BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Sekolah Tempat Penelitian SMP Negeri 1 Mojosongo merupakan sekolah negeri yang didirikan oleh pemerintah yang beralamat di Tambak, Mojosongo, Boyolali pada tanggal 20 November 1984 berdasarkan keputusan Kepala Bidang Dikmekum kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Sekolah ini beroperasi pada tahun 1985 lokasi sekolah di desa Kebonmoyo, Kelurahan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Yang letaknya sangat strategis di tengah pedesaan, yang bertujuan untuk masyarakat pedesaan mendapatkan pendidikan formal di sekolah. Kepala sekolah SMP Negeri 1 Mojosongo yaitu Bapak Gatot Harwanto, S.Pd, M.Pd, yang menjabat mulai dari tanggal 23 Juli 2013 hingga saat ini. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia terutama pada SMP Negeri 1 Mojosongo sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional, maka SMP Negeri 1 Mojosongo menyiapkan diri untuk bekerja keras sesuai dengan visi dan misi sekolah yang menjadi komitmen bersama sesuai dengan komponen sekolah secara konseptual dan dirangkum sebagai berikut: a. Visi Terwujudnya prestasi, berwawasan IPTEK, berbudaya berdasarkan Iman dan Taqwa. b. Misi 1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang beriman, berprestasi akademik non akademik dan berbudaya. 2) Mewujudkan kurikulum yang berkualitas, yaitu holistic sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa dan konteks sekolah. 26

2 27 3) Mewujudkan proses pembelajaran yang dinamis, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CTL. 4) Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas. 5) Mewujudkan sumber daya manusia, pendidikan dan tenaga kependidikan yang profesional dan bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi. 6) Mewujudkan pengelolaan sekolah 22 berdasarkan konsep manajemen verbasis sekolah, dengan mengembangkan komunikasi kekeluargaan, kemitraan dan kedinasan secara terpadu. 7) Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai dengan memperdayakan semua pihak terkait. 8) Mewujudkan sitem penilaian yang menyeluruh, otentik, objektif, dan berkelanjutan yang mampu mengukur kompetensi siswa secara utuh. Untuk profil sekolah tentang keteranganan gedung dapat di lihat di lampiran (lampiran 5) 2. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan dari hasil tes diperolah data tentang banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS dalam konten geometri. Berkut disajikan tabel 4.1 data hasil pekerjaan siswa dari 18 butir soal TIMSS konten geometri yang diujikan.

3 28 Soal Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Pekerjaan Siswa Keterangan Salah Benar Tidak Terjawab Total P P P P P P P P P P U U U U U U U U Total Persentase 32.05% 39.96% 27.99% 100% Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persentase jawaban salah 32,05% dengan jumlah jawaban salah 150, persentase jawaban benar 39,96% dengan jumlah jawaban benera 187 sedangkan persentase tidak menjawab 27,99% dengan jumlah 131. Soal pilihan ganda 2 merupakan soal dengan jawaban salah terbanyak karena hanya 2 orang siswa yang mampu menjawab dengan benar, dan soal pilihan ganda nomer 8 serta uraian nomer 5 dan 8 tidak ada siswa yang mampu menjawab dengan benar. Berdasarkan data tersebut diketahui persentase untuk jawaban salah dan soal yang tidak terjawab lebih besar dari pada presentase untuk jawaban benar. Karena perlu diadakan anlisis lebih lanjut untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

4 29 yang dilakukan oleh siswa karena banyak pula soal-soal yang tidak dapat dijawab oleh siswa. Berdasarkan hasil jawaban tes siswa yang dikelompokkan menjadi 3 jenis kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan perhitungan. Adapun data yang diperoleh peneliti tentang jumlah kesalahan yang dilakukan dalam setiap item soal diisajikan dalam tabel untuk mmepermudah persentase setiap jenis kesalahn. Deskripsi jumlah kesalahan setiap soal disajikan pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Deskripsi Jumlah Setiap Jenis Kesalahan pada Setiap Soal Jenis Kesalahan Soal Kesalahan Konsep (n) Kesalahan Prosedur (n) Kesalahan Berhitung (n) Jumlah P P P P P P P P P P U U U U U U U U Jumlah TOTAL / Jumlah seluruh kesalahan (N) 301 Keterangan : n= Banyaknya kesalahan untuk masing-masing jenis kesalahan

5 30 N= Jumlah / Total seluruh kesalahan Berdasarkan data yang disajikan di atas, maka dilakukan pengolahan data untuk menghitung besar persentase pada setiap jenis kesalahan. Perhitungan besar persentase dilakukan dengan menggunakan rumus P = n 100%. Berikut N ini disajikan perhitungan untuk memperoleh besar persentase pada setiap jenis kesalahan. a. Persentase kesalahan konsep Diketahui jumlah kesalahan konsep (n) =204 dan total seluruh kesalahan (N) = 301, maka: P = n N 100% P = % P = 67,77 % Dari hasil perhitungan diketahui persentase untuk kesalahan konsep adalah 67,77% b. Persentase kesalahan Prosedur Diketahui jumlah Kesalahan Konsep (n) = 52 dan total seluruh kesalahan (N) = 301, maka: P = n N 100% P = % P = 17,27 % Dari hasil perhitungan diketahui persentase untuk kesalahan prosedur adalah 17,27% c. Persentase kesalahan Perhitungan Diketahui jumlah Kesalahan Konsep (n) = 52 dan total seluruh kesalahan (N) = 301, maka: P = n N 100% P = %

6 31 P = 13,95 % Dari hasil perhitungan diketahui persentase untuk kesalahan perhitungan adalah 13,95% Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh besar persentase untuk setiap jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS pada konten geometri yaitu : a. Kesalahan konsep sebesar 67,77%, maka termask tingkat kesalahan tinggi b. Kesalahan prosedur 17,27% maka termasuk tingkat kesalahan rendah c. Kesalahan perhitungan 13,95% maka termasuk tingkat kesalahan sangat rendah 3. Hasil Tes dan Hasil Wawancara Analisis Hasil tes dan hasil wawancara dimaksudkan untuk mengetahui jenis kesalahan siswa dan faktor yang mempengaruhinya. Berikut adalah pemaparan hasil dari jenis kesalahan siswa. a. Kesalahan Konsep Berdasarkan hasil perhitungan data, persentase kesalahan konsep sebesar 67,77%, termasuk tingkat kesalahan yang tinggi. Keslahan konsep dalam menyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS konten geometri meliputi kesalahan mengidendifikasi bangun ruang, kesalahan mengidentifikasi bangun datar, kesalahan dalam mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat sudut, siswa tidak dapat memahami aplikasi bangun dan ruang dalam kehidupan sehari-hari, siswa kurang memahami soal dengan baik. 1) Soal pilihan ganda nomer 2

7 32 Gambar di atas menunjukkan bangun yang dibentuk dari kubus yang berukuran sama. Tedapat lubang pada tengah bangun tersebut. Berapa kubus yang dibutuhkan untuk menutupi lubang tersebut? A. 6 B. 12 C. 15 D.18 Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.1 Jawaban siswa : Gambar 4.1 Jawaban Siswa S25 Pilihan Ganda Nomer 2 Jawaban siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (lampiran7) Jawaban yang benar : Bentuk bangun untuk menutup lubang adalah balok berukuran panjang 3 kubus, lebar 2 kubus dan tinggi 3 kubus. Sehingga kubus yang dibutuhkan untuk menutup lubang = volume balok. Volume balok = p l t = = 18 kubus Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 25 pada soal pilihan ganda nomer 2 P : Dek kenapa nomer 2 ini kamu bisa jawab 6? S25 : karena sisi yang ini 2 terus yang ini 3 mbak. P : apa kamu tidak melihat masih ada bagian yang dibawahnya? Kamu tahu tidak ini bangun apa? Bangun datar atau bangun ruang?

