BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal dari bahasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal dari bahasa"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal dari bahasa Latin. Data menggambarkan dunia nyata yang mewakili entitas seperti manusia, event, konsep, dan keadaan. Untuk mendefinisikan sesuatu, dibutuhkan data yang mendukung definisi tersebut. Data dikumpulkan dan disimpan dari fakta atau pernyataan yang dapat berbentuk angka, kata atau kalimat, gambar, audio, atau video. Data masih berupa pernyataan yang belum mempunyai makna dalam artian belum mempunyai arti yang mempengaruhi pengguna dalam sistem dan kemudian akan diukur dan diolah untuk menjadi informasi yang berguna dan dimengerti oleh pengguna dari data tersebut. Dalam sistem informasi maka data juga menjadi peran yang penting untuk mendefinisikan sistem informasi. Dalam sistem informasi, data akan di-capture, disimpan, dan kemudian akan diolah untuk menjadi informasi yang berguna bagi sistem. Contohnya adalah pada sistem recruitment, salah satu data penting untuk disimpan dan diolah adalah data kandidat. Data kandidat akan disimpan untuk diproses ke tahap interview, training, dan selanjutnya. Menurut O Brien & Marakas (2010, p. 34), data merupakan fakta fakta yang belum diolah, atau hasil dari observasi, yang berhubungan 7

2 8 dengan fenomena fisik atau transaksi transaksi bisnis. teknologi informasi seperti multimedia sebagai alat penyampaian materi. Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), data merupakan kumpulan fakta mentah tentang orang, tempat, kejadian, dan sesuatu penting pada organisasi. Tiap fakta masih belum memiliki arti. Menurut Rainer & Cegielski (2011, p. 10), data adalah deskripsi dasar dari suatu entitas, event, aktifitas, dan transaksi yang disimpan dan dikelompokkan namun belum memiliki suatu arti yang spesifik. Data dapat berupa angka, huruf, citra, suara ataupun gambar. Menurut Cooper (2014), data adalah sesuatu yang kasar, yang hanya ada, dan tidak memiliki pengaruh lain selain keberadaannya. Data memiliki banyak bentuk. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, data adalah kumpulan fakta fakta yang masih abstrak dan belum memiliki arti yang berguna bagi pengguna dari berbagai sumber dan kemudian fakta tersebut akan disimpan dan diolah untuk menjadi sesuatu yang berguna bagi sistem informasi. 2.2 Informasi Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi sebuah sistem informasi. Informasi bersifat individu berdasarkan sejauh mana nilai dari data bermakna bagi penggunanya. Akurasi dari informasi yang dimiliki menentukan pencapaian tujuan dari sistem. Data yang belum memiliki arti atau masih abstrak akan diolah dan kemudian akan

3 9 menghasilkan data yang terpilih menjadi suatu informasi. Informasi tersebut akan digunakan oleh pengguna dalam sistem untuk menjadi suatu knowledge yang membantu menghasilkan suatu keputusan yang tepat. Menurut Rainer & Cegielski (2011, p. 10), informasi adalah data yang telah diolah sehingga data tersebut memiliki arti dan nilai terhadap penggunanya. Menurut O Brien & Marakas (2010, p. 34), informasi adalah data yang telah diubah menjadi sesuatu yang bermakna dan berguna bagi enduser tertentu. Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), informasi adalah data yang telah diproses atau diolah menjadi sesuatu bentuk yang lebih bermakna. Informasi dibentuk dari kombinasi beberapa data yang memiliki makna bagi pengguna. Menurut Cooper (2014), informasi adalah data yang sudah diproses sehingga memiliki kegunaan, dapat menjawab pertanyaan siapa, apa, dimana, dan kapan. Informasi adalah data yang diberikan arti dengan cara menghubungkan dengan data lain. Simpulan dari definisi informasi adalah hasil pengolahan data yang belum memiliki arti bagi pengguna sistem menjadi suatu bentuk yang memiliki arti/makna yang berguna. Pengelola informasi dapat menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dan sumber informasi dapat berasal dari internal maupun eksternal.

