ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
|
|
- Fanny Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) dimaskharismaramadhani@gmail.com. Telp Abstract: This research aims to know how corn marketing channels, costs, profit, and margin corn marketing in each channels, to analyze market structure, market conduct, market performance, and to analyze level of efficiency corn marketing in Geyer Subdistrict. The basic method is used descriptive analysis with survey technique. Location is selected in Geyer Subdistrict with case study, respondent sample amount 30 farmers with purposive sampling and traders as respondents is taken by snowball sampling.the data used are primary data and secondary data. Data analysis method is used direct approach and Structure, Conduct, Performance (SCP) approach. The result showing there are four kind marketing channels. Market structure in corn marketing is monopsony market. Market conduct showing the rate change in consumer prices is smaller than the rate change in producer prices. Market performance in corn marketing has the lowest farmer share s amount 87% and the highest farmer share s amount 98%. Over all, corn marketing in Geyer Subistrict is in efficient category. Keywords : Corn Marketing, SCP, Marketing Efficiency, Geyer Subdistrict. Abstrak: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran jagung, besar biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran jagung pada masing-masing saluran pemasaran, kemudian menganalisis struktur pasar, perilaku pasar, penampilan pasar, dan tingkat efisiensi pemasaran jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Metode dasar penelitian adalah metode deskripsi analisis dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Lokasi penelitian di Kecamatan Geyer dilakukan dengan studi kasus. sampel responden adalah petani berjumlah 30 petani dengan metode pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling), dan pedagang yang dijadikan responden diambil dengan cara snowball sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara pendekatan secara langsung dan pendekatan SCP (Structure, Conduct, Performance). Hasil penelitian menunjukkan pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan terdapat empat jenis saluran pemasaran. Struktur pasar dalam pemasaran jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan cenderung pada pasar monopsoni. Perilaku pasar menunjukkan laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih kecil dibanding dengan laju perubahan harga di tingkat produsen. Penampilan pasar dalam pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan memiliki farmer s share paling rendah sebesar 87% dan farmer s share tertinggi sebesar 98%. Secara keseluruhan pemasaran jagung di Kecamatan Geyer tergolong dalam kategori efisien. Kata kunci : Pemasaran Jagung, SCP, Efisiensi Pemasaran, Kecamatan Geyer
2 PENDAHULUAN Menurut Cristoporus dan Sulaeman (2009) sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu komoditi andalan di sektor pertanian adalah jagung, karena jagung merupakan salah satu bahan pokok makanan di Indonesia yang memiliki kedudukan cukup penting setelah beras. Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering per tahun. Pangan dan industri pakan ternak merupakan pengkonsumsi jagung terbesar. Hal ini dikarenakan sebanyak 51% bahan baku pakan ternak adalah jagung. Pada sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai campuran bahan pakan ternak. Selain itu juga berkembang produk pangan dari jagung dalam bentuk tepung jagung di kalangan masyarakat. Produk tersebut banyak dijadikan untuk pembuatan produk pangan (Budiman, 2011). Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi penghasil jagung terbesar pada tingkat nasional, dengan produksi yang mencapai ton (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2011). Salah satu wilayah yang menjadi sentra produksi jagung terbesar di Jawa Tengah adalah Kabupaten Grobogan, dengan luas panen terluas di Jawa Tengah yaitu 131,103 Ha dan memiliki jumlah produksi terbesar di Jawa Tengah pada tahun 2010 yaitu sebesar 663,795 ton (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2011) menjadikan Kabupaten Grobogan sebagai daerah produsen jagung terbesar di tingkat nasional. Tingginya produksi jagung di Kabupaten Grobogan dikarenakan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, terutama petani jagung. Salah satu kecamatan di Kabupaten Grobogan yang memiliki produksi jagung terbesar adalah Kecamatan Geyer dengan produksi jagung pada tahun 2011 mencapai ton. Dengan sangat besarnya produksi jagung menyebabkan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan memiliki saluran pemasaran yang dapat mempengaruhi harga yang didapatkan oleh konsumen akhir. Saluran pemasaran yang berbeda tentunya memilki biaya pemasaran dan keuntungan yang berbeda pula. Besarnya produksi tersebut akan mempengaruhi struktur pasar, perilaku pasar, dan penampilan pasar yang ada di Kabupaten Grobogan, karena nantinya akan mempengaruhi juga tingkat efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran jagung, besar biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran jagung pada masing-masing saluran pemasaran, kemudian menganalisis struktur pasar, perilaku pasar, penampilan pasar, dan tingkat efisiensi pemasaran jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.
