Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan"

Transkripsi

1

2

3 Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikmen Ditjen GTK Tim Penyusun: 1. Intan Rahima Sary, PPPPTK Pertanian 2. Yusi Arisandi, PPPPTK BOE 3. Diny Handayani, PPPPTK TK dan PLB 4. Ana Lisdiana, PPPPTK TK dan PLB 5. Suharto, PPPPTK IPA 6. Poppy Kamalia Devi, PPPPTK IPA 7. Lia Zalilia, PPPPTK IPA 8. Yoki Ariyana, PPPPTK IPA 9. Wisnu Wibawa Surya Nugraha, PPPPTK TK dan PLB Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright 2017 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

4 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR ISTILAH DAN AKRONIM... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 4 D. Sasaran... 4 E. Manfaat... 5 BAB II. GAMBARAN UMUM PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN... 6 A. Pentingnya Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)... 6 B. Prinsip Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan... 6 C. Persyaratan Peserta pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan... 8 D. Komunitas GTK... 9 E. Moda Dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan F. Komponen dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan G. Unsur-Unsur Dalam Penyelenggaraan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan H. Sistem Pengendali Mutu I. Hal-hal yang harus diperhatikan dan diantisipasi BAB III. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan C. Mekanisme SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan D. Arsitektur SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan E. Pengelolaan Kelas pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A. Waktu dan Tempat B. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka C. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Murni dan Daring Kombinasi D. Tes Akhir E. Penilaian F. Kriteria Kelulusan Peserta BAB V. MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN DAN PENERBITAN SERTIFIKAT A. Monitoring dan Evaluasi i

5 B. Perangkat Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 76 C. Pelaporan D. Penerbitan Sertifikat dan Surat Keterangan BAB VI. PENUTUP LAMPIRAN Lampiran 1. Format Umpan Balik (Smiley face) Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Mandiri Lampiran 3. Contoh Cover dan Sistematika Laporan On the Job Learning Lampiran 4. Contoh Format Daftar Hadir Lampiran 5. Format Laporan Mentor pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Lampiran 6. Format Laporan Pengampu pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Lampiran 7. Format Penilaian Sikap Pada Moda Tatap Muka Lampiran 8. Format Penilaian Keterampilan Pada Moda Tatap Muka Lampiran 9. Format Penilaian Fasilitator Lampiran 10. Format Penilaian Penyelenggaraan Program Lampiran 11. Instrumen Evaluasi Pengampu Moda Daring Lampiran 12. Evaluasi Penyelenggaraan Lampiran 13. Instrumen Monitoring Evaluasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Lampiran 14. Format Laporan Monev Lampiran 15. Contoh Sertifikat Lampiran 16. Contoh Surat Keterangan ii

6 DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Distribusi Komponen Setiap Moda pada Kelas Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tabel 4. 1 Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Penuh Pola 60 JP Tabel 4. 2 Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Penuh Pola 100 JP Tabel 4. 3 Struktur Program Kegiatan Tatap Muka In-On-In Pola Tabel 4. 4 Struktur Program Kegiatan Tatap Muka In-On-In Pola Tabel 4. 5 Variasi pelaksanaan pembelajaran moda tatap muka pola 60 JP Tabel 4. 6 Variasi pelaksanaan pembelajaran moda tatap muka pola 100 JP Tabel 4. 7 Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Tabel 4. 8 Struktur Model Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Tabel 4. 9 Aktivitas pembelajaran pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Model 1 dan Tabel Aktivitas Pembelajaran Daring dan Tatap Muka pada Moda Daring Kombinasi Tabel Penjelasan Tatap Muka di Pusat Belajar iii

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Alur Pendaftaran Komunitas POKJA Gambar 2. 2 Bagan Alur Pembentukan Komunitas Rayon oleh UPT Gambar 2. 3 Model pembimbingan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Gambar 2. 4 Model pembimbingan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni - Model Gambar 2. 5 Model pembimbingan pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni - Model Gambar 2. 6 Model pembimbingan pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi Gambar 2. 7 Mekanisme Pelaksanaan UKG (untuk mendapatkan peta profil kompetensi guru) Gambar 3. 1 Alur SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Gambar 3. 2 Arsitektur sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Gambar 3. 3 Alur Persiapan Kelas Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Gambar 4. 1 Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka Penuh Gambar 4. 2 Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka In-On-In iv

8 DAFTAR ISTILAH DAN AKRONIM Istilah/Akronim Coorporate Social Responsibility (CSR) Dapodik GTK Daring Difabel Ditjen GTK Efektifitas E-portofolio Interaksi asynchronous Interaksi synchronous Instruktur Nasional (IN)/mentor In-Service Training (In) KCM Kelompok Kerja Guru (KKG) Keterangan Tanggung jawab sosial dari perusahaan yang ikut mendanai Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Data pokok pendidik yang ada di Direktorat Jenderal GTK Dalam jejaring (internet) / online Orang yang memiliki kebutuhan khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target pembelajaran yang telah dicapai Wadah di dalam LMS yang digunakan untuk menyimpan lembar kerja yang telah diselesaikan Interaksi yang terjadi pada waktu yang tidak bersamaan Interaksi yang terjadi pada waktu yang bersamaan Guru yang memenuhi kriteria sebagai IN/mentor dan lulus dalam pembekalan Instruktur Nasional/Mentor tahun 2016 atau telah mengikuti dan lulus penyegaran Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017 Pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta dengan Instruktur Nasional Kriteria Capaian Minimal Merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari v

9 Istilah/Akronim Komunitas GTK Komunitas POKJA Komunitas Rayon Konstruktivisme sosial Koordinator Admin LMS Learning Management System (LMS) LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Log activity Luring Mentor Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Keterangan beberapa guru dari beberapa sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota Komunitas yang telah terdaftar dan teregistrasi secara resmi di SIM Pembinaan Karier Guru Komunitas yang telah disahkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan memiliki Surat Keputusan Pendirian Komunitas Forum/wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran/paket keahlian yang dikoordinir dan dibentuk oleh UPT Teori belajar yang memandang bahwa ilmu pengetahuan dapat dibangun melalui interaksi sosial Tenaga teknis yang ada di UPT, yang mempunyai otoritas di dalam memperbaiki konten teknis untuk menjamin keberlangsungan pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Sistem manajemen pembelajaran secara elektronik, misalnya moodle, dan blackboard Sistem pembelajaran yang digunakan dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Rekaman kegiatan dalam sistem Luar jejaring (internet) /offline Guru yang membimbing peserta dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi Wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Bimbingan Konseling di tingkat gugus atau vi

10 Istilah/Akronim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Narasumber Nasional /NS On-the-Job Learning (On) Pengampu Peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda daring murni Keterangan kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota Forum/wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran pada SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB yang berada pada satu wilayah/kabupaten/kota/kecamatan/ sanggar/gugus sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pendidikan (PTP), dan/atau Guru yang memenuhi kriteria dan lulus dalam pelatihan Narasumber Nasional/Pengampu tahun 2016 atau yang telah mengikuti penyegaran program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan tahun 2017 Merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In-1 Widyaiswara/PTP/Dosen/Instruktur yang memfasilitasi, membimbing dan memonitor kegiatan peserta dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Guru yang menjadi peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas profesinya Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara daring penuh vii

11 Istilah/Akronim Moda daring kombinasi Moda daring murni Model 1 Moda daring murni Model 2 Moda tatap muka PKG PPK Pusat Belajar (PB) Pusat Kegiatan Gugus Refleksi Keterangan Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara daring dan tatap muka dengan didampingi oleh mentor serta difasilitasi oleh pengampu Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara daring penuh dan difasilitasi hanya oleh pengampu Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara daring penuh dan didampingi oleh mentor serta difasilitasi oleh pengampu Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara tatap muka dengan didampingi dan difasilitasi oleh Instruktur Nasional atau Narasumber Nasional Penilaian Kinerja Guru Penguatan Pendidikan Karakter Tempat kegiatan pendampingan dan tatap muka antara Instruktur Nasional (IN)/mentor dengan peserta pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka atau moda daring kombinasi Merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Taman Kanak-Kanak (TK) di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota Memikirkan ulang dan menuangkan hal-hal yang telah diperoleh dalam proses belajar, faktor-faktor pendukung atau penghambat (baik internal maupun eksternal) dalam proses belajar, langkah apa yang harus diambil untuk mengantisipasi viii

12 Istilah/Akronim Relevansi SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Smiley face Surel Tagihan TIK TM TUK UKG UPT Keterangan masalah, dan rencana aksi tindak lanjut pembelajaran Kaitan atau hubungan antara kesesuaian isi pelatihan dengan profesi peserta, dan penerapannya di tempat kerja Sistem Informasi Manajemen terpadu pada Sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Instrumen untuk mengukur reaksi peserta terhadap proses pembelajaran, berupa kepuasan peserta Surat elektronik yang biasa dikenal dengan Seluruh tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran dalam bentuk: penilaian diri terhadap lembar kerja yang diunggah dan tes sumatif sesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tatap Muka Tempat Uji Kompetensi Uji Kompetensi Guru Unit pelaksana teknis mencakup PPPPTK, dan LPPPTK-KPTK yang menyelenggarakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ix

13 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Pentingnya peran guru dalam pendidikan diamanatkan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program peningkatan kompetensi bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Untuk melaksanakan program tersebut, pemetaan kompetensi telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) di seluruh Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya. Pada tahun 2017, Ditjen GTK mengembangkan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang merupakan kelanjutan dari Program Guru Pembelajar dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi guru yang ditunjukkan dengan kenaikkan capaian nilai UKG dengan rata-rata nasional yaitu 70. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dilaksanakan berbasis komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (komunitas GTK). Pemberdayaan komunitas GTK, dalam hal ini Pusat Kegiatan Gugus/Kelompok Kerja Guru (KKG)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK)/Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)/Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), merupakan salah satu prioritas Ditjen GTK. Oleh karena itu dalam rangka pemberdayaan komunitas GTK, Ditjen GTK melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dalam hal ini Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga Pengembangan 1

14 dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (LPPPTK KPTK), serta Dinas Pendidikan atau instansi publik lainnya menyelenggarakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berbasis komunitas GTK. Mengingat penyelenggaraan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan membutuhkan biaya yang sangat besar, pelaksanaan program ini diharapkan tidak hanya didanai oleh anggaran pemerintah pusat, namun melibatkan juga anggaran pemerintah daerah, lembaga swasta/bumn melalui Corporate Social Responsibility (CSR), serta pembiayaan mandiri dari peserta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengembangkan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam 3 (tiga) moda, yaitu (1) Tatap Muka; (2) Daring Murni (full online learning); dan (3) Daring Kombinasi (kombinasi daring dan tatap muka (blended learning)). Klasifikasi moda tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Peta kompetensi guru berdasarkan hasil UKG 2. Jumlah guru yang sangat besar 3. Letak geografis dan distribusi guru diseluruh Indonesia 4. Ketersediaan koneksi internet 5. Tingkat literasi guru dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 6. Efisiensi biaya dan fleksibilitas pembelajaran 7. Adanya beberapa unsur mata pelajaran (misalnya pelajaran vokasi) yang sulit untuk disampaikan secara daring. Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi para pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan berbagai moda. B. Dasar Hukum Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai berikut. 2

15 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik Konselor. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus. 9. Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3

16 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi. C. Tujuan Petunjuk Teknis (Juknis) ini disusun sebagai acuan kerja bagi semua pihak baik penyelenggara, pengguna, dan pihak lain atau pemangku kepentingan untuk: 1. Merencanakan dan melaksanakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk guru kelas, guru mata pelajaran/kompetensi keahlian dan guru bimbingan konseling untuk semua jenjang pendidikan. 2. Mengelola peningkatan kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. D. Sasaran Juknis ini disusun untuk digunakan oleh para pemangku kepentingan terkait pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, antara lain: 1. Direktorat Jenderal Guru dantenaga Kependidikan; 2. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan Teknologi Komunikasi (LPPPTK-KPTK); 3. Dinas Pendidikan Provinsi; 4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 5. Satuan Pendidikan; 6. Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Kerja Guru; 7. Guru dan/atau Tenaga Kependidikan; 4

17 8. Asosiasi profesi guru. E. Manfaat Manfaat dari Juknis ini adalah sebagai berikut. Bagi Ditjen GTK a. Sebagai acuan operasional dalam pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. b. Sebagai panduan dalam pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan agar lebih sistematis, terencana, dan bermanfaat. c. Sebagai panduan dalam memfasilitasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan oleh UPT. Bagi PPPPTK dan LPPPTK-KPTK sebagai unit pelaksana teknis (UPT) a. Sebagai acuan operasional dalam pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. b. Sebagai panduan dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan agar lebih sistematis, terencana, dan bermanfaat. c. Sebagai panduan dalam memfasilitasi, mengorganisasi, memonitor dan mengevaluasi, serta melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Bagi Dinas Pendidikan Prov./ Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota a. Membantu menentukan Instruktur Nasional/Mentor dan guru sebagai peserta Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai peruntukannya. b. Membantu menentukan Pusat Belajar. 5

18 BAB II. GAMBARAN UMUM PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A. Pentingnya Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Partisipasi peserta dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ini sangat penting karena dapat mengembangkan keterampilan instruksional dan pengetahuan terhadap konten pembelajaran yang bersangkutan. Melalui sumber belajar dalam berbagai bentuk dan referensi yang tersedia di sistem PKB, peserta dapat mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan materi pembelajaran yang disajikan. B. Prinsip Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang dikembangkan oleh Ditjen GTK harus memenuhi prinsip sebagai berikut: 1. Rumusan tujuan pembelajaran pada setiap modul telah jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah perilaku pembelajar 2. Konten di modul telah relevan dengan kebutuhan pembelajar, masyarakat, dunia kerja, atau dunia pendidikan 3. Meningkatkan mutu pendidikan yang ditandai dengan pembelajaran lebih aktif dan mutu lulusan yang lebih produktif 4. Efisiensi biaya, tenaga, sumber dan waktu, serta efektivitas program 5. Pemerataan dan perluasan kesempatan belajar 6. Pembelajaran yang berkesinambungan dan terus menerus Pelaksanaan pembelajaran pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Mendorong komunikasi antara peserta dengan fasilitator 6

19 Komunikasi yang baik dalam lingkungan belajar adalah praktik yang baik. Hal ini akan mendorong keterlibatan peserta dan membantu peserta mengatasi tantangan-tantangan dalam belajar. 2. Mengembangkan kedekatan dan kerjasama antar peserta Lingkungan belajar dirancang dan dikembangkan guna mendorong kerjasama dan dukungan timbal balik berbagi ide dan saling menanggapi antara sesama peserta. 3. Mendukung pembelajaran aktif Lingkungan belajar mendukung pembelajaran berbasis proyek, dimana peserta melakukan proses pembelajaran secara aktif, mengakses materi, berdiskusi dengan sesama peserta dan atau fasilitator. Peserta membahas apa yang dipelajari, menuliskannya, menghubungkan dengan pengalaman mereka, dan mengaplikasikannya. 4. Memberikan umpan balik dengan segera Kunci terhadap pembelajaran yang efektif adalah memberikan tanggapan secepatnya kepada peserta, yaitu melalui teks maupun suara. Agar peserta merasakan manfaat atas kelas yang mereka ikuti dan merasakan bahwa proses belajar tidak membosankan, peserta memerlukan dua macam umpan balik: (a) umpan balik atas konten maupun (b) umpan balik untuk pengakuan kinerja. 5. Penekanan terhadap waktu pengerjaan tugas Walaupun lingkungan belajar memberikan keleluasaan untuk belajar dengan ritme masing-masing peserta, tetapi membutuhkan batasan waktu pengerjaan tugas, sehingga peserta diarahkan untuk menggunakan rentang waktu yang telah di desain dalam sistem pembelajaran. 6. Mengkomunikasikan ekspektasi yang tinggi Harapan dengan standar yang tinggi sangat penting untuk semua, untuk yang kurang persiapan, untuk yang tidak bersedia mendorong diri sendiri, dan untuk yang pintar dan memiliki motivasi tinggi. Dalam lingkungan pembelajaran program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, ekspektasi tinggi dikomunikasikan melalui tugas yang menantang, contohcontoh kasus, dan pujian untuk hasil kerja berkualitas yang berfungsi untuk mencapai ekspektasi yang tinggi tersebut. 7. Menghargai berbagai macam bakat dan metode pembelajaran 7

20 Dalam pembelajaran Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi, hal ini dapat diartikan dengan memberikan media belajar yang beragam, memilih topik tertentu untuk proyek maupun kelompok diskusi. Menyediakan media belajar yang beragam bertujuan untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda serta memberikan akses khusus untuk penderita difabel. C. Persyaratan Peserta pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mewajibkan peserta untuk menyelesaikan setidaknya 2 (dua) kelompok kompetensi yang nilainya paling rendah dalam satu tahun program berjalan dan atau 2 (dua) modul prioritas yang sudah ditentukan dengan moda yang ditentukan oleh penyelenggara Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pada kurun waktu 1 (satu) tahun. Guru yang akan mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah guru yang: 1. Profil hasil UKG-nya menunjukkan terdapat 3 (tiga) hingga 10 (sepuluh) kelompok kompetensi yang nilainya di bawah KCM (65). Jika guru tersebut belum melakukan UKG atau telah melakukan UKG namun dengan mata pelajaran/paket keahlian/jenjang yang tidak sesuai, maka guru tersebut diwajibkan untuk melakukan tes awal dengan menggunakan sistem UKG. 2. Terdaftar di dalam Komunitas GTK pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 3. Berada di wilayah yang tersedia akses/jaringan internet (khusus untuk peserta yang mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring dan daring kombinasi). 4. Bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi. 8

21 D. Komunitas GTK Pengertian Komunitas GTK merupakan komunitas yang telah terdaftar dan teregistrasi secara resmi di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Komunitas GTK ini terdiri dari komunitas POKJA dan komunitas rayon. a. Komunitas POKJA adalah komunitas yang telah disahkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan memiliki Surat Keputusan Pendirian Komunitas. Komunitas POKJA terdiri dari: 1) Pusat Kegiatan Gugus merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Taman Kanak-Kanak (TK) di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 2) Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 3) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah forum/wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran pada SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB yang berada pada satu wilayah/kabupaten/kota/ kecamatan/sanggar/gugus sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 4) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Bimbingan Konseling di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 9