4 Knowledge Data dan informasi pada suatu organisasi/perusahaan yang telah disimpan akan digunakan untuk diolah dan menghasilkan knowledge yang berguna bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Keputusan tersebut akan dilanjutkan menjadi suatu aksi dengan tujuan akan menguntungkan organisasi/perusahaan tersebut. Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), knowledge adalah data dan informasi yang lebih disaring berdasarkan fakta, kebenaran, kepercayaan, keputusan, pengalaman, dan keahlian dari pengguna. Menurut Vercellis (2009, p. 7), knowledge adalah hasil pengeloalan informasi pada saat digunakan untuk membuat suatu keputusan dan dikembangkan menjadi suatu aksi yang berdasarkan dengan keputusan tersebut. Menurut Rainer & Cegielski (2011, p. 10), knowledge adalah sesuatu yang terdiri dari data dan/atau informasi yang telah diolah dan diproses untuk menyampaikan suatu pemahaman, pengalaman, akumulasi pelajaran, dan keahlian yang berlaku untuk masalah bisnis pada saat itu. Menurut Cooper (2014), knowledge adalah pengaplikasian dari data dan informasi, digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaiamana. Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan, knowledge adalah hasil dari data dan/atau informasi yang telah diolah dan digunakan oleh pihak manajemen untuk membuat suatu keputusan yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan

5 Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang mempunyai arti kumpulan komponen yang saling berhubungan dan memiliki tujuan yang sama. Untuk menentukan lingkup dari suatu sistem perlu ditentukan batasannya terlebih dahulu. Sebagai contoh suatu organisasi hanya mempunyai kemampuan untuk membeli bahan baku, memproduksi barang, dan menjual barang. Maka batasan sistem dari organisasi tersebut hanya terbatas pada subsistem pembelian, produksi dan penjualan saja. Kemudian ditentukan komponen komponen terkait dengan masing masing subsistem. Setelah mendapatkan komponen komponennya maka perlu untuk menghasilkan penghubung untuk ketiga subsistem tersebut sehingga menjadi satu kesatuan sistem pada organisasi tersebut. Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 6), sistem adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam mencapai hasil yang diinginkan. Menurut O Brien & Marakas (2010, p. 26), sistem adalah suatu kelompok atau kumpulan dari komponen komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama dengan menerima suatu input dan menghasilkan suatu hasil (output) dalam proses transformasi yang terorganisir. Sistem dibagi menjadi 3 fungsi utama yaitu: 1. Input melibatkan penangkapan dan pengumpulan data yang masuk ke dalam sistem untuk diproses.

6 12 2. Processing melibatkan transformasi yang mengkonversi input menjadi output. 3. Output melibatkan pengiriman informasi yang telah dihasilkan dari transformasi ke tujuan utama. Berdasarkan kutipan di atas simpulan dari sistem adalah satu kesatuan dari beberapa benda/komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang sama. Contohnya adalah dalam sistem informasi terdapat software, hardware, dan brainware sebagai komponennya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang sama. 2.5 Teknologi Informasi Menurut William dan Sawyer (2010 : 4) Information technology is a general term that describes any technology that helps to produce, menupulate, store, communicate, and/or disseminate information. Definisi tersebut dapat diartikan teknologi informasi adalah istilah umum untuk mendeskripsikan teknologi apapun yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau menyebarkan informasi. Hamidah, Arifin dan Suhatman (2009 : 1) teknologi informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (IT) merupakan sebuah kombinasi teknologi komputer dengan teknologi komunikasi yang

7 13 berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. 2.6 Sistem Informasi Menurut O'Brien & Marakas (2011, p4), sistem informasi (IS) merupakan kombinasi yang terorganisir dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan mendiseminasi informasi dalam sebuah organisasi. Orang-orang bergantung pada sistem informasi modern untuk berkomunikasi dengan satu sama lain menggunakan berbagai perangkat fisik (hardware), petunjuk prosedur pengolahan informasi (perangkat lunak), jaringan komunikasi, dan data yang disimpan (data sumber daya). Menurut O Brien & Marakas (2011, p6), ada tiga peran utama dari aplikasi bisnis yang sistem informasi dapat lakukan dari sebuah business enterprise : Mendukung proses bisnis dan operasi (support of business processes and operations). Mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajer (support of decision making by employees and managers). Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif (support of strategies for competitive advantage).