3 METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis. Penelitian dilakukan dengan teknik survey. Metode yang digunakan pada pengambilan lokasi penelitian adalah studi kasus. Menurut Agung (2013) studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Sesuatu dijadikan kasus biasanya dikarenakan terdapat suatu masalah, hambatan, dan penyimpangan, akan tetapi dalam metode studi kasus dapat digunakan pada penelitian yang terdapat keberhasilan dan keunggulan di dalamnya. Pemilihan lokasi ini dilakukan karena Kecamatan Geyer memiliki keunggulan produksi jagung dibanding dengan kecamatan lain di Kabupaten Grobogan. Kecamatan Geyer merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di Kabupaten Grobogan dengan produksi mencapai ton pada tahun Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara purposive, yaitu mengambil secara sengaja sampel dari populasinya yang didasarkan pada pertimbanganpertimbangan tertentu. Pengambilan responden lembaga pemasaran ditentukan dengan metode bola salju (snow ball sampling). Metode snowball sampling yaitu teknik menentukan responden secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai atau dihubungi sebelumnya dan seperti itu seterusnya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui efisiensi pemasaran jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan adalah metode SCP (Structure, Conduct, Performance). Dengan menggunakan metode SCP, efisiensi pemasaran jagung di Kecamatan Geyer dapat dilihat dari struktur pasar, perilaku pasar, dan penampilan pasar yang terjadi. Untuk menentukan saluran pemasaran pendekatan yang digunakan untuk mengetahui saluran pemasaran adalah pendekatan langsung. Saluran pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan dapat diketahui dengan mengikuti aliran produksi jagung dari petani produsen sampai ke konsumen akhir. Setelah diperoleh data primer, maka dapat diketahui bagaimana efisiensi pemasaran jagung dan besarnya efisiensi masing-masing saluran pemasaran di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Untuk menentukan biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran menggunakan rumus : (a)biaya Pemasaran = Bp1 + Bp2 + + Bpn...(1) Keterangan : Bp =biaya pemasaran; Bp1, Bp2, Bpn = biaya pemasaran tiap lembaga pemasaran. (b) Keuntungan Pemasaran = Kp1 + Kp2 + + Kpn...(2). Keterangan : Kp=keuntungan pemasaran; Kp1, Kp2, Kpn=keuntungan tiap lembaga. (c) Marjin Pemasaran = Pr Pf...(3). Keterangan : M = marjin pemasaran; Pr = harga ditingkat konsumen; Pf = harga ditingkat produsen. Marjin pemasaran yang diperoleh pedagang
4 perantara = Bp + Kp...(4). Keterangan : M= marjin pemasaran; Bp= biaya pemasaran; Kp = keuntungan pemasaran Untuk mengetahui struktur pasar (Structure) digunakan alat analisis berupa Konsentrasi Ratio (Kr) = (Volume yang dibeli / Volume yang diperdagangkan) x 100%...(5) Untuk mengetahui perilaku pasar (Conduct) dapat menggunakan alat analisis berupa Elastisitas Transmisi Harga = 1/b. Pf/Pr (6). Keterangan : Et = Elastisitas transmisi harga; a = Intersep (titik potong); b = Koefisien regresi atau slope; Pf = Harga di tingkat produsen Pr = Harga di tingkat konsumen. Kriteria pengukuran yang digunakan pada analisis transmisi harga adalah (1) Jika Et = 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen sama dengan laju perubahan harga ditingkat produsen. Hal ini berarti bahwa pasar yang dihadapi oleh seluruh pelaku tataniaga adalah bersaing sempurna, dan sistem tataniaga yang terjadi sudah efisien. (2) Jika Et < 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih kecil dibanding dengan laju perubahan harga di tingkat produsen. Keadaan ini bermakna bahwa pemasaran yang berlaku belum efisien dan pasar yang dihadapi oleh pelaku tataniaga adalah bersaing tidak sempurna, yaitu terdapat kekuatan monopsoni atau