8 33 S25 : Bangun ruang P : nah dek kalau bangaun ruang berarti masih ada bagian yang bawah tidak hanya bagian atas saja, jadi karena ke bawahnya atau tingginya ada tiga kubus jadi biar penuh yang 6 tadi dikalikan 3 jadi 18 Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara, siswa salah dalam mengidentifikasi bangun yang benar untuk menutup lubang, siswa hanya memperhatikan gambar penutup lubang sebagai bangun datar bukan sebagai bangun ruang walaupun dia mengetahui bangun dalam soal adalah bangun ruang, sehingga terlihat hanya membutuhkan 6 kubus untuk menutup lubang. Hal ini disebabkan kemungkinan kemapuan siswa dalam memvisualkan bangun kurang tepat. Siswa juga hanya menjelaskan dengan kata-kata tanpa ada proses pengerjaan. Kesalahan disebabkan karena siswa tidak mampu membedakan bangun datar dan bangun ruang dalam penyelesaian soal. Faktor lain yang mempengaruhi adalaha kemampuan siswa dalam mengaplikasikan tentang bangun datar dan bangun ruang rendah. 2) Soal pilihan ganda nomer 5 Luas dari sebuah persegi adalah 144cm 2. Berapakah keliling dari persegi tersebut? A. 12 cm B. 48 cm C. 288 cm D. 576 cm Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.2 Jawaban Siswa : Gambar 4.2 Jawaban Siswa S13 Pilihan Ganda Nomer 5

9 34 Lembar jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran (lampiran 7) Jawaban yang benar : Diketahui luas persegi 144cm 2 sehingga sisi persegi : Luas persegi = s = s 2 s = 144 s = 12 karena sisi 12 maka keliling persegi : K = 4 s K = 4 12 K = 48 cm Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 14 pada soal pilihan ganda nomer 5 P : dek ini kenapa kamu bisa jawab 12? S13 : kan yang ini kan sisi, sisi kali sisi, sisi kali sisi kan kan 144 nah 144 diakarkan jadi 12. P : coba lihat soalnya, apa perintahnya? S13 : disuruh nyari keliling. P : kalau keliling harusnya gimana? S13 : P : 12 4, jadinya berapa dek? S13 : 288? P : 48, kamu rumus keliling, luas, volume gitu udah hafal belum to dek? S13 : Belum mbak. P : kenapa belum? Jarang ada soalnya, jarang latihan? Di buku paket ada nggak sih dek? S13 : jarang ngerjain mbak, di buku paket ada tapi cuma sedikit.

10 35 P : sering dikasih tugas buat ngerjain soal nggak dek atau pr buat ngerjain soal kaya gini? S13 : kalo pr paling cuma dikit mbak buat contoh, gampang-gampang gitu. Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara, siswa kurang dalam memahami soal sehingga salah dalam menentukan jawaban, namun siswa juga tidak memahami formula yang akan digunakan sehingga hanya menuliskan apa yang menurutnya ada. Faktor penyebabnya adalah siswa jarang latihan soal karena contoh dan latihan pada buku paket dirasa kurang memadai. 3) Soal pilihan ganda nomer 9 Yang merupakan alasan bahwa segitiga PQR merupakan segitiga sikusiku adalah? A = 5 2 B. 5 < C = 12 5 D. 3 > 5 4 Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4. Jawaban siswa:

11 36 Gambar 4.3 Jawaban Siswa S11 Pilihan Ganda Nomer 9 Gambar 4.4 Jawaban Siswa S9 Pilihan Ganda nomer 9 Lembar jwaban siswa dapat dilihat pada lampiran (lampiran 8) Jawaban yang benar : A = 5 2 Kerena PQ dan QR merupakan tinggi dan alas yang membentuk sudut siku-siku dan RP merupakan sisi miring, maka dapat subtitusikan ke dalam phytagoras. Petikan hasil wawancara siswa dengan siswa nomer subyek 11 pada soal pilihan ganda nomer 9 P : kenapa jawaban kamu bisa B dek? S11 : Rumus segi tiga siku-siku mbak P : rumus yang bagaimana dek? S11 : sisi ini ditambah sisi ini lebih panjang dari pada sisi terpanjang P : kalo untuk segi tiga biasa itu benar dek, tapi kalo untuk segi tiga siku-siku seharusnya menggunakan rumus phytagoras. Nah kalo pake phytagoras jawabannya jadi yang mana? S11 : nggak tahu mbak P : kamu tahu rumus phytagoras nggak dek? S11 : akar kuadrat mbak

12 37 P : rumus phytagoras itu a 2 + b 2 = c 2, a itu alasnya ini, b itu sisi tegaknya dan c sisi miringnya, jadi jawabannya A S11 : udah pernah diajari to dek di kelas? P : udah mbak tapi lupa. Petikan hasil wawancara siswa deangan siswa nomer 9 pada soal nomer 9 P : yang nomer 9 dek kenapa kamu bisa jawab d? S9 : lupa mbak P : Kamu tahu segi tiga siku-siku? Ciri-cirinya apa dek kalo segi tiga siku-siku? S9 : memiliki... nggak tahu mbak agak lupa, nggak pernah dibaca lagi P : kalo phytagoras dek? S9 : lupa mbak P : dulu udah diajarain belum dek? S9 : udah mbak P : dulu bisa nggak? S9 : bisa kalo ada rumusnya Berdasarkan jawaban dan wawancara siswa di atas, tampak bahwa siswa salah dalam menentukan alasan yang tepat bagaimana segi tiga dalam soal plihan ganda nomer 9 dapat disebut sebagai segitiga siku-siku. Penyebab kesalahan adalah siswa tidak dapat mendeskripsikan segi tiga siku-siku secara benar. Siswa hanya memahami tentang sifat umum segitiga tanpa memahami sifat-sifat jenis-jenis segitiga lainnya, seperti sifat khusus yang dimiliki segitiga siku-siku serta kemampuan menalar siswa yang lemah. Penyebab lainnya adalah siswa tidak lagi mengingat atau meriview lagi materi yang telah di smapaikan oleh guru.

13 38 4) Soal uraian nomer 2 esai Panjang sisi masing-masing kotak kecil mewakili 1 cm. Gambarlah segitiga sama kaki dengan dasar 4 cm dan tinggi 5 cm. Kerjakan perintah soal pada kotak-kotak berikut! Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.4 Jawaban siswa : Gambar 4.5 Jawaban Siswa S14 Uraian Nomer 2 Jawaban yang benar: Gambar 4.6 Gambar Segi Tiga Sama

14 39 Kaki Soal Uraian Nomer 2 Petikan hasil wawancara dengan siswa subyek 13 pada soal uraian nomer 2 uraian P : soal uraian nomer 2 dek, ini disuruh gambar apa? S16 : segi tiga sama kaki. P : coba lihat gambar kamu yang salah kira-kira yang mana? Alas sama tingginya berapa itu dek? S16 : alasnya 4, tingginya 5. P : kamu alasnya udah bener dek Cuma tngginya belum sesuai perintah, kenapa kamu bisa gambar tingginya segini? Kamu tahu segi tiga sama kaki nggak? S16 : tahu P : yang kamu gambar ini segi tiga sama kaki bukan? S16 : bukan P : kenapa bukan?. S16 : karena beda ini sama ininya P : ini bener segi tiga sama kaki, tapi tidak sesuai dengan soal dek, segi tiga sama kaki itu kaya apa sih dek? S16 : yang kaki-kakinya sama. Berdasarkan jawaban dan wawancara siswatampak bahwa siswa tidak menggambar sesuai dengan perintah pada soal. Penyebab terjadinya kesalahan siswa tidak memperhatikan soal, atau siswa tidak mengetahui segi tiga seperti apa yang harus digambarkan. Faktor yang mempengaruhi adalah siswa tidak mengetahui sifat segitiga sama kaki. 5) Soal uraian nomer 7 Gambarlah garis yang sejajar dengan garis L

15 40 Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 Jawaban Siswa : Jawaban yang benar : Gambar 4.7 Jawaban Siswa 16 Uraian Nomer 7 Gambar 4.8 Jawaban Soal Uraian Nomer 7 Catatan : siswa boleh menggambar di sisi atas atau bawah dari garis L Cuplikan hasil wawancara Siswa 16.