22 a) Komunitas rayon 1 adalah forum/wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran/paket keahlian yang anggotanya ada dalam satu atau lebih provinsi yang dikoordinir dan dibentuk oleh UPT. Komunitas rayon dibentuk agar seluruh guru mendapatkan haknya untuk mengikuti Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi. Komunitas rayon yang dibentuk oleh UPT akan didaftarkan ke SIM Pembinaan Karier Guru. Komunitas rayon ini dapat disahkan oleh Dinas Pendidikan (Prov./Kab./Kota) mengacu pada Standar Pengembangan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik, Departemen Pendidikan Nasional Tahun Pembentukan dan Pendaftaran Komunitas Seperti yang telah dijelaskan pada BAB II subbab C, bahwa salah satu syarat guru dapat mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah terdaftar di dalam Komunitas GTK pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Oleh karena itu, seluruh komunitas yang telah terbentuk (komunitas POKJA dan komunitas rayon) harus didaftarkan secara resmi ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. a. Komunitas POKJA oleh Dinas Prov./Kab./Kota Guru-guru yang belum tergabung di dalam komunitas POKJA dapat mendaftar sesuai dengan Standar Operasional Penyelenggaraan KKG/MGMP yang diatur dalam Standar Pengembangan KKG dan MGMP. Pembentukan komunitas POKJA dikoordinir oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. Komunitas POKJA melalui Ketua Komunitas diwajibkan untuk mendaftarkan dan meregistrasikan komunitasnya ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan menggunakan alur pada Gambar Komunitas rayon yang dibentuk oleh UPT dan telah terdaftar di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, akan tetapi belum disahkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota, dapat ditinjau ulang sewaktu-waktu oleh UPT. 10

23 Gambar 2. 1 Alur Pendaftaran Komunitas POKJA Mekanisme pendaftaran komunitas POKJA adalah sebagai berikut: 1) Ketua komunitas mengajukan registrasi komunitas POKJA ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melalui operator Dinas yang mengelola SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 2) Operator Dinas melakukan proses registrasi di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk setiap komunitas POKJA yang telah diajukan ketua komunitas POKJA dan memberikan tanda bukti register komunitas POKJA yang mencakup akun ketua komunitas di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 3) Ketua komunitas melengkapi data dan informasi identitas komunitas POKJA yang dipimpin di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, terdiri dari nama komunitas, jenjang, nama ketua komunitas, akta pendirian, alamat kontak, info rekening, keanggotaan, pengurus komunitas, dan lain lain. 4) Ketua komunitas melengkapi dan memverifikasi daftar anggota guru di komunitas yang dipimpin, mencakup nama guru-guru yang tergabung dalam komunitasnya. 11

24 b. Komunitas Rayon oleh UPT UPT dapat membentuk komunitas rayon untuk mata pelajaran/paket keahlian tertentu yang berasal dari satu atau lebih provinsi dan beranggotakan minimal 8 orang. Komunitas rayon dapat dibentuk oleh UPT, hanya jika: 1) jumlah guru mata pelajaran/paket keahlian dalam suatu provinsi tertentu kurang dari 8 orang 2) belum terdaftar dalam Komunitas POKJA 3) belum terdaftar dan teregistrasi di dalam SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Alur pembentukan komunitas rayon oleh UPT melalui prosedur seperti pada Gambar 2.2 berikut: ALUR PEMBENTUKAN KOMUNITAS RAYON UPT DINAS MULAI OPERATOR DINAS MENGINPUT DATA PESERTA YANG BELUM MEMILIKI KOMUNITAS DI SIM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN UPT MEMPEROLEH NOTIFIKASI PERIHAL DATA PESERTA YANG BELUM MEMILIKI KOMUNITAS PEMETAAN KOMUNITAS RAYON OPERATOR DINAS MEMPEROLEH NOTIFIKASI PERIHAL KOMUNITAS RAYON YANG SUDAH DIBENTUK PEMBENTUKAN KOMUNITAS RAYON SELESAI Gambar 2. 2 Bagan Alur Pembentukan Komunitas Rayon oleh UPT Mekanisme pembentukan komunitas pada Gambar 2.2 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Dinas melalui operator dinas mengirimkan data guru di setiap kab./kota yang belum terdaftar dalam komunitas POKJA ke UPT melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Data guru tersebut memuat nama peserta dan mata pelajaran/paket keahlian yang diampu. 2) Prosedur pengiriman data guru ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, selanjutnya dijelaskan lebih rinci di 12

25 Prosedur Operasional Standar SIM dan LMS Sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 3) UPT mendapatkan notifikasi tentang data guru di setiap Prov./Kab./Kota yang belum terdaftar dalam komunitas POKJA. 4) Berdasarkan data guru yang dikirimkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota, UPT kemudian melakukan pemetaan pembentukan komunitas rayon. Pemetaan tersebut memuat jumlah guru untuk setiap mata pelajaran/paket keahlian di provinsi yang dibina oleh UPT. 5) Hasil pemetaan akan digunakan oleh UPT untuk membentuk komunitas rayon. Jika dari hasil pemetaan: a) Terdapat > 8 guru mata pelajaran/paket keahlian tertentu dalam suatu provinsi, maka komunitas akan dibentuk, disahkan dan didaftarkan ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. b) Terdapat < 8 guru mata pelajaran/paket keahlian tertentu dalam suatu propinsi, maka UPT dapat membentuk komunitas rayon yang anggotanya berasal dari satu atau lebih provinsi dengan mata pelajaran/paket keahlian yang sama, beranggotakan minimal 8 orang. 6) UPT mendaftarkan komunitas rayon ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 7) Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota memperoleh notifikasi pembentukan komunitas rayon. E. Moda Dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Seperti yang telah diterangkan pada Bab I, bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengembangkan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam 3 (tiga) moda, yaitu (1) Tatap Muka; (2) Daring Murni (full online learning); dan (3) Daring Kombinasi (kombinasi daring dan tatap muka (blended learning)). 13

26 Moda-moda tersebut dipilih oleh Dinas Prov./Kab./Kota atau UPT untuk membentuk kelas pembelajaran sesuai dengan profil peserta. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka merupakan bagian dari sistem pembelajaran, di mana terjadi interaksi secara langsung antara fasilitator dengan peserta seperti pada Gambar 2.1. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam moda tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi, latihan, praktik, dan penilaian. Unsur yang terlibat pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan UPT adalah Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator, guru sebagai peserta dan panitia kelas. Fasilitator Panitia Kelas Fasilitator memfasilitasi peserta secara langsung. Sistem Pembinaan Karier Guru Peserta Gambar 2. 3 Model pembimbingan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka 14

27 Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Pendekatan pembelajaran pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri (constructivism); b. Pembelajar akan berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan masalah secara bersama-sama (social constructivism); c. Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of learners) yang inklusif; d. Memanfaatkan media laman (website) yang bisa diakses melalui internet, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan atau kelas digital; e. Interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas, dan pengayaan. Melalui moda daring, peserta memiliki keleluasaan waktu belajar. Peserta dapat belajar kapanpun dan dimanapun, sehingga tidak perlu meninggalkan kewajibannya sebagai guru dalam mendidik. Pada daring kombinasi, peserta akan melakukan pembelajaran secara luring (tatap muka) di Pusat Belajar dan didampingi oleh fasilitator. Gambaran umum dari setiap model pembelajaran pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring adalah sebagai berikut. a. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Murni Pembelajaran pada model ini hanya melibatkan fasilitator dan guru sebagai peserta. Dengan memanfaatkan TIK, peserta secara penuh melakukan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari bahan ajar, mengerjakan lembar kerja, berdiskusi serta berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan peserta lainnya. Selama proses pembelajaran, peserta difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu dan akan dibantu oleh admin LMS dalam hal teknis pembelajaran. 15

28 Kelas pada moda daring terdiri dari Daring Murni - Model 1, Daring Murni - Model 2 dan Daring Kombinasi. Unsur yang terlibat di dalam kelas pembelajaran dan interaksi setiap unsurnya pada moda-moda tersebut dijelaskan sebagai berikut. Dalam pelaksanaan moda daring murni, dikembangkan dua model sebagai berikut. 1) Model 1 Pembelajaran pada model ini hanya melibatkan pengampu dan guru sebagai peserta. Pengampu Admin LMS Pengampu memfasilitasi peserta secara daring penuh. Peserta berkomunikasi dengan pengampu secara daring Sistem Pembinaan Karier Guru Peserta Gambar 2. 4 Model pembimbingan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni - Model 1 Dengan memanfaatkan TIK, peserta secara penuh melakukan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari bahan ajar, mengerjakan lembar kerja, berdiskusi serta berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan peserta lainnya. Selama proses pembelajaran, peserta difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu, seperti pada Gambar

29 2) Model 2 Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni Model 2 diperuntukkan bagi guru-guru dengan lokasi kerja jauh dari Pusat Belajar yang digunakan sebagai tempat pertemuan tatap muka dengan mentor. Pengampu Admin LMS Pengampu memfasilitasi peserta secara daring. Peserta berkomunikasi dengan pengampu secara daring Sistem Pembinaan Karier Guru Pengampu memfasilitasi mentor secara daring. Mentor berkomunikasi dengan pengampu secara daring. Peserta Mentor mendampingi peserta secara daring. Peserta berdiskusi / koordinasi dengan mentor secara daring. Mentor Gambar 2. 5 Model pembimbingan pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni - Model 2 Pembelajaran pada model ini dilakukan secara daring penuh dengan menggabungkan interaksi antara peserta, mentor dan atau pengampu, dengan model pembimbingan seperti pada Gambar 2.5 berikut: Interaksi Pengampu Mentor: Pengampu mendampingi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring. Interaksi Mentor Peserta: Mentor mendampingi, berdiskusi dan berkoordinasi dengan peserta secara daring. Interaksi Pengampu Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan peserta secara daring. 17

30 b. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Kombinasi Pada moda daring kombinasi, peserta akan berinteraksi dengan pengampu secara daring, sedangkan interaksi antara peserta dengan mentor dilakukan secara daring maupun luring. Interaksi belajar daring dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pembelajaran yang telah disiapkan secara elektronik, dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Peserta berinteraksi dengan pengampu secara synchronous interaksi belajar pada waktu yang bersamaan seperti dengan menggunakan video call, telepon atau live chat, maupun asynchronous interaksi belajar pada waktu yang tidak bersamaan melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara elektronik dengan menggunakan forum atau message. Interaksi tatap muka dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati bersama antara peserta dan mentor di Pusat Belajar yang telah ditetapkan dan dibantu oleh panitia kelas. Pada moda daring kombinasi, peserta akan difasilitasi oleh mentor secara daring dan luring. Peserta melakukan interaksi belajar secara daring dan tatap muka. Interaksi tatap muka dilaksanakan di Pusat Belajar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan difasilitasi oleh seorang mentor. Interaksi pada daring kombinasi dapat dilihat pada Gambar 2.5. Interaksi Pengampu Mentor: Pengampu memfasilitasi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring. Interaksi Mentor Peserta: Mentor mendampingi, berdiskusi dan berkoordinasi dengan peserta secara daring dan luring. Interaksi Pengampu Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan peserta secara daring. 18

31 Pengampu Admin LMS Pengampu memfasilitasi peserta secara daring. Peserta berkomunikasi dengan pengampu secara daring Sistem Pembinaan Karier Guru Pengampu mendampingi mentor secara daring. Mentor berkomunikasi dengan pengampu secara daring Peserta Mentor mendampingi peserta secara daring dan luring. Peserta berdiskusi / koordinasi dengan mentor secara daring dan luring. Mentor Gambar 2. 6 Model pembimbingan pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi F. Komponen dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Koordinator Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Koordinator program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ditunjuk oleh Ditjen GTK dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan program di tingkat pusat. Fasilitator Fasilitator dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah Narasumber Nasional (pada moda tatap muka) atau Pengampu (pada moda daring), dan Instruktur Nasional (pada moda tatap muka) atau Mentor (pada moda daring). a. Narasumber Nasional (NS)/Pengampu 19

32 Narasumber Nasional (NS)/Pengampu adalah widyaiswara/ Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP)/PTK/dosen yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/spreadsheet, presentasi/powerpoint, penggunaan internet /surel, browsing, download/unduh dan upload/unggah data); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; dan telah memenuhi syarat : 1) Jika berasal dari PTK, maka pada profil hasil UKG-nya, terdapat 8 (delapan) hingga 10 (sepuluh) kelompok kompetensi di atas KCM (65). 2) Pernah menjadi fasilitator pada pelatihan Instruktur Nasional/Mentor pada tahun 2016; dan atau 3) Mendapat predikat minimal baik pada Pembekalan Narasumber Nasional/Pengampu tahun 2017; atau 4) Telah mengikuti Penyegaran Narasumber Nasional/Pengampu tahun Jika jumlah Narasumber Nasional/Pengampu pada satu UPT tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan kelas kelompok kompetensi, maka UPT bertanggungjawab untuk menyediakan Narasumber Nasional/Pengampu pengganti. Urutan prioritas Narasumber Nasional/Pengampu pengganti adalah sebagai berikut: 1) Tim Pengembang Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 2) Penulis Modul pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. b. Instruktur Nasional (IN)/Mentor 2 2 Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai narasumber nasional/instruktur nasional/tim pengembang/mentor untuk program Pengembangan Keprofesian 20

33 Instruktur Nasional (IN)/Mentor adalah guru yang telah mengikuti UKG; mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/spreadsheet, presentasi/powerpoint, penggunaan internet /surel, browsing, download/unduh dan upload/unggah data); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; dan memenuhi syarat: 1) Pada profil hasil UKG-nya, terdapat 8 (delapan) hingga 10 (sepuluh) kelompok kompetensi di atas KCM (65) a) Bila pada suatu komunitas tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria pada poin 1), maka guru dengan nilai UKG tertinggi di komunitas tersebut dapat diusulkan sebagai Instruktur Nasional/Mentor. b) Bila pada suatu komunitas tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria pada poin 1) dan a), maka Instruktur Nasional/Mentor dapat diusulkan dari komunitas lain dalam satu wilayah. 2) Mendapat predikat minimal cukup pada Pembekalan Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017; atau 3) Telah mengikuti Penyegaran Instruktur Nasional/Mentor tahun Pada moda tatap muka, jika dalam hal khusus Instruktur Nasional tidak tersedia, maka dapat digantikan perannya oleh Narasumber Nasional atau Tim Pengembang pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau Penulis Modul. Peserta Berkelanjutan minimal 1 (satu kali), maka mendapat beban mengajar paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka per minggu dalam 1 (satu) minggu untuk mata pelajaran yang diampu, sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. 21

34 Kriteria peserta yang mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan seperti yang telah disebutkan pada Bab II, sub bab C. Perihal guru yang belum mengikuti UKG atau telah mengikuti UKG namun dengan mata pelajaran/paket keahlian/jenjang yang tidak sesuai, maka guru tersebut dapat mengikuti UKG dengan menggunakan sistem UKG tahun 2015, untuk mendapatkan peta profil kompetensi guru. Mekanisme pelaksanaan UKG adalah sebagai berikut: a. Dinas menginventarisasi data guru yang belum memiliki peta profil kompetensi b. Dinas melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mengusulkan pelaksanaan UKG bagi guru yang belum memiliki peta profil kompetensi ke UPT wali c. UPT mendapatkan notifikasi usulan guru yang akan mengikuti UKG d. UPT melakukan koordinasi dengan tim sistem UKG GTK untuk mendapatkan reginfo dan proginfo e. UPT mendistribusikan reginfo dan proginfo ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota f. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota mendistribusikan reginfo dan proginfo ke TUK g. UPT bersama Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menyelenggarakan UKG pada TUK yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Peserta dapat mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan setelah peta profil kompetensi hasil UKG dipublikasikan oleh Ditjen GTK melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 22

35 MEKANISME PELAKSANAAN UKG DINAS Mulai Dinas menginventarisir data guru yang belum memiliki profil kompetensi Dinas melalui operator dinas mengirimkan data guru yang belum memiliki profil kompetensi di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Melakukan penjadwalan dan penetapan TUK untuk melaksanakan UKG Memperoleh reginfo dan proginfo dari UPT Mendistribusikan reginfo dan proginfo ke TUK UPT Melalui operator UPT memperoleh notifikasi perihal data guru yang belum memiliki profil kompetensi di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Melakukan koordinasi dengan tim sistem UKG GTK untuk mendapatkan reginfo dan proginfo Mendistribusikan reginfo dan proginfo ke dinas Bersama Dinas menyelenggarakan UKG Selesai Gambar 2. 7 Mekanisme Pelaksanaan UKG (untuk mendapatkan peta profil kompetensi guru) Pengelola di UPT Pengelola pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di UPT terdiri atas Penanggung jawab Program, operator UPT, koordinator admin LMS, admin LMS dan panitia kelas yang ditugaskan oleh UPT. a. Penanggung Jawab (Penjab) Program di UPT Penanggung jawab (Penjab) Program adalah orang yang ditunjuk oleh UPT untuk mengkoordinasikan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di tingkat UPT. Penjab Program akan diberikan akun manajemen pada SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan berperan untuk: 1) Memantau keterlaksanaan penyelenggaraan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di kelas meliputi keaktifan peserta, mentor dan pengampu. 2) Melaporkan keaktifan peserta, IN/Mentor, NS/Pengampu dan jumlah kelas kepada Penanggung jawab program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di GTK. 3) Memastikan Pusat Belajar yang aktif di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program. 4) Memastikan TUK aktif dan dapat digunakan sebagai tes akhir sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program. 23

36 b. Operator UPT Operator UPT adalah staf yang mampu menggunakan SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan baik, memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta dan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya. Peran dari operator UPT adalah: 1) Membuat kelas di dalam SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 2) Melakukan registrasi pengampu dan admin LMS dan PB (daring kombinasi) di dalam kelas daring. 3) Memulai kelas di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. c. Koordinator admin LMS Koordinator admin LMS adalah tim pengembang sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yang diangkat di setiap UPT dan menguasai LMS yang digunakan. Jumlah koordinator admin LMS di setiap UPT adalah satu. Peran koordinator admin LMS adalah: 1) Bertanggung jawab untuk mengatasi masalah teknis terkait dengan LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang digunakan. 2) Mengelola master konten yang akan digunakan dalam kelas. 3) Mengendalikan Sistem LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk menjamin kelancaran pembelajaran daring di setiap kelas selama pelaksanaan kegiatan. 4) Memastikan kesesuaian Nilai Sementara dari LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan Nilai Sementara di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. d. Admin LMS Admin LMS adalah orang yang ditugaskan oleh UPT yang mampu menggunakan LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan baik, memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta, dan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya. Jumlah admin LMS dapat disesuaikan dengan kebutuhan UPT. Salah 24

37 satu peran admin LMS adalah memberikan bantuan dan solusi terhadap permasalahan teknis dari peserta, mentor, dan pengampu di kelas daring. Operator SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Prov./Kab/Kota Operator Dinas Pendidikan Prov./Kab/Kota adalah petugas yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk mengelola SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Peran Operator SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota adalah: a) Mengusulkan kelas Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pada kegiatan kolektif guru (pembiayaan APBD dan mandiri) ke UPT. b) Mengeluarkan tanda bukti register komunitas POKJA. c) Melakukan registrasi peserta, IN/mentor dan Pusat Belajar di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. d) Menyetujui dan menerbitkan kode validasi (token) tes akhir. Panitia Kelas Panitia Kelas adalah tim yang ditugaskan untuk membantu secara administratif pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka. Panitia dalam satu kelas berjumlah 2 orang, yang terdiri dari: 1 (satu) orang admin SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 1 (satu) orang operator TUK yang berasal dari TUK yang akan digunakan oleh kelas tersebut dan ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. Penanggung jawab Pusat Belajar Penanggung jawab Pusat Belajar adalah guru atau staf lain (diutamakan Kepala Sekolah) pada sekolah yang dijadikan Pusat Belajar dan ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. Penanggung jawab Pusat Belajar berperan dalam: a. Melakukan koordinasi dengan mentor dan operator Pusat Belajar b. Mengatur jadwal penggunaan Pusat Belajar 25