oligopoli. (3) Jika Et > 1, maka laju perubahan harga di tingkat produsen. Pasar yang dihadapi oleh seluruh pelaku pasar adalah pelaku tidak sempurna, yaitu terdapat kekuatan monopoli dan oligopoli dalam sistem pemasaran tersebut serta sistem pemasaran yang berlaku belum efisien. Untuk mengetahui penampilan pasar (Performance) dapat dilihat dengan memperhitungkan persentase bagian yang diterima produsen (farmer s share) paling tinggi dan persentase marjin pemasaran yang paling rendah : (a) Persentase Marjin Pemasaran = Pr Pf x100% Pr (7).Keterangan : Mp = persen marjin pemasaran; Pf = harga ditingkat produsen; Pr = harga ditingkat konsumen akhir. (b) Bagian yang Diterima Produsen (Farmer s Share) = M 1 x 100%...(8). Keterangan : Pr F = bagian yang diterima produsen; Pr = harga ditingkat konsumen akhir; M = marjin pemasaran Jika besarnya bagian yang diterima produsen > 50%, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran yang terjadi tergolong efisien. Namun apabila besarnya bagian yang diterima produsen < 50%, maka pemasaran yang terjadi belum tergolong efisien.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Petani Sampel Tabel 1. Identitas Petani Sampel Usahatani Jagung MT Juni-September 2012 di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan No. Identitas Petani Keterangan % Jumlah petani sampel (orang) Rata-rata umur (th) Pendidikan a. Tidak Sekolah b. Tamat SD (orang) c. Tamat SLTP (orang) d. Tamat SLTA (orang) e. Tidak Tamat SD (orang) Rata-rata jumlah anggota keluarga (orang) Rata-rata luas lahan garapan (Ha) Dari Tabel dapat diketahui bahwa petani yang melakukan usahatani jagung di Kecamatan Geyer memiliki umur rata-rata 47 tahun, dengan rata-rata umur tersebut maka dari 100% responden petani termasuk dalam usia yang produktif (15-64 tahun) yang artinya responden masih mampu untuk bekerja dan menjadi tumpuan bagi keluarganya. Petani jagung di Kecamatan Geyer sebanyak 56,7% responden memiliki pendidikan hingga Tamat SD. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi penyerapan inovasi maupun teknologi baru yang dapat Identitas Pedagang Sampel Tabel , ,7 13, diterapkan dalam menjalankan usahatani jagung, dengan tingkat pendidikan petani jagung di Kecamatan Geyer yang hanya tamat Sekolah Dasar akan menyebabkan sulitnya inovasi dan teknologi baru terserap oleh petani. Jumlah anggota keluarga petani rata-rata adalah 4 orang dimana yang keluarga yang aktif dalam usahatani hanya 2 orang. Petani di Kecamatan Geyer rata-rata hanya memiliki luas lahan garapan 0,45 Ha. Kecilnya luas lahan garapan petani tersebut menyebabkan hasil yang diperoleh petani juga kecil. Identitas Pedagang Sampel dalam Lembaga Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan No. Identitas Pedagang Keterangan Jumlah Pedagang yang Terlibat dalam saluran pemasaran Rata-rata umur (tahun) Pendidikan a. Tidak Sekolah b. Tamat SD (orang) c. Tamat SLTP (orang) d. Tamat SLTA (orang) e. Tidak Tamat SD (orang) Rata-rata lama usaha (tahun) Rata-rata jumlah keluarga % 60% 18 4
6 Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pedagang yang menjadi sampel memiliki umur 48 tahun. Pada umur tersebut termasuk dalam usia produktif, artinya pedagang memiliki mobilitas yang cukup baik terutama dalam hal mencari informasi pasar yang diperlukan dalam pemasaran jagung. Tingkat pendidikan para pedagang sampel masih lebih baik dibanding dengan petani sampel. Pedagang rata-rata memiliki pendidikan hingga SLTA sebanyak 60%. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam mengambil suatu keputusan. Pedagang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi dari para petani akan lebih mudah menguasai para petani untuk menjual hasil produksinya kepada pedagang tersebut. Kondisi tersebut masih ditambah dengan lamanya usaha yang telah dijalani oleh para pedagang, rata-rata pedagang telah berdagang jagung selama 18 tahun. Lamanya usaha tersebut menyebabkan pedagang telah terbiasa menangani jual beli jagung, sehingga faktor-faktor yang menghambat dalam pemasaran jagung telah pedagang pahami dengan baik. Saluran Pemasaran Pada penelitian pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan didapatkan bahwa dalam melakukan pemasaran jagung terdapat empat tipe saluran pemasaran. Penggunaan saluran yang berbeda didasarkan pada beberapa alasan seperti : kemudahan dalam menjual jagung, tidak mengeluarkan biaya trasnportasi, hingga harga yang lebih tinggi. Tipe-tipe saluran pemasaran tersebut secara lengkap dapat dilihat pada bagan di bawah ini : PP DESA 10% P E T A N I 10% 30% PP KECAMATAN PEDAGANG BESAR PABRIK PAKAN TERNAK 50% PEDAGANG LUAR KOTA
7 Gambar 1. Saluran Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer Keterangan : Petani sampel yang memilih saluran pemasaran I dalam memasarkan jagungnya sebanyak 10% dari jumlah petani sampel. Saluran pemasaran II dipilih oleh 10% dari jumlah petani sampel dalam melakukan pemasaran jagungnya. Sebanyak 30% dari jumlah petani sampel dalam menjual jagungnya lebih memilih untuk menggunakan saluran pemasaran III. Saluran pemasaran IV paling banyak digunakan oleh petani sampel di Kecamatan Geyer dalam memasarkan jagungnya, sebanyak 50% dari jumlah petani sampel menggunakan saluran IV dalam memasarkan jagung hasil produksi petani. Pada penelitian ini saluran pemasaran yang paling banyak digunakan adalah saluran pemasaran : Saluran Pemasaran I : Saluran Pemasaran II : Saluran Pemasaran III : Saluran Pemasaran IV IV, kebanyakan petani sampel menjual jagungnya kepada pedagang luar kota. Kecenderungan ini dikarenakan Kecamatan Geyer berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen dan wilayah Kecamatan Geyer yang cukup luas. Dalam menjual jagung, para petani kesulitan untuk menjualnya ke wilayah Kecamatan Geyer sendiri karena terkendalai jarak dan kondisi jalan yang rusak dan banyak hambatan.
8 Biaya, Keuntungan, dan Marjin Pemasaran Tabel 3. Rata-Rata Biaya, Keuntungan, dan Marjin Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan di Saluran Pemasaran I No. Uraian Rp/Kg Market Share (%) 1. Petani a. Harga di tingkat petani b. Harga yang diterima petani 2133, ,33 87,00 87,00 2. Pedagang pengumpul desa a. Harga beli b. Biaya pemasaran 1) Bongkar muat 2) Transportasi c. Keuntungan d. Marjin pemasaran e. Harga jual 3. Pedagang besar a. Harga beli b. Biaya pemasaran 1) Bongkar muat 2) Trasnportasi c. Keuntungan d. Marjin pemasaran e. Harga jual 2133,33 20,00 57,78 77,78 88,89 166, , ,00 87,00 0,81 2,36 3,17 3,63 6,80 93,80 93,88 10,00 60,00 70,00 80, ,4 2,45 2,85 3,27 6,12 100,00 4. Harga beli pabrik pakan ternak ,00 5. Total a. Biaya pemasaran b. Keuntungan pemasaran c. Marjin pemasaran 147,78 168,89 316,67 6,03 6,89 12,93
9 Tabel 4. Rata-Rata Biaya, Keuntungan, dan Marjin Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Pada Saluran Pemasaran II No. Uraian Rp/Kg Market Share (%) 1. Petani a. Harga di tingkat petani b. Harga yang diterima petani c. Biaya pemasaran 2300, ,00 93,75 1) Transportasi 2,08 2,08 2. Pedagang pengumpul kecamatan a. Harga beli b. Biaya pemasaran 1) Bongkar muat 2) Trasnportasi c. Keuntungan d. Marjin pemasaran e. Harga jual 2300,00 96,00 10,00 60,00 40,00 100, ,00 0,42 2,08 2,50 1,67 4,17 100,00 3. Harga beli pabrik pakan ternak 2400,00 100,00 4. Total a. Biaya pemasaran b. Keuntungan pemasaran c. Marjin pemasaran 110,00 40,00 1 4,58 1,67 6,25 Tabel 5. Rata-Rata Biaya, Keuntungan, dan Marjin Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Pada Saluran Pemasaran III No. Uraian Rp/Kg Market Share (%) 1. Petani a. Harga di tingkat petani b. Harga yang diterima petani c. Biaya pemasaran 2455, ,56 94,00 92,50 1,92 1,92 2. Pedagang besar a. Harga beli b. Biaya pemasaran 1) Bongkar muat 2) Transportasi c. Keuntungan d. Marjin pemasaran e. Harga jual 2455,56 94,00 10,00 75,00 85,00 59,44 144, ,00 0,38 2,89 3,27 2,29 5,56 100,00 3. Harga beli pabrik pakan ternak 2600,00 100,00 4. Total a. Biaya pemasaran b. Keuntungan pemasaran c. Marjin pemasaran 135,00 59,44 194,44 5,19 2,29 7,48