16 41 P : dek kamu kenapa kamu gambar kaya gini? S16 : nggak tahu mbak soalnya buru-buru. P : kamu tahu garis sejajar nggak? S16 : tahu mbak? P : gimana dek kalo sejajar? S16 : ya yang sampingan gitu mbak P : kalo yang tegak lurus gimana? S16 : kalo tegak lurus itu yang gini mbak. P : kalo gambarmu itu masuk yang mana? S16 : nggak tahu mbak. P : lha tadi katane tahu sejajar sama tegak lurus? S16 : tapi yang ini nggak tahu mbak Dari data hasil pekerjaan siswa dan wawancara, dapat dilihat siswa salah menggambar garis sejajar, siswa mengaku mengertahui garis sejajar dan garis bertegak lurus, namun tidak dapat mendefinisikan gambarnya sendiri, ini menandakan bahwa siswa kurang matang dalam materi tentang garis. Faktor penyebabnya adalah lemahnya penalaran siswa dalam memahami soal dan materi tentang garis. b. Kesalahan Prosedur Berdasarkan perhitungan data, presentase kesalahan prosedur sebesar 17,27% termasuk tingkat kesalahan yang rendah. Kesalahan prosedur dalam meneyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS konten geometri meliputi kesalahan Siswa salah dalam menuliskan tanda atau simbol matematika siswa salah dalam mengerjakan runtutan penyelesaian soal. 1) Soal pilihan ganda nomer 7 Berapa derajat yang ditempuh jarum menit jam, dari jam 06:20 sampai 08:00 pada hari yang sama? A. 680 B. 600 C. 540 D. 420

17 42 Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.9 dan 4.10 Jawaban siswa : Gambar 4.9 Jawaban Siswa S9 Pilihan Ganda Nomer 7 Gambar 4.10 Jawaban Siswa S5 Pilihan Ganda Nomer 7 Lembar jawaban siswa dapat diliat pada lempiran (lampiran 7) Jawaban yang benar: Dari pukul sampai ada 100 menit. 1 menit pada jarum jam menunjukkan sudut 6 o, sehingga 100 menit: Jarak tempuh jarum jam menit = = 600 o Catatan : Dalam 1 jam jarum menit dan jarum jam akan membentuk sudut 90 o sebanyak 4 kali yaitu pada kelipatan 15 mneit, sehingga jarak tempuh tiap menitnya adalah 90 o :15 = 6 o Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 9 pada soal pilihan ganda nomer 7 P : dek kenapa kamu bisa kaya gini ngerjainnya? S9 : lha di bawahnya udah nggak ada tempat mbak. P : terus angka-angkanya kamu dapat dari mana? S9 : lupa mbak. P : kok lupa? Kamu ngerjain sendiri kan? S9 : nggak mbak kemaren temen-temen ngerjainya gitu jadi saya ikut-ikutan gitu.

18 43 P : kenapa ikut-ikutan dek? Memangnya sudah benar? S9 : lha nggak tahu kok mbak. Nggak tahu juga mbak yang penting jawab. Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 5 pada soal pilihan ganda nomer 1 P : dek nomer 6 kenapa kamu bisa ngerjain kaya gini? S5 : lupa ki mbak P : ini angkanya dari mana? S5 : lupa juga mbak, nggak tahu mbak, ini kayae dari menitane itu P : coba lihat ini, 100 : 5 itu memangnya berapa dek? S5 : 20 mbak P : 20 sama itu sama ato beda? S5 : beda mbak P : lha terus kenapa kamu nulis 100 = 20 30? S5 : soalnya buru-buru mbak, temen-temen pada rame Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara siswa di atas, tampak bahwa siswa kurang runtut dalam mengerjakan soal, siswa juga menuliskan pekerjaannya secara horisontal sehingga terdapat penggunaan tanda sama dengan = yang salah, serta penggunaan tanda kuadrat ( 2 ). Kemungkinan siswa mengerti dan mampu memahami konsep dan penyelesaian pada soal, tetapi siswa gagal untuk menuliskan secara benar pengerjaan penyelesaian soal. Angka-angka yang diolahpun tidak ada keterangan dapat diketahui dari mana. 2) Soal nomer 10 pilihan ganda 5

19 44 Pada gambar di atas luas daerah yang diarsir dalam cm 2 adalah? A. 24 B. 44 C. 48 D. 72 Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar Jawaban siswa : Gambar 4.11 jawaban siswa 17 Pilihan Ganda Nomer 10 Lembar jwaban siswa dapat dilihat pada lampiran (lampiran 7) Jawaban yang benar : Dari gambar di ketahui bangun persegi panjang dengan ukuran panjang 16cm dan lebar 6cm dan segi tiga dengan alas 8cm dan tinggi 6cm. Luas daerah yang diarsir = luas persegi panjang luas segi tiga = ( p l) ( a t 2 ) = ( 16 6 ) ( ) = = = 72 cm 2 Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 17 jawaban soal pilihan ganda nomer 10 P : dek coba jelasin jawabanmu yang nomer 10 S17 : ini nyari luas yang diarsir ini to mbak, luas persegi panjang dikurangi luas segi tiga

20 45 P : iya dek, rumusnya luas persegi panjang sama luas segi tiga kaya gitu dek emange? S17 : nggak tahu mbak P : kok nggak tahu? Terus kenapa bisa pake itu? Udah hafal belum kamu? S17 : hafal mbak tapi cuma dikit, bingung mau pake yang mana. P : ini rumus buat keliling persegi panjang dek, kalo yang ini itu rumus phytagoras, Cuma buat nyari yang garis miring ini, jadi ini bukan rumus luas. Di buku paket atau lks kamu ada nggak dek materinya? S17 : ada mbak tapi cuma dikit P : lah kamu belajar dari mana dek? Dari catetan buku lain ato gimana? S17 : kadang catetan kadang buku mbak, tapi jarang. Dari hasil pekerjaan siswa dan wawancara di atas dapat dilihat siswa telah memahami soal, bahwa untuk menemukan luas bangun yang diarsir harus diketahui dahulu luas persegi panjag dan luas segitiga. Tetapi siswa salah dalam menentukan formula untuk menyelesaikan masalah tersebut. Siswa memakai rumus keliling dan phytagoras yang sebenarnya tidak diperlukan dalam soal ini untuk mencari luas persegi panjang dan segi tiga. Penyebab kesalahannya siswa kebingungan menentukan formula yang tepat dalam menyelesaiakan masalah tersebut. Faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya pengaplikasian siswa pada soal. 3) Soal Uraian Nomer 1

21 46 Volume dari balok adalah 200 cm 3. Berapakah nilai dari x? Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.12 dan 4.13 Jawaban siswa: Gambar 4.12 Jawaban Siswa S22 Uraian Gambar 4.13 Jawaban Siswa S25 Uraian 1 Lembar jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran (lampiran 7). Jawaban yang benar : Diketahui dari gambar lebar balok 5cm, tinggi balok 4cm dan panjang balok xcm, volume balok 200cm 3. Sehingga nilai x, Volume = p l t 200 = x = x = 20x

22 47 X = X = 10cm Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 25 pada soal uraian nomer 1 P : dek kamu tau apa yang kurang dari pekerjaanmu ini? S25 : nggak tau mbak tapi kayae udah bener P : jawaban kamu sudah benar coba perhatikan variabel x mu harusnya bagaimana? S25 : di sebelah kiri mbak, kalo kaya gini nggak boleh to mbak? P : variabel diusahakan selalu sebelah kiri dek, ini masih benar hasilnya tapi nanti kalau ada soal lain yang memuat nilai negatif bisa saja nanti kamu salah dek Dari jwaban siswa dan hasil wawancara tersebut dapat dilihat siswa mampu memahami pnyeleasian soal namun terdapat kesalahan pada penulisan tanda + pada baris ke dua dalam penyelesaian. Dan dari gambar 4.11 dapat dilihat siswa tidak menempatkan variabel x di sebelah kanan. Siswa telah memahami pemecahan masalah soal yang telah diberikan tetapi ada sedikit kekurangan saat menuliskan pekerjaan. Banyak kesalahan yang sama seperti pada gambar 4.10 dan 4.11 yang dilakukan oleh siswa lain. Penyebabnya mungkin adanya kurang ketelitian siswa dalam mengerjakan soal. Walaupun hanya kesalahan kecil terkadang kurang diperhatikan padahal kesalahan kecil tersebut dapat berakibat pada kesalahan pada hasil akhir. 4) Soal uraian nomer 3 Ryan mengemas buku ke dalam kotak berbentuk balok. Semua buku berukuran sama.

