BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang salah mengartikan istilah teknologi informasi (IT) dan sistem informasi (SI). Istilah teknologi informasi lebih dikhususkan pada suatu teknologi, yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komunikasi. Dan lebih tepatnya IT digunakan untuk melakukan proses otomatisasi dari SI. Walaupun banyak sekali perbedaan dalam mendefinisikan sistem informasi, namun ada beberapa lembaga dan penulis yang mempublikasikan karyanya dan dijadikan sebagai acuan definisi dari sistem informasi. Menurut UK Academy of Information Systems (UKAIS), sistem informasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan dimana manusia (people) dan organisasi, menggunakan teknologi, mengumpulkan, memproses, menyimpan, menggunakan, dan menyebarkan informasi. Sedangkan menurut Davenport (1998), sistem informasi adalah sebagai sekumpulan dari subsistem yang terdefinisi berdasarkan fungsional atau organisasi, yang membantu pengambilan keputusan dan mengontrol organisasi dengan menggunakan teknologi informasi untuk menangkap, menyebarkan, menyimpan, 6

2 7 menerima, memanipulasi atau mempertunjukkan informasi yang dipakai dalam satu atau lebih proses bisnis. 2.2 Klasifikasi Sistem Informasi dalam Bisnis dan Organisasi Saat ini aplikasi dari sebuah sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan fungsionalitas dalam bisnis. Yaitu : 1. Operations Support System Aplikasi sistem informasi (SI) tipe ini berfungsi untuk menghasilkan berbagai jenis informasi baik untuk kebutuhan internal maupun external perusahaan. Walaupun tipe dan jenis informasi yang dihasilkan tidak menspesifikasikan secara khusus apa yang dibutuhkan oleh pihak pengambil keputusan (level managerial). Secara konseptual, fungsi dari aplikasi SI ini dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu : a. Untuk mengefisienkan proses transaksi bisnis (Transactional Processing System), b. Untuk mengontrol proses industri (Process Control System), c. Untuk mendukung proses komunikasi dalam perusahaan (Enterprise Collaboration System), d. Untuk melakukan update pada database perusahaan.

3 8 2. Management Support System Aplikasi SI ini berfungsi untuk menyediakan informasi dan mendukung untuk pengambilan keputusan. Secara konseptual fungsi aplikasi SI dengan tipe ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a. Untuk menyediakan informasi dalam tampilan laporan dan tampilan lainnya yang berguna untuk mendukung proses pengambilan keputusan bisnis (Management Information System). b. Untuk menyediakan dukungan interaksi secara ad-hoc dan untuk melakukan analisa terhadap suatu event tertentu dengan berdasarkan pada data-data historis perusahaan, sehingga membantu proses pengambilan keputusan bisnis (Decision Support System). c. Berfungsi untuk menyediakan informasi kritikal yang dihasilkan dari banyak sumber untuk kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh topmanagement level (Executive Information System). 3. Klasifikasi lainnya Ada beberapa kategori lain dari aplikasi SI yang dapat digunakan untuk mendukung baik untuk level operasional maupun level management. Walaupun belum ada kesepakatan yang ada mengenai pembagian kategori ini, tapi ada empat kategori aplikasi yang memenuhi kriteria seperti ini. Antara lain : a. Expert System, dimana aplikasi dengan tipe ini adalah sebuah aplikasi yang bersifat menghasilkan sebuah saran baik untuk kebutuhan

4 9 operasional bisnis maupun untuk kebutuhan pengambilan keputusaan dalam bisnis. b. Knowledge Management System, merupakan aplikasi SI yang berbasiskan kepada ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah untuk mendukung penciptaan, pendistribusian, dan pengorganisasian ilmu pengetahuan dalam bisnis (business knowledge) kepada seluruh karyawan dan manager di seluruh perusahaan. c. Functional Business System, adalah aplikasi SI yang memfokuskan untuk mendukung kegiatan dasar bisnis. Seperti proses kegiatan akuntansi dan marketing. d. Strategic Information System, adalah aplikasi yang menggabungkan beberapa kategori aplikasi SI lainnya yang bertujuan untuk mengembangkan dan membantu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan strategik terhadap kompetitornya. 2.3 Proses Pembangunan Sistem Informasi Tujuan dari suatu sistem informasi dibangun adalah untuk menyelesaikan suatu permasalahan bisnis yang terdapat pada perusahaan dengan menggunakan suatu pendekatan suatu sistem. Dengan menggunakan pendekatan suatu sistem untuk menyelesaikan suatu masalah, maka sistem juga dipergunakan untuk mendefinisikan masalah dan peluang yang ada, dan lalu dikembangkan menjadi suatu solusi yang tepat dan layak untuk dikerjakan.