38 c. Memastikan kesiapan Pusat Belajar d. Menyediakan ATK untuk kepentingan administrasi dan pelaporan di Pusat Belajar e. Memastikan kelengkapan administrasi yang diperlukan pada tiap pertemuan tatap muka Operator Pusat Belajar Operator Pusat Belajar adalah guru atau staf lain yang ditunjuk oleh sekolah yang dijadikan sebagai Pusat Belajar, dan memiliki peran sebagai berikut. a. Membuat jadwal pertemuan tatap muka untuk setiap kelompok mentor (dengan berkoordinasi bersama seksi penyelenggara di setiap UPT yang akan menggunakan Pusat Belajar tersebut). b. Memberikan bantuan teknis terhadap peserta dan mentor di kelas luring (pada saat pertemuan di PB), misalnya: literasi TIK atau koneksi internet. c. Membantu mentor dalam kegiatan administratif lainnya. Penanggung Jawab TUK Penanggung jawab TUK adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan tes akhir di TUK. Peran Penangung jawab TUK adalah: a. Menyediakan sarana dan prasarana untuk tes akhir b. Menyetujui penggunaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tes akhir Operator TUK Operator TUK adalah petugas yang ditunjuk untuk mengelola tes akhir di TUK. Peran Operator TUK adalah: a. Melakukan sinkronisasi peserta tes akhir dengan sistem UKG b. Memastikan data nilai tes yang sudah dilakukan diunggah ke dalam sistem UKG 26

39 G. Unsur-Unsur Dalam Penyelenggaraan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Unsur-unsur dalam penyelenggaraan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan meliputi materi ajar, fasilitator, pembelajaran menggunakan akses internet, praktik, praktikum, pusat belajar, belajar mandiri, sistem penilaian pembelajaran daring, sistem penilaian belajar mandiri, penggunaan sistem UKG dalam tes akhir, evaluasi akhir program dan sertifikasi. H. Sistem Pengendali Mutu Sistem pengendalian mutu bertujuan untuk menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran dari sisi sistem maupun aktivitas pembelajaran. Pengendalian sistem Pengendalian sistem dilakukan dengan membentuk beberapa petugas dengan peran dan tugas sebagai berikut. a. Penanggung jawab (Penjab) Program di UPT Penanggungjawab Program di UPT bertugas untuk mengkoordinasikan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di tingkat UPT. Penjab program di UPT juga bertugas membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk dilaporkan ke Koordinator Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. b. Operator UPT Operator UPT bertugas untuk menyiapkan dan memastikan bahwa kelas sudah terbentuk di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan siap dimulai. c. Fasilitator Fasilitator pada moda tatap muka menjamin keberlangsungan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rancangan skenario 27

40 pembelajaran dan melakukan penilaian terhadap sikap dan keterampilan peserta pada kelas yang diampu. Sedangkan fasilitator pada moda daring (pengampu) mempunyai otoritas tertentu di LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk memperbaiki konten dalam menjamin keberlangsungan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang diampu. d. Koordinator Admin LMS Koordinator admin LMS mempunyai otoritas di dalam LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk memperbaiki teknis dalam menjamin keberlangsungan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring. Apabila terjadi hal yang memang harus diperbaiki dari sisi konten, maka koordinator admin LMS diwajibkan untuk memperbaikinya. e. Admin LMS Pengendalian sistem oleh admin LMS di UPT dilakukan dengan: membantu peserta, mentor dan pengampu terkait dengan teknis pelaksanaan pembelajaran moda daring murni dan daring kombinasi. memonitor proses pelaksanaan pembelajaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni dan daring kombinasi. mengumpulkan data monitoring dan evaluasi dari LMS. f. Panitia Kelas Panitia kelas bertugas untuk mengelola kegiatan dalam pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka di kelas masing-masing. g. Ketua Komunitas Ketua komunitas bertugas untuk memonitor info-info program GTK Kemendikbud secara periodik melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 28

41 h. Operator Dinas untuk SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Operator dinas SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bertugas untuk: Memonitor kelengkapan data keanggotaan dan aktifitas komunitas POKJA secara berkala Memonitor info-info program GTK Kemendikbud secara periodik melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengendalian konten Konten Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka dan daring merupakan tanggung jawab dari UPT dengan menggunakan standar sistematika yang sudah ditentukan di tingkat pusat. Pada moda daring, UPT mengembangkan konten Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai kebutuhan dengan pengendalian konten dilakukan secara terpusat dalam sebuah LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pengendalian Narasumber Nasional/Pengampu Peserta dan Instruktur Nasional/Mentor dapat melaporkan pelayanan Narasumber Nasional/Pengampu dalam memfasilitasi pembelajaran kepada UPT tempat Narasumber Nasional/Pengampu bertugas. Laporan pelayanan dapat disampaikan melalui message, sms atau surel kepada UPT penyelenggara. Pengendalian kualitas Instruktur Nasional/Mentor Peserta dapat melaporkan pelayanan Instruktur Nasional/Mentor dalam membimbing peserta melalui tautan message, sms atau surel kepada UPT penyelenggara. 29

42 I. Hal-hal yang harus diperhatikan dan diantisipasi Agar peningkatan kompetensi melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan baik, beberapa hal berikut perlu diperhatikan: 1. Ketersediaan tempat kegiatan Tempat pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan harus dilakukan koordinasi sejak dini dengan pihak-pihak terkait. 2. Ketepatan jadwal kegiatan Untuk pemenuhannya harus dilakukan penyelarasan dengan agenda kegiatan nasional dan regional. 3. Ketersediaan Pusat Belajar Untuk pemenuhannya harus dilakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Prov./Kab/Kota dan UPT lainnya. 4. Ketersediaan Tempat Uji Kompetensi (TUK) TUK yang dimaksud adalah TUK yang telah ada sejak tahun 2015 dan ditunjuk sebagai TUK oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 5. Ketersediaan Narasumber Nasional/Pengampu dan Instruktur Nasional/Mentor Untuk pemenuhannya harus dilakukan koordinasi dengan UPT lainnya. 6. Resiko tidak terduga yang dapat terjadi selama persiapan dan pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (bencana, sakit/meninggal, pencurian, dll.). Untuk pemenuhannya dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan penanganannya disesuaikan dengan prosedur yang berlaku. 7. Keaktifan peserta pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Peserta diupayakan aktif mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Bagi peserta yang tidak aktif agar segera diberi peringatan dan apabila peringatan tidak ditindaklanjuti oleh peserta tersebut, maka peserta yang bersangkutan tidak direkomendasikan untuk mengikuti tes akhir. 30

43 BAB III. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan alat penghasil informasi yang menekankan pada alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan, serta digunakan untuk melakukan pengawasan atau kontrol, analisis dan visualisasi, yang terdiri atas kumpulan interaksi dari sub-sub sistem informasi. B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tujuan dari SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah untuk mengelola data komunitas, data guru dan seluruh komponen yang terlibat dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Ruang lingkup dari SIM ini terdiri atas: 1. Pengelolaan akun pengguna. 2. Pengelolaan komunitas GTK dan Pusat Belajar. 3. Pengelolaan kelas, peserta dan pengurus diklat. 4. Penetapan waktu dan tempat tes akhir di TUK. 5. Pengolahan nilai akhir peserta. 6. Pengelolaan riwayat diklat individu guru (portofolio). C. Mekanisme SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan SIM merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari keseluruhan penyelenggaraan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Gambaran skematik SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan disajikan dengan alur seperti pada Gambar

44 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PUSAT UPT DINAS PENGAMPU IN/MENTOR PESERTA MULAI RAKORTEK RAKOR MEMBERIKAN INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MEMPEROLEH INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MEMBERIKAN INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN DAN SINKRONISASI DATA CALON PESERTA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BERSAMA DINAS MELAKUKAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA CALON: IN/MENTOR PESERTA UKG PESERTA PEMBINAAN KARIER GURU KOMUNITAS GTK PUSAT BELAJAR TUK MENERIMA INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN DAN DATA CALON PESERTA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MEMETAKAN DAN MENGUSULKAN DATA CALON: IN/MENTOR PESERTA UKG (TES AWAL) PESERTA PEMBINAAN KARIER GURU KOMUNITAS GTK PUSAT BELAJAR TUK A 32

45 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PUSAT UPT DINAS NS/PENGAMPU IN/MENTOR PESERTA A MENERBITKAN SK: PENANGGUNGJAWAB UPT OPERATOR UPT KOORDINATOR ADMIN LMS KOORDINATOR ADMIN SISTEM UKG PERSIAPAN MENYELENGGARAKAN PEMBEKALAN DAN PENYEGARAN NARASUMBER NASIONAL/PENGAMPU PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU SD MEMETAKAN NARASUMBER/ PENGAMPU DAN INSTRUKTUR NASIONAL/MENTOR MENYELENGGARAKAN PENYEGARAN DAN ATAU PEMBEKALAN NARASUMBER NASIONAL/PENGAMPU PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MENYELENGGARAKAN PENYEGARAN DAN ATAU PEMBEKALAN INSTRUKTUR NASIONAL/MENTOR PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MENERIMA INFORMASI PERIHAL PENYELENGGARAAN PENYEGARAN DAN ATAU PEMBEKALAN IN/ MENTOR, DAN MENERBITKAN SURAT TUGAS BAGI CALON IN/MENTOR MENGIKUTI PENYEGARAN ATAU PEMBEKALAN NARASUMBER NASIONAL/ PENGAMPU MENGIKUTI PENYEGARAN DAN ATAU PEMBEKALAN INSTRUKTUR NASIONAL/ MENTOR MENGELOLA KELAS PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MENERBITKAN SK: NARASUMBER NASIONAL/ PENGAMPU ADMIN LMS PANITIA KELAS MEMPEROLEH INFORMASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, MELAKUKAN REGISTRASI DI SIM PEMBINAAN KARIER GURU, DAN MENERBITKAN SK: OPERATOR DINAS INSTRUKTUR NASIONAL/ MENTOR PESERTA PANITIA KELAS PENJAB TUK OPERATOR TUK B C D E F 33

46 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PUSAT UPT DINAS NS/PENGAMPU IN/MENTOR PESERTA EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN MENERIMA LAPORAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN B MENYELENGGARAKAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MENERBITKAN DAN MENDISTRIBUSIKAN SERTIFIKAT MENGOLAH DAN MENGANALISIS HASIL EVALUASI BERDASARKAN LAPORAN PENYELENGGARAAN YANG DITERIMA MENYUSUN LAPORAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN C MENGKOORDINIR PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DENGAN DANA APBD/MANDIRI MENYUSUN LAPORAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DENGAN DANA APBD/MANDIRI D MEMFASILITASI MENTOR DAN PESERTA MEMBUAT LAPORAN FASILITASI TERHADAP MENTOR DAN PESERTA E IN SEBAGAI FASILITATOR MENTOR SEBAGAI PENDAMPING PESERTA MENTOR: MEMBUAT LAPORAN FASILITASI TERHADAP PESERTA IN:MEMBUAT LAPORAN FASILITASI TERHADAP PESERTA F MENGIKUTI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN: MELAKUKAN PROSES PEMBELAJARAN MELAKUKAN TES AKHIR MENGISI EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SERTIFIKAT SELESAI Gambar 3. 1 Alur SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 34

47 Ketersediaan SIM dalam penyelenggaraan pelatihan, akan memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengikuti alur informasi yang harus dilakukan sesuai wilayah tugasnya masing-masing. Setiap unsur yang terlibat terkait dengan SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring pada Gambar 3.1 dijelaskan sebagai berikut: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) a. Ditjen GTK memberikan informasi terkait pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ke UPT (PPPPTK dan LPPPTK-KPTK). b. Ditjen GTK mendistribusikan data guru yang terdaftar di Dapodik per Desember 2016 ke UPT. c. Ditjen GTK menyelenggarakan Pembekalan Narasumber Nasional (NS)/Pengampu (bagi NS/Pengampu baru) dan Penyegaran Narasumber Nasional (NS)/Pengampu (bagi NS/Pengampu yang telah mengikuti pelatihan tahun 2016). d. Pada akhir penyelenggaraan program, Ditjen GTK akan menerima laporan penyelenggaraan program dari UPT untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. UPT (Unit Pelayanan Teknis) a. Berdasarkan informasi tentang program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari GTK, UPT melakukan koordinasi dengan Dinas Prov./Kab./Kota terkait dengan pelaksanaan kegiatan dan data pemetaan guru, mencakup data calon: 1) IN/Mentor, 2) peserta UKG (untuk mendapatkan peta profil kompetensi), 3) peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berdasarkan kelompok kompetensi dan letak geografis, 4) Komunitas GTK, 5) Pusat Belajar, dan 6) TUK. b. UPT bersama dengan Dinas Prov./Kab./Kota melakukan verifikasi dan validasi data pemetaan pada poin a. 35

48 c. UPT menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Penanggungjawab UPT, Operator UPT, Koordinator admin LMS dan Koordinator admin sistem UKG. d. UPT menetapkan calon NS/Pengampu dan IN/Mentor untuk mengikuti Penyegaran dan atau Pembekalan NS/Pengampu dan IN/Mentor. e. UPT melaksanakan Penyegaran NS/Pengampu dan atau Pembekalan NS/Pengampu. f. UPT melaksanakan Penyegaran IN/Mentor dan atau Pembekalan IN/Mentor. g. UPT mengelola kelas Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar. h. UPT menerbitkan Surat Keputusan Penetapan NS/Pengampu, Admin LMS dan Panitia Kelas yang bertugas pada kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. i. UPT menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. j. UPT menerbitkan dan mendistribusikan sertifikat bagi peserta, IN/Mentor dan NS/Pengampu. k. Di akhir Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, UPT mengolah dan menganalisis hasil evaluasi berdasarkan laporan penyelenggaraan yang diterima untuk diserahkan kepada Ditjen GTK. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota a. Setelah menerima informasi tentang rencana pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari UPT, Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melakukan pemetaan dan mengusulkan data calon: 1) IN/Mentor, 2) peserta UKG (untuk mendapatkan peta profil kompetensi), 3) peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berdasarkan kelompok kompetensi dan letak geografis, 4) Komunitas GTK, 5) Pusat Belajar, dan 6) TUK. 36

49 b. Bersama UPT, melakukan verifikasi dan validasi data pemetaan pada poin a. c. Berdasarkan informasi dari UPT tentang penyelenggaraan Pembekalan IN/Mentor dan atau Penyegaran IN/Mentor, Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menerbitkan surat tugas untuk calon IN/Mentor yang mengikuti pembekalan atau penyegaran. d. Berdasarkan informasi dari UPT tentang pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melakukan registrasi di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan menerbitkan Surat Keputusan untuk: 1) Operator Dinas untuk SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, 2) Instruktur Nasional/Mentor, 3) Peserta, 4) Panitia Kelas, 5) Penanggung jawab TUK, 6) Operator TUK, 7) Penanggung jawab Pusat Belajar, 8) Operator Pusat Belajar e. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota mengkoordinir penyelenggaraan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui dana APBD atau mandiri. Mekanisme pengajuan dan penyelenggaraan kelas melalui dana APBD atau mandiri dijelaskan pada Bab III sub bab E. f. Menyusun laporan penyelenggaraan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui dana APBD atau mandiri untuk dilaporkan ke UPT. Narasumber Nasional (NS)/Pengampu a. Mengikuti Pembekalan Narasumber Nasional (NS)/Pengampu (bagi NS/Pengampu yang belum mengikuti Pelatihan NS/Pengampu tahun 2016) dan Penyegaran Narasumber Nasional (NS)/Pengampu. b. Memfasilitasi Instruktur Nasional/Mentor dan peserta pada kelas Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 37

50 c. Membuat laporan fasilitasi pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai bentuk pelaporan pembelajaran untuk diserahkan kepada Penanggungjawab Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Instruktur Nasional/Mentor a. Mengikuti Pembekalan Instruktur Nasional (IN)/Mentor (bagi IN/mentor yang belum mengikuti Pelatihan IN/Mentor tahun 2016) dan Penyegaran Instruktur Nasional (IN)/Mentor. b. Memfasilitasi peserta pada kelas Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. c. Membuat laporan fasilitasi pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai bentuk pelaporan pembelajaran untuk diserahkan kepada NS/Pengampu di kelas masing-masing. Peserta a. Mengikuti secara aktif dan menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. b. Melakukan tes akhir di TUK sesuai jadwal yang telah ditetapkan. c. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan menggunakan instrumen yang disediakan di LMS. d. Mendapatkan sertifikat bagi yang memenuhi kriteria kelulusan. D. Arsitektur SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bermuara dari SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berisi database peserta. Pada moda daring, database peserta ini akan diekspor ke Learning Managament System (LMS) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Arsitektur sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 3.2 berikut ini. 38

51 KONTEN SERVER Konten LMS E-PORTOFOLIO Tugas peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda Daring Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda Tatap Muka - Data peserta yang akan mengikuti tes akhir - Data Nilai Sementara Data Kelas Data Kelas SIM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN - Data peserta yang akan mengikuti tes akhir - Data Nilai Sikap dan Keterampilan Data Kelas meliputi: - Modul - Data Peserta - Data Fasilitator - Data Mentor - Data Panitia Kelas/Admin LMS - Pusat Belajar (DK dan TM) - Data peserta tes akhir - TUK dan Jadwal tes akhir SISTEM UKG Hasil tes akhir Gambar 3. 2 Arsitektur sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan LMS atau Learning Management System merupakan perangkat lunak yang secara komprehensif terintegrasi dengan berbagai fitur untuk mengelola kegiatan pembelajaran daring secara otomatis. LMS tersebut berisi bahan ajar yang dapat dipakai oleh pengampu dan pembelajar dalam kegiatan belajar mengajar secara daring. Bahan-bahan pembelajaran akan tersimpan dalam LMS dan dapat digunakan kembali di lain kesempatan. Ruang lingkup LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan terdiri atas: 1. Ruang akses kelas digital dan materi pembelajaran moda daring. 2. Dokumentasi berbagai aktifitas pembelajaran moda daring. 3. Administrasi kegiatan pembelajaran moda daring. 39

