employment opportunities, Kebumen regency including in progressive category with net frictyion value is The projection of employment opportunities in agriculture sector of Kebumen Regency In 2023 were calculated using pure forecast analysis showed the increase of projection resulted of people or during the 10 years increased by people. Keywords: agriculture sector, labour, labour multiplier, shift share analysis

2 PENDAHULUAN Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang melimpah. Sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan dengan bijak agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasioanal. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan berjalan beriringan dengan pertumbuhan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Indonesia juga memiliki jumlah pendudukan yang banyak. Banyaknya jumlah penduduk menjadi salah satu penyebab permasalahan sosial yang berupa pengangguran, hal ini terjadi arena kurangnya lapangan kerja juga serta kurangnya pengomtimalan potensi daerah. Salah satu penyedia lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja yaitu sektor pertanian. Sektor ini menyerap tenaga kerja terbesar dengan persentase 34,6 % dari jumlah tenaga kerja total. Oleh karena itu pembangunan pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi khususnya pembangunan ekonomi daerah agar potensi-potensi tersebut dapat berguna bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah. Kondisi wilayah Kabupaten Kebumen sebagian besar adalah dataran rendah oleh karena itu pengembangan sektor pertanian sangat cocok diterapkan di daerah tersebut. Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi andalan di Kabupaten Kebumen. Menurut data BPS Kabupaten Kebumen tahun 2014, sektor pertanian memberikan sumbangan terbesar dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kebumen Kabupaten Kebumen tahun 2013 dengan presentase sebesar 35,40% dari total perolehan PDRB keseluruhan. Sedangkan berdasarkan data jumlah tenaga kerja di Kabupaten Kebumen, pada tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian merupakan yang terbesar dibanding sektor perekonomian lain yaitu sebesar 39,4%. Hal tersebut menunjukan bahwa sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian dengan cara menganalisis peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dilihat dari komponen pertumbuhannya, dan proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan obyek atau subyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya kemudian dianalisis (Nawawi, 1998). Metode Penentuan Lokasi Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu cara pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang diketahui dari daerah penelitian tersebut (Singarimbun, 1995).

3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder tentang sektor pertanian dan tenaga kerja dengan rentang waktu 5 tahun, yaitu Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Badan Perencanaan Pesmbangunan Daerah (BAPPEDA), BPS Kabupaten Kebumen, Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kebumen. Teknik Analisis Data Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja. Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kebumen dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan angka pengganda tenaga kerja dengan rumus =.(1) keterangan k= angka pengganda, S= Shift, TKNB= tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen, TKTotal= tenaga kerja total di Kabupaten Kebumen. Pertumbuhan kesempatan kerja. Pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen dilihat dari komponen pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisis shift share yang terdiri dari komponen pertumbuhan nasional (PN), komponen pertumbuhan proporsional (PPi), dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPWi) dengan menggunakan rumus : ΔYij = PNij + PPij + PPWij..(2) keterangan ΔYij= pertumbuhan dalam kesempatan kerja sektor pertanian, PNij= pertumbuhan nasional, PPij= pertumbuhan proporsional, PPWij= pertumbuhan pangsa wilayah. Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian. Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen dianalisis dengan menggunakan proyeksi pure forecast dengan rumus L 2023 = L 2013 (1+Gn) 10...(3) keterangan L 2023 = kesempatan kerja sektor pertanian tahun 2023, L 2013 = kesempatan kerja sektor pertanian tahun 2013, Gn = pertumbuhan kesempatan kerja, 10 = selisih tahun proyeksi dengan tahun akhir periode dasar proyeksi. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Budiharsono (2005) untuk menghitung besarnya peranan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja menggunakan angka pengganda tenaga kerja yang menggambarkan perbandingan kenaikan atau penurunan jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian dengan jumlah tenaga kerja total. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa proporsi pendapatan wilayah yang dibelanjakan dalam wilayah sebanding dengan jumlah tenaga kerja wilayah. Tabel 1 menunjukan hasil perhitungan angka pengganda tenaga kerja Kabupaten kebumen pada tahun

