Keselamatan kerja (work safety) pada setiap pekerjaan dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pe

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keselamatan kerja (work safety) pada setiap pekerjaan dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pe"

Transkripsi

1 ABSTRAKSI SALMON PRAMUDIYO / MENGANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA USAHA KECIL MENENGAH (BENGKEL LAS). PI, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2011 Kata kunci : Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Bengkel Las. (x + V-1 + lampiran) Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat diterapkan pada organisasi besar dan kecil serta dilaksanalan pada semua jenis industri, organisasi, dan aktivitas. (Gozan, 2000). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan kepada para pekerja, karena karyawan atau pekerja merupakan suatu aset bagi perusahaan yang harus selalu dijaga, dilindungi, dan dibina agar mengetahui betapa pentingnya arti dari keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja yang baik. Kelalaian dalam bekerja dan kurang taatnya para pekerja dalam prosedur keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan merupakan faktor utama terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi didalam perusahaan saat ini. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini untuk menganalisis keselamatan dan kesehatan kerja pada usaha kecil menengah. Apakah usaha kecil menengah tersebut menyediakan (APD) Alat Perlindungan Diri dan menggunakan (APD) Alat Perlindungan Diri untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Pengolahan data pada penelitian yang dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap usaha kecil menengah. Penulis menyebarkan kuisioner tentang keselamatan dan kesehatan kerja kepada usaha kecil menengah dan wawancara terhadap para pekerja dan pemilik saha kecil menengah untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Kemudian diuji reliabilitas dan validitas dengan software SPSS 15.0 for windows dan menganalisa pengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri yang terus meningkat menuntut adanya partisipasi aktif dari setiap perusahaan manufaktur maupun non manufaktur untuk terus mempertahankan eksistensinya dengan cara melakukan persaingan bisnis yang sehat dan sesuai aturan. Banyak faktor yang terlibat didalam menentukan kemajuan suatu perusahaan, salah satu faktornya adalah dengan memperhatikan produktivitas dari para karyawannya dalam menghasilkan output yang optimal. Untuk dapat meningkatkan produktivitas dari para pekerja tersebut perlu dipertimbangkan berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi sekitarnya seperti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan kepada para karyawan atau pekerja, karena karyawan atau pekerja merupakan suatu aset bagi perusahaan yang harus selalu dijaga, dilindungi, dan dibina agar mengetahui betapa pentingnya arti dari keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja yang baik.

2 Keselamatan kerja (work safety) pada setiap pekerjaan dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pekerja. Hal tersebut sangatlah penting, karena bekerja dengan aman adalah mutlak untuk dilakukan sehingga para pekerja dapat terhindar dari bahaya bekerja, selain itu juga akan menjaga proses produksi perusahaan agar tetap berjalan dengan lancar. Adanya suatu peraturan keselamatan kerja pada perusahaan akan membantu pekerja dalam bekerja, sehingga akan menimbulkan suasana aman dan tenang serta lingkungan menjadi kondusif dan terkendali. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui dan membuat usulan tentang keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja yang baik bagi usaha kecil menengah. Tanpa di sadari banyak usaha kecil menengah tidak paham dan tidak peduli terhadap keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja terutama kegunaan Alat Perlindungan Diri bagi pekerja. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis merumuskan masalah penulisan tugas akhir ini tentang keselamatan dan kesehatan kerja yaitu bagaimana agar keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan dengan baik pada Usaha Kecil Menengah dalam hal kegunaan Alat Perlindungan Diri dan bagaimana teknik keselamatan dan kesehatan kerja yang baik pada Usaha Kecil Menengah. PEMBATASAN MASALAH Ruang lingkup yang luas pada Usaha Kecil Menengah yang dapat dipelajari, maka penulis membatasi pembahasan didalam penulisan penelitian. Penelitian dilakukan pada Usaha Kecil Menengah daerah bekasi khususnya PERUM 3, analisa berdasarkan pengamatan alat perlindungan diri (APD), analisa berdasarkan kuesioner sebatas alat perlindungan diri (APD) terhadap jenis kelamin pekerja, bagian kerja dan pendidikan terakhir pekerja. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini untuk menganalisis keselamatan dan kesehatan kerja pada usaha kecil menengah. Apakah usaha kecil menengah tersebut menyediakan (APD) Alat Perlindungan Diri dan menggunakan (APD) Alat Perlindungan Diri untuk keselamatan dan kesehatan kerja di daerah Bekasi khususnya Perum III. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan agar penelitian yang dilakukan terarah pada tujuan yang ingin dicapai, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian perlu disusun langkah-langkah yang sistematis, jelas, dan terarah sesuai dengan urutan-urutan yang akan dilalui sebagai berikut ; (Studi Pendahuluan: Observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu tempat bengkel las yang terletak di PERUM 3) (Studi Pustaka:

3 Menentukan metode yang sesuai dengan penelitian, dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan topik penelitian melalui buku referensi, karya ilmiah, dan internet) (Penentuan Jumlah Sampel Penelitian: Populasi penelitian yaitu pekerja bengkel las di daerah PERUM 3 yang melakukan aktivitas pengelasan, Pengambilan sampel yaitu sebanyak 30 orang) (Pengumpulan dan Pengolahan Data: Pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner terhadap para pekerja bengkel las. Pengolahan data dilakukan dengan software spss 15.0 for window untuk menguji valiaditas dan realibilitas terhadap jawaban kuisioner) (Analisa: Analisa hasil pengolahan software spss 15.0 for window untuk mengetahui APD tersedia dan digunakan untuk keselamatan dan kesehatan kerja pada bengkel las) (Kesimpulan dan Saran: Penarikan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis dengan menjawab tujuan penelitian. Memberikan saran kepada pengelola tempat parkir maupun untuk penelitian selanjutnya). PEMBAHASAN Proses Produksi Melakukan suatu perencanaan untuk melaksanakan pengelasan yang meliputi cara pembuatan kontruksi las yang sesuai dengan rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan hal tersebut. Pelaksanaan pekerjaan harus dibuat prosedur tersendiri secara terperinci termasuk menentukan alat sesuai dengan rencana pembuatan dan kualitas produk. Prosedur pengelasan sebagai berikut : A. Perencanaan Prosedur Pengelasan Merencanakan jadwal pembuatan, persiapan pengelasan, perlakukan setelah pengelasan dan pengaturan pekerjaan. Dalam hal ini tentu dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin. Proses pengelasan yang di pilih harus sudah ditentukan dalam tahap perencanaan kontruksi. 1. Hal-hal umum Mutu dari hasil pengelasan tergantung dari pengerjaan las dan persiapannya sebelum melaksanakan pengelasan. Persiapan umum dalam pengelasan meliputi penyediaan bahan, pemilihan mesin las, penunjukan juru las, penentuan alat perakit dan alat keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam menentukan alat-alat dan mesin las nya sendiri, hal yang juga tidak kalah penting adalah penentuan alat perakit/ alat bantu. Alat perakit ini adalah alat-alat khusus yang dapat memegang dengan kuat bagian-bagian yang akan di las sehingga hasil pengelasan mempunyai membentuk yang tepat. 2. Persiapan bagian yang akan dilas a. Persiapan sisi las Geometri sambungan harus ditentukan dengan memperhatikan dengan tingkatan teknik dari bagian pembuatan, sifat kemampuan pengerjaannya dan kemungkinan penghematan yang akgirnya tertuju pada bentuk alur. b. Posisi pengelasan dan alat pemegang Posisi pengelasan yang terbaik dilihat dari sudut kualitas sambungan dan efisiensi pengelasan adalah posisi datar.

4 c. Las ikat dan perakitan Bagian bagian yang telah dipersiapkan kemudian distel untuk dirakit. Pada kontruksi yang besar biasanya pengelasan dimulai dari bagian tangah kontruksi menuju kesisi secara simetris. Pelaksaan dengan urutan ini akan dapat mengurangi deformasi. d. Pemeriksaan dan perbaikan alur Pemeriksaaan terhadap ketelitian bentuk dan ukurannya harus juga dilakukan pada saat sebelum pengelasan. e. Pembersihan alur Ada dua macam cara dalam pembersihan kotoran, yaitu cara mekanik dengan menggunakan sikat kawat baja, penyemprotan pasir dsb dan cara kimia seperti penggunaan aseton, soda api dll. ANAISA Tabel 4.1 Analisa Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. Jenis APD Ada % 1. Helm / Safety Helmet 33,33 2. Kaca Mata/Safety Glass 100,00 3. Aerplug 26,67 4. Masker 100,00 5. Warepack 20,00 6. Sarung Tangan 100,00 7. Safety Shoes 53,33 Tabel 4.2 Persentase Pendidikan Pekerja dan Pemilik Usaha Kecil Menengah Pendidikan Jumlah persentase % SD 3 10 SMP 6 20 SMA 8 27 STM D3 1 3 S1 0 0 Total Tabel 4.3 Persentase Umur Pekerja Dan Pemilik Usaha Kecil Menengah Usia Jumlah Persentase %

5 Jumlah Analisa Berdasarkan kuisioner Terhadap Pekerja Dan Pemilik Usaha Kecil Menengah Bengkel Las Kuisioner yang telah diisi kemudian di uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows. Data kuisioner diambil sebanyak 30 sample yang terdiri dari karyawan dan pemilik usaha bengkel las. Berdasarkan hasil kuesioner pendahuluan nilai r yang didapat positif dan lebih besar dari r tabel, sedangkan nilai r alpha positif yakni sebesar 0,894 dan lebih besar dari nilai bilanganbilangan yang terdapat pada kolom alpha if item deleted, maka dapat disimpulkan bahwa jawaban pada kuesioner dapat dikatakan realible dan berdasarkan kuesioner hasil yang didapatkan perbutir pertanyaan menunjukkan bahwa nilai r lebih besar dari 0,5. maka dapat dikatakan bahwa hasil dari setiap pertanyaan dikatakan valid. bsr.kcl.prod rumitny.proses.prod guna.alat.baru knds.lingk.pabrik jmlh.pekerja umur pendidikan status.kawin pnglaman.krj platihan.k3 pmeriksaan.k3.oleh. pmlik.persh rpt.k3.oleh.pkerja rncna.k3.tiap.aktivitas penghargaan.bekerja denda.akibat.pplngaran lat.k3.thp.pkerja.baru pkrja.bekrjasama.dng. persh pkrja.mngetahui.aturan.k3 cnderung.pngmbilan. resiko situasi.berbhaya. dilaporkan bsrkecl.investasi.k3 inves.alat.k3 tdk.mlkukn.krj.bukn.bdg tdk.mbuang.bnd.di.tmpt. prosprod tdk.mgunakn.alat.msn.dg. croboh tdk.krj.dg.posisi.salah.tdk. aman tdk.aktftas.mnggu.dlm. kerja tdk.krj.dlm.kndsi.buruk pelindung.kpala pelindung.mulut pelindung.tangan pelindung.kaki pelindung.pndngran pelindung.badan pelindung.mata jln.brsh.dr.alt.material alt.trsmpn.baik.raph.tdk. brbhya lmti.brsh.dr.sisa.mat ada.tmpt.smph kwt.kbel.trsmpn.rapi. trlndung Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted 126,60 227,421,318., ,67 229,540,359., ,30 222,079,548., ,60 226,731,441., ,60 233,007,179., ,63 222,930,465., ,33 224,920,339., ,27 225,168,297., ,73 225,030,597., ,27 217,444,501., ,80 226,924,276., ,47 228,326,256., ,27 218,547,675., ,50 225,293,296., ,73 219,375,568., ,73 230,754,243., ,40 229,145,235., ,50 220,190,692., ,43 231,357,276., ,20 221,062,484., ,27 226,202,337., ,87 221,223,504., ,27 226,133,324., ,43 233,702,106., ,93 226,547,535., ,63 238,654 -,146., ,37 222,102,397., ,53 223,361,578., ,90 226,852,377., ,50 225,914,323., ,93 217,789,694., ,57 226,806,387., ,43 217,013,620., ,97 230,240,305., ,93 221,789,470., ,63 238,447 -,107., ,87 223,913,666., ,40 228,386,416., ,13 222,671,450., ,80 221,407,635.,888