52 Pembelajaran yang disediakan dalam LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, menggunakan modul yang terintegrasi dengan penguatan pendidikan karakter dan telah dikembangkan menjadi aktivitas-aktivitas pembelajaran berupa teks modul, gambar, video dan audio yang tersimpan di server repository, serta fasilitas video call sebagai salah satu sarana interaksi antara pengampu, mentor dan peserta. Portofolio hasil pembelajaran setiap peserta akan terekam dan tersimpan di database peserta di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pada akhir pembelajaran, peserta akan melaksanakan tes akhir sesuai mekanisme sistem UKG. E. Pengelolaan Kelas pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Distribusi Komponen Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Sebelum mengikuti pembelajaran, peserta harus dibagi ke dalam kelas kelompok kompetensi 3. Peserta akan mengambil modul sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan. Distribusi komponen yang terlibat dalam satu kelas program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan seperti pada Tabel 3.1 berikut. Komponen Tabel 3. 1 Distribusi Komponen Setiap Moda pada Kelas Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tatap Muka Daring Murni - Model 1 Moda Pembelajaran (orang/kelas) Daring Murni Model2 Daring Kombinasi Keterangan NS/Pengampu 2* Satu orang pengampu dapat memfasilitasi lebih dari satu kelas 3 Penetapan peserta dan mentor pada setiap kelompok kompetensi harus benar-benar diperhatikan, karena pergantian atau penambahan peserta tidak dapat dilakukan jika pembelajaran pada kelas moda daring sudah dimulai. 40

53 Komponen Tatap Muka Daring Murni - Model 1 Moda Pembelajaran (orang/kelas) Daring Murni Model2 Daring Kombinasi IN/Mentor 2* Peserta 10 40** Maks. 600 Maks. 600 Admin LMS Panitia Kelas Keterangan: Keterangan Rasio fasilitator (TM) atau pendampingan (DM-2 dan DK) adalah 1:20 peserta Jika fasilitator (TM) 2 orang, dilakukan secara team teaching *) Jika dalam hal khusus IN/Mentor tidak dapat tersedia, maka dapat digantikan perannya oleh NS atau Tim Pengembang atau Penulis Modul pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. **) Untuk guru kejuruan, jumlah peserta disesuaikan dengan karakteristik kelompok kompetensi pada paket keahlian masing-masing. Persiapan Kelas Kelas pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan meliputi kelas atas usulan Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan kelas atas usulan UPT. Alur persiapan kelas disajikan pada Gambar

54 ALUR PERSIAPAN KELAS PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN UPT DINAS MULAI PERSIAPAN KELAS RAKORTEK MENDISTRIBUSIKAN DATA CALON PESERTA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MEMBUAT KELAS DI SIM PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MENETAPKAN DAN MEMULAI KELAS BERSAMA UPT MELAKUKAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA CALON: IN/MENTOR PESERTA UKG PESERTA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KOMUNITAS GTK PUSAT BELAJAR TUK MEMVERIFIKASI DAN REGISTRASI DATA DI SIM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN: PESERTA PUSAT BELAJAR INSTRUKTUR NASIONAL/MENTOR MERNERBITKAN SURAT TUGAS SELESAI Gambar 3. 3 Alur Persiapan Kelas Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mekanisme persiapan kelas pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai Gambar 3.3 diatas adalah sebagai berikut: a. UPT melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota terkait dengan pelaksaan kegiatan dan data pemetaan guru, mencakup data calon: 1) IN/Mentor, 2) peserta UKG (untuk mendapatkan peta profil kompetensi), 3) peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berdasarkan kelompok kompetensi dan letak geografis, 4) Komunitas GTK, 5) Pusat Belajar, dan 6) TUK. b. UPT bersama dengan Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melakukan verifikasi dan validasi data pemetaan pada poin a. c. UPT membuat kelas di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 42

55 d. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melakukan verifikasi dan registrasi peserta, pusat belajar, dan atau IN/Mentor ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. e. UPT menetapkan dan memulai kelas sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pengajuan kelas oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota yang menggunakan anggaran APBD atau mandiri perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: a. Penetapan kelompok kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta dilakukan berdasarkan dari hasil analisis modul prioritas yang harus dipelajari oleh anggota di komunitas masing-masing. b. Peserta dapat mempelajari sebanyak-banyaknya 2 kelompok kompetensi dan memilih maksimal 2 moda saja. c. Instruktur Nasional yang berperan sebagai fasilitator pada moda tatap muka berasal dari komunitas yang sama dengan peserta dan lulus Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor tahun 2016 atau Pembekalan Instruktur Nasional/Mentor tahun Apabila pada komunitas tersebut tidak tersedia IN dengan kriteria yang dipersyaratkan, maka Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dapat memilih IN dari komunitas yang lain dalam satu wilayah Apabila dalam satu wilayah tidak tersedia IN, maka Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dapat mengajukan permohonan fasilitator sebagai pengganti IN ke UPT. 43

56 BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A. Waktu dan Tempat Waktu Waktu pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring ditetapkan oleh masing-masing UPT. Tempat Penyelenggaraan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan menggunakan sekolah/gedung tempat kegiatan KKG/MGMP sebagai tempat pembelajaran dan disebut dengan Pusat Belajar. Pusat Belajar ini digunakan untuk kegiatan pembelajaran moda tatap muka maupun daring kombinasi. Selain sekolah/gedung tempat kegiatan KKG/MGMP, tempat pembelajaran juga dapat menggunakan Tempat Uji Kompetensi (TUK) di Kabupaten/Kota, atau sekolah tempat peserta bertugas mengajar. B. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Deskripsi Kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka adalah proses pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru secara tatap muka sebagai tindak lanjut dari hasil UKG. Hasil UKG akan mengindikasikan kelompok kompetensi apa yang akan diikuti oleh guru. Guru sebagai peserta melakukan pembelajaran secara tatap muka dan berinteraksi langsung dengan Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator dan peserta lainnya. Moda tatap muka terdiri dari tatap muka penuh dan tatap muka In-On-In. 44

57 a. Tatap Muka Penuh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka penuh adalah kegiatan pelatihan yang seluruh alokasi waktu pembelajarannya (60 JP atau 100 JP) dilaksanakan secara tatap muka antara peserta dan fasilitator. b. Tatap Muka In-On-In Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka In-On-In adalah kegiatan pelatihan yang pembelajarannya dilakukan sebagian secara tatap muka dan sebagian dilakukan secara mandiri. Kegiatan pembelajaran pada moda ini terdiri dari kegiatan In-Service Training (In) 1, kegiatan On-the-Job Learning (On) dan kegiatan In-Service Training (In) 2. Kegiatan In-Service Training (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta dengan fasilitator. Kegiatan tatap muka di awal kegiatan diberi istilah In-1, sementara kegiatan tatap muka di akhir kegiatan diberi istilah In-2. Materi pada kegiatan In-1 dan In-2 dijelaskan pada bagian struktur program. Kegiatan On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In-1. Pada saat On peserta melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pada saat In-1. Struktur Program Pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka bagi guru mata pelajaran, guru kelas SD, dan guru BK adalah 60 Jam Pelajaran 45 menit untuk dua kelompok kompetensi sedangkan bagi guru kejuruan produktif adalah menit untuk satu kelompok kompetensi. 45

58 a. Moda Tatap Muka Penuh Pola 60 JP Tabel 4. 1 Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Penuh Pola 60 JP No Materi JP UMUM 4 1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2 2. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 2 POKOK Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) 9 4. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-2) 9 6. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-2) 18 PENUNJANG 2 7. Tes Akhir 2 Total 60 b. Moda Tatap Muka Penuh Pola 100 JP Tabel 4. 2 Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Penuh Pola 100 JP No Materi JP UMUM 4 1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2 2. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 2 POKOK Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi 66 PENUNJANG 2 5. Tes Akhir 2 Total

59 c. Moda Tatap Muka In-On-In Tabel 4. 3 Struktur Program Kegiatan Tatap Muka In-On-In Pola No Materi JP In Service Training 1 (In-1) Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 1 2. Kajian Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) terintegrasi 3 Penguatan Pendidikan Karakter 3 Kajian Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) terintegrasi 6 Penguatan Pendidikan Karakter 4. Kajian Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-2) terintegrasi 3 Penguatan Pendidikan Karakter 5. Kajian Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-2) terintegrasi 6 Penguatan Pendidikan Karakter 6. Rencana Belajar Mandiri (informasi tugas On) 1 On the Job Learning (On) Pendalaman Materi Pedagogik dan Profesional 30 In Service Training 2 (In-2) Presentasi Hasil Kerja Peserta 6 9. Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut Tes Akhir 2 Total 60 Tabel 4. 4 Struktur Program Kegiatan Tatap Muka In-On-In Pola No Materi JP In Service Training 1 (In-1) Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 1 2. Kajian Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) terintegrasi 3 Penguatan Pendidikan Karakter 3 Kajian Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) terintegrasi 6 Penguatan Pendidikan Karakter 4. Kajian Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-2) terintegrasi 3 Penguatan Pendidikan Karakter 5. Kajian Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-2) terintegrasi 6 Penguatan Pendidikan Karakter 6. Rencana Belajar Mandiri (informasi tugas On) 1 On the Job Learning (On) Pendalaman Materi Pedagogik dan Profesional 20 In Service Training 2 (In-2) Presentasi Hasil Kerja Peserta 7 9. Refleksi Penguasaan Substansi Pembelajaran Rencana Tindak Lanjut Tes Akhir 2 Total 60 47

60 Penetapan materi pedagogik dan profesional disesuaikan dengan kelompok kompetensi yang diambil berdasarkan hasil UKG yang telah ditetapkan oleh masing-masing UPT. Dalam mempelajari modul melalui moda tatap muka In-On-In, kegiatan dapat dilaksanakan dalam rentang waktu 7 (tujuh) hari. Kegiatan In-On-In tersebut dapat dilakukan dengan variasi seperti pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6. Tabel 4. 5 Variasi pelaksanaan pembelajaran moda tatap muka pola 60 JP Variasi In-1 On In-2 Keterangan 1 20 JP, selama 2 hari 2 20 JP, selama 2 hari 20 JP, selama 10 hari (2 JP/hari) 30 JP, selama 10 hari (3 JP/hari) 20 JP, selama 2 hari 10 JP, selama 1 hari 1 JP = 45 menit Tabel 4. 6 Variasi pelaksanaan pembelajaran moda tatap muka pola 100 JP Variasi In-1 On In-2 Keterangan 1 20 JP, selama 2 hari 2 20 JP, selama 2 hari 60 JP, selama 15 hari (4 JP/hari) 70 JP, selama 17 hari (4 5 JP/hari) 20 JP, selama 2 hari 10 JP, selama 1 hari 1 JP = 45 menit Peran dan Tanggung Jawab a. Instruktur Nasional Peran dan tanggung jawab Instruktur Nasional pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka adalah sebagai berikut. 1) Memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran berlangsung. 2) Mendampingi dan memberi semangat kepada peserta dalam proses pembelajaran. 3) Memberi umpan balik terhadap lembar kerja yang dikerjakan peserta. 4) Melakukan penilaian sikap dan keterampilan. 5) Menginput nilai sikap dan nilai keterampilan ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 48

61 6) Menganalisis hasil rekapitulasi umpan balik (smiley face) di setiap hari genap (untuk moda tatap muka penuh) atau di setiap hari genap saat In-1 dan saat In-2 (untuk moda tatap muka In-On-In). 7) Menyusun laporan kelayakan peserta untuk mengikuti tes akhir dan disampaikan kepada panitia kelas. 8) Menyusun laporan hasil fasilitasi setelah kegiatan pembelajaran tatap muka selesai (seperti pada Lampiran 5. bagian Contoh Format Laporan Hasil Fasilitasi) b. Peserta Peserta pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka harus berperan aktif dalam seluruh proses pembelajaran, antara lain: 1) Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan. 2) Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif dan berkomitmen tinggi. 3) Melaksanakan pembelajaran secara kolaboratif. 4) Berbagi pengalaman kepada peserta lain. 5) Mencari jawaban terhadap permasalahan melalui berbagai sumber antara lain melalui internet, buku, dan lain-lain. 6) Mengungkapkan permasalahan terkait pembelajaran yang dihadapi. 7) Menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran yang ditetapkan. 8) Membuat Laporan On The Job Learning. c. Panitia Kelas 1) Mengkonfirmasi kehadiran peserta. 2) Memberikan bantuan teknis terhadap Instruktur Nasional dan peserta untuk kelancaran pembelajaran. 3) Salah satu panitia bertindak sebagai operator yang bertugas untuk: mengunduh perangkat pelaksanaan pelatihan dari SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang terdiri dari format presensi, formulir penilaian sikap, formulir penilaian keterampilan, 49

62 formulir penilaian fasilitator, format umpan balik (smiley face) dan formulir penilaian penyelenggaraan pelatihan. 4) Panitia menginput presensi peserta, yaitu: Presensi kehadiran peserta setiap hari selama pembelajaran moda tatap muka penuh berlangsung. Presensi kehadiran peserta pada saat In-1 dan In-2 pada moda tatap muka In-On-In. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan a. Moda Tatap Muka Penuh Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka penuh adalah kegiatan pelatihan yang seluruh alokasi waktu pembelajarannya (60 JP atau 100 JP) dilaksanakan secara tatap muka antara peserta dan Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator, dengan alur pembelajaran seperti Gambar 4.1. Pada moda tatap muka penuh, peserta akan difasilitasi oleh fasilitator untuk mengkaji materi pada kelompok kompetensi yang sedang dipelajari sesuai dengan skenario yang disusun. Peserta juga akan melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang telah tertuang dalam modul dan melakukan interaksi antar peserta untuk membangun pengetahuan, seperti diskusi, latihan atau eksperimen tertentu sesuai petunjuk dalam lembar kerja. Pada saat melakukan aktivitas pembelajaran, fasilitator diharapkan dapat membimbing peserta agar secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dan membuat kesimpulan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 50

63 Pendahuluan Mengkaji Materi (Secara individu atau berkelompok dan dipandu oleh fasilitator) Melakukan aktivitas pembelajaran (diskusi / eksperimen / latihan / LK) di Pusat Belajar Presentasi dan Konfirmasi Reviu Kegiatan Persiapan Tes Akhir Gambar 4. 1 Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka Penuh Sebagai hasil dari aktivitas yang telah diselesaikan oleh peserta, maka setiap peserta akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kegiatan yang telah dilakukan. Selama proses presentasi, fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama serta melakukan reviu materi seluruh kegiatan pembelajaran. Pada setiap hari genap selama pembelajaran berlangsung, peserta diminta mengisi format umpan balik (smiley face). Hasil pengisian dianalisis oleh fasilitator untuk melihat tingkat kepuasan peserta terhadap proses pembelajaran dan perbaikan proses pembelajaran di hari berikutnya (Lampiran 1). Pada akhir pembelajaran, fasilitator didampingi oleh panitia kelas menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir. Peserta akan melaksanakan tes akhir 51

64 untuk kelompok kompetensi yang telah dipelajari menggunakan mekanisme UKG sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Bab tentang mekanisme tes akhir dijelaskan tersendiri secara rinci pada sub bab D. b. Moda Tatap Muka In-On-In Moda tatap muka In-On-In menggunakan pembelajaran yang sebagian dilakukan secara tatap muka dan sebagian dilakukan secara mandiri. Kegiatan pembelajaran pada moda ini terdiri dari kegiatan In-Service Training (In) 1, kegiatan On-the-Job Learning (On) dan kegiatan In- Service Training (In) 2. Alur pembelajaran moda tatap muka In-On-In ditunjukkan pada Gambar 4.2. Kegiatan In-Service Training (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta dengan IN sebagai fasilitator. Kegiatan tatap muka di awal kegiatan diberi istilah In-1, sementara kegiatan tatap muka di akhir kegiatan diberi istilah In-2. Pada kegiatan In-1, peserta mengkaji materi modul secara keseluruhan sebagai bekal pengetahuan pada kegiatan On-the-Job Learning dan melakukan berbagai macam aktivitas pembelajaran, seperti berpikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi atau studi kasus. Fasilitator mendampingi peserta secara penuh selama In-1. Pada saat hari genap di In-1, peserta diberikan format umpan balik (smiley face) seperti pada Lampiran 1 dan hasilnya dianalisis oleh fasilitator untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Kegiatan On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In-1. Kegiatan On dilakukan oleh peserta secara mandiri di tempat bertugas dan pertemuan dengan peserta lain di komunitas masing-masing. Pertemuan yang dilakukan di komunitas masing-masing pada saat On ini dilakukan minimal 2 (dua) kali selama kegiatan On berlangsung. Pada saat On peserta melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pada saat In-1. Tingkat pendalaman materi 52

65 dan jenis tugas yang diberikan kepada peserta disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran. Uraian tugas pada saat On terdapat di dalam tiap modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pendahuluan In Service Training 1 Mengkaji Materi (Mengkaji materi menyeluruh sebagai bekal pengetahuan pada kegiatan On the Job Learning) Melakukan aktivitas pembelajaran (berfikir reflektif/diskusi/brainstorming/simulasi/studi kasus/lk) On the Job Learning Mengkaji Materi (Mengkaji materi secara mandiri dan berkomunikasi dengan peserta lain atau fasilitator) Melakukan aktivitas pembelajaran (praktik /eksperimen/sosialisasi/implementasi/peer discussion/lk) In Service Learning 2 Presentasi produk/tagihan On the Job Learning dan Konfirmasi Reviu Kegiatan Persiapan Tes akhir Gambar 4. 2 Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka In-On-In 53

66 Untuk memastikan bahwa kegiatan mandiri dilakukan dengan baik maka peserta harus membuat jurnal setiap hari yang di dalamnya berisi kegiatan yang dilakukan dalam rangka pendalaman materi dan penyelesaian tugas yang diberikan. Jurnal ditandatangani oleh kepala sekolah atau yang berwenang di sekolah masing-masing (Lampiran 2). Hasil-hasil kegiatan On dipresentasikan dalam bentuk bahan tayang pada pertemuan In-2. Pada saat In-2, peserta wajib menyerahkan jurnal harian, tugas-tugas yang telah dikerjakan dan laporan On the Job Learning (Lampiran 3) kepada fasilitator untuk digunakan sebagai bahan penilaian keterampilan. Sebagai bahan masukan bagi fasilitator dalam melakukan proses pembelajaran berikutnya, maka peserta diberikan format umpan balik (smiley face) seperti pada Lampiran 1, untuk diisi dan dianalisis hasilnya oleh fasilitator. Pada akhir pembelajaran, fasilitator didampingi oleh panitia kelas menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir. Peserta akan melaksanakan tes akhir untuk kelompok kompetensi yang telah dipelajari menggunakan mekanisme UKG sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Bab tentang mekanisme tes akhir dijelaskan tersendiri secara rinci pada sub bab D. C. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Murni dan Daring Kombinasi Deskripsi Kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring adalah proses pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru secara daring sebagai tindak lanjut dari hasil UKG. Hasil UKG akan mengindikasikan kelompok kompetensi apa yang akan diikuti oleh guru. 54