23 48 Berapakah jumlah buku yang dapat mengisi kotak tesebut? Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.14 Jawaban siswa : Gambar 4.14 Jawaban Siswa S16 Uraian 3 Lembar jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran (lampiran 7). Jawaban yang benar : Diketahui ukuran kotak, panjang 30cm, lebar 36cm, tinggi 20cm. Ukuran buku panjang 20cm, lebar 15cm dan tebal 6cm. Jumlah buku yang dapat mengisi kotak adalah Jumlah buku = volume kotak : volume buku = (pkotak lkotak tkotak) : (pbuku lbuku tbuku) = ( ) : ( ) = : 1800 = 12 buku Petikan hasil wawancara dengan subyek 16 soal uraian nomer 3 P : Dek bisa jelasin jawabanmu nomer 3?

24 49 S16 : kayanya rumusnya udah salah duluan mbak. P : yang salah yang bagian apa? S16 : rumusnya ini lho mbak P : kenapa bisa salah dek? S16 : karena terlalu berpikir cepat mbak. P : harusnya rumusnya gimana? volume balok rumusnya gimana? S16 : volume balok phi kali r kali t. P : p l t, kenapa kamu bisa pake rumus itu dek? S16 : lha ingetnya Cuma itu mbak. P : rumus-rumus buat luas sama volume gitu kamu udah hapal belum dek? S16 : kadang-kadang mbak Dari hasil pekerjaan dan wawancara siswa tersebut dapat dilihat bahwa rumus yang dimasukkan siswa untuk menyelesaikan soal sudah salah dan dia menyadari itu. siswa terlihat seperti memahami tahapan penyelesaian tetapi tidak ada penjelasan yang rinci tentang tahapan tersebut. siswa sudah salah sejak awal, dia tahu rumus yang digunakan salah karena tidak ada rumus lain yang dihafalnya. Saat wawancara siswa sempat menyebutkan phi dan r untuk rumus volume balok, ini menunjukkan siswa belum memhami formula yang dipakai untuk volume bangun ruang. Faktor penyebabnya adalah kurangnya latihan dan membaca untuk siswa sehingga siswa kurang dalam pemahaman soal serta bangun ruang. Faktor prnyebabnya kemungkinan siswa tidak mengetahui rumus sebenarnya yang akan dipakai atau siswa hanya asal mengerjakan karena diburu waktu. c. Kesalahan perhitungan Berdasarkan perhitungan data, presentasi kesalahan perhitungan sebesar 13,95% termasuk tingkat kesalahan yang rendah. Kesalahan

25 50 perhitungan dalam menyelesaikan soal matematika berbasis TIMSS konten geometri meliputi siswa salah dalam melakukan perhitungan sehingga berdampak pada kesalahan pada hasil akhir. 1) Soal uraian nomer 3 Ryan mengemas buku ke dalam kotak berbentuk balok. Semua buku berukuran sama. Berapakah jumlah buku yang dapat mengisi kotak tesebut? Contoh jawaban salah pada soal nomer 3 uraian dapat dilihat pada gambar 4.15 Jawaban siswa : Gambar 4.15 Jawaban Siswa S9 uraian nomer 3

26 51 Jawaban yang benar : Diketahui ukuran kotak, panjang 30cm, lebar 36cm, tinggi 20cm. Ukuran buku panjang 20cm, lebar 15cm dan tebal 6cm. Jumlah buku yang dapat mengisi kotak adalah Jumlah buku = volume kotak : volume buku = (pkotak lkotak tkotak) : (pbuku lbuku tbuku) = ( ) : ( ) = : 1800 = 12 buku Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 23 pada soal uraian nomer 4 P : dek lihat jawabanmu ini, kenapa kamu bisa jawab kaya gini? S9 : kemaren katanya yang besar kurangin yang kecil mbak? P : kata siapa dek? S9 : katane temen mbak yang udah ngerjain. P : loh, yang besar itu apa yang kecil apa dek? S9 : itu mbak, yang besar kotaknya, yang kecil bukunya. P : terus kenapa ngerjainnya begini? S9 : nggak tahu mbak cuma ngikut temen. P : apa temenmu hasilnya juga kaya gini dek? S9 : kayae iya mbak P : emang berapa dek? 1800? S9 : bukan mbak. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa sebenarnya siswa melakukan kesalahan prosedur sejak awal. Namun diakhir penyelesaian terdapat kesalahan perhitungan untuk hasil akhir untuk perkerjaannya yaitu = 1800 yang seharusnya adalah Dari hasil wawancara juga dapat diketahui bahwa siswa

27 52 melakukan kesalahan konsep karena siswa tidak memahami maksud dari soal sebenarnya. Siswa cenderung lebih suka mengikuti pekerjaan temannya dari pada mengerjakan sendiri, sehingga tdiak mengerti hasil pekerjaannya. Penyebab kesalahan siswa adalah karena siswa kurang percaya diri untuk mengerjakan soal sendiri, sehingga tidak tahu apa yang dikerjakan dan kesalahan yang telah dilakukan. 2) Soal uraian nomer 4 Dalam segitiga ini: AC = BC, AB adalah dua kali lebih lama CX. Berapa ukuran sudut B? Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar 4.16 Jawaban Siswa : Gambar 4.16 Jawaban Siswa S23 uraian nomer 4 Lembar jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran (lampiran 7) Jawaban yang benar :

28 53 Diketahui dari soal bahwa segi tiga tersebut merupakan segi tiga sama kaki dengan sisi kakinya AC = BC, AB dua kali lebih panjang dari CX. CX merupakan garis tinggi yang membagi AB sama panjang menjadi AX dan XB. Maka akan terlihat CX membagi segi tiga menjadi dua segi tiga yang kongruen yaitu segitiga CAX dan segitiga CXB. AB = 2CX AB 2 = CX Sehingga segitiga siku-siku yang dibentuk merupakan segitiga sikusiku, sudut B merupakan salah satu sudut kaki sehingga besar sudut B adalah 45 o. Petikan hasil wawancara dengan siswa nomer subyek 23 pada soal uraian nomer 4 P : coba dek perhatikan apa yang salah di nomer 4. S23 : haduh mbak P : kenapa dek? Harusnya gimana? S23 : harusnya 45. P : kenapa bisa salah? S23 : maaf mbak saya kurang teliti soalnya buru-buru Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara tersebut, diketahui bahwa sebab dari kesalahan siswa adalah kurang ketelitian siswa. Faktor keterbatasan waktu membuat siswa kurang mengecek kembali pekerjaannya. Setelah menganalisa data dalam penelitian, peneliti mendapatkan data berupa nilai, hasil jawaban siswa dan hasil wawancara tettang penyelesaian soal matematika berbasis TIMSS konten geometri. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengnganalisis kesalahan penyelesaian soal matematika berbasis

29 54 TIMSS konten geometri. Berikut disajikan gambar 4.16 histogram hasil perhitungan presentase untuk setiap jenis kesalahan. Gambar 4.17 Histogram Presentase Setiap Jenis Kesalahan Total keseluruhan kesalahan yang dilakukan siswa sebanyak 301 dengan persentase seluruh kesalahan sebesar 61%. Sedangkan persentase untuk jawaban benar 39,69% dengan total jawaban benar 187. Sehingga persentase kesalahan lebih besar dibandingkan persentase jawaban benar. 4. Deskripsi Kesalahan a. Kesalahan Konsep Persentase kesalahan konsep adalah sebesar 67,77% dan termasuk kesalahan tingkat tinggi. Total kesalahan konsep yang dilakukan adalah 204, dan merupakan kesalahan paling banyak dilakukan. Siswa melakukan kesalhan konsep hampir pada semua soal yang diberikan. Kesalahan pemahaman terbanyak dilakukan siswa pada soal pilihan ganda nomer 2, 24 siswa siswa tidak mampu menjawab dengan benar. Sedangkang untuk soal uraian banyak siswa yang tidak dapat menjawab karena kurang mengerti