4 Tabel 2. Angka Pengganda Tanaga Kerja Sektor Pertanian di Kabupaten Kebumen Tahun No Tahun TK Pertanian TK Total (X) (Y) S K X Y ,427 1, ,438 1, , ,438 1, , ,438 1, , ,438 1, ,11 Rata-rata 1,774 Sumber: Diolah dari Lampiran 4 Angka pengganda tenga kerja digunakan untuk mengetahui besarnya peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kebumen. Dari hasil analisis diketahui bahwa angka pengganda tenaga kerja Kabupaten Kebumen dari tahun 2009 sampai 2013 hanya mengalami sedikit perubahan. Angka pengganda tersebut hanya mengalami perubahan pada tahun 2009 ke tahun 2010 yaitu dari 1,745 naik menjadi 1,780, walaupun dari tahun 2009 ke tahun 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Kebumen yang bekerja disektor pertanian mengalami penurunan sebesar jiwa tetapi perbandingan jumlah tenaga kerja sektor pertanian dengan jumlah tenaga kerja total atau S (Analisis Shift) tahun 2010 lebih besar dari pada tahun 2009 yaitu 0,438 dibandingkan 0,427 sehingga angka pengganda tenaga kerja pada tahun 2010 mengalami kenaikan. Sedangkan untuk tahun 2010 sampai 2011 nilai angka pengganda besarnya yaitu 1,779 dan pada tahun 2012 sampai 2013 nilai angka penggandanya sama yaitu 1,782 dengan rata-rata total selama lima tahun adalah 1,774 yang artinya setiap terjadi peningkatan satu tenaga kerja di sektor pertanian, maka akan membuka kesempatan kerja total di Kabupaten Kebumen sebanyak dua tenaga kerja. Selain dapat menentukan peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenga kerja, angka pengganda tenaga kerja dapat digunakan untuk menghitung besarnya perubahan kesempatan kerja total dengan cara mengalikan angka pengganda tenaga kerja dengan jumlah pertumbuhan sektor pertanian. Pada tahun awal analisis yaitu tahun 2009, jumlah tenaga kerja sektor pertanian sebanyak orang sedangkan tahun 2010 jumlah tenaga kerja sektor pertanian sebanyak atau mengalami penurunan sebesar orang atau 8,15 %. Jumlah dari mengalikan angka pengganda pada tahun 2010 sebesar 1,78 dengan akan diperoleh perubahan total tenaga kerja di Kabupaten Kebumen sebesar yang artinya bahwa penurunan tenaga kerja di sektor pertanian sebanyak orang mengakibatkan perubahan tenaga kerja total mangalami penurunan sebanyak orang. Sedangkan untuk tahun 2011 sampai 2012

5 pertumbuhan tenaga kerja sektor pertanian mengalami peningkatan sehingga perubahan tenaga kerja total juga meningkat sebesar orang dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2013 yaitu berkurangan jumlah tenaga kerja total sebesar 187 orang. Hasil penelitian membuktikan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun Berdasarkan hasil penelitian, setiap peningkatan kesempatan kerja sektor pertanian sebesar satu orang akan dapat meningkatkan kesempatan kerja keseluruhan sebanyak dua orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian berpengaruh terhadap perubahan tenaga kerja total di Kabupaten Kebumen. Pertumbuhan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Kebumen di lihat dari Komponen Pertumbuhannnya. Pertumbuhan kesempatan kerja dapat diartikan sebagai perubahan ketersediaan peluang kerja disetiap sektor perekonomian yang dapat diisi oleh para pencari kerja. Dalam penelitian ini, pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dilihat dari komponen-komponen pertumbuhannya dianalisis menggunakan analisis shift share. Dalam penelitian ini, sektor yang diamati adalah sektor pertanian, sedangkan untuk sektor lainnya hanya digunakan untuk pembanding saja. Berikut ini adalah hasil analisis nilai PNij, PPij, dan PPWij sektor pertanian di Kabupaten Kebumen. Tabel 3. Komponen Pertumbuhan Kesempatan kerja Sektor pertanian di Kabupaten Kebumen Komponen Pertumbuhan Nilai Persen (%) Pertumbuhan Nasional (PNij) ,82 Pertumbuhan Proporsional (PPi) ,68 Pertumbuhan Pangsa Pasar (PPWi) ,27 Pertumbuhan Kesempatan Kerja ( Yij) ,40 Pergeseran Bersih (PBij) ,2 8,59 Sumber : Analisis Data Sekunder Pertumbuhan Nasional Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi atau kesempatan kerja nasional. Dalam penelitian ini komponen pertumbuhan nasional dihitung berdasarkan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun dasar analisis yaitu tahun 2009, kemudian dikalikan dengan presentase perubahan kesempatan kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional yang berasal dari pembagian kesempatan kerja total Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 dengan kesempatan kerja total Provinsi Jawa Tengah tahun awal analisis. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil pertumbuhan nasional dalam hal ini regional Jawa Tengah pada sektor pertanian sebesar Hasil tersebut dapat diartikan bahwa perubahan kesempatan keja di Kabupaten Kebumen yang