5 10 Dalam melakukan suatu analisa masalah yang terjadi dan merumuskannya menjadi suatu solusi. Dibutuhkan beberapa rangkaian aktifitas yang saling berkaitan dibawah ini : 1. Menemukan dan mendefinisikan suatu masalah dan kesempatan menggunakan cara berfikir seperti sebuah sistem. 2. Membangun dan mengevaluasi solusi alternatif. 3. Memilih solusi dari sistem yang sesuai dengan kebutuhan. 4. Melakukan Desain dari solusi sistem yang dipilih. 5. Implementasi dan mengevaluasi kesuksesan dari sistem yang telah didisain. Kompleksnya sistem informasi kadang membuat banyak pengembang merasa kesulitan dalam menentukan langkah proses pengerjaan. Maka diperlukan suatu metode untuk melakukan pembangunan suatu sistem informasi. Pada saat ini ada banyak sekali metodologi yang digunakan dalam mengembangkan suatu aplikasi sistem informasi. Adapun tujuan utama dari metodologi ini adalah untuk mempermudah dan memberikan kerangka kerja yang terstandarisasi dalam proses pembangunan suatu sistem. Dua pendekatan yang paling sering digunakan pada saat ini adalah pendekatan berdasarkan Object Oriented Analysis and Design, dan System Development Life Cycle (SDLC).

6 System Development Life Cycle (SDLC) Metode pendekatan ini merupakan suatu metode yang dirancang sebagai proses yang berlangkah banyak (multistep) dan berulang (iteratif). Dan metode ini merupakan metode paling umum yang digunakan dalam industri perangkat lunak saat ini. Gambar 2-1 System Development Life Cycle Gambar diatas merupakan ilustrasi dari rangkaian proses yang terdapat dalam metode ini. Yaitu : 1. System Investigation Stage, pada tahap ini pihak pengembang akan melakukan suatu kegiatan yang dinamakan user requirement atau

7 12 pengumpulan kebutuhan pengguna sistem informasi. Selain itu pihak pengembang juga melakukan suatu studi kelayakan apakah sistem yang akan dibangun harus dibangun dari awal atau dikembangkan dari sistem yang sudah ada. Dan yang terakhir adalah membuat suatu rencana proyek dan mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen. 2. System Analysis Stage, tahap kedua dari proses ini yaitu pihak pengembang akan melakukan analisa dari hasil user requirement menjadi suatu rancangan fungsional bisnis dan membangun model logika dari sistem. 3. System Design Stage, tahap selanjutnya pihak pengembang akan melakukan suatu rancangan disain sistem dan spesifikasi mengenai kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, jaringan, kebutuhan data, dan produk informasi yang akan dihasilkan dari sistem. 4. System Implementation Stage, tahap ini merupakan tahap krusial pada setiap pembanguna suatu sistem informasi. Dimana sistem informasi dibangun dengan menggunakan kebutuhan yang sudah dispesifikasikan di tahap sebelumnya. Ditahap ini pula pengguna akan dilatih untuk menggunakan dan mengoperasikan sistem, dan pada tahap ini pula pihak manajemen harus me-manage efek perubahan yang timbul dari penerapan sistem informasi. 5. System Maintenance Stage, tahap terakhir dari metode ini merupakan tahap dimana sistem di-review dan dimonitor performanya. Setelah