30 55 dengan soal atau materi yang pada soal yang diberikan. Berikut di sajikan tabel 2.3 deskripsi kesalahan Konsep. Tabel 4.3 Deskripsi Kesalahan Konsep Menyelesaikan Soal Geometri TIMSS Kesalahan N Kesalahan mengidentifikasi bangun Kesalahan mengidentifiksi sudut Kesalahan mengidentifiksi soal/ perintah soal Jumlah kesalahan 204 Kesalahan konsep terbanyak terjadi karena siswa gagal atau salah dalam mengidentifikasi bangun dalam soal, sehingga siswa tidak mampu menentukan rumus atau prosedur penyelesaian yang tepat. Contoh kesalahan pemahaman dilakukan pada soal nomer 2 pilihan ganda dapat dilihat pada gambar 4.1, siswa salah dalam mengidentifikasi bangun ruang yang akan digunakan untuk mentupi lubang pada balok. Kebanyakan siswa menjawab hanya dengan kata-kata tanpa ada proses atau prosedur penyelesaian. Siswa beranggapan bahwa untuk menutup balok hanya dibutuhkan balok untuk bagian atas yang nampak saja. Kesalahan disebabkan karena siswa tidak mampu mengidentifikasi bangun dengan benar. Faktor yang paling berpengaruh adalah siswa jarang sekali latihan soal dan membaca buku teks pelajaran serta hanya mengerjakan soal biasa tanpa ada variasi soal. Dalam hal ini, pengaplikasian bangun ruang sangatlah penting untuk menentukan jumlah kubus yang diperukan untuk menutup balok. Selanjutnya contoh kesalahan konsep yang lain ada di soal pilihan ganda nomer 9 dapat dilihat dari gambar 4.3 sebanyak 14 siswa tidak dapat menjawab dengan benar soal ini. Siswa gagal dalam mengidentifikasi bangun dan menentukan alasan yang tepat untuk mengidentifikasi segi tiga. 6

31 56 Banyak siswa yang tidak dapat mengidentifikasi rumus phytagoras. Faktor penyebab kesalahan siswa menganggap segi tiga siku-siku yang ada di soal adalah segitiga biasa, sehingga siswa menggunakan sifat umum dari segitiga untuk segitiga siku-siku dalam soal. Faktor lain adalah kemampuan penalaran siswa yang lemah, siswa tidak menangkap informasi yang penting yang telah diketahui dalam soal. Berdasarkan hasil analisi jawaban tes dan hasil wawancara kesalahan konsep disebabkan oleh faktor-faktor berikut. 1) Kemampuan penalaran siswa yang rendah 2) Lemahnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun ruang dan datar, sehingga sulitnya menentukan prosedur penyeleaian yang tepat 3) Kreatifitas siswa yang rendah dalam memeunculkan ide untuk menyelesaikan masalah 4) Kurangnya minat siswa dalam berlatih soal serta membaca buku teks pelajaran. 5) Kurangnya materi dan ilustrasi yang menarik dalam buku teks siswa. 6) Kurangnya perhatian guru terhadap latihan soal yang diberikan kepada siswa. b. Kesalahan prosedur Persentase kesalahan prosedur sebesar 17,27% maka termasuk tingkat kesalahan rendah. Total kesalahan prosedur yang dilakukan adalah 53. Kesalahan transformasi yang dilakukan siswa hampir di semua soal pada pilihan ganda nomer 2, 7, 8, 10, dan uraian 3,5,8. Berikut disajikan tabel 4.4 deskripsi pada kesalahan prosedur.

32 57 Tabel 4.4 Deskripsi Kesalahan Prosedur Menyelesaikan Soal Geometri TIMSS Kesalahan N Kesalahan menuliskan tanda atau simbol matematika Kesalahan dalam mengerjakan runtutan penyelesaian soal Kesalahan aritmatika : - Kesalahan opersai hitung pada bilangan bulat - Kesalahan opersi hitung saat memindahkan ruas Jumlah kesalahan 52 2 Contoh kesalahan prosedur dilakukan siswa pada soal pilihan ganda nomer 7 dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6 hasil analisis pekerjaan siswa adalah salah dalam menuliskan simbol kuadrat dan penggunaan tanda sama dengan = karena pengerjaan secara horisontal. Faktor penyebab kesalahan kemungkinan ketidak telitian siswa dalam mengerjakan soal, serta siswa kurang memperhatikan prosedur penyelesaian secara benar. Demikian dari hasil wawancara siswa kurang memperhatikan cara penulisan prosedur dengan benar. Siswa juga kurang percaya diri untuk mengerjakan soal sendiri sehingga banyak dijumpai jawaban dan cara yang sama tanpa memperhatikan benar atau salah. Faktor penyebab lain adalah kurangnya pengusaan materi siswa sehingga siswa kesusahan untuk menentukan formula yang tepat untuk menyelesaikan soal dengan benar. Berdasarkan hasil analis jawaban dan hasil wawancara faktor penyebab kesalahan prosedur adalah : 1) Siswa tidak memperhatikan proses penyelesaian soal dengan benar

33 58 2) Kurangnya rasa percaya diri pada siswa sehinga tidak yakin dengan pekerjaannya. 3) Kurangnya penguasaan materi pada siswa karena jarang melatih diri mengerjakan soal. 4) Lingkungan siswa yang kurang kondusif. c. Kesalahan Perhitungan Persentase kesalahan perhitungan adalah 13,95%, maka termasuk tingkat kesalahan sangat rendah. Jumlah kesalahan perhitungan adalah 11, yang dilakukan pada soal pilihan ganda nomer 10, soal uraian nomer 4 dan 5. Berikut disajikan tabel 4.4 deskripsi pada kesalahan perhitungan. Tabel 4.4 Deskripsi Kesalahan Perhitungan Menyelesaikan Soal Geometri TIMSS Kesalahan N Siswa salah saat melakukan 42 perhitungan sehingga berdampak pada kesalahan hasil akhir Jumlah kesalahan 42 Contoh kesalahan perhitungan dilakukan siswa pada soal nomer 4 uraian dapat dilihat pada gambar 4.10, dari hasil analisis jawaban siswa salah saat pemebagian tahap ahir. Faktor peneyebab kesalahan siswa tidak mengecek lagi pekerjaannya setelah selesai. Demikian dari hasil wawancara kesalahan disebabkan siswa kurang teliti. Keterbatasan waktu membuat siswa gegabah dalam mengerjakan soal, sehingga timbul masalah-masalah kecil tetapi berdapak bersar pada hasil akhir penyelesaian soal. Berdasarkan hasil analis jawaban tes dan hasil wawancara kesalahan perhitungan disebabkan: 1) Kurangnya ketelitian siswa saat mengerjakan soal 2) Ketrampilan hitung siswa yang rendah

34 59 3) Tidak terbiasa mengecek hasil pekerjaan setelah selesai 4) Keterbatasan waktu yang membuat siswa terburu-buu dalam mengerjakan. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat 3 macam kesalahan antara lain kesalahan konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan perhitungan. Dengan persentasi kesalahan konsep 67,77%, kesalahan prosedur 17,27%, dan kesalahan perhitungan 13,95 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan antara lain kurangnya pemahaman siswa pada materi yang ada pada soal, kurangnya latihan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika, dan kesulitan siswa dalam memvisualkan bangun, garis dan sudut. Pada kesalahan konsep berdasarkan hasil analisis data wawancara kesalahan disebabkan kurangnya latihan soal dan membaca buku teks pelajaran karena kurangnya materi dan ilustrasi yang menarik dalam buku teks siswa. Buku teks yang kurang memuat beberapa subyek dan sangat minim ilustrasi tersebut sesuai dengan hasil penelitian Abdolreza Lessani, dkk (2014) yang menyatakan diantaranya kendala guru atau siswa dalam berbahasa inggris, buku teks yang kurang memuat beberapa subyek dan sangat minim ilustrasi, gambar, grafik dan tabel yang menarik untuk siswa. Hal ini juga dipertegas dengan penelitian Abdolreza Lessani, dkk (2014) yang lain yang menyatakan tentang salah satu alasan bahwa siswa Singapura memiliki kinerja yang mengagumkan di TIMSS mungkin mempertimbangkan masalah ini bahwa subyek (Bilangan, Aljabar, Geometri, dan Data & Peluang) yang berada di bawah konsentrasi di kelas 8 dan 7 di TIMSS (1999, 2003, 2007, dan 2011) telah benar-benar disajikan sebagai isi buku pelajaran matematika di Singapura. Alasan lain juga adanya beragam contoh yang sebenarnya lebih dari jumlah latihan menyatakan dalam buku teks pada setiap subjek.

