Nama Mata Kuliah. Logika materila. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.
|
|
- Bambang Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama Mata Kuliah Modul ke: Logika materila Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi
2 Penalaran Merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yg dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulannya dilakukan menurut cara tertentu.
3 Logika Secara luas logika diartikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yg bersifat umum Logika deduktif membantu kita menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khsusus )
4 Kesimpulan yg bersifat umum punya 2 keuntungan Bersifat ekonomis. Kehidupan yg sangat beragam dg berbagai corak dan segi dapat direduksikan menjadi beberapa pernyataan Dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun deduktif.
5 Generalisasi Metode praktis membuat generalisasi yang sah 1. mempertimbangkan hal-hal atau kejadian-kejadian dari kelompok yang diuji dalam jumlah secukupnya 2. hendaknya melihat adakah sample yang diselidiki cukup representatif mewakili kelompok yang diperiksa. Apabila tidak, agak sulitlah untuk memperoleh hasil yang saksama 3. Apabila ada kekecualian, apakah juga diperhitungkan dan diperhatikan dalam membuat dan melancarkan generalisasi?
6 Analogi Induktif Analogi induktif adalah suatu cara menyimpulkan yang menolong kita memanfaatkan pengalaman Analogi berangkat dari suatu barang yang khusus, yang kita ketahui, menuju barang yang serupa dalam hal-hal yang pokok. Pengetahuan secara analogis adalah suatu metode yang menjelaskan barang-barang yang tidak biasa dengan istilahistilah yang dikenal Analogi induktif adalah suatu cara berpikir yang didasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti, yang terdapat antara dua barang, dan melalui barang itu kita menyimpulkan bahwa karena memiliki kesamaan dalam banyak segi yang penting, maka kedua barang itu juga serupa dalam beberapa karakteristik lainnya
7 Hubungan Kausal Hubungan kausal mengikuti tiga pola sebagai berikut: a. dari sebab ke akibat: hujan lebat sekali; kemudian membuat pemikiran: karena lupa menutup pintu empangnya, maka empangnya pasti meluap dan ikan piaraannya pasti kabur b. dari akibat ke sebab: Seorang pasien pergi kepada seorang dokter karena secara mendadak suhu badannya meningkat c. dari akibat ke akibat: Sungainya meluap; kemudian kita berpikir: maka empang kita juga pasti meluap. Keduanya berasal dari suatu sebab yang tidak disebutkan, yakni: hujan yang lebat sekali.
8 Probabilitas Dalam problabilitas terdapat dua teori besar 1. Probabilitas Apriori, yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan perhitungan akal, bukan atas dasar pengalaman 2. Probabilitas Relatif Frekuensi, yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan statistik atas fakta-fakta empiris Berdasarkan kenyataan bahwa teori generalisasi dan kausalitas bersifat probabilistik, maka ilmu-ilmu tidak pernah memberi keterangan yang pasti tentang peristiwaperistiwa. Teori dan keterangan yang diberikannya bersifat kemungkinan.
9 Prinsip-Prinsip Dasar pemikiran a. Prinsip identitas: bila sesuatu diakui, maka juga harus diakui semua kesimpulan yang dibuat dari pengakuan tadi. Apabila orang sudah mengakui tentang suatu hal, dan kemudian memungkiri suatu kesimpulan yang dibuat dari pengakuan tadi, maka ia berarti menelan kembali pengakuannya b. Prinsip pembatalan (principle of contradiction, principium contradictionis). c. Prinsip-penyisihan-kemungkinan-ketiga (principle af excluded middle, principium exclusi tertii). d. Prinsip-alasan-yang-mencukupi (principle of sufficient reason, pincipium rationis sufficientis).
10 Kekeliruan berpikir Kekeliruan berfikir (fallacy): kerancuan pikir yang diakibatkan oleh ketidakdisiplinan pelaku nalar dalam menyusun data dan konsep, secara sengaja maupun tidak sengaja. kesesatan berpikir dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu kesesatan formal dan kesesatan material. Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen (hukumhukum silogisme). Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi (materi) penalaran. Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa (kesesatan bahasa) yang menyebabkan kekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat teriadi karena memang tidak adanya hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulannya (kesesatan relevansi)
11 Beberapa bentuk kekeliruan dalam bahasa 1. Ekuivokasi: pemakaian kata istilah yang sama dalam arti yang berlainan 2. Amphiboly: argument dimana pengajuan premispremisnya memiliki konstruksi gramatikal yang ambigu 3. Accent: Argumen yang mengandung sesat pikir accent biasanya berupa pernyataan yang sifatnya "menipu" pembaca/pendengar karena adanya perubahan makna. Perubahan makna ini terjadi karena perubahan tekanan pada bagian kalimat
12 kekeliruan dalam relevansi 1. Argumentum ad Baculum merupakan bentuk pembenaran argumentasi atas dasar kekuasaan 2. Argumentum ad Hominem 1 merupakan argumentasi yang diarahkan untuk menyerang orang tertentu secara langsung 3. Argumentum ad Hominem 2 menitikberatkan pada hubungan yang ada di antara keyakinan seseorang dengan lingkungan hidupnya 4. Argumentum ad Ignorantiam bertolak dari anggapan yang tidak mudah dibuktikan kesalahannya atau bahkan tidak dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya
13 5. Argumentum ad Misericordiam merupakan argumentasi yang didasarkan pada belas kasihan dan bukan fakta atau kondisi yang obyektif sehingga orang mau menerima atau membenarkan kesimpulan yang diperoleh dari argumen tersebut 6. Argumentum ad Populum adalah argumentasi yang membangkitkan emosi massa tanpa mementingkan pembuktian rasional, dan argumentasi itu diterima umum kendati salah kaprah 7. Argumentum ad Verecundiam adalah argumentasi yang dikemukakan para ahli/pakar yang diterima/ditelan secara bulat tanpa ada keinginan untuk mengkritisi (taqliq buta).