8 14 Gambar 2.1 Tiga Peran Utama dari Aplikasi Bisnis Sistem Informasi (Sumber: O Brien & Marakas, 2011, p6) Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan mendiseminasi informasi dalam sebuah organisasi yang berperan untuk mendukung proses bisnis dan operasi, mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajer, dan mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. Terdapat beberapa peran dari sistem informasi yang menjelaskan alasan penggunaan aplikasi bisnis dalam teknologi informasi. Berdasarkan gambar 2.1, ditemukan 3 peran penting sistem informasi dari aplikasi bisnis, yaitu mendukung strategi untuk keuntungan dalam bersaing, mendukung pembuat keputusan bisnis, dan mendukung proses dan operasional bisnis.

9 15 Tingkat dari peranan business application juga menentukan tingkat pengguna. Tingkat pengguna eksekutif akan menggunakan aplikasi bisnis untuk mendukung pembuatan strategi yang meningkatkan keuntungan dalam bersaing dengan perusahaan lainnya. Tingkat pengguna manajemen menggunakan aplikasi bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan yang meningkatkan keuntungan dalam bisnisnya serta mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pada tingkat terendah adalah tingkat operator yang menjalan kegiatan operasional sesuai dengan proses bisnisnya, aplikasi bisnis membantu pengguna tingkat operator dalam penyimpanan data, sekuritas, dan pembuatan laporan. 2.7 Area Pengetahuan Sistem Informasi Gambar 2.2 Area Pengetahuan Sistem Informasi Sumber : O Brien & Marakas (2010, p. 7) Dalam sistem informasi terdapat beberapa area pengetahuan yang perlu diketahui oleh para pelaku bisnis yang profesional. Seperti pada gambar 2.2, area tersebut dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:

10 16 1. Foundation Concepts. Area ini membicarakan tingkah laku dasar, teknikal, bisnis, dan konsep manajerial tentang komponen dan peran dari sistem informasi 2. Information Technologies. Area ini membicarakan konsep utama, dan permasalahan tentang teknik informasi yang mencakup hardware, software, jaringan, manajemen data, dan berbagai macam teknologi berbasis internet. 3. Business Applications. Area ini membicarakan kegunaan utama dari sistem informasi untuk kegiatan operasional, manajerial, dan keuntungan kompetitif dari sebuah bisnis. 4. Development Processes. Area ini membicarakan bagaimana business professionals dan information specialists merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasi sistem informasi agar sesuai dengan bisnis tertentu. 5. Management Challenges. Area ini membicarakan tantangan pada saat mengatur teknologi informasi secara efisien dan etikal untuk pengguna akhir dari bisnis. 2.8 Evaluasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), Evaluasi adalah suatu proses penilaian yang sistematis, mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, pengenalan masalah dan pemberian solusi atas permasalahan yang ditemui

11 17 Menurut Umar (2005) evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapanharapan yang ingin diperoleh. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menyediakan informasi sebagai proses yang sistematis untuk mencari kesesuaian keaadaan sekarang dengan harapan. 2.9 Evaluasi Sistem Informasi Dalam prakteknya, pengukuran kesuksesan diperlukan untuk mengevaluasi praktek sistem informasi, kebijakan dan prosedur. Walaupun keinginan untuk mendapatkan satu ukuran keberhasilan sistem informasi atau efektifitasnya terus diteliti, namun hal ini tidak mungkin dapat ditemukan. Sebaliknya, penelitian telah memberikan taksonomi dari varabel keberhasilan, yang dapat diterapkan di berbagai situasi (DeLone & McLean 1992; Grover et al. 1996). Secara umum, keberhasilan sebuah informasi sistem dapat dievaluasi melalui : a. Kualitas informasi yang disediakan untuk pengguna (Kepuasan Pengguna)