35 60 Berdasarkan hasil analisiss menunjukkan kesalahan konsep adalah kesalahan terbanyak yan dilakukan siswa, faktor penyebab kesalahan yang paling berpengaruh adalah kurangnya minat berlatih soal dan membaca dan perhatian guru terhadap tugas dan latihan soal siswa agar dapat membiasakan diri dengan pemecahan masalah matematika. Hal ini sesuai hasil penelitian Abdolreza Lessani, dkk (2014) yang menyatakan diantaranya diantaranya keakrapan guru dengan doamain isi TIMSS dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap prestasi matematika siswa. Pada kesalahan prosedur siswa melakuakn kesalahan dipengaruhi karena lingkungan sekitar yang kurang kondusif sehingga mengganggu kinerja siswa. Pengaruh lingkungan sekitar tentang kinerja siswa ini sesuai dengan penelitian L.D, Winnaar, G. Frempong, dan R. Blignaut (2015) yang menyimpulkan diantaranya kinerja siswa lebih tinggi di sekolah yang cukup sumber dayanya yaitu guru yang kompeten linkungan sekolah yang konsusif dan kepercayaan diri siswa pada pembelajaran matematika. Faktor kesalahan prosedur lainnya adalah kurangnya pengusaan materi pada siswa hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Sare Sengul, Yasemin Katrenci, dan Ahmet Kucuk (2015) yang menyimpulkan diantaranya kesulitan siswa tidak dapat menyelesaikan masalah karena geometri membutuhkan tindakan melihat, mereka tidak bisa menggambar angka geometris dengan benar dan sulit untuk mengkonkretkan subjek. Pada kesalahan perhitungan faktor penyebabnya antara lain kurangnya ketelitian siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Georgius Rocki Agasi dan M. Andy Rudhito (2014) yang menyimpulkan diantaranya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal masih menjadi maslah dasr dalam pengerjaan matematika. Dari kesalahan-kesalahan yang diperoleh banyak siswa yang kesulitan menyelesaikan soal karena soal TIMSS membutuhkan kemampuan aplikasi dan penalaran pada soal. Sebagian siswa mersa kesulitan pada soal yang sebenarnya mudah, namun siswa kurang berpengalaman dalam menghadapi soal yang telah disajikan. Hal ini karena siswa cenderung memikirkan formula atau rumus tertentu

36 61 tanpa memikirkan cara lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini sesuai dari hasil penelitian Georgius Rocki Agasi dan M. Andy Rudhito (2014) yang menyimpulkan diantaranya siswa mengalami kesulitan dalam soal yang membutuhkan pengamatan, kecermatan dan penalaran yang lebih, karena kebanyakan siswa hanya fokus pada rumus tertentu tanpa mencoba mencari cara alternatif lain. Kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah kesalahan konsep. Kesalahan konsep memiliki persentase kesalahn tertinggi dalam pemnyelesalaian masalah geometri. Hal ini juga diungkapkan dalam hasil penelitian oleh Awal Isgiyanto (2011) yang menyimpulkan diantaranya Jenis kesalahan tertinggi pada bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran adalah jenis kesalahan konsep, dan kesalahan tertinggi pada statistika dan peluang adalah jenis kesalahan interpretasi bahasa. Kesalahan perhitungan merupakan kesalahan yang memiliki persentase yang paling kecil tetapi sangat penting. Kesalahan kecil ini perlu perhatian khusus dan ketelitian agar dapat menghindarinya. Hal ini juga diungkapkan oleh Endang Sulistyaningsih (2014) yang menyimpulkan diantaranya walaupun kesalahan tipe-3 bukan kesalahan yang kelihatannya fatal akan tetapi sebenarnya kesalahan fatal juga, sehingga guru harus membiasakan siswa untuk menuliskan notasi matematis secara benar. Dalam kesalahan perhitungan sering terjadi karena siswa tidak mengecek kembali hasil pekerjaannya. Hal ini juga diungkapkan oleh Anita Dwi Utami (2014) yang meyimpulkan diantaranya Jenis kesalahan pada kategori encoding meliputi: (1) mahasiswa tidak teliti dalam membuat simpulan, (2) tidak mela-kukan pemeriksaan terhadap perhitungan sehingga salah dalam menuliskan hasil akhir, dan (3) tidak mengecek kembali apa yang ditanyakan, sehingga salah dalam menulis-kan hasil akhir. Kesalahan konsep yang menjadi kesalahan terbesar terjadi karena siswa kurang dapat memahami soal yang diberikan. Hal ini juga disampaikan oleh Meilan S, Mai, yang menyimpulkan diantaranya, kesalahan pada aspek konsep terdiri dari

37 62 kesalahan dalam memahami konsep yang ada pada soal, kesalahan siswa dalam menerjemahkan perintah dalam soal yakni kesalahan merubah informasi yang ada pada soal. Kebanyakan siswa melakukan kesalahan karena tidak mengetahui konsep dari soal. Sedangkan banyak dari siswa kuarang matang dalam konsep geometri sehingga terjadi kesalahan. Hal ini juga diungkapkan oleh Roskawati dkk (2015) yang menyimpulkan diantaranya, penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal geometri dikarenakan siswa melakukan kesalahan konsep, melakukan kesalahan operasi, dan melakukan kesalahan analisis serta tidak mampu mengingat kembali konsep atau operasi yang berkaitan dengan materi geometri yang telah dipelajari sebelumnya. Banyak siswa yang kesulitan dalam memvisualkan atau mendefinisikan bangun sehingga banyak terjadi kesalahan konsep karena kurangnaya pemahaman siswa dalam soal. Kesulitan memvisualkan bangun inilah yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan, seperti pendapat Nur Aini Muhassanah, dkk (2014) yang menyimpulkan diantaranya keterampilan geometri siswa dalam memecahkan masalah geometri, siswa tingkat pada keterampilan visual, hanya dapat menentukan jenis bangun datar segiempat berdasarkan penampilan bentuknya. C. Keterbatasan Peneliti Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan peneliti. Pada penelitian ini instrumen mengambil dari soal TIMSS yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, karena pengalaman peneliti masih sangat terbatas dalam menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga memperngaruhi hasil penelitian yang terbatas juga.

Daftar Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mojosongo Tabel L.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII E No NIS Nama L/P Andita Aulia Aninda P

Daftar Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mojosongo Tabel L.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII E No NIS Nama L/P Andita Aulia Aninda P 73 73 Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mojosongo Tabel L.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII E No NIS Nama L/P 1 6064 Andita Aulia Aninda P 2 6068 Andriyanto L 3 6073 Ari Safitri P 4 6075 Ariyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PENELITIAN BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Abdolreza Lessani, dkk (2014) meneliti tentang isi buku teks matematika yang digunakan kelas 8 di Malaysia berdasarkan domain isi TIMSS.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada rumusan penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesalahan-keslahan yang dilakukan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Deskripsi Data Subjek A a. Soal Nomor 1 Hasil jawaban subjek A dalam menyelesaikan soal nomor 1 dapat dilihat di halaman lampiran.

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS LAMPIRAN 141 Lampiran 1. Kisi-kisi Tes Diagnostik KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS Sekolah : SMP Negeri 1 Sleman Kelas : VIII A Tahun ajaran : 2015/2016 Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Berikut saat wawancara terdapat kutipan, Kutipan 42

Berikut saat wawancara terdapat kutipan, Kutipan 42 246 memahami dan mengaplikasikan informasi verbal ke dalam suatu sketsa gambar. Informasi tersebut berupa sifat-sifat yang dimiliki suatu gambar (ide geometri). Pada bagian SS. b.5.1, siswa dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Tes Pemecahan Masalah dan Wawancara Subjek dengan Gaya Kognitif Field Dependent 1. Deskripsi dan Analisis Data Tes Pemecahan Masalah dan Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan, maka data yang dianalisis adalah data hasil tes tulis dan data hasil wawancara subjek dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan BAB IV DESKRSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sehubungan dengan pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya, maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor penyebab kesalahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Diskripsi Data 1. Analisis Uji Instrumen Tes Uji instrumen tes dilakukan pada kelas uji coba yaitu kelas VII F yang berjumlah 38 peserta didik, daftar nama bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra an Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu di MTs Negeri Bandung yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan langkah Polya ditinjau dari minat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data dalam penelitian ini adalah hasil tes tertulis dan wawancara terhadap 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Hasil Penelitian Sehubungan dengan pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebelumnya maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data 1. Deskripsi Data Hasil Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mencari informasi tentang proses kegiatan belajar mengajar dan pembelajaran

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 A / TUC 2 /2016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (0275) 321405 UJI COBA KE 2 UJIAN NASIONAL 2016