8 13 sistem selesai dibangun (develop), maka untuk memastikan bahwa sistem bisa terus terpakai diperlukan sejumlah kegiatan untuk menjaga performa dari sistem tersebut. 2.4 Implementasi Sistem Informasi Implementasi merupakan tahap terpenting dalam pengembangan sistem informasi. Proses ini bisa dilihat sebagai suatu perubahan proses yang berusaha untuk menjalankan apa yang sudah direncanakan sebelumnya untuk diterapkan kedalam bisnis/strategi TI dan aplikasi yang sedang dikembangkan dalam proses perencanaan. Implementasi suatu sistem informasi menuntut kejelian dan ketepatan dari pihak manajemen untuk menentukan strateginya. Oleh karena itu kesuksesan suatu sistem informasi sangat sulit dicapai jika pihak manajemen tidak mampu merumuskan strategi yang tepat dalam perusahaan. Banyak contoh kegagalan implementasi sistem informasi pada tinjauan literatur yang ada. Menurut (Ward, 1996) yang mencoba menjelaskan mengapa sering terjadi kegagalan pada proyek sistem informasi dan bagaimana menjamin kesuksesan suatu proyek. Sampai sekarang belum ada suatu kesepakatan tentang bagaimana mengukur kesuksesan suatu proyek sistem infromasi. Faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan suatu proyek implementasi sangat bervariasi, tergantung dari sudut

9 14 pandang stakeholders, karakteristik proyek yang berbeda-beda dan beberapa sudut pandang lain. Markus dan Tanis (2000) menulis bahwa kesuksesan tersebut tergantung pada beberapa hal, tergantung siapa yang mendefinisikannya. Dari sudut pandang manajer proyek dan konsultan implementasi sistem informasi tersebut, mereka sering sekali mendefinisikan implementasi tersebut sukses jika telah menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu dan sesuai dengan biaya yang sudah dianggarkan. Tapi dari sudut pandang organisasi penggunan sistem informasi, kesuksesan bisa didefinisikan sebagai kegunaan sistem tersebut untuk bisa mencapai hasil yang maksimal bagi bisnis mereka, dan biasanya mereka mengharapkan transisi yang baik dari sistem lama ke sistem baru, mendapatka peningkatan dari bisnis mereka seperti pengurangan biaya operasional, inventori, atau dapat memperbaiki keakuratan dalam pengambilan keputusan. Pada waktu suatu sistem informasi selesai dibangun, dan akan diimplementasikan ke suatu organisasi, maka akan mempengaruhi proses yang telah ada dalam organisasi tersebut. Disinilah biasanya pandangan antara stakeholder dengan pihak lain seperti konsultan dan developer sistem tidak pernah bertemu. 2.5 Strategi Implementasi Sistem Informasi Memilih suatu strategi implementasi sistem informasi merupakan suatu tantangan tersendiri untuk pihak manajemen. Tapi terdapat dua dimensi pilihan yang

10 15 dapat dijadikan pedoman dalam menentukan strategi implementasi yang cocok untuk diterapkan pada sebuah organisasi atau perusahaan. Dimensi tersebut adalah : 1. Dilihat berdasarkan ruang lingkup pelaksanaan proyek secara geografis. Yaitu dengan strategi pilot project dan full blown. Pilot project adalah strategi melakukan implementasi sistem informasi dengan cara memilih sebuah lokasi atau area dimana fungsi-fungsi sistem informasi yang ingin diimplementasikan secara lengkap terdapat pada daerah atau area tersebut. Sedangkan full blown adalah kebalikannya, dimana pada strategi ini sistem informasi secara serempak di implementasikan diseluruh wilayah operasi perusahaan yang bersangkutan. 2. Dilihat berdasarkan sudut pandang perubahan atau peralihan (migrasi) dari sistem informasi yang lama ke yang baru. Yaitu dengan pendekatan cut-off dan pararel. Pendekatan cut-off merupakan cara yang populer digunakan oleh perusahaanperusahaan di Amerika Serikat. Dalam pendekatan ini, perusahaan menetukan satu tanggal dalam kalender, dan terhitung mulai dari tanggal tersebut sistem baru secara serempak diterapkan didalam perusahaan. Dan pendekatan kedua adalah dengan pararel, yang mempunyai sifat berlawanan dari pendekatan cut-off. Dimana sistem informasi yang baru secara bersamaan diperkenalkan dan diterapkan dengan sistem informasi yang lama. Dari dua dimensi diatas, manajemen perusahaan dapat menentukan strategi mana yang cocok untuk diterapkan. Karena setiap perusahaan unik, maka pendekatan-pendekatan tersebut tidak ada yang bernilai pasti pada prakteknya. Setiap pendekatan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan untuk setiap aspek yang