12 18 b. Dampak dari sistem informasi bagi pemikiran, keputusan dan aksi pengguna (Dampak Bagi Pengguna) c. Dampak dari sistem informasi terhadap cost dan benefit pada level organisasi (Dampak Bagi Organisasi) Kepuasan Pengguna Karena sulitnya menilai dampak dari sistem informasi baik pada individu atau organisasi, maka pengukuran berdasarkan persepsi pengguna menjadi menonjol dalam literatur mengenai sistem informasi (Galetta & Lederer 1989). User Information Satisfactory (UIS) merupakan pengukuran kesuksesan sistem informasi yang paling banyak digunakan. Beberapa peneliti menganggap UIS sangat berhubungan dengan penggunaan sistem yang lebih tinggi, yang pada akhirnya berhubungan dengan performa individu dan organisasi (DeLone & McLean 1994; Grover et al. 1996) Delone & McLean IS Success Model Menurut Lavazza, Frumento, & Mazza, (2015) kesuksesan sistem informasi dibagi dalam beberapa level : Kesuksesan level teknikal didefinisikan dengan akurasi dan efisiensi sistem. Kesuksesan level semantik adalah dapat menyampaikan informasi sesuai dengan maksudnya. Kesuksesan level efektivitas adalah dampak informasi untuk penerima informasi.

13 19 Kesuksesan level fungsional fokus pada usaha memghasilkan functional scorecard untuk mengukur kinerja sistem informasi, berdasarkan tiga dimensi output, yaitu kinerja sistem, efektivitas informasi, dan kinerja servis. The DeLone and McLean (D&M) Information Systems Success Model adalah framework dan model untuk mengukur variabel complex-independent pada penelitian sistem informasi. DeLone dan McLean, menekankan pada kebutuhan untuk memvalidasi instrumen efektifitas sistem informasi, yaitu menyediakan standarisasi untuk proses mekanisme evaluasi perbandingan pada departemen, sistem, user, dan organisasi (Ozkan, 2006). D&M model adalah framework yang digunakan untuk pengukuran kesuksesan IS. Ada 6 dimensi untuk mengukur kesuksesan model IS, yaitu (Petter, DeLone, &McLean, 2008).: Kualitas sistem : karakteristik yang diinginkan dari sebuah sistem informasi, Contohnya : mudah digunakan, fleksibel, system reliability, mudah dipelajari, dan fitur sistem yang intuitif, sophistication, flexibility, functionality, kualitas data, portability, integration, importance, dan response times. Kualitas informasi : karakteristik yang diinginkan dari output sistem, yaitu management reports dan halaman Web. Contohnya : relevan, mudah dimengerti, akurat, ringkas, lengkap, keamanan, currency, timeliness, dan usability.

14 20 Kualitas servis : kualitas dalam mendukung sistem yang diterima user dari anggota departemen IS dan IT support. Contohnya : responsiveness, accuracy, reliability, technical competence, dan empati dari anggota staf. Penggunaan sistem : tingkat/kadar dan sikap pada staf dan customer dalam menggunakan kapabilitas sistem informasi. Contohnya : waktu penggunaan, jumlah penggunaan, frekuensi penggunaan, nature of use, kalayakan penggunaan, perluasan penggunaan, dan tujuan penggunaan. Kepuasan pengguna : level kepuasan user terhadap report, web sites, dan servis pendukung. Contohnya : tingkah laku pengguna. Manfaat bersih : perluasan pada IS dalam berkontribusi untuk kesuksesan individu, grup, organisasi, industri, dan nations. Contohnya : meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan penjualan, mengurangi biaya, meningkatkan keuntungan, efesiensi pasar, kesejahteraan pemakai, dan membangun ekonomi.