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Matematis Rigor Tes kemampuan berpikir matematis rigor diberikan kepada siswa kelas IX-A Bilingual MTs Negeri Ponorogo yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Berdasarkan analisis deskriptif hasil penelitian, maka pada bab ini akan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Berdasarkan analisis deskriptif hasil penelitian, maka pada bab ini akan BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis deskriptif hasil penelitian, maka pada bab ini akan dikemukakan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. LAMPIRAN 95 96 Lampiran 1 Instrumen tes pemecahan masalah open-ended materi lingkaran Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. Nama : Kelas/ No urut : Petunjuk Pengisian: 1. Berdoalah terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah profil pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Preliminary Design (Desain Permulaan) Pada tahap desain permulaan ini telah terkumpul data yang diperoleh melalui wawancara dengan guru, wawancara dengan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab ini, akan dideskripsikan tentang profil konflik kognitif siswa kelas VIII ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif dalam memecahkan masalah lingkaran di SMP Negeri

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1. Gambar 4.2

Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1. Gambar 4.2 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Subjek S dengan inisial AP yang berasal dari SD a. Soal nomor 1 Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Subjek S 1 Gambar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab IV dijelaskan mengenai deskripsi data yang diperoleh dalam penelitian ini serta hasil analisis data yang telah dilakukan. Adapun pembahasannya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN 42 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam bagian ini akan dikaji dan dideskripsikan secara kualilatif metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan model Flavell. Analisis

Lebih terperinci

SILABUS (HASIL REVISI)

SILABUS (HASIL REVISI) Sekolah : SMP... Kelas : VIII Mata Pelajaran : Matematika Semester : I(satu) SILABUS (HASIL REVISI) Standar Kompetensi : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi

Lebih terperinci

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh: MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Bangun datar merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil berpikir probabilistik siswa dalam menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. khususnya materi geometri kurang diminati bagi guru lebih-lebih bagi siswa.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. khususnya materi geometri kurang diminati bagi guru lebih-lebih bagi siswa. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Refleksi Awal Kenyataan selama ini membuktikan bahwa dalam pelajaran matematika, khususnya materi geometri kurang diminati bagi guru lebih-lebih bagi siswa. Geometri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini akan dipaparkan hasil perolehan data di lapangan yang kemudian akan dianalisis guna mendapatkan deskripsi tentang representasi eksternal siswa MTs dalam memecahkan

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah No RUMUS 1 Bilangan Bulat Sifat penjumlahan bilangan bulat a. Sifat tertutup a + b = c; c juga bilangan bulat b. Sifat komutatif a + b = b + a c. Sifat asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Mempunyai

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL. MATEMATIKA (C-19) SMP/MTs (UTAMA) P19 DINAS PENDIDIKAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

TRY OUT UJIAN NASIONAL. MATEMATIKA (C-19) SMP/MTs (UTAMA) P19 DINAS PENDIDIKAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TRY OUT UJIAN NASIONAL P19 MATEMATIKA (C-19) SMP/MTs (UTAMA) DINAS PENDIDIKAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari

Lebih terperinci

PRA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran : Matematika Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2016 Waktu :

PRA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran : Matematika Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2016 Waktu : PRA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran : Matematika Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2016 Waktu : 07.30 09.30 WIB PETUNJUK UMUM: 1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor tes Anda

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Semarang. Dinas Pendidikan MKKS Sub Rayon 05 Kota Semarang. JalanPatimura 9 (024) Kota Semarang 50123

Pemerintah Kota Semarang. Dinas Pendidikan MKKS Sub Rayon 05 Kota Semarang. JalanPatimura 9 (024) Kota Semarang 50123 Pemerintah Kota Semarang Dinas Pendidikan MKKS Sub Rayon 05 Kota Semarang JalanPatimura 9 (024)3544024 Kota Semarang 50123 KISI-KISI SOAL UKK MATEMATIKA SatuanPendidikan : SMP/MTs. Alokasi Waktu : 120

Lebih terperinci

TABEL ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI DESAIN DIDAKTIS AWAL

TABEL ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI DESAIN DIDAKTIS AWAL Lampiran B.2 TABEL ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI DESAIN DIDAKTIS AWAL No Situasi Didaktis Prediksi Respon Siswa Respon yang Muncul Analisis 1 Siswa diberikan persoalan 1. Gambar 1 : 1. Siswa kebingungan

Lebih terperinci

menyelesaikan permasalahan tersebut? Jika ya, bagaimana commit to user solusi alternatif tersebut?

menyelesaikan permasalahan tersebut? Jika ya, bagaimana commit to user solusi alternatif tersebut? digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan pada Bab I yaitu: Bagaimana tingkat dan karakteristik dari tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen 1. Instrumen Bantu Pertama Instrumen bantu pertama dalam penelitian ini berupa tes tertulis yaitu soal pemecahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadiannya.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

UJIAN NASIONAL SMP/MTs UJIAN NASIONAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Selasa, 6 Mei 2008 Jam : 08.00-10.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

Kerjakan dengan singkat dan jelas!

Kerjakan dengan singkat dan jelas! 29 LAMPIRAN SOAL Nama : No : Kelas : Kerjakan dengan singkat dan jelas! 1. Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, hitunglah a. tinggi

Lebih terperinci

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 200 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar

Lebih terperinci

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Mata Kuliah Dosen Pengampu : : Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas

Lebih terperinci

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1 1 LKS 1 Satuan Pendidikan : SMPN 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VII/ 2 Materi Pokok : Segitiga Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Lebih terperinci

KI dan KD Matematika SMP/MTs

KI dan KD Matematika SMP/MTs KI dan KD Matematika SMP/MTs Kelas VIII Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 1. Dari ramalan cuaca kota-kota besar di dunia, tercatat suhu tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Moskow: terendah -5

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. verifikasi atau pengecekan data diperoleh jenis-jenis kesalahan yang. prisma dan limas beserta penyebabnya adalah sebagai berikut.

BAB V PEMBAHASAN. verifikasi atau pengecekan data diperoleh jenis-jenis kesalahan yang. prisma dan limas beserta penyebabnya adalah sebagai berikut. BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau pengecekan data diperoleh jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. RPP

PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. RPP PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. RPP Kelas/Semester : 8 / 2 Materi Pokok : 4. Bangun Ruang Sisi Datar 4.2. Menentukan Luas Permukaan Prisma DISUSUN OLEH : AHMAD FAHARUDDIN No. Peserta : 14200518010178

Lebih terperinci

53

53 LAMPIRAN 53 54 55 56 57 RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sooko Ponorogo Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / 1 Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus Alokasi

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 00/0 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MATEMATIKA Hari / Tanggal : 0 November 00 W a k t u : 07.00 0.00 WIB (0 menit) K e l a s : IX

Lebih terperinci

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dan (b) temuan lain. Uraian

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dan (b) temuan lain. Uraian BAB V DISKUSI HASIL ENELITIAN ada bagian ini akan dibahas dua hal yaitu: (a) perbandingan proses matematisasi subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dan (b) temuan lain. Uraian lengkap tentang

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF. : SMP Pasundan 4 Bandung

KISI-KISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF. : SMP Pasundan 4 Bandung LAMPIRAN A.1 KISI-KISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF Sekolah Mata pelajaran Pokok bahasan Kelas/Semester : SMP Pasundan 4 Bandung : Matematika : Prisma dan limas : VIII/2 Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi Madrasah Aliyah (MA) ASWAJA Ngunut merupakan salah satu Sekolah Menengah swasta yang berada di Ngunut. Berikut profil singkat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pemahaman Konsep Siswa Sebelum Pembelajaran dengan Media

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pemahaman Konsep Siswa Sebelum Pembelajaran dengan Media BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pemahaman Konsep Siswa Sebelum Pembelajaran dengan Media Footstrip Untuk mengukur pemahaman siswa mengenai konsep pengukuran panjang, peneliti memberikan tes yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Matematika Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), disebutkan bahwa standar kompetensi mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F. Dari siswa kelas VIII F yang mengikuti tes, hanya ada 6 siswa

Lebih terperinci

Contoh Soal Ujian Nasional UN Matematika Kelas 9 SMP/MTs

Contoh Soal Ujian Nasional UN Matematika Kelas 9 SMP/MTs Contoh Soal Ujian Nasional UN Matematika Kelas 9 SMP/MTs Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Ibu membeli 40 kg gula pasir. Gula itu akan dijual eceran dengan dibungkus plastik masing-masing

Lebih terperinci

LAMPIRAN A LEMBAR KEGIATAN SISWA DAN EVALUASI A.

LAMPIRAN A LEMBAR KEGIATAN SISWA DAN EVALUASI A. LAMPIRAN A LEMBAR KEGIATAN SISWA DAN EVALUASI A. Sistem Persamaan Linier 2 variabel atau 2 Peubah 1. Pengertian Sistem persamaan linear adalah persamaan yang variabel atau peubahnya memiliki pangkat tertinggi

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita persamaan dan fungsi kuadrat yang berkaitan dengan bangun datar yang

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian dengan judul Karakteristik Berpikir Kreatif Dalam

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian dengan judul Karakteristik Berpikir Kreatif Dalam BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan penelitian Penelitian dengan judul Karakteristik Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan Soal Garis Singgung Siswa kelas VIII A1 MTs

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini, peneliti akan menunjukkan hasil penghitungan untuk menentukan batas kelompok subjek penelitian dan mendeskripsikan data tentang kemampuan berpikir aljabar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Studi pendahuluan Penelitian tentang pemberian scaffolding pada siswa ini adalah untuk mengetahui proses pemberian scaffolding

Lebih terperinci

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 00 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

PENGERTIAN PHYTAGORAS

PENGERTIAN PHYTAGORAS Pythagoras adalah seorang ahli filsafat. Ia tidak hanya mempelajari matematika, tetapi juga music dan ilmu-ilmu lain. Ia lahir di Yunani, tetapi pergi belajar ke Mesir dan Babilonia. Ia terkenal karena

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM.10 Edisi/Revisi A/0 Tanggal 17 Juli 2017 Halaman 1 dari 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA SEGITIGA BAGI SISWA SMP KELAS IX

SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA SEGITIGA BAGI SISWA SMP KELAS IX SKIM PENYELESAIAN SOAL PYTHAGORAS PADA SEGITIGA BAGI SISWA SMP KELAS IX JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Disusun oleh:

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November http://jurnal.fkip.uns.ac.

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November http://jurnal.fkip.uns.ac. ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI Sayekti Dwiningrum 1, Mardiyana 2, Ikrar Pramudya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada BAB IV ini, peneliti akan menunjukkan hasil penghitungan untuk menentukan batas kelompok subjek penelitian, mendeskripsikan kemudian menganalisis data tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Penelitian tentang profil kemampuan penalaran matematis ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal bilangan

Lebih terperinci

MATEMATIKA (Paket 1) Waktu : 120 Menit

MATEMATIKA (Paket 1) Waktu : 120 Menit MATEMATIKA (Paket ) Waktu : 0 Menit (0) 77 0 Website : Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari 0 : 7 + ( ) adalah.... 0 0. Agus mempunyai sejumlah kelereng, diberikan kepada Rahmat, bagian diberikan

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KONSEP DASAR MATEMATIKA

MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KONSEP DASAR MATEMATIKA Unit 2 MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KONSEP DASAR MATEMATIKA Inawati Budiono Pendahuluan U nit ini membahas tentang masalah-masalah yang terkait dengan konsep-konsep dasar matematika. Masalah yang

Lebih terperinci

Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Ti, Kes, Sos Hari/Tanggal : Prog. Keahlian : Ti, Kes, Sos W a k t u : 0

Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Ti, Kes, Sos Hari/Tanggal : Prog. Keahlian : Ti, Kes, Sos W a k t u : 0 Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Ti, Kes, Sos Hari/Tanggal : Prog. Keahlian : Ti, Kes, Sos W a k t u : 0 PETUNJUK UMUM :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal mirip TIMSS. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS

KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS SOAL Babak Penyisihan Olimpiade Matematika ITS 2011 (OMITS 11) Tingkst SMP Se-derajat BAGIAN I.PILIHAN GANDA 1. Berapa banyak faktor positif/pembagi dari 2011? A. 1 B. 2 C. 3 D.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN 1.1 KISI-KISI SOAL MIRIP TIMMS 1. SOAL MIRIP TIMMS 1.3 RUBRIK ANALISIS SOAL PILIHAN GANDA 1.4 RUBRIK INDIKATOR ANALISIS TEORI KESALAH NEWMAN SOAL URAIAN

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN. Penyelesaian: Cara I Misalkan: maka: Misalkan:

KUNCI JAWABAN. Penyelesaian: Cara I Misalkan: maka: Misalkan: KUNCI JAWABAN 1. = enyelesaian: Cara I maka: 49 r 2 t Cara II 50 2. enyelesaian: aka: 3. enyelesaian: 51 u 2 t 4. enyelesaian: 52 u 1 t 5.a. enyelesaian: 53 u 3 t 5.b. enyelesaian: 54 55 Hasil Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan ini berisi gambaran pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi. Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, mengapa masalah ini diangkat menjadi bahasan penelitian, rumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Studi Pendahuluan Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan observasi di lokasi penelitian yaitu di SMP Islam Durenan yang beralamatkan

Lebih terperinci

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2 KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Matematika. : SMP/MTs. : VII s/d IX /1-2 Nama Guru

Lebih terperinci

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Aspek yang Diukur Mengevaluasi Mengidentifikasi Menghubungkan Respon Siswa terhadap Soal Skor Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah.

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan OPEN-ENDED Melalui Kegiatan LESSON STUDY di SMPN 1 Lembang Kabupaten Bandung

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan OPEN-ENDED Melalui Kegiatan LESSON STUDY di SMPN 1 Lembang Kabupaten Bandung Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan OPEN-ENDED Melalui Kegiatan LESSON STUDY di SMPN 1 Lembang Kabupaten Bandung Oleh : Ai Nurhayati Abstrak Pembelajaran konvensional yang memiliki kerangka komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL ANALISIS DATA

BAB IV LAPORAN HASIL ANALISIS DATA BAB IV LAPORAN HASIL ANALISIS DATA A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Penelitian tentang analisis kesulitan siswa ini adalah untuk mengetahui kesulitan kesulitan yang dialami

Lebih terperinci

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh: MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Geometri adalah salah

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VIII LINGKARAN (SUDUT KELILING, SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, LUAS JURING DAN HUBUNGANNYA)

BAHAN AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VIII LINGKARAN (SUDUT KELILING, SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, LUAS JURING DAN HUBUNGANNYA) BAHAN AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VIII LINGKARAN (SUDUT KELILING, SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, LUAS JURING DAN HUBUNGANNYA) ANWARIL HAMIDY NIM. 15709251018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU - 591 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP Cindy Indra Amirul Fiqri 1, Gatot Muhsetyo 2, Abd. Qohar 3 1 Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN

BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil perolehan data yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi tentang epistemic cognition peserta didik dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu MTsN Tulungagung yang beralamatkan di desa Beji, Kecamatan Boyolangu,

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC 2 /2016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (0275) 321405 UJI COBA KE 2 UJIAN NASIONAL 2016

Lebih terperinci

Pembahasan OSK Tahun 2011 Tingkat SMP Bidang Matematika

Pembahasan OSK Tahun 2011 Tingkat SMP Bidang Matematika Pembahasan OSK Tahun 011 Tingkat SMP Bidang Matematika Bagian A : Pilihan Ganda 1. Nilai dari a. 113 b. c. 91 73 1 8! 9! + 3 adalah... d. e. 71 4 Jawaban : c 1 8! 9! + 3 = 10 9 10 + 3 = 73. Menggunakan

Lebih terperinci

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP) Pembahasan Soal OSK SMP 2017 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN SMP 2017 OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP) Disusun oleh: Pak Anang Halaman 2 dari 20 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN EMBAHASAN ada bab ini, akan dideskripsikan dan dianalisis data penalaran matematis siswa SM dengan strategi working backward dalam menyelesaikan masalah matematika. Materi yang digunakan

Lebih terperinci

Copyright Hak Cipta dilindungi undang-undang

Copyright  Hak Cipta dilindungi undang-undang Latihan Soal UN SMP/MTs Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 0. Hasil dari.7 +.75 adalah. 5 c. 57 d 7. Suhu di dalam kulkas - 0 C. Pada saat mati lampu suhu di dalam kulkas naik 0 C setiap menit.

Lebih terperinci

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 06/07 PAKET 0 DOKUMEN SANGAT RAHASIA MATEMATIKA SMP FULL SMPN LOSARI 07 Created by Irawan DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON Jika operasi " *

Lebih terperinci