10 Tabel 6. Rata-Rata Biaya, Keuntungan, dan Marjin Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Pada Saluran Pemasaran IV No. Uraian Rp/Kg Market Share (%) 1. Petani a. Harga di tingkat petani b. Harga yang diterima petani c. Biaya pemasaran 1) Transportasi 2566, ,67 100,00 98,05 1,95 1,95 2. Pedagang luar kota a. Harga beli 2566,67 100,00 3. Total a. Biaya pemasaran b. Keuntungan pemasaran c. Marjin pemasaran 0,00 1,95 0,00 1,95 Efisiensi Pemasaran Jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Struktur Pasar (Structure). Dari hasil satu pembeli dan memiliki banyak perhitungan konsentrasi ratio dapat penjual. Pada tingkat pedagang diketahui bahwa semua tingkat pasar pengumpul kecamatan juga memiliki konsentrasi ratio (Kr) didapatkan hasil yang serupa yaitu sebesar 100%. Pada tingkat Kr sebesar 100%. Begitu pula pada pedagang pengumpul desa memiliki konsentrasi ratio (Kr) sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa pasar cenderung kepada pasar persaingan tingkat pedagang besar dan tingkat pedagang luar kota yang memiliki Kr sebesar 100% yang mengindikasikan keadaan pasar cenderung kepada monopsoni yang artinya hanya ada pasar monopsoni. Tabel 7. Hasil Perhitungan Konsentrasi Ratio Pada Tiap Tingkat Pasar Tingkat pasar Pedagang pengumpul desa Pedagang pengumpul kec Jumlah beli (ton) Jumlah jual (ton) Konsentrasi ratio Pedagang besar Pedagang luar kota
11 Perilaku Pasar (Conduct). Dari tabel 18 di bawah dapat diketahui bahwa nilai elastisitas transmisi harga pada seluruh saluran pemasaran sebesar kurang dari 1. Data tersebut berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih kecil dibanding dengan laju perubahan harga di tingkat produsen. Tabel 8. Besar Elastisitas Transmisi Harga Pada Setiap Saluran Pemasaran Tipe Saluran Pemasaran Saluran Pemasaran I Saluran Pemasaran II Saluran III Saluran IV Pemasaran Pemasaran Harga Tingkat Petani (Rp/Kg) Harga Tingkat Konsumen (Rp/Kg) 2133, , , ,67 Penampilan Pasar (Performance). Dari tabel di bawah dapat diketahui bahwa saluran pemasaran I memiliki farmer s share terendah yaitu sebesar 87% dan saluran pemasaran ini memiliki marjin pemasaran paling besar yaitu 12,93% atau Rp 316,67/Kg. Farmer s share yang kecil disebabkan karena saluran pemasaran I memiliki saluran pemasaran yang paling panjang diantara saluran pemasaran lainnya. Elastisitas Transmisi Harga (Et) 0,73 0,81 0,79 0,84 Saluran pemasaran yang memiliki farmer share tertinggi adalah saluran pemasaran IV sebesar 98% dan persentase marjin pemasaran yang terendah sebesar 1,95% atau Rp 50/Kg. Besarnya farmer s share pada saluran pemasaran IV karena saluran pemasaran yang pendek, selain itu pedagang pada saluran pemasaran IV merupakan konsumen akhir karena pemasaran jagung hanya terbatas di Kecamatan Geyer. Tabel 9. Besar Marjin Pemasaran dan Farmer s Share pada Tiap Saluran Pemasaran Tipe Saluran Pemasaran Marjin Pemasaran (Rp/Kg) Persentase Marjin Pemasaran (%) Farmer s Share (%) Saluran Pemasaran I Rp 316,67/Kg 12,93 % 87% Saluran Pemasaran II Rp 150/Kg 4,17 % 94% Saluran Pemasaran III Rp 194,44/Kg 5,56 % 93% Saluran Pemasaran IV Rp 50/Kg 1,95% 98% Secara keseluruhan pemasaran jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan termasuk dalam kategori efisien, karena tingkat farmer s share paling rendah mencapai 87%. Pada keadaan tersebut menunjukkan bahwa tingkat efisiensi pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan mencapai 87%.