15 21 Gambar 2.3 DeLone and McLean IS success model (Sumber : Devos, Landeghem, & Deschoolmeester, 2012) 2.11 Pengukuran Terhadap Dimensi D&M Model Untuk mengukur dimensi kesuksesan model informasi, berikut adalah parameter-parameter yang dapat diukur (Urbach & Mueller, 2011): System Quality Merupakan karakteristik yang diinginkan dari sebuah sistem informasi. Hal hal yang diukur adalah penggunaan sistem tersebut. Misalnya, akses, kemudahan, kustomisasi, efisensi, fleksibilitas, intregritas, navigasi, waktu response, dan fitur sistem. Information Quality Merupakan kunci dari kepuasan pemakaian. Dimensi ini mengukur karateristik dari output sebuah sistem informasi.

16 22 akurasi, timeliness, kelengkapan, relevansi, format, presisi, kegunaan dan konsistensi. Service Quality Merupakan dimensi yang merepresentasikan kualitas dukungan yang user terima dari departemen IS dan IT Support. Misalnya pelatihan, help desk, empati, fleksibiltas, tangible, dan responsivitas. Intention to Use/Use Merupakan dimensi yang mengukur bagaiamana sebuah IS digunakan oleh user. hal hal yang diukur adalah : penggunaan sehari-hari, frekwuensi penggunaan, dan jumlah transaksi User Satisfaction Merupakan dimensi yang mengukur tingkat kepuasan user saat menggunakan IS. Dimensi ini merupakan salah satu dimensi yang paling penting sebab hampir mencakup penilaian sistem secara keseluruhan. Hal hal yang diukur adalah : Penerimaan, efektifitas, efisiensi, kepuasan terhadap hasil informasi, kepuasan terhadap sistem, dan kepuasan secara menyeluruh. Net Benefit Merupakan dimensi yang mengukur seberapa sukses IS terhadap kepentingan para stakeholder. Hal hal yang diukur adalah : Decision Effectiveness, peningkatan produktifitas secara individu, pembelajaran, inovasi, dan kemudahan dalam menjalankan sebuah pekerjaan.

17 Gap Analysis Menurut (Adi, 2015) Gap analysis digunakan untuk menentukan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk berpindah dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan atau keadaan masa depan yang diinginkan. Banyak orang menyebutnya menjadi analisa kebutuhan dan gap, penilaian kebutuhan atau analisis kebutuhan saja. Gap analysis dapat juga diartikan sebagai perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Sebagai metoda, gap analysis digunakan sebagai alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya. Analisis ini juga mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa datang. Lebih dari itu analisis ini juga memperkirakan waktu, biaya, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan perusahaan yang diharapkan. Gap analysis terdiri dari tiga komponen faktor utama yaitu: 1). daftar karakteristik (seperti atribut, kompetensi, tingkat kinerja) dari situasi sekarang (apa yang saat ini), 2). daftar apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan masa depan (apa yang harus), dan 3). daftar kesenjangan apa yang ada dan perlu diisi. Analisis kesenjangan akan memicu organisasi atau perusahaan untuk merenung status dan kemampuan apa yang saat ini dimiliki oleh organisasi dan bertanya ingin berada dimana di masa depan. Jadi dengan lain kata gap analysis adalah studi yang dibuat untuk mengidentifikasi apakah sistem saat ini telah memenuhi kebutuhan.

18 24 Gap analysis mengidentifikasikan gap (kesenjangan) antara bagaimana operasi bisnis diperlukan untuk melawan apa yang dinginkan tetapi belum atau tidak bisa penuhi. Dengan sendirinya alternatif-alternatif akan dikembangkan pada saat gap fungsi ditemukan. Gap diubah sesuai dengan proses bisnis, laporan yang diinginkan atau penyesuaian perangkat yang digunakan. Sasaran awal dari analisa gap adalah: mengumpulkan requirement dari perusahaan, menentukan penyesuaian (customization) yang diperlukan, memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses bisnis perusahaan, memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi best practice, dan mengidentifikasikan permasalahan yang membutuhkan perubahan kebijakan perusahaan. Langkah untuk melakukan gap analysis adalah : 1. Ranking Requirements, yaitu memastikan proses bisnis dapat diakomodasikan selama implementasi sistem yang baru dan memastikan area-area yang penting bagi organisasi yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan proses bisnis. 2. Degree of Fit yaitu menentukan sejauh mana kebutuhan dapat diakomodir oleh sistem yang baru. 3. Gap Resolution yaitu menentukan alternative dan merekomendasikan solusi untuk mengatasi gap yang ada.

19 Review Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Godana Platisa dan Nedo Balaban yang berjudul "Methodological Approaches to Evaluation of Information System Functionality Performances and Importance of Successfulness Factors Analysis" (2009) membahas mengenai kesuksesan implementasi sistem informasi dari segi kualitas sistem, informasi, dan kepuasan pengguna. Namun, tidak dengan memperhitungkan dimensi lain dari sudut pandang manusia Delone dan McLean memperbaharui kerangka kerja mereka pada tahun 2003 dengan menambahkan dimensi Service Quality sebagai salah satu dimensi penting mereka (Peter, DeLone, & McLean, 2013), cara penggunaan sebagai ukuran alternatif, dan menggabungkan impact individual dan organisasi menjadi satu dimensi yaitu Net Benefit sehingga kerangka kerja mereka melingkupi manusia dan perlakunya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi sistem informasi (Delone & McLean, 2003). Seperti yang dikatakan oleh Ghobakhloo, Aranda, & Amado (2011), Sebuah sistem tidak dapat dikatakan sukses diterapkan apabila hanya semata-mata digunakan, namun agar sebuah sistem dapat dikatakan sukses, maka sistem tersebut harus dapat melakukan sebuah pekerjaan lebih cepat dibandingan dengan cara sebelumnya, namun dengan hasil yang berkualitas dan dapat diandalkan. Hal ini diperkuat oleh Urbach & Mueller (2011) bahwa menggunakan sebuah sistem informasi saja tidak dapat

20 26 menjadi sebuah faktor yang menggambarkan kesuksesan sebuah implementasi sistem informasi. Perusahaan perlu mengeluarkan investasi yang cukup besar untuk mengimplementasi sistem informasi, (Manchanda, 2013). Evaluasi sistem informasi adalah sebuah proses evaluasi performa perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, data, dan sumber daya manusia. Tujuan utama evaluasi sistem informasi adalah untuk meningkatkan kualitas sebuah sistem informasi beserta menaksir seberapa sukses sebuah implementasi sistem informasi dalam mencapai tujuan organisasi (Platiša & Balaban, 2009), serta mengevaluasi area-area mana saja yang perlu perbaikan agar implementasi sistem informasi dapat mencapai tingkat kesuksesan yang diinginkan (Goldkuhl & Lagsten, 2012). Evaluasi sistem informasi tidak dapat hanya mengevaluasi dari satu dimensi saja sebab sebuah sistem informasi tidak hanya memiliki satu dimensi, namun terdiri dari beberapa dimensi yang terkaitan (Delone & McLean, 2003). Kerangka kerja Delone dan McLean merupakan kerangka kerja yang mengidentifikasi enam dimensi sukses dari sebuah sistem informasi (Cecez-Kecmanovic, Kautz, & Abrahall, 2014) yang sudah banyak diterapkan untuk mengevaluasi sistem informasi (Halone et al., 2009). Namun kerangka kerja Delone dan McLean (versi 1992) hanya merujuk pada dimensi sistem informasi tanpa melihat aspek dari manusia (Platiša & Balaban, 2009). Pada 2003, Delone dan McLean memperbaharui kerangka kerja mereka dengan menambahkan dimensi Service Quality sebagai salah satu dimensi penting mereka (Peter, DeLone, & McLean,

21 ), cara penggunaan sebagai ukuran alternatif, dan menggabungkan impact individual dan organisasi menjadi satu dimensi yaitu Net Benefit sehingga kerangka kerja mereka melingkupi manusia dan perlakunya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi sistem informasi (Delone & McLean, 2003).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan penelitian tersebut. Seusuai teori-teori yang dijelaskan adalah yang