6 Table 4.5 Pertanyaan responden besar kecil produksi responden skor item total skor jumlah % 0,00 13,33 20,00 53,33 13,33 Hasil analisa pertanyaan responden besar kecil produksi, untuk skor 1 (sangat tidak berpengaruh) : 0%, skor 2 ( tidak berpengaruh) : 13,33%, skor 3 (biasa saja) : 20%. skor 4 (berpengaruh) : 53,33%, dan skor 5 ( sangat berpengaruh) : 13,33%. Kebanyakan responden berpendapat bahwa besar kecilnya produksi berpengaruh terhadap keselamatan kerja, karena semakin banyak produksi yang di kerjakan, akan menyebabkan adanya kemungkinan terjadi kecelakaan kerja. Kebijakan Alat Perlindungan Diri 1. Safety helmet Safety helmet berguna agar kepala para karyawan terhindar dari benda-benda yang jatuh seperti peralatan-peralatan, benda-benda yang membentur Lebih dianjurkan menggunakan helm las atau welding helmet, berguna untuk melindungi mata dari cahaya yang dapat membakar, melindungi wajah dan mata dari bunga-

7 bunga api yang beterbangan, percikan logam, dan ampas bijih chip yang diproduksi selama pengelasan, pematrian dan pemotongan bahan-bahan logam 2. Safety glass Safety glassdigunakan pada bagian mata, safety glass berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan bahan korosif, terhindar dari kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang di udara, lemparan benda-benda kecil, melindungi dari panas, pancaran cahaya, pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata, terhindar dari radiasi gelombang elekromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, serta terhindar dari benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam. 3. Earplug Earplug digunakan pada bagian telinga, earplug berfungsi sebagai alat pelindung pendengaran agar telinga dapat terhindar dari kebisingan, serta percikan api atau logam-logam yang panas. 4. Alat perlindungan pernapasan / Masker (Respirator) Masker digunakan pada sekitar bagian hidung sampai mulut, alat perlindungan pernapasan (masker) dapat berfungsi untuk memberikan perlindungan organ pernafasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, fume, asap, mist, kabut, kekurangan oksigen, dan sebagainya. 5. Pakaian pelindung (Warepack) Warepack digunakan untuk melindungi bagian tubuh para karyawan agar terhindar dari panas yang tinggi atau kuat, agar terhindar dari bentrokan peralatan, mesin dan bahan material, serta terhindar dari cipratan-cipratan bunga api. 6. Sarung Tangan Sarung tangan. Fungsinya untuk melindungi tangan dari letupan gas atau sisa pengelasan dan dari gesekan bahan logam yang terpotong, juga terhindari dari panasnya bahan logam yang diproses 7. Safety Shoes Safety shoes digunakan untuk melindungi pada bagian kaki agar dapat melindungi dan menutupi kaki dari suhu yang panas, terhindar dari kejatuhan benda-benda berat (tong, atau peralatan yang mungkin bisa menggelinding atau jatuh ke kaki pekerja), benda-benda tajam yang mungkin bisa menusuk sepatu biasa), untuk melindungi dari aliran listrik, serta agar terhindar dari besi cair yang mungkin bisa menciprat ke kaki, permukaan yang panas, basah dan licin. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisa pembahasan didapatkan kesimpulan yang berdasarkan tujuan penulisan yang ada adalah sebagai berikut : 1. berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan uji reliabilitas dan uji validitas, bahwa data kuisioner keselamatan dan kesehatan kerja pada usaha kecil menengah bengkel las daerah Bekasi khususnya Perum 3 yaitu reliabel dengan nilai r alpha positif yakni sebesar 0,894 dan lebih besar dari nilai bilangan-bilangan yang

8 terdapat pada kolom alpha if item deleted. Dan nilair lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa hasil dari setiap pertanyaan dikatakan valid 2. Sebagian besar usaha kecil menengah bengkel las menyediakan atau investasi dan menggunakkan alat perlindungan diri untuk menunjang keselamatan dan kesehatan pekerja. Tetapi berdasarkan hasil wawancara tidak semua alat perlindungan diri diinvestasikan karena usaha kecil menengah berskala kecil dan butuh biaya yang besar untuk investasi alat perlindungan diri, jadi pemilik tidak mengharuskan investasi alat perlindungan diri. Saran Saran yang dapat diberikan penulis untuk usulan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut : 1. Mengsosialisasikan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja baik usaha kecil maupun besar. 2. Mengsosialisasikan pentingnya alat perlindungan diri bagi pekerja untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. 3. Memperbaharui alat perlindungan diri yang tidak layak pakai. DAFTAR PUSTAKA AM. Sugeng Budiono, Bunga Rampai Hiperkes dan KK, BP UNDIP, Semarang, Gozan, Mizri, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Industri Kimia. Diterbitkan repository.ui.ac.iddokumenlihat1877.pdf,2000.( Diakses 10 April ILO, Pencegahan Kecelakaan, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Prestindo, Suma mur PK, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta, Syukri Sahab, Teknik Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. PT Bina Sumber Daya Manusia, Jakarta, Prosedur Teknik Pengelasan (file:///d:/receipt/prosedur-teknik-pengelasan.html), (diakses 30 September 2011).

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai berbagai macam alat pelindung diri (APD) terutama dalam bidang busana 2. Memahami pentingnya penggunaan APD dalam pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut

Lebih terperinci

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1. TUJUAN & PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik,

Lebih terperinci

Lampiran No. 4 UJI EXPERT Kuesioner Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri No Masker pada Pekerja Industri mebel Pertanyaan 1 Kanker paru dan asma adalah beberapa penyakit paru yang

Lebih terperinci

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM Alat Pelindung Diri adalah salah satu alat yang harus tersedia di laboratorium. Digunakan untuk perlindungan badan, mata, pernapasan dan kaki. Peralatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Kuesioner 4.1.1 Kuesioner Pakar Butir kuesioner yang digunakan diambil berdasarkan studi literatur terdahulu. Sebelum kuesioner diberikan ke responden, maka kuesioner

Lebih terperinci

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA KONSTRUKSI DI PT.NUSA KONTRUKSI ENJINIRING Identitas peneliti: Nama : Hasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERSEPSI PEKERJA TENTANG RISIKO KECELAKAAN KERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI DAN UTILITY PT. WILMAR NABATI INDONESIA DUMAI TAHUN 2012 Data Umum Responden No Responden

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden Informed Consent Pesetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama saya Rian Krisna Pratiwi mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat, Jurusan K3, Universitas Esa Unggul, saya bermaksud melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati,

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati, Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3 ALAT PELINDUNG DIRI DEFINISI APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI PAKAIAN KERJA 1. Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. 2. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja 3. Pakaian yang longgar/dasi

Lebih terperinci

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment) Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment) Maesaroh, Yayan Harry Yadi, Wahyu Susihono,, Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Praktikum Pengelasan (Studi Kasus: di Welding Centre Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) Retno Ningsih, Ayu Raisa Azhar, M. Puspita Adi Paripurno