11 16 dimiliki masing-masing strategi, seperti faktor finansial, resiko, waktu, dan sumber daya manusia. 2.6 Critical Success Factor Dalam Implementasi Sistem Informasi Banyaknya kegagalan implementasi sistem informasi bertaraf enterprise mendorong banyak peneliti melakukan suatu pemikiran tentang bagaimana seharusnya atau ukuran dalam menentukan kesuksesan suatu implementasi sistem. Berangkat dari gagasan ini, maka diperlukan suatu critical success factor dalam suatu implementasi sistem informasi (Sommers et al., 2000). Critical success factor adalah beberapa faktor yang ditentukan dan harus dicapai oleh perusahaan untuk menentukan dan meyakinkan bahwa apa yang dikerjakan atau yang ditargetkan oleh perusahaan sudah tercapai. Pendekatan Critical success factor dalam pembangunan suatu aplikasi sistem informasi adalah untuk membantu mengidentifikasikan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh level manajerial di perusahaan. Penelitian untuk menemukan suatu critical success factor pada implementasi suatu sistem masih banyak dilakukan. Dan sampai saat ini masih belum ditemukan suatu kesepakatan mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi kritis keberadaannya dalam implementasi suatu sistem informasi.

12 17 Menurut (Nah Fui-Hoon, 2001), terdapat 11 faktor yang bisa dijadikan sebagai critical success factor dalam menerapkan sistem informasi dengan taraf enterprise. Yang antara lain : 1. Dukungan dari top-management Salah satu komponen terpenting sistem informasi adalah manusia itu sendiri. Sehingga dalam menentukan apakah sistem informasi itu sukses atau tidak, terdapat faktor manusia yang menjalankan sistem tersebut. Peran top-management disini adalah untuk membantu sistem informasi yang dikembangkan agar bisa dipakai dengan baik, dengan membuat suatu aturan-aturan tertentu yang membuat semua pihak di perusahaan merasa membutuhkan sistem tersebut. 2. Visi dan Misi Bisnis. Dalam membangun suatu sistem informasi yang baik harus didasari pada pernyataan visi dan misi dari perusahaan itu. Karena model bisnis suatu perusahaan akan menentukan bagaimana bentuk strategi IT dan pengembangan sistem informasi. Menurut (Robert and Barrar, 1992) tujuan dari pengembangan sistem informasi harus sejajar dengan tujuan pengembangan sistem informasi, dan berangkat dari pemikiran tersebut tahapan implementasi suatu proyek sistem informasi harus. 3. Komunikasi yang efektif Menurut (Falkowski et al., 1998) komunikasi yang efektif mutlak dibuthkan dalam proses implementasi suatu sistem informasi. Karena luasnya cakupan suatu sistem informasi, maka sudah pasti akan terjadi perbedaan ekspektasi pengguna pada divisi yang berbeda. Dan terkadang masukan dari pengguna seperti

13 18 komentar, saran, dan kritik bisa menjadi faktor terpenting dalam proses implementasi suatu sistem. 4. Manajemen proyek yang baik Banyak proyek pengembangan suatu sistem informasi gagal memenuhi target dikarenakan lemahnya manajemen proyek yang diterapkan. Proyek yang melebihi anggaran dana dan jadwal, merupakana salah satu indikasi kegagalan suatu implementasi sistem informasi. Suatu manajemen proyek yang baik harus bisa mendefinisikan bagaimana cakupan proyek dan bagaimana perubahan-perubahan bisa dilakukan tanpa harus merubah banyak dari anggaran yang sudah ditetapkan dan waktu yang tersedia. 5. Manajemen Perubahan (Change Management) Adanya suatu sistem informasi yang terintegrasi sudah pasti akan membawa perubahan bagi organisasi atau perusahaan. Terkadang sebuah organisasi terlalu enggan untuk meninggalkan comfort zone, kondisi dimana sebelum adanya suatu sistem informasi yang baru. Sehingga pengguna merasa tidak memerlukan sistem informasi yang telah dikembangkan. Proses manajemen perubahan juga tidak lepas dari perlunya dukungan top-management untuk menetapkan suatu aturan atau kebijakan mengenai sistem informasi ini. 6. Penerimaan penggguna (User acceptance) Suatu proses agar pengguna mau menggunakan sistem baru, merupakan salah satu faktor krusial dalam proses implementasi. Karena sistem informasi tidak akan pernah berhasil berjalan dengan baik, jika pengguna tidak mau