67 Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring dilaksanakan dengan pola 60 jam pelajaran (4 minggu). Guru sebagai peserta melakukan pembelajaran secara daring dan dapat berinteraksi dengan pengampu dan atau mentor, serta peserta lainnya. Pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi, peserta dapat mengadakan pertemuan tatap muka dengan peserta lainnya atau mentor di Pusat Belajar yang telah ditentukan dan difasilitasi oleh operator Pusat Belajar. Interaksi pada pembelajaran moda daring baik pada saat daring maupun tatap muka akan membentuk komunitas pembelajar (community of learners). Peran dan Tanggung Jawab Peran dan tanggung jawab setiap komponen yang terlibat selama pelaksanaan pembelajaran moda daring dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Peran Pengampu pada moda daring murni Model 1 1) Berkomunikasi dengan peserta secara daring untuk memonitor pelaksanaan pembelajaran. 2) Memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran daring berlangsung. 3) Mendampingi dan memberi semangat kepada peserta dalam proses pembimbingan pembelajaran. 4) Memberi umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah peserta. 5) Menganalisis umpan balik peserta dan hasil evaluasi penyelenggaraan pembelajaran moda daring. 6) Memeriksa rekaman kegiatan secara daring. 7) Membuat laporan kemajuan peserta setiap minggu dan diserahkan ke Penanggung Jawab Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di UPT. b. Peran Pengampu pada moda daring murni Model 2 dan Moda Daring Kombinasi Peran tersebut secara rinci adalah sebagai berikut. 1) Peran pengampu terhadap Mentor 55

68 a) Berkomunikasi dengan mentor secara daring untuk memonitor pelaksanaan pembelajaran moda daring. b) Memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran daring berlangsung. c) Mendampingi dan memberi semangat kepada mentor dalam proses pembimbingan pembelajaran moda daring. d) Memeriksa rekaman kegiatan mentor. e) Memberikan umpan balik terhadap laporan kemajuan peserta yang dikirimkan oleh mentor. 2) Peran pengampu terhadap peserta a) Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran daring. b) Memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran daring berlangsung. c) Menganalisis hasil rekaman kegiatan dan hasil penilaian peserta yang diserahkan kepada Penanggungjawab Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai bahan laporan bagi UPT. c. Peran Mentor Tugas utama mentor adalah melakukan pendampingan kepada peserta di dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni Model 2 dan daring kombinasi. Peran mentor terhadap peserta dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Peran mentor pada moda daring murni Model 2 a) Mendukung peserta mengikuti pembelajaran moda daring. b) Mendampingi dan memfasilitasi peserta dalam mengikuti pembelajaran moda daring. c) Memberikan semangat dan mengingatkan peserta untuk menyelesaikan tugas secara daring. d) Memberi umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah peserta. 56

69 e) Memeriksa rekaman kegiatan secara daring melalui activity completion. f) Menyampaikan laporan kemajuan peserta kepada pengampu melalui portofolio Laporan Hasil Kemajuan Peserta secara berkala setiap akhir minggu. g) Menyampaikan laporan hasil fasilitasi terhadap peserta kepada pengampu melalui portofolio Laporan Hasil Kemajuan Peserta setelah pembelajaran berakhir menggunakan Format Laporan Hasil Fasilitasi pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang terdapat pada Lampiran 5. 2) Peran mentor pada moda daring kombinasi a) Mendukung peserta mengikuti pembelajaran moda daring. b) Mendampingi peserta dalam mengikuti pembelajaran moda daring. c) Memfasilitasi peserta secara tatap muka pada pembelajaran di Pusat Belajar. d) Memberikan semangat dan mengingatkan peserta untuk menyelesaikan tugas secara daring maupun luring. e) Memberi umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah peserta. f) Memeriksa rekaman kegiatan secara daring melalui activity completion. g) Menyampaikan laporan kemajuan peserta kepada pengampu secara berkala setiap akhir minggu. h) Menyampaikan laporan hasil fasilitasi terhadap peserta kepada pengampu melalui portofolio Laporan Hasil Kemajuan Peserta setelah pembelajaran berakhir menggunakan Format Laporan Pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan seperti pada Lampiran 5. i) Menjadi pengawas ujian tes akhir di TUK bersama operator TUK. 57

70 d. Peran Peserta moda daring Peserta harus berperan aktif dalam seluruh proses pembelajaran daring, antara lain: 1) Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif dan berkomitmen tinggi. 2) Melaksanakan pembelajaran secara kolaboratif. 3) Berbagi pengalaman kepada peserta lain. 4) Memberikan umpan balik yang konstruktif. 5) Mencari jawaban terhadap permasalahan melalui berbagai sumber antara lain melalui internet, buku, dan lain-lain. 6) Mengungkapkan permasalahan terkait pembelajaran yang dihadapi. 7) Menyelesaikan tugas sesuai dengan materi pembelajaran. 8) Mengunggah seluruh lembar kerja ke dalam portofolio elektronik (eportfolio). e. Admin LMS 1) Membantu pengampu dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk kepentingan monitoring, evaluasi dan pelaporan. 2) Memberikan bantuan dan solusi terhadap permasalahan teknis dari peserta, mentor, dan pengampu di kelas daring. 3) Membantu koordinator admin LMS dalam merekap hasil evaluasi pengampu. 4) Merekap data keaktifan pengampu dan mentor serta hasil evaluasi pengampu dan hasil evaluasi penyelenggaraan. 5) Melaporkan hasil rekapitulasi data keaktifan pengampu dan mentor serta hasil evaluasi pengampu dan evaluasi penyelenggaraan kepada pihak Penanggung Jawab Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di UPT. 6) Mengakhiri kelas di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai dengan instruksi dari penanggung jawab Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 58

71 Struktur Program Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring bagi guru mata pelajaran, guru kelas SD, guru BK dan guru kejuruan produktif dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut. Tabel 4. 7 Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring No Materi JP UMUM 4 1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2 2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 MATERI INTI Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi 36 PENUNJANG 2 5. Tes Akhir 2 Total 60 Pembelajaran pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring menggunakan modul yang dikembangkan dan direkonstruksi dengan mengikuti pola 60 jam pelajaran (JP) selama 4 (empat) minggu sebanyak 6 sesi, mencakup sesi pendahuluan, sesi inti (sesi 1, sesi 2, sesi 3 dan sesi 4), dan sesi penutup, dengan struktur seperti pada Tabel 4.8 berikut. Tabel 4. 8 Struktur Model Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Pendahuluan Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Penutup Kebijakan Pengembangan Pengantar Sesi Kesimpulan dan Keprofesian Berkelanjutan dan Aktivitas belajar umpan balik Penguatan Pendidikan Forum Sesi Evaluasi Karakter Refleksi Pengampu Penjelasan umum kegiatan Mengunggah lembar kerja Evaluasi Pengembangan Keprofesian Umpan balik (reaksi peserta) penyelenggaraan Berkelanjutan moda daring Penilaian Diri Saran dan cara penggunaan Tes Sumatif Sesi modul Alur Pembelajaran Catatan: Pengaturan sesi pembelajaran untuk setiap minggunya menyesuaikan dengan karakteristik materi di setiap modul yang dipelajari. 59

72 a. Pendahuluan Bagian pendahuluan memuat tentang: Pengenalan dan demonstrasi sistem (hanya pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Kombinasi di Pusat Belajar); Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Penguatan Pendidikan Karakter; Penjelasan umum kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring; Saran dan cara penggunaan modul; Alur Pembelajaran. b. Sesi Pembelajaran Sesi pembelajaran memuat materi yang harus dikuasai sesuai dengan tuntutan hasil belajar yang dibuktikan dengan tagihan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tiap sesi adalah: 1) Pengantar Sesi yang memuat tujuan pembelajaran, aktivitas belajar, dan alur kegiatan belajar. 2) Aktivitas belajar mencakup serangkaian kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang harus diselesaikan sesuai dengan hasil belajar yang telah ditetapkan. Aktivitas pembelajaran pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring terdiri atas: Mengerjakan kegiatan secara daring dan luring; Diskusi sesama peserta; Menyelesaikan lembar kerja. 3) Forum Sesi Kegiatan di dalam suatu komunitas pembelajar (community of learners) untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan memecahkan masalah sehingga peserta memperoleh pengetahuan baru melalui pendekatan konstruktivisme sosial (social constructivism). 4) Refleksi 60

73 Peserta melakukan refleksi pada tiap akhir sesi dan dituangkan dalam blog. Refleksi mencakup pemikiran hal-hal yang baru didapatkan dalam proses belajar, faktor-faktor pendukung atau penghambat (baik internal maupun eksternal) dalam proses belajar, langkah apa yang harus diambil untuk mengantisipasi masalah, dan rencana aksi tindak lanjut pembelajaran. 5) Mengunggah Lembar Kerja Peserta mengunggah lembar kerja sebagai bukti belajar untuk mendapatkan umpan balik dari mentor atau pengampu. 6) Umpan Balik (smiley face) Setiap akhir pembelajaran pada sesi genap, peserta diminta memberikan umpan balik dan mengungkapkan reaksi mereka yang mencerminkan tingkat kepuasan terhadap proses pembelajaran yang diikuti dengan mengisi instrumen umpan balik secara daring. 7) Penilaian Diri Peserta diminta untuk melakukan penilaian diri secara professional terhadap setiap lembar kerja yang diunggah sesuai dengan sistem yang disediakan. Hasil penilaian diri menjadi salah satu tagihan dan komponen penilaian pada nilai akhir. 8) Tes Sumatif Sesi Pada setiap akhir sesi, peserta akan mengerjakan soal tes sumatif. Hasil tes sumatif menjadi salah satu tagihan dan komponen penilaian pada nilai akhir. c. Penutup Penutup adalah bagian akhir dalam proses pembelajaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring dengan beberapa aktivitas didalamnya, terdiri dari: 1) Kesimpulan dan umpan balik Peserta mengisi format yang disediakan secara daring sebagai bentuk refleksi terhadap seluruh pembelajaran yang telah dilakukan. 2) Evaluasi Pengampu 61

74 Peserta dan mentor mengisi format evaluasi pengampu pembelajaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring. Data evaluasi pengampu akan digunakan oleh UPT untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan proses fasilitasi pembelajaran di LMS Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring berikutnya. Pada moda daring murni model 1, evaluasi pengampu diisi oleh peserta. Pada moda daring murni model 2 dan daring kombinasi, evaluasi pengampu diisi oleh mentor. 3) Evaluasi Penyelenggaraan Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Peserta mengisi format evaluasi penyelenggaraan pembelajaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring. Data evaluasi dari peserta akan digunakan oleh UPT untuk perbaikan penyelenggaraan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring berikutnya. Mekanisme Pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, guru diwajibkan untuk menyelesaikan setidaknya 2 (dua) kelompok kompetensi yang nilainya paling rendah atau berdasarkan pada modul prioritas. Kelompok modul pertama diikuti oleh peserta selama 4 minggu terhitung dari awal kelas dimulai oleh operator UPT. Setelah menyelesaikan kelompok modul pertama, peserta dapat melanjutkan pembelajaran ke kelompok modul kedua menggunakan moda yang sama atau moda lain yang ditentukan oleh UPT. Pada moda daring, apabila peserta tidak dapat menyelesaikan modul pertama sampai pada batas akhir jadwal pelaksanaan yang ditentukan, maka peserta diberikan waktu sampai 7 (tujuh) hari untuk 62

75 menyelesaikannya. Peserta tersebut diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran pada modul kedua setelah modul pertama selesai atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh UPT. Kelas modul pertama akan ditutup oleh operator UPT maksimal 10 (sepuluh) hari setelah batas akhir jadwal pelaksanaan kelompok modul pertama. Berikut adalah mekanisme pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk setiap moda daring. a. Moda Daring Model 1 Pada moda ini, peserta akan masuk (login) ke dalam LMS (website: gurupembelajar.id) sesuai dengan nama pengguna (username) dan kata kunci (password) yang sudah ditentukan. LMS menyediakan kelas Tutorial bagi peserta yang ingin beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring, selain itu LMS juga menyediakan Buku Manual sebagai panduan penggunaan sistem pembelajaran daring. Selanjutnya, peserta dapat melakukan aktivitas pembelajaran pada setiap sesi sesuai dengan struktur pembelajaran di Tabel 4.9. Seluruh kegiatan akan dilakukan secara daring penuh dengan bimbingan pengampu, baik synchronous maupun asynchronous. b. Moda Daring Model 2 Pada moda ini, peserta akan masuk (login) ke dalam LMS (website: gurupembelajar.id) sesuai dengan nama pengguna (username) dan kata kunci (password) yang sudah ditentukan. LMS menyediakan kelas Tutorial bagi peserta yang ingin beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring, selain itu LMS juga menyediakan Buku Manual sebagai panduan penggunaan sistem pembelajaran daring. Selanjutnya, peserta dapat melakukan aktivitas pembelajaran pada setiap sesi sesuai dengan struktur pembelajaran di Tabel 4.9. Seluruh kegiatan akan dilakukan secara daring penuh dengan bimbingan mentor dan pengampu, baik synchronous maupun asynchronous. 63

76 Tabel 4. 9 Aktivitas pembelajaran pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Model 1 dan 2 Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 15 JP 15 JP 15 JP 15 JP Pendahuluan Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Penutup Peserta akan mempelajari tentang: Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Penguatan Pendidikan Karakter Penjelasan umum kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Saran dan cara penggunaan modul Alur Pembelajaran Peserta akan melakukan kegiatan pembelajaran berikut: Pengantar Sesi Aktivitas belajar Forum Sesi Refleksi Mengunggah lembar kerja Umpan balik (reaksi peserta) Penilaian Diri Tes Sumatif Sesi Catatan : Waktu estimasi pembelajaran daring adalah sekurang-kurangnya 3 JP per hari dan pengaturan waktu serta jumlah JP pembelajaran untuk setiap sesi menyesuaikan dengan karakteristik materi di setiap modul yang dipelajari. Peserta akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan mengisi: Kesimpulan dan umpan balik Evaluasi Pengampu Evaluasi Penyelenggaraan c. Moda Daring Kombinasi Moda daring kombinasi adalah gabungan antara daring dan tatap muka dengan komposisi 48 JP untuk interaksi daring dan 12 JP untuk interaksi tatap muka di Pusat Belajar. Interaksi antara pengampu, mentor dan peserta pada moda ini dilakukan secara synchronous maupun asynchronous. Waktu pelaksanaan pertemuan antara peserta dengan pengampu di Pusat Belajar mengikuti jadwal yang telah ditetapkan bersama antara mentor dengan peserta. Interaksi tatap muka antara peserta dengan mentor di Pusat Belajar yang difasilitasi oleh satu operator Pusat Belajar dilakukan dengan alokasi waktu minimal 4 JP/pertemuan. Pada setiap pertemuan tatap muka, mentor harus menyiapkan daftar hadir dan resume tatap muka sebagai bahan pelaporan kepada penyelenggara Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Lampiran 4). Aktivitas pembelajaran daring dan tatap muka pada moda Daring Kombinasi seperti pada Tabel

77 Tabel Aktivitas Pembelajaran Daring dan Tatap Muka pada Moda Daring Kombinasi Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Pendahuluan Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Penutup Tatap muka Daring Daring Tatap muka Daring Daring Tatap muka 4 JP 11 JP 13 JP 4 JP 13 JP 11 JP 4 JP TM-1 Pada bagian pendahuluan, peserta akan mempelajari tentang: Kebijakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Penguatan Pendidikan Karakter Penjelasan umum kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Saran dan cara penggunaan modul Alur Pembelajaran Pada setiap sesi terdiri dari: Pengantar Sesi Aktivitas belajar Forum Sesi, Refleksi, Mengunggah lembar kerja Reaksi peserta, Penilaian Diri, Tes Sumatif Sesi Keterangan: TM = Tatap muka TM-2 Pada setiap sesi terdiri dari: Pengantar Sesi Aktivitas belajar Forum Sesi, Refleksi, Mengunggah lembar kerja Umpan balik (reaksi peserta), Penilaian Diri, Tes Sumatif Sesi Pada bagian penutup, peserta melakukan kegiatan pembelajaran: Kesimpulan dan umpan balik Evaluasi pengampu Evaluasi penyelenggaraan TM-3 Kegiatan yang dilakukan oleh peserta dan mentor pada saat tatap muka di Pusat Belajar seperti pada Tabel 4.11 di bawah. Tabel Penjelasan Tatap Muka di Pusat Belajar No Uraian Materi JP Keterangan A. Tatap Muka-1 (TM-1) 4 1. Orientas Program: Perkenalan Materi umum 2. Pengenalan dan Demonstrasi sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi 3. Rencana Tindak Lanjut (rencana belajar) 1 Materi umum meliputi: Kebijakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Penguatan Pendidikan Karakter 2 Difasilitasi oleh mentor, peserta log in ke dalam sistem, dan melakukan eksplorasi terhadap LMS dan materi di kelas kelompok kompetensi yang sedang dipelajari. 1 Mentor membimbing peserta mengembangkan rencana belajar selama 4 minggu. 65

78 No Uraian Materi JP Keterangan B. Tatap Muka-2 (TM-2) 4 1. Pendalaman Materi Kelompok kompetensi (modul terintegrasi PPK) 2. Rencana Tindak Lanjut (Rencana sesi berikutnya) 3 Reviu rekaman kegiatan peserta (kemajuan pembelajaran) Memeriksa dan mendiskusikan tugastugas peserta 1 Mentor membimbing peserta mengembangkan rencana belajar yang akan dilakukan pada sesi berikutnya C. Tatap Muka-3 (TM-3) 4 1. Reviu dan progress check 3 Mentor memfasilitasi presentasi kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta Mentor memeriksa dan mendiskusikan tugas-tugas yang harus diselesaikan peserta Mentor mereviu materi untuk persiapan tes akhir 3. Rencana Tindak Lanjut (Rencana pengembangan diri) Total 12 1 Mentor membimbing peserta mengembangkan rencana pengembangan diri setelah mengikuti pembelajaran moda daring Kegiatan Awal Kegiatan pada moda ini diawali dengan pengenalan konsep dan sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yang dipandu oleh mentor di Pusat Belajar yang telah ditentukan. Peserta akan masuk (login) ke dalam LMS sesuai dengan nama pengguna (username) dan kata kunci (password) yang sudah dimiliki. Selanjutnya, peserta akan melaksanakan aktivitas pembelajaran bersama mentor di Pusat Belajar. Pada akhir pertemuan, mentor membimbing peserta membuat rencana belajar selama 4 minggu. Kegiatan pada Sesi Pembelajaran Kegiatan pada sesi pembelajaran adalah kegiatan inti dimana peserta melaksanakan pembelajaran daring dan luring, baik secara mandiri maupun terbimbing oleh mentor. Pada kegiatan ini, peserta melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai target kompetensi dan hasil belajar yang telah ditentukan sebelumnya dan dibuktikan 66