14 METODE DEDUKSI KALIMAT LOGIKA Modus Ponen (MP) : Tautologi : [p (p q)] q p p q q p q p q p (p q) [p (p q)] q F F T F T T F F F T F T T T T T T T T T
15 Contoh Soal 4.1 : Buktikan validitas argumen di bawah ini : Jika pintu kereta api ditutup, maka lalu lintas terhenti. Jika lalu lintas terhenti, maka terjadi kemacetan lalu lintas. Pintu kereta api ditutup. Jadi terjadi kemacetan lalu lintas Jawab : Pergunakan notasi simbol : p : Pintu kereta api ditutup. q : Lalu lintas terhenti. R : Terjadi kemacetan lalu lintas Rangkaian argumen : 1. p q Pr (Premis) 2. q r Pr 3. p Pr / r Pembuktiannya sbb : 1. p q Pr 2. q r Pr 3. p Pr / r 4. q 1,3 MP 5. r 2,4 MP
16 Contoh Soal 4.2 : Buktikan validitas berikut : Jika korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis, maka jika pendapatan negara tidak dapat diatasi, maka Negara akan mengalami resesi. Ternyata pendapatan negara tidak dapat diatasi Jika persediaan minyak bumi habis, maka Negara kehilangan devisa Jika Negara kehilangan devisa, maka korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis Jadi Negara mengalami resesi Jawab : p : Korupsi merajalela q : Persediaan bumi habis r : Negara mengalami resesi s : Pendapatan Negara dapat diatasi t : Negara kehilangan devisa 1. (p q) (~s r) Pr 2. ~ s Pr 3. q t Pr 4. t (p q) Pr 5. q Pr / r 6. t 3,5 MP 7. p q 4,6 MP 8. ~s r 1,7 MP 9. r 2,8 MP
17 Modus Tollen (MT) : Tautologi : [~ q (p q)] ~ p p q ~ q ~ p p q ~ q p q ~ q (p q) ~ p [~q (p q)] ~p F F T T T T T T F T F F F T F T T T T T T T T F T F F T
18 Contoh Soal 4.3 : Buktikan rangkaian argumen berikut : 1. p q Pr 2. q r Pr 3. ~ p s Pr 4. ~ r Pr / s Jawab : 1. p q Pr 2. q r Pr 3. ~ p s Pr 4. ~ r Pr / s 5. ~ q 2,4 MT 6. ~ p 1,5 MT 7. s 3,6 MP
19 Simplifikasi (Simp) : p q p Contoh Soal 4.4 : Buktikan rangkaian argumen berikut : 1. ~ p q Pr 2. r p Pr 3. ~ r s P. 4. s t Pr / t Jawab : 1. ~ p q Pr 2. r p Pr 3. ~ r s Pr 4. s t Pr / t 5. ~ p 1, Simp 6. ~ r 2,5 MT 7. s 3,6 MP 8. t 4,7 MP
20 Conjuntion (Conj) : p q p q Contoh Soal 4.5 : Buktikan rangkaian argumen berikut : 1. (p q) r Pr 2. p s Pr 3. q t Pr / r Jawab : 1. (p q) r Pr 2. p s Pr 3. q t Pr / r 4. p 2, Simp 5. q 3. Simp 6. p q 4,5 Conj 7. r 1,6 MP
21 Hypothetical Syllogism (HS) : Tautologi :[ (p q) (q r)] (p r) p q q r p r Contoh Soal 4.6 Buktikan validitas argumen berikut : Jika kamu mengirim pesan , maka saya akan menyelesaikan menulis program. Bila kamu tidak mengirim pesan kepada saya, maka saya akan cepat tidur. Jika saya cepat tidur, maka saya akan bangun dengan perasaan segar Bila saya tidak menyelesaikan menulis program, maka saya akan bangun dengan perasan segar Jawab : 1. p q Pr p : Kamu mengirim pesan 2. ~ p r Pr q : Saya menyelesaikan menulis program 3. r s Pr / (~ q s) r : Saya cepat tidur 4. ~ q ~ p 1, Kontrapositip s : Saya bangun dengan perasaan segar 5. ~ q r 2, 4 HS 6. (~ q s 3, 5 HS
22 Disjunction Syllogism (DS) Tautologi :[ (p q) ~ p] q p q ~ p q Contoh Soal 4.7 : Buktikan validitas argumen berikut : Saya pergi ke Palembang atau berlibur ke Pemalang. Saya tidak ke Palembang tapi mengikuti kursus di Pemalang. Jadi saya berlibur ke Pemalang Jawab : p : Saya pergi ke Palembang q : Saya berlibur ke Pemalang r : Saya mengikuti kursus di Pemalang 1. p q Pr 2. ~ p r Pr / q 3. ~ p 2, Simp 4. q 1, 3 DS
23 Constructive Dilemma (CD) p q r s p q q s Contoh Soal 4.8: Buktikan validitas argumen berikut : Jika purnama telah hilang, maka malam menjadi gelap gulita Jika malam semakin larut, maka angin bertiup semakin dingin Purnama telah hilang atau malam semakin larut Jadi, malam menjadi gelap gulita atau angin bertiup semakin dingin p : Purnama telah hilang q : Malam menjadi gelap gulita r : Malam semakin larut S : Angin bertiup semakin dingin 1. p q Pr 2. r s Pr 3. p q Pr / q s 4. q s 1,2,3 CD
24 Distructive Dilemma (DD) p q r s ~ q ~s p s
25 Addition (Add) p p q Contoh Soal 4.10 Buktikan validitas argumen berikut : Jika di Pangandaran nelayan tertawa berdendang ria atau wisatawan ramai berpesta pora, maka di Pangandaran ada pesta laut Jika bulan Pebruari telah tiba, maka nelayan di Pangandaran tertawa berdendang ria Bulan Pebruari telah tiba Jadi di Pangandaran ada pesta laut p : Di Pangandaran nelayan tertawa berdendang ria q : Wisatawan ramai berpesta pora r : Di Pangandaran ada pesta laut s : Bulan Pebruari telah tiba 1. (p q) r Pr 2. s p Pr 3. s Pr / r 4. p 2, 3 MP 5. p q 4, Add 6. r 1, 5 MP
26 Resolution (Res) p q ~ p r q r Contoh Soal 4.11 Buktikan validitas argumen berikut : Jasmin sedang bermain ski atau sekarang sedang tidak turun salju Sekarang sedang turun salju atau Bart sedang bermain hoki Jasmin sedang bermain ski atau Bart sedang bermain hoki Jawab : p : Sekarang sedang turun salju q : Jasmine sedang bermain ski r : Bart sedang bermain hoki 1. ~ p q Pr 2. p r Pr / q r 3. q r Res
27 ATURAN PENARIKAN KESIMPULAN (RULE OF INFERENCE) 1 p p q Addition (Add) 6 p q q r p r Hypothetical Syllogism (HS) 2 p q p 3 p q p q 4 p q p q 5 ~ q p q ~ p Simplification (Simp) 7 p q ~ p q Conjunction (Conj) 8 p q r s p q q s Modus Ponen (MP) 9 p q r s ~ q ~s p s Modus Tollen (MT) 10 p q ~ p r q r Disjunctive Syllogism (DS) Constructive Dilemma (CD) Destructive Dilemma (DD) Resolution (Res]
28 ATURAN PENUKARAN(RULE OF REPLACEMENT) 1 ~ (p q) ~ p ~q ~ (p q) ~ p ~q 2 p q q p p q q p 3 p (q r) (p q) r p (q r) (p q) r 4 p (q r) (p q) (p r) p (q r) (p q) (p r) De Morgan (de M) Commutation (Comm)) Association (Ass) Distribution (Distr) 5 ~ (~ p) = p Double Negation(DN) 6 p q ~ q ~ p Transposition (Trans) 7 p ~p q Material Implication (Impl) 8 p q (p q ) (q p) p q (p q ) (~ q ~p) Material Equivalence (Equiv) 9 p q r p (q r) Exportation (Exp) 10 p p p p p p Tautologi (Taut)
29 Contoh Soal 4.12 Buktikan argumen di bawah ini : 1. (a b ) (c d) 2. ~ c / ~ b Jawab : 1. (a b ) (c d) Pr 2. ~ c / ~ b Pr 3. ~ c ~ d 2, Add 4. ~(c d) 3, de M 5. ~ (a b ) 4, MT 6. ~ a ~ b 5, de M 7. ~ b ~ a Comm 8. ~ b Simpl
30 Contoh Soal 4.13 Buktikan argumen di bawah ini : 1. j (~ k j ) 2. k (~ j k) / (j k) (~ j ~ k) Jawab : 1. j (~ k j ) Pr 2. k (~ j k) / (j k) (~ j ~ k) Pr 3. (~ k j ) j Comm 4. ~ k (j j) Ass 5. ~ k j Taut 6. k j Impl 7. (~ j k ) k Comm 8. ~ j (k k) Ass 9. ~ j k Taut 10. (j k ) Impl 11. (j k ) (k j) 6,10 Conj 12. j k Equiv 13. (j k) (~ j ~ k) Equiv
31 Soal Latihan No 4.1 [2005] Tentukan validitas argumen berikut : ~ (p m) (s r) ~ s ~m
32 Soal Latihan No 4.2 Diberikan sebuah soal cerita di bawah ini, buktikan validitasnya Jika Nuraida pergi ke gunung Gede atau Aryanti tidak ada di rumah, maka Hasanah tidak akan pergi ke luar rumah dan Ineke akan setia menemaninya. Ternyata Hasanah pergi ke luar rumah. Jadi Aryanti ada di rumah
33 Soal Latihan No. 4.3 Diberikan argumen berikut : ~ (p q) r p q p r Buktikan validitas argumen di atas
34 Soal Latihan No. 4.4 Diberikan argumen berikut : Jika Wayan berdagang, maka ia tidak menjadi beban keluarganya Jika ia tidak berdagang, maka ia tidak mempunyai modal. Jika ia tidak mempunyai modal, maka ia bekerja di toko. Jika ia bangkrut, maka ia menjadi beban keluarganya. Jadi ia tidak bangkrut atau ia bekerja di toko w : Wayan berdagang k : Wayan menjadi beban keluarganya m : Wayan mempunyai modal t : Wayan bekerja di toko b : Wayan bangkrut
35 ATURAN PEMBUKTIAN KONDISIONAL Pernyataan kondisional berkorespondensi dengan suatu argumen Pernyataan kondisional : [(p q) ~ p ] q berkorespondensi dengan argumen : 1. p q 2. ~ p 3. q Premis-premis argumen (1 dan 2) adalah antesenden dari pernyataan kondisional Konsekuen argumen (3) adalah konklusi dari pernyataan kondisional Setiap argumen yang valid berkorespondensi dengan pernyataan kondisional yang merupakan tautologi Menurut hukum Exportation : a (b c) (a b) c, keduanya tautologi 1. a 2. b c 1. a 2. b 3. c Ada premis tambahan (b) rule of Conditional Proof (CP)
36 Contoh Soal 4.14 Buktikan validitas argumen berikut : 1. a b 2. c d 3. ~ b ~ d 4. ~ a ~ b 5. (a ~ c) Jawab : Ubah argumen di atas menjadi : 1. a b 2. c d 3. ~ b ~ d 4. ~ a ~ b 5. a (premis tambahan) 6. ~ c Pembuktian selengkapnya : 1 a b Pr 2 c d Pr 3 ~ b ~ d Pr 4 ~ a ~ Pr / a c b 5 a Pr tambahan / c 6 b 1,5 MP 7 ~ (~b) 6 DN 8 ~ d 3,7 DS 9 ~ c 2,8 MT 10 a ~c 5,9 CP
37 Contoh Soal 4.15 Buktikan validitas argumen berikut : 1. a (b c) Pr 2. c (d e) Pr / a (b d) Jawab : Ubah argumen di atas menjadi : 1. a (b c) Pr 2. c (d e) Pr 3. a (Pr tambahan) / (b d) 4. b (Pr tambahan) / d Pembuktian selengkapnya : 1 a (b c) Pr 2 c (d e) Pr 3 a Pr tambahan 4 b Pr tambahan 5 b c 1,3 MP 6 c 5,4 MP 7 d e 2,6 MP 8 d 7 Simp
38 Latihan Soal 4.5 Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional 1. (s q) r Pr 2. (p s) q Pr / p r Latihan Soal 4.6 Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional 1. p r Pr 2. (~ p r) (s q) Pr / p (s q) Latihan Soal 4.7 Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional 1. t d e Pr / t e
39 ATURAN PEMBUKTIAN TAK LANGSUNG Rule of Indirect Proof (IP) Membentuk negasi dari konklusinya yang kemudian dijadikan premis tambahan Bila terjadi kontradiksi, maka argumen valid Contoh Soal 4.16 Buktikan validitas argumen ini dengan pembuktian tak langsung 1. p q Pr 2. q r Pr 1 p q Pr 3. p Pr / r 2 q r Pr 1. p q Pr 2. q r Pr 3. p Pr / r 4. ~ r Pr tambahan 3 p Pr 4 ~ r Pr tambahan 5 ~ q 2,4 MT 6 ~ p 1,5 MT 7 p ~p 3,6 conj Terjadi kontradiksi argumen valid
40 Contoh Soal 4.17 Buktikan validitas argumen di bawah ini dengan metode IP, dan lanjutkan sampai diperoleh konklusi argumennya 1. b j Pr 2. h d Pr 3. ~ (~j ~ d) u Pr 4. ~ u Pr / ~ b ~ h Jawab : Terjadi kontradiksi 1 b j Pr 2 h d Pr 3 ~ (~j ~ d) u Pr 4 ~ u Pr / ~ b ~ h 5 ~(~ b ~ h) IP,Pr tambahan 6 b h De Morgan 7 b 6, simp 8 j 1,7 MP 9 h b 6, comm 10 h 9, simp 11 d 2,10 MP 12 ~j ~ d 3,4 MT 13 ~ (~j ) 8, DN 14 ~ d 12,13 DS 15 d ~ d 11, 14 conj 16 ~ b ~ h 1,2, 12 DD 17 18
ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI
KELOMPOK II NASIRAH, S.Pd SYAMSIR SAINUDDIN, S.Pd IKRAMUDDIN, S.Pd HARDYANTI, S.Pd ARIFUDDIN, S.Pd ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI Metode berpikir induktif dimana cara berpikir dilakukan dengan cara menarik
Lebih terperinciARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN
1 RGUMEN DN METODE PENRIKN KESIMPULN rgumen adalah rangkaian pernyataan-pernyataan yang mempunyai ungkapan pernyataan penarikan kesimpulan (inferensi). rgumen terdiri dari pernyataanpernyataan yang terdiri
Lebih terperinciMETODE PENARIKAN KESIMPULAN
1 METODE PENRIKN KESIMPULN. TURN PENUKRN Pada kenyataannya banyak argument valid yang tidak dapat di buktikan kebenarannya hanya dengan menggunakan aturan penarikan kesimpulan. Ini berarti kita membutuhkan
Lebih terperinciARGUMEN DAN METODE DEDUKSI. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI
ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI Pengertian Argumen Argumen merupakan serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan pernyataan penarikan kesimpulan. Dalam argumen terdapat kata-kata seperti : Jadi, maka, oleh
Lebih terperinciARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN
1 ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN Argumen adalah rangkaian ernyataan-ernyataan yang memunyai ungkaan ernyataan enarikan kesimulan (inferensi). Argumen terdiri dari ernyataanernyataan yang terdiri
Lebih terperinciDASAR-DASAR LOGIKA. Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-Dasar Logika Katakan Maksud Anda (1) 1. Memahami Kesesatan
Lebih terperinciLOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN
LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan
Lebih terperinciPertemuan 5. Proposisi Lanjutan. Dosen Ir. Hasanuddin Sirait, MT STMIK Parna Raya Manado HP :
Pertemuan 5 Proposisi Lanjutan Dosen Ir. Hasanuddin Sirait, MT www.hsirait.wordpress.com STMIK Parna Raya Manado HP : 081356633766 KESETARAAN LOGIS Dua buah pernyataan yang berbeda dikatakan setara/equivalen
Lebih terperinciARGUMEN (ARGUMENT) Drs. C. Jacob, M.Pd LOGIKA BERUSAHA UTK MEMBEDAKAN ARGUMEN VALID (CORRECT) & INVALID (INCORRECT)
ARGUMEN (ARGUMENT) Drs. C. Jacob, M.Pd Email: cjacob@upi.edu LOGIKA BERUSAHA UTK MEMBEDAKAN ARGUMEN VALID (CORRECT) & INVALID (INCORRECT) SUATU ARGUMEN MEMUAT SATU ATAU LEBIH KALIMAT YG DISEBUT PREMIS
Lebih terperinciDeductive Logic (Symbolic/ Modern)
Deductive Logic (Symbolic/ Modern) Latihan Penalaran Tugas (kumpulkan via email: johan.hasan@ciputra.ac.id, dalam bentuk PPT, selambatnya hari Jumat malam, 17 Feb): 1) PPT mengenai diri Anda dan target
Lebih terperinciBy Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si
By Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si Adalah: Kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh pengambilan kesimpulan yang tidak sahih dengan melanggar ketentuanketentuan logika atau susunan dan penggunaan bahasa
Lebih terperinciLOGIKA DAN ARGUMENTASI
Filsafat Ilmu: LOGIKA DAN ARGUMENTASI Oleh: M. Guntur Hamzah Universitas Hasanuddin Fakultas Hukum 1 Sesat Pikir (Fallacy) Fallacy adalah proses penalaran atau argumentasi yg sebenarnya tidak logis, salah
Lebih terperinciMatematika Industri I
LOGIKA MATEMATIKA TIP FTP - UB Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai kebenaran dari proposisi Tautologi Ekuivalen Kontradiksi Kuantor Validitas pembuktian Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai
Lebih terperinciArgumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog
INFERENSI LOGIKA Argumen adalah suatu pernyataan tegas yang diberikan oleh sekumpulan proposisi P 1, P 2,...,P n yang disebut premis (hipotesa/asumsi) dan menghasilkan proposisi Q yang lain yang disebut
Lebih terperinciPENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.
BAB 2 LOGIKA PENGERTIAN Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang
Lebih terperinciK U L I A H L O G I K A Program Studi PAK
tuhoni.telaumbanua@gmail.com K U L I A H L O G I K A Program Studi PAK Apa komentarmu dengan gambar di sebelah ini? Pengertian Sesat pikir / Falasi Falasi, disebut juga sesat pikir Sesat Pikir adalah argumen-argumen
Lebih terperinciDasar-dasar Logika. Berpikir Rasional
Dasar-dasar Logika Modul ke: 02 Berpikir Rasional Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pemikiran Tujuan utama logika selain mengungkapkan
Lebih terperinciLogika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).
Logika (logic) 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai
Lebih terperinciMateri 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali
Materi 4: Logika I Nyoman Kusuma Wardana STMIK STIKOM Bali Logika merupakan dasar dr semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan (statements). Dalam Logika
Lebih terperinciIlmu Penalaran atau Logika
Ilmu Penalaran atau Logika Logika adalah Ilmu dan Kecakapan Menalar; Berpikir dengan Tepat (the science and art of correct thinking berpikir dimaksudkan kegiatan akal untuk "mengolah" pengetahuan yang
Lebih terperinciLOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd
Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Program Studi Semester Dosen Pengampu : Matematika Diskrit : MAT-3615/ 3 sks : Pendidikan Matematika : VI (Enam) : Nego Linuhung, M.Pd /Nurain Suryadinata, M.Pd Referensi
Lebih terperinciPETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.
Doc Logika Matematika PGSD Maulana 1 PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321 BOBOT SKS : 2 (DUA) TAHUN AKADEMIK : 2007/2008 PROGRAM : PGSD S-1 KELAS SEMESTER : GANJIL
Lebih terperinciNama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.
Nama Mata Kuliah Modul ke: Pengetahuan dan kebenaran Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id Penalaran Merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan.
Lebih terperinciEKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI
Logika Matematik EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI : Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi salah satu p atau q ditulis p q adalah proposisi yang bernilai benar jika tepat satu diantara p atau q BENAR,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan. Dalam arti
Lebih terperinciPengantar Logika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM
Pengantar Logika Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM 1 BAB I PENGANTAR LOGIKA Konsep Logika Apakah logika itu? Seringkali Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar
Lebih terperinci- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat
LOGIKA Tujuan umum : - Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat Tujuan Khusus: - mahasiswa diharapkan dapat : 1. memahami pengertian proposisi,
Lebih terperinci2/24/2011
1. Penalaran 2. Metode Penalaran 3. Kekeliruan penalaran hukum 4. Pemecahan masalah hukum ETIMOLOGIS Dari kata NALAR yang berarti: 1. Pertimbangan ttg baik, buruk, dsb: akal budi; misal: setiap keputusan
Lebih terperinciLogika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed
Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Logika Klasik Matematika Diskret (TKE132107) - Program Studi Teknik
Lebih terperinciMATEMATIKA DISKRIT LOGIKA
MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak sulit belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa Informatika.
Lebih terperinciLOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)
LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) Disampaikan Pada MGMP Matematika SMA Provinsi Bengkulu Tahun Ajaran 2007/2008 Oleh: Supama Widyaiswara LPMP Bengkulu DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinciMatematika Diskrit LOGIKA
Matematika Diskrit LOGIKA 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat deklaratif
Lebih terperinciKuliah 2 1. LOGIKA (LOGIC) Matematika Diskrit. Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Kuliah 2 1. LOGIKA (LOGIC) Dr.-Ing. http://zitompul.wordpress.com Solusi Pekerjaan Rumah (PR 1) Dua pedagang barang kelontong mengeluarkan semboyan dagang untuk menarik pembeli. Pedagang pertama mengumbar
Lebih terperincilain itu dianggap sebagai pemberi alasan untuk menerima konklusi tersebut yang dinamakan premis-premis dari argument tersebut.
PENARIKAN KESIMPULAN DENGAN METODE DEDUKTIF Pardomuan Nauli Josip Mario Sinambela Abstrak Pembahasan logika dengan berbagai teknik lebih menekankan pada masalah konsistensi pernyataan-pernyataan dan keabsahan
Lebih terperinciPertemuan 2. Proposisi Bersyarat
Pertemuan 2 Proposisi ersyarat Proposisi ersyarat Definisi 4 Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk jika p, maka q disebut proposisi bersyarat (implikasi dan dilambangkan dengan p q Proposisi
Lebih terperinciLogika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements).
Logika Matematik 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai
Lebih terperinciLogika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.
Logika Proposisi 1 I. Logika Proposisi Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama juga merupakan bahasa matematika. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada kepercayaan bahwa
Lebih terperinciLogika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).
Logika (logic) 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai
Lebih terperinciLogika Matematik. Saripudin, M.Pd.
Logika Matematik Saripudin, M.Pd. 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Informatika STMIK Tasikmalaya
Materi Kuliah Logika Matematika Oleh: Dadang Mulyana Program Studi Teknik Informatika STMIK Tasikmalaya dadang mulyana 2013 1 Info Dosen Nama : Dadang Mulyana Alamat : Ciamis HP. :- E-mail tugas : dadangstmik@gmail.com
Lebih terperinciLOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan
LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan (statements). Proposisi kalimat deklaratif yang bernilai benar (true)
Lebih terperinciMateMatika Diskrit. Logika (logic) STMIK Parna Raya Manado Ir. Hasanuddin Sirait, M.T
MateMatika Diskrit Logika (logic) STMIK Parna Raya Manado Ir. Hasanuddin Sirait, M.T 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan
Lebih terperinciBERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF
UNIVERSITAS GUNADARMA NAMA : SRI SETIAWATY NPM : 18211261 KELAS : 3EA27 BERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF A. DEFINISI BERPIKIR (PENALARAN) Berpikir (Penalaran) adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan
Lebih terperinciPENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
Unit 6 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF Wahyudi Pendahuluan U nit ini membahas tentang penalaran induktif dan deduktif yang berisi penarikan kesimpulan dan penalaran indukti deduktif. Dalam penalaran induktif
Lebih terperinciSARANA BERPIKIR ILMIAH
SARANA BERPIKIR ILMIAH PENDAHULUAN Ciri Utama Manusia BERPIKIR AKAL BERPIKIR ALAMIAH berdasarkan kebiasaan sehari-hari, dari pengaruh alam sekelilingnya ILMIAH berdasarkan sarana tertentu secara teratur
Lebih terperinciMATEMATIKA DASAR (Validitas Pembuktian)
MATEMATIKA DASAR (Validitas Pembuktian) Antonius Cahya Prihandoko Universitas Jember Indonesia Jember, 2015 Antonius Cahya Prihandoko (UNEJ) MDAS - Validitas Pembuktian Jember, 2015 1 / 22 Outline 1 Premis
Lebih terperinciDASAR-DASAR LOGIKA. Pemetaan Dasar. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 05 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Pemetaan Dasar Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-dasar Logika Pemetaan Dasar 1. Argumentasi 2. Menguji Suatu Penalaran
Lebih terperinciMAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA : NURHIDAYAT NIM : DBC
MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA Nama : NURHIDAYAT NIM : DC 113 055 JURUAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTA TEKNIK UNIVERITA PALANGKA RAYA 2013 A I PENGERTIAN Logika adalah dasar dan alat berpikir
Lebih terperinciMATEMATIKA DISKRIT. Logika
MATEMATIKA DISKRIT Logika SILABUS KULIAH 1. Logika 2. Himpunan 3. Matriks, Relasi dan Fungsi 4. Induksi Matematika 5. Algoritma dan Bilangan Bulat 6. Aljabar Boolean 7. Graf 8. Pohon REFERENSI Rinaldi
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/ Materi Aktifitas Pembelajaran
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54406/ Logika Informatika 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data.
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data. Secara umum analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu: (1) reduksi data merupakan proses pemilihan
Lebih terperinciSIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang
SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 SILABUS Nama Mata Kuliah : EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN Kode Mata Kuliah : IPF 203 SKS : 2 (Teori) Dosen : Priyoyuwono Program Studi : Semua Program Studi di
Lebih terperinci6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS
PENGANTAR SAP 6 Mata Kuliah Critical and Creative Thinking 6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS 6.2 ARGUMENTASI : STRUKTUR DASAR 6.3 PENALARAN INDUKTIF & BENTUK-BENTUKNYA 6.4 PENALARAN DEDUKTIF
Lebih terperinciMateri Kuliah IF2091 Struktur Diskrit. Pengantar Logika. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika STEI - ITB
Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit Pengantar Logika Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika STEI - ITB 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda pasti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
Lebih terperinciTeknik Penyederhanaan untuk Menyederhanakan Teknik Resolusi
Teknik Penyederhanaan untuk Menyederhanakan Teknik Resolusi Djoni Dwijono Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Email: djoni@ukdw.ac.id Abstrak: Teknik Resolusi sebenarnya tidak
Lebih terperinciMatematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak akan sulit belajar Bahasa Java. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum yang digunakan untuk membedakan antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah (Copi,
Lebih terperinciKERANCUAN ATAU FALLACY
Pertemuan ke-13 KERANCUAN ATAU FALLACY Setelah mempelajari argumen deduktif dan induktif sebagai bentuk penalaran, tentunya dalam proses penalaran tersebut juga tidak luput dari kesalahan atau tepatnya
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT
MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT Penulis : Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011 DAFTAR ISI Daftar Isi. 2 Bab 1 LOGIKA
Lebih terperinciNantia Rena Dewi Munggaran
Nantia Rena Dewi Munggaran Suatu proses berpikir manusia untuk menghubunghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data Kalimat Pernyataan PROPOSISI Term adalah kata atau
Lebih terperinciEFEK ALAT PERAGA PIPA LOGIKA MATEMATIKA UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia mempunyai posisi yang strategis bagi keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau
Lebih terperinciLogika. Apakah kesimpulan dari argumen di atas valid? Alat bantu untuk memahami argumen tsb adalah Logika
Pengantar Logika 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda pasti belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa Informatika. Tetapi,
Lebih terperinciLogika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Silogisme Silogisme Hipotesis Penambahan Disjungsi Penyederhanaan Konjungsi. Modul ke: Fakultas FASILKOM
Modul ke: 7 Fakultas FASILKOM Logika Matematika Silogisme Silogisme Hipotesis Penambahan Disjungsi Penyederhanaan Konjungsi BAGUS PRIAMBODO Program Studi SISTEM INFORMASI http://www.mercubuana.ac.id Kemampuan
Lebih terperinciSuatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya.
1 Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya. Setiap kalimat atau pernyataan tetap dapat dianggap satu buah proposisi.
Lebih terperinciMatematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak akan sulit belajar Bahasa Java. Jika
Lebih terperinciCatt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.
Bahasa Indonesia 2 Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan
Lebih terperinciFAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi ILMU KOMUNIKASI/ ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Dasar-Dasar Logika Kode Mata Kuliah : Semester : 5/6 SKS : 2 SKS Prasyarat
Lebih terperinciA. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika
Lebih terperinciCerdik Matematika. Bambang Triatma. Matematika. Cerdik Pustaka [Type the phone number] [Type the fax number]
Cerdik Matematika Bambang Triatma 2011 Matematika Cerdik Pustaka e-mail: kombucha2000@yahoo.co.uk [Type the phone number] [Type the fax number] 1. Himpunan Cerdik Matematika 2011 Himpunan adalah kumpulan
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciSTMIK Banjarbaru EKUIVALENSI LOGIKA. 10/15/2012 H. Fitriyadi & F. Soesianto
1 EKUIVALENSI LOGIKA 2 Pada tautologi dan kontradiksi, dapat dipastikan bahwa jika dua buah ekspresi logika adalah tautologi, maka kedua buah ekspresi logika tersebut ekuivalen secara logis, demikian pula
Lebih terperinciLogika Proposisi. Rudi Susanto
Logika Proposisi Rudi Susanto 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak sulit belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa
Lebih terperinciPendahuluan. Bab I Logika Manusia
Bab I Pendahuluan 1.1. Logika Manusia Manusia, diantara makhluk yang lain, merupakan pengolah informasi. Kita membutuhkan informasi mengenai dunia dan menggunakan informasi ini untuk kepentingan yang lebih
Lebih terperinciDasar Logika Matematika
Dasar Logika Matematika Pertemuan 2: Fallacy of Four Terms (kekeliruan karena menggunakan empat term). Kekeliruan berpikir karena empat term dalam silogisme ini terjadi karena kondisi penengah diartikan
Lebih terperinciBab 5 Proposisi Lanjutan 29 BAB V PROPOSISI LANJUTAN TUJUAN PRAKTIKUM TEORI PENUNJANG
Bab 5 Proosisi Lanjutan 29 BAB V PROPOSISI LANJUTAN TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami tentang Inferensi 2. Memahami tentang Argumentasi dan roosisi 3. Memahami dan menyelesaikan ermasalahan Inferensi TEORI
Lebih terperinciArgumen 1. Contoh 1. Saya akan pergi bekerja hari ini atau besok. Saya tidak keluar rumah hari ini. Jadi, saya akan pergi bekerja besok.
Argumen 1 II. Argumen dan Kevalidannya 1 Pengertian Argumen Pembuktian memegang peranan penting dalam matematika dan sebagian besar didasarkan pada penalaran deduktif, yaitu kesimpulan yang bersifat khusus
Lebih terperinciDASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 01 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Ruang Lingkup Logika Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-dasar Logika Ruang Lingkup Logika 1. Pengantar 2. Pengertian Logika
Lebih terperinciLOGIKA PROPOSISI 3.1 Proposisi logika proposisional. Contoh : tautologi yaitu proposisi-proposisi yang nilainya selalu benar. Contoh 3.
LOGIKA PROPOSISI 3.1 Proposisi Proposisi adalah suatu pernyataan yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannya.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian
Lebih terperinciRuang Lingkup Penelitian Ilmiah
Modul ke: Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH, METODOLOGI PENELITIAN, DAN LOGIKA BERPIKIR ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting
Lebih terperinciPusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1
2. ALJABAR LOGIKA 2.1 Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya. Contoh 1 : P = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki
Lebih terperinciLogika Matematika. Bab 2: Kalkulus Proposisi. Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan
Logika Matematika Bab 2: Kalkulus Proposisi Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan 1 Kalkulus Proposisi-Pendahuluan kalkulus proposisi merupakan metoda untuk
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11.54406/ Logika Informatika Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu
Lebih terperinciLogika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com
Logika Proposisi Adri Priadana ilkomadri.com Matematika Diskrit Apa? Cabang matematika yg mempelajari tentang obyek diskrit. Apa yang dimaksud dengan kata diskrit (discrete)? Objek disebut diskrit jika:
Lebih terperinciTeori Dasar Logika (Lanjutan)
Teori Dasar Logika (Lanjutan) Inferensi Logika Logika selalu berhubungan dengan pernyataan-pernyataan yang ditentukan nilai kebenarannya. Untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan berdasarkan sejumlah
Lebih terperinciLogika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang
ILFA STEPHANE, M.Si September 2012 Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang Definisi 1 Logika adalah usaha dalam memutuskan ya atau tidaknya (whether or not) suatu keputusan yang sah. Oleh karena
Lebih terperinciMETODE INFERENSI. Level 2. Level 3. Level 4
METODE INFERENSI Tree (Pohon) dan Graph - Tree (pohon) adalah suatu hierarki struktur yang terdiri dari Node (simpul/veteks) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang (link/edge) yang menghubungkan
Lebih terperinciMahdhivan Syafwan. PAM 123 Pengantar Matematika
Mahdhivan Syafwan PAM 123 Pengantar Matematika APAKAH LOGIKA ITU PENTING? http://hukum.kompasiana.com/2012/03/31/dpr-menunda-sementara-kenaikan-bbm-bersubsidi-451248.html Pasal 7 Ayat 6 : Harga jual eceran
Lebih terperinciLOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B
LOGIKA MATEMATIKA A. Pernyataan, kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan. 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya. a. Hasil kali
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F
PEREMUAN KE 3 E. DISJUNGSI EKSLUSI (Exclusive OR) Misalkan p dan q adalah proposisi. Exclusive or p dan q, dinyatakan dengan notasi, adalah proposisi yang bernilai benar bila hanya salah satu dari p dan
Lebih terperinciDefinisi 2.1. : Sebuah pernyataan yang bernilai benar atau salah disebut dengan proposisi (proposition)
Bab II Kalkulus Proposisi Bab pertama ini menyampaikan sejumlah argumen logika. Semua argumen logika meliputi proposisi proposisi atomik (atomic proposition), yang tidak dapat dibagi lagi. Proposisi atomik
Lebih terperinciPENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA
LOGIKA MATEMATIKA By Faradillah dillafarrahakim@gmail.com Sumber : Logika Matematika untuk Ilmu Komputer, F. Soesianto dan Djoni Dwijono, Penerbit Andi ofset PENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA Pendahuluan Logika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sejauh pengetahuan peneliti kajian tentang Bentuk Penalaran dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Kemasyarakatan Universitas Negeri Gorontalo belum pernah
Lebih terperinciPEMBUKTIAN MATEMATIKA
PEMBUKTIAN MATEMATIKA LOGIKA INFERENSIA Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom Pendahuluan Kata inferensia digunakan untuk menyatakan sekumpulan premis yang diikuti dengan kesimpulan. Infrensia yang sahih
Lebih terperinciInferensi. Definisi: Dapat dituliskan : A, B, C, D,, H C K
PTI 206 Logika 1 Inferensi Definisi: Diberikan sejumlah premis A, B, C, D, masing-masing dapat berupa pernyataan yang panjang. Dari premis-premis tersebut dapat disimpulkan K. Dapat dituliskan : A, B,
Lebih terperinciHukum-hukum Logika 2/8/ Hukum komutatif: p q q p p q q p. 8. Hukum asosiatif: p (q r) (p q) r p (q r) (p q) r
Hukum-hukum Logika Disebut juga hukum-hukum aljabar proposisi. 1. Hukum identitas: p F p p T p 3. Hukum negasi: p ~p T p ~p F 5. Hukum involusi (negasi ganda): ~(~p) p 2. Hukum null/dominasi: p F F p T
Lebih terperinciBAB-IX MEMBANGUN PEMIKIRAN LOGIS
BAB-IX MEMBANGUN PEMIKIRAN LOGIS Perdebatan antar aliran filsafat tentang pengetahuan yang sudah berlangsung lama, sejak era klasik dan berlanjut pada era modern bahkan sampai era pasca modern abad dewasa
Lebih terperinciMateri Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB
Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1 Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak
Lebih terperinci