6 disebabkan oleh perubahan kesempatan kerja regional Jawa Tengah dengan peningkatan sejumlah orang dengan nilai presentase PNij sebesar 0,82%. Nilai presentase pertumbuhan nasional bernilai sama karena diasumsikan nilainya sama pada semua sektor maupun di wilayah lainnnya meskipun pada kenyataanya masingmasing sektor memiliki nilai pertumbuhan nasional berbeda. Pertumbuhan nasional ini merupakan hasil perhitungan jumlah tenaga kerja total Provinsi Jawa Tengah pada akhir analisis dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja total Jawa Tengah pada tahun awal. Pertumbuhan Proporsional Komponen pertumbuhan proposional berfungsi mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau penurunan pada wilayah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang dijadikan acuan. Pengukuran ini memungkinkan diketahuinya apakah perekonomian wilayah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat dari pada perekonomian wilayah himpunan. Dalam penelitian ini, komponen pertumbuhan proporsioanal digunakan untuk mengetahui perubahan kesempatan pada sektor pertanian, perubahan dalam hal ini adalah mengalami pertumbuhan atau penurunan dibandingkan dengan sektor lain. Hasil perhitungan komponen pertumbuhan proporsional sektor pertanian Kabupaten Kebumen bernilai Hal ini berarti perubahan kesempatan sektor pertanian di Kabupaten Kebumen dibandingkan sektor lainnya menurun sejumlah orang. Menurut kriteria apabila pertumbuhan proporsional negatif atau lebih kecil dari nol menunjukan bahwa sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pertumbuhan proporsional sektor pertanian di Kabupaten Kebumen bernilai negatif, dapat diartikan bahwa pertumbuhan kesempaten kerja di Kabupaten Kebumen termasuk kelompok lambat. Pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Kebumen tergolong ke dalam kelompok lambat salah satunya dikarenakan oleh meningkatnya pendidikan di Kabupaten Kebumen. Berdasarkan data BPS (2014), pada tahun 2013 penduduk yang menamatkan pendidikan dari SLTA hingga sarjana sejumlah orang atau sebesar 15,08 % dari seluruh jumlah penduduk Kabupaten Kebumen. Pertumbuhan Pangsa Pasar Komponen pertumbuhan pangsa wilayah membantu dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri lokal dengan perekonomian wilayah himpunan, sehingga jika pergeserannya positif berarti industri itu memiliki daya saing yang lebih tinggi dari pada industri pada perekonomian wilayah himpunan. Dalam penelitian ini, pertumbuhan pangsa wilayah digunakan untuk membantu menentukan daya saing sektor pertanian dengan sektor yang sama pada tingkat perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan pangsa wilayah memiliki kriteria sendiri yaitu, apabila nilai PPW > 0, menunjukan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Kebumen memiliki

7 daya saing yang baik dibandingkan wilayah lain. Sedangkan jika PPW < 0, berarti sektor pertanian di Kabupaten Kebumen tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lain. Pertumbuhan pangsa wilayah Kabupaten Kebumen menunjukan nilai sesesar yang artinya memiliki pertumbuhan positif atau lebih dari nol. Hal tersebut menunjukan bahwa Kabupaten Kebumen memiliki daya saing yang baik dalam sektor pertanian dibandingkan dengan kabupaten lainnya, terbukti bahwa Kabupaten Kebumen menjadi salah satu kabupaten penyangga pangan pokok khususnya padi di Jawa Tengah. Keberhasilan sektor pertanian tidak lepas dari kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian. Salah satu dukungan pemerintah yaitu melalui program revitalisasi penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan petani untuk dapat menghasilkan komoditas yang berdaya saing tinggi. Pertumbuhan Kesempatan Kerja Pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dalam penelitian ini yaitu selama tahun 2009 sampai dengan Kesempatan kerja sektor pertanian pada akhir analisis yaitu 2013 dikurangi kesempatan kerja sektor pertanian pada akhir analisis akan dihasilkan pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian. Selain itu, penjumlahan komponen nasional, komponen proporsional, dan komponen pangsa wilayah hasilnya akan sama dengan pengurangan kesempatan kerja akhir analisis dengan awal analisis. Hasil analisis menunjukan nilai pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian sebesar Hal ini berarti selama tahun 2009 sampai tahun 2013 terjadi peningkatan kesempatan kerja di sekor pertanian sebanyak orang atau meningkat sebesar 9,40% dari semua sektor. Sedangkan untuk sektor lainnya ada yang mengalami peningkatakan maupun penurunan kesempatan kerja. Sektor yang sedang mengalami pertumbuhan paling banyak yaitu pada sektor jasajasa yaitu Kesimpulan yang dapat diambil adalah sektor pertanian mengalami pertumbuhan kesempatan kerja positif atau meningkat selama lima tahun terakhir. Pergeseran Bersih Komponen pergeseran bersih dapat digunakan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan kesempatan terjadi suatu wilayah pada masing-masing sektor perekonomiaan, sehingga dapat ditentukan apakah sektor tersebut termasuk dalam kelompok pertumbuhan yang progresif (maju/nilai positif) ataukah masuk dalam kelompok pertumbuhan lambat (nilai negatif). Nilai PBij Kabupaten Kebumen yaitu sebesar ,2 dengan presentase 8,59% yang berarti atau mengalami pertumbuhan positif lebih dari nol. Hasil nilai PBij Kabupaten Kebumen yang bernilai positif menunjukan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian termasuk dalam kelompok progresif atau maju. PBij juga dapat digunakan untuk melihat pengaruh tenaga kerja atau kesempatan kerja yang terjadi di Kabupaten Kebumen. Jika nilai PPij > nilai PPWij, berarti faktor eksternal yang lebih berpengaruh dan jika nilai PPi j < nilai PPWij

8 berarti faktor lokasional yang berpengaruh. Dari hasil perhitungan, nilai PPij lebih kecil dibandingkan nilai PPWij yaitu sebesar < , berarti faktor lokasional yang berpengaruh terhadap pergeseran bersih kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen. Hasil analisis mengenai pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen menggunakan analisis shift share menunjukan hasil yang progresif, namun dengan pertumbuhan yang lambat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil dari nilai pergeseran bersih mengalami pertumbuhan positif. Sektor pertanian di Kabupaten Kebumen memiliki daya saing yang baik dibandingkan wilayah lain. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian memberikan peluang kerja yang cukup banyak menyerap tenaga kerja bagi masyarakat di Kabupaten Kebumen. Proyeksi Kesematan Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Kebumen Proyeksi kesempatan kerja digunakan untuk mengetahui perubahan kesempatan kerja pada sektor tertentu dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan. Sehingga pemerintah daerah dapat menentukan kebijakan yang terpat untuk sektor tersebut agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan penduduk. Dalam penelitian ini, proyeksi yang digunakan yaitu model proyeksi pure forecast. Perkiraan kesempatan kerja yang akan dihitung yaitu sepuluh tahun ke depan dari tahun 2014 yaitu proyeksi utnuk 2023 dengan asumsi elasitas kesempatan kerja pada tahun proyeksi sama dengan elasitas kerja tahun analisis.berikut ini adalah hasil perhitungan proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen tahun 2012 adalah sebagai berikut: L 2023 = L 2013 (1+Gn) 10 = (1+0, ) 10 = (1, ) 10 = (2, ) = ,9366 Hasil perhitungan kesempatan kerja sektor pertanian pada tahun 2023 menunjukan nilai sebesar ,9366 yang berarti kesempatan kerja pada tahun 2023 diperkirakan mencapai orang, jumlah tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan tenaga kerja dari tahun 2013 ke 2023 yaitu sebanyak orang dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun sebanyak orang. Berdasarkan hasil proyeksi dapat diambil kesimpulan bahwa kesempatan kerja di sektor pertanian mempunyai potensi yang cukup besar dalam menyarap tenaga kerja hal ini ditunjukan dengan kenaikan kesempatan kerja dari tahun analisis ke tahun proyeksi. Hasil proyeksi menunjukan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen yang mengalami peningkatan. Hal ini berarti sektor pertanian menyediakan potensi lapangan pekerjaan yang cukup banyak di massa yang akan datang. Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Kebumen perlu memperhatikan sektor ini lebih serius agar dapat memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat. Perlunya kerjasama semua komponen masyarakat seperti pemerintah

9 daerah, penduduk, dan para pakar pertanian sehingga antar komponen dapat saling memberikan fungsi dan perannya. Pada rencana pembangunan jangka menengah yang diproyeksikan ke jangka panjang, pemerintah daerah Kabupaten Kebumen juga mempunyai programprogam dan kegiatan induktif pada sektor pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas. Melihat program-progam yang dicanangkan oleh pemerintah daerah, hal tersebut menunjukan bahwa adanya keinginan untuk meningkatkan produksi, hasil pertanian, programprogram penyuluhan, dan lain sebagainya pada sektor pertanian. Suatu program yang bagus tidak akan ada manfaatnya apabila hanya tertuang dalam teori saja, namun perlu ada tindakan kongkrit untuk melaksanakan semua program tersebut. Apabila program-program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan imbas dari program tersebut dapat menyejahterakan penduduk, maka akan bisa dipastikan sektor pertanian akan menjadi sektor yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan dapat merambahkan ke semua lapisan masyarakat. SIMPULAN Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kebumen pada tahun dengan menggunakan angka pengganda tenaga kerja mwnunjukan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun dilihat dari komponen pertumbuhannya menggunakan analisis shift share diperoleh nilai komponen pertumbuhan proporsional Kabupaten Kebumen termasuk kelompok lambat, namun dilihat dari nilai komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPW), yaitu menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Kebumen memiliki daya saing yang baik dibandingkan wilayah lain. Sedangkan nilai pergeseran bersih (PB) sebesar ,18 yang artinya pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen termasuk dalam kelompok progresif. Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun 2023 dihitung dengan menggunakan metode pure forecast diperkirakan sebesar orang atau selama 10 tahun mengalami peningkatan sebesar orang dengan rata-rata pertumbuhan kesempatan kerja sebesar orang setiap tahun. Saran yang dapat diberikan yaitu penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang tepat agar dapat meningkatkan kesempatan kerja khususnya di sektor pertanian. Salah satu kebijakan yaitu menambah kelompok tani dari yang sudah untuk lebih memberikan contoh secara langsung mengenai pertanian modern pada penduduk. Besarnya peluang kesempatan kerja sektor pertanian di masa yang akan datang dapat memberikan gambaran bahwa sektor pertanian memiliki potensi yang bagus untuk diandalkan, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesadaran

10 penduduk khususnya generasi muda untuk mau bekerja disektor pertanian. Pemerintah daerah Kabupaten Kebumen perlu meningkatan sarana prasarana di sektor pertanian agar penduduk yang bekerja di sektor pertanian lebih maksimal dalam mengelola lahan dengan hasil yang memuaskan sehingga dapat memberikan motivasi untuk penduduk yang lainnya supaya bekerja di sektor pertanian. DAFTAR PUSTAKA Andi Winata, Peran Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Grobogan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Arief, K., Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitans Sebelas Maret. Surakarta. Budiharsono, S., Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan.Pradnya Paramita. Jakarta. Marco, A., Analisis Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan TenagaKerja di Kabupaten Sragen. Skripsi. Jurusan/Progdi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Nawawi, H., Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM Press. Yogyakarta. Singarimbun, M., Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

P E RA N A N S E KT OR P ER T A NI AN D A LAM P E NY E R APA N T E N A GA KE RJA D I KAB UP AT E N P A T I

P E RA N A N S E KT OR P ER T A NI AN D A LAM P E NY E R APA N T E N A GA KE RJA D I KAB UP AT E N P A T I PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN PATI Indah Kusuma Wardani, Minar Ferichani, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis - Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK Khusnul Khatimah, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Kiky Fitriyanti Rezeki, Wiwit Rahayu, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU. Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU. Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati Pogram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl.

Lebih terperinci

PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Oleh : Muhammad Luthfi K H 0813118 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN SERANG DENGAN PENDEKATAN ANALISIS LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN SERANG DENGAN PENDEKATAN ANALISIS LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE 0 NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN SERANG DENGAN PENDEKATAN ANALISIS LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini adalah wilayah penelitian Kota Bandar Lampung dengan wilayah. arah tersedianya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini adalah wilayah penelitian Kota Bandar Lampung dengan wilayah. arah tersedianya pemenuhan kebutuhan masyarakat. 43 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional dalam penelitian ini mencakup semua pengertian yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisa

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014 SEKTOR BASIS DAN STRUKTUR EKONOMI DI KOTA BANDAR LAMPUNG (An Analysis of Economic s Structure and Bases Sector in Bandar Lampung City) Anda Laksmana, M. Irfan Affandi, Umi Kalsum Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN PATI

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN PATI PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN PATI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Oleh: INDAH KUSUMA WARDANI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Pembangunan ini tidak terlepas dari pembangunan masing-masing daerah, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat, 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN GROBOGAN

PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN GROBOGAN digilib.uns.ac.id PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN GROBOGAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS IDENTIFIKASI SEKTORUNGGULAN DANSTRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

ANALISIS IDENTIFIKASI SEKTORUNGGULAN DANSTRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ANALISIS IDENTIFIKASI SEKTORUNGGULAN DANSTRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ANALYSIS OF IDENTIFICATION IN THE LEADING SECTORS AND THE ECONOMY STRUCTURE AT KEPULAUAN MERANTI REGENCY Res Tarida

Lebih terperinci

Lampiran 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Jutaan Rupiah)

Lampiran 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Jutaan Rupiah) 118 Lampiran 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Jutaan Rupiah) a. Propinsi Lampung Sektor Provinsi Lampung (Vi) 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Pertanian 10871433 11318866

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Wilayah yang akan dibandingkan dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Wilayah yang akan dibandingkan dalam penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional dalam penelitian ini mencakup semua pengertian yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN

V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN Pembangunan perekonomian suatu wilayah tentunya tidak terlepas dari kontribusi dan peran setiap sektor yang menyusun perekonomian

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Oleh : Khusnul Khatimah H 0809070 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i ANALISIS PERANAN SEKTOR

Lebih terperinci

Role and Contribution Of Fisheries Sector for Economy at Rokan Hilir Regency Riau Province ABSTRACT

Role and Contribution Of Fisheries Sector for Economy at Rokan Hilir Regency Riau Province ABSTRACT Role and Contribution Of Fisheries Sector for Economy at Rokan Hilir Regency Riau Province By Dwi Wulan Madona 1) M. Ramli 2) and Firman Nugroho 3) ABSTRACT The research was conducted in the Rokan hilir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN 2009-2012 (ANALYSIS OF CHANGE IN THE ECONOMIC STRUCTURE AND THE DETERMINING OF THE LEADING SECTORS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang tercakup dalam

METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang tercakup dalam 28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang tercakup dalam penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4)

Lebih terperinci

KAJIAN BASIS DAN PRIORITAS DALAM SEKTOR PERTANIAN BAGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR BENGKULU

KAJIAN BASIS DAN PRIORITAS DALAM SEKTOR PERTANIAN BAGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR BENGKULU KAJIAN BASIS DAN PRIORITAS DALAM SEKTOR PERTANIAN BAGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR BENGKULU STUDY OF BASIS AND PRIORITY IN AGRICULTURAL SECTOR FOR COASTAL AREA DEVELOPMENT IN BENGKULU Melli Suryanty, Sriyoto,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SEKTOR PERTANIAN DALAM PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN PATI

IDENTIFIKASI SEKTOR PERTANIAN DALAM PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN PATI IDENTIFIKASI SEKTOR PERTANIAN DALAM PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN PATI EKA DEWI NURJAYANTI Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang ABSTRACT Pati Regency is a regency that relies on

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU

KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU THE CONTRIBUTION OF THE FISHERIES SUB-SECTOR REGIONAL GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SUBSEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBENTUKAN PDRB DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU

KONTRIBUSI SUBSEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBENTUKAN PDRB DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 3 Desember 2015 (215 222) ISSN 02152525 KONTRIBUSI SUBSEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBENTUKAN PDRB DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU Contribution

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP EKONOMI DAERAH DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP EKONOMI DAERAH DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP EKONOMI DAERAH DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2007-2011 Prapanjanu Gilang Raditya prapanjanu@gmail.com Andri Kurniawan andrikur@ugm.ac.id

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR PEREKONOMIAN BERDASARKAN PENDEKATAN SHIFT SHARE DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE TAHUN 1980 2009 Oleh : JEFFRI MINTON GULTOM NBP. 07 151

Lebih terperinci

Peranan sektor pertanian dalam Penyerapan tenaga kerja Di kabupaten temanggung

Peranan sektor pertanian dalam Penyerapan tenaga kerja Di kabupaten temanggung Peranan sektor pertanian dalam Penyerapan tenaga kerja Di kabupaten temanggung SKRIPSI Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Oleh : Arief Kurniawan H 0304057 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengidentifikasi sektor dan subsektor unggulan di

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengidentifikasi sektor dan subsektor unggulan di III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk mengidentifikasi sektor dan subsektor unggulan di Kabupaten Tulang Bawang adalah data sekunder berupa Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

PERANAN KOMODITI PERTANIAN UNGGULAN TIAP KECAMATAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BANTUL

PERANAN KOMODITI PERTANIAN UNGGULAN TIAP KECAMATAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BANTUL SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 40 47 ISSN : 1829-9946 PERANAN KOMODITI PERTANIAN UNGGULAN TIAP KECAMATAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BANTUL Fauzi Afnan, Darsono, Wiwit Rahayu Program Studi

Lebih terperinci

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By Irawati Puloli 1) Mahludin Baruwadi 2) Ria Indriani 3) DEPARTMENTAGRIBISNIS FACULTY OF AGRICULTURE STATE UNIVERSITYGORONTALO

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN DI KABUPATEN SRAGEN (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis)

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN DI KABUPATEN SRAGEN (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis) ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN DI KABUPATEN SRAGEN (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah berdasarkan hasil analisis LQ dan DLQ dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Sektor pertanian

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tinjauan lapang dilaksanakan pada bulan April tahun 2010 dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan September tahun 2010 di Kabupaten Cirebon. Pengolahan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POSISI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG. Hendri Wibowo, Darsono*, Eka Dewi Nurjayanti

IDENTIFIKASI POSISI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG. Hendri Wibowo, Darsono*, Eka Dewi Nurjayanti IDENTIFIKASI POSISI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG Hendri Wibowo, Darsono*, Eka Dewi Nurjayanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON

BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON 4.1 Analisis Struktur Ekonomi Dengan struktur ekonomi kita dapat mengatakan suatu daerah telah mengalami perubahan dari perekonomian

Lebih terperinci

STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri

STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae, Po Box 53, Kudus 59352 Email: zainuri.umk@gmail.com Abstract The economic structure of Jepara regency shown

Lebih terperinci

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT Agriculture is a leading sector in Aceh economy, showed

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN DENGAN SEKTOR EKONOMI LAINNYA DI KALIMANTAN TIMUR

PERBANDINGAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN DENGAN SEKTOR EKONOMI LAINNYA DI KALIMANTAN TIMUR Perbandingan Tingkat Pertumbuhan dan Daya Saing Sektor Pertanian dengan Sektor Ekonomi Lainnya (Achmad Zaini) 1 PERBANDINGAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN DENGAN SEKTOR EKONOMI LAINNYA

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Agustin Susyatna Dewi 1)

ANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Agustin Susyatna Dewi 1) ANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Agustin Susyatna Dewi 1) 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Email: dwiagustin732@ymail.com

Lebih terperinci

SUB SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELAMA TAHUN

SUB SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELAMA TAHUN SUB SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELAMA TAHUN 2005-2014 Sri Hidayah 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Uniersitas Siliwangi SriHidayah93@yahoo.com Unang 2) Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pandangan pembangunan ekonomi modern memiliki suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan ekonomi modern tidak hanya

Lebih terperinci

Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar Lampung (Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB)

Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar Lampung (Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB) Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar Lampung (Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB) Zuhairan Yunmi Yunan 1 1 Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI BASIS DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS EKONOMI BASIS DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN JEPARA ANALISIS EKONOMI BASIS DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN JEPARA Nur Kusumawati, Kusnandar, Agustono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl Ir Sutami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penulisan skripsi ini, penelitian dilakukan di Provinsi Lampung. Secara khusus

METODE PENELITIAN. penulisan skripsi ini, penelitian dilakukan di Provinsi Lampung. Secara khusus III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pengumpulan data dan informasi yang mendukung dan diperlukan dalam proses penulisan skripsi ini, penelitian dilakukan di Provinsi Lampung. Secara khusus bertempat

Lebih terperinci

DISTRIBUSI KOMODITAS ANDALAN SUBSEKTOR PERIKANAN BERBASIS POTENSI WILAYAH DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH ABSTRACT

DISTRIBUSI KOMODITAS ANDALAN SUBSEKTOR PERIKANAN BERBASIS POTENSI WILAYAH DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH ABSTRACT 8 DISTRIBUSI KOMODITAS ANDALAN SUBSEKTOR PERIKANAN BERBASIS POTENSI WILAYAH DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Tobari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Jl. Dr. Soeparno, Purwokerto e-mail

Lebih terperinci

Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa TimurTahun (Pendekatan Shift Share Esteban Marquillas)

Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa TimurTahun (Pendekatan Shift Share Esteban Marquillas) Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa TimurTahun 2004-2013 1 Analysis of the Role of the Agricultural Sector to the Economy of East Java 2004-2013 (Shift Share Esteban Marquillas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis struktur perekonomian kota Depok sebelum dan sesudah otonomi daerah UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: HARRY KISWANTO NIM F0104064 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan sumberdaya ekonomi melimpah. Kekayaan sumberdaya ekonomi ini telah dimanfaatkan

Lebih terperinci

PERAN SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEBELUM DAN SETELAH PEMBERLAKUAN OTONOMI DAERAH. Gilang Wirakusuma, Hani Perwitasari, Irham

PERAN SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEBELUM DAN SETELAH PEMBERLAKUAN OTONOMI DAERAH. Gilang Wirakusuma, Hani Perwitasari, Irham Wirakusuma, G., dkk. Peran Sektor Pertanian... PERAN SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEBELUM DAN SETELAH PEMBERLAKUAN OTONOMI DAERAH Gilang Wirakusuma, Hani Perwitasari, Irham Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya kebutuhan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam struktur perekonomian yang diperlukan bagi terciptanya pertumbuhan yang terus menerus. Pembangunan

Lebih terperinci

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA Wiwit Rahayu, Nuning Setyowati 1) 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret email: wiwit_uns@yahoo.com

Lebih terperinci

SKRIPSI DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KUTACANE ACEH TENGGARA OLEH SATRIA

SKRIPSI DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KUTACANE ACEH TENGGARA OLEH SATRIA SKRIPSI DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KUTACANE ACEH TENGGARA OLEH SATRIA 100501014 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi ekonomi dan keberlanjutan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGURANGI KETIMPANGAN EKONOMI DI KOTA TASIKMALAYA

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGURANGI KETIMPANGAN EKONOMI DI KOTA TASIKMALAYA KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGURANGI KETIMPANGAN EKONOMI DI KOTA TASIKMALAYA Dian Hadian 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi kang_dian78@yahoo.com Unang 2) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita, dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan juga

BAB I PENDAHULUAN. perkapita, dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi nasional pada dasarnya merupakan satu kesatuan dengan pembangunan ekonomi ragional. Pembangunan ekonomi nasional yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir Arahan Strategi Pengembangan Wilayah Berdasarkan Komoditas Unggulan yang Berdaya saing di Kabupaten Indramayu sebagai kawasan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Daya Saing Sektor Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Metode Shift Share Metode shift share digunakan dalam penelitian ini untuk melihat

Lebih terperinci

PERENCANAAN KESEMPATAN KERJA TAHUN 2007 WILAYAH SUMATERA UTARA

PERENCANAAN KESEMPATAN KERJA TAHUN 2007 WILAYAH SUMATERA UTARA Randi Gunawan: Analisis Sumber Daya Air Daerah Aliran Sungai Bah Bolon PERENCANAAN KESEMPATAN KERJA TAHUN 2007 WILAYAH SUMATERA UTARA Rujiman Dosen S2 PWD SPs USU Abstract: This research emphasizes the

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011) PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari

Lebih terperinci

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS TENAGA KERJA SEKTORAL DI KOTA TOMOHON CHRYSTIAWAN ADJIE SENGKA

JURNAL ANALISIS TENAGA KERJA SEKTORAL DI KOTA TOMOHON CHRYSTIAWAN ADJIE SENGKA JURNAL ANALISIS TENAGA KERJA SEKTORAL DI KOTA TOMOHON CHRYSTIAWAN ADJIE SENGKA 110314010 Dosen Pembimbing : 1. Ir. Juliana R. Mandei, MSi 2. Ir. Lyndon R.J. Pangemanan, ME 3. Maya H. Montolalu, SP., M.Com.,

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Analisis

Bab IV Hasil Analisis 41 Bab IV Hasil Analisis IV.1 Manfaat Sosial Neto PT. Sinar Asia Fortuna Manfaat sosial neto (NSG) dari perusahaan terdiri dari economic rent (R j ), excess payment (P j ) dan eksternalitas (E j ). Eksternaltas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang masih memegang peranan dalam peningkatan perekonomian nasional. Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia masih menggantungkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008-2013 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Syarat syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PATI SKRIPSI

IDENTIFIKASI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PATI SKRIPSI IDENTIFIKASI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PATI SKRIPSI Oleh : Selviana M H 0809101 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit i to user IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang sangat esensial dalam usaha memajukan perekonomian bangsa. Usaha yang dimaksud dalam bidang ini adalah penyediaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO. NUNING SETYOWATI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO. NUNING SETYOWATI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS SEPA : Vol. 8 No. 2 Pebruari 2012 : 51 182 ISSN : 1829-9946 ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO NUNING SETYOWATI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS Masuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO SEPA : Vol. 8 No.2 Pebruari 2012 : 174 179 ISSN : 1829-9946 ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO NUNING SETYOWATI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS Masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang di dapat dari alam dan merupakan barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu semua wilayah menetapkan target

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi

Lebih terperinci

KAJIAN PERKEMBANGAN SEKTOR JASA dan SERAPAN TENAGA KERJA di DKI JAKARTA

KAJIAN PERKEMBANGAN SEKTOR JASA dan SERAPAN TENAGA KERJA di DKI JAKARTA KAJIAN PERKEMBANGAN SEKTOR JASA dan SERAPAN TENAGA KERJA di DKI JAKARTA KAJIAN PERKEMBANGAN SEKTOR JASA dan SERAPAN TENAGA KERJA di DKI JAKARTA Oleh : Novita Delima Putri 1 Fadillah Hisyam 2 Dosen Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI BANTEN

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI BANTEN 1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI BANTEN Program Studi Agribisnis Oleh : Ratih Ratna Puri H 0808192 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 47 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Kabupaten Natuna merupakan salah satu daerah tertinggal dari tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau. Daerah tertinggal adalah daerah

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa 72 V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI KOTA BEKASI PADA MASA OTONOMI DAERAH OLEH PRITTA AMALIA H

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI KOTA BEKASI PADA MASA OTONOMI DAERAH OLEH PRITTA AMALIA H ANALISIS PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI KOTA BEKASI PADA MASA OTONOMI DAERAH OLEH PRITTA AMALIA H14103119 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KERAGAAN DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN BLORA

KERAGAAN DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN BLORA digilib.uns.ac.id KERAGAAN DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN BLORA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, dengan dilaksanakannya UU No. 5 tahun Pokok- pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. baru, dengan dilaksanakannya UU No. 5 tahun Pokok- pokok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem desentralisasi, ternyata telah dikenal sejak pemerintahan orde baru, dengan dilaksanakannya UU No. 5 tahun 1974. Pokok- pokok yang terkandung dalam Undang-

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.71-83 ISSN 2302-1713 IDENTIFIKASI POSISI DAN KOMPONEN-KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SUB SEKTOR AGRIBISNIS DI KABUPATEN BOYOLALI Dedi Supriyadi, Agustono,

Lebih terperinci

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar Sendy Christina Kusumawardhani, Bekti Wahyu Utami, Widiyanto Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Sebagai wujud peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan

Lebih terperinci