79 dengan tugas dan tagihan. Untuk program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi ini, peserta dan mentor bertemu secara tatap muka di Pusat Belajar untuk mendiskusikan tentang tugas yang harus dikumpulkan dan membahas hal-hal yang terkait dengan pembelajaran. Tatap Muka ke-2 dilaksanakan di pertengahan sesi antara sesi 2 dan 3. Pada setiap akhir sesi, peserta akan mengerjakan tes sumatif sesi. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir dilaksanakan secara daring dan tatap muka di pusat belajar pada minggu ke 4 (bagian penutup) untuk meyakinkan bahwa semua tugas maupun tagihan yang dipersyaratkan pada pembelajaran telah terunggah seluruhnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada kegiatan tatap muka ke-3 (TM-3), mentor akan mereviu kembali materi yang telah dipelajari untuk persiapan tes akhir di TUK. Sebagai bukti bahwa mentor telah membimbing peserta baik secara daring maupun luring pada moda daring Model 2 dan moda daring kombinasi, maka mentor harus mengisi format laporan mentor (Lampiran 5) dan dikumpulkan ke pengampu di akhir minggu ke 1, 3 dan 4. Sedangkan pengampu harus mengisi rekapitulasi aktivitas peserta pada moda daring Model 1 untuk dilaporkan ke Penanggungjawab Program di UPT setiap minggunya, menggunakan format laporan pengampu (Lampiran 6). D. Tes Akhir Pada akhir pembelajaran, peserta yang dinyatakan layak akan melaksanakan tes akhir 4 untuk kelompok kompetensi yang telah dipelajari menggunakan mekanisme pelaksanaan sistem UKG. Hasil tes akhir akan digunakan sebagai 4 Peserta yang karena satu dan lain hal tidak dapat mengikuti tes akhir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, diperbolehkan mengikuti tes akhir susulan di TUK yang telah ditunjuk. Waktu pelaksanaan tes akhir susulan adalah bersamaan dengan waktu pelaksanaan tes akhir untuk kelompok kompetensi berikutnya. 67

80 nilai UKG pada tahun 2017 untuk kelompok kompetensi yang diikuti dan menjadi salah satu komponen penilaian pada nilai akhir. Tempat Uji Kompetensi (TUK) Tes akhir dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah ditentukan oleh UPT. Penetapan TUK harus memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut: a. Ruangan yang berisi perangkat laboratorium komputer pada unit kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, sekolah, yayasan, dan organisasi profesi guru. b. Memiliki minimal 20 unit komputer/pc dan 1 server yang terkoneksi dalam local area network (LAN) dalam bentuk jaringan kabel, bukan WiFi. c. Memiliki sumber daya manusia (admin/teknisi) yang memahami LAN dan terbiasa bekerja dengan jaringan Internet. Admin/teknisi tersebut akan bertugas sebagai administrator sekaligus teknisi sistem UKG. d. Spesifikasi komputer Client minimal: 1) Prosessor Intel Pentium 4-2,4Ghz; 2) Memory, 2 Gb; 3) Hard disk free 15Gb; 4) Monitor, keyboard, dan Mouses standard. e. Spesifikasi server minimal: 1) Prosessor Core 2 Duo Ghz; 2) Memory: 4 Gb; 3) Hard disk free 20 Gb; 4) Monitor; f. Terkoneksi dengan jaringan internet minimal 256 kbps; g. UPS (uninteruptible power supply). 68

81 Syarat Kelayakan Peserta Moda Tatap Muka Pelaksanaan tes akhir dilakukan secara berkelompok di akhir kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka 5. Peserta yang mengikuti tes akhir adalah peserta yang telah memenuhi kriteria kelayakan. Peserta yang dinilai layak dan berhak mengikuti tes akhir harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Input kehadiran harian pada pembelajaran moda tatap muka penuh minimal 90% dan input kehadiran pada saat pembelajaran In-1 dan In- 2 masing-masing terpenuhi minimal 90% (input kehadiran dilakukan oleh panitia kelas). b. Telah menyelesaikan semua tugas dan tagihan yang harus dikerjakan (tugas dan tagihan pada saat On untuk moda tatap muka In-On-In). c. Memiliki nilai sikap dan keterampilan yang diperoleh selama proses pembelajaran dan telah diinput ke SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (input nilai sikap dan keterampilan dilakukan oleh Instruktur Nasional dengan dibantu oleh panitia kelas). Data peserta yang layak mengikuti tes akhir diinformasikan kepada Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melalui operator dinas agar disetujui dan dapat diterbitkan kode validasi ujian tes akhir (token). Syarat Kelayakan Peserta Moda Daring Pelaksanaan tes akhir dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada setiap satu kelompok kompetensi yang diikuti. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang dinyatakan layak oleh LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan ketentuan kelayakan sebagai berikut: a. Telah menuntaskan seluruh aktivitas pembelajaran dari sesi pendahuluan, sesi inti dan sesi penutup yang ditunjukkan dari status complete pada menu course completion ; 5 Jika karena satu dan lain hal tes akhir tidak dapat dilakukan di akhir kegiatan tatap muka, tes akhir dilakukan sesuai dengan waktu yang disepakati oleh TUK yang telah ditunjuk. 69

82 b. Telah menyelesaikan tagihan dan menggunggahnya dalam e-portfolio berdasarkan laporan pengampu. Mekanisme Pelaksanaan Tes Akhir di TUK Setiap peserta yang telah memenuhi ketentuan kelayakan berhak untuk mengikuti tes akhir sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan. Mekanisme pelaksanaan tes akhir di TUK adalah: a. Persiapan Tes Akhir di TUK 1) UPT menerima usulan TUK dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 2) UPT melakukan Registrasi TUK. 3) UPT memberikan Reg Info dan Prog Info ke TUK yang terregistrasi. 4) Penanggung Jawab Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan menerbitkan surat pemberitahuan pelaksanaan tes akhir ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. 5) UPT berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan tes akhir. b. Pelaksanaan Tes Akhir di TUK 1) Admin LMS/Panitia kelas mengajukan jadwal dan tempat pelaksanaan tes akhir ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 2) Operator Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menentukan rentang waktu dan tempat pelaksanaan tes akhir bagi peserta. 3) Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menerbitkan surat pemberitahuan waktu pelaksanaan tes akhir yang dilampiri dengan daftar peserta ke TUK. 4) Pada moda daring murni, peserta secara mandiri memilih waktu berdasarkan rentang pelaksanaan tes akhir yang disediakan dan tempat pelaksanaan TUK. Sedangkan pada moda tatap muka dan daring kombinasi, panitia kelas/admin LMS yang menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan tes akhir. 70

83 5) Operator Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menyetujui dan menerbitkan kode validasi ujian tes akhir (token) sesuai dengan surat pemberitahuan dari UPT. 6) Operator TUK melihat jadwal dan daftar peserta tes akhir dari SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 7) Operator TUK melaporkan jadwal dan daftar peserta tes akhir kepada penanggung jawab TUK. 8) Penanggung jawab TUK menyetujui penggunaan sarana prasarana TUK yang akan digunakan. 9) Operator TUK melakukan sinkronisasi data tes akhir dengan sistem UKG. 10) Operator TUK memastikan data tes akhir berhasil terunggah di sistem UKG. E. Penilaian Komponen penilaian dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berbeda antara moda tatap muka dengan moda daring. Komponen penilaian pada setiap moda adalah sebagai berikut: Penilaian Pada Moda Tatap Muka Penilaian dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka terdiri dari komponen-komponen: a. Nilai Sikap (NS) Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat menerima materi, melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator dan peserta lain. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang kegiatan berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan dari awal sampai 71

84 akhir berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan dalam format Lembar Penilaian Sikap (Lampiran 7). b. Nilai Keterampilan (NK) Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik mencakup bentuk tes dan non tes. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan dituangkan dalam format Lembar Penilaian Keterampilan (Lampiran 8). c. Tes Akhir (TA) Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang telah menuntaskan seluruh kegiatan pembelajaran dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Pelaksanaan tes akhir dilakukan secara daring di TUK yang telah ditentukan. Nilai tes akhir akan menjadi nilai UKG tahun 2017 dan digunakan sebagai salah satu komponen nilai akhir peserta. Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka diperoleh dengan formula sebagai berikut : NA = [{(NS x40%)+(nk x60%)}x60%] + [TAx 40%] Penilaian Pada Moda Daring 72

85 Penilaian dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring terdiri dari komponen-komponen: a. Penilaian Diri (PD) Penilaian diri merupakan tugas-tugas (baik pengetahuan maupun keterampilan) yang harus diselesaikan oleh peserta. Kemudian peserta menilai sendiri hasil pekerjaannya sesuai dengan rubrik yang telah disediakan di LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. b. Tes Sumatif Sesi (TS) Tes sumatif sesi dilakukan oleh peserta di setiap akhir sesi. Peserta diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal tes sumatif di setiap sesi sebanyak dua kali. Nilai tes sesi merupakan nilai tertinggi dari keseluruhan nilai tes sesi yang dilakukan di setiap sesi. c. Tes Akhir (TA) Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir pembelajaran. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang telah menuntaskan seluruh kegiatan pembelajaran, baik secara daring dan luring (menyelesaikan tugas dan tagihan yang dipersyaratkan dalam modul pembelajaran). Tes akhir akan digunakan sebagai komponen nilai sertifikat pada kelompok kompetensi yang diikuti. Nilai Sementara (NS), diperoleh dengan komposisi sebagai berikut: NS = 10%PD + 50%TS Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring diperoleh dengan komposisi sebagai berikut: NA = NS + 40%TA 73

86 F. Kriteria Kelulusan Peserta Peserta akan mendapatkan sertifikat dari Nilai Akhir (NA) dengan predikat minimal Cukup. Berikut adalah kategori predikat pada kelulusan peserta mengadaptasi Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 15. Tahun 2015 tentang Pedoman Diklat Prajabatan: Angka > 90,0 100 > 80,0 90,0 > 70,0 80,0 > 60,0 70,0 60 Predikat Amat Baik Baik Cukup Sedang Kurang Batas nilai kelulusan adalah perolehan nilai akhir > 70. Peserta yang mendapat nilai akhir > 70 akan mendapatkan sertifikat. Peserta yang mendapat nilai akhir 70 tidak mendapatkan surat keterangan. 74

87 BAB V. MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN DAN PENERBITAN SERTIFIKAT A. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan perlu dilakukan sebagai bagian dari penjaminan mutu program secara menyeluruh. Laporan hasil monitoring dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan. Hasil evaluasi program ini akan digunakan sebagai bahan kebijakan pimpinan, perbaikan, dan pengembangan. Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Monitoring dan evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mengacu pada cakupan pengendalian, yang meliputi monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, ketercapaian tujuan program, dan pelaporan hasil. 2. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Penyelenggara Program, termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2) Fasilitator (Narasumber Nasional/Pengampu, Instruktur Nasional/Mentor), dan (3) Peserta. Jumlah responden disesuaikan dengan kebutuhan dengan berprinsip pada keterwakilan sasaran pemantauan di seluruh tempat pelaksanaan program. 4. Pelaksana monitoring dan evaluasi program terdiri dari unsur pusat dan UPT. 5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dilakukan minimal 1 (satu) kali selama pelaksanaan kegiatan. 6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat dan UPT. 7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana atau petugas pemantau. 75

88 B. Perangkat Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Perangkat evaluasi digunakan untuk memantau proses pelaksanaan pembelajaran dan ketercapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Perangkat evaluasi meliputi evaluasi peserta, evaluasi fasilitator, dan evaluasi penyelenggaraan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Perangkat Evaluasi Pada Moda Tatap Muka a. Pada proses pembelajaran, evaluasi diperoleh dari peserta menggunakan perangkat evaluasi berupa: Format Nilai Sikap Format Nilai Keterampilan Umpan balik (smiley face) Sedangkan evaluasi terhadap fasilitator menggunakan format Penilaian Fasilitator (Lampiran 9). b. Evaluasi penyelenggaraan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka dengan menggunakan Format Penilaian Penyelenggaraan Program yang diisi oleh peserta pada akhir pembelajaran tatap muka (Lampiran 10). c. Pada akhir pembelajaran, peserta melaksanakan tes akhir menggunakan mekanisme UKG dan dilakukan di TUK. Perangkat Evaluasi Pada Moda Daring a. Pada proses pembelajaran, evaluasi diperoleh berdasarkan analisa hasil tes dengan menggunakan perangkat: Penilaian Diri Tes Sumatif Sesi Umpan Balik (smiley face) Sedangkan evaluasi terhadap pengampu dilakukan oleh peserta secara daring dengan mengisi format evaluasi pengampu (Lampiran 11) yang sudah disediakan di dalam LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 76

89 b. Evaluasi Penyelenggaraan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring dengan menggunakan Format Evaluasi Penyelenggaraan yang diisi oleh peserta pada akhir pembelajaran (Lampiran 12). c. Pada saat proses pembelajaran secara tatap muka di Pusat Belajar antara peserta dengan mentor dilakukan monitoring dan evaluasi dengan teknik wawancara atau diskusi kelompok terpumpun menggunakan format pada Lampiran 13, untuk menjaring permasalahan penggunaan teknologi, kekurangan dan kelemahan sistem daring, konten pembelajaran, serta pelaksanaan pembelajaran daring. Hasil monev dilaporkan menggunakan format contoh seperti Lampiran 14. d. Pada akhir pembelajaran, peserta melaksanakan tes akhir menggunakan mekanisme UKG dan dilakukan di TUK. C. Pelaporan Pada akhir pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, masing-masing UPT diwajibkan membuat laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab kegiatan di UPT, dibantu oleh ketua panitia, petugas data, dan petugas keuangan, bertanggung jawab terhadap penulisan laporan kegiatan. Laporan dibuat pada akhir kegiatan untuk kemudian diserahkan kepada Ditjen GTK. Laporan meliputi hasil pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban keuangan. Laporan kegiatan diharapkan dapat menunjukkan efektivitas dan relevansi terhadap peningkatan kualitas guru. Dokumen dan rekaman yang perlu dilampirkan dalam laporan kegiatan terdiri atas data sebagai berikut. a. Laporan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka, terdiri dari: 1) Surat tugas komponen yang terlibat dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 77

90 2) Biodata fasilitator dan peserta 3) Daftar hadir fasilitator dan peserta 4) Jurnal Belajar peserta pada saat On the Job Learning 5) Laporan On the Job Learning peserta 6) Penilaian Fasilitator 7) Penilaian Penyelenggaraan 8) Nilai hasil belajar peserta 9) Foto Kegiatan b. Laporan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring, terdiri dari: 1) Surat tugas komponen yang terlibat dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2) Biodata pengampu, mentor dan peserta 3) Rekaman data login pengampu, mentor, dan peserta 4) Daftar hadir mentor dan peserta pada saat pertemuan tatap muka di Pusat Belajar 5) Rekap hasil pembelajaran (ketuntasan belajar/activity completion) pada moda daring 6) Laporan hasil fasilitasi terhadap peserta oleh mentor setelah pembelajaran berakhir menggunakan. 7) Hasil analisis umpan balik (smiley face) 8) Hasil analisis evaluasi pengampu 9) Evaluasi penyelenggaraan, meliputi: Rekapitulasi data evaluasi penyelenggaraan Hasil analisis evaluasi penyelenggaraan moda daring (relevansi dan efektifitas) 10) Resume dan laporan kegiatan belajar peserta 11) Nilai hasil belajar peserta 12) Foto Kegiatan Selanjutnya seluruh dokumen dan rekaman pada setiap kegiatan dikompilasi dan diarsipkan dalam bentuk hard copy dan soft copy oleh Penanggungjawab Program di UPT. Data dan dokumen yang diarsipkan akan menjadi sumber data dalam pelaporan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 78

91 D. Penerbitan Sertifikat dan Surat Keterangan Guru yang telah mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan mendapatkan nilai > 70 akan mendapat sertifikat. Sertifikat dicetak dan didistribusikan oleh PPPPTK/LPPPTK KPTK dan ditandatangani oleh Kepala PPPPTK/LPPPTK KPTK. Dalam hal program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan diselenggarakan atas kerja sama antara PPPPTK/LPPPTK KPTK dengan Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah, atau institusi lain maka sertifikat akan ditandatangani oleh Kepala PPPPTK/LPPPTK KPTK bersama mitra terkait sesuai dengan kesepakatan bersama. Contoh sertifikat pada Lampiran 15. IN/Mentor dan NS/Pengampu yang telah memfasilitasi peserta pada kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan akan diberikan Surat Keterangan oleh UPT dengan ketentuan: 1. Surat keterangan diberikan dengan Struktur Program dan jumlah jam sama dengan peserta. 2. Surat keterangan dibagikan di akhir kegiatan setelah mentor atau pengampu mengirimkan resume dan laporan hasil fasilitasi. Contoh surat keterangan terdapat pada Lampiran

92 BAB VI. PENUTUP Keberhasilan pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan sehingga dapat melakukan pembelajaran yang menarik dan berinovasi sesuai kebutuhan materi yang diajarkan. Guru mempunyai tugas, fungsi, dan peran sangat penting serta strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial, dan berkepribadian yang baik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK/SMKLB belum sepenuhnya menjangkau keseluruhan guru dikarenakan terbatasnya anggaran. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainnya hendaknya terlibat dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. 80

93 LAMPIRAN Lampiran 1. Format Umpan Balik (Smiley face) 6 Instansi Pelaksana : Tanggal / / Kelas : 1. Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan Saudara berkaitan dengan sesi ini. 2. Apa hal yang paling penting yang Anda telah pelajari pada sesi ini? Apa hal berbeda yang ingin Saudara lakukan untuk perbaikan pembelajaran di sesi berikutnya? Pada moda tatap muka penuh, format umpan balik diberikan pada setiap hari genap. Sedangkan pada moda tatap muka in-on-in, format umpan balik diberikan pada hari genap saat In-1 dan pada saat In-2. 81

94 Format rekapitulasi dan analisis umpan balik (smiley face) Smiley Face Deskripsi Catatan Penting Terkait Pertanyaan No. 2 dan 3. Jumlah: Keterangan: 5 = Sangat Senang 4 = Senang 3 = Biasa 2 = Bosan 1 = Ngantuk 82

95 Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Mandiri Petunjuk Pengisian Jurnal. 1. Isilah jurnal kegiatan mandiri pada kegiatan on the job learning di bawah ini sesuai dengan waktu, esensi materi, dan aktivitas pembelajaran yang Saudara lakukan. 2. Satu jurnal diisi untuk laporan satu Modul Kelompok Kompetensi. 3. Tuliskan materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi Saudara pada modul tersebut. Jurnal Kegiatan Mandiri pada On the Job Learning Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In Nama Peserta : Sekolah : Mapel/Paket Keahlian : Kelompok Kompetensi : A/B/C/D/E/F/G/H/I/J (lingkari salah satunya) Judul Modul : Jenjang : No. Hari/Tanggal 1. Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran yang Dipelajari Aktivitas Pembelajaran/ Lembar Kerja yang Diselesaikan 83

96 No. Hari/Tanggal 2. Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran yang Dipelajari Aktivitas Pembelajaran/ Lembar Kerja yang Diselesaikan Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi saya pada modul ini adalah: Mengetahui, Kepala Sekolah.., Peserta

97 Lampiran 3. Contoh Cover dan Sistematika Laporan On the Job Learning Cover LAPORAN ON THE JOB LEARNING PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN NAMA GURU :... MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN:... NIP :... UNIT KERJA :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

98 Sistematika Laporan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat BAB II ON SERVICE LEARNING A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan B. Gambaran Umum Pelaksanaan Kegiatan C. Produk yang Dihasilkan BAB III PENUTUP LAMPIRAN 86