12 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan terdapat empat jenis saluran pemasaran. Pada saluran pemasaran I memiliki biaya pemasaran sebesar Rp 147,78/ Kg, keuntungan pemasaran sebesar Rp 168,89/ Kg, dan memiliki marjin pemasaran sebesar Rp 316,67/ Kg. Saluran pemasaran I paling tidak efisien karena memiliki biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran paling tinggi. Struktur pasar dalam pemasaran jagung di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan cenderung pada pasar monopsoni, artinya hanya terdapat satu pedagang pada tiap tingkatan pedagang. Perilaku pasar menunjukkan laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih kecil dibanding dengan laju perubahan harga di tingkat produsen. Penampilan pasar dalam pemasaran jagung di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan memiliki farmer s share paling rendah sebesar 87% dan farmer s share tertinggi sebesar 98%. Saran Pada kegiatan pemasaran jagung, petani hanya dapat menerima harga yang ditawarkan oleh para pedagang dengan harga yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi seharusnya petani lebih aktif dalam mencari informasi harga di pasar. DAFTAR PUSTAKA Agung, Edwin Pengertian Penelitian Studi Kasus. targetblank.blogspot.com. diakses pada tanggal 11 Juli BPS Kabupaten Grobogan Grobogan Dalam Angka Badan Pusat Statistik. Grobogan. BPS Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Badan Pusat Statistik. Jawa Tengah. Cristoporus dan Sulaeman Analisis Produksi dan Pemasaran Jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala. Jurnal Agroland Vol. 16, No. 2 : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN
ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province) Nuni Anggraini, Ali Ibrahim Hasyim, Suriaty Situmorang Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten
Sains Peternakan Vol. 9 (), Maret 20: 4-52 ISSN 693-8828 Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sugiharti Mulya Handayani dan Ivana Nurlaila 2 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam memasarkan suatu produk diperlukan peran lembaga pemasaran yang akan membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Untuk mengetahui saluran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki peran penting yaitu sebagai makanan manusia dan ternak. Indonesia merupakan salah satu penghasil
Lebih terperinciHUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH
HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN
AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.63-70 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Cindy Dwi Hartitianingtias, Joko Sutrisno, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KABUPATEN KLATEN THE ANALYSIS OF FRESH MILK MARKETING IN KABUPATEN KLATEN
ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KABUPATEN KLATEN THE ANALYSIS OF FRESH MILK MARKETING IN KABUPATEN KLATEN Sugiharti Mulya Handayani i dan Ivana Nurlaila ii i Fakultas Pertanian UNS dan ii Dinas Pertanian
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KUBIS DI KABUPATEN MAGETAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN PLAOSAN) Lia Indriyani 1, Endang Siti Rahayu 2, Suprapto 3 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi
Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analysis Of Self-Help Pattern Of Cocoa Marketing In Talontam Village Benai Subdistrict Kuantan Singingi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk
28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung khususnya di PTPN VII UU
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung khususnya di PTPN VII UU Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara. Lokasi dipilih secara purposive karena PTPN
Lebih terperinciPEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar
PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro E-mail: putriutamilintang@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur petani responden Umur Petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada aktivitas di sektor pertanian. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciTATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK
56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang
46 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (6) : 739-746, Desember 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA Copra Marketting Analysis at Tambu Village Subdistrict Balaesang
Lebih terperinciANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BALAM MERAH KECAMATAN BUNUT KABUPATEN PELALAWAN
ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BALAM MERAH KECAMATAN BUNUT KABUPATEN PELALAWAN THE ANALYSIS OF RUBBER MARKETING SYSTEM ON SMALLHOLDERS PLANTATION RUBBER OF EX-UPP
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.
37 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang petani mengalokasikan sumberdaya yang ada, baik lahan, tenaga
Lebih terperinciSALURAN DAN MARJIN PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN
SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : 231-240 ISSN : 1829-9946 SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN NUR WIDIASTUTI 1, MOHD. HARISUDIN 2 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (5) : 485-492, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI 1) Marketing Analysis Of Rice In Sidondo I Village Sigi
Lebih terperinciStaf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK
ANALISIS NILAI TAMBAH KELAPA DALAM DAN PEMASARAN KOPRA DI KECAMATAN NIPAH PANJANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Kartika Retno Palupi 1, Zulkifli Alamsyah 2 dan saidin Nainggolan 3 1) Alumni Jurusan Agribisnis
Lebih terperinciANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara
ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN Arini Pebristya Duha *), HM Mozart B Darus **), Luhut Sihombing **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 4 (1) :75 83, Februari 2016 ISSN : 23383011 ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Marketing Analysis of Shallot In Oloboju Village Sigi Biromaru
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak
DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Armenia Ridhawardani 1, Pandi Pardian 2 *, Gema Wibawa Mukti 2 1 Alumni Prodi Agribisnis Universitas Padjadjaran 2 Dosen Dept. Sosial Ekonomi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Pengertian sensus dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG
131 Buana Sains Vol 8 No 2: 131-136, 2008 ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG Ahmad Zubaidi PS Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN KEDELAI
ANALISIS PEMASARAN KEDELAI Bambang Siswadi Universitas Islam Malang bsdidiek171@unisma.ac.id ABSTRAK. Tujuan Penelitian untuk mengetahui saluran pemasaran dan menghitung margin serta menganalisis efisiensi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR
ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR THE ANALYSIS OF RUBBER MARKETING SYSTEM ON SMALLHOLDERS PLANTATION RUBBER
Lebih terperinciEFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)
EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2) 1. Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.