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan penelitian tersebut. Seusuai teori-teori yang dijelaskan adalah yang BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini dapat menjelaskan berdasarkan dengan referensi-referensi yang digunakan penelitian tersebut. Seusuai teori-teori yang dijelaskan adalah yang berhubungan dengan analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jeffrey L. Whitten, pada bukunya yang berjudul Systems Analysis and Design Methods (Whitten, 2001), secara umum sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Rainer & Cegielski (2013), sistem informasi adalah sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tentang Delone McLean Tinjuan pustaka menurut Creswell (2005), adalah ringkasan yang tertulis mengenai suatu jurnal, buku dan juga dokumen yang mendeskripsikan teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang salah mengartikan istilah teknologi informasi (IT) dan sistem informasi (SI). Istilah teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1. Kerangka Teori 2.1.1 Sistem Informasi Informasi adalah data yang mengandung arti dan konteks yang digunakan oleh pengguna akhir (Turban, 1995), sedangkan McLeod (2007) mengatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Mengingat bahwa banyak disiplin referensi lain juga terhadap studi sistem informasi (misalnya, pemasaran, psikologi, manajemen, dan sebagainya),

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan ditampilkan landasan teori yang mendukung analisa Sistem Informasi Atma Jaya Yogyakarta (SIATMA) dengan metode Delone McLean. Landasan teori yang ada mencakup teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin pesat diiringi dengan berkembangnya sistem informasi berbasis teknologi. Selama ini sistem

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS Pengolahan Informasi merupakan aktivitas utama masyarakat... MEREKAM MENCARI MENYERAP INFORMASI 80 persen waktu para eksekutif digunakan untuk berkomunikasi dan mengolah

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien) TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions (Buku O Brien) Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya dilihat dari jumlah bug yang terdapat di dalamnya atau berjalannya proses sistem informasi sesuai sistem organisasi terkait. Hal yang

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya. Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O

Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya. Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O Sistem Informasi Sistem pada dasarnya merupakan rangkaian / kumpulan dari elemen2 yang saling berinteraksi

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 2.1. Sistem Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2012), Sistem merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Piramida Sistem Informasi Pada kondisi sekarang ini, hampir seluruh pekerjaan yang ada telah disusun secara sistem. Sistem adalah suatu hal yang menghubungkan suatu hal dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peran Teknologi Informasi Dalam Pembangunan Ekonomi Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa pembangunan nasional dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi

Pengantar Sistem Informasi Pengantar Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi 2016 Transformasi Masyarakat Masyarakat( Industri Masyarakat( Informasi Masyarakat( Agraris Aktivitas Masyarakat Informasi Business Today - Era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FR-FE-1.1-R0 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : S1. Akuntansi / Manajemen MATA KULIAH : Sistem Informasi Manajemen KODE MATA KULIAH : BEBAN

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi. Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta

Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi. Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta Edwar Julistina R. Ramdon, MT 1. Agung Widarman. ST 2 Sekolah

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) Teori tentang penggunaan teknologi sistem informasi dikenal dengan nama Technology

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efisiensi dan efektivitas menjadi salah satu pendorong yang sering diangkat organisasi dalam pengimplementasian teknologi informasi dan sistem informasi (SI/TI). Biaya,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI Disusun oleh : Yugo Pujonggo (48E) NIM : P056132592.48E Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso,

Lebih terperinci

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Sistem informasi manajemen Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Kemajuan Peradaban Manusia di bagi 4 tahap : Alam Nomaden, Berburu, Menangkap ikan, dll Kekayaan Menetap, Cocok tanam, Pengelolaan dan Penguasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN:

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI ULO_21 PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SDN WEDORO WARU SIDOARJO Aswin Rosadi Teknik Komputer, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya Email : aswinrosadi@ft.um-surabaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai bidang kehidupan termasuk kehidupan bisnis perusahaan. Kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem informasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem informasi. 3.1 Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengembangkan bisnis usahanya atau bahkan mau meningkatkan kualitas dan keuntungan yang didapat didalamnya, suatu perusahaan berusaha untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI 1.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut O brien & Marakas (2010) adalah kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori Peneliti merangkai kerangka teori berdasarkan olah data yang di ambil dari responden yang menggunakan sistem ERP di satuan kerja kementerian keuangan. sistem ERP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information Technology (IT) atau Information System (IS) telah mulai dilakukan pada akhir tahun 1970,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah memberikan berbagai sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sivitas akademikanya. Sistem

Lebih terperinci

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E Monica Dea Puspita BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, DKI JAKARTA, INDONESIA Devia Marina BINUS UNIVERSITY,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu: Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi

BAB III LANDASAN TEORI. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu: Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengolahan data dan informasi Pengolahan data menurut George R. Terry, Phd adalah serangkaian operasi informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Analisis System Mulyadi, S.Kom, M.S.I Analisa Sistem Analisis sistem - teknik pemecahan masalah yang menguraikan sistem ke dalam beberapa komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Sistem Informasi Sutabri (2012) dalam bukunya yaitu Analisis Sistem Informasi mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas pada organisasi,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang BAB II LANDASAN TEORI Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam kegiatan manusia. Dewasa ini hampir semua sendi kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sehingga menyebabkan timbulnya rasa keingintahuan yang lebih akan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2004, p12) information system is an arrangement of people, data, process, store, processes and information technology that interact

Lebih terperinci

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG Pendahuluan: Decision Support system Yus Jayusman Yus Jayusman STMIK BANDUNG Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Decision Support System Evolusi DSS pada tahun 1970-an dan 1980-an tumbuh dan berkembang menjadi sebuah bidang penelitian, dan praktek pengembangan (Sprague & Watson, 1996).

Lebih terperinci

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Data Data adalah sumber daya berharga yang dapat menerjemahkan menjadi

Lebih terperinci

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003 EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003 NATHANAEL YUSUF TJAHJANADI SAMIAJI SAROSA Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan bentuk suatu variabel terhadap terwujudnya variabel yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan bentuk suatu variabel terhadap terwujudnya variabel yang lain. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Secara etimologi, kata pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:849) memiliki arti sebagai berikut: Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (barang

Lebih terperinci

BERIKUT INI ADALAH HAL-HAL YANG TELAH MENJADI KEBIASAAN DI PERUSAHAAN TEMPAT SAYA BEKERJA Variabel Dimensi Indikator Instrumen Budaya Organisasi (X)

BERIKUT INI ADALAH HAL-HAL YANG TELAH MENJADI KEBIASAAN DI PERUSAHAAN TEMPAT SAYA BEKERJA Variabel Dimensi Indikator Instrumen Budaya Organisasi (X) BERIKUT INI ADALAH HAL-HAL YANG TELAH MENJADI KEBIASAAN DI PERUSAHAAN TEMPAT SAYA BEKERJA Variabel Dimensi Indikator Instrumen Budaya Organisasi (X) Misi (Mission) Keterlibatan (Involvement) Arah Strategi

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA).

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA). Bandung, November 2012 Hal: Permohonan Pengisian Kuisioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Strata (S1) Program Studi Akuntansi di Universitas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai lebih (value) dan memberikan manfaat bagi para pelanggan pada tempat dan waktu yang spesifik, dengan

Lebih terperinci

Penyebab Kegagalan dalam Pengembangan Maupun Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi, Merujuk Pada Pendapat Rosemary Cafasaro.

Penyebab Kegagalan dalam Pengembangan Maupun Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi, Merujuk Pada Pendapat Rosemary Cafasaro. Penyebab Kegagalan dalam Pengembangan Maupun Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi, Merujuk Pada Pendapat Rosemary Cafasaro. Sistem informasi jika diterapkan dengan baik maka akan membawa keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012), Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami persaingan yang semakin ketat. Globalisasi membuat pasar dan perusahaan tumbuh melampaui

Lebih terperinci