Draft Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Draft Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah"

Transkripsi

1 Draft Petunjuk Teknis i

2 PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH MODA TATAP MUKA Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Tim Penyusun: 1. Dr. Jenny Evelin Palunsu, MT. Widyaiswara LPMP Sulut 2. Dr. Edi Rahmat Widodo, Konsultan Pendidikan 3. Dra. Endang Parbandari, MPd. Widyaiswara PPPPTK Pertanian 4. Drs. Yohanes Sugandhi, MPd. Widyaiswara PPPPTK Pertanian Diterbitkan oleh Copyright 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan i

3

4

5 DAFTAR ISI SAMBUTAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 2 C. Tujuan... 3 D. Sasaran... 3 E. Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN UMUM PELATIHAN MODA TATAP MUKA... 5 A. Pengertian... 5 B. Sasaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan... 6 C. Komunitas Pengawas Sekolah... 6 D. Pola Interaksi PKB PS Moda Tatap Muka... 8 E. Pelaksana Program PKB PS... 9 F. Fokus Penjaminan Mutu BAB III SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PKB PS MODA TATAP MUKA A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKB PS B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Program PKB PS C. Mekanisme Sistem Informasi Manajemen PKB PS D. Arsitektur SIM PKB PS Moda Tatap Muka E. Pengelolaan Kelas pada Program PKB PS Moda Tatap Muka BAB IV PELAKSANAAN PELATIHAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH MODA TATAP MUKA A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan PKB PS B. Pelaksanaan Pelatihan PKB PS Moda Tatap Muka C. Peran dan Tanggung Jawab D. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan PKB PS Moda Tatap Muka E. Dokumentasi dan Pengendalian F. Penilaian BAB V MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN DAN SERTIFIKAT/SURAT KETERANGAN A. Monitoring Program PKB PS Moda Tatap Muka B. Evaluasi Program PKB PS Moda Tatap Muka C. Pelaporan Penyelenggaraan Program PKB PS Moda Tatap Muka D. Sertifikat dan Surat Keterangan BAB VI PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Alur Pendaftaran Komunitas KKPS/MKPS... 8 Gambar 2. Pola Interaksi Pelatihan Program PKB PS Moda Tatap Muka... 9 Gambar 3. Alur SIM Program PKB PS Gambar 4. Arsitektur sistem PKB PS Moda Tatap Muka Gambar 5. Alur Persiapan Kelas Program PKB PS Gambar 6. Pola Interaksi Pelatihan PKB PS Moda Tatap MukaError! Bookmark not defined. Gambar 7. Alur dan Strategi Pembelajaran Moda Tatap Muka Tahap In-On-In v

7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Komponen pada Kelas PKB PS Moda Tatap Muka...19 Tabel 2. Struktur Pelatihan PKB PS Moda Tatap Muka...23 Tabel 3. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Moda Tatap Muka In On In pola 126 JP...24 Tabel 4. Kriteria Penilaian dan Kategori Sebutan setiap Rentang Skor...31 vi

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Instrumen Smiley Face Lampiran 2. Instrumen Bull s Eye Lampiran 3. Format Analisis Smiley Face Lampiran 4. Format Analisis Bull s Eye Lampiran 5. Format Penilaian Terhadap Narasumber Lampiran 6. Format Penilaian Sikap Lampiran 7. Format Penilaian Keterampilan (Portofolio dan Penyajian) Lampiran 8. Instrumen Evaluasi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Program Lampiran 9. Format Laporan Monitoring dan Evaluasi Lampiran 10. Format Laporan Narasumber Lampiran 11. Format Daftar Hadir Lampiran 12. Contoh Berita Acara Lampiran 13. Contoh Format Laporan Pelaksanaan Program Lampiran 14. Sistematika Laporan Portofolio Lampiran 15. Persyaratan Bahan Tayang Lampiran 16 Format Pendampingan OJL Lampiran 17 Format Verifikasi dan Validasi Portofolio Hasil OJL Lampiran 18 Format Rekapitulasi Verifikasi dan Validasi Portofolio Hasil OJL vii

9 DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN Istilah/Singkatan Bulls Eye Ditjen GTK Difabel Efektifitas PKB In-Service Learning (In) KCM Komunitas KKPS/MKPS KKPS MKPS Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) Komunitas GTK Komunitas POKJA Konstruktivisme sosial Moda Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) Moda tatap muka Narasumber On-the-Job Learning (On) Peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Keterangan Instrumen evaluasi pelatihan terkait kepuasan peserta terhadap aspek-aspek dalam pelatihan. Orang yang memiliki kebutuhan khusus Suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target pembelajaran yang telah dicapai. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta dengan fasilitator Kriteria Capaian Minimal Sekelompok pengawas sekolah dalam kelompok kerja KKPS/MKPS yang membentuk suatu organisasi profesi yang merencanakan dan mengembanglkan profesinya secara bersama-sama melalui kegiatan-kegiatan diskusi, berbagi informasi, berbagi pengalaman, dan berbagi sumber belajar. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Merupakan wadah atau forum pembinaan profesional bagi pengawas sekolah pada Taman Kanak-kanak/TKLB, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/SDLB, Sekolah Luar Biasa yang berada di tingkat gugus/kecamatan dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Kab./Kota. Komunitas yang telah terdaftar dan teregistrasi secara resmi di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Komunitas yang telah disahkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan memiliki Surat Keputusan Pendirian Komunitas Teori belajar yang memandang bahwa ilmu pengetahuan dapat dibangun melalui interaksi sosial Teknik atau cara yang ditetapkan untuk kegiatan tertentu Forum/wadah pembinaan profesional bagi pengawas sekolah pada SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB yang berada pada di tingkat kabupaten/kota dengan legalitas dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota Model pembelajaran bagi kepala sekolah yang dilakukan secara tatap muka dengan didampingi dan difasilitasi oleh Fasilitator Widyaiswara/PTP/Dosen yang memfasilitasi, membimbing, dan memonitor kegiatan peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah. Merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In 1 Pengawas Sekolah yang terdaftar pada SIM DIKLAT PKB PS Proses dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional kepala sekolah yang dilaksanakan berjenjang, bertahap, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan manajemen dan kepemimpinan sekolah viii

10 Istilah/Singkatan Pusat Belajar (PB) PPK PHB PIPKA Refleksi Relevansi SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan SKPS Smiley Face TM TUK Tagihan UKPS UPT Keterangan Tempat kegiatan bertemu antara Fasilitator dengan peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah untuk Moda Tatap Muka dan Moda Daring Kombinasi. Penguatan Pendidikan Karakter Penialian Hasil Belajar Pendidikan Inklusif dan Perlindungan dan Kesejahteraabn Anak Memikirkan ulang dan menuangkan hal-hal yang telah diperoleh dalam proses belajar, faktor-faktor pendukung atau penghambat (baik internal maupun eksternal) dalam proses belajar, langkah apa yang harus diambil untuk mengantisipasi masalah, dan rencana aksi tindak lanjut pembelajaran. Kaitan atau hubungan antara kesesuaian isi pelatihan dengan profesi peserta, dan penerapannya di tempat kerja Sistem Informasi Manajemen terpadu pada Sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Standar Kompetensi Pengawas Sekolah Instrumen evaluasi pelatihan terkait kepuasan peserta terhadap aspek-aspek dalam pelatihan secara umum yang ditampilakan dalam bentuk pilihan terhadap icon wajah. Tatap Muka Tempat Uji Kompetensi Seluruh tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran dalam bentuk: penilaian diri yang diunggah dan dibagikan ke pengampu dan atau mentor, tes sesi. Uji Kompetensi Pengawas Sekolah yang dilakukan bagi pengawas yang belum memiliki profil kompetensi Unit Pelaksana Teknis mencakup PPPPTK, LPPKS dan LPPPTK-KPTK yang menyelenggarakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah ix

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas Sekolah merupakan jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Oleh karena itu, pengawas sekolah mempunyai peran sangat penting dan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pengawas sekolah, bersama-sama dengan kepala sekolah dan guru diharapkan mampu membantu mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial, dan berkepribadian yang baik. Sebagai konsekuensi dari jabatan tersebut, pengawas sekolah harus profesional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan akademik dan manajerial yang terjadi di satuan pendidikan. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi disingkat Permeneg PAN & RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, butir (b) pasal 7, menjelaskan bahwa wajib bagi pengawas sekolah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pengawasan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan secara profesional. Dalam sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah, kompetensi pengawas sekolah erat hubungannya dengan kompetensi kepala sekolah dan guru. Atas dasar itu, kualitas pengawas sekolah secara tidak langsung mempengaruhi kompetensi kepala sekolah dan guru serta kualitas sekolah yang dibinanya. Tuntutan agar pengawas sekolah harus selalu meningkatkan kualitasnya sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang intinya bahwa pengawas sekolah wajib senantiasa melakukan pengembangan diri. Pengembangan diri pengawas sekolah dilakukan melalui berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui program PKB bagi pengawas sekolah untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah. Implementasi program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan karier pengawas sekolah. 1

12 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan telah menyusun Pedoman Pelaksanaan Program PKB PS untuk dijadikan acuan untuk penyusunan Petunjuk Teknis (juknis) penyelenggaran PKB PS. Salah satu petunjuk teknis yang disusun adalah Petunjuk Teknis Pelatihan Program PKB PS Moda Tatap Muka. Juknis ini akan menjelaskan secara detail berbagai hal terkait penyelenggaraan pelatihan Program PKB PS Moda Tatap Muka termasuk didalamnya penjelasan detail tentang pendekatan pembelajaran In-1, On, In-2. B. Landasan Hukum Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengawas Sekolah dikembangkan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan sebagaimana telah diubah lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. 2

13 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi. 16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya C. Tujuan Petunjuk teknis ini disusun agar dapat dipergunakan sebagai acuan kerja bagi penyelenggara, pengguna, dan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Program PKB PS yang meliputi beberapa kegiatan antara lain: 1. Merencanakan kegiatan program PKB PS moda tatap muka In-1, On, In-2; 2. Melaksanakan kegiatan program PKB PS moda tatap muka In-1, On, In-2; 3. Melaporkan kegiatan program PKB PS di wilayah masing masing. D. Sasaran Sasaran petunjuk teknis ini adalah: 1. (Ditjen. GTK); 2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah (Dit. PTK Dikdasmen); 3. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK); 3

14 4. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS); 5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK-KPTK); 6. Dinas Pendidikan Provinsi; 7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 8. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS); 9. Asosiasi Profesi Pengawas Sekolah; E. Manfaat 1. Bagi Ditjen GTK (a) Sebagai acuan operasional dalam pelaksanaan program PKB PS moda tatap muka; (b) Sebagai panduan dalam pelaksanaan program PKB PS moda tatap muka In- 1, On, In-2; (c) Sebagai panduan dalam memfasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PKB PS moda tatap muka In-1, On, In Bagi PPPPTK, LPPKS, dan LPPPTK-KPTK sebagai unit pelaksana teknis (UPT) (a) Sebagai acuan operasional dalam melaksanakan desiminasi program PKB PS; (b) Sebagai panduan dalam melaksanakan pelatihan program PKB PS sehingga pelaksanaannya dapat lebih terencana, bermakna dan bermanfaat; (c) Sebagai panduan dalam memfasilitasi, mengorganisasi, melakukan monitoring dan evaluasi, serta melakukan pendampingan pelaksanaan pelatihan program PKB PS. 3. Bagi Dinas Pendidikan Provinsi/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (a) Membantu dalam menentukan peserta pelatihan program PKB PS moda tatap muka; (b) Membantu dalam menentukan Pusat Belajar (PB). 4. Bagi Pengawas Sekolah (a) Membantu dalam memahami pelatihan program PKB PS; (b) Memberikan informasi tentang posisi dan keterlibatan pengawas sekolah, KKPS/MKPS dalam Program PKB PS. 4

15 BAB II GAMBARAN UMUM PELATIHAN MODA TATAP MUKA A. Pengertian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengawas Sekolah (PKB PS) merupakan kegiatan pengembangan kompetensi pengawas sekolah yang dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka meningkatkan profesionalitasnya. Kegiatan program PKB PS dilaksanakan secara tatap muka dimana terjadi interaksi secara langsung antara narasumber dan peserta. Pendekatan yang dikembangkan disebut Moda Tatap Muka PKB PS dengan menggunakan pola pembelajaran secara bertahap yakni Tahap In-1, Tahap On, dan Tahap In Tahap In Service Learning 1 (In-1) Tahap In Service Learning 1 (disingkat In-1) merupakan kegiatan tatap muka langsung antara narasumber dan peserta program PKB PS yang dilaksanakan di pusat belajar dalam suatu ruang pembelajaran/kelas. Pada tahap In-1 peserta akan mempelajari berbagai konsep, prinsip, prosedur dari suatu modul dan melakukan simulasi terhadap berbagai hal yang akan dipelajari dan dikerjakan di lapangan. Di akhir kegiatan In-1, peserta akan menyusun RTL yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan tahap On. 2. Tahap On The Job Learning Tahap On The Job Learning (disingkat On) merupakan praktek lapangan dimana peserta akan melakukan kegiatan pembelajaran secara praktis di tempat kerja masing-masing berdasarkan RTL yang disusun pada tahap In-1. Pada tahap On, peserta akan melakukan kegiatan nyata terkait modul pembelajaran serta menyelesaikan setiap tugas dan tagihan baik berupa LK maupun non LK secara mandiri. Pada bagian akhir tahap On, peserta akan mempersiapkan laporan hasil belajar dalam bentuk portofolio yang berisi kumpulan tagihan-tagihan baik berbentuk LK maupun non LK serta menyiapkan bahan tayang yang disajikan pada tahap In Tahap In Service Learning 2 Tahap In Service Learning (disingkat In-2) merupakan kegiatan tatap muka antara narasumber dan peserta secara langsung dalam kelas. Tahap In-2 dilaksanakan segera setelah kegiatan On berakhir. Pada tahap In-2 peserta program PKB PS akan menyerahkan laporan portofolionya untuk 2 (dua) modul yang telah dipelajari kepada narasumber untuk dinilai kelengkapan, keaslian 5

16 dan kualitasnya. Selain itu peserta akan menayangkan hasil belajarnya dari ke 2 (dua) modul, pada saat yang sama narasumber melakukan konfirmasi. B. Sasaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Sasaran program PKB PS moda tatap muka adalah semua pengawas sekolah. Pengawas sekolah yang akan mengikuti program PKB PS adalah pengawas sekolah yang memenuhi syarat sebagai berikut. (1) Pengawas sekolah yang telah memiliki profil hasil UKPS yang menunjukkan minimal 2 (dua) kelompok kompetensi dengan nilai di bawah Kriteria Capaian Minimal/KCM tahun berjalan. (2) Pengawas sekolah yang terdaftar di dalam komunitas KKPS/MKPS; (3) Pengawas sekolah yang terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKB PS; (4) Pengawas sekolah yang bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi. C. Komunitas Pengawas Sekolah 1. Komunitas KKPS/MKPS Komunitas KKPS/MKPS adalah komunitas yang dibentuk oleh kelompok pengawas yang berada di Provinsi/Kabupaten/Kota dan telah disahkan oleh Dinas Pendidikan serta memiliki Surat Keputusan Pendirian Komunitas. Komunitas pengawas sekolah terdiri dari: (a) KKPS yang merupakan forum kegiatan profesi bagi pengawas TK/RA, SD/MI, PLB yang berada di tingkat Provinsi dan atau Kabupaten/Kota yang dikelola oleh pengurus. (b) MKPS yang merupakan forum kegiatan profesi bagi para pengawas SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK di tingkat Kabupaten/Kota yang dikelola oleh pengurus menurut masing-masing kelompok pengawas. 2. Komunitas Rayon oleh UPT UPT dapat membentuk komunitas rayon yang berasal dari satu atau lebih provinsi dan beranggotakan minimal 8 orang. Komunitas rayon dapat dibentuk oleh UPT, hanya jika: 1) jumlah pengawas sekolah yang memerlukan peningkatan kompetensi melalui PKB PS dalam suatu provinsi tertentu 8 orang 6

17 2) belum terdaftar dalam Komunitas POKJA 3) belum terdaftar dan teregistrasi di dalam SIM PKB Alur pembentukan komunitas rayon oleh UPT melalui prosedur seperti pada Gambar 1 berikut: ALUR PEMBENTUKAN KOMUNITAS RAYON UPT DINAS MULAI OPERATOR DINAS MENGINPUT DATA PESERTA YANG BELUM MEMILIKI KOMUNITAS DI SIM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN UPT MEMPEROLEH NOTIFIKASI PERIHAL DATA PESERTA YANG BELUM MEMILIKI KOMUNITAS PEMETAAN KOMUNITAS RAYON OPERATOR DINAS MEMPEROLEH NOTIFIKASI PERIHAL KOMUNITAS RAYON YANG SUDAH DIBENTUK PEMBENTUKAN KOMUNITAS RAYON SELESAI Gambar 1. Bagan Alur Pembentukan Komunitas Rayon oleh UPT 3. Pembentukan dan Pendaftaran Komunitas Pengawas sekolah yang akan mengikuti Program PKB PS harus sudah terdaftar di dalam Komunitas KKPS/MKPS dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKB PS. Oleh karena itu, seluruh komunitas yang telah terbentuk harus didaftarkan secara resmi ke SIM PKB PS. Pengawas yang belum tergabung dalam komunitas KKPS/MKPS dapat mendaftar sesuai dengan Standar Operasional Penyelenggaraan KKPS/MKPS yang diatur dalam Standar Pengembangan KKPS/MKPS. Pembentukan komunitas KKPS/MKPS dikoordinir oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Komunitas KKPS/MKPS melalui Ketua Komunitas diwajibkan untuk mendaftarkan dan meregistrasikan komunitasnya ke SIM PKB PS menggunakan alur pada Gambar 2. 7

18 Gambar 2. Alur Pendaftaran Komunitas KKPS/MKPS Mekanisme pendaftaran komunitas KKPS/MKPS sebagai berikut: (1) Ketua komunitas melakukan pendaftaran komunitas KKPS/MKPSnya ke Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota melalui Operator SIM PKB PS; (2) Operator SIM PKB PS di Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota menerima pengajuan pendaftaran dan melakukan proses registrasi di SIM PKB PS yang telah diajukan dan memberikan tanda bukti teregistrasi serta akun untuk akses di SIM PKB PS kepada ketua komunitas; (3) Ketua komunitas melengkapi data dan informasi identitas komunitas KKPS/MKPS di SIM PKB PS. Informasi meliputi nama komunitas, jenjang pendidikan, nama ketua komunitas, akta pendirian, alamat kontak, info rekening, keanggotaan, pengurus komunitas, dan lain lain; (4) Ketua komunitas melengkapi dan memverifikasi daftar anggota komunitasnya terkait identitas pengawas sekolah yang tergabung dalam komunitasnya. D. Moda Tatap Muka Program PKB PS Program PKB PS Moda Tatap Muka merupakan salah satu pola pelatihan yang dikembangkan dimana terjadi interaksi secara langsung antar narasumber dan peserta. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam moda tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi, simulasi, praktik, pemaparan, dan penilaian. Operator program PKB PS akan bekerja dengan SIM dan berinteraksi dengan peserta sejak pembentukan komunitas, pemetaan pengawas sekolah, pengelolaan bahan ajar, pengolahan hasil penilaian dan evaluasi, pengolahan administrasi kelas. Supervisor program PKB PS saling berinteraksi dengan 8

19 narasumber untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung sesuai rencana. Pola interaksi dimaksud seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Fasilitator memfasilitasi peserta secara langsung Fasilitator Sistem PKB PS Panitia Kelas Peserta Gambar 3. Pola Interaksi Pelatihan Program PKB PS Moda Tatap Muka E. Pelaksana Program PKB PS 1. Pengelola Program PKB PS di UPT Pengelola program PKB PS di UPT terdiri dari: (1) penanggung jawab program PKB PS di UPT, (2) penanggung jawab bidang akademik (PJBA); (3) tim teknis operator SIM PKB PS; (4) operator SIM PKB PS UPT; (5) operator SIM PKB PS di Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota; (6) panitia kelas In 1 On In 2; (7) narasumber; dan (8) peserta program PKB PS. a. Penanggung Jawab Program PKB PS di UPT Penanggung jawab program PKB PS di UPT adalah seseorang yang ditunjuk oleh UPT untuk mengkoordinasikan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program PKB PS di tingkat UPT. Penjab program akan diberikan akun manajemen pada SIM PKB PS. Peran penjab program PKB PS secara keseluruhan sebagai berikut: (1) Memantau keterlaksanaan penyelenggaraan program PKB PS di kelas meliputi keaktifan peserta dan narasumber; (2) Memastikan pusat belajar agar tetap aktif di SIM PKB PS sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program; (3) Melaporkan keaktifan peserta, narasumber dan panitia kelas serta kondisi kelas pembelajaran kepada penanggung jawab program PKB PS di GTK. 9

20 b. Penanggungjawab Bidang Akademik Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA) bertanggungjawab terhadap ketepatan penyampaian materi ditinjau dari pendekatan andragogi, substansi materi, alokasi waktu, penggunaan metode, keaktifan peserta, dan respon selama kegiatan berlangsung. Jumlah PJBA setiap lokasi adalah 1 (satu) orang berasal dari PPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK. c. Tim Teknis Program PKB PS Tim teknis bertanggung jawab terhadap keterlaksanaan kegiatan, meliputi: penyiapan alat dan bahan, keuangan, koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Jumlah tim teknis terdiri dari dua orang setiap lokasi. Tim teknis berasal dari PPPPTK/LPPKS/ LPPPTK-KPTK. d. Operator SIM PKB PS UPT Operator SIM PKB PS UPT adalah staf UPT yang telah dilatih dan memiliki kompetensi menggunakan SIM PKB PS dengan baik, memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta serta memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya. Peran dari operator UPT adalah: (a) Membuat kelas di dalam SIM program PKB PS; (b) Mengelola data kelas pembelajaran pada SIM PKB PS. e. Operator SIM PKB PS di Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Operator SIM PKB PS Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota adalah petugas yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk mengelola SIM PKB PS. Peran operator SIM PKB PS di Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota bertugas untuk: (a) Mengusulkan kelas program PKB PS pada kegiatan (pembiayaan APBD dan mandiri) ke UPT penyelenggara program PKB PS; (b) Mengeluarkan tanda bukti register komunitas kelompok kerja; (c) Melakukan registrasi peserta, narasumber dan pusat belajar pada SIM PKB PS; (d) Menyetujui dan menerbitkan kode validasi (token) Uji Kompetensi Modular. f. Panitia Kelas Moda Tatap Muka Tahap In-1 dan In-2 Panitia kelas pada moda tatap muka tahap In-1, maupun In-2 berasal dari PPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK dan atau dari Dinas Pendidikan 10

21 Provinsi/Kabupaten/ Kota. Tugas dari panitia kelas adalah melaksanakan layanan administrasi peserta selama proses pelatihan berlangsung. Adapun rasio panitia dan peserta adalah 1:15. Persyaratan panitia kelas adalah mampu mengoperasikan komputer, khususnya program excell dan aplikasi pelaporan hasil pelatihanpanitia kelas program PKB PS adalah tim yang ditugaskan oleh UPT penyelenggara PKB PS untuk melakukan kegiatan administratif dalam mendukung keterlaksanaan pembelajaran pada program PKB PS moda tatap muka. Jumlah panitia per kelas sebanyak 2 (dua) orang. 2. Narasumber Program PKB PS Narasumber pada program PKB PS moda tatap muka adalah Widyaiswara/Dosen yang telah mengikuti bimtek program PKB PS atau program pengimbasan narasumber serta telah memiliki kewenangan untuk menjadi narasumber. Apabila narasumber pada satu UPT tidak memadai, maka UPT penyelenggara bertanggungjawab untuk menyediakan narasumber sesuai kebutuhan. Adapun unsur yang dapat diminta untuk menjadi narasumber pada pelatihan PKB PS antara lain: (1) Narasumber Inti (tim pengembang) program PKB PS; dan atau (2) Penulis modul program PKB PS; dan atau (3) Widyaiswara/Dosen/PTP yang telah mengikuti pemgimbasan materi bimbingan teknis PKB PS. 3. Peserta Program PKB PS Peserta pelatihan program PKB PS moda tatap muka adalah: (1) pengawas sekolah yang telah mengikuti UKPS; (2) Pengawas sekolah yang belum mengikuti UKPS dapat mengikuti UKPS dengan menggunakan sistem UKPS tahun 2015, untuk mendapatkan peta profil kompetensi pengawas sekolah. Peserta PKB PS setelah selesai pelatihan akan bersama-sama mengikuti Uji Kompetensi Modular di TUK. Adapun mengenai keikut-sertaan pengawas sekolah program PKB PS tahun 2017 dapat didukung oleh dana APBN, APBD, partisipasi masyarakat/lembaga pendidikan maupun pribadi pengawas sekolah. Pada Tahun 2017, kuota yang tersedia pada APBN sangat terbatas, sehingga diharapkan pemerintah daerah dapat memasukkan anggaran PKB PS ke dalam APBD, atau didanai oleh masayarakat atau pribadi pengawas sekolah. F. Fokus Penjaminan Mutu Penjaminan mutu dalam program PKB PS moda tatap muka merupakan rangkaian tindakan sistematis dan terencana untuk menjamin proses dan hasil pelatihan pada 11

22 program tersebut apakah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Penjaminan mutu untuk menjaga agar pelatihan berlangsung sesuai prosedur/aturan yang ditetapkan. Hal ini dilandasi bahwa proses pelatihan yang terkendali dengan baik dapat menjamin hasil kegiatan memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun fokus penjaminan mutu untuk setiap komponen sebagai berikut. 1. Koordinator Program PKB PS Moda Tatap Muka Koordinator program PKB PS moda tatap muka adalah staf yang ditunjuk oleh UPT pelaksana program PKB PS yang dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pelatihan. Koordinator bertugas mengkoordinasikan kegiatan pelatihan serta mengawasi, memonitor, dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan. Dengan demikian fokuns penjaminan mutu terkait keterlaksanaan tugas/peran koordinator dalam hal pengkoordinasian, pengawasan, monitor, dan evaluasi pelaksanaan pelatihan. 2. Penanggung jawab Program PKB PS Moda Tatap Muka Penanggung jawab program PKB PS moda tatap muka adalah staf yang diberi tugas oleh Kepala UPT untuk mengkoordinasikan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program PKB PS moda tatap muka di tingkat UPT. Penanggung jawab bertugas membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan melaporkan kepada koordinator program PKB PS. 3. Operator SIM Program PKB PS Moda Tatap Muka Operator SIM UPT program PKB PS moda tatap muka adalah staf yang diberi tugas oleh UPT penyelenggara program PKB PS untuk menyiapkan dan memastikan bahwa kelas pada program PKB PS modalitas tatap muka sudah terbentuk di SIM PKB PS dan siap dimulai. 4. Narasumber Program PKB PS Moda Tatap Muka Narasumber program PKB PS adalah Widyaiswara/Dosen ditunjuk oleh UPT pelaksana program PKB PS dan yang telah mengikuti kegiatan bimtek narasumber nasional program PKB PS atau Widyaiswara/Dosen yang mengikuti pengimbasan narasumber program PKB PS dengan pola bimtek 100 JP. Pelaksana pengimbasan dipilih dari beberapa peserta terbaik yang telah mengikuti bimtek narasumber atau memanfaatkan narasumber inti (tim pengembang). 12

23 5. Panitia Kelas Program PKB PS Moda Tatap Muka Panitia kelas program PKB PS moda tatap muka adalah staf UPT yang ditugasi untuk memberikan bantuan dalam hal administrasi di kelasnya masing-masing. Salah satu tugas admin kelas adalah membantu peserta dan narasumber yang terkait teknis pelaksanaan pembelajaran. 6. Ketersediaan Tempat Kegiatan Tempat pelaksanaan pelatihan program PKB PS harus dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Setiap ruangan belajar (aula atau kelas) harus dapat menampung sejumlah peserta yang ikut program PKB PS serta siap sebelum kegiatan dimulai. Ruang belajar tahap In-1 dan In-2 harus memadai, tersedia meja dan kursi belajar cukup, cahaya/penerangan dan penghawaan (tersedia AC dan atau kipas angin cukup), serta tidak terhalang dengan benda-benda tertentu yang mengganggu pandangan peserta, tersedia In-focus yang berfungsi baik. 7. Ketepatan Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan pelatihan program PKB PS moda tatap muka perlu diselaraskan dengan agenda pelaksanaan kegiatan yang bersifat nasional maupun regional. Ketepatan jadwal pelaksanaan terkait dengan kegiatan pembukaan, jadwal pembelajaran di kelas, serta kegiatan penutupan. Apabila ada perubahan personil narasumber ataupun panitia tidak mengganggu proses pembelajaran. 8. Resiko Tidak Terduga Resiko tak terduga dimaksudkan adalah terkait hal-hal darurat yang tidak direncanakan seperti terjadi bencana alam, ada peserta atau narasumber/panitia yang sakit atau bahkan meninggal, terjadi pencurian, dll. Untuk hal-hal tersebut maka penanganannya perlu disesuaikan dengan prosedur yang berlaku dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. 13

24 BAB III SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PKB PS MODA TATAP MUKA A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKB PS Sistem Informasi Manajemen program PKB PS moda tatap muka merupakan alat penghasil informasi yang menekankan pada penggunaan alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan, serta untuk melakukan pengawasan/kontrol, analisis dan visualisasi terhadap hasil interaksi dari sub-sub sistem informasi dalam pelatihan program PKB PS moda tatap muka. B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Program PKB PS Tujuan dari SIM program PKB PS moda tatap muka untuk mendukung pengelolaaan data komunitas pengawas sekolah, data pengawas sekolah dan seluruh komponen yang terlibat dalam program PKB PS moda tatap muka. Adapun ruang lingkup dari SIM PKB PS ini terdiri atas: (1) Pengelolaan akun pengguna. (2) Pengelolaan komunitas GTK. (3) Pengelolaan kelas, peserta dan pengurus diklat. (4) Penetapan waktu dan tempat Uji Kompetensi Modular di TUK. (5) Pengolahan nilai akhir peserta. (6) Pengelolaan riwayat diklat individu guru (portofolio). C. Mekanisme Sistem Informasi Manajemen PKB PS Mekanisme SIM PKB PS moda tatap muka merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari keseluruhan penyelenggaraan program PKB PS moda tatap muka yang diselenggarakan oleh UPT penyelenggara pelatihan program PKB PS moda tatap muka. Gambaran skematik SIM program PKB PS disajikan dengan alur seperti pada Gambar 4. 14

25 15

26 Gambar 4. Alur SIM Program PKB PS Ketersediaan SIM dalam penyelenggaraan pelatihan, akan memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengikuti alur informasi yang harus dilakukan sesuai wilayah tugasnya masing-masing. Adapun tugas masing-masing unsur yang terkait dengan SIM program PKB PS moda tatap muka seperti penjelasan berikut. 1. (Ditjen GTK) (a) Memberikan informasi terkait pelaksanaan program PKB PS ke UPT; (b) Mendistribusikan data PS yang terdaftar di Dapodik per Desember 2016 ke UPT; (c) Menyelenggarakan Bimtek Narasumber Nasional (NS); (d) Pada akhir penyelenggaraan program, Ditjen GTK akan menerima laporan penyelenggaraan program dari UPT untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi program PKB PS. 2. Unit Pelayanan Teknis (a) Berdasarkan informasi tentang program PKB PS dari GTK, UPT melakukan koordinasi dengan Dinas Provinsi, Kabupaten, Kota terkait dengan 16

27 pelaksanaan kegiatan dan data pemetaan pengawas sekolah, mencakup data calon peserta program PKB PS: (1) peserta UKPS (untuk mendapatkan peta profil kompetensi); (2) peserta program PKB PS berdasarkan pilihan modul dan letak geografis; (3) komunitas GTK; (4) TUK. (b) Melakukan verifikasi dan validasi data pemetaan pada poin bersama Dinas Provinsi, Kabupaten, Kota. (c) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Penanggungjawab UPT, Operator UPT, dan Koordinator admin sistem UKG. (d) Menetapkan calon peserta bimtek narasumber nasional. (e) Menyelenggarakan program pengimbasan narasumber nasional. (f) Mengelola kelas PKB PS sesuai dengan Prosedur Operasional Standar. (g) Menerbitkan Surat Keputusan penetapan narasumber nasional, dan panitia kelas yang bertugas pada kegiatan PKB PS. (h) Menyelenggarakan kegiatan PKB PS sesuai jadwal yang telah ditetapkan. (i) Menerbitkan dan mendistribusikan sertifikat bagi peserta, dan narasumber nasional. (j) Di akhir Program PKB PS, UPT mengolah dan menganalisis hasil evaluasi berdasarkan laporan penyelenggaraan yang diterima untuk diserahkan kepada Ditjen GTK. 3. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota (a) Setelah menerima informasi tentang rencana pelaksanaan PKB PS dari UPT, Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Kota melakukan pemetaan dan mengusulkan data calon: (1) peserta UKPS (untuk mendapatkan peta profil kompetensi); (2) peserta program PKB PS berdasarkan kelompok kompetensi dan letak geografis; (3) Komunitas GTK; (4) TUK. (b) Bersama UPT, melakukan verifikasi dan validasi data pemetaan pada poin a. (c) Berdasarkan informasi dari UPT tentang pelaksanaan Program PKB, Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Kota melakukan registrasi di SIM PKB PS dan menerbitkan Surat Keputusan untuk: (1) operator Dinas untuk SIM PKB PS; (2) peserta; 17

28 (3) panitia kelas; (4) penanggung jawab TUK; (5) operator TUK; (6) operator Pusat Belajar. (d) Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Kota mengkoordinir penyelenggaraan PKB PS melalui dana APBD atau mandiri. Mekanisme pengajuan dan penyelenggaraan kelas melalui dana APBD atau mandiri. (e) Menyusun laporan penyelenggaraan PKB PS melalui dana APBD atau mandiri untuk dilaporkan ke UPT. 4. Narasumber Nasional Program PKB PS Moda Tatap Muka (a) Mengikuti bimtek narasumber nasional atau pengimbasan narasumber nasional. (b) Memfasilitasi peserta pada kelas pelatihan program PKB PS. (c) Membuat laporan fasilitasi pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai bentuk pelaporan pembelajaran untuk diserahkan kepada penanggungjawab program PKB PS. 5. Peserta Program PKB PS Moda Tatap Muka (a) Mengikuti secara aktif dan menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran pada program PKB PS. (b) Melakukan Uji Kompetensi Modular di TUK sesuai jadwal yang telah ditetapkan. (c) Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan program PKB PS menggunakan instrumen yang disediakan. (d) Mendapatkan sertifikat bagi yang memenuhi kriteria kelulusan. D. Arsitektur SIM PKB PS Moda Tatap Muka Program PKB PS moda tatap muka diawali dari SIM PKB PS moda tatap muka yang berisi database peserta. Pada gambar 5 terdapat dua moda yang digambarkan dalam arsitektur sistem PKB PS yakni moda daring murni dan moda tatap muka. Pada prinsipnya bahwa SIM PKB PS mengakomodai semua moda pelatihan, data peserta PKB PS, pelaksanaan PKB PS, pembagian kelas, penetapan peserta yang ikut test akhir, pelaksanaan test akhir, sebagaimana Gambar 4 berikut ini. 18

29 Gambar 5. Arsitektur Sistem PKB PS E. Pengelolaan Kelas pada Program PKB PS Moda Tatap Muka 1. Distribusi Komponen Program PKB PS Moda Tatap Muka Sebelum mengikuti pembelajaran, peserta dibagi ke dalam kelas kelompok kompetensi. Peserta akan mengambil modul sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan. Distribusi narasumber, peserta, serta panitia dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Komponen pada Kelas PKB PS Moda Tatap Muka Komponen Moda Pembelajaran (orang/kelas) Tatap Muka Narasumber 2 orang Peserta peserta Panitia 2 orang 2. Persiapan Kelas PKB PS Moda Tatap Muka Persiapan kelas pada program PKB PS moda tatap muka meliputi kelas yang dibentuk atas usulan Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Kota dan kelas usulan UPT (berdasarkan permintaan komunitas). Alur persiapan kelas disajikan pada Gambar 5. 19

30 Gambar 6. Alur Persiapan Kelas Program PKB PS Mekanisme persiapan kelas pada Program PKB PS moda tatap muka sebagaimana Gambar 7 diatas adalah sebagai berikut: (a) UPT melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Dinas Provinsi, Kabupaten, Kota terkait dengan pelaksaan kegiatan dan data pemetaan pengawas sekolah, mencakup data calon: (1) peserta UKPS (untuk mendapatkan peta profil kompetensi); (2) peserta program PKB PS moda tatap muka berdasarkan usulan komunitas dan letak geografis; (3) Komunitas GTK; (4) TUK. (b) UPT bersama dengan Dinas Pendidikan Dinas Provinsi, Kabupaten, Kota melakukan verifikasi dan validasi data pemetaan pada poin a. (c) Dinas Pendidikan Dinas Provinsi, Kabupaten, Kota melakukan verifikasi dan registrasi peserta, narasumber ke SIM PKB PS moda tatap muka. (d) UPT membuat kelas di SIM PKB PS moda tatap muka. (e) UPT memulai kelas serta menetapkan jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan di SIM PKB PS moda tatap muka. Sedangkan Dinas Pendidikan menyiapkan 20

31 Surat tugas bagi peserta maupun komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan PKB PS moda tatap muka. Pengajuan kelas oleh Dinas Pendidikan Dinas Provinsi, Kabupaten, Kota yang menggunakan anggaran APBD atau mandiri perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: (a) Penetapan modul PKB PS yang akan dipelajari oleh peserta dilakukan berdasarkan pada pertimbangan kebutuhan pengembangan individu pengawas sekolah, atau kebijakan pengembangan komunitas maupun dinas pendidikan. (b) Peserta mempelajari sebanyak-banyaknya 2 modul dalam satu tahun. (c) Narasumber program PKB PS moda tatap muka merupakan unsur widyaiswara/dosen yang telah mengikuti bimtek narasumber nasional PKB PS dan memiliki kompetensi untuk menjadi narasumber. Apabila UPT penyelenggara program PKB PS tidak memiliki cukup narasumber, maka UPT dapat melakukan pengimbasan kepada widyaiswara/dosen lainnya menggunakan menggunakan program bimtek narasumber, atau juga dapat memanfaatkan narasumber inti program PKB PS. 21

32 BAB IV PELAKSANAAN PELATIHAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH MODA TATAP MUKA A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan PKB PS 1. Waktu Pelaksanaan Pelatihan PKB PS Waktu pelaksanaan pelatihan PKB PS moda tatap muka ditetapkan oleh masingmasing UPT pelaksana berkoordinasi Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten atau Kota tempat penyelenggaraan. 2. Tempat Pelaksanaan Pelatihan PKB PS Penyelenggaraan pelatihan PKB PS moda tatap muka dapat menggunakan gedung sekolah atau tempat kegiatan komunitas KKPS/MKPS sebagai tempat pembelajaran. Selain itu juga fasilitas pemerintah lainnya yang disepakati atau hotel (sesuai ketentuan yang berlaku). Penyelenggaraan pelatihan PKB PS moda tatap muka dapat pula menggunakan Tempat Uji Kompetensi (TUK) di Provinisi, Kabupatena atau Kota. B. Pelaksanaan Pelatihan PKB PS Moda Tatap Muka Pelaksanaan pelatihan program PKB PS moda tatap muka menggunakan pola pendekatan pelatihan yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara narasumber dan peserta. Interaksi terjadi ketika pemberian materi, tanya jawab, diskusi, latihan, kuis, praktik, penugasan, dan penilaian. Pembelajaran pada moda tatap muka menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan multi metode seperti diskusi, ceramah, penugasan, simulasi. Pelaksanaan pelatihan dengan pendekatan moda tatap muka dapat diikuti oleh semua pengawas sekolah (untuk tahun 2017 program PKB PS hanya menggunakan moda tatap muka). Terkait penetapan moda selanjutnya, maka mekanisme penetapan moda dilakukan oleh UPT. Berbeda dengan pemilihan modul, dimana pemilihan modul dilakukan di kelompok KKPS /MKPS dengan kesepakatan bersama. Kesepakan tersebut bersifat mengikat dimana setiap anggota KKPS/MKPS taat pada kesepakatan pilihan modulnya. Artinya bahwa semua anggota wajib mengikuti pembelajaran untuk 2 (dua) modul yang sudah dipilih. Selanjutnya kedua modul yang dipilih, disampaikan oleh komunitas kepada pihak UPT penyelenggara program PKB PS untuk dipersiapkan proses pembelajarannya. 22

33 Pendekatan pelatihan moda tatap muka menggunakan tiga tahapan dengan alokasi waktu masing masing yakni: (1) In-1, (2) On, dan (3) In-2. Adapun total alokasi waktu program pelatihan PKB PS moda tatap muka yakni 128 JP dengan alokasi waktu masing-masing tahapan sebagai berikut: In-1 64 JP untuk 2 (dua) modul, On 40 JP dilaksanakan selama 1 (satu) bulan untuk 2 modul; dan In-2 24 JP untuk 2 (dua) modul. Adapun struktur program pelatihan program PKB PS moda tatap muka dapat dilihat pada Tabel 2. C. Peran dan Tanggung Jawab 1. Narasumber Pelatihan PKB PS moda tatap muka Peran dan tanggung jawab narasumber pada pelatihan PKB PS moda tatap muka In On In adalah sebagai berikut. (1) Mempelajari semua modul PKB PS moda tatp muka, materi pelatihan dan mempersiapkan perangkat program PKB PS moda tatap muka; (2) Memfasilitasi pembelajaran pada pelatihan program PKB PS moda tatap muka; (3) Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta pelatihan program PKB PS moda tatap muka; (4) Menyusun dan melaporkan hasil evaluasi belajar peserta pelatihan program PKB PS moda tatap muka kepada penanggung jawab program. Tabel 2. Struktur Pelatihan PKB PS Moda Tatap Muka No Materi Jam Pelajaran (JP) IN SERVICE LEARNING 1 (In-1) 1. Materi Umum 7 a. Kebijakan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah 1 b. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 2 c. Penilaian Hasil Belajar (PHB) 2 d. Pendidikan Inklusif, Perlindungan dan Kesejahrteraan Anak (PIPKA) 2 2. Materi Pokok 56 a. Pendalaman Materi Modul 1 28 b. Pendalaman Materi Modul Materi Penunjang 2 Evaluasi Pelatihan 1 23

34 Jumlah 64 ON THE JOB LEARNING (On) a. Penerapan Materi Modul 1 20 b. Penerapan Materi Modul 2 20 Jumlah 40 IN SERVICE LEARNING 2 (In-2) 1 Materi Umum 3 a. Kebijakan Pendidikan 2 b. Penjelasan Teknis Pelaporan Hasil On 1 2 Materi Pokok 18 a. Presentasi, Umpan Balik dan Hasil Pelaksanaan On Modul 1 PKB PS 8 b. Presentasi, Umpan Balik dan Hasil Pelaksanaan On Modul 2 PKB PS 8 c. Good Practice Sharing dan Penguatan Konsep 3 3 Materi Penunjang 2 a. Rencana Tindak Lanjut 1 K b. Evaluasi 1 e Jumlah 24 t e rangan: TOTAL JAM PELAJARAN 128 Test Akhir (Uji Kompetensi Modular) peserta PKB PS dilakukan secara modular di TUK setelah selesai pelaksanaan PKB PS (disesuaikan dengan kesiapan TUK). Uji Kompetensi Modular di TUK dilaksanakan selama 2 Jam Pelajaran. Tabel 3.Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Moda Tatap Muka In On In pola 128 JP In-1 On In-2 64 JP, selama 7 hari 40 JP, Selama 1 bulan 24 JP, selama 3 hari Keterangan: 1 JP = 45 menit 2. Peserta Program PKB PS Moda Tatap Muka Peserta pada program PKB PS moda tatap muka In On In harus berperan aktif dalam seluruh proses pembelajaran, antara lain: (1) Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan. (2) Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif dan berkomitmen tinggi. (3) Melaksanakan pembelajaran secara kolaboratif. (4) Berbagi pengalaman kepada peserta lain. (5) Mencari jawaban terhadap permasalahan melalui berbagai sumber antara lain melalui internet, buku, dan lain-lain. (6) Mengungkapkan permasalahan terkait pembelajaran yang dihadapi. (7) Menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran yang ditetapkan. (8) Membuat Laporan On The Job Learning. 24

35 3. Panitia Kelas Program PKB PS Moda Tatap Muka Panitia kelas program PKB PS moda tatap muka tahap In-1, maupun In-2 adalah staf yang ditugaskan oleh UPT penyelenggara program PKB PS dan atau dari Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Kota. Tugas dari panitia kelas adalah melaksanakan layanan administrasi peserta selama proses pelatihan berlangsung. Adapun rasio panitia kelas dan peserta adalah 1:15. Persyaratan panitia kelas adalah mampu mengoperasikan komputer, khususnya program excell dan aplikasi pelaporan hasil pelatihan PKB PS. Panitia kelas program PKB PS moda tatap muka adalah tim yang ditugaskan oleh UPT penyelenggara PKB PS untuk melakukan kegiatan administratif dalam mendukung keterlaksanaan pembelajaran pada program PKB PS moda tatap muka. Jumlah panitia per kelas sebanyak 2 (dua) orang. Adapun peran aktif panitia kelas dalam proses pembelajaran, antara lain: (1) Mengkonfirmasi kehadiran peserta. (2) Memberikan bantuan teknis terhadap Narasumber dan peserta untuk kelancaran pembelajaran. (3) Salah satu panitia bertindak sebagai operator yang bertugas untuk: mengunduh perangkat pelaksanaan pelatihan dari SIM PKB PS yang terdiri dari format presensi, formulir penilaian sikap, formulir penilaian keterampilan, formulir penilaian fasilitator, format umpan balik (smiley face), bull s eye dan formulir penilaian penyelenggaraan pelatihan. (4) Panitia kelas menginput presensi peserta, yaitu presensi kehadiran peserta pada saat In-1 dan In-2 pada moda tatap muka In-On-In. 4. Operator SIM PKB PS di Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Operator SIM PKB PS Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota adalah petugas yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk mengelola SIM PKB PS. Peran operator SIM PKB PS di Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota bertugas untuk: (1) Mengusulkan kelas program PKB PS pada kegiatan (pembiayaan APBD dan mandiri) ke UPT penyelenggara program PKB PS. (2) Mengeluarkan tanda bukti register komunitas kelompok kerja. (3) Melakukan registrasi peserta, narasumber dan pusat belajar pada SIM PKB PS. (4) Menyetujui dan menerbitkan kode validasi (token) Uji Kompetensi Modular. 25

36 D. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan PKB PS Moda Tatap Muka Pelaksanaan pelatihan PKB PS moda tatap muka tahap In-On-In menggunakan pola pembelajaran dimana sebagian pembelajaran dilakukan dengan tatap muka yakni tahap In-1 dan tahap In-2, dan sebagian lagi dilakukan dengan mandiri di tempat kerja pada On. Kegiatan pembelajaran pada moda ini terdiri dari tahap In-Service Learning (In) 1, tahap On-the-Job Learning (On) dan tahap In-Service Learning (In) 2. Alur pembelajaran moda tatap muka tahap In-On-In ditunjukkan pada Gambar Tahap In Service Learning 1 (In-1) Tahap In-1 adalah tahap dimana pembelajaran dilakukan secara tatap muka antara peserta dengan narasumber. tahapan tatap muka di awal kegiatan diberi istilah In-1, sementara kegiatan tatap muka di akhir kegiatan diberi istilah In-2. Pada tahap In-1, peserta mengkaji materi modul secara keseluruhan sebagai bekal pengetahuan pada tahap On dan melakukan berbagai macam aktivitas pembelajaran, seperti berpikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi atau studi kasus. Narasumber mendampingi peserta secara penuh selama tahap In-1. Evaluasi kegiatan tahap In-1 dilakukan setiap hari oleh peserta menggunakan instrument Smiley Face dan Bull s Eye. Tujuan evaluasi kegiatan harian adalah untukmemperoleh umpan balik keterlaksanaan pelatihan sepanjang hari ditinjau dari berbagai aspek dan dirasakan oleh peserta pelatihan. Teknis penggunaan instrument yakni pada hari GANJIL menggunakan instrument Smiley Face, sedangkan pada setiap hari GENAP menggunakan instrument Bull s Eye. Data evaluasi dianalisis oleh narasumber pada hari itu juga agar dapat digunakan sebagai dasar perbaikan keesokan harinya. 2. Tahap On The Job Learning (On) a) Peserta Tahap On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari tahap In-1. Tahap On dilakukan oleh peserta secara mandiri di tempat bertugas dan pertemuan dengan peserta lain di komunitas masing-masing. Pertemuan yang dilakukan di komunitas masing-masing pada saat On ini dilakukan minimal 2 (dua) kali selama kegiatan On berlangsung. Pada tahap On peserta melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pada saat In-1. Tingkat pendalaman materi dan jenis tugas yang diberikan kepada peserta disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan dan tanggung jawab pengawas sekolah. Kegiatan dan tugas tahap On tercantum dalam tiap modul PKB PS. 26

37 b) Narasumber Pada saat peserta melaksanakan tahap On di tempat tugas masing-masing narasumber program PKB PS akan mengunjungi peserta di komunitas. Narasumber mengunjungi peserta selama waktu 3 hari dengan tujuan untuk berdiskusi serta memberikan pendampingan kepada peserta. Tugas narasumber selama pendampingan adalah memastikan setiap tugas kegiatan On telah diselesaikan oleh peserta. Selain itu narasumber membimbing peserta pada program PKB PS terkait dengan masalahmasalah yang timbul saat mengerjakan tugas atau lembar kerja tahap On. Untuk memastikan bahwa kegiatan mandiri dilakukan dengan baik maka peserta harus membuat jurnal setiap hari yang di dalamnya berisi kegiatan yang dilakukan dalam rangka pendalaman materi dan penyelesaian tugas yang diberikan 3. Tahap In Service Learning 2 (In-2) Tagihan-tagihan tahap On disusun dalam bentuk portofolio yang berisi LK tagihan maupun non LK, jurnal harian. Portofolio dimaksud diserahkan kepada narasumber pada tahap In-2 untuk digunakan sebagai bahan penilaian terhadap ranah keterampilan peserta. Portofolio hasil belajar dimaksud juga disusun dalam bentuk tayang yang selanjutnya akan dipresentasikan pada pertemuan tahap In- 2. Adapun maksud penyajian hasil belajar tersebut adalah agar narasumber dapat melakukan konfirmasi kebenaran, keaslian dan kualitas untuk menentukan tingkat keterampilan hasil belajar peserta. Pada bagian akhir setiap hari peserta akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan pelatihan hari itu. Peserta diberikan format umpan balik (smiley face) yang diisi dan dikembalikan kepada panitia untuk di analisis oleh narasumber. 27

38 In Service Learning 1 Mengkaji Materi (Mengkaji materi menyeluruh sebagai bekal pengetahuan pada tahap On) Melakukan Aktivitas (Berfikir reflektif, diskusi kelompok, think pair share, bermain peran, brainstorming, simulasi, studi kasus, mengerjakan LK) On the Job Learning Mengkaji Materi (Mengkaji materi secara mandiri dan berkomunikasi dengan peserta lain dan narasumber) Melakukan Aktivitas: (Praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion, mengerjakan tagihan LK maupun non LK, menyapkan laporan On dan bahan presentasi pada In-2) In Service Learning 2 (Verifikasi, validasi dan konfirmasi portofolio atau laporan kegiatan On serta presentasi produk atau tagihan tahap On) Persiapan Tes Akhir (Uji kompetensi modular) Gambar 7. Alur dan Strategi Pembelajaran Moda Tatap Muka Tahap In-On-In E. Dokumentasi dan Pengendalian Dokumentasi dan pengendalian rekaman dokumen pada instansi pelaksana dilakukan pada setiap kegiatan. Pendokumentasian dilakukan oleh panitia dan pelatih di masing-masing kegiatan. Penanggung jawab kegiatan memastikan bahwa seluruh dokumentasi dan rekaman dikendalikan dengan baik. Selanjutnya seluruh dokumen dan rekaman pada setiap kegiatan dikompilasi dan diarsipkan oleh operator data dan operator keuangan pada instansi pelaksana tersebut. Data dan dokumen yang diarsipkan akan menjadi sumber data dalam pelaporan. Arsip data dan rekaman 28

39 dokumen kegiatan pelatihan disimpan hingga 5 (lima) tahun sejak dilakukannya kegiatan. Pendokumentasian sebaiknya dibuat secara utuh dengan menggabungkan penyimpanan dokumen penyelenggaraan, dokumen keuangan, dan dokumen pengadaan barang dan jasa dalam satu folder berdasarkan jenis kegiatan (In-1, On, In-2). Masing-masing kumpulan dokumen disimpan dalam bentuk hard copy dan soft copy di dalam satu folder dengan mencantumkan nama kegiatan (In-1/On/In-2), gelombang/angkatan, tanggal kegiatan berlangsung, penanggung jawab kegiatan, kelas, dan nama tim pelatih pada sampul masing-masing folder penyimpanan. Dokumen dan rekaman yang perlu diarsipkan pada masing-masing kegiatan adalah sebagaimana diuraikan pada tabel 4. Tabel 4. Rincian Dokumen yang Perlu Diarsipkan DOKUMEN IN-1 DOKUMEN ON DOKUMEN IN-2 1. SK Penetapan Narasumber, Panitia, Peserta oleh Kepala Instansi 2. Surat Undangan Peserta 3. Surat Tugas Pelatih dan Panitia 4. Surat Tugas Peserta 5. Panduan Kegiatan 6. Daftar Hadir (Pelatih, Panitia, Peserta) 7. Biodata Pelatih dan Peserta 8. Bukti Serah Terima ATK-KIT 9. Bukti Serah Terima Bahan Ajar (Modul) 10. Smiley Face (instrumen dan hasil analisis) 11. Bull s Eye (instrumen dan hasil analisis) 12. Instrumen Evaluasi Pelatihan - Rekapitulasi data 13. Penilaian pembelajaran peserta In-1 (Sikap dan Keterampilan) 14. Instrumen Penjaminan mutu pelatihan In RTL In Foto Kegiatan 17. SPPD 18. Kwitansi pembayaran 19. Dokumen pengadaan barang/jasa (jika ada) 1. Daftar Hadir Narasumber 2. Daftar Hadir Peserta 3. Surat Tugas Narasumber 4. Instrumen Pendampingan On 5. Kwitansi pembayaran 6. Dokumen pengadaan barang/jasa (jika ada) 1. Surat Undangan Peserta 2. Surat Tugas Narasumber dan Panitia 3. Surat Tugas Peserta 4. Daftar Hadir (Narasumber, Panitia, Peserta) 5. Format Penilaian {portofolio dan presentasi 6. Rekap Penilaian portofolio dan presentasi 10. Instrumen Penjaminan mutu pelatihan In Foto Kegiatan 12 SPPD 13.Kwitansi pembayaran 14. Dokumen pengadaan barang/jasa (jika ada) 29

40 F. Penilaian Penilaian terhadap peserta pelatihan program PKB PS bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh, serta keterampilan yang mendukung kompetensi dengan menggunakan pendekatan otentik. Peserta pelatihan dinyatakan kompeten jika mencapai batas kelulusan yang ditetapkan. Penilaian dilakukan terhadap ranah pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan. Penilaian terhadap ranah pengetahuan dilakukan melalui tes yang mencakup kompetensi supervisi akademik, supervisi managerial, evaluasi pendidikan, serta penelitian pengembangan. Penilaian terhadap ranah sikap maupun ranah keterampilan menggunakan instrumen non tes melalui pengamatan selama proses pelatihan berlangsung dengan menggunakan format-format penilaian sebagaimana yang dijelaskan pada petunjuk teknis (Juknis) pelatihan program PKB PS. Penilaian bentuk tes program PKB PS menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan (PAP). 1. Penilaian Ranah Sikap Penilaian ranah sikap dilakukan untuk mengukur keaktifan, kerjasama, disiplin, dan tanggungjawab peserta (terkait dengan penguatan pendidikan karakter atau PPK). Pengukuran terhadap ranah sikap ini dilakukan melalui pengamatan dimulai dari awal sampai akhir pelatihan secara terus menerus oleh narasumber pada setiap hari penyampaian materi pelatihan. Penilaian ranah sikap dimasukkan pada SIM diklat PKB PS untuk digabung dengan penilaian ranah pengetahuan dan ranah keterampilan. Penilaian ranah sikap menggunakan skala dengan sebutan penilaian sebagai berikut. Skor Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang 50 Sangat Kurang 2. Penilaian Ranah Pengetahuan Penilaian ranah pengetahuan dilakukan untuk mengetahui penguasaan peserta terhadap seluruh materi pada modul-modul. Penilaian dilakukan di TUK setelah pelatihan program PKB PS berakhir. Skor Uji Kompetensi Modular ranah pengetahuan dimasukkan pada SIM diklat PKB PS untuk digabung dengan penilaian ranah sikap dan ranah keterampilan. 30

41 3. Penilaian Ranah Keterampilan Penilaian ranah keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh. Penilaian dilakukan menggunakan pendekatan otentik. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh narasumber pada setiap tahap In-1, On, dan In-2. Hasil belajar kemudian dikemas dalam bentuk portofolio yang diserahkan kepada narasumber ketika kegiatan In-2 kemudian akan dimasukkan ke dalam SIM diklat program PKB PS untuk digabung dengan nilai ranah sikap dan nilai ranah pengetahuan. Berikut adalah tabel kriteria penilaian dan kategori sebutan setiap rentang skor. Tabel 4. Kriteria Penilaian dan Kategori Sebutan setiap Rentang Skor Skor Keterangan Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber Indikator keterampilan dicapai melalui proses bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi, berdialog, dan bertanya jawab 50 Sangat Kurang Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses mengamati, mencontoh, dan meniru 4. Nilai Akhir Peserta Pelatihan Program PKB PS Penetapan nilai akhir peserta pelatihan program PKB PS moda tatap muka diperoleh dari 3 (tiga) komponen dengan rumus sebagai berikut. NA = [60% 40%xNS + 60%xNK + 40%xNP ] Keterangan: NA = Nilai Akhir NK = Nilai Keterampilan (rerata dari semua materi pelatihan) NS = Nilai Sikap (rerata dari semua aspek sikap yang dinilai) NP = Nilai Pengetahuan (Nilai Uji Kompetensi Modular) 31

42 Sebutan nilai akhir untuk peserta pelatihan Moda Tatap Muka adalah sebagai berikut: Skor Keterangan Predikat Sangat Baik A Baik B Cukup C Kurang D 50 Sangat Kurang E Batas nilai kelulusan adalah perolehan nilai akhir 70. Peserta yang mendapat nilai akhir 70 akan mendapatkan sertifikat. Peserta yang mendapat nilai akhir < 70 hanya mendapatkan surat keterangan. 32

43 BAB V MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN DAN SERTIFIKAT/SURAT KETERANGAN A. Monitoring Program PKB PS Moda Tatap Muka Monitoring program PKB PS moda tatap muka dilakukan terhadap seluruh aspek penyelenggaraan. Monitoring diarahkan pada pengumpulan informasi keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program PKB PS moda tatap muka. Laporan hasil monitoring program PKB PS moda tatap muka merupakan bahan masukan kepada panitia, narasumber, penanggung jawab bidang akademik, koordinator kegiatan, penanggung jawab UPT penyelenggara, pihak dinas pendidikan provinsi, kabupaten, kota, bahkan Dirjen GTK menyangkut pemenuhan kriteria mutu pada semua tahap pelaksanaan. Hasil monitoring digunakan sebagai bahan kebijakan untuk perbaikan pada proses penyelenggaraan. Mekanisme pelaksanaan monitoring program PKB PS dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. (1) Mengacu pada standar mutu perencanaan, pelaksanaan, ketercapaian tujuan, dan pelaporan hasil. (2) Instrumen monitoring program PKB PS moda tatap muka yang digunakan disusun oleh Kemdikbud, dalam hal ini Ditjen GTK Dikdasmen dalam dokumen yang disertakan berupa angket, lembar pengamatan, atau pedoman wawancara. (3) Sasaran monitoring meliputi; (1) penyelenggara program, termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2) narasumber, dan (3) peserta. (4) Jumlah responden disesuaikan kebutuhan dengan prinsip keterwakilan (representasi) dari sasaran monitoring program PKB PS di seluruh tempat pelaksanaan program. (5) Pelaksana monitoring program PKB PS adalah pihak Kemdikbud dengan menugaskan petugas monitoring yang telah diberikan pembekalan. (6) Pelaksanaan monitoring program PKB PS moda tatap muka dilakukan pada bagian awal sampai mendekati akhir kegiatan pelatihan. Monitoring minimal dilaksanakan 1 (satu) kali selama pelaksanaan kegiatan. (7) Sumber dana monitoring program PKB PS moda tatap muka dibebankan pada DIPA Pusat. (8) Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana atau petugas monitoring PKB PS. (9) Ketentuan lain yang mencakup penetapan, peran dan fungsi petugas, perangkat dan instrumen monitoring, pelaksanaan, pengolahan data, pembiayaan, pelaporan, dan tindak lajut diatur dalam petunjuk teknis. 33

44 B. Evaluasi Program PKB PS Moda Tatap Muka Evaluasi program PKB PS moda tatap muka dilakukan terhadap seluruh aspek penyelenggaraan. Evaluasi diarahkan pada pengumpulan informasi keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program PKB PS moda tatap muka. Laporan hasil evaluasi program PKB PS moda tatap muka merupakan bahan masukan kepada panitia, narasumber, penanggung jawab bidang akademik, koordinator kegiatan, penanggung jawab UPT penyelenggara, pihak dinas pendidikan provinsi, kabupaten, kota, juga Dirjen GTK menyangkut pemenuhan kriteria mutu pada semua tahap pelaksanaan. Hasil monitoring digunakan sebagai bahan kebijakanuntuk perbaikan pada proses penyelenggaraan. Evaluasi program PKB PS moda tatap muka dilakukan untuk tingkatan. 1. Evaluasi pada Tingkatan Kelas Pembelajaran (In-1) Evaluasi yang dilakukan pada tingkatan kelas pembelajaran yakni antara lain: (a) evaluasi harian oleh peserta terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan instrumen Smiley Face dan Bull s Eye (Lihat Lampiran Instrumen Smiley Face dan Bull s Eye dan Format Analisisnya); Penggunaan Instrumen Smiley Face (1) Panitia menggandakan Instrumen Smiley Face dan dimasukkan ke dalam amplop yang bertuliskan identitas Jenis Instrumen, Hari, Tanggal, Kelas, Nama Pelatihan. (2) Narasumber mengisi Instrumen Smiley Face pada tahap In-1. (3) Seluruh peserta mengisi Instrumen Smiley Face pada hari kedua, hari keempat dan hari keenam. (4) Narasumber menjelaskan cara pengisian Instrumen Smiley Face setiap hari 5 menit sebelum sesi terakhir ditutup. (5) Peserta mengisi instrumen Smiley Face segera setelah penjelasan pengisian. (6) Narasumber segera mengumpulkan kembali instrumen Smiley Face. (7) Narasumber melakukan rekapitulasi data survey Smiley Face sebagai bahan refleksi dan perbaikan selanjutnya. (8) Narasumber menindaklanjuti hasil refleksi data survey Smiley Face sebagai bentuk perbaikan pelatihan keesokan harinya. (9) Narasumber menyerahkan Instrumen Smiley Face yang telah direkapitulasi kepada Panitia Kelas untuk didokumentasikan. 34

45 Penggunaan Instrumen Bull s Eye (1) Panitia Kelas berkoordinasi dengan pelatih untuk penyiapan/pembuatan Instrumen Bull s Eye, terutama terkait 8 (delapan) aspek berikut: (1) Materi/Bahan Pelatihan, (2) Strategi/Metode Pembelajaran, (3) Penguasaan Materi oleh Pelatih, (4) Alokasi Waktu, (5) Media Pembelajaran, (6) Organisasi Kelas, (7) Respon Pelatih, dan (8) Efektifitas kelompok belajar. (2) Seluruh peserta mengisi Instrumen Bull s Eye pada hari ketiga dan hari kelima. (3) Narasumber menyampaikan penjelasan cara pengisian Instrumen Bull s Eye sebelum sesi terakhir ditutup. (4) Peserta mengisi Instrumen Bull s Eye ketika hendak meninggalkan ruang kelas. (5) Narasumber mencermati dan mendeskripsikan data Instrumen Bull s Eye yang telah terisi. (6) Narasumber menindaklanjuti informasi Bull s Eye untuk perbaikan kegiatan keesokan harinya. (7) Narasumber menyerahkan Instrumen Bull s Eye ke Panitia untuk didokumentasikan segera setelah dianalisis. (b) Evaluasi narasumber oleh peserta, dilakukan setelah selesai satu mata diklat menggunakan instrumen penilaian narasumber yang disiapkan oleh panitia kelas (lihat Lampiran Format Penilaian Narasumber): (1) Panitia menggandakan Instrumen evaluasi terhadap narasumber dan dimasukkan ke dalam amplop yang bertuliskan identitas Jenis Instrumen, Hari, Tanggal, Kelas, Nama Pelatihan. (2) Panitia kelas meminta ijin kepada narasumber untuk membagikan instrumen evaluasi terhadap narasumber 5 menit sebelum berakhir sesi. (3) Seluruh peserta mengisi Instrumen evaluasi terhadap narasumber setiap selesai sesi penyajian. (4) Panitia kelas mengumpulkan (dapat dilakukan melalui ketua kelas) dan segera menginputkan ke dalam SIM Diklat. (c) Pengawas sekolah yang belum mengikuti UKPS 2015 dapat mengikuti UKPS dengan menggunakan sistem UKPS tahun 2015, untuk mendapatkan peta profil kompetensi pengawas sekolah. Mekanisme pelaksanaan UKPS (Tes Awal) adalah sebagai berikut: 35

46 a. Dinas menginventarisasi data pengawas sekolah yang belum memiliki peta profil kompetensi b. Dinas melalui SIM PKB PS mengusulkan pelaksanaan UKPS bagi pengawas sekolah yang belum memiliki peta profil kompetensi ke UPT penanggungjawab. c. UPT mendapatkan notifikasi usulan pengawas sekolah yang akan mengikuti UKPS d. UPT melakukan koordinasi dengan tim sistem UKPS GTK untuk mendapatkan reginfo dan proginfo e. UPT mendistribusikan reginfo dan proginfo ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota f. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota mendistribusikan reginfo dan proginfo ke TUK g. UPT bersama Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menyelenggarakan UKPS di TUK yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. (d) evaluasi harian terhadap sikap peserta dalam mengikuti pelatihan dilaksanakan oleh narasumber menggunakan instrumen penilaian sikap peserta (Lihat Lampiran Format Penilaian Sikap). (e) evaluasi hasil belajar ranah pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran, menggunakan mekanisme uji kompetensi modular PKB PS dan dilakukan di TUK. (f) evaluasi hasil belajar peserta ranah keterampilan dilaksanakan oleh narasumber berdasarkan penugasan pengerjaan LK maupun non LK selama In-1 maupun On (Lihat Lampiran Petunjuk Penyusunan Portofolio dan Penyajian). 2. Evaluasi pada Tingkat Penyelenggaraan Pelatihan Evaluasi yang dilakukan pada tingkatan penyelenggaraan adalah evaluasi terhadap penyelenggaraan program PKB PS dan diisi oleh peserta, yang disiapkan oleh panitia kelas dan dibagikan pada hari terakhir tahap In-1 (Lihat Lampiran Instrumen Evaluasi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Program). (a) UPT penyelenggara menggandakan Instrumen Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan Pelatihan In-1 dan dimasukkan ke dalam amplop dan yang bertuliskan identitas Jenis Instrumen, Hari, Tanggal, Kelas, Jenis Pelatihan. (b) Pelatih membagikan Instrumen Evaluasi Pelatihan In-1. (c) Seluruh peserta harus mengisi Instrumen Evaluasi Pelatihan In-1. 36

47 (d) Pelatih mengumpulkan kembali instrumen Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan pelatihan In-1. (e) Pelatih segera menyerahkan Instrumen Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan Pelatihan In-1 yang sudah terisi kepada Panitia Lokal untuk diinputkan ke dalam SIM Diklat. (f) Proses input data Evaluasi Peserta terhadap Pelaksanaan Pelatihan In-1 oleh Panitia Kelas dilakukan paling lambat pada hari terakhir pelaksanaan In Evaluasi pada Tingkatan UPT Penyelenggara Evaluasi yang dilakukan pada tingkatan UPT penyelenggara yakni antara lain: (a) Mengacu pada standar mutu perencanaan, pelaksanaan, ketercapaian tujuan, dan pelaporan hasil. (b) Instrumen evaluasi program yang digunakan disusun oleh Kemdikbud, dalam hal ini Ditjen GTK Dikdasmen dalam dokumen yang disertakan berupa angket, lembar pengamatan, atau pedoman wawancara. (c) Sasaran evaluasi meliputi; (1) penyelenggara program, termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2) narasumber, (3) panitia, (4) tempat pelaksanaan, (5) peserta. (d) Jumlah responden disesuaikan kebutuhan dengan prinsip keterwakilan (representasi) dari sasaran monitoring dan evaluasi program PKB PS di seluruh tempat pelaksanaan program. (e) Pelaksana evaluasi program adalah pihak Kemendikbud dengan menugaskan petugas evaluasi yang telah diberikan pembekalan. (f) Pelaksanaan evaluasi program PKB PS dilakukan minimal 1 (satu) kali selama pelaksanaan kegiatan. (g) Sumber dana evaluasi program PKB PS dibebankan pada DIPA Pusat. (h) Penyusunan laporan dilakukan setiap pelaksana atau petugas evaluasi PKB PS. (i) ketentuan lain yang mencakup penetapan, peran dan fungsi petugas, perangkat dan instrumen evaluasi, pelaksanaan, pengolahan data, pembiayaan, pelaporan, dan tindak lajut diatur dalam petunjuk teknis. C. Pelaporan Penyelenggaraan Program PKB PS Moda Tatap Muka Pelaporan penyelenggaraan pelatihan program PKB PS moda tatap muka dilakukan oleh UPT penyelenggara program PKB PS moda tatap muka terkait keterlaksanaan program pelatihan PKB PS. Masing-masing UPT diwajibkan membuat laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada Dirjen GTK. Laporan disusun pada 37

48 akhir pelaksanaan program PKB PS moda tatap muka. Penanggung jawab kegiatan di UPT, dibantu oleh koordinator program, penanggung jawab bidang akademik, petugas data, dan petugas keuangan, bertanggung jawab terhadap penulisan laporan kegiatan. Adapun isi laporan meliputi hasil pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban keuangan. Laporan kegiatan diharapkan dapat menunjukkan efektivitas dan relevansi terhadap peningkatan kualitas pengawas sekolah. Dokumen dan rekaman yang perlu dilampirkan dalam laporan kegiatan terdiri atas data sebagai berikut. 1. Terkait Administrasi Kelas (a) Surat Keputusan penetapan sebagai Nrasumber, Panitia Kelas, Operator SIM dan Peserta. (b) Surat Tugas Nrasumber, Panitia Kelas, Operator SIM dan Peserta. (c) Biodata Narasumber, Panitia Kelas, Operator SIM dan Peserta. (d) Daftar hadir Narasumber, Peserta dan Panitia Kelas. (e) Hasil evaluasi terhadap Narasumber. (f) Hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan program. (g) Foto kegiatan. 2. Terkait Administrasi Keuangan (a) Surat Perintah Perjalanan Dinas Narasumber, Panitia Kelas, Operator Dinas dan Peserta (In-1, On, In-2). (b) Tiket Perjalanan dan Boarding Pass Narasumber, Panitia Kelas, Operator Dinas dan Peserta (In-1, On, In-2). (c) Kwintansi pembayaran (In-1, On, In-2). 3. Terkait Pembelajaran (a) Hasil Tes Awal peserta. (b) Rencana Tindak Lanjut (RTL) Peserta untuk Tahap On. (c) Laporan peserta hasil On bentuk Portofolio. (d) Bahan Tayang Peserta. (e) Rekapitulasi penilaian hasil belajar peserta Sikap (In-1 dan In-2). (f) Rekapitulasi nilai Keterampilan (g) Rekapitulasi nilai Sikap Selanjutnya seluruh dokumen dan rekaman pada setiap kegiatan dikompilasi dan diarsipkan dalam bentuk hard copy dan soft copy oleh penanggungjawab program di 38

49 UPT. Data dan dokumen yang diarsipkan akan menjadi sumber data dalam pelaporan program PKB PS. D. Sertifikat dan Surat Keterangan Peserta program PKB PS yang memperoleh Nilai Akhir 70 diberikan Sertifikat/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, sedangkan peserta yang memiliki Nilai Akhir < 70 akan menerima surat keterangan keikutsertaan dalam pelatihan. 39

50 BAB VI PENUTUP Keberhasilan pelaksanaan Program PKB PS moda tatap muka ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program. Program PKB PS moda tatap muka merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah secara berkelanjutan sehingga dapat melakukan pembelajaran yang menarik dan berinovasi sesuai kebutuhan materi yang diajarkan. Pengawas yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial, dan berkepribadian yang baik. Program PKB PS belum sepenuhnya menjangkau keseluruhan pengawas dikarenakan terbatasnya anggaran. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainnya hendaknya terlibat dalam rangka meningkatkan kompetensi pengawas sekolah. 40

51 DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun Jakarta: Depdiknas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Pengawas Sekolah. Jakarta: Depdiknas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Depdiknas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Depdiknas Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Depdiknas Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta: Depdiknas Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Pengawas Sekolah Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas 41

52 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya 42

53 Lampiran 1. Instrumen Smiley Face LAMPIRAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK INSTRUMEN SMILEY FACE UNTUK UMPAN BALIK HARIAN 1. Beri tanda rumput (v) pada gambar wajah yang menurut Saudara paling sesuai dan mewakili perasaan Saudara sepanjang hari ini! 2. Hal apa yang Saudara anggap paling penting telah dipelajari hari ini? 3. Saran apa yang dapat Saudara sampaikan agar pembelajaran esok hari menjadi lebih baik? 43

54 Lampiran 2. Instrumen Bull s Eye KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK INSTRUMEN BULL S EYE Aspek-aspek yang di evaluasi menggunakan Bull s Eye antara lain: (1) Narasumber (pengusaan materi, komunikasi, menghargai kerja peserta) (2) Media Pembelajaran (variasi, keterbacaan) (3) Bahan Ajar (ketersediaan, distribusi tepat waktu, jumlah sesuai) (4) Pengelolaan Kelas (ketersediaan sarana pembelajaran, pengaturan tempat duduk, pengelompokkan, pengaturan bahan, alat dan hasil pembelajaran) (5) Ketepatan Waktu (memulai dan mengakhiri sesi) (6) Administrasi Kelas (pengaturan presensi) (7) Akomodasi Peserta (kelayakan jumlah dan kualitas) (8) Konsumsi (kelayakan jumlah dan kualitas, ketepatan waktu penyajian) 44

55 Lampiran 3. Format Analisis Smiley Face KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK Format Analisis Data Smiley Face Smiley Face Jumlah Asumsi terhadap data reaksi Jawaban No 2 Jawaban No 3 Kesimpulan: Kesimpulan: 45

56 Lampiran 4. Format Analisis Bull s Eye KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK Format Analisis Bull s Eye Aspek-Aspek Bull s Eye 1. Narasumber (Contoh) Kecenderungan Pilihan pada Lingkaran Terdalam Pilihan Pada Lingkaran Terluar Tindak Lanjut pada Pilihan Lingkaran Terluar (3) (1) (2) (3) (4) Hampir semua peserta memberi titik pada lingkaran terdalam (Contoh) Ada beberapa peserta memberi titik pada lingkaran terluar. Asumsi penyebab: peserta dimaksud tidak mendapat perhatian narasumber (Contoh) Berkomunikasi lebih terbuka dan demokratis (Contoh) 46

57 Lampiran 5. Format Penilaian Terhadap Narasumber KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA TERHADAP NARASUMBER Nama Kegiatan : Hari/tanggal : Nama Narasumber : Skor Penilaian : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Kurang Baik 1 = Buruk No Aspek 1 Kemampuan menyampaikan tujuan 2 Pemberian motivasi kepada peserta 3 Kemampuan memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan gagasan dan pengalaman 4 Penguasaan terhadap materi 5 Kemampuan menyampaikan materi 6 Relevansi materi dengan tujuan 7 Ketepatan penggunaan metode dan teknik mengajar 8 Pemanfaatan media pengajaran 9 Kemampuan memberikan contoh dan ilustrasi 10 Kemampuan mengendalikan jalannya diskusi atau presentasi tugas individu/kelompok 11 Kemampuan berinteraksi dengan peserta di dalam kelas 12 Penggunaan bahasa dalam pelatihan 13 Cara menjawab pertanyaan dan memberi komentar dari peserta 14 Pemberian umpan balik. 15 Kemampuan menyimpulkan isi materi. Jumlah Skor Rerata Skor

58 Lampiran 6. Format Penilaian Sikap Nama Kegiatan : Kelas : Tempat Kegiatan : Tanggal Kegiatan : KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK PENILAIAN SIKAP PESERTA Komponen Penilaian (50 100) NO Nama Peserta Instansi Kerjasama (A) Disiplin (B) Tanggung Jawab ( C ) Keaktifan (D) Rerata (A+B+C+D) 4 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) * Silahkan memilih sesuai dengan instansi penyelenggara masing-masing Sebutan hasil penilaian sikap: Angka Sebutan Baik Sekali Baik Cukup Kurang 59 Kurang Sekali.., 2017 Mengetahui: Narasumber 1 Narasumber 2 NIP. NIP. 48

59 Lampiran 7. Format Penilaian Keterampilan (Portofolio dan Penyajian) Nama Kegiatan : Kelas : Tempat Kegiatan : Tanggal Kegiatan : No Nama Peserta KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK PENILAIAN KETERAMPILAN PESERTA Nama Instansi Komponen Penilaian (0 100) LK LK LK LK Rerata Predikat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) * Silahkan memilih sesuai dengan instansi penyelenggara masing-masing 49

60 Rubrik penilaian keterampilan Angka Sebutan Kriteria Baik Sekali Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural Baik Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber Cukup Indikator keterampilan dicapai melalui proses bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian Kurang Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi, berdialog, dan bertanya jawab 59 Kurang Sekali Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses mengamati, mencontoh, dan meniru....., 2017 Mengetahui: Narasumber 1 Narasumber 2 NIP. NIP. 50

61 Lampiran 8. Instrumen Evaluasi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Program KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK EVALUASI PESERTA TERHADAP PENYELENGGARAAN PROGRAM Berilah tanda Tick ( ) pada kotak yang dianggap paling sesuai dengan pendapat Saudara. Tanda Tick diberikan hanya pada satu kotak pada setiap pertanyaan. 1. Bagaimana Saudara menilai kesesuaian isi Pelatihan PKB PS ini dengan pekerjaan Saudara? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 2. Bagaimana Saudara menilai fasilitas pendukung Pelatihan PKB PS ini? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 3. Bagaimana Saudara menilai kualitas materi yang disediakan dalam Pelatihan PKB PS ini? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 4. Bagaimana Saudara menilai dukungan narasumber dalam Pelatihan PKB PS? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 5. Bagaimana Saudara menilai Pelatihan PKB PS ini secara keseluruhan? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 6. Bagaimana Saudara menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Saudara untuk menerapkannya pada pekerjaan Saudara? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 7. Apa yang paling Saudara sukai dari Pelatihan PKB PS ini? 8. Menurut pendapat Saudara, perubahan-perubahan apa saja yang perlu dilakukan agar Pelatihan PKB PS ini menjadi lebih baik? 51

62 9. Jelaskan dengan singkat rencana apa yang akan Saudara lakukan di tempat kerja Saudara setelah mengikuti Pelatihan PKB PS? 10a. Apakah ada masalah atau kesulitan bahasa dalam Pelatihan PKB PS? Ya Tidak 10b. Jika ya, jelaskan masalah atau kesulitan bahasa yang Saudara alami? 11. Apakah Anda mempunyai pendapat lain tentang pembelajaran Pelatihan PKB PS? 52

63 Lampiran 9. Format Laporan Monitoring dan Evaluasi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK LOGO KEMENDIKBUD LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN PADA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PENGAWAS SEKOLAH MODA TATAP MUKA IN-1, ON dan IN-2 PETUGAS NAMA NIP UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

64 Resume Laporan Monitoring dan Evaluasi Program PKB PS Nama Petugas : Tanggal Kegiatan : Lokasi Kegiatan Monev : Nama Instansi Pelaksana: : Provinsi dan Kabupaten : Nama Kelas dan Modul Pelatihan Tanggal penyerahan laporan kepada Koordinator Pelatihan, Tim GTK : : A. Pengantar Laporan ini adalah laporan hasil Monev Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengawas Sekolah dengan Modalitas Tatap Muka In On In yang dilakukan oleh petugas dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan oleh instansi penanggung jawab. Tujuannya adalah melakukan monitoring dan evaluasi formatif efektivitas proses pelaksanaan dan pembelajaran pelatihan pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengawas Sekolah Modalitas Tatap Muka In On In. Kegiatan Monev dilakukan menggunakan panduan wawancara atau diskusi kelompok terpumpun. B. Daftar Responden: Nama Jabatan Lakilaki/Perempuan Alamat Sekolah/Dinas 54

65 C. Ringkasan profil Ringkasan profil pelaksanaan kegiatan Monev Pelatihan pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengawas Sekolah dengan Modalitas Tatap Muka In On In di Instansi Pelaksana. Meningkatkan kualitas pelatihan berdasarkan hasil secara umum Monev. Contoh: Dari hasil wawancara atau diskusi kelompok terpumpun, secara umum ditemukan..., pelaksanaan kegiatan dan koordinasi berjalan.., kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan adalah... Dukungan yang dibutuhkan oleh peserta dan fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan pada program PKB Pengawas Sekolah dengan Modalitas Tatap Muka In On In yaitu. Berikut adalah rincian temuan dari hasil wawancara dan diskusi kelompok terpumpun, keterlaksanaan pelatihan dalam PKB Pengawas Sekolah dengan Modalitas Tatap Muka In On In yang dilaksanakan Tim Monev dari PPPPTK, LPPPTK KPTK, LPPKS. D. Temuan Monev Tuliskan dan urutkan seluruh informasi hasil temuan sesuai kelompok topik pada panduan wawancara atau diskusi kelompok terpumpun. Peran fasilitator dalam pelatihan Efektivitas peran fasilitator Keaktifan peserta Kendala dalam sistem pelatihan Respon dan peran Dinas

66 E. Analisis dan Rekomendasi Beberapa analisis dan rekomendasi hasil monev adalah: (Buat analisa dan rekomendasi secara sistematis dengan memperhatikan urutkan kelompok topik pada panduan wawancara atau diskusi kelompok terpumpun berdasarkan informasi di bagian temuan) Lampiran. 1. Foto foto 2. Daftar Peserta Monev 56

67 Lampiran 10. Format Laporan Narasumber KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK Laporan Narasumber Pelatihan pada Program PKB PS Modalitas Tatap Muka Moda Pembelajaran : Tatap Muka In On In Nama Narasumber : Nama Panitia Kelas : Kelompok Kompetensi (Modul) : Jenjang : Data Peserta Kelas Kelompok Kompetensi Modul Dinas Pendidikan No Nama Peserta Jenjang Sekolah Kota/Kab Provinsi Telp (HP) *) coret yang tidak perlu 57

68 Juknis Moda Tatap Muka Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter Lampiran 11. Format Daftar Hadir KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK DAFTAR HADIR PESERTA PELATIHAN PROGRAM PKB PS Hari : Tanggal : Mata Diklat : Narasumber : NO NAMA PANGKAT DAN GOLONGAN TANDA TANGAN Mengetahui, Narasumber 1, Narasumber 2, NIP. NIP. 42

69 Juknis Moda Tatap Muka Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter Lampiran 12. Contoh Berita Acara KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK BERITA ACARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PELATIHAN PADA PROGRAM PKB PS MODA TATAP MUKA Pada hari ini. Tanggal/Bulan telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengawas Sekolah Moda Tatap Muka di: Tempat Pelaksanaan :.. Jl Kecamatan Kabupaten Provinsi : :.. : :.. : :.. Peserta Jumlah peserta keseluruhan:..orang Jumlah peserta yang hadir: orang Jumlah peserta yang tidak hadir: orang Nama dan Nomor Peserta Tidak Hadir 1.. (no.) 2.. (no.) 3.. (no.) 4. dst. Kejadian-kejadian istimewa dan alasanalasan ketidaksesuaian dengan rencana pelaksanaan Dst...., Narasumber 1, Narasumber 2, NIP. NIP. 43

70 Juknis Moda Tatap Muka Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter Lampiran 13. Contoh Format Laporan Pelaksanaan Program KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LPPPPTK/LPPKS/LPPPTK-KPTK LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PENGAWAS SEKOLAH MODA TATAP MUKA IN ON IN NAMA KELAS KOMUNITAS Narasumber 1: Narasumber 2: (IDENTITAS LEMBAGA DAN LOGO) NAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENGAWAS SEKOLAH DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan i PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MODA TATAP MUKA POLA 2 (DUA) MODUL PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikmen

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 DEFINISI PKB PS/M Program PKB PS mengembangkan, menjaga dan mewujudkan profesionalisme PS dilakukan secara terus menerus

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 DEFINISI PKB KS/M Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah proses dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan GURU PEMBELAJAR Budi Kusumawati Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan PROGRAM PENGEMBANGAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (RPJMN 2015 2019) Sasaran

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan Diri Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Publikasi Ilmiah Karya InovaLf Kedudukan Program Pengembangan

Lebih terperinci

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pedoman - Juknis Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Moda Daring Moda Kombinasi Poin-poin perubahan Mekanisme pelaksanaan

Lebih terperinci

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar i ii DESKRIPSI SINGKAT BUKU PEGANGAN PEMBEKALAN ADMIN GURU PEMBELAJAR Buku pegangan ini disusun untuk membantu admin dalam melakukan persiapan dan mendukung kelancaran Guru Pembelajar (GP). Diharapkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN 2011

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikmen

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar PANDUAN DIKLAT INI TELAH Disusun Oleh: Staf Seksi Penyelenggaraan Erwin Danismaya, S.E., M.Ak Diverifikasi Oleh: Kepala Seksi Penyelenggaraan Dr. Yanto Permana, M.Pd. Divalidasi Oleh: Kepala Bidang Fastingkom

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS DALAM JEJARING (DARING)

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS DALAM JEJARING (DARING) i PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS DALAM JEJARING (DARING) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR

PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR i A3 PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 ii i ii DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA CONTOH KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA. Nomor : TENTANG PUSAT BELAJAR, PENANGGUNG JAWAB KEUANGAN PUSAT BELAJAR, PETUGAS ADMIN/OPERATOR PUSAT BELAJAR,

Lebih terperinci

Kepala Sekolah Pembelajar

Kepala Sekolah Pembelajar Kepala Sekolah Pembelajar DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN EBUDAYAAN 2016 Juknis Moda Tatap

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP Disiapkan oleh: Tim Pengembang Disampaikan oleh: 1. 2. Tujuan Pembelajaran Memahami Petunjuk Teknis dalam melaksanakan Program Guru

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016 i PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 PROGRAM

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring)

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 SAMBUTAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah

Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu memahami Sistem Informasi Manajemen pada Program

Lebih terperinci

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

PENILAIAN PESERTA DIKLAT PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG

Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG DAFTAR ISI 1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan?... 1 2. Siapa yang dapat mengikuti

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA i LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA Telp. +62 2718502888; +62 2718502999 Fax. +62 2718502000

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 1 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Pengawas Sekolah Tahun 2017 Rakornas

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 SAMBUTAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Kp. Dadapan RT. 06/RW. 07, Desa Jatikuwung, Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah-INDONESIA Telp. +62 2718502888/+62 2718502999 Fax:

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN. ToT PENILAI KINERJA GURU Tim Inti Provinsi dan Tim Inti Kabupaten

PEDOMAN. ToT PENILAI KINERJA GURU Tim Inti Provinsi dan Tim Inti Kabupaten PEDOMAN ToT PENILAI KINERJA GURU Tim Inti Provinsi dan Tim Inti Kabupaten PROGRAM BETTER EDUCATION TROUGH REFORMED MANAJEMEN TEACHER UPGRADING (BERMUTU) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2011 PEDOMAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER BAGI GURU PENDIDIKAN DASAR MELALUI PELATIHAN KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Kepala

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring)

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 SAMBUTAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU PENGELOLAAN TUGAS POKOK DAN ETIKA PENGAWAS BIMBINGAN TEKNIS CALON MENTOR PENGAWAS SELEKSI CALON PENGAWAS 2016 Peta konsep KUALIFIKASI PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 PENGAWAS KUALIFIKASI

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /08/2016

OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /08/2016 Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus 2016 Republik Indonesia 1 OUTLINE 1 2 3 4 5 PENDAHULUAN DIKLAT CALON PENGAWAS SEKOLAH TUGAS DAN TANGUNG JAWAB PENUTUP 2

Lebih terperinci

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP TAGOR ALAMSYAH HARAHAP ENTITAS DESAIN TATA KELOLA GTK DAPODIK Cek Data Guru setiap saat WEBSITE TUNJANGAN P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id SIKLUS PENGIRIMAN DATA DARI SEKOLAH KE SERVER DAPODIK PUSAT Feedback

Lebih terperinci

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2016 KEMEN-LHK. Jabatan Fungsional. Penyuluh Kehutanan. Uji Kompetensi. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.37/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2016

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring)

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring) I i GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jejaring (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK JAKARTA, 13 FEBRUARI 2017 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ARUS DATA DAPODIK KE GTK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP KATA PENGANTAR Profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Tanggal, 29 Pebruari 2015 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 o RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN IN SERVICE LEARNING 1 In-Service

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1384, 2015 ANRI. Arsiparis Teladan. Pemilihan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DI

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Pengh

2018, No Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Pengh No.487, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah. Juknis. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1711, 2014 KEMENHAN. PNS. Angka Kredit. Jabatan Fungsional. Assessor. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN

REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN 241 Lampiran 7 REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN No. Seri Fieldnote Pokok Masalah Responden P R : 05 (Gabungan) : Proses Penyusunan Kurikulum Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN PROFESIONALISME, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN GURU, KEPALA SEKOLAH/MADRASAH, DAN PENGAWAS DI KAWASAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kp. Dadapan RT.06/RW.07, Desa Jatikuwung, Kec. Gondangrejo Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Indonesia Telp. +62 0271 8502888; +62 0271 8502999;

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.968, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Metode E-Learning. DIKLAT. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR Peraturan

Lebih terperinci

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Tujuan Peserta dapat menjelaskan tentang konsep, prosedur pelaksanaan,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG 1 BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp & Fax (0271) 716657 e-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat No.1836, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Diklat PB. Pencabutan PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA

Lebih terperinci