26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode dasar penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang tertuju pada pemecahan masalah
Lebih terperinciANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciJurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang
AGRISE Volume XI No. 1 Bulan Januari 2011 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (ZEA MAYS L.) (STUDI KASUS DI DESA SEGUNUNG, KECAMATAN DLANGGU, KABUPATEN MOJOKERTO) (MARKETING EFFICIENCY
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 170-180 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI DAN MARJIN PEMASARAN JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI Laila Sedyawati, Joko Sutrisno, Mei Tri
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI JALAR DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. (Analysis of the Marketing Efficiency of Sweet Potato In Central Lampung Regency)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI JALAR DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Analysis of the Marketing Efficiency of Sweet Potato In Central Lampung Regency) Angginesa Pradika, Ali Ibrahim Hasyim, Achdiansyah Soelaiman
Lebih terperinciEFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Eni Istiyanti, Francy Risvansuna Fivintari, Diah Rina Kamardiani, Deny Irfan Saputra Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.
Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Henny Rosmawati Abstract This research is aimed to: 1) know the banana s marketing eficiency
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Penentuan Daerah Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Penentuan Daerah Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di desa Banjar, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan pertimbangan bahwa desa tersebut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai April 2017.
Lebih terperinciFARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU
Volume 6 No. 2September 2014 FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU (Vigna radiata, L.) DI KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN Oleh: Yudhit Restika Putri, Siswanto Imam Santoso, Wiludjeng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Kakao (P4MI) Wednesday, 04 June :07 - Last Updated Tuesday, 27 October :46
Penentuan komoditas unggulan merupakan langkah awal menuju pembangunan pertanian yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi globalisasi perdagangan.
Lebih terperinciDelianne Savitri 1), Rahmantha Ginting 2) dan Salmiah 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, 2) dan 3) Dosen Program Studi Agribisnis
ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN BIBIT KARET RAKYAT (Hevea brasilliensis Muell Arg.) ( Studi Kasus : Desa Naga Jaya I, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun) Delianne Savitri 1), Rahmantha Ginting
Lebih terperinciPEMASARAN KARET (KAJIAN STRUKTUR, PERILAKU DAN PENAMPILAN PASAR) DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU
PEMASARAN KARET (KAJIAN STRUKTUR, PERILAKU DAN PENAMPILAN PASAR) DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU RUBBER MARKETING (STRUCTURE ANALYZE, CONDUCT AND MARKET PERFORMANCE) AT KUANTAN SINGINGI AREA,
Lebih terperinciANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. Siti Abir Wulandari 1 *, Rogayah 2 *
ANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Siti Abir Wulandari 1 *, Rogayah 2 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Batanghari 2 Program
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG
DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR A A Gede Ary Gunada 1, Luh Putu Wrasiati 2, Dewa Ayu Anom Yuarini 2 Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)
ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Ahmad Ubaedillah 1), Yus Rusman 2), Sudradjat 3) 1)
Lebih terperinciANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK
ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK Lampung Selatan merupakan salah satu sentra produksi jagung
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KUBIS DI KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KUBIS DI KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS (Analysis of Marketing Efficiency of Cabbage in Gisting District of Tanggamus Regency) Muhammad Fajar Ali, Suriaty Situmorang,
Lebih terperinciVII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT
55 VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT Bab ini membahas sistem pemasaran rumput laut dengan menggunakan pendekatan structure, conduct, dan performance (SCP). Struktur pasar
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman
Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)
Analisis Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analysis of Green Mustard Marketing in Balun Ijuk Village, Merawang, Bangka (A case Study of Farmer
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU
Jurnal AgribiSains ISSN 2442-5982 Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 27 ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN DAN TRANSMISI HARGA PADA PETANI BAHAN OLAHAN KARET (BOKAR) DI DESA SEI TONANG KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR
Pekbis Jurnal, Vol.6, No.3, November 2014: 159-168 ANALISIS PEMASARAN DAN TRANSMISI HARGA PADA PETANI BAHAN OLAHAN KARET (BOKAR) DI DESA SEI TONANG KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR Ermi Tety, Evy
Lebih terperinciANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran) Oleh : Hengki Prastio Wijaya 1, Soetoro 2, Tito Hardiyanto 3 13 Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004
KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) ABSTRAK
94 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) Sulistyani Budiningsih dan Pujiati Utami Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI PEPAYA MINI (Carica papaya L.) DI KELURAHAN TERITIP KECAMATAN BALIKPAPAN TIMUR KOTA BALIKPAPAN
ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI PEPAYA MINI (Carica papaya L.) DI KELURAHAN TERITIP KECAMATAN BALIKPAPAN TIMUR KOTA BALIKPAPAN Tuti Susanti 1, Rita Ratini 2, dan Mariyah 1 Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE
ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE Leni saleh Dosen Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lakidende Email : Cici_raslin@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1, Desember 2012, hal 22-31 www.junal.untan.ac.id ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS ANALYSIS EFFICIENCY OF CITRUS NOBILIS
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Oktober 2012: 59-66 ISSN 2301-9921 Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul A. Widitananto, G. Sihombing dan A. I. Sari Program
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
21 4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah sentra produksi karet rakyat di Provinsi Jambi. Lokasi yang dipilih yaitu Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Bungo.
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini didasari oleh teori-teori mengenai konsep sistem tataniaga; konsep fungsi tataniaga; konsep saluran dan
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) Indri Pratiwi Pohan 1), Luhut Sihombing 2), Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung pada bulan Maret 2012 B. Objek dan Alat Penelitian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak
ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Oleh: Erwin Krisnandi 1, Soetoro 2, Mochamad Ramdan 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian dilakukan pada lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah atau lokasi yang terpilih merupakan salah satu sentra
Lebih terperinciperluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi untuk memenuhi penyediaan pangan penduduk, mencukupi kebutuhan bahan baku industri dalam
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PEMASARAN JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN TAWAELI KABUPATEN DONGGALA
J. Agroland 16 (2) :141-147, Juni 2009 ISSN : 0854 641X ANALISIS PRODUKSI DAN PEMASARAN JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN TAWAELI KABUPATEN DONGGALA Analysis of Corn Production and Marketting in Labuan,
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH (The Analysis of Marketing Efficiency Egg s Layer in Kendal Region Central Java) MUKSON, S.I. SANTOSA, H. SETIYAWAN dan B. SURYANTO
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI
AGRISE Volume XV No. 2 Bulan Mei 2015 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI (MARKETING
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Fauzul Azhimah *), Ir.Iskandarini,MM,Ph.D **) dan Dr.Ir.Rahmanta Ginting,MS **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang harus melibatkan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN DESA SUKA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN DESA SUKA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO SKRIPSI Oleh: AVERY ARTHUR SIDEBANG 130306041 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciOleh : 1 Rian Kurnia, 2 Yus Rusman, 3 Tito hardiyanto
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KEDELAI (Studi Kasus Pada Kelompoktani Munding Bule di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Rian Kurnia, 2 Yus Rusman, 3 Tito hardiyanto 1 Mahasiswa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan rangkaian teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang digunakan
Lebih terperinciKata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi
KERAGAAN PEMASARAN IKAN GURAMI (Osphrounemus gouramy) PADA KELOMPOK MINA BERKAH JAYA Irni Rahmi Zulfiyyah 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Irnirahmi18@gmail.com Dedi Darusman,
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (4) : 498-56, Agustus 215 ISSN : 2338-311 ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU Marketing Analysis Tempe on Home Industry "Multi Barokah" in Palu
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1),
Lebih terperinciElvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran
ANALISIS PEMASARAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) STUDI KASUS DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CURUG JAYA II (KECAMATAN BOJONGSARI, KOTA DEPOK JAWA BARAT) Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep
Lebih terperinciTATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN
TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN TATANIAGA PERTANIAN Tataniaga Pertanian atau Pemasaran Produk-Produk Pertanian (Marketing of Agricultural), pengertiannya berbeda
Lebih terperinciANALISIS DAYA SAING BUAH STROBERI DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga)
ANALISIS DAYA SAING BUAH STROBERI DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh
Lebih terperinciMelisa Dinda Anggraeni, Nur Baladina * Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang *
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume I No. 2 Bulan Desember 2017 ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN PENAMPILAN PASAR KENTANG DI DESA SUMBERBRANTAS, KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU (ANALYSIS
Lebih terperinci