14 19 menggunakan sistem informasi tersebut. Tingkat penerimaan pengguna terkadang bisa dianggap sebagai tingkat kesuksesan suatu sistem informasi. 7. Proses perubahan proses bisnis (Business Process Engineering) Business Process Engineering (BPR) adalah salah satu syarat bagi perusahaan untuk menyesuaikan bisnis mereka dengan sistem informasi yang sedang dikembangkan. Mahalnya biaya investasi yang dikeluarkan untuk membangun suatu sistem informasi menyebabkan suatu sistem informasi harus meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kustomisasi dari sistem informasi, jadi salah satu cara untuk menyisiati hal tersebut adalah dengan menyesuaikan proses bisnis dengan proses dari sistem informasi. 8. Proses pengembangan piranti lunak Adanya kesalahan dalam fase pengembangan suatu sistem informasi dapat menyebabkan masalah yang serius dalam kesuksesan suatu sistem informasi. Karena dalam fase-fase tersebut akan sangat menentukan dalam membangun suatu infrastruktur sebuah sistem informasi. Kesalahan pada proses pengumpulan kebutuhan pengguna (user requirement) akan sangat berpengaruh pada tingkat penerimaan pengguna dan manajemen proyek, karena harus menambah waktu dan biaya untuk melakukan perubahan terhadapa sistem. 9. Evaluasi performa sistem informasi Langkah terkahir dalam suatu implementasi adalah dengan melakukan proses perawatan sistem. Karena kualitas suatu sistem informasi juga akan sangat menentukan pada tingkat kegunaan suatu sistem. Tingkat kestabilan suatu sistem

15 20 terkadang dinilai juga sebagai tingkat kualitas manajemen proyek dan keberhasilan suatu sistem mencapai tujuannya. 10. Teknik implementasi Teknik implementasi mencakup bagaimana sistem yang baru diterapkan dalam perusahaan untuk menggantikan yang lama. Bagaimana kebijakan perusahaan menyisiati perubahan merupakan salah satu tantangan tersendiri dalam proses implementasi suatu sistem. Sehingga jika pihak manajemen salah menerapkan teknik implementasi, maka kemungkinan suatu sistem berhasil diimplementasikan menjadi sangat kecil bahkan berujung pada kegagalan. 11. Kemampuan teknik dan kompetensi dari tim pengembang Kompleksnya suatu sistem informasi menuntut tim pengembang untuk mempunyai tingkat teknis dan kompetensi yang tinggi agar target dari proyek pengembangan sistem informasi bisa tercapai. Hal ini berkaitan dengan manajemen proyek dari pengembangan sistem informasi dan kualitas dari sistem informasi yang dihasilkan. Kemampuan yang harus dimiliki oleh sebuah tim pengembang tidak hanya harus baik dari segi teknis, tapi juga harus tinggi pada soft-skill dan pengetahuan bisnis. 2.7 Model Kesuksesan Sistem Informasi Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi. Tujuannya adalah mendapatkan suatu model secara umum untuk mengukur faktor-faktor yang telah distandarkan.

16 21 Menurut DeLone dan McLean (2003) sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian mengenai model kesuksesan sistem informasi. Penelitian pertama yang pernah ada, dilakukan Shannon dan Weaver [ada tahun Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengelompokkan proses informasi kedalam tiga tingkatan. Yaitu tingkatan teknikal, tingkatan semantik dan tingkatan efektifitas. Lalu penelitian kedua dilakukan oleh Mason pada tahun 1978 dengan memperkenalkan model keefektifitasan dari pengaruh informasi terhadap penerima informasi (end-user). Berawal dari dua penelitian tersebut, dimulailah suatu penelitian intensif untuk pengembangan model kesuksesan sebuah sistem informasi. Salah satu model kesuksesan yang paling dikenal dan teruji validitasnya adalah model kesuksesan yang diajukan oleh DeLone dan McLean (1992). Model ini dengan cepat mendapat tanggapan dari peneliti lainnya. Salah satu alasannya adalah model yang dikembangkan terbilang cukup sederhana dang dianggap cukup valid untuk semua jenis sistem informasi Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean Model yang diusulkan oleh DeLone dan McLean (1992) adalah sebuah model yang sangat sederhana dan lengkap. Pengembangan model ini didasarkan pada proses hubungan kausal dari elemen-elemen yang terdapat dalam model ini. Jadi pengukuran

17 22 masing-masing elemen tidak dihitung secara independen, tetapi secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya. Gambar 2-2 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (1992) Dari gambar diatas, maka dapat dijelaskan secara singkat bahwa kualitas sistem (System Quality) dan kualitas informasi (Information Quality) secara independen dan bersama-sama mempengaruhi baik elemen penggunaan (Use) dan kepuasan pemakai (User Satisfaction). Besarnya elemen penggunaan (Use) dapat mempengaruhi besarnya nilai kepuasan pemakai (User Satisfaction) secara positif dan negatif. Dan penggunaan (Use) dan kepuasan pemakai (User Satisfaction) mempengaruhi dampak individual (Individual Impact) dan selanjutnya mempengaruhi dampak organisasional (Organizational Impact). Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor pengukuran ini adalah :

18 23 1. Kualitas Sistem Faktor ini digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri. Beberapa peneliti telah mengembangkan beberapa pengukuran untuk mendapatkan nilai dari kualitas sistem. Beberapa variabel penelitian yang pernah diteliti untuk mendapatkan nilai dari kualitas sistem adalah sebagai berikut : a. Keandalan dari sistem komputer b. Waktu respon c. Kemudahan penggunaan d. Isi dari data yang disimpan e. Akurasi sistem f. Kelengkapan sistem, termasuk dengan fitur-fitur g. Fleksibilitas sistem 2. Kualitas Informasi Faktor ini mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Konsep dari kualitas informasi merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Laicker dan Lessig pad atahun 1980 dengan mengembangkan enam item pokok. Namun pada hasil riset DeLone dan McLean, didapat hasil sebagai berikut : a. Tingkat Akurasi informasi yang dihasilkan b. Tingkat ketepatan informasi yang dihasilkan c. Tingkat ketepatwaktuan dari informasi yang dihasilkan d. Tingkat kelengkapan dari informasi yang dihasilkan e. Bentuk dari informasi yang dihasilkan f. Relevansi dari informasi yang dihasilkan

19 24 3. Penggunaan Informasi Penggunaan keluaran dari sistem informasi yang dihasilkan oleh pengguna, bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Yaitu penggunaan nyata (actual use) dan penggunaan yang dilaporkan (reported use). Adapun variabel yang ditulis oleh DeLone dan McLean adalah sebagai berikut : a. Frekuensi dari penggunaan dan permintaan laporan-laporan yang spesifik, b. Luasnya cakupan dari informasi yang dihasilkan, c. Regularitas dari penggunaan informasi, d. Jumlah laporan yang dihasilkan. 4. Kepuasan pemakai Kepuasan pemakai adalah respon langsung terhadap hasil keluaran dari sistem informasi. Beberapa peneliti sebelumnya, seperti EinDor dan Segev (1978) serta Hamilton dan Chervany (1981) mengusulkan bahwa kepuasan pemakai adalah satu-satunya faktor penentu keberhasilan suatu sistem informasi. Selain itu pada beberapa penelitian lain disebutkan bahwa kepuasan pemakai berhubungan sangat erat dengan perilaku (attitude) dari pengguna, oleh karena itu variabel yang dituliskan oleh DeLone dan McLean adalah sebagai berikut : a. Kepuasan menyeluruh terhadap sistem, baik mulai dari kecepatan sistem, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, disain antar muka, dan hasil keluaran dari sistem informasi, b. Perilaku pengguna terhadap sistem informasi yang ada, c. Kepuasan dari sisi top-management, d. Kepuasan dari sisi manajemen personal.

20 25 5. Dampak Individual Dampak individual merupakan efek yang ditimbulkan dari adanya suatu sistem informasi. Efek yang ditimbulkan tentu saja peningkatan kinerja dari pengguna. Dan Variabelnya adalah sebagai berikut : a. Keyakinan pemakai terhadap hasil keluaran dari sistem informasi, b. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau pengambilan keputusan, c. Waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan keputusan serta alternatif dari keputusan tersebut. 6. Dampak Organisasi Elemen ini merupakan elemen terkahir dalam model ini, dimana elemen ini menjelaskan bagaimana informasi yang dihasilkan oleh sistem berpengaruh pada peningkatan kinerja organisasi. Variabel dari elemen ini bisa dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang keuangan dan non-keuangan. a. Variabel yang berasal dari sudut pandang keuangan, antara lain: 1. Tingkat Profitabilitas sebelum dan sesudah memakai sistem informasi, 2. Rasio pengembalian investasi (Return on Investment), b. Sedangkan variabel yang berasal dari sudut pandang non-keuangan. Adalah sebagai berikut : 1 Meningkatnya produktivitas organisasi, 2 Kualitas Produk yang dihasilkan, 3 Kualitas dari inovasi yang ada

21 26 Semakin berkembangnya penelitian dibidang implementasi sistem informasi, menyebabkan banyaknya kritik dan saran untuk model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean di tahun Maka untuk menjawab dan merespon dari banyaknya kritik dan saran yang diajukan untuk model ini, pada tahun 2003 model ini mengalami perubahan. Beberapa elemen yang ditambah ataupun yang dirubah adalah sebagai berikut : 1 Memasukkan variabel kualitas pelayanan (service quality) sebagai tambahan dari dimensi-dimensi kualitas yang sudah ada. Yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi. 2 Merubah dan menggabungkan variabel-variabel dampak individual dan organisasional menjadi net benefits. Tujuannya adalah untuk menjaga model tetap sederhana. 3 Menambah dimensi minat pemakai sebagai alternatif dari dimensi pemakaian (use). 4 Pemakaian dan kepuasan pengguna sangat erat berhubungan. Pemakaian harus mendahului kepuasan pemakai sebagai suatu proses, tetapi pengalam yang positif karena menggunakan sistem akan mengakibatkan keupasan pemakai yang lebih tinggi sebagai bentuk hubungan kausal. Secara sama, peningkatan kepuasan pemakai akan mengakibatkan peningkatan minat menggunakan sistem dan kemudian akan menggunakan. 5 Jika net benefits bernilai positif akan menguatkan minat pemakai untuk memakai sistem, dan menguatkan kepuasan pengguna. Bentuk hubungan seperti ini masih valid walaupun nilai dari net benefits tersebut menjadi negatif.

22 27 Dari analisis diatas, maka model yang diperbaharui pada tahun 2003 akan terlihat seperti gambar dibawah ini : Kualitas Informasi (information Quality) Intensi Pemakaian (Intention to use) Pemakaian (use) Kualitas Sistem (System Qualtiy) Net Benefits Kepuasan Pemakai (user satisfaction) Kualitas Pelayanan (service qualty) Gambar 2-3 Model DeLone dan McLean yang Diperbaharui (2003)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi Informasi Sebagai Pendukung Bisnis Perusahaan Dukungan teknologi informasi terhadap kebutuhan bisnis sangat diperlukan untuk suskesnya bisnis dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

Sistem Informasi (SI) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang

Sistem Informasi (SI) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang Sistem Informasi (SI) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mentransformasi dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jeffrey L. Whitten, pada bukunya yang berjudul Systems Analysis and Design Methods (Whitten, 2001), secara umum sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai bidang kehidupan termasuk kehidupan bisnis perusahaan. Kegiatan operasional

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi dalam Bisnis

Sistem Informasi dalam Bisnis Sistem Informasi dalam Bisnis Sistem Informasi Manajemen Ricky Herdiyansyah Sp., MSc Mind Map Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi (SI) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya dilihat dari jumlah bug yang terdapat di dalamnya atau berjalannya proses sistem informasi sesuai sistem organisasi terkait. Hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

Tipe-tipe Sistem Informasi

Tipe-tipe Sistem Informasi Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk

Lebih terperinci

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi BAB II Proyek TI PLC vs SDLC Aktifitas dalam SDLC Tahapan siklus hidup SDLC 1. Analisa kebutuhan 2. Spesifikasi 3. Disain 4. Coding 5. Verifikasi dan validasi

Lebih terperinci

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem Analisa sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

Minggu 01 Sistem Informasi

Minggu 01 Sistem Informasi Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

Lebih terperinci

Information System Analysis and Design

Information System Analysis and Design Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perusahaan menyadari besarnya peranan teknologi. dalam menunjang bisnis yang dijalani. Berbagai macam proyek teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perusahaan menyadari besarnya peranan teknologi. dalam menunjang bisnis yang dijalani. Berbagai macam proyek teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hampir semua perusahaan menyadari besarnya peranan teknologi dalam menunjang bisnis yang dijalani. Berbagai macam proyek teknologi informasi mulai dari otomatisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang penuh dengan persaingan teknologi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori Peneliti merangkai kerangka teori berdasarkan olah data yang di ambil dari responden yang menggunakan sistem ERP di satuan kerja kementerian keuangan. sistem ERP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Sebagai kerangka pikir dalam pengembangan sistem informasi e-logistik dapat dilihat melalui gambar berikut ini. Pada gambar 3.1 mejelaskan bahwa pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Mengingat bahwa banyak disiplin referensi lain juga terhadap studi sistem informasi (misalnya, pemasaran, psikologi, manajemen, dan sebagainya),

Lebih terperinci

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI Cobalah untuk tidak menjadi seorang orang yang sukses, tetapi menjadi seorang yang bernilai, Albert Einstein Dosen: Heru Prasetyo, Mkom DEFINISI DATA:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Pihak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan ditampilkan landasan teori yang mendukung analisa Sistem Informasi Atma Jaya Yogyakarta (SIATMA) dengan metode Delone McLean. Landasan teori yang ada mencakup teori

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen :Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Disusun Oleh : Bagus Pahlevi P056121801.50 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. IT, sebuah inovasi yang tak pernah berhenti, mengubah wajah dunia dengan

BAB I Pendahuluan. IT, sebuah inovasi yang tak pernah berhenti, mengubah wajah dunia dengan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang IT, sebuah inovasi yang tak pernah berhenti, mengubah wajah dunia dengan memberikan opsi-opsi baru dalam berkomunikasi, beraktivitas, dan hampir memasuki semua sendi

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pembelian Pembelian merupakan suatu kegiatan utama pada perusahaan yang bisa menjamin kelancaran proses penjualan. Dengan adanya pembelian, perusahaan dapat secara mudah menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

System Development Life Cycle [SDLC]

System Development Life Cycle [SDLC] System Development Life Cycle [SDLC] Definisi SDP Software Development Process adalah sekumpulan aktivitas dan hasil yang saling berhubungan untuk memproduksi sebuah software. Proses software menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reimbursement Controlling merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi untuk melakukan controlling terhadap penggunaan biaya selama project.

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Analisis System Mulyadi, S.Kom, M.S.I Analisa Sistem Analisis sistem - teknik pemecahan masalah yang menguraikan sistem ke dalam beberapa komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir tahun 1980-an oleh Howard Dresner, seorang analis dari Gartner Research Group, bidang sistem informasi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh kepada banyak bidang, utamanya bisnis. Perkembangan sistem teknologi informasi ini telah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Definisi rekayasa ulang menurut Hammer & Champy (1993) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas

Lebih terperinci

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK ANALISIS KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI E-SPT PAJAK PENJUALAN (PPN) TERHADAP KEPATUHAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA A DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA B Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Menyediakan informasi yang akurat merupakan hal penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan kompetetif

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

Oleh: Hana Pertiwi ST

Oleh: Hana Pertiwi ST Oleh: Hana Pertiwi ST Target Pembelajaran: Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Pemahaman ERP 2. Karakter Sistem - Modul ERP : Modul Operasi, Modul finansial dan akunting, modul sumber daya manusia. -

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK bidang TEKNIK MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK ADAM MUKHARIL BACHTIAR Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Dalam pembangunan sebuah sistem ada satu tahap yang merupakan titik awal

Lebih terperinci

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

2. Aktivitas yang bersifat temporer, selalu ada pembatasan dalam pelaksanaan dan juga skalanya a. Proyek d. Informasi b. Manajemen e. Data c.

2. Aktivitas yang bersifat temporer, selalu ada pembatasan dalam pelaksanaan dan juga skalanya a. Proyek d. Informasi b. Manajemen e. Data c. Latihan UTS 1. Pengertian manajemen adalah teknik untuk mencapai tujuan, menurut a. Imam Heryanto d. Jogihanto b. Totok Triwibowo e. Peterson & Plowman c. Tery & Stoner S Fayol 2. Aktivitas yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengembangkan bisnis usahanya atau bahkan mau meningkatkan kualitas dan keuntungan yang didapat didalamnya, suatu perusahaan berusaha untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Bagian 1 Sumber Perangkat Lunak Aplikasi. Mengorganisir Proyek Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Rainer & Cegielski (2013), sistem informasi adalah sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Pendahuluan Membangun sebuah DSS, apalagi yang besar, merupakan proses yang rumit. Melibatkan hal-hal : teknis (hardware, software) perilaku (interaksi manusia-mesin),

Lebih terperinci