99 Lampiran 4. Contoh Format Daftar Hadir KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. DAFTAR HADIR PESERTA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PB SDN 3 NAGRAK KECAMATAN NAGRAK KABUPATEN SUKABUMI Hari/Tanggal : NO NAMA Dudun Abdurahim, SP, M.SI 1. NIP PANGKAT DAN GOLONGAN Penata TK I, III/d TANDA TANGAN Mentor, Jaka Maulana Yusuf NIP

100 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. BERITA ACARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Pada hari ini. Tanggal/bulan telah dilaksanakan kegiatan tatap muka di: PB : Kabupaten : Provinsi : Peserta Keterangan Jumlah peserta keseluruhan Jumlah peserta yang hadir Jumlah peserta yang tidak hadir Nama Peserta Tidak hadir No. Peserta Alasan n Mentor, Jaka Maulana Yusuf NIP

101 Lampiran 5. Format Laporan Mentor pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. Format Laporan Mentor pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Moda Pembelajaran : Daring Model 1/ Daring Model 2/ Daring Kombinasi *) Nama Mentor : Mapel/Kelompok Modul : Jenjang : Tabel 1. Daftar Peserta Rekap Data Peserta kelas Kelompok Kompetensi modul... No Nama Peserta Sekolah Kota/Kab Provinsi Telp (HP) 1 Kota Kab n *) coret yang tidak perlu 89

102 Tabel 2. Aktivitas peserta pada sistem pembelajaran moda daring NO Nama Peserta Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 KP PD TS KP PD TS KP PD TS KP PD TS Ketuntasan belajar Ya Tidak NS (10%PD + 50%TS) Catatan kegiatan, kemajuan, hambatan, dan saran n. Keterangan: KP: Kegiatan Pembelajaran; PD: Penilaian Diri; TS: Tes Sumatif; NS: Nilai sementara yang diperoleh dari sistem Petunjuk pengisian: 1. Pada kolom sesi, berilah tanda ( ) jika sudah dilakukan, dan beri tanda ( X ) jika belum dilakukan peserta. 2. Pada kolom catatan kegiatan, kemajuan, hambatan, dan saran, buatlah penjelasan terkait dengan hasil kemajuan pembelajaran peserta, seperti alasan peserta belum menyelesaikan KP, PD, dan TS atau terkait dengan portofolio. 90

103 Tabel 3. Resume Tatap Muka (TM)/video call oleh Mentor *). NO Pertemuan Tatap Jumlah Peserta Waktu dan Tempat Muka/Video call Hadir Pelaksanan (Jumlah peserta (Terdiri dari tanggal, (Pertemuan TM/video hadir dalam jam, dan tempat 1. call yang ke berapa?) kegiatan pelaksanaan) TM/video call) Resume Kegiatan Tatap Muka (Resume kegiatan dari TM/video call, terdiri dari resume, materi ajar, metode penyampaian, pelajaran yang dapat dipetik, kendala pada setiap TM/video call) 2. n. *) Resume ini dilaporkan di akhir minggu 1, 3 dan ke 4 yang terdapat sesi pertemuan TM/video call di Pusat Belajar (PB). A. Kendala dan Solusi (Potensi Solusi) Secara Umum, B. Pelajaran yang dapat dipetik (lesson learn),

104 C. Rekomendasi, , Mentor, NIP. 92

105 Tabel 4. Ringkasan Laporan Fasilitasi Komponen Laporan Ketuntasan hasil belajar peserta Uraian Jumlah peserta yang menyelesaikan seluruh pembelajaran Rata-rata nilai sementara peserta Hambatan dan kendala yang dihadapi oleh peserta secara umum Evaluasi Pembelajaran : Keseluruhan pembelajaran dapat disimpulkan sudah memuaskan atau tidak dilihat dari umpan balik sesi 2 dan sesi 4 (dilakukan oleh pengampu (DM) /mentor (DK)) Evaluasi Penyelenggaraan : penyelenggaraan kegiatan dapat disimpulkan bahwa... (dilakukan oleh pengampu) 96

106 Contoh Format Laporan Hasil Fasilitasi pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan LAPORAN HASIL FASILITASI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MODA.. NAMA IN/MENTOR :... NIP :... KELOMPOK KOMPETENSI :... MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN:... UNIT KERJA :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

107 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kompetensi guru terkait dengan profesionalismenya, harus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang petunjuk teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya untuk kenaikan karir dan kepangkatannya. Tahun 2017, Ditjen GTK mengembangkan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang merupakan kelanjutan dari Program Guru Pembelajar dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi guru yang ditunjukkan dengan kenaikkan capaian nilai UKG dengan rata-rata nasional yaitu 70. Penyelenggaraan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melibatkan berbagai macam pihak. Bentuk pelibatan dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan dukungan bagi terselenggaranya Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, baik dalam moda tatap muka, dalam jejaring (daring) murni, maupun daring kombinasi. Salah satu komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan program ini adalah Instruktur Nasional/Mentor. Bentuk pelibatan Instruktur Nasional/Mentor dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini merupakan salah satu amanah seperti yang tertuang pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Dan Tambahan Penghasilan Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah bahwa bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai narasumber nasional/instruktur nasional/tim pengembang/mentor untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau pelaksanaan diklat kurikulum, 98

108 memiliki beban mengajar paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka per minggu untuk mata pelajaran yang diampu, sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. Dalam hal guru yang mendapat tugas tambahan sebagai narasumber nasional/instruktur nasional/tim pengembang/mentor pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan minimal satu kali, maka guru tersebut memiliki beban mengajar paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka per minggu untuk mata pelajaran yang diampu, sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya. Laporan hasil fasilitasi ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban instruktur nasional/mentor yang telah selesai melaksanakan kegiatan mengajar pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. B. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah membimbing dan memfasilitasi peserta pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sehingga dapat menjadi peserta yang aktif, belajar secara individu sesuai kebutuhan, dan juga dapat saling berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan dan pengalaman dengan peserta lainnya sehingga dapat meningkatkan kompetensinya. 99

109 BAB II. Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan A. Peserta Peserta yang telah mengikuti kelas modul... kelompok kompetensi... adalah sejumlah... orang guru, (jika moda tatap muka). Peserta yang telah mengikuti kelas modul... kelompok kompetensi... adalah sejumlah... orang, yang terdiri atas... orang guru yang didampingi oleh... mentor (jika menggunakan model 2 dan daring kombinasi). Data lengkap peserta terlampir. B. Waktu Pelaksanaan dan Materi Menjelaskan tentang waktu pelaksanaan dan materi yang diberikan. Contoh (pada moda daring): 1. Waktu pelaksanaan Kegiatan pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pada modul... kelompok kompetensi... dilaksanakan pada... sampai dengan.... Pola kegiatan dilaksanakan selama 60 JP yang mencakup 6 sesi ( sesi pendahuluan, 4 sesi inti dan sesi penutup) 2. Materi (materi mencakup uraian yang disesuaikan dengan struktur program) C. Hasil Kegiatan Hasil kegiatan berupa uraian tentang: 1. ketuntasan hasil belajar peserta, jumlah peserta yang menyelesaikan seluruh pembelajaran, 2. rata-rata nilai sementara peserta, 3. hambatan dan kendala yang dihadapi oleh peserta secara umum, D. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan terdiri atas umpan balik peserta dan evaluasi penyelenggaraan yang dianalisis secara deskriptif. 100

110 Contoh: 1. Umpan Balik (smiley face) Instrumen umpan balik sesi diberikan sebanyak dua kali selama keseluruhan proses pembelajaran. Pada instrumen tersebut peserta diminta untuk memberikan reaksi terhadap pembelajaran melalui pilihan ekspresi sangat memuaskan/memuaskan/biasa/kecewa/mengantuk. Berdasarkan hasil rekapitulasi data umpan balik sesi dari keseluruhan peserta diperoleh data : a. minggu pertama dan minggu kedua, dari... peserta yang merespon,... orang memilih ekspresi sangat memuaskan,... orang memilih ekspresi memuaskan,... orang memilih ekspresi biasa,... orang memilih ekspresi kecewa dan... orang memilih ekspresi mengantuk. b. minggu ketiga dan minggu keempat, dari... peserta yang merespon,... orang memilih ekspresi sangat memuaskan,... orang memilih ekspresi memuaskan,... orang memilih ekspresi biasa,... orang memilih ekspresi kecewa dan... orang memilih ekspresi mengantuk. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran pada sesi 1 dan 2 reaksi peserta menyatakan..., karena... sedangkan pada sesi 3 dan 4 reaksi peserta menyatakan..., karena

111 BAB III. Kesimpulan Berisi tentang hal-hal penting yang menjadi simpulan, hambatan yang ditemukan dan solusinya (jika ada), dan peserta yang dinyatakan layak mengikuti tes akhir. Contoh: 1. Kesimpulan Dari Pembelajaran modul... KK.. dapat disimpulkan bahwa a. Jumlah peserta keseluruhan... dan yang aktif sampai akhir pembelajaran... b. Peserta apakah antusias atau tidak dilihat dari aktivitas kegiatan baik daring maupun luring dengan ketuntasan...? c. Keseluruhan pembelajaran dapat disimpulkan sudah memuaskan atau tidak dilihat dari umpan balik sesi d. Hasil pembelajaran secara daring memperlihatkan... (dari nilai peserta) dan dilihat dari forum dan refleksi peserta e. Hasil pembelajaran dari proses tatap muka di PB memperlihatkan... dilihat dari keaktifan, keterampilan, dan presentasi peserta f. Peserta yang dinyatakan tuntas baik secara daring (dari activity completion dan kualitas tagihan yang di unggah dan dipresentasikan peserta )... orang dari... orang Hambatan... Peserta yang dinyatakan tuntas dan dapat mengikuti tes akhir di TUK adalah a.... b.... c.... d. dll LAMPIRAN 102

112 Lampiran 6. Format Laporan Pengampu pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Format Laporan Pengampu pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Moda Pembelajaran : Daring Model 1/ Daring Model 2/ Daring Kombinasi *) Nama Pengampu : Nama Admin : Mapel/Kelompok Modul : Jenjang :.. Tabel 1. Daftar Peserta Rekap Data Peserta kelas Kelompok Kompetensi modul... No Nama Peserta Sekolah Kota/Kab Provinsi Telp (HP) 1 Kota Kab n *) coret yang tidak perlu Tabel 2. Aktivitas peserta pada sistem pembelajaran moda daring. 103

113 NO Nama Peserta Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 KP PD TS KP PD TS KP PD TS KP PD TS Ketuntasan belajar Ya Tidak NS (10%PD + 50%TS) Catatan kegiatan, kemajuan, hambatan, dan saran n. Keterangan: KP: Kegiatan Pembelajaran; PD: Penilaian Diri; TS: Tes Sumatif; NS: Nilai sementara yang diperoleh dari sistem Petunjuk pengisian: 1. Pada kolom sesi, berilah tanda ( ) jika sudah dilakukan, dan beri tanda (X) jika belum dilakukan peserta. 2. Pada kolom catatan kegiatan, kemajuan, hambatan, dan saran, buatlah penjelasan terkait dengan hasil kemajuan pembelajaran peserta, seperti alasan peserta belum menyelesaikan KP, PD, dan TS atau terkait dengan portofolio. 104

114 Tabel 3. Resume hasil video call oleh Pengampu *). NO Video call Jumlah Peserta Waktu dan Tempat Hadir Pelaksanan (Jumlah peserta (Terdiri dari tanggal, (video call yang hadir dalam jam, dan tempat 1. ke berapa?) kegiatan video pelaksanaan) call) Resume Hasil Video Call (Resume kegiatan dari video call, terdiri dari materi ajar, metode penyampaian, kendala pada setiap video call) 2. n. *) Berlaku untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring-model 1 A. Kendala dan Solusi (Potensi Solusi) Secara Umum B. Pelajaran yang dapat dipetik (lesson learn)

115 C. Rekomendasi , Pengampu, 106

116 Tabel 4. Ringkasan Laporan Fasilitasi Komponen Laporan Ketuntasan hasil belajar peserta Uraian Jumlah peserta yang menyelesaikan seluruh pembelajaran Rata-rata nilai sementara peserta Hambatan dan kendala yang dihadapi oleh peserta secara umum Evaluasi Pembelajaran : Keseluruhan pembelajaran dapat disimpulkan sudah memuaskan atau tidak dilihat dari umpan balik sesi 2 dan sesi 4 (dilakukan oleh pengampu (DM) /mentor (DK)) Evaluasi Penyelenggaraan : penyelenggaraan kegiatan dapat disimpulkan bahwa... (dilakukan oleh pengampu) 107

117 Lampiran 7. Format Penilaian Sikap Pada Moda Tatap Muka KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. PENILAIAN SIKAP PESERTA Nama Kegiatan :Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Kelas/Jenjang : Mapel/Paket Keahlian : Tempat : Tanggal : Nilai Tiap Aspek No. Nama Peserta Instansi Tanggung Kerjasama Disiplin Jawab Keaktifan 1 2, Indikator Penilaian Sikap: Kerjasama Disiplin Tanggung jawab Keaktifan 1. Kesediaan melaksanakan tugas secara bersama-sama 2. Bersikap toleran kepada peserta lain 3. Berbagi informasi 1. Ketepatan waktu kehadiran di kelas 2. Keikutsertaan dalam kegiatan tatap muka dari awal sampai akhir 1. Kesediaan melakukan tugas 2. Komitmen terhadap penyelesaian tugas tepat pada waktunya 1. Memiliki kemauan untuk mengemukaan pendapat 2. Berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran 108

118 Kerjasama Disiplin Tanggung jawab Keaktifan kepada orang lain 4. Tidak mendominasi di dalam kelas 3. Kepatuhan terhadap tata tertib 4. Perhatian kepada proses pembelajaran dalam setiap materi pelatihan 3. Ketuntasan penyelesaian tugas 4. Konsekuen terhadap tindakan yang dilakukan 3. Peduli terhadap pencapaian tujuan pembelajaran 4. Memiliki kemauan untuk membantu peserta lain yang mengalami kesulitan Keterangan: Nilai Predikat > Amat Baik > Baik > Cukup > Sedang 60 Kurang 109

119 Lampiran 8. Format Penilaian Keterampilan Pada Moda Tatap Muka KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. PENILAIAN KETERAMPILAN PESERTA Nama Kegiatan :Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Kelas/Jenjang : Mapel/Paket Keahlian : Tempat : Tanggal : No. Nama Tagihan Penilaian Keterampilan Instansi Peserta LK1 LK2 LK3 LKn Rerata 1 2 3, Predikat Keterangan angka pada rerata dan predikat: Nilai Predikat > Amat Baik > Baik > Cukup > Sedang 60 Kurang 110

120 Lampiran 9. Format Penilaian Fasilitator KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. PENILAIAN FASILITATOR Nama Kegiatan :Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Kelas/Jenjang : Mapel/Paket Keahlian : Tempat : Tanggal : Fasilitator : No. Aspek Penilaian (1 100)* 1 Sistematika penyajian 2 Kemampuan menyajikan 3 Ketepatan waktu dan kehadiran 4 Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran 5 Sikap dan perilaku 6 Cara menjawab pertanyaan dari peserta 7 Penggunaan bahasa 8 Pemberian motivasi kepada peserta 9 Kerapihan berpakaian 10 Kerjasama antara fasilitator (dalam tim) Keterangan: Kurang Sedang Cukup Baik Amat Baik , , , ,1 100 *) Perkalan Nomor 15 Tahun

121 Lampiran 10. Format Penilaian Penyelenggaraan Program KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.. PENILAIAN PENYELENGGARAAN PROGRAM Nama Kegiatan : Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Kelas : Tempat : Tanggal : No Indikator A Administrasi Penyelenggaraan Kegiatan 1 Ketersediaan panduan pelaksanaan kegiatan. 2 Kejelasan informasi [pemberitahuan] pelaksanaan kegiatan. B Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan 1 Kemudahan akses ke tempat penyelenggaraan kegiatan. 2 Fasilitasi transportasi darat/udara dari dan ke tempat kegiatan. 3 Kesiapan dan ketersediaan sarana kegiatan [audio visual, LCD/laptop, papan putih, pelantang, spidol, penghapus]. 4 Kenyamanan ruang kegiatan [ventilasi udara/ac, pencahayaan]. 5 Kebersihan ruang kelas. 6 Kenyamanan kamar penginapan. Skor K C B BS 112

122 No Indikator 7 Ketersediaan perlengkapan medis sederhana [P3K]. 8 Ketersediaan sarana ibadah. C Bahan Kegiatan 1 Kelengkapan dokumen/kit bahan kegiatan [materi, ATK, name tag]. 2 Kualitas tampilan bahan kegiatan. 3 Keterbacaan pada bahan kegiatan. 4 Ketersediaan ilustrasi dan contoh pada bahan kegiatan. D Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan 1 Kesesuaian alokasi waktu pelaksanaan kegiatan dengan tujuan dan sasaran program kegiatan. 2 Ketepatan alokasi waktu untuk menyelesaikan setiap bahan kegiatan. E Layanan Menu 1 Kecukupan menu yang mendukung pemenuhan gizi. 2 Variasi hidangan/konsumsi. 3 Ketepatan waktu penyediaan konsumsi. Skor K C B BS Keterangan: K = kurang C = cukup B = baik BS = baik sekali Responden 113

123 Lampiran 11. Instrumen Evaluasi Pengampu Moda Daring Instrumen evaluasi pengampu digunakan untuk menjaring peran pengampu dalam hal memfasilitasi peserta atau mentor pada pelaksanaan pembelajaran daring, sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pengampu untuk kegiatan berikutnya. Pada moda daring murni model 1, evaluasi pengampu diisi oleh peserta. Pada moda daring murni model 2 dan daring kombinasi, evaluasi pengampu diisi oleh mentor. Skor Penilaian: 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1= sangat kurang No Aspek 1 Peran pengampu selama proses pembelajaran program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Skor a. Keaktifan memfasilitasi proses pembelajaran b. Keaktifan memonitor pelaksanaan pembelajaran c. Keaktifan memberi motivasi kepada peserta atau mentor d. Kejelasan penyampaian penyelesaian tugas bagi peserta atau penyampaian penyelesaian laporan kemajuan peserta bagi mentor e. Pemberian umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah oleh peserta (diisi hanya bagi peserta moda daring murni Model 1) 114

124 No Aspek Skor f. Pemberian umpan balik terhadap laporan kemajuan peserta oleh mentor (diisi hanya bagi peserta moda daring murni Model 2 dan Kombinasi) 2 Kemampuan berinteraksi atau berkomunikasi pengampu dengan peserta atau mentor 3 Pemberian kesempatan berinteraksi langsung berupa chatting atau video call 4 Kejelasan penyampaian tanggapan atas pertanyaan atau permasalahan yang disampaikan oleh peserta atau mentor 5 Memberikan solusi terkait pembelajaran terhadap peserta atau mentor 6 Secara umum, bagaimana peran pengampu dalam hal memfasilitasi peserta atau mentor selama proses pembelajaran? Jumlah Skor Keterangan skor dan predikat: Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Amat Baik 10 > > > > Saran dan masukan terhadap pengampu terkait dengan fasilitasi pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring

125 Lampiran 12. Evaluasi Penyelenggaraan BERILAH TANDA TICK PADA KOTAK YANG DIANGGAP PALING SESUAI DENGAN PENDAPAT ANDA. TANDA TICK DIBERIKAN HANYA PADA SATU KOTAK PADA SETIAP PERTANYAAN. 1. Bagaimana Saudara menilai kesesuaian isi pembelajaran ini dengan pekerjaan Saudara? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 2. Bagaimana Saudara menilai akses ke sistem pembelajaran daring? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 3. Bagaimana Saudara menilai kualitas materi pelatihan yang disediakan dalam pembelajaran ini? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 4. Bagaimana Saudara menilai dukungan pengampu dalam pembelajaran daring? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 5. Bagaimana Saudara menilai pembelajaran ini secara keseluruhan? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 6. Bagaimana Saudara menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Saudara untuk menerapkannya pada pekerjaan Saudara? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 7. Apa yang paling Saudara sukai dari pembelajaran ini? 116

126 8. Menurut pendapat Saudara, perubahan perubahan apa saja yang perlu dilakukan agar pembelajaran ini menjadi lebih baik? 9. Jelaskan dengan singkat rencana apa yang akan Saudara lakukan di tempat kerja Saudara setelah mengikuti pembelajaran ini. 10a. Apakah ada masalah atau kesulitan bahasa dalam pembelajaran ini? Ya Tidak 10b. Jika ya, jelaskan masalah atau kesulitan bahasa yang Saudara alami? 11. Apakah Anda mempunyai pendapat lain tentang pembelajaran ini? 117

127 Lampiran 13. Instrumen Monitoring Evaluasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Instrumen ini digunakan oleh petugas selama penyelenggaraan monev. Tujuan instrumen ini adalah untuk menjaring permasalahan penggunaan teknologi, kekurangan dan kelemahan sistem daring, konten pembelajaran, serta pelaksanaan pembelajaran daring. Hasil pengamatan monev ini akan digunakan untuk menyempurnakan sistem dan konten Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring. Petugas melakukan analisis data dan menyiapkan laporan hasil monev ini setelah kegiatan monev dilakukan. Provinsi Kab./Kota UPT/Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota Penyelenggara Nama Responden NIP Asal Sekolah dan Alamat Jenjang Satuan Pendidikan Judul Modul dan KK Pusat Belajar Tanggal Pengambilan Data Petugas Monev 118

128 Panduan Wawancara atau Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) ini digunakan untuk mendapatkan masukan/pendapat yang konstruktif dari responden. Kita akan lebih memahami apa saja yang telah mereka pelajari, masalah/tantangan yang dihadapi, dan bagaimana masalah tersebut harus diatasi terkait dengan penggunaan teknologi, pemahaman konten, proses pembelajaran, serta kekurangan dan kelemahan sistem Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring. Terdapat dua teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Wawancara, dilakukan apabila terdapat 1-3 responden peserta. 2. Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT), dilakukan apabila responden terdapat 4 10 peserta. Apabila terdapat lebih dari 10 peserta, maka dibuat beberapa kelompok. Catatan/petunjuk bagi pewawancara ataupun fasilitator DKT: 1. Jelaskan kepada responden bahwa tujuan dari diskusi adalah agar mendapatkan input/masukan/feedback lisan konstruktif dari mereka mengenai kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yang diikuti. 2. Petugas melakukan wawancara atau DKT dengan responden dan mencatat hasil diskusi yang dilakukan. 3. Buatlah catatan singkat dalam diskusi dan isu/masalah yang penting sesuai komponen wawancara/dkt. 4. Lakukan diskusi sesuai dengan topik utama/komponen kunci investigasi. 5. Jawaban bersifat deskriptif 6. Pada jawaban ya - tidak, petugas hanya men-ceklis pada salah satu kolom jawaban dan memberikan penjelasan terkait jawaban tersebut pada kolom jawaban lainnya (harus di isi). 7. Pada jawaban skala, angka 1= sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangat baik, dan memberikan penjelasan terkait jawaban tersebut pada kolom jawaban lainnya (harus di isi). 8. Hasil wawancara dikumpulkan dan dianalisis. 119

129 No Topik Wawancara dan Pertanyaan Peran Pengampu Apa yang dilakukan pengampu dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi Jawaban Ya Tidak Jawaban lainnya 1. a. Memonitor pelaksanaan pembelajaran b. Memfasilitasi proses pembelajaran c. Mendampingi dan memberi semangat d. Memberikan umpan balik Peran Mentor Apa yang dilakukan mentor selama pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi 2. a. Mendukung peserta mengikuti kegiatan program Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring b. Mendampingi peserta c. Memfasilitasi peserta d. Memberikan semangat dan mengingatkan penyelesaian tugas 120

130 No Topik Wawancara dan Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Jawaban lainnya e. Memberikan umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah oleh peserta f. Mengirimkan laporan kemajuan peserta kepada pengampu secara berkala g. Menjadi pengawas ujian tes akhir Apakah mentor menyampaikan materi sesuai dengan struktur program 3. pada kegiatan tatap muka di pusat belajar? Jelaskan! Peran Peserta Apakah Anda melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan struktur 4. pembelajaran yang telah dikembangkan? a. Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif b. Melaksanakan proses pembelajaran secara kolaboratif c. Ketepatan dan kesesuaian tugas yang dikerjakan 5. Tantangan/kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran 121

131 No Topik Wawancara dan Pertanyaan Skala Jawaban Jawaban lainnya Pusat Belajar Bagaimana sarana dan prasarana Pusat Belajar di daerah Anda? a. Kapasitas kelas 6. b. Alat/media pembelajaran c. Kualitas sinyal seluler/jaringan internet d. Jarak tempuh ke lokasi pusat belajar Sistem Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi dan Infrastruktur Pendukung Penggunaan sistem Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 7. moda daring (Kemudahan/Kesulitan) a. Aksessibilitas ke dalam sistem b. Kemudahan fitur-fitur yang ada c. Navigasi atau tautan antar halaman Pemahaman peserta terhadap instruksi pembelajaran Penilaian terhadap tampilan layar kelas daring a. Warna tema yang digunakan b. Ukuran huruf yang digunakan Koneksi internet di daerah peserta Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring

132 No Topik Wawancara dan Pertanyaan Skala Jawaban Bahan Pembelajaran Bahan pembelajaran (materi, bahan bacaan, dan lembar kerja) yang digunakan dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring a. Kesesuaian materi b. Kesesuaian tugas c. Kesesuaian bahan bacaan d. Bahan pembelajaran mudah dipahami Layanan Pendukung Jawaban lainnya 12. Bentuk layanan admin dalam memberikan bantuan teknis 13. Respon admin dalam memberikan bantuan teknis Dukungan Dinas Pendidikan Kab./Kota Respons dan dukungan Dinas Pendidikan terhadap pelaksanaan 14. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Saran dan masukan terhadap Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring

133 Lampiran 14. Format Laporan Monev LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MODA DALAM JEJARING PETUGAS MONEV NIP DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

134 Lembar Laporan Monev Nama Petugas Monev Tanggal Kegiatan Monev Lokasi Kegiatan Monev Nama Instansi Pelaksana: Provinsi dan Kabupaten Nama Kelas dan Modul moda daring Tanggal pelaporan diserahkan ke Penjab Program di UPT dan dikirimkan kepada Tim GTK a. b. Pengantar Laporan ini adalah laporan hasil Monev program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yang dilakukan oleh petugas dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan oleh instansi penanggung jawab. Kegiatan Monev ini menggunakan jenis instrumen wawancara atau Diskusi Kelompok Terpumpun. Daftar Responden: Laki-laki/ Nama Jabatan Alamat Sekolah/Dinas Perempuan 125

135 A. Ringkasan Profil Pelaksanaan Kegiatan Monev Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring di Instansi Pelaksana Meringkaskan kegiatan dan hasil umum monev. Contoh: Dari hasil wawancara atau diskusi kelompok terpumpun, secara umum ditemukan..., pelaksanaan kegiatan dan koordinasi berjalan.., kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan adalah... Dukungan yang dibutuhkan oleh peserta dan mentor dalam pelaksanaan pembelajaran moda daring yaitu. Berikut adalah rincian temuan dari wawancara dan diskusi kelompok terpumpun keterlaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yang dilaksanakan Tim Monev dari PPPPTK dan LPPPTK... B. Temuan Monev Berisi seluruh informasi hasil temuan sesuai kelompok topik pada instrumen panduan wawancara atau diskusi kelompok terpumpun. Contoh: Peran Mentor Efektivitas Peran pengampu Keaktifan Peserta Kendala dalam Sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring Respon dan peran Dinas

136 C. Analisis dan Rekomendasi Beberapa analisis dan rekomendasi hasil Monev adalah: (Buat analisa dan rekomendasi secara sistematis dengan memperhatikan urutkan kelompok topik pada instrumen panduan wawancara atau diskusi kelompok terpumpun berdasarkan informasi di bagian temuan) Lampiran. 1. Foto foto 2. Daftar Peserta Monev 127

137 Lampiran 15. Contoh Sertifikat 128

138 Halaman belakang: Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka No Materi JP UMUM 4 1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2 2. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 2 POKOK Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) 9 4. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-2) 9 6. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-2) 18 PENUNJANG 2 7. Tes Akhir 2 Total

139 Lampiran 16. Contoh Surat Keterangan 130

140 Halaman belakang: Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Penuh No Materi JP UMUM 4 1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2 2. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 2 POKOK Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) 9 4. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) 9 6. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) 18 PENUNJANG 2 7. Tes Akhir 2 Total

141 132

142 Halaman belakang: Struktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Murni Model 1 No Materi JP UMUM 4 1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2 2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 MATERI INTI Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi 36 PENUNJANG 2 5. Tes Akhir 2 Total

143

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan i PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MODA TATAP MUKA POLA 2 (DUA) MODUL PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikmen

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring)

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring) I i GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jejaring (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring)

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 SAMBUTAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan

Lebih terperinci

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pedoman - Juknis Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Moda Daring Moda Kombinasi Poin-poin perubahan Mekanisme pelaksanaan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR

PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR i A3 PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 ii i ii DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Draft Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah

Draft Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah Draft Petunjuk Teknis i PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH MODA TATAP MUKA Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring)

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 SAMBUTAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan Diri Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Publikasi Ilmiah Karya InovaLf Kedudukan Program Pengembangan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS DALAM JEJARING (DARING)

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS DALAM JEJARING (DARING) i PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS DALAM JEJARING (DARING) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar PANDUAN DIKLAT INI TELAH Disusun Oleh: Staf Seksi Penyelenggaraan Erwin Danismaya, S.E., M.Ak Diverifikasi Oleh: Kepala Seksi Penyelenggaraan Dr. Yanto Permana, M.Pd. Divalidasi Oleh: Kepala Bidang Fastingkom

Lebih terperinci

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA CONTOH KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA. Nomor : TENTANG PUSAT BELAJAR, PENANGGUNG JAWAB KEUANGAN PUSAT BELAJAR, PETUGAS ADMIN/OPERATOR PUSAT BELAJAR,

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan GURU PEMBELAJAR Budi Kusumawati Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan PROGRAM PENGEMBANGAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (RPJMN 2015 2019) Sasaran

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP Disiapkan oleh: Tim Pengembang Disampaikan oleh: 1. 2. Tujuan Pembelajaran Memahami Petunjuk Teknis dalam melaksanakan Program Guru

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 DEFINISI PKB KS/M Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah proses dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar i ii DESKRIPSI SINGKAT BUKU PEGANGAN PEMBEKALAN ADMIN GURU PEMBELAJAR Buku pegangan ini disusun untuk membantu admin dalam melakukan persiapan dan mendukung kelancaran Guru Pembelajar (GP). Diharapkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING GURU PEMBELAJAR PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. Pedoman Program Peningkatan Kompetensi. Moda Tatap Muka, Dalam Jejaring (Daring), dan Daring Kombinasi

GURU PEMBELAJAR. Pedoman Program Peningkatan Kompetensi. Moda Tatap Muka, Dalam Jejaring (Daring), dan Daring Kombinasi GURU PEMBELAJAR Pedoman Program Peningkatan Kompetensi Moda Tatap Muka, Dalam Jejaring (Daring), dan Daring Kombinasi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG

Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG DAFTAR ISI 1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan?... 1 2. Siapa yang dapat mengikuti

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 SAMBUTAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK JAKARTA, 13 FEBRUARI 2017 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ARUS DATA DAPODIK KE GTK

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016 i PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 PROGRAM

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 DEFINISI PKB PS/M Program PKB PS mengembangkan, menjaga dan mewujudkan profesionalisme PS dilakukan secara terus menerus

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. Pedoman Program Peningkatan Kompetensi. Moda Tatap Muka, Dalam Jaringan (Daring), dan Daring Kombinasi

GURU PEMBELAJAR. Pedoman Program Peningkatan Kompetensi. Moda Tatap Muka, Dalam Jaringan (Daring), dan Daring Kombinasi GURU PEMBELAJAR Pedoman Program Peningkatan Kompetensi Moda Tatap Muka, Dalam Jaringan (Daring), dan Daring Kombinasi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring)

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring) I i GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 2017

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 2017 PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 2017 Struktur Modul Tatap Muka Kegiatan pelatihan 60 JP atau 100 JP dilaksanakan secara tatap muka antara peserta dan Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator.

Lebih terperinci

Deskripsi Singkat Buku Pegangan Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor Guru Pembelajar

Deskripsi Singkat Buku Pegangan Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor Guru Pembelajar i Deskripsi Singkat Buku Pegangan Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor Guru Pembelajar Buku pegangan ini disusun untuk membantu fasilitator dalam memfasilitasi Calon Instruktur Nasional/Mentor pada Pelatihan

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG 1 BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 1 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Pengawas Sekolah Tahun 2017 Rakornas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP KATA PENGANTAR Profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru merupakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB V PEMBAHASAN A. Fasilitator Guru Pembelajar 2016 1. Fasilitator Sesuai dengan Kriteria yang Ditetapkan Fasilitator program Guru Pembelajar terdiri dari Tim Pengembang, Narasumber Nasional/Pengampu,

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Tatap Muka

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Tatap Muka I i GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Pembekalan Admin Pusat Belajar

Pembekalan Admin Pusat Belajar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Pembekalan Admin Pusat Belajar Mekanisme Tes Akhir Guru Pembelajar

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah

Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu memahami Sistem Informasi Manajemen pada Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Program Guru Pembelajar 1. Guru Pembelajar Kinerja pendidikan selalu dilihat dari prestasi siswa, artinya semakin bagus prestasinya, semakin memadai kinerja pendidikan. Namun demikian,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK & KKPI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK & KKPI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK & KKPI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 PENGGUNAAN TIK 1. Pencarian informasi 2. Mengakses jejaring sosial 3. Mengakses

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Sistem Uji Kompetensi Guru Online PKB Guru, Kepala & Pengawas Sekolah Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Tahun 2017

Sistem Uji Kompetensi Guru Online PKB Guru, Kepala & Pengawas Sekolah Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Tahun 2017 Sistem Uji Kompetensi Guru Online PKB Guru, Kepala & Pengawas Sekolah Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Tahun 2017 KOMPONEN DASAR SISTEM UKG ONLINE 4 1. Bank Soal 2. Editor Soal 3. Server

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA)

PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA) L; PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA) PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN SERVICE TRAINING 1 (IN-1) DAN IN SERVICE TRAINING 2 (IN-2) i PETUNJUK TEKNIS Pelaksanaan

Lebih terperinci

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style Click to edit Master title style KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Bimbingan Teknis Admin Pusat Belajar

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP TAGOR ALAMSYAH HARAHAP ENTITAS DESAIN TATA KELOLA GTK DAPODIK Cek Data Guru setiap saat WEBSITE TUNJANGAN P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id SIKLUS PENGIRIMAN DATA DARI SEKOLAH KE SERVER DAPODIK PUSAT Feedback

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN PROFESI GURU PEMBELAJAR (PPGP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN

Lebih terperinci

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan PANDUAN HIBAH PERTUKARAN PANDUAN MAHASISWA HIBAH PGSD KREDIT MELALUI TRANSFER SPADA MELALUI INDONESIA PDITT PANDUAN Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia Direktorat Pembelajaran Direktorat

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2015 LKPP. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sertifikasi. Tingkat Dasar. Juknis. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN

Lebih terperinci

Kepala Sekolah Pembelajar

Kepala Sekolah Pembelajar Kepala Sekolah Pembelajar DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN EBUDAYAAN 2016 Juknis Moda Tatap

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru memiliki peran strategis dalam meningkatkan proses pembelajaran dan mutu peserta didik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Nomor : 2088/B14 /DN/ Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB

Nomor : 2088/B14 /DN/ Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB 3 Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB Yth. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Guru. untuk Peningkatan Profesionalitas. XVII/November

Pengembangan Keprofesian Guru. untuk Peningkatan Profesionalitas. XVII/November XVII/November - 2017 07 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Upaya Peningkatan Profesionalitas Tenaga Pendidik 14 Komunitas GTK Bergabung Jadi Anggota, Guru Peroleh Manfaat PKB 26 Anugerah Kebudayaan,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat

Lebih terperinci

PEMBENAHAN MGMP GURU DIDAERAH 3T SALAH SATU CARA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH 3T

PEMBENAHAN MGMP GURU DIDAERAH 3T SALAH SATU CARA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH 3T PEMBENAHAN MGMP GURU DIDAERAH 3T SALAH SATU CARA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH 3T Pengantar Daerah 3T merupakan daerah Terpencil, Terdepan dan Terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN GURU YANG TELAH MENGIKUTI UJI KOMPETENSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA -1- LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi

Lebih terperinci

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

PENILAIAN PESERTA DIKLAT PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

PANDUAN BELAJAR MANDIRI PANDUAN BELAJAR MANDIRI Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka Pola In-On-In MATA PELAJARAN PLB AUTIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK

Lebih terperinci

PENGUATAN GURU MELALUI KELOMPOK KERJA DALAM PENYELENGGARAAN UJIAN 2017

PENGUATAN GURU MELALUI KELOMPOK KERJA DALAM PENYELENGGARAAN UJIAN 2017 PENGUATAN GURU MELALUI KELOMPOK KERJA DALAM PENYELENGGARAAN UJIAN 2017 Sumarna Surapranata, Ph.D Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS E-TRAINING 2014

PETUNJUK TEKNIS E-TRAINING 2014 PETUNJUK TEKNIS E-TRAINING 2014 PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2014 DAFTAR ISI Pendahuluan... 1 Laman Utama... 1 Laman

Lebih terperinci

KRITERIA PENERIMA DAN MEKANISME PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI

KRITERIA PENERIMA DAN MEKANISME PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS, DAN TAMBAHAN PENGHASILAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Tujuan Peserta dapat menjelaskan tentang konsep, prosedur pelaksanaan,

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Kp. Dadapan RT. 06/RW. 07, Desa Jatikuwung, Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah-INDONESIA Telp. +62 2718502888/+62 2718502999 Fax:

Lebih terperinci

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017 SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI TEKNIS PELAKSANAAN PLPG BAGI RAYON DAN SUBRAYON (BUKU 2) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci