The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By
|
|
- Suryadi Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By Irawati Puloli 1) Mahludin Baruwadi 2) Ria Indriani 3) DEPARTMENTAGRIBISNIS FACULTY OF AGRICULTURE STATE UNIVERSITYGORONTALO ABSTRACK Irawati Puloli The Contribution of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency. It was advised by Mahludin Baruwadi and Ria Indriani. The aims of this research are to analyze the tendency of agricultural sector to economy regional and to know the contribution of agricultural sector to the regional economic at Bone Bolango regency. This research conducted from April to June 2013.Type ofdatausedis secondary data from the Central Statistical Department and the Department of Agriculture and Food Resistance. This research also used economic structure analysis method and descriptive quantitative analysis. Economic structure analysis was used to see the tendency of agriculture sector in economy regional at Bone Bolango regency. Meanwhile, descriptive quantitative analysis which has data on table with number and percentage was used to know the contribution of agriculture sector at Bone Bolango Regency. The result of this research was showed the tendency of agricultural sector year by year by seeing constant will be raising. In the other hand, agricultural sector based on the current pricevalue was decrease. Agricultural sector has an important role for economic at Bone Bolango regency with 39,96% a year to PDRB. By seeing from constant price, the biggest contribution from agricultural sector is food with average 10,1 % a year. Meanwhile, the smallest contribution is from forestry sector with average 1,5%. Based on current price the biggest contribution is from food with average 13,58% a year, and for the smallest contribution is also from forestry sector with averge 0,99 % a year. Key words: PDRB, Agricultural Sector, Contribution, Economic Growth 1
2 Kontribusi Sektor Pertanian pada Perekonomian di Kabupaten Bone Bolango OLEH Irawati Puloli 1) Mahludin Baruwadi 2) Ria Indriani 3) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK IRAWATI PULOLI Kontribusi Sektor Pertanin pada Perekonomian di Kabupaten Bone Bolango. Dibawah bimbingan Mahludin Baruwadi dan Ria Indriani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecenderungan sektor pertanian pada ekonomi regional di Kabupaten Bone Bolango, dan untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian pada ekonomi daerah di Kabupaten Bone Bolango. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis struktur ekonomi dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis struktur ekonomi digunakan untuk melihat kecenderungan sektor pertanian pada ekonomi regional di Kabupaten Bone Bolango dan analisis deskriptif dengan menggunakan data berupa tabel dalam bentuk angka dan persentase untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian pada ekonomi Daerah di Kabupaten Bone Bolango. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan sektor pertanian dari tahun ke tahun dilihat atas dasar harga konstan cenderung naik. Selanjutnya kecenderungan sektor pertanian dilihat atas dasar harga berlaku cenderung menurun. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Kabupaten Bone Bolango yaitu menyumbang rata rata 39,96 persen per tahun terhadap PDRB. Dilihat atas dasar harga konstan sumbangan terbesar dari sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan pangan, dengan nilai rata rata sebesar 10,1 persen pertahun, sedangkan sumbangan terkecil terjadi pada sektor kehutanan, dengan nilai rata rata 1,5 persen dan atas dasar harga berlaku sumbangan terbesar masih di dominasi oleh subsektor tanaman pangan, dengan nilai rata rata sebesar 13,58 persen pertahun, sedangkansumbangan terkecil juga terjadi pada subsektor kehutanan dengan nilai rata rata sebesar 0,99 persen pertahun. 2
3 Kata Kunci: PDRB, Sektor Pertanian, Kontribusi, Pertumbuhan Ekonomi PENDAHULUAN Pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan. Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan lahan pertanian. Sektor pertanian di Indonesia dianggap penting. Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan, penyumbang devisa negara melalui ekspor dan sebagainya. Oleh karena itu wajar kalau biaya pembangunan untuk sektor pertanian ini selalu tiga besar diantara pembiayaan sektor sektor yang lain (Soekartawi, 2000 : 1). Provinsi Gorontalo memiliki sumber daya alam sebagai modal fisik yang relatif memadai untuk mengembangkan sektor pertanian dan perikanan. Sektor pertanian menjadi tulang punggung utama ekonomi Gorontalo (Muhammad, 2008 : 76). Masyarakat Gorontalo yang sebagian besar tergolong menengah kebawah diharapkan dapat mengurangi masalah ketimpangan pendapatan antar daerah di Provinsi Gorontalo. Dengan adanya kontribusi sektor pertanian di Provinsi Gorontalo diharapkan mampu mendorong berkembangnya sektor perekonomian yang lain sehinggga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian akan meningkatkan pendapatan masyarakat menengah kebawah yang bekerja pada sektor pertanian. Peningkatan pendapatan ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat pada sektor pertanian yang jumlahnya cukup besar. Kabupaten Bone Bolango adalah bagian dari Provinsi Gorontalo yang memiliki luas lahan pertanian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan sawah di Kabupaten Bone Bolango sebesar hektar. Luas lahan sawah terbesar terdapat di Kecamatan Tilongkabila (BPS Bone Bolango, 2011 : 10). Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan cukup besar dalam struktur perekonomian Bone Bolango. Peranan sektor ini pada tahun 2011 mencapai 39,57 persen terhadap struktur ekonomi Bone Bolango, perannya naik dari 38,93 persen di tahun Sumbangan terbesar diberikan oleh sub sektor tanaman bahan makanan yang memberikan kontribusi sebesar 14,29 persen, sementara sumbangan terkecil datang dari subsektor kehutanan yang menyumbang sebesar 0,94 persen terhadap perekonomian Kabupaten Bone Bolango (BPS Bone Bolango, 2011 : 20-21). Salah satu instrumen untuk melihat gambaran secara makro perekonomian Kabupaten Bone Bolango tahun 2011 dapat dilihat melalui besaran PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB Kabupaten Bone Bolango atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp lebih tinggi bila dibanding dengan tahun 2010 yang sebesar Rp atau mengalami kenaikan sebesar 11,29 persen. Adapun untuk PDRB atas dasar harga konstan tahun 2011 sebesar Rp atau mengalami kenaikan sebesar 6,89 3
4 persen bila dibanding dengan PDRB harga konstan tahun 2010 yang hanya sebesar Rp (BPS Bone Bolango, 2011 : 15). Berdasarkan pengamatan dan informasi yang diperoleh maka Kontribusi Sektor Pertanian pada Perekonomian di Kabupaten Bone Bolango, perlu dikaji kembali. Tujuan penelitian ini adalah : 1). Bagaimana kecenderungan sektor pertanian pada ekonomi regional di Kabupaten Bone Bolango? 2). Bagaimana kontribusi sektor pertanian pada ekonomi daerah di Kabupaten Bone Bolango? METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Juni Jenis penelitian ini adalah penelitian survei sekunder merupakan metode pengumpulan data dari instansi pemerintah maupun instansi terkait. Hasil yang diharapkan dari data sekunder ini adalah berupa uraian, data angka, atau peta mengenai keadaan wilayah studi (Silalahi, 2012 : 295). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber sumber yang lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data dalam penelitian ini adalah PDRB berdasarkan harga berlaku dan berdasarkan harga konstan dalam bentuk time series (minimal 5 tahun, dari tahun ). Sumbernya adalah dari BPS dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan dokumenter. 1). Observasi di gunakan untuk mengamati dan mencatat secara langsung tentang objek yang diteliti. 2). Dokumenter adalah memperoleh informasi berdasarkan data yang sudah tersedia. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan penyajian data berupa tabel dalam bentuk angka dan persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. PDRB dibedakan atas dua bagian, yakni PDRB harga berlaku dan harga Konstan. PDRB harga berlaku dihitung berdasarkan harga harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan, yang berarti termasuk kenaikan harga harga ikut dihitung. Sedangkan PDRB harga konstan dihitung berdasarkan harga pada tahun dasar. Hasil perhitungan struktur perekonomian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Konstan) dari tahun 2007 sampai tahun 2011 disajikan pada Tabel 1. 4
5 Persen Tabel 1. Struktur Perekonomian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Konstan) Selang (dalam persen) No. Sektor Rata - Rata 1. Pertanian 30,48 30,48 30,66 31,17 31,16 30,79 2. Pertambangan dan Penggalian 1,26 1,3 1,24 1,27 1,22 1, Industri Pengolahan 14,4 13,92 13,55 13,26 12,98 13, Listrik, Gas dan Air Bersih 0,44 0,41 0,39 0,37 0,37 0, Bangunan 8,34 8,13 7,99 7,85 8,33 8, Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,48 10,32 9,95 9,65 9,54 9, Pengangkutan dan Komunikasi 9,51 9,21 8,95 8,68 8,4 8,95 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 12,75 14,17 15,09 15,69 15,97 14, Jasa - Jasa 12,35 12,06 12,17 12,06 12,03 12,134 Jumlah Sumber : Hasil Analisis, 2013 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari kesembilan sektor yang ada di Kabupaten Bone Bolango, sektor tertinggi masih didominasi oleh sektor pertanian, dilihat berdasarkan harga konstan. Maka dibuatlah grafik struktur perekonomian pada sektor ekonomi (Atas Dasar Harga Konstan) selang tahun 2007 sampai dengan Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. PDRB PDRB Harga Konstan Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdangangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Gambar 1. Trend Perkembangan PDRB Harga Konstan pada Sektor Ekonomi, Berdasarkan Gambar 1 di atas dapat diketahui bahwa trend perkembangan PDRB harga konstan pada sektor ekonomi masih didominasi oleh sektor pertanian dibanding sektor sektor ekonomi lainnya. Sektor pertanian cenderung meningkat dari tahun 2009 sampai 2010 dengan nilai sebesar 30,66 persen sampai 31,17 persen, dan di tahun 2011 mengalami penurunan 1 persen sehingga menjadi 31,16 persen. Selanjutnya sektor industri merupakan sektor kedua setelah sektor pertanian dilihat dari sumbangan pendapatan dari tahun 2007 sebesar 14,40 persen, sektor ini di tahun 2008 sampai 2011 mengalami penurunan sebesar 13,92 persen menjadi 12,98 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor ketiga dilihat dari sumbangan pendapatan dari tahun 2007 sebesar 12,75 persen, sektor ini di tahun 2008 sampai 2011 mengalami kenaikan sebesar 14,17 persen menjadi 15,97 persen dan untuk sektor penyumbang terkecil 5
6 adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan sumbangan sebesar 0,44 persen pada tahun 2007, sektor ini mengalami penurunan di tahun 2008 sampai 2011 dengan nilai sebesar 0,41 persen sampai 0,37 persen. Hasil perhitungan struktur perekonomian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Berlaku) dari tahun 2007 sampai tahun 2011 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Struktur Perekonomian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Berlaku) Selang (dalam persen) No. Sektor Rata - Rata 1. Pertanian 41,41 40,43 39,47 38,93 39,57 39, Pertambangan dan Penggalian 0,54 0,55 0,59 0,65 0,67 0,6 3. Industri Pengolahan 14,1 13,52 12,87 12,4 11,84 12, Listrik, Gas dan Air Bersih 0,45 0,39 0,35 0,32 0,32 0, Bangunan 4,95 4,78 4,81 4,78 4,97 4, Perdagangan, Hotel dan Restoran 11,94 13,4 12,19 11,75 11,2 12, Pengangkutan dan Komunikasi 4,39 4,09 3,92 3,95 3,8 4,03 8. Keuangan, Persewaan dan 10,35 10,63 10,77 11,22 11,09 10,812 Jasa Perusahaan 9. Jasa - Jasa 11,86 12,2 15, ,54 14,324 Jumlah Sumber : Hasil Analisis, 2013 Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui dari kesembilan sektor, bahwa sektor pertanian masih saja mendominasi sektor sektor ekonomi lainnya, dilihat berdasarkan harga berlaku di tahun 2007 sampai dengan Maka dibuatlah grafik struktur perekonomian pada sektor pertanian (Atas Dasar Harga Berlaku) selang tahun 2007 sampai dengan 2011, untuk melihat pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. 6
7 Persen PDRB 45 PDRB Harga Berlaku Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdangangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Gambar 2. Trend Perkembangan PDRB Harga Berlaku pada Sektor Ekonomi, Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat diketahui bahwa trend perkembangan PDRB harga berlaku pada sektor ekonomi masih didominasi oleh sektor pertanian dibanding sektor sektor ekonomi lainnya. Sektor pertanian cenderung menurun dari tahun 2007 ke 2008, 2009, dan 2010 dengan nilai sebesar 41,41 persen menjadi 40,43 persen, 39,47 persen, dan 38,93 persen. di tahun 2011 sektor pertanian naik menjadi 39,57 persen. Selanjutnya sektor industri pengolahan merupakan sektor kedua setelah sektor pertanian dilihat dari sumbangan pendapatan dari tahun 2007 sebesar 14,10 persen, sektor ini di tahun 2008 sampai 2011 mengalami penurunan sebesar 13,52 persen menjadi 11,84 persen. Sektor perdagangan merupakan sektor ketiga dilihat dari sumbangan pendapatan dari tahun 2007 sebesar 11,94 persen, sektor ini di tahun 2008 sampai 2011 mengalami penurunan sebesar 13,40 persen menjadi 11,20 persen. Dan untuk sektor penyumbang terkecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan sumbangan sebesar 0,45 persen pada tahun 2007, sektor ini mengalami penurunan di tahun 2008 sampai 2011 dengan nilai sebesar 0,39 persen sampai 0,32 persen. STRUKTUR PEREKONOMIAN Analisis struktur ekonomi digunakan untuk sumbangan atau peranan masing masing kegiatan ekonomi atau sektor dalam perekonomian wilayah secara keseluruhan dalam suatu tahun tertentu. Melalui analisis ini dapat di ketahui besarnya persentase atau kontribusi setiap sektor dalam PDRB. Hasil perhitungan struktur perekonomian selanjutnya khusus pada sektor pertanian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Konstan) dari tahun 2007 sampai tahun 2011 disajikan pada Tabel 3. 7
8 Persen Tabel 3. Struktur Perekonomian pada Sektor Pertanian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Konstan) Selang (dalam persen) No. Sektor 1. Pertanian 30,48 30,48 30,66 31,17 31,16 a. Tanaman Bahan Pangan 9,58 9,70 9,93 10,66 10,54 b. Tanaman Perkebunan 6,70 6,65 6,47 6,42 6,17 c. Peternakan dan Hasil hasilnya 7,59 7,58 7,73 7,58 7,59 d. Kehutanan 1,37 1,51 1,54 1,52 1,49 e. Perikanan 5,24 5,03 4,99 4,99 5,36 Sumber : Hasil Analisis, 2013 Berdasarkan Tabel 5 di atas maka dibuatlah grafik struktur perekonomian pada sektor pertanian (Atas Dasar Harga Konstan) selang tahun 2007 sampai dengan 2011, agar memudahkan kita dalam melihat laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3. PDRB PDRB Harga Konstan Tanaman Pangan Tanaman Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan 0 Gambar 3. Trend Perkembangan PDRB Harga Konstan pada Sektor Pertanian, Berdasarkan Gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa trend perkembangan PDRB harga konstan pada sektor pertanian di dominasi oleh subsektor tanaman pangan. Subsektor tanaman pangan cenderung meningkat dari tahun 2007 sampai 2010, dengan nilai sebesar 9,58 persen menjadi 10,66 persen dan di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 10,54 persen atau dengan nilai rata rata sebesar 10,1 persen pertahun. Hal ini dikarenakan berkurangnya luas panen padi sawah di tahun 2010 sebesar ha, menurun menjadi ha di tahun Subsektor peternakan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, tetap dalam keadaan stabil, dengan nilai rata rata sebesar 7,6 persen. Tanaman perkebunan cenderung menurun dari tahun ke tahun, dengan nilai rata rata sebesar 6,5 persen. Perikanan cenderung naik turun naik (berfluktuasi) dengan nilai rata rata sebesar 5,1 persen, dan kehutanan cenderung naik turun dengan nilai rata rata sebesar 1,5 persen. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya hasil produksi dari tiap tiap subsektor, serta adannya peralihan sektor lain. Untuk hasil perhitungan struktur perekonomian pada sektor pertanian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Berlaku) dari tahun 2007 sampai tahun 2011 disajikan pada Tabel 4. 8
9 Persen Tabel 4. Struktur Perekonomian pada Sektor Pertanian di Kabupaten Bone Bolango (Atas Dasar Harga Berlaku) Selang (dalam persen) No. Sektor 1. Pertanian 41,41 40,43 39,47 38,93 39,57 a. Tanaman Bahan Pangan 13,47 12,77 12,92 14,43 14,29 b. Tanaman Perkebunan 12,81 11,98 11,21 11,09 10,29 c. Peternakan dan Hasil - 8,91 10,00 9,78 9,58 9,44 hasilnya d. Kehutanan 0,99 1,01 0,99 0,98 0,94 e. Perikanan 5,23 4,68 4,57 4,46 4,61 Sumber : Hasil Analisis, 2013 Berdasarkan Tabel 4 di atas maka dibuatlah grafik struktur perekonomian pada sektor pertanian (Atas Dasar Harga Berlaku) selang tahun 2007 sampai dengan 2011, untuk melihat pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4. PDRB PDRB Harga Berlaku Gambar 4. Trend Perkembangan PDRB Harga Berlaku pada Sektor Pertanian, Berdasarkan Gambar 4 di atas dapat diketahui bahwa trend perkembangan PDRB harga berlaku pada sektor pertanian masih didominasi oleh subsektor tanaman pangan. Subsektor tanaman pangan cenderung menurun dari tahun 2007 sampai 2009, dengan nilai sebesar 13,47 persen menjadi 12,92 persen dan di tahun 2010 meningkat dan menurun lagi di tahun 2011 sebesar 14,43 persen turun menjadi 14,29 persen. Subsektor peternakan mengalami naik turun dari tahun 2008 sampai 2011, dengan nilai sebesar 10 persen turun menjadi 9,44 persen. Tanaman perkebunan cenderung menurun dari tahun ke tahun, dengan nilai rata rata sebesar 11,45 persen. Perikanan cenderung turun naik dengan nilai rata rata sebesar 4,71 persen, dan kehutanan cenderung naik turun dengan nilai rata rata sebesar 0,99 persen.hal tersebut terjadi dikarenakan harga yang berlaku saat tahun tersebut naik, maka sektor pertanian juga ikut meningkat. KESIMPULAN Tanaman Pangan Tanaman Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Sektor pertanian dilihat dari harga konstan cenderung naik. Selanjutnya kecenderungan sektor pertanian dilihat atas dasar harga berlaku mengalami penurunan. 2). Sektor 9
10 pertanian dilihat atas dasar harga konstan sumbangan terbesar dari sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan pangan, dengan nilai rata rata sebesar 10,1 persen pertahun, sedangkan sumbangan terkecil terjadi pada sektor kehutanan, dengan nilai rata rata 1,5 persen dan atas dasar harga berlaku sumbangan terbesar masih di dominasi oleh subsektor tanaman pangan, dengan nilai rata rata sebesar 13,58 persen pertahun, sedangkan sumbangan terkecil juga terjadi pada subsektor kehutanan dengan nilai rata rata sebesar 0,99 persen pertahun. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango dalam Angka. Bone Bolango. Badan Pusat Statistik Produk Domestik Regional Bruto dalam Angka. Bone Bolango. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango dalam Angka. Bone Bolango. Baruwadi, M Peran Subsektor Perkebunan Kelapa dalam Perekonomian Regional dan Ekonomi Rumah Tangga Di Provinsi Gorontalo. Disertasi. Program Pascasarjana. Universitas Padjadjaran. Bandung Husodo, S. Y., S. Bungaran. Dillon. H.S. dan Nasution. M Pertanian Mandiri. Penebar Swadaya. Jakarta. Muhammad, F Reinventing Local Government : Pengalaman Dari Daerah. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Silalahi, U. A Metode Penelitian Sosial. Refika Aditama. Bandung Soekartawi Pembangunan Pertanian. Raja Grafindo Persada. Jakarta Tambunan, T. T. H Perkembangan Sektor Pertanian Di Indonesia : Beberapa Isu Penting. Ghalia Indonesia : Jakarta 10
Pendapatan Regional/ Regional Income
Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 19/05/14/Th.XI, 10 Mei PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas y-on-y Triwulan I Tahun sebesar 5,93 persen Ekonomi Riau dengan migas pada triwulan I tahun mengalami kontraksi sebesar 1,19
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014
SEKTOR BASIS DAN STRUKTUR EKONOMI DI KOTA BANDAR LAMPUNG (An Analysis of Economic s Structure and Bases Sector in Bandar Lampung City) Anda Laksmana, M. Irfan Affandi, Umi Kalsum Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciKINERJA DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BLORA
SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : 201-208 ISSN : 1829-9946 KINERJA DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BLORA WIWIT RAHAYU Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciTabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)
3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kekayaan hayati yang melimpah, hal ini memberikan keuntungan bagi Indonesia terhadap pembangunan perekonomian melalui
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/05/72/Thn XIV, 25 Mei 2011 PEREKONOMIAN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2011 MENGALAMI KONTRAKSI/TUMBUH MINUS 3,71 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciBAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012
BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten
Lebih terperinciKeywords : GDRP, learning distribution, work opportunity
1 ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR PERTANIAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEMPATAN KERJA SERTA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Erlina Rufaidah 1, Dwi Wulan Sari 2 Program Studi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 24/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014 PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan I tahun 2014, yang diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN
No.10/02/75/Th.VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 7,71 PERSEN Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo tahun yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX REGIONAL INCOME Struktur Ekonomi. 9.1.
BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX 9.1. Struktur Ekonomi 9.1. Economy Structure Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator utama perekonomian di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciAnalisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /
BAB IV TINJAUAN EKONOMI 2.1 STRUKTUR EKONOMI Produk domestik regional bruto atas dasar berlaku mencerminkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Pada tahun 2013, kabupaten Lamandau
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No.24/05/33/Th.IV, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2010 PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2010 meningkat sebesar 6,5 persen dibandingkan triwulan
Lebih terperinciANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU. Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati
ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati Pogram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl.
Lebih terperinciKONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PATI. Eka Dewi Nurjayanti Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim
KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PATI Eka Dewi Nurjayanti Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim ABSTRACK The purpose of this research are to identify
Lebih terperinciBAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013
BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten Subang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Berlakang. Pembangunan daerah merupakan implementasi (pelaksaan) serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Berlakang Pembangunan daerah merupakan implementasi (pelaksaan) serta bagian integral (seluruhnya) dari pembangunan nasional. Dengan kata lain, pembangunan nasional tidak akan
Lebih terperinciDari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :
Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran
Lebih terperinciAnalisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa TimurTahun (Pendekatan Shift Share Esteban Marquillas)
Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa TimurTahun 2004-2013 1 Analysis of the Role of the Agricultural Sector to the Economy of East Java 2004-2013 (Shift Share Esteban Marquillas
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Kiky Fitriyanti Rezeki, Wiwit Rahayu, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Mengacu pada keadaan itu, maka mutlak diperlukannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan pembangunan yang dipandang tepat dan strategis dalam rangka pembangunan wilayah di Indonesia sekaligus mengantisipasi dimulainya era perdagangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 38/08/14/Th.XIV, 2 Agustus 2013 PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas Triwulan II Tahun 2013 mencapai 2,68 persen Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan II tahun 2013, yang diukur dari
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012
BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012 No. 01/07/1221/Th. V, 8 Juli 2013 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan Produk
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 23/05/61/Th. XIII, 10 Mei 2010 PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I TAHUN 2010 Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan I-2010 dibandingkan triwulan IV-2009,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra
ABSTRACT Mega Artha Ilahude "614409029", 2013. Copra Marketing Systems Analysis in Gorontalo regency (A Study in District Limboto). Department of Agribusiness Faculty of Agricultural Sciences, State University
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto
Tabel 9.1 : PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 2010 (Rp. 000) 1. PERTANIAN 193.934.273 226.878.977 250.222.051 272176842 a. Tanaman bahan makanan 104.047.799 121.733.346 134.387.261
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 06 /11/33/Th.I, 15 Nopember 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN III TH 2007 TUMBUH 0,7 PERSEN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah pada
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 27/05/61/Th. XVII, 5 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 4,69 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK
ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK Khusnul Khatimah, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciSTRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri
STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae, Po Box 53, Kudus 59352 Email: zainuri.umk@gmail.com Abstract The economic structure of Jepara regency shown
Lebih terperinciANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract.
ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 26/05/61/Th. XV, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2012 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 6,0 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO 1. PERKEMBANGAN KABUPATEN BUNGO merupakan penghitungan atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu daerah/wilayah. Data
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013
No. 45/08/72/Th. XVI, 02 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada
Lebih terperinciBAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007
BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007 4.1. Gambaran Umum awa Barat adalah provinsi dengan wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk sangat besar yakni sekitar 40 Juta orang. Dengan posisi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/08/33/Th.III, 10 Agustus 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN II TH 2009 TUMBUH 1,8 PERSEN Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 06 /11/33/Th.II, 17 Nopember 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN III TH 2008 TUMBUH 1,1 PERSEN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 21/05/14/Th.XII, 5 Mei PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas Triwulan I Tahun mencapai 7,51 persen Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan I tahun, yang diukur dari kenaikan Produk Domestik
Lebih terperinciM. Yamin (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FP. UNSRI) ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PENINGKATAN LAPANGAN KERJA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN (Analysis of Influence of Agricultural Development to Income Distribution
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah
35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 64/11/61/Th. XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2014 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2014 TUMBUH 4,45 PERSEN Besaran Produk
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
No. 27 / VIII / 16 Mei 2005 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PDB INDONESIA TRIWULAN I TAHUN 2005 TUMBUH 2,84 PERSEN PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2005 meningkat sebesar 2,84 persen dibandingkan triwulan
Lebih terperinciPendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto
Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 258 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam bab ini disajikan data dalam bentuk tabel dan grafik dengan tujuan untuk mempermudah evaluasi terhadap data
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011
No. 06/08/62/Th. V, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-II 2011 (cum to cum) sebesar 6,22%. Pertumbuhan tertinggi pada
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH No.12/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH TAHUN 2012 MENCAPAI 6,3 PERSEN Besaran PDRB Jawa Tengah pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix Bab I. PENDAHULUAN. 2 1.1 Pengertian Pendapatan Regional. 2 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional.. 5 1.3 Perubahan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
No. 06/08/72/Th. XIV, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 07/08/53/TH.XVI, 2 AGUSTUS PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR LAJU PEREKONOMIAN NTT TRIWULAN I - 5,42 % (Y on Y) atau 4,67 % (Q to Q) 5,42
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 06/05/33/Th.III, 15 Mei 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2009 PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN I TH 2009 TUMBUH 5,5 PERSEN PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011
BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011 No. 01/06/1221/Th. IV, 30 Juli 2012 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2011 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 10/02/14/Th.XV, 5 Februari 2014 PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas Tahun 2013 mencapai 6,13 persen Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan IV tahun 2013, yang diukur dari Produk Domestik
Lebih terperinciPendapatan Regional dan Pengeluaran
Pendapatan Regional dan Pengeluaran 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan
Lebih terperinciPDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2008
No. 05/05/51/Th. II, 15 Mei PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I Pertumbuhan ekonomi Bali yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I dibanding triwulan IV
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator perekonomian yang dapat digunakan sebagai bahan penentuan kebijakan pembangunan khususnya dalam bidang perekonomian dan bahan evaluasi pembangunan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012
BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01/08/1209/Th. XII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun tahun 2012 sebesar 6,06 persen mengalami percepatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ketika krisis melanda Indonesia sejak tahun 1997 usaha kecil berperan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketika krisis melanda Indonesia sejak tahun 1997 usaha kecil berperan besar untuk menggerakkan roda perekonomian. Pada saat usaha besar tidak mampu mempertahankan eksistensinya,
Lebih terperinciGross Domestic Regional Product
Gross Domestic Regional Product TABEL TABLE 9.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PAKPAK BHARAT MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007-2010 (JUTA RUPIAH) GROSS REGIONAL DOMESTIC
Lebih terperinciRegional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue
Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011
No.43/08/33/Th.V, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011 PDRB Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 meningkat sebesar 1,8 persen dibandingkan triwulan I tahun 2011 (q-to-q).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, terlebih dahulu kita harus menganalisa potensi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan daerah merupakan implementasi serta bagian integral dari pembangunan nasional. Dengan kata lain, pembangunan nasional tidak akan lepas dari peran
Lebih terperinciBAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006
BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006 4.1. Gambaran Umum inerja perekonomian Jawa Barat pada tahun ini nampaknya relatif semakin membaik, hal ini terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi Jawa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Geografi Kabupaten Bone Bolango secara geografis memiliki batas batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Bolaang Mongondow
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014
No. 47/08/72/Thn XVII, 05 Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan
Lebih terperinciBPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012
BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 01/07/1204/Th. XII, 5 Juli 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2012 sebesar 6,35 persen mengalami
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014
No. 68/11/33/Th.VIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014 Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang masih memegang peranan dalam peningkatan perekonomian nasional. Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia masih menggantungkan
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product
Produk Domestik Regional Bruto/ Bangka Selatan Dalam Angka/ Bangka Selatan In Figures 2012 327 328 Bangka Selatan Dalam Angka/ Bangka Selatan In Figures 2012 10.1 Produk Domestik Regional Bruto Produk
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014
No.51/08/33/Th.VIII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014 Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II tahun
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK
34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI BANTEN
1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI BANTEN Program Studi Agribisnis Oleh : Ratih Ratna Puri H 0808192 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya pertumbuhan ekonomi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu usaha daerah untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Industri Pengolahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Indonesia. Konsekuensinya adalah bahwa kebijakan pembangunan pertanian di negaranegara tersebut sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,08 PERSEN No. 11/02/61/Th. XVII, 5 Februari 2014 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 27/05/61/Th. XVI, 6 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 5,79 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN
ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008-2013 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Syarat syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi
Lebih terperinciPERANAN SEKTOR PETERNAKAN DAN PERIKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI RIAU: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT
PERANAN SEKTOR PETERNAKAN DAN PERIKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI RIAU: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT THE ROLE OF THE LIVESTOK AND FISHERY SECTOR TO ECONOMY OF RIAU PROVINCE: ANALYSIS OF THE INPUT-OUTPUT
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009
No. 09/02/15/Th. IV, 10 Februari 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi pada tahun meningkat sebesar 6,4 persen dibanding tahun 2008. Peningkatan
Lebih terperinci10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )
10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha memberikan gambaran tentang nilai tambah yang dibentuk dalam suatu daerah sebagai akibat dari adanya
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011
No. 06/05/62/Th.V, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 PDRB Kalimantan Tengah Triwulan I-2011 dibanding Triwulan yang sama tahun 2010 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 27 Perekonomian Indonesia pada Tahun 27 tumbuh 6,32%, mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dari sisi produksi, semua sektor mengalami ekspansi
Lebih terperinciPerkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia
Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diciptakan UKM berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB (STUDI KASUS BPS KABUPATEN KENDAL TAHUN 2006-2010) SKRIPSI Disusun oleh : ROSITA WAHYUNINGTYAS J2E 008 051 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Lebih terperinciKONTRIBUSI SUBSEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBENTUKAN PDRB DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 3 Desember 2015 (215 222) ISSN 02152525 KONTRIBUSI SUBSEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBENTUKAN PDRB DAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU Contribution
Lebih terperinciNo. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014
No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014 Perekonomian Sumatera Barat yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciPERANAN SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN ROKAN HILIR: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT
PERANAN SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN ROKAN HILIR: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT THE ROLE OF THE AGROINDUSTRY SECTOR TO ECONOMY OF KABUPATEN ROKAN HILIR ANALYSIS OF THE INPUT-OUTPUT
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008
No.05/02/33/Th.III, 16 Februari 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008 PDRB Jawa Tengah triwulan IV/2008 menurun 3,7 persen dibandingkan dengan triwulan III/2007 (q-to-q), dan bila dibandingkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 31/08/31/Th. X, 14 Agustus 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2008 yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012
No. 27/05/72/Thn XV, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap pembangunan terutama di daerah, salah satunya di Provinsi Jawa Barat. Pembangunan ekonomi daerah erat kaitannya dengan industrialisasi
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan
Lebih terperinci