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Las dan Tempa Disusun Oleh: FAJAR RIZKI SAPUTRA K2513021 PTM A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN (MAINTENANCE) 3.1.1 Definisi Pemeliharaan Dan Perawatan Pemeliharaan dan perawatan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Responden Yth. Saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A1 KUISIONER

LAMPIRAN A1 KUISIONER LAMPIRAN A1 KUISIONER Dengan hormat, Dalam rangka pelaksanaan penelitian Tugas Akhir yang berjudul Implementasi Green Productivity Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Produktivitas Dan Kinerja Lingkungan,

Lebih terperinci

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN L A M P I R A N 108 LAMPIRAN 1 109 110 KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN Responden Yang Terhormat, Dalam

Lebih terperinci

Vincentius Lulu NRP

Vincentius Lulu NRP 70 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Vincentius Lulu NRP : 9103008027 Adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD. Pengantar

KUISIONER PENELITIAN PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD. Pengantar KUISIONER PENELITIAN No : PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD Pengantar Kuesioner ini disusun untuk melihat dan mengetahui tingkat penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

Alat Pelindung Diri Kuliah 8

Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration i i Personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Banyak berbagai macam

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan menerapkan berbagai teknologi dan menggunakan bermacam-macam bahan. Hal ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH Mutiara Dwi Putri, Sutarni, Marlinda Apriyani 1 Mahasiswa, 2 Dosen Politeknik Negeri Lampung 1, 3 Dosen Politeknik Negeri Lampung 2

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. pennyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja

KUESIONER PENELITIAN. pennyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Lampiran 1: KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Bersama ini saya mengharapkan kesediaan bapak/ibu/sdra/sdri untuk mengisi daftar pertanyaan dalam kuesioner ini dengan tujuan sebagai data untuk

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakulyas Kedokteran dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013). PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat

Lebih terperinci

Panduan pelindung mata dan wajah bermanfaat untuk membantu para pekerja dalam mengidentifikasi dan memilih jenis alat pelindung diri (APD) sesuai

Panduan pelindung mata dan wajah bermanfaat untuk membantu para pekerja dalam mengidentifikasi dan memilih jenis alat pelindung diri (APD) sesuai Panduan pelindung mata dan wajah bermanfaat untuk membantu para pekerja dalam mengidentifikasi dan memilih jenis alat pelindung diri (APD) sesuai dengan potensi bahaya yang terdapat di area kerja. Dengan

Lebih terperinci

80 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

80 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 80 81 LAMPIRAN A KUESIONER 82 KUESIONER PERILAKU MEMBELI DI CAFÉ COFFELET IDENTITAS RESPONDEN Nomor Responden :... (Diisi peneliti) Usia :... Tahun Jenis Kelamin :... Pendidikan :... Uang Saku

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan

BAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga

Lebih terperinci

Nama : NIP : Jenis Kelamin :

Nama : NIP : Jenis Kelamin : Pedoman pengisian skala sikap Petunjuk : 1. Bacalah semua pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan seksama. Berilah tanda cek (v) yang sesuai dengan pilihan anda pada kolom yang telah disediakan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah : Dalam setiap aktifitas diproyek tentunya kita akan dihadapkan dengan bermacam-macam resiko dan bahaya yang tidak seorangpun tahu kapan dan dimana bahaya, hampir kejadian, accident (kecelakaan) itu akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tingginya tingkat kecelakaan kerja dan rendahnya tingkat derajat kesehatan kerja di indonesia disebabkan minimnya kesadaran pengusaha untuk menerapkan Kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, penulis melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul Hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk.

ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk. ANGKET PENELITIAN DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) tbk. A. Identitas Responden a. Usia :... Tahun b. Jenis Kelamin : Laki-laki \ Perempuan (*coret yang tidak perlu) c. Masa Kerja :... B. Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch

Lebih terperinci

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG. Lampiran - 1 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG. IDENTITAS Nama : Jenis Kelamin : L / P ( lingkari )

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Mohon angket diisi oleh saudara/saudari untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah disediakan.

LAMPIRAN. Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Mohon angket diisi oleh saudara/saudari untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah disediakan. L1 LAMPIRAN Lampiran 1 - Kuesioner Responden yang terhormat, Dalam rangka penyelesaian skripsi studi skripsi S-1 saya yang berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

Berapa pendapatan anda perbulan? 1. <Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Berapa pendapatan anda perbulan? 1. <Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp LAMPIRAN LAMPIRAN KUESIONER Responden yang terhormat, Penulis adalah salah satu Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung, yang pada saat ini sedang menyusun skripsi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - -

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - - 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Responden Tabel 4.1 Tabel Karakteristik Responden Petugas Kebersihan Jalan Kabupaten Madiun Tahun 2017 Variabel Frekuensi Persentase Umur 17 48

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN 146 KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) OHSAS 18001 TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. COCA COLA AMATIL MEDAN Petunjuk Pengisian:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Program Keahlian : Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / II Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian

Lebih terperinci

Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya

Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya Brian Hadi W 1, Ade Sri Mariawati 2 12 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR Nama : Ghyan Arnanda NPM : 13212140 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum S,E.. M.M LATAR

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Penulis adalah salah satu dari mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama Bandung, yang saat ini sedang dalam penyusunan skripsi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban

Lebih terperinci

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style MEMPELAJARI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. INDOLAKTO JAKARTA Created by: Esa Rahmanda H 32410439 Click to edit Master title style Latar Belakang Kebutuhan Manusia Meningkat Perusahaan

Lebih terperinci

Peralatan Perlindungan Pekerja

Peralatan Perlindungan Pekerja Oleh: 2013 Peralatan Proteksi Keselamatan Kerja Reference : Hamid R. Kavianian & Charles A. Wentz. 1990. Occuputional & Enviromental Safety Engineering & Management. 1. John Wiley & Sons Inc. New York

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA Nama : Fidhini Nurfidiah Firanti NPM : 33413439 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Asep Mohamad Noor, MT. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri dan produknya baik formal maupun informal mempunyai dampak positif dan negatif kepada manusia, di satu pihak akan memberikan keuntungan, tetapi di pihak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi setiap pekerja bangunan, keselamatan merupakan faktor terpenting saat bekerja. Terdapat dua resiko yang mungkin terjadi bagi pekerja bangunan yaitu resiko

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3 Achmad Faisal 11208417 4EA06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana, keinginan, harapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hak asasi karyawan dan salah satu syarat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik pekerja dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR ALAT PELINDUNG DIRI KASUS DI KEPULAUAN TUPABIRING KAB. PANGKEP ZAENAB P ZAENAB

TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR ALAT PELINDUNG DIRI KASUS DI KEPULAUAN TUPABIRING KAB. PANGKEP ZAENAB P ZAENAB TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR ALAT PELINDUNG DIRI zaenabku@yahoo.co.id PENGERTIAN DAN MACAM APD -UU No 1 tahun 1970 tentang Kesker pasal 14 (3) menyatakan bahwa pengurus diwajibkan menyediakan secara

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82 F/7.5.1.P/T/WKS4/17 12 Juli 2010 SMK NEGERI 2 PENGASIH PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PENGASIH Jalan

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN KEPATUHAN PERAWAT

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN KEPATUHAN PERAWAT KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN KEPATUHAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT HARUM JAKARTA TIMUR TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi khususnya di dunia industri saat ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut menyangkut juga di bidang pengelasan.

Lebih terperinci

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

KUESIONER. dengan judul Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Proses Keputusan. Pembelian Pada Restoran Mie Reman Bandung. Sebagai salah satu syarat

KUESIONER. dengan judul Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Proses Keputusan. Pembelian Pada Restoran Mie Reman Bandung. Sebagai salah satu syarat KUESIONER Responden yang terhormat, Penulis adalah salah satu Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung, yang pada saat ini sedang menyusun skripsi dengan judul Pengaruh Store

